13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan adalah metode korelasional,yaitu metode yang secara sistematis menggambarkan hubungan antara kodisi lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2012 sampai dengan Januari 2013, bertempat di SMK Negeri 1 Gorontalo kelas XI. 3.3 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis korelasional yakni mengidentifikasi hubungan antara kondisi lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa. Adapun rancangan penelitian yang akan digunakan adalah dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini.
Kondisi Lingkungan Sekolah (X)
Prestasi Belajar Siswa (Y)
14
3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Drs. H. Abu ahmadi,2004 : 218). Dalam penelitian ini akan dianalisis 2 variabel penelitian,yaitu: a.
Variabel Y yaitu dependent (terikat).Variabel Y adalah prestasi belajar siswa dengan indikatornya adalah nilai rapor.
b.
Variabel X yaitu variabel independent (bebas). Variabel X yaitu kondisi lingkungan sekolah, yang indikatornya. 1) Lingkungan fisik meliputi : -
Ketersediaan sarana dan prasarana yang terdiri dari laboratorium, perpustakaan, multimedia, ruang BK
-
Kebersihan kenyamanan sarana dan prasarana
2) Lingkungan psikologis meliputi : -
Hubungan siswa dengan guru
-
Hubungan guru dengan guru
3.5 Populasi dan sampel 3.5.1 Populasi Anggota populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 SMK Negeri 1 Gorontalo. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 177 orang.
15
3.5.2 Sampel Anggota sampel dalam penelitian ditetapkan sejumlah 30 orang 54% dari jumlah siswa yang ditarik secara acak sederhana dan secara profosional. 3.6 Teknik pengumpulan data a.
Observasi Merupakan teknik awal yang digunakan untuk memperoleh daya umum
objek penelitian yang meliputi keaktifan siswa kelas,absensi siswa dari setiap guru kelas tentang prestasi siswa. b.
Angket Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar
pernyataan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Adapun tahap-tahap uji angket adalah membuat kisi-kisi angket, dan membuat kriteria penskoran. Cara penskoran / pembobotan angket ini menggunakan pembobotan skala sikap (sukmadinata, 2010:239-240), dengan cara sebagai berikut : Jika pernyataan berbentuk positif : SS (sangat sesuai) = 4, S (sesuai) = 3, TS (tidak sesuai) = 2, dan STS (sangat tidak sesuai) = 1. Jika pernyataan berbentuk negatif : SS (sangat sesuai) = 1, S (sesuai) = 2, TS (tidak sesuai) = 3, dan STS (sangat tidak sesuai) = 4.
16
3.7
Analisis Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas Suatu instrument dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan mengenal gejala-gejala tertentu. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment dengan perhitungan angka kasar yang dikemukakan Pearson.
rxy
n( XY ) ( X )( Y )
n. X
2
( X ) 2 n Y 2 ( Y ) 2
( Sugiono, 2011 : 183)
Dimana : rxy= koefisien korelasi antara skor item dengan skor total n= jumlah responden ∑ x = Jumlah skor item ∑ Y = Jumlah skor total ∑ XY = Jumlah perkalian antara skor item dan skor total ∑𝑥 2 = Jumlah kuadrat skor item ∑𝑌 2 = Jumlah kuadrat skor total
3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Dalam penelitian ini, uji relibilitas yang digunakan adalah dengan rumus Alpha. Rumus alpha digunakan karena instrumennya berbentuk skala dan jawabannya memiliki skala 1-4.
17
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Mencari harga varians dari setiap butit item 2) Menjumlahkan harga varians dari tiap butir item 3) Mencari harga varians total 4) Menghitung koefisien realibilitas
b. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh melalui angket dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel X dan Y (Sudjana, 2005 : 370) dengan rumus : n
rxy = n
Xi 2−
X i Yi −
Xi
Xi 2 n
Yi Yi 2 −
( Sudjana, 2005 : 369) Yi 2
Dimana : r
= Koefisien korelasi
n
= Banyak Sampel
Σx
= Jumlah nilai X
ΣY
= Jumlah nilai Y
ΣX²
= Jumlah Kuadrat nilai X
ΣY²
= Jumlah kuadrat nilai Y
ΣXY
= jumlah produk antara nilai X dan Y Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian
normalitas data (Sudjana, 2005 : 466). Kenormalan dilakukan secara parametric
18
dengan menggunakan penaksiran rata-rata dan simpangan baku, maka dalam bagian ini akan diperlihatkan uji kenormalan secara nonparametric. Uji yang digunakan dikenal dengan nama uji Lilliefors. Misalkan kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan 𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 . Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa distribusi tidak normal. Untuk pengujian hipotesis nol tersebut kita tempuh prosedur berikut : a). Pengamatan 𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 dijadikan bilangan baku 𝑧1 , 𝑧2 , … . . 𝑧𝑛 dengan menggunakan rumus : zi
xi x s
(X dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel ). b). Untuk tiap-tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(𝑧𝑖 ) = P(z≤ 𝑧𝑖 ). c). Selanjutnya dihitung proporsi 𝑧1 , 𝑧2 , … . . 𝑧𝑛 yang lebih kecil atau sama dengan 𝑧𝑖 . Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(𝑧𝑖 ),
maka S(𝑧𝑖 ) =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑧1 ,𝑧2 ,…..𝑧𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤𝑧 𝑖 𝑛
d). Hitung selisih F(𝑧𝑖 ) – S(𝑧𝑖 ) kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0 .
19
Setelah itu dilanjutkan dengan pengujian koefisien korelasi (Sudjana, 2005 : 369) dengan menggunakan rumus: n ∑ XY – ( ∑X ) (∑Y ) r= √ { n ∑ X² - (∑ X )² }{ n ∑y ( ∑ y² )}
Dimana : r
= Koefisien korelasi
n
= Banyak Sampel
Σx
= Jumlah nilai X
ΣY
= Jumlah nilai Y
ΣX²
= Jumlah nilai X
ΣY²
= Jumlah kuadrat
YΣXY = jumlah produk antara nilai X dan Y