BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPRI FEBRUARI 2010
;
Pada bulan Februari 2010 NTP di Provinsi Kepri tercatat 99,43 mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen dibanding NTP pada bulan Januari 2010. NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 63,88; NTP Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 106,39; NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) sebesar 113,78; NTP Subsektor Peternakan (NTP-Pt) sebesar 92,67 dan NTP Subsektor Perikanan (NTP-Pi) sebesar 107,40.
;
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada Februari 2010, 17 Provinsi diantaranya mengalami kenaikan NTP dan 15 Provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada bulan Februari 2010 terjadi di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 1,65 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu sebesar 1,20 persen.
;
Pada Februari 2010, inflasi pedesaan di Provinsi Kepri tercatat sebesar 0,10 persen. Inflasi sebesar 0,10 persen pada bulan ini dipicu oleh naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan sebesar 0,13 persen, kelompok sandang sebesar 0,49 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,06 persen. Sebaliknya kelompok makanan jadi justru mengalami penurunan indeks sebesar 0,44 persen. Sedangkan kelompok kesehatan serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga indeksnya stabil dibanding dengan keadaan pada bulan Januari 2010.
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
1
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di Provinsi Kepri pada Februari 2010, tercatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen dibanding bulan Januari 2010, yaitu naik dari 99,11 menjadi 99,43. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian (indeks yang diterima petani) relatif lebih tinggi dibanding kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian (indeks yang dibayar petani). Dalam hal ini indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen, sedangkan kenaikan indeks yang dibayar petani hanya sebesar 0,09 persen. Tabel 1. Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepri Per Subsektor Februari 2010 (2007=100) Bulan Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) Umum a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP)
Persentase Perubahan
Januari 2010 (2)
Februari 2010 (3)
76,88 120,53 63,78
77,12 120,73 63,88
0,31 0,16 0,14
127,01 121,19 104,80
129,25 121,49 106,39
1,77 0,25 1,51
138,73 120,33 115,30
136,91 120,33 113,78
-1,31 0,00 -1,32
105,70 113,68 92,98
105,33 113,66 92,67
-0,34 -0,01 -0,33
121,69 115,21 105,62
123,86 115,32 107,40
1,78 0,09 1,69
116,92 117,96 99,11
117,40 118,07 99,43
0,42 0,09 0,33
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
(4)
2
Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepri selama bulan Februari 2010 tercatat tiga subsektor mengalami kenaikan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,14 persen, subsektor hortikultura
sebesar 1,51 persen dan
subsektor perikanan sebesar 1,69 persen. Sebaliknya NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan justru mengalami penurunan, masingmasing sebesar 1,32 persen dan 0,33 persen. 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perkembangan harga dari beragam komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2010, di Provinsi Kepri indeks harga yang diterima petani (It) terjadi kenaikan sebesar 0,42 persen dibandingkan dengan It bulan Januari 2010, yaitu naik dari 116,92 menjadi 117,40. Kenaikan It terjadi pada subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura dan subsektor perikanan masing-masing sebesar 0,31 persen 1,77 persen dan 1,78 persen. Sebaliknya
indeks pada yang diterima petani pada subsektor tanaman
perkebunan rakyat dan subsektor peternakan justru mengalami penurunan, masingmasing sebesar 1,31 persen dan 0,34 persen. Kenaikan It terbesar terjadi pada subsektor perikanan yang disebabkan oleh naiknya
harga
komoditi
ikan
bawal,
ikan
belanak,
ikan
kembung,
ikan
layur/beladang, ikan tenggiri, ikan teri, kepiting laut, dan sotong. Sedangkan penurunan It terbesar terjadi pada subsektor tanaman perkebunan
rakyat yang
disebabkan oleh turunnya harga komoditi cengkeh. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Februari 2010 di Provinsi Kepri tercatat indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen dibandingkan dengan Januari 2010, atau naik dari 117,96 menjadi 118,07. Kenaikan Ib terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,16 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,25 persen dan Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
3
subsektor perikanan sebesar 0,09 persen. Sebaliknya Ib pada subsektor peternakan justru mengalami penurunan sebesar 0,01 persen. Sedangkan Ib pada subsektor tanaman perkebunan rakyat pada bulan ini relatif stabil dibanding dengan keadaan pada bulan Januari 2010. Kenaikan Ib terbesar terjadi pada subsektor tanaman hortikultura yang disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,11 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,79 persen. 3. NTP Subsektor
a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) di Provinsi Kepri pada bulan Februari 2010 tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen atau naik dari 63,78 menjadi 63,88. Hal ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani relatif lebih tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib). Indeks yang diterima petani subsektor tanaman pangan pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,16 persen. Naiknya indeks yang diterima petani (It) sebesar 0,31 persen pada bulan ini disebabkan naiknya harga komoditi ketela rambat dibanding dengan harga pada bulan Januari 2010. Naiknya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,16 persen pada bulan ini disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,17 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,15 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan Februari 2010, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H) mengalami kenaikan sebesar 1,51 persen atau naik dari 104,80 pada bulan Januari 2010 menjadi 106,39. Naiknya NTP pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani (sebesar 1,77 persen) relatif lebih tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani (sebesar 0,25) persen.
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
4
Indeks yang diterima petani (It) pada subsektor tanaman hortikultura mengalami kenaikan sebesar 1,77 persen disebabkan naiknya harga komoditi sayur bayam, buncis, cabe merah, kacang panjang, sayur kangkung, ketimun, sawi, terung panjang, nanas, nangka dan pisang. Indeks yang dibayar petani (Ib) pada subsektor tanaman hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen yang diakibatkan oleh naiknya indeks konsumsi rumahtangga sebesar 0,11 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,79 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) Nilai Tukar Petani untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) di Provinsi Kepri pada bulan Februari 2010 tercatat mengalami penurunan sebesar 1,32 persen atau turun dari 115,30 menjadi 113,78. Penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya
indeks yang diterima petani sebesar 1,31 persen,
sedangkan indeks yang dibayar petani realtif stabil dibanding dengan keadaan pada bulan Januari 2010. Penurunan indeks yang diterima petani (It) pada subsektor tanaman perkebunan rakyat pada bulan ini disebabkan oleh turunnya harga komoditi cengkeh dibandingkan dengan harga pada bulan Januari 2010. d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Nilai Tukar Petani subsektor Peternakan (NTP-Pt) pada bulan Februari 2010 di Provinsi Kepri mengalami penurunan sebesar 0,33 persen atau turun dari 92,98 menjadi 92,67. Turunnya NTP-Pt pada bulan ini
disebabkan
penurunan indeks yang diterima petani relatif lebih besar dibanding dengan penurunan indeks
yang dibayar petani, dalam hal ini indeks yang diterima
petani mengalami penurunan sebesar 0,34 persen sedangkan indeks yang dibayar petani hanya mengalami penurunan sebesar 0,01 persen. Turunnya indeks yang diterima petani (It) disebabkan terjadinya penurunan harga ternak ayam, itik/bebek dan komoditi telur. Sedangkan penurunan indeks yang dibayar petani disebabkan terjadinya penurunan indeks
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
5
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Januari 2010 dan Februari 2010 (2007=100) Kelompok dan Sub kelompok
Bulan Januari 2010 (2)
(1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Persentase Februari 2010 (3)
Perubahan (4)
76,88 103,75 75,30 120,53 121,31 117,08
77,12 103,75 75,55 120,73 121,51 117,25
0,31 0,00 0,33 0,16 0,17 0,15
127,01 127,50 123,49 121,19 122,58 115,95
129,25 129,95 124,33 121,49 122,72 116,86
1,77 1,91 0,68 0,25 0,11 0,79
138,73 138,73 120,33 121,80 114,83
136,91 136,91 120,33 121,80 114,87
-1,31 -1,31 0,00 0,00 0,03
105,70 100,43 104,21 106,88 117,11 113,68 119,13 104,25
105,33 100,43 104,21 106,28 116,79 113,66 119,26 103,99
-0,34 0,00 0,00 -0,56 -0,28 -0,01 0,11 -0,25
121,69 121,69 115,21 119,90 107,54
123,86 123,86 115,32 121,08 107,53
1,78 1,78 0,09 0,15 -0,01
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
6
biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,25 persen dan sedikit dinetralisir dengan naiknya indeks subkelompok IKRT sebesar 0,11 persen. e. Subsektor Perikanan (NTN) NTPi Nilai Tukar Petani subsektor perikanan (NTP-Pi) pada bulan Februari 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,69 persen dibanding dengan bulan sebelumnya atau naik dari 105,62 menjadi 107,40. Naiknya NTP-Pi pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima nelayan (1,78 persen) relatif lebih tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar nelayan (0,09 persen). Naiknya indeks yang diterima nelayan (It) sebesar 1,78 persen disebabkan naiknya harga komoditi ikan bawal, ikan belanak, ikan kembung, ikan layur/beladang, ikan tenggiri, ikan teri, kepiting laut, dan sotong. Naiknya Ib pada subsektor perikanan disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok IKRT sebesar 0,15 persen, sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) justru mengalami penurunan sebesar 0,01 persen. 4. Perbandingan antar Provinsi Dari 32 Provinsi yang menyusun NTP Nasional pada Februari 2010 tercatat 17 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 15 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Februari 2010 terjadi di Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Nangro Aceh Darusalam serta Riau, masing-masing sebesar 1,65 persen; 1,41 persen; 0,96 persen dan 0,66 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Bali dan Nusa Tenggara Barat masing-masing sebesar 1,20 persen; 0,89 persen; 0,85 persen dan 0,70 persen. 5.
Indek Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Februari 2010 di Provinsi Kepri tercatat inflasi sebesar 0,10 persen yang disebabkan naiknya indeks kelompok bahan makanan sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan sebesar 0,13
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
7
persen, kelompok sandang sebesar 0,49 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,06 persen. Sebaliknya kelompok makanan jadi justru mengalami penurunan indeks sebesar 0,44 persen. Sedangkan kelompok kesehatan serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini indeksnya stabil dibanding dengan keadaan pada bulan Januari 2010.
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
8
Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya Februari 2010 (2007=100) IT Propinsi
IB
NTP
Nanggroe Aceh Darussalam 124,77 126,45 Sumatera Utara 131,30 Sumatera Barat 121,04 Riau 113,92 Jambi 124,11 Sumatera Selatan 135,90 Bengkulu 134,98 Lampung 104,70 Bangka Belitung 117,40 Kep. Riau 125,13 Jawa Barat 121,58 Jawa Tengah 131,74 DI Yogyakarta 124,90 Jawa Timur 125,50 Banten 125,48 Bali 120,86 Nusa Tenggara Barat 130,35 Nusa Tenggara Timur 121,55 Kalimantan Barat 123,38 Kalimantan Tengah 127,69 Kalimantan Selatan 122,43 Kalimantan Timur 122,45 Sulawesi Utara 123,29 Sulawesi Tengah 127,90 Sulawesi Selatan 134,80 Sulawesi Tenggara 118,68 Gorontalo 132,71 Sulawesi Barat 128,29 Maluku 122,57 Maluku Utara 127,09 Papua Barat 125,79 Papua
1,33 120,86 -0,39 123,45 0,75 124,03 0,88 117,51 0,89 119,74 2,17 119,87 1,01 128,47 0,70 120,48 -0,17 111,05 0,42 118,07 0,78 127,63 0,17 121,30 0,00 119,93 0,29 126,75 0,42 125,20 -0,08 122,36 -0,45 125,84 1,05 126,99 -0,17 120,09 0,81 121,39 1,46 120,78 0,81 120,65 -0,32 121,42 -1,03 127,07 0,63 126,36 0,48 122,19 0,32 118,23 0,64 125,24 -0,02 124,41 -0,12 124,25 -0,10 122,14 0,55 122,58
% Perb 0,37 -0,04 0,73 0,22 0,45 0,51 0,44 0,48 -0,22 0,09 1,01 0,56 0,40 0,57 0,51 0,77 0,24 0,69 0,23 0,48 0,05 0,49 0,58 0,17 0,68 -0,13 -0,01 0,49 0,50 0,39 0,33 0,35
125,27
0,43 123,92
0,53
Nasional
Indeks
% Perb
Indeks
Rasio
% Perb
103,24 102,44 105,87 103,00 95,14 103,54 105,78 112,04 94,29 99,43 98,04 100,23 109,85 98,54 100,24 102,56 96,04 102,65 101,22 101,64 105,72 101,48 100,85 97,02 101,22 110,32 100,39 105,96 103,12 98,65 104,06 102,62
0,96 -0,34 0,02 0,66 0,44 1,65 0,57 0,21 0,05 0,33 -0,23 -0,39 -0,40 -0,28 -0,09 -0,85 -0,70 0,36 -0,39 0,33 1,41 0,32 -0,89 -1,20 -0,05 0,61 0,33 0,15 -0,53 -0,50 -0,42 0,20
101,09
-0,10
Berita Resmi Statistik No.170/04/21/Th. V, 1 April 2010
9