Judul
Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Areal Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (HP- STIK) Aceh
Pelaksana
Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan
Fokus Area
Mitigasi Berbasis Lahan
Kerangka Presentasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Deskripsi Kegiatan Tujuan & Output Capaian Tahun Pertama Dukungan Stakeholders Tantangan Lessons Learned & Best Practices Strategi Keberlanjutan
Deskripsi Kegiatan Judul Program
Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Areal Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (HP-STIK)
Lokasi
Kab. Aceh Besar, NAD
Pelaksana
Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Aceh Pante Kulu
Fokus Area
Mitigasi Berbasis Lahan
Waktu Pelaksanaan
24 Bulan (April 2016 – Maret 2018)
Jumlah Pendanaan
IDR 3.488.100.000
Penanggung Jawab Kegiatan
Fachrurrazi Zamzami SE, MBA
Deskripsi Kegiatan • Mendukung dan membantu Program Pemerintah Aceh untuk pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dan terciptanyan Low Carbon Economy serta mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim • Studi tentang analisis konflik kehutanan • Pembuatan sarana persemaian / pembibitan Pengadaan bahan • Pembentukan Kelompok Kerja • Penanaman pengkayaan HP-STIK (PO) • Pemeliharaan Tanaman Reboisasi Pengkayaan (P1)
Tujuan & Output Tujuan
Output
Indikator
1. Mendukung dan membantu Output 1: Pengelolaan dan solusi konflik kehutanan • Lengkapi tujuan, output-output indikatornya Program Pemerintahtabel Aceh berisi Pengelolaan Hutan Pendidikan dapat beserta serta lahirnya kesepakatan dan untuk pengurangan emisi Gas berjalan secara optimal, partisipatif, kesepahaman para pihak yang berkonflik Rumah Kaca dan terciptanyan kolaboratif dalam memastikan fungsi dan Low Carbon Economy serta peruntukannya tidak terganggu mengurangi dampak negatif Output 2: Tersebarnya informasi melalui media dan dari perubahan iklim Tersebarnya informasi ke publik secara luas meningkatnya jumlah kunjungan 2. Perlindungan, konservasi dan rehabilitasi HP-STIK untuk memungkinkan pengelolaan HP-STIK dengan baik agar fungsinya relevan sesuai dengan SK Menteri Kehutanan Nomor: 724 Tahun 2009 tanggal, 19 Desember 2009
tentang climate change dan kehutanan
masyarakat, pelajar dan mahasiswa ke Hutan Pendidikan STIK
Output 3: Terciptanya kader-kader / Sumber Daya Manusia untuk lingkungan yang berkualitas
Perubahan paradigma di tingkat masyarakat, pelajar dan mahasiswa terhadap perubahan iklim beserta pengelolaan hutan
Output 4: Tersedianya benih dan bibit hutan berkualitas yang berkelanjutan
Adanya pengelolaan nursery yang berkelanjutan
Tujuan & Output Tujuan 3. Sebagai Laboratorium alam untuk • Lengkapi tabel berisi mengembangkan hutan dengan rekayasa teknologi yang produktif, lestari dan efesien serta rekayasa sosial yang mampu memperdayakan masyarakat sekitara hutan.
Output
Output 5:output-output beserta indikatornya tujuan,
4. Membentuk agroforestry dalam suatu sistem mixed farming (silvopastural) yang berorientasi sosial sekaligus untuk percontohan bagi perkembangan hutan dan masyarakat. 5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan terutama dari segi sosial ekonomi dan partisipatif.
Indikator
Berkurangnya luasan areal lahan kritis dan Bertambah luasan tutupan lahan
Output 6: Pembentukan kelompok masyarakat untuk menciptakan kader-kader sumberdaya manusia untuk lingkungan yang berkualitas
Terciptanya tegakan hutan di areal Hutan Pendidikan (HP-STIK)
Termanfaatkan lahan hutan Pendidikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar hutan dan tingginya minat masyarakat untuk ekowisata.
Capaian Tahun Pertama • • • • •
Penyiapan Kantor Sekretariat Program Perekrutan Tenaga Kerja Pembelian kebutuhan Untuk Kesekretariatan Sosialisasi dengan pihak gampong / desa Studi tentang Analisis Konflik Kehutanan FGD konflik hutan pendidikan STIK Survei Konflik di Hutan Pendidikan STIK Pertemuan Stakeholder dalam pengelolaan konflik hutan pendidikan STIK • Membangun kerjasama dengan masyarakat di 4 desa (Desa Jalin, Desa Bueng, Desa Data Cut, dan Desa Awek)
Capaian Tahun Pertama PEMBUATAN SARANA PERSEMAIAN/PEMBIBITAN • Pembersihan lahan • Pembangunan Pondok Kerja dan papan nama kegiatan • Pembangunan instalasi listrik dan air • Pembangunan Naungan Persemaian • Pembangunan Bedeng Tabur dan Bedeng Sapih • Pengadaan Media Tabur dan Media Sapih • Pengadaan benih • Penyemaian • Penyapihan benih • Perawatan Bibit
• TANAMAN YANG DISEMAI : 1 Pinus (Pinus Merkusii) 2 Mahoni (Swietenia macrophylla) 3 Jati (Tectona Grandis) mollucana) 4 Meranti (shorea sp) jiringa) 5 Jabon (anthocphalus Spp) 6 sengon (alibizia falcataria) draco) 7 Eukaliptus (Eucalyptus alba) 8 Beringin (ficu sp) 9 sentang (protium javanicum) 10 Jamblang (Syzygium cumini) 11 Trambesi (samanea saman)
12 Durian (Durio zibenthus) 13 Pinang (Areca cateccu) 14 Kemiri (Auleurites 15 Jengkol (Pihecelobium
16 Petai (parkia Speciosa) 17 Jernang (Daemonorop 18 Bambu (Bambu sp)
CAPAIAN TAHUN PERTAMA (08 April 2016 s/d 26 April 2017) STIK March 2017
Total Budget Plan Total Expenses (27.5%)
1. Daya serap/ penyerapan anggaran sampai dengan 31 Maret 2017 sebesar ± 27,5% dari grand total. 2. Pencapaian output fisik dan non fisik Fisik (pembangunan persemaian) sebesar ± 50% Non Fisik (Survei, Pelatihan, Dessiminasi, FGD dll) sebesar 5 – 7%
Dokumentasi Kegiatan Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Hutan Pendidikan STIK
Sosialisasi program kepada stakeholder
Membangun pos jaga
Membuat papan nama dan pengatapan
Penyediaan air
Membuat bedeng pesemaian
Mempersiapkan bibit
Pertumbuhan bibit
Pemindahan bibit
Survey konflik Hutan Pendidikan STIK
Analisis konflik Hutan Pendidikan STIK
Dukungan Stakeholders • Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bappeda, BKSDA Prov Aceh • Kepala desa serta aparatur Desa Kampung Bueng, Desa Data Cut, Desa Jalin, Desa Awek, Ketua Mukim Jantho, dan Camat Jantho Hampir semua pemangku kepentingan (stakeholder) memberikan dukungan dan partisipasi positif agar HP-STIK menjadi aset yang bermanfaat. Meskipun ada tantangan, namun hanya bersifat kasuistis yang bermakna gangguan bersifat kehilangan beberapa aset yang merupakan sarana praktek mahasiswa di Gedung Klimatologi karena tenaga keamanan yang minim. Saat ini sedang diupayakan agar gangguan temporer tersebut dapat diatasi. Pada dasarnya baik Pemda Aceh Besar maupun Pemda Provinsi kedepan akan memiliki komitmen untuk memberikan dukungan sejauh kemampuan yang ada. Adanya dukungan tersebut akan memberikan penguatan terhadap keberadaan HP-STIK kedepan. Selain itu juga dari berbagai komponen masyarakat ikut memberi dukungan yang positif.
Tantangan • Cuaca yang tidak stabil • Lokasi berada di sekat pemukiman penduduk di desa yang penghuninya masih berada pada taraf pendapatan relatif dan ada sebagian dari mereka dalam kondisi pengangguran tersembunyi. • Setiap ada aktivitas pembangunan di dalam HP-STIK , masyarakat selalu berusaha agar dapat dilibatkan sementara terdapat beberapa aktivitas yang memerlukan keterampilan khusus. • Komitmen tenaga pengajar dalam memanfaatkan HP-STIK sebagai laboratorium lapangan masih relatif rendah dan jarang diminati (praktek di areal hutan pendidikan).
Lessons Learned & Best Practices • Hasil analisa konflik menunjukkan perlunya perencanaan dan pengelolaan HPSTIK dengan melibatkan stakeholder. • Tersedianya percontohan pengelolaan persemaian sebagai tempat pembelajaran untuk masyarakat sekitar. • Pemanfaatan sarana praktek lapangan untuk mahasiswa-mahasiswa Aceh khususnya mahasiswa STI Kehutanan. • Tesedianya sarana dan prasarana untuk mendukung mencapai tujuan dari hutan pendidikan STI Kehutanan. • Adanya program ini, banyak pihak dari pemda dan masyarakat mengetahui fungsi dan peran kawasan hutan dan hutan pendidikan STIK. • Perlunya pengembangan mata pencaharian alternatif.
Strategi Keberlanjutan 1. Meningkatkan kerjasama dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama di Kab. Aceh Besar dan tingkat nasional dalam rangka pengelolaan multipihak. 2. Tersusunnya Bisplan (business plan) guna pengembangan program, yang didalamnya melibatkan masyarakat sekitar hutan pendidikan. 3. Menggalang dana dari berbagai sumber. 4. Mempromosikan keberadaan HP-STIK sebagai kawasan hutan pendidikan dengan keanekaragaman hayati dan sebagai laboratorium alam yang serbaguna baik akademik maupun non akademik 5. Menjadikan HP-STIK sebagai lokasi tempat praktek lapangan bagi mahasiswa STIK, Unsyiah, UIN Ar-Raniry dan Perguruan tinggi swasta lainnya sebagai bagian dari pengelolaan. Hasil peningkatan kapasitas baik sarana dan pra sarana oleh program ini menjadi modal bagi STI Kehutanan untuk mengembangkan program bersama pemerintah setempat.