TINDAKAN MASYARAKAT PERKOTAAN DI BOGOR TERHADAP KEHADIRAN TIKUS
SHERLY ASRILIA A44103062
PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
TINDAKAN MASYARAKAT PERKOTAAN DI BOGOR TERHADAP KEHADIRAN TIKUS
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh Sherly Asrilia A44103062
PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
LEMBAR PENGESAHAN Judul Skripsi Nama Mahasiswa NRP
: Tindakan Masyarakat Perkotaan di Bogor terhadap Kehadiran Tikus : Sherly Asrilia : A44103062
Menyetujui, Dosen Pembimbing 1
Dosen Pembimbing 2
Dr. Ir. Swastiko Priyambodo, M.Si. NIP 131 664 407
Ir. Titiek Siti Yuliani, SU. NIP 130 906 762
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal lulus :
ABSTRAK SHERLY ASRILIA. Tindakan Masyarakat Perkotaan di Bogor terhadap Kehadiran Tikus dibimbing oleh SWASTIKO PRIYAMBODO dan TITIEK SITI YULIANI Tikus adalah hama permukiman yang penting baik di perkotaan ataupun pedesaan. Di Asia, tikus merupakan masalah utama, kerugian yang ditimbulkan akibat kehadirannya sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Selain mengakibatkan kerusakan pada alat-alat rumah tangga, hewan ini juga menimbulkan kotoran yang merupakan akibat bekas keratannya. Keratan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi bertambah panjangnya gigi tikus karena pertumbuhan gigi serinya sangat cepat. Bahan makanan yang tidak tertutup dengan baik akan mengalami pencemaran akibat kedatangan tikus. Hewan ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan manusia. Di satu sisi tikus merupakan hewan pengganggu, tetapi mencit dan tikus putih sangat berguna sebagai hewan percobaan di laboratorium. Hubungan ini sering disebut sebagai hubungan parasitisme dan mutualisme. Pengendalian yang dilakukan terhadap tikus adalah dengan cara fisik dan mekanis, serta kimia. Pengendalian kimia dilakukan dengan menggunakan rodentisida yang bersifat akut dan kronis. Rodentisida yang sering digunakan pada umumnya bersifat akut karena lebih cepat didapatkan hasilnya. Pengendalian dengan menggunakan perangkap, lem tikus, dipukul langsung, dan disiram air panas banyak digunakan pada lingkungan perumahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan masyarakat perkotaan terhadap kehadiran tikus dan pengendalian yang efektif untuk mengelola populasi tikus di Kota Bogor. Pada survei ini hal yang ingin didapatkan yaitu tindakan dari masyarakat itu sendiri dalam menghadapi hama permukiman terutama tikus serta cara yang dilakukan untuk mengurangi populasi tikus di lingkungan sekitar. Metode penelitian yang dilakukan yaitu wawancara langsung kepada masyarakat di Bogor. Pada lingkungan perumahan pengambilan sample dilakukan secara acak. Wawancara di hotel, rumah makan, dan rumah sakit menggunakan tiga perbandingan yaitu tempat yang mewah, sedang, dan sederhana. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya sebagai bahan acuan pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih sedikit masyarakat yang mengetahui tentang rodentisida dan pengendalian tikus di kota Bogor. Perumahan dengan tingkat ekonomi yang tinggi cenderung melakukan pengendalian dan sanitasi yang baik dibandingkan perumahan yang penduduknya berekonomi rendah. Lingkungan yang bersih dan terawat akan mengurangi serta mencegah perkembangan populasi hama permukiman ini. Pengendalian dengan rodentisida masih dipilih sebagai alternatif yang utama dalam pengendalian tikus di perumahan. Penelitian yang dilakukan di hotel, rumah makan, dan rumah sakit menunjukkan hanya sedikit pengendalian yang dilakukan untuk mencegah datangnya tikus. Hal ini karena tidak adanya atau hanya berada di lingkungan sekitar sehingga kerusakan yang ditimbulkan tidak begitu merugikan. Pengendalian yang dilakukan pihak rumah sakit dan hotel umumnya menggunakan jasa agen pengendali hama dari suatu perusahaan rodentisida.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor Jawa Barat pada tanggal 4 Maret 1985, dari ayah Ahmad Subagio dan ibu Andarini. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum pada tahun 2003 di SMU Negeri 7 Bogor dan pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa penulis menjadi asisten pelatihan Bioekologi dan Pengelolaan Tikus pada semester genap 2004/2005 dan asisten dosen praktikum mata kuliah Vertebrata Hama Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan pada semester genap 2005/2006.
PRAKATA Bismillaahirrahmaanirrahiim Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia, Hikayah, dan Rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Tindakan Masyarakat Perkotaan di Bogor terhadap Kehadiran Tikus”. Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan dan doa dari berbagai pihak. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian, pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Papa dan Mama, serta kakakku Ari dan Armi yang selalu memberi semangat untuk menjadi yang terbaik dan senantiasa berguna bagi keluarga dan orang lain. 2. Dr. Ir. Swastiko Priyambodo, M.Si dan Ir. Titiek Siti Yuliani, SU selaku dosen pembimbing penelitian yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan selama penelitian dan penulisan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Endang Nurhayati, MS. selaku dosen penguji tamu 4. Dr. Ir. Sugeng Santoso M.Agr sebagai dosen pembimbing akademik 5. Khusus untuk Didi Nataria atas semangat dan cinta dalam penulisan skripsi ini. 6. Sahabatku Ima, Rusdah, Vbie, dan Citra yang memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini 7. Bapak Ahmad Soban, Sita, Eva, Ratna, teman-teman vertebrata, dan HPT’ers 40 yang memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi yang memerlukan, khususnya di bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan. Bogor, April 2008 Sherly Asrilia
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ………………………………………………………
vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...
vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………
viii
I.PENDAHULUAN ……………..………………………………………
1
Latar Belakang ……………………………………………………………
1
Tujuan ……………………………………………………………………
3
Manfaat …………………………………………………………………..
3
II. TINJAUAN PUSTAKA ………......………………………………...
4
Hama Permukiman ……………............................……………………….
4
Hama ………………….………………………………………………….
4
Wirok Kecil (Bandicota bengalensis) ……..…………...………...
4
Tikus Rumah (Rattus rattus diardii) …………………………... ..
5
Cecurut Rumah (Suncus murinus) ……………………………….
7
Lalat rumah (Musca domestica) ………………………………….
7
Nyamuk (Culicidae) ……………………………………………...
8
Semut ……………………………………………………………..
9
Kecoa ……………………………………………………………..
10
Rodentisida …..........................................………………………………..
11
Brodifakum C31H23BrO ………………………………………..
11
Kumatetralil C19H16O3 …………………………...................……
12
Seng Fospida Zn3P2 ........................................................................
12
Warfarin…………....………………………...............……............
13
Penyakit .....................................................................................................
13
Pes ……………………………………………………………….
13
Leptospirosis ……………………………………………………..
13
Rabies …………………………………………………………….
14
Salmonellosis ……………………………………………………...
14
Lassa ………………………………………………………………
14
III. BAHAN DAN METODE ..............................................................
15
Tempat dan Waktu ………………………………………………….....
15
Sumber Informasi ………………………………………………………
15
Lembar Pertanyaan ………………………………………………….....
15
Metode ……………………………………………………….................
16
Penentuan Tempat ……………………...................................................
16
Wawancara …………………………………..........................................
16
Analisis Data …………………………………………………………...
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………......
17
Pengendalian Tikus di Perumahan Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Informasi ………………………………………………………………..
17
Lokasi Kehadiran Tikus ..........................................................................
18
Teknik Pengendalian ................................................................................
20
Keracunan Rodentisida ............................................................................
21
Pengendalian Tikus di Rumah Sakit ........................................................
22
Permasalahan Hama di Hotel ...................................................................
24
Permasalahan Hama di Rumah Makan ....................................................
25
V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
28
Kesimpulan ……………………………………………………….........
28
Saran .......................................................................................................
28
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………
29
LAMPIRAN……………………………………………………………
30
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman Teks
1.
Kelebihan dan kekurangan rodentisida racun akut dan racun kronis ..............................................................................
12
2.
Hubungan pendidikan dan informasi pengendalian yang didapat ..
17
3.
Lokasi kehadiran tikus ......................................................................
18
4.
Teknik pengendalian selain rodentisida ............................................
20
5.
Keluarga yang mengalami keracunan ................................................
22
6.
Keberadaan hama di beberapa rumah sakit ........................................
23
7.
Kehadiran hama di hotel .....................................................................
24
8.
Kehadiran hama di rumah makan .......................................................
25
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman Teks
1.
Tikus yang terperangkap pada lem tikus dan dipukul dengan kayu....
21
2.
Hewan lain bukan sasaran ……………………………………….
21
3.
Keadaan di sekitar hotel C .............................................................
25
4.
Tempat pembuangan sampah ........................................................
25