BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG SUMATERA SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2015 SEBESAR 0,93 PERSEN Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang (IBS) Sumatera Selatan Triwulan IV tahun 2015 sebesar 0,93 persen, menurun dibandingkan pertumbuhan pada Triwulan III sebesar 3,04 persen. Secara rata-rata, pertumbuhan produksi IBS selama tahun 2015 adalah sebesar 8,83 persen. IBS dengan pertumbuhan tertinggi adalah Industri Makanan sebesar 1,96 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Sejenisnya dengan nilai pertumbuhan sebesar 0,68 persen. Secara nasional, pertumbuhan produksi IBS Triwulan IV Tahun 2015 sebesar 1,69 persen. Sedangkan rata-rata pertumbuhan nasional selama tahun 2015 mencapai 4,57 persen. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL SUMATERA SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2015 SEBESAR 5,24 PERSEN Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Sumatera Selatan Triwulan IV Tahun 2015 sebesar 5,24 persen, meningkat dibandingkan pertumbuhan pada Triwulan III sebesar minus 3,98 persen. Pertumbuhan produksi tertinggi IMK Triwulan IV terjadi pada industri mesin dan perlengkapan YTDL sebesar 11,04 persen, sebaliknya pertumbuhan produksi terendah terjadi pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar minus 8,78 persen. Pertumbuhan produksi IMK Triwulan IV Sumatera Selatan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 1,35 persen. Namun, pertumbuhan rata-rata IMK Sumatera Selatan selama tahun 2015 sebesar minus 7,81 persen masih jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 5,71 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
I.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2015 Sumatera Selatan
Produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 0,93 persen. Pertumbuhan produksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 3,04 persen. Pertumbuhan produksi industri makanan (KBLI 10) naik sebesar 1,96 persen yang merupakan pertumbuhan IBS tertinggi pada triwulan IV tahun 2015. Sebaliknya, pertumbuhan produksi terendah terjadi pada industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI 16) sebesar 0,68 persen. Sedangkan produksi industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI 22) mampu tumbuh sebesar 1,48 persen. Grafik 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Selatan Triwulan III dan Triwulan IV Tahun 2015 (Persen)
3,66
4,00 3,50
Persen
3,00 2,50
2,39 1,96
2,00
1,48
1,32
1,50
TW III TW IV
0,68
1,00 0,50 0,00
10
16
22
KBLI
Selama tahun 2015, pertumbuhan IBS Sumatera Selatan pada triwulan IV tahun 2015 tercatat sebagai pertumbuhan terendah dibandingkan pertumbuhan pada tiga triwulan sebelumnya. Pertumbuhan produksi IBS selama tahun 2015 mencapai 8,83 persen, di mana pertumbuhan tertinggi terjadi pada triwulan I sebesar 6,79 persen. Jika dirinci selama tahun 2015, pertumbuhan tertinggi IBS Sumatera Selatan terjadi pada industri makanan sebesar 8,97 persen, disusul oleh industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 8,88 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik yang memiliki angka pertumbuhan terendah sebesar 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Selatan Tahun 2015 (Persen) KBLI (1)
(2)
10 16
22
II.
Jenis Industri Industri Makanan - Manufacture of food products Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of wood and of products of wood and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of rubber and plastic products Industri Besar Sedang (IBS)
TW I
TW II
TW III
TW IV
Tahun 2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
6.71
5.42
2.39
1.96
8.97
11.03
1.97
1.32
0.68
8.88
1.58
8.62
3.66
1.48
0.01
6.79
5.40
3.04
0.93
8.83
Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2015 Sumatera Selatan dan Nasional
Pada triwulan IV tahun 2015, produksi IBS Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan sebesar 0,93 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh sebesar 1,69 persen. Jika industri makanan di Sumatera Selatan mampu tumbuh sebesar 1,96 persen, maka di tingkat nasional industri ini justru menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar minus 2,89 persen. Sebaliknya, pertumbuhan produksi industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya yang di tingkat provinsi mengalami pertumbuhan terendah sebesar 0,68 persen justru tumbuh lebih tinggi secara nasional sebesar 1,02 persen. Secara rata-rata selama tahun 2015, pertumbuhan produksi IBS Sumatera Selatan menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional. Jika pertumbuhan produksi IBS Sumatera Selatan selama tahun 2015 mampu mencapai 8,83 persen, maka secara nasional pertumbuhannya tercatat hanya sebesar 4,57 persen. Bertolak belakang dengan pertumbuhan pada triwulan IV, selama tahun 2015 industri makanan nasional mampu tumbuh sebesar 7,37 persen, sejalan dengan pertumbuhan Sumatera Selatan sebesar 8,97 persen. Sebaliknya, angka pertumbuhan industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya secara nasional cukup rendah sebesar 0,39 persen, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Sumatera Selatan sebesar 8,88 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan IV dan Tahun 2015 (Persen) KBLI
Jenis Industri
(1)
(2)
16
22
(3)
(4)
(5)
1.96
-2.89
8.97
7.37
0.68
1.02
8.88
0.39
1.48
-2.37
0.01
4.61
0.93
1.69
8.83
4.57
Industri Makanan - Manufacture of food products Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of wood and of products of wood and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of rubber and plastic products Industri Besar dan Sedang (IBS)
(6)
Grafik 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan IV Tahun 2015 (Persen)
2,00 1,50
1,48 1,02
1,96
0,68
1,00 0,50
Persen
10
TW IV Tahun 2015 Sumsel Nasional Sumsel Nasional
0,00 -0,50
10
16
Sumsel
22
Nasional
-1,00 -1,50 -2,00 -2,50 -3,00
-2,37 -2,89
KBLI
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
III.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV Tahun 2015 Sumatera Selatan
Pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan pada triwulan IV tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 5,24 persen. Pertumbuhan produksi ini meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar minus 3,98 persen dan merupakan pertumbuhan per triwulan tertinggi selama tahun 2015. Industri mesin dan perlengkapan YTDL (KBLI 28) merupakan jenis IMK yang memiliki pertumbuhan tertinggi selama triwulan IV tahun 2015 sebesar 11,04 persen. Dikuti dengan industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI 16) dan industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) masing-masing dengan pertumbuhan sebesar 10,80 dan 10,75 persen. Sebaliknya, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) menjadi IMK dengan pertumbuhan terendah sebesar minus 8,78 persen. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku yang digunakan dalam produksi IMK tersebut.
Persen
Grafik 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Selatan Triwulan IV Tahun 2015 (Persen) 12 10,8 11,04 10 10,75 8 6 3,87 5,13 4 1,79 2,44 6,14 2 6,54 3,48 0 -2 10 11 12 13 14 15 -3,16 16 17 18 -2,63 -4 21 23 25 -0,67 28 30 31 -6 32 -0,76 -8 -7,52 -10 -8,78
Kode KBLI
Secara agregat selama tahun 2015, produksi IMK di Provinsi Sumatera Selatan hanya mampu tumbuh sebesar minus 7,81 persen. Pertumbuhan tertinggi dimiliki oleh industri alat angkutan lainnya sebesar 14,74 persen, diikuti oleh industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) sebesar 12,61 persen dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 11,26 persen. Sebaliknya tiga IMK dengan pertumbuhan produksi terendah selama tahun 2015 adalah industri pengolahan tembakau (KBLI 12) dengan angka pertumbuhan sebesar minus 25,70 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) sebesar minus 23,97 persen dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) sebesar minus 18,88 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Selatan Tahun 2015 (Persen) KBLI
Jenis Industri
(1)
10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 23 25 28 30 31 32
(2)
Industri Makanan Industri Minuman Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Farmasi, Produks Obat Kimian dan Obat Tradisional Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL Industri Alat Angkutan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya Industri Mikro dan Kecil
IV.
TW I (3)
TW II
TW III
(4)
(5)
TW IV
Tahun 2015
(6)
(7)
2.13 -12.74 0.00 -3.66 3.31 11.76 -0.54
1.82 -3.37 -10.86 -3.8 3.2 10.52 -4.76
-2.62 2.63 -2.89 -3.2 -5.86 4.01 -5.77
6.54 -2.63 3.87 1.79 -7.52 -8.78 10.80
7.24 -14.40 -25.70 -4.62 -8.14 11.26 1.95
6.13 -9.16
5.96 -13.38
-3.64 -4.28
-3.16 5.13
7.97 -18.88
10.14
9.21
-9.65
2.44
12.61
-5.24 -10.84
-9.73 -12.16
-5.28 -2.1
6.14 -0.67
-12.97 -23.97
9.85 13.2 1.86 3.98
3.55 11.66 1.83 3.83
-5.23 -8.5 -4.03 -3.43
11.04 10.75 3.48 -0.76
-3.51 14.74 9.69 7.87
-3.42
-6.07
-3.98
5.24
-7.81
Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Dan Kecil Triwulan IV Tahun 2015 Sumatera Selatan Dan Nasional
Seperti telah diketahui sebelumnya, pertumbuhan produksi IMK triwulan IV tahun 2015 Sumatera Selatan mengalami peningkatan sebesar 5,24 persen. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dari angka pertumbuhan nasional sebesar 1,35 persen. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, kedua angka ini sama-sama menunjukkan peningkatan. Sedikit bertolak belakang dengan pertumbuhan Sumatera Selatan, secara nasional pertumbuhan produksi IMK tertinggi pada triwulan IV tahun 2015 terjadi pada industri pengolahan tembakau yang tumbuh sebesar 10,10 persen, sebaliknya industri dengan pertumbuhan produksi terendah secara nasional adalah industri pengolahan lainnya (KBLI 32) yang mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar minus 2,30 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
Grafik 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan IV Tahun 2015 (Persen) 32 31 30 28 25 23 21
KBLI
18 17
Nasional
16
Sumsel
15 14 13 12 11 10 -15,00
-10,00
-5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
Persen
Secara agregat, jika pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan selama tahun 2015 menunjukkan adanya kemunduran ditandai dengan angka pertumbuhan negatif sebesar minus 7,81 persen, maka IMK nasional selama tahun 2015 justru mampu tumbuh dengan angka yang cukup meyakinkan sebesar 5,71 persen. Angka ini sejalan dengan nilai pertumbuhan y-on-y sebesar minus 8,34 persen untuk Sumatera Selatan dan 5,79 persen untuk angka nasional. Adapun pertumbuhan produksi nasional IMK tertinggi selama tahun 2015 terjadi pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20) dengan angka pertumbuhan sebesar 14,31 persen, disusul oleh industri mesin dan perlengkapan YTDL yang tumbuh sebesar 12,60 persen dan industri minuman (KBLI 11) sebesar 11,52 persen. Sebaliknya IMK dengan pertumbuhan produksi terendah adalah industri kayu, barang dari kayu, anyaman rotan yang pertumbuhannya melambat sebesar minus 3,73 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016
Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan IV dan Tahun 2015 (Persen) KBLI
Jenis Industri
(1)
(2)
10 11 12 13 14 15 16
Industri Makanan Industri Minuman Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Farmasi, Produks Obat Kimian dan Obat Tradisional Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL Industri Alat Angkutan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya
17 18 21 23 25 28 30 31 32
Industri Mikro dan Kecil (IMK)
TW IV Tahun 2015 Sumsel Nasional Sumsel Nasional (3)
(4)
(5)
(6)
6.54 -2.63 3.87 1.79 -7.52 -8.78 10.80
2.49 1.00 -10.10 2.28 1.23 2.16 3.70
7.24 -14.40 -25.70 -4.62 -8.14 11.26 1.95
6.83 11.52 7.66 7.62 6.68 3.91 -3.73
-3.16 5.13
0.68 3.68
7.97 -18.88
16.36 8.24
2.44
1.88
12.61
4.52
6.14 -0.67
-0.58 -0.15
-12.97 -23.97
-1.55 -3.58
11.04 10.75 3.48 -0.76
4.94 5.71 -2.21 -2.30
-3.51 14.74 9.69 7.87
12.60 -2.76 6.54 2.52
5.24
1.35
-7.81
5.71
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 10/02/16 Th.XVIII, 1 Februari 2016