Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 54/08/64/TH XVIII, 3 Agustus 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2015  Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara) pada triwulan II tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu tumbuh sebesar 4,93 persen (y-on-y) dan 2,37 persen (q-to-q)  Produksi Industri Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara pada triwulan II Tahun 2015 periode tahunan (y-on-y) mengalami penurunan produksi sebesar -2,98 persen dan secara triwulanan (q-to-q) Provinsi Kalimantan Timur sebesar -1,23 persen. Provinsi Kalimantan Utara periode tahunan maupun triwulanan masing-masing tumbuh sebesar 6,52 persen dan 11,94 persen.



1. PENDAHULUAN Industri Manufaktur Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini di sebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil. Oleh sebab itu, industri Mikro, dan Kecil dapat lebih fleksibel dan dapat beradaptasi terhadap perubahan pasar. Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal, karena dapat tanggap menangkap peluang ekspor dalam rangka meningkatkan devisa negara maupun untuk subsitusi impor dan meningkatkan (Supply) persediaan domestik. Pengembangan industri Mikro dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi usaha dan percepatan perubahan struktur, sebagai pra kondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih stabil dan berkesinambungan.

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.54/08/64 Th.XVIII 3 Agustus 2015

1

Sektor Industri Pengolahan (manufacturing industri) merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi the leading economic sector di Provinsi Kalimantan Timur, dan mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan. Nilai tambah yang tercipta (value added) dan dihasilkan dari sektor Industri Pengolahan (manufacturing industri) adalah yang terbesar kedua kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur

setelah sektor pertambangan dan

penggalian. Namun peranan terbesar dari sektor Industri Pengolahan masih didominasi oleh Industri Migas sekitar 18,91 persen, sementara Industri non migas memberikan kontribusi sekitar 5,62 persen. Kegiatan sektor Industri Pengolahan di Provinsi Kalimantan Timur, tersebar hampir di seluruh Kabupaten/Kota yang ada. Beberapa wilayah yang menjadi kantong produksi dari kegiatan Industri adalah Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kota Tarakan dan beberapa wilayah kabupaten dengan spesifikasi kegiatan industri masing-masing yang berbeda-beda. Kota Balikpapan dengan Industri Pengolahan Migas, Mesin dan Peralatan; Kota Samarinda dengan Industri Pengolahan Kayu, Mesin dan Peralatan, Kota Bontang dengan Industri Pupuk dan Kimia, serta Gas; Kota Tarakan dengan Industri Pengolahan Ikan, dan beberapa kabupaten seperti Kutai Kartanegara, Paser serta Kutai Timur dengan komoditas andalan Crude Palm Oil (CPO). Dalam release ini dijelaskan pertumbuhan produksi sektor Industri Pengolahan Non Migas, triwulan II tahun 2015 dimana provinsi Kalimantan Utara masih tergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur untuk kelompok Industri Besar dan Sedang (IBS). Sementara pada kelompok industri mikro dan kecil (IMK) dijelaskan secara terpisah.


2

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN SEDANG 2.1. Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y) Perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan, khususnya kelompok Industri Besar dan Sedang pada periode triwulan II tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 4,93 persen. Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi IBS di Kalimantan Timur pada triwulan II mengalami peningkatan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya tahun 2014 yang tumbuh sebesar 2,76 persen. Jenis Industri yang memberikan andil positif cukup besar terhadap pertumbuhan tersebut adalah Industri Makanan (Kode KBLI 10) tumbuh sebesar 5,51 persen dan mengalami peningkatan produksi lebih cepat dibandingkan triwulan II tahun sebelumnya, yang tumbuh sebesar 3,37 persen. Industri Kayu, barang-barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan Barang-barang anyaman (Kode KBLI 16) yang mengalami peningkatan produksi 4,55 persen dan demikian juga pada kelompok Industri Industri Bahan Kimia tumbuh sebesar 5,35 persen. Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan II tahun 2015 (y-on-y)

No

Kode KBLI

1

10

2

16

3

20 IBS

Jenis Industri

Industri Makanan Industri Kayu, Barang dari Kayu, Ayaman (tidak termasuk furniture), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

Pertumbuhan (%) y-on-y Triw II Triw II 2014 2015 3,37

5,51

1,02

4,55

-4,98

5,35

2,76

4,93

2.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q-to-q) Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.54/08/64 Th.XVIII 3 Agustus 2015

3

Perkembangan kegiatan sektor industri pengolahan pada triwulan II tahun 2015 terhadap triwulan II tahun 2014 secara umum dari ketiga kelompok Industri menunjukkan penurunan produksi dengan tercatatnya angka pertumbuhan sebesar 2,37 persen. Tingginya angka pertumbuhan pada triwulan II Tahun 2015 disebabkan terjadinya peningkatan produksi pada kegiatan industri makanan dalam hal ini pengolahan minyak sawit (CPO) sebesar 2,47 persen, dan pada kelompok Industri kayu juga tumbuh sebesar 1,46 persen, demikian pula pada kelompok industri bahan kimia mengalami pertumbuhan sebesar 2,91 persen dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar 5,23 persen. Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan II tahun 2015 (q-to-q)

No

Kode KBLI

1

10

2

16

3

20 IBS

Jenis Industri Industri Makanan Industri Kayu, Barang dari Kayu,Ayaman (tidak termasuk furniture), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan sejenisnya Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

Pertumbuhan q-to-q (%) Triw I Triw II -0,92

2,47

-0,05

1,46

1,14

2,91

-0,86

2,37

3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK) Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) memiliki arti penting dan strategis bagi pembangunan di daerah. Data Statistik Industri Mikro Kecil selama ini sudah memberi andil terhadap kebijakan pemerintah yang diarahkan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya usaha IMK.


4

Sejak tahun 2011 penyelenggaraan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) oleh BPS, dilaksanakan secara triwulanan, dimana triwulan I periode JanuariMaret, triwulan II periode April-Juni, triwulan III periode Juli-September, dan triwulan IV periode Oktober-Desember. Secara Nasional pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil pada triwulan II tahun 2015 cukup menggembirakan yang ditandai dengan angka pertumbuhan mencapai 4,57 persen (y-on-y) dan 5,09 persen

(q-to-q).

Sementara di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara secara tahunan (yon-y) tumbuh sebesar -2,98 persen dan secara triwulanan (q-to-q) Provinsi Kalimantan Timur tumbuh sebesar -1,23 persen. Selanjutnya di Provinsi Kalimantan Utara secara triwulanan

(q-to-q) tumbuh masing-masing sebesar

6,52 persen triwulan I dan 11,94 persen triwulan II 2015. 3.1.

Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y)

3.1.1. Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Kondisi perkembangan kegiatan industri mikro dan kecil pada triwulan II tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengalami penurunan produksi, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan dibawah pertumbuhan nasional yaitu tumbuh sebesar -2,98 persen.

Angka pertumbuhan yang rendah, sebenarnya berkaitan erat

dengan berbagai permasalahan pada usaha mikro dan kecil di wilayah ini, dimana para pengusaha masih mengalami hambatan dalam masalah permodalan, ketrampilan SDM, pemasaran produk, ketersediaan bahan baku, transportasi, pola musiman dan lain-lain yang sering menyebabkan ketidakstabilan usaha. Pada triwulan II 2015 (y-on-y) IMK Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengalami penurunan produksi, dimana beberapa kelompok industri yang dominan mengalami penurunan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti Industri pengolahan lainnya (kode KBLI 32) sebesar -20,74 persen, dimana pada kelompok industri ini lebih banyak dipengaruhi oleh turunnya produksi pada komoditas kerajinan sapu lidi, sapu ijuk, sikat dari ijuk, dan stempel. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.54/08/64 Th.XVIII 3 Agustus 2015

5

Industri barang galian bukan logam (kode KBLI 23) tumbuh -19,21 persen, kegiatan pada kode KBLI ini lebih banyak didominasi oleh usaha industri batu bata, gypsum, dan pembuatan pot bunga namun pada triwulan II 2015 seiring

dengan

melambatnya

pembangunan

baik

yang

dilakukan

pemerintah, swasta maupun rumahtangga, maka kelompok industri ini mengalami kelesuan pemasaran dan berdampak pada turunnya produksi. Kelompok industri alat angkut lainnya (Kode KBLI 30) dimana komoditas yang dihasilkan pada kelompok industri ini di dominasi oleh pembuatan perahu yang mengalami pertumbuhan sebesar -18,73 persen. Pada kelompok Industri furnitur (kode KBLI 31) tumbuh sebesar -2,30 persen. Selanjutnya pada kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (Kode KBLI 15) juga mengalami penurunan produksi dimana tumbuh sebesar -8,20 persen. Kelompok industri yang juga mengalami penurunan produksi, diantaranya yang terbesar adalah pakaian jadi (kode KBLI 14) sebesar -3,74, dimana pada kelompok industri ini lebih banyak dipengaruhi oleh turunnya produksi pada komoditas sarung tenun samarinda dan konveksi seperti gorden, sprei dan taplak meja sebagai dampak tingginya impor komoditas sejenis. Sementara

industri

yang

mengalami

pertumbuhan

positif

diantaranya pada kelompok Industri minuman (kode KBLI 11) yang tumbuh sebesar 12,89 persen, industri tekstil (kode KBLI 13) tumbuh sebesar 15,25 persen, industri barang logam bukan mesin dan peralatan (Kode KBLI 25) tumbuh sebesar 24,33 persen. 3.1.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q to q) Perkembangan produksi industri mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Timur, triwulan II terhadap triwulan I (q-to-q) secara total menunjukkan penurunan produksi dimana angka pertumbuhan sebesar

-1,23 persen.

Apabila diamati berdasarkan kelompok industri, terdapat lima kelompok yang memicu terjadinya penururan pertumbuhan produksi IMK yaitu Industri furnitur (kode KBLI 31) dengan pertumbuhan -9,54 persen, industri alat angkut lainnya Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.54/08/64 Th.XVIII 3 Agustus 2015

6

(kode KBLI 30) sebesar -4,63 persen, industri barang galian bukan logam (kode KBLI 23) sebesar -5,34 persen, turunnya produksi pada kelompok industri ini sebagai akibat dari menurun penggunaan masyarakat akan batu bata, dan genteng dari tanah. Hal ini merupakan siklus atau musiman penggunaan batu bata untuk berbagai pembangunan dalam triwulan II yang memiliki kecenderungan tidak sebanyak pada triwulan sebelumnya. Selain itu berkaitan erat dengan pembangunan oleh Pemerintah dan swasta. Penurunan penggunan genteng bahan baku dari tanah sebagai dampak adanya subtitusi barang sejenis yang lebih efisien dalam penggunaan seperti seng dengan bahan alumunium. Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (kode KBLI 15) sebesar -4,33 persen serta industri minuman (Kode KBLI 11) dan industri tektil (kode KBLI 13) masingmasing sebesar -1,98 persen dan -0,37 persen. Selanjutnya beberapa kelompok industri mengalami peningkatan produksi, diantaranya yang terbesar adalah industri pakaian jadi (kode KBLI 14) industri barang logam, bukan mesin dan peralatan (kode KBLI 25) tumbuh sebesar 8,22 persen industi pengolahan lainnya (Kode KBLI 32) tumbuh sebesar 6,57 persen. Pada kelompok industri ini lebih banyak dipengaruhi oleh peningkatan produksi pada komoditas perhiasan imitasi dan barang sejenis seperti cincin yang dibuat dari dari logam dasar, perhiasan dengan batu permata dll. Industri kayu dan Barang dari kayu (kode KBLI 16) dalam triwulan ini juga

mengalami

pertumbuhan sebesar 4,89 persen, demikian pula industri karet, barang dari karet dan plastik tumbuh sebesar 4,78 persen.


7

Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II tahun 2015

No

Pertumbuhan

Kode

triwulan II (%)

Jenis Industri

KBLI

q-to-q (3)

y-on-y *)

(1)

(2)

(4)

(5)

1

10

Industri Makanan

2,13

6,70

2

11

Industri Minuman

-1,98

12,89

3

13

Industri Tekstil

-0,37

15,25

4

14

Industri Pakaian Jadi

10,70

-3,74

5

15

Industri Kulit, barang dari Kulit dan Alas kaki

-4,33

-8,20

6

16

Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman

4,89

3,58

7

18

Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

3,80

22,44

8

22

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

4,78

10,32

9

23

Industri Barang Galian Bukan Logam

-5,34

-19,21

10

25

Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya

8,22

24,33

11

30

Industri Alat Angkut Lainnya

-4,63

-18,73

12

31

Ind. Furniture

-9,54

-2,30

13

32

Ind. Pengolahan Lainnya

6,57

-20,74

-1,23

-2,98

IMK (Industri Mikro dan Kecil) *) Angka Sementara termasuk Provinsi Kalimantan utara

3.2.

Pertumbuhan Terhadap Triwulan Yang Sama (y-on-y)

3.2.1. Provinsi Kalimantan Utara Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil

di wilayah Provinsi

Kalimantan Utara mulai periode triwulan I tahun 2015 yang sudah disajikan secara terpisah dengan provinsi Kalimantan Timur, hal ini dilakukan guna memudahkan dalam menganalisa lebih lanjut tentang kegiatan IMK di Provinsi ke 34 di Indonesia. Selain itu juga dalam tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah sampel IMK, sehingga ada beberapa KBLI baru yang muncul dan bisa dirilis, dan dalam perhitungan pertumbuhan secara tahunan (y-on-y) nilai indeks tahun 2014 sama dengan 100). Perkembangan Kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada triwulan II tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Utara berkembang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi sebesar

11,94 persen.


Angka 8

pertumbuhan yang positif ini, sebenarnya masih menyisakan berbagai permasalahan pada usaha mikro dan kecil di wilayah ini, sebagaimana yang juga terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, hanya saja perkembangan jumlah usaha peningkatannya masih relatif lambat. Selain permasalahan permodalan, ketrampilan SDM, pemasaran produk, ketersediaan bahan baku, transportasi, pola musiman, juga permasalahan lain seperti metal pengusaha turut menjadi penyebab ketidakstabilan usaha industri mikro kecil. Periode triwulan II Tahun 2015 pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) di wilayah Provinsi Kalimantan Utara secara tahunan sebesar 6,52 persen. Pertumbuhan ini

(y-on-y) tumbuh

didorong oleh beberapa kelompok

industri yang mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) tumbuh 29,21 persen, kegiatan pada kode KBLI ini tumbuh tinggi didorong oleh usaha industri percetakan yang memiliki hubungan dengan permintaan masyarakat dan pemerintah akan barang cetakan seperti blangko, daftar, dan berbagai kertas cetakan surat lainnya. Selain itu modifikasi promosi berbagai usaha dalam beriklan mengalami trend yang lebih baik, sehingga memberi andil pembuatan spanduk mengalami peningkatan produksi. Industri Makanan (kode KBLI 10) tumbuh sebesar 21,46 persen, kelompok ini meliputi usaha industri makanan berupa makanan ringan seperti kripik dalam kemasan, krupuk udang dan koe basah dll. Kelompok industri pengolahan lainnya (kode KBLI 32) dengan pertumbuhan sebesar 29,35 persen, industri furnitur (kode KBLI 31) dengan pertumbuhan 7,42 persen, hal ini disebabkan komoditas yang dihasilkan terutama kain kusen, dan perabot rumah tangga yang masih menjadi trend mode masyarakat didaerah ini. Selain itu pertumbuhan produksi secara total terpacu juga oleh meningkatnya produksi pada kelompok Industri alat angkut lainnya (kode KBLI 30) yang tumbuh sebesar 0,30 persen dan peningkatan produksi pada kelompok Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.54/08/64 Th.XVIII 3 Agustus 2015

9

Industri barang galian bukan logam (kode KBLI 23) yang tumbuh sebesar 4,58. Komoditas pada industri ini selain batu bata, juga dipengaruhi oleh bumingnya batu akik. Selanjutnya beberapa kelompok industri mengalami penurunan produksi, diantaranya yang terbesar adalah industri pakaian jadi (kode KBLI 14) sebesar 10,00 persen, dimana pada kelompok industri ini lebih banyak dipengaruhi oleh turunnya produksi pada komoditas jahit pakaian jadi, sebagai dampak tingginya impor komoditas sejenis dan terjadinya subtitusi barang sejenis dipasaran. Industri Barang Galian Logam Bukan Mesin dan Peralatannya (kode KBLI 25) mengalami pertumbuhan -16,00 persen, turunnya produksi pada kelompok industri ini sebagai akibat dari menurun penggunaan masyarakat akan lemari kaca, bahan alumunium dan grafis dari kaca.

3.2.2. Pertumbuhan Produksi terhadap Triwulan Sebelumnya (q-to-q) Pada periode triwulan II tahun 2015 (q-to-q) pertumbuhan produksi IMK di wilayah ini

menunjukkan peningkatan produksi yang tinggi dimana angka

pertumbuhan sebesar 11,94 persen. Apabila diamati berdasarkan kelompok Industri, terdapat empat kelompok industri yang dominan memicu terjadinya peningkatan pertumbuhan produksi yaitu industri percetakan dan reproduksi media rekaman (kode KBLI 18) tumbuh 17,91 persen, industri pengolahan lainnya (kode KBLI 32) tumbuh sebesar 18,29 persen, industri Makanan (kode KBLI 10) tumbuh sebesar 14,88 persen, industri kayu dan barang dari kayu (kode KBLI 18) dengan pertumbuhan 12,14 persen. Industri barang galian bukan logam (kode KBLI 23) juga turut memberikan andil pertumbuhan produksi sebesar 9,77 persen pada triwulan II 2015 dibandingkan triwulan I tahun 2015. Pada beberapa kelompok industri diwilayah ini ada juga yang mengalami pertumbuhan negatif, seperti pada kelompok industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode KBLI 25) mengalami penurunan produksi sebesar 9,30 persen. Industri alat angkut lainnya (kode KBLI 30) sebesar -4,75 persen, industri Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.54/08/64 Th.XVIII 3 Agustus 2015

10

tektil (kode KBLI 13) dan industri pakaian jadi kode KBLI 14) juga mengalami penurunan produksi masing sebesar -4,91 persen dan -3,49 persen. Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II tahun 2015

No

Kode KBLI

Jenis Industri (3)

Pertumbuhan triwulan II (%) q-to-q y-on-y *)

(1)

(2)

(4)

(5)

1

10

Industri Makanan

14,88

21,46

2

13

Industri Tekstil

-4,91

-3,74

3

14

Industri Pakaian Jadi

-3,49

-10,00

4

16

Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman

12,14

11,25

5

18

Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

17,91

29,21

6

23

Industri Barang Galian Bukan Logam

9,77

4,58

7

25

Ind. Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya

-9,30

16,00

8

30

Industri Alat Angkut Lainnya

-4,75

0,30

9

31

Ind. Furniture

14,02

7,42

10

32

Ind. Pengolahan Lainnya

18,29

29,35

11,94

6,52

IMK (Industri Mikro dan Kecil) *) Triwulan II 2014 =100


11

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Aden Gultom, MM (Kepala BPS Prov. Kalimantan Timur) UB. Roosmawatie, SE (Kepala Bidang Statistik Produksi) Telp: (0541) 732793, Fax: (0541) 201121 e-mail: [email protected]; [email protected]

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2015

Recommend Documents