PETISI KEWARGANEGARAAN GANDA DIASPORA INDONESIA Menuju Indonesia lebih terbuka
Email:
[email protected] Website: http://www.ppkgindonesia.org/
Permintaan Kuat akan Kewarganegaraan Ganda Indonesia
Permintaan Kewarganegaraan Ganda Indonesia serupa dengan lagu yang terus berkumandang dari tahun ke tahun, terutama untuk Diaspora Indonesia yang berada di Amerika Utara (Canada and Amerika Serikat), Eropa, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara lain yang menganut Kewarganegaraan Ganda. Permintaan ini adalah permintaan yang sangat gigih dan tidak pernah luntur karena kecintaan kepada Indonesia. Diaspora Indonesia mempunyai kemauan yang kuat menjadi bagian dari negara Indonesia. Diaspora Indonesia yang telah mendapatkan kewarganegaraan asing karena tekanan keadaan. Perlu diingat bahwa orang-orang Diaspora Indonesia tidak secara sukarela meninggalkan negara, mereka didorong keluar karena keadaan, salah satu contohnya karena kurangnya kesempatan dan sempitnya lowongan pekerjaaan dalam negeri yang sesuai dengan bidang yang telah mereka pelajari atau ketrampilan yang telah mereka kuasai selama ini. Dunia kini telah menyusut menjadi budaya global dan ekonomi. Untuk alasan ini banyak negara sekarang mendukung kewarganegaraan ganda. Hasil kolosalnya dalam hal pembangunan ekonomi. Contoh beberapa negara yang mengakui kewarganegaraan ganda adalah Austria, Australia, Bangladesh, Belgia, Belize, Brazil, Kanada, Kolombia, Siprus, Dominika, Mesir, El Salvador, Finlandia, Perancis, Ghana, Jerman, Grenada, Hong Kong, Hungaria, Islandia, Iran, Irak, Irlandia, Israel, Yordania, Korea Selatan, Latvia, Lebanon, Lithuania, Makedonia, Malta, Meksiko, Montenegro, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Rusia, Serbia, Spanyol, Afrika Selatan (hanya dalam kasus tertentu), Sri Lanka, Swedia, Swiss, Suriah, Turki, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, dan Samoa Barat. Permintaan kewarganegaraan ganda berasal dari para Imigran Indonesia yang kita sebut Diaspora Indonesia. Dimana dikarenakan keadaan sebagian dari mereka memilih menjadi WNA di negara mereka yang baru dan juga telah menjadi rumah mereka sedangkan di sisi lain mereka berkeinginan untuk tetap mempertahankan hubungan yang kuat dengan negara Indonesia serta keinginan mereka untuk membentuk hubungan emosional dan budaya untuk keturunan/para penerus mereka (anak cucu) dengan Negara Indonesia. Cinta mereka untuk Indonesia dan kebanggaan mereka akan sejarah kebudayaan Indonesia mendorong mereka untuk mengajukan permintaan kewarganegaraan ganda secara konsisten. Hal ini diyakini bahwa ukuran ini juga akan memfasilitasi kontribusi dari Diaspora Indonesia untuk transformasi Indonesia dalam sosial, ekonomi, teknologi dan pembangunan nasional. Orang-orang asal Indonesia yang menetap di negara-negara ekonomi yang lebih maju di dunia memiliki ketrampilan dan keahlian di sektor-sektor penting termasuk teknologi informasi, bioteknologi, ruang angkasa, jasa keuangan, infrastruktur, pendidikan, perawatan kesehatan, dan konsultasi manajemen. Investasi terutama disebabkan oleh logika pertimbangan bisnis dan psikologi iklim investasi. Kami tidak ingin menganjurkan kewarganegaraan ganda diaspora hanya untuk investasi dan pengiriman uang, meskipun hal tersebut penting untuk pengembangan Indonesia. Kami berpendapat bahwa pemberian kewarganegaraan ganda akan menghapus kendala bagi mereka yang telah mengambil paspor asing dalam melakukan perjalanan ke dan dari Indonesia, mengembangkan investasinya di usaha bisnis dan menumbuhkan rasa memiliki/kebangsaan Indonesia yang lebih besar.
Prinsip Kewarganegaraan Ganda Diaspora Indonesia adalah Warga Negara Indonesia tidak akan kehilangan kewarganeganegaraannya apabila dia mendapatkan kewarganegaraan lain. Untuk rakyat Indonesia yang masih memegang paspor Indonesia/ WNI tidak akan kehilangan kewarganegaraan Indonesianya jika mereka mengajukan dan kemudian mendapatkan kewarganegaraan negara lain selama Negara barunya mengakui dan memperbolehkan kewarganegaraan ganda.
Proposal Penerapan Kewarganegaraan Ganda Diaspora Indonesia: Diharapkan Pemerintah Indonesia menyetujui diberlakukannya undang-undang untuk memberikan Indonesian Diaspora Citizen (IDC) kepada Diaspora Indonesia. IDC adalah ijin tinggal, berkunjung dan visa khusus seumur hidup yang manfaatnya diterangkan dibawah ini dimana pemegang IDC belum menjadi warga negara Indonesia. Seseorang yang terdaftar sebagai IDC memenuhi syarat untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Indonesia setelah memegang Kartu IDC selama dua tahun dan bisa membuktikan tidak terlibat dalam kejahatan atau menjadi anggota dari organisasi terlarang.
Siapakah yang diperbolehkan mendapatkan Indonesian Diaspora Citizen – (IDC)? Diaspora Indonesia di negara manapun mereka berada yang seperti yang diterangkan dibawah ini beserta keturunannya dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan IDC: 1. Bekas WNI yang telah menjadi WNA yang masih mempunyai rasa nasionalisme, kecintaan dan kebangsaan yang besar terhadap Indonesia. 2. Keturunan Indonesia yang berada di luar negeri dimana orang tuanya atau kakek neneknya adalah WNI atau bekas WNI. 3. Suami/istri berkewarganergaan asing sebagai pasangan WNI atau bekas WNI.
4. Anak-anak yang sudah menjadi dewasa yang pernah memegang kewarganegaraan ganda di mana salah satu kewarganegaraannya adalah WNI dikarenakan sudah melewati umur 18 tahun atau 21 tahun dan telah kehilangan WNI-nya. 5. Orang Asing yang cinta Indonesia dan memenuhi syarat untuk mendapatkan IDC. Untuk mendapatkannya melalui pembuktian kecintaannya terhadap Negara Indonesia dan diakui oleh pemerintah Indonesia.
Apa manfaat dari IDC? Setelah seseorang diterima dan terdaftar sebagai Indonesian Diaspora Citizen (IDC), orang tersebut akan menerima manfaat sebagai berikut: 1. Mendapatkan sertifikat pendaftaran untuk membuktikan status ganda orang tersebut. 2. Mendapatkan Kartu IDC selain paspor dari negara yang orang tersebut. 3. Orang tersebut tidak akan perlu lagi mengajukan visa untuk melakukan perjalanan ke Indonesia. Dia akan memiliki hak untuk keluar masuk Indonesia tanpa batas dan visa seumur hidup untuk mengunjungi Indonesia. Namun, orang tersebut harus membawa dan menunjukkan Kartu IDC dan paspor asingnya pada saat perjalanan. 4. Tidak perlu lagi melakukan formalitas pendaftaran untuk tinggal di negara Indonesia untuk waktu yang lama. 5. Tidak perlu lagi menyediakan dokumentasi yang terpisah untuk masuk ke perguruan tinggi atau institusi atau untuk pekerjaan. 6. Mendapatkan perlakuan dan hak yang sama dengan warga Indonesia terhadap fasilitas yang tersedia termasuk juga dalam bidang ekonomi, keuangan dan pendidikan, kecuali dalam tidak dapat melakukan akuisisi pertanian, perkebunan dan pertambangan. 7. Anak-anak dari para pemegang IDC juga diperbolehkan untuk masuk ke lembaga pendidikan di Indonesia, termasuk perguruan tinggi medis, perguruan tinggi teknik, lembaga teknologi, lembaga manajemen, dll di bawah kategori umum. 8. Pemegang IDC diperbolehkan melakukan investasi atau mendapatkan pinjaman untuk membeli perumahan.
Apa keterbatasan dari IDC? 1. Tidak bisa memilih/vote 2. Tidak bisa menjadi anggota Dewan Perwakilan atau Dewan Legislatif atau Parlemen. 3. Tidak bisa menjabat sebagai Presiden, Wakil Presiden, Hakim Mahkamah Agung atau Pengadilan Tinggi, atau jabatan strategis lainnya. 4. Tidak dapat bekerja di Pemerintahan kecuali atas permintaan khusus dari pemerintah pusat. 5. Tidak bisa memegang paspor Indonesia.
Siapakah yang diperbolehkan mendapatkan Kewarganegaraan Ganda Diaspora Indonesia? (Kewarganegaraan Ganda Diaspora Indonesia adalah bukan IDC, dimana pada tahap ini orang tersebut diperbolehkan memperoleh Kewarganegaraan Indonesia disamping memegang paspor dari negara lain) 1. Seseorang yang terdaftar sebagai IDC memenuhi syarat untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan Indonesia setelah memegang Kartu IDC selama dua tahun dan bisa membuktikan tidak terlibat dalam kejahatan atau menjadi anggota dari organisasi terlarang. 2. Anak-anak yang memegang kewarganegaraan ganda saat ini, di mana salah satu kewarganegaraannya adalah WNI hasil perkawinan campuran. 3. Anak-anak yang memegang kewarganegaraan ganda saat ini, di mana salah satu kewarganegaraannya adalah WNI dimana kedua orang tuanya adalah WNI tetapi dilahirkan di negara yang mengakui Kewarganegaraan Ganda. 4. Seluruh Diaspora Indonesia yang masih menjadi WNI dan bertempat tinggal di negara-negara yang mengakui kewarganegaraan ganda saja.
Catatan: Ketika seseorang mendapatkan Kewarganegaraan Indonesia-nya kembali atau mendapatkan kewarganegaraan Indonesia-nya yang baru maka orang tersebut dengan secara otomatis mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan Warga Negara Indonesia lainnya tanpa pengecualian. Siapa yang tidak bisa mendapatkan Kewarganegaraan Ganda: Pengecualian diberikan terhadap bekas WNI yang telah dengan sengaja menanggalkan status WNI-nya melalui asylum atau refugee di negara lain .
MANFAAT KEWARGANEGARAAN GANDA 1. Meningkatkan hubungan global ekonomi antara dua negara, memiliki keunggulan memperluas basis ekonomi suatu negara, mendorong perkembangan perdagangan dan investasi antara dua negara. 2. Kemampuan warga negara ganda untuk mempengaruhi keputusan ekonomi dan politik di negara dimana mereka tinggal untuk mendukung dan menguntungkan negara kelahiran atau negara nenek moyangnya. Misal seorang Kewarganegaraan Ganda Diaspora Indonesia tinggal di Amerika Serikat, dia akan bisa mempengaruhi baik ekonomi atau politik yang akan menguntungkan Indonesia.
3. Diberlakukannya Kewarganegaraan Ganda akan menjadi pengikat dan menghindari kehilangan para tenaga ahli yang sangat berbakat, tenaga kerja intelektual dan para para kaum pintar berpendidikan tinggi. Kewarganegaraan Ganda akan meningkatkan jumlah orang-orang pintar yang akan membantu kemajuan Indonesia. 4. Kewarganegaraan ganda dapat memperkuat loyalitas - baik politik dan budaya karena merasa menjadi bagian dan diterima oleh kedua negaranya. 5. Pendidikan dan Kebudayaan. Memiliki kewarganegaraan ganda memberi kesempatan untuk mendidik orang lain tentang budaya dan masyarakat di kedua negara yang berbeda. 6. Kemudahan Perjalanan. Warga negara ganda dapat membawa dua paspor dan merasa diterima di kedua negaranya. Mengurangi permasalahan atau pertanyaan yang mungkin timbul di antara para pejabat imigrasi. Hal ini sebagai salah satu indikator kemajuan dan keterbukaan suatu masyarakat. 7. Selain mendorong interaksi antar budaya dan bahasa pada anak -anak hasil perkawinan campuran sekaligus juga melindungi dan menjaga hubungan budaya, bahasa dan pendidikan sehingga mempunyai ikatan yang kuat dan akses dengan negara ibu/bapaknya atau nenek moyangnya.
Bukti Kemajuan Ekonomi Negara-negara berkembang setelah diberlakukannya Kewarganegaraan Ganda:
GHANA Ghana (Negara kecil di Afrika) – kenaikan sekitar PDB $4-8 milyar per tahun.
JAMAICA Jamaica – mengalami kenaikan sekitar 40% total PDB per tahun.
SRI LANKA Sri Lanka juga telah mengikuti Kewarganegaraan Ganda dan mengabulkannya pada tanggal 17 may 2012 dan saat ini sudah menunjukkan kenaikan sekitar 5% total PDB per tahun
ZAMBIA Zambia – mengalami kenaikan sekitar 7.1% total PDB per tahun
HAITI Haiti– mengalami kenaikan sekitar 23% total PDB per tahun
PAKISTAN Pakistan - mengalami kenaikan sekitar 20% total PDB per tahun
INDIA Perwakilan Bank Dunia Kapil Kapoor mengatakan bahwa Diaspora India telah membuat kontribusi yang signifikan bagi perekonomian India. Ini dimulai dari kesadaran bahwa Diaspora India mampu menghasilkan sejumlah besar uang yang dapat digunakan untuk pembangunan negara. Jika ditotal semua pemasukan dari Diaspora India ke Negara India sejak diberlalukannya Kewarganegaraan Ganda tahun 2003 hingga tahun 2007 (dari semua bagian dunia) berjumlah sekitar US $ 250 miliar dalam jangka waktu 4 tahun. “Jumlah tersebut adalah dua kali lipat dari jumlah total uang yang disediakan negara-negara donor untuk membantu negara-negara berkembang. Sedangkan untuk mendapatkan bantuan itupun tidaklah mudah, harus diperlukan banyaknya perhatian, kerja sama, dan juga azas-azas atau peraturan yang harus disepakati kedua belah pihak. Diaspora bisa menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlahnya tanpa harus melalui negosiasi yang panjang dengan Negara-negara donor" kata Dr Kapoor. Menyadari akan semakin besarnya dana yang akan mengalir ke India, pemerintah India berpikir untuk mengajukan program yang bisa membuat pengiriman uang lebih efisien melalui sistem perbankan, sementara juga mengurangi/meniadakan fee untuk melakukannya dibandingkan dengan model pengiriman uang yang sudah ada sekarang misalkan western union, moneygram atau bank-bank setempat. Saat ini, ada program yang dikenal sebagai Sistem Transfer Real Time yang menjamin bahwa ketika uang dikirim dari setiap bagian dari dunia, maka akan langsung dikreditkan ke rekening seseorang di India dalam waktu yang sama. Berdasarkan penelitian melalui makalah “Pengembangan Keuangan melalui Obligasi Diaspora, Melacak, Merekam dan Potensinya oleh Suhas L. Ketkar dan Dilip Ratha Makalah dipresentasikan pada Konferensi Migrasi dan Pengembangan di Bank Dunia, Washington DC 23 Mei 2007. Suhas L. Ketkar adalah Visiting Professor Ekonomi di Vanderbilt University dan konsultan di Bank Dunia, dan Dilip Ratha adalah Senior Ekonomi Bank Dunia. Penelitian ini didanai oleh Bank Dunia menyatakan bahwa India telah berhasil mengumpulkan dana dari masyarakat Diaspora India berkisar antara $ 35 –$ 40 milliar setiap tahunnya. Tahun 2009 dilakukan survey bahwa Potensi Kontribusi Eropa India Diaspora: "Pengiriman uang bukan satu-satunya instrumen kontribusi Diaspora India. Mereka bisa menjadi sumber utama Investasi Asing Langsung (FDI = Direct Foreign Investment), pengembangan pasar (outsourcing), transfer teknologi, filantropi, pariwisata, politik kontribusi dan lebih nyata arus pengetahuan, sikap baru dan pengaruh budaya. " (Kathleen Newland, "Beyond Remitansi: Peran Diaspora dalam Pengurangan Kemiskinan Negara Asal Mereka ", Migrasi Policy Institute, Washington, Juli 2004). Tidak ada perkiraan up-to-date
dari sumber Diaspora India tapi memperkirakan pada tahun 2000 menyatakan bahwa "Output ekonomi NRIs / PIOs diperkirakan US $ 400 miliar, hampir sama dengan total GDB/ PDB India "perkiraan hari ini (tahun 2009) mungkin menjadi US $ 600 miliar. Pavan Verma mengamati, "Diaspora India di Amerika Serikat muncul sebagai komunitas imigran terkaya negara itu, dengan hampir 200.000 jutawan ", (2004, p.200) Tentang bagaimana investasi tersebut dirasakan aman, Dr Kapoor mengatakan ini harus didasarkan pada kemauan politik dan meyakinkan semua investor, terlepas dari kebangsaan mereka, bahwa investasi mereka aman. Dalam hal ini perlu berasal dari pergeseran pemikiran dan mental yang memahami bahwa orang-orang Diaspora mempunyai rasa nasionalisme, rasa memiliki, hati dan kecintaannya ke negara asal mereka. India menduduki peringkat ke 4 ekonomi terbesar di dunia menggunakan kriteria daya beli. Kekuatan Rupee India juga menjadi lebih stabil dengan cadangan devisa yang sangat tinggi. Jumlah dispora India hanya 2% dari total penduduk Negara India, tapi total perolehan uang dari mereka sama dengan 35% total Gross Domestic Product (GDP) negara India yang disebut PDB oleh Indonesia.
Contoh Proses Kewarganegaraan Ganda dari beberapa negara:
Mengubah konstitusi: 1.
Colombia (1974)
2.
Mexico
3.
India
4.
Ghana
Dekrit Presiden/legislasi 1.
Dominican Republic (1992) dan perubahan legislasi (1994)
Nara Sumber: http://www.ukzambians.co.uk/home/2012/06/26/case-for-dual-citizenship-by-profe-clive-chirwa/ http://www.lusakatimes.com/2009/02/13/can-dual-citizenship-benefit-zambia/ http://siteresources.worldbank.org/INTPROSPECTS/Resources/3349341100792545130/Diasporabonds.pdf