PERBANDINGAN KEUNGGULAN KEPUTUSAN MEMILIH NASABAH LOGAM MULIA PADA PERUM PEGADAIAN DAN PEGADAIAN SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Ibnatul Wadhiyyah 109046100237
KOSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelas Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Oktober 2013
Ibnatul Wadhiyyah
iii
ABSTRAK
Ibnatul Wadhiyyah 109046100237. Perbandingan Keunggulan Keputusan Memilih Nasabah Logam Mulia Pada Perum Pegadaian dan Pegadaian Syariah. Program Studi Muamalat, Kosentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1434 H/2013 M. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana keputusan yang dipilih oleh seorang nasabah dalam menginvestasikan dana mereka pada sektor emas (logam mulia) dalam hal ini membandingkan antara nasabah Perum Pegadaian (Konvensional) dan Pegadaian Syariah. Selain itu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis, dimana penulis menyebarkan kuesioner dan menggunakan Two Stage Cluster Sampling dalam teknik pengambilan sampel. Uji statistik yang digunakan di dalam penelitian ini adalah uji regresi linear berganda untuk menguji pengaruh antara variabel preferensi, costumer saticfaction (kepuasan), lingkungan, serta social ekonomi. Hasil Penelitian berdasarkan hasil analisis berganda pada nasabah Pegadaian Konvensional menunjukkan presentase pengaruh dari variabel preferensi, kepuasan, sosial ekonomi, dan lingkungan terhadap keputusan nasabah sebesar 36%, sedangkan sisanya 64% dipengaruhi oleh faktor lain. Sementara berdasarkan hasil analisis berganda pada nasabah Pegadaian Syariah menunjukkan presentase pengaruh dari variabel preferensi, kepuasan, sosial ekonomi, dan lingkungan terhadap keputusan nasabah sebesar 34%, sedangkan sisanya 66% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap keputusan nasabah Pegadaian Konvensional lebih banyak berpengaruh daripada nasabah Pegadaian Syariah. Selanjutnya, penulis juga melakukan uji beda dua sampel. Pengujian ini menggunakan metode independent t test, karena pengujian dilakukan terhadap dua kelompok yang berbeda yaitu, keputusan memilih seorang nasabah pada Pegadaian Konvensional atau Pegadaian Syariah. Hasil menunjukkan bahwa F = 6,277 dan p = 0,015 maka Ho ditolak kedua varians adalah berbeda. Kata Kunci : Preferensi, Kepuasan, Sosial Ekonomi, Lingkungan, dan Keputusan Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si Daftar Pustaka : Tahun 1988 s.d Tahun 2013
iv
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, tiada kata yang pantas untuk diucapkan selain rasa syukur teramat dalam atas kehadirat Allah SWT. Limpahan kasih sayang yang telah ia berikan kepada seorang hamba yang sangat lemah ini, sungguh sangatlah berarti. Dialah sumber utama kekuatan, optimisme dan energi bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun melalui proses jatuh bangun yang telah dilalui. Akan tetapi penulis yakin bahwa Allah Maha Segalanya, ia tidak akan membuat seorang hambanya selalu dalam kesusahan. Thanks God for all the thing that u’ve done. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada baginda tercinta Nabi Muhammad SAW, dengan keluhuran budi pekerti yang ia miliki, menghantarkan umat manusia kepada agama yang paling agung yaitu agama Islam. Tak lupa pula salam kepada keluarga, sahabat, tabiin yang selalu menjalankan sunah-sunahnya. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya banyak terdapat kekurangan. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang tidak terlepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak, maka sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. KH. M. Amin Suma, SH, MA, MM. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universias Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. v
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universias Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si selaku dosen pembimbing yang tiada hentinya memberikan pengajaran, dukungan, mengajarkan arti sebuah proses terpenting dalam pembuatan skripsi. Semoga Allah SWT tiada henti memberikan kasih sayang dan keberkahan dalam hidupnya. Amin yamujibassailin. 4. Ibu Dr. Siti Hamidah, SE. Ak,. M.Si., dan Ibu Dr. Hj. Mesraini, M.A., selaku dosen penguji munaqosyah yang telah memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan kepada penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya 5. Ibu Lucia Retna Widarti selaku Manajer Humas PT. Pegadaian (Persero) yang telah memudahkan segala urusan terkait pembuatan skripsi ini. Semua staff Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere yang dengan ramah menyambut kedatangan penulis yang sedikit mengganggu. Serta semua nasabah Logam Mulia
yang dengan rela meluangkan waktunya untuk
mengisi angket. 6. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah banyak memberikan ilmu yang tiada ternilai harganya.
vi
7. Kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda H. Muhammad Nasuha dan Ibunda Mulyanti, yang telah berkorban bercucuran keringat dalam rangka memberikan dukungan moril maupun materil, serta senantiasa dengan sepenuh hati mendoakan dalam dzikir dan tahajjudnya. Semoga penulis dapat membuat kalian bangga dan bahagia. Karena tiada gunanya kebahagiaan seorang anak tanpa ridho kedua orang tuanya. 8. Kepada kakak Muhammad Bikry dan adik-adik tercinta : Basmah, Nisrina Maulidah, dan Ahmad Ghaitsa yang selalu mendoakan dan mendukung penulis. 9. Terima kasih kepada Ummi Husna, Ameh Latifah, Muhammad Hengky, Umar, dan Kak Ahmed yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi meskipun kita terpisah jarak yang teramat jauh. Semoga Allah selalu merahmati kalian. 10. Kepada Guru-guruku tercinta : KH. Muhammad Faishol Lc, MA , Ustadz Abdul Basith, Ustadz Ismail, Ustadz Arsyad Widodo, Ustadz Dzahroni, Ustdazah Dwi Wahyuni, Ustadzah Habibah, dan Ustadzah Saifunnisa, yang selalu mendoakan dan memberikan nasihat-nasihat yang bermanfaat sehingga penulis tetap semangat dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 11. Kepada Karina Dwi Lestari, merupakan salah satu sahabat tercinta selalu membangkitkan semangat ketika penulis mulai patah semangat, Darwati sahabat tercinta yang senantiasa memberikan bantuan yang tiada henti, selalu vii
membuat tertawa dikala hati sedang penat. Chitra Dwiratih Aviza sahabat tercinta yang selalu memberikan dukungan moril berjuang bersama-sama menghadapi kesulitan yang ada. Ayu Pripuspita, Novi Hafsika Putri, dan Suci Riyanis Mayangsari, kalian takkan terlupakan dan tergantikan semoga Allah memberikan kesuksesan untuk kita semua . 12. Kepada Keluarga Besar PSG, Ila Munawaroh, Nur Alfy Syahr, Siti Aisyah, Ismail , Andhika, Mutolib, Nurwandaru Ikhsan, Arman, dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Kalian telah membuat warna terindah dalam kehidupan menimba ilmu di bangku kuliah ini. Semoga perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, akan tetapi merupakan pertemuan awal kelak kita telah sukses masing-masing. Amin. 13. Kepada Kak Tejo Bramono , yang merupakan sumber inspirasi awal dalam pembuatan proposal skripsi, semoga sukses dunia akhirat.
viii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA .................................................................. ii LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iii ABSTRAK............................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ............................................................................................. v DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6 C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 8 E. Review Studi Terdahulu........................................................................... 10 F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbandingan Keunggulan ...................................................................... 14 B. Preferensi .................................................................................................. 15 1. Pengertian Preferensi ......................................................................... 15 2. Macam-macam Preferensi ................................................................. 16 C. Tingkat Kepuasan .................................................................................... 19 1. Pengertian Tingkat Kepuasan............................................................ 19 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan ................................ 19 D. Status Sosial Ekonomi ............................................................................... 21 1. Pengertian .......................................................................................... 21 2. Aspek-aspek Status Sosial Ekonomi ................................................. 22
ix
E. Perilaku Konsumen .................................................................................. 23 1. Pengertian ........................................................................................... 23 2. Model Perilaku Pembelian Konsumen ............................................. 24 3. Faktor-faktor Perilaku Pembelian ..................................................... 24 4. Proses Keputusan Pembelian ............................................................ 25 F. Investasi .................................................................................................... 25 1. Pengertian .......................................................................................... 25 2. Jenis-jenis Investasi ........................................................................... 28 G. Produk Investasi Emas ............................................................................. 29 1. Logam Mulia........................................................................................ 29 2. Mekanisme Pembelian Logam Mulia ................................................ 29 3. Perhitungan Pembelian Logam Mulia .............................................. 30 4. Perbedaan KLM dan Mulia .............................................................. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 34 B. Sumber Data Penelitian ............................................................................ 35 C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 36 D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................... 37 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 39 F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................................... 40 G. Metode Analisis Data ................................................................................ 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden .......................................................................... 52 B. Hasil Pembahasan ................................................................................... 59 1. Keputusan Nasabah Pegadaian Pondok Labu .................................. 59 a. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 63 b. Analisis Regresi Berganda ............................................................. 66 c. Uji Hipotesis ................................................................................... 68
x
2. Keputusan Nasabah Pegadaian Syariah Cinere ................................ 71 a. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 76 b. Analisis Regresi Berganda ............................................................. 79 c. Uji Hipotesis ................................................................................... 81 3. Uji Beda Dua Sampel .......................................................................... 84 a. Uji Normalitas ............................................................................... 84 b. Independent Sample Test ............................................................. 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................ 87 B. Saran .......................................................................................................... 88 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 90 LAMPIRAN .......................................................................................................... 92
xi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Jangka Waktu dan Margin Mulia ...................................................... 31
Tabel 3.1
Sampel Nasabah Logam Mulia Pegadaian ........................................ 37
Tabel 3.2
Item-Total Statistics ......................................................................... 48
Tabel 3.3
Item-Total Statistics ......................................................................... 49
Tabel 3.4
Reliability Statistics ......................................................................... 50
Tabel 3.5
Reliability Statistics ......................................................................... 51
Tabel 4.1
Model Summary............................................................................... 64
Tabel 4.2
Coefficients ...................................................................................... 65
Tabel 4.3
Model Summary............................................................................... 66
Tabel 4.4
Coefficients ...................................................................................... 67
Tabel 4.5
Coefficients ...................................................................................... 68
Tabel 4.6
ANOVA ........................................................................................... 70
Tabel 4.7
Model Summary............................................................................... 77
Tabel 4.8
Coefficients ...................................................................................... 78
Tabel 4.9
Model Summary............................................................................... 79
Tabel 4.10
Coefficients ...................................................................................... 80
Tabel 4.11
Coefficients ...................................................................................... 81
Tabel 4.12
ANOVA ........................................................................................... 83
Tabel 4.13
Group Statistic ................................................................................. 84
Tabel 4.14
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................... 85
Tabel 4.12
Independent Samples Test ................................................................ 85
xii
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1.1
Siklus Harga Emas Per 5 Tahun ....................................................... 4
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ................................ 52
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ................................ 52
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 54
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 54
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .......................... 55
Gambar 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .......................... 55
Gambar 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 56
Gambar 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 56
Gambar 4.9
Sumber Informasi Hadirnya KLM .................................................. 59
Gambar 4.10
Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk KLM ............................... 59
Gambar 4.11
Normal P-Plot of Regression ......................................................... 63
Gambar 4.12
Sumber Informasi Hadirnya KLM .................................................. 72
Gambar 4.13
Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk KLM ............................... 72
Gambar 4.14
Normal P-Plot of Regression ......................................................... 76
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk masalah perekonomian. Islam merumuskan suatu sistem ekonomi yang berbeda dengan sistem ekonomi konvensional. Hal ini karena sistem ekonomi Islam memiliki dasar yang bersumber pada alqur’an dan hadits yang merupakan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan aktifitasnya termasuk perekonomian. Indonesia dengan mayoritas penduduknya yang menganut agama Islam, salah satu bentuk realisasi dari nilai-nilai ekonomi islam dalam aktivitas nyata masyarakat adalah adanya lembaga keuangan yang beroperasi serta berprinsip syariah. Sistem ekonomi islam mulai disepakati oleh pemerintah ditandai dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti, bank syariah, pasar modal syariah, serta aktivitas ekonomi Islam lainnya yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Lahirnya lembaga keuangan syariah diawali dengan keberadaan Bank Muamalat pada tahun 1992, kemudian diikuti dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Dengan pesatnya perkembangan
1
lembaga keuangan syariah, tentu secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan ekonomi islam secara keseluruhan. Dewasa ini, investasi semakin menjanjikan prospek yang baik, itu ditunjukkan dengan kinerja investasi saat ini menunjukkan trend positif yang cukup solid bahkan pada saat perekonomian global mengalami perlambatan, investasi menjelma menjadi salah satu komponen utama penopang pertumbuhan ekonomi menggantikan kinerja ekspor yang cenderung melambat. Data pertumbuhan ekonomi terbaru keluaran Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen investasi triwulan III 2012 tumbuh 10,02% dibanding triwulan yang sama tahun 2011. 1 Investasi beragam bentuknya, dari deposito hinggah kapling
tanah, investasi dibidang pasar modal serta
investasi emas. Salah satu investasi yang sedang diminati oleh masyarakat pada saat ini adalah investasi emas, karena emas yang dahulu kala merupakan sebuah alat tukar dan satuan ukuran nilai dan bukan merupakan suatu barang komoditi, sekarang tidak lagi menjadi mata uang tetapi menjadi barang komoditas yang dapat diperjualbelikan. Karena sudah ribuan tahun dipercaya memiliki fungsi proteksi nilai kekayaan dan telah teruji sebagai “safe haven” 1
Faktor kunci meningkatnya investasi di Indonesia di akses pada tanggal 29 November 2013 dari http://www.setkab.go.id/artikel-6596 2
ditengah ketidakpastian keadaan ekonomi sekarang ini. Selain itu ada beberapa karakteristik yang dimiliki emas, diantaranya stability (stabilitas, kemantapan, kestabilan, dan keseimbangan), competitiveness ( daya saing), flexibility ( sifat melentur), fairness ( kejujuran, keadilan, dan kewajaran), dan foreign exchange risk (resiko devisa). Selain karakteristik diatas, emas juga sering disebut sebagai investasi penangkal inflasi. Karena fakta membuktikan bahwa semakin tinggi laju inflasi maka semakin tinggi pula harga emas.2 Harga emas dipercaya akan selalu bisa mengamankan kemampuan daya beli kita, artinya jikalau harga emas naik, setidaknya sama dengan tingkat inflasi dalam kurun waktu tertentu.3
2
Muhammad Ihsan, Tina Agustini,Rudi Kurniawan, Kemilau Investasi Emas : Menjaga dan Melejitkan Kesehatan Finansial dengan Emas, ( Jakarta: Science Research Foundation, 2006) Cet. Ke 1, H.69 3
Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Membaca Buku Ini ! , ( Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010) Cet. Ke 4 , H. 160 3
Kenaikan harga emas dari tahun ke tahun cukup besar, ditunjukkan pada grafik berikut : Grafik 1.1
Sumber: www.antam.com Pada grafik siklus harga emas periode 2002-2012 menunjukkan bahwa harga emas selalu mengalami kenaikkan. Pada tahun 2002 harga emas berada pada harga Rp 85.000 per gram kemudian periode dua tahun berikutnya yaitu 2003 dan 2004 emas berada pada harga Rp 100.000 per gram, dan seterusnya mengalami kenaikkan yang cukup signifikan. Lembaga keuangan yang sudah terkenal dengan slogannya yaitu “ mengatasi masalah tanpa masalah” adalah perum pegadaian dimana perum pegadaian merupakan alternatif pendanaan yang sangat efektif karena tidak memerlukan persyaratan yang rumit yang dapat menyulitkan nasabah dalam pemberian dana\. Karena gadai mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi dan
4
dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong 4. Disamping sebagai penyedia layanan pembiayaan, pegadaian memiliki peran keuangan lainnya, yakni sebagai penyedia layanan investasi. Adanya produk logam mulia merupakan bagian dari pendanaannya. Produk investasi logam mulia, bentuk investasi yang kini banyak diminati. Perum Pegadaian (pegadaian konvensional) mempunyai salah satu produk yang sangat inovatif dalam hal investasi yaitu kredit logam mulia. KLM merupakan produk inovatif yang dikeluarkan oleh perum pegadaian, yang dapat memudahkan nasabah dalam hal berinvestasi. Selain produk KLM yang diluncurkan oleh Perum Pegadaian, lembaga keuangan lainnya seperti pegadaian syariah juga mempunyai produk-produk yang tidak kalah inovatif dibandingkan induknya sendiri. Produk investasi emas yang dikeluarkan oleh Perum Pegadaian Syariah adalah MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi) dimana adalah transaksi penjualan logam mulia oleh Perum Pegadaian Syariah kepada masyarakat secara tunai dan agunan dengan jangka waktu yang fleksibel. Produk MULIA menawarkan logam mulia dengan bobot 5 gram sampai dengan 1kg dengan kadar emas 99,9%.
4
Muhammad Sholihul Hadi, Pegadaian Syariah (Jakarta : Salemba Diniyah, 2003) Hal.2 5
Masing-masing dari lembaga keuangan yang mempunyai fasilitas penjualan logam mulia. Tentu keduanya memiliki diferensiansi, oleh karena itu disini penulis akan membahas manakah yang lebih unggul dalam hal tingkat penjualan logam mulia berdasarkan dari respon nasabah kedua lembaga keuangan tersebut. Dalam hal ini pegadaian dan pegadaian syariah. Serta mempertimbangkan faktor variabel-variabel yang terkait, agar dapat memberi gambaran kepada kedua lembaga keuangan tersebut agar lebih inovatif lagi dalam mengembangkan fasilitas yang dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Dari pemaparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang PERBANDINGAN KEUNGGULAN KEPUTUSAN MEMILIH NASABAH LOGAM MULIA PADA PERUM PEGADAIAN DAN PEGADAIAN SYARIAH B. Identifikasi Masalah Kepopuleran investasi emas, menarik animo masyarakat untuk berinvestasi emas/ logam mulia. Masyarakat sudah menyadari bahwa dengan gejolak inflasi yang tak dapat diprediksi menyebabkan masyarakat berfikir bahwa dibutuhkannya sebuah perangkat investasi yang bisa menjaga nilai kekayaan mereka, salah satunya melalui investasi emas. Disamping itu, lembaga keuangan bank maupun non bank, menfasilitasinya dengan 6
mengeluarkan produk investasi emas. Dengan maraknya lembaga keuangan yang melakukan hal tersebut, ini memberi angin segar kepada masyarakat, bahwasanya semakin mudah untuk berinvestasi emas, karena sarana yang memadai.
Akan tetapi karena
banyaknya
lembaga keuangan
yang
mengeluarkan produk investasi tersebut, membuat masyarakat bingung manakah yang lebih menguntungkan. Oleh sebab itu, akan dikumpulkan berbagai masalah yang akan diteliti, dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, maka masalah yang dapat diidentifikasikan penulis ialah sebagai berikut: 1. Adakah diferensiasi produk investasi emas di pegadaian konvensional dan pegadaian syariah? 2. Bagaimana tingkat perkembangan produk investasi emas tersebut sejak diluncurkan pertama kali, dan apakah berpengaruh dengan omset yang didapatkan kedua lembaga tersebut ? C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah Berdasarkan paparan diatas dan agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak melebar, penulis hanya membatasinya hanya pada produk investasi emas, yang mana melihat dari keputusan nasabah memilih dimanakah mereka akan melakukan transaksi pembelian logam mulia, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dua lembaga keuangan tersebut. 7
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Berapa besar tingkat keputusan nasabah terhadap pembelian logam mulia pada PERUM Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam bertransaksi logam mulia pada Pegadaian Konvensional dan Pegadaian syariah? 3. Apa persamaan dan perbedaan antara produk KLM (Kredit Logam Mulia) yang dimiliki perum pegadaian konvensional dan Mulia yang dimiliki pegadaian syariah? Manakah yang lebih unggul diantara keduanya!
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang mekanisme produk investasi emas yang ada pada perum pegadaian baik konvensional maupun syariah.
8
b. Untuk mengetahui diferensiasi antara produk KLM yang dimiliki perum pegadaian dan produk
MULIA yang dimiliki pegadaian
syariah. 2. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi penulis mendapat pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas mengenai produk investasi logam mulia. b. Bagi akademisi untuk menambah literatur pada produk investasi logam mulia, yang dewasa ini berkembang pesat di masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas keuangan dimasa yang akan datang, c. Bagi lembaga keuangan yang bersangkutan dapat mengetahui apa saja keunggulan dan kekurangan yang dimiliki dari produk tersebut sehingga dapat menjadi acuan untuk berinovasi lebih baik lagi dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabahnya. d. Bagi masyarakat dapat menjadi acuan dalam hal menentukan pilihan untuk berinvestasi.
9
E. Review Studi Terdahulu 1. Rofiq (2008) menyatakan bahwa karakteristik keuangan yang diukur menggunakan current ratio, return on equity, debt to equity ratio dan price earning ratio
saham syariah di Indonesia tidak berbeda nyata
dengan Malaysia kecuali pada DER dan PER.5 2. Amiruddin (2012) menyatakan bahwa berbeda dalam hal mengaplikan akad fiqh, jika pada BTN Syariah Produk KPR menggunakan skim istishna’ sementara di BNI Syariah menggunakan skim murabahah. Keduanya memiliki perbedaan dengan keunggulan masing-masing baik dari kemampuan finansial, inovasi produk, teknologi, dan pemasaran. Hasilnya produk dari BTN Syariah lebih unggul dari sisi kemampuan finansial dan pemasaran. Sedangkan Bank BNI Syariah unggul dari segi kemampuan inovasi produk dan penerapan teknologi. 6
5
Abdur Rofiq, “Studi Komparatif Kinerja Saham Syariah di Indonesia dan Malaysia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Malang, 2008), H.173 6
Ahmad Amiruddin, “Comparative Advantage Pembiayaan KPR Syariah di Bank Syariah (Studi pada BTN Syariah dan BNI Syariah) ”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), H.81
10
3. Herfika (2013) menyatakan bahwa mekanisme pelaksanaan kredit/ pembiayaan pada produk Kredit Cepat Aman (KCA) di Pegadaian Konvensional dan Rahn
pada Pegadaian Syariah tidak jauh berbeda.
Ditinjau dari syarat perbedaan hanya ditunjukkan dari istilah Formulir Permintaan Kredit (FPK) pada pegadaian konvensional dan Formulir Pinjaman (FPP) pada Pegadaian Syariah. Ditinjau dari jaminan, perbedaan terletak pada Pegadaian Konvensional selain emas berupa barang gudang. Sedangkan jaminan emas pada Pegadaian Syariah dinilai tidak syar’I karena nilainya tidak tetap dan bisa menimbulkan spekulasi dari masyarakat. 7 Hal yang membedakan penelitian ini dengan sebelumnya adalah peneliti akan melakukan penelitian dengan objek Lembaga Keuangan Non Bank, baik yang mengunakan sistem secara konvensional maupun syariah dalam hal ini khususnya PERUM Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah.
Dalam penelitian
ini digunakan pendekatan Kuantitatif
Deskriptif dengan metode comparative advantage.
7
Cahyusha Desmutya Herfika, “Analisis Komparasi Mekanisme Produk Kredit pada Pegadaian Konvensional dan Pembiayaan pada Pegadaian Syariah (Studi pada PT Pegadaian di Nganjuk dan Kediri) ”, (Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, 2013), H.26 11
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manakah yang lebih unggul peminatnya, sehingga dapat menjadi acuan masyarakat lainnya yang belum melakukan investasi ini.
12
F. Sistematika Penulisan Agar lebih tersusun dan terarah, penulis menyusun penelitian ini ke dalam lima bab dengan sub bab masing-masing sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi review terdahulu, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini membahas mengenai tinjauan teoritis, terkait dengan skripsi ini BAB III : Metode Penelitian Pada bab ini akan diuraikan jenis penelitian, sumber data, dan teknik analisis data yang digunakan. BAB IV : Pembahasan dan Hasil Analisa Data Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisa yang telah dilakukan dan akan dipaparkan secara sistematis. BAB V : Penutup, Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
13
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Perbandingan Keunggulan Perbandingan keunggulan atau dalam istilah lain comparative advantage merupakan teori keunggulan komparatif yang pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo pada awal abad ke 19.
8
Kata kuncinya
adalah “comparative” yang diartikan sebagai relative. Maksudnya adalah ruang lingkup negara perekonomian suatu negara harus lebih banyak memproduksi barang-barang yang relative yang lebih efisien untuk memproduksinya untuk seterusnya produk tersebut diekspor. Sedangkan barang yang harus diimpor adalah barang yang keuntungannya relatif lebih kecil. Pada dasarnya setiap perusahaan bersaing dalam suatu lingkungan industri, mempunyai keinginan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan. Dalam ruang lingkup perusahaan, secara sederhana keunggulan komparatif dapar diartikan sebagai berikut: perusahaan seharusnya berfokus menghasilkan produk bila diproduksi sendiri relative lebih efisien dan
8
Dirgantoro, Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis, ( Jakarta: Grasindo, 2002) H.12 14
memberikan keuntungan kepada perusahaan,
sedangkan
yang
tidak
memberikan keuntungan sebaiknya jangan dilakukan sendiri, misalnya dapat di subkontrakkan. Hal ini didukung dengan adanya teori keunggulan bersaing yang dikemukakan oleh Porter yang menjelaskan bahwa keunggulan bersaing adalah jantung kinerja pemasaran untuk mneghadapi persaingan. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai-nilai atau manfaat yang diciptakan oleh perusahaan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing.
B. Teori Preferensi Preferensi adalah hak untuk didahulukan atau diutamakan daripada yang lain, prioritas, pilihan, kecenderungan, kesukaan.
9
Secara terminolog,
preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas produkproduk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka yang terbatas, dan juga permintaan untuk produk-produk. 10
9
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , ( Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), H.1100 10
Tumpal Rumpea, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlanga, 1994), H. 300 15
Preferensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan pada lainnya. Contohnya: sekelompok masyarakat lebih menyukai santap makanan yang berasa manis, sementara sekelompok masyarakat lainnya menyukai ada lalapan diantara lauk pauk mereka. Aspek preferensi melahirkan pilihan pada merchandise (pilihan, mutu, style/ desain, exclusivity, harga, loyalitas pada merek, private, label, dll), format gerai yang diinginkan (lokasi,lingkungan, metode pembayaran), pelayanan gerai. 11 1. Macam-macam preferensi a. Preferensi individu Preferensi atas sekumpulan benda atau jasa apa saja yang berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda, dimata para ekonom dasar keputusan manusia atas pilihan yang berbeda itu adalah sama. Artinya pada saat seseorang harus membuat keputusan, harus mengacu pada dirinya sendiri. b. Preferensi sosial Kerjasama bersyarat itu patut digolongkan sebagai preferensi sosial. Terkait bagaimana orang menyusun urutan atau ranking untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain, saat berhadapan dengan urusan pembagian materi yang berbeda-beda
11
Hendri Ma’ruf, Pemasaran Ritel, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006) Cet. Ke 2, H.
57 16
Tujuan pemasaran suatu perusahaan adalah memenuhi dan melayani kebutuhan serta keinginan konsumen, namun untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen tidaklah mudah. Oleh karenanya, untuk mengetahui hal tersebut dengan cara memahami keinginan, persepsi, dan preferensi serta perilaku pelanggan yang menjadi sasaran mereka. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai alternatif penting bagi setiap atribut yang terdapat pada suatu produk dan jasa. Atribut yang ditampilkan oleh produk dan jasa dapat menimbulkan daya tarik konsumen. Karena preferensi seorang konsumen berhubungan erat dengan penetapan sikap dasar yang menjelaskan pilihan, menentukan tingkah laku individu dalam hal penetapan pilihan. Sama halnya dengan preferensi minat juga dikaitkan
dalam
pengambilan sebuah keputusan. Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak luar, sebagai gerak gerik. Dalam menjalankan fungsinya, minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. 12 Minat seseorang biasanya dikaitkan dalam hal mengambil keputusan untuk menginginkan sesuatu yang dapat membuatnya senang, contoh membeli sesuatu. Oleh karena itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang diantaranya :
12
Heri P, Pengantar Perilaku Manusia , ( Jakarta: EGC, 1998) H.27 17
a. Faktor psikis yang merupakan faktor pendorong dari dalam diri konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap b. Selain itu faktor sosial juga merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status sosial, dan kelompok acuan. Perilaku konsumen pasca pembelian sangat penting bagi perusahaan. Perilaku konsumen dapat mempengaruhi ucapan-ucapan mereka kepada pihak lain tentang produk perusahaan. Kondisi sangat penting bagi perusahaan, karena bagaimana cara kita bukan hanya untuk menjual saja tetapi menjaga konsumen agar tetap percaya kepada perusahaan tersebut, sehingga betah dan merasa nyaman sebagai nasabah.
18
C. Teori Tingkat Kepuasan Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya. 13 Selain itu kepuasan pelanggan juga dapat didefinisikan sebagai respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Meskipun banyak definisi mengenai kepuasan, definisi yang dominan dan banyak dipakai adalah definisi yang didasarkan pada disconfirmation paradigm. Dalam paradigm diskonfirmasi, kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja jasa yang dipilih memenuhi harapan pelanggan. 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa dan berfokus pada lima dimensi saja. Kepuasan pelanggan selain dipengaruhi oleh persepsi jasa juga
13
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,Implementasi, dan Kontrol, Jilid 2 (Jakarta : PT Prenhalindo, 1997) H. 40 19
ditentukan oleh kualitas produk, harga, dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta situasi sesaat.14 Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi pelanggan, maka sebagai pemasok produk perlu mengetahui faktor-faktor
yang
mempengaruhinya.
Terdapat
empat
faktor
yang
mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan, yaitu sebagai berikut15: a. Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of mounth communication). Dimana hal ini merupakan faktor potensial yang menentukan ekspektasi pelanggan. Sebagai contoh, seorang pelanggan memiliki perusahaan yang diharapkan dapat memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi berdasarkan rekomendasi teman atau tetangganya. b. Ekspektasi pelanggan sangat bergantung dari karakteristik individu dalam kebutuhan pribadi (personel needs) c. Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan pelayanan dapat juga mempengaruhi tingkat ekspektasi pelanggan. d. Komunikasi dengan pihak eksternal dari pemberi layanan memainkan
peranan
kunci
dalam
membentuk
ekspektasi
pelanggan. Berdasarkan eksternal communication, perusahaan 14
Freddy Rangkuti, Measuring Costumer Satisfaction, ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002) H. 30
20
pemberi layanan dapat memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak langsung kepada pelanggannya. Sebagai contoh, dari pengaruh adanya external communication adalah harga dimana biaya pelayanan sangat berperan penting dalam membentuk ekspektasi pelanggan.
D. Teoti Status Sosial Ekonomi Secara etimologis, pengerian status sosial ekonomi terdiri dari kata status, sosial , dan ekonomi. Status berarti keadaan, kedudukan dalam hubungan dengan masyarakat disekelilingnya.16 Sosial adalah berkenaan dengan masyarakat.17 Sedangkan yang dimaksud dengan ekonomi adalah pemanfaatan uang, tenaga, waktu dan sebagainya yang berharga. Secara terminologi status sosial terpisah dengan pengertian ekonomi yaitu, tempat seseorang didalam masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam
arti
lingkungan
pergaulannya,
prestigenya,
hak-hak
dan
kewajibannya. 18
16
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) H. 858 17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) H.855 18
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Kencana, 2004) Cet 1 , H. 136 21
Stratifikasi sosial (status sosial) adalah tingkatan kedudukan sosial dalam masyarakat yang ditentukan oleh perbedaan privilege/property (Kekayaan), prestige (kehormatan), dan power (kekuasaan). 19 Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan status sosial ekonomi ialah suatu keadaan, posisi atau tingkatan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat yang didasarkan dengan latar belakang pendidikan, pendapatan dan kekayaan. 1. Aspek-aspek Status Sosial Ekonomi Dalam menentukan status sosial ekonomi seseorang atau kelompok dalam kehidupan sehari-hari, dan kehidupan bermasyarakat dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu: 1. Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa , dan negara. 2. Pekerjaan Pekerjaan ialah fungsi atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan menurut kedudukan seseorang di dalam lingkup pekerjaan atau kejuruan tertentu.
19
M. Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi: Pengantar Memahami Konsepkonsep Sosiologi, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006) H. 126 22
Pekerjaan seseorang dapat menentukan status sosial ekonomi karena dalam pekerjaan terdapat kedudukan. 3. Kekayaan Kekayaan dapat dijadikan suatu kriteria dalam menentukan status sosial ekonomi seseorang. Kekayaan merupakan dasar paling banyak digunakan dalam pelapisan sosial masyarakat. 20
E. Teori Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah respon psikologis yang kompleks yang muncul dalam bentuk perilaku, tindakan yang khas yang secara perseorangan yang langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan produk serta menentukan proses
pengambilan keputusan dalam melakukan
pembelian produk termasuk pembelian ulang. 21 Definisi berbeda dikemukakan oleh Philip Kotler, bahwa perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu,kelompok, dan organisasi memilih, membeli , memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. 22
20
21
22
Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2005) , H.62 Hasan Ali, Marketing, (Jakarta: Media Presindo,2008) H.58 Kotler Philip, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta: PT INDEX,2000), Edisi 11 Jilid 1, H.182 23
Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah suatu keinginan dan proses psikologis yang menimbulkan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang konsumen, baik individu maupun kelompok dalam hubungan sosial. Dalam rangka memperoleh kepuasan dengan cara menilai,dan menggunakan barang atau jasa yang ada melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan adanya proses pengambilan keputusan. 1. Model Perilaku Pembelian Konsumen Model perilaku konsumen menurut Kotler, menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan oleh pelanggan untuk membeli. Model perilaku pembelian menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian. Model ini disebut dengan Model of Buyer Behavior, diawali dengan rangsangan pemasaran (Marketing Stimuli) yang terdiri dari : produk, harga,saluran pemasaran (tempat) dan promosi. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian Menurut Kotler dan Keller, faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian sebagai berikut23 : a. Faktor Budaya b. Faktor Sosial 23
Kotler Philip dan Kevin Line, Manajemen Pemasaran,Edisi Bahasa Indonesia,( Jakarta: PT INDEX,2000), H.182 24
c. Faktor Pribadi d. Faktor Psikologi 3. Proses Keputusan Pembelian Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan, dimana seorang konsumen benar-benar membeli. Dalam setiap peranan yang dilakukannya, konsumen akan berhadapan dengan pilihan-pilihan. Apa saja yang harus dibeli, alternatif apa yang harus dicapai, dan dimana akan melakukan pembelian. Pilihan-pilihan tersebut mengarah pada keputusan seseorang untuk melakukan pembelian.
F. Teori Investasi Pada dasarnya investasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta. Dan merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dan bertujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang.24 Investasi adalah sebuah proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Berinvestasi lebih banyak memberikan keuntungan dibandingkan menabung, karena dalam berinvestasi ada unsur perencanaan akan kebutuhan masa deoan, sementara
24
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, cet. 1, ( Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009)
H 28 25
dalam menabung tidak jelas.
25
Alasan mengapa seseorang atau perusahaan
melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang,ditengah gejolak inflasi yang tak menentu, oleh karena itu dilakukannya investasi guna menghindari merorostnya nilai kekayaan yang dimiliki. Investasi yang islami adalah pengorbanan sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung, dan berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh. Investasi adalah suatu kegiatan yang rasional. Oleh karena itu, untuk mewujudkan suatu gagasan investasi, khususnya investasi yang disengaja (induced Investment), perlu diperhatikan berbagai aspek yang terkait yaitu: a. Aspek Pengorbanan merupakan aspek penting dari investasi, artinya seorang investor harus rela mengorbankan sumberdaya yang dikuasainya untuk melakukan investasi. Bila aspek ini tidak terpenuhi, maka gagasan investasi hanya akan menjadi wacana saja. b. Aspek Harapan Dalam hal ini seorang investor diharapkan mempunyai harapan yang rasional terhadap hasil investasi yang akan dilakukan. Bila dikaitkan 25
Eko P. Pratomo, Berwisata ke Dunia Reksa Dana, ( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2007) Hal. 7 26
dengan aspek pengorbanan, tentu harapan yang diharapkan dari investasi harus lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan. c. Aspek Resiko Dalam melakukan investasi tentu selalu mengharapkan adanya keuntungan, akan tetapi dalam setiap investasi tentu tidak luput dari yang namanya resiko bisnis, seperti dikenal high risk high return. d. Aspek Waktu Aspek ini merupakan hal yang alamiah yang berjalan bergandengan dengan investasi, dimana keberadaaan investasi tentu seimbang dengan keberadaan waktu, dimana investasi merupakan suatu kegiatan yang bersifat sekarang dan hasil yang diterima, terjadi dimasa yang akan datang. Artinya dalam melakukan investasi dibutuhkan kesabaran untuk menunggu hasil yang diharapkan. e. Aspek jenis Ada beberapa jenis investasi yang ada, oleh karena itu dalam menginvestasikan sumber dana kepada jenis investasi yang ada tentu berbeda dalam hal resiko dan sebagainya. 26
26
Henry Faizal Noor, Investasi (Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat) , ( Jakarta: PT Indeks, 2009) H. 7-9 27
1. Jenis-jenis Investasi Investasi yang kenal secara umum, adalah bagaimana menghimpun sejumlah dana dimasa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Perlu diketahui bahwa, pada dasarnya investasi dapat digolongkan berdasarkan hal-hal dibawah ini : a. Asset yang dimiliki b. Pengaruh ekonomi c. Sumber dana yang dimiliki d. Bentuk dan cara penanamannya Keempat hal tersebut merupakan inti dari tata cara menginvestasikan sejumlah dana yang dimiliki seseorang, agar secara tepat dapat memberikan kontribusi keuntungan yang akan dimilikinya di masa yang akan datang. Dalam melakukan investasi secara islami , tentu didukung dengan prinsip-prinsip umum investasi syariah dimana prinsip tersebut merupakan alat ukur tata cara investasi yang sesuai dengan ketentuan hukum syar’i. Adapun prinsip-prinsip yang mendukung adanya investasi syariah ialah 27: a. Prinsip halal dan thayyib b. Prinsip transparasi , guna menghindari kondisi yang gharar dan berbau maysir. Sudah jelas dijelaskan dalam hukum islam , bahwasanya akad atau
27
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, cet. 1, ( Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009)
H 39-40 28
transaksi yang dilarang adalah transaksi yang mengandung MAGHRIB (Maysir, gharar, dan riba). c. Prinsip keadilan dan persamaan d. Dari segi penawaran maupun permintaan, investor dan emiten tidak boleh melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang disengaja, atau mekanisme pasar.
G. Teori Terkait Produk Investasi emas 1. Logam Mulia Dalam ilmu kimia, logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh logam mulia adalah emas,perak dan platina. Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (emas dan perak). Di Indonesia masa kini, dinar dan dirham yang merupakan mata uang masa lampau yang terbuat dari emas dan perak hanya diproduksi menjadi logam mulia, oleh PT Aneka Tambang Tbk. 2. Mekanisme Pembelian Logam Mulia Secara garis besar, mekanisme pembelian logam mulia di pegadaian konvensional maupun syariah sama saja. Akan tetapi ada beberapa hal yang membedakan keduanya.
29
Adapun langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam transaksi pembelian logam mulia adalah sebagai berikut: 1. Nasabah menyerahkan fotokopi KTP atau identitas resmi lainnya 2. Mengisi formulir aplikasi pembelian Logam Mulia 3. Menyerahkan uang muka minimal 25% dari harga logam mulia 4. Menandatangani akad pembelian logam mulia 5. Nasabah mengajukan permohonan ke pegadaian berikut persyaratan yang telah dilengkapi 6. Bila syarat telah lengkap maka transaksi logam mulia segera diproses . 3. Perhitungan Pembelian Logam Mulia Perhitungan pembelian logam mulia pada pegadaian konvensional maupun syariah sama. Harga emas yang dijual oleh perum pegadaian, akan mengacu pada harga emas batangan yang dikeluarkan oleh PT. Antam. Kemudian pegadaian akan menambahkan margin sekitar 3-36% dari harga yang dikeluarkan PT. Antam. Ditambah dengan biaya administrasi sebesar Rp 50.000
30
Untuk prosentase margin yang dikenakan oleh pegadaian, dapat dilihat pada table di bawah ini :
Jangka Waktu Tunai/1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 18 bulan 24 bulan 36 bulan
Tabel 2.1 Margin 3% 3.5 % 6% 12% 18% 24% 36%
Untuk pembelian tunai, dikenakan margin sebesar 3% dan emas baru dapat diterima maksimal 1 bulan dari tanggal beli. Sementara untuk pembelian angsur/cicil, maka disyaratkan pembayaran DP minimal 25% dari total harga emas tersebut. 4. Perbedaan antara KLM dan MULIA KLM dan MULIA merupakan kedua produk pendanaan yang dimiliki pegadaian. KLM yang dimiliki oleh pegadaian konvensional sementara MULIA merupakan produk pendanaan yang dimiliki pegadaian syariah, keduanya menggunakan emas sebagai instrument utamanya. a. KLM yang dimiliki pegadaian konvensional 1. Menggunakan satu akad yaitu perjanjian kredit 2. Sumber dana pembiayaan bersumber dari bank umum dan lembaga keuangan umum.
31
3. Menggunakan sistem bunga (memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda), jadi jika bunga sedang naik maka harga emas semakin melambung tinggi, ini merupakan kesempatan yang baik untuk menjual emas, karena akan memperoleh keuntungan yang besar. 4. Penggolongan uang pinjaman dikenakan tarif sewa modal (bunga) yang harus dibayar oleh nasabah bervariasi sesuai dengan tinggi rendahnya suku bunga yang telah disesuaikan dengan golongan barang gadai dan besar pinjamannya. 5. Biaya pengiriman Rp60.000 bersifat tidak tetap sesuai wilayah pengiriman. b. Mulia yang dimiliki pegadaian syariah 1. Menggunakan dua akad yaitu murabahah dan rahn 2. Pendanaan bersumber dari bank syariah atau lembaga keuangan syariah 3. Tidak mengenal sistem bunga yang ada biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan) 4. Metode perhitungan angsuran bersifat flat. Yaitu margin yang dikenakan bersifat tetap, tidak mengikuti tingkat suku bunga yang bersifat fluktuatif. Dalam hal ini nasabah akan terhindar dari keinginan untuk berspekulasi. 5. Biaya pengiriman Rp55.000 bersifat tetap. 32
Masing-masing produk yang dimiliki kedua lembaga tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh karena itu, dengan adanya perbedaan ini, akan menentukan keputusan seorang nasabah yang akan mengambil produk investasi tersebut.
33
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data berupa kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, dan juga menyajikan data, menganalisis data, menginterpretasi.28 Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. 29 Data kualitatif yang diangkakan adalah berupa kuesioner yang kemudian diangkakan menggunakan skala. Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena sesuai dengan maksud dari penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran bagaimana keputusan nasabah dalam hal memilih mengalokasikan dana lebih 28
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta, PT Bumi Aksara, 2005), cet-7, h.44 29
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung, CV Alfabeta, 2005), edisi ke-13,
h.14 34
yang mereka miliki untuk melakukan investasi logam mulia pada perum pegadaian konvensional atau syariah, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Sumber Data Penelitian Agar mendapatkan data-data yang lengkap serta akurat, maka diperlukan sumber data dalam penelitian ini. Sumber data yang diperoleh peneliti, yaitu: a. Data Primer Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.30 Data yang akan digunakan dan dianalisis oleh penulis adalah data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.31 b. Data Sekunder Data sekunder yaitu struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan atau dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. 32 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Library Research, yaitu teknik 30
Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2008), cet-4, h.7 31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta, 2006),
32
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis; Paradigma Kuantitatif, (Jakarta: PT Grasindo, 2005)
h.158
h.168 35
pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 33 Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah Seluruh Nasabah Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.34 Dengan adanya keterbatasan dana dan waktu, serta tidak semua informasi bisa didapatkan dalam waktu yang singkat oleh karena itu, penulis menggunakan two stage cluster sampling, maka jumlah sampel yang diperoleh, yaitu
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h.89
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h.91 36
Tabel 3. 1 Sampel Nasabah Logam Mulia Pegadaian Pegadaian
Jumlah Nasabah
Pegadaian Pondok Labu
30 Orang
Pegadaian Syariah Cinere
30 Orang
Jumlah
60 Orang
4. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah two stage cluster sampling. Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit-unit yang kecil, atau cluster. 35 Dalam two stage cluster sampling, ini artinya dalam melakukan sampling dilakukan 2 kali tahap. Tahap pertama adalah memilih psu dari total psu. Psu atau primary sampling unit adalah kelompok yang dibentuk pada tingkat pertama dari populasi. 36 Kemudian, sampling tahap kedua yaitu memilih unit elementer dari unti elementer yang ada dalam psu yang terpilih pada sampling tahap pertama. Untuk mengetahui jumlah psu, digunakan rumus sebagai berikut atau m = f . m
35
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2011), h.311
36
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2011), h.313 37
Keterangan: f = sampel fraction M = Total psu m = sampel psu Dalam penelitian ini, Pegadaian yang tercatat dan telah memiliki nasabah Logam Mulia sejak tahun 2011 hingga sekarang, kemudian dengan jarak berdekatan dengan tempat keramaian seperti pasar, mall, terminal yang ada di Jakarta Selatan, maka penulis memilih 2 Pegadaian baik Konvensional Maupun Syariah. Dengan kata lain, M= 4. Dalam mencari jumlah psu dalam sampel pertama, peneliti menggunakan sampel fraction sebesar 50%. Maka hasil yang diperoleh adalah: m=f.M = 50% . 4 =2 Artinya, jumlah Pegadaian yang akan peneliti teliti adalah masingmasing 1 Pegadaian Konvensional dan 1 Pegadaian Syariah, yang mana kemudian dilakukan tahap kedua. Sampel fraction yang digunakan dalam tahap kedua adalah 25%, maka diperoleh sampel sebesar: Pegadaian Pondok Labu
:m=f.M = 25% . 120 = 30
38
Berdasarkan perhitungan di atas dari 120 orang nasabah logam mulia pegadaian pondok labu yang masih aktif melakukan transaksi. Didapatkan 30 orang nasabah yang akan diberikan angket/ kuisioner. Pegadaian Syariah Cinere
:m=f.M = 25% . 119 = 29,75 (dibulatkan menjadi 30)
Berdasarkan perhitungan di atas dari 119 orang nasabah logam mulia pegadaian syariah cinere yang masih aktif melakukan transaksi. Didapatkan 29,75 orang nasabah yang akan diberikan angket/ kuisioner. Karena minimal sampel pada sebuah penelitian bersifat kuantitatif adalah 30, maka jumlah tersebut dibulatkan menjadi 30 orang nasabah yang akan diberikan angket/ kuisioner.
5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menyebarkan kuesioner atau angket Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.37 Tujuan dari penyebaran kuesioner ini ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa
37
Ridwan, Metode & Teknik Menyusun Tesis, (Bandung, Alfabeta, 2004), h.99 39
khawatir apabila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dalam pengisian daftar pertanyaan.
6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Dalam rangka mengidentifikasikan adanya hubungan antar variabel dalam sebuah penelitian, tentu ditentukan variabel apa saja yang cukup representatif
untuk
dijadikan
variabel
yang
tepat
sehingga
dapat
mepresentasikan secara jelas dan akurat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. a. Operasional Variabel Penelitian 1. Preferensi (X1) Indikator Preferensi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi penentuan dari pengambilan keputusan seorang konsumen dalam rangka membeli logam mulia pada perum pegadaian. 2. Kepuasan (Costumer Sactifaction) (X2) Penulis memilih Costumer Sactifaction sebagai salah satu indikator dari penentuan berapa besar tingkat kepuasan seorang nasabah terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan lembaga keuangan terkait. \
40
3. Sosial Ekonomi (X3) Sosial Ekonomi dalam Tingkat sosial ekonomi yang dimiliki oleh seorang nasabah menentukan dalam hal pengalokasian dana yang akan diinvestasikan. 4. Lingkungan (X4) Faktor dari lingkungan sangatlah berpengaruh terhadap minat yang dimiliki seorang nasabah dalam hal investasi logam mulia ini. 5. Keputusan Nasabah (Y) Pilihan nasabah dalam hal memilih manakah lembaga yang tepat untuk mengelola investasi logam mulia yang telah dipilih nasabah. b. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah : X1= Preferensi X2= Kepuasan (Costumer Sactifaction) X3= Sosial Ekonomi X4= Lingkungan Y = Keputusan
41
Ho = Tidak ada hubungan antara Preferensi, Costumer Sactifaction, Sosial Ekonomi, Sosial Ekonomi, Lingkungan dengan keputusan nasabah Ha = Ada hubungan yang signifikan antara Preferensi, Costumer Sactifaction, Sosial Ekonomi, Sosial Ekonomi, Lingkungan dengan keputusan nasabah.
7. Metode Analisis Data Guna mengubah data mentah menjadi data yang dapat terbaca dengan baik, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengolahan data melalui statistik sederhana dalam penyajian tabel distribusi dan grafik, dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji beda dua sampel menggunakan t-test independent sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi. a. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (independen). Ada atau tidaknya multikoleniaritas dalam model persamaan yang terbentuk dengan diuji menggunakan indicator Condition Index (CI) dan Varians Inflation Factor (VIF).
42
2. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam model regresi linier antara variable independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksinya, dilakukan uji Durbin-Watson (DW test). 3. Uji Normalitas Dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variable dependen dan variable independen memiliki distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan Normal P.P Plot. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas38. b. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang diteliti, baik secara parsial maupun secara simultan. Variabel mana yang paling kuat pengaruhnya terhadap variabel dependen, dan variabel mana yang mempunyai pengaruh sangat signifikan secara parsial.
38
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2007)
Hal. 201 43
Dengan persamaan umum Regresi Linear Berganda sebagai berikut : Y= a+bx1+bx2 Keterangan : X1 = Variabel independen yaitu Preferensi X2 = Variabel independen yaitu Kepuasan (Costumer Sactifaction) X3= Variabel independen yaitu Sosial Ekonomi X4 = Variabel independen yaitu Lingkungan Y = Variabel dependen yaitu Keputusan Nasabah a = konstanta yaitu nilai Y bila X= 0 b = Koefisien regresi yaitu perubahan Y jika X berubah satu satuan c. Uji Hipotesis 1. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau tidak.
44
Ho
= Tidak terdapat pengaruh antara variabel X1 dan X2
terhadap variabel Y Ha
= Ada pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap
variabel Y. 2. Uji T Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masingmasing penduga parameter secara parsial, apakah koefisien yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak39. a. Bila Ho : bi ≤ 0 = Variable independen secara berpengaruh tidak nyata terhadap variable dependen. b. Bila Ho : bi > 0 = Variable independen secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap variable dependen. Jika t tabel > t hitung maka Ho diterima, berarti variable independen secara individual tidak berpengaruh signifikansi terhadap variable dependen. Jika t tabel < t hitung, maka Ho ditolak, berarti variable independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen.
39
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, ( Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2002), Hal.45 45
d. Uji Beda Dua Sampel Uji-t 2 sampel independen (bebas) adalah metode yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi. Independen maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi yang lain. Barangkali, kondisi dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi adalah kondisi yang paling sering dijumpai di kehidupan nyata. Oleh karena itu secara umum, uji-t (baik 1sampel, 2-sampel, independen maupun paired) adalah metode yang paling sering digunakan. Pada penelitian ini menggunakan metode independen t-tes, karena merupakan 2 populasi yang berbeda dan tidak saling berhubungan yaitu keputusan nasabah Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere. e. Uji Validitas dan Realibilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 40 Oleh karena itu uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu pertanyaan atau pernyataan. Dengan kata lain, jika sebuah kuesioner/instrumen penelitian sudah dinyatakan
40
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h.58 46
valid
berarti
kuesioner tersebut mampu memperoleh data yang tepar dari variabel yang hendak diteliti. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner.41 Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Oleh karena itu, kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicoba secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.
41
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h.63 47
1. Uji Validitas Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan valid, maka dilakukan uji validitas terhadap 60 kuesioner yang telah diisi oleh responden. Suatu pertanyaan dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi positif dan bernilai >0,20.
a. Nasabah Pengadaian Pondok Labu Tabel 3.2 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted A1 A2 A.3 A.7 B.a.1 B.a.2 B.c.1 B.c.2 B.d.1 B.d.2 B.d.3 B.d.4 B.d.5 D.1 D.3 E.1 E.2 E.3 E.4
100.13 98.77 110.73 110.73 105.67 105.70 106.20 105.93 106.20 106.13 106.10 105.60 105.43 109.47 109.70 108.53 108.53 108.63 108.60
263.637 251.633 324.064 327.651 322.299 312.355 277.614 275.995 281.752 283.085 281.403 281.628 305.151 304.395 314.286 328.809 324.326 323.551 325.697
Sumber: Hasil Output SPSS
48
Corrected ItemTotal Correlation .366 .728 .221 .289 .230 .411 .757 .794 .840 .736 .793 .751 .596 .620 .366 .153 .263 .382 .338
Cronbach's Alpha if Item Deleted .896 .852 .870 .870 .870 .865 .850 .849 .849 .852 .850 .851 .860 .860 .866 .871 .869 .868 .869
Pada tabel di atas, terlihat bahwa pada semua butir pertanyaan nilai validitasnya mencapai lebih dari 0,2. Hal itu menandakan bahwa kesemua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Dan pada pertanyaan dengan kode E.1 kurang dari 0,2 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Akan tetapi penulis tetap memasukkan pertanyaan tersebut dalam penelitian ini, karena merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian. b. Nasabah Pegadaian Syariah Cinere Tabel 3.3 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted A1 A.3 A2 B.a.1 B.a.2 B.b.1 B.b.2 B.c.1 B.c.2 B.d.1 B.d.2 B.d.3 B.d.4 B.d.5 D.1 D.3 E.1 E.2 E.3
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
109.00 120.27 108.53 115.23 115.53 114.40 114.53 115.77 115.60 115.60 115.80 115.83 115.53 115.30 119.17 119.63 118.40 119.20 119.27
288.966 335.720 263.844 335.771 330.533 353.628 341.154 297.564 292.662 295.283 296.993 304.006 302.326 327.528 320.764 335.689 323.766 345.062 331.651
Sumber: Hasil Output SPSS
49
.409 .360 .773 .180 .470 -.106 .293 .683 .795 .829 .819 .724 .682 .478 .675 .312 .677 .120 .523
Cronbach's Alpha if Item Deleted .891 .879 .863 .885 .876 .887 .880 .867 .862 .862 .863 .866 .867 .876 .871 .880 .872 .883 .876
Pada tabel di atas, terlihat bahwa pada semua butir pertanyaan nilai validitasnya mencapai lebih dari 0,2. Hal itu menandakan bahwa kesemua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Dan pada pertanyaan dengan kode B.a1, B.b1,dan E2 kurang dari 0,2 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Akan tetapi penulis tetap memasukkan pertanyaan tersebut dalam penelitian ini, karena merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian. 2. Uji Reliabilitas Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha>0,60. Dan koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,70-0,80 dianggap baik untuk digunakan. Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Nasabah Pegadaian Pondok Labu Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.869
19
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,869. Hal itu berarti variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan variabel ini baik digunakan karena nilai berkisar di antara 0,70-0,80. 50
b. Nasabah Pegadaian Syariah Cinere Tabel 3.5 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.880
19
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,880. Hal itu berarti variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan variabel ini baik digunakan karena nilai berkisar di antara 0,70-0,80.
51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik responden berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 60 responden yaitu Nasabah Pegadaian Pondok Labu 30 orang dan Nasabah Pegadaian Syariah Cinere. Gambar 4.1 Nasabah Pegadaian Pondok Labu
Gambar 4.2 Nasabah Pegadaian Syariah Cinere
Agama
Agama Islam Islam
Kristen
Kristen
Hindu
Budha
Budha
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Pada gambar 4.1 responden yang merupakan nasabah Pegadaian Pondok Labu. Berdasarkan agama yang dianut, prosentase tertinggi ditempati oleh nasabah yang menganut agama Islam sebesar 53.3% atau sebanyak 16 orang dari 30 responden yang ada. Kemudian prosentase tertinggi kedua ditempati oleh nasabah yang menganut agama Kristen dengan prosentase sebesar 40% .dan sisanya ditempati oleh nasabah yang menganut agama Budha dan Hindu, masingmasing sebesar 3.3% atau masing-masing 1 orang. 52
Pada gambar 4.2 responden yang merupakan nasabah Pegadaian Syariah Cinere. Berdasarkan agama yang dianut, prosentase tertinggi ditempati oleh nasabah yang menganut agama Kristen yaitu sebesar 46,7% atau sebanyak 14 orang. Kemudian prosentase tertinggi kedua, ditempati oleh nasabah yang menganut agama Islam sebesar 43.3%.Terakhir nasabah dengan prosentase terkecil ditempati oleh nasabah yang menganut agama Budha yaitu 3.3%. Pada gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa terdapat keberagaman agama yang terdapat pada nasabah Pegadaian Pondok Labu, sementara pada Pegadaian Syariah Cinere hanya terdapat 3 golongan agama saja. Lebih menarik lagi pada gambar 4.2 yang mana menunjukkan besaran prosentase agama yang dianut oleh nasabah Pegadaian Syariah Cinere, prosentase tertinggi justru terdapat pada nasabah yang menganut agama Kristen. Ini merupakan nilai plus bagi sistem yang diberlakukan oleh Islam, dimana terdapat tiga unsur yang menjadi faktor utama yaitu, dengan profit bagi hasil lebih banyak, prosesnya mudah dan margin yang ditentukan dengan sistem syariah relatif kecil. Sehingga tidak menyulitkan keuangan nasabah itu sendiri. Fenomena ini juga menunjukkan bahwasanya tidak hanya orang Islam saja yang tertarik dan mau menggunakan sistem secara syar’I ini, akan tetapi non islam pun juga sama halnya.
53
Gambar 4.3 Nasabah Pegadaian Pondok Labu
Gambar 4.4 Nasabah Pegadaian Syariah Cinere
Usia 6.7 13.3
Usia
16.7
6.7 33.3
23.3
<30 Tahun 30-35 Tahun
3.3
36-42 Tahun
17
<30 Tahun 6.7
20
30-35 Tahun 36-42 Tahun
43-48 Tahun 49-54 Tahun
43-48 Tahun
55-60 Tahun
23
30
49-54 Tahun >54 Tahun
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Berdasarkan gambar 4.3 dengan respoden nasabah Pegadaian Pondok Labu, dapat dilihat bahwa prosentase tertinggi didominasi oleh nasabah yang berusia 30-35 Tahun dengan prosentase sebesar 33,3% dengan jumlah responden sebanyak 10 orang dari 30 responden yang ada. Kemudian dengan prosentase 23.3 % ditempati oleh nasabah yang ada pada rentang usia36-42 Tahun. Pada prosentase 16.7% dengan nasabah sebanyak 5 orang, ditempati oleh nasabah yang rentang usianya <30 tahun. Disusul dengan prosentase 13.3% pada rentang usia nasabah 49-54 Tahun. Prosentase terkecil yaitu 6,7 % ditempati oleh nasabah yang rentang usianya 43-48 Tahun dan 55-60 Tahun, masing-masing 2 orang nasabah. Pernyataan ini menunjukkan bahwa nasabah pada usia produktif yang mendominasi yaitu pada rentang usia 30-35 Tahun. Pada gambar 4.4 dengan responden nasabah Pegadaian Syariah Cinere, sama halnya dengan nasabah Pegadaian Pondok Labu, dimana posisi tertinggi dilihat dari sisi usia nasabah terdapat pada usia produktif yaitu 30-35 tahun 54
dengan prosentase sebesar 30%. Disusul dengan nasabah dengan rentang usia 3642 Tahun sebesar 23% dengan jumlah nasabah sebanyak 7 orang. Nasabah dengan rentang usia<30 Tahun sebesar 20% atau sebanyak 6 orang. Kemudian nasabah dengan rentang usia 43-48 Tahun sebesar 17% atau sebanyak 5 orang. Dan dua rentang usia dengan posisi terendah yaitu nasabah dengan rentang usia >54 Tahun sebesar 6.7% dengan 2 orang nasabah, dan nasabah dengan rentang usia 49-54 yaitu sebesar 3,3%. Gambar 4.5 Nasabah Pegadaian Pondok Labu
Gambar 4.6 Nasabah Pegadaian Syariah Cinere
Pendidikan 3.3 3.3 6.7
Pendidikan Tidak 9 Thn
26.7
SMA
6.7
SD-SMP
40
SMA
Diploma/ Sarjana
Diploma/ Sarjana 60
53
Pascasarjana
Gambar 4.5
Pascasarjana
Gambar 4.6
Pada gambar 4.5 dengan responden nasabah Pegadaian Pondok Labu berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh nasabah yang mempunyai tingkat pendidikan Diploma/ Sarjana sebanyak 18 orang atau sebesar 60%, dan dengan jenjang SMA berada prosentase 26,7% atau sebanyak 8 orang. Prosentase 6,7% sebanyak 2 orang ditempati oleh nasabah dengan tingkat pendidikan Pascasarjana.
55
Dan populasi terkecil jenjang pendidikan SD-SMP dan tidak 9 Tahun masingmasing sebesar 3,3%. Pada gambar 4.6 dengan responden nasabah Pegadaian Syariah berdasarkan tingkat pendidikan, sama halnya dengan nasabah Pegadaian Pondok Labu didominasi oleh nasabah dengan jenjang pendidikan Diploma/Sarjana dengan prosentase sebesar 53% dan sebanyak 16 responden. Kemudian posisi tertinggi selanjutnya pada prosentase 40% oleh nasabah dengan jenjang pendidikan SMA sebanyak 12 responden. Prosentase terkecil yaitu 6,7 % oleh nasabah dengan jenjang pendidikan Pasca sarjana.
Gambar 4.7 Nasabah Pegadaian Pondok Labu
Gambar 4.8 Nasabah Pegadaian Syariah Cinere
Pekerjaan
Pekerjaan 3.3
3.3
BUMN
13.4
IRT 33.3
20
PNS
IRT Pegawai Swasta 33.3
Pegawai Swasta
33.3 16.7
Wiraswasta 33.3
Wiraswasta
Gambar 4.7
PNS
10
Guru
Gambar 4.8
Pada gambar 4.7 dengan responden nasabah Pegadaian Pondok Labu berdasarkan Pekerjaan didominasi oleh nasabah yang mempunyai pekerjaan IRT (Ibu Rumah Tangga) dan Pegawai Swastamasing-masing sebanyak 10 orang atau masing-masing sebesar 33,3%, dan dengan pekerjaan PNS (Pegawai Negeri
56
Sipil)berada pada prosentase 16,7% atau sebanyak 5 orang. Prosentase 13,3% sebanyak 4 orang ditempati oleh nasabah dengan pekerjaan Wiraswasta. Dan populasi terkecil dengan pekerjaan karyawan BUMN yaitu sebesar 3,3% atau seorang saja. Pada gambar 4.8 dengan responden nasabah Pegadaian Syariah berdasarkan pekerjaan, didominasi oleh nasabah yang mempunyai pekerjaan IRT (Ibu Rumah Tangga) dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) masing-masing sebanyak 10 orang atau masing-masing sebesar 33,3%, dan dengan pekerjaan Wiraswasta berada pada prosentase 20 % atau sebanyak 6 orang. Prosentase 10 % sebanyak 3 orang ditempati oleh nasabah dengan pekerjaan Pegawai Swasta. Dan populasi terkecil dengan pekerjaan Guru yaitu sebesar 3,3% atau seorang saja. Kemudian, setelah mengetahui karakteristik responden berdasarkan agama ,usia, tingkat pendidikan terakhir, dan pekerjaan, dilihat juga bagaimana karakteristik responden berdasarkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh responden setiap bulannya. Seperti yang akan dijelaskan dibawah ini . Nasabah Pegadaian Pondok labu, menurut besaran pengeluaran setiap bulannya, terdapat 12 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada > Rp 5,01- 6,5 jt, sebanyak 5 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada > Rp 6,501- 8 jt, sebanyak 8 orang nasabah, masing-masing 4 orang mengeluarkan biaya sebesar Rp 3,5 jt- 5jt dan Rp 8,019,5jt, sebanayk 3 orang nasabah mengeluarkan biaya setiap bulannya sebesar Rp
57
9,501 jt- 11 jt. Biaya pengeluaran terbesar setiap bulannya terdapat pada kisaran Rp >11jt oleh 2 orang nasabah. (lihat lampiran gambar 4.9) Nasabah Pegadaian Syariah Cinere, menurut besaran pengeluaran setiap bulannya, terdapat 13 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada > Rp 6,01- 8 jt, sebanyak 6 orang nasabah yang mengeluarkan biaya tiap bulannya berkisar pada Rp 4- 6 jt dan Rp 8,01-10 jt, sebanyak 3 orang mengeluarkan biaya sebesar Rp 10,01- 12jt, dan sebanyak 2 orang nasabah, masing-masing 1 orang mengeluarkan biaya sebesar Rp < 4 jt dan Rp >12 jt. (lihat lampiran gambar 4.10)
58
B. Hasil Pembahasan 1. Keputusan
Memilih
Investasi
Logam
Mulia
Pada
Pegadaian
Konvensional OlehNasabah Pegadaian Pondok Labu. Gambar 4. 9 Sumber Informasi Hadirnya Produk KLM
Gambar 4. 10Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk KLM
Sumber Informasi Adanya Produk KLM
Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk KLM
Media Cetak
Media Elektronik
Proses
Harga
Brosur
Keluarga
Promosi
Pelayanan
Lokasi
Teman 15% 18% 17%
11% 27%
26%
9%
21% 28%
28%
Berdasarkan gambar 4.9, dapat diketahui bahwa 28% nasabah mengetahui hadirnya Produk KLM dari brosur , 26 %
nasabah
mengetahui dari keluarga, 18% nasabah mengetahui dari teman, 17% nasabah mengetahui dari media cetak, dan sisanya sebesar 11% nasabah mengetahui dari media elektronik. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nasabah Pegadaian Pondok Labu mengetahui adanya produk investasi logam mulia di Pegadaian didominasi berasal dari brosur, akan tetapi sumber informasi melalui media elektronik sangat kecil prosentasenya, 59
ini merupakan pembelajaran untuk pihak pegadaian pondok labu untuk terus mempromosikan produknya lewat berbagai media dengan sistematis. Disamping itu, gambar 4.10 menjelaskan faktor utama menjadi nasabah produk KLM, sebesar 28% dipengaruhi oleh faktor utama dengan harga yang tejangkau, kemudian beda tipis hanya 1% yaitu sebesar 27% dipengaruhi oleh lokasi yang strategis, 21% dipengaruhi dengan mudahnya proses bertransaksi produk KLM, 15% dipengaruhi dengan adanya promosi yang menarik, dan 9% karena pelayanan yang sangat baik. Kebutuhan membeli produk KLM sangatlah beragam, untuk itu penulis
merasa
sangat
perlu
menanyakan
hal
ini
kepada
responden.Sebesar 43% nasabah membeli produk KLM untuk kebutuhan investasi, 18% untuk pelindung nilai, karena dengan gejolak ekonomi yang tidak stabil untuk Negara berkembang seperti Indonesia ini, 14% untuk kebutuhan hanya koleksi, ini terjadi untuk kalangan menegah keatas, 13% untuk konsumsi pribadi, dan 12%
untuk modal usaha.
(lihat lampiran gambar 4.13) Telah dijelaskan pada paragraf diatas bahwa kesadaran investasi pada sektor ini cukup tinggi.Dengan tingginya kesadaran investasi tersebut dibarengi dengan banyaknya pilihan yang Pegadaian tawarkan pada produk ini diantara pembelian logam mulia secara tunai maupun 60
kredit dengan berbagai bobot dari 5 gram sampai dengan 1 kilogram. Transaksi pembelian logam mulia sebesar 10 gram mendominasi dengan prosentase sebesar 70%, kemudian 23% untuk emas seberat 5 gram, dan 7% untuk transaksi pembeli emas dengan berat 50 gram. (lihat lampiran gambar 4.14) Setelah membahas, preferensi nasabah terhadap keputusan membeli Logam Mulia, penulis akan membahas faktor lainnya yang berkaitan dengan keputusan seorang nasabah dalam memilih investasi Logam Mulia pada Pegadaian Konvensional yaitu Pegadaian Cabang Pondok Labu. Lingkungan
juga
dapat
mempengaruhi
seseorang
untuk
melakukan sesuatu, oleh karena itu penulis membahas bagaiman faktor lingkungan
mempengaruhi
produk.Dengan
promosi
seseorang
yang
untuk
dilakukan
oleh
membeli Pegadaian
sebuah tentu
mengundang banyak respon dari masyarakat, terutama nasabah.Setelah menyebarkan angket, dan menanyakan hal terkait kepada responden (nasabah), tingkat respon nasabah pada promosi yang dilakukan pegadaiansangat menarik.Tentu ini merupakan sebuah pembelajaran bagi pihak Pegadaian untuk dapat melakukan promosi-promosi secara inovatif lagi. Faktor lingkungan juga dipengaruhi oleh adanya rekomendasi dari orang sekitar dengan adanya produk investasi ini, karena bisa saja 61
promosi yang dilakukan kurang menarik, atau pada waktu promosi dilakukan tidak semua orang mengetahuinya.Dengan promosi yang sangat menarik perhatian konsumen, tentu akan berimplikasi pada lebih meratanya informasi seputar produk investasi ini dikalangan masyarakat. Sehingga banyak orang yang merekomendasikan produk ini kepada orang sekitar, seperti keluarga, teman, tetangga dan lainnya. (lihat lampiran gambar 4.15) Terkait semua ini, setelah menjadi nasabah produk investasi Logam Mulia, nasabah tentu bersinggungan langsung dengan para staff terkait, maka penulis juga menanyakan kepada responden yaitu nasabah logam mulia, perihal kepuasan nasabah dari segi kualitas, proses, dan pelayanan. Mayoritas nasabah menilai, bahwa tingkat kepuasaan mereka terhadap pihak pegadaian memilih faktor pelayanan yang mendominasi membuat mereka puas dengan pelayanan yang diberikan.Kualitas dari produk logam mulia tersebut juga sangat baik, dari segi tingkat kemurnian emas, bersertifikasi asli dari PT ANTAM. Menurut responden, meskipun prosesnya mudah, akan tetapi karena banyak nasabah yang melakukan transaksi, maka prosesnya lama karena antri. Ini merupakan kritik yang harus pihak pegadaian untuk mensiasati agar nasabah tidak menunggu terlalu lama. (lihat lampiran gambar 4.16 dan gambar 4.17)
62
a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan langkah awal yang digunakan untuk mendeteksi adakah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada
sebuah
penelitian,
yang
menggunakan
analisis
regresi
linear.Adapun uji-uji yang dilakukan dalam rangka mendeteksi adanya penyimpangan
asumsi
klasik
yaitu,
meliputi
uji
normalitas,
multikolinieritas, dan autokoerlasi
1. Uji Normalitas Gambar 4. 11
Berdasarkan hasil Normal P. Plot di atas, dapat disimpulkan bahwa data daripada dependent variabel keputusan nasabah berdistribusi normal. Variabel keputusan nasabah dapat dikatakan berdistribusi normal karena penyebaran titik-titik berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Itu artinya, data 63
yang digunakan baik karena data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. 2. Uji Autokorelasi Tabel 4. 1 Model Summaryb Model 1
R
R Square a
.600
AdjustedR Square
.360
Std. Error of the Estimate .287
Durbin-Watson
.32500
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Kepuasan, preferensi b. Dependent Variable: Keputusan Sumber: Hasil Output SPSS
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Durbin-Watson adalah 2,020. Karena n=30 dan k=3 dengan tingkat signifikasi 95%, dari tabel Durbin-Watson dapat dilihat bahwa nilai Du=1,65 dan Dl=1,21. Data tidak terjadi autokorelasi apabila Du < DW < 4-Du. Berdasarkan data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi karena 1,65<2,020 < 2,35. 3. Uji Multikolinearitas Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.
64
2.020
Tabel 4. 2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
2.742
.383
preferensi
.055
.051
Kepuasan
.170 -.103
Lingkungan
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
7.153
.000
.216
1.078
.291
.613
1.631
.054
.557
3.135
.004
.779
1.284
.065
-.306
-1.595
.123
.667
1.499
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan hasil output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari faktorpreferensi adalah 0,613, faktorlingkungan sebesar 0,667, dan faktorkepuasan sebesar 0, 779. Dengan nilai VIF faktorpreferensi 1,631, faktorlingkungan1,499, faktor kepuasan 1,284. Berdasarkan hasil dari nilai tolerance dan VIF tersebut, dapat
disimpulkan
VIF
bahwa
model
regresi
ini
tidak
terjadi
multikolinearitas. Karena hasil dari nilai tolerance yang dihasilkan pada masing-masing variabel > 0,1 dan nilai VIF yang dihasilkan pada masing-masing variabel < 10.
65
b. Analisis Regresi Berganda . Tabel 4.3 Model Summaryb Model
R
R Square a
1
.600
AdjustedR Square
.360
Std. Error of the Estimate .287
Durbin-Watson
.32500
2.020
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Kepuasan, preferensi b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari tabel di atas, dapat dilihat:
Nilai R = 0,600
Koefisien Determinasi
(R Square) = 0,360
Nilai ini diperoleh dari penguadratan dari koefisien korelasi (0,600 x 0,600). Hal ini menunjukkan Indeks Determinasi, yaitu persentase yang menyumbangkan pengaruh X terhadap Y.
=0,360
mengandung arti bahwa 36% sumbangan variabel-variabel X terhadap Y, sedangkan sisanya sebesar 64% dipengaruhi oleh faktor lain.
66
Tabel 4.4 Unstandardized Coefficients Model
B
(Constant)
Std. Error 2.742
.383
preferensi
.055
.051
Kepuasan
.170
.054
-.103
.065
Lingkungan
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Y = 2,742 + 0.055
+ 0.170
- 0.103
1. Keputusan (Y) Ketika faktor preferensi, faktor lingkungan, dan faktor kepuasan = 0, maka keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia, mengalami kenaikkan sebesar 0,2742. 2. Preferensi (
)
Ketika faktor preferensi ( (
), faktor kepuasan (
) naik satu-satuan dan faktor lingkungan
) tetap, maka nilai keputusan nasabah dalam
memilih investasi logam mulia akan naik sebesar 0,055 kali. Faktor preferensi berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia di Pegadaian Pondok Labu. 3. Kepuasan (
),
Ketika faktor kepuasan (
) naik satu-satuan, dan faktor preferensi,
faktor lingkungan tetap, maka nilai keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia akan naik sebesar 0,170 kali. Faktor kepuasan 67
berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia di Pegadaian Pondok Labu. 4. Lingkungan (
)
Ketika faktor lingkungan ( preferensi (
) , naik satu-satuan dan faktor
), faktor kepuasan (
) tetap, maka nilai keputusan
nasabah dalam memilih investasi logam mulia akan menurun sebesar 0,103. Faktor lingkungan berpengaruh negatif terhadap keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia di Pegadaian Pondok Labu.
c. Uji Hipotesis 1. Uji t Dengan tingkat signifikansi 5% dan n = 30, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,960. Sedangkan untuk t hitung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 5 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model (Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error 2.742
.383
preferensi
.055
.051
Kepuasan
.170
Lingkungan -.103 a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
68
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
7.153
.000
.216
1.078
.291
.613
1.631
.054
.557
3.135
.004
.779
1.284
.065
-.306
-1.595
.123
.667
1.499
a. Variabel Preferensi terhadap keputusan nasabah Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel Faktor Preferensi pada kolom t. Nilai t hitung dari variabel faktor preferensi adalah sebesar 1,078.Itu berarti nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel yang hanya sebesar 1,960. Maka, Faktor Preferensi mampu secara individu atau parsial mempengaruhi keputusan nasabah, namun tidak secara nyata mempengaruhi keputusan nasabah. b.
Variabel Kepuasan terhadap keputusan nasabah Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat dilihat nilai t hitung
untuk variabel Faktor Lingkungan pada kolom t. Nilai t hitung dari variabel faktor lingkungan adalah sebesar 3,135.Itu berarti nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel yang hanya sebesar 1,960. Maka, Faktor Preferensi mampu secara individu atau parsial mempengaruhi keputusan nasabah, dan secara nyata mempengaruhi keputusan nasabah. c. Variabel Lingkungan terhadap keputusan nasabah Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel Faktor Kepuasan pada kolom t. Nilai t hitung dari variabel faktor preferensi adalah sebesar 1,595.Itu berarti nilai t
69
hitung lebih kecil daripada nilai t tabel yang sebesar 1,960. Maka, Faktor Kepuasan mampu secara individu atau parsial mempengaruhi keputusan nasabah, namun tidak secara nyata mempengaruhi keputusan nasabah.
2. Uji F Tabel 4. 6 ANOVAb Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
1.548
3
.516
Residual
2.746
26
.106
Total
4.294
29
4.884
Sig. .008a
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Kepuasan, preferensi b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Dengan tingkat signifikansi 5% dan n = 30, maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2,69. Berdasarkan hasil output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 4,884. Hal ini menandakan bahwa nilai F Hitung > F Tabel (4,884 > 2,69). Dengan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen (Faktor Preferensi, Faktor Kepuasan, dan Faktor Lingkungan) secara simultan
atau
bersama-sama
(Keputusan Nasabah).
70
mempengaruhi
variabel
dependen
2. Keputusan Memilih Investasi Logam Mulia Pada Pegadaian Syariah Oleh Nasabah Pegadaian Syariah Cinere. Pada dasarnya, lingkungan merupakan faktor awal yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu, oleh karena itu penulis
membahas bagaimana
faktor lingkungan
mempengaruhi
seseorang untuk membeli sebuah produk. Dengan promosi yang yang dilakukan oleh Pegadaian tentu mengundang banyak respon dari masyarakat, terutama nasabah. Setelah penulis menyebar angket kepada responden yaitu nasabah Pegadaian Syariah Cinere, tingkat respon nasabah terhadap promosi yang dilakukan pegadaiansangat menarik, akan tetapi masih terdapat 2 nasabah yang menjawab tidak menarik. Tentu ini merupakan sebuah pembelajaran bagi pihak Pegadaian untuk dapat melakukan promosi-promosi lebih inovatif lagi. Selain itu, faktor lingkungan juga dipengaruhi oleh adanya rekomendasi dari orang sekitar dengan adanya produk investasi ini, karena bisa saja promosi yang dilakukan kurang menarik, atau pada waktu promosi dilakukan tidak semua orang mengetahuinya.Melihat menariknya promosi yang dilakukan oleh pegadaian tentu berimplikasi pada masyarakat sekitar untuk merekomendasikan produk ini kepada orang-orang terdekat mereka. Setelah diteliti lebih lanjut, bahwa cukup banyak orang yang merekomendasikan produk ini,dalam disimpulkan
71
bahwa produk ini merupakan sesuatu yang menarik perhatian masyarakat. Menjadi nasabah sebuah produk investasi, tentu memerlukan pemikiran yang sangat matang, dengan melakukan berbagai tindakan, seperti halnya mencari tau lewat berbagai media yang ada. Pada pembahasan selanjutnya, penulis akan membahas tentang preferensi nasabah produk mulia sehingga memutuskan untuk berinvestasi logam mulia pada pegadaian syariah.
Gambar 4.12 Sumber Informasi Hadirnya Produk Mulia
Gambar 4.13 Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk Mulia
Sumber Informasi Produk Mulia
Faktor Utama Menjadi Nasabah Produk Mulia
Media Cetak 18
18 16
26 22
Media Elektronik Brosur Keluarga
12
Proses
23
Harga
13
Lokasi 25
Promosi
27
Pelayanan
Teman
Gambar 4. 11
Gambar 4. 12
Berdasarkan gambar 4.11, dapat diketahui bahwa 26% nasabah mengetahui hadirnya Produk Mulia dari keluarga, 22 %
nasabah
mengetahui dari brosur, masing-masing 18% nasabah mengetahui dari
72
media cetak dan teman, sisanya sebesar 16% nasabah mengetahui dari media elektronik. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nasabah Pegadaian Syariah Cinere, mengetahui adanya produk investasi logam mulia di Pegadaian didominasi berasal dari keluarga, akan tetapi sumber informasi melalui media elektronik sangat kecil prosentasenya, ini merupakan pembelajaran untuk pihak pegadaian pondok labu untuk terus mempromosikan produknya lewat berbagai media dengan sistematis. Disamping itu, gambar 4.12 menjelaskan faktor utama menjadi nasabah produk Mulia, sebesar 27% dipengaruhi oleh faktor utama dengan harga yang tejangkau, kemudian beda tipis hanya 2% yaitu sebesar 25% dipengaruhi oleh lokasi yang strategis, 23% dipengaruhi dengan mudahnya proses bertransaksi produk Mulia, 13% dipengaruhi dengan adanya promosi yang menarik, dan 12% karena pelayanan yang sangat baik. Karena ini merupakan faktor utama menjadi nasabah produk mulia ini, tentu nasabah belum merasakan bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pegadaian.Maka terlihat bahwa prosentase terkecil terdapat pada tingkat pelayanan. Motif utama masing-masing orang dalam membeli sebuah produk tentu tidaklahsama, oleh karena itu penulis membahas untuk kebutuhan apa saja seorang nasabah membeli produk investasi ini.
73
Banyak pilihan yang Pegadaian tawarkan pada Produk ini diantara pembelian logam mulia secara tunai maupun kredit dengan berbagai bobot dari 5 gram sampai dengan 1 kilogram.Mayoritas nasabah Pegadaian Syariah Cinere, membeli logam mulia untuk berinvestasi, ada juga yang membelinya untuk modal usaha.Dan kebutuhan lainnya dalam rangka sebagai alat pelindung nilai, dan koleksi semata.Karena emas merupakan instrumen investasi yang sangat menguntungkan dengan karakteristiknya yang khas. (lihat lampiran gambar 4.20) Kebutuhan akan emas sebagai investasi yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya tentu dibarengi dengan besaran emas yang dibeli oleh seorang nasabah, mayoritas nasabah Pegadaian Syariah Cinere membeli emas dengan kadar 10 gram. Akan tetapi, masih ada nasabah membeli emas dengan kadar 5 gram, 50 gram, bahkan 100 gram, tergantung kemampuan nasabah itu sendiri. (lihat lampiran gambar 4.21) Sama dengan halnya nasabah Pegadaian Pondok Labu, setelah menjadi nasabah produk investasi Logam Mulia, nasabah tentu bersinggungan langsung dengan para staff terkait, maka penulis juga menanyakan kepada responden yaitu nasabah logam mulia, perihal kepuasan nasabah dari segi kualitas, proses, dan pelayanan. Mayoritas nasabah menilai, bahwa tingkat kepuasaan mereka terhadap pihak 74
pegadaian memilih faktor pelayanan yang mendominasi membuat mereka puas dengan pelayanan yang diberikan.Kualitas dari produk logam mulia tersebut juga sangat baik, dari segi tingkat kemurnian emas, bersertifikasi asli dari PT ANTAM.Prosesnya yang memakan cukup waktu dikarenakan banyaknya volume transaksi yang ada pada pegadaian setiap harinya. (lihat lampiran gambar 4.22 , 4.23 dan 4.24)
75
a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan langkah awal yang digunakan untuk mendeteksi adakah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada sebuah penelitian, yang menggunakan analisis regresi linear.Adapun ujiuji yang dilakukan dalam rangka mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik yaitu, meliputi uji normalitas, multikolinieritas, dan autokoerlasi. 1. Uji Normalitas Gambar 4. 14
Berdasarkan hasil Normal P. Plot di atas, dapat disimpulkan bahwa data daripada dependent variabel keputusan nasabah berdistribusi normal. Variabel keputusan nasabah dapat dikatakan berdistribusi normal karena penyebaran titik-titik berada di sekitar
76
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Itu artinya, data yang digunakan baik karena data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. 2. Uji Autokorelasi Tabel 4. 7 Model Summaryb Model
R 1
R Square .583a
.340
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .264
.60057
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Kepuasan, Preferensi b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Durbin-Watson adalah 1,810. Karena n=30 dan k=3 dengan tingkat signifikasi 95%, dari tabel Durbin-Watson dapat dilihat bahwa nilai Du=1,65 dan Dl=1,21. Data tidak terjadi autokorelasi apabila Du < DW < 4-Du. Berdasarkan data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi karena 1,65 <1,810< 2,35. 3. Uji Multikoleniaritas Adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas.
77
1.810
Tabel 4. 8 a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
8.585
4.510
Preferensi
.074
.122
Kepuasan
-1.119 .754
Lingkungan
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
1.904
.068
.101
.610
.547
.928
1.077
.541
-.341
-2.069
.049
.934
1.071
.259
.475
2.911
.007
.955
1.047
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan hasil output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari faktorpreferensi adalah 0,928, faktorkepuasan sebesar 0,934, dan faktorlingkungan sebesar 0, 955. Dengan nilai VIF faktorpreferensi 1,077, faktorlingkungan1,071, faktor kepuasan 1,047. Berdasarkan hasil dari nilai tolerance dan VIF tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas. Karena hasil dari nilai tolerance yang dihasilkan pada masing-masing variabel > 0,1 dan nilai VIF yang dihasilkan pada masing-masing variabel < 10.
78
b. Analisis Regresi Berganda Tabel 4. 9 Model Summaryb Model
R
R Square .583a
1
Adjusted R Square
.340
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .264
.60057
1.810
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Kepuasan, Preferensi b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari tabel di atas, dapat dilihat:
Nilai R = 0,583
Koefisien Determinasi
(R Square) = 0,340
Nilai ini diperoleh dari penguadratan dari koefisien korelasi (0,583x 0,583). Hal ini menunjukkan Indeks Determinasi, yaitu persentase
yang
menyumbangkan
pengaruh
X
terhadap
Y.
=0,340mengandung arti bahwa 34% sumbangan variabel-variabel X terhadap Y, sedangkan sisanya sebesar 66% (100-34) dipengaruhi oleh faktor lain.
79
Tabel 4. 10 Unstandardized Coefficients Model
B
(Constant)
Std. Error 8.585
4.510
Preferensi
.074
.122
Kepuasan
-1.119
.541
.754
.259
Lingkungan
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
Y = 8,585 + 0.074
-1.119
+ 0.754
1. Keputusan (Y) Ketika faktor preferensi, faktor kepuasan, dan faktor lingkungan = 0, maka keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia, mengalami kenaikkan sebesar 8,585. 2. Preferensi(
)
Ketika faktor preferensi ( faktor lingkungan (
) naik satu-satuan dan faktor kepuasan (
)
), tetap, maka nilai keputusan nasabah dalam memilih
investasi logam mulia akan naik sebesar 0,074 kali. Faktor preferensi berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia di Pegadaian Syariah Cinere. 3. Kepuasan(
)
Ketika faktor kepuasan (
) naik satu-satuan, dan faktor preferensi, faktor
lingkungan tetap, maka nilai keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia akan turun sebesar 1,119 kali. Faktor Kepuasan berpengaruh negatif
80
terhadap keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia di Pegadaian Syariah Cinere. 4. Lingkungan (
)
Ketika faktor lingkungan ( faktor kepuasan (
) , naik satu-satuan dan faktor preferensi (
),
) tetap, maka nilai keputusan nasabah dalam memilih
investasi logam mulia akan naik sebesar 0,754 kali. Faktor lingkungan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memilih investasi logam mulia di Pegadaian Syariah Cinere. c. Uji Hipotesis 1. Uji t Dengan tingkat signifikansi 5% dan n = 30, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,960. Sedangkan untuk t hitung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 11 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model (Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
t
8.585
4.510
Preferensi
.074
.122
Kepuasan
-1.119
.541
.754
.259
.475
Lingkungan
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Output SPSS
81
Collinearity Statistics Sig.
Tolerance
VIF
1.904
.068
.101
.610
.547
.928
1.077
-.341
-2.069
.049
.934
1.071
2.911
.007
.955
1.047
a. Variabel Preferensi terhadap keputusan nasabah Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel Faktor Preferensi pada kolom t. Nilai t hitung dari variabel faktor preferensi adalah sebesar 0,610. Itu berarti nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel sebesar 1,960. Maka, Faktor Preferensi mampu secara individu atau parsial mempengaruhi keputusan nasabah , namun tidak secara nyata mempengaruhi keputusan nasabah. b. Variabel Kepuasan terhadap keputusan nasabah Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel Faktor Lingkungan pada kolom t. Nilai t hitung dari variabel faktor lingkungan adalah sebesar -2,069. Itu berarti nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel yang sebesar 1,960. Maka, Faktor
Kepuasan
mampu
secara
individu
atau
parsial
mempengaruhi keputusan nasabah , namun tidak secara nyata mempengaruhi keputusan nasabah. c. Variabel Lingkungan terhadap keputusan nasabah Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat dilihat nilai t hitung untuk variabel Faktor Kepuasan pada kolom t. Nilai t hitung dari variabel faktor preferensi adalah sebesar 2,911. Itu berarti nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yang sebesar 1,960. . Maka,
82
Faktor Kepuasan mampu secara individu atau parsial dan secara nyata mempengaruhi keputusan nasabah. 2. Uji F Tabel 4. 12 ANOVAb Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
4.833
3
1.611
Residual
9.378
26
.361
14.210
29
Total
Sig. 4.466
.012a
Predictors: (Constant), Lingkungan, Kepuasan, Preferensi b. Dependent Variable: Keputusan
Dengan tingkat signifikansi 5% dan n = 30, maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2,69. Berdasarkan hasil output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 4,466. Hal ini menandakan bahwa nilai F Hitung > F Tabel (4,466> 2,69). Dengan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen (Faktor Preferensi, Faktor Kepuasan, dan Faktor Lingkungan) secara simultan
atau
bersama-sama
(Keputusan Nasabah).
83
mempengaruhi
variabel
dependen
3. Uji Beda 2 Sampel Sebelum melakukan uji beda 2 sampel yaitu, antara keputusan memilih antara nasabah Pegadaian Pondok Labu dan nasabah Pegadaian Syariah Cinere, dilakukannya uji kenormalan data yaitu uji normalitas. Tabel 4. 13 Group Statistics Pegadaian Keputusannasabah
N
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
1
30
4.15
.443
.081
2
30
3.52
.728
.133
Pada table 4. 15 menjelaskan bahwa yang akan di ujikan yaitu keputusan dari dua kelompok yang tidak saling berhubungan yaitu keputusan nasabah Pegadaian Pondok Labu dan keputusan nasabah Pegadaian Syariah Cinere. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data sudah terdistribusi normal sebagai syarat untuk penggunaan teknik statistik parametrik.Bila sebaran data tidak normal, teknik analisis diganti dengan Mann-Whitney.
84
Tabel 4. 15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Keputusannasabah 60 3.83 .678 .214 .089 -.214 1.658 .008
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov = 1,658 dan p = 0,08 > 0,05 berarti data berdistribusi normal. b. Independent Sample T-test Tabel 4. 16 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidenc e Interval of the Difference
F Keputusan
Equal Variances assumed Equal variances notassumed
6.277
Sig.
t
.015
4.070
df
Std. Mean Error Sig. Differ Differ (2-tailed) ence ence Lower Upper 58
.000
.633
.156
.322
.945
4.070 47.912
.000
.633
.156
.320
.946
85
Uji F dilakukan untuk mengecek apakah dua varians antara nasabah Pegadaian Pondok Labu dan nasabah Pegadaian Syariah Cinere adalah sama atau berbeda. Jika kedua varians sama maka dalam pengujian t test harus menggunakan asumsi bahwa varians sama ( equal varians assumed). Jika varians tidak sama maka pengujian t test harus menggunakan asumsi bahwa varians berbeda (equal varians not assumed). -
F = 6,277 dan p = 0,015 maka H0 ditolak kedua varians adalah berbeda
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka di dapat beberapa pokok kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam berinvenstasi pada Lembaga Keuangan Konvensional maupun Syariah ternyata tidak pandang bulu, karena fenomena ini terjadi pada Pegadaian Syariah yang penulis teliti bahwasanya prosentase agama non muslim yang mempercayakan dananya untuk diinvestasikan sama besarnya dengan prosentase banyaknya nasabah muslim. Ini menunjukkan sistem ekonomi islam yang telah diterapkan berjalan dengan baik, sehingga tidak dari kalangan muslim saja yang menggunakannya namun non muslim begitupun sama halnya. 2. Keputusan seorang nasabah pada Pegadaian Konvensional maupun Pegadaian Syariah , dominan dipengaruhi oleh besarnya preferensi terhadap besarnya harga yang ditentukan oleh pegadaian dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. 3. Setelah menjadi nasabah logam mulia, tentu nasabah bersinggungan langsung dalam lingkungan pegadaian itu sendiri. Faktor yang paling berpengaruh dalam tingkat kepuasan nasabah adalah kualitas pelayanan yang diberikan
87
oleh pihak pegadaian, ini terjadi pada Pegadaian Konvensional Maupun Pegadaian Syariah. 4. Analisis Regresi dari kedua kelompok nasabah Pegadaian Konvensional dan Syariah menunjukkan bahwa variabel-variabel yang terkait yaitu preferensi, kepuasan, lingkungan , dan status sosial ekonomi ternyata tidak berpengaruh banyak terhadap keputusan memilih seorang nasabah. 5. Pada Uji Beda Dua Sampel yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa F = 6,277 dan p = 0,015 maka Ho ditolak kedua varians adalah berbeda. Dapat disimpulkan, dengan kesamaan variabel-variabel yang berpengaruh pada sebuah
keputusan
Konvensional
memilih
maupun
seorang
Syariah,
tentu
nasabah
baik
mempunyai
pada
Pegadaian
perbedaan
dalam
pengambilan sebuah keputusan memilih.
B. Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh saran sebagai berikut: 1. Penulis menyarankan kepada seluruh insan lembaga keuangan yang mempunyai produk investasi emas, sosialisasikanlah produk investasi yang sangat inovatif ini, karena dapat membuat dampak positif terhadap perekonomian negara, karena dengan berinvestasi jumlah uang yang beredar akan berkurang dan nilai mata uang rupiah akan naik.
88
2. Penulis menyarakan kepada semua civitas akademika terkhusus mahasiswa, berinvestasilah, karena berinvestasi tidak perlu mengeluarkan uang banyak ataupun proses yang berbelit. Investasi emas sangat cocok pada keadaan gonjang-ganjing ekonomi pada saat ini. 3. Kepada mahasiswa perbankan syariah, untuk meneruskan penelitian ini, dengan menambah atau mencari variabel-variabel yang tepat agar dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap sebuah keputusan memilih seorang nasabah investasi logam mulia.
89
DAFTAR PUSTAKA Ali, Hasan. Marketing. Jakarta: Media Persindo, 2008. Amiruddin, Ahmad. “Comparative Advantage Pembiayaan KPR Syariah di Bank Syariah (Studi pada BTN Syariah dan BNI Syariah) ”, Skripsi S1 Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012. Basrowi. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Ghalia Indonesia,2005. Boediono dan Wayan Koster. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, cet-4. Dirgantoro. Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis. Jakarta: Grasindo, 2002. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988 Faizal Noor, Henry. Investasi (Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat). Jakarta: PT Indeks, 2009. Faktor Kunci Meningkatnya Investasi di Indonesia. Artikel yang diakses pada tanggal 29 November 2013 dari http://www.setgab.co.id/artikel-6596 Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2002. Herfika, Cahyusha Desmutya. “Analisis Komparasi Mekanisme Produk Kredit pada Pegadaian Konvensional dan Pembiayaan pada Pegadaian Syariah (Studi pada PT Pegadaian di Nganjuk dan Kediri) ”, Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, 2013. Hermawan, Asep. Penelitian Bisnis; Paradigma Kuantitatif. Jakarta : PT Grasindo, 2005. Ihsan, Muhammad dan Agustini, Tina. Kemilau Investasi Emas: Menjaga dan Melejitkan Kesehatan Finansial dengan Emas. Jakarta: Science Research Foundation, 2006. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT Prenhalindo, 1997, Jilid Ke 2. Ma’ruf, Hendri. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006. Muhaimin, Iqbal. Dinar Solution. Jakarta: Gema Insani, 2008, Cet. Ke 1.
90
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta, PT Bumi Aksara, 2005. Narwoko, Dwi J DAN Bagong Suwanto. Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana, 2004, Cet. Ke 1. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, 2011. Nurdin, M. Amin dan Ahmad Abrori. Mengerti Sosiologi: Pengantar Memahami Konsepkonsep Sosiologi. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006. P, Heri. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC, 1998. Pratomo, Eko P. Berwisata ke Dunia Reksa Dana. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008. Rangkuti, Freddy. Measuring Costumer Satisfaction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002. Ridwan. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2004. Rofiq, Abdur. “ Studi Komparatif Kinerja Saham Syariah di Indonesia dan Malaysia”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Malang, 2008. Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cet. Ke 1. Rumpea, Tumpal. Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta : Erlangga, 1994. Salim, Joko. Jangan Investasi Emas Sebelum Membaca Buku Ini!. Jakarta : Transmedia Pustaka, 2010, Cet. Ke 4. Sholihul Hadi, Muhammad. Pegadaian Syariah. Jakarta: Salembah Diniyah, 2003. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta, 2005, edisi ke-13. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta, 2006. Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, 2007
91
LAMPIRAN
Pengeluaran
Pengeluaran
Rp 3,5-5jt
Rp <4jt
Rp 5,01-6,5jt
Rp 4-6jt
Rp 6,501-8jt Rp 8,01-9,5jt
Rp 6,01-8jt Rp 8,01-10jt
Rp 9,501-11jt
Rp 10,01-12jt
Rp >11jt
Rp >12jt
Gambar 4.9
A.
Gambar 4.10
Nasabah Pegadaian Pondok Labu
Besar Logam Mulia yang dipilih
Kebutuhan Membeli Produk KLM
5 gram
Konsumsi Pribadi
Investasi
Koleksi
Pelindung Nilai
Modal Usaha 12%
13%
10 gram
7%
18% 14%
43% 70%
Gambar 4. 13
Gambar 4. 14
92
50 gram
23%
Kepuasan Nasabah Proses Pelayanan
Kualitas Produk
23% 55%
22%
Gambar 4. 15
Respon Promosi yang dilakukan 15 10 Respon Promosi yang dilakukan
5 0
Gambar 4. 16
Rekomendasi Orang Sekitar 20
Rekomendasi orang sekitar
0
.
Gambar 4.17
93
B.
Nasabah Pegadaian Syariah Cinere
Kebutuhan Membeli Produk KLM Konsumsi Pribadi
Investasi
Koleksi
Pelindung Nilai
Modal Usaha 21% 17% 15%
Besar Logam Mulia yang dipilih 5 gram
10 gram
50 gram
100 gram
7%
11%
10%
33% 36%
50%
Gambar 4. 20
Gambar 4. 21
Kepuasan Nasabah
Kualitas Produk
Harga
44%
Proses 18%
Pelayanan
20% 18%
Gambar 4. 22
Promosi yang dilakukan 10
0
Promosi yang dilakukan
Gambar 4.23
94
Rekomendasi Orang Sekitar 15 10 Rekomendasi orang sekitar
5 0 sangat banyak cukup kurang tidak banyak banyak banyak banyak
95
Gambar 4. 24
KUISIONER PENELITIAN
Kuisioner ini merupakan kuisioner individual yang digunakan dalam rangka pengambilan data untuk tugas akhir program sarjana (S1) dan dapat menjadi informasi yang berhaga bagi peneliti. Kerahasian identitas responden akan terjaga. Saya Ibnatul Wadhiyyah Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Perbankan Syariah memohon agar kesediaannya untuk meluangkan waktu mengisi kuisioner ini. Saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya
Ibnatul Wadhiyyah 109046100237
KUISIONER PENELITIAN PERBANDINGAN KEUNGGULAN KEPUTUSAN MEMILIH NASABAH LOGAM MULIA PADA PERUM PEGADAIAN DAN PEGADAIAN SYARIAH Nama Responden
: ………………………………..
Jenis Kelamin
: (a) Laki-laki
Usia
: ……..Thn
Agama
: ………………………..
I.
(b) Perempuan
PREFERENSI KONSUMEN 1. Darimana anda mengetahui produk investasi emas di Pegadaian ? Urutkan dari jawaban yang paling prioritas! Media Cetak (….) Media Elektronik (….) Brosur (….) Keluarga (….) Teman (….) 2. Apa faktor utama yang mendorong anda menjadi nasabah produk ini ? Urutkan dari jawaban yang paling prioritas! Prosesnya Mudah (….) Harga yang terjangkau (….) Lokasi yang strategis (….) Promosi yang sangat menarik (….) Pelayanan yang sangat baik (….) 3. Untuk kebutuhan apa anda membeli produk ini ? Jawaban lebih dari satu! Konsumsi Pribadi (….) Investasi (….) Koleksi (….) Pelindung Nilai (….) Modal Usaha (.…) 4. Berapa kadar berat logam mulia yang anda pilih? Ceklist! 5gram 100 gram 10 gram 1 kilogram 50 gram
5. Apakah anda akan terus menjadi nasabah pegadaian? a. Ya b. Tidak II. KEPUASAN NASABAH Ceklistlah sat u satu dari angka yang tertera pada kolom skor! NO 1 2
1. 2.
3.
1. 2.
1. 2.
3. 6. 7
PERTANYAAN A. KUALITAS PRODUK Produk investasi emas ini sangat inovatif Mendapat sertifikasi yang legal dari PT ANTAM B. HARGA Saya memilih logam mulia di Pegadaian karena harganya yang murah Saya memilih investasi logam mulia di pegadaian karena biaya administrasinya murah Saya memilih investasi logam mulia di pegadaian karena angsuran yang diberikan sangat objektif C. PROSES Proses mengajukan investasi Logam mulia sangat cepat Didukung dengan perangkat dan Fasilitas yang memadai D. PELAYANAN Karyawan Pegadaian sangat kompeten menjalankan tugas-tugasnya Karyawan Pegadaian sangat cepat dan tanggap terhadap keluhan serta keinginan nasabah Karyawan Pegadaian bekerja dengan sangat disiplin Memiliki ruangan yang sangat nyaman Fasilitas dalam maupun luar ruangan yang sangat baik
1
2
3
S 4
K 5
O R 6 7
8
9
10
III. SOSIAL EKONOMI 1. Pendidikan Terakhir
:
Tidak 9 Thn
Diploma/Sarjana
SD-SMP
Pascasarjana
SMA 2. Pekerjaan
: …………………………………
3. Pengeluaran /bulan : ………………………………………. a. Kebutuhan Rumah Tangga : ………………………………………. b. Kebutuhan non Rumah Tangga : ……………………………………….. 4. Kepemlikan Benda No
Jenis Benda
1.
Rumah
2. 3. 4. 5.
Mobil Motor Handphone Televisi
Merek/Lokasi a. Komplek b. Perumnas c. Biasa
Jumlah
IV. LINGKUNGAN 1. Bagaimana respon anda dengan adanya promosi mengenai produk MULIA ini? a. Sangat bagus b. Bagus c. Cukup bagus d. Kurang bagus e. Tidak bagus
2. Apakah orang sekitar mengetahui dengan keberadaan produk ini ?
a. Ya b. Tidak 3. Berapa banyak orang sekitar yang merekomendasikan anda untuk menggunakan produk ini? a. Sangat banyak b. Banyak c. Cukup banyak d. Kurang banyak e. Tidak banyak 4. Ada berapa banyak kantor pelayanan pegadaian yang berada disekitar anda…….
V. PENGAMBILAN KEPUTUSAN NO 1
2. 3. 4.
PERTANYAAN Sebelum berinvestasi pada produk MULIA, saya terlebih dahulu mencari tahu tentang semua hal yang berhubungan dengan produk tersebut Lokasi pelayanan produk ini sangat dekat dengan tempat tinggal saya Menggunakan sistem angsuran yang sangat ringan Adanya rekomendasi dari lingkungan sekitar mendorong saya untuk berinvestasi pada sektor ini
SS S
N
TS STS