PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS IV SD NEGERI 22 KOTO LALANG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG
Burma Band Negara 1, Gusmaweti 2, Erwinsyah Satria 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of the study was to describe the improvement of science learning outcomes using the model of cooperative Make A Match in the fourth grade Elementary School 22 Koto Padang Lalang District of Lubuk Kilangan which include ( 1 ) planning, ( 2 ) implementation ( 3 ) student learning outcomes. This research is action research, the data in this form penelitiaan aspects of teacher observations, and test results. The data source is the result of the implementation of learning science using cooperative model of type Make A Match in the fourth grade Elementary School 22 Koto Padang Lalang District of Lubuk Kilangan. Subjects were fourth grade students of SD Negeri 22 Koto Lalang , amounting to as many as 11 people. Data analysis was performed using a model of qualitative and quantitative data analysis. The results showed increased learning outcomes, namely: ( a) student learning outcomes in the cognitive aspects of the first cycle with an average of 65.4 with a percentage of 36.4 % mastery learning students to an average of 85.5 on the second cycle the percentage of completeness 90 % , ( b ) student learning outcomes in the affective aspects in the first cycle was 71.6 in the second cycle to 82, ( c ) Results of student learning in the psychomotor aspects of the first cycle is 69.2 to 85.4 in the second cycle. It can be concluded that learning science using cooperative model Make A Match type can improve learning outcomes of students in the fourth grade Elementary School 22 Koto Padang Lalang District of Lubuk Kilangan.
Keywords : Learning Outcomes, Cooperative Model Type Make A Match, IPA
Untuk
PENDAHULUAN
manusia
Indonesia yang berkualitas tinggi dapat
A. Latar Belakang Masalah Ilmu
mewujudkan
Pengetahuan Alam (IPA)
dilaksanakan salah satunya adalah dengan
berhubungan dengan cara mencari tahu
cara pentransferan ilmu pengetahuan dari
tentang alam secara sistematis, sehingga
pendidik kepada peserta didik, meskipun
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
akan mengalami berbagai kendala atau
pengetahuan alam yang berupa fakta-fakta,
faktor-faktor penghambat lainnya, namun
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja,
hal ini mesti dilakukan. Salah satu kendala
tetapi
atau
juga
merupakan
suatu
proses
faktor
penghambat
keberhasilan
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
dalam hal pentransferan ilmu pengetahuan
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
adalah lemahnya sistem penyampaian ilmu
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
pengetahuan tersebut salah satu contohnya
serta prospek pengembangan lebih lanjut
adalah metode penyampaian materi.
dalam
menerapkannya
sehari-hari.
Proses
di
kehidupan
pembelajarannya
Dalam pendidikan
menyampaikan
seorang
guru
materi
tidak
bisa
menekankan pada pemberian pengalaman
memakai hanya satu metode untuk semua
langsung
materi karena akan mengakibatkan tidak
kompetensi
untuk
mengembangkan
agar
menjelajahi
dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Dampak
tujuan
pendidikan
yang
diharapkan. Jadi metode yang dipakai guru ilmu
hendaknya sesuai dengan tuntutan materi
pengetahuan dan teknologi sangat besar
yang diajarkan sebab ada materi yang bisa
dalam kehidupan manusia, oleh karena itu
disampaikan
dibutuhkan
memicu
metode ceramah dan ada materi yang
menciptakan
hanya akan mudah dipahami oleh peserta
sumber daya manusia yang berkualitas
didik ketika disampaikan dengan metode
tinggi. Hal ini merupakan perwujudan dari
praktek dan metode lainnya.
motivasi
perkembangan
tercapainya
semangat bangsa
untuk
dalam
cita-cita bangsa Indonesia agar sejajar
dengan
Berdasarkan
hanya
memakai
pengalaman
dengan bangsa-bangsa maju lainnya di
mengajar khususnya di Sekolah Dasar
dunia.
(SD) Negeri 22 Koto Lalang Kecamatan Lubuk
Kilangan
Padang
guru
melaksanakan proses pembelajaran dengan
unsur
metode ceramah. Pembelajaran didominasi
perlengkapan, dan prosedur yang saling
oleh guru, dan guru menyampaikan dengan
mempengaruhi
bercerita sedangkan siswa mendengarkan
pembelajaran”. Material, meliputi buku-
apa yang disampaikan guru. Oleh karena
buku, papan tulis, perlengkapan, terdiri
itu metode ceramah yang diterapkan untuk
dari ruang kelas, perlengkapan audio
pelajaran IPA kurang cocok meskipun ada
visual, juga komputer. Prosedur, meliputi
beberapa materi yang dapat disampaikan
jadwal
dengan
informasi, praktik, ujian, dan sebagainya.
metode
ceramah.
menyebabkan
rendahnya
siswa
ditandai
yang
Hal
hasil dengan
ini
belajar
manusiawi,
dan
material,
fasilitas,
mencapai
metode
Definisi
tujuan
penyampaian
belajar
tersebut
tidak
mencerminkan bahwa belajar adalah suatu
tercapainya Kriteria Ketuntasan Belajar
kejadian internal, suatu kejadian kognitif
(KKM) siswa.
yang tidak dapat disamakan dengan kinerja yang dapat diamati. Belajar memang
B. Kajian Teori
meningkatkan kapasitas atau kemampuan
1. Belajar dan Pembelajaran
untuk berkinerja
sehingga
perubahan-
Belajar merupakan proses aktif
perubahan dalam kinerja itu harus diamati
siswa mengkonstruksi pengetahuannya dari
untuk menarik inferensi bahwa belajar
teks, dialog, pengalaman fisik, dan lain-
telah terjadi.
lain. Selanjutnya, belajar juga proses mengasimilasikan
dan
menghubungkan
Definisi
belajar
yang
telah
diuraikan di atas mengandung beberapa
pengalaman atau bahan yang dipelajari
dimensi.
dengan pengertian yang sudah dipunyai
perubahan. Perubahan ini dapat bersifat
seseorang sehingga pengertiannya menjadi
baik atau bersifat buruk. Kedua, perubahan
lebih berkembang. Dengan kata lain,
itu harus secara nisbi bersifat permanen.
belajar dalam pandangan konstrutivistik
Ketiga, perubahan itu mengenai perilaku.
berorientasi pada penemuan. Pandangan ini
Belajar itu berlangsung dimana terdapat
didasarkan pada asumsi bahwa siswa dapat
suatu perubahan tindakan.
mengkonstruksi
Tim Penyusun Bahan Ajar UNP, 2008:32). Hamalik (2007:57) mengemukakan Pembelajaran
belajar
melibatkan
(membangun)
pengetahuan dirinya Lefrancois, (dalam
bahwa,‟
Pertama,
adalah
a. Pengertian Pembelajaran IPA Gagne
(2008:2)
menyatakan
pembelajaran adalah,“Suatu sistem yang
suatu
bertujuan untuk membantu proses belajar
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa
atau dapat menolong proses berpikir
untuk mempengaruhi dan mendukung
siswa
terjadinya proses belajar
pengetahuannya.
siswa
yang
bersifat internal”.
dalam
membangun
5) Menciptakan suasana yang menarik,
Pembelajaran adalah sebuah proses
misalnya memajangkan hasil karya
komonikasi antara pembelajaran, pengajar
siswa dan benda-benda lain atau
dan bahan ajar. Komonikasi tidak akan
menyediakan media atau alat peraga
berjalan dengan baik tanpa bantuan sarana
yang mendukung proses pembelajaran
penyampain pesan dan media.
b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran
Devito (dalam Usman 2006:7),
IPA
menyatakan “Pembelajaran IPA yang baik
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
harus mengaitkan IPA dengan kehidupan
teknologi
sehari-hari siswa, siswa diberi kesempatan
kemampuan siswa SD dalam bidang IPA
untuk
yang amat diperlukan untuk melanjutkan
mengajukan
pertanyaan,
menuntut
membangkitkan ide-ide siswa, membangun
belajar
rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang
maupun untuk mengembangkan bakat,
ada
minat, dan menyesuaikan diri dengan
di
lingkungannya,
membangun
kejenjang
pengembangan
yang
lingkungannya.
dipelajari”.
dengan yang dinyatakan oleh Depdikbud
sebab
itu
dalam
tersebut
tinggi,
keterampilan (skill) yang perlu untuk Oleh
Hal
lebih
sejalan
mengelola pembelajaran guru perlu :
(1997:2) yaitu, “Pengajaran IPA pada
1) Menyajikan kegiatan yang beragam
tingkat
sehingga tidak membuat siswa jenuh. 2) Menggunakan sumber belajar yang
SD
bertujuan
agar
memahami
pengertian-pengertian
IPA
saling
dan
berkaitan
siswa dasar dengan
bervariasi, menyediakan buku acuan,
kehidupan sehari-hari, bersikap dengan
dan media pembelajaran.
menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha
3) Memanfaatkan
lingkungan
sekitar
Esa sebagai penciptanya”.
sebagai sumber belajar, karena belajar akan bermakna apabila berhubungan lansung
pada
permasalahan
lingkungan siswa. 4) Kreatif
menghadirkan
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Kooperatif mengandung pengertian bekerjasama
media/alat
untuk
mencapai
tujuan
bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa
peraga dalam proses pembelajaran.
dituntut
Proses ini dapat memudahkan siswa
individual untuk memperoleh hasil yang
untuk memahami materi pembelajaran
bertanggung
jawab
secara
akan
menentukan
bagi
kemajuan
Supardi, (1998) (dalam Arikunto,
kelompoknya.
2007:105)
Sanjaya (2008:242) menjelaskan bahwa :
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
Pembelajaran kooperatif merupakan model
pendekatan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dengan menggunakan sistem
pendidikan dengan melakukan perbaikan
pengelompokkan atau tim kecil, yaitu
terhadap
antara 4 (empat) sampai 6 (enam) orang
pembelajaran.
yang
mempunyai
latar
Sistem
pendidikan
dan
b. Lokasi dan Subjek Penelitian
yang berbeda (heterogen).
penilaian
hasil
bahwa
belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku
mengemukakan
Tindakan
Kelas
ini
terhadap
dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
yang
sebagai subjek penelitian adalah siswa
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan
kelas IV SDN 22 Koto Lalang Kecamatan
memperoleh penghargaan (reward).
Lubuk Kilangan Padang Tahun Pelajaran
kelompok.
dilakukan
Penelitian
Setiap
kelompok
2012/2013 yang berjumlah 11 orang yang C. METODE PENELITIAN
terdiri dari laki-laki sebanyak 7 dan
a. Jenis Penelitian
perempuan
Jenis
penelitian
ini
adalah
4
orang.
Alasan
peneliti
melaksanakan penelitian pada kelas ini
penelitian tindakan kelas (PTK) yang
karena
dilaksanakan oleh guru dalam kelas.
praktek lapangan kependidikan dan dari
Penelitian
hasil praktek tersebut diperoleh data
tindakan
kelas
(Classroom
peneliti
Action Research) adalah jenis penulisan
rendahnya
yang mengacu kepada tindakan-tindakan
pelajaran IPA.
pernah
hasil belajar
melaksanakan
siswa dalam
apa saja yang dilakukan guru secara langsung dalam usahanya memperbaiki proses
pembelajaran
menjadi
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggung jawabnya. Wardani. (2003:4)
semester II terhitung mulai dari waktu
menyatakan bahwa, ‟Penelitian Tindakan
perencanaan sampai pembuatan laporan
Kelas adalah penelitian yang dilakukan
hasil penelitian, sedangkan pelaksanaan
oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui
tindakan dimulai pada bulan Mei sampai
refleksi
Juni 2013 .
diri,
dengan
yang
c. Waktu Penelitian
tujuan
untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.
d. Prosedur Penelitian
Peneliti
melakukan
studi
Sebelum
melakukan
penelitian
pendahuluan berupa pengalaman awal
peneliti merumuskan jadwal penelitian,
terhadap pembelajaran IPA di kelas IV
dan meminta persetujuan kepala sekolah
SDN 22 Koto Lalang Kecamatan Lubuk
serta
Kilangan yang diteliti. Hal ini dilakukan
penelitian. Setelah itu peneliti berunding
untuk mengetahui permasalahan
dengan guru kelas kapan melaksanakan
yang
dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan
pendahuluan
kelas
untuk
melakukan
penelitian.
pendekatan pembelajaran IPA dikelas. Studi
guru
Setelah
menentukan
jadwal
dilakukan
dilakukannya penelitian maka langkah
dengan mengamati proses belajar mengajar
selanjutnya adalah mengkaji kurikulum
Siswa Kelas IV SDN 22 Koto Lalang
tingkat
Lubuk
kurikulum terdapat standar kompetensi
Kilangan
diidentifikasi,
Padang.
dilakukan
Setelah
diskusi
dan
perbincangan antara peneliti dengan guru
kemungkinan
pendidikan.
Dalam
yang merupakan tujuan umum dari proses pembelajaran yang harus dicapai.
kelas IV dan kepala sekolah berkaitan dengan
satuan
Sesuai dengan rumusan masalah
dilaksanakannya
hasil studi pendahuluan, peneliti membuat
penelitian tindakan untuk mengoptimalkan
rencana tindakan yang akan dilakukan.
pembelajaran IPA di kelas IV SD Koto
Tindakan itu berupa pembelajaran IPA
Lalang
dengan
Kecamatan
Lubuk
Kilangan
tersebut.
menggunakan
pendekatan
kooperatif tipe Make A Match. Peneliti dan guru merumuskan
Kegiatan
itu
dimulai
permasalahan yang akan diangkat sebagai
merumuskan
permasalahan
yakni
pembelajaran IPA berdasarkan penerapan
bagi
pendekatan Kooperatif tipe Make A Match.
siswa kelas IV SDN 22 Koto Lalang
Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan
dengan pendekatan Kooperatif tipe Make A
rancangan tindakan pembelajaran IPA
Match, yang meliputi tahap perencanaan,
dengan model pembelajaran Kooperatif
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
tipe Make A Match yaitu dengan kegiatan
refleksi.
sebagai berikut:
penelitian,
melaksanakan pembelajaran IPA
Setelah
dilakukan
siklus
maka
rancangan
dengan tindakan
1. Menyusun rencana tindakan berupa
peneliti akan mendapatkan hasil dari tujuan
model
rencana
pelaksanakaan
yang ingin dicapai dalam proses PTK.
pembelajaran. Hal ini meliputi: (a) standar Kompetensi dan Kompetensi
a. Perencanaan Tindakan
Dasar (b) Indikator Pembelajaran (c)
tujuan Pembelajaran, (d) memilih dan
kelompok
menetapkan materi (e) memilih dan
jawaban dengan seluruh siswa dikelas
menetapkan media/sumber belajar dan
9. Memberi kesempatan kepada siswa
(f) evaluasi. alat
observasi
dan
Tahap pelaksanaan tindakan ini
3. Menyusun tes hasil belajar
dilakukan dalam beberapa siklus dan setiap siklus
Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran
IPA
dengan
model
pebelajaran kooperatif tipe Make A Match. yang
dilaksanakan
peneliti
dengan
pembelajaran kooperatif
mempunyai
materi
2006 Sekolah Dasar. Fokus tindakan pada setiap siklus berupa model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.
seperti
melaksanakan
IPA
tersebut
tersendiri yang diambil berdasarkan KTSP
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran
berbagai
masih kurang dipahami.
dokumentasi
berikut,
untuk
untuk bertanya tentang materi yang
2. Menyusun
Kegiatan
penilai
c. Tahap Pengamatan
model
Kegiatan pengamatan dilaksanakan
tipe Make A
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Match sebagai bebagai berikut:
Data yang dikumpulkan pada tahap ini
1. Membangkitkan skemata siswa dengan
adalah hasil tindakan yang berupa perilaku
memberikan pertanyaan
yag dimunculkan oleh siswa pada setiap
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru
membagi
kelas
menjadi
pembelajaran dan pengaruhnya dalam 3
kelompok 4. Guru
Peneliti
memberikan
kelompok
proses pembelajaran tersebut.
kartu
kartu pertanyaan
dan
guru
melakukan
kepada
diskusi terhadap tindakan yang dilakukan
dan
kemudian melakukan refleksi. Hasilnya
kelompok kartu jawaban
dimanfaatkan
5. Siswa mencari pasangan dengan kartu
untuk
perbaikan
atau
penyempurnaan selanjutnya.
yang telah diberikan guru 6. Siswa berdiskusi dengan pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang sesuai
Pada tahap ini peneliti melakukan perenungan
7. Guru memimpin diskusi 8. Tiap
d. Tahap Refleksi
kelompok
atau
refleksi
dari
hasil
pengamatan. Refleksi diadakan setiap satu pasangan
tindakan berakhir. Dalam tahap ini guru
mengemukakan hasil diskusinya kepada
atau praktisi dan peneliti mengadakan diskusi terhadap
tindakan
yang baru
dilakukan.
Hal-hal
yang
didiskusikan
a. Siswa kelas IV SDN 22 Koto Lalang
adalah (a) menganalisis tindakan yang baru
Kecamatan
diakukan (b) mengulas dan menjelaskan
mendapatkan data tentang kegiatan
perbedaan
siswa dalam proses pembelajaran IPA
tindakan
rencana yang
dan
telah
pelaksanaan
dilakukan
Lubuk
Kilangan
untuk
(c)
b. Guru (peneliti) untuk melihat tingkat
melakukan pemaknaan dan penyimpulan
keberhasilan pembelajaran IPA dan
data yang diperoleh. Apabila indikator
untuk melihat implementasi PTK secara
keberhasilan sudah tercapai, maka siklus
komprehensif dari sisi guru
berhenti sampai siklus pertama. Apabila
c. Satu orang teman sejawat untuk melihat
belum berhasil, maka dilanjutkan pada
implementasi PTK secara komprehensif
siklus kedua dan seterusnya.
dari siswa.
e. Data dan Sumber Data
f. Instrumen Penelitian
1. Data Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk
Data dalam penelitian ini berupa
mengumpulkan data dalam penelitian ini
data kualitatif dan data kuantitatif. Data
terdiri lembar observasi guru, siswa, tes
kualitatif
dan rancangan pembelajaran.
ini
diperoleh
dari
proses
pembelajaran yaitu data kegiatan siswa.
Lembaran
pengamatan
guru
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari
digunakan untuk mengamati bagaimana
hasil belajar siswa.
proses pembelajaran yang terjadi, yaitu
Sumber data adalah siswa kelas IV
kegiatan-kegiatan
lisan
siswa
(b)
siswa
yang menjadi responden penelitian. Data
mengunakan
tersebut adalah tentang hal-hal
yang
menjawab pertanyaan (c) siswa berdiskusi
perencanaan,
dan (d) siswa memprersentasikan hasil
berkaitan
dengan
pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang
kerjanya.
berupa informasi.
Tes dipakai untuk mengukur hasil
2. Sumber Data Sumber
pertanyaan,
(a)
belajar data
penelitian
adalah
murid
serta
rancangan
pembelajaran digunakan sebagai panduan
proses kegiatan belajar IPA yang meliputi
untuk
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
pembelajaran,
Match dalam bidang studi IPA di kelas IV
perilaku
guru
evaluasi dan
pembelajaran, siswa
pembelajaran. Data diperoleh dari:
sewaktu
melaksanakan
kegiatan
SDN 22 Koto Lalang Kecamatan Lubuk Kilangan.
Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri, obsever mengamati apa
yang
terjadi
data dikumpulkan.
proses
2. Reduksi data meliputi pengkategorian
pembelajaran dan pemberi saran atau
dan pengklasifikasian. Semua data yang
sebaliknya. Peneliti sebagai instrumen
telah
utama,
dikelompok-kelompokkan
Peneliti
dalam
menelaah data dilakasanakan sejak awal
bertugas
menyaring,
terkumpul
diseleksi
dan sesuai
menilai, menyimpulkan, dan memutuskan
dengan fokus. Data yang telah dipisah-
data yang digunakan.
pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan. Data yang elevan dianalisis dan
g. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model
analisis
mengorganisasikan infomasi yang telah
ditawarkan oleh Sunafiah (dalam Bungin,
direduksi. Data tersebut mula-mula
2003:70) yakni, ‟Analisis data dimulai
disajikan tepisah, tetapi setelah tindakan
dengan menelaah sejak pengumpulan data
terakhir direduksi, keseluruhan data
sampai sebelum data terkumpul”. Data
tindakan
tersebut direduksi berdasarkan masalah
secara terpadu sehingga diperleh sajian
yang diteliti, diikuti penyajian data dan
tunggal berdasarkan fokus pembelajaran
terakhir penyimpulan atan verifikasi.
dengan pendekatan kooperatif.
dilakukan
analisi
kualitatif
3. Menyajikan data dilakukan dengan cara
yang
Tahap
data
data yang tidak relevan dibuang.
yang
berulang-ulang
demikian
begitu
data
selesai dikumpulkan pada setiap tahap
dirangkum
dan
disajikan
4. Menyimpulkan hasil penelitian dan triangulasi. Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir temuan penelitian.
pengumpulan data dalam setiap tindakan.
Analisis data dilakukan terhadap
Tahap analisis tersebut diuraikan sebagai
data yang telah direduksi baik data
berikut :
perencanaan, pelaksanaan maupun data
1. Menelaah data yang telah terkumpul
evaluasi. Analiasis data dilakukan dengan
baik
melalui
observasi,
pencatatan
cara terpisah-pisah. Hal ini dilakukan agar
dengan menggunakan proses transkripsi
dapat ditemukan berbagai informasi yang
hasil pengamatan, penyeleksian dan
spesifik
pemilihan
informasi yang mendukung pembelajaran
data.
Seperti
mengelompokkan data pada siklus 1,
dan
Siklus 2 dan seterusnya. Kegiatan
Dengan
dan
yang
terfokus
menghambat
demikian
pada
berbagai
pembelajaran.
pengembangan
dan
perbaikan atas berbagai kekurangan dapat
dilakukan
tepat
pada
aspek
yang
yaitu pada hari Senin tanggal 3 Juni 2013 pukul 10.00-11.10. Tahap-tahap
Pertemuan
Siswa
Rata-rata
Persentase
pembelajaran setiap tindakan disesuaikan
yang
nilai
ketuntasan
dengan tahap-tahap pembelajaran Model Kooperatif Tipe Make A Match.
tuntas I
3
60
27%
II
4
72.7
36%
65.9
31.5%
Rata-rata
Persentase Pelaksanaan Proses Pembelajaran Aspek Guru Siklus I Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Pada Pembelajaran IPA
bersangkutan. Sedangkan model analisis data kuantitatif E. Kesimpulan
terhadap aktivitas siswa dengan
Berdasarkan
menggunakan persentase yang didapat melalui lembar observasi aktivitas siswa, untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas yang terjadi selama pembelajaran
data,
hasil
penelitian, dan pembahasan tentang upaya
yang
dilakukan
meningkatkan
hasil
belajar
untuk IPA
menggunakan Model Kooperatif Tipe
berlangsung
Make A Match dapat disimpulkan sebagai berikut:
D. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 22 Koto Lalang Kecamatan Lubuk
Kilangan
Padang
pada
mata
pelajaran IPA semester II tahun ajaran 2012/2013. Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru sedangkan
teman sejawat sebagai
pengamat (observer). Pelaksanaan tindakan dibagi atas 2 siklus dengan rentang waktu 1 bulan. Penelitian dilaksanakan pada siklus I sebanyak 2 x pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 pukul 10.0011.10, dan hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 pukul 10.00-11.10, dan pada siklus II dilaksanakan hanya satu kali pertemuan
1. Hasil belajar siswa pada peniaian kognitif siklus I diperoleh rata-rata 65,4 pada siklus II meningkat menjadi 85,5. Pada penilaian aspek afektif siklus I diperoleh 71,6 pada siklus II meningkat menjadi
82.
Dan
penilaian
aspek
psikomotor siklus I diperoleh 69,2 pada siklus II meningkat menjadi 85,4. Berdasarkan KKM sudah mencapai nilai ketuntasan ini sudah melebihi dari KKM yang diharapkan yaitu 70. 2. Penggunaan Model Kooperatif Tipe Make A Match dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 22 Koto Lalang Kecamatan Lubuk Kilangan Padang, terlihat jelas pada ketuntasan siswa
dimana pada siklus I hanya 36,36 %
salah satu alternatif variasi dalam
yang tuntas, sementara pada siklus II
pelaksanaan pembelajaran.
semua siswa
tuntas mencapai nilai
5. Siswa
diharapkan
aktif
dalam
ketuntasan yang sangat baik yaitu 100
proses pembelajaran karena jika
%.
siswa aktif akan dapat menunjang penguasaan
F. Saran Berdasarkan
terhadap
materi
simpulan
yang
telah dicantumkan di atas,
maka
6. Untuk peneliti selanjutnya agar
peneliti mengajukan beberapa saran
pelaksanaan pembelajaran Model
untuk dipertimbangkan:
Kooperatif Tipe Make A Match
1. Dalam merencanakan pembelajaran
lebih efektif lagi.
guru
harus
pelajaran.
memperhatikan
komponen-komponen yang harus
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data
ada dalam RPP dan berusaha
Penelitian
merencanakan
Grafindo Persada
sebaik
pembelajaran
mungkin
yang
akan
Depdikbud.
dilaksanakan.
1996.
disarankan guru
memperhatikan
langkah-langkah
yang
Mengajar,
Jakarta
Samatawa,Usman.2006.
melaksanakan pembelajaran sesuai
Jakarta:Depdiknas Suprijono,
3. Dalam menilai hasil belajar siswa guru
kognitif,
melaksanakan
afektif
dan
Agus.
Learning PAIKEM.
multi penilaian yaitu mencakup ranah
Bumi
Bagaimana
Membelajarkan
disarankan
:
Aksara
tersebut. Kemudian guru berusaha
dengan RPP yang telah dibuat.
Belajar
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar
sesuai
pembelajaran
Kegiatan
Besar
(GBPKB), Jakarta: Depdikbud.
dengan model dan media yang dalam
Jakarta:
Garis-garis
Program
2. Dalam melaksanakan pembelajaran
digunakan
Kualitatif.
IPA
2009. Teori
di
SD.
Cooperative Dan
Aplikasi
Surabaya:
Pustaka
2008.
Strategi
Pelajar Sanjaya
Wina.
psikomotor sehingga hasil belajar
pembelajaran
Berorientasi
siswa dapat dievaluasi dengan baik.
Standar
Pendidikan.
4. Bagi
guru
pembelajaran
Model
pelaksanaan Kooperatif
Tipe Make A Match dapat dijadikan
Proses
Bandung: Kencana