PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME DAN TIPE LISTENING TEAM (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya pada Konsep Sistem Ekskresi) Tubagus Nanda Ksatria, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono,
[email protected] Biology Education Department Faculty of Teacher Training and Education Siliwangi University Tasikmalaya Abstrack The purpose of this study was to investigate the difference of student results learning of using the learning model group resume type and listening team type. This study was conducted in 15 to 22 April 2015 in public junior high school 8 Tasikmalaya resident. The method used in this study is the pre experimental design method with the population is all 8th grade of public junior high school 8 Tasikmalaya resident as two class. Samples were taken by using purposive sampling technique. The instrument used was a test student results learning in the concept of human excretion system. Tests such as multiple choice 30 questions with 4 option. The data analysis technique used is a t-test with α 0,05 . From the research and hypothesis testing showed there is the difference of student results learning of using the learning model group resume type and listening team type in Class 8 public junior high school 8 Tasikmalaya resident. The learning model listening team type better than the learning model group resume type. Key Word
: group resume type, listening team type, student results learning Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe group resume dan tipe listening team. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 22 April 2015 di SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode pre experimental design dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 2 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi manusia. Tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 4 option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan α 0,05. Hasil penelitian dan uji hipotesis diperoleh bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe group resume dan tipe listening team di kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Model pembelajaran tipe listening team lebih baik daripada model pembelajaran model group resume. Kata Kunci
: Tipe group resume, tipe listening team, hasil belajar siswa.
Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan. Pendidikan sangat berpengaruh dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana dalam meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya manusia. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat di pengaruhi oleh sektor pendidikan,sebab pendidikan memiliki peran dan pengaruh yang sangat penting dalam mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia maka pembangunan akan terwujud. Untuk mewujudkan hal tersebut, pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu di berbagai bidang pendidikan, salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sering kali ditemukan kurangnya pemahaman dalam konsep-konsep IPA yang nantinya diperlukan dalam mengintegrasikan alam dan teknologi di dalam kehidupan yang nyata di masyarakat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya motivasi dalam diri siswa dan terutama peran guru dalam menyampaikan materi yang kurang menarik. Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah diantaranya yaitu: guru, siswa, materi, media, sarana dan prasarana. Sehingga dapat tercipta situasi belajar yang memungkinkan tercapainya keberhasilan belajar siswa. Guru harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga potensial, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik, dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Guru harus memiliki daya cipta, strategi baru, dan melepaskan diri dari rutinitas pada saat situasi memerlukan perubahan. Tetapi pada kenyataannya walaupun guru merupakan motivator utama, pertanyaan tersebut bertolak belakang dengan keadaan dilapangan bahwa siswa hanya mampu menerima dan fasif tidak ada motivasi yang mendorong untuk mengetahui ketidaktahuan mengenai materi yang di berikan guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada tahun ajaran 2014/2015 dalam mata pelajaran IPA baru mencapai 64,00 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75,00. Beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah tersebut adalah proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga peserta didik cenderung bersifat pasif, peserta didik kurang terampil dalam menjawab pertanyaan atau bertanya mengenai materi yang diberikan oleh guru. Selain itu peserta didik juga kurang menghargai pendapat dari temannya dan peserta didik cenderung kurang begitu memperhatikan saat guru menjelaskan materi. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran kooperatif yang dapat membuat siswa merasa senang dan nyaman pada saat belajar. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang melibatkan siswa aktif dan memberikan rasa tanggung jawab kepada kelompoknya dan kepada pribadinya.Selain itu model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Banyak sekali macam-macam model pembelajaran kooperatif yaitu kancing gemerincing, tari bamboo, make a macth, group resume, word square, group investigation, tipe listening team, dan lain-lain. Dalam penelitian peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe group resume dan tipe listening team yang memiliki keunggulan dapat meningkatkan aktivitas, minat, dan motivasi belajar siswa. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model tipe group resume dan tipe listening team Pada Konsep Sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental design dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 11 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 2 kelas, yaitu kelas VIII A dan VIII B.
Desain penelitian yang dilakukan adalah one shot case study. Dalam disain ini terdapat dua kelompok yang dipilih bukan didasarkan strata, random, atau daerah. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan, diberikan post test (tes akhir) pada kedua kelas tersebut. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi manusia. Tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 4 option. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Model Pembelajaran Group Resume 1) Data statistik hasil belajar peserta didik yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran model group resume Berdasarkan post test pada materi Sistem ekskresi manusia yang dilakukan terhadap siswa kelas VIIIA SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 30 soal disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel. 1 Data Statistik Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Belajarnya Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Group Resume Skor Post test Group Resume Minimum 16 Maksimum 26 Rentang 10 Rata-rata 20,85 Varians 9,81 Standar Deviasi 3,13 Sumber: Hasil Pengolahan Data (terlampir) Statistik
2) Data distribusi frekuensi hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group resume
Tabel. 2 Data Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Belajarnya Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Group Resume No. Kelas Fi 1. 16 – 17 6 2. 18 – 19 7 3. 20 – 21 6 4. 22 – 23 8 5. 24 – 25 4 6. 26 – 27 3 Sumber: hasil pengolahan data
Batas Kelas 15,5 – 17,5 17,5 – 19,5 19,5 – 21,5 21,5 – 23,5 23,5 – 25,5 26,5 – 27,5
3) Diagram histogram dan poligon frekuensi hasil belajar siswa setelah melakukan proses
Frekuensi
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group resume 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
8 7 6
6 4 3
15,5
17,5
19,5
21,5
23,5
25,5
27,5
Batas Kelas
Gambar. 1 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Setelah Melakukan Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Group Resume b.
Hasil Penelitian Model Pembelajaran Listening Team 1) Data statistik hasil belajar peserta didik yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran model listening team Berdasarkan post test pada materi Sistem ekskresi manusia yang dilakukan terhadap siswa kelas VIII A SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 30 soal disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel. 3 Data Statistik Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Belajarnya Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Listening Team Skor Post test Listening Team Minimum 28 Maksimum 17 Rentang 11 Rata-rata 23,15 Varians 5,69 Standar Deviasi 2,38 Sumber: Hasil Pengolahan Data (terlampir) Statistik
2) Data distribusi frekuensi hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe listening team Tabel. 4 Data Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Belajarnya Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Listening Team No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelas Fi Batas Kelas 17 – 18 1 16,5 – 18,5 19 – 20 3 18,5 – 20,5 21 – 22 10 20,5 – 22,5 23 – 24 11 22,5 – 24,5 25 – 26 5 24,5 – 26,5 27 – 28 4 26,5 – 28,5 Jumlah 34 Sumber: Data hasil perhitungan (terlampir) 3) Diagram histogram dan poligon frekuensi hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe listening team
12
11 10
Frekuensi
10 8 6
5 4
4
3
2
1
0
16,5
18,5 20,5
22,5
24,5
26,5
28,5
Batas Kelas
c.
Gambar. 1 Diagram Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Listening Team Pembahasan Berdasarkan
pada
hasil
uji
hipotesis
dengan
menggunakan
uji
t
thitung = -5,00 dan ttabel = 1,997 atau -1,997 simpulan analisis yaitu terima Ho, yang artinya “Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe group resume dan tipe listening team pada konsep sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. 23.5
23.15
23 22,5
22.5 22 21.5 21
20,85
20.5 20 19.5
group resume
listening team
Sumber:Hasil Pengolahan Data (Terlampir)
KKM
Dari gambar yang diperoleh dari hasil pengolahan data, menunjukkan perolehan nilai rata-rata sebesar 23,15 dari hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe listening team dan KKM yang ditentukan adalah 22,5 yang berarti model pembelajaran kooperatif tipe listening team dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi di kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya, dan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe listening team lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group resume yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 20,85 nilai rata-rata ini masih dibawah KKM, artinya hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe listening team lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group resume di kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. d.
Simpulan Berdasarkan
pada
hasil
uji
hipotesis
dengan
menggunakan
uji
t
thitung = -5,00 dan ttabel = 1,997 atau -1,997 simpulan analisis yaitu terima Ho, yang artinya “Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tipe group resume dan tipe listening team pada konsep sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Model pembelajaran tipe listening team lebih baik dibandingkan dengan model group resume. Daftar Pustaka Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Farandika, Reiza (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Setiadi, 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia, Surabaya : Graha Ilmu. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta