PETUNJUK LAPANGAN PENGGUNAAN MESIN TANAM PADI (RICE TRANSPLANTER) Oleh : M Mundir BP3K Nglegok
PENGGUNAAN MESIN TANAM PADI (RICE TRANSPLANTER) A. LATAR BELAKANG Dalam budidaya padi, salah satu kegiatan yang banyak menyerap tenaga kerja adalah kegiatan tanam pindah bibit padi. Pelaksana kegiatan tanam padi pada umumnya adalah tenaga wanita dengan rata-rata usia yang semakin menua sedangkan di satu sisi minat generasi muda untuk meneruskan mata pencaharian sebagai
petani
semakin
berkurang,
karena mereka lebih memilih bekerja
sebagai buruh di pabrik ataupun di perusahaan-perusahaan non pertanian. Dampak dari kelangkaan tenaga kerja tanam antara lain mengakibatkan jadwal tanam sering mundur dan tanam tidak serentak/serempak sehingga berpengaruh terhadap indeks pertanaman padi, ganguan OPT yang akhirnya berpengaruh terhadap produksi padi. Sejak beberapa tahun terakhir ini telah diperkenalkan dan dikembangkan mesin tanam pindah bibit padi (rice transplanter). Rice transplanter adalah jenis mesin penanam padi yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam. Inovasi teknologi rice transplanter berpeluang dapat mempercepat waktu tanam bibit padi dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi pada daerah-daerah tertentu.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah berlatih peserta terampil dalam : 1. Menyebutkan bagian dan fungsi mesin tanam padi (transplanter) 2. Mengoperasionalkan/menggunakan mesin tanam padi (transplanter) C. ALAT DAN BAHAN Mesin Tanam Padi (Rice Transplanter)
D. WAKTU DAN TEMPAT Waktu pelaksanaan selama 12 JP bertempat di Lahan Praktek
E. LANGKAH KERJA No
Tahapan
Uraian Kegiatan
1.
Pengenalan Bagian Mesin Tanam Padi
1. Rak Bibit Cadangan Berfungsi sebagai tempat meletakkan stok bibit yang akan ditanam 2. Maskot Tengah Berfungsi sebagai pedoman arah depan bagi operator agar barisan tetap lurus 3. Tangki Bahan Bakar Berfungsi sebagai penampung bahan bakar 4. Set Lampu Berfungsi sebagai penerang pada operasional malam hari 5. Mesin/Engine Berfungsi sebagai penggerak alat 6. Pelampung Tengah Berfungsi untuk menahan mesin bagian depan agar tidak tenggelam 7. Roda Berfungsi untuk berjalannya mesin 8. Rulling Mark Berfungsi sebagai pedoman operator agar jarak antar barisan tanaman rapi dan tanaman tidak terinjak mesin 9. Pelampung Samping Berfungsi untuk menahan mesin agar tidak tenggelam pada lumpur lahan 10. Belt Pendorong Bibit Berfungsi sebagai pengumpan bibit dari rak/penahan bibit ke penjepit tanam 11. Penahan Bibit Berfungsi untuk tempat meletakkan dan mengontrol bibit agar tidak jatuh meluncur ke penjepit tanam 12. Rak Bibit Ekstensi Berfungsi sebagai tempat meletakkan bibit tambahan
Alat Bantu
1
No
Tahapan
2.
Pengenalan Panel/Tuas Operasional Mesin Tanam Padi
Uraian Kegiatan
Alat Bantu
1. Stang Kemudi Berfungsi untuk mengarahkan jalannya mesin 2. Tuas Kopling Berfungsi untuk membelok ke arah kiri/kanan 3. Tuas Throtel Berfungsi untuk menambah kecepatan/gas mesin 4. Tuas Power/Operasional Terdiri dari Kopling Utama (untuk menjalankan/menghentikan jalannya mesin), Kopling Penanam (untuk menjalankan/menghentikan penanaman), dan Tuas Hidrolik (untuk menaikkan dan menurunkan pelampung samping) 5. Tuas Penyetel Kedalaman Tanam Berfungsi untuk mengatur kedalaman penanaman bibit 6. Lengan Penanaman Berfungsi untuk membenamkan bibit padi ke tanah 7. Tuas Penyetel Jumlah Bibit Berfungsi untuk mengatur jumlah bibit yang ditanam
2
No
Tahapan
3.
Persiapan Penggunaan Mesin
Uraian Kegiatan
Alat Bantu
1. Pengecekan kondisi BBM (bensin), apabila dalam kondisi kosong/berkurang, Isi dengan Bahan Bakar sampai kondisi maksimum 2. Pengecekan Kondisi Olie, dilihat jadwal penggantian dan apabila ada dibawah level minimum, tambahkan dengan olie 3. Pengecekan sistem transmisi, dicoba apakah berfungsi dengan baik atau tidak 4. Pengecekan tuas pengoperasian 5. Pengecekan gerakan dari masing komponen, 6. Periksa kekencangan baut, dikencangkan apabila ada yang kendur 7. Periksa apakah ada kebocoron minyak 8. Pemberian Gemuk/grease pada bagian mesin yang bergerak
3
No 4.
Tahapan Pengaturan mesin sebelum tanam
Uraian Kegiatan
Alat Bantu
1. Pengaturan jarak tanam dalam baris, Operasikan tuas penyetel jarak tanam dalam baris sembari menyalakan mesin dengan system penanam pada kecepatan rendah, Atur tuas penyetelan jarak tanam ke posisi ujung 2. Pengaturan kedalaman tanam bibit padi, Tuas Kedalaman terdapat 4 posisi yang dapat dirubah sesuai dengan kekuatan tanah atas. Kedalaman standar 2,6 cm
3. Pengaturan jumlah pengambilan bibit per rumpun, Tuas penyetelan jumlah bibit diletakan pada posisi FEW (sedikit) untuk mendapatkan penanaman bibit 2 – 3 tanaman
4. Pengaturan kedalaman roda penggerak
4
No
Tahapan
5.
Menghidupkan Mesin
Uraian Kegiatan
Alat Bantu
1. Atur kran bahan bakar ke posisi ON 2. Periksa tuas kopling utama ke posisi OFF. Tuas kopling penanam ke posisi OFF dan tuas hidrolik ke posisi DOWN (Gambar ) sebelum mesin dihidupkan 3. Tarik kenop cuk pada batas maksimal 4. Tarik tuas trotel pada batas sekitar ½ dari batas maksimal 5. Putar tuas power pada posisi ON 6. Tarik starter dengan benar 7. Putar kenok cuk ke belakang
5
No 6.
Tahapan Pengoperasian lahan
Uraian Kegiatan di
Alat Bantu
1. Siapkan bibit di dalam tray dan rak yang tersedia 2. Atur tuas hidrolik pada posisi sesuai dengan kedalaman lahan, posisi fix merupakan posisi standar pelampung pada saat penanaman 3. Buat tanda/tandai posisi awal dan akhir operasional mesin pada lahan sawah 4. Atur posisi tanda batas jarak tanaman (rulling mark) pada mesin untuk menandai jarak tanam antar baris tanaman 5. Setelah mesin dinyalakan, atur kecepatan putar engine pada putaran antara 3100 rpm – 3600 RPM. Kopling utama berada pada posisi netral, setelah siap tuas perlahan-lahan dipindahkan pada posisi maju. 6. Perlahan-lahan tarik tuas kopling utama, tuas maju dan penanam pada posisi ON 7. Posisi operator harus pada posisi tegak lurus dan memperhatikan mascot tengah 8. Pada saat akan belok, tuas penanam ditarik pada posisi OFF 9. Perhatikan rulling mark pada saat belok dan memulai menanam pada baris selanjutnya
6
F. EVALUASI No
Uraian 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2
3
4
Skor 5 6
7
8
9
10
Apakah peserta sudah terampil menyebutkan bagian utama dan fungsi mesin tanam? Apakah peserta sudah terampil menyebutkan panel /tuas operasional dan fungsinya? Apakah peserta sudah terampil menyiapkan mesin sebelum digunakan? Apakah peserta sudah terampil mengatur jarak tanam pada mesin? Apakah peserta sudah terampil mengatur kedalaman penanaman pada mesin? Apakah peserta sudah terampil mengatur jumlah bibit yang diambil pada mesin? Apakah peserta sudah terampil cara menghidupkan mesin? Apakah peserta sudah terampil menjalankan mesin di lahan? Apakah peserta sudah terampil membelokan/bermanuver mesin di lahan? Apakah peserta sudah terampil menghentikan mesin?
1