PERENCANAAN KEBIJAKAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM UNTUK PEMBANGUNAN RENDAH KARBON Jakarta, 28 September 2011
Dari Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim •
"First, I worry about climate change. It's the only thing that I believe has the power to fundamentally end the march of civilization as we know it, and make a lot of the other efforts that we're making irrelevant and impossible." Bill Clinton
•
“All across the world, in every kind of environment and region known to man, increasingly dangerous weather patterns and devastating storms are abruptly putting an end to the long-running debate over whether or not climate change is real. Not only is it real, it's here, and its effects are giving rise to the frighteningly new global phenomenon: the man-made natural disater.” Barack Obama
•
“Global warming is too serious for the world any longer to ignore its danger or split into opposing factions on it.” Tony Blair
•
“We are devising an energy mix policy including LULUCF (Land Use, Land Use Change, and Forestry) that will reduce our emissions by 26 percent by 2020 from BAU (Business As Usual). With international support, we are confident that we can reduce emissions by as much as 41 percent”. President Yudhoyono’s commitment at the Pittsburgh G-20 Leaders Summit
2
Bagaimana Dunia Menangani Perubahan Iklim? • • • • • • • • • • • • • •
1988 – IPCC dibentuk dengan UN General Assembly Resolution 43/53 1990 – 1st Assessment Report – IPCC 1992 – UNFCCC dibentuk di KTT Bumi - Rio 1994 – 21 Maret – UNFCCC mulai efektif 1995 – COP 1 UNFCCC di Berlin 1995 – Berlin Mandate dikeluarkan untuk merumuskan komitmen mitigasi negara maju 1996 – 2nd Assessment Report - IPCC 1997 – Kyoto Protocol disahkan di COP 3 2001 – Marrakesh Accords disahkan di COP 7 (aturan rinci tentang pelaksanaan KP); 3rd Assessment Report - IPCC 2005 – KP mulai efektif (16 Februari) 2005 – COP/MOP 1 (December, Montreal) 2007 – COP 13/CMP 3 di Bali (Bali Action Plan disetujui); 4th Assessment Report IPCC 2009 – COP 15/CMP 5 di Kopenhagen (Copenhagen Accord “dicatat“ dengan mengakui pentingnya menjaga kenaikan suhu di bawah 2°C) 2010 – COP 16/CMP 6 di Cancun (menghasilkan Cancun Agreement) 2011 - ???
Profil emisi GRK global 2005 (juta tonCO2e) Emisi GRK tahun 2005 Termasuk LULUCF [MtCO2e] 8,000.00 7,000.00 6,000.00 5,000.00 4,000.00 3,000.00 2,000.00 1,000.00 0.00
Sumber: World Resources Institute, diolah
Profil emisi GRK global 2005 (juta tonCO2e) Tidak termasuk LULUCF 8,000.00 7,000.00 6,000.00 5,000.00 4,000.00 3,000.00 2,000.00 1,000.00 0.00
Sumber: World Resources Institute, diolah
Distribusi Sumber Emisi GRK Global
61.4 %
Di dunia, emisi GRK dari sektor energi adalah yang terbesar (WRI, data tahun 2000)
Energi dan Perubahan Iklim Di Indonesia: nomor dua setelah kehutanan, masih akan bertumbuh, berpotensi segera menjadi nomor satu (Indonesian GHG Cost Curve, http://www.dnpi.go.id/report/DNPI-MediaKit/reports/indonesia-ghg_abatement_cost_curve/Indonesia_ghg_cost_curve_bahasa.pdf )
Sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi
Kandungan Karbon BB Fosil (berdasarkan cadangan terbukti tahun 2009)
Sumber: World Resources Institute, diolah
Kegiatan mitigasi perubahan iklim di sektor energi akan membawa manfaat lain berupa penghematan sumber daya alam BB fosil serta meningkatkan ketahanan energi dan keberlanjutan pembangunan.
Perencanaan Mitigasi Perubahan Iklim
Dengan mengetahui biaya mitigasi bisa ditentukan prioritisasi dan opsi kebijakan yang tersedia
Perencanaan Mitigasi Perubahan Iklim Sektor kelistrikan berpotensi mengurangi emisi 260 MtCO2e di tahun 2030. (Indonesian GHG Cost Curve)
Perencanaan Mitigasi Perubahan Iklim Sektor transportasi berpotensi mengurangi emisi ± 90 MtCO2e di tahun 2030. (Indonesian GHG Cost Curve)
Perencanaan Mitigasi Perubahan Iklim Indonesia memiliki 43 Mt CO2e peluang mitigasi di sektor bangunan – dengan >79% berbiaya negatif. (Indonesian GHG Cost Curve) .
Opsi Instrumen Kebijakan Mitigasi PI • Instrumen ekonomi (“market-based instruments”) – Perdagangan emisi/karbon – Pajak karbon/pajak lingkungan – Subsidi/insentif/disinsentif
• Instrumen regulatif (“command-and-control”) – Ambang batas emisi – Standarisasi (renewable portfolio standard, efficiency standard, technology standard, etc.)
• Instrumen persuasif (“soft measures”) – Kampanye dan sosialisasi – Energy efficiency labelling, carbon labelling
• Kesepakatan – Komitmen antar pelaku/pemangku kepentingan
Opsi Instrumen Kebijakan Mitigasi PI International Energy Agency (IEA) dalam laporan terbarunya merekomendasikan kebijakan mitigasi PI berupa bauran kebijakan (policy mix) antara valuasi karbon, efisiensi energi dan kebijakan teknologi.
Sumber: SUMMING UP THE PARTS: Combining Policy Instruments for Least-Cost Climate Mitigation Strategies, IEA 2011
Kebijakan Mitigasi PI di Beberapa Negara
Sumber: Australian Gov, Dept. of Climate Change and Energy Efficiency
Penutup • Tantangan nasional: – Membuat berbagai kebijakan mitigasi yang ada sekarang dapat berjalan dengan lebih efektif – Merancang kebijakan mitigasi baru yang terintegrasi dengan strategi pembangunan rendah karbon untuk mengantisipasi krisis iklim, krisis sumber daya, dan pemenuhan komitmen 26% – Memantau capaian mitigasi dengan prinsip dan metodologi MRV (measurable, reportable, verifiable) yang dapat diterima dunia internasional dan dapat dilakukan oleh sumber daya nasional
• Rencana DNPI – Div. MPK s/d akhir 2011: – Sosialisasi dan peningkatan kapasitas dalam aspek-aspek pasar karbon dan valuasi karbon – Survey awareness dan kesiapan MRV GRK di unit bisnis >6000 TOE per tahun