Market Insight Wednesday, November
Tabel 1.0: Histori Perubahan Harga BBM Bersubsidi Pasar bereaksi positif pada kenaikan harga kali ini terlihat dari penyempitan CDS 2bps.
19th
2014
This Time, It Is Different Pasar menanggapi positif kenaikan harga BBM kali ini, berbeda dengan sebelumnya. CDS 10 tahun menyempit 2 bps satu hari setelah harga BBM bersubsidi diumumkan naik sebesar +31% menjadi Rp8,500 (lihat Tabel 1.0). Potensi penghematan untuk APBN 2015 bisa berasal dari dua sumber: kenaikan harga BBM dan menurunnya harga acuan minyak dunia. Analisa skenario menunjukkan bahwa jika harga minyak untuk 2015 berada di level $90 per barel, potensi penghematan anggaran bisa mencapai hampir Rp161 tr. Investasi di bidang infrastruktur melalui belanja modal negara dapat ditingkatkan (lihat Skema 2.1). BI bereaksi dengan menaikkan suku bunga acuan menjadi 7.75% (+25 bps). BI berharap dapat menekan laju inflasi sehingga dampak dari kenaikan harga BBM terhadap inflasi hanya sementara. Ini mengingat waktu kenaikan harga BBM kali ini berdekatan dengan kenaikan harga elpiji dan tarif listrik.
Perubahan Harga BBM Bersubsidi (dalam Rp)
1-Mar-05
Premium
590
2,100
1,500
(1,500)
2,000
2,000
Minyak Tanah
200
-
500
-
-
-
Solar
450
2,100
1,200
-
1,000
2,000
Δ CDS 10 tahun (dalam bps)
-
5
11
8
36
(2)
1-Oct-05 24-May-08 4-Dec-08
22-Jun-13 17-Nov-14
Sumber : Pertamina, Bloomberg, CIMB Securities, PT. CPAM
Investment Insight Pengurangan subsidi adalah awal dari serangkaian reformasi kebijakan pemerintah. Sektor-sektor yang akan diuntungkan antara lain infrastruktur, konstruksi, dan kesehatan. Dalam jangka pendek pasar diperkirakan akan tetap resilien. Alokasi surplus anggaran ke pos yang tepat dalam APBN 2015 berpotensi mendorong re-rating valuasi IHSG dan membukukan performa lebih baik pada 2015. Momen ini adalah saat yang baik untuk alokasi pada reksa dana saham dan campuran, seperti CIMB-P Indo Domestic dan CIMB-P Balanced Strategic Plus.
Funds to Watch
98%
RD CIMB-P Indo Domestic memiliki porsi saham sebesar 98.3% dengan performa YTD sebesar 28.6% vs IHSG 19.4%.
77%
RD CIMB-P Balanced Strategic Plus memiliki porsi saham sebesar 77.2% dengan performa YTD 25.9% vs IHSG 19.4%.
Sumber : Infovesta, PT. CPAM per 18 Nov 2014
Skema 2.1: Potensi Penghematan Anggaran Subsidi dalam APBN 2015 Potensi penghematan sebesar ca. Rp161 tr, dapat meningkatkan belanja modal sebesar 1.5% dari PDB (asumsi harga minyak di $90) Belanja Modal Skenario
Chg%
4.0
-14%
3.5
105
90
46
46
Harga BBM Subsidi/liter (Rp)
6,500
8,500
31%
Subsidi/liter (Rp)
4,500
1,000
-78%
11,000
9,500
Harga minyak ($/barel) Vol. Konsumsi BBM Subsidi (jt kL)
Harga BBM Non-Subsidi/liter (Rp)
207
46
-78%
2.0%
0.4%
-1.6%
Anggaran Subsidi (Rp tn) Anggaran Subsidi (% dari PDB)
Potensi Tambahan Anggaran
3.0 (% dari PDB)
APBN 2015
1.5
2.5 2.0 1.5 1.0 0.5
1.2
1.6
1.6
1.5
1.4
1.9
2.1
1.9
0.0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014F 2015F
Grafik 2.3 Current Account Deficit (CAD) Indonesia
Harga BBM Indonesia relatif murah dari negara tetangganya.
CAD untuk 2015 dapat menyempit menjadi 2% dari PDB.
Singapura Thailand Laos Cina India Filipina Bangladesh Vietnam Taiwan Indonesia Malaysia
(%) 3.0 2.3
1.29 1.29 1.17 1.11 1.09 1.07 1.04 0.98
CAD/GDP
Post-subsidy cut CAD/GDP
2.0
2.0
0.7
1.0
0.0
0.0
0.2
-1.0 -2.0
0.70 0.69 0.0
-3.0 0.5
2.2
1.2
Grafik 2.2 Perbandingan Harga BBM (USD/liter) 1.58
2.2
1.0
1.5
-2.8
-4.0 2007
2008
2009
2010
Sumber : CIMB Securities, Credit Suisse, Deutsche Bank, Mandiri Sekuritas, GlobalPetrolPrices.com (per 17 Nov 2014), PT. CPAM
2011
2012
-3.3
-3.0
-2.0 -2.6
2013 2014F 2015F
Grafik 3.1: Sumber Pendanaan Proyek Infrastruktur 2015-2019
Investment Insight
Pemerintah perlu mengisi funding gap sebesar Rp1,241 tr selama lima tahun ke depan.
Dalam lima tahun ke depan, Bappenas memperkirakan Indonesia membutuhkan Rp5,452 tr untuk mendanai proyek infrastruktur. Surplus dari subsidi BBM jika dihapus seluruhnya dapat membantu setidaknya Rp300 tr/tahun. Pemerintah masih akan perlu mengisi funding gap sebesar Rp1,241 tr menggunakan FDI dan hutang jangka panjang dengan bunga/yield yang rendah (lihat Grafik 3.1).
(Rp tr) 6,000
5,452
5,000
1,241
1,500
4,000 1,183
3,000 2,000
1,178
350
1,000 0 Anggaran Pemerintah
Anggaran BUMN
PPP
Potongan Subsidi
Funding Gap
Total
Grafik 3.2 Perbandingan Indonesia vs Negara-negara Investment Grade Kenaikan BBM berpotensi menurunkan angka CAD dan Utang thd Asing. BBB-Rated, Mean
Indonesia
BB-Rated, Mean
13,262
3,405
6,213
Pendapatan Pemerintah/PDB
28.0
15.6
28.3
Defisit APBN/PDB
(2.5)
(2.4)
(2.2)
Utang Pemerintah/PDB
39.3
25.8
44.5
FX Debt/Gov't Debt
36.7
42.8
57.2
CAD/PDB
(1.1)
(2.9)
(2.6)
Utang thd Asing/PDB
47.7
32.8
51.0
Utang thd Asing/Cadangan Devisa
189.2
279.3
193.4
PDB per Kapita (US$)
Sumber : Bappenas, Standard Chartered, PT. CPAM
Kenaikan BBM akan dinilai positif bagi lembaga pemeringkat S&P. Dalam analisanya mengenai Indonesia, analis S&P menjelaskan bahwa peningkatan efisiensi subsidi BBM merupakan hal yang paling mendesak untuk dibenahi karena dampaknya akan terasa dalam jangka pendek. Untuk mendapatkan peringkat investment grade, Indonesia butuh lebih dari sekedar kenaikan harga BBM. PDB per Kapita dan Pendapatan Pemerintah masih relatif lebih rendah dari negara-negara berperingkat BBB lainnya (lihat Grafik 3.2). Pemerintah perlu memperbaiki: 1) penerimaan pajak, Jokowi berencana memperbaiki efisiensi proses pemungutan pajak dan menaikkan rasio pajak dari 13% menjadi 16%; dan 2) reformasi birokrasi, Indonesia masih berada pada peringkat 129 dari 144 dalam peringkat kemudahan dalam membuka bisnis sehingga perbaikan birokrasi perlu untuk menarik dana investasi asing.
Grafik 4.1: Kontributor Pertumbuhan PDB Indonesia per Komponen
Investment Insight
Komponen Investasi dapat menjadi tenaga pendorong pertumbuhan PDB ke depannya. 8.0% 6.2%
6.5%
6.3%
5.8%
6.0% 4.0%
2.0%
5.1%
5.3%
2.0% 0.0%
2.0%
2.4%
0.3%
0.1%
1.2% 0.4%
1.1% 0.2%
1.5% 0.4%
2.7%
2.7%
2.9%
2.9%
3.0%
2.9%
2010
2011
2012
2013
2014F
2015F
0.0% -2.0% Private cons
Govt cons
Investment
Net Export
Others
GDP
Perincian dari komponen PDB Indonesia menunjukkan bahwa komponen Investasi mengalami perlambatan dalam dua tahun terakhir dibarengi oleh komponen Konsumsi (pemerintah dan swasta) yang cenderung stabil (lihat Grafik 4.1). Dikuranginya subsidi BBM dapat dijadikan sebuah sinyal terhadap para investor akan ketegasan pemerintahan yang baru untuk melakukan reformasi kebijakan ekonomi. Komponen Investasi diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan PDB.
Grafik 4.2 Sektor-sektor yang Akan Diuntungkan Sektor-sektor yang diuntungkan dari kenaikan harga antara lain infrastruktur, konstruksi, dan kesehatan. Sektor
Konstruksi
Semen dan Beton
Kesehatan
Dampak dari Kenaikan Harga BBM Surplus anggaran yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur seperti yang ditargetkan pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dalam sektor pertanian (e.g. irigasi dan waduk) dan kelautan (e.g. pelabuhan). Pertumbuhan di sektor konstruksi juga akan meningkatkan tingkat penggunaan bahan baku bangunan.
Tambahan dana dapat dialirkan ke sektor kesehatan karena peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat termasuk dalam salah satu agenda pemerintah, yaitu Universal Coverage Plan.
Sumber : CEIC, Deutsche Bank, Mandiri Sekuritas, PT. CPAM
Keuntungan Pengurangan Subsidi BBM Jumlah estimasi APBN yang dapat dihemat oleh Pemerintah di tahun 2015.
Rp161 triliun*
Apa yang bisa kita dapatkan dengan penghematan Rp161triliun?
*Rp 92 tr naiknya harga BBM dan Rp69 tr dari harga minyak dunia turun
+1,600 km
Dampak dari kenaikan harga BBM Rp2,000 per liter…
Jalan tol baru, naik 2x lipat
2.4% Kenaikan Inflasi
0.6%
Rp92tr
Efek ke CAD
Hemat APBN
atau
+12,000 km Rel kereta naik 100% dari kapasitas saat ini atau
Ditambah dengan dampak dari penurunan harga minyak dunia… USD105/barel
: ~Rp11,000/liter
USD90/barel
: ~Rp9,500/liter
USD80/barel
: ~Rp8,500/liter
USD70/barel
: ~Rp7,500/liter
Dengan asumsi harga minyak rata-rata USD90/barel, ada penghematan sekitar Rp1,500/liter dari asumsi APBN (USD105/barel) saat ini. Sumber : CIMB Securities, CLSA, Mandiri Sekuritas, PT. CPAM
+130% kapasitas MRT atau
+42 juta TEU 7x kapasitas Tj. Priok saat ini
atau
+13 Giga Watt Tambahan 60% thd kapasitas saat ini
Important Notice This presentation has been prepared by CIMB Group exclusively for the benefit and internal use of the recipient in order to indicate, on a preliminary basis, the feasibility of possible transactions. Terms contained in this presentation are intended for discussion purposes only and are subject to a definitive agreement. All information contained in this presentation belongs to CIMB Group and may not be copied, distributed or otherwise disseminated in whole or in part without the written consent of CIMB Group. This presentation has been prepared on the basis of information that is believed to be correct at the time the presentation was prepared, but that may not have been independently verified. CIMB Group makes no express or implied warranty as to the accuracy or completeness of any such information. Neither CIMB Group nor any of its their directors, employees or representatives are to have any liability (including liability to any person by reason of negligence or negligent misstatement) from any statement, opinion, information or matter (express or implied) arising out of, contained in or derived from or any omission from the presentation, except liability under statute that cannot be excluded.
Disclaimer INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. PROYEKSI KINERJA YANG DISAJIKAN TIDAK DIJAMIN PASTI AKAN TERCAPAI. PT CIMB-PRINCIPAL ASSET MANAGEMENT TERDAFTAR DAN DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN. SETIAP PENAWARAN PRODUK DILAKUKAN OLEH PETUGAS YG TERDAFTAR DAN DIAWASI OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN.
PT. CIMB-Principal Asset Management Wisma GKBI, Suite 2201A Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta 10210, Indonesia Telephone (62 21) 5790 1581 Facsimile (62 21) 5790 1582 6