CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan PT Sinar Mitra Sepadan Finance (Perusahaan) didirikan di Jakarta, berdasarkan akta notaris S. Rachma C. Hardiyanto Hoesodo, S.H., notaris di Jakarta No. 6 tanggal 28 Nopember 2000 dalam rangka Undangundang Penanaman Modal dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undangNo. 12 tahun 1970. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-747.HT.01.01.TH.2001 tanggal 25 Januari 2001, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7541, Tambahan No. 94 tanggal 23 Nopember 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir sesuai dengan akta notaris Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta No. 20 tanggal 31 Oktober 2009 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Akta perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Pemberitahuan No. AHU-57680.AH.01.02 tanggal 25 November 2009. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang antara lain adalah : sewa, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa, anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Perusahaan berlokasi dan berkantor pusat di Gedung Millenia Lt. 1 dan 2 Jl. MT. Haryono Kav. 16, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810 dengan mempunyai 45 kantor cabang diantaranya Bekasi, Karawang, Bogor, Tangerang, Lampung, Jakarta, Pekanbaru, Palembang, Medan, Surabaya, Jambi, Rantau Prapat, Balikpapan, Makassar, Samarinda dan Manado. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2001.
b.
Susunan Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sinar Mitra Sepadan Finance No. 7 tanggal 14 Mei 2010, menyetujui penegasan kembali susunan anggota Direksi Perseoran yang tidak mengalami perubahan dan susunan Dewan Komisaris perseroan adalah sebagai berikut: Susunan Komisaris Komisaris Utama : Fransiskus Chandra Komisaris Independen : Agus Antariksa Sidharta Susunan Direksi Direktur Utama : Rudyanto Somawihardjo Wakil Direktur Utama : Sugianto Redjeki Direktur : Mahyudin Direktur : Mardianto Budi Santoso Berdasarkan akta notaris Umar Saili, S.H., No. 15 tanggal 29 April 2009, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Fransiskus Chandra Komisaris : Sudjana Winoto Direksi Direktur Utama : Rudyanto Somawihardjo Wakil Direktur Utama / Direktur Keuangan : Sugianto Redjeki Direktur Pemasaran : Mahyudin Direktur Teknologi Informasi dan Sistem Prosedur : Mardianto Budi Santoso
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
1.
UMUM - Lanjutan b.
Susunan Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan - Lanjutan Tugas dan tanggungjawab Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama : bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha Perusahaan. 2. Wakil Direktur Utama : bertanggung jawab atas keuangan, akuntansi, operasional dan manajemen risiko. 3. Direktur Pemasaran : bertanggung jawab atas marketing Perusahaan. 4. Direktur Teknologi Informasi dan Sistem Prosedur : bertanggung jawab atas penyediaan teknologi informasi dan sistem prosedur yang tepat dan efisien seluruh kegiatan Perusahaan. Berdasarkan Surat Pembentukan Komite Audit No.043/SMSF/SK-Dir/V/10 tanggal 21 Mei 2010, Perusahaan telah membentuk Komite Audit yang susunan anggotanya adalah sebagai berikut: Ketua (merangkap Komisaris Independen) : Agus Antariksa Sidharta Anggota : Eko Purwanto Laut Anggota : Feronica
Perusahaan mempunyai karyawan 2.
30 September 2010 1,504 orang
31 Desember 2009 1,788 orang
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. derivatif, yang disajikan sebesar nilai wajar, dan penyertaan saham yang dicatat menggunakan metode ekuitas. Laporan keuangan tersebut disajikan dengan menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas dan pendapatan pembiayaan konsumen atas piutang bermasalah (yang menunggak lebih dari 90 hari pendapatannya diakui pada saat pendapatan diterima (dasar kas). Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
b.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang dan tidak dibatasi penggunaannya.
c.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian piutang berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap keadaan akun piutang pada akhir periode, dengan mempertimbangkan umur piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan d.
Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang yang timbul atas pembelian piutang dengan hak regres (recourse) secara pembebanan bunga (interest bearing) dinyatakan sebesar nilai tagihan piutang yang dapat direalisasikan yaitu nilai yang sama dengan jumlah pembiayaan dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan. Pendapatan bunga diakui sesuai dengan periodenya (accrual basis) dan pendapatan bunga yang belum diterima disajikan sebagai bagian piutang bunga atas transaksi anjak piutang. Kecuali untuk pendapatan bunga yang sudah jatuh tempo tiga bulan atau lebih dan menurut manajemen sulit ditagih tidak diakui sebagai pendapatan sampai pendapatan bunga tersebut benar-benar diterima.
e.
Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode direct financing lease jika memenuhi semua kriteria sebagai berikut: 1. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa. 2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal disewakan serta bunganya, merupakan laba perusahaan sewa (Full payout lease). 3. Sewa minimum 2 (dua) tahun. Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut diatas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus. Sesuai dengan PSAK 30 (2007) efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa”. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini sewa yang mengalihkan secara substantial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada penyewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa penyewa akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (Straight line basis). Penerapan PSAK Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan karena Perusahaan mencatat pada awal masa sewa sejumlah pembayaran pokok ditambah pendapatan pembiayaan penanaman sewa bruto yang merupakan pembayaran sewa minimum menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007). Pembayaran pokok menggunakan nilai wajar dari aset yang disewakan.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan e.
Sewa - Lanjutan Sebagai Perusahaan sewa, penanaman neto dalam finance lease diperlakukan dan dicatat sebagai penanaman neto sewa yang terdiri dari penanaman sewa bruto yaitu pembayaran pokok dari penghasilan pembiayaan jumlah piutang sewa ditambah dikurangi dengan pendapatan sewa belum diakui dan simpanan jaminan. Selisih antara piutang sewa ditambah nilai sisa dengan biaya perolehan aset yang disewakan sebagai pendapatan sewa belum diakui yang dialokasikan sebagai pendapatan periode berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala atas penanaman neto dalam sewa. Apabila aset disewakan dijual kepada penyewa sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan penanaman neto dalam sewa dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.
f.
Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama serta pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dilakukan dengan metode tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan, sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen selama jangka waktu pembiayaan konsumen dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen” pada laporan laba rugi tahun berjalan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
g.
Penyertaan Investasi dalam saham yang dimiliki kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya perolehan. Investasi dalam saham antara 20% sampai 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan metode biaya ekuitas dimana bagian laba (rugi) bersih anak perusahaan diakui secara proporsional sesuai dengan besaran kepemilikannya sebagai kenaikan atau penurunan nilai investasi saham sejak tanggal perolehan. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang akun investasi yang bersangkutan. Investasi dalam saham lebih dari 50% dikonsolidasi.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan h.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
i.
Aset Tetap Pada tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva tetap dan Aktiva lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan, karena kebijakan akuntansi aset tetap sebelum 1 Januari 2008 adalah sama dengan model biaya ini. Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan terhadap aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun ganda (double declining balance method) untuk sebagian dari Peralatan dan Perlengkapan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomi aset tetap sebagai berikut: % per Tahun Masa Manfaat Bangunan 10 - 20 10 - 5 Peralatan dan perlengkapan 4-8 25 - 12,5 Kendaraan 4-8 25 - 12,5 Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang berkaitan dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai aset ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan.
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa, pembiayaan konsumen dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 2d, 2e, dan 2f. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
k.
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai bagian dari penyisihan penurunan nilai dan kerugian atas agunan yang diambil alih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
10
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan l.
Biaya Penerbitan Emisi Obligasi Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi.
m. Imbalan Pasca Kerja Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. n.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba-rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
o.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, mengenai "Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa", yang terdiri dari: (i). Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (ii). Perusahaan asosiasi (associated company); (iii). Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut, yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan;
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan o.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa - Lanjutan (iv). Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (v). Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan.
p.
Informasi Segmen Informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan segmen geografis. Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
q.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang berjalan.
r.
Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
12
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
3.
KAS DAN SETARA KAS Kas Bank PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. PT Bank Lampung PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT Bank Century, Tbk.) PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. (dahulu PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk.) PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Victoria Indonesia, Tbk. PT Bank Bukopin, Tbk. PT Bank Mayapada, Tbk. PT Bank Mega, Tbk. PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) PT Bank Sumatera Selatan PT Bank Yudha Bakti PT Bank Agroniaga, Tbk. PT Bank Ganesha PT Bank Ina Perdana BPR Citra Lampung PT Utama Internasional Bank PT Bank Panin PT Bank Danamon, Tbk. Jumlah Bank Jumlah
30 September 2010 22,146,597,027
31 Desember 2009 4,638,553,000
1,946,496,935 1,372,359,748 1,295,095,411 -
3,237,101,298 1,690,078,346 1,652,417,958 1,649,607,127
1,377,693,855 8,419,566,388
1,440,781,806 1,339,135,633
19,521,861 44,397,100 32,124,316 71,871,729 118,811,524 521,938,081
916,329,146 683,794,434 625,847,058 613,495,033 562,349,115 517,090,571
114,999,234 129,850,445 82,476,281 6,610,094 188,393,174 2,856,427 296,135,205 8,197,943 63,776,672 59,008,297 16,172,180,720
444,169,928 275,036,334 258,971,448 187,830,393 62,961,512 24,757,313 18,196,782 8,336,060 502,867 16,208,790,162
38,318,777,747
20,847,343,162
Tidak terdapat kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 4.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN Rincian penanaman neto sewa adalah sebagai berikut: Piutang sewa Nilai residu terjamin Pendapatan pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
30 September 2010 5,358,534,327 2,027,630,170 (969,513,763) (2,027,630,170) 4,389,020,564 (85,305,765) 4,303,714,799
31 Desember 2009 3,747,166,255 975,712,000 (732,894,616) (975,712,000) 3,014,271,639 (62,063,842) 2,952,207,797
13
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
4.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN - Lanjutan Rincian piutang berdasarkan kerjasama pembiayaan adalah sebagai berikut: 30 September 2010 4,471,864,135 Piutang sewa pembiayaan Dikurangi Piutang kerjasama pembiayaan sewa PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. 16,723,538 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Topas Multifinance 66,120,033 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Ganesha 82,843,571 Jumlah piutang kerjasama pembiayaan sewa 4,389,020,564 Piutang pihak ketiga (85,305,765) Penyisihan piutang ragu-ragu 4,303,714,799 Bersih
31 Desember 2009 3,468,994,767
248,171,569 90,454,706 62,289,530 43,921,576 9,885,747 454,723,128 3,014,271,639 (62,063,842) 2,952,207,797
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu sebagai berikut : Saldo awal Penambahan Penghapusan Saldo akhir
30 September 2010 62,063,842 23,241,923 85,305,765
31 Desember 2009 48,770,894 110,792,995 (97,500,047) 62,063,842
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah penanaman neto sewa pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar 2,5%. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atau piutang neto sewa adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Rata-rata tingkat suku bunga efektif per tahun berkisar: Mobil Motor
30 September 2010 27.35% -
31 Desember 2009 23% - 25% -
Piutang sewa pembiayaan dijadikan jaminan hutang bank pada PT Clipan Finance Indonesia, Tbk., dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
14
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Akun ini merupakan piutang yang timbul dari kegiatan dalam bentuk penyediaan barang konsumen berupa kendaraan roda 4, 6, dan 2 kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala dengan jaminan berupa BPKB kendaraan yang dibiayai. Semua piutang pembiayaan konsumen didenominasi dalam Rupiah dan dikenakan bunga. 30 September 2010 31 Desember 2009 Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan sendiri 1,884,109,161,381 1,493,162,890,978 Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain Pihak ketiga 2,023,471,703,988 763,929,241,382 Without recourse 3,907,580,865,369 2,257,092,132,360 Sub jumlah Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Pembiayaan sendiri (471,500,723,698) (361,357,691,956) Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain Pihak ketiga (282,899,444,143) (187,029,765,886) Without recourse (754,400,167,841) (548,387,457,842) Sub jumlah 3,153,180,697,528 1,708,704,674,518 Jumlah piutang pembiayaan konsumen Rincian piutang berdasarkan kerjasama pembiayaan adalah sebagai berikut: 30 September 2010 3,153,180,697,528 Piutang pembiayaan konsumen Piutang kerjasama pembiayaan 514,180,134,558 PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu Bank Century, Tbk.) 120,925,585,223 PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. 520,492,573,128 PT Bank Mega, Tbk. 88,704,307,127 PT Bank Bukopin, Tbk. 31,347,256,576 PT Topas Multifinance 20,597,007,121 PT Bank Central Asia, Tbk. 20,412,065,994 PT Bank Ganesha 13,338,404,541 PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. 6,130,228,314 PT Bank CIMB Niaga, Tbk. 24,147,982,431 PT Bank Yudha Bhakti 512,878,973 PT Bank Sinarmas 393,003,724 PT Clipan Finance Indonesia, Tbk. 14,322,997,924 PT Bank Mandiri Syariah 7,032,587,175 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 324,154,199,178 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 8,897,454,457 PT Bank Panin Syariah 24,983,593,401 PT Bank Sinarmas Syariah 1,740,572,259,845 Jumlah piutang kerjasama pembiayaan 1,412,608,437,683 Piutang pihak ketiga (2,976,953,480) Penyisihan piutang ragu-ragu 1,409,631,484,203 Bersih
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
31 Desember 2009 1,708,704,674,518 155,992,328,175 148,063,119,564 55,323,460,034 48,098,543,221 40,664,596,165 38,010,598,940 37,035,611,512 21,705,097,851 14,880,021,957 7,584,971,805 5,939,193,292 2,641,688,781 960,244,201 576,899,475,498 1,131,805,199,020 (3,505,963,901) 1,128,299,235,119
15
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - Lanjutan Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu sebagai berikut : 30 September 2010 3,505,963,901 84,951,668,113 (85,480,678,534) 2,976,953,480
Saldo awal Penambahan Penghapusan Saldo akhir
31 Desember 2009 643,425,803 28,624,066,095 (25,761,527,997) 3,505,963,901
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh perusahaan diasuransikan kepada PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Sinarmas, PT Reliance Insurance pada tahun 2009, PT Asuransi Central Asia, PT Jaya Proteksi, PT Sari Jaya, dan PT Harta Pratama pada tahun 2008, dengan jenis pertanggungan All Risk, TLO dan kombinasi. Seluruh piutang pembiayaan konsumen dijadikan jaminan hutang bank. (catatan 10 dan 26) Rata-rata tingkat suku bunga efektif per tahun berkisar: Mobil Motor 6.
30 September 2010 21.53% -
31 Desember 2009 23% - 25% 32% - 36%
30 September 2010 5,547,071,785 25,000,000,000 (6,400,000,000) 852,928,215 25,000,000,000
31 Desember 2009 2,400,000,000 4,000,000,000 (852,928,215) 5,547,071,785
PENYERTAAN SAHAM Saldo awal Penambahan Pengurangan
Kepemilikan 20% 25% -20%
Bagian laba (rugi) asosiasi tahun 2009
Saldo akhir
25%
Perusahaan menjual 6.400 saham PT Pan Pacific Insurance dengan nilai nominal Rp 1.000.000 setiap saham atau seluruhnya Rp 6.400.000.000 kepada PT Multikem Suplindo, sehingga investasi Perusahaan kepada PT Pan Pacific Insurance adalah nihil. Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.95 tanggal 29 April 2010, PT Sinar Mitra Sepadan Finance menempatkan 25.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 25.000.000.000 pada PT Central Santosa Finance (CSF) yang mewakili 25% pemilikan saham CSF.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
7.
ASET TETAP Saldo awal Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa Kendaraan Jumlah
6,967,670,000 892,702,400
12,800,000
10,275,440,750 13,471,566,439
9,090,082,174 13,069,611,179
7,526,860,568 10,418,391,666
2,823,503,322
16,616,942,742 20,664,499,523
38,059,128,142
3,809,300,000 29,614,924,634
2,836,303,322
3,809,300,000 64,837,749,454
757,684,404
1,600,000
9,342,214,150
2,258,245,295 2,190,342,010
738,988,337
6,363,618,478 6,668,205,126
116,743,749 5,323,015,458
740,588,337
116,743,749 22,490,781,503
20,150,773,760
Saldo awal Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa Kendaraan Jumlah
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
42,346,967,951
31 Desember 2009 Penambahan Pengurangan
Saldo akhir
3,307,770,750 11,193,675,625
1,397,988,414
-
3,307,770,750 12,591,664,039
3,627,927,735 9,278,298,496
5,464,154,439 4,041,312,683
2,000,000 250,000,000
9,090,082,174 13,069,611,179
27,407,672,606
10,903,455,536
252,000,000
38,059,128,142
3,584,966,533
-
8,586,129,746
2,244,590,355 2,065,634,188
1,041,667 62,973,485
4,105,373,183 5,216,851,453
7,895,191,076
64,015,152
17,908,354,382
Akumulasi Penyusutan 5,001,163,213 Bangunan Peralatan dan 1,861,824,495 perlengkapan kantor 3,214,190,750 Kendaraan Aset sewa Kendaraan 10,077,178,458 Jumlah Nilai buku
Saldo akhir
3,307,770,750 12,591,664,039
Akumulasi Penyusutan 8,586,129,746 Bangunan Peralatan dan 4,105,373,183 perlengkapan kantor 5,216,851,453 Kendaraan Aset sewa Kendaraan 17,908,354,382 Jumlah Nilai buku
30 September 2010 Penambahan Pengurangan
17,330,494,148
20,150,773,760
17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
7.
ASET TETAP - Lanjutan Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban umum dan administrasi sebesar (catatan 21)
30 September 2010 5,323,015,458
31 Desember 2009 7,895,191,076
30 September 2010 2,068,542,941 2,084,514,985 (15,972,044)
31 Desember 2009 189,800,000 187,984,848 1,815,152
Rincian laba (rugi) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba penjualan aset tetap
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan melalui PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sarijaya dan PT Pan Pacific Insurance terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp 13.706.962.775 dan Rp 7.400.000.000. Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Tanah-tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa (PPJB) yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut: Hak Guna Nomor dan No Bangunan / Hak Tanggal Sertifikat Tanggal Gambar Situasi / Surat Ukur Milik 1 1910/Tebet Timur
28 Mar 1995
4949 / 1994 09-09-1994
2 3268/Tebet Timur
01 May 2009
02948 / 2008 17-04-2009
3 3269/Tebet Timur
01 May 2009
4
21/Bojong Jaya
13 Sep 2005
5
569/Setiadarma
23 May 2005
02947 / 2008 17-04-2009 77 / Bojong Jaya / 2008 22-08-2005 68 / 2005 24-03-2005
6
PPJB No.153
26 Oct 2009
3078 / 1995 19-12-1995
7
8
AJB No.136/2010
12 Jul 2010
SHM No.05590
10 Des 2008
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
00055 / Duren 22-04-2010 00836/ Nagrikaler/2008
Lokasi
Luas (M2)
Tanggal Berakhirnya Hak
Jl. Tebet Timur Raya No.44 / Jl. Tebet Timur IV.G No.24
842
27 Mar 2015
Jl. Tebet Timur Raya No.44
151
01 May 2029
Jl. Tebet Timur IV.G No.24 Kav.59-60
46
01 May 2029
85
24 Sep 2023
55
26 Nov 2029
100
-
Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta
2172
-
Jln. Ibrahim Singadilaga, Purwakarta
185
-
Kelurahan Bojong Jaya, Karawaci, Tangerang Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Bekasi Desa Kalanganyar, Pandeglang, Labuan, Banten
18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
7.
ASET TETAP - Lanjutan Manajemen berkeyakinan bahwa HGB diatas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. Seluruh aset tetap merupakan milik perusahaan. Aset tetap berupa tanah digunakan sebagai jaminan atas hutang PT Bank Central Asia, Tbk. (catatan 9)
8.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA Pemasaran Renovasi bangunan sewa Sewa Asuransi Operasional Lain-lain Jumlah
9.
30 September 2010 62,183,145,906 11,050,505,745 9,142,667,412 710,486,930 829,698,077 6,909,716,574 90,826,220,644
31 Desember 2009 22,391,583,938 10,235,561,207 7,541,862,303 2,494,014,661 525,000,000 2,680,786,150 45,868,808,259
30 September 2010 1,532,065,312 8,790,544,862 10,322,610,174
31 Desember 2009 1,000,000,000 4,541,099,261 5,541,099,261
30 September 2010 263,055,530,115 311,385,358,344 349,246,247,995 71,443,294,158 18,860,786,491 55,437,651,909 13,971,203,027 18,670,574,490 3,012,121,769 888,931,459 36,404,537,589 1,142,376,237,346
31 Desember 2009 450,780,714,968 244,286,766,853 139,167,666,663 47,271,563,838 32,919,123,418 31,855,745,818 15,000,000,000 10,519,447,641 9,420,605,000 5,900,785,221 1,677,968,363 988,800,387,783
UANG MUKA Uang muka pemesanan saham Uang muka biaya kendaraan tarikan Lain-lain Jumlah
10. PINJAMAN YANG DITERIMA PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Panin, Tbk. PT Bank Victoria International, Tbk. PT Bank Agroniaga, Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) PT Bank Ganesha PT Bank Ina Perdana PT BCA Finance PT BPR Arta Kedaton PT Bank Danamon, Tbk. Jumlah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Pada tanggal 30 Mei 2008, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan No. 21 Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., Perusahaan memperoleh Fasilitas Pembiayaan bersama dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan jumlah plafon sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving dengan pencairan selambat-lambatnya 12 bulan. Jangka waktu fasilitas adalah selama 4 tahun dengan bunga sebesar dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 12,50%, 2 tahun sebesar 12,75% dan 3 tahun sebesar 13% per tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
19
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - Lanjutan Berdasarkan Addendum I (Pertama) Perjanjian Kerja Sama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Financing), Akta No.21 tanggal 30 Mei 2008 mengenai Perubahan Limit dan Sifat Fasilitas Pembiayaan, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. mengubah fasilitas pembiayaan dari revolving menjadi non revolving. Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 17 September 2008 No.07, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan plafon Rp 250.000.000.000 bersifat revolving, jangka waktu 54 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 13,50%, 2 tahun 14% dan 3 tahun sebesar 14,50%. Berdasarkan Addendum II (Kedua) Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Financing) pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan plafon sebesar Rp 250.000.000.000 bersifat revolving. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus perusahaan, permodalan dan nilai saham, mengambil dividen atau modal untuk kepentingan diluar usaha dan kepentingan pribadi, dan melakukan akuisisi atau merger. Fasilitas ini dijamin oleh kendaraan yang dibiayai piutang pembiayaan dengan bukti kepemilikan berupa BPKB, dengan kuasa dari end user untuk pengikatan fidusia yang tidak dapat dibatalkan. (catatan 6)
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 263,055,530,115
31 Desember 2009 450,780,714,968
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Pada tanggal 28 Januari 2008, berdasarkan Surat No. KSN/2/456R PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (BNI), menyetujui pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 70.000.000.000 bersifat revolving dalam bentuk pembiayaan kredit kendaraan, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 11,25% per tahun, 2 tahun sebesar 12,25% per tahun, 3 tahun sebesar 13% per tahun dan 4 tahun sebesar 13,25% per tahun. Pada tanggal 29 Oktober 2008, berdasarkan Akta No. 11 dari Ny. Heny Mulyani Effendie, S.H., BNI menyetujui pemberian fasilitas kredit tambahan sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving sehingga maksimum kredit yang diberikan sebesar Rp 170.000.000.000, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 16% per tahun, 2 tahun sebesar 16% per tahun, 3 tahun sebesar 16% per tahun dan 4 tahun sebesar 17% per tahun. Pada tanggal 15 September 2009, berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 15, BNI memberikan tambahan fasilitas kredit kepada Perusahaan semula sebesar Rp 170.000.000.000 menjadi Rp 340.000.000.000. Jangka waktu perjanjian kredit sejak tanggal 15 September 2009 sampai dengan 14 September 2010. Tingkat suku bunga untuk 1 sampai 3 tahun sebesar 13%, dan 4 tahun sebesar 14%. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, dinyatakan pailit oleh pengadilan, baik atas permintaan sendiri maupun atas permintaan pihak lain.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
20
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - Lanjutan Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 311,385,358,344
31 Desember 2009 244,286,766,853
PT Bank Panin, Tbk. Berdasarkan Akta No. 29 dari Benny Kristianto, S.H., tertanggal 14 Oktober 2009, PT Bank Panin, Tbk. menyetujui pemberian fasilitas sebesar Rp 200.000.000.000 yang bersifat non revolving dalam bentuk pembiayaan kredit kendaraan, yang berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2013 dengan bunga sebesar 14,50% per tahun yang berlaku tetap selama jangka waktu pinjaman. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus perusahaan, permodalan dan nilai saham, melakukan penggabungan usaha atau merger dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban berdasarkan perjanjian kepada pihak lain. Fasilitas ini dijamin oleh piutang pembiayaan sebesar 110% dari total pokok pinjaman yang diikat secara fidusia. Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No.02 tanggal 2 Maret 2010, PT Bank Panin, Tbk. memberikan tambahan fasilitas Pinjaman Tetap II sebesar Rp 200.000.000.000 yang bersifat non revolving yang jatuh tempo 40 bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit dan Fasilitas Rekening Koran (PRK) dengan plafon Rp 20.000.000.000 sebagai modal kerja pembiayaan yang jatuh tempo 12 bulan sejak penadatanganan akta.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 349,246,247,995
31 Desember 2009 139,167,666,663
PT Bank Victoria International, Tbk. Pada tanggal 22 Agustus 2005, berdasarkan Akta No. 111 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International, Tbk. (Victoria) dengan jumlah maksimum pembiayaan sejumlah Rp 30.000.000.000 bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga jangka waktu untuk 1 tahun sebesar 13,5% per tahun, 2 tahun sebesar 14% per tahun dan 3 tahun sebesar 14,5% per tahun. Pada tanggal 05 Oktober 2006, Victoria menyetujui perpanjangan kerjasama pembiayaan dengan perubahan jumlah maksimum pembiayaan menjadi Rp 17.800.000.000 yang bersifat non revolving, dan tingkat suku bunga sebesar 18% per tahun sampai dengan 36 bulan. Pada tanggal 26 Maret 2007, berdasarkan perjanjian perpanjangan dan pengubahan II terhadap perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama No. 111, Victoria menyetujui perpanjangan kerjasama pembiayaan dengan perubahan jumlah maksimum pembiayaan menjadi Rp 30.000.000.000 yang bersifat revolving. Pada tanggal 18 Maret 2009, berdasarkan Akta No. 032/04/III/09 dari Suwarni Sukiman, S.H., Victoria menyetujui perubahan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (KMK - PTDA) yang bersifat non revolving sebesar Rp 30.000.000.000.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
21
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Victoria International, Tbk. - Lanjutan Pada tanggal 28 Juli 2009, berdasarkan Akta Pengubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 95, Victoria menyetujui penambahan plafon kredit dari semula Rp 30.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000. Jangka waktu 28 Juli 2009 sampai dengan 25 Agustus 2010. Berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No. 027/SPK/VIC-MKR/XI/09 tertanggal 3 Nopember 2009, Victoria setuju memberikan tambahan fasilitas kredit yang bersifat non revolving dengan plafon Rp 20.000.000.000 KMK - PTDA 2 dengan jangka waktu 25 Agustus 2010. Sebelum pinjaman dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan merger, akuisisi, penjualan pemindahantangan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitur serta mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya adalah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan, terutama tentang struktur permodalan dan susunan pemegang saham, serta susunan direksi dan komisaris. Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia serta jaminan perusahaan (Coorporate Guarantee) dari PT Padma Terang Sentosa. Pada tanggal 9 Maret 2010, berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No.004/SPK/VIC-MKR/III/10, PT Bank Victoria International Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000.000.000, dengan jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 31 Agustus 2010, berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No.018/SPK/VIC-MKR/VIII/10, PT Bank Victoria International Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit sebesarRp 50.000.000.000, dengan jangka waktu 1 tahun.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 71,443,294,158
31 Desember 2009 47,271,563,838
PT Bank Agroniaga, Tbk. Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 27 September 2007 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Agroniaga, Tbk. (Bank Agro) berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran dengan plafon sebesar Rp 5.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun dimana jangka waktu ini belum termasuk tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini. Dengan demikian jangka waktu kredit adalah 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5%. Fasilitas ini dijamin oleh: Piutang/hak atas tagihan dari end user sebesar minimal 100% (seratus persen) dari out standing dengan nilai penjaminan fidusia minimal sebesar 100% (seratus persen) dari plafon. Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil dari end user yang masih outstanding senilai minimal 125% (seratus dua puluh lima persen) dari outstanding kredit. Corporate Guarantee dari PT Padma Terang Sentosa.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Agroniaga, Tbk. - Lanjutan Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 12 Maret 2008 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan dari Bank Agro berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II dengan plafon sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun, jangka waktu ini belum termasuk tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini. Dengan demikian jangka waktu kredit adalah 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dan berakhir pada bulan Juli 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun. Berdasarkan akta No. 76 tanggal 24 Juli 2008 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh pinjaman tambahan dari Bank Agro berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran III dengan plafon sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun, jangka waktu ini belum termasuk tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini. Dengan demikian jumlah keselurahan plafon fasilitas tersebut adalah Rp 45.000.000.000 dengan jangka waktu kredit 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dan berakhir pada bulan Juli 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Angsuran IV (Kredit Modal Kerja) No. 243 tanggal 30 Juni 2009 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan plafon sebesar Rp 10.000.000.000. Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 027/OL-Krd/Corp-NA/VI/2010, Bank Agro memberikan fasilitas tambahan baru Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) V dengan plafond Rp 35.000.000.000 dengan tujuan Refinancing Pembiayaan Konsumen – mobil. Jangka waktu 36 bulan. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan investasi baru, melakukan pelunasan hutang kepada pemegang saham sebelum melakukan pelunasan pinjaman kepada bank, mengajukan permohonan dan atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit atau menerima penundaan pembayaran.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 18,860,786,491
31 Desember 2009 32,919,123,418
PT Bank Central Asia, Tbk. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 065-0294-2006-000 tanggal 21 Juni 2006, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) memberikan fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp 400.000.000, yang berakhir pada tanggal 21 Juni 2007 dengan bunga sebesar 16,5% per tahun yang dihitung dari hutang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal. Berdasarkan Pemberitahuan Tambahan Fasilitas Kredit No. 367/W09–ADM/2008, BCA memberikan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 4.600.000.000, sehingga fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) tersebut menjadi Rp 5.000.000.000. Fasilitas ini terhitung sejak tanggal 5 Pebruari 2008 dengan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun yang dihitung dari hutang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Central Asia, Tbk. - Lanjutan Pada tanggal 16 Juli 2008, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 005-0294-2006-007, BCA menyetujui pemberian fasilitas kredit tambahan kepada Perusahaan dalam bentuk fasilitas kredit Installment Loan sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu 1 tahun sejak perjanjian kredit ditandatangani dan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30428/GBK/2009 tanggal 10 Juni 2009, BCA memberikan perpanjangan dan tambahan fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) yang semula Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 10.000.000.000 terhitung sampai tanggal 21 Juni 2010. Fasilitas ini dijamin oleh: (catatan 6) Piutang pembiayaan sebesar 105% dari plafon Installment Loan. Sertifikat Hak Guna Bangunan No 3268/Tebet Timur, Jakarta Selatan atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance. Sertifikat Hak Guna Bangunan No 3269/Tebet Timur, Jakarta Selatan atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance. T/B SHGB No. 569/Setiadarma, Bekasi terdaftar atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance, berkedudukan di Jakarta. T/B SHGB No. 1910/Tebet Timur, Jakarta Selatan terdaftar atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance, berkedudukan di Jakarta. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 23 tanggal 16 Juli 2009, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) memberikan Rp 20.000.000.000 bersifat revolving dan Rp 25.000.000.000 bersifat non revolving untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Tingkat suku bunga sebesar 15% untuk motor baru dan 17% untuk motor bekas. Pada tanggal 3 Mei 2010, berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.30303/GBK/2010, PT Bank Central Asia Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit lokal yang semula Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 60.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 21 Juni 2011. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain: Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuiditas dan mengubah status kelembagaan. Saldo pinjaman yang diterima dari installment loan adalah sebesar
30 September 2010 15,544,473,042
31 Desember 2009 28,041,578,248
Saldo fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) adalah sebesar
30 September 2010 39,893,178,867
31 Desember 2009 3,814,167,570
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) Pada tanggal 8 Juni 2006, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 4 Notaris Hartojo, S.H., Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Demand Loan dari PT Bank Sinar Mas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) dengan jumlah plafon sebesar Rp 5.000.000.000, dengan pencairan selambat-lambatnya 3 bulan. Jangka waktu fasilitas adalah selama 1 tahun untuk setiap kali pencairan, selama tidak melebihi maksimum pinjaman dengan bunga sebesar 17% (fixed rate) untuk 1 tahun. Berdasarkan Akta No. 7 tertanggal 18 Desember 2006, yang dibuat oleh Hartojo, S.H., PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) setuju untuk menyalurkan Fasilitas Demand Loan sebesar Rp 10.000.000.000, sehingga jumlah fasilitas Demand Loan 1 dan 2 menjadi sebesar Rp 15.000.000.000. Tingkat suku bunga untuk fasilitas Demand Loan 2 sebesar 16,5% (fixed rate) untuk 1 tahun. Berdasarkan Akta No. 5 tertanggal 7 Juli 2009 yang dibuat oleh Hartojo, S.H., PT Bank Sinarmas menyetujui penambahan fasilitas Demand Loan yang semula Rp 15.000.000.000 menjadi Rp 35.000.000.000 dan sekaligus memperpanjang fasilitas sampai dengan tanggal 8 Juni 2010 dengan tingkat suku bunga 17% per tahun. Berdasarkan Surat Penegasan Perpanjangan, Penurunan Plafond, dan Perubahan Struktur Fasilitas Kredit No. OL.1650/2010/CM/CR-AO/TA tanggal 7 Juni 2010, PT Bank Sinarmas menyetujui penurunan fasilitas Demand Loan yang semula Rp 35.000.000.000 menjadi fasilitas Term Loan Rp 15.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 8 Juni 2013. Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 13,971,203,027
31 Desember 2009 15,000,000,000
PT Bank Ganesha Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 29 Januari 2002 dari Nathania M Nugroho, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari PT Bank Ganesha dengan jumlah maksimum sebesar Rp 1.000.000.000 dan tingkat suku bunga sebesar 20% per tahun serta jangka waktu pinjaman selama satu tahun. Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 29 Januari 2003 fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 29 Januari 2004 dan diubah menjadi fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan tingkat suku bunga sebesar 19% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 53/PJP/KRD/KPO/2004 tanggal 26 Maret 2004 fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 26 Januari 2005 dengan tingkat suku bunga sebesar 16,5% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 022/PPK/KRD/KPO/2005 tanggal 26 Januari 2005, PT Bank Ganesha setuju untuk menambah fasilitas tersebut sebesar Rp 500.000.000, sehingga total fasilitas Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 1.500.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 29 Desember 2004, berdasarkan Akta No. 3 dari Ny. Julia Mensana, S.H., PT Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman Fixed Loan sebesar Rp 5.000.000.000 kepada Perusahaan dengan tingkat suku bunga 15% per tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Ganesha - Lanjutan Pada tanggal 11 April 2005, menurut Akta No. 1 dari Poppy Rhijandini, S.H., PT Bank Ganesha setuju untuk menambah plafon fasilitas pinjaman Fixed loan tersebut diatas sebesar Rp 1.800.000.000 dengan tingkat bunga 14%, sehingga jumlah maksimum fasilitas berubah menjadi Rp 6.800.000.000 per tahun dan pinjaman ini akan jatuh tempo 11 April 2008. Pada tanggal 30 Juni 2005, berdasarkan Akta No. 8 dari Poppy Rhijandini, S.H., Bank Ganesha setuju untuk menambah plafon fasilitas pinjaman Fixed Loan tersebut diatas sebesar Rp 6.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14%, sehingga jumlah maksimum fasilitas berubah menjadi Rp 12.800.000.000 per tahun dan pinjaman ini akan jatuh tempo 30 Juni 2008. Pinjaman tersebut telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2008. Pada tanggal 6 Juni 2007, berdasarkan Akta No. 1 dari Julia Mensana, S.H., Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman Short Term Loan (STL) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 6.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14,5%. Selanjutnya pada tanggal 16 Nopember 2007, menurut Akta No. 3 dari Julia Mensana, S.H., Bank Ganesha setuju untuk menambah jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 4.000.000.000, sehingga menjadi sebesar Rp 10.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14%. Pada tanggal 16 November 2007, menurut Akta No. 3 dari Julia Mensana, S.H., PT Bank Ganesha setuju untuk menambah jumlah plafon fasilitas pinjaman Short Term Loan (STL) sebesar Rp 4.000.000.000. Sehingga jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 10.000.000.000 dengan tingkat bunga 14%. Pada tanggal 19 Agustus 2008, menurut Perubahan Perjanjian Kredit No. 192/PPK/KRD/KPO/2008, Bank Ganesha menurunkan jumlah plafon fasilitas pinjaman STL sebesar Rp 1.000.000.000, sehingga jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 9.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 13%. Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit, PT Bank Ganesha memberikan perpanjangan fasilitas kredit selama 12 (dua belas) bulan, sehingga dengan demikian jangka waktunya akan berakhir pada tanggal 29 Januari 2011 dengan suku bunga 14%. Pada tanggal 27 Agustus 2010, menurut Perubahan Perjanjian Kredit No. 0767/KCU-BM/VIII/10, Bank Ganesha menambah jumlah plafon fasilitas pinjaman STL sebesar Rp 8.500.000.000 sehingga jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 17.500.000.000 dengan tingkat suku bunga 13% Seluruh pinjaman dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan BPKB kendaraan yang dibiayai. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan penggabungan usaha/merger atau konsolidasi akuisisi atau dengan cara lain memperoleh perusahaan atau saham perseroan lain, menjual atau dengan cara lain mengalihkan barang yang menjadi jaminan berdasarkan perjanjian, melakukan pembayaran deviden kepada para pemegang saham sebelum kewajiban peminjam kepada bank dipenuhi atau dilunasi.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
30 September 2010 18,670,574,490
31 Desember 2009 10,519,447,641
26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Ina Perdana Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan Nomor : BIP/05/PSM/IX/07 tanggal 12 September 2007, yang telah disepakati oleh pihak perusahaan dengan PT Bank Ina Perdana atas perjanjian pemberian kredit oleh pihak PT Bank Ina Perdana berupa Fasilitas Kredit Demand Loan dengan jumlah plafon Rp 5.000.000.000, fasilitas ini terhitung sejak tanggal 12 September 2007 sampai dengan 12 September 2008 dengan bunga sebesar 14,50% efektif. Jaminan fasilitas demand loan ini adalah cessie atas piutang/tagihan (dengan tanda bukti piutang/tagihan berupa BPKB kendaraan bermotor dengan nilai minimal sebesar 120% dari jumlah outstanding fasilitas kredit. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2008. Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok dan bunga atas seluruh hutang bank secara tepat waktu dan mematuhi pembatasan-pembatasan dari bank dengan gearing ratio maksimal 10 kali dan ketaatan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006. Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 27 Juli 2010. PT BCA Finance Selama tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance jumlah keseluruhan fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 4.847.400.000. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 5,7% dan akan dibayar kembali dalam 48 bulan, yang jatuh tempo dalam berbagai tanggal selama tahun 2012. Pada tanggal 30 April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance. Jumlah keseluruhan fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 867.600.000. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 8% dan akan dibayar kembali dalam 36 bulan, yang jatuh tempo tanggal 30 Maret 2012. Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance. Jumlah keseluruhan fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 2.032.945.100. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraankendaraan Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 11,57% efektif p.a dan akan dibayar kembali dalam 36 bulan, yang jatuh tempo tanggal 24 November 2012.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 3,012,121,769
31 Desember 2009 5,900,785,221
PT BPR Arta Kedaton Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 140/Akm/IV/08 tanggal 22 April 2008, PT BPR Arta Kedaton, setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman modal kerja kepada Perusahaan sebesar Rp 3.000.000.000 dengan jangka waktu selama 3 tahun dan tingkat suku bunga sebesar 16% per tahun.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
30 September 2010 888,931,459
31 Desember 2009 1,677,968,363
27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Pada tanggal 22 Juni 2010, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.54 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk memberikan Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (Term Loan Facility) Revolving Basic, dengan jumlah pokok Rp 50.000.000.000. Jangka waktu 22 Juni 2010 sampai 22 Juni 2013.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
30 September 2010 36,404,537,589
31 Desember 2009
30 September 2010 11,988,743,063 195,330,000 346,638,467 334,982,331 165,000,000 2,939,054,529 1,081,097,794 30,695,758 17,081,541,942
31 Desember 2009 3,421,410,290 3,214,650,000 1,015,353,600 240,392,234 68,674,844 33,000,000 291,857,112 8,285,338,080
30 September 2010
31 Desember 2009
-
11. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Bunga bank Pemasaran Sewa ruangan Telepon dan faximili Tunjangan Hari Raya Audit Bunga obligasi Bunga subordinasi Lain-lain Jumlah 12. HUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga: Titipan konsumen Asuransi dan BPKB Dealer Angsuran konsumen Jumlah
9,864,382,461 43,501,492,451 8,646,094,580 5,680,196,053 67,692,165,545
11,155,903,287 18,807,794,441 4,604,403,657 3,404,184,257 37,972,285,642
13. HUTANG SEWA PT Sinar Mitra Sepadan Finance telah melakukan perjanjian sewa dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia atas sewa 4 (dua) unit kendaraan dengan jangka waktu 08 Juni 2010 sampai 22 Juli 2013 dengan tingkat bunga 6% per tahun.
Saldo hutang sewa adalah sebesar
30 September 2010 3,209,788,685
31 Desember 2009 -
14. HUTANG OBLIGASI Pada tanggal 6 Januari 2010, Perusahaan menerbitkan “Obligasi SMS Finance I Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap” melalui Bursa Efek Jakarta dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 121.000.000.000. Obligasi SMS Finance I ini terbagi menjadi tiga seri, yaitu seri A sebesar Rp 85.000.000.000 untuk jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari yang akan jatuh tempo pada tanggal 13 Januari 2011 dengan tingkat suku bunga 11,5% per tahun, seri B sebesar Rp 5.000.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2012 dengan tingkat suku bunga 13,15% per tahun dan seri C sebesar Rp 31.000.000.000 untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga 13,35% per tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
15. PINJAMAN SUBORDINASI Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi tanggal 30 Juni 2010, PT Multikem Suplindo memberikan pinjaman kepada PT Sinar Mitra Sepadan Finance sebesar Rp 50.000.000.000 terhitung mulai tanggal 30 Juni 2010 sampai tanggal 30 Juni 2015, bunga pinjaman sebesar 10% gross per tahun, dan dibayarkan selambatlambatnya pada tanggal 10 setiap bulannya. 16. MODAL SAHAM Berdasarkan akta No. 2 tanggal 8 Januari 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar yang semula 40.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 40.000.000.000 menjadi 100.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang semula 40.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 40.000.000.000 menjadi 60.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 60.000.000.000 yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Padma Terang Sentosa. Atas perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-0723.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 11 Maret 2009. Berdasarkan akta No. 15 tanggal 29 April 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan berjumlah 40.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 40.000.000.000 yang diambil dan disetor oleh PT Padma Terang Sentosa. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.1007248. Berdasarkan akta No. 20 tanggal 31 Oktober 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari semula 100.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000 menjadi 200.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 200.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang semula 100.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000 menjadi 150.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 150.000.000.000 yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Padma Terang Sentosa. Atas perubahan modal ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-57680.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 25 November 2009. Sehingga susunan pemegang saham pada tanggal 31 September 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai Nama Pemegang Saham PT Padma Terang Sentosa F.X. Marcelius Charles Colondam Jumlah
Jumlah Saham 149,700 300 150,000
Kepemilikan 99.80% 0.20% 100.00%
Jumlah Modal Disetor 149,700,000,000 300,000,000 150,000,000,000
17. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN Pihak ketiga
30 September 2010 289,781,952,541
31 Desember 2009 237,486,373,128
Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
18. PENDAPATAN ANJAK PIUTANG Pihak ketiga
30 September 2010 -
31 Desember 2009 5,059,293,422
Perusahaan tidak memiliki pendapatan anjak piutang yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Tidak ada pendapatan anjak piutang yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja. 19. PENDAPATAN ADMINISTRASI Administrasi Provisi Jumlah
30 September 2010 21,494,494,840 870,413,350 22,364,908,190
31 Desember 2009 16,769,886,030 1,919,751,892 18,689,637,922
Perusahaan tidak memiliki pendapatan administrasi yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Tidak ada pendapatan administrasi yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja. 20. PENDAPATAN DENDA Denda keterlambatan Pendapatan pinalti Jumlah
30 September 2010 8,719,307,316 8,606,131,595 17,325,438,911
31 Desember 2009 5,077,538,339 5,556,692,755 10,634,231,094
Perusahaan tidak memiliki pendapatan denda yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Tidak ada pendapatan denda yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja. 21. PENDAPATAN LAIN-LAIN Asuransi Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Laba penjualan aset tetap Lain-lain Jumlah
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
30 September 2010 20,072,172,230 5,560,016,996 (15,972,044) 3,450,193,557 29,066,410,739
31 Desember 2009 33,672,474,945 4,765,497,876 1,815,152 1,176,596,739 39,616,384,712
30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Gaji dan tunjangan Penyusutan dan amortisasi Sewa Telepon dan faksimili Asuransi Jasa profesional Transportasi Alat tulis kantor Kantor Perijinan dan dokumen Pemeliharaan dan perbaikan Fotokopi dan cetakan Imbalan pasca kerja Listrik dan air Pendidikan dan pelatihan Materai dan pos Keamanan dan kebersihan Koran dan majalah Lain-lain Jumlah
30 September 2010 52,287,808,255 8,265,209,611 8,422,001,934 5,105,398,953 2,542,828,931 2,230,931,442 1,141,540,005 2,364,250,090 696,887,237 2,434,453,794 1,430,365,466 1,629,314,398 1,814,488,508 1,192,068,568 554,999,000 262,242,538 147,078,870 1,414,946,761 93,936,814,361
31 Desember 2009 34,552,917,179 11,106,221,111 8,134,522,068 3,237,173,824 2,071,567,712 1,349,029,570 1,786,001,955 1,493,789,026 1,357,822,778 1,338,061,856 1,266,549,503 899,546,053 781,721,970 735,110,485 483,961,105 428,739,550 249,008,547 67,159,298 315,571,724 71,654,475,314
30 September 2010 114,503,873,615 10,968,725,001 1,685,880,899 74,980,685 624,657,534 7,117,827,237 1,189,104,059 136,165,049,030
31 Desember 2009 133,905,226,776 9,179,569,010 3,638,385,131 724,307,785 147,447,488,702
30 September 2010 10,595,798,577 1,688,863,730 2,312,721,035 969,558,846 567,931,640 16,134,873,828
31 Desember 2009 22,281,819,192 9,790,758,250 4,273,744,927 2,525,923,910 1,804,840,566 40,677,086,845
23. BEBAN KEUANGAN Beban bunga Pinjaman yang diterima Beban bunga Obligasi Beban bunga Obligasi konversi Beban bunga Subordinasi Beban bunga Sewa Beban bunga Multikem Suplindo Beban provisi Beban administrasi bank Jumlah 24. BEBAN PEMASARAN Promosi dan iklan Perijinan dan dokumen Admin showroom Representasi dan sumbangan Lain-lain Jumlah
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
25. PERPAJAKAN Hutang Pajak Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 26 Pajak Penghasilan Pasal 29 Jumlah
30 September 2010 78,586,933 321,345,367 148,307,706 385,983,780 5,167,439,259 6,101,663,045
31 Desember 2009 580,659,451 294,232,755 28,725,219 63,235,967 185,575,582 3,872,973,757 5,025,402,731
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT Bank Century, Tbk.) Berdasarkan Akta Notaris No. 06 tanggal 28 Mei 2009 dari Ina Susiani Dengah, S.H., MKn, PT Bank Century, Tbk. menyetujui pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 15.000.000.000 dalam bentuk kredit kendaraan bermotor yang bersifat non revolving. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor (PKKB) No. 12 tanggal 24 Juli 2009, PT Bank Century, Tbk. setuju untuk memberikan tambahan fasilitas kepada Perusahaan sebesar Rp 35.000.000.000 sehingga menjadi Rp 50.000.000.000. Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor (PKKB) No. 13 tanggal 26 Agustus 2009, PT Bank Century, Tbk. setuju untuk memberikan tambahan fasilitas kepada Perusahaan sebesar Rp 100.000.000.000 sehingga menjadi Rp 150.000.000.000. Berdasarkan Surat Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama-Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKSKKB) No. 016/Mutiara/Cab.JTMG/XII/09 tanggal 9 Desember 2009, PT Bank Mutiara, Tbk. memberikan tambahan fasilitas yang semula Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 250.000.000.000. Tingkat suku bunga untuk mobil sebesar 15,5% dan motor sebesar 18%. Pada tanggal 10 Pebruari 2010, berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor No.10, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk memberikan tambahan plafon Perjanjian Kerjasama sebesar Rp 80.000.000.000 dengan limit kerjasama bersifat non revolving. Pada tanggal 11 Maret 2010, berdasarkan Surat Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama-Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKS-KKB) No.036/Mutiara/Cab.JTM/III/10, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk memberikan tambahan plafon pembiayaan yang semula Rp 330.000.000.000 menjadi Rp 580.000.000.000 yang bersifat non revolving. Berdasarkan Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama – Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKS-KKB) No. 078/Mutiara/Cab.JTM/VI/10 tanggal 25 Juni 2010, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk menambah plafon semula Rp 580.000.000.000 menjadi Rp 630.000.000.000 yang bersifat non revolving. Berdasarkan Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama – Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKS-KKB) No. 097/Mutiara/Cab.JTM/VIII/10 tanggal 13 Agustus 2010, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk menambah plafon semula Rp 630.000.000.000 menjadi Rp 730.000.000.000 yang bersifat non revolving.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
32
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. Pada tanggal 25 Agustus 2005, berdasarkan Akta No. 18 dan 20 dari Olvia Afiaty, S.H., Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. (BP) dengan jumlah maksimum fasilitas pembiayaan sejumlah Rp 5.000.000.000 dalam bentuk pembiayaan bersama bersifat non revolving dan Rp 5.000.000.000 dalam bentuk pengalihan piutang bersifat non revolving. Tingkat suku bunga yang berlaku 15% per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 25 Agustus 2006 dan masing-masing dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. (catatan 4) Pada tanggal 23 September 2005, berdasarkan Akta No. 14 dan 15 dari Olvia Afiaty, S.H., dilakukan perubahan pertama atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan BP, baik dalam bentuk pembiayaan konsumen maupun pengalihan piutang. Dalam perjanjian ini BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000, sehingga jumlah plafon pembiayaan bersama menjadi Rp 15.000.000.000 dan Rp 35.000.000.000. Pada tanggal 26 Januari 2006, berdasarkan Akta No. 6 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan kedua atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 10.000.000.000 dari jumlah plafon pembiayaan bersama yang semula Rp 15.000.000.000, sehingga jumlah plafon pembiayaan bersama menjadi Rp 25.000.000.000. Pada tanggal 31 Agustus 2006, berdasarkan Akta No. 17 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan kedua atas perjanjian jual beli piutang, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 15.000.000.000 dari jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 35.000.000.000, sehingga jumlah plafon pengalihan piutang menjadi Rp 50.000.000.000. Pada tanggal 28 September 2006, berdasarkan Akta No. 19 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perjanjian jual beli piutang, BP setuju untuk mengambil alih piutang Perusahaan dengan plafon Rp 20.000.000.000 yang bersifat revolving. Pada tanggal 29 Januari 2007, berdasarkan Akta No. 11 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan pertama perjanjian jual beli, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 25.000.000.000 dari jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 20.000.000.000 bersifat revolving, sehingga jumlah plafon menjadi Rp 45.000.000.000. Tingkat suku bunga yang berlaku 16% per tahun. Pada tanggal 30 Mei 2007, berdasarkan Akta No. 32 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan ketiga atas perjanjian jual beli piutang bersifat non revolving, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 30.000.000.000 dari jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 50.000.000.000, sehingga jumlah plafon pengalihan piutang menjadi Rp 80.000.000.000. Tingkat suku bunga yang berlaku 13,25% per tahun. Pada tanggal 13 Nopember 2007, berdasarkan Akta No. 13 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan keempat atas perjanjian jual beli piutang bersifat non revolving, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 20.000.000.000 dari jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 80.000.000.000, sehingga jumlah plafon pengalihan piutang menjadi Rp 100.000.000.000 dengan tingkat suku bunga yang berlaku 13,25% per tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
33
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. - Lanjutan Pada tanggal 14 Januari 2008, berdasarkan Perjanjian Perubahan kelima No. 008 / BBP-SMS / PJBP / Add / I / 2008 dalam rangka perubahan kelima atas perjanjian jual beli piutang, BP setuju untuk mengalokasikan sebagian baki debet (outstanding) yang berjumlah Rp 35.000.000.000 dari plafon pengalihan piutang Rp 100.000.000.000 yang bersifat non revolving ke perjanjian jual beli piutang bersifat revolving, sehingga jumlah plafon pengalihan piutang yang semula berjumlah Rp 45.000.000.000 menjadi Rp 80.000.000.000. Pada tanggal 26 Juni 2008, berdasarkan Akta No. 10 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan keenam atas perjanjian jual beli piutang yang bersifat non revolving, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 30.000.000.000 dalam bentuk pengalihan piutang dari jumlah plafon yang semula Rp 100.000.000.000, sehingga jumlah plafon pengalihan piutang menjadi Rp 130.000.000.000 dengan tingkat suku bunga yang berlaku 12,5% per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 13% per tahun untuk jangka waktu 2 tahun, 13,5% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun, 14% per tahun untuk jangka waktu 4 tahun. Pada tanggal 14 Nopember 2008, berdasarkan Perjanjian Perubahan IV Terhadap Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) No. 137/BBP-SMSF/JF/Add/XI/2008, BP setuju untuk menambah plafon pembiayaan yang semula Rp 80.000.000.000 menjadi Rp 105.000.000.000. Pada tanggal 17 September 2009, berdasarkan Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Jual Beli Piutang No. 15, BP setuju memberikan tambahan plafon piutang yang dialihkan semula sebesar Rp 105.000.000.000 menjadi Rp 120.000.000.000 yang bersifat revolcving, dengan jangka waktu sampai dengan 17 September 2010. Suku bunga yang berlaku adalah 14%. Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 19 tertanggal 17 September 2009, BP setuju untuk mengambil alih piutang dengan ketentuan jumlah baki debet Piutang yang diambil alih oleh Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 30.000.000.000 yang bersifat revolving. Jangka waktu piutang yang diambil alih sesuai dengan jangka waktu Perjanjian Pembiayaan Nasabah untuk kendaraan baru 1 sampai dengan 4 tahun, dan untuk kendaraan bekas maksimum 3 tahun. PT Bank Mega, Tbk. Pada tanggal 31 Januari 2007, berdasarkan Akta No. 144 dari Eliwaty Tjitra, S.H., PT Bank Mega, Tbk. setuju memberikan fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 10.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 15%, 2 tahun sebesar 15,5%, 3 tahun sebesar 15,5%, 4 tahun sebesar 16% dan 5 tahun sebesar 17%. Pada tanggal 31 Januari 2007, berdasarkan Akta No. 145 dari Eliwaty Tjitra, S.H., PT Bank Mega, Tbk. setuju memberikan fasilitas baru berupa pengalihan portofolio sebesar Rp 20.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 15%, 2 tahun sebesar 15,5%, 3 tahun sebesar 15,5%, 4 tahun sebesar 16% dan 5 tahun sebesar 17%. Pada tanggal 19 Mei 2008, PT Bank Mega, Tbk. setuju memberikan tambahan plafon pengalihan portofolio sebesar Rp 30.000.000.000 sehingga jumlah plafon untuk fasilitas pengalihan portofolio menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 13,75%, 2 tahun sebesar 13,75%, 3 tahun sebesar 14%, 4 tahun sebesar 14,5% dan 5 tahun sebesar 15%.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk. - Lanjutan Berdasarkan Perubahan Keempat Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 010/ADDMOJF/LEGD-CRL/09 tertanggal 1 Mei 2009, PT Bank Mega, Tbk. setuju untuk memberikan alokasi dana baru fasilitas Mega Oto Joint Financing dengan plafon sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat non revolving. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Perubahan Kelima Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing dengan No. 034/ADD-MOJF/LEGD-CRL/09 tertanggal 27 Oktober 2009, PT Bank Mega, Tbk. setuju untuk memberikan alokasi dana baru fasilitas Mega Oto Joint Financing dengan plafón sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF yaitu pada tanggal 27 Oktober 2009 sampai dengan 27 Oktober 2010. Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 16,75%, 2 tahun sebesar 16,75%, 3 tahun sebesar 17%, 4 tahun sebesar 17,50% dan 5 tahun sebesar 18%. Pada tanggal 9 April 2010, berdasarkan Perubahan Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No.008/ADD-MOJF/LEGD-CRL/10, PT Bank Mega Tbk memberikan jumlah maksimum porsi pembiayaan kreditur mayoritas sebesar Rp 250.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas sejak tanggal 13 April 2010 sampai dengan 13 April 2011. Pada tanggal 16 Juli 2010, berdasarkan Perubahan Ketujuh Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No.036/ADD-MOJF/LEGD-CRL/10, PT Bank Mega Tbk memberikan jumlah maksimum porsi pembiayaan kreditur mayoritas sebesar Rp 500.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan 16 Juli 2011. PT Bank Bukopin, Tbk. Pada tanggal 29 Juli 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama pembiayaan dengan PT Bank Bukopin, Tbk., yang kemudian dituangkan dalam akta No. 2 tanggal 13 Juni 2006 dari Herawati, S.H., Perusahaan mendapatkan fasilitas pembiayaan maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 yang bersifat non revolving, dengan tingkat suku bunga jangka waktu 1 tahun sebesar 10%, 2 tahun sebesar 12%, 3 tahun sebesar 13%, 4 tahun sebesar 15%, 5 tahun sebesar 15,5% sedangkan tingkat suku bunga yang ditetapkan untuk mobil bekas untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 12,5%, 2 tahun sebesar 14,5% dan 3 tahun sebesar 15,5%. Pada tanggal 19 Desember 2006, PT Bank Bukopin, Tbk. menambah plafon yang semula sebesar Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000 bersifat non revolving. Pada tanggal 30 Oktober 2007, berdasarkan Akta No. 18 dari Herawati, S.H., PT Bank Bukopin, Tbk. setuju untuk memberikan plafon baru pembiayaan bersama sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat revolving, dengan tingkat suku bunga yang berlaku 12,5% per tahun. Pada tanggal 4 Juli 2008, berdasarkan Akta No. 19 dari Herawati, S.H., PT Bank Bukopin, Tbk. setuju untuk memberikan tambahan plafon pembiayaan bersama sebesar Rp 25.000.000.000 yang bersifat revolving sehingga plafon yang semula sebesar Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 75.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. (catatan 5) Berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama Pemberian Pembiayaan Bersama PT Sinar Mitra Sepadan Finance dengan PT Bank Bukopin No.12 & 13 tanggal 24 November 2009, PT Bank Bukopin, Tbk memberikan perpanjangan jangka waktu perjanjian berlaku efektif sejak 30 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 24 November 2011.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Bank Bukopin, Tbk. - Lanjutan Pada tanggal 4 Agusutus 2010, berdasarkan surat Persetujuan Penambahan Plafond Kerjasama Pembiayaan Bersama Kredit Mobil (KMB Joint Financing) No. 7511/DKKN/VIII/2010, PT Bank Bukopin, Tbk. setuju untuk memberikan tambahan plafon pembiayaan bersama sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat revolving sehingga plafon yang semula sebesar Rp 75.000.000.000 menjadi Rp 125.000.000.000 PT Topas Multifinance Pada tanggal 28 September 2007, berdasarkan Surat No. 003/SPK/TMF-KPO/IX/07 dalam rangka perjanjian pengalihan piutang dan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Topas Multifinance (Topas). Dalam perjanjian ini Topas setuju memberikan fasilitas sebesar Rp 10.000.000.000 dalam bentuk pengalihan piutang yang bersifat revolving dengan tingkat suku bunga 14%. Pada tanggal 12 Desember 2007, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama No. 3, Topas setuju memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan porsi pembiayaan Rp 10.000.000.000 yang bersifat revolving dengan jangka waktu kerjasama sejak tanggal 12 Desember 2007 sampai dengan tanggal 12 Desember 2008. Pada tanggal 5 Mei 2008, berdasarkan Akta No. 4 dari Stephanie Wilamarta, S.H., Topas setuju memberikan tambahan fasilitas baru untuk jual beli piutang sebesar Rp 10.000.000.000 yang bersifat revolving. Fasilitas ini ditujukan untuk kendaraan bermotor roda dua dengan tingkat suku bunga 18% dengan jangka waktu kredit 1 s/d 3 tahun. Pada tanggal 20 Oktober 2008, berdasarkan Akta No. 6 dan 7 dari Stephanie Wilamarta, Topas setuju untuk mengalihkan masing-masing fasilitas pembiayaan bersama untuk mobil sebesar Rp 700.000.000 dan fasilitas jual beli piutang sebesar Rp 2.600.000.000 menjadi fasilitas jual beli piutang untuk membiayai kendaraan bermotor roda dua sehingga fasilitas pembiayaan bersama untuk mobil ini masing-masing menjadi Rp 9.300.000.000 dan Rp 7.400.000.000. Berdasarkan kedua akta pengalihan fasilitas tersebut diatas maka fasilitas jual beli piutang untuk membiayai kendaraan bermotor roda dua bertambah sebesar Rp 3.300.000.000, sehingga fasilitas jual beli piutang ini menjadi Rp 13.300.000.000 yang bersifat revolving. Berdasarkan Perpanjangan dan Perubahan Komposisi Plafon Line Fasilitas Kredit PT Sinar Mitra Sepadan Finance No. 008/SPK/TMF-KPO/II/09 tanggal 06 Pebruari 2009, Topas setuju untuk merubah komposisi plafon induk Rp 30.000.000.000 menjadi PT A Joint Financing & Asset Sales Mobil sebesar Rp 10.000.000.000 dan PT A Asset Sales Motor sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. (catatan 5) Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama No. 12 tanggal 9 Oktober 2009, Topas menurunkan fasilitas pembiayaan bersama (PTA Joint Financing) menjadi berjumlah setinggi-tingginya Rp 4.200.000.000. Jangka waktu kerjasama mulai tanggal 9 Oktober 2009 dan berakhir 12 Desember 2010. Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama No. 13 tanggal 9 Oktober 2009, Topas menurunkan fasilitas jual beli piutang (PTA Asset Sales Mobil) menjadi berjumlah setinggi-tingginya Rp 2.700.000.000. Jangka waktu pemberian fasilitas jual beli piutang (revolving) terhitung sejak tanggal 12 Desember 2009 sampai dengan tanggal 12 Desember 2010.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Topas Multifinance - Lanjutan Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama No.14 tanggal 9 Oktober 2009, Topas menambah jumlah pokok fasilitas jual beli piutang (PTA Asset Sales Motor) menjadi berjumlah setinggi-tingginya Rp 43.100.000.000. Jangka waktu pemberian fasilitas jual beli piutang (revolving) terhitung sejak tanggal 12 Desember 2009 sampai dengan tanggal 12 Desember 2010. Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 10 Pebruari 2010, Topas menambah jumlah pokok fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Motor) semula Rp 43.100.000.000 menjadi Rp 45.400.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 10 Pebruari 2010 dan berakhir 12 Desember 2010. Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 10 Pebruari 2010, Topas menurunkan jumlah pokok fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Mobil) semula Rp 2.700.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 10 Pebruari 2010 dan berakhir 12 Desember 2010. Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 10 Pebruari 2010, Topas menurunkan jumlah fasilitas pembiayaan bersama (PTA Joint Financing) semula Rp 4.200.000.000 menjadi Rp 2.700.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 10 Pebruari 2010 dan berakhir 12 Desember 2010. Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 13 April 2010, Topas menambah jumlah pokok fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Motor) semula Rp 45.400.000.000 menjadi Rp 46.550.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 13 April 2010 dan berakhir 12 Desember 2010. Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 13 April 2010, Topas menurunkan jumlah pokok fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Mobil) semula Rp 1.900.000.000 menjadi Rp 1.450.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 13 April 2010 dan berakhir 12 Desember 2010. Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 13 April 2010, Topas menurunkan jumlah fasilitas pembiayaan bersama (PTA Joint Financing) semula Rp 2.700.000.000 menjadi Rp 2.000.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 13 April 2010 dan berakhir 12 Desember 2010. PT Bank Central Asia, Tbk. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 23 tanggal 16 Juli 2009, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) memberikan Rp 20.000.000.000 bersifat revolving dan Rp 25.000.000.000 bersifat non revolving untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Tingkat suku bunga sebesar 15% untuk motor baru dan 17% untuk motor bekas. PT Bank Ganesha Pada tanggal 14 Maret 2005, berdasarkan Akta No. 8 dari Surjadi, S.H., Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Ganesha. Jaminan pembiayaan bersama bersifat non revolving berupa BPKB atas kendaraan yang dibiayai dan piutang pembiyaan (catatan 5), tingkat suku bunga 1 tahun 18,5% per tahun, 2 tahun 19,5% per tahun, 4 tahun 20% per tahun. Pada tanggal 16 Nopember 2007, berdasarkan Akta No. 2 dari Juliana Mensana, S.H., PT Bank Ganesha setuju memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan jumlah maksimum Rp 20.000.000.000 dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun 14%.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
37
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Bank Ganesha - Lanjutan Pada tanggal 14 April 2008, berdasarkan Addendum I atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama No. 082/PPK/KRD/KPO/2008, PT Bank Ganesha setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 20.000.000.000 dengan jumlah maksimum pembiayaan bersama menjadi Rp 40.000.000.000. Tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun untuk kendaraan baru dan 14% untuk kendaraan bekas. Pada tanggal 19 Agustus 2008, berdasarkan Addendum II atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama No. 193/PPK/KRD/KPO/2008, PT Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan jumlah maksimum Rp 60.000.000.000. Tingkat suku bunga yang berlaku 1 tahun 14% per tahun, 2 tahun 14,5% per tahun, 3 tahun 15% per tahun. Pada tanggal 16 Maret 2009, Surat Persetujuan Kredit No. 059/GNS/ADM-CRD/2009, PT Bank Ganesha setuju untuk memberikan kelonggaran tarik dari fasilitas pembiayaan untuk kendaraan mobil dengan plafon sebesar Rp 60.000.000.000 dapat digunakan untuk untuk kendaraan bermotor roda dua. Pada tanggal 27 Agustus 2009, Surat Persetujuan Kredit No. 167/ GNS/ADM-CRD/2009, PT Bank Ganesha setuju memberikan penambah fasilitas pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp 30.000.000.000 sehingga plafon menjadi sebesar Rp 90.000.000.000. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 23 Desember 2008 dari Lena Magdalena, S.H., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. menyetujui pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 40.000.000.000 dalam bentuk kredit kendaraan bermotor yang bersifat non revolving dengan jangka waktu 5 tahun untuk kendaraan baru dan 4 tahun untuk kendaraan bekas dengan syarat umur kendaraan maksimum 9 tahun pada saat kredit jatuh tempo. Piutang ini dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai. Pada tanggal 20 Juli 2010, berdasarkan Addendum I atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama No. B 2144-KC-XV/ADK/07/2010, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan jumlah maksimum Rp 90.428.715.000 dalam bentuk kredit kendaraan bermotor yang bersifat non revolving. Jangka waktu mulai tanggal 9 Agustus 2010 dan berakhir 9 Agustus 2011. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Pada tanggal 12 April 2006, berdasarkan Akta No. 22 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas Pembiayaan Bersama dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk. jumlah maksimum Rp 10.000.000.000. Objek pembiayaan bersama diikat sebagai jaminan bagi kreditur secara fidusia dengan nilai penjaminan minimal 125% (seratus dua puluh lima persen) dari jumlah Pembiayaan Bersama. Tingkat suku bunga 1 tahun 18,25% per tahun, 2 tahun 18,50% per tahun, 3 tahun 19,50% per tahun. Pada tanggal 1 Nopember 2006, berdasarkan Akta No. 2 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dilakukan perubahan I Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama. Dalam perjanjian ini, PT Bank CIMB Niaga, Tbk. setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan dari Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 14.000.000.000. Selain itu juga diatur perubahan sifat kerjasama pembiayaan bersama yang semula "On Liquidation Basis" menjadi "Revolving Basis". Tingkat suku bunga tahunan yang berlaku diubah menjadi 1 tahun 16,5% per tahun, 2 tahun 17% per tahun, 3 tahun 17,50% per tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
38
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Bank CIMB Niaga, Tbk. - Lanjutan Pada tanggal 19 Pebruari 2008, berdasarkan Akta No. 18 dari Dr. Tio Jeffrens Marannella, S.H., dilakukan perubahan II Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama. Dalam perjanjian ini, PT Bank CIMB Niaga, Tbk. setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan dari Rp 14.000.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000. Tingkat suku bunga tahunan yang berlaku berubah menjadi 1 tahun 12% per tahun, 2 tahun 12,75% per tahun, 3 tahun 13,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Addendum IV Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No.008/PERJ/ABIG/ID.1-DIV/V/10 tanggal 26 Mei 2010, PT Bank CIMB Niaga, Tbk memberikan perpanjangan jangka waktu kerjasama pembiayaan sejak 26 Mei 2010 sampai 26 Mei 2011. PT Bank Yudha Bhakti Pada tanggal 16 Juni 2009, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Penerusan Kredit No. 18 dari Lucia Catharina Sani, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 10.000.000.000. Tingkat suku bunga tahunan 20% efektif per tahun untuk kredit kepemilikan motor dan 19% efektif per tahun untuk kredit kepemilikan mobil. Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor yang dibiayai. Pada tanggal 25 Maret 2010, berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas Kredit No. 117/SET/BYB/III/2010, PT Bank Yudha Bhakti memberikan tambahan fasilitas kredit channeling dengan plafon sebesar Rp 35.000.000.000 dengan jangka waktu maksimal 36 bulan. PT Bank Sinarmas Pada tanggal 12 Nopember 2008, berdasarkan Kesepakatan Bersama No. 010 / P - 030 / 2008 PT Bank Sinarmas menyetujui untuk membeli dan kemudian mengakui seluruh piutang Perusahaan pada PT Bank Century, Tbk. PT Clipan Finance Indonesia, Tbk Pada tanggal 3 Agustus 2007, berdasarkan Akta No. 3 dari Ny. Susanna Tanu, S.H., PT Clipan Finance Indonesia, Tbk setuju memberikan fasilitas dalam bentuk pengalihan piutang sebesar Rp 30.000.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 15,75% per tahun dengan jaminan piutang pembiayaan. (catatan 5) PT Bank Mandiri Syariah Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No. 11/452-3/019SPPP tertanggal 3 Nopember 2009, PT Bank Syariah Mandiri memberikan fasilitas kredit sebesar Rp 20.000.000.000 yang bersifat non revolving dalam bentuk pembiayaan channeling, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 14% per tahun, 2 tahun sebesar 14,5% per tahun, 3 tahun sebesar 15% per tahun, 4 tahun sebesar 16% per tahun dan 5 tahun sebesar 18% per tahun. Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, mengubah susunan pengurus, mengubah nama, maksud dan tujuan usaha serta status perusahaan dan dinyatakan pailit baik atas permintaan sendiri maupun atas permintaan pihak lain.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
39
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan PT Bank Mandiri Syariah - Lanjutan Fasilitas ini dijamin oleh kendaraan yang dibiayai piutang pembiayaan dengan bukti kepemilikan berupa BPKB dengan kuasa dari end user untuk pengikatan fidusia yang tidak dapat dibatalkan. PT Sinarmas Syariah Pada tanggal 4 Maret 2010, berdasarkan Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) Dalam Bentuk Al Murabahah No.01, PT Bank Sinarmas setuju untuk menyediakan fasilitas pembiayaan Line Facility dalam jenis pembiayaan Al Murabahah dengan plafon sebesar Rp 20.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan jangka waktu sejak tanggal 4 Maret 2010 sampai dengan 4 Maret 2011. Pada tanggal 14 Juni 2010, Berdasarkan Surat Penawaran Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Murabahah No.021/SPP/2010/AO/KCS/SCD, PT Bank Sinarmas Syariah memberikan fasilitas Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Murabahah (uncommited) sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan jangka waktu 14 Juni 2010 sampai dengan 14 Juni 2011. PT Bank Rakyat Pada tanggal 25 Indonesia NovemberSyariah 2009, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Secara Syariah No.131, PT Bank BRI Syariah memberikan Fasilitas Pembiayaan secara Syariah dalam bentuk Murabahah sebesar Rp 25.000.000.000 dan bersifat non revolving. Jangka waktu penyediaan dana 1 (satu) tahun dimulai sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Pencairan atas fasilitas pembiayaan ini baru dilakukan pada tanggal 11 Pebruari 2010. PT Bank Panin Syariah Pada tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Pembiayaan Modal Kerja Untuk Konsumer an PT Sinar Mitra Sepadan Finance dengan limit pembiayaan Rp 20.000.000.000 dan bersifat Channeling Non Revolving. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Pada tanggal 15 Maret 2010, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Financing) KP. CRO/CBC-OTO/001/PKS/2010 No.08, PT Bank Mandiri Tbk setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 250.000.000.000 yang berifat revolving dengan jangka waktu 54 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama. Pada tanggal 20 Agustus 2010, Berdasarkan Surat Persetujuan Penambahan Kredit No. CBC.OTO/2026/2010, PT Bank Mandiri Tbk setuju memberikan tambahan fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 250.000.000.000 sehingga plafon menjadi sebesar Rp 500.000.000.000 yang berifat revolving dengan jangka waktu 54 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama. 27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI - Lanjutan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan” berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (kemudian direvisi menjadi 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Pengakuan dan pengukuran”. Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindungan nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (kemudian direvisi menjadi 1 Januari 2010). PSAK No. 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK ini menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 1998) ’’Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 6 ”Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam tahap Pengembangan”. PSAK No. 1 ( Revisi 2009) menyatakan tentang komponen bagian keuangan dan persyaratan minimal pengungkapan dalam laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensip dan laporan perubahan ekuitas. PSAK ini efektif per 1 Januari 2011. PSAK No. 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas” Laporan Arus Kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan reklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Entitas digunakan untuk menyajikan arus kas dengan metode langsung dan tidak menyajikan lagi arus kas dari pos luar biasa. PSAK ini fektif per 1 Januari 2011. Penerapan lebih dini diperkenankan (PSAK No. 50 dan 55) dan harus diungkapkan. Perusahaan sedang mengevaluasi PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. 28. INFORMASI SEGMEN Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam segmen yang terdiri dari kantor pusat dan 25 kantor cabang serta 24 kantor koresponden yang terbagi menjadi 5 area, yaitu area Jabotabekser (Kantor pusat, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Serang), Jawa (Karawang, Bandung, Cirebon, Tegal, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar), Sumatera (Bandar Lampung, Medan, Palembang, Jambi, Rantau Prapat, Pekanbaru, Banda Aceh dan Lubuk Linggau), Kalimantan (Balikpapan dan Samarinda), Sulawesi (Manado, dan Makasar).
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit) dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
28. INFORMASI SEGMEN - Lanjutan Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: 30 September 2010 Aset Area Jabotabekser Area Jawa Area Sumatera Area Kalimantan Area Sulawesi Jumlah Pendapatan pembiayaan konsumen Area Jabotabekser Area Jawa Area Sumatera Area Kalimantan Area Sulawesi Jumlah Laba bersih Area Jabotabekser Area Jawa Area Sumatera Area Kalimantan Area Sulawesi Jumlah
31 Desember 2009
356,555,424,524 298,988,256,622 756,840,870,610 129,328,931,193 146,591,692,243 1,688,305,175,192
277,382,025,993 209,553,454,305 592,151,058,993 82,687,502,863 81,612,737,769 1,243,386,779,923
61,199,437,535 51,318,566,136 129,904,728,405 22,198,113,677 25,161,106,788 289,781,952,541
59,303,097,173 29,560,177,297 122,738,043,033 13,941,807,165 11,943,248,460 237,486,373,128
5,136,550,964 4,307,236,160 10,903,078,275 1,863,117,486 2,111,805,476 24,321,788,361
4,409,375,238 1,962,731,279 7,436,009,591 870,289,099 827,161,804 15,505,567,011
29. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan ini dan telah disetujui Direksi Perusahaan untuk diterbitkan tanggal 30 September 2010.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
42