PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi Oleh : MULYANI NIM. E1A013030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017
ii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN AJARAN 2016/2017 Mulyani 1), Muhammad Yamin2), I Gde Mertha3) 1) Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2)3) Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Jalan Majapahit No. 62, Mataram Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian tentang perbedaan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan Card Sort pada siswa kelas VII SMP Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2016/2017 bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan Card Sort. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi-experimental design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Mataram yang berjumlah 207 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik random sampling, dan diperoleh siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1 yang berjumlah 26 siswa dan siswa kelas VII C sebagai kelas eksperimen 2 yang berjumlah 27 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil analisis uji t dua pihak, diperoleh nilai thitung sebesar 8,444 dengan nilai ttabel sebesar 2,008 pada taraf signifikansi 5%. Nilai thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dengan Card Sort pada siswa kelas VII SMP Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, Index Card Match, Card Sort.
ABSTRACT The research about the difference of IPA learning achievement using model of cooperative learning type Index Card Match and Card Sort at VII grade student of SMP Negeri 14 Mataram academic year 2016/2017 is aimed to determine the difference in learning achievement of IPA using cooperative learning model type Index Card Match and Card Sort. The type of this research was quantitative experiment with quasi-experimental design. The population of this research was all students VII grade of SMP Negeri 14 Mataram academic year 2016/2017 in amount 207 students. The sample of this research was chosen by random sampling technique, which is VII A class as experiment class 1 in amount 26 students and VII C class as experiment class 2 in amount 27 students. Instrument used in this research was objective test in multiple choice form. Based on the result of two sided t-test analysis, it was obtained that tvalue is 8,444 and ttable is 2,008 on significant level 5%. The value of tvalue is greater than ttable so that can be concluded that there is difference in learning achievement of IPA student teaching by cooperative learning model type Index Card Match and Card Sort on student VII grade of SMP Negeri 14 Mataram academic year 2016/2017. Keywords : Cognitive learning achievement, Index Card Match, Card Sort.
1
PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses membimbing, melatih dan memandu manusia terhindar atau keluar dari kebodohan dan pembodohan (Danim, 2011: 2). Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam perkembangan serta kehidupan suatu masyarakat. Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan mampu membangun kreativitas serta kemandirian bangsa. Pendidikan juga berperan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di kancah Internasional. Peningkatan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peningkatan kualitas pembelajaran. Salah satu faktor penentu terciptanya pembelajaran yang berkualitas adalah guru. Guru dalam usahanya menciptakan pembelajaran yang berkualitas, dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan karakteristik siswa. Model pembelajaran yang bervariasi sangat diperlukan agar proses pembelajaran tidak membosankan dan siswa lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, di dalam proses pembelajaran, diperlukan adanya suatu pembelajaran aktif dimana di dalam proses pembelajaran, guru dan siswa saling berinteraksi sehingga
pembelajaran tidak monoton dan hanya satu arah. Selain itu, untuk menunjang proses pembelajaran diperlukan juga adanya media pembelajaran. Proses pembelajaran memerlukan media tempat bagi siswa untuk memperoleh pengalaman interaktif, mendapatkan inspirasi dalam suasana menyenangkan dan menantang, dan tempat yang bebas untuk tumbuhnya prakarsa yang kreatif dan mandiri dalam aktivitas diskusi, penugasan dan permainan (Dananjaya, 2011: 37). Salah satu contoh media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media kartu. Terdapat beberapa model pembelajaran berbasis media kartu yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort. Model pembelajaran kooperatif tipe “mencari pasangan kartu” atau yang dikenal dengan tipe Index Card Match cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Dalam model pembelajaran tipe Index Card Match, siswa diminta untuk belajar secara aktif dan ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran menggunakan kartu berpasangan yang berisikan pertanyaan dan jawaban mengenai materi konsep atau topik tertentu (Suprijono, 2011: 120). Model pembelajaran tipe Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif menggunakan kartu yang berisi kartu induk dan kartu rincian
2
tentang materi tertentu untuk disortir siswa sehingga membentuk kelompok kecil. Model pembelajaran tipe Card Sort dapat digunakan untuk mengajarkan materi fakta dan konsep (Zaini dan Aryani: 2008: 50). Model pembelajaran tipe Card Sort menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan cara memilih dan memilah kartu yang telah ditentukan sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan. Model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan Card Sort sangat tepat diterapkan pada siswa sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini karena model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan Card Sort selain mengandung unsur pembelajaran juga mengandung unsur permainan yang disukai oleh siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan Card Sort dipilih karena keduanya sama-sama memanfaatkan media pembelajaran berupa kartu sebagai penunjang proses pembelajaran, sama-sama mengandung unsur permainan dan mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan masalah. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimental semu (quasi-experimental design). Kedua kelas yang digunakan diberikan perlakuan, yaitu satu kelas diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match, dan satu kelas lagi diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-test and post-test group design. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan Mei 2017. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 14 Mataram. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Mataram Tahun Ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 8 kelas yang berjumlah 207 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Setelah diacak secara random diperoleh kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1 (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match) dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen 2 (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan tipe Card Sort, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda. Sebelum digunakan, instrumen soal berupa pilihan ganda diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya dengan diujicobakan pada kelas VIII. Tingkat validitas dihitung menggunakan rumus Pearson Product Moment, sedangkan reliabilitas soal dihitung dengan rumus reliabilitas metode Kuder Richardson-20 (KR-20). Analisis uji hipotesis hasil
3
belajar kognitif menggunakan uji t dua pihak. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji validitas instrumen, diperoleh 25 butir soal yang valid dari 50 butir soal yang diujicobakan dengan tingkat reliabilitas yang sangat tinggi (r11=0,83). Sebelum kedua kelas eksperimen diberikan perlakuan, hasil belajar kognitif siswa dilihat dari hasil pre-test menunjukkan bahwa nilai ratarata kedua kelas yang rendah, dimana kelas eksperimen 1 memperoleh nilai ratarata sebesar 47,67±12,75, sedangkan kelas eksperimen 2 memperoleh nilai rata-rata sebesar 42,88±15,81. Hasil pre-test dari kelas eksperimen 1 memiliki nilai tertinggi sebesar 84 dan terendah sebesar 28, sedangkan pada kelas eksperimen 2 memiliki nilai tertinggi sebesar 80 dan terendah sebesar 24 (Tabel 1). Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen 1 (Index Card Match) 24-34 35-45 46-56 57-67 68-78 79-89 Jumlah siswa (n) Rata-rata Standar deviasi Nilai tertinggi Nilai terendah
Setelah kedua kelas eksperimen diberikan perlakuan, terjadi peningkatan hasil post-test dari kedua kelas eksperimen. Nilai rata-rata post-test kelas eksperimen 1 yaitu 67,4±14,21, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 yaitu 59,1±11,97. Hasil post-test kelas eksperimen 1 memiliki nilai tertinggi sebesar 96 dan terendah sebesar 40, sedangkan kelas eksperimen 2 memiliki nilai tertinggi sebesar 80 dan terendah sebesar 40 (Tabel 2). Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Setelah Perlakuan Interval Nilai post-test 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 Jumlah siswa (n) Rata-rata Standar deviasi Nilai tertinggi Nilai terendah
Kelas Eksperimen 1 (Index Card Match)
Kelas Eksperimen 2 (Card Sort)
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
3 2 12 3 4 2
11,5% 7,7% 46,1% 11,5% 15,4% 7,7%
8 6 7 5 1 0
29,6% 22,2% 25,9% 18,5% 3,7% 0%
26
27
67,38
59,11
14,21
11,97
96
84
40
40
Kelas Eksperimen 2 (Card Sort)
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
3 7 9 4 0 1
12,5% 29,2% 37,5% 16,7% 0% 4,2%
9 7 5 1 2 1
36% 28% 20% 4% 8% 4%
24
25
47,67
42,88
12,75
15,81
84
80
28
24
Hasil belajar pada kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort. Perbandingan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada Gambar 1.
4
Gambar 1 Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Kedua Kelas Sampel
Berdasarkan diagram di atas, terlihat adanya peningkatan antara nilai pre-test dan post-test baik kelas eksperimen 1 yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match maupun kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort. Berdasarkan hasil analisis uji t dua pihak, diperoleh nilai thitung > ttabel (8,444 > 2,008) pada taraf signifikansi 5% (taraf kepercayaan 95%) sehingga terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dengan Card Sort pada siswa kelas VII SMP Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarti (2012: 45) yang menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tipe Index Card Match dengan Card Sort, dimana kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match memperoleh nilai rata-rata sebesar
70,68, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan tipe Card Sort yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 64,86. Penelitian lain yang sesuai adalah penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2013: 48) yang menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dengan Card Sort dan hasil pada kelas yang menggunakan tipe Index Card Match lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan tipe Card Sort, dimana nilai rata-rata kelas yang menggunakan tipe Index Card Match adalah sebesar 83,95, sedangkan nilai rata-rata kelas yang menggunakan tipe Card Sort adalah sebesar 80,14. Penelitian yang dilakukan oleh Situmorang dan Hasanah pada tahun 2016 juga telah membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match memberikan hasil yang lebih baik dengan nilai rata-rata sebesar 74 dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort dengan nilai rata-rata sebesar 68,17 yang diterapkan pada materi organisasi kehidupan. Perbedaan hasil belajar dari kedua model pembelajaran kooperatif disebabkan karena model pembelajaran kooperatif tipe Index Card memberikan beberapa hal berbeda yang tidak terdapat pada model pembelajaran kooperatif tipe
5
Card Sort. Pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dapat melatih pola pikir dan kecepatan berfikir siswa dalam mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau kartu soal. Dengan adanya kegiatan diskusi bersama pasangannya maka siswa akan lebih mengerti dengan konsep materi yang sedang dipelajari. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dapat membuat siswa lebih bertanggung jawab dan berperan aktif dalam menyelesaikan tugas baik secara individu maupun secara berkelompok (Emiyanti, 2011: 100). Selain itu, perbedaan hasil belajar juga disebabkan karena siswa pada kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match tampak lebih tertarik pada saat dibagikan kartu soal dan kartu jawaban. Siswa juga tampak semangat ketika diminta membacakan kartu yang mereka peroleh di depan kelas. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dapat menimbulkan suasana kelas yang menyenangkan karena selain belajar juga terdapat unsur permainan yang disukai siswa sehingga dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Kondisi ini menyebabkan siswa lebih suka dan tertarik dalam pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperolehnyapun meningkat. Trinovia dan Mulyanratna (2013: 87) menyatakan bahwa hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match lebih tinggi disebabkan karena siswa merespon positif saat bermain mencari pasangan kartu. Siswa menggunakan lebih dari satu inderanya untuk belajar. Mulai dari mata dan mulut yang mereka gunakan untuk membaca kartu soal dan kartu jawaban, telinga yang mereka fungsikan untuk mendengar soal yang dibacakan temannya, dan tangan yang mereka gunakan untuk menunjuk atau angkat tangan saat siswa mengetahui jawaban dari soal yang dibacakan. Keterlibatan lebih dari satu indera ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar, sehingga materi yang mereka dapatkan dapat disimpan dalam memori jangka panjang dalam otak mereka. Sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort menggunakan kartu dengan beberapa kategori yang dibagi secara acak dan meminta siswa untuk membuat kelompok dengan siswa dengan kategori yang sama, mendiskusikan materi sesuai dengan kategori yang diperoleh dan kemudian mempresentasikannya. Siswa pada kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort tampak kurang semangat ketika diminta untuk berdiskusi dengan teman kelompok yang memiliki kategori yang sama dan tidak semua siswa berperan aktif dalam berdiskusi. Situmorang dan Hasanah (2016) menyatakan bahwa proses
6
pembelajaran pada kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort tidak berjalan optimal, dimana sebagian siswa hanya mengikut kepada temannya dan permainan tidak terarah dan sedikit kacau. Kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort lebih sulit dikontrol oleh peneliti terutama pada saat siswa diminta mencari teman kelompoknya. Beberapa siswa saling berteriak, menyebabkan keributan dan saling mendorong temannya sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Siswa yang memegang kartu dengan kategori tertentu cenderung kesulitan dalam mempresentasikan sehingga mengakibatkan suasana kelas menjadi pasif. Selain itu, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort juga lebih banyak menyita waktu karena adanya kegiatan diskusi dan presentasi, sehingga siswa terburu-buru dalam mencari kartu yang sesuai dengan materi yang diperoleh. Indah dalam Hidayah (2013: 11) menyatakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort lebih rendah yaitu 1) siswa lebih cenderung ramai saat mencari kartu dengan kategori sama dengan temannya sekelas; 2) kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari kategori
pokok bahasan; 3) siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat diperhatikan dengan baik; 4) banyak menyita waktu, sehingga siswa terburu buru dalam mencari kartu yang sesuai dengan pokok bahasan; 5) siswa yang memegang kartu judul cenderung kesulitan dalam mempresentasikan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort terbukti telah memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2016/2017 pada materi pokok pencemaran lingkungan meskipun kurang maksimal yang ditandai dengan pencapaian nilai rata-rata yang belum mencapai KKM yaitu kelas eksperimen 1 dengan rata-rata 67,38 dan kelas eksperimen 2 dengan ratarata 59,11. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dengan Card Sort pada siswa kelas VII SMP Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2016/2017. 2. Hasil belajar siswa pada kelas yang diajarkan menggunakan model
7
pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match lebih tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 67,38 dibandingkan dengan kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Card Sort dengan nilai rata-rata sebesar 59,11. Saran Saran-saran yang dapat dikemukakan sesuai dengan hasil penelitian yaitu perlu dilakukan studi komparasi antara model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dengan tipe Card Sort pada materi pokok yang lain dan kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya, dapat dilakukan dengan menambah sampel, variasi baru atau menggunakan desain penelitian yang lebih tepat sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Dananjaya, Utomo. 2011. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa. Danim, Sudarwan. 2011. Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Emiyanti, E. 2011. Penerapan Metode Index Card Match untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pelajaran IPS Terpadu Kelas VII A MTs Negeri Pandaan. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Malang.
Hidayah, A. A. 2013. Efektifitas Penerapan Strategi Card Sort dengan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Kelas VII SMP Negeri 2 Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Situmorang, P. C., dan Hasanah, U. 2016. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match dengan Card Sort pada Materi Organisasi Kehidupan. Jurnal Pelita Pendidikan (Vol. 4 No. 2). Sumarti. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Hidrokarbon Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mencocokkan Kartu Indeks dan Sortir Kartu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Mataram. Skripsi. Mataram: Universitas Mataram. Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trinovia, V., dan Mulyanratna, M. 2013. Penerapan Strategi Index Card Match (Mencari Pasangan Kartu) dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad pada Materi Alat Optik. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (Vol. 02 No. 03). Zaini, H., Munthe, B., dan Aryani, S. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Mada.
8