Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
Jurnal KBP Volume 1 - No. 3, Desember 2013
PERILAKU UMKM SEBAGAI PENGGUNA JASA PERBANKAN TERHADAP PENGELOLAAN MODAL KERJA DAN ARUS KAS PADA UMKM DI KOTA PADANG Yulistia STIE “KBP" Padang (
[email protected])
ABSTRACT This research was carried out on SMEs Padang city. This research aims to find out how to influence the customers behavior to SMEs, working capital and cash flow. The respondents in this study consisted of a store building and a minimarket. The number of respondents was 36 SMEs are scattered in the city of Padang. Analytical techniques used is Correlation Pearson and statistical analysis Of the test results t. Correlation Pearson noted that 100% of customers behavior significantly influential in using credit and savings products in the transaction of cash flow and working capital management company. While the products of the banking transactions of new incoming cash flow 22.5% of respondents who have used these products in the transaction a credit transaction and storage, and 77.5% more yet to use products offered by banks. From the results of the test statistic value t, variable customers behavior found the value of sig 0.000 which means that the influential variables significantly to the working capital and cash flow. Keywords :
Customers Behavior, SMEs, working capital, cash flow
PENDAHULUAN Dalam pengembangan usaha suatu perusahaan dan individu membutuhkan modal kerja.Modal kerja bisa bersumber dari intern perusahaan, suntikan dari pemilik perusahaan maupun pinjaman dari bank.Pinjaman dari bank dapat berupa pemberian kredit modal kerja.Namun untuk mendapatkan kredit bank tidaklah mudah.Hal ini disebabkan oleh banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kredit.Meskipun begitu, sebenarnya perbankan kini harusnya dapat menjadi harapan baru dalam pengembangan usaha baik bagi perusahaan maupun individu pasca terjadinya krisis
ekonomi yang melanda bangsa Indonesia. Salah satu usaha yang mampu bertahan disaat terjadinya krisis adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tetapi hanya 20% UMKM yang telah tersentuh oleh perbankan dalam pengadaan modal kerja (Pusat Inovasi UMKM : 2011). Hal ini sangat memprihatikan, padahal untuk kelancaran usaha masyarakat Indonesia, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagian besar dananya berasal dari pinjaman bank.Maka dari itu, kehadiran bank sangatlah diharapkan bagi UMKM dalam pengadaan modal kerja.
470
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus diakui sebagai kekuatan strategis dan penting untuk mempercepat pembangunan daerah karena pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah setiap tahun mengalami peningkatan. Kita tidak boleh mengabaikan keberadaan UMKM yang strategis baik secara nasional maupun daerah. UMKM memiliki posisi penting, bukan saja dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di daerah, dalam banyak hal mereka menjadi perekat dan menstabilkan masalah kesenjangan sosial. Pengelolaan modal kerja yang baik dari pihak manajemen suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya.Salah satunya dapat dilihat dari laporan pencatatan aliran kas masuk dan kas keluar. Aliran kas masuk tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar penerimaan yang dihasilkan oleh suatu kegiatan dalam operasi perusahaan dan aliran kas keluar tersebut akan menggambarkan seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan. Untuk mengatasi masalah yang terjadi antaraUMKM dengan perbankan dapat diselesaikan jika adanya kesepakatan antar pihak. Kerja sama yang baik antar kedua belah pihak akan saling menguntungkan baik bagi UMKM yang membutuhkan tersedianya modal kerja maupun bagi pihak perbankan sebagai pemberi kredit modal kerja. Pihak perbankan dalam memberikan kredit selalu berpatokan kepada terpenuhinya persyaratan 5C (character, capacity, capital, condition of economic and collateral).Hal ini tentunya mempersulit UMKM untuk mendapatkan pinjaman kredit dari bank. Namun bagi perusahaan yang
471
mampu memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak perbankan, mereka juga memiliki kriteria dalam memilih bank mana yang akan mereka ajukan permohonan kredit. Karena perilaku pengguna jasa perbankan yang sangat beragam. Contohnya saja dalam hal harapan yang diinginkan, pelayanan yang diberikan, produk yang ditawarkan, lokasi yang strategis, besar bunga kredit yang ditawarkan, dan kinerja perbankan serta kemudahan dalam traksaksi akan selalu dinilai oleh perusahaan sebelum mengajukan kredit pada pihak perbankan. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Modal Kerja Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal kerja.Modal kerja yang cukup dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Karena tanpa modal kerja yang cukup perusahaan tidak akan dapat bekerja secara optimal dalam mencapai tujuannya. Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Pengelolaan modal kerja erat kaitannya dengan kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Jika manajemen tidak mampu mengelola modal kerjanya dengan baik maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut dapat terancam. Pengelolaan modal kerja yang baik dari pihak manajemen nantinya akan terlihat dalam laporan keuangan. Agar laporan keuangan yang disajikan pihak manajemen dapat diandalkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan khususnya dalam pengelolaan modal kerja maka pihak manajemen harus
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
memperhatikan kerja.
manajemen
modal
Arus Kas Dalam SAK ETAP (2009, bab 7) dijelaskan bahwa pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode ini laba atau rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi dari dampak dari: a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan; b. Pos non kas seperti penyusutan, penyisihan, dan keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi; dan c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Sedangkan dalam pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan,entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah agregat arus kas yang berasal dari akuisis dan pelepasan entitas anak atau unit usaha lain yang disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. UMKM dan Perilaku Pengguna Jasa Perbankan UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran yang berpengaruh kepada menurunnya tingkat kemiskinan dan pada akhirnya akan meningkatnya kesejahteraan. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 6 adalah : a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
472
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Tentunya dalam setiap kegiatan usaha mengalami masalah dalam mengembangkan kegiatan usahanya. Hambatan mengembangkan usaha setiap perusahaan akan berbeda antara satu dengan usaha yang lainnya. Apalagi krisis yang melanda bangsa Indonesia yang membuat banyak perusahaan gulung tikar dan hanya beberapa usaha yang masih mampu bertahan.Salah satunya Usaha Mikro, Kecil dan menengah. Pasca krisis ada beberapa kendala yang dihadapi oleh UMKM dalam pengembangan usahanya adalah : a. Kurangnya modal Seringkali keluhan yang disampaikan oleh UMKM adalah kurangnya modal untuk mengembangkan usahanya, meskipun permintaan atas usaha mereka meningkat namun karena terkendala dana maka seringkali permintaan tidak dapat terpenuhi (Kompas, 18/7/08). Hal ini terlihat bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia hanya 20% yang telah tersentuh oleh perbankan (Pusat Inovasi UMKM : 2011). Padahal peran
473
perbankan sangat dibutuhkan dalam perkembangan usahanya. b. Kemampuan manajerial yang rendah Bagi UMKM tidak semuanya mampu mengelola usahanya dengan baik karena minimnya keterampilan manajerial.Untuk itu diperlukan pemberdayaan SDM para pengusaha. c. Sulit dan mahalnya pengurusan izin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan UMKM didaerah ternyata sulit mendapatkan perizinan."Ternyata bahwa UMKM yang sudah kecil itu di dalam perizinannya lebih sulit dibandingkan membuat perusahaan-perusahaan besar.Sudah kecil, sulit, mahal," sebut Hatta, dalam acara KPPOD Award 2011 di Jakarta, Selasa (7/6/2011). Waktu dan biaya pengurusan izin tersebut menjadi salah satu penyebabnya.Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengurus TDP adalah 11 hari.Padahal standar dari Kementerian Perdagangan hanya tiga hari.Selain itu, biayanya juga cukup tinggi, sekitar Rp 500.000.Padahal harga yang dipatok pemerintah pusat hanya Rp 100.000 untuk perusahaan perorangan. (kompas.com) Pengguna Jasa Perbankan UMKM yang sebagian besar modalnya berasal dari pinjaman bank maka antara perbankan dan pengguna jasa perbankan diharapkan adanya kerja sama yang baik agar saling menguntungkan. Kendala yang sering terjadi antara pihak perbankan dan pihak pengguna jasa perbankan khususnya UMKM adalah dalam hal kredit modal kerja.
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
Dalam memberikan kredit pihak perbankan selalu berpatokan kepada terpenuhinya persyaratan 5C (character, capacity, capital, condition of economic and collateral).Hal ini tentunya mempersulit UMKM untuk mendapatkan pinjaman kredit dari bank. Dalam pengajuan kredit, pihak pengguna jasa perbankan juga memiliki beberapa kriteria dalam memilih bank mana yang akan mereka ajukan permohonan kredit. Hipotesis H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara perilaku UMKM terhadap modal kerja H2 : Terdapat pengaruh signifikan antara perilaku UMKM terhadap arus kas METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh UMKM yang ada diKota Padang yang terdiri dari 11 kecamatan.UMKM dalam penelitian ini
berupa swalayan, mini market dan toko bangunan dengan syarat UMKM tersebut telah tersentuh oleh bank dan mengggunakan jasa perbankan dalam kegiatan operasinya. Pengambilan sampel metode yang digunakan adalah metode clustersampling. Dari 155 UMKM berupa toko bangunan, swalayan dan mini market yang tersebar di 11 kecamatan maka UMKM yang akan menjadi sampling dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 buah. Defenisi dan Operasional Variabel Pengelolaan Modal Kerja Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar.Modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar. Skala pengukurannya dapat terlihat pada tabel 1
Tabel 1 No.
Pertanyaan
1. 2.
Modal kerja yang dibutuhkan berasal dari sumber mana saja? Jika modal kerja tersebut diperoleh dari sumber ektern, maka sumber ektern mana saja modal kerja tersebut diperoleh? Sulitkah perusahaan dalam memperoleh kredit modal kerja dari pihak kreditur seperti perbankan? Apakah bentuk jaminan / agunan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan kredit dari perbankan? Modal kerja yang diperoleh dari kreditur berfungsi untuk apa saja? Manajemen modal kerja seperti apa yang telah digunakan perusahaan dalam mengelola modal kerja? Komponen aktiva lancar apa saja yang digunakan perusahaan? Komponen hutang lancar apa saja yang digunakan perusahaan?
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Skala Pengukuran Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal
Sumber : Lampiran 1
474
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
Pembuatan Kuisioner No.
Variabel
1.
Dependen
Sub Indikator Variabel Modal a. Aktiva 1. Kerja Lancar b. Hutang 2. Lancar c. Prinsip 5C 3.
Item Pertanyaan
Sumber/ Referensi Modal kerja yang dibutuhkan a. Riyanto, berasal dari sumber mana saja? 1997 :209 Jika modal kerja tersebut diperoleh b. Mirnawati, dari sumber ektern, maka sumber 2011 ektern mana saja modal kerja tersebut diperoleh? Sulitkah perusahaan dalam memperoleh kredit modal kerja dari pihak kreditur seperti perbankan? Apakah bentuk jaminan / agunan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan kredit dari perbankan? Modal kerja yang diperoleh dari kreditur berfungsi untuk apa saja? Manajemen modal kerja seperti apa yang telah digunakan perusahaan dalam mengelola modal kerja? Komponen aktiva lancar apa saja yang digunakan perusahaan? Komponen hutang lancar apa saja yang digunakan perusahaan?
4.
5. 6.
7. 8.
Arus Kas Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya.Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan
informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor dan pemakai lainnya. Skala pengukurannya dapat terlihat pada tabel 2
Tabel 2 No.
Pertanyaan
1.
Apakah dalam transaksi arus kas masuk menggunakan jasa perbankan? Penerimaan kas dalam bentuk apa saja yang menggunakan jasa perbankan? Produk perbankan apa saja yang digunakan jika terjadi penerimaan kas? Apakah dalam transaksi arus kas keluar menggunakan jasa perbankan? Pengeluaran kas dalam bentuk apa saja yang menggunakan jasa perbankan? Produk perbankan apa saja yang digunakan jika terjadi pengeluaran kas? Apabila perusahaan ingin melakukan investasi dibank, maka investasi dalam bentuk apakah yang akan digunakan oleh perusahaan?
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Sumber : Lampiran 2
475
Skala Pengukuran Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
Pembuatan Kuisioner No.
Variabel
1.
Dependen
Sub Indikator Variabel Arus Kas a. Aktivitas 1. Operasi b. Aktivitas Investasi 2. c. Aktivitas Pendanaan 3.
Item Pertanyaan
Sumber/ Referensi
Apakah dalam transaksi arus a. kas masuk menggunakan jasa perbankan? Penerimaan kas dalam bentuk b. apa saja yang menggunakan jasa perbankan? Produk perbankan apa saja yang digunakan jika terjadi penerimaan kas? Apakah dalam transaksi arus kas keluar menggunakan jasa perbankan? Pengeluaran kas dalam bentuk apa saja yang menggunakan jasa perbankan? Produk perbankan apa saja yang digunakan jika terjadi pengeluaran kas? Apabila perusahaan ingin melakukan investasi dibank, maka investasi dalam bentuk apakah yang akan digunakan oleh perusahaan?
4.
5.
6.
7.
UMKM Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah suatu usaha ekonomi produkif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang
SAK ETAP 2009 tentang Arus Kas Subramanyam dan Wild
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik lansung maupun tidak langsung. Skala pengukurannya dapat terlihat pada tabel 3
Tabel 3 No.
Pertanyaan
1.
Apakah dalam pengembangan usaha, perusahaan menggunakan jasa perbankan? Berapa hasil penjualan perusahaan dalam kurun waktu 1 tahun? Jasa perbankan apa saja yang digunakan? Telah berapa lama perusahaan menggunakan jasa perbankan dalam pengembangan usaha? Jika menggunakan jasa perbankan, jasa perbankan apa saja yang digunakan? Jika menggunakan transaksi penyimpanan, produk penyimpanan apa saja yang dipakai? Jika menggunakan transaksi kredit, produk kredit apa saja yang dipakai? Biasanya produk yang ditawarkan bank sering digunakan untuk transaksi apa saja?
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Skala Pengukuran Nominal Ordinal Nominal Interval Nominal Nominal Nominal Nominal
Sumber : Lampiran 3
476
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
kreditur yang bersedia memberikan kredit modal kerja.Pertimbangan tersebut berhubungan dengan perilaku pengguna jasa perbankan.Beberapa perilaku perbankan dapat di nilai dengan asumsi puas dan tidak puas nya pengguna jasa perbankan terhadap perbankan. Skala pengukurannya dapat terlihat pada tabel 4
Perilaku Pengguna Jasa Perbankan Dalam memberikan kredit, pihak perbankan selalu berpatokan kepada terpenuhinya syarat 5 C (Character, Capacity, Capital, Condition of economic, Collateral).Jadi sebelum mengajukan kredit, para debitur mempunyai banyak pertimbangan dalam memilih calon Tabel4 No.
Pertanyaan
1.
Dalam transaksi penyimpanan, apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk memilih jenis perbankan yang diinginkan? Dalam transaksi kredit, apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk memilih jenis perbankan yang akan diajukan kredit? Apa saja fasilitas / produk yang ditawarkan bank yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi penyimpanan dan transaksi kredit?
2. 3.
Skala Pengukuran Nominal
Nominal Nominal
Sumber : Lampiran 4 Pembuatan Kuisioner No.
Variabel
1
Independen
477
Sub Variabel
Indikator
Perilaku a. Kriteria UMKM UMKM Sebagai b. Jasa Pengguna Jasa Perbanka Perbankan n c. Produk Bank d. Kepuasa n Nasabah
Item Pertanyaan 1. Apakah dalam pengembangan usaha, perusahaan menggunakan jasa perbankan? 2. Berapa hasil penjualan perusahaan dalam kurun waktu 1 tahun? 3. Jasa perbankan apa saja yang digunakan? 4. Telah berapa lama perusahaan menggunakan jasa perbankan dalam pengembangan usaha? 5. Jika menggunakan jasa perbankan, jasa perbankan apa saja yang digunakan? 6. Jika menggunakan transaksi penyimpanan, produk penyimpanan apa saja yang dipakai? 7. Jika menggunakan transaksi kredit, produk kredit apa saja yang dipakai? 8. Biasanya produk yang
a.
b. c. d. e. f.
Sumber/ Referensi UU RI No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM Mulyani 2006 Lesmana Ningtyas 2013 Riadi 2013 Susanto, 2004
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
ditawarkan bank sering digunakan untuk transaksi apa saja? 9. Dalam transaksi penyimpanan, apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk memilih jenis perbankan yang diinginkan? 10. Dalam transaksi kredit, apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk memilih jenis perbankan yang akan diajukan kredit? 11. Apa saja fasilitas / produk yang ditawarkan bank yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi penyimpanan dan transaksi kredit?
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data primer,melalui observasi dan wawancara dari kuisioner yang disebarkan pada UMKM Kota Padang. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kuisioner Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan (kuisioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden pengguna jasa perbankan UMKM Kota Padang. Kuesioner tersebut terdiri dari empat bagian. Bagian pertama berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan UMKM Kota Padang, bagian kedua berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku pengguna jasa perbankan, bagian ketiga berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan pengelolaan modal kerja, bagian empat berisikan pertanyaan yang
berhubungan dengan arus kas. Kuisioner diberikan secara langsung kepada responden.Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut dan mengembalikan langsung kuisioner yang telah diisi. 2. Wawancara Selain peneliti meminta responden untuk mengisi dan menjawab kuisioner yang telah dibagikan kepada responden, peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan pemilik/ pengelola UMKM yang bersangkutan secara terstruktur agar mendapatkan informasi yang lebih akurat. Teknik Analisis Data Uji Validitas Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated item. Total correlation dengan kriteria sebagai berikut: jika nilai r hitung lebih besar dari r table dan nilainya positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan “valid” (Ghozali, 2006). Namun sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil dari r table, maka
478
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak valid”. Uji Reliabilitas Besarnya koefisien alpha yang diperoleh menunjukkan koefisien reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien Cronbachs Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliabel (Nunnaly dalam Ghozali, 2005). Uji reliabilitas akan diukur dengan menggunakan program komputer SPSS. Uji Asumsi Klasik Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Sebelum melakukan pengujian regresi, terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model regresi telah memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Normalitas Uji normalitas data tersebut dapat dilakukanmelalui 3 cara yaitu menggunakan Uji KolmogorofSmirnov (Uji K-S), grafikhistogram dan kurva penyebaran P-Plot. Untuk Uji K-S yakni jika nilai hasil UjiK-S > dibandingkan taraf signifikansi 0,05 maka sebaran data tidak menyimpangdari kurva normalnya itu uji normalitas.
Multikolinearitas Uji-multikolinearitas dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel independen
479
yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regeresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen.Uji Multikolinieritas yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas. Heteroskedastisitas Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variable dependen maka indikasi terdapat problem heteroskedastisitas. Uji Statistik Deskriptif Alat analisis data ini disajikan dengan mengundang tabel distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi. Uji Statistik Inferensial Uji statistik inferensial yaitu statistik yang digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi.Oleh karena itu terdapat nilai signifikan (α). Uji Chi-Square Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya (C = Coefisien of contingency). Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik F (F-test) dan uji statistik t (t-test).Namun sebelum meregresi data dilakukan uji asumsi klasik regresi terlebih dahulu, agar model regresi dapat menghasilkan penduga yang tidak bias.
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian : 1) Taraf nyata 0,05 2) Jika F hitung > α, maka Ho diterima 3) Jika F hitung < α, maka Ho ditolak 4) Uji Parsial dengan T-test (Uji –t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individualdalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk membuktikan dan mengetahui
pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen, mekanisme uji-t adalah sebagai berikut 1) Taraf nyata 0,05 2) Jika Sig > α, maka Ho diterima 3) Jika Sig < α, maka Ho ditolak
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Responden pada penelitian yang direncanakan adalah sejumlah 55 buah UMKM Kota Padang.Namun dalam masa pengumpulan data kuisioner, hanya 36 UMKM Kota Padang yang bersedia menjadi responden dan memberikan data-data yang dibutuhkan.Adapun Nama UMKM dalam penelitian ini dapat terlihat pada tabel5
Tabel5 Nama UMKM Kota Padang No.
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
CV. HARLY JAYA ABADI TOKO IN JAYA TOKO BESI FIRIA TOKO HAPDI UD. PENGUMPULAN TOKO SUNNAH TOKO AL-DUCO UD. BUYA ARIS TOKO CAT DAN BESI M. RAFI TOKO BESI DAN CAT SR TOKO CITRA MANDIRI TEKNIK TOKO CAT NUR SEHATI TOKO FIRMAN TOKO KATAMA TOKO SARANA JAYA
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
TOKO BUDI AGUNG TOKO MUNIR BARU TOKO NEORI UD. PENGUMPULAN BARU TOKO GINDO UD. EDI UNCU TOKO INNIN REAL MART TOKO HIDAYAH PERMATA INDAH BANGUNAN TOKO A.S.F BANGUNAN UD. ROMMY TOKO SUMBER KERAMIK
Jln. Damar No. 44 Padang Jln. Pemuda No. 3 Padang Jln. Prof. M. Yamin No. 130 A Padang Jln. Pasar Raya I 6 – D Padang Jln. Pasar Raya Barat BI C / 70 Padang Jln. Pasar Raya No. 16 B Padang Jln. Pasar Raya No. 26 B Padang Jln. Pasar Raya III Blok A no 35 Padang Jln. Bandar Olo No. 2 E Padang Jln. Pasar Raya Barat Blok B No. 20 Padang Jln. Kampung Baru IV No. 19 Padang Jln. Bandar Olo No. 3 C Padang Jln. Pasar Raya Barat Blok B No. 16 Padang Jln. Jhoni Anwar No. 145 Lapai Padang Jln. Gajah Mada No. 10 B Simpang Tinju Padang Jln. Jakarta No. 7 Padang Jln. Raya Siteba Padang Jln. Raya Siteba No. 65 Padang Jln. Raya Siteba No. 56 Padang Jln. Berok – Siteba Padang Jln. Gajah Mada No. 54 Padang Jln. Jhoni Anwar No. 11 Lapai Padang Jln. Jhoni Anwar A 1 Lapai Padang Jln. Raya Siteba No 14 Padang Jln. Simpang Bawah Asam, Sei Sapih Padang Jln. Pagang Raya Siteba No. 70 Padang Jln. Raya Pondok Kopi No. 14 Siteba Padang Jln. Gajah Mada No. 33 CDEF Gunung Pangilun Padang
Klasifikasi Responden Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Mini Market Mini Market Mini Market Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan
480
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
No.
Nama Perusahaan
29.
UD. ACIAK
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
HD. NOVEL UD. ALFI TOKO TANJUNG JAYA TOKO PAGUNO IDOLA PROFIL TOKO DIFA MINI MARKET TANJUNG BARU
Alamat Perusahaan Jln. Gajah Mada No. 47 A Gunung Pangilun Padang Jln. Gajah Mada No. 7 Siteba Padang Jln. Adinegoro No. 18 Padang Jln. Simpang Adinegoro No. 19 Padang Jln. Adinegoro No. 78 Lubuk Buaya Padang Jln. Adinegoro Lubuak Buaya Padang Jln. Adinegoro No. 62 Lubuk Buaya Padang Jln. Pasar Simpang Tabing No. 22 Padang
Klasifikasi Responden Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Toko Bangunan Mini Market
Sumber : Lampiran 5 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah Toko Bangunan yang berjumlah 32 buah (89%) dan sisanya adalah Mini Market sejumlah 4buah (11%). UMKM Kota Padang Berikut ini dikemukakan deskripsi hasil penelitian dari UMKM Kota Padang dengan menggunakan 2 bentuk pilihan jawaban yaitu : a. Ya :1 b. Tidak : 0 Dari 8 buah item pertanyaan yang tersedia, jumlah jawaban responden terdiri dari : a. Ya : 469 b. Tidak : 431 Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada UMKM Kota Padang, dapat diketahui bahwa : a. Dalam pengembangan usaha, 100% UMKM Kota Padang yang menjadi responden dalam penelitian menggunakan jasa perbankan. b. UMKM Kota Padang yang menjadi responden dalam penelitian 19% adalah usaha mikro yang berpenghasilan < Rp 300.000.000, 64% adalah usaha kecil yang berpenghasilan sekitar Rp 300.000.000 – Rp 2.500.000.000 dan 17% adalah
481
c.
d.
usaha menengah yang berpenghasilan Rp 2.500.000.000 – Rp 50.000.000.000. Jadi, UMKM Kota Padang dapat dikategorikan pada usaha kecil karena 64% berpenghasilan sekitar Rp 300.000.000 – Rp 2.500.000.000. Dari 36 UMKM yang menjadi responden dalam penelitian,34 diantaranya hanya menggunakan bank umum, 2 diantaranya hanya menggunakan Bank Perkreditan Rakyat dan 5 lainnya menggunakan keduanya. Jadi, dalam pengembangan usaha 80%dari responden memilih menggunakan bank umum baik itu bank umum pemerintah maupun swasta, 6% menggunakan Bank Perkreditan Rakyat dan 14% lainnya menggunakan keduanya. Penggunaan jasa perbankan dalam kegiatan pengembangan usaha masih dapat dikatakan baru familiar dikalangan UMKM kota Padang karena 42% dari responden menggunakan jasa perbankan kurang dari lima tahun dan 25% yang telah menggunakan jasa perbankan kisaran 5-10 tahun.
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
e.
f.
g.
h.
Sedangkan penggunaan jasa perbankan 11-15 tahun hanya 8%, 16-20 tahun hanya 6%, dan yang menggunakan >20 tahun hanya 19% dari responden dalam penelitian. UMKM yang menjadi responden dalam penelitian 100% menggunakan perbankan sebagai tempat penyimpanan dan tempat pengajuan kredit. Dalam transaksi penyimpanan 5 responden atau 14% menggunakan tabungan, deposito dan giro. 28 responden atau 77% menggunakan tabungan dan giro. 1 responden atau 3% menggunakan tabungan dan giro. Dan 2 responden lainnya atau 6% hanya menggunakan tabungan. Transaksi kredit yang diajukan UMKM yang menjadi responden adalah 97% berupa kredit modal kerja dan 3% dari responden mengajukan kredit modal kerja dan konsumsi. UMKM yang menjadi responden penelitian yang menggunakan produk perbankan adalah : 1) 14responden menggunakannya untuk pembayaran listrik, air dan telepon atau 39% 2) 2 responden menggunakannya untuk pembayaran gaji karyawan atau 6% 3) 10 responden menggunakannya untuk pembelian pulsa atau 28% 4) 36 responden menggunakannya untuk pembelian barang kepada pemasok atau 100% 5) 36 responden menggunakannya untuk
transfer antar bank atau 100% 6) 36 responden menggunakannya untuk penarikan uang atau 100% Perilaku Pengguna Jasa Perbankan Berikut ini dikemukakan deskripsi hasil penelitian dari perilaku pengguna jasa perbankan dengan menggunakan 5 pilihan jawaban yaitu : a. STS : Sangat Tidak Setuju b. TS : Tidak Setuju c. KS : Kurang Setuju d. S : Setuju e. SS : Sangat Setuju Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada UMKM Kota Padang, perilaku pengguna jasa perbankan adalah sebagai berikut: a. Item pertanyaan pertama tentang pertimbangan yang dilakukan responden dalam memilih jenis perbankan untuk transaksi penyimpanan terdiri dari 16 sub item pilihan. Dari pilihan tersebut dapat disimpulkan : 1) Rata-rata 94% responden Sangat Setuju melakukan berbagai pertimbangan dalam memilih jenis perbankan untuk transaksi penyimpanan. Ini terlihat dari hal yang perlu dipertimbangkan adalah : (a) Lokasi yang strategis (b) Bunga yang diberikan (c) Keamanan dalam menabung (d) Fasilitas/ Produk yang ditawarkan (e) Multiguna produk (f) Jaringan yang luas (g) Kemampuan dan kesigapan petugas (h) Ketelitian administrasi (i) Keramahan, kesopanan, dan kerapihan petugas (j) Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu, toilet dan parker
482
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
(k) Cepat tanggap terhadap keluhan nasabah (l) Promosi yang dilakukan (m) Kredibilitas bank (n) System antrian, dan (o) Kemudahan bertransaksi 2) Sisanya, hanya 6% responden Setuju melakukan pertimbangan pada daya tarik hadiah dalam memilih jenis perbankan untuk transaksi penyimpanan. b. Item pertanyaan kedua tentang pertimbangan yang dilakukan responden dalam memilih jenis perbankan untuk transaksi pengajuan kredit terdiri dari 11 sub item pilihan. Dari pilihan tersebut dapat disimpulkan : 1) Rata-rata 100% responden Sangat Setuju melakukan berbagai pertimbangan dalam memilih jenis perbankan untuk transaksi pengajuan kredit. Ini terlihat dari hal yang perlu dipertimbangkan adalah : (a) Harapan yang diinginkan (b) Lokasi yang strategis (c) Bunga kredit yang ditawarkan (d) Produk yang ditawarkan (e) Jaringan yang luas (f) Kemampuan dan kesigapan petugas (g) Ketelitian administrasi (h) Pelayanan petugas perbankan (i) Cepat tanggap terhadap nasabah yang meminjam (j) Kemudahan bertransaksi (k) Kinerja perbankan
c. Item pertanyaan ketiga tentang jenis fasilitas/produk yang digunakan responden dalam transaksi penyimpanan dan transaksi pengajuan kredit
483
terdiri dari 6 sub item pilihan. Dari pilihan tersebut dapat disimpulkan : 1) 17% responden Sangat Setuju menggunakan ATM yang ditawarkan perbankan dalam melakukan transaksi penerimaan dan transaksi pengeluaran kas. 2) Dan rata-rata 83% responden memilih Setuju dalam menggunakan produk yang ditawarkan perbankan. Pilihan tersebut berupa : (a) Phone Banking (b) SMS Banking (c) Internet Banking (d) Kartu kredit (e) Kartu debit Pengelolaan Modal Kerja Berikut ini dikemukakan deskripsi hasil penelitian dari pengelolaan modal kerja dengan menggunakan 2 bentuk pilihan jawaban yaitu : a. Ya :1 b. Tidak : 0 Dari 8 buah item pertanyaan yang tersedia, jumlah jawaban responden terdiri dari : a. Ya : 655 b. Tidak : 245 Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada UMKM Kota Padang, hubungan antara perilaku pengguna jasa perbankan dengan pengelolaan modal kerja dapat berupa : a. Modal kerja pada UMKM yang menjadi responden dalam penelitian 50% berasal dari sumber Intern dan 50% berasal dari sumber Ekstern
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
b. 97% dari responden modal kerjanya berasal dari sumber ekstern diperoleh dari pemilik dan kreditor, dan 3% berasal dari pemilik, kreditor dan investor. c. Dalam memperoleh kredit modal kerja dari perbankan, para responden mengaku tidak mengalami kesulitan selagi mampu memenuhi persyaratan yang ada. d. Dalam mengajukan kredit modal kerja, UMKM selalu diminta untuk memberikan agunan/jaminan. Dari jumlah responden yang ada, mereka memberikan lebih dari satu jenis agunan/jaminan. 1) 12 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah dan sertifikat bangunan atau 33% 2) 4 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah, sertifikat bangunan dan sertifikat rumah atau 11% 3) 4 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah dan sertifikat bangunan dan sertifikat rumah serta BPKB atau 11% 4) 4 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat bangunan atau 11% 5) 3 dari jumlah responden memberikan jaminan BPKB atau 8% 6) 2 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah dan sertifikat rumah atau 6% 7) 2 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah atau 6% 8) 1 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah dan BPKB atau 3%
9) 1 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah, sertifikat bangunan dan BPKB atau 3% 10) 1 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat rumah dan BPKB atau 3% 11) 1 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat tanah, sertifikat rumah dan BPKB atau 3% 12) 1 dari jumlah responden memberikan jaminan sertifikat rumah atau 3% e. Modal kerja yang diperoleh UMKM dari para kreditur 100% digunakan untuk : 1) Kelancaran kegiatan operasi perusahaan 2) Memelihara kedudukan kredit perusahaan 3) Menampung kemungkinan terjadinya akibat buruk dan situasi darurat 4) Membayar utang lancar tepat pada waktunya 5) Menilai kecepatan perputaran modal kerja f. UMKM Kota Padang yang menjadi responden penelitian 100% telah menggunakan manajemen kas, manajemen piutang dan manajemen persediaan dalam pengelolaan modal kerja. g. Aktiva lancar yang ada pada komponen modal kerja responden 100% terdiri dari kas, piutang dan persediaan. h. Sedangkan hutang lancar yang ada pada komponen modal kerja responden adalah 100% hutang usaha. Arus Kas Berikut ini dikemukakan deskripsi hasil penelitian dari arus kas
484
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
dengan menggunakan 2 bentuk pilihan jawaban yaitu : a. Ya : 1 b. Tidak :0 Dari 7 buah item pertanyaan yang tersedia, jumlah jawaban responden terdiri dari: a. Ya : 690 b. Tidak : 642 Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada UMKM Kota Padang, hubungan antara perilaku pengguna jasa perbankan dengan arus kas dapat berupa: a. UMKM Kota Padang yang menjadi responden dalam penelitian 100% menggunakan jasa perbankan dalam transaksi arus kas masuk b. Jasa perbankan yang digunakan responden dalam transaksi arus kas masuk adalah: 1) Berasal dari aktivitas operasi (a) 32 responden melakukan penerimaan kas dari penjualan barangatau 89% (b) 23 responden melakukan penerimaan kas dari royalty atau 64% (c) 22 responden melakukan penerimaan kas dari feeatau 61% (d) 23 responden melakukan penerimaan kas dari komisiatau 64% (e) 4 responden melakukan penerimaan kas dari investasiatau 11% (f) 35 responden melakukan penerimaan kas dari pinjamanatau 97% 2) Berasal dari aktivitas investasi (g) 32 responden melakukan penerimaan kas dari penjualan asset tetapatau 89% (h) 23 responden melakukan penerimaan kas dari asset
485
jangka panjang lainnyaatau 64% (i) 4 responden melakukan penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas/ efek utangatau 11% (j) 3 responden melakukan penerimaan kas dari bunga joint venture atau8% (k) 27 responden melakukan penerimaan kas dari uang muka pelangganatau 75% 3) Berasal dari aktivitas pendanaan (l) 35responden melakukan penerimaan kas dari piutang pelanggan atau97% (m) 1 responden melakukan penerimaan kas dari penerbitan sahamatau 3% c. Produk perbankan yang digunakan dalam penerimaan kas oleh responden adalah 100% melalui cek dan tanpa wesel d. UMKM Kota Padang yang menjadi responden dalam penelitian 100% menggunakan jasa perbankan dalam transaksi arus kas keluar e. Jasa perbankan yang cendrung digunakan dalam transaksi arus kas keluar adalah transaksi : 1) Berasal dari aktivitas operasi (a) 36 responden melakukan pembayaran kas kepada pemasok barang atau 100% (b) 4 responden melakukan pembayaran gaji karyawan atau 11% (c) 11 responden melakukan pembayaran restitusi pajak penghasilan atau 31% (d) 36 responden melakukan pembayaran pinjaman atau 100% 2) Berasal dari aktivitas investasi
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
(e) 26 responden melakukan pembayaran kas untuk memperoleh asset tetap atau 72% (f) 3 responden melakukan pembayaran kas untuk memperoleh efek ekuitas/efek utang atau 8% (g) 36 responden melakukan pembayaran utang kepada kreditor atau 100% (h) 2 responden melakukan pembayaran kas kepada pemegang saham atau 6% 3) Berasal dari aktivitas pendanaan (i) 31 responden melakukan pembayaran kas untuk uang muka kepada pemasok atau 86% (j) 21 responden melakukan pembayaran kas untuk sewa pembiayaan atau 58%
f. Produk perbankan yang digunakan dalam pengeluaran kas oleh responden adalah 100% melalui cek g. Investasi pada bank yang diminati oleh responden adalah: 1) 72% investasi pada tabungan dan giro, 2) 8% investasi pada tabungan, deposito, giro, 3) 8% investasi pada tabungan, giro, surat berharga, 4) 6% investasi pada tabungan, deposito, giro, dan surat berharga, 5) 3% investasi pada tabungan, giro, surat berharga, 6) dan 3% lainnya investasi pada tabungan dan deposito.
Uji Validitas Hasil uji validitas variabel penelitian adalah sebagai berikut : a. UMKM Kota Padang Tabel 6 Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 36
100.0
0
.0
36
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber : Lampiran 6 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Itemsa
Cronbach's Alphaa -.359
-.440
N of Items 17
Dari tabel 6 diatas dapat disimpulkan bahwa, dari 25 item pertanyaan dalam variabel UMKM, hanya 17 buah yang dinyatakan valid. b. Perilaku Pengguna Jasa Perbankan
486
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
Tabel 7 Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 36
100.0
0
.0
36
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber : Lampiran 7 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .814
N of Items .900
32
Dari tabel 7 diatas dapat disimpulkan bahwa, dari 33 item pertanyaan dalam variabel perilaku pengguna jasa perbankan, hanya 32 buah yang dinyatakan valid. c. Pengelolaan Modal Kerja Tabel 8 Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 36
a
Total
100.0
0
.0
36
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber : Lampiran 8 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .219
N of Items
.329
6
Dari tabel 8 diatas dapat disimpulkan bahwa, dari 25 item pertanyaan dalam variabel modal kerja, hanya 6 buah yang dinyatakan valid. d. Arus Kas
Tabel 9 Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 36
100.0
0
.0
36
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber : Lampiran 9
487
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .834
N of Items .829
23
Dari tabel 9 diatas dapat disimpulkan bahwa, dari 37 item pertanyaan dalam variabel arus kas, hanya 23 buah yang dinyatakan valid. UjiReliabilitas Tabel 10 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.814
N of Items
.900
32
Sumber : Lampiran 10 Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari uji reliabilitas dihasilkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel penelitian perilaku pengguna jasa perbankan lebih besar dari 0,60 yang memberikan hasil bahwa variabel yang diteliti memenuhi syarat konsistensi (reliabilitas). Uji Correlation Pearson Hasil uji Correlationpearson dapat dilihat pada tabel11 Tabel 11 Correlations PPJP Tabungan PPJP Tabungan
PPJP Kredit 1.000**
.225
.000
.186
36
36
36
**
1
.225
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N PPJP Kredit
Pearson Correlation
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
N PPJP Produk Perbankan
PPJP Produk Perbankan
.186
36
36
36
Pearson Correlation
.225
.225
1
Sig. (2-tailed)
.186
.186
36
36
N
36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Lampiran 11 Dari tabel11diatas yang terdiri dari tiga variabel pertanyaan tentang perilaku pengguna jasa perbankan dapat disimpulkan bahwa responden 100% telah menggunakan produk tabungan danproduk kredit dari perbankan.Sedangkan pada pemilihan
fasilitas yang ditawarkan perbankan hanya terdapat 22,5% dari jumlah responden yang telah menggunakan produk tersebut dalam transaksi penyimpanan dan transaksi kredit dan 77,5% yang lainnya belum menggunakan produk yang ditawarkan oleh perbankan.
488
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
ditemukan 3 item pertanyaan dengan 0,852 dan 0,279 nilai Asymp.Sig. Dalam melakukan penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai untuk 0,852 < α = 0,05 dan 0,279 < α = 0,05maka keputusannya adalah Ha ditolak dan Ho diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku pengguna jasa perbankan tidak berpengaruh signifikan terhadap modal kerja dan arus kas. d. Untuk variabel perilaku pengguna jasa perbankan item pertanyaan yang lainnya sebesar 0,000 < 0,05 dalam melakukan penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai untuk variabel perilaku pengguna jasa perbankan < α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha deterima dan Ho ditolak, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku pengguna jasa perbankan berpengaruh signifikan terhadap modal kerja dan arus kas.
Uji Chi Square Berdasarkan hasil uji Chi Square ditemukan hasil : a. Untuk variabel UMKM, ditemukan 3 item pertanyaan dengan 0,136, 0,405, 0,246 nilai Asymp.Sig. Dalam melakukan penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai untuk 0,136 < α = 0,05, 0,405 < α = 0,05 dan 0,246 < α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha ditolak dan Ho diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel UMKM tidak berpengaruh signifikan terhadap modal kerja dan arus kas. b. Untuk variabel UMKM item pertanyaan yang lainnya sebesar 0,000 < 0,05 dalam melakukan penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai untuk variabel UMKM < α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha deterima dan Ho ditolak, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel UMKM berpengaruh signifikan terhadap modal kerja dan arus kas. c. Untuk variabel perilaku pengguna jasa perbankan,
Uji Hipotesis Uji F Berdasarkan hasil uji F ditemukan hasil seperti table13 Tabel 13 ANOVA Sum of Squares Between People Within Between Items People Residual Total Total Grand Mean = 1.71
Sumber : Lampiran 12
489
df
Mean Square
18.891
35
.540
15342.489
119
128.928
451.970 15794.458 15813.350
4165 4284 4319
.109 3.687 3.661
F 1.188E3
Sig .000
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
Berdasarkan hasil ringkasan hasil uji F yang dikemukakan pada tabel 13diketahui variabel Perilaku UMKM sebagai Pengguna Jasa Perbankan ditemukan nilai Pair Value sebesar 0.000 dimana nilai sig F statistik untuk variabel perilaku pengguna jasa perbankan UMKM Uji T Berdasarkan hasil uji T ditemukan hasil: a. Untuk tiga buah variabel UMKM ditemukan nilai Pair Value T sebesar 0,160dengan dua buah variabel modal kerja ditemukan nilai Pair Value sebesar 0,324 dan 0,160 dandalam melakukan penelitian,menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai sig t-statistik untuk variabel UMKM 0,160> α = 0,05 modal kerja 0,324 > α = 0,05 modal kerja 0,160 > α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha ditolak dan Ho deterima,berarti dapat disimpulkan bahwa variabel UMKM tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan modal kerja. b. Untuk tiga buah variabel UMKM ditemukan nilai Pair Value T sebesar 0,160 dengan lima buah variabel arus kas ditemukan nilai Pair Value T sebesar 0,083, 0,324, 0,160 dan dalam melakukan penelitian, menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai sig tstatistik untuk variabel arus kas 0,083 > α = 0,05 arus kas 0,324 > α = 0,05 arus kas 0,160 > α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha ditolak dan Ho deterima,
0,000 < α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak,berarti bahwa variabel perilaku pengguna jasa perbankan UMKM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengelolaan modal kerja dan arus kas.
c.
d.
berarti dapat disimpulkan bahwa variabel UMKM tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas. Untuk beberapa variable UMKM yang lainnya, ditemukan Pair Value T sebesar 0,000 - <0,05 dalam melakukan penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai sig tstatistik untuk variabel UMKM <α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha deterima dan Ho ditolak, berarti dapat disimpulkan bahwa beberapa variabel UMKM yang lainnya berpengaruh signifikan terhadap modal kerja dan arus kas. Untuk Perilaku pengguna jasa perbankan, ditemukan nilai Pair Value T sebesar 0,000 - < 0,05dalam melakukan penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai sig t-statistik untuk variabel Perilaku pengguna jasa perbankan < α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha deterima dan Ho ditolak,berarti dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku pengguna jasa perbankan berpengaruh signifikan terhadap modal kerja dan arus kas.
490
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
SIMPULAN DAN IMPLIKASI Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada UMKM Kota Padang yang berjumlah 36 perusahaan, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam pengembangan usaha, 100% UMKM yang menjadi responden dalam penelitian ini menggunakan jasa perbankan. UMKM Kota Padang dapat dikategorikan sebagai perusahaan kecil karena 64% berpenghasilan sekitar Rp 300.000.000 – Rp 2.500.000.000. 2. Perbankan yang banyak digunakan adalah bank umum baik itu bank umum pemerintah maupun swasta. Penggunaan jasa perbankan bagi UMKM Kota Padang baru familiar yaitu dibawah lima tahun. Meskipun belum banyak UMKM yang tersentuh perbankan, namun 100% responden dalam penelitian ikut serta dalam menggunakan jasa perbankan sebagai tempat penyimpanan (tabungan dan giro) dan tempat mengajukan pinjaman (pembelian barang kepada pemasok, transfer uang dan penarikan uang). 3. Dalam memilih perbankan untuk transaksi penyimpanan, responden mempertimbangkan hal-hal seperti : Lokasi yang strategis, Bunga yang diberikan, Keamanan dalam menabung, Fasilitas/ Produk yang ditawarkan Multiguna produk, Jaringan yang luas, Kemampuan dan kesigapan petugas, Ketelitian administrasi, Keramahan, kesopanan, dan kerapihan petugas, Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu, toilet dan parker, Cepat tanggap terhadap keluhan nasabah, Promosi yang dilakukan, Kredibilitas bank, Sistem antrian, dan Kemudahan bertransaksi.
491
4.
5.
6.
7.
8.
Dalam memilih perbankan untuk transaksi pengajuan kredit, responden penelitian penulis mempertimbangkan hal-hal seperti : Harapan yang diinginkan, Lokasi yang strategis, Bunga kredit yang ditawarkan, Produk yang ditawarkan, Jaringan yang luas, Kemampuan dan kesigapan petugas, Pelayanan petugas perbankan, Cepat tanggap terhadap nasabah yang meminjam, Kemudahan bertransaksi dan Kinerja perbankan. Responden sangat setuju dengan produk perbankan berupa ATM yang digunakan dalam transaksi perbankan. UMKM Kota Padang yang menjadi responden dalam penelitian 100% memperoleh modal kerja dari sumber Intern dan Ektern (pemilik dan kreditor). Dan dalam memperoleh kredit modal kerja dari perbankan, para responden mengaku tidak mengalami kesulitan selagi mampu memenuhi persyaratan yang ada. Jaminan yang sering diberikan oleh responden adalah sertifikat tanah dan sertifikat bangunan/toko. Modal kerja yang diperoleh dari kreditor 100% digunakan untuk : Kelancaran kegiatan operasi perusahaan, Memelihara kedudukan kredit perusahaan, Menampung kemungkinan terjadinya akibat buruk dan situasi darurat, Membayar utang lancar tepat pada waktunya, Menilai kecepatan perputaran modal kerja. Dan 100% responden juga telah menggunakan Manajemen Kas, Piutang dan Persediaan. Aktiva lancar yang ada dalam komponen modal kerja responden terdiri dari kas, piutang, dan
Perilaku UMKM Sebagai ... (Yulistia)
persediaan. Sedangkan hutang lancar hanya berupa hutang usaha. 9. UMKM Kota Padang yang menjadi responden dalam penelitian 100% menggunakan jasa perbankan dalam transaksi arus kas masuk dan kas keluar. Jasa perbankan yang digunakan oleh responden untuk arus masuk dan keluar berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 10. Produk perbankan yang digunakan adalah cek. Dan investasi pada perbankan yang diminati oleh responden adalah tabungan dan giro. 11. Untuk Perilaku pengguna jasa perbankan, ditemukan nilai Pair Value T sebesar 0,000 - < 0,05 dalam melakukan penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan maksimal (level of significant) sebesar 5% berarti nilai sig tstatistik untuk variabel Perilaku pengguna jasa perbankan < α = 0,05 maka keputusannya adalah Ha deterima dan Ho ditolak, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku pengguna jasa perbankan berpengaruh signifikan terhadap modal kerja dan arus kas. Untuk meningkatkan pengembangan usaha UMKM maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Adanya kerjasama antara UMKM, perbankan dan pemerintah. Peran perbankan sangat penting dalam pengembangan usaha berupa pemberian pinjaman modal kerja dan pemerintah berperan mendukung perbankan dalam memberikan/ menyalurkan kredit modal kerja. 2. Pihak bank untuk memberikan kemudahan bagi UMKM dalam memperoleh kredit modal kerja dengan agunan yang diberikan oleh nasabah. Selain itu pihak perbankan juga harus lebih giat lagi untuk memasarkan produkproduk yang ada agar UMKM lebih dekat dan selalu menjalin kerja sama yang baik. 3. Perbankan juga harus meningkatkan pelayanan serta kualitas agar selalu dipertimbangkan oleh UMKM Kota Padang dalam transaksi penyimpanan dan transaksi pengajuan kredit. 4. Perbankan diharapkan dapat memberikan kredit modal kerja dengan persentase bunga yang rendah serta mempermudah jalur kredit dengan syarat agunan yang tidak mempersulit UMKM untuk mendapatkannya.
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Abdullah. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai Kekuatan Strategis Dalam Mempercepat Pembangunan Daerah.Skripsi :UNHAS Alwi, Syafarudin & Riyanto, Bambang.Manajemen Modal Kerja. Power Point Program Diploma III Bisnis dan Kewirausahaan : Universitas
Gunadarma from site http://sap.gunadarma.ac.id Anas. 2011. Baru 20% UMKM Tersentuh Bank. Koran Kompas : Jakarta from site www.pusatinovasiumkm.ac.id dan www.economy.okezone.com Anas. 2011. UMKM di Daerah Sulit Dapatkan Izin dan Modal. Koran Kompas : Jakarta from site www.kompas.com
492
Jurnal KBP, Vol. 1, No. 3, Desember 2013: 470 - 493
Berlin, yuni. 2007. Pengertian Aliran Kas. Skripsi from site http://www.jbptunikompp-gdls1-2007-yuniherlin-6412-bab-ii Dwiwinarno.Titop.Peranan Bank Dalam Upaya Membantu Pengembangan UMKM. Skripsi Hamdani. 2012. UMKM Harus Tumbuh Bersama Bank.Jurnal : Koordinator KKMB Aceh from site http://hamdani75.wordpress.co m/2012/04/04/UMKM-harustumbuh-bersamabankdscf79091-2/ Ikatan Akuntan Indonesia.2009. SAK ETAP Bab 7 Laporan Arus Kas.from site http://www.iaiglobal.or.id/prinsi p_akuntansi/open.php?id=71&p a=2 ixzz2M7f5us7K Lesmana, Andi. Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Bank Mandiri (Persero) Tbk di Bagian Retail & Cunsumer Risk Group. Jurnal Magister Manajemen : Universitas Gunadarma Mirnawati. 2011. Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Rentabilitas pada PT. Semen Bosowa Maros. Skripsi : UNHAS Mulyani, Ela Solihah. 2006. Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Produk Tabungan Britama pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bogor. Skripsi: IPB Ningtiyas, Rahmawanti.2013.Peranan Perbankan Dalam Pengembangan UMKM. Skripsi Riadi, Muchlisin. 2013. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jurnal
493
UMKM from site http://www.kajianpustaka.com/ 2013/01/usaha-mikro-kecil-dan menengah.html# Setiowati, Diah Ayu. 2010. Pelaksanaan Pemberian KreditUntuk Usaha Kecil dan Menengah di Bank Sumsel Cabang Baturaja.Skripsi : UNDIP Semarang Sinaga, Hardian Hariono. 2010. Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi Terhadap Return Saham.Skripsi : UNDIP Semarang Subramanyam K. R dan Wild John J. Analisis Laporan Keuangan Buku 2.Jakarta : Salemba Empat Susanto, Wedi. 2004. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah Bank (Studi Empiris pada PT. Bank BPD Jateng Cabang Pekalongan). Tesis : UNDIP Semarang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah