No. 40/07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2014 sebesar 1.022.054 ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebesar 9.310 ton (-0,90 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2013 yang mencapai 1.031.364 ton. Penurunan produksi padi tahun 2014 disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 4.713 hektar (-2,10 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,56 kuintal/hektar 1,22 persen). Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 diperkirakan sebesar 1.063.382 ton GKG, naik sebesar 41.328 ton (4,04 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Peningkatan produksi tahun 2015 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 2.506 hektar (1,14 persen) dan produktivitas sebesar 1,33 kuintal/hektar (2,86 persen). Secara Nasional produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2014 mempunyai kontribusi sebesar 1,44 persen dari total produksi padi nasional sebesar 70,85 juta ton GKG, dan pada tahun 2015 kontribusi tersebut diperkirakan turun menjadi 1,41 persen dari total produksi nasional yang mencapai 75,55 juta ton GKG. B. JAGUNG ATAP 2014 produksi jagung sebesar 170.203 ton pipilan kering, naik sebesar 30.937 ton (22,21 persen) dibanding produksi tahun 2013 yang mencapai 139.266 ton. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan luas panen sebesar 7.473 ha (21,87 persen), dan produktivitas meningkat sebesar 0,12 ku/ha (0,29 persen). ARAM I produksi jagung tahun 2015 diperkirakan sebesar 142.132 ton pipilan kering, turun sebesar 28.071 ton (-16,49 persen) dibanding produksi tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 6.598 ha (-15,84 persen), dan produktivitas diperkirakan turun sebesar 0,32 ku/ha (-0,78 persen). C. KEDELAI ATAP 2014 produksi kedelai sebesar 16.399 ton biji kering, naik sebesar 3.745 ton (29,60 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 12.654 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 2.496 ha (32,66 persen) dan sedangkan produktivitas turun sebesar 0,38 ku/ha (-2,32 persen). ARAM I produksi kedelai tahun 2015 diperkirakan sebesar 16.475 ton biji kering, naik sebesar 75,80 ton (0,46 persen) dibanding produksi tahun 2014. Kenaikan tersebut diperkirakan disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,83 ku/ha (5,16 persen), sedangkan luas panen turun sebesar 450 ha (-4,44 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
A. Produksi Padi Berdasarkan hasil penghitungan Angka Tetap (ATAP), produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2014 sebesar 1.022.054 ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebesar 9.310 ton (-0,90 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2013 yang mencapai 1.031.364 ton. Penurunan produksi padi tahun 2014 disebabkan oleh penurunan luas panen turun sebesar 4.713 hektar (-2,10 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,56 kuintal/hektar (1,22 persen). Gambar 1. Perbandingan Produksi Padi di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 -2015
Keterangan :
- 2011-2014 Angka Tetap (ATAP) - 2015 Angka Ramalan I (ARAM I)
Penurunan produksi padi apabila kita perhatikan menurut jenisnya, tampak bahwa meskipun secara persentase penurunan produksi padi ladang jauh lebih tinggi dari padi sawah, namun penurunan produksi padi lebih banyak dipengaruhi oleh penurunan absolut pada komoditi padi sawah yang produksinya jauh lebih besar dibanding padi ladang (Tabel 1). Penurunan produksi padi secara umum selain disebabkan oleh banyaknya sarana pengairan (irigasi) yang mengalami kerusakan dan masih dalam proses perbaikan sehingga mengurangi luas tanam. Penurunan angka produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2014 tidak serta merta menyebabkan kontribusi terhadap produksi padi nasional menurun dibanding tahun 2013. Tahun 2014 dari total produksi nasional sebesar 70,85 juta ton GKG, kontribusi produksi padi Sulawesi Tengah sebesar 1,44 persen, turun sebesar 0,01 persen poin dibanding kontribusi tahun 2013 yang mencapai 1,45 persen. Namun demikian dari sisi urutan pemberi kontribusi terbesar nasional, posisi produksi padi Sulawesi Tengah tetap berada pada urutan ke-14 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
Tabel 1. Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2015
Uraian
(1)
2011
2012
2013
2014
2015
Perkembangan
(ATAP)
(ATAP)
(ATAP)
(ATAP)
(ARAM I)
Selama Tahun 2011-2015 (%)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6)
’11-12
’12-13
’13-14
’14-15
(7)
(8)
(9)
(10)
Padi Sawah - Luas Panen
215.328
221.909
217.428
213.649
213.654
3,06
-2,02
-1,74
0,89
47,52
45,33
46,50
47,11
47,11
-4,61
2,58
1,31
3,08
1.023.248
1.005.886
1.011.101
1.006.437
1.006.437
-1,70
0,52
-0,46
4,00
- Luas Panen
6.518
7.171
6.898
5.959
6.566
10,02
-3,81
-13,61
10,19
- Produktivitas
28,45
25,7
29,38
26,21
25,41
-9,67
14,32
-10,79
-3,05
18.541
18.430
20.263
15.617
16.687
-0,60
9,95
-22,93
6,85
221.846
229.080
224.326
219.613
222.119
3,26
-2,08
-2,10
1,14
46,96
44,71
45,98
46,54
47,87
-4,79
2,84
1,22
2,86
1.041.789
1.024.316
1.031.364
1.022.054
1.063.382
-1,68
0,69
-0,90
4,04
- Produktivitas - Produksi Padi Ladang
- Produksi Padi (Sawah+Ladang) - Luas Panen - Produktivitas - Produksi
Produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan I (ARAM I) diperkirakan mencapai 1.063.382 ton GKG, naik sebesar 41.328 ton (4,04 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Peningkatan produksi tahun 2015 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 2.506 hektar (1,14 persen) dan produktivitas sebesar 1,33 kuintal/hektar (2,86 persen). Jika dilihat menurut jenisnya, produksi padi sawah menunjukan peningkatan sebesar 40.258 ton (4,00 persen), dan padi ladang naik sebesar 1.070 ton (6,85 persen). Peningkatan produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2015, menyebabkan kontribusi terhadap produksi padi nasional juga meningkat dibanding tahun 2014 menjadi menjadi 1,41 persen dari total produksi nasional yang mencapai 75,55 juta ton GKG. Namun demikian secara nasional posisi produksi padi Sulawesi Tengah tetap berada pada urutan ke-14.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
B. Produksi Palawija Produksi jagung tahun 2014 sebesar 170.203 ton pipilan kering, naik sebesar 30.937 ton
(22,21 persen) dibanding produksi tahun 2013 yang mencapai 139.266 ton. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan luas panen sebesar 7.473 ha (21,87 persen) dan produktivitas sebesar 0,12 ku/ha (0,29 persen). Kenaikan produksi jagung tahun 2014 terjadi pada semua subround (Subround 1-3), yang masing-masing naik sebesar 13,09 persen, 49,38 dan 9,31 persen dibanding subround yang sama tahun 2013. Berdasarkan Angka Ramalan I (ARAM I), produksi jagung tahun 2015 diperkirakan sebesar 142.132 ton pipilan kering, turun sebesar 28.071 ton (-16,49 persen) dibanding produksi tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 6.598 ha (-15,84 persen), dan produktivitas diperkirakan turun sebesar 0,32 ku/ha (-0,78 persen). Produksi kedelai tahun 2014 sebesar 16.399 ton biji kering, naik sebesar 3.745 ton (29,60 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 12.654 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 2.496 ha (32,66 persen), sedangkan produktivitas turun sebesar 0,38 ku/ha (-2,32 persen). Tahun 2015 produksi kedelai diperkirakan 16.475 ton biji kering, naik sebesar 75,80 ton (0,46 persen) dibanding produksi tahun 2014. Kenaikan tersebut diperkirakan disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,83 ku/ha (5,16 persen), sedangkan luas panen turun sebesar 450 ha (-4,44 persen). Gambar 2. Perkembangan Produksi Palawija di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 -2015
Keterangan :
- 2011-2014 Angka Tetap (ATAP) - 2015 Angka Ramalan I (ARAM I)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
Adapun produksi kacang tanah tahun 2014 mencapai 5.853 ton biji kering, turun sebesar 1.450 ton (-19,85 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 7.303 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 220 ha (-5,54 persen), dan produktivitas turun sebesar 2,79 ku/ha (-15,17 persen). Tahun 2015 produksi kacang tanah diperkirakan sebesar 5.810 ton, turun 43 ton (-0,73 persen) dibanding tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan adanya penurunan produktivitas sebesar 1,04 ku/ha (-6,67 persen) , sedangkan luas panen naik sebesar 240 ha (6,40 persen). Produksi kacang hijau tahun 2014 sebesar 721 ton biji kering, menurun sebesar 118 ton (-14,06 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 839 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 170 ha (-38,44 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,27 ku/ha (3,25 persen). Tahun 2015 produksi kacang hijau diperkirakan sebesar 755 ton, naik 34 ton (4,72 persen) dibanding tahun 2014. Kenaikan tersebut diperkirakan disebabkan adanya kenaikan luas panen sebesar 45 ha (5,36 persen), sedangkan produktivitas diperkirakan turun sebesar 0,05 ku/ha (-0,58 persen). Produksi ubi kayu tahun 2014 sebesar 84.688 ton umbi basah berkulit, turun sebesar 16.262 ton (-16,11 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 100.950 ton. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya luas panen sebesar 770 ha (-15,90 persen), dan produktivitas sebesar 0,53 ku/ha (- 0,25 persen). Tahun 2015 produksi ubi kayu diperkirakan sebesar 58,835 ton, turun 25.853 ton (-30,53 persen) dibanding tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 1.360 ha (-33,38 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 8,92 ku/ha (4,29 persen). Produksi ubi jalar tahun 2014 sebesar 20.452 ton umbi basah berkulit, turun 1.098 ton (-5,10 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 21.550 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 169 ha (-8,45 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 3,94 ku/ha (3,66 persen). Tahun 2015 produksi ubi jalar diperkirakan sebesar 22.049 ton, naik 1.597 ton (7,81 persen) dibanding tahun 2014. Peningkatan tersebut diperkirakan disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 151 ha (8,24 persen), sedangkan produktivitas turun sebesar 0,45 ku/ha (-0,40 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
Tabel 2. Perkembangan Produksi Palawija di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2015
Uraian (1)
2011
2012
2013
2014
2015
Perkembangan
(ATAP)
(ATAP)
(ATAP)
(ATAP)
(ARAM I)
Selama Tahun 2011-2015 (%) ’11-12
’12-13
’13-14
’14-15
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Jagung - Luas Panen
41.218
37.418
34.174
41.647
35.049
-9,22
-8,67
21,87
-15,84
- Produktivitas
39,26
37,86
40,75
40,87
40,55
-3,57
7,63
0,29
-0,78
161.810
141.649
139.266
170.203
142.132
-12,46
-1,68
22,21
-16,49
- Luas Panen
4.632
5.621
7.642
10.138
9.688
21,35
35,95
32,66
-4,44
- Produktivitas
14,9
14,59
16,56
16,18
17,01
-2,08
13,50
-2,32
5,16
6.900
8.202
12.654
16.399
16.475
18,87
54,28
29,60
0,46
- Luas Panen
6.362
6.135
3.971
3.751
3.991
-3,57
-35,28
-5,54
6,40
- Produktivitas
16,52
15,44
18,39
15,6
14,56
-6,54
19,11
-15,17
-6,67
10.513
9.471
7.303
5.853
5.810
-9,91
-22,91
-19,85
-0,73
- Luas Panen
1.577
1.639
1.009
839
884
3,93
-38,44
-16,85
5,36
- Produktivitas
8,32
8,38
8,32
8,59
8,54
0,72
-0,72
3,25
-0,58
1.312
1.373
839
721
755
4,65
-38,89
-14,06
4,72
- Produksi Kedelai
- Produksi Kacang Tanah
- Produksi Kacang Hijau
- Produksi Ubi Kayu - Luas Panen
4.198
4.702
4.844
4.074
2.714
12,01
3,02
-15,90
-33,38
- Produktivitas
198,04
199,15
208,40
207,87
216,78
0,56
4,64
-0,25
4,29
- Produksi
83.139
93.642
100.950
84.688
58.835
12,63
7,80
-16,11
-30,53
Ubi Jalar - Luas Panen
2.306
2.516
2.001
1.832
1.983
9,11
-20,47
-8,45
8,24
- Produktivitas
108,89
107,04
107,70
111,64
111,19
-1,7
0,62
3,66
-0,40
- Produksi
25.111
26.932
21.550
20.452
22.049
7,25
-19,98
-5,10
7,81
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
Lampiran Tabel Tabel 3. Kontribusi Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Tahun 2014 Menurut Kabupaten/Kota Padi Sawah Kabupaten/Kota
Padi Ladang Kabupaten/Kota
Produksi (Ton) (2)
Share (%) (3)
Parimo
265.287
26,36
Tojo Una-una
5.341
34,20
Parimo
265.758
26,00
Banggai
179.165
17,80
Banggai
3.383
21,66
Banggai
182.549
17,86
Sigi
144.199
14,33
Sigi
1.737
11,12
Sigi
145.936
14,28
Donggala
109.696
10,90
Buol
1.366
8,75
Donggala
110.893
10,85
Poso
106.589
10,59
Donggala
1.197
7,67
Poso
107.235
10,49
Tolitoli
92.547
9,20
Morowali Utara
1.197
7,66
Tolitoli
92.547
9,06
Morowali Utara
37.888
3,76
Poso
646
4,14
Morowali Utara
39.085
3,82
Morowali
37.470
3,72
Parimo
470
3,01
Morowali
37.750
3,69
Buol
19.020
1,89
Morowali
280
1,79
Buol
20.386
1,99
Tojo Una-una
9.791
0,97
Banggai Kep.
-
0,00
Tojo Una-una
15.132
1,48
Palu
2.492
0,25
Tolitoli
-
0,00
Palu
2.492
0,24
Banggai Kep.
2.291
0,23
Banggai Laut
-
0,00
Banggai Kep.
2.291
0,22
Banggai Laut
-
0,00
Palu
-
0,00
Banggai Laut
-
0,00
1.006.437
100,00
15.617
100,00
1.022.054
100,00
(1)
Sulawesi Tengah
(5)
Sulawesi Tengah
Produksi (Ton) (6)
Padi (Sawah+Ladang)
Share (%) (7)
Kabupaten/Kota (8)
Sulawesi Tengah
Produksi (Ton) (9)
Share (%) (10)
Tabel 4. Kontribusi Produksi Jagung, Kedelai, dan Kacang Tanah Tahun 2014 Menurut Kabupaten/Kota Jagung
Kedelai
Kacang Tanah
Kabupaten/Kota
Produksi (Ton)
Share (%)
Kabupaten/Kota
Produksi (Ton)
Share (%)
Kabupaten/Kota
Produksi (Ton)
Share (%)
(1)
(2)
(3)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Sigi
48.372
28,42
Tojo Una-una
11.520
70,24
Banggai Kep.
1.192
20,37
Tojo Una-una
44.884
26,37
Banggai
2.714
16,55
Sigi
1.129
19,30
Parimo
21.501
12,63
Parimo
1.505
9,18
Parimo
913
15,60
Banggai
15.547
9,13
Poso
323
1,97
Banggai
845
14,44
Donggala
12.640
7,43
Donggala
126
0,77
Donggala
404
6,90
Poso
12.435
7,31
Morowali Utara
114
0,69
Poso
301
5,14
Palu
4.679
2,75
Buol
61
0,37
Palu
214
3,65
Buol
3.890
2,29
Morowali
21
0,13
Tolitoli
203
3,48
Tolitoli
2.744
1,61
Tolitoli
10
0,06
Tojo Una-una
201
3,44
Morowali Utara
1.913
1,12
Banggai Kep.
4
0,03
Morowali Utara
187
3,19
Morowali
989
0,58
Sigi
2
0,01
Buol
139
2,38
Banggai Kep.
375
0,22
Banggai Laut
-
0,00
Morowali
94
1,60
Banggai Laut
233
0,14
Palu
-
0,00
Banggai Laut
30
0,51
170.203
100,00
16.399
100,00
5.853
100,00
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
Tabel 5. Kontribusi Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau, Ubi kayu, dan Ubi Jalar Tahun 2014 Menurut Kabupaten/Kota
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Kabupaten/Kota
Produksi (Ton)
Share (%)
Kabupaten/Kota
Produksi (Ton)
Share (%)
Kabupaten/Kota
Produksi (Ton)
Share (%)
(1)
(2)
(3)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
40.162
47,42
Parimo
5.192
25,39
Banggai
3.562
17,42
Parimo
199
27,63
Poso
Banggai
174
24,11
Parimo
9.084
10,73
Donggala
83
11,47
Sigi
8.025
9,48
Sigi
3.445
16,84
Sigi
77
10,69
Donggala
5.448
6,43
Poso
1.723
8,42
Tojo Una-una
72
9,93
Banggai
4.979
5,88
Tolitoli
1.467
7,17
Tolitoli
49
6,79
Banggai Kep.
3.461
4,09
Donggala
1.311
6,41
Morowali
28
3,90
Tolitoli
2.967
3,50
Banggai Kep.
929
4,54
Poso
23
3,15
Morowali
2.644
3,12
Morowali
892
4,36
Buol
10
1,32
Tojo Una-una
2.070
2,44
Tojo Una-una
790
3,86
Morowali Utara
7
0,90
Banggai Laut
2.034
2,40
Morowali Utara
615
3,01
Banggai Laut
1
0,10
Morowali Utara
1.930
2,28
Palu
217
1,06
Banggai Kep.
0
0,00
Palu
1.442
1,70
Banggai Laut
193
0,94
Palu
0
0,00
Buol
440
0,52
Buol
116
0,57
721
100,00
84.688
100,00
20.452
100,00
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015
METODE PENGHITUNGAN ANGKA RAMALAN I PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA TAHUN 2015
Data produksi padi dan palawija tahun 2014 yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini merupakan Angka Tetap (ATAP), sedangkan data tahun 2015 adalah Angka Ramalan. Metodologi yang digunakan untuk penghitungan Angka Ramalan I (ARAM I) tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Luas Panen Subround 1 (Januari-April) 2015: angka realisasi. 2. Produktivitas Subround 1 (Januari-April) 2015: angka realisasi 3. Produksi Subround 1 (Januari-April) 2015 = Luas Panen Subround 1 X Produktivitas Subround 1 4. Luas Panen Subround 2 (Mei-Agustus) 2015: didasarkan pada realisasi luas tanaman akhir bulan April 2015 5. Produktivitas Subround 2 (Mei-Agustus) 2015: didasarkan pada series produktivitas Mei-Agustus tahun-tahun sebelumnya 6. Produksi Subround 2 (Mei-Agustus) 2015: = Ramalan Luas Panen Subround 2 X Ramalan Produktivitas Subround 2 7. Ramalan Luas Panen Subround 3 (September-Desember) 2015: didasarkan pada ramalan luas tanaman akhir bulan Agustus 2015 8. Ramalan Produktivitas Subround 3 (September-Desember) 2015: didasarkan pada series produktivitas September-Desember tahun-tahun sebelumnya 9. Ramalan Produksi Subround 3 (September-Desember) 2015: = Ramalan Luas Panen Subround 3 X Ramalan Produktivitas Subround 3 10. Ramalan Luas Panen Januari-Desember 2015: = Penjumlahan luas panen Subround 1 + ramalan Subround 2 + ramalan Subround 3 11. Ramalan Produksi Januari-Desember 2015: = Penjumlahan produksi Subround 1 + ramalan Subround 2 + ramalan Subround 3 12. Ramalan Produktivitas Januari-Desember 2015: = Ramalan produksi Januari-Desember 2015 dibagi ramalan luas panen Januari-Desember 2015 Model yang digunakan untuk meramalkan luas panen subround 2 dan 3 adalah dengan model regresi. sedangkan produktivitas subround 2 dan 3 diramalkan dengan menggunakan persamaan trend linier atau smoothing eksponensial. tergantung pola datanya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tengah No. 40 /07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015