PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUFAKTUR ( MANUFACTURING RESOURCES PLANNING – MRP II )
DWI SUKMA DONORIYANTO
Perencanaan dan Penjadwalan
Apakah dua metode yang biasa dari perencanaan produksi ? 1 Perencanaan sumber daya produksi
(MRP-II)
2 Sistem produksi Just-in-time (JIT) MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Perencanaan dan Penjadwalan
Dokumen, formulir dan prosedur:
Jadwal induk produksi (MPS) menspesifikasikan
seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan. Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan.
Pengertian MRP II
Merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang paling banyak diterapkan pada proses job shop dan flow shop ( make to order dan batch flow process ). Juga diterapkan pada assemble to order dan make to stock. MRP II merupakan suatu sistem informasi terintegrasi yang menyediakan data di antara berbagai aktivitas produksi dan area fungsional lainnya dari bisnis secara keseluruhan. Sistem yang mengintegrasikan marketing, finansial, dan operasi. Merupakan semua aspek dari sebuah perusahaan manufaktur, dari bussines planning pada level eksekutif sampai perencanaan dan pengendalian yang sangat detail pada level managerial seperti eksekusi lantai pabrik dan purchasing.
Bagan aktifitas perencanaan
Aktifitas Perencanaan dalam MRP II Meliputi :
Bussines forcasting Product & sales Planning Production Planning Rencana Kebutuhan Sumber ( Resources Requirment Planning ) Financial Planning Distribution Requirment Planning ( DRP ) Demand Management Master Production Schedule ( MPS ) Rough Cut Capacity Planning ( RCCP ) Material Requirment Planning ( MRP )
Hubungan MRP I, closed loop MRP dan MRP II
Keterangan
Gambar di atas mengilustrasikan hubungan MRP, closed loop MRP, dan MRP II. Ketiga akronim ini menunjukkan tahap perkembangan MRP. Awal perkembangan MRP digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan material, tanggal dibutuhkan, dan jadwal pelaksana produksi. Cloosed loop MRP merupakan pengembangan sistem pengendalian produksi di mana di dalamnya terdapat proses perencanaan kebutuhan, kapasitas, dan umpan balik informasi perkembangan produksi.
Chapter 4
Chapter 4 Learning Objectives
Describe steps in the production planning process of a high volume manufacturer like Fitter Snacker Describe Fitter Snacker’s production and materials management problems Describe how a structured process for production and materials management planning enhances efficiency and decision making
Chapter 4 Learning Objectives
Describe how production planning data in an ERP system can be shared with suppliers to increase supply-chain efficiency
Production and Materials Management at Fitter Snacker
Must answer the following questions:
How much of each bar should be produced? What quantities of raw materials should be ordered? When should raw materials be ordered
General Approaches to Production
Make-to-stock: Items produced in anticipation of orders Make-to-order: Items produced to meet specific customer orders Assemble to order: Final product assembled from make-to-stock items
Fitter Snacker Manufacturing Process
Snack Bar Line Mixer Form Mixer
Mixer
Bake
Pack
Finished Goods Warehouse
Raw Material Warehouse
Mixer
Fitter Snacker Production Problems
Communications
Inventory
Marketing does not share data with production (sales promotions and large, unexpected orders)
True inventory status not known No real-time data on actual sales
Accounting and Purchasing
Difficulty forecasting raw material and labor costs Adjusting accounts for actual vs. standard costs time consuming and done infrequently
Production Planning Process
Work from sales forecast to create aggregate production plan Break down aggregate plan into more specific plans Use production plan to determine raw material requirements
SAP R/3 Approach to Production Planning Sales Forecasting Sales and Operations Planning
Demand Management
Detailed Scheduling
MRP
Production
Purchasing
Sales Forecasting Sales Forecasting Previous Year (cases) Growth: 3.0% Base Projection (cases) Promotion (cases) Sales Forecast (cases)
Jan. 5734 172 5906
Feb. 5823 175 5998
March 5884 177 6061
April 6134 184 6318
May 6287 189 6476
5906
5998
6061
6318
6476
June 6435 193 6628 500 7128
Sales and Operations Planning Sales and Operations Planning 1) Sales Forecast 2) Production Plan 3) Stock Level 4) Working Days 5) Capacity (Shipping Cases) 6) Utilization 7) NRG-A (cases) 70.0% 8) NRG-B (cases) 30.0%
Jan. 5906 5906 0 22 7333 81% 4134 1772
Feb. 5998 5998 0 20 6667 90% 4199 1799
March 6061 6061 0 22 7333 83% 4243 1818
April 6318 6318 0 21 7000 90% 4423 1895
May 6476 6900 424 23 7667 90% 4830 2070
June 7128 6700 -4 21 7000 96% 4690 2010
Sales and Operations Planning
Sales and Operations Planning
Sales and Operations Planning
Sales and Operations Planning
Demand Management Demand Management Monthly Demand NRG-A NRG-B Working Days in Week Working Days in Month MPS NRG-A Weekly Demand NRG-B
Demand Management Monthly Demand NRG-A NRG-B Working Days in Month MPS NRG-A Daily Demand NRG-B
Week 1 Week 2 Week 3 Week 4 Week 5 1/2 - 1/5 1/8 - 1/12 1/15 - 1/19 1/22 - 1/26 1/29 - 1/31 2/1 - 2/2 4134 4134 4134 4134 4134 4198 1772 1772 1772 1772 1772 1799 4 5 5 5 3 2 22 22 22 22 22 20 752 940 940 940 984 322 403 403 403 422
Jan 2 4134 1772 22 188 81
Jan 3 4134 1772 22 188 81
Jan 4 4134 1772 22 188 81
Jan 5 4134 1772 22 188 81
Jan 6 4134 1772 22 188 81
Demand Management
Calculation for Week 5
4,134 cases in Jan. x 3 days in week 5 ÷ 22 working days in Jan. = 563.7 cases
4,1984 cases in Feb. x 3 days in week 5 ÷ 20 working days in Feb. = 419.8 cases
Total = 983.5 cases
MRP
Bill of Material Ingredient Oats (lb) Wheat germ (lb) Cinnamon (lb) Nutmeg (lb) Cloves (lb) Honey (gal) Canola Oil (gal) Vit./Min. Powder (lb) Carob Chips (lb) Raisins (lb) Protein Powder (lb) Hazelnuts (lb) Dates (lb)
Quantity NRG-A NRG-B 300 250 50 50 5 5 2 2 1 1 10 10 7 7 5 5 50 50 50 30 70
MRP
MRP Record
Oats Lead Time = 2 weeks MPS NRG-A (cases) NRG-B MPS NRG-A (500 lb. batches) NRG-B Gross Requirements (lb) Scheduled Receipts Planned Receipts On Hand 11,650 Planned Orders
Week 1 752 322 108 46 44,070 44,000 11,580 88,000
Week 2 940 403 135 58 55,087 44,000 493 44,000
Week 3 940 403 135 58 55,087
Week 4 940 403 135 58 55,087
Week 5 984 422 142 61 57,667
88,000 33,406 44,000
44,000 22,319
44,000 8,652
MRP List in SAP R/3
Stock Requirements List in SAP R/3
Detailed Production Scheduling
Snack bar production line is bottleneck Scheduling of production line is key to determining detailed production schedule
Detailed Production Scheduling
Length of production runs Longer runs reduces cost of setups Longer runs increase capacity utilization Shorter runs reduces cost of inventory
Providing Production Data to Accounting
Production data does not get entered into an ERP system directly
Many methods of gathering shop floor data are available ERP allows shop floor data to be collected once for production and accounting purposes, and data is consistent in both areas
ERP in Supply Chain Management $
$
Goods
Supplier
Information
Goods
Goods
Manufacturer
Information
$ Goods
Wholesaler
Information
$ Retailer
Information
Goods
Customer
Raw Materials
$
Information
Supply Chain Management and ERP
ERP not required for Supply Chain Management (SCM) ERP can facilitate sharing information in real time Use of internet can reduce communication costs
Supply Chain Metrics
Total Supply Chain
Cash-to-cash cycle time: Time from paying for raw materials to the time when cash is collected from the customer Total supply chain costs
Supply Chain Metrics
Buyer-Supplier
Initial fill rate Initial-order lead-time On-time performance
Chapter Summary
An ERP system can improve the efficiency of the production and purchasing processes. Efficiency begins with Marketing sharing sales forecasts with Production, which shares its production plans with Purchasing
Chapter Summary continued
Production planning can be done without an ERP system, but and ERP system allows production to be linked to Purchasing and Accounting. This data sharing increases a company’s overall efficiency
Chapter Summary continued
Companies are building on their ERP systems to practice supply chain management. In doing this, the company looks at itself as part of a large process that includes customers and suppliers. Using information more efficiently along the supply chain can significantly reduce costs.
Penjadwalan Operasi Menjelaskan beberapa faktor dalam penjadwalan operasi dan menggambarkan beberapa aktivitas yang tercakup dalam pengendalian operasi, termasuk manajemen material dan penggunaan alat pengendalian operasi tertentu. Begitu mengidentifikasi rencana sumber daya yang dibutuhkan, manajer harus mengembangkan agenda untuk mendapatkan sumber daya tersebut.
Aspek operasi ini disebut penjadwalan. Dalam produksi barang, jadwal produksi utama menunjukkan produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dilakukan, dan sumber daya apa yang akan dibutuhkan selama periode tertentu. jadwal produksi utama Jadwal yang memperlihatkan produk mana yang akan diproduksi, kapan akan dimulai, dan sumber daya apa yang akan digunakan
Untuk membuat penjadwalan proyek khusus, dua alat—bagan Gantt dan bagan PERT—membantu manajer mempertahankan koordinasi dan penentuan waktu yang ketat.
bagan Gantt Jadwal produksi yang menggambarkan langkah-langkah dalam sebuah proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah bagan PERT Jadwal produksi yang menentukan urutan dan jalur kritis data dalam menjalankan langkahlangkah sebuah proyek
Bagan Gantt
Bagan PERT
Pengendalian Operasi Begitu jadwal dibuat, pengendalian operasi menuntut manajer untuk memantau kinerja dengan membandingkan hasil dengan rencana dan jadwal terinci. Jika jadwal atau standar mutu tidak tercapai, manajer mengambil tindakan korektif.
Pengendalian Operasi Tindak lanjut—pengecekan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil telah dilaksanakan—adalah satu sisi penting dari pengendalian operasi.
pengendalian operasi Proses pengawasan kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil yang dicapai dengan rencana yang dibuat
Pengendalian operasi memuat dua proses yang memastikan bahwa jadwal dan tujuan produksi memang terpenuhi: 1. Manajemen material: Baik perusahaan jasa maupun perusahaan yang memproduksi barang sama-sama menggunakan material.
Proses manajemen material tidak hanya mengendalikan, melainkan juga merencanakan dan mengatur aliran material. Manajemen material bisa berfokus pada rancangan produk dengan menekankan standardisasi—penggunaan komponen standar dan seragam.
2.
Berbagai alat membantu manajer dalam mengendalikan operasi: i. Pelatihan pekerja: Kepuasan pelanggan berhubungan erat dengan karyawan yang menyediakan jasa. Hal ini terutama berlaku dalam sistem jasa, yang para karyawannya merupakan penghasil produk sekaligus tenaga penjual.
ii.
Lean system dirancang untuk membuat arus produksi yang mulus dengan cara mencegah terjadinya inefisiensi, menghilangkan persediaan yang tidak perlu, dan terus memperbaiki proses produksi.
iii.
Perencanaan kebutuhan material (MRP) berusaha memberikan jumlah bahan yang tepat pada saat dan tempat yang tepat. MRP menggunakan rancangan material—―resep‖ yang merincikan bahan-bahan yang diperlukan, urutan kombinasi, dan jumlah yang dibutuhkan untuk membuat sejumlah produk.
iv.
Pengendalian mutu adalah manajemen proses operasi yang menjamin barang atau jasa yang diproduksi memenuhi standar mutu tertentu.
Pada tahun 2002, R.R. Donnelley <www.rrdonnelley.com>, perusahaan pembuat buku terbesar di AS, mengubah filosofi operasinya. Alih-alih mencetak 50.000 atau 100.000 eksemplar buku dan memberlakukan harga berdasarkan prinsip “sedolar per buku,” perusahaan memutuskan untuk mengikuti permintaan pelanggan—toko buku selalu mengeluhkan terlalu banyak stok, atau tidak ada stok sama sekali. Di pabriknya yang terletak di Roanoke, VA, Donnelley sekarang menerapkan prinsip “mencetak berdasarkan permintaan”: Berkat teknologi baru dan metode yang lebih efisien, percetakan mampu mencetak 50 eksemplar untuk beberapa judul buku, dan jutaan eksemplar untuk buku lainnya. Produktivitas pun meningkat 20% dalam dua tahun.
Operations Planning
1. Forecasting
4. Lay out Planning a. Process layout b. Product Layout c. Cellular Layout
2. Capacity Planning
3. Location Planning a. Raw Material oriented b. Market oriented
5. Quality Planning
6 Methods Planning