PETUNJUK LAPANGAN PENYIAPAN BENIH KEDELAI Oleh : MOH. YUSUF YUNAIDI A. Latar Belakang Dalam bercocok tanam pemilihan benih yang ditanam merupakan langkah pertama yang sangat penting, salah memilih benih akan berujung pada kegagalan yang menyakitkan. Benih adalah hasil perkembangbiakan tanaman secara generatif yang digunakan untuk perbanyakan selanjutnya B. Tujuan Setelah berlatih peserta diharapkan dapat : 1. Melakukan pemilihan varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi benih 3. Melakukan perlakuan benih C. Metode 1. 2. 3. 4.
Ceramah Tanya jawab Ungkapan pengalaman Praktik
D. Alat dan Bahan 1. Alat a. ATK b. Komputer c. OHP 2.
Bahan a. Kertas HVS b. Kertas koran c. Whiteboard d. Spidol e. Berbagai varietas benih kedelai dari beberapa kelas benih f. Inokulum
E.
Tempat Lokasi di Kelompok Tani Sido Makmur Dusun Sumberwader Desa Sumberagung Kecamatan Selorejo
F.
Waktu 3 jam pelajaran @ 45 menit/jam pelajaran (1 jam teori, 2 jam praktek)
G. Langkah Kerja No 1
Tahapan
Memilih varietas spesifik lokasi
Uraian Kegiatan
Alat Bantu
- Lihat deskripsi varietas kedelai unggul - Pilih varietas unggul sesuai dengan kondisi lahan
yang
akan
ditanami
kedelai
dan
kesukaan konsumen - Dapat menggunakan rekomendasi varietas dari Katam dengan cara :
Lihat di informasi
Mengetik di telepon seluler (HP) : INFO VARIETAS KEDELAI spasi nama Kecamatan contoh : INFO VARIETAS KEDELAI MALANGBONG - Kirim ke no 083 123 456 500 atau 081 235 651 111
2
Melakukan seleksi Benih
Seleksi benih dengan melihat persyaratan Benih benih bermutu sebagai berikut : 1)
Murni dan diketahui nama varietasnya
2)
Berdaya kecambah tinggi, >80%
3)
Vigor baik, pertumbuhan benih serentak, cepat dan sehat
4)
Benih sehat, bernas, tidak keriput atau luka bekas gigitan serangga (hama), bebas penyakit
5)
Bersih tanpa campuran benih lain
6)
Benih masih baru (< 6 bln)
7) Kadar air 12 % - 13 %
3
Melaksanakan Perlakuan Benih
Inokulasi Rhizobium
Benih dan inokulum atau • Untuk lahan yang sama sekali belum tanah bekas dilakukan penanaman kedelai pertanaman kedelai • Legin 30 gram/10 kg benih, Rhizogin 37,5
gram/10
kg
benih
atau
menggunakan
Rhizoplus 20 gr/kg benih • Basahi benih dengan air bersih sebelum Inokulan dicampur dengan benih • Pencampuran
benih
dilakukan
secara
bertahap agar benih yang telah diinokulasi segera habis tertanam • Benih dikering anginkan dan hindari sinar matahari langsung • Benih harus tertanam jangan melebih dari 6 jam Inokulasi
dengan Tanah bekas penanaman
kedelai • Untuk
lahan
yang
sama
sekali
belum
dilakukan penanaman kedelai • 2 – 3 kg tanah/10 kg benih kedelai • Basahi benih dengan air bersih sebelum Inokulan dicampur dengan benih • Pencampuran
benih
dilakukan
secara
bertahap agar benih yang telah diinokulasi segera habis tertanam
H.
HASIL
No.
Kegiatan/Langkah Kerja 1
2
NILAI 3
1 Memilih Varietas Spesifik Lokasi 2 Melakukan Seleksi Benih 3 Melakukan Inokulasi Benih Keterangan : 1 : Tidak Terampil 2 : Kurang Terampil 3 : Cukup Terampil 4 : Terampil 5 : Sangat Terampil I.
EVALUASI DIRI Dalam penerapan penyiapan benih, apakah Saudara mengalami kesulitan ? Beri tanda ( √ ) pada gambar berikut !!!
…….
……..
…….
dapat menerapkan penyiapan benih tanpa bimbingan dapat menerapkan penyiapan benih dengan bimbingan belum dapat menerapkan penyiapan benih
4
5
J. INFORMASI : PERSIAPAN BENIH
1. Deskripsi Varietas Unggul Kedelai Umur Hari
Kisaran Hasil (ton/ha)
Orba ('74) **
85
Galunggung ('81)
Varietas
Kesesuaian Lahan Tegalan MK I
MK II
1,1-2,0
+
+
+
85
1,1-2,0
+
+
+
Lakon ('82)
76
1,5-2,5
-
-
+
Guntur ('82)
78
1,5-2,5
+
-
+
Wilis ('83)
88
1,5-2,5
+
-
+
Dempo ('84)
90
1,5-2,5
+
-
+
Kerinci ('85)
87
1,5-2,5
+
-
+
Merbabu ('86)
90
1,5-2,5
+
-
+
Raung ('86)
85
1,5-2,5
+
-
+
Tidar ('87)
75
1,4-2,0
+
+
+
Rinjani ('89)
88
1,5-2,5
+
-
+
Petek ('89)
80
1,0-1,5
+
-
+
Tambora ('89)
85
1,5-2,0
+
-
+
Lompobatang ('89)
86
1,5-2,0
+
-
+
Lumajang Bewok ('89)
78
1,0-1,5
+
+
+
Lawu ('91)
74
1,2-2,0
+
+
+
Cikurai ('92)
85
1,4-2,2
+
-
+
Malabar (‘92)
70
1,3-2,0
+
+
+
Argomulyo ('98)
82
1,5-2,0
+
-
+
Anjasmoro (2001)
88
2,25
+
+
+
2. Benih Bermutu Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi (> 85%). Pada umumnya benih bermutu dapat diperoleh dari benih berlabel yang sudah lulus uji sertifikasi. Benih bermutu adalah Benih yang mampu berkecambah dalam kondisi yang cukup baik. Benih yang bermutu juga harus mampu menghasilkan bibit yang berkualitas tinggi, yaitu dapat tumbuh dengan baik serta tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Faktor yang mempengaruhi mutu suatu benih: 1. Faktor Genetis (kemurnian varietas) 2. Faktor fisiologi dan fisik benih: Tingkat kematangan benih Benih harus dipanen dari tanaman yang sudah matang benar Tingkat kerusakan mekanis benih Tingkat keusangan benih, yaitu hubungan antara vigor awal benih dengan lamanya benih yang disimpan. Ukuran dan berat jenis benih 3. Faktor lingkungan: Musim tanam Kultur teknik Waktu panen Cara tanam 4. Faktor perlakuan pascapanen: Cara penimbunan serta lamanya penimbunan brangkasan sebelum pengeringan dan pembijian Cara pengeringan Keseragaman dan kesehatan benih sebelum disimpan Cara pengepakan, khususnya volume dan jenis kemasan Suhu dan kelembaban tempat penyimpanan Lama, cara, dan proses pengangkutan benih pascapanen 3. Seleksi Benih Seleksi Vegetatif Waktu: 7-15 HST
Cara : membuang tanaman yang berbeda warna hipokotil (pangkal batang) warna hipokotil pada kedelai: hijau dan ungu Seleksi Generatif 1) Seleksi warna bunga Waktu: setiap hari (dari mulai keluar bunga sampai berbunga penuh 100%). Sisa antara 4-10 hari tergantung kepada varietasnya Cara: buang tanaman yang berbeda warna varietasnya warna bunga pada kedelai: putih, ungu muda dan ungu tua 2) Seleksi bulu Waktu: 1-3 hari pada saat warna bulu sudah jelas benar (matang 90% menjelang panen) Cara: buang tanaman yang berbeda warna dan tipe bulunya Bulu pada kedelai: berbulu dan tidak berbulu Kelebatan bulu pada kedelai: jarang, agak jarang, normal dan lebat Warna bulu: putih/abu, agak coklat dan coklat Tipe bulu: tegak, agak tegak, rebah/miring, keriting, rebah ke belakang 3) Seleksi bentuk daun Waktu: Sembarang waktu selama pertumbuhan tanaman kedelai Cara: buang tanaman yang berbeda warna, maupun bentukdaunnya Bentuk daun pada kedelai: runcing (narrow/lanceolate), agak runcing dan bulat(broad/ovate) 4) Seleksi tipe tanaman Waktu: Sembarang waktu selama pertumbuhan tanaman. Diutamakan menjelang matang fisiologis 90%,(tipe tanaman jelas terlihat pada saat mulai masa Pengisian biji sampai menjelang matang fisiologi) Cara:buang tanaman yang berbeda tipenya Tipe tanaman pada kedelai: diterminit, semi diterminit dan inditerminit 5) Seleksi warna polong Waktu: Pada saat tanaman menjelang panen (sudah kering panen) Cara: buang tanaman yang berbeda warna polong matangnya. Warna polong matang dibedakan: kuning jerami, coklat, dan hitam 6) Seleksi biji Waktu: Pada saat sortasi biji Cara: buang biji-biji yang menyimpang (berbeda)
Warna biji: kuning muda (keputih-putihan), kuning, hijau, kuning tua, coklat kemerahan, abu-abu, hitam kekeringan dan hitam Warna hilum: kuning, kuning tua, coklat, hijau, abu-abu, hitam kekuningkuningan dan hitam Permukaan biji: licin terang, terang, buram/kusam dan kusam sekali
4. Perlakuan Benih Benih untuk setiap hektarnya diperlukan 40 kg. sebelum ditanam perlu dilakukan perlakuan benih (seed treatment) dengan menggunakan insektisida Marshal 25 ST dengan takaran 10 g/kg benih, agar terhindar dari serangan lalat kacang (Agromyza).
5. Kelas Benih Untuk mengetahui kelas-kelas benih supaya dapat memilih benih dengan tepat sesuai dengan tujuan menanam kedelai, apakah untuk tujuan konsumsi atau produksi benih, maka berdasarkan mutu genetik, benih kedelai dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelas benih kedelai, yaitu 1)
Benih Dasar (BD) atau Foundation Seed (FS) adalah benih yang berasal dari Benih Penjenis atau Benih Dasar, yang diproduksi di bawah bimbingan yang intensif dan pengawasan yang ketat hingga kemurnian varietas terpelihara. Benih dasar diproduksi oleh produsen benih, seperti Balai Benih Induk (BBI), Balai Benih Utama (BBU), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), perusahaan benih BUMN, swasta atau penangkar profesional, dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) atau Sistem Manajemen Mutu Benih. Benih dasar digunakan untuk perbanyakan benih pokok. Label berwarna Putih
2) Benih Pokok(BP) atau Stock Seed (SS) Adalah benih yang berasal dari keturunan Benih Penjenis atau Benih dasar yang diproduksi lebih banyak dengan pengawasan yang teliti sehingga mutu dan kemurniannya terpelihara. Benih pokok diproduksi oleh produsen atau penangkar benih dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi oleh BPSB atau Sistem Manajemen Mutu Benih. Dibandingkan dengan benih padi dan jagung, harga benih kedelai relatif murah dan proses produksinya relatif lebih sulit. Hal ini menjadi salah satu penyebab tidak atau belum berkembangnya sistem penangkaran benih kedelai. Label berwarna Merah
3)
Benih Sebar (BS) atau Extension Seed (ES) adalah keturunan benih penjenis, benih dasar atau benih pokok yang diproduksi secara baik dalam jumlah yang banyak sehingga identitas dan tingkat kemurnian varietasnya terpelihara. Benih Sebar adalah benih yang siap untuk ditanam oleh petani produsen. Label berwarna Biru
H. Daftar Pustaka Anonim. 2009. Pedoman Umum PTT Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Deptan. Jakarta Sumarno.1991. Kedelai dan Cara Budidayanya. Jakarta: Yasaguna