PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia di Kelas V SD Negeri 1 Malangbong) The Differences in Student Result of Learning Used Cooperative Learning Model type Word Square with Index Card Match (Experimental Study on Sub-Concept Human Respiratory in 5th grade the Public Elementary school of 1 Malangbong) Fery Firman Kostrady, Purwati Kuswarini, Ai Kosnayani. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi no:24 Tasikmalaya-Jawa Barat. Email:
[email protected]
Abstract This research aimed to know the differences of student result of learning which use cooperative learning model type Word Square and Index Card Match in human respiratory sub-concept. This research has been done on December 2013 until April 2014 in Public Elementary school of 1 Malangbong. The method used in this research was preexperiment. The research population was the whole of 5th grade of Public Elementary school of 1 Malangbong year 2013/2014 consists of two classes total 48 students. The sampling used saturated sampling technique, class V A was chosen to use cooperative learning model type Word Square and class V B was chosen to use cooperative learning model type Index Card Match To measure result of learning used the instrument such as the test of learning result. The technique of analysis of data used independent t-test that had significant level α = 0.05. Based on the analysis of data and testing of hypothesis showed that there were the differences in learning model type Word Square and Index Card Match in learning human respiratory in 5th grade of Public Elementary school of 1 Malangbong. It is proven that cooperative learning model type Word Square was better than Index Card Match model. Keywords: Student Result of Learning, Cooperative Learning Model, Word Square, Index Card Match.
1
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan Index Card Match pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 s.d. April 2014 di SD Negeri 1 Malangbong. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas V SD Negeri 1Malangbong Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 2 kelas dengan jumlah 48 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, terpilih kelas V A dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dan kelas V B dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match Untuk mengukur hasil belajar digunakan instrumen berupa tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan uji t independen dengan taraf Signifikan = 0,05. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dan Index Card Match pada Sub-Konsep Alat Pernapasan pada manusia di kelas V SD Negeri 1 Malangbong, model pembelajaran kooperatif tipe Word Square lebih baik dari model Index Card Match. Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif, word square, index card match.
2
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam hidup dan kehidupan. Pendidikan sangat berpengaruh dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana dalam meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya manusia. Dalam pembelajaran IPA, sering kali ditemukan kurangnya pemahaman dalam konsep-konsep IPA yang nantinya diperlukan dalam mengintegrasikan alam dan teknologi di dalam kehidupan yang nyata di masyarakat. Berdasarkan hasil observasi di lapangan dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas V SD Negeri 1 Malangbong Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut dalam memberikan suatu materi terhadap siswa tidak bisa memberikan model pembelajaran yang kreatif dan efektip. Model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru hanya sebatas model pembelajaran klasikal dengan penyampaian ceramah yang menyebabkan motivasi siswa kurang dalam menerima pelajaran tersebut, serta berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan konsep Alat Pernapasan pada Manusia pada tahun 2012/2013 yaitu 70 sedangkan KKM yang ditentukan yaitu 75 yang menunjukan kurangnya pemahaman siswa sehingga siswa tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan soal-soal
yang diberikan.
Agar hasil
pembelajaran siswa dapat meningkat khususnya di SD Negeri 1 Malangbong maka guru harus bisa menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa nyaman dalam menerima pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe word square dan index card match yang memiliki keunggulan dapat meningkatkan aktivitas, minat, dan motivasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe word square dan index card match memiliki perbedaan di antaranya model pembelajaran kooperatif tipe word square yaitu model yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan ketelitian dalam
3
mencocokan jawaban pada kotak jawaban, sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe index card match yaitu model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk bepikir kemudian mencocokan jawaban dengan pertanyaan yang sudah tersedia. Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square dan Index Card Match”. (Studi Eksperimen di Kelas V SD Negeri 1 Malangbong pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia).
RUMUSAN MASALAH Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koopeatif tipe word square dan index card match pada sub konsep Alat Pernapasan pada Manusia di Kelas V SD Negeri 1 Malangbong Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut ?”.
TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square dengan index card match pada sub konsep Alat Pernapasan pada Manusia di kelas V SD Negeri 1 Malangbong Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Malangbong tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa 48. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak dua kelas yang diambil dengan cara total sampling jenuh. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas V A dan V B SD Negeri 1 Malangbong,
4
dengan alasan karena kelas tersebut memiliki keaktifan yang sama dan dalam kegiatan belajar siswa terihat masih pasif serta tidak saling membantu dalam proses belajar mengajar. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alternative Treatment Posttest Only With Nonequivalent Groups Design. Pola
: Group A Group B
X1 ________ O ------------------X2 ________O
Keterangan : A = Kelas pertama B = Kelas kedua X1 = Perlakuan (treatment) pertama dengan menggunakan model kooperatif tipe group resume. X2 = Perlakuan (treatment) kedua dengan menggunaka model kooperatif tipe cooperative script. O = Hasil observasi sesudah diberikan perlakuan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada sub konsep Alat Pernapasan pada Manusia. Tes ini berupa tes berbentuk multiple choise dengan 4 option sebanyak 50 soal. Aspek yang diukur yaitu ranah kognitif yang dibatasi oleh dimensi proses kognitif yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), dan mengevaluasi (C5) dan dimensi pengetahuan yaitu pengetahuan faktual (K1), konseptual (K2) dan prosedural (K3). Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t.
5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri 1 Malangbong Data
Ni
X
Si2
Si
24
23,25
26,02
5,10
24
18,12
36,61
6,05
Siswa yang proses Pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square Siswa yang proses Pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match Keterangan : x = rata-rata hasil belajar siswa Ni = jumlah siswa s = nilai standar deviasi s2 = nilai varians Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji t thitung
ttabel
Hasil Analisis
Kesimpulan Analisis Tolak Ho
Kesimpulan Penelitian
thitung berada di Terdapat perbedaan rataluar interval rata antara dua kelompok thitung> ttabel Kaidah pengujian hipotesis : Terima Ho jika – ttabel < thitung ≤ + ttabel
3,32
2,01
Hipotesis yang penulis ajukan yaitu “terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dan Index Card Match pada sub konsep sistem pernapasan pada manusia di kelas V SD Negeri 1 Malangbong diterima.
6
PEMBAHASAN 1. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square Berdasarkan data hasil penelitian yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square x = 23,25 dengan S2 = 26,02 dari S = 5,10 dan nilai L0 = 0,14
saat
pelaksanaan
proses
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe Word Square terlihat bahwa siswa terlihat secara aktif dalam aktivitas belajarnnya. Setiap pasangan siswa bekerja sama dan tanggung jawab terhadap pasangannya. Selain itu, mereka juga termotivasi untuk tampil di depan kelas untuk mempresentasikan hasil tugasnya. Model pembelajaran kooperatif tipe Word Square juga dapat melatih sikap teliti dan kritis, merangsang siswa untuk berfikir efektif, serta kegiatan ini membantu siswa untuk mendorong pemahamannya terhadap materi pelajaran tersebut. Terlihatnya motivasi belajar siswa yang mulai tumbuh itu terjadi dari keefektifan siswa dalam proses belajar di kelas. Pada pertemuan kedua motivasi siswa untuk tampil didepan kelas mempresentasikan hasil tugasnya lebih percayadiri bila dibandingkan dengan pertemuan pertama. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai termotivasi dan berani untuk aktif dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe word square bisa dipersentasekan hasinya mencapai 90%, dinyatakan bahwa 7
siswa kelas V A hampir semua siswa bisa mencocokan jawaban pada lembar acak kata dan kegiatan tersebut mendorong pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran serta dapat melatih sikap teliti dan kritis, tetapi sedikit siswa ada yang kurang mengetahui jawaban dari setiap pertanyaan tersebut, karena daya tangkap siswa yang bervariasi yaitu sebagian besar mungkin memiliki daya tangkap yang baik dan sebagian kecil memiliki daya tangkap yang kurang baik sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menjelaskan tahapan proses pembelajaran. 2. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan siswa yang berbeda-beda. Model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative script adalah pembelajaran yang dilakukan kelompok berpasangan dimana siswa setelah membuat ringkasan secara lisan membacakan ringkasannya tersebut kepasangannya dan bergantian. Berdasarkan hasil penelitian yang proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match diperoleh x = 18 dengan S2 = 36,61 dari S = 6,05 dan nilai L0 = 0,08
8
Hasil
pengamatan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Index Card Match pada pertemuan pertama siswa terlihat bisa memahami dalam langkah-langkah pembelajaran yang belum pernah siswa terima. Karena kegiatan belajar dalam model ini melibatkan siswa harus mencari pasangan dari setiap soal dan jawaban yang diacak pada setiap kelompoknya,
kemudian
setelah
menemukan
pasangannya
langsung
memisahkan diri sama pasangannya dari orang lain yang belum menemukan pasanganya, setelah semuanya menemukan pasangannya barulah setiap pasangan mempresentasikan dan mencocokan soal dan jawaban yang mereka dapatkan. Tetapi masih banyak siswa yang masih belum memahami mengenai materi pembelajaran banyak siswa yang bertanya sehingga waktu yang diperlukan lebih lama, dan sebagian besar siswa kurang aktif, mengobrol dan kurang berkonsentrasi dalam kelompoknya sehingga peran guru sangat diperlukan ketika kondisi seperti itu. Begitu juga pada pertemuan kedua pada saat siswa berdiskusi siswa harus mencari pasangan dari setiap soal dan jawaban yang diacak pada setiap kelompoknya sebagian siswa masih mengobrol dan kurang konsentrasi dan masih terdominasi oleh guru yang mengarahkanya. Hal tersebut dikarenakan beberapa kendala di antaranya selama penelitian kemampuan siswa yang berbeda-beda dan daya tangkap mengenai pembelajaran yang bervariasi serta setiap siswa kurang memahami materi yang didapat pada mencocokan soal dan jawaban. Dari hasil pengamatan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe index card match bisa dipersentasekan hasilnya mencapai 65% siswa yang bisa menemukan pasanganya dan 35% siswa masih belum bisa menemukan pasangannya, dinyatakan bahwa siswa kelas V B hampir setengah dari siswa kurang bisa untuk mencocokan pertanyaan dan jawaban yang diacak pada awalnya. Dari kegiatan tersebut model pembelajaran index card match meskipun bisa menumbuhkan kegembiraan dalam proses kegiatan belajar mengajar dan mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, tetapi dalam proses kegiatan tersebut membutuhkan waktu
9
yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas tersebut serta guru harus meluangkan waktu yang lebih, kurangnya bekerja sama dalam menyelesaikan masalah atau mencari setiap pasangan pada kelompok yang sudah di tentukan, serta dalam kegiatan tersebut suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menggangu siswa yang lainya dan mengakibatkan kurangnya konsentrasi kepada siswa yang lain, dikarenakan daya tangkap siswa yang berbeda. Dapat disimpulkan bahwa daya tangkap siswa di kelas V B dengan menggunakan model kooperatif tipe index card match diantaranya 65% siswa memiliki daya tangkap yang baik, dan 35% siswa memiliki daya tangkap yang kurang baik sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menjelaskan tahapan proses pelajaran dan penguasaan materi terhadap siswa. 3. Perbedaan
Hasil
Belajar
Siswa
yang
Proses
Pembelajarannya
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square dan Index Car Match Kedua tipe model pembelajaran tersebut memiliki persamaan yaitu pembelajaran didalam kelompok,
pemberian tugas pada siswa dan
mendapatkan soal dan jawabanya yang sudah di sediakan oleh guru, dan perbedaan kedua tipe ini yaitu terletak pada cara pengerjaan tugasnya. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Word Square siswa diberikan soal oleh guru serta lembar jawaban yang berupa lembar kotak acak kata untuk pengisian soal tersebut. Sedangkan pada model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match siswa diberikan tugas yaitu soal dan jawaban yang sudah di pisahkan satu sama lain, kemudian pada setiap kelompok dibagikan soal dan jawaban yang nantinya akan di kocok, setelah menemukan pasangannya masing-masigg
barulah
pasangan
tersebut
mempresentasikan
sambil
mencocokkan soal dan jawaban begitupun seterusnya. Penelitian menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square lebih tepat digunakan dalam pembelajaran pada sub konsep alat pernapasan pada manusia di kelas V SD Negeri 1 Malangbong. Hal ini dibuktikan dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
10
kooperatif tipe Word Square memperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa yang lebih tinggi yaitu 77,50 dibandingkan dengan skor rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match yaitu 60,00. Adapun KKM mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Malangbong adalah 75,00. Berdasarkan hasil skor rata-rata tersebut bahwa siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model tipe Word Square memiliki nilai ratarata yang lebih tinggi yaitu 77,50 dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model tipe Index Card Match yaitu 60,00 dan nilai KKM adalah 75,00. Karena daya tangkap siswa di kelas V A yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe word square
bisa
dikatakan lebih baik dibandingkan siswa di kelas V B yang menggunakan model pembelaran kooperatif tipe index card match yang hampir setengah dari siswa tersebut kurang dalam pemahaman materi yang telah disampaikan. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman materi siswa di kelas V A lebih baik dibandingkan siswa di kelas V B yang kurang baik dalam pemahaman materi pelajaran. Hal tersebut menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dan Index card Match di kelas V SD Negeri 1 Malangbong pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusi.
PENUTUP SIMPULAN Berdasarkan penelitian, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa: 1. terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square dengan Index Card Match pada sub konsep alat pernapasan pada manusia; dan 2. hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square lebih baik digunakan dibandingkan dengan model
11
pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dikelas V SD Negeri 1 Malangbong pada sub konsep alat pernapasan pada Manusia. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan: 1 proses pembelajaran yang menggunakan Model Kooperatif Tipe Word Square baik digunakan di kelas V SD Negeri 1 Malangbong pada Sub Konsep Alat Pernapasan pada Manusia; 2 diperlukan persiapan yang matang dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 3 proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Index Card Match baik digunakan dengan meluangkan waktu yang lebih agar semua anggota aktif dan bisa menemukan setiap pasangannya, serta mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan . 4 pada proses pembelajaran siswa harus aktif dan teliti menemukan jawaban pada lembar acak kata yang diberikan guru pada setiap kelompok berpasangan, oleh karena itu model pembelajaran kooperatif tipe Word Square sangat mendukung untuk melatih sikap teliti dan kritis dalam mencari setiap jawaban, merangsang siswa untuk berfikir efektif, dan mendorong siswa terhadap pemahaman materi pelajaran. 5 Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square pada konsep materi yang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Pearce, Evelyn C. (2010). Anatomi Dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utam Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: PT. Alfabeta. Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Suprijono, Agus. (2012).Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.
RIWAYAT PENULIS Fery Firman Kostrady adalah mahasiswa angkatan 2010 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
13