NO. 11/02/33 TH. IX, 2 FEBRUARI 2015
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2014
MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN IV
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TH 2014 NAIK 2,15 PERSEN DARI TRIWULAN III TH 2014 Pertumbuhan (q-to-q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah naik sebesar 2,15 persen dari produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III tahun 2014. Pertumbuhan (q-to-q) produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi Jawa Tengah mulai triwulan I tahun 2011 hingga triwulan IV/2014 bervariasi, penurunan terbesar terjadi pada triwulan III/2013 dan kenaikan terbesar pada triwulan II/2014. Pertumbuhan ( y-on-y) produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulan IV tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah naik sebesar 4,71 persen dari produksi Industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV tahun 2013. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil selama tahun 2014 baik Jawa Tengah maupun Nasional mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 3,41 persen dan 4,91 persen.
I.
PERTUMBUHAN (q-to-q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014 DI JAWA TENGAH
Usaha industri manufaktur Mikro dan Kecil merupakan suatu usaha industri yang didasarkan atas jumlah tenaga kerja antara 1 sampai dengan 19 orang, termasuk didalamnya adalah industri rumah tangga. Meskipun hanya sebagai industri mikro maupun kecil, namun ikut mendukung dalam pembangunan khususnya di sektor industri sehingga keberadaannya
tidak dapat diabaikan begitu saja. Disisi lain
berperan sebagai pendukung kelangsungan industri besar dan sedang yang ada di Jawa Tengah, serta memberikan kontribusi dalam Pertumbuhan Regional maupun Nasional. Oleh sebab itu perlu adanya alat kontrol dari usaha industri manufaktur
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
1
mikro dan kecil agar tetap dapat tumbuh kembang dengan baik, salah satu sebagai alat kontrolnya yakni dengan mengetahui pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil secara berkala. Pada periode Oktober-Desember 2014 atau triwulan IV/2014 pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil di Jawa Tengah menunjukkan kenaikan, yakni sebesar 2,15 persen terhadap triwulan III tahun 2014. Kenaikan pertumbuhan produksi tersebut disumbangkan oleh hampir seluruh kelompok industri yang ada di Jawa Tengah. Dari 22 kelompok industri, 19 diantaranya memberikan kontribusi kenaikan dan 3 kelompok industri lainnya mengalami penurunan pertumbuhan produksi. Kenaikan pertumbuhan (q to q) produksi industri mikro kecil triwulan IV/2014 berkisar antara 0,02 persen yang disumbangkan oleh kelompok industri kertas dan barang dari kertas sampai dengan 17,64 persen yang disumbangkan oleh kelompok jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan. Lima kelompok industri lain yang cukup besar memberikan andil kenaikan diantaranya: kelompok industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 17,40 persen; kelompok industri logam dasar sebesar 10,95 persen; kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 8,17 persen; kelompok industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 7,86 persen; serta kelompok industri barang galian bukan logam sebesar 7,64 persen. Kelompok industri lainnya yang juga memberikan andil kenaikan meskipun tidak terlalu besar diantaranya: kelompok industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur); kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki; kelompok industri makanan; kelompok industri peralatan listrik; kelompok industri percetakan dan reproduksi media rekaman; kelompok industri tekstil; kelompok industri mesin dan perlengkapan YTDL; kelompok industri pakaian jadi; kelompok industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya; kelompok industri pengolahan lainnya; kelompok industri minuman; serta kelompok industri alat angkutan lainnya. Kelompok industri mikro kecil yang mengalami penurunan ada sebanyak 3 kelompok dengan penurunan berkisar antara – 2,88 persen (kelompok
industri
kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer) sampai dengan – 57,26 persen (kelompok industri pengolahan tembakau), serta kelompok industri furnitur turun sebesar – 6,54 persen.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
Tabel 1. PERTUMBUHAN (q-to-q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III dan IV TAHUN 2014
NO
JENIS INDUSTRI
(1)
(2)
1 2 3 4 5 6 7
Industri Makanan Industri Minuman Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Logam Dasar Industri Barang logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL JATENG
PERTUMBUHAN TRIWULAN III/2014 (%) (3)
PERTUMBUHAN TRIWULAN IV/2014 (%) (4)
- 5,63 - 8,51 21,43 - 2,44 - 9,60 - 6,82 - 9,93
3,93 1,17 - 57,26 2,48 2,29 4,77 6,70
6,07 - 0,79
0,02 2,50
7,74
8,17
- 14,08
17,40
- 2,64 - 0,87 - 2,62 - 7,96
7,86 7,64 10,95 1,95
- 0,42 - 9,14 1,53
3,29 2,33 - 2,88
- 6,53 1,91 - 7,79 - 3,83
1,03 - 6,54 1,77 17,64
- 4,57
2,15
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
3
II.
PERTUMBUHAN (q-to-q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL PADA TAHUN 2011 - 2014 JAWA TENGAH
Sejak pertumbuhan (q to q) produksi industri mikro kecil dapat dipublikasikan secara triwulanan pada tingkat provinsi, yakni tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 triwulan IV, terlihat adanya kecenderungan kenaikan pertumbuhan produksi. Dari 16 triwulan yang telah terlampaui, 10 triwulan diantaranya menunjukkan kenaikkan pertumbuhan, sedangkan 6 triwulan lainnya menunjukkan penurunan pertumbuhan produksi. Kecenderungan penurunan pertumbuhan (q to q) produksi terlihat pada triwulan I/2011 terhadap triwulan IV/2010, triwulan I/2012 terhadap triwulan IV/2011 maupun triwulan I/2014 terhadap triwulan IV/2013 masing-masing mengalami penurunan sebesar – 3,92 persen, – 2,21 persen, serta – 1,70 persen, triwulan II/2012 terhadap triwulan I/2012 mengalami penurunan sebesar – 4,23 persen, triwulan III/2014 terhadap triwulan II/2014 mengalami penurunan sebesar – 4,57 persen, serta triwulan III/2013 yang paling tinggi angka penurunannya yakni sebesar – 6,82 persen terhadap triwulan II tahun 2013. Untuk kenaikan pertumbuhan produksi tertinggi ditunjukkan pada trwiulan II/2014 yakni sebesar 9,28 persen, kemudian berturut-turut pada trwiulan II/2013 sebesar 8,14 persen, triwulan III/2012 sebesar 6,11 persen, triwulan IV/2011 sebesar 5,65 persen, triwulan II/2011 sebesar 3,81 persen, triwulan I/2013 sebesar 3,40 persen, triwulan IV/2012 sebesar 2,50 persen, triwulan III/2011 sebesar 2,44 persen, triwulan IV/2013 sebesar 2,42 persen, serta triwulan IV/2014 sebesar 2,15 persen, masing-masing terhadap triwulan sebelumnya.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
Banyaknya kendala yang dialami oleh perusahaan, khususnya perusahaan mikro atau usaha rumah tangga sangat mempengaruhi produksi dari usaha industri tersebut, sehingga mempengaruhi perubahan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil setiap periode. Perusahaan/usaha industri mikro atau industri rumah tangga biasanya merupakan suatu pekerjaan sambilan bagi pengusahanya ataupun bagi pekerja tidak tetapnya, sehingga keberadaannyapun tidak selalu langgeng atau aktif, akibatnya sangat berdampak pada pertumbuhan produksinya. Kendala pemasaran yang kurang lancar dan tersalurkan, kurangnya keahlian dan kreatifitas atau kurang inovatif, juga kurangnya modal kadang-kadang membuat industri mikro dan kecil tidak bisa berkembang dengan baik .
III.
PERTUMBUHAN (y on y) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV/2014 DARI TRIWULAN IV/2013
Pertumbuhan
produksi
industri
mikro
dan
kecil
triwulan
IV/2014
dibandingkan terhadap triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yakni triwulan IV/2013 (y on y) mengalami kenaikan. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil sebesar 4,71 persen pada triwulan IV/2014 terhadap triwulan IV/2013
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
5
merupakan kontribusi kenaikan 12 kelompok industri dari 22 kelompok industri mikro kecil yang ada di Jawa Tengah. Kenaikan pertumbuhan (y on y) produksi berkisar antara 1,37 persen yang disumbangkan oleh kelompok industri barang galian bukan logam sampai dengan 21,71 persen disumbangkan oleh kelompok industri kertas dan barang dari kertas. Selain kedua kelompok industri tersebut ada beberapa kelompok yang juga ikut andil dalam kenaikan pertumbuhan produksi dengan memberikan pertumbuhan positif di atas 10 persen diantaranya kelompok industri peralatan listrik sebesar 20,74 persen; kelompok industri tekstil sebesar 14,58 persen; kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 13,46 persen; kelompok industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 11,11 persen; serta kelompok industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 10,18 persen. Sedangkan beberapa kelompok industri lainnya yang memberikan andil kenaikan di bawah 10 persen diantaranya kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 7,18 persen; kelompok industri makanan sebesar 6,13 persen; kelompok industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) sebesar 4,65 persen; kelompok industri logam dasar sebesar 3,14 persen; serta kelompok industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer sebesar 2,40 persen. Sedangkan kelompok industri yang mengalami penurunan atau menghambat laju kenaikan pertumbuhan produksi (y on y) ada 10 kelompok industri. Penurunan terbesar pertumbuhan produksi ditunjukkan oleh kelompok industri pengolahan tembakau yang mengalami penurunan hingga – 63,67 persen, sementara kelompok industri yang mengalami penurunan pertumbuhan produksi terkecil ditunjukkan oleh kelompok industri minuman sebesar – 0,41 persen. Selain kedua kelompok tersebut di atas beberapa kelompok yang juga mengakibatkan penurunan pertumbuhan produksi adalah: kelompok industri mesin dan perlengkapan YTDL sebesar – 19,12 persen; kelompok industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebasar – 9,64 persen; kelompok industri pengolahan lainnya sebesar – 8,70 persen; kelompok industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar – 7,11 persen; kelompok industri furnitur sebesar – 3,65 persen; kelompok jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar – 1,84 persen; kelompok industri pakaian jadi sebesar – 1,69 persen; serta kelompok industri alat angkutan lainnya sebesar – 1,01 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
Tabel 2. PERTUMBUHAN (y on y) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014
NO
JENIS INDUSTRI
(1)
(2)
1 2 3 4 5 6 7
Industri Makanan Industri Minuman Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Logam Dasar Industri Barang logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
INDUSTRI MIKRO DAN KECIL JATENG
PERTUMBUHAN TRIWULAN IV/2014 (%) (4) 6,13 - 0,41 - 63,67 14,58 - 1,69 7,18 4,65 21,71 11,11 13,46 - 9,64 10,18 1,37 3,14 - 7,11 20,74 - 19,12 2,40 - 1,01 - 3,65 - 8,70 - 1,84 4,71
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
7
Gambar 2. PERTUMBUHAN (y on y ) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIW I/2012 s/d TRIW IV/2014
25 21.62
20 15 10
9,86 7.70
5 1,34
0
IV.
6.80 6.71
4,98
4.98 4.71 1,85
1.44
2.51
Triw I / Triw II Triw III Triw IV Triw I / Triw II Triw III Triw IV Triw I / Triw II Triw III Triw IV 2012 / 2012 / 2012 / 2012 2013 / 2013 / 2013 / 2013 2014 / 2014 / 2014 / 2014
PERTUMBUHAN
PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN
KECIL PADA TAHUN 2011-2014 JAWA TENGAH DAN INDONESIA
Sejalan dengan pertumbuhan produksi (y on y) Jawa Tengah yang mengalami kenaikan pertumbuhan produksi industri mikro kecil sebesar 4,71 persen ternyata memberikan kontribusi pertumbuhan produksi secara Nasional yang mencapai 6,02 persen pada triwulan IV/2014 terhadap triwulan IV/2013. Pertumbuhan produksi yang berimbang antara Jawa Tengah dan Indonesia menunjukkan bahwa potensi industri mikro kecil di Jawa Tengah memberikan andil yang tidak sedikit dalam pembentukan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara Nasional . Jawa Tengah sebagai salah satu daerah konsentrasi industri mikro dan kecil juga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan (q to q) produksi industri mikro dan kecil secara Nasional, terlihat pada triwulan IV/2014 Jawa Tengah memberikan andil kenaikan pertumbuhan produksi sebesar 2,15 persen terhadap triwulan III/2014, 8
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
sehingga secara Nasional pada triwulan IV/2014 mengalami kenaikan pertumbuhan produksi sebesar 2,39 persen terhadap triwulan III/2014. GAMBAR 3. PERTUMBUHAN (q to q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL INDONESIA DAN JAWA TENGAH TAHUN 2011-2014
9.28
8.14 10
3.81
1.26
1.48 2.21
2
4.54
6.17
5.29
2.44
6 4
6.11
5.65
8
2.5 3.4 1.27 1.74
-2.21
2.42 1.58
6.52
2.39
2.15
0.99
0 -2
-1.12
-3.92
-4
-1.7
-4.23
-3.43
-3.35
-4.45
-6
-4.57
-6.82
-8 TRIW I/2011
TRIW III/2011
TRIW I/2012
TRIW III/2012
NASIONAL
TRIW I/2013
TRIW III/2013
TRIW I/2014
TRIW III/2014
JATENG
Hampir di setiap periode pertumbuhan produksi (q to q) industri manufaktur mikro kecil Jawa Tengah sejalan dan seiring dengan pertumbuhan produksi Nasional, hanya pada triwulan I tahun 2011 dan triwulan I tahun 2014 saja yang terdapat perbedaan, dimana Jawa Tengah mengalami penurunan masing-masing sebesar -3,92 persen dan – 1,70 persen, tetapi Nasional menunjukkan kenaikan pertumbuhan produksi masing-masing sebesar 1,26 persen dan 0,99 persen. Pertumbuhan produksi tingkat Nasional merupakan perhitungan hasil survei Industri Mikro Kecil yang dilaksanakan serentak diseluruh Provinsi di Indonesia pada periode dan waktu yang bersamaan. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil di Jawa Tengah selama tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 3,41 persen terhadap tahun 2013, lebih rendah dibanding pertumbuhan produksi tahun 2013 yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,53 persen terhadap tahun 2012. Pertumbuhan produksi industri manufaktur Jawa Tengah memberikan kontribusi yang cukup dalam pembentukan pertumbuhan produksi industri mikro kecil secara nasional pada tahun 2014 yang mencapai 4,91 persen terhadap tahun 2013, sedikit
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
9
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan produksi Indonesia tahun 2013 terhadap tahun 2012 yang mencapai 7,51 persen.
2011
2012 Jawa Tengah
10
3.41
2013 Indonesia
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No. 11/02/33/Th.IX, 2 Februari 2015
4.91
7.51
4.06
4.41
1.48
4.71
10.53
Gambar 4. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TAHUN 2011-2014
2014