PENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok
I. LATAR BELAKANG Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 20 – 25 %, sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai gabah mencapai kadar air maksimum 14 %. II. TUJUAN Setelah selesai diklat peserta dapat melakukan pengeringan padi dengan benar III. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktek IV. ALAT DAN BAHAN
:
1.Alat
: Sinar matahari, Sebatang Kayu, mesin pengering (drayer) atau silo pengering
2. Bahan
: gabah basah
V. TEMPAT 1. Kelas 2. Lapangan praktek VI. WAKTU 3JP @ 45 menit VII. LANGKAH KEGIATAN No
Tahapan
Uraian kegiatan
Alat Bantu
1
1.
.
1. Siapkan
lantai
jemur
dengan
permukaan dari semen dan dibuat gelombang. 2. Hamparkan gabah basah ditempat yang leluasa menerima sinar matahari, bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. 3. Bolak-balik 1-2 jam sekali dengan
menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. Jika cuaca cerah penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 – 7 cm Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore 4. Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan
dan
ditutupi
dengan
plastik, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Jika gabah-gabah yang dikeringkan
dalam
jumlah
kecil,
sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastik. 5. Setelah dijemur selesai (pukul 16.00) gabah dapat dimasukkan ke karung dan disimpan
dalam
ruangan
jika
volumenya tidak banyak. Namun jika volumenya besar gabah dapat dibiarkan di luar, tetapi harus ditumpuk dan 2
ditutupi dengan plastic agar tidak terkena embun dan hujan.
V.
INFORMASI A. Pengeringan Gabah Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 20 – 25 %, sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai gabah mencapai kadar air maksimum 14 %. Tujuan pengeringan adalah agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpan, rendeman giling dan mutu tetap baik. Untuk mencapai tujuan tersebut sebaiknya pengeringan dilakukan segera setelah pemanenan dan perontokan untuk mencegah butir kuning. Pengeringan gabah umumnya dilakukan dengan memanfaatkan panas sinar matahari, tetapi jika panen terjadi musim hujan disarankan menggunakan alat pengering buatan seperti mesin pengering (drayer) atau silo pengering. 1. Pengering dengan sinar matahari Sebelum melakukan penjemuran dengan sinar matahari perlu diperhatikanbahwa tempat penjemuran bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalahsebagai berikut: 6.
Penjemuran dilakukan ditempat yang leluasa menerima sinar matahari, bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya.
7.
Membuat lantai jemur dengan permukaan dari semen dan dibuat gelombang.
8.
Jika terjadi cuaca cerah penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 – 7 cm dan dibolak balik 1 – 2 jam sekali dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. 3
9.
Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore
10. Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan dan ditutupi dengan plastic, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Jika gabah-gabah yang dikeringkan dalam jumlah kecil, sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastic.
Gambar 1. Tempat penjemuran gabah Setelah dijemur selesai (pukul 16.00) gabah dapat dimasukkan ke karung dan disimpan dalam ruangan jika volumenya tidak banyak. Namun jika volumenya besar gabah dapat dibiarkan di luar, tetapi harus ditumpuk dan ditutupi dengan plastic agar tidak terkena embun dan hujan. Dengan cara penjemuran seperti ini selama 2 – 3 hari pada cuaca baik akan diperoleh gabah dengan kadar air kurang lebih 14 %. Penjemuran yang terlalu lama dapat berakibat gabah banyak yang pecah saat penggilingan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengeringan. a. Pengeringan dilakukan sesegera mungkin setelah perontokan b. Tempat pengeringan harus memperoleh penyinaran matahari serta bebas dari gangguan ayam atau unggas lainnya. 4
c. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk penjemuran, gabah dapat dipanaskan pada ruangan di dalam rumah. Untuk menggantikan panas dapat digunakan lampu petromaks atau sumber panas yang lain. Tebal hamparannya antara 2 – 3 cm dan pembalikan juga harus tetap dilakukan.
2. Pengering dengan pengering buatan (drayer) Pengeringan dengan drayer terutama digunakan apabila panen bersamaan dengan musim hujan, salah satu jenis drayer yang dapat mengeringkan biji-bijian termasuk gabah adalah pengering type KA-40. Drayer ini penggerakannya menggunakan tenaga listrik. Kapasitas baik pengeringan ini dapat mencapai 4 – 5 ton dengan waktu pengeringan sangat bervariasi tergantung kepada: a.
Kondisi udara luar
b.
Kadar air awal bahan bijian.
c.
Tingkat kebersihan bahan bijian
d.
Suhu udara pengering yang dipilih
e.
Jenis serta varietas bahan bijian yang akan dikeringkan.Rata-rata laju pengeringan 0,7 % per jam
. Gambar 2. Pengeringan menggunakan Blower..
Untuk menjaga dan meminimalkan kerusakan gabah dalam proses pengeringan, agar gabah yang dikeringkan merata, maka setiap 3 jam sekali dilakukan pembalikan, hal 5
ini disebabkan oleh perbedaan suhu ruang bawah berkisar40 – 41 derajat celcius dan setiap setengah jam dilakukan penyedotan udara panas selama 10 menit. Untuk menurunkan kadar air dari 25,4 % ke kadar air 15 % memerlukan waktu 9 jam.
VI. Evaluasi Performance Nilai No 1.
Kegiatan
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Mengeringkan Gabah
Keterangan : 9-10 7-8 5-6 3-4 1-2
=A =B =C =D =E
Dalam melakukan praktek penen dan pasca panen, apakah Saudara mengalami kesulitan ?
Beri tanda pada gambar berikut !!!
…….
……..
…….
gampang (mudah) 6
sedang
sulit
7