PERSETUJUAN PEMBIMBING
Analisis Motivasi Belajar Siswa Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo
Jurnal Oleh : Wa Fani
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Hj. Rena L. Madina, M.Pd NIP. 19590722 198403 2 001
Irpan A. Kasan, S.Ag, M.Pd NIP. 19750608 200604 1002
Mengetahui Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling
Dra.Hj. Maryam Rahim, M.Pd NIP. 19590718 198602 2 001
1
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 GORONTALO
Oleh: Wa Fani
Pembimbing 1: Dra. Rena L. Madina, M.Pd Pembimbing II: Irpan A Kasan, S.Ag, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan suatu kajian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa Aministrasi Perkantoran di SMK Negeri I Kota Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah khususnya siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, yang berjumlah 174 orang dan terdistribusi pada 3 kelas. Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI AP1, AP3, dan AP4 dengan jumlah 87 orang. Sampel ini ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrument berupa angket dilengkapi dengan observasi. Hasil penelitian menujukan bahwa motivasi belajar siswa administrasi perkantoran SMK Negeri I Kota Gorontalo dengan tiga indikator, kehadiran dalam pembelajaran 87,75% dikategorikan tinggi, aktif dalam kegiatan belajar dengan mencapai 86,8% dikategorikan Sanggat tinggi, dan keterampilan dalam mengerjakan tugas 84% juga dikategorikan tinggi, jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa di SMK Negeri I Gorontalo, rata-rata berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi belajar siswa administrasi perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, maka pada bagian ini disajikan saran-saran kepada berbagai pihak untuk dapat termotivasi belajarnya siswa agar mendapatkan hasil yang kondusif: (a) Saran bagi guru pembimbing, Guru pembimbing hendaknya melakukan upaya untuk membangkitkan semangat siswa
2
untuk belajar yang kondusif kehadiran dalam pembelajaran, aktif dalam kegiatan belajar, keterampilan dalam mengerjakan tugas, (b) Saran bagi peneliti selanjutnya, Dalam pelaksanaan penelitian, dapat lebih memperhatikan instrument angket. Pengembangan instrument harus memperhatikan segi bahasa dari tiap butir pernyataan, sehingga dapat mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa aministrasi perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat meneliti motivasi belajar siswa dalam setiap kelas, karena penelitian ini hanya dilakukan khususnya kelas XI jurusan administrasi perkantoran, tentang motivasi belajar siswa, maka penelitian selanjutnya dapat dilakukan dalam motivasi belajar siswa aministrasi perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.
Pada proses belajar ini, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Menurut Sardiman (1997: 57) bahwa Kemampuan seperti kemampuan koginitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam pembentukan sikap mental dan perilaku siswa, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilainilai, transfer of values. Oleh karena itu, guru tidak sekedar “mengajar” tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindakan nilai-nilai kepada siswanya. Dengan dilandasi nilai-nilai, siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktekan segala sesuatu yang sudah di pelajari. Keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran berbentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah di amati sampai kegitan yang sulit di matikan. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, menulis, meragakan dan mengukur. Sedangkan psikis seperti mengingat kembali isi pelajaran sebelumnya. Dalam rangka mengembangkan cita-cita belajar seorang siswa harus mampu mengoptimalisasi perasaan, pikiran perhatian, fantasi dan kemampuan yang lain tertuju pada belajar. Hal ini merupakan kesejajaran siswa dalam mengembangkan motivasi belajarnya. Seorang siswa akan belajar dengan utuh bila dia mampu memenuhi prinsip-prinsip dalam belajar seperti perhatian, keaktifan, keterlibatan langsung, kemauan dan ketekunan. Misalnya: siswa tidak semangat dalam belajar karena
3
pada saat pelajaran berlangsung guru membawakan materi begitu cepat, sehingga siswa tidak paham pada mata pelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil yang dilakukan pada saat pelaksanan PLKS Di SMK Negri I Kota Gorontalo, di peroleh informasi bahwa masih banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini dapat di lihat pada perilaku siswa. Misalnya, siswa tidak semangat mengikuti pelajaran. Bolos tidak mengerjakan tugas yang di berikan guru, tidak mampu belajar sendiri dalam kelas. Bila tidak ada guru siswa hanya bermaian dan cenderung menunda waktu belajar. Perhatian siswa masih kurang, sebab siswa dalam menerima pelajaran tidak begitu maksimal sehingga malas berkomentar. Siswa sering tidak masuk sekolah, karena siswa sering datang terlambat dan jarang mengikuti apel pagi, dan tidak mengerjakan tugas meski siswa hanya mengharapkan pekerjaan orang lain. Dapat di katakan siswa yang rendah motivasi belajar sekitar 20% siswa, Dari berbagai pengalaman di sana selama mengikuti PLKS di SMK Negeri I Kota Gorontalo, Dari pemaparan diatas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berhubungan denagan permasalahan yang ada dengan formulasi judul ”Analisis Motivasi Belajar Siswa Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.” Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat di identifikasi beberapa permasalahan misalnya sebagai berikut: 1) Terdapat 20% siswa kelas XI motivasi belajarnya kurang maksimal. Dalam pembelajaran siswa kurang memiliki motivasi belajar. Siswa kurang efektif dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu ”Bagaimana motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran di kelas XI di SMK Negeri I Kota Gorontalo? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat,baik manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini”
4
1. Bagi guru, diharapkan dapat dijadikan masukan untuk menganalisis motivasi serta memahami hal-hal yang perlu dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar. 2. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan kemauan dan
ketekunan dalam belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi peneliti, diharapkan dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian dan dapat menjadi bahan bacaan agar dapat menambah referensi pengetahuan sehingga nantinya dapat membantu peneliti lain dalam melakukan penelitianny TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya yang penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Dimiyanti dan Mudjiono (2002:81) dapat mengemukakan bahwa motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal kesiapan, dapat berawal dari kata motif itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya pengger Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald mengandung tiga elemen penting yaitu: 1.
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi dalam sistem neurophysiological yang pada organisme manusia.
2.
Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feeling afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi yang menentukan tingkah laku manusia.
3.
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu saksi, yakni tujuan, motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapai kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain dalam hal ini adalah tujuan.
5
Motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang, sehingga tujuan yang dikehendakai oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Suriyabrata (1995:32) dalam motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual, peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seseorang menghadiri suatu cerama tetapi ia tidak tertarik pada materi yang diceramakan. Seseorang yang tidak memiliki motivasi, kecuali karena paksaan. Seorang siswa yang memiliki inteligensi cukup tinggi, atau boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Adapun mengenai masalah motivasi belajar, menurut Purwantu ( 2012:19) dalam psikologi pendidikan, mengatakan bahwa teori-teori dalam motivasi siswa untuk belajar ada lima (5) teori, yaitu sebagai berikut : 1.
Teori Hedonisme Hedonisme adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau
kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah adanya ungkapan bahwa semua akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. 2.
Teori Naluri Manusia telah mempunyai tiga nafsu pokok dalam hal ini disebut juga
naluri, yaitu : 1. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri. 2. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri. 3. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan atau mempertahankan jenis.
6
Untuk mengetahui koefisien korelasi yang diperoleh r diuji butir signifikan dengan membandingkan dengan r table. Bila r hitung > r table, maka nomor pernyataan tersebut valid. Untuk r table diperoleh nilai =0,195 karena jumlah sampel uji coba angket adalah 100 responden. Berdasarkan hasil pengolahan datapat diolah. 3.
Teori Reaksi yang dipelajari (teori lingkungan kebudayaan) Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilakuh manusia tidak berdasarkan naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang yang hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pendidik akan memotivasi anak didiknya, pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang akan di didiknya. 4.
Teori Daya Pendorong Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori reaksi yang
dipelajari (teori lingkungan kebudayaan). Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Menurut teori ini, bila seorang pendidik ingin memotivasi anak didiknya, ia harus mendasarkan atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya. 5.
Teori Kebutuhan Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori
kebutuhan.Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu, menurut teori ini, apabila seseorang pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan seseorang yang akan dimotivasi
7
Menurut teori ini Abraham (dalam Maslow 2012/19), yang dikemukakan seorang pakar psikologi tersebut, bahwa Maslow menyatakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Pengolahan data Adapun obyek kegiatan yang mempunyai segala bentuk model tertentu yang ditetapkan segala penelitian untuk dipelajari dan dikembangkan, dengan kesimpulan (Sugiono, 2004: 76) dan seseorang mempunyai motivasi belajar karena didorong rasa ingin tahu, mencapai tujuan menamba pengetahuan. Menurut Siaging dan Sondang (2004:80) karena ingin mendapat pujian atau gancaran. dapat dikatakan sebagai motivasi, walaupun tidak selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk pekerjaan ada kategori lima dalam motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. Keinginan siswa dalam belajar. b. Perhatian siswa ketika menerima pelajaran dalam ruangan. c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas. d. Ketekunan siswa dalam menjaga keamanan dalam kelas ketika sedang belajar. e. Kehadiran siswa dalam belajar.
8
Adapun anggota populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Aministrasi Perkantoran kelas XI Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo tahun ajaran 2013/2014. yang ada di jurusan administrasi perkantoran yang berjumlah 174 orang, Arikunto (1985: 92) mengemukakan bahwa sampel sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dengan demikian sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat dianggap mewakili karakteristik dari seluruh populasi. mengatakan bahwa apabila jumlah sampel populasi kurang dari 100 sebaiknya diambil selurunya, dengan demikian penelitian menjadi populasi, jika lebih maka ditarik 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut serta memperhatikan jumlah anggota populasi penelitian, maka ditetapkan sampel penelitian ini berdasarkan 87 orang yang terdiri dari tiga kelas atau 20% dari jumlah populasi. Penarikan sampel dengan cara random sampling. Melalui program Ms. EXCEL. jumlah keseluruhan item pernyaraan adalah 48 item pernyataan setelah di uji melalui program Ms. EXCEL didapatkan 43 item pernyataan yang valid dan 5 item yang tidak valid yaitu terdapat pada nomor 8, 14, 16, 21, dan 22 Dapat dilihat pada lampiran uji validitas dan reabilitas dilampiran tiga dan empat Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini di maksudkan untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang motivasi belajar siswa adminisrtasi perkantoran di SMK Negeri 1 Gorontalo. Pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan korelasi Pearson. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara
9
masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pernyataan tersebut. Jadi berdasarkan hasil perhitungan relibilitas instrumen motivasi belajar siswa yang diuji coba dibandingkan dengan nilai r table n=100 dan taraf signifikan a = 0,04, adalah 0,195, maka nilai r hitung 0,78 > 𝑟 tabel 0,195, perbandingan ini menujukan hasil yang signifikan dengan kata lain reliabilitas instrumen baik dan dapat dipercaya. c. Rumus Menentukan Presentase Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan meggunakan teknik analisis presentase, analisis dilakukan dengan melihat sebaran angket dari seluruh responden. Hasil
sebaran
anggket
tersebut
kemudian
dipresentase
dengan
mengggunakan tabel frekuensi (presentase) dengan formulasi sebagai berikut: 𝑓
P=𝑛 𝑥100 % Keterangan: P = Persentase
N = Jumlah responden, dan
F = Frekuensi masing-masing jawaban
100 = Bilangan tetap
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian data yang telah diperoleh dari hasil pengolahan angket tentang motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Gorontalo. Selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis persentase. Pembahasan Hasil analisis telah digambarkan tentang motivasi belajar siswa Aministrasi Perkantoran di SMK Negeri I Kota Gorontalo. Adapun di dalamnya terdapat beberapa indikator yang dapat diukur pula dengan menggunakan presentase yang dirata-rata sebagai berikut yaitu:
10
a. Indikator kehadiran dalam pembelajaran terdapat dalam beberapa deskriptor, adapun deskriptor tersebut terdapat dalam tiga bagian yaitu: Deskriptor tentang kehadiran siswa, deskriptor selalu terlambat, dan deskriptor tentang bolos sekolah. Adapun indikator dan deskriptor dengan nilai yang diproleh dalam kategori yang didapat adalah sebagai berikut: Indikator kehadiran dalam pembelajaran terdapat golongan tiga bagian yaitu: a). kehadiran siswa dalam ruangan kelas dapat dirata-ratakan terdapat 90%, sehingga berada pada kategori sangat tinggi. indikator ini terdiri dari empat pernyataan yang disabarkan kepada responden dan terdapat dua pernyataan yang dikategorikan sangat tinggi, dan terdapat pada dua pernyataan yang sangat rendah. b). Deskriptor selalu terlambat datang disekolah dapat pula dirata-ratakan 86,9%, sehingga berada pada kategori sangat tinggi dan indikator ini terdiri dari empat pernyataan juga disebarkan pada responden terdapat pula dua pernyataan yang dikategorikan sangat tinggi, dan dua pernyataan juga yang sangat rendah. c). Siswa bolos sekolah juga dirata-ratakan terdapat 85,7%, dapat dikategorikan sangat tinggi dan serta indikator ini juga terdiri dari dua penyataan yang tinggi, dan ada pernyataan yang terdiri dua pernyataan yang rendah, maka dari kesimpulan diatas dapat puka masih dikategorikan tentang kehadiran dalam pembelajaran siswa itu masih sangat tinggi. b. Indikator tentang aktif dalam kegiatan belajar, juga terdapat beberapa deskriptor yanitu, deskriptor yang pertama mengerjakan tugas dengan baik, deskriptor yang kedua menyelesaikan tugas dengan benar, dan yang ketiga deskriptor akibat adanya pembelajaran. Dari indikator dan deskriptor sehingga memperoleh nilai sebagai berikut: Indikator keaktifan dalam kegiatan belajar siswa terdapat juga golongan ada tiga baginya yaitu:
11
a) Deskriptor mengerjakan tugas dengan benar dapat dirata-ratakan 87,00%, dikategorikan sangat tinggi, dan tedapat dua pernyataan kategori yang sangat tinggi, dan dua pernyataan kategori yang sangat rendah. b) b), dan deskriptor yang menyelesaikan tugas dengan baik juga dapat dirata-ratakan 86,00%, juga dikategorikan sangat tinggi, dan itu terdapat dua pernyataan kategori yang tinggi , dan terdapat pula dua peryataan kategori yang lebih renda, c) Serta deskriptor akibat dengan adanya pembelajaran juga dirataratakan 86,25%, itu juga sangat tinggi, juga terdapat dua pernyataan kategori yang paling tinggi, dan ada pulan dua pernyataan kategorinya yang paling rendah. Maka itu dari kesismpulan diatas tentang keaktifan dalam kegiatan belajar masih kita analiskan masih sangat tinggi. c. Indikator dan deskriptor tentang keterampilan mengerjakan tugas, dan itu juga terdapat beberapa deskriptor yaitu yang pertama mengerjakan tugas dengan tepat waktu, deskriptor yang kedua menyelesaikan tugas dengan baik, dan deskriptor yang ketiga akibat dengan adanya pembelajaran. Dari indikator dan deskriptor tersebut juga memperoleh nilai sebagai nberikut yaitu: Indikator keterampilan dalam mengerjakan tugas terdapat golongan ada tiga bagian yaitu: a), Deskriptor mengerjakan tugas dengan tepat waktu, dapat dirataratakan 85,25%, maka dari itu kategorinya sangat tinggi, serta pernyataan terdapat dua kategori yang tinggi dan dua pernyataan yang rendah. b).Deskriptor kesulitan dalam mengerjakan tugas juga dirata-ratakan terdapat 85%, juga sangat tinggi, dari pernyataan terdapat dua kategori yang tinggi, dan dua pernyataan kategorinya rendah. c), deskriptor kemampuan siswa dalam belajar dapat pula dirata-ratakan terdapat 82,83%, juga pada kategori sangat tinggi. Dan terdapat dua pernyataan yang tinggi, juga terdapat pernyataan yang paling rendah.
12
Hasil persentase rata-rata penelitian motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo berada pada kategori tinggi, dalam arti motivasi belajar siswa Aministrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo masih berada dalam kategori sangat tinggi. Hal ini didukung dengan hasil penyebaran angket yang telah dilakukan pada SMK Negeri 1 Kota Gorontalo menunjukan bahwa motivasi belajar siswa Aministrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 berada pada kategori sangat tinggi. Pada semua indikator dikategorikan tinggi karena guru yang ada disekolah tersebut sangat perduli dengan anak-anak sebagai pusat pelajar dengan baik. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif terhadap motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo dengan tiga indikator kehadiran dalam pembelajaran 87.75% dikategorikan tinggi, aktif dalam kegiatan belajar 86.8 % dikategorikan tinggi, dan ketrampilan dalam mengerjakan tugas 84 % dikategorikan tinggi. Jadi dapat ditarik keisimpulkan bahwa motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo rata-rata masih berada pada kategori yang tinggi. Telah diuraikan bahwa terdapat motivasi belajar yang aktif pada SMK Negeri 1 Gorontalo. motivasi belajar yang baik akan menunjang tercapainya belajar yang sangat menengkan. Keberhasilan proses belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Motivasi belajar merupakan dorongan yang ada pada diri siswa untuk melakukan sustu tindakan. Besar kecilnya motivasi belajar banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang lain. Menurut sardiman (2006: 37) motivasi belajar merupakan proses aktif dari subjek belajar untuk merekanstrusi makna sesuatu enta itu teks, kegiatan dialog belajar , pengalaman fisik dan lain-lain, belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki sehingga pengertian menjadi berkembang.
13
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan
di SMK Negeri 1
Gorontalo pada siswa khususnya kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran. Misalnya kelas
XI Adnnistrasi Perkantoran 1, dan kelas X1 Administrasi
Perkantoran 3, serta kelas XI Administrasi Perkantoran 4. Pada motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Gorontalo. Dengan indikator kehadiran dalam pembelajaran dengan deskriptor telah hadir dalam ruangan serta selalu terlambat dan juga bolos. Dan indikator aktif dalam kegiatan belajar, dengan deskriptor mengerjakan tugas dengan benar, serta menyelesaikan tugas dengan benar.juga akibat adanya pembelajaran. Serta
indikator keterampilan
dalam mengerjakan tugas, deskriptor mengerjakan tugas dengan tepat waktu, serta kesulitan dalam mengerjakan tugas, dan kemampuan siswa dalam belaajar. Dengan demikian dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Gorontalo berada dalam motivasi yang aktif. Motivasi belajar tersebut berkaitan dengan kehadiraan dalam pembelajaran dengan rata-rata 87,75%. Dan aktif dalam kegiatan belajar juga dirata-ratakan 86,8%. Serta keterampilan dalam mengerjakan tugas terdapat ratarata 84% berada pada kategori tinggi, dan sedang. Artinya bahwa motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo merupakan motivasi belajar siswa yang aktif, dapat pula dilaksanakan dengan komitmen belajar mengajar yang sangat baik . Kesimpulan Saran: Berdasarkan hasil penelitian dapat mengenai motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Negeri I Kota Gorontalo, pada bagian itu dapat disajikan saran-saran berbagai pihak untuk dapat menciptakan suasana belajaar yang sangat aktif. a. Saran Bagi Guru Pembimbing Guru
pembimbing
hendak
melakukan
suatu
upaya-upaya
untuk
membangun motivasi belajar siswa yang aktif di sekolah baik kehadiran
14
dalam pembelajaran, aktif dalam kegiatan belajar, dan keterampilan dalam mengerjakan tugas. b. Saran sebagi Peneliti Selanjutnya Dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya dapat lebih memperhatikan instrumen yang akan di laksanakan. Pengembangan instrument harus memperhatikan segi bahasa dari tiap butir pernyataan, sehingga dapat mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menilai siswa yang sangat termotivasi belajar siswa dalam suasana belajar yang baik, di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S,1995. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. PT Jakarta: PT rineka cipta Budiningsih, Asri .2005. Belajar Dan Pembelajaran Rineka Cipta. Dimiyanti dan Mujiono,1999. Belajar Dan Pembelajaran, Bandung: PT Rineka Cipta Dimiyati dan Mujiono, 2009. Belajar Dan Pembelajaran Jakart: PT Rineka Cipta Imran, ali 1996. Belajar Dan Pembelajaran PT. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Mudjiono. 2006 Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: PT Rineka Cipta. Maslow. 2004 Teori Motivasi Belajar Jakarta : PT Rineka Cipta Praitno dan Erman Anti. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta: Rineka Cipta Rusian. 2003. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Sardiman. 1997. Interaksi Dan Motivasi Belajar Pembelajaran. Jakarta: PT rineka Cipta Siaging, Sondang. 2004 .Teori Motivasi Dan Aplikasinya Jakarta: PT Rineka Cipta. Sevila, 1993.Pengantar Metode Penelitian, jakarta. universitas indonesia
15
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Fakror Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Solvian ,Hamjah. 2004 .Teori Motivasi Dan Aplikasinya, Gorontalo: Nurul Janah Sugiono, 2001. Suatu Pendekatan Penelitian, Jakarta. Rineka Cipta Sururiabrata, 1995. Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: Raja Grovindo Persida Usman. 2001. Motivasi Dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Wingkel. 1991. Psikologi pembelajaran. Jakarta : PT Gramedia
16