PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI DESA CIBUNAR, KECAMATAN PARUNG PANJANG, KABUPATEN BOGOR
Oleh : ABDUL HAKIM C 44101036
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN - KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI DESA CIBUNAR, KECAMATAN PARUNG PANJANG, KABUPATEN BOGOR
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Oleh : ABDUL HAKIM C 44101036
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN - KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
ABSTRAK
ABDUL HAKIM. Perilaku Konsumen dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh POPONG NURHAYATI dan IIS DIATIN. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk pada umumnya berbeda-beda. Keputusan konsumen membeli ikan asin dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian ikan asin dan faktor -faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian ikan asin. Penelitian ini di lakukan di desa Cibunar Kecamatan Parung panjang Kabupaten Bogor. Hasil penelitian memperlihatkan motivasi awal yang mendorong pembelian konsumen adalah rasa dari ikan asin. Sumber informasi utama dalam pembelian ikan asin adalah keluarga atau saudara. Fokus utama dalam pembelian ikan asin adalah rasanya. Jenis ikan asin yang sering dibeli adalah ikan asin teri, gabus dan ikan asin peda. Pemilihan jenis ini dikarenakan rasanya yang khas. Konsumen melakukan pembelian ikan asin secara tergantung situasi dengan frekuensi pembelian seminggu sekali. Sikap konsumen apabila jenis ikan asin yang dicari tidak tersedia di tempat biasa membeli maka konsumen akan mencari ketempat lain dan apabila terjadi kenaikan harga terhadap jenis ikan asin yang biasa dibeli maka konsumen akan tetap membeli ikan asin walaupun ikan asin yang dipilih jenis yang lain, secara keseluruhan konsumen merasa puas terhadap hasil pembelian ikan asin tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor adalah pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Pengaruh lingkungan diantaranya pengaruh keluarga dan pengaruh teman. Perbedaan individu diantaranya adalah pendapatan, motivasi dan pendidikan. Proses psikologis adalah sumber informasi konsumen.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor tanggal 7 Mei 1983 dari pasangan Bapak M. Maulana dan Ibu Solihati. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMUN 6 Tangerang, lulus pada tahun 2001. Pada tahun yang sama (2001) lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Mas uk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan, Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Judul Skripsi
: Perilaku Konsumen Dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Nama Mahasiswa
: Abdul Hakim
NRP
: C44101036
Disetujui, Pembimbing I,
Pembimbing II,
Ir. Popong Nurhayati, MM. NIP. 131 995 654
Ir. Iis Diatin, MM. NIP. 131 878 936
Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Dr. Ir. Kadarwan Soewardi NIP. 130 805 031
Tanggal Lulus: 2 Februari 2006
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI DESA CIBUNAR, KECAMATAN PARUNG PANJANG, KABUPATEN BOGOR. adalah benar hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Februari 2006
ABDUL HAKIM C44101036
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Mana jemen Bisnis Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul “Perilaku Konsumen dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor” . Pada kesempatan kali ini , penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Popong Nurhayati, MM, dan Ibu Ir. Iis Diatin, MM, selaku komisi pembimbing serta Dr. Ir. Suharno, M.Adef dan Ir. Anna Fathiya, M.Si, sebagai penguji atas saran dan pendapatnya untuk penulisan skripsi ini, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
Bogor, Februari 2006
Abdul Hakim
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ...................................................................................................iv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................v I. PENDAHULUAN ..............................................................................................1 1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang ...........................................................................................1 Perumusan Masalah....................................................................................2 Tujuan Penelitian........................................................................................3 Kegunaan Penelitian...................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................5 2.1 Perilaku Konsumen...................................................................................5 2.2 Ikan Asin ...................................................................................................8 III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI...........................................................10 IV. METODOLOGI ...............................................................................................12 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
Metode Penelitian.................................................................................... 12 Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 12 Metode Pengambilan Data ......................................................................13 Metode Analisis Data ..............................................................................14 Batasan dan Pengukuran.........................................................................15
V. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 18 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.........................................................18 5.2 Gambaran Umum Responden ...................................................................19 5.3 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ikan Asin ...............21 5.3.1 Pengenalan Kebutuhan...............................................................21 5.3.2 Pencarian Informasi.................................................................... 23 5.3.3 Evaluasi Alternatif ......................................................................27 5.3.4 Keputusan Pembelian .................................................................29 5.3.5 Paska Pembelian.........................................................................36 5.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Asin ...............................................................38 5.4.1 Pengaruh Lingkungan.................................................................38 5.4.1.1 Pengaruh Keluarga ............................................................ 38 5.4.1.2 Pengaruh Teman................................................................ 40 5.4.2 Perbedaan Individu .................................................................... 41 5.4.1.1 Pendapatan Responden......................................................41 5.4.2.2 Motivasi.............................................................................42 5.4.1.3 Pendidikan Responden ......................................................44 5.4.3 Proses Psikologis ........................................................................ 45
VI. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................48 6.1 Kesimpulan.................................................................................................48 6.2 Saran...........................................................................................................49 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 50 LAMPIRAN...........................................................................................................51
DAFTAR TABEL Halaman 1. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan RW di Desa Cibunar 2005 ..................14 2. Jumlah Penduduk di Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor 2005......18 3. Jumlah Penduduk di Desa Cibunar Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor 2005.......................................................................................................19 4. Karakteristik Responden Ikan Asin..................................................................20 5. Alasan Pertama Kali Responden Membeli Ikan Asin......................................22 6. Tingkat Keterlibatan Responden dalam Membeli Ikan Asin .........................23 7. Sumber Informasi Responden Mengenai Ikan Asin ........................................ 24 8. Pendapat Responden Mengenai Harga Ikan Asin ............................................ 25 9. Pengaruh Penjual dalam Pembelian Ikan Asin ................................................ 26 10. Pendapat Responden dalam Mendapatkan Ikan Asin ......................................26 11. Alasan Responden Memilih Membeli Ikan Asin .............................................27 12. Perihal yang Menunjukan Kualitas Ikan Asin..................................................28 13. Pihak yang Berpengaruh dalam Memutuskan Pembelian Ikan Asin ...............29 14. Pengaruh Keluarga dalam Pembelian Ikan Asin ..............................................30 15. Pengaruh Teman dalam Pembelian Ikan Asin .................................................31 16. Cara dalam Memutuskan Pembelian Ikan Asin ...............................................32 17. Tempat Responden Membeli Ikan Asin ...........................................................33 18. Alasan Responden Membeli di Tempat Pembelian Ikan Asin.........................34 19. Frekuensi Mengkonsumsi Ikan Asin................................................................ 35 20. Ikan Asin yang biasa dibeli Responden...........................................................35 21. Jumlah Ikan Asin yang biasa dibeli Responden...............................................36 22. Tingkat Kepuasan Responden Setelah Mengkonsumsi Ikan Asin ...................37 23. Tindakan Responden apabila Ikan Asin yang dicari Tidak Ada ......................37 24. Tindakan Responden apabila Harga Ikan Asin Mengalami Kenaikan ...........38 25. Sebaran Responden Menurut Pengaruh Keluarga dengan Jumlah Ikan Asin yang dikonsumsi, Tahun 2005 .........................................................................39 26. Sebaran Responden Menurut Pengaruh Teman Responden dengan Jumlah Ikan Asin yang dikonsumsi, Tahun .................................................................40 27. Sebaran Responden Menurut Pendapatan dengan Jumlah Ikan Asin yang dikonsumsi, Tahun 2005..................................................................................42
28. Sebaran Responden Menurut Motivasi dalam Mengkonsumsi Ikan Asin dengan Jumlah Ikan Asin yang dikonsumsi, Tahun 2005 ...............................43 29. Sebaran Responden Menurut Pendidikan Responden dengan Jumlah Ikan Asin yang dikonsumsi, Tahun 2005.........................................................44 30. Sebaran Responden Menurut Sumber Informasi Tentang Ikan Asin dengan Jumlah Ikan Asin yang dikonsumsi, Tahun 2005 ............................................ 45 31. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responden dalam Mengkonsumsi Ikan Asin, Tahun 2005 .............................................................................................46
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Denah Desa Cibunar .........................................................................................51 2. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat .........................................................................52 3. Data Karakteristik Responden Konsumen Ikan Asin di Desa Cibunar ............ 53 4. Data Kuesioner Responden Konsumen Ikan Asin di Desa Cibunar ................ 57 5. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Pengaruh Teman dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin ............................................................................ 67 6. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Pendidikan dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin .........................................................................................68 7. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Pendapatan dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin .........................................................................................69 8. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Motivasi dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin ..........................................................................................................70 9. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Sumber Informasi dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin .........................................................................................71 10. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Pengaruh Keluarga dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin .........................................................................................72 11. Dokumentasi Penelitian.................................................................................... 73
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat konsumsi ikan rata-rata per kapita ma syarakat Indonesia sebesar 23 kg per orang/tahun menjadikannya yang terendah di Asean [www.Forek.or.id]. Hal ini merupakan suatu hal yang harus diperhatikan melihat negara Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat kaya akan sumberdaya hayati laut, karena dua pertiga dari luas negara Indonesia adalah lautan. Ikan merupakan sumber protein hewani dengan jumlah produksi paling tinggi sehingga kontribusinya terhadap penyediaan protein hewani paling besar. Sangat disayangkan potensi ikan di Indonesia sangat tinggi namun konsumsi masyarakatnya masih rendah, tingkat konsumsi ikan rata-rata per kapita per tahun di Singapura telah mencapai 70 kg, Malaysia 30 kg, Filipina 40 kg, sementara Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan terlihat lebih tinggi lagi yakni, bertur utturut 80 kg, 65 kg dan 60 kg [www.Forek.or.id]. Untuk itu pemerintah harus berupaya mendorong masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan. Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk sebesar 3.819.488 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduknya rata-rata 3,37% per tahun (Dinas Kependudukan Kabupaten Bogor 2004). Hal ini merupakan potensi yang besar sebagai daerah konsumsi untuk bahan pangan. Terutama bahan pangan yang mengandung gizi yang cukup bagi perkembangan sumberdaya manusia Kabupaten Bogor yang berkua litas. Salah satu sumber bahan pangan yang jadi pilihan adalah ikan asin, karena disamping rasa yang sesuai dengan selera sebagian besar konsumen juga karena ikan asin merupakan sumber protein hewani yang memiliki nilai ekonomis sehingga harganya dapat te rjangkau oleh sebagian besar konsumen dibandingkan mengkonsumsi daging, telur dan susu. Konsumsi ikan di Kabupaten Bogor tahun 2004 sebesar 17,30 Kg/kap/tahun, meningkat 4,9% dari tahun sebelumnya atau mencapai 10,21% dari target 16,93 Kg/kap/tahun, namun dibandingkan target nasional 26,5 Kg/kap/tahun baru mencapai 65,28% (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2004). Kebutuhan konsumen akan sumber protein hewani merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mendesak karena berhubungan dengan
kebutuhan fisiologis akan zat gizi dan kecerdasan anak-anak. Sumber protein hewani yang paling ekonomis adalah yang bersumber dari daging ikan terutama ikan asin. Desa Cibunar memiliki luas wilayah sebesar 372,645 Ha yang terdiri dari 85 Ha sebagai sawah dan 287,645 Ha sebagai daerah pemungkiman atau darat. Jumlah Kepala keluarga di Desa Cibunar sebesar 2.165 jiwa (Kantor Kepala Desa Cibunar 2005). Jumlah konsumsi ikan di Desa Cibunar sebesar 21,5 Kg/kap/tahun masih kurang 23,25% dari target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat (Kantor Kepala Desa Cibunar 2005). Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian mengenai perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Agar para pemasar dapat meningkatkan lagi strategi pemasarannya.
1.2 Perumusan Masalah Perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin dipengaruhi oleh faktor lingkungan, individu dan psikologis. Ketiga faktor utama tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin baik secara langsung maupun tidak langsung. Komponen dari ketiga faktor utama tersebut belum diketahui pengaruhnya dalam keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar. Desa Cibunar dekat dari pasar induk yang memasok sebagian besar ikan asin yang ada di wilayah Kecamatan Parung Panjang. Hal ini sangat menguntungkan bagi konsumen ikan asin yang berada di Desa Cibunar tersebut, selain tidak perlu terlalu jauh dalam membeli ikan asin, juga harga yang ditawarkan di pasar tersebut tidak terlalu mahal. Keseluruhan permintaan produk perikanan baik segar dan olahan di Desa Cibunar baru mencapai 76,75% dari target nasional (Kantor Kepala Desa Cibunar 2005). Hal ini perlu diperhatikan oleh para pemasar agar dapat meningkatkan penjualan produk perikanan terutama ikan asin. Konsumen yang mulai timbul minatnya untuk melakukan konsumsi, akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak mengenai ikan asin. Informasi
tentang pilihan ikan asin akan diproses oleh konsume n, apakah ikan asin tersebut rasanya enak, harganya murah dan kualitasnya terjamin. Pada saat konsumen ingin membeli ikan asin, faktor -faktor keadaan yang tidak terduga akan timbul dan mengubah tujuan pembelian terhadap ikan asin, seperti issue penggunaan formalin dalam proses pengawetan ikan asin dapat memberikan pengaruh negatif dalam pembelian ikan asin oleh konsumen. Hal ini tentu saja dapat mengurangi jumlah pembelian ikan asin yang pada akhirnya akan merugikan para pemasar ikan asin. Dengan memahami kebutuhan konsumen di Desa Cibunar akan sumber protein hewani serta kebiasaan konsumsi dari konsumen di Desa Cibunar baik jumlah, frekuensi dan lokasi pembelian ikan asin di Desa Cibunar sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Diharapkan jumlah konsumsi produk perikanan terutama ikan asin dapat meningkat. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini mengkaji beberapa permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal diatas, yaitu : 1. Bagaimana pengambilan keputusan pembelian ikan asin oleh konsumen di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor ? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor ?
1.3 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengambilan keputusan pembelian ikan asin oleh konsumen di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor
1.4 Kegunaan penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana pada Program Studi Manajemen Bisnis Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 2. Sebagai sumber informasi mengenai informasi pasar tentang perilaku konsumen bagi pemerintah dan masyarakat pada umumnya serta pihak yang berkepentingan terhadap informasi tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahuluinya dan menyusuli tindakan ini (Engel dkk 1994). Dengan mempelajari perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin dapat memudahkan bagi para pemasar untuk melakukan pemasarannya. Diharapkan jumlah permintaan ikan asin dapat meningkat sehingga a kan meningkatkan pula keuntungan bagi pemasar ikan asin. Perilaku konsumsi dari konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor utama (Kotler 1997) : 1. Faktor lingkungan Terdiri dari budaya , kelas sosial, pengaruh pribadi , keluarga dan rumah tangga dan situasi. 2. Perbedaan individu Terdiri dari sumberdaya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian dan gaya hidup, demografi. 3. Proses psikologis Terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan dan sikap dan perilaku. Proses dan perilaku pengambilan keputusan oleh konsumen memberikan pandangan umum mengenai sifat dan fungsi berbagai jenis proses keputusan konsumen yang terdiri dari (Kotler 1995) : 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Pembelian 5. Perilaku pasca pembelian Teori motivasi Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu pada waktu tertentu (Kotler 1997). Teori ini merupakan penggambaran dari kebutuhan manusia yang tersusun dalam hirarki,
dari yang paling dasar hingga kebutuhan yang kurang penting. Teori ini membantu bagi pemasar dalam memahami bagaimana bermacam-macam produk dapat disesuaikan dengan rencana, sasaran dan kehidupan calon konsumen. Hirarki Kebutuhan Maslow : 1.
Kebutuhan fisik (Rasa haus, lapar)
2.
Kebutuhan keamanan (Keamanan, perlindungan)
3.
Kebutuhan sosial (Rasa memiliki, kasih sayang)
4.
Kebutuhan akan penghargaan (Pengembangan diri dan status)
5.
Kebutuhan aktualisasi diri (Pengembangan diri dan realisasi) Peran pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat dibedakan melalui
peran yang dimainkan (Kotler 1997) : 1. Pencetus : Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. 2. Pemberi Pengaruh : Seseorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi keputusan. 3. Pengambil keputusan : Seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan pembelian apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimana akan membeli. 4. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya. 5. Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan.
Perilaku pembelian tiap konsumen akan berbeda -beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian. Keputusan pembelian untuk barang yang rumit dan mahal akan melibatkan lebih banyak pertimbangan pembeli dan lebih ba nyak peserta ( Kotler 1997) :
1. Perilaku pembelian yang rumit Konsumen akan terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit saat mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari adanya perbedaan signifikan diantara berbagai merek. Hal ini dapat terjadi apabila produk yang bersangkutan mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan pribadi. Biasanya konsumen tidak banyak tahu tentang produk tersebut. 2. Perilaku pembelian pengaruh disonansi Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam sebua h pembelian namun melihat sedikit perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian sangat mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Dalam kasus ini, pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan me mbeli dengan cukup cepat, mungkin terutama bereaksi terhadap harga yang baik atau kenyamanan berbelanja. Setelah pembelian konsumen mungkin mengalami disonansi atau ketidaksesuaian yang muncul dari pengamatan terhadap hal-hal yang mengganggu dari produk ya ng dibeli tersebut atau kabar yang menyenangkan mengenai produk lain. 3. Perilaku pembelian karena kebiasaan Produk yang murah dan sering dibeli biasanya kondisi keterlibatan konsumennya rendah dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Jika mereka mengambil merek yang sama ketika membeli kembali ini bukan karena kesetiaan terhadap merek tetapi karena kebiasaan. 4. Perilaku pembelian yang mencari variasi Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi ini konsumen sering melakukan perpindahan merek. Perpindahan mengambil merek lain biasanya karena ingin mencari variasi dari ketidak puasan. Kelompok referensi atau acuan bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh kelompok akan semakin besar pada produk yang akan tampak pada
orang-orang yang dihormati oleh pembeli. Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian. Penggolongan konsumen Indonesia ke dalam golongan pedesaan dan perkotaan dapat dibenarkan berdasarkan perbedaan dalam pendapatan, kemampuan membaca dan menulis, dan seringnya mereka berhubungan dengan dunia luar. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila kita menemukan ketidaksamaan dalam pola tatalaku pembeli.
2.2 Ikan Asin Ikan asin adalah ikan yang diawetkan secara tradisional yang didasarkan pada proses perubahan-perubahan pada produk yang menghambat proses kemunduran waktu yang menjurus pa da pembusukan bahan mentah yang disebabkan oleh kegiatan enzimatis dan mikro biologis dengan cara perlakuan physis dan atau pembubuhan garam, bahan organis atau kimia lainnya, sehingga dihasilkan produk olahan yang dimulai dalam rupa atau tekstur dan konsistennya yang bermanfaat bagi konsumen (Ilyas 1997 diacu dalam Nuryati 2001). Nuryati (2001) menunjukan bahwa sumber informasi yang diperoleh responden mengenai ikan asin berasal dari pendidikan formal, keluarga, teman dan televisi. Sumber informasi yang paling banyak memberikan pengaruh kepada responden adalah keluarga. Informasi utama responden dalam mengkonsumsi ikan asin adalah jenis, manfaat dan harga. Ikan asin yang biasa dibeli oleh responden berturut-turut adalah ikan sepat, teri, gabus, pari, se lar, peda dan jambal. Secara keseluruhan responden lebih banyak membeli ikan teri, hal ini disebabkan karena ikan teri rasanya lebih enak dan mudah dalam mengolahnya (ukuran kecil-kecil). Pengambil keputusan utama dalam pembelian ikan asin adalah Ibu (istri). Keadaan ini cukup beralasan karena dalam rumah tangga biasanya istrilah yang menentukan jenis makanan bagi seluruh anggota keluarga. Dalam mendapatkan ikan asin sebagian besar responden merasa mudah, hal ini menunjukan bahwa distribusi ikan asin s udah cukup baik. Sebagian responden biasa membeli ikan asin di pasar, pasar dalam hal ini sudah mencangkup pasar tradisional dan pasar
modern (supermarket). Hal ini disebabkan karena di pasar terdapat berbagai pilihan produk ikan asin dengan jenis yang beragam. Setiap orang mempunyai motivasi atau dorongan tertentu untuk mengkonsumsi suatu produk. Responden dalam mengkonsumsi ikan asin mempertimbangkan aspek-aspek seperti harga, memenuhi protein hewani, selera dan mudah didapatkan. Sebagian besar responden mengkonsumsi ikan asin pada waktu siang hari, artinya dalam mengkonsumsi ikan asin sudah terpola waktunya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden mengkonsumsi ikan asin pada saat makan siang di kantor. Sebagian besar responden mengkonsumsi ikan asin dengan frekuensi satu sampai tiga kali sebulan (kadang-kadang) dan sebagian besar responden tidak memiliki pantangan terhadap ikan asin.
III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI Kebutuhan konsumen akan bahan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi antara lain dapat diperoleh dari ikan asin, karena ikan asin mengandung 18% protein yang terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 % lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Proses pengambilan keputusan oleh konsumen dimulai dari pengenalan kebutuhan sampai pada pembelian dipengaruhi oleh ketiga faktor utama yaitu lingkungan, psikologis dan perbedaan individu. Dalam proses pengambilan keputusan tersebut dibuat tabulasi dan dikelompokan berdasarkan jawaban yang sama atas pertanyaan yang diajukan kepada responden kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah keseluruhan responden. Persentase terbesar merupakan faktor dominasi dari variable yang diteliti. Hubungan antara jumlah konsumsi ikan asin dengan pendapatan, pengaruh teman, pengaruh keluarga, motivasi, sumber informasi dan pendidikan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat. Hal ini nantinya akan memberikan informasi tentang perilaku konsumen ikan asin, karena dapat berguna bagi para pemasar dalam meningkatkan sistem pemasarannya. Dari proses pengambilan keputusan dapat diketahui tahap-tahap yang dilalui responden dalam mengkonsumsi ikan asin, jenis dan pola kebiasaan makan ikan asin. Secara sistematis proses pengambilan keputusan pembelian ikan asin dapat dilihat melalui ke rangka pendekatan studi pada Gambar 1.
Kebutuhan Konsumsi Ikan Asin: Sumber Protein Hewani Keinginan Konsumen Mengkonsumsi Ikan Asin
Proses Keputusan Pembelian Ikan Asin :
Pengaruh Lingkungan - Pengaruh Keluarga - Pengaruh Teman
- Pengenalan Kebutuhan - Pencarian Informasi - Evaluasi Informasi - Pembelian - Pasca Pembelian
Perbedaan Individu - Pendapatan - Motivasi - Pendidikan Proses Psikologis (Sumber Informasi)
Analisis Deskriptif
Chi-kuadrat
Informasi Konsumen
Hubungan antara Jumlah Pembelian dengan : - Pengaruh Keluarga - Pengaruh Teman - Sumber Informasi - Pendapatan - Motivasi - Pendidikan
Perilaku Konsumen Ikan Asin
Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pendekatan Studi Keterangan : : ruang lingkup penelitian
5
IV. METODOLOGI
4.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Menurut Nazir (1983) metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala -gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah. Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan pengambilan keputusan dimasa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel. Unit yang digunakan dalam metode survei cukup besar.
4.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden dengan menggunakan kuisioner. Jenis pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan semi terbuka, responden telah diberi alternatif jawaban akan tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban. Data primer meliputi identitas responden, motivasi, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga per bulan, sumber informasi dan kebiasaan keluarga. Menurut Nugroho (2003) data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perusahaan, sebagai hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner. Data sekunder yang diperlukan didapat dari berbagai sumber, seperti jumlah penduduk Kabupaten Bogor, jumlah konsumsi ikan di Desa Cibunar yang di peroleh dari dinas terkait (Dinas Perikanan dan Peternakan, Kantor Kecamatan Parung Panjang, Kantor Desa Cibunar, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Perpustakaan) yang dapat memberikan data yang dibutuhkan dalam menunjang
penelitian. Menurut Nugroho (2003) data sekunder adalah data pr imer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.
4.3 Metode Pengambilan Sampel Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode One Stage purposive Sampling. One Stage purposive Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan membagi seluruh sampel menjadi kelompok yang homogen. Pengambilan sample dari kelompok yang homogen tersebut dilakukan hanya sebagian dari populasi. Sebelumnya dilakukan pengelompokan terhadap populasi tersebut, pengelompokan atau pembentukan subpopulasi berdasarkan kesatuan wilayah tempat tinggal responden yang ada di Desa Cibunar, responden di kelompokkan berdasarkan RW masing-masing agar dapat memudahkan dalam melakukan pengambilan data penelitian dan menghasilkan presisi yang lebih baik dalam melakukan estimasi terhadap responden di Desa Cibunar. Pemilihan konsumen yang dijadikan responden adalah yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan. Hal ini dilakukan agar konsumen tersebut dapat memberikan informasi mengenai tahapan proses pengambilan keputusan pembelian ikan asin yang dilakukan oleh konsumen. Penelitian ini melibatkan 100 orang responden (n) dilakukan berdasarkan pertimbangan untuk memperkecil tingkat kesalahan dan pemudahan dalam perhitungan maka diambil 100 orang responden. Untuk menentukan besarnya responden yang dapat diambil di setiap RW, maka menggunakan Metode Alokasi Proporsional Nazir (1983) sebagai berikut : ni =
Ni Xn N Keterangan :
ni = Responden yang diambil disetiap RW Ni = Jumlah Kepala Keluarga tiap RW
N
= Jumlah Kepala keluarga di Desa Cibunar
n
= Total jumlah responden yang diambil untuk penelitian
Tabel 1. Jumlah Kepala Keluarga yang Menjadi Responden Berdasarkan RW di Desa Cibunar No.
RW
Jumlah KK (Jiwa)
Responden (Jiwa)
1.
01
275
12
2.
02
560
28
3.
03
455
21
4.
04
195
9
5.
05
250
11
6.
06
180
8
7.
07
250
11
2165
100
Jumlah
Sumber : Data Kelurahan Cibunar, 2005
Dari hasil perhitungan pada Tabel 1, penentuan jumlah responden untuk setiap RW dilakukan dengan menggunakan Metode Alokasi Proporsional Nazir (1983), maka pembagian jumlah kepala keluarga yang diambil disetiap RW (ni) berdasarkan banyaknya Kepala Keluarga di Desa Cibunar adalah di RW 1 diambil 12 orang responden, di RW 2 diambil 28 orang responden, di RW 3 diambil 21 orang responden, di RW 4 diambil 9 orang responden, di RW 5 diambil 11 orang
responden, di RW 6 diambil 8 orang responden dan 11 orang responden diambil dari RW 7.
4.4 Metode Analisis Data Data yang sudah terkumpul diolah dan dinalisis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk table dan tulisan. Untuk mengetahui dan menganalisa data yang berhubungan dengan penelitian digunakan metode analisis kuantitatif dan perhitungan Chi-kuadrat. Uji Chi-kuadrat digunakan untuk menguji apakah distribusi frekuensi yang diamati menyimpang secara signifikan dari suatu distribusi frekuensi hipotesis atau yang diharapkan. Berdasarkan Nazir (1983) Rumus Chi-kuadrat adalah sebagai berikut : χ2 = ∑(Οι − Ει)/ Ει Keterangan : χ2
= Chi-kuadrat
Oi
= nilai pengamatan yang diperoleh pada kategori yang ke-i
Ei
= nilai harapan (expected value) pada kategori yang ke-i
∑
= jumlah kategori yang diamati
χ2tabel = χ 2αdf (k-1) Hipotesis penelitian : Ho = Tidak terdapat pengaruh antara jumlah konsumsi ikan asin dengan pengaruh keluarga, pengaruh teman, sumber informasi, pendapatan, motivasi dan pendidikan. H1 = Terdapat pengaruh antara jumlah konsumsi ikan asin dengan pengaruh keluarga, pengaruh teman, sumber informasi, pendapatan, motivasi dan pendidikan.
Prosedur uji : χ 2hitung < χ 2tabel = Terima Ho, dan simpulkan tidak terdapat pengaruh antara jumlah konsumsi ikan asin dengan pengaruh keluarga, pengaruh teman, sumber informasi, pendapatan, motivasi dan pendidikan. χ 2hitung > χ 2tabel = Tolak H o, dan simpulkan terdapat pengaruh antara jumlah konsumsi ikan asin dengan pengaruh keluarga, pengaruh teman, sumber informasi, pendapatan, motivasi dan pendidikan. 4.5 Batasan dan Pengukuran 1. Kebutuhan konsumsi adalah suatu kebutuhan akan gizi yang bernilai ekonomis yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi ikan asin. 2. Keinginan mengkonsumsi adalah salah satu tindakan dalam mendapatkan ikan asin sebagai kebutuhan akan sumber protein hewani. 3. Pengenalan kebutuhan adalah kebutuhan yang diinginkan responden sampai pada titik tertentu akan berubah menjadi dorongan. 4. Sumber informasi adalah pihak yang paling dominan dalam memberikan pengetahuan bagi konsumen dalam mengkonsumsi ikan asin dan membuat konsumen mengetahui banyak hal mengenai ikan asin. 5. Evaluasi alternatif adalah tindakan yang dilakukan oleh responden setelah mengetahui informasi tentang ikan asin. 6. Pengaruh keluarga adalah pemberi pengaruh dalam memutuskan pembelian ikan asin yang berasal dari angota keluarga. 7. Pengaruh teman adalah pemberi pengaruh tentang ikan asin berupa masukan informasi yang berguna bagi pembelian yang berasal dari orang lain apakah tetangga atau kenalan. 8. Pendapatan keluarga per bulan adalah total jumlah penghasilan keluarga dalam satuan rupiah per bulan. 9. Motivasi adalah dorongan atau alasan untuk mengkonsumsi ikan asin. 10. Pola konsumsi ikan asin adalah kebiasaan makan ikan asin dari konsumen seperti biasa membeli di mana, jenisnya, kapan dan frekuensi mengkonsumsi ikan asin.
11. Rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan dan biasanya mengkonsumsi produk dari satu dapur dalam satu unit keluarga. 12. Anggota rumah tangga terdiri dari ayah, ibu, anak dan orang lain yang tinggal dala m satu atap rumah tersebut atas tanggungan kepala keluarga. 13. Konsumsi ikan asin adalah jumlah dan jenis ikan asin yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kg per bulan. 14. Pembelian yang terencana adalah pembelian yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memenuhi kepuasan responden. 15. Keputusan pembelian ikan asin adalah hasil dari berbagai macam pertimbangan situasi yang mendukung untuk membeli ikan asin. 16. Kebiasaan mengkonsumsi adalah perilaku yang berhubungan dengan konsumsi ikan asin meliputi jenis, jumlah dalam kilogram per bulan, frekuensi, dan tempat biasa membeli ikan asin. 17. Paska pembelian adalah tindakan yang dilakukan responden setelah mengkonsumsi ikan asin, apakah puas atau tidak puas yang nantinya akan mempengaruhi pembelian berikutnya. 18. Perilaku konsumsi ikan asin adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan ikan asin, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk sebesar 3.819.488 jiwa yang
tersebar di 40 kecamatan. Laju pertambahan penduduk rata-rata berkisar sekitar 3,37% per tahun, sementara kepadatan penduduk berada pada angka 1.331 jiwa per km2. Secara geografis Kabupaten Bogor terletak antara 6019` - 6047` LS dan 10601` - 1070 13` BT di sebelah selatan garis khatulistiwa. Wilayah yang masuk ke wilayah Propinsi Jawa Barat berbatasan di sebelah Utara dengan kota Depok, di sebelah Barat dengan tiga Kabupaten yang masuk ke wilayah Propinsi Banten, di sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, dan di Selatan dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Sedangkan di tengah wilayah Kabupaten Bogor terdapat Kota Bogor. Kecamatan Parung Panjang memiliki jumlah penduduk sebesar 87.163 jiwa, terdiri dari 43.243 jiwa laki-laki dan 43.243 jiwa perempuan. Kecamatan ini membawahi sebelas desa yang berada di wilayah kecamatan tersebut. Nama desa tersebut adalah Jagabaya, Gorowong, Dago, Pingku, Cikuda, Parung Panjang, Lumpang, Cibunar, Jagabita, Gintung Cilejet dan Kabasiran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Penduduk di Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor 2005 Jumlah Penduduk (orang) P 1 Jagabaya 3.315 3.676 2 Gorowong 3.718 3.457 3 Dago 2.854 2.852 4 Pingku 2.854 3.592 5 Cikuda 3.636 2.975 6 Parung panjang 3.222 4.648 7 Lumpang 5.062 4.906 8 Cibunar 5.249 5.275 9 Jagabita 2.765 3.246 10 Gintung cilejet 3.277 3.264 11 Kebasiran 5.564 5.352 Total 43.920 43.243 Sumber : Laporan bulanan penduduk Kecamatan Parung Panjang, 2005 No
Desa
L
Jumlah 6.991 7.715 5.706 7.228 6.197 9.710 10.115 10.533 6.011 6.541 10.916 87.163
Desa Cibunar memiliki luas wilayah sebesar 372,645 Ha yang terdiri dari 85 Ha sebagai sawah dan 287,645 Ha sebagai daerah pemungkiman atau darat.
Desa Cibunar sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lumpang. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parung Panjang. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jagabita. Jumlah Kepala keluarga di Desa Cibunar sebesar 2.165 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk secara keseluruhan berjumlah 10.533 jiwa yang terbagi dalam tujuh buah rukun warga (RW). Jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada jumlah penduduk laki-laki, dengan jumlah penduduk perempuan sebesar 5.410 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki 5.123 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Penduduk di Desa Cibunar Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor 2005 No.
Jumlah Kepala Keluarga (Jiwa) 1 01 275 2 02 560 3 03 455 4 04 195 5 05 250 6 06 180 7 07 250 Total 2.165 Sumber : Data potensi Desa Cibunar, 2005
5.2
Wilayah Rukun Warga
Jumlah Penduduk (Jiwa) 1100 2800 2275 1170 800 900 1071 10.533
Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden ikan asin dalam penelitian ini di lihat dari jenis
kelamin, usia responden, pekerjaan responden, status responden, status responden dalam keluarga, suku bangsa, pendidika n dan pendapatan. Responden yang ada di Desa Cibunar di dominasi oleh responden yang berusia 34 - 41 tahun sebanyak 33%. Pekerjaan responden yang paling banyak adalah ibu rumah tangga sebesar 51%. Ibu rumah tanggga tersebut memiliki peranan penting dala m pembelian ikan asin karena ibu rumah tangga yang menentukan pilihan dalam pembelian ikan asin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Karakteristik Responden Ikan Asin Karakteristik Responden Jenis kelamin Pria Wanita Total Usia (tahun) 18- 25 26- 33 34- 41 42- 49 50- 57 58- 65 66- 73 Total Suku bangsa Sunda Jawa Betawi Lainnya Total Pendidikan SD SMP SMU Sarjana/paskasarjana Diploma Tidak sekolah Total Pekerjaan Pegawai negeri Pegawai swasta Mahasiswa/pelajar Tidak bekerja/ibu rumah tangga Wiraswasta Total Status dalam keluarga Suami Istri Anak Total Status Sudah menikah Belum menikah Total Pendapatan responden Kurang dari Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 -Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 - Rp 1.500.000,00 Lebih dari Rp 1.500.000,00 Total
Jumlah (orang)
Persentase (%) 33 67 100
33 67 100
18 21 33 19 5 2 2 100
18 21 33 19 5 2 2 100
75 18 5 2 100
75 18 5 2 100
27 22 40 6 3 2 100
27 22 40 6 3 2 100
4 18 5 51 22 100
4 18 5 51 22 100
29 62 9 100
29 62 9 100
91 9 100
91 9 100
5 34 32 29 100
5 34 32 29 100
Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Berdasarkan Tabel 4 mayoritas responden berjenis kelamin wanita. Status responden sebagian besar sudah menikah yaitu sebesar 91% status responden sudah menikah hal ini dapat dilihat pada Tabel 4. Suku bangsa yang dominan menjadi responden dalam penelitian ini adalah suku Sunda sebesar 75%, hal ini
disebabkan karena penelitian dilakukan di daerah yang mayoritas penduduknya orang Sunda dan merupakan penduduk asli tempat penelitian dilakukan. Status responden dalam keluarga sebagian besar adalah ibu rumah tangga sebesar 62%. Tingkat pendidikan responden ikan asin didominasi oleh responden dengan berpendidikan SLTA/SMU sebesar 40%. Dengan tingkat pendidikan tersebut responden sebagian besar sudah sadar dan mengetahui tentang kebutuhan gizi yang cukup bagi keluarga, kebutuhan gizi tersebut dapat diperoleh dengan mengkonsumsi ikan asin, selain itu ikan asin merupakan hidangan yang sudah menjadi kebiasaan bagi responden yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bagi pemasar hal tersebut merupakan pasar yang potensial karena membeli ikan asin bisa seminggu sekali atau ½ kilogram lebih sebulan.
5.3
Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ikan Asin Proses keputusan pembelian ikan asin terdiri dari lima tahap yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan pasca pembelian (Kotler 1995). Dengan melihat setiap proses pengambilan keputusan pembelian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi perkembangan pemasaran ikan asin. 5.3.1 Pengenalan Kebutuhan Kebutuhan akan ikan asin diawali pada menu makanan yang mengandung sumber protein hewani. Adapun dalam penelitian ini pengenalan kebutuhan konsumen terhadap ikan asin dipengaruhi oleh harga yang terjangkau, rasa yang khas, kesukaan keluarga, mengikuti orang lain, karena mudah diperoleh dan mencoba mencari variasi dalam menu makanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Alasan Responden Membeli Ikan Asin Alasan Harga terjangkau Rasa yang khas Kesukaan keluarga Mengikuti orang lain Mudah diperoleh, selingan Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 25 30 24 8 13 100
25 30 24 8 13 100
Berdasarkan Tabel 5 menyatakan sebagian besar responden mengaku alasan utama mengkonsumsi ikan asin adalah karena rasanya yang khas. Hal ini sebenarnya tergantung pada selera dan pilihan responden akan ikan asin. Responden merasa ikan asin sangat mudah dalam memasaknya dan dapat dipadukan dengan menu masakan untuk keluarga. Responden yang memilih alasan membeli ikan asin karena rasanya berjumlah 30 orang (30%). Responden yang kedua memilih membeli ikan asin karena harga yang terjangkau. Dalam hal ini responden mempertimbangkan pengeluaran anggaran rumah tangga. Sebagian besar responden memiliki pendapatan antara Rp.500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00. Menurut Lipsey (1995) rumah tangga akan menentukan pilihannya dalam rangka memaksimumkan kepuasannya atau kesejahteraannya. Kelompok responden yang lain menyatakan bahwa alasan mengkonsumsi ikan asin adalah karena ikan asin merupakan kesukaan keluarga. Hal ini berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan oleh responden. Dari pengalaman tersebut terbent uk sikap positif mengenai ikan asin. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Kebanyakan ibu rumah tangga tersebut adalah sebagai pengambil keputusan serta yang melakukan pembelian. Responden tersebut memiliki motivasi yang berbeda mengenai ikan asin. Tingkat keterlibatan responden dalam memebeli ikan asin dalam penelitian ini dapat dilihat dari sejauh mana yang dirasakan responden apabila tidak mengkonsumsi ikan asin. Keterlibatan sendiri adalah refleksi dari motivasi yang kuat dan dalam relevensi pribadi yang dirasakan dari suatu produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Tingkat Keterlibatan Responden dalam Pembelian Ikan Asin Tingkat Keterlibatan ( Jika tidak Membeli Ikan Asin ) Ada yang kurang Biasa saja Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah orang
% 27 73 100
27 73 100
Berdasarkan Tabel 6 sebagian besar responden berpendapat biasa saja apabila tidak mengkonsumsi ikan asin. Hal ini menunjukan responden memiliki tingkat keterlibatan yang rendah terhadap ikan asin. Disamping ikan asin dianggap sebagai bahan makanan yang tidak terlalu mahal juga tidak ada perbedaan yang signifikan dari bahan makanan yang lainnya. Ikan asin sendiri merupakan makanan pelengkap yang dikonsumsi apabila responden menginginkannya. Responden yang merasa biasa saja apabila tidak mengkonsumsi ikan asin berjumlah 73 orang (73%). Responden yang menyatakan ada yang kurang apabila tidak mengkonsumsi ikan as in berjumlah 27 orang (27%). Dalam hal ini ikan asin sudah memenuhi kebutuhan dan nilai penting bagi responden. Responden secara psikologis maupun secara emosional sudah terpenuhi kebutuhannya.
5.3.2 Pencarian Informasi Setelah mengenali kebutuhan responden terhadap ikan asin, sehingga responden termotivasi untuk membeli, tahap berikutnya yang dilakukan oleh konsumen adalah pencarian informasi. Pencarian informasi didefinisikan sebagai aktifitas yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingata n jangka panjang. Dengan pencarian informasi maka responden akan membuat pilihan yang lebih baik dan mengembangkan dasar pengetahuan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Sumber informasi responden dalam penelitian ini adalah keluarga/saudara, teman dan toko/warung/supermarket. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sumber Informasi Responden Mengenai Ikan Asin Sumber informasi Keluarga/saudara Teman Toko/warung/supermarket Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 63 14 23 100
63 14 23 100
Berdasarkan Tabel 7 sumber informasi utama dalam penelitian ini adalah keluarga/saudara. Responden yang menyatakan keluarga/saudara sebagai sumber
informasi utama berjumlah 63 orang (63%). Hal ini disebabkan keluarga memiliki peran legitimasi dan evaluasi. Responden akan semakin besar kepercayaannya terhadap ikan asin karena hal tersebut. Sumber informasi kedua adalah warung/toko/supermarket. Responden yang menjadikan warung/toko/supermarket sebagai informasi berjumlah 23 orang (23%) dan merupakan terbanyak kedua. Alasan responden percaya terhadap sumber informasi komersil tersebut adalah karena pada umumnya warung/toko/supermarket memberikan informasi yang jelas mengenai ikan asin dan melaksanakan fungsi pemberitahuan dengan baik. Sebagian besar responden hanya mengetahui ikan asin yang pernah dikonsumsi saja tetapi ketika berbelanja di pasar ternyata ikan asin itu sangat banyak macam dan jenisnya. Sumber informasi terakhir adalah dar i teman sebesar 14 %. Responden yang baru tahu ikan asin karena kurang mengetahui tentang ikan tersebut, kemudian tetangga atau teman responden memberi tahu tentang ikan asin tersebut baik rasa, harga dan cara memasaknya. Pendapat responden mengenai harga ikan asin yang berlaku saat ini di pasaran dibagi menjadi mahal, sedang dan murah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pendapat Responden Mengenai Harga Ikan Asin Jumlah
Harga
Orang
Mahal Sedang Murah Tot al Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 19 71 10 100
19 71 10 100
Berdasarkan Tabel 8 pendapat responden mengenai harga ikan asin yang berlaku saat ini berbeda -beda. Adapun responden yang menganggap ikan asin harganya mahal karena responden membeli ikan asin seperti te ri medan yang harga satu kilogramnya sekitar Rp.50.000,00 atau ikan jambal roti yang harga satu kilogramnya bisa mencapai Rp.60.000,00. Responden yang menyatakan harga ikan asin mahal berjumlah 19 orang (19%). Pendapat kedua tentang harga ikan asin adalah sedang. Responden yang menyatakan harga ikan asin sedang berjumlah 71 orang (71%). Dalam hal ini
responden memiliki pilihan untuk membeli ikan asin mulai dari jumlah, jenis dan harga yang ditawarkan. Pendapat ketiga tentang harga ikan asin adalah harganya murah. Adapun responden yang menyatakan harga ikan asin murah berjumlah 10 orang (10%). Tempat pembelian ikan asin terbesar responden adalah pasar tradisional. Dengan membeli ikan asin dipasar tradisional akan lebih murah. Pengaruh penjual dibagi menjadi tiga yaitu membuat tertarik untuk melihat-lihat, membuat membeli dan tidak berpengaruh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pengaruh Penjual dalam Pembelian Ikan Asin Pengaruh penjual
Jumlah Orang
Membuat Anda tertarik untuk melihat -lihat Membuat Anda membeli Tidak berpengaruh Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 18 46 36 100
18 46 36 100
Berdasarkan Tabel 9 pengaruh penjual dalam melakukan pembelian ikan asin berbeda-beda. Adapun responden yang tertarik untuk melihat-lihat berjumlah 18 orang (18%). Dalam hal ini responden tidak memiliki motivasi untuk mengkonsumsi ikan asin. Akan tetapi pengaruh penjual akan dijadikan pertimbangan oleh responden apabila akan membeli ikan asin. Pengaruh penjual yang kedua adalah membuat membeli. Responden yang tertarik untuk membeli ikan asin berjumlah 46 orang (46%). Responden pada awalnya tidak ingin membeli ikan asin, karena situasi pembelian responden yang tidak sesuai dengan rencana awal maka responden terpengaruh membeli ikan asin. Pengaruh penjual yang ketiga adalah penjual tidak dapat mempengaruhi pembelian ikan asin. Hal ini biasanya karena responden memiliki rencana pembelian yang matang serta sudah disesuaikan dengan menu makanan yang akan disajikan untuk kelu arga. Responden yang tidak terpengaruh oleh penjual berjumlah 36 orang (36%). Penjual harus lebih memperhatikan apa yang diinginkan responden.
Pendapat responden dalam mendapatkan ikan asin dalam penelitian ini adalah mudah dan ada juga yang sulit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Pendapat Responden dalam Mendapatkan Ikan Asin Pendapat
Jumlah Orang
Mudah Sulit Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 86 14 100
86 14 100
Pada Tabel 10 dapat dilihat pendapat responden dalam mendapatkan ikan asin. Sebesar 86 orang responden (86%) menyatakan sangat mudah dalam mendapatkan ikan asin. Hal ini menunjukan bahwa pemasaran atau distribusi ikan asin untuk daerah Desa Cibunar sudah berjalan dengan baik. Hanya 14 orang responden (14%) masih saja ada yang merasa kesulitan dalam mendapatkan ikan asin. Hal ini disebabkan karena ikan asin yang dicari responden tersebut termasuk ikan asin yang bersifat musiman seperti teri medan. Penjual harus selalu menjaga persediaan ikan asin di pasar.
5.3.3 Evaluasi Alternatif Setelah Pencarian informasi, tahap ketiga adalah evaluasi alternatif, yaitu responden mengevaluasi berbagai alternatif pilihan dan memilih alternatif untuk memenuhi kebutuhan. Pada tahap ini responden juga menentukan kriter ia evaluasi yang akan digunakan, yang merupakan atribut yang digunakan dalam menilai alternatif pilihan, sehingga dapat memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. Alasan membeli ikan asin diantaranya rasanya yang cocok, harga yang terjangkau dan mudah diperoleh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Alasan Responden Memilih Membeli Ikan Asin Jumlah
Alasan
Orang
Rasanya cocok Harga terjangkau Mudah diperoleh Mencoba Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 50 24 25 1 100
50 24 25 1 100
Berdasarkan Tabel 11 alasan responden memilih membeli ikan asin berbeda -beda dalam penelitian ini. Mayoritas responden membeli ikan asin karena rasanya yang khas. Responden merasa rasa ikan asin memiliki kepuasannya tersendiri. Hal ini menunjukan bahwa selera terhadap menu masakan ikan asin diterima oleh sebagian besar keluarga responden. Adapun responden yang membeli ikan asin karena rasanya yang cocok berjumlah 50 orang (50%). Alasan responden memilih membeli ikan asin yang kedua adalah mudah diperoleh. Ketertarikan responden akan timbul terhadap barang dan jasa yang sering dijumpai oleh responden, baik disadari atau tidak keinginan untuk mencoba selalu ada. Menambah variasi makanan untuk keluarga sering dilakukan oleh keluarga agar mengurangi kebosanan. Alasan ketiga responden memilih membeli ikan asin adalah harga ikan asin yang terjangkau. Harga ikan asin yang ditawarkan bermacam-macam, tergantung dengan sejauh mana kemampuan finansial dari responden. Responden yang membeli ikan asin karena alasan harga yang terjangkau berjumlah 24 orang (24%). Perihal yang menunjukan kualitas ikan asin dalam penelitian ini diantaranya rasa, harga, tempat yang menjual dan warna serta bentuk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Perihal yang Menunjukan Kualitas Ikan Asin Jumlah
Perihal
Orang
Rasa Harga Tempat yang menjual Warna, bau, bentuk Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 52 21 22 5 100
52 21 22 5 100
Berdasarkan Tabel 12 perihal yang menunjukan kualitas ikan asin dalam penelitian ini bermacam-macam. Rasa dipandang sebagai hal yang menunjukan kualitas utama dari ikan asin. Responden akan melakukan penyimpanan ingatan mengenai ikan asin dan melakukan evaluasi setelah konsumsi, sehingga yang terbayang pertama mengingat ikan asin adalah rasanya. Responden yang menyatakan rasa sebagai kualitas ikan asin berjumlah 52 orang (52%). Perihal yang meunjukan kualitas ikan asin kedua adalah tempat yang menjual. Tempat yang menjual atau latar dimana pembelian dilakukan menjadi alasan tentang kualitas ikan asin. Wiraniaga yang kurang rapih, kurang bersih dan berpenampilan kurang, akan mengurangi kepercayaan responden terhadap ikan asin yang dibeli. Responden yang menyatakan tempat yang menjual menunjukan kualitas berjumlah 22 orang (22 %). Perihal yang menunjukan kualitas ikan asin yang ketiga adalah adalah harga. Responden akan curiga apabila harga ikan asin terlalu murah, kecuali terdapat penjelasan terhadap informasi tersebut. Responden yang menyatakan bahwa harga yang menunjukan kualitas ikan asin berjumlah 21 orang (21 %). Responden ada juga yang mengatakan bahwa kualitas ikan asin berdasarkan warna, bau (tidak tengik) dan bentuk. Warna dipilih yang cerah, dicium baunya tidak tengik atau berbau busuk dan bentuknya dipilih yang masih utuh.
5.3.4
Keputusan Pembelian Setelah tahap evaluasi informasi, dimana responden membuat susunan
daftar peringkat alternatif pilihannya, ikan asin yang dinilai dapat memecahkan masalah dan merupakan pilihan terbaik dari alternatif yang ada akan dibeli oleh responden. Responden memutuskan pembelian dengan mempertimbangkan
situasi yang ada, hal ini karena ikan asin adalah sebagai makanan pelengkap dan selingan. Pihak yang berpengaruh dalam memutuskan pembelian ikan asin dalam penelitian ini adalah keluarga/saudara, teman dan warung/toko/supermarket. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Pihak yang Berpengaruh dalam Memutuskan Pembelian Ikan Asin Pengaruh Keluarga/saudara Teman Warung/toko/supermarket Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 66 9 23 100
66 9 23 100
Berdasarkan Tabel 13 pihak yang berpengaruh dalam memutuskan pembelian ikan asin adalah berbeda -beda. Adapun pihak yang berpengaruh besar adalah keluarga. Anggota keluarga seperti anak memiliki peran sebagai pencetus, pemberi saran dan pengkonsumsi. Menurut penelitian keluarga mempengaruhi jumlah konsumsi ikan asin. Responden yang menyatakan membeli ikan asin karena pengaruh keluarga /saudara berjumlah 66 orang (66%). Selain keluarga yang menjadi pengaruh utama dalam pembelian ikan asin, warung/toko/supermarket juga dapat mempengaruhi pembelian responden. Responden menganggap toko/warung/supermarket tersebut sebagai sumber informasi yang nantinya akan berguna dalam pengambilan keputusan.responden yang terpengaruh oleh toko/warung/supermarket berjumlah 23 orang(23 %). Teman menjadi pengaruh berdasarkan pengalaman pernah mengkonsumsi ikan asin yang kemudian menceritakannya kepada responden. Struktur sosial masyarakat yang ada di Desa Cibunar memiliki peran dalam mempengaruhi responden. Tokoh masyarakat sering juga dijadikan sebagai kelompok acuan responden. Pengaruh teman dengan jumlah konsumsi ikan asin tidak memiliki hubungan pada taraf nyata 95%. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin diantaranya memberitahu bahwa pernah mencobanya, meminta untuk membeli, membujuk membeli dan tidak berkomentar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Pengaruh Keluarga dalam Pembelian Ikan Asin Pengaruh keluarga
Jumlah Orang
Memberitahu bahwa pernah mencoba Meminta Anda membeli Membujuk Anda membeli Tidak ada pengaruh Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 8 24 23 45 100
8 24 23 45 100
Berdasarkan Tabel 14 pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin berbeda -beda. Adapun pengaruh keluarga yang memberitahu bahwa pernah mencobanya berjumlah 8 orang (8%). Hal ini terjadi karena anggota keluarga berperan hanya sebagai pemberi saran dalam pengambilan keputusa se penuhnya dilakukan oleh ibu rumah tangga. Pengaruh kedua anggota keluarga dalam pembelian ikan asin adalah meminta dibelikan ikan asin. Menu makanan yang akan disajikan untuk keluarga esok hari untuk sebagian responden ditentukan secara bersama. Anggota keluarga akan meminta dibelikan ikan asin karena merasa ikan asin cukup enak untuk dijadikan variasi menu makanan. Responden yang meminta membeli ikan asin berjumlah 24 orang (24%). Pengaruh keluarga ketiga dalam pembelian ikan asin adalah membujuk untuk membeli. Peranan pemberi pengaruh mungkin dipegang oleh anak, ayah (suami) atau saudara. Responden yang membujuk untuk membeli ikan asin berjumlah 23 orang (23%). Hal ini menunjukan bahwa peran anggota keluarga baik secara langsung maupun tidak langung memberikan pengaruh dalam menentukan keputusan pembelian ikan asin. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin yang terakhir adalah tidak berkomentar. Dalam hal ini anggota keluarga menerima apa saja yang akan disajikan karena anggota keluarga hanya berperan sebagai pemberi pengaruh dan pemakai. Responden yang menyatakan tidak ada komentar dalam pembelian ikan asin berjumlah 47 orang (47%). Menurut Nuryati (2001) ibu atau istri adalah pengambil keputusan utama dalam pembelian ikan asin. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin diantaranya adalah memberitahu bahwa pernah mencobanya, meminta membeli ikan asin, membujuk
untuk membeli ikan asin dan tidak berkomentar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Pengaruh Teman dalam Pembelian Ikan Asin Pengaruh Teman Memberitahu bahwa pernah m encoba Meminta Anda membeli Membujuk Anda membeli Tidak ada pengaruh Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 42 5 6 47 100
42 5 6 47 100
Berdasarkan Tabel 15 pengaruh teman dalam pembelian ikan asin berbeda -beda. Adapun pengaruh teman yang memberitahu pernah mencoba berjumlah 42 orang (42%). Pengaruh tersebut sering dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian ikan asin oleh responden. Referensi yang diberikan oleh teman responden akan menambah pengetahuan responden. Pengaruh teman yang kedua adalah minta membeli ikan asin. Pengaruh teman yang minta membeli ikan asin berjumlah 5 orang (5%). Hal ini menunjukan bahwa responden dalam membeli ikan asin disesuaikan dengan kebutuhan dan menu masakan yang akan disajikan. Pengaruh tersebut sangat kecil terhadap keputusan pembelian konsumen. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin tidak ada pengaruh atau teman responden tidak berkomentar. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin yang tidak berkomentar berjumlah 47 orang (47%). Hal ini terjadi karena tidak semua responden dapat dengan mudah terpengaruh oleh kebiasaan orang lain dalam mengkonsumsi ikan asin. Responden sudah memiliki rencana dalam anggaran belanja baik untuk konsumsi barang maupun jasa. Cara memutuskan pembelian ikan asin yang dilakukan oleh responden diantaranya adalah terencana, tergantung situasi dan mendadak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Cara dalam Memutuskan Pembelian Ikan Asin Pengambilan keputusan
Jumlah Orang
Terencana Tergantung situasi Mendadak Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 36 58 6 100
36 58 6 100
Berdasarkan Pada Tabel 16 terlihat bahwa cara memutuskan pembelian ikan asin oleh responden berbeda -beda. Adapun responden yang membeli ikan asin secara terencana karena responden sudah menentukan menu hidangan yang akan dihidangkan untuk keluarga. Pembelian dilakukan guna memaksimalkan kepuasan yang ingin didapat oleh responde n. Cara memutuskan pembelian oleh responden secara terencana berjumlah 36 orang (36%). Cara memutuskan pembelian ikan asin yang kedua adalah tergantung dari situasi. Responden akan menyesuaikan sumberdayanya dengan pilihan-pilihan alternatif guna memenuhi kepuasan. Responden membeli ikan asin disesuaikan apakah hari ini memasak sayur asem atau sayur lodeh maka ikan asin yang di beli juga akan berbeda. Pengambilan keputusan responden tergantung situasi berjumlah 58 orang (58 %). Cara memutuskan pembelian ikan asin yang ketiga adalah dilakukan secara mendadak. Responden yang menyatakan membeli ikan asin secara mendadak berjumlah 6 orang (6%). Dalam hal ini biasanya responden yang berbelanja kebutuhan sehari-hari belum memiliki perencanaan belanja yang matang. Penjual dapat melakukan penawaran dengan memberikan jumlah ikan asin yang lebih apabila responden berbelanja. Tempat Responden Membeli Ikan Asin dalam penelitian ini diantaranya Pasar tradisional, warung/toko dan tukang keliling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Tempat Responden Membeli Ikan Asin Tempat Pasar tradisional Warung/toko terdekat Tukang keliling, sayur dorong, tukang sayur bermotor Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 54 14 32 100
54 14 32 100
Informasi tentang tempat pembelian ikan asin yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 17. Berdasarkan Tabel 17 tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden biasanya membeli ikan asin di pasar tradisional dengan alasan harganya akan lebih murah. Tempat pembelian responden berikutnya adalah membeli di tukang keliling apakah itu tukang sayur dorong, tukang sayur keliling dan tukang sayur bermotor. Hal ini dilakukan karena pelayanan yang menyenangkan selain itu responden membeli ikan asin dala m jumah yang lebih kecil, seperti sudah dibungkus plastik dengan harga yang relatif murah di bandingkan apabila membeli dalam jumlah yang lebih besar. Tempat pembelian responden yang terakhir adalah warung/toko/supermarket. Responden yang melakukan pembe lian di warung/toko/supermarket berjumlah 14 orang (14%). Alasannya adalah terasa lebih nyaman dan praktis selain itu dapat sekalian berbelanja untuk keperluan bulanan. Alasan Responden Membeli di Tempat Pembelian Ikan Asin dalam penelitian ini adalah dekat dengan rumah, harga yang murah, kualitas yang terjamin dan nyaman serta praktis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Alasan Responden Membeli di Tempat Pembelian Ikan Asin Alasan membeli ditempat tersebut Dekat rumah Harga murah Kualitas terjamin Sekalian belanja bulanan Nyaman dan praktis Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 25 29 13 13 20 100
25 29 13 13 20 100
Pada Tabel 18 dapat diketahui alasan dari responden memilih tempat pembelian di pasar tradisional disebabkan harganya murah dan sekalian belanja bulanan. Responden sudah tentu akan mencari ikan asin yang harganya lebih murah, karena ini sesuai dengan prinsip ekonomi dari masing-masing responden. Selain itu dekat rumah merupakan alasan kedua yang menjadi alasan kenapa konsumen membeli di tempat pembelian. Pedagang pengecer yang
menghampiri konsumen memberikan nilai tambah dalam pembelian karena konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak waktu dan energi untuk membeli ikan asin. Kenyamanan dan kepraktisan menjadi alasan yang ketiga. Sekalian belanja bulanan dan kualitasnya terjamin masing-masing menempati urutan yang sama. Frekuensi Mengkonsumsi Ikan Asin yang dilakukan oleh responden dalam penelitian ini adalah setiap hari, 2-4 hari sekali, seminggu sekali dan lebih dari seminggu sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Frekuensi Mengkonsumsi Ikan Asin Frekuensi pembelian
Jumlah Orang
Setiap hari 2-4 hari sekali Seminggu sekali Lebih dari seminggu sekali Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
% 8 24 43 25 100
8 24 43 25 100
Secara keseluruhan pada Tabel 19 frekuensi responden dalam mengkonsumsi ikan asin adalah seminggu sekali. Hal ini disebabkan responden akan bosan apabila terlalu sering me ngkonsumsi ikan asin, ikan asin sendiri hanya menjadi selingan dari menu makanan sehari-hari. Kemudian frekuensi pembelian ikan asin yang kedua adalah lebih dari seminggu sekali. Frekuensi pembelian responden yang ketiga adalah 2-4 hari sekali. Hanya sedikit responden yang setiap hari membeli ikan asin, akan tetapi jenis ikan asin tersebut akan berbeda setiap beberapa hari sekali. Keputusan pembelian ikan asin dalam penelitan ini memiliki berbagai macam jenisnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Jenis Ikan Asin yang Biasa Dibeli Responden Jenis ikan
Jumlah Orang
%
Gabus Cumi Teri Peda Sepat Layur Jambrong Lainnya Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
20 11 20 21 17 4 4 3 100
20 11 20 21 17 4 4 3 100
Pada Tabel 20 terlihat bahwa ikan asin yang sering dibeli oleh konsumen adalah ikan asin gabus dan teri. Ikan gabus dan teri harganya relatif lebih murah dan rasanya juga enak. Untuk satu ons ikan asin gabus seharga Rp. 3.500,00. Untuk satu ons ika n asin teri seharga Rp.4.000,00. Ikan teri dan ikan asin gabus menjadi kegemaran responden karena mudah dalam memasaknya. Ikan asin kedua yang sering dibeli oleh konsumen adalah ikan asin sepat. Ikan ini sangat sesuai apabila responden menyajikan menu makanan seperti sambal dan sayur asem. Ikan asin yang biasa dibeli responden responden menduduki posisi ketiga adalah ikan asin cumi. Hal ini menurut responden ikan asin cumi bisa disajikan untuk keluarga karena rasa dan dapat dihidangkan dengan sayur sawi. Ikan layur dan jambrong juga di gemari oleh sebagian kecil responden karena cocok dihidangkan dengan sambal ketimun atau sambal terong. Jumlah Ikan Asin Yang Biasa Dibeli Responden dalam penelitian ini diantaranya adalah satu kilogram, setengah kilogram, seperempat kilogram dan lebih dari satu kilogram. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah Ikan Asin Yang Biasa Dibeli Responden Jumlah ikan asin yang dibeli 1 kg 1/2 kg 1/4 kg > 1 kg Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 32 23 43 2 100
32 23 43 2 100
Berdasarkan informasi pada Tabel 21 dapat diketahui bahwa jumlah ikan asin yang biasa dibeli oleh responden paling besar adalah ¼ Kg per bulan. Jumlah ikan asin yang dibeli terbanyak kedua adalah 1 Kg per bulan. Kemudian jumlah pembelian ikan asin terbanyak berikutnya adalah ½ Kg. Hanya sedikit responden yang mengkonsumsi lebih dari 1 Kg per bulan.
5.3.5 Pasca Pembelian Setelah membeli ikan asin yang diinginkan dan membandingkan dengan kenyataan/ hasilnya dengan pertimbangan awal, maka akan terbentuk sikap tertentu. Hal ini akan mempengaruhi nilai pembelian selanjutnya dimasa yang akan datang. Tanggapan responden terhadap ikan asin yang di beli sangat penting bagi keberlangsungan pembelian berikutnya. Berbagai tingkat kepuasan responden setelah membeli ikan asin akan digambarkan pada Tabel 22. Tabel 22. Tingkat Kepuasan Responden Setelah Mengkonsumsi Ikan Asin Tingkat Kepuasan Puas Tidak Puas Tidak Berkomentar Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 90
90
10 100
10 100
Berdasarkan Tabel 22, maka terlihat bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat puas terhadap ikan asin. Hal ini menunjukan bahwa ikan asin mampu memenuhi kebutuhan responden. Hal ini sangat bermanfaat bagi pemasaran ikan asin karena sebagian besar responden menyatakan sangat puas akan ikan asin. Dan hanya 10 responden yang menyatakan ikan asin biasa saja atau tidak ada komentar sama sekali. Kepuasan dapat menimbulkan loyalitas terhadap ikan asin. Hal ini dapat diketahui dari tindakan konsumen ketika menghadapi masalah ketersediaan ikan asin. Pada Tabel 23 akan disajikan informasi tentang loyalitas responden melalui tindakannya jika dalam pembelian ikan asin yang dicarinya tidak ada.
Tabel 23. Tindakan Responden Apabila Ikan Asin yang Dicari Tidak Ada Tindakan konsumen Akan mencari ke tempat lain Akan membeli ikan yang lain Tidak jadi membeli Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 50 41 9 100
50 41 9 100
Dari Tabel 23 di atas, mencari di tempat lain adalah tindakan yang cenderung dilakukan jika ikan asin yang dicari tidak ada. Hal ini dikarenakan responden merasa memiliki loyalitas yang cukup tinggi akan ikan asin yang ingin mereka beli. Responden akan terus berusaha mencari ikan asin yang ingin dibelinya sebesar 50 %. Hanya 9 % responden yang memilih tidak akan jadi membeli ikan asin. Loyalitas responden ikan asin juga dapat dilihat pada sikap yang dilakukan jika ikan asin yang dibelinya mengalami kenaikan pihak responden tetap melakukan pembelian ikan asin tersebut. Tabel 24 berikut ini menggambarkan berbagai sikap responden jika terjadi kenaikan harga pada ikan asin. Tabel 24. Tindakan Responden Apabila Harga Ikan Asin Mengalami Kenaikan Tindakan konsumen Akan tetap membeli ikan asin tersebut Mencari ikan asin yang lebih murah Tidak jadi membeli Total Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah Orang
% 21 58 21 100
21 58 21 100
Dari Tabel 24 terlihat bahwa responden cenderung akan tetap me mbeli ikan asin, walaupun ikan asin yang akan mereka beli adalah jenis ikan asin yang lain. Dalam hal ini dikarenakan responden merasa ikan asin adalah sebagai menu makanan sehari-hari yang akan selalu berubah dan tidak akan terlalu sering membeli ikan asin yang jenis tertentu saja karena akan menimbulkan kebosanan dalam menu makanan sehari-hari. Hanya 21 responden yang tidak akan melakukan pembelian ikan asin apabila harga ikan asin tersebut mengalami kenaikan.
5.4
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membuat Keputusan Pembelian Ikan Asin
5.4.1 Pengaruh Lingkungan 5.4.1.1 Pengaruh Keluarga Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin oleh responden berbeda beda. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin diantaranya memberitahu bahwa pernah mencobanya, meminta untuk membeli, membujuk membeli dan tidak berkomentar. Adapun pengaruh keluarga yang memberitahu bahwa pernah mencobanya berjumlah 8 orang (8%). Hal ini terjadi karena anggota keluarga berperan hanya sebagai pemberi saran dalam pengambilan keputusa n sepenuhnya dilakukan oleh ibu rumah tangga. Sebaran responden menurut pengaruh keluarga dalam mengkonsumsi ikan asin dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Sebaran Responden Menurut Pengaruh Keluarga Responden dengan Jumlah Ikan Asin yang Dikonsumsi, Tahun 2005
Pengaruh keluarga Memberitahu bahwa pernah mencoba Meminta Anda membe li Membujuk Anda membeli Tidak ada pengaruh Jumlah Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah konsumsi ikan asin ( kilogram per bulan ) 1/4 kg 1/2 kg 1 kg > 1 kg
Responden (orang)
2
4
0
2
8
14 6 21 43
3 6 10 23
7 11 14 32
0 0 0 2
24 23 45 100
Berdasarkan Tabel 25 pengaruh kedua anggota keluarga dalam pembelian ikan asin adalah minta membeli. Menu makanan yang akan disajikan untuk keluarga esok hari untuk sebagian responden ditentukan secara bersama. Anggota keluarga akan minta dibelikan ikan asin karena merasa ikan asin cukup enak untuk dijadikan variasi menu makanan. Responden yang meminta membeli ikan asin berjumlah 24 orang (24%). Pengaruh keluarga ketiga dalam pembelian ikan asin adalah membujuk untuk membeli. Peranan pemberi pengaruh mungkin dipegang oleh anak, ayah (suami) atau saudara. Responden yang membujuk untuk membeli ikan asin berjumlah 23 orang (23%). Hal ini menunjukan bahwa peran anggota keluarga
baik secara langsung maupun tidak langung memberikan pengaruh dalam menentukan keputusan pembelian ikan asin. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin yang terakhir adalah tidak berpe ngaruh. Dalam hal ini anggota keluarga menerima apa saja yang akan disajikan karena anggota keluarga hanya berperan sebagai pemberi pengaruh dan pemakai. Responden yang menyatakan tidak ada komentar dalam pembelian ikan asin berjumlah 47 orang (47%). Me nurut Ita (2001) ibu atau istri adalah pengambil keputusan utama dalam pembelian ikan asin. Berdasarkan uji Chi-Square pada taraf 90% menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pengaruh keluarga dengan jumlah konsumsi ikan asin. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yang dalam keluarga menentukan pilihan, jenis dan jumlah ikan asin yang dikonsumsi, akan tetapi tetap mempertimbangkan pengaruh anggota keluarga yang lain. Responden biasanya melakukan pembelian ikan asin tergantung situasi, hal ini terjadi karena disesuaikan dengan menu makanan yang akan disajikan bagi keluarga. Dengan pengaruh dari anggota keluarga responden dalam menentukan pembelian ikan asin maka akan mempengaruhi jumlah pembelian terhadap ikan asin. Hal ini dikarenakan pelaku pembelian tidak akan membeli ikan asin apabila anggota keluarga tidak menginginkannya. Frekuensi konsumsi ikan asin yang dilakukan responden adalah seminggu sekali dengan jumlah konsumsi ¼ kg per bulan. 5.4.1.2 Pengaruh Teman Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin oleh responden berbeda-beda. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin diantaranya adalah memberitahu bahwa pernah mencobanya, meminta membeli ikan asin, membujuk untuk membeli ikan asin dan tidak berkomentar. Adapun pengaruh teman yang memberitahu pernah mencoba berjumlah 42 orang (42%). Pengaruh tersebut sering dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian ikan asin oleh responden. Referensi yang diberikan oleh teman responden akan menambah pengetahuan responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Sebaran Responden Menurut Pengaruh Teman Responden dengan Jumlah Ikan Asin Yang Dikonsumsi, Tahun 2005
Pengaruh teman Memberitahu bahwa mereka pernah mencobanya Meminta Anda membeli Membujuk Anda membeli Tidak ada pengaruh Jumlah Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah konsumsi ikan asin Responden ( kilogram per bulan ) (orang) 1/4 kg 1/2 kg 1 kg > 1 kg 22
3
15
2
42
2 2 17 43
2 2 16 23
1 2 14 32
0 0 0 2
5 6 47 100
Berdasarkan Tabel 26 pengaruh teman yang kedua adalah minta membeli ikan asin. Pengaruh teman yang minta membeli ikan asin berjumlah 5 orang (5%). Hal ini menunjukan bahwa responden dalam membeli ikan asin disesuaikan dengan kebutuhan dan menu masakan yang akan disajikan. Pengaruh tersebut sangat kecil terhadap keputusan pembelian konsumen. Pengaruh teman terakhir dalam pembelian ikan asin adalah tidak ada pengaruh atau teman responden tidak berkomentar. Responden sudah memiliki rencana dalam anggaran belanja baik untuk konsumsi barang maupun jasa. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin yang tidak berkomentar berjumlah 47 orang (47%). Hal ini terjadi karena tidak semua responden dapat dengan mudah terpengaruh oleh kebiasaan orang lain dalam mengkonsumsi ikan asin. Berdasarkan uji Chi-Square pada taraf 90%, terdapat pengaruh antara pengaruh teman dengan jumlah konsumsi ikan asin. Hal ini terjadi karena responden merasa keputusan tersebut adalah yang terbaik bagi dirinya, karena teman memberikan referensi yang dapat dipercaya. Responden yang menjawab tidak ada pengaruh dari teman menunjukan bahwa responden merasa untuk menentukan menu makanan sehari-hari tidak dipengaruhi oleh orang lain. 5.4.2 Perbedaan Individu 5.4.2.1 Pendapatan Responden Pendapa tan responden dalam membeli ikan asin dipengaruhi oleh jumlah pendapatan riel respondenden. Responden akan melakukan berbagai macam pertimbangan untuk memaksimalkan kepuasannya dalam menggunakan pendapatannya. Alasannya responden memiliki kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan kemampuan dari pendapatan responden untuk dibelanjakan terbatas.
Sebaran responden menurut pendapatan responden dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Sebaran Responden Menurut Pendapatan Responden dengan Jumlah Ikan Asin yang Dikonsumsi, Tahun 2005
Pendapatan responden Kurang dari Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 –Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 –Rp 1.500.000,00 Lebih dari Rp 1.500.000,00 Jumlah Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Jumlah konsumsi ikan asin ( kilogram per bulan ) 1/4 kg 1/2 kg 1 kg > 1 kg 2 0 3 19 5 9 16 9 6 6 9 14 43 23 32
Responden (orang) 0 1 1 0 2
5 34 32 29 100
Berdasarkan Tabel 27 pendapatan responden dalam penelitian ini berbedabeda. Pendapatan responden yang terbanyak adalah antara Rp.500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00. Responden yang memiliki tingkat pendapatan tersebut berjumlah 34 orang (34%). Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini mayoritas adalah Sekolah Menengah Umum. Hal ini sudah pasti akan mempengaruhi kepribadian dan pola pikir dari responden. Cara pandang responden mengenai ikan asin mendorong responden untuk bertindak. Pembelian ikan asin terjadi karena responden sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang ikan asin. Berdasarkan uji Chi-Square pada taraf 90% menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pendapatan responden per bulan dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi. Hal ini menunjukan bahwa pendapatan yang dikeluarkan untuk di belanjakan berpengaruh dengan jumlah konsumsi ikan asin. Responden tersebut cenderung mengkonsumsi ikan asin dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan responden yang berpendapatan lebih rendah. Hal ini disebabkan responden berpendapatan besar memiliki kemampuan membeli ikan asin dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan responden berpendapatan rendah. 5.4.2.2 Motivasi Motivasi utama responden atau alasan utama kenapa mengkonsumsi ikan asin adalah karena rasanya yang khas. Hal ini sebenarnya tergantung pada selera dan pilihan responden akan ikan asin. Responden merasa ikan asin sangat mudah
dalam memasaknya dan dapat dipadukan dengan menu masakan untuk keluarga. Responden yang memilih alasan membeli ikan asin karena rasanya berjumlah 30 orang (30%). Sebaran responden menurut motivasi dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Sebaran Responden Menurut Motivasi dalam Mengkonsumsi Ikan Asin dengan Jumlah Ikan Asin yang Dikonsumsi, Tahun 2005
Jumlah konsumsi ikan asin ( kilogram per bulan ) 1/4 kg 1/2 kg 1 kg Harga terjangkau 8 10 7 Rasa yang khas 10 7 12 Kesukaan keluarga 12 3 8 melihat orang lain 4 1 3 mudah diperoleh, selingan 9 2 2 Jumlah 43 23 32 Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Responden (orang)
Motivasi
> 1 kg 0 1 1 0 0 2
25 30 24 8 13 100
Berdasarkan Tabel 28 motivasi responden yang kedua memilih membeli ikan asin karena harga yang terjangkau. Dalam hal ini responden mempertimbangkan pengeluaran anggaran rumah tangga. Sebagian besar responden memiliki pendapatan antara Rp.500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00. Menurut Lipsey (1995) rumah tangga akan menentukan pilihannya dalam rangka memaksimumkan kepuasannya atau kesejahteraannya. Kelompok responden yang lain menyatakan bahwa alasan mengkonsumsi ikan asin adalah karena ikan asin merupakan kesukaan keluarga. Hal ini berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan oleh responden. Dari pengalaman tersebut terbentuk sikap positif mengenai ikan asin. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Kebanyakan ibu rumah tangga tersebut adalah sebagai pengambil keputusan serta yang melakukan pembelian. Responden tersebut memiliki motivasi yang berbeda mengenai ikan asin. Berdasarkan uji Chi-Square pada taraf 90% menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi responden dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi. Hal ini menunjukan bahwa responden memiliki motivasi yang tinggi untuk mengkonsumsi ikan asin. Hal ini disebabkan responden merasa ikan asin
memiliki rasa yang khas sehingga mempengaruhi motivasi untuk mengkonsumsi ikan asin.
5.4.2.3 Pendidikan Responden Pendidikan responden yang terdapat di Desa Cibunar bermacam-macam. Pendidikan responden mulai dari sekolah dasar hingga sarjana/paska sarjana akan memiliki banyak perbedaan sikap terhadap ikan asin. Responden yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan lebih paham akan kesadaran akan bahan makanan yang mengandung sumber protein hewani. Ikan asin oleh sebagian besar responden dijadikan sebagai variasi menu makanan agar dapat memenuhi gizi yang seimbang. Sebaran responden menurut tingkat pendidikan responden dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Sebaran Responden Menurut Pendidikan Responden dengan Jumlah Ikan Asin yang Dikonsumsi, Tahun 2005
Jumlah konsumsi ikan asin ( kilogram per bulan ) 1/4 kg 1/2 kg 1 kg SD 13 5 9 SMP 8 4 9 SMU 16 13 10 Sarjana/paskasarjana 2 1 3 Diploma 2 0 1 Tidak sekolah 2 0 0 Jumlah 43 23 32 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Pendidikan responden
> 1 kg 0 1 1 0 0 0 2
Responden (orang) 27 22 40 6 3 2 100
Berdasarkan Tabel 29 mayoritas responden memiliki pendidikan sekolah menengah umum. Responden yang berpendidikan sekolah menengah umum berjumlah 40 orang (40%). Kelompok responden ini memiliki kesadaran akan pemenuhan gizi yang cukup bagi keluarga. Pembelian ikan asin yang dilakukan oleh responden termasuk dalam pembelian yang dila kukan karena kebiasaan. Hal ini karena pembelian terhadap barang yang harganya relatif murah serta memiliki keterlibatan yang rendah dan frekuensi pembelian relatif singkat. Responden selalu berganti ikan asin yang dibeli, alasannya untuk menghindari kebosanan dan disesuaikan dengan menu makanan yang akan disajikan.
Uji Chi-Square pada taraf 90% menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan responden dengan jumlah konsumsi ikan asin. Hal ini terjadi karena semakin tinggi pendidikan responden maka pengetahuan akan pemenuhan gizi bagi keluarga akan semakin baik. Responden tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak variasi menu makanan yang akan dihidangkan dalam keluarga. Ikan asin hanya sebagai menu tambahan atau selingan guna memenuhi gizi keluarga. Kesadaran akan pemenuhan gizi yang cukup bagi keluarga dengan mengatur pola makan sehari-hari.
5.4.3 Proses Psikologis (Sumber Informasi) Sumber informasi dalam membuat keputusan pembelian ikan asin bermacam-macam. Sumber informasi dalam penelitian ini antara lain keluarga atau saudara, warung/toko/supermarket dan teman. Sumber informasi utama dalam penelitian ini adalah keluarga/saudara. Responden yang menyatakan keluarga/saudara sebagai sumber informasi utama berjumlah 63 orang (63%). Hal ini disebabkan keluarga memiliki peran legitimasi dan evaluasi. Responden akan semakin besar kepercayaannya terhadap ikan asin karena hal tersebut. Sebaran responden menurut sumber informasi tentang ikan asin dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Sebaran Responden Menurut Sumber Informasi Tentang Ikan Asin dengan Jumlah Ikan Asin yang Dikonsumsi, Tahun 2005
Jumlah konsumsi ikan asin ( kilogram per bulan ) 1/4 kg 1/2 kg 1 kg Keluarga/saudara 24 18 Teman 6 2 Toko/warung/supermarket 13 3 Jumlah 43 23 Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Responden (orang)
Sumber informasi
> 1 kg 19 6 7 32
2 0 0 2
Berdasarkan Tabel 30 sumber informasi kedua adalah warung/toko/supermarket. Responden yang menjadikan warung/toko/supermarket sebagai informasi berjumlah 23 orang (23%) dan merupakan terbanyak kedua. Alasan responden percaya terhadap sumber informasi komersil tersebut adalah karena pada umumnya
63 14 23 100
warung/toko/supermarket memberikan informasi yang jelas mengenai ikan asin dan melaksanakan fungsi pemberitahuan dengan baik. Sebagian besar responden hanya mengetahui ikan asin yang pernah dikonsumsi saja tetapi ketika berbelanja di pasar ternyata ikan asin itu sangat banyak macam dan jenisnya. Sumber informasi terakhir adalah dari teman sebesar 14 %. Responden yang baru tahu ikan asin karena kurang mengetahui tentang ikan tersebut, kemudian tetangga atau teman responden memberi tahu tentang ikan asin tersebut baik rasa, harga dan cara memasaknya. Berdasarkan uji Chi-Square pada taraf 90% menyatakan bahwa terdapat hubungan antara sumber informasi mengenai ikan asin dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar sumber informasi responden berasal dari keluarga. Karena keluarga adalah sebagai pemegang peran yang sangat besar dalam mempengaruhi sikap dan perilaku responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam mengkonsumsi ikan asin secara keseluruhan dapat disimpulkan mula i dari perbedaan individu sampai dengan pengaruh lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Responden dalam Mengkonsumsi Ikan Asin, Tahun 2005 Keterangan 1. Pengaruh Lingkungan 1.1 Pengaruh Keluarga 1.2 Pengaruh Teman 2. Perbedaan Individu 2.1 Pendapatan Responden 2.2 Motivasi 2.3 Pendidikan Responden 3. Proses Psikologis (Sumber Informasi) Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Berpengaruh Terhadap Jumlah Konsumsi I kan Asin Ya Tidak
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Berdasarkan uraian Tabel 31, faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam mengkonsumsi ikan asin adalah pengaruh keluarga, pengaruh teman, pendapatan, motivasi, pendidikan dan sumber informas i. Hal ini menunjukan bahwa pemasar perlu lebih meningkatkan sumber informasi bagi responden,
karena dengan informasi yang akurat maka responden tidak akan ragu untuk membeli ikan asin. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin disebabkan sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yang dalam keluarga menentukan pilihan, jenis dan jumlah ikan asin yang dikonsumsi, akan tetapi tetap mempertimbangkan pengaruh anggota keluarga yang lain. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin disebabkan responden merasa keputusan tersebut adalah yang terbaik bagi dirinya, karena teman memberikan referensi yang dapat dipercaya. Pendapatan responden menunjukan bahwa pendapatan yang dikeluarkan untuk di belanjakan berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini disebabkan responden berpendapatan besar memiliki kemampuan membeli ikan asin dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan responden berpendapatan rendah. Pengaruh motivasi menunjukan bahwa motivasi berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini disebabkan responden merasa ikan asin memiliki rasa yang khas sehingga mempengaruhi motivasi untuk mengkonsumsi ikan asin.
Pendidikan responden berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini terjadi karena semakin tinggi pendidikan responden maka pengetahuan akan pemenuhan gizi bagi keluarga akan semakin baik. Responden tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak variasi menu makanan yang akan dihidangkan dalam keluarga. Ikan asin hanya sebagai menu tambahan atau selingan guna memenuhi gizi keluarga. Sumber informasi berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar sumber informasi responden berasal dari keluarga. Karena keluarga adalah sebagai pemegang peran yang sangat besar dalam mempengaruhi sikap dan perilaku responden. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Kebanyakan ibu rumah tangga tersebut adalah sebagai pengambil keputusan serta yang melakukan pembelian. Keluarga responden
tersebut memiliki peran yang berbeda dalam pembelian ikan asin. Anggota keluarga biasanya menjadi pencetus, pemberi saran dan pemakai. Sedangkan keputusan atau wewenang yang memutuskan pembelian adalah ibu rumah tangga.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor yang telah dilaksanakan adalah : 1.
Proses keputusan pembelian ikan asin melalui tahap-tahap seperti pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, pembelian dan paska pembelian adalah sebagai berikut : a. Pada tahap pengenalan kebutuhan, responden termotivasi membeli ikan asin karena alasan rasa yang khas, harga yang terjangkau, kesukaan keluarga dan mudah diperoleh. Tingkat keterlibatan yang rendah karena responden merasa ikan asin hanya sebagai variasi menu makanan. b. Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi responden mengenai ikan asin berasal dari keluarga/saudara. Pendapat responden mengenai harga ikan asin adalah sedang. Penjual dapat mempengaruhi responden untuk membeli ikan asin. Responden merasa mengalami kemudahan dalam mendapatkan ikan asin. c. Pada tahap evaluasi informasi, responden memilih ikan asin karena alasan rasa yang cocok. Perihal yang menunjukan kualitas dari ikan asin adalah rasa. d. Pada tahap pembelian ikan asin, pihak yang paling berpengaruh dalam pembelian ikan asin adalah keluarga. Responden mendapat pengaruh dari teman dalam melakukan pembelian ikan asin. Dalam memutuskan pembelian ikan asin responden menyatakan tergantung situasi. Responden membeli ikan asin di pasar tradisional dengan alasan harga yang berlaku lebih murah dari pada harga diwarung. Jenis ikan asin yang biasa dibeli responden adalah ikan Gabus, Teri dan Peda. e. Pada tahap paska pembelian, responden menyatakan puas setelah membeli ikan asin. Responden akan mencari ketempat lain apabila ikan asin yang ingin dibeli tidak ada. Responden akan tetap membeli ikan
asin meskipun harga ikan asin tersebut mengalami kenaikan, hanya saja jenis ikan asin yang akan dibeli berbeda. 2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian ikan asin oleh responden pada taraf nyata 90% adalah pengaruh keluarga, pengaruh teman, pendapatan, motivasi, pendidikan dan sumber informasi.
6.2 Saran Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut : 1.
Produsen ikan asin agar dapat memasarkan ikan asin yang bermutu tinggi dengan menjaga kebersihan dan kemasan yang tahan lama agar tidak terjadi kemunduran mutu yang pada akhirnya dapat mengurangi minat responden dalam membeli ikan asin.
2.
Pemerintah perlu melakukan pengawasan dan penindakan terhadap produsen ikan asin yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim] 2005. Konsumsi Ikan. http :// www. Forek.com. [7 Juni 2005] Chandradhy, D. 1978. Strategi-Strategi Pemasaran di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 190 Hal. Dinas Peternakan dan Perikanan. 2004. Laporan Tahunan. Bogor : Pemerintah Kabupaten Bogor. Dinas Kependudukan dan Wilayah. 2004. Laporan Tahunan. Bogor : Pemerintah Kabupaten Bogor. Engel JF. et. al. 1994. Perilaku konsumen. FX Budianto, penerjemah. Jakarta: Bina Rupa Aksara. 423 hal. Terjemahan dari : consumer behavior. Edisi keenam. Hanafiah dan Saefuddin. 1993. Tataniaga Hasil Perikanan. Jakarta: UI Press. Kotler P. 1995. Strategi Pemasaran Untuk Organisasi Nirlaba. Edisi ketiga. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. 847 Hal. Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi revisi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 339 Hal. Nazir M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen; Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media. 436 Hal. Nuryati Ita. 2001. Perilaku Konsumsi Rumah Tangga Pegawai BAPEDA Kabupaten Bogor Terhadap Ikan Asin [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institute Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Denah Desa Cibunar Tahun 2005
Lampiran 2. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat No 1 2 3 4 5 6
Keterangan Pengaruh Teman - Jumlah Konsumsi Ikan Asin Pendidikan Responden – Jumlah Konsumsi Ikan Asin Pendapa tan Responden – Jumlah Konsumsi Ikan Asin Motivasi – Jumlah Konsumsi Ikan Asin Sumber Informasi – Jumlah Konsumsi Ikan Asin Pengaruh Keluarga – Jumlah Konsumsi Ikan Asin
X2hitung df 6,425 6
X20,05 1,635
Kesimpulan Tolak H0
8,648
3,940
Tolak H0
13,418 6
1,635
Tolak H0
8,026
10
3,940
Tolak H0
5,446
4
0,711
Tolak H0
12,926 6
1,635
Tolak H0
10
Lampiran 3. Data Karakteristik Responden Konsumen Ikan Asin di Desa Cibunar No
Nama
Umur Jenis Kelamin (tahun) Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Status Dalam Keluarga
Jumlah anggota keluarga (orang)
Pendapatan (rupiah)
1
Hj. Nana
p
58
sunda
tdk sekolah
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
11
>1.500.000
2
H. Somad
l
68
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
11
>1.500.000
3
Emilia
p
43
jawa
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
500.000-1.000.000
4
Ja suria
l
30
sunda
sarjana
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
>1.500.000
5
Bpk. Yeyen
l
36
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
6
1.000.000-1.500.000
6
Sumardiah
p
47
jawa
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
1.000.000-1.500.000
7
Kusnadi
l
32
betawi
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
4
>1.500.000
8
Rina oktaviani
p
30
jawa
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
>1.500.000
9
Hamid
l
42
palembang
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
4
1.000.000-1.500.000
10
Entin
p
34
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
6
1.000.000-1.500.000
11
Ketut purnomo
l
25
jawa
smu
pns
Sudah menikah
kepala keluarga
3
500.000-1.000.000
12
Junariah
p
23
jawa
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
500.000-1.000.000
13
Sutarsih
p
33
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
1.000.000-1.500.000
14
Njur
p
44
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
6
<500.000
15
Rusminah
p
35
jawa
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
>1.500.000
16
Sapto
l
37
jawa
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
4
>1.500.000
17
Sopiah
p
34
sunda
sarjana
pegawai swasta
Sudah menikah
ibu rt
3
500.000-1.000.000
18
Siska
p
18
jawa
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
1.000.000-1.500.000
19
A. lutfi
l
21
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
1.000.000-1.500.000
20
Ruspita
p
41
jawa
diploma
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
1.000.000-1.500.000
21
Nasrul
p
33
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
500.000-1.000.000
22
Ine
p
27
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
<500.000
23
Devi susanti
p
25
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
1.000.000-1.500.000
24
Bu. Sam
p
42
jawa
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
6
>1.500.000
25
Edy rianto
l
58
jawa
sarjana
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
<500.000
54
Lanjutan Lampiran 3 No
Nama
Umur Jenis Kelamin (tahun) Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Status Dalam Keluarga
Jumlah anggota keluarga (orang)
Pendapatan (rupiah)
26
Inem
p
45
jawa
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
<500.000
27
Solihati
p
40
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
1.000.000-1.500.000
28
M. idris
l
48
betawi
smu
pns
Sudah menikah
kepala keluarga
5
1.000.000-1.500.000
29
Ita
p
39
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
500.000-1.000.000
30
Ade karwati
p
27
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
1.000.000-1.500.000
31
Eva
p
25
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
32
Uum
p
37
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
33
Wadi
l
35
sunda
sarjana
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
4
>1.500.000
34
Hindun
p
44
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
1.000.000-1.500.000
35
Nur
p
43
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
12
500.000-1.000.000
36
H. daweni
l
55
sunda
smu
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
7
>1.500.000
37
Bu arsih
p
40
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
7
500.000-1.000.000
38
Pa yayang
l
40
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
5
>1.500.000
39
Bu yanih
p
45
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
6
500.000-1.000.000
40
Ratih
p
20
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
41
Siti nur seha
p
31
betawi
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
>1.500.000
42
Bu yeyen
p
35
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
>1.500.000
43
Bu upi
p
33
betawi
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
>1.500.000
44
Bu dinah
p
30
sunda
smp
wiraswasta
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
45
Syanni
p
34
sunda
smp
wiraswasta
Sudah menikah
ibu rt
5
500.000-1.000.000
46
Nani
p
37
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
ibu rt
5
>1.500.000
47
Eneng
p
35
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
2
500.000-1.000.000
48
Euis
p
41
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
ibu rt
5
>1.500.000
49
Ijah
p
26
sunda
smp
wiraswasta
Sudah menikah
ibu rt
2
1.000.000-1.500.000
50
Santi
p
25
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
ibu rt
4
1.000.000-1.500.000
55
Lanjutan Lampiran 3 No
Nama
Umur Jenis Kelamin (tahun) Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Status Dalam Keluarga
Jumlah anggota keluarga (orang)
Pendapatan (rupiah)
51
Tati
p
41
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
6
500.000-1.000.000
52
Enih
p
55
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
7
1.000.000-1.500.000
53
Titi
p
34
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
1.000.000-1.500.000
54
Bu neng
p
36
jawa
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
ibu rt
5
500.000-1.000.000
55
Puji
p
34
jawa
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
>1.500.000
56
Juju
p
34
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
500.000-1.000.000
57
Wiwin
p
23
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
>1.500.000
58
Tiena
p
26
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
1.000.000-1.500.000
59
Komariah
p
55
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
12
500.000-1.000.000
60
Kholid
l
50
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
7
1.000.000-1.500.000
61
Rahmat
l
35
sunda
smp
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
4
500.000-1.000.000
62
Aja
l
42
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
12
>1.500.000
63
Amnu
p
30
batak
smp
wiraswasta
Sudah menikah
ibu rt
4
>1.500.000
64
H. jamil
l
34
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
1.000.000-1.500.000
65
Nengsih
p
51
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
500.000-1.000.000
66
Pa yayan
l
33
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
>1.500.000
67
Suhadi
l
27
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
1.000.000-1.500.000
68
Bu ios
p
37
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
>1.500.000
69
Dade supriadi
l
32
sunda
smu
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
5
>1.500.000
70
Pa unim
l
70
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
6
>1.500.000
71
Pa nanang
l
40
sunda
smu
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
6
1.000.000-1.500.000
72
Lilis
p
36
sunda
sarj ana
pns
Sudah menikah
ibu rt
4
1.000.000-1.500.000
73
Yanti
p
34
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
1.000.000-1.500.000
74
Iyay
p
32
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
75
Acih
p
46
sunda
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
1.000.000-1.500.000
sd
56
Lanjutan Lampiran 3 No
Nama
Umur Jenis Kelamin (tahun) Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Status Dalam Keluarga
Jumlah anggota keluarga (orang)
Pendapatan (rupiah)
76
Tamin
l
48
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
500.000-1.000.000
77
Bu suswati
p
49
jawa
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
<500.000
78
H. Iis
p
42
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
5
>1.500.000
79
Bu inu
p
35
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
500.000-1.000.000
80
Mimin
p
32
sunda
sd
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
1.000.000-1.500.000
81
Bu ine
p
34
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
82
Maman s.
l
42
sunda
smp
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
6
1.000.000-1.500.000
83
Lisa
p
32
sunda
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
84
Maya
p
18
sunda
smu
mahasiswa/pelajar
Belum menikah
anak
5
1.000.000-1.500.000
85
Pipit
p
18
sunda
smu
mahasiswa/pelajar
Belum menikah
anak
6
>1.500.000
86
Dini
p
22
sunda
smu
mahasiswa/pelajar
Belum menikah
anak
5
1.000.000-1.500.000
87
Bambang
l
42
jawa
smu
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
4
>1.500.000
88
Pardi
l
45
sunda
smu
pns
Sudah menikah
kepala keluarga
4
1.000.000-1.500.000
89
Soleh
l
24
sunda
smp
wiraswasta
Belum menikah
anak
5
500.000-1.000.000
90
Romadoni
l
22
jawa
diploma
wiraswasta
Belum menikah
anak
4
500.000-1.000.000
91
Santoso
l
48
jawa
sarjana
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
6
>1.500.000
92
Lia
p
36
sunda
diploma
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
93
Adisti
p
19
sunda
smu
mahasiswa/pelajar
Belum menikah
anak
3
1.000.000-1.500.000
94
Ana
p
36
sunda
smp
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
3
500.000-1.000.000
95
Mala
p
18
betawi
smu
mahasiswa/pelajar
Belum menikah
anak
5
>1.500.000
96
Maryani
p
24
sunda
smu
ibu rt
Sudah menikah
ibu rt
4
500.000-1.000.000
97
Idung s.
l
31
sunda
sd
pegawai swasta
Sudah menikah
kepala keluarga
3
500.000-1.000.000
98
Udin
l
19
sunda
smp
wiraswasta
Belum menikah
anak
5
<500.000
99
Kodir
l
34
sunda
sd
wiraswasta
Sudah menikah
kep ala keluarga
4
500.000-1.000.000
100
Makmun
l
28
sunda
tdk sekolah
pegawai swasta
Belum menikah
anak
6
500.000-1.000.000
57
Lampiran 4. Data Kuesioner Responden Konsumen Ikan Asin di Desa Cibunar No
JB 1
JB 2
JB 3
JB 5
JB 6
JB 7
JB 8
JB 9
JB 10
1
rasa yg khas
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
JB 4
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
2
rasa yg khas
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
sepat, tambakan, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanj a
seminggu sekali
3
harga terjangkau
ada yg kurang
keluarga mudah diperoleh
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
4
harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
gabus,teri,cumi
rasa
keluarg a
terencana
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
5
harga terjangkau
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
setiap hari
6
kesukaan keluarga
biasa saja
warung
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
7
harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
8
kesukaan keluarga
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
9
harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
sepat, tambakan, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
10 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
11 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
setiap hari
12 harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
13 harga terjangkau
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
setiap hari
14 rasa yg khas
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
15 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
warung/toko
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
16 rasa yg khas
biasa saja
keluarga harga terjangkau
teri, sepat, gabus
warna
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
17 harga terjangkau
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
teri, sepat, gabus
harga
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
18 rasa yg khas
biasa saja
keluarga harga terjangkau
peda, jambrong, teri
harga
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
19 kesukaan keluarga biasa saja
teman
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
teman
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
20 melihat orang lain
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
harga
teman
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
21 kesukaan keluarga
ada yg kurang
keluarga harga terjangkau
sepat, tambakan, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
22 harga terjangkau
biasa saja
teman
rasa yg cocok
layur, bulu ayam, cumi rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
23 melihat orang lain
biasa saja
warung
mudah diperoleh
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
warung/toko
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
24 mudah diperoleh
biasa saja
keluarga harga terjangkau
peda, jambrong, teri
tempat yg menjual
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
25 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
peda, jambrong, teri
harga
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua-empat hari sekali
rasa yg cocok
mudah diperoleh
58
Lanjutan Lampiran 4 No
JB 2
JB 3
JB 5
JB 6
JB 7
JB 8
JB 9
JB 10
25 kesukaan keluarga
JB 1
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
JB 4
peda, jambrong, teri
harga
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
26 harga terjangkau
biasa saja
warung
harga terjangkau
layur, bulu ayam, cumi
tempat yg menjual
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
27 mudah diperoleh
biasa saja
warung
mudah diperoleh
layur, bulu ayam, cumi
harga
warung/toko
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
28 melihat orang lain
biasa saja
teman
harga terjangkau
gabus,teri,cumi
rasa
teman
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
29 mudah diperoleh
biasa saja
warung
harga terjangkau
sepat, tambakan, teri
harga
warung/toko
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
30 rasa yg khas
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
tempat yg menjual
warung/toko
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
31 harga terjangkau
biasa saja
teman
harga terjangkau
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
warung/toko
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
32 kesukaan keluarga
biasa saja
warung
harga terjangkau
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
33 rasa yg khas
biasa saja
warung
mudah diperoleh
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
34 harga terjangkau
biasa saja
teman
rasa yg cocok
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
35 rasa yg khas
biasa saja
keluarga harga terjangkau
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
36 melihat orang lain
biasa saja
teman
harga terjangkau
gabus,teri,cumi
rasa
warung/toko
mendadak
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
37 harga terjangkau
biasa saja
warung
rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
harga
warung/toko
terencana
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
38 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
39 rasa yg khas
biasa saja
teman
layur, bulu ayam, cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
40 rasa yg khas
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
warung/toko
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
41 kesukaan keluarga
biasa saja
warung
sepat, tambakan, teri
harga
warung/toko
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
42 melihat orang lain
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
warung/toko
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
43 mudah diperoleh
biasa saja
warung
teri, sepat, gabus
harga
teman
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
44 harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
45 rasa yg khas
biasa saja
teman
rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
46 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
harga
warung/toko
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
47 harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
harga
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
48 rasa yg khas
biasa saja
teman
harga terjangkau
peda, jambrong, teri
tempat yg menjual
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
49 mudah diperoleh
ada yg kurang
warung
mudah diperoleh
cumi, tembang, gabus
rasa
warung/toko
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
50 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
cumi, tembang, gabus
warna
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
rasa yg cocok rasa yg cocok
harga terjangkau
59
Lanjutan Lampiran 4 No
JB 2
JB 3
JB 4
JB 5
JB 6
JB 7
JB 8
JB 9
JB 10
51 harga terjangkau
JB 1
biasa saja
teman
harga terjangkau
sepat, tambakan, teri
rasa
warung/toko
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
52 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
tempat yg menjual
warung/toko
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
53 kesukaan kelua rga
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
teman
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
54 harga terjangkau
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
teri, sepat, gabus
harga
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
55 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
56 kesukaan keluarga
ada yg kurang
warung
mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
57 rasa yg khas
ada yg kurang
teman
mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
harga
teman
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
58 mudah diperoleh
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
gabus,teri,cumi
tempat yg menjual
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
59 mudah diperoleh
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
60 kesukaan keluarga
ada yg kurang
keluarga mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
tempat yg menjual
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
61 selingan
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
layur, bulu ayam, cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
62 selingan
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
63 kesukaan keluarga
ada yg kurang
keluarga mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
tempat yg menjual
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
64 harga terjangkau
biasa saja
keluarga harga terjangkau
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
65 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga harga terjangkau
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
66 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga harga terjangkau
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
67 harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
sepat, tambakan, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
68 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
69 mudah diperoleh
biasa saja
warung
teri, sepat, gabus
harga
teman
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
70 harga terjangkau
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
71 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
sepat, tambakan, teri
rasa
keluarga
mendadak
sekalian berbelanja
setiap hari
72 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
mendadak
sekalian berbelanja
setiap hari
73 kesukaan keluarga
ada yg kurang
keluarga mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
tempat yg menjual
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
74 selingan
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
layur, bulu ayam, cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
75 rasa yg khas
biasa saja
keluarga harga terjangkau
peda, jambrong, teri
harga
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
harga terjangkau
60
Lanjutan Lampiran 4 No
JB 2
JB 3
JB 4
JB 5
JB 6
JB 7
JB 8
JB 9
JB 10
76 kesukaan keluarga
JB 1
biasa saja
teman
mudah diperoleh
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
teman
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
77 melihat orang lain
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
harga
teman
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
78 kesukaan keluarga
ada yg kurang
keluarga harga terjangkau
sepat, tambakan, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
79 harga terjangkau
biasa saja
teman
rasa yg cocok
layur, bulu ayam, cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
80 melihat orang lain
biasa saja
warung
mudah diperoleh
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
warung/toko tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
81 mudah diperoleh
biasa saja
keluarga harga terjangkau
peda, jambrong, teri
tempat yg menjual
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
82 kesukaan keluarga
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
peda, jambrong, teri
harga
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
83 harga terjangkau
biasa saja
warung
harga terjangkau
layur, bulu ayam, cumi
tempat yg menjual
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
84 mudah diperoleh
biasa saja
warung
mudah diperoleh
layur, bulu ayam, cumi
harga
warung/toko terencana
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
85 rasa yg khas
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
86 rasa yg khas
biasa saja
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
tempat yg menjual
warung/toko terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
87 harga terjangkau
biasa saja
teman
harga terjangkau
teri, sepat, gabus
tempat yg menjual
warung/toko tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
88 harga terjangkau
biasa saja
warung
rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
harga
warung/toko terencana
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
89 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
90 rasa yg khas
biasa saja
warung
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
tergantung situasi
sekalian berbelanja
seminggu sekali
91 rasa yg khas
biasa saja
keluarga mudah diperoleh
peda, jambrong, teri
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
92 kesukaan keluarga
biasa saja
warung
mudah diperoleh
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
terencana
sekalian berbelanja
seminggu sekali
93 harga terjangkau
biasa saja
warung
mudah diperoleh
sepat, tambakan, teri
harga
warung/toko terencana
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
94 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
sepat, tambakan, teri
warna
keluarga
pny waktu tersendiri
dua -empat hari sekali
95 rasa yg khas
ada yg kurang
warung
rasa yg cocok
cumi, tembang, gabus
warna
warung/toko tergantung situasi
sekalian berbelanja
dua -empat hari sekali
96 melihat orang lain
biasa saja
warung
rasa yg cocok
teri, sepat, gabus
rasa
warung/toko mendadak
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
97 kesukaan keluarga
ada yg kurang
keluarga harga terjangkau
gabus,teri,cumi
harga
warung/toko tergantung situasi
sekalian berbelanja
setiap hari
98 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga alergi daging
sepat, tambakan, teri
rasa
keluarga
mendadak
sekalian berbelanja
setiap hari
99 rasa yg khas
ada yg kurang
keluarga rasa yg cocok
gabus,teri,cumi
rasa
keluarga
mendadak
sekalian berbelanja
setiap hari
100 kesukaan keluarga
ada yg kurang
warung
cumi, tembang, gabus
warna
warung/toko tergantung situasi
sekalian berbelanja
lebih seminggu sekali
rasa yg cocok
rasa yg cocok
tergantung situasi
61
Lanjutan Lampiran 4 No. JB 11
JB 12
JB 13
JB 15
JB 16
JB 17
JB 18
JB 19
JB 20
1
gabus
beli yg lain
tdk jadi beli pas ar tradisional
JB 14
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
2
sepat
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
membuat membeli
inisiatif sendiri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
3
peda
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
hanya melihat-lihat
istri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
4
gabus
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
tdk ada pengaruh
istri
tdk berkomentar
memberi tahu
mudah
5
peda
mencari tmpt lain
ttp membeli pasar tradisional
kualitas terjamin
tdk ada pengaruh
ayah
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
6
peda
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
membuat membeli
ayah
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
7
gabus
beli yg lain
beli yg lain
tukang keliling
dekat rumah
tdk ada pengaruh
anak
tdk berkomentar
tdk berkomentar
sulit
8
peda
mencari tmpt lain
ttp membeli warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
9
sepat
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
10 teri
beli yg lain
tdk jadi beli warung
dekat rumah
membuat membeli
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
11 peda
mencari tmpt lain
ttp membeli pasar tradisional
sekalian belanja
membuat membeli
ayah
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
12 peda
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
13 peda
mencari tmpt lain
ttp membeli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
14 sepat
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
tdk ada pengaruh
ayah
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
15 peda
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
membujuk membeli
membujuk membeli
mudah
16 sepat
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
istri
minta membeli
membujuk membeli
mudah
17 teri
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
istri
tdk berkomentar
minta anda membeli
mudah
18 peda
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
membuat membeli
istri
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
19 teri
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
nyaman dan praktis
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
20 gabus
mencari tmpt lain
ttp membeli warung
dekat rumah
tdk ada pengaruh
istri
minta membeli
memberi tahu
mudah
21 sepat
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
22 layur
mencari tmpt lain
beli yg lain
tukang keliling
dekat rumah
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
23 gabus
beli yg lain
tdk jadi beli pasar tradisional
kualitas terjamin
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
minta anda membeli
mudah
24 peda
mencari tmpt lain
ttp membeli pasar tradisional
sekalian belanja
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
25 peda
beli yg lain
beli yg lain
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
pasar tradisional
62
Lanjutan Lampiran 4 No. JB 11
JB 12
JB 13
JB 14
JB 15
JB 16
JB 17
JB 18
JB 19
JB 20
26 cumi
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
membuat membeli
inisiatif sendiri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
27 cumi
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
hanya melihat-lihat
anak
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
28 teri
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
istri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
29 sepat
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
istri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
30 jambrong
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
tdk ada pengaruh
ayah
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
31 sepat
mencari tmpt lain
beli yg lain
tukang keliling
dekat rumah
membuat membeli
istri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
32 teri
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
33 peda
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
kualitas terj amin
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
34 teri
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
istri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
sulit
35 teri
mencari tmpt lain
ttp membeli tukang keliling
sekalian belanja
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
36 teri
mencari tmpt lain
tdk jadi beli pasar tradisional
kualitas terjamin
membuat membeli
istri
membujuk membeli
minta anda membeli
mudah
37 teri
mencari tmpt lain
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
istri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
38 teri
mencari tmpt lain
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
istri
minta membeli
membujuk membeli
mudah
39 bulu ayam tdk jadi beli
tdk jadi beli warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
40 peda
mencari tmpt lain
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
41 tambakan
mencari tmpt lain
ttp membeli tukang keliling
nyaman dan praktis
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
minta anda membeli
mudah
42 sepat
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
hanya melihat-lihat
istri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
43 sepat
tdk jadi beli
tdk jadi beli warung
dekat rumah
tdk ada pengaruh
istri
tdk berkomentar
memberi tahu
mudah
44 gabus
mencari tmpt lain
tdk jadi beli tukang keliling
dekat rumah
tdk ada pengaruh
anak
tdk berkomentar
tdk berkomentar
sulit
45 peda
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
46 peda
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
membuat membeli
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
47 peda
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
membuat membeli
ayah
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
48 peda
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
membuat membeli
istri
membujuk membeli
m emberi tahu
mudah
49 gabus
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
nyaman dan praktis
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
50 gabus
mencari tmpt lain
ttp membeli tukang keliling
dekat rumah
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
63
Lanjutan Lampiran 4 No. JB 11
JB 12
JB 13
JB 15
JB 16
JB 17
JB 18
JB 19
JB 20
51 teri
tdk jadi beli
tdk jadi beli pasar tradisional
JB 14
kualitas terjamin
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
52 teri
tdk jadi beli
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
inisiatif sendiri
memberitahu anda
tdk berkomentar
mudah
53 gabus
mencari tmpt lain
ttp membeli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
54 teri
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
memberi tahu
sulit
55 peda
tdk jadi beli
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
ayah
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
56 gabus
tdk jadi beli
tdk jadi beli pasar tradisional
kualitas terjamin
tdk ada pengaruh
istri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
sulit
57 gabus
tdk jadi beli
ttp membeli tukang keliling
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
sulit
58 cumi
mencari tmpt lain
ttp membeli warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
59 teri
mencari tmpt lain
ttp membeli pasar tradisional
kualitas terjamin
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
60 cumi
mencari tmpt lain
ttp membeli warung
dekat rumah
membuat membeli
anak
minta membeli
tdk berkomentar
sulit
61 layur
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
kualitas terjamin
membuat membeli
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
memberi tahu
mudah
62 gabus
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
inisiatif sendiri
memberitahu anda
tdk berkomentar
mudah
63 gabus
beli yg lain
beli yg lain
pas ar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
64 gabus
beli yg lain
ttp membeli pasar tradisional
sekalian belanja
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
65 teri
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
sekalian belanja
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
memberitahu anda
memberi tahu
mudah
66 teri
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
hanya melihat-lihat
istri
memberitahu anda
tdk berkomentar
mudah
67 sepat
beli yg lain
beli yg lain
tukang keliling
nyaman dan praktis
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
memberi tahu
mudah
68 teri
beli yg lain
tdk jadi beli warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
memberitahu anda
memberi tahu
mudah
69 sepat
tdk jadi beli
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
memberi tahu
sulit
70 gabus
mencari tmpt lain
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
ayah
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
71 sepat
beli yg lain
ttp membeli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
istri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
72 gabus
beli yg lain
beli yg lain
nyaman dan praktis
tdk ada pengaruh
anak
minta membeli
memberi tahu
mudah
73 cumi
mencari tmpt lain
ttp membeli warung
kualitas terjamin
hanya melihat-lihat
istri
minta membeli
memberi tahu
mudah
74 layur
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
tdk ada pengaruh
ayah
minta membeli
membujuk membeli
mudah
75 peda
beli yg lain
beli yg lain
tukang keliling
nyaman dan praktis
tdk ada pengaruh
ayah
minta membeli
memberi tahu
mudah
warung
64
Lanjutan Lampiran 4 No. JB 11
JB 12
JB 13
JB 14
JB 15
JB 16
JB 17
JB 18
JB 19
JB 20
76 teri
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
membujuk membeli
mudah
77 gabus
mencari tmpt lain
ttp membeli pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
78 sepat
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
kualitas terjamin
tdk ada pengaruh
istri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
sulit
79 layur
mencari tmpt lain
beli yg lain
tukang keliling
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
sulit
80 gab us
beli yg lain
tdk jadi beli warung
dekat rumah
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
81 peda
mencari tmpt lain
ttp membeli tukang keliling
nyaman dan praktis
tdk ada pengaruh
istri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
82 peda
beli yg lain
beli yg lain
tukang keliling
nyaman dan praktis
membuat membeli
ayah
minta membeli
memberi tahu
mudah
83 cumi
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
tdk ada pengaruh
istri
tdk berkomentar
tdk berkomentar
mudah
84 cumi
m encari tmpt lain
beli yg lain
warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
85 jambrong
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
kualitas terjamin
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
membujuk membeli
tdk berkomentar
mudah
86 jambrong
mencari tmpt lain
beli yg lain
warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
memberitahu anda
tdk berkomentar
mudah
87 sepat
mencari tmpt lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
hanya melihat-lihat
anak
membujuk membeli
tdk berkomentar
sulit
88 teri
mencari tmpt lain
tdk jadi beli warung
dekat rumah
membuat membeli
anak
minta membeli
tdk berkomentar
sulit
89 teri
mencari tmpt lain
tdk jadi beli pasar tradisional
kualitas terjamin
membuat membeli
inisiatif sendiri
tdk berkomentar
memberi tahu
mudah
90 cumi
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
membujuk membeli
memberi tahu
sulit
91 jambrong
beli yg lain
beli yg lain
warung
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
memberitahu anda
tdk berkomentar
sulit
92 cumi
beli yg lain
beli yg lain
warung
dekat rumah
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
93 sepat
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
mem buat membeli
inisiatif sendiri
memberitahu anda
tdk berkomentar
mudah
94 sepat
mencari tmpt lain
ttp membeli warung
dekat rumah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
membujuk membeli
mudah
95 cumi
beli yg lain
beli yg lain
nyaman dan praktis
membuat membeli
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
96 teri
tdk jadi beli
tdk jadi beli pasar tradisional
harga murah
tdk ada pengaruh
inisiatif sendiri
minta membeli
memberi tahu
mudah
97 gabus
beli yg lain
beli yg lain
pas ar tradisional
sekalian belanja
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
membujuk membeli
memberi tahu
mudah
98 sepat
beli yg lain
ttp membeli pasar tradisional
kualitas terjamin
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
99 gabus
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
hanya melihat-lihat
inisiatif sendiri
minta membeli
tdk berkomentar
mudah
100 cumi
beli yg lain
beli yg lain
pasar tradisional
harga murah
membuat membeli
inisiatif sendiri
membujuk membeli
minta anda membeli
mudah
tukang keliling
65
Lanjutan Lampiran 4 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
JB 21 sedang sedang sedang sedang sedang mahal mahal murah sedang sedang mahal murah murah sedang murah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang murah sedang murah
JB 22 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1 kg 1 kg 1/2 kg 1/4 kg 1 kg 1 kg 1 kg 1/2 kg 1/4 kg 1/4 kg 1 kg 1 kg 1/4 kg 1/4 kg 1 1/2 kg 1/4 kg 1/4 kg 1/4 kg 1/2 kg 1/2 kg 1 kg 1 kg
JB 23 puas puas puas puas puas puas tdk komentar puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas tdk komentar tdk komentar puas puas puas puas puas
JB 24 ya ya ya ya tdk ya tdk ya tdk ya ya ya ya tdk ya ya ya tdk ya ya ya ya ya ya ya
JB 25 mencoba yg lain saran dr orang lain mencoba yg lain mencoba yg lain
No. 26 27 28 29 30
bosan
31 32
mencoba yg lain
33 34
bosan mencoba yg lain bosan bosan
35 36 37 38 39
saran dr orang lain bosan saran dr orang lain
40 41 42 43
mencoba yg lain bosan bosan mencoba yg lain saran dr orang lain mencoba yg lain bosan
44 45 46 47 48 49 50
JB 21 sedang sedang sedang sedang sedang sedang mahal sedang sedang sedang sedang sedang mahal sedang sedang sedang sedang sedang mahal murah sedang mahal sedang sedang sedang
JB 22 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1 kg 1 kg 1 kg 1 kg 1 kg 1 kg 1 kg 1/4 kg 1/4 kg 1/2 kg 1 kg 1 kg 1/2 kg 1 kg 1/4 kg 1 kg 1 kg 1/2 kg 1 1/2 kg 1/4 kg 1/2 kg
JB 23 tdk komentar puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas tdk komentar puas puas puas puas tdk komentar puas
JB 24 ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tdk ya ya ya tdk ya ya
JB 25 bosan saran dr orang lain mencoba yg lain mencoba yg lain bosan bosan mencoba yg lain mencoba yg lain mencoba yg lain bosan mencoba yg lain bosan bosan mencoba yg lain saran dr orang lain mencoba yg lain mencoba yg lain mencoba yg lain mencoba yg lain bosan mencoba yg lain mencoba yg lain mencoba yg lain
66
Lanjutan Lampiran 4 No. 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
JB 21 murah sedang sedang sedang mahal sedang mahal sedang sedang mahal sedang sedang sedang mahal mahal sedang sedang murah sedang mahal mahal murah sedang sedang sedang
JB 22 1/2 kg 1/4 kg 1/2 kg 1 kg 1/4 kg 1/2 kg 1 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/4 kg 1/2 kg 1/2 kg 1 kg 1/4 kg 1/4 kg 1 kg 1 kg 1/4 kg 1/4 kg 1/2 kg 1/4 kg 1/2 kg 1/2 kg
JB 23 puas puas puas puas puas tdk komentar puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas tdk komentar tdk komentar puas puas
JB 24 ya ya tdk tdk ya ya ya ya ya ya ya ya tdk ya tdk tdk tdk ya tdk ya ya ya ya ya ya
JB 25 saran dr orang lain harganya mahal
No. 76 77 78 79
mencoba yg lain harganya mahal harganya mahal saran dr orang lain bosan harganya mahal mencoba yg lain harganya mahal
80 81 82 83 84 85 86 87 88
mencoba yg lain
89 90 91 92
mencoba yg lain
93 94
mencoba yg lain bosan mencoba yg lain mencoba yg lain harganya mahal mencoba yg lain
95 96 97 98 99 100
JB 21 sedang sedang sedang mahal sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang mahal mahal sedang sedang mahal sedang sedang sedang sedang sedang mahal sedang sedang sedang
JB 22 1/2 kg 1 kg 1/2 kg 1 kg 1 kg 1/4 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/4 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/2 kg 1/4 kg 1/2 kg 1/4 kg 1 kg 1 kg 1/2 kg 1/2 kg 1 kg 1/2 kg 1/2 kg
JB 23 puas puas tdk komentar puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas puas
JB 24 ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tdk ya ya ya ya
JB 25 saran dr orang lain bosan harganya mahal harganya mahal mencoba yg lain mencoba yg lain saran dr orang lain harganya mahal saran dr orang lain bosan mencoba yg lain bosan harganya mahal mencoba yg lain harganya mahal bosan bosan harganya mahal bosan mencoba yg lain mencoba yg lain bosan mencoba yg lain harganya mahal
67
Lampiran 5. Hasil Analisis Uji Chi- kuadrat Antara Pengaruh Teman Responden Dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin.
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N VAR00002 * VAR00004
Missing Percent
100
N
Total
Percent
100.0%
0
N
Percent
.0%
100
100.0%
3.00
Total
VAR00002 * VAR00004 Crosstabulation VAR00004 1.00 VAR00002
1.00
Count
2.00
Expected Count Count
3.00
Expected Count Count
4.00
Expected Count Count
Total
Expected Count Count Expected Count
2.00 16
17
14
47
11.3
19.7
16.0
47.0
5
21
16
42
10.1
17.6
14.3
42.0
2
2
2
6
1.4
2.5
2.0
6.0
1
2
2
5
1.2
2.1
1.7
5.0
24
42
34
100
24.0
42.0
34.0
100.0
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear- by- Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2-sided)
df
6.425(a) 6.753
6 6
.377 .344
1.381
1
.240
100 a 6 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.20.
Lampiran 6. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Pendidikan Responden Dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin.
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N VAR00001 * VAR00002
Missing Percent
100
N
Total
Percent
100.0%
0
N
.0%
Percent 100
100.0%
VAR00001 * VAR00002 Crosstabulation VAR00002 1.00 VAR00001
1.00
Count
2.00
Expected Count Count
3.00
Expected Count Count
4.00
Expected Count Count
5.00
Expected Count Count
6.00
Expected Count Count
Total
Expected Count Count Expected Count
2.00 2
0
2
.5
.8
.7
2.0
5
13
9
27
6.5
11.3
9.2
27.0
4
8
10
22
5.3
9.2
7.5
22.0
12
16
12
40
9.6
16.8
13.6
40.0
1
2
0
3
.7
1.3
1.0
3.0
2
1
3
6
1.4
2.5
2.0
6.0
24
42
34
100
24.0
42.0
34.0
100.0
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear- by- Linear Association N of Valid Cases
Value 8.648(a) 10.428 .530
Asymp. Sig. (2-sided)
df
T otal
3.00
0
10 10
.566 .404
1
.467
100 a 9 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .48.
Lampiran 7. Hasil Analisis Uji Chi- kuadrat Antara Pendapatan Responden Dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin.
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N VAR00001 * VAR00002
100
Missing Percent 100.0%
N
Total
Percent .0%
0
N
Percent 100.0%
100
VAR00001 * VAR00002 Crosstabulation VAR00002 1.00 VAR00001
1.00
Count
2.00
Expected Count Count
3.00
Expected Count Count
4.00
Total
Expected Count Count Expected Count Count Expected Count
2.00 0
2
4
6
1.4
2.5
2.0
6.0
6
19
9
34
8.2
14.3
11.6
34.0
9
15
7
31
7.4
13.0
10.5
31.0
9
6
14
29
7.0
12.2
9.9
29.0
24
42
34
100
24.0
42.0
34.0
100.0
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear- by- Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Total
3.00
13.418(a) 15.009
6 6
.037 .020
.382
1
.537
100
a 3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.44.
Lampiran 8. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Motivasi Dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin.
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N VAR00001 * VAR00002
Missing Percent
100
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 100
100.0%
VAR00001 * VAR00002 Crosstabulation VAR00002 1.00 VAR00001
1.00
Count
2.00
Expected Count Count
3.00
Expected Count Count
4.00
Expected Count Count
5.00
Expected Count Count
6.00
Expected Count Count
Total
Expected Count Count Expected Count
2.00 2
0
3
.7
1.3
1.0
3.0
2
5
3
10
2.4
4.2
3.4
10.0
1
4
3
8
1.9
3.4
2.7
8.0
4
12
8
24
5.8
10.1
8.2
24.0
6
11
13
30
7.2
12.6
10.2
30.0
10
8
7
25
6.0
10.5
8.5
25.0
24
42
34
100
24.0
42.0
34.0
100.0
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear- by- Linear Association N of Valid Cases
Value 8.026(a) 8.675 .172
10 10
Asymp. Sig. (2-sided) .626 .563
1
.678
df
Total
3.00
1
100
a 9 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .72.
Lampiran 9. Hasil Analisis Uji Chi- kuadrat Antara Sumber Informasi Dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin.
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N VAR00001 * VAR00002
Missing Percent
100
N
Total
Percent
100.0%
0
N
.0%
Percent 100
100.0%
VAR00001 * VAR00002 Crosstabulation VAR00002 1.00 VAR00001
2.00
Count
3.00
Expected Count Count
4.00
Expected Count Count
Total
Expected Count Count Expected Count
2.00 13
7
23
5.5
9.7
7.8
23.0
2
5
7
14
3.4
5.9
4.8
14.0
19
24
20
63
15.1
26.5
21.4
63.0
24
42
34
100
24.0
42.0
34.0
100.0
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear- by- Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Total
3.00
3
5.446(a) 5.467
4 4
.245 .243
1.216
1
.270
100
a 2 cells (22.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.36.
Lampiran 10. Hasil Analisis Uji Chi-kuadrat Antara Pengaruh Keluarga Dengan Jumlah Konsumsi Ikan Asin.
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N VAR00001 * VAR00002
Missing Percent
100
N
Total
Percent
100.0%
0
N
Percent
.0%
100
100.0%
3.00
Total
VAR00001 * VAR00002 Crosstabulation VAR00002 1.00 VAR00001
1.00
Count
2.00
Expected Count Count
3.00
Expected Count Count
4.00
Expected Count Count
Total
Expected Count Count Expected Count
2.00 6
6
11
23
5.5
9.7
7.8
23.0
5
1
2
8
1.9
3.4
2.7
8.0
3
14
7
24
5.8
10.1
8.2
24.0
10
21
14
45
10.8
18.9
15.3
45.0
24
42
34
100
24.0
42.0
34.0
100.0
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear- by- Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2-sided)
df
12.926(a) 12.247
6 6
.044 .057
.053
1
.818
100 a 3 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.92.
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian