PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP HAMA PERMUKIMAN SERTA PENGENDALIAN TIKUS DI BOGOR DAN TANGERANG
ANIEF NUGROHO
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ABSTRAK ANIEF NUGROHO. Persepsi Masyarakat terhadap Hama Permukiman serta Pengendalian Tikus di Bogor dan Tangerang di bawah bimbingan SWASTIKO PRIYAMBODO. Hama permukiman telah menjadi masalah serius pada zaman modern ini, sehingga pengendalian hama permukiman cukup penting. Pandangan masyarakat terhadap kehadiran hama permukiman sangat beragam, tergantung tingkat pendidikan dan ekonomi, sehingga diperlukan pengetahuan khusus untuk menanggapinya. Tikus merupakan hama penting pada habitat permukiman karena dapat menimbulkan kerugian bagi manusia. Pengendalian tikus yang banyak dilakukan saat ini adalah dengan cara kimiawi yaitu dengan menggunakan rodentisida, dan pengendalian fisik mekanik yaitu dengan menggunakan perangkap. Pada penelitian ini, digunakan dua macam perangkap yaitu multiple live trap dan single live trap. Umpan yang digunakan yaitu kelapa bakar, selai kacang, dan ikan asin. Sedangkan rodentisida yang digunakan adalah bromadiolon 0,005% dan brodifakum 0,005% yang berbentuk blok berwarna biru. Sebelumnya, dilakukan survei mengenai hama permukiman di Wilayah Bogor dan Tangerang. Perlakuan pertama adalah pengujian efektivitas umpan dan perangkap dengan membandingkan kombinasi kedua perangkap dengan tiga umpan tersebut. Umpan diletakkan dalam perangkap dan diberi jarak 3 sampai 5 meter antar perangkap. Perlakuan kedua adalah pengujian efektivitas rodentisida dengan meletakkan kedua jenis rodentisida berlainan pada wadah tertutup yang diberi lubang tempat masuknya tikus dengan jarak antar perlakuan sama dengan perlakuan perangkap. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SAS dan uji Duncan dengan perlakuan kombinasi dua perangkap dengan tiga umpan, dan dua rodentisida racun kronis dengan jumlah ulangan masing-masing sebanyak sepuluh kali dan tiga time series. Single live trap dan multiple live trap dengan umpan ikan asin cukup efektif bila diterapkan di permukiman. Jumlah populasi tikus yang tertangkap paling tinggi terdapat di Sindang Barang, Bogor. Aplikasi rodentisida paling efektif dilakukan di Ciledug.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP HAMA PERMUKIMAN SERTA PENGENDALIAN TIKUS DI BOGOR DAN TANGERANG
ANIEF NUGROHO Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Proteksi Tanaman
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul Skripsi
: Persepsi Masyarakat terhadap Hama Permukiman serta Pengendalian Tikus di Bogor dan Tangerang
Nama Mahasiswa
: Anief Nugroho
NIM
: A34060725
Program Studi
: Proteksi Tanaman
Disetujui Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Swastiko Priyambodo, M.Si NIP 19630226 198703 1001
Diketahui Ketua Departemen Proteksi Tanaman
Dr. Ir. Dadang M. Sc NIP 19640204 199002 1002
Tanggal lulus: 5 Mei 2010
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis bernama Anief Nugroho, adalah mahasiswa di Departemen Proteksi Tanaman (DPT), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10 April 1988 sebagai putra kedua dari pasangan Bapak Supriyono S.Pd, M.Si dan Ibu Soeter Tarsini. Penulis bertempat tinggal di Komplek Japos Graha Lestari, Jl. Kutilang D II/20, Ciledug – Tangerang 15223. Penulis mempunyai dua orang saudara yaitu Arsi Subandoro dan Anatrias Safa Andini. Penulis menempuh pendidikan formal di TK Surya Insan Komplek Japos Graha Lestari, SDN Joglo 01 Pagi Jakarta Barat, SLTP Negeri 142 Jakarta Barat, dan SMA Negeri 63 Jakarta Selatan. Penulis lulus sekolah menengah atas pada tahun 2006 dan melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian. Selama menempuh studi di IPB, penulis mendapat beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) selama satu tahun.
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Masyarakat terhadap Hama Permukiman serta Pengendalian Tikus di Bogor dan Tangerang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan pada September 2009 sampai Januari 2010, bertempat di Laboratorium Vertebrata Hama, Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor, dan Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang. Dana penelitian berasal dari dana pribadi, beasiswa, dibantu perangkap dan rodentisida dari Laboratorium Vertebrata Hama IPB. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya; Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan semangat, cinta, doa, dan kasih sayangnya; Dr. Ir. Swastiko Priyambodo, M.Si. selaku dosen pembimbing penelitian yang telah memberikan bimbingan, kritik, saran, dan masukan selama berlangsungnya penelitian hingga penyusunan skripsi ini; Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik; Dr. Ir. Giyanto, M.Si selaku dosen penguji skripsi, seluruh staf pengajar di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menuntut ilmu di IPB; Bapak Ahmad Soban, selaku laboran Laboratorium Vertebrata Hama; semua rekan PTN’43, TPB’A14, dan A13; serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkannya, terutama di bidang hama permukiman.
Bogor, Mei 2010 Anief Nugroho
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iii DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. vi DAFTAR TABEL………………………………………………………………. viii PENDAHULUAN………………………………………………………............ 1 Latar Belakang………………………………………………………………….
1
Tujuan Penelitian……………………………………………………………….
2
Manfaat Penelitian……………………………………………………………...
2
Hipotesis………………………………………………………………………..
3
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………..
4
Persepsi masyarakat terhadap hama permukiman…………………………….
4
Hama permukiman……………………………………………………………
4
Tikus Rumah (Rattus rattus diardii)…………………………………………
5
Klasifikasi dan morfologi…………………………………………………....
5
Biologi dan Ekologi ……………..………………………………….............
5
Indera Tikus……………………………………………………...……….....
6
Metode Pengendalian tikus rumah di permukiman……………………….…
7
Perangkap……………………………………………………………………
8
Rodentisida………………………………………………………………….
8
BAHAN DAN METODE……………………………………………….……
9
Waktu dan Tempat……………………………………………………….…
9
Bahan dan Alat…...………………………………………………………...
9
Single live trap dan multiple live trap……………………..……………….
9
Rodentisida bromadiolon 0,005% dan brodifakum 0,005%…..…..……..
10
Timbangan electronic top-loading balance for animal …………………
10
Metode Penelitian………………………………………………………….
10
A. Wawancara..…………………………………………………………..
10
B. Pengujian perangkap………………………………………………....
11
Pembuatan Umpan…………………..…………………………..
11
Pengujian keefektifan perangkap di permukiman…..…………..
11
Penggantian umpan dan pembersihan perangkap……………….
12
C. Pengujian Rodentisida……………………………………………….
12
Peletakkan rodentisida………………………………………….
12
Penggantian rodentisida……………………………….………..
12
Rotasi pengujian perangkap dan rodentisida…………………..
12
Analisis Data……………………………………………………………..
13
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………
14
A. Karakteristik responden……………………………………………
14
B. Hasil survei…………………………………………………………
14
Jenis hama yang terdapat di permukiman………………………….
15
Jenis hama yang paling banyak terdapat di permukiman………….
16
Hama yang sering dikendalikan……………………………………
17
Tempat yang dijadikan sarang hama……………………………....
18
Penyebab timbulnya hama di permukiman ……………………….
19
Bentuk formulasi pestisida yang sering digunakan……………….
20
Sumber informasi jenis pestisida yang dapat digunakan oleh masyarakat………………………………………………………..
21
Waktu aplikasi pestisida………………………………………….
22
Kesesuaian penggunaan pestisida dengan aturan pakai………….
23
Tindakan pengendalian tikus yang dilakukan oleh masyarakat….
23
Tindakan alternatif yang dilakukan untuk mengendalikan hama permukiman………………………………………………..…….
24
Tempat penyimpanan pestisida oleh masyarakat ……………….
25
Biaya yang dikeluarkan per bulan oleh masyarakat untuk mengendalikan hama permukiman………………………………
26
C. Hasil perlakuan perangkap………………………………………
27
D. Hasil perlakuan rodentisida……………………………………..
30
PEMBAHASAN UMUM………………………………………………
33
KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………….….
38
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
39
LAMPIRAN…………………………………………………………...
40
Lampiran 1. Kuisioner wawancara …………………………….
40
Lampiran 2. Data identifikasi tikus……………………………..
43
Lampiran 3. Analisis ragam…………………………………….. .
46
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Single live trap dan multiple live trap ………………………………
9
Gambar 2 Rodentisida bromadiolon 0,005% dan brodifakum 0,005% ………. 10 Gambar 3 Timbangan electronic top-loading balance for animal …………….
10
Gambar 4 Hasil survei mengenai tingkat pendidikan masyarakat di Bogor dan Tangerang …………………………………………………………..
14
Gambar 5 Hasil survei mengenai tingkat pendapatan masyarakat di Bogor dan Tangerang …………………………………………………………... 15 Gambar 6 Kategori jenis hama yang terdapat di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang ………………………………………………………
16
Gambar 7 Kategori jenis hama yang paling banyak terdapat di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang ……………………………………..
17
Gambar 8 Hama yang sering dikendalikan di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang ………………………………………………………….. 17 Gambar 9 Kriteria tempat yang merupakan sarang hama di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang …………………………………….
19
Gambar 10 Kriteria penyebab timbulnya hama di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang …………………………………………………….. 20 Gambar 11 Kriteria jenis pestisida yang biasa digunakan oleh masyarakat di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang ……………………..
21
Gambar 12 Kriteria sumber informasi masyarakat mengenai jenis pestisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama ………………. 21 Gambar 13 Kriteria waktu aplikasi pestisida yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Wilayah Bogor dan Tangerang…………………….. 22 Gambar 14 Kesesuaian penggunaan pestisida oleh masyarakat dengan aturan pakai yang dianjurkan di permukiman……………………………. 23 Gambar 15 Tindakan pengendalian tikus yang biasa dilakukan masyarakat di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang………………….
24
Gambar 16 Tindakan alternatif yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengendalikan hama permukiman di Bogor dan Tangerang…….
25
Gambar 17 Kriteria tempat penyimpanan pestisida oleh masyarakat di permukiman Wilayah Bogor dan Tangerang…………………….
25