www.thepresidentpost.com
Selasa, 24 Juli 2012
Rp 5,000
H A R I A N
Indonesia Menuju Ekonomi Hijau
Ada banyak sumber energi bersih dan terbarukan yang punya potensi cukup tinggi di Indonesia, seperti panas bumi, tenaga matahari, air, dan biomassa tetapi sumbersumber itu akan tidak termanfaatkan dengan efektif jika pemerintah tidak segera mengambil kebijakan dan langkah-langkah konkrit untuk mengembankan dan memanfaatkannya. Selengkapnya di Hal. 3 www.boston.com
NASIONAL
INTERNASIONAL
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui program padat karya menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.264 orang pada 2012.
Hal. 5
Program Padat Karya Serap 11.264 Tenaga Kerja
Hal. 4
Tragedi Colorado Jadi Ajang Cari Simpati Kandidat Presiden AS BISNIS
Penjualan Elektronik Nasional Naik 20% Hal. 6
2
Selasa, 24 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Opini
Mogok di hari pertama, 100 km/jam hari-hari berikutnya Oleh Dahlan Iskan
“
Mogok lagi ya Pak?” tanya seorang wartawan melalui SMS. Rupanya, sekitar pukul 17.00 itu twitter sudah ramai berkicau bahwa ujicoba hari kedua Mobil Listrik Ahmadi ini mogok lagi. Bukan main senangnya mereka yang berharap proyek mobil listrik ini gagal. Maka untuk menambah kegembiraan itu, saya pun menjawab sekenanya: Mogoooooook! Hehehe! Saat itu sebenarnya ujicoba belum dimulai. Jam-jam itu (Selasa, 17 Juli 2012) saya masih bersama wartawan di restoran di Depok, 2 km dari workshop milik Dasep Ahmadi. Ujicoba baru akan dimulai pukul 19.00. Memang, awalnya ujicoba dilakukan pukul 15.00. Yakni setelah saya kembali dari mengikuti Bapak Presiden SBY menghadiri HUT GP Ansor di Solo. Begitu tiba di Depok, Jabar ternyata mobil belum siap. Belum mulai di-charge. Bahkan belum bisa di-charge. Masih ada persoalan yang belum terpecahkan: mengapa charging-nya tidak berfungsi. Beberapa teknisi (anak-anak lulusan SMK, D-3, dan Madrasah Aliyah) masih mencari-cari di mana kabel yang tidak nyambung. Dasep Ahmadi, pencipta mobnas listrik ini, terlihat batuk-batuk kecil. Wajahnya kusut dan rambutnya berantakan. Kelihatan sekali Dasep kurang tidur. Sudah seminggu memang Dasep dan anak-buahnya begadang siang-malam. Mereka terus mencari penyebab ‘mogoknya’ mobil listrik ini di ujicoba hari pertama. Sungguh penasaran: mengapa Mobnas Listrik Ahmadi ini tiba-tiba kehilangan power justru ketika perjalanan sejauh 50 km itu tinggal kurang 1 km lagi. Memang perjalanan itu akhirnya tiba juga di pintu masuk gedung BPPT Jakarta tujuan akhir perjalanan. Namun 1 km terakhir itu (antara Bundaran Hotel Indonesia ke BPPT) dilakukan dengan sangat pelan dan beberapa kali terhenti. Syukurlah, pengecekan satu per satu kabel yang banyak itu akhirnya menemukan penyakit yang
dicari: ada sambungan kabel menuju accu yang ternyata tidak nyambung. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Tidak nyambungnya itu tidak gampang dilihat karena connecting-nya di dalam box kecil. Pantas listrik untuk ujicoba hari pertama itu hanya cukup untuk dari Depok ke bundaran Hotel Indonesia. Pantas untuk bisa menyelesaikan sisa 1 km terakhir itu harus berhenti dulu beberapa saat. Ternyata charging malam menjelang ujicoba pertama itu tidak bekerja. Berarti uji coba hari pertama itu hanya menggunakan sisa setrum yang lama. Tentu itu bukan masalah yang besar. Bahkan amat sepele. Begitu connector-nya diberesin, charging bisa dilakukan lagi. Jreng! Charging berjalan lancar. Aliran listrik masuk ke dalam accu dengan derasnya. Sambil menunggu pengisian listrik itulah kami menuju restoran dengan perasaan lega. Bahwa di twitter sudah beredar mobnas mogok lagi, saya anggap sebagai lauk santap sore. Lantaran charging baru dimulai pukul 16.00, berarti ujicoba kedua ini baru bisa dilakukan paling cepat pukul 19.00. Hari sudah malam. Tapi kami mensyukurinya. Sekalian bisa diuji apakah lampunya berfungsi. Ternyata tidak masalah. Masalah baru justru ketika menapaki tanjakan terjal yang ternyata gagal. Dasep Ahmadi yang berada di sebelah saya langsung mengambil kesimpulan: pengaturan gearnya kurang tepat. RPM-nya terlalu besar. Ibarat mobil biasa yang menanjak dengan gigi 5. Persoalan tanjakan ini tentu lebih serius daripada persoalan mogok di hari pertama. Tapi saya yakin Dasep akan bisa mengatasinya. Lulusan Teknik Mesin ITB yang memperdalam ilmunya di Jerman dan Jepang ini sangat mampu di bidang ini. Bukankah Dasep sudah mampu membuat, memproduksi, dan mengekspor mesin NCR? Mesin yang fungsinya untuk membuat mesin itu? Ini jauh lebih sulit daripada membuat mobnas listrik. Dia sudah terbukti bisa membuat ‘ibu-
CEO & PEMIMPIN REDAKSI: Rachmat Wirasena Suryo I KONTRIBUTOR: Atmono Suryo; Jeannifer Filly Sumayku; Public Private Partnerships Indonesia; Majalah RESPECTS; Bambang Sulistomo; Paulus Khierawan I REPORTER & FOTOGRAFER: Rians Rivco I SIRKULASI: Srimay Noviani I LAYOUT & DESAIN: Mohamad Akmal I HEAD OF SALES & MARKETING: Donny Martin
nya’ mesin. Tentu persoalan pindah gear bisa dia atasi. Malam itu untuk mencapai puncak tanjakan terpaksa harus didorong. Setelah melewati tanjakan itu mobil meluncur kembali dengan gesitnya. Apalagi ketika memasuki jalan tol Jagorawi. Sangat mulus dan cepat. Satu-satunya ‘hantu’ di otak adalah bayangan kehabisan setrum. Karena itu teman-teman Jasa Marga menyiapkan fasilitas charging di pintu-pintu tol. Ternyata hantunya tidak muncul. Staf Jasa Marga yang sudah terlanjur siap di pintu tol tidak perlu turun tangan. Mereka melambai-lambaikan tangan saat mobnal listrik hijau ngejreng ini melewati pintu tol tanpa persoalan. Di jalan tol inilah kesempatan uji kecepatan dilakukan: 60, 70, 80, 90, dan akhirnya 100 km/jam. Stabil dan cepat. ...alangkah senang hatiku, hidup bersama denganmu ... . Baru di dekat Taman Mini Indonesia Indah kecepatan harus diturunkan: hujan turun meski tidak deras. Wah, sekalian dapat ‘bonus’ bisa ujicoba kestabilan dan penyapu kaca. Nema problema! Bahkan saat melewati Cawang Jakarta yang agak menanjak itu, mobil meluncur dengan kecapatan 60 km/jam. Di sepanjang tol kawasan Gatot Subroto juga singsing-so. Maka kami tiba di Pacific Place dengan horeee...! Saya berhenti sejenak di sini karena harus memenuhi undangan mantan Menteri BUMN Tanri Abeng. Setelah itu kami memacu lagi mobnas listrik ini ke acara yang lain di Wisma Antara di dekat Monas itu. Menjelang tengah malam mobil saya bawa pulang. Sekalian sudah saatnya di-charge lagi. Saya menggunakan colokan listrik Pacific Place karena rumah saya dekatdekat situ. Besok paginya akan saya gunakan ke Monas: olah raga di sana. Tentu saya masih penasaran pada kegagalan melewati tanjakan malam itu. Di hari ketiga ini saya coba menaiki tanjakan di halaman gedung Kementerian BUMN yang juga terjal. Ternyata sama sekali tidak masalah. Saya muter seka-
li lagi untuk mengulanginya. Juga tidak masalah. Saya ulangi untuk yang ketiga kalinya: juga laa musykilah! Kabar baik ini segera saya sampaikan ke Dasep Ahmadi. Untuk tambahan bahan analisis. Siangnya ujicoba dilanjutkan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Saya memang harus ke Solo-Magetan-Yogya. Menjelang Semanggi timbullah was-was: bagaimana kalau tidak kuat menanjaki jembatan Semanggi yang selalu macet itu? Kalau sampai mogok alangkah macetnya! Tapi tidak boleh mundur. Tidak boleh ragu-ragu. La tahzan! Hanya saja saya siapkan juga langkah darurat: mobil khusus mengikutinya dari belakang. Kalau tidak kuat menanjak dorong saja dengan mobil itu. Paling rusak sedikit. Ternyata mobnas listrik ini bisa merambati tanjakan itu dengan mulus. Segera pula kami kabarkan ke Dasep Ahmadi. Lolos tanjakan Semanggi, tentu tidak ada lagi tantangan berikutnya. Rasanya tidak akan ada faktor yang menyebabkan saya ketinggalan pesawat. Bahkan di tol menuju bandara ini saya sempat memacu 70, 80, 90, dan akhirnya 100 km/jam. Terlihat beberapa mobil mengejar kami, membuka kaca dan melambaikan tangan mereka. Praktis, ujicoba di hari ketiga ini tidak mendapatkan pelajaran baru: semuanya lancar dan mulus. Hari berikutnya, tidak banyak kesempatan ujicoba. Saya baru tiba dari Yogya tengah hari. Dari bandara langsung mengikuti sidang kabinet di Istana. Maka mobnas listrik Ahmadi saya minta menjemput di Istana Merdeka. Usai sidang kabinet, saya meninggalkan Istana dengan mengendarai mobnas listrik ini. Dalam hati saya berjanji untuk tidak mengecewakan Istana. Saya bangga dengan dukungan yang begitu kuat dari Bapak Presiden SBY untuk kelahiran mobil listrik ini. Saya juga bertekad untuk tidak mengecewakan para rektor yang telah membeberkan hasil riset mereka yang mendalam mengenai mobil listrik ini. Sepanjang
perjalanan
pulang
DITERBITKAN OLEH: PT Sarana Pratama Pengembangan Kota Menara Batavia Lantai 25, Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, Indonesia Telp.: (021) 572 7337 I Fax: (021) 572 7338 I Email:
[email protected] www.thepresidentpost.com
dari Istana saya banyak tersenyum. Di samping karena mobnas listrik sudah masuk Istana, dalam sidang kabinet sore itu Presiden SBY juga menggunakan bahasa terang: seluruh menteri dan anak buahnya, termasuk seluruh jajaran BUMN, tidak boleh main kongkalingkong dengan DPR dalam soal anggaran negara! Saya akan kian tegas menerapkan penegasan Presiden SBY ini ke dalam jajaran BUMN! Hari kelima, ujicoba dimulai puku 05.00: menuju Monas. Setelah berolahraga, saya mencoba lagi tanjakan di halaman Kementerian BUMN beberapa kali. Tidak ada masalah. Lantas saya bawa mobnas listrik ini ke PLN Pusat. dan saya tinggal di situ. Begitu banyak teman PLN yang mencobanya: Dirut Nur Pamudji, Direktur Murtaqi Syamsudin, Direktur Harry Jaya Pahlawan, dan seterusnya. Selama lima hari ujicoba, rasanya persoalan tanjakanlah yang terberat. Kalau persoalan ini terpecahkan, kita benar-benar menaruh harapan akan proyek ini. Benar kesimpulan penelitian UI, UGM, ITB, ITS, dan UNS yang disampaikan di sidang kabinet di Yogyakarta dua bulan lalu: sudah saatnya mobil listrik harus diproduksi. Sekarang juga. Setelah lima hari ujicoba itu saya selalu membayangkan: alangkah sehatnya hidup ini kalau tidak harus menghirup asap knalpot yang begitu tebal setiap hari. Alangkah leganya nafas kita kalau semua kendaraan beralih ke listrik. Langit Jakarta akan cerah kembali. Paruparu akan bernafas lega. Dan, tidak akan ada lagi demo BBM yang begitu masif dan begitu ributnya! Bus listrik LIPI sudah lahir dengan sempurna. Saya sudah mencobanya dengan kesimpulan yang meyakinkan: sudah handal di tanjakan. Mobil listrik Ahmadi sudah lima hari diujicoba. Tiga minggu lagi, lahir pula tiga mobil listrik berikutnya. Era mobil listrik Indonesia segera tiba! *Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN
BERLANGGANAN Hubungi: (021) 572 7337
www.thepresidentpost.com
Selasa, 24 Juli 2012
3
Berita Utama
Indonesia Menuju Ekonomi Hijau Pemerintah nampaknya sedang berupaya keras untuk meyakinkan dunia bahwa Indonesia tidak hanya sedang menonton sebuah ‘kereta hijau’ lewat, melainkan tengah berusaha menaikinya layaknya sebagai penumpang. Namun apakah betul demikian yang sedang terjadi? Justru negara kita lebih terlihat sedang melakukan ‘greenwashing’ atau membuat citra ‘hijau’ daripada sedang melaksanakan sebuah model ekonomi hijau menuju pembangunan yang berkelanjutan.
P
residen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mantab mengatakan kepada dunia bahwa Indonesia akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26-41% pada tahun 2020 mendatang. Beliau pun disambut dengan tepuk tangan meriah sebab sebagai Indonesia merupakan negara yang menurut ketentuan Protokol Kyoto (1997 - 2012) tidak diwajibkan untuk membuat rencana atau target semacam itu. Komitmen ini dianggap sebagai sebuah keputusan yang berani mengingat Indonesia mempunyai masalah dengan tingginya tingkat emisi GRK akibat dampak pembakaran hutan dan ketergantungan yang besar terhadap energi fosil seperti minyak bumi dan batubara. Presiden SBY juga menginstruksikan para menteri untuk merealisasikan target tersebut, akan tetapi apakah arti rencana tersebut bagi masyarakat banyak? Apakah sudah dibuatkan cetak birunya terutama rencana tentang langkah atau tindakan terperinci untuk mencapai target tersebut? SBY mengulang komitmennya dalam Pertemuan Dunia “Rio+ 20”, Juni 2012 lalu di Rio de Janeiro, Brasil, namun sejauh ini pelaksanaannya dirasakan berjalan lamban dan kurang transparan untuk bisa dipahami dan diikuti oleh semua pihak terkait termasuk masyarakat pada umumnya. Menurut para ahli dan pengamat, rencana pengurangan emisi gas rumah kaca itu tidak terlalu sulit dicapai, bisa dilakukan melalui moratorium deforestasi yang disertai dengan pengelolaan hutan dan lahan yang lebih baik. Tentu saja tetap tidak begitu mudah dilakukan tetapi setidaknya lebih masuk akal. Berbagai ‘model skenario’ untuk pencapaian penurunan GRK sudah dibuat oleh para ilmuwan dan lembaga-lembaga riset termasuk lembaga riset internasional, namun model-model ilmiah itu hanya bisa dirasakan kegunaannya jika didukung oleh rencana-rencana komprehensif disertai berbagai langkah yang konkrit, sehingga dapat memberi hasil yang nyata. Indo-
nesia sering kali dinilai oleh dunia sebagai negara yang kurang konsisten menjalankan kebijakannya, karena selalu saja terjadi ketimpangan antara strategi, rencana, dan pelaksanaannya. Apa yang dikatakan atau direncanakan oleh pemerintah sering bertolak belakang dengan upaya yang dilakukan. Sudah menjadi sebuah rahasia umum bahwa banyak konsep, strategi, berikut pemetaannya tidak dijalankan dengan konsisten dan serius. Presiden SBY juga menginginkan konsep “ekonomi hijau” untuk segera disusun dan diterapkan di Indonesia, tetapi keinginan ini tampaknya tidak terlihat dalam isi Rencana Induk (Master Plan) Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah diluncurkan oleh pemerintah tahun lalu. Master plan itu oleh para ahli dan pengamat ekonomi dinilai tidak atau belum mencerminkan konsep ‘hijau’. Kebanyakan dari langkah-langkah yang akan diambil dalam pemenuhan kebutuhan energi masih menunjukkan ketergantungan yang besar pada penggunaan energi fosil. Hampir tidak ada strategi yang akan dipakai untuk pelaksanaaan MP3EI itu didasarkan pada atau berkaitan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan energi hijau. Selain itu, jika kita lebih seksama memperhatikan sektor energi, apakah kita sungguh menyadari akan besarnya dampak yang dihasilkan oleh emisi gas rumah kaca akibat dari pemakaian energi fosil sebesar 95% untuk melistriki negara kita ini? Atau menyadari dampak pemborosan energi akibat kemacetan di jalan raya di kota-kota besar, d a n
www.greenups.net
dampak tidak berfungsinya sistem transportasi umum kita yang tidak efisien? Sejauh ini kelihatannya belum ada pihak manapun yang mencoba untuk memperkirakan berapa besarnya biaya extra yang diakibatkan oleh tidak efisiennya pemakaian energi pada sistem perekonomian kita. Dilihat dari sudut pandang ini, target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26-46% bisa dinilai sebagai janji yang kurang bermakna. Ada orang-orang yang dengan sinis mengatakan bahwa ini lagi-lagi hanyalah kebijakan untuk tujuan pencitraan atau popularitas Presiden. Mungkin juga tidak demikian, tetapi kelihatannya citra popularitas itu mungkin memang akan menjadi warisan (legasi) utama yang akan ditinggalkan oleh SBY setelah tidak menjabat lagi. (SBY dalam Pilpres 2009 yang lalu, mendapatkan 60% suara pemilih, memang sebuah capaian besar). SBY boleh jadi tetap populer hingga kini namun berlawanan dengan status negara yang dipimpinnya. Indonesia saat ini merupakan salah satu negara di dunia yang dalam beberapa hal dinilai rapuh dan dilihat dari
pandangan itu bisa dikatakan sedang mengarah ke status sebagai negara “gagal”. Isu-isu sensitif seperti kemiskinan yang masih tinggi, praktek-praktek korupsi serta ketidak-puasan kelompok-kelompok masyarakat terhadap keadaan yang dialaminya, yang seringkali menjadi pemicu kericuhan atau tindak kekerasan, lalu isu-isu lain seperti perlindungan kaum minoritas dan HAM yang tidak begitu diperhatikan oleh pemerintah, menyebabkan penilaian seperti itu menjadi masuk akal, meskipun tidak mengenakkan kita sebagai warga negara RI. Indonesia begitu kaya akan berbagai sumber energi terbarukan, namun tidak mampu mengelola dan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan energi. Contoh misalnya, negara menghasilkan gas alam dalam jumlah yang cukup lumayan tetapi PLN mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akan gas untuk pembangkitan listrik, juga banyak pabrik pupuk mengalami nasib yang sama dalam hal pemenuhan kebutuhan gas alam sebagai bahan bakunya. Kita harus mulai menyadari bahwa kita tidak memiliki cadangan energi fosil yang besar, khususnya minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi kita yang makin meningkat, sehingga posisi kita rentan terhadap gejolak pasar energi global dan ini menunjukkan bahwa ketahanan energi kita masih belum aman. Ada banyak sumber energi bersih dan terbarukan yang punya potensi cukup tinggi di Indonesia, seperti panas bumi, tenaga matahari, air, dan biomassa tetapi sumber-sumber itu akan tidak termanfaatkan dengan efektif jika pe-
merintah tidak segera mengambil kebijakan dan langkah-langkah konkrit untuk mengembankan dan memanfaatkannya. Dewan Energi Nasional (DEN) memang sudah menyelesaikan konsep (draft) Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2025, tetapi penjabarannya sebagai dasar kebijakan operasional untuk mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam KEN sangat diperlukan dan dibuat secepatnya karena sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Untuk mencapai tatanan ‘ekonomi hijau’, Indonesia perlu berupaya lebih serius dan melibatkan semua pihak yang berkepentingan di semua sektor. Dimulai dari gerakan efisiensi energi yang komprehensif dan bukan setengah-setengah disertai dengan niat dan keputusan yang kuat untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan terbarukan seperti yang sudah dilakukan oleh negara-negara maju, seperti Jerman dan negaranegara anggota Uni Eropa lainnya, mengurangi deforestasi semaksimal mungkin, memperbaiki cara pengelolaan lahan dan memperbaiki tata ruang, serta langkah-langkah lainnya yang bertujuan untuk membangun sistem ekonomi yang berkelanjutan, berketahanan tinggi, dan berkeadilan. Sistem ekonomi seperti itu bisa dicapai melalui usaha memelihara pertumbuhan ekonomi di pasar sambil juga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan berkelanjutan, serta menjalankan prinsip-prinsip keadilan sosial (social equitibility). Tatanan ekonomi semacam itu akhir-akhir ini dikumandangkan oleh Luluk Sumiarso, mantan Dirjen EBTKE, yang kini menjabat ketua sebuah institut “think-thank” The International Institute for Clean Energy and Climate Change (IICECC) di Serpong, Tangerang, yang dinamakannya tatanan “Economi +”. Kelihatannya Indonesia perlu mencari jalan dan menempuh usaha untuk melaksanakan tatanan seperti itu.
Artikel ini telah dimuat di RESPECTS Magazine Edisi 03 Volume 2, diterjemahkan dan disadur untuk The President Post.
4
Selasa, 24 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Nasional
Program Padat Karya Serap 11.264 Tenaga Kerja www.viva.co.id
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui program padat karya menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.264 orang pada 2012.
batan dan saluran air di pedesaan. Sedangkan padat karya produktif lebih diutamakan pada pemberdayaan usaha seperti budidaya ikan, ternak sapi, kambing dan ayam dan kerajinan tangan anyaman. Dalam pelaksanaannya, program padat karya itu didampingi oleh petugas lapangan padat karya (PLPK) yang bertugas merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi.
P
elaksanaan program padat karya ini bertujuan menyerap pengangguran di pedesaan, meningkatkan daya beli dan membantu pertumbuhan ekonomi pedesaan di Indonesia, kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta, Minggu (22/7). Sasaran utama dari Program padat karya itu adalah kawasan pedesaan yang tersebar di seluruh Indonesia yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Program padat karya terbagi menjadi dua kegiatan yaitu padat karya produktif dengan target penyerapan 8.184 orang dan padat karya infrastruktur dengan target sebanyak 3.080 orang. Menakertrans menyebut dengan adanya program padat karya itu maka akan tercipta pekerjaan sementara yang dapat menambah
Menakertrans Muhaimin Iskandar berharap pelaksanaan program padat karya ini dapat mengurangi angka pengangguran di pedesaan dan memperluasan kesempatan kerja baru sehingga mampu menambah lapangan kerja bagi tenaga kerja baru.
penghasilan masyarakat sekaligus terbangunnya sarana, prasarana dan usaha produktif masyarakat pedesaan Muhaimin mengatakan program padat karya itu berorientasi pada prinsip “Dari, oleh dan untuk Masyarakat,” dengan mengutamakan semangat gotong royong dan
rasa solidaritas dari masyarakat di pedesaan yang berada di wilayah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia. Program padat karya infrastruktur akan difokuskan pada pembuatan dan rehabilitasi fisik seperti pembangunan dan pengerasan jalan di desa, pembangunan jem-
Muhaimin berharap pelaksanaan program padat karya ini dapat mengurangi angka pengangguran di pedesaan dan memperluasan kesempatan kerja baru sehingga mampu menambah lapangan kerja bagi tenaga kerja baru. Saat ini menurut data BPS, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32 persen atau 7,61 juta orang. Sedangkan Menakertrans Muhaimin menargetkan pada tahun 2014 terjadi penurunan angka pengangguran menjadi 5,1 persen.
INFRASTRUKTUR
PARIWISATA
KAI Gandeng GE Transportation Sediakan Suku Cadang
Terminal Peti Kemas Koja Perluas Lahan pada 2013
PT Kereta Api Persero menjalin kerjasama dengan GE Transportation guna menyediakan suku cadang untuk lokomotif yang mereka miliki. Lokomotifnya mulai dari tipe CC 201, CC 203, dan CC 204. Menurut Direktur Utama KAI Ignasius Jonan penyediaan suku cadang ini memang dirasakan sangat penting sebab banyak dari lokomotif ini yang suku cadangnya tidak bisa digantikan. “Dan dari pasar dalam negeri pun tidak bisa memenuhi permintaan PT. KAI, dikarenakan suku cadang yang dimaksud untuk ketiga tipe lokomotif ini sangat spesifik,” kata Jonan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (23/7).
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan
Terminal Peti Kemas (TPK) Koja berencana melakukan perluasan lahan pada 2013. Perluasan tersebut meliputi perluasan lahan kontainer, jalur gerbang tambahan, delapan head-truck, tiga rubber-tyred gantry crane (RGTC) dan satu super post-Panamax quay crane. “Melalui penambahan lahan dan peralatan baru tersebut, diharapkan kapasitas bongkar muat di Koja bisa mencapai satu juta TEUs per tahun,” ungkap Presiden Direktur Hutchison Ports Indonesia (HPI) Iwan Rialdy, Minggu (22/7).
bong yang mengantarkan pengguna jasa kereta api (KA). “Selain itu, perawatan berkala juga akan memastikan kesiapan lokomotif untuk siap operasi dan telah memenuhi syarat “no go item”,” ungkapnya. Untuk memastikan perawatan dan penggantian suku cadang lokomotif bisa berlangsung tepat waktu, perseroan menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan GE Transportation selaku produsen dari lokomotif bertipe diesel elektrik.
Tahun ini, lanjutnya, rata-rata gross cane rate (GCR) mencapai 27 pemindahan peti kemas perjam dengan vessel operating rate (VOR) 60 pemindahan peti kemas per jam. Tingkat produktivitas Koja tersebut meningkat signifikan dibandingkan 2011, dengan rata-rata CGR adalah 22 pemindahan peti kemas per jam dan VOR 50 pemindahan petikemas per jam. Sebelumnya, TPK Koja melayani kapal berkapasitas 5.000 TEUs (twenty-foot equivalent units/uku-
Ia menambahkan sarana lokomotif merupakan sebuah mesin dan berbagai komponennya yang jelas butuh perawatan, baik itu perawatan yang sifatnya berkala ataupun sampai pada penggantian suku cadang. Perawatan dan penggantian suku cadang memang ditujukan untuk kehandalan lokomotif dalam menarik kereta ataupun ger-
Melalui penambahan lahan dan peralatan baru tersebut, diharapkan kapasitas bongkar muat di Koja bisa mencapai satu juta TEUs per tahun.” Iwan Rialdy Presiden Direktur Hutchison Ports Indonesia (HPI)
ran standar sebuah kontainer) yang dioperasikan oleh Orient Overseas Container Line Ltd (OOCL). “Dengan memperbesar upsize pengoperasian kapal, dari kapasitas 3.200 TEUs menjadi 4.600-5.000, TEUs menunjang TPK Koja untuk melayani kegiatan bongkar muat peti kemas setiap minggunya,” jelasnya.
KILAS NASIONAL KKP Jadikan Kota Bitung Sebagai Pusat Perikanan Tuna Dunia Kementerian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan kawasan minapolitan atau kota ikan, yang merupakan pembangunan kelautan dan perikanan dari hulu ke hilir berbasis wilayah. Kota Bitung merupakan salah satu kawasan minapolitan/industrialisasi perikanan tangkap dari 9 wilayah di Indonesia. Bitung memiliki sumber daya laut dan perikanan yang sangat potensial mencapai 587 ribu ton, sementara yang dimanfaatkan baru 147 ribu ton atau sekitar 25,04 persen. Potensi ikan ini tersebar di TelukTomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Teluk Berau, Laut Sulawesi, dan utara Pulau Halmahera. Sumber daya laut yang terkandung di perairan tersebut antara lain ikan tuna, cakalang, tongkol, paruh panjang, ikan tenggiri, cumi-cumi, ikan karang, dan lain-lain. Melihat potensi sumberdaya laut dan perikanan yang besar ini, pemerintah pusat menetapkan Kota Bitung Sulawesi Utara sebagai pusat perikanan tuna atau ”World Tuna Center”, guna dijadikan salah satu pemasukan devisa bagi negara. Ikan tuna dari Bitung sudah menjadi salah satu ekspor andalan ke beberapa negara di dunia yang ikut membantu pertumbuhan ekonomi di daerah dan nasional.
Jumlah Kamar Hotel di Jakarta Naik 7,2% Kinerja hotel di Jakarta terus bertumbuhan seiring kenaikan permintaan. Konsultan properti Jones Lang LaSalle memprediksi, penambahan kamar hotel di Jakarta tahun ini bisa mencapai 1.877 kamar, atau naik 7,2% dari jumlah kamar tahun lalu. Sebagai perbandingan, pasokan hotel yang ada di Jakarta per akhir semester satu 2012, tercatat sebanyak 26.326 kamar. Namun, pada 2013, ada prediksi penurunan pertumbuhan kamar hotel di Jakarta menjadi 600-800 kamar saja. Baru pada tahun 2014, penamabahan jumlah kamar hotel bisa mencapai 1.400-1.600 kamar per tahun. “Total kamar hotel yang baru tahun 2012 sampai 2014 diproyeksikan sebanyak 4.056 kamar,” ujar Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus dalam risetnya baru-baru ini.
www.thepresidentpost.com
Selasa, 24 Juli 2012
5
Internasional
Tragedi Colorado Jadi Ajang Cari Simpati Kandidat Presiden AS Tragedi penembakan di Colorado, Amerika Serikat, kini justru menjadi ajang cari simpati bagi dua kandidat presiden Amerika Serikat dalam kampanye pemilihan presiden.
P
residen Obama membatasi pidato kampanyenya menjadi hanya delapan menit di Fort Myers, Florida, hanya untuk menghormati para korban. Sementara itu, lawan Obama, Mitt Romney, harus mengeluarkan pernyataan tertulis berisi dukacita mendalam terkait tragedi tersebut. Pada Sabtu (21/7), Presiden AS Barack Obama berjanji akan berlaku adil untuk penduduk Aurora, Colorado dan mereka yang menjadi korban tragedi penembakan di gedung bioskop yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan orang lainnya tersebut.
“Pemerintah federal siap melakukan segala sesuatu untuk menyeret siapapun yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini ke pengadilan,” kata Obama dalam pidato mingguan radio dan Internetnya. Sebelumnya, kandidat presiden AS Mitt Romney juga menyatakan kesedihannya. Bakal calon presi-
den dari Partai Republik ini mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia dan istrinya sangat berduka atas “kekerasan yang tidak berperikemanusiaan itu.” Ia mengajak warga AS mendoakan para korban dan keluarga mereka. Romney mengatakan, “Hati kami hancur dengan kesedihan atas tra-
gedi yang tak terkatakan ini. Ann dan saya bergabung dengan presiden dan ibu negara dan semua warga Amerika menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam bagi mereka yang hidupnya hancur akibat kejahatan beberapa saat lalu di Colorado.”
Pemerintah RI Siap Dampingi 3 WNI Korban Penembakan di Colorado Satu keluarga warga negara Indonesia, menjadi korban penembakan saat premiere pemutaran film Batman ‘The Dark Knight Rises’ di Colorado, AS. Pemerintah melalui Kementrian Luar Negeri memastikan akan terus mendampingi para korban, selama menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Menteri Luar Negeri Marty Na-
talegawa di Jakarta, Sabtu (21/7) mengatakan telah menginstruksikan Perwakilan RI di Los Angeles untuk mendampingi ketiga WNI dalam masa perawatan di rumah sakit. Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga WNI tersebut.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
KILAS INTERNASIONAL Afghanistan Petakan Sumber Daya Mineral Alam Afghanistan menjadi negara pertama yang akan memetakan sumber daya mineral alamnya dengan menggunakan teknik pemindaian hyper-spectral. Pemetaan sumber daya mineral alam Afghanistan, merupakan upaya kolaborasi Badan Survey Geologi Amerika dan Survei Geologi Afghanistan, yang telah menghasilkan lebih dari 800 juta piksel data dari medan Afghanistan yang bergunung-gunung. Dutabesar Afghanistan untuk Amerika Ekil Hakimi mengatakan informasi yang transparan dan kredibel tentang mineral alam telah membantu negaranya menarik investor asing. Sekitar 70 persen wilayah Afghanistan telah dipetakan dengan pencitraan hyperspectral, memberi gambaran yang jelas kepada pemerintah tentang sumber daya alam yang melimpah di negara itu, alat penting bagi pengembangan secara ekonomis pasar mineral. Hakimi mengatakan informasi ini merupakan awal dari visi baru untuk Afghanistan.
6
Selasa, 24 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Bisnis Omzet tersebut berasal dari penjualan enam produk elektronik, yakni televisi (TV), disk player dan HTIB, audio, refrigerator dan lemari es, pendingin ruangan (AC), serta mesin cuci.
Penjualan Elektronik Nasional Naik 20%
TV menjadi kontributor terbesar penjualan elektronik sepanjang enam bulan pertama 2012. Produk elektronik ini terjual Rp 5,84 triliun, atau 45,8% dari total omzet elektronik.
al dari produk lemari es, dengan nilai penjualan Rp 2,92 triliun, atau sekitar 22,9% dari total omzet. Posisi ketiga ditempati produk pendingin ruangan yang berhasil terjual Rp 1,48 triliun, atau sekitar 11,6% dari total omzet.
Yeane menambahkan, penjualan ketiga produk ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada Juni 2012 menyusul adanya event Piala Euro dan Ramadan. “Pertumbuhan penjualan TV pada bulan Juni mencapai 9% dibandingkan
Mei. Kenaikan itu ditopang oleh even Piala Euro 2012 di Polandia dan Ukraina yang digelar pada Juni-Juli 2012,” kata Yeane di Jakarta, Minggu (21/7). Penjualan yang cukup tinggi, menurut Yeane, juga terjadi pada lemari es dan pendingin ruangan. Penjualan lemari es pada Juni 2012 mencapai Rp 590,2 miliar naik 4,57% dibandingkan bulan sebelumnya Rp 564,4 miliar. Sementara penjualan pendingin ruangan telah mencapai Rp 387,4 miliar. Di sisi lain, penjualan dua produk elektronik, yakni diskplayer dan DVD serta audio mengalami penurunan. Penjualan perangkat audio selama Juni 2012 tercatat sebesar Rp 14,02 miliar, anjlok 13% dibandingkan bulan sebelumnya Rp 16,1 miliar. Sementara itu, nilai penjualan disk player dan DVD turun 3% dari Rp 71,2 miliar pada Mei 2012 menjadi Rp 69,3 miliar pada Juni 2012.
PROPERTI
INVESTASI
Industri Properti di Kawasan Penyangga Semakin Diincar Pengembang
Investor Australia Tertarik Impor Tanaman Pisang Hias NTB
Pengembang properti terus melirik kawasan penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk proyek perumahan. “Industri properti di kawasan penyangga setiap tahun mengalami peningkatan berkisar 15%. Pembangunan properti di Bekasi, Tangerang, dan Depok terus menggeliat, terutama untuk sektor hunian tempat tinggal,” kata Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso di Jakarta, Minggu (22/7). Setyo menuturkan, Jakarta yang semakin menipis lahan untuk properti primary, membuat pengembang mulai mencanangkan proyeknya di kawasan penyangga. Belum lagi market Jakarta yang sesuai dengan hunian vertikal. “Masing-masing kawasan penyangga memiliki keunggulan untuk perkembangan propertinya. Depok dengan kawasan hunian hijau dengan udara dan air yang masih bersih, Tangerang atau Bekasi sebagai kota mandiri yang lengkap dengan sarana infrastrukturnya,” paparnya. Untuk Tangerang terdapat hunian perumahan, apartemen, mal
Unilever Buka Kembali Magnum Cafe
www.solopos.com
F
ederasi Gabungan Elektronik (Gabel) mencatat, penjualan elektronik nasional sepanjang semester I-2012 telah mencapai Rp 12,7 triliun, naik 20% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 10,6 triliun. Omzet tersebut berasal dari penjualan enam produk elektronik, yakni televisi (TV), disk player dan HTIB, audio, refrigerator dan lemari es, pendingin ruangan (AC), serta mesin cuci. Wakil Sekretaris Jenderal Gabel Yeane Keet mengatakan, industri elektronik nasional memiliki daya saing yang bagus dan cukup kompetitif terhadap produk-produk luar negeri. Industri elektronik di dalam negeri diyakini masih bisa mencatat pertumbuhan di atas 20% setiap tahunnya. Yeane memaparkan, TV menjadi kontributor terbesar penjualan elektronik sepanjang enam bulan pertama 2012. Produk elektronik ini terjual Rp 5,84 triliun, atau 45,8% dari total omzet elektronik. Kontribusi terbesar kedua beras-
KILAS BISNIS
Ketua Umum REI Setyo Maharso
sampai hotel berbintang. Adapun untuk hunian residential memiliki segmentasi market middle low sampai luxury. “Serpong menjadi tujuan investasi menarik karena memiliki properti dengan segmentasi kelas menengah atas. Pesatnya pembangunan properti di Tangerang atau Bekasi membuat dua kawasan ini memiliki prospek cerah dalam investasi,” tuturnya. Setyo menambahkan, setiap tahun harga tanah dan produk properti juga meningkat berkisar 15% sampai 25%. “Setiap tahun makin pesat kemajuan sektor properti di kawasan penyangga ini sehingga menunjang pembangunan ekonomi Jakarta,” tandasnya.
Investor Australia tertarik untuk mengimpor tanaman pisang hias (Heliconia cilinsiana) dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mempercantik pemandangan pekarangan rumah dan hotel. “Investor Australia tersebut sudah mengajukan tawaran kerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB. Dan kami sudah menindaklanjutinya dengan menggandeng sejumlah kelompok tani,” kata Kepala Dinas Pertanian Tamanan Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB H Abdul Maad, di Mataram, Sabtu (21/7). Menurut dia, permintaan tanaman pisang hias dari Australia tersebut tentunya bisa menjadi peluang bagi para petani tanaman hias yang selama ini hanya memperoleh pendapatan dari penjualan hasil produksinya di tingkat lokal. Pihaknya sudah menyiapkan bantuan dana senilai Rp 150 juta untuk satu kelompok tani di Kota Mataram, yang akan dijadikan sebagai penyedia tanaman hias tersebut. Dana yang dialokasikan bersumber dari Kementerian Pertanian. Menurut dia, pengembangan tanaman pisang hias tersebut seba-
Investor Australia tersebut sudah mengajukan tawaran kerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB. Dan kami sudah menindaklanjutinya dengan menggandeng sejumlah kelompok tani.” H Abdul Maad Kepala Dinas Pertanian Tamanan Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB
gai salah satu upaya memperbanyak komoditi ekspor daerah dari hasil produk pertanian. Beberapa jenis komoditas hortikultura yang sudah dipasok ke luar daerah, seperti cabai dan tomat, sedangkan yang diekspor ke beberapa negara di kawasan Asia, seperti melon, manggis dan mangga.
www.hersmagz.com
Dengan mengusung konsep The House of Chocolate, pada Sabtu (14/7) lalu, PT Unilever Indonesia Tbk. kembali mengoperasikan Magnum Cafe yang terletak di lantai 6 pusat perbelanjaan Grand Indonesia Jakarta. Berbeda dengan sebelumnya, Magnum Cafe didesain lebih modern dan chic plus memiliki suasana indoor yang bernuansa urban modern dimana para ahli cokelat bekerja. Adapun suasana outdoor rooftop garden disediakan guna memberikan pengalaman menikmati cokelat terbaik dunia dengan city view yang menarik. Menurut Oky Andries, Brand Manager Wall’s Magnum, kehadiran cafe baru tersebut menjawab keinginan dan kerinduan pleasure seekers untuk bisa menikmati kelezatan Magnum di tempat para ahli cokelat. Ditambahkan, pleasure seekers juga diberi kesempatan untuk memanjakan diri dengan kenikmatan spesial 7 Wall’s Magnum Collection (Classic, Almond, Chocolate Truffle, Choco Cappuccino, Chocolate Brownie, Chocolate & Strawberry, Golden Hazelnut), hasil kreasi Steve Diaz, chocolatier kafe baru Magnum dari Belgia.
Penjualan Mobil Pick-Up Meningkat 20,65% Penjualan mobil pick up selama semester I tahun ini meningkat 20,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Penjualan mobil komersial pada segmen pick up selama periode Januari sampai dengan Juni 2012 sebesar 87.356 unit, naik 20,65% dari periode yang sama tahun 2011 sebesar 72.404 unit,” kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yongkie D. Sugiarto di Jakarta, Minggu (22/7). Sedangkan Division Head Domestic Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau mengatakan, pada semester I tahun ini, penjualan Daihatsu Granmax jenis pick up mencapai 19.260 unit. “Penjualan Granmax pick up pada Januari sampai dengan Juni mengalami kenaikan sebesar 5.742 unit dari periode yang sama tahun lalu sebesar 13.518 unit,” katanya. “Permintaan produk pick up terus meningkat seiring pertumbuhan di sektor usaha kecil menengah,” ujarnya.
8
Selasa, 24 Juli 2012
www.thepresidentpost.com
Peristiwa The President Post/Rians Rivco
Shopfair 2012
P
ara pembeli dan pemilik online shop berkumpul bersama dalam The Online Shopping Fair 2012 yang telah digelar pada 13-14 Juli di Epicentrum Walk (Epiwalk), Jakarta. Event ShopFair kali ini memungkinkan para pelaku bisnis online untuk dapat bertemu dengan konsumen. Ini juga merupakan wadah untuk menggali peluang bisnis dan berbagi penge-
tahuan antara sesama pelaku ecommerce. Andi S. Boediman, Chairman ShopFair, mengatakan, “Akses brand untuk melakukan penetrasi kepada pasar ritel melalui medium internet ini menjadi sangat penting. Pengguna internet di Indonesia saat ini adalah 40-50 juta orang dan dalam waktu 2 tahun jumlahnya akan bertambah sebesar 80
Sahid Jaya Bedug Hitting 2012 Grand Sahid Jaya Hotel menggelar kembali acara “Bedug Hitting 2012”, suatu acara yang diadakan setiap tahun untuk menandai dan menyambut masuknya bulan Ramadhan di hari pertama puasa. Acara ini diselenggarakan di Masjid Sahid Nurul Iman disertai dengan aktivitas social bersama anak-anak yatim piatu. Acara yang dihadiri lebih dari 150 peserta ini, menghadirkan penampilan qasidah Pesantren Putri Miftaful Khoer - Bogor dilanjutkan
dengan pembacaan ayat suci AlQuran serta Saritilawah. Kemudian dengan kultum yang dibawakan oleh Drs. H. Alimin Idris MPD sebagai bentuk penyegaran iman. Acara puncaknya adalah pemukulan bedug dilakukan oleh Bapak Prof. DR. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono selaku Chairman and President Sahid Group sebelum adzan maghrib telah berkumandang; pemukulan bedug ini menandai dan menyambut bulan Ramadhan yang telah datang.
juta, maka belanja via Internet akan bertumbuh secara eksponensial.” Event ShopFair kali ini meliputi bazaar, talkshow, workshop, fashion show, dan masih banyak lagi. Tidak kurang dari 40 toko online yang biasanya hanya berjualan di dunia maya berpartisipasi menjajakan produknya secara langsung.