Kegiatan Rutin DOJCC Bali
(Untuk Umum) Setiap Minggu I & III di Basement FX/ Aula SMI Pk 11.30 Setiap Minggu II Home Gathering Pk 11.30 terbagi menjadi 2 yaitu : Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ Sabtu ke IV Celebration Meal Pk 18.30 wita di salah satu rumah anggota
Bulan September 2017
3 September 2017 Gathering DOJCC di Basement FX Kuta - Pemilihan Ketua DOJ 10 September Home Gathering 17 September 2017 Gathering DOJCC di Basement FX Kuta. Team Pujian oleh PD Muda-i DOnBosco & Firman :Bp. Hendro
Perayaan Ultah DOJCC Bali ke-13 (Tempat dan Waktu menyusul)
Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta
Minggu 17 September 2017 Koor Inggris pk 18.00 Minggu 1 Oktober 2017 Koor Inggris Pk 18.00 Minggu 8 Oktober 2017 Pelayanan Tatib Pk 18.00
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi WA : 081 5573 4415
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Gathering DOJCC Bulan Agustus2017
Rekoleksi DOJCC
bersama Rm. David Lemewu, MGL 13 Agustus 2017
Rekoleksi DOJCC
bersama Rm. David Lemewu, MGL 13 Agustus 2017
Home Gathering
di Rumah Pras Lisa 20 Agustus 2017
Covenant Night dengan Father Ken Barker, MGL 7 Agustus 2017
Pelayanan Tatib Agustus 2017 di Gereja FX
29 Juli 2017
Pelayanan Koor 6 Agustus 2017 di Gereja FX
Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (081 5573 4415)
Kritik dan saran :
[email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rm Wenz MGL, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Lita, Herman, Christ Br. Martin MGL. Desy, Ratih, Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra, Maurits, Santo, Tina Bone, Fr Lee Risar, MGL, Fr Guido, MGL Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke :
BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon
081 5573 4415 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com
Salam Fresh Juice, Bulan September biasanya, Gereja Katolik Indonesia memasuki bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, sehingga dengan demikian umat semakin tangguh dan mendalam imannya dalam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidup dewasa ini. Kitab suci ibaratnya adalah surat cinta Tuhan bagi umatnya. Sepasang kekasih yang menjalani LDR (long distance relationship) pasti yang dinanti-nantikan adalah surat cinta dari sang kekasih. Pastinya surat itu akan dibaca secepat mungkin bahkan dibaca berulang-ulang. Kita pasti pernah mendengar lagu ini:
FirmanMu plita bagi kakiku Terang bagi jalanku Waktu ku bimbang, dan hilang jalanku Tetaplah Kau di sisiku Dan tak’kan ku takut, asal Kau di dekatku Besertaku selamanya Mari kita belajar mencintai Kitab suci seperti Tuhan yang selalu mengasihi kita secara pribadi. Semoga... Salam Fresh Juice Nathasa Pemimpin Redaksi
Bersiaplah kapan saja Maria Margareta Redi, Yohana dari Firenze 1 Tes. 4:1-8, Mzm. 97:1-2b, 5-6, 10, 11-12; Mat. 25:1- 13
Jumat 1 September 2017
Mat 25:13 Karena itu, berjagajagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”
Kerajaan Kristus seumpama 10 orang gadis yang menunggu mempelai pria nya.5 orang dari gadis tersebut persiapan nya sangat lengkap, dengan membawa lampu dan juga minyak untuk mengganti minyak mereka kalau habis. Sedangkan 5 orang gadis yang lain tidak membawa banyak persiapan, dan saat mempelai pria datang, minyak di lampu mereka sudah habis. Ketika mereka pergi membeli minyak baru, pintu sudah tertutup dan mempelai mereka sudah masuk ke dalam ruang perjamuan dengan 5 gadis yang sudah siap menunggu mereka.5 gadis yang masuk ke dalam perjamuan adalah seumpama 5 gadis yang siap masuk ke dalam kerajaan Allah. Persiapan lampu dan minyak yang dibawa oleh gadis- gadis itu untuk menjemput mempelai prianya adalah seumpama persiapan kita untuk menjamu Allah.Bagaimana persiapan kita?Sudahkah kita mempersiapkan Rohani kita sebaik mungkin untuk menjamu Allah yang kita tunggu-tunggu? Renungan ini menjadi refleksi sendiri untuk saya juga, mungkin ada waktu nya kadang dimana kita merasa malas berdoa, malas pergi gereja, malas melakukan pelayanan, diakibatkan satu atau lain hal.Dalam hati kita berkata, Tuhan pasti mengerti, jalanan macet, saya berdoa dari rumah saja.Bukan berarti kita tidak bisa berdoa dengan khusyuk dari rumah, tapi berdoa di gereja untuk menghadiri misa Ekaristi mempunyai makna yang sangat penting untuk Rohani kita. Ada banyak hal lain yang bisa mengisi Rohani kita, apakah kita sudah berusaha sebisa mungkin untuk mengisi Rohani kita? Selama kita masih bisa, selama rohani dan jasmani kita masih membolehkan, marilah kita berusaha sebaik mungkin untuk mengisi Rohani kita dan kalau kita bisa, alangkah baiknya kita bisa mengisi Rohani orang-orang di sekitar kita juga. Renungan hari ini mengingatkan kita, bahwa kita tidak akan pernah tahu kapan Yesus akan kembali, dan kapan kerajaan Allah akan datang. Sebagai anak-anak Allah, akan siapkah kita sewaktu-waktu kerajaan Allah datang hari ini ? God Bless. Vanessa
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Talenta yang terpendam
Sabtu 2 September 2017 Mat 25 : 29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Yohanes Fransiskus Burte, Severinus Girault, 1Tes. 4:9-11; Mzm. 98:1,7-8,9; Mat. 25:14-30
Di sebuah bar, seorang Pemain piano diminta untuk tidak bermain piano tetapi menyanyi. Si pemain piano menolak dengan alasan ia tidak bisa menyanyi. Pemilik bar berkata, “Saya tidak membutuhkan pemain piano disini, tetapi seorang penyanyi. Kalau kamu tidak mau menyanyi, saya tidak akan membayar.”Dengan terpaksa, si pemain piano itu mulai menyanyi. Dan belum pernah ada orang yang mendengar lagu Mona, Mona Lisa seindah malam itu saat dinyanyikan oleh si pemain piano, Nat King Cole, yang akhirnya menjadi penyanyi ternama. Dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang talenta dikisahkan seorang tuan hendak bepergian jauh (Mat 25:14-30). Ia memberikan kepada tiga orang hambanya masing-masing lima, dua, dan satu talenta. Ketika sang tuan kembali, ia mendapati hamba yang memperoleh lima dan dua talenta telah mengelola talenta dengan baik, sehingga menghasilkan dua kali lipat. Maka, sang tuan pun memujinya. Sedang hamba yang memperoleh satu talenta malah menguburnya dan tidak menghasilkan apa-apa, sehingga sang tuan menegurnya dengan keras. Melalui perumpamaan tersebut kita belajar bahwa setiap orang pada dasarnya punya talenta. Tidak ada orang yang sama sekali tidak diberi talenta apaapa oleh Tuhan. Hanya memang ada yang diberi banyak, ada yang diberi sedikit. Namun, banyak dan sedikitnya talenta itu bukan soal, sebab yang penting adalah bagaimana kita mengelolanya. Apakah kita mengelolanya dengan baik, sehingga menjadi berkat? Atau, malah menguburnya dan tidak menghasilkan apa-apa. Mari mulai hari ini, ambil keputusan untuk mengembangkan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita untuk jadi berkat bagi orang lain/sekitar kita :) Tuhan Memberkati. FLO
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
14 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Hidup yang Berarti Hari Minggu Kitab Suci Nasional Yer. 20:7-9; Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9; Rm. 12:1-2; Mat. 16:21-27
Minggu 3 September 2017
Mat. 16:26, “Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”
Pernahkah Anda hampir kehilangan nyawa?Entah itu karena kecelakaan ataupun luput dari kecelakaan maut yang hampir merenggut jiwa Anda?Atau Anda pernah mengalami mukjizat penyembuhan dari penyakit yang mematikan?Saya sering mendengarkan kesaksian orang-orang yang hampir kehilangan nyawanya namun Tuhan masih memberikan waktu bagi orang tersebut untuk hidup. Saya sendiri hampir kehilangan nyawa saya ketika saya mengalami kecelakaan di tahun 2003. Waktu itu saya masih bekerja di sebuah travel agent di Bali dan di pagi hari saya mengendarai sepeda motor di jalan by pass Ngurah Rai menuju kantor saya yang letaknya di daerah Sidakarya. Tepat di perempatan menuju daerah Sanur, saya menabrak sebuah truk sampah. Motor saya hancur. Saya tidak sadarkan diri.Tapi, Tuhan masih memberikan saya kesempatan hidup kembali setelah saya dibawa ke Rumah Sakit Sanglah. Ketika saya mengalami bahwa Tuhan masih memberikan kesempatan saya untuk hidup membuat saya merenung, “Untuk apa saya memperoleh seluruh dunia, kekayaan dan lain sebagainya tetapi nyawa saya hilang.” Bacaan hari ini begitu menusuk saya yang mengatakan, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” Nyawa adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidup kita.Tanpa nyawa, seseorang tidak dapat hidup atau dapat dikatakan mati.Dalam permenungan ini kita tidak usah berpikir untuk mati dulu, tetapi bagaimana kalau kita yang nyatanya masih hidup ini bisa dikatakan “tidak bernyawa”.Hidup yang tidak bergairah, hidup yang tidak punya tujuan.Lebih baik mati daripada hidup tetapi tidak benar-benar “hidup”. Dengan kata lain, apa gunanya seseorang mempunyai tempat tidur mewah dan empuk tetapi tidak dapat tidur nyenyak. Apa gunanya mempunyai makanan yang enak dan bergizi tetapi tetap sakit, apa gunanya mempunyai uang tetapi hidup di “padang gurun” sehingga uang itu tidak dapat dibelanjakan dan lain sebagainya. Mari, untuk kita yang masih hidup, gunakanlah hidup kita yang masih bernyawa ini dengan hal-hal yang berguna bagi sesama dan Tuhan, yang mempunyai “arti” sehingga orang lain bisa melihat karya-karya kita dan memuliakan Allah Bapa di surga. Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Pengajar di sekitar kita
Senin 4 September 2017
Luk 4:22 Dan
semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?”
Rosa dari Viterbo 1 Tes 4:13-17a ; Mzm 96:1,3,4-5,11-12,13 ; Luk 4:16-30
Ada seorang tukang parkir di sebuah bank yang dulu sering saya jumpai ketika saya ke Bank tersebut. Tetapi untuk waktu yang cukup lama saya tidak mengunjungi bank tersebut. Kemudian suatu hari saya kembali mengunjungi bank tersebut dan saya bertemu tukang parkir tersebut. Dia masih mengingat saya dan menyapa saya dengan sangat ramah, bagaikan seorang teman yang lama tidak berjumpa.Hal itu membuat saya tercengang, karena sebelumnya saya tidak pernah mengobrol dengannya. Ketulusan suaranya-lah yang membuat saya tercengang.Dan entah mengapa hal itu membuat hati saya hangat, senang rasanya seakan-akan dunia begitu indah dan menyenangkan, hehehe.Memang yang dia lakukan mungkin adalah bentuk pelayanan baginya.Tapi tanpa dia sadari hal itu membuat saya merenung.Betapa baiknya andai di dunia ini semua orang bisa sepertinya, membagikan ketulusan pada orang-orang disekitar kita.Pada dasarnya saya termasuk tipe yang cuek, tapi sejak pagi itu, saya ingin berubah, belajar menghargai kehadiran orang lain secara personal. Dalam injil Lukas 4: 16-30 , Yesus mengajar orang-orang yang hadir saat itu di rumah ibadat. Tapi karena di mata mereka Yesus dipandang hanya sebagai anak tukang kayu yang mereka tahu, maka pengajaran Yesus yang berisikan kebenaran pun tidak mereka anggap. Dalam hidup ini, sering kita terpaku pada pengajaran-pengajaran tokoh-tokoh yang terkenal.Padahal kalau kita mau peka, banyak pengajaran yang bisa kita dapat dari orang-orang yang hadir, mampir bahkan mungkin sekedar lewat di kehidupan kita. Pengajaran tersebut bisa berupa sikap, pemikiran ataupun kisah hidup mereka. Kadang Tuhan mengajar kita lewat orang yang kita anggap bukan siapa-siapa, yang kita tidak anggap kehadirannya, tapi justru Tuhan pakai untuk menyadarkan/ menolong/ menegur/ menguatkan kita tentang suatu hal.Tuhan bisa pakai siapapun untuk menyapa dan mengajar kita dalam kehidupan ini. Jesus Bless Us Lia
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0815573 4415 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
16 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Mau mengenal Yesus lebih dalam lewat ketaatan
Selasa 5 September 2017
Maria Magdalena Starace, Teresa dari Kalkuta 1Tes. 5:1-6,9-11; Mzm. 27:1,4,13-14; Luk. 4:31-37
Lukas 5:4 Setelah selesai
berbicara, Ia berkata kepada Simon, “bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
Kita semua tentu tahu sosok St. Petrus seperti apa? Dan latar belakang kehidupannya? Ia adalah orang yang sangat sederhana dan pekerjaannya adalah seorang nelayan. Di dalam kesederhanaannya lahir sebuah kerendahan hati dan sebuah pengharapan untuk mengenal sosok seperti apakah Yesus? Sikap dari kerendahan hati yang dimiliki oleh St Petrus membuat Ia semakin membuka diri untuk mau mendengarkan dan memiliki komitmen yang kuat untuk mau melaksanakan apa yang Tuhan Yesus perintahkan kepadanya. Ketaatan adalah kunci dari sebuah pengharapan untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Siapapun kita dan situasi apapun yang kita hadapi, disaat kita mengandalkan Tuhan dan berharap serta mendengarkan dan memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan niscaya kita akan memperoleh jauh dari yang kita harapkan. Contoh sebagai orang tua yang taat dan setia akan imannya dan melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh Allah yaitu mendidik dan membantu perkembangan iman anakanak mereka dan memberi teladan yang baik untuk bertumbuh dan percaya akan rencana dan kehendak Allah. Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk kehidupan anak-anak mereka, dengan berdoa dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Begitu pula sebagai seorang anak akan berhasil apabila mereka mendengarkan orang tua mereka dan memiliki komitmen yang kuat untuk belajar dan dengan taat melaksanakan tugas dan kewajiban mereka serta berdoa dengan tekun dan niscaya akan memperoleh hasil yang terbaik. Dengan demikian ketaatan seorang yang percaya kepada Allah lebih didasarkan pada kehadiran kehendak Bapa serta rencana penyelengaraan Ilahi-Nya daripada kehendak manusia saja. Pandangan tentang manusia bahwa ia bukannya tuan atas nasibnya pun pula bukan budak dari kelemahan yang lain. Kita adalah putra-putri Allah Bapa yang selalu di naungi dan dihidupi oleh cinta-Nya yang mengubah manusia, dan yang menghendakiagar si manusia menanggapi tawaran perjanjian dengan cinta penuh ketaatan. Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Rabu 6 September 2017
Kekuatan Syukur - terutama dalam kesulitan
Kol.1:3“Selalu mengucap syukur
kepada Allah, setiap kali berdoa.”
St. Bonaventura dari Forli Kol. 1:1-8; Mzm. 52:10,11; Luk. 4:38-44
Dalam sebuah misi di sebuah paroki di Sydney – Australia tahun lalu saya dan beberapa teman dari MGL (Missionaries of God’s Love) melakukan evangelisasi di jalan-jalan kota (Street Evangelization) dan mengundang mereka untuk datang ke gereja. Sebagaimana negara sekuler banyak orang tidak beragama dan ketika kami berbicara tentang kasih Allah mereka membalasnya sebagai “omong kosong” atau “sampah” (do not talk about rubbish to me). Saya dan seorang teman bahkan didorong dan diludahi hanya karena berbicara tentang cinta Allah. Saya menyepi di sebuah bangku taman lalu duduk sendiri merenung, marah, kecewa dan merasa sudah gagal. Saya berdoa “Tuhan mengapa susah sekali menjadi pengikutmu?Saya didorong, dihina dan bahkan diludahi.Saya datang ke sini mau mewartakan kasih-Mu kepada mereka bukan menyesatkan mereka.”Saya terdiam, tidak tahu harus bagaimana dan air mata saya jatuh perlahan.Saya menangis dalam diam yang panjang.Saya mendengar sebuah suara yang lembut di lubuk hatiku “Terima kasih telah menemaniku di jalan salib ini, Aku ditampar, diludahi dan disiksa hingga wafat di Kayu Salib.”Saya bangun dari situ dan mulai mewartakan tentang kasih dan karya keselamatan Allah lebih berani.Ada kekuatan baru yang mendorongku dan saya tahu itu adalah Roh Kudus. Dalam suratnya yang ia tulis dari sebuah penjara St Paulus mengajak umat Kristus di Kolose dan untuk kita hari ini agar selalu bersyukur dalam segala situasi hidup kita, bukan hanya saat sukses dan tawa bahagia termasuk saat kita gagal, kecewa dan menangis. Bersyukurlah dalam segala hal karena Yesus selalu ada dalam segalah situasi melalui Roh Kudus.Roh-Nya selalu memberi semangat baru dalam menjalani hari-hari hidup kita. Fr Lee Risar MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
18 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Pindah Kuadran Kol. 1:9-14; Mzm. 98:2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 5:1-11.
Kamis 7 September 2017
Luk.5:10b ; “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
Para Pencinta Firman Allah yang dikasihi Tuhan, Sembilan tahun lalu saya memutuskan untuk mengambil program pensiun dini di perusahaan tempat saya mengabdi hampir 17 tahun lamanya. Saat itu saya belum terbayang bahwa saya akan meninggalkan kemapanan dan kenyamanan yang selama sekian lama saya nikmati. Kenyamanan itu tentu berdampak luas dalam keluarga kami. Namun demikian melihat bahwa ‘kapal’ yang saya tumpangi tidak jelas akan berlabuh dimana, saya memutuskan untuk mengambil keputusan hengkang dari pekerjaan itu. Saudaraku, ketika Petrus mendapat perintah untuk menjala lagi, kita semua tahu bahwa tanggapannya terhadap Allah cukup sinis, mengingat bahwa Petrus adalah nelayan sejati yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk menjala ikan. Tentu dia mengetahui kapan saatnya untuk melaut, melihat dan merasakan arah angin dan gerakan gelombang. Setelah semalaman tak mendapat tangkapan apa pun bukanlah mudah bagi Petrus untuk melawan kata hatinya untuk menjala lagi. Sebagaimana saya dan juga Petrus, kami tetap memutuskan untuk berbalik dan melakukan apa yang kami anggap baik walau belum cukup jelas kemana arah yang kami tuju. Sekali lagi sebagaimana Petrus, saya belum membayangkan bahwa pelayanan saya yang dahulu membentuk saya kepada sebuah panggilan untuk menjala ke tempat yang lebih dalam.Saudaraku, jika saya boleh saksikan, bukanlah mudah berpindah kuadran, dibutuhkan suatu kenekatan dan juga mujizat dari Allah untuk membentuk hidup kita.Menjala manusia mempunyai resiko yang jauh lebih besar dari angin ribut di tengah lautan – atau untuk saya ketika bekerja di penerbangan lebih berbahaya dari pada menaikkan passenger ke pesawat yang salah.Namun satu yang saya yakini adalah pahala ‘ikan yang tak terhitung’ baik di dunia maupun kelak di rumah Bapa yang abadi.Upahmu besar di Sorga. Kontemplasi: Apakah pernah aku menolak Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan? Refleksi: Beranikah aku mengambil langkah sesuai yang Tuhan pimpinkan dalam hidupku? Doa: Bapa Sorgawi kami memohon kekuatan dari padaMu untuk percaya teguh terhadap pimpinanMu di dalam hidup kami.Amin. Perutusan: Aku akan menyerahkan seluruh hidup dan kehidupanku kepada penyelenggaraan Allah dan bekerja bersama Allah untuk mendapatkan lebih banyak ‘tangkapan’ Tina B. Herman
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Memaknai Kelahiran
Jumat 8 September 2017
Lukas 23: “Sesungguhnya, anak dara itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak lakilaki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita
Pesta Kelahiran S.P. Maria Mi. 5:1-4a atau Rm. 8:28-30; Mzm. 13:6ab,6cd; Mat. 1:1-16,18-23
Hari ini Gereja merayakan Pesta Kelahiran S.P. Maria. Gereja melihat betapa pentingnya peranan Maria dalam karya penyelamatan Allah kepada manusia yaitu sebagai perantaraan Allah melalui Maria untuk melahirkan Kristus. Ada beberapa hal juga yang menjadi dasar Gereja untuk menetapkan ini selain dari Kitab Suci yaitu Katekismus Gereja Katolik dan beberapa dokumen lainnya seperti Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium, juga tradisi dalam Gereja yang lebih dari 1500 tahun lamanya, ditambah dengan Surat Ensiklik Redemptoris Mater dari Paus Yohanes Paulus II. Merayakan dan meperingati hari kelahiran adalah hal yang sering kita lakukan. Kita bersyukur kepada Tuhan sudah begitu baik memberikan kesehatan rejeki dan berkat, merasakan bahagia karena ada kegembiraan bersama keluarga, sahabat.Dibalik rasa syukur dan kegembiraan yang kita rasakan tersebut apakah kita pernah memaknai hari kelahiran kita?Sehubungan dengan Pesta Kelahiran S.P. Maria? “Ooh..Bunda Maria kan memang luar biasa sudah dirancangkan oleh Allah dan juga dinubuatkan oleh nabi. Lha saya ini siapa?” Pertanyaan yang sama ini pasti akan muncul dari kita. Bunda Maria juga tidak pernah tahu akan terjadi seperti itu. Kelahiran kita di dunia ini sudah menjadi rencana dan rancangan Allah tersendiri bagi kita masing-masing untuk ikut berperan serta dalam kehendak Tuhan dan mewartakan kerajaanNya. Setiap dari kita punya peran istimewa dalam rencana keselamatan Allah, butuh kerendahan hati untuk menjawab” YA” atas panggilanNya. Hari ini dan sekali lagi, kita belajar dan akan terus belajar dari kehidupan dan perjalanan iman Maria untuk menjadi ziarah iman kita semua. Pesta kelahiran S.P. Maria tidak hanya sekedar peringatan melainkan pemaknaannya yang secara khusus dalam misteri penyelamatan Allah.Sebagaimana dahulu kejatuhan “EVA” dalam dosa, dan Allah merancangkan keselamatanNya bagi manusia melalui “AVE”. Terpujilah Bunda “AVE MARIA” sepanjang segala masa. Amin Birendra
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
20 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Jangan mau di geser dari pengharapan Injil Frederik Ozanan, Petrus Klaver Kol. 1:21-23; Mzm. 54:3-4,6,8; Luk. 6:1-5
Sabtu 9 September 2017
Kol 1 : 23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan injil”
Aduh, kata kata rasul Paulus ini kalau dibaca rasanya bikin mules, tetap tekun tetap teguh tidak bergoncang dan jangan mau digeser dari pengharapan injil. Yang terlintas di pikiran, seandainya saya berada di posisi Ahok, bagaimanakah keadaan iman saya ?masih bisakah bertekun dalam iman dan tidak bergeser dari pengharapan injil.Entah ya, saya juga tidak tau bagaimana pergumulan batinnya. Dulu saat berada di titik nol hidup saya, setiap saat saya menangis dan bicara dengan Tuhan dalam hati, berlutut terasa berat, beda dengan kondisi sekarang yang sudah melewati badai, berlutut terasa ringan dan mudah dilakukan. Tapi dulu ketika dua lutut menyentuh tanah, terasa dingin terasa sakit terasa lelah, semua menjadi campur aduk. Saya pernah nonton film Soul Surfer, diangkat dari kisah nyata surfer usia 13 tahun yang tangannya putus digigit hiu. Dunia berubah 180 derajat, disaat masih punya banyak mimpi dan harapan harus kandas karna cacat. Saya ingat, saat bergumul, dia berpegang pada kalimat indah di Yeremia 29:11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan rancangan yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan saat memutuskan percaya sepenuhnya pada rancangan Tuhan, dia bangkit kembali menjadi surfer seperti impian dia, meski cacat dengan hanya punya sebelah tangan. Percaya akan masa depan yang penuh harapan dengan tetap teguh dalam iman. Sama dengan Bethany dalam kisah soul surfer, ayat Yeremia ini pula yang membuat saya menghapus airmata saya.Semua rancangan Tuhan itu rancangan damai sejahtera. Meskipun saat ini saya belum menemukan pasangan hidup saya, bukan berarti saya menjadi ‘kurang’, salah kalau saya mempunyai pikiran seperti itu, hidup saya akan kurang bila tidak memiliki Tuhan dalam hidup saya. Saya percaya setiap dari kita diciptakan Tuhan dengan sedemikian rupa, bukan untuk kesenangan pribadi kita, akan tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Maka saya mau terus berharap pada hari esok yang lebih baik setiap harinya, didalam Tuhan. Syaloom Agnes
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Konflik
Minggu 10 September 2017
Mat.18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka
Yeh. 33:7-9; Rm. 13:8-10; Mat. 18:15-20
Apakah ada keluarga atau rumah tangga yang sempurna? Kemudian pertanyaan berikutnya adalah, sempurna seperti apa? Kalau sempurna yang berarti tidak ada konflik, maka saya bisa pastikan tidak ada keluarga atau rumah tangga yang sempurna, dan karena itu tidak ada masyarakat yang sempurna atau negara yang sempurna. Tidak ada lingkungan dan wilayah yang sempurna serta tidak ada Paroki dan Keuskupan yang sempurna. Tidak ada komunitas biara yang sempurna, tidak ada kongregasi yang sempurna dan karena itu tidak ada Gereja yang sempurna.Karena di mana dua atau tiga orang berkumpul, di situ konflik selalu ada di tengah-tengah mereka. Di dalam Kongregasi Missionaries of God’s Love (MGL) tempat saya dibentuk dan kemudian menjadi Imam, ada satu bahan pembinaan berlanjut (on-going formation) yang namanya conflict and resolution. Namun, bukan berarti kami lantas menjadi yang paling hebat dalam hal menghadapi dan konflik dan mencari jalan keluarnya. Saya yakin bahwa barang siapa tidak siap menghadapi konflik, maka dia tidak siap untuk menjadi seorang Missionaries secara penuh. Demikian halnya dengan orang yang mau berkomitmen ke dalam suatu komunitas atau yang menyiapkan diri untuk berkeluarga, tiap-tiap pribadi harus siap menghadapi konflik bersama-sama.Kita tidak boleh terjebak pada pandangan semu bahwa komflik harus dihindari. Yesus sadar bahwa di saat dua atau tiga orang berkumpul, entah dalam namaNya atau pun tidak, konflik selalu akan muncul, karena benturan dua keinginan yang berbeda. Anjuran Yesus untuk kita jika ada dalam situasi konflik adalah correctio fraterna atau fraternal correction. Tradisi correctio fraterna memang lebih populer di kalangan komunitas biarawan dan biarawati, namun bisa juga dipraktekkan di dalam keluarga atau di dalam masyarakat dan komunitas. Syarat utama adalah adanya kesatuan visi dan misi, kerendahan hati dan kemauan untuk mencapai kepentingan bersama, bukan untuk membela diri sambil menyalahkan orang lain. Seringkali di dalam komunitas atau keluarga kita lebih suka menghindari konflik ketimbang menghadapi konflik. Kita cenderung untuk mendiamkan konflik dan kemudian menceriterakan konflik itu kepada orang lain yang tidak ada hubungannya dengan konflik yang kita alami dengan tujuan untuk mencari pembenaran atau dukungan moril. Yesus tidak mengajarkan gossip, melainkan mendorong tiap orang untuk saling mengoreksi satu sama lain demi kepentingan bersama. Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
22 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Shining bright like a Diamond Yohanes Gabriel Perboyre Kol. 1:24-2:3; Mzm. 62:6-7,9; Luk. 6:6-11,
Senin 11 September 2017
Ams 8 :11 “ Karena Hikmat lebih
berharga daripada berlian”
Berlian, bentuknya seperti apa sih? Saya sendiri sudah berumur 37tahun belum pernah lihat berlian dengan mata telanjang, paling paling lihat yang ada di anting anting, yg besarnya ga lebih besar dari 1 biji ketumbar. Terus saya google berapa sih harga berlian, eh kebuka yang loose diamond paling murah harganya $3500, hamper 40juta. Dan beratnya hanya 1 karat kecil banget. Terus hikmat ini berapa harganya, kok bisa lebih berharga daripada berlian? Ya kita pernah baca cerita mengenai raja Salomo yang bijaksana, dengan karunia hikmat Dia menyelamatkan bayi dari seorang perempuan yang mengaku sebagai ibunya.Nabi Salomo adalah seorang yang paling berhikmat sampai sekarang. Maka marilah kita meminta Roh Hikmat kepada Tuhan sehingga kita bisa mengambil keputusan secara bijak, tidak dengan emosi tidak pula dengan perasaan egoisme yang kita miliki.Keputusan bijak yang kita ambil terkadang memberikan berkat berlebih kepada kita, mungkin tidak secara materi TETAPI juga tidak bisa dibandingkan secara materi. Menurut saya, perlu sekali kita belajar kepada orang orang yang lebih berumur, berkomunikasi dan bercerita.Karena mereka lebih banyak makan garam kehidupan ini, banyak hal yang mereka salah ambil begitu pula banyak kesempatan yang bisa mereka raih. Dari situ akan banyak nasehat nasehat dari mereka kepada kita, nasehat tersebutlah yang membuat kita belajar kembali mengenai benar atau tidak, baik atau tidak nya kita dalam mengambil keputusan. Kita tidak bisa menyamai hikmat dari Raja Salomo, tetapi paling tidak kita belajar menjadi bijaksana.Kita belajar berkilau seperti berlian dengan kebijaksanaan yang Tuhan berikan. Tuhan Yesus memberkati Prast
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Keteguhan Iman
Selasa 12 September 2017
Kol.2:6-7: Kalian telah menerima kristus
Yesus Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidup kalian tetap didalam Dia. Hendaklah kalian berakar didalam Dia dan dibangun diatas Dia.
Petrus Tarentasiensis Kol. 2:6-15; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11; Luk. 6:12-19
Didalam Injil saya menemukan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jiwa saya yang lemah ini. (St.Teresia dari kanak-kanak Yesus) Halo para pembaca dan penulis Fj, hari ini kita diingatkan kembali oleh bacaan dalam kitab suci yakni soal memilih dan dipilih. Ya sebagaimana dalam bacaan pertama, Rasul Paulus, menegaskan bahwa kita yang menerima Kristus Yesus berarti sudah disunat bukan secara lahiriah melainkan sunat didalam kristus ialah, penanggalan Tubuh yang berdosa. Rasul Paulus juga mengingatkan kita, hendaknya kita tetap hidup dan bersatu didalam kristus Yesus, dalam keteguhan iman karna Dia adalah kepala semua pemerintah dan penguasa. Sebab kita semua telah dikuburkan bersama kristus dalam pembabtisan dan dibangkitkan bersama Dia oleh kepercayaann kita akan karya kuasa Allah. Ketika kita memiliki iman akan Kristus, maka kita akan dibangkitkan bersama Dia. Karna Allah sendiri yang menyatakannya. Hari ini juga Tuhan Yesus memilih para Rasul, yang menarik adalah sebelum Ia memilih dan menetapkan mereka sebagai para rasul Yesus berdoa terlebih dahulu. Yesus saja yang ditinggikan oleh Allah selalu berdoa terlebih dahulu sebelum bertindak atau memutuskan segala sesuatu, dalam hal ini Yesus mengajarkan kita agar selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap kehidupan kita, dalam setiap keputusan kita.Yesus seorang yang rendah hati dan taat kepada Bapa lewat sikapnya yakni berdoa. Sering sekali dalam injil kita menemukan bacaan yang menyatakan bahwa Yesus sedang berdoa kepada Bapa. Allah telah memilih kita dan membebaskan kita dari belenggu dosa dan maut yang membinasakan tubuh jiwa dan roh kita. Oleh sebab itu kita juga dituntut untuk memilih cara hidup yang dipilih Allah untuk kita yakni percaya kepada Yesus Putranya. Mari mendekatkan diri kepada Yesus lewat hidup doa, baca firman,pelayanan dan selalu bersyukur akan apa yang kita peroleh secara cuma - cuma dari Allah. Marilah berdoa, Allah bapa yang maha kuasa tinggal selalu dalam hati dan pikiran kami agar kami mampu dan peka akan karya penyelamatanMu. Semoga bulan kita suci ini menambah semangat kami dalam membaca dan mendengarkan firmanMu serta mengamalkannya. Amin God Bless Rossa Olla DT
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
24 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Apakah saya sudah bahagia ? Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus Kol. 3:1-11; Mzm. 145:2-3,10-11,12-13ab; Luk. 6:20-26
Rabu 13 September 2017
Lukas 6:24 “Celakalah kamu, hai kamu yang kaya karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu”
Salam Fresh juice !!! Sabda Yesus berbahagialah hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Sebuah Refleksi pertanyaan kehidupan, apakah saya sudah bahagia ??? Bahagia adalah sebuah perasaan atau keadaan pikiran yang ditandai oleh kesenangan, kepuasan, kenikmatan atau suatu rasa emosi diri yang membuat hidup terasa senang. Hampir setiap orang di muka bumi ini mencari kebahagiaan tapi seringkali sangat sulit menemukan kebahagian didalam dunia ini.tapi kedamaian sebernanya tergantung pada pola pikir kita sendiri. Apakah kita mau bersedih atau mau bahagia itu adalah pilihan dari emosi kepribadian dari kita sendiri.Hari ini Tuhan mengajarkan kita sebagai umat pilihan Allah bahwa kita diberikan hak bahagia, bukan saja bahagia di bumi tapi sampai bahagia didalam kerajaan allah.
Sebuah cerita dari sahabat saya yang sudah cukup sukses dengan memiliki tempat usaha sendiri, punya istri dan dua anak tapi disaat karir/usaha bisnisnya sedang maju, temanku ini terlibat Narkoba hingga akhirnya dipenjara. Kesuksesan yang diraihnya selama ini hilang seketika bahkan akhirnya membuat temanku menjadi miskin, ditinggakan anak istri dan akhirnya meningga dunia.Maka berhati hatilah dengan kekayaan duniawi karena bisa membawa kita jatuh didalam dosa. Mempunyai cita cita menjadi sukses tidak salah dan itu merupakan salah satu semangat Hidup, kesuksesan dapat membuat kita Bahagia, keluarga menjadi bangga, kita merasa bahagia tapi apakah ditengah kesuksesan itu kita masih berjalan dan berfokus pada Tuhan..?? Contoh kehidupan Ini menjadi refleksi kehidupan kita masing masing, Jangan Takut mendekat pada Tuhan sebagai Sumber Kebahagiaan sejati. Mari kita berdoa mendekatkan diri dengan Tuhan dan kita melihat jalan hidup kita lagi, Apakah Saya Sudah bahagia...??? #JanganLupaBahagia #KeepSmile Salam Penuh Kasih, Maurits
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Salib Suci
Kamis 14 September 2017
Yoh 3:17:”Sebab Allah mengutus
Anak-Nya kedalam dunia bukan ntuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia”.
Pesta Salib Suci Bil. 21:4-9; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38; Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17
Hari ini kita merayakan pesta Salib Suci. Salib, tempat Tuhan Yesus kita itu tergantung terdapat di dalam gereja, pada dinding rumah dan kamar bahkan juga dipakai sebagai perhiasan karena salib mempunyai arti yang sangat penting yaitu mengingatkan kita akan mengobanan Yesus demi menebus dosa-dosa kita seperti yang tertulis dalam injil hari ini :” Sebab Allah mengutus Anak-Nya kedalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia”. Ketika berbicara tentang salib, kita berbicara tentang derita dan kemenangan, karena tiada kemenangan tampa salib dan pengorbanan seperti yang telah dilaksanakan oleh Yesus sendiri yang dengan rela telah mengorbankan hidup-Nya demi keselamatan kita. Sebagai pengikut Kristus memikul salib demi Kerajaan Allah telah dimulai sejak jaman para rasul . Sejarah mencatat diantaranya ; Matius dibunuh dengan pedang di Ethopia, Markus diseret di Mesir dengan kuda sampai mati, Lukas digantung di Yunani, Yohanes pernah digoreng di dalam minyak mendidih namum dia selamat, Petrus disalib dengan kepala dibawah, Andreas disalib dengan palang X, Yakobus saudara tiri Yesus dilempar kebawah dari puncak bumbungan bait Allah, Yakobus anak Zebedeus, Matias dan Paulus dipenggal, Bartolomeus dicambuk, Thomas ditombak , Yudas saudara Yesus dipanah. Sebagai murid Kristus masa kini, kita juga harus memikul salib kita masing-masing. Salib kita sekarang lebih bersifat abstrak karena tidak terlihat seperti salib dari kayu palang yang dipanggul oleh Yesus atau sampai menumpahkan darah seperti para rasul / martir, namum demikian bukan tidak mungkin dalam keadaan tertentu kita juga diminta untuk mengurbankan hidup kita demi Kerajaan Allah. Salib jaman sekarang lebih dalam kehidupan sehari-hari seperti masalah keuangan, kesehatan, keluarga dan lain sebagainya dimana dibutuhkan banyak kesabaran, kerendahan hati dan kasih pada sesama. Walau tidak terlihat , salib/beban hidup kita kadang dapat terasa sangat berat, sehingga hampir-hampir jika tidak ditopang oleh Yesus, kita tidak kuat untuk menanggungnya. Betty
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0815573 4415 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
26 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Menembus Jiwa Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita br. 5: 7-9; Mzm 31:2-3a,3b-4,5-6,15-16,20; Yoh. 19:25-27 atau Luk. 2:33-35
Jumat 15 September 2017
Luk 2:35
“Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri”
Tanggal 14 September kemarin kita telah merayakan pesta Salib Suci. Hari ini kita memperingati Maria sebagai Bunda Berdukacita. Mendengar gelar yang diberikan kepada Maria ini spontan pikiran kita terarah pada penderitaan yang ia alami selama hidupnya di dunia. Dengan mengenal bacaan-bacaan suci dalam Alkitab, kita dapat memahami bahwa Maria bukan hanya sebagai “yang penuh rahmat” tetapi juga sebagai seorang “martir” setelah puteranya. Maria, hamba Allah yang rendah hati, pada waktu menerima kabar malaikat Gabriel tentang kelahiran Yesus, ia memberi jawaban “ya” kepada Allah tanpa tergesa-gesa: “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu” (Luk 1, 38). Dengan persetujuannya juga ia menjadi Bunda Allah: “Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhan datang mengunjungi aku?” (Luk 1, 47) kata Elisabet yang tengah dinaungi Roh Kudus. Malaikat menyapa Maria sebagai yang penuh rahmat dan Gereja memberi gelar kepadanya sebagai “yang tak bercela” (Imakulata). Kedua gelar ini erat kaitannya dengan misteri penebusan umat manusia. Maria adalah teladan iman kita. Di dalam ziarah imannya, Maria tidak menyerah namun berserah pada belaskasih Allah. Di dalam devosi yang terkenal, Maria dilukiskan dengan tujuh pedang yang menusuk hatinya, yaitu ketika mendengar nubuat Simeon, saat pengungsian ke Mesir, ketika menemukan Yesus di bait Allah, dalam jalan salib puteranya, saat menyaksikan wafat Yesus di bawah kaki salib, ketika Yesus diturunkan dari salib, dan saat Yesus dimahkamkan. Maria bertumbuh dalam iman, justru pada saat-saat “pedang menembus jiwanya”. Ia mengambil bagian penuh dalam penderitaan puteranya. Ketika berada di bawah kaki saliblah jawaban “ya” yang ia berikan untuk menjadi bunda penebus menjadi sempurna. Kita diundang untuk belajar dari Maria: bertumbuh dalam iman dan memaknai penderitaan yang dialami dengan menyatukan setiap penderitaan kita dengan penderitaan Kristus. Dengan merenungkan penderitaan Maria, penderitaan kita akan terasa lebih ringan karena kita disadarkan bahwa di balik penderitaan yang dialami, ada kemenangan Paskah Kristus yang dapat kita raih. Semoga dengan pertolongan doa Maria, Bunda umat beriman,, kita diberi rahmat keteguhan iman dan pengharapan dalam penderitaan hingga akhir, seperti Bunda Berdukacita. Amin. SR. MARIA BENEDICTA, OSB
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Sabtu 16 September 2017
Membangun di atas dasar yang teguh
Lukas 6:48a, “Ia sama dengan
orang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu...”
Peringatan Wajib St Kornelius dan St Siprianus 1Tim. 1:15-17; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 6:43-49
Membangun sebuah rumah, sama dengan orang membangun bisnis, atau membangun sebuah komunitas. Diperlukan fondasi yang kuat, sehingga tak akan mudah rusak oleh perubahan cuaca, iklim, jaman teknologi, atau apa pun itu. Kita pasti sering membaca kisah-kisah orang sukses yang mendunia, minimal mereka berjuang selama 10th lebih, sebelum akhirnya dikenal. Begitu juga dengan perjuangan membangun komunitas pelayanan. Komunitas DOJCC mulai dibangun di Bali, setelah usianya 30th dibangun di Australia. Sedangkan DOJCC Bali sekarang sudah berusia 13th. Saya teringat perjuangan kami membangun PD Algonz, PD don Bosco, WartaFX, DOJ Bali, Adorasi Abadi, di awal-awal tahun, juga menyaksikan pembangunan Gereja dan KlinikFX. Tidak mudah. Di masa-masa “menggali dalam-dalam dan meletakkannya di atas batu,” hal yang paling dibutuhkan adalah kekuatan Kasih (1Kor 13) terutama kepada Tuhan, dan yang kedua, kepada sesama (satu team). Juga tidak tergiur untuk merubah pola dasar atau tertarik membangun yang lain, sedangkan ini sedang dibangun, atau yang kita sebut ‘komitmen’.” Dalam masa-masa membangun komunitas yang dimana saya pernah bergabung, saya ingat pesan yang saya percayai datang dari Roh Kudus, yakni “Sesuai pesan Rasul Paulus ‘Berdoalah meminta karunia untuk membangun, bukan untuk meruntuhkan’ yang juga dipesankan oleh St. Yohanes Paulus II, ‘Orang harus menyelesaikan apa yang sudah dimulainya.’ Dalam membangun, tentu ada saat lelahnya, ada kesalahan, percayalah bahwa Tuhan akan membantu menyembuhkan dan memperbaikinya (Yeremia 31) dari begitu banyak ayatnya, pasti Tuhan berbicara lewat salah satu ayat, misalnya ayat 3-6, 12-14, dll; Juga dalam masa sulit janganlah kita kehilangan harapan dan impian, sesuai Filipi 4:2-9 dan Tawarikh 4:10 yang dikenal sebagai ‘Doa Yabes’; Lalu ketika diserang oleh kekuatan lain yang ingin menghancurkan kita, Tuhan membela dengan doa Mazmur 35, Mazmur 81-83, Mazmur 91, Yesaya 51; Tapi Ia juga sering mengingatkan agar jujur dan tidak hidup dalam dosa, (Shirak 36-38, Mazmur 25 dan 51). Dan setelah Ia puas dengan apa yang kita kerjakan, hiburan-Nya adalah Yesaya 54 dan janjiNya untuk tetap mem-follow up kerinduan kita untuk melayani-Nya. Tentu bacaan Injil Perjanjian Baru, selalu jadi santapan sehari-hari, untuk mendengarkan pesan Yesus dan membuat kita lebih cinta kepadaNya dan SalibNya. Dalam masa-masa membangun itu pula, kita perlu bersikap terbuka karena ada banyak pesan dan bantuan Tuhan lewat Pemimpin Rohani dan orang-orang lain. Selamat membangun di atas dasar yang teguh. Narita
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
28 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Lunaskan Hutang Sir. 27:30 - 28:9; Mzm. 103:1-2,3-4,9-10,11-12; Rm. 14:7-9; Mat. 18:21-35
Minggu 17 September 2017
Mat 18:28, “Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu.”
Mungkin di antara kita ada yang geram sembari berkata, “Dasar tidak tahu balas budi!” ketika kita menyaksikan kisah hidup yang begitu mengecewakan.Itulah yang terjadi di dalam kisah Injil hari ini dimana seseorang sudah dihapus hutangnya yang begitu besar, tetapi tidak mau menghapus orang yang berhutang kepadanya yang notabene sangat kecil dibanding hutangnya sendiri. Kalau kita bertemu orang yang berhutang banyak terhadap kita, kita akan berkata, “Sudahlah, kauhapus hutang temanmu itu. Kan hutangmu yang lebih besar sudah aku hapus!” Memang ini hanyalah sebuah perumpamaan, tetapi perumpamaan ini benarbenar terjadi di dalam hidup kita bukan saja soal pengampunan tetapi juga soal hutang piutang. Tetapi teman saya ini adalah orang yang sangat murah hati dan sering “menghapus” orang yang berhutang padanya walaupun dia sendiri punya hutang terhadap orang lain. Teman saya ini pernah meminjamkan uang seratus juta kepada temannya beberapa tahun yang lalu, dan sampai sekarang hutang itu belum dilunaskan.Teman saya itu berkata, “Ya sudahlah, anggap saja sudah lunas.Saya malas memikirkannya.” Spontan saja saya menanggapi, “Eh tidak bisa, teman sih teman.Tapi kalo hutang sampai seratus juta, harus ditagih lah.”Ternyata saya sendiri tidak rela hutang itu tidak dilunaskan. Para pembaca Fresh Juice yang saya kasihi, kadang kala di dalam hidup kita kurang atau tidak “rela” mengampuni atau memaafkan.Lebih baik orang yang bersalah itu dihukum daripada diampuni. Dengan kata lain, kita akan jatuh ke dalam lingkaran setan balas dendam dan hanya dapat diputuskan dan dipatahkan melalui sikap memaafkan dan mengampuni. Mari kita mulai “melunaskan” hutang orang yang bersalah kepada kita dengan memaafkan.Memaafkan adalah sikap rendah hati yang melawan ego kita untuk balas dendam.Mengampuni adalah sikap seorang jantan dan bukan pengecut yang terus menagih “hutang” agar dilunaskan. Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Iman
Senin 18 September 2017
Luk 7:9 “Aku berkata kepadamu, imam
sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!”
Yosef dari Copertino, Yohanes Makias 1 Tim 2:1-8 ; Mzm 28:2,7,8-9 ; Luk 7:1-10
Dalam Lukas 7:1-10 kita bisa melihat betapa besar Iman seorang perwira Romawi kepada Yesus. IMAN. Sesuatu yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalani.
Ada sepasang suami - istri yang saya kenal. Di usia tuanya mereka mengenal dan menjadi pengikut Yesus. Tiap Minggu, mereka harus naik kendaraan umum ke kota sejauh kira- kira 15km (sekitar 1 jam) untuk mengikuti doa di gereja pada sore hari. Sering setelah pulang dari gereja, karena sudah malam dan tidak ada kendaraan umum yang masih beroperasi menuju desa mereka, mereka bermalam di emperemper toko. Kadang uang terakhir yang mereka miliki, mereka gunakan untuk kolekte, sehingga mereka tidak punya ongkos untuk pulang ke desanya. Tidak jarang mereka harus berjalan kaki untuk berangkat ataupun pulang ke desanya. Hal itu mereka lakukan dengan setia, tidak pernah mengeluh dan tidak pernah minta belas kasihan orang lain. Mereka melakukannya dengan sukacita. Bahkan ketika ada yang mengetahui keadaan mereka dan menawarkan bantuan, mereka berusaha menolak, karena malu untuk merepotkan orang lain. Semua pengorbanan yang harus mereka tempuh untuk mengikuti doa di gereja, tidak pernah menyurutkan semangat mereka hingga usia mereka tidak memungkinkan. Suatu Iman yang sangat besar. Suatu kepercayaan yang diberikan kepada Tuhan tanpa mengaharapkan apapun, kecuali Janji Keselamatan kekal kelak di Surga. Sering kita mengatakan punya Iman kepercayaan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Tetapi ketika mengahadapi situasi sulit dalam hidup, kita sering mudah goyah, kita akan mulai mempertanyakan eksistensi Tuhan, kuasa Tuhan, kepedulian Tuhan terhadap kita, dsb. Dari sharing di atas, mari kita sama- sama belajar bahwa Iman bukan hanya tentang terkabulnya keinginan kita atau mukjizat... tapi tentang kepercayaan bahwa apapun yang terjadi; seburuk apapun keadaan, tetap Tuhan menyertai. Semua tetap dalam kendali Tuhan, yang akan memberi kebaikan dibalik semuanya itu, walaupun tidak sesuai keinginan kita. Semoga Iman sepasang suami istri diatas bisa menjadi penguatan bagi kita semua untuk memperkuat Iman kita. Yuk... berusaha bersama. Jesus Bless Us Lia
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
30 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Tuhan peduli dan menolong umatNya Maria De La Salette Fransiskus Maria dari Comporosso 1Tim. 3:1-13; Mzm. 101:1-2ab,2cd-3ab,5,6; Luk. 7:11-17
Selasa 19 September 2017
Lukas 7:14 “Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
Dalam perikop hari ini diceritakan Yesus melakukan inisiatif terlebih dahulu untuk menolong janda yang berduka karena anak laki- lakinya yang tunggal telah wafat. Kehilangan anak laki-laki satu-satunya merupakan pukulan terbesar dalam kehidupan janda tersebut yang artinya ia kehilangan segala-galanya. Cukup menarik sikap pertama yang diperlihatkan oleh Yesus ketika melihat janda itu, dikatakan bahwa ketika Yesus melihat janda itu ‘tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan’ (ayat 13) Dia tidak bertanya tentang apa penyebab kematian anak muda itu tetapi Yesus langsung menaruh belas kasihan kepada janda itu. Yesus menghiburnya sambil mengatakan “Jangan menangis”, seolah hendak mengatakan, “Aku tak mau melihat engkau menangis karena Aku datang ke dunia untuk membawa sukacita dan damai sejahtera.”Lalu dengan jamahan KuasaNya anak muda itu pun bangkit. Sikap kepedulian yang luar biasa ditunjukkan oleh Yesus yang langsung pada tindakan nyata untuk menunjukkan kepeduliaanNya kepada orang yang dalam kesusahan.Dia mau mendengarkan segala keluh kesah, mau mendengarkan segala masalah yang dihadapi dan mau mendengar segala seruan kita. Penyakit yang diderita akan disembuhkanNya, jalan buntu yang dihadapi akan diberikan jalan keluar, yang berbeban berat akan diberikan kelegaan dan sukacita. Karena Tuhan mau peduli dan menolong kita yang datang sujud menyembah Dia. Terpujilah nama Tuhan. Amin. Yudi
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Rabu 20 September 2017
Mengikut Yesus dengan sepenuh hati
Luk. 7:31-35 “Kami meniup
seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.”
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon, Paulus Chong Hasang 1Tim 3:14-16; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 7:31-
Semasa kecil sampai remaja saya mengenal dan sering bertemu dengan seorang imam, namanya P. Leo Breeckhier OFMCap. Beliau adalah seorang misionaris Kapusin asal South Tyrol (Jerman) yang bertugas sebagai imam di Paroki Pangaribuan, Barus, Sumatra Utara. Dia adalah orang yang sangat sederhana dan bersahaja. Meskipun datang dari latar belakang yang berbeda namun beliau berhasil mengajarkan iman akan Kristus tanpa mendiskreditkan tradisi dan budaya batak. Pastor Leo dengan bebas dan gembira menikmati setiap santapan yang disediakan, belajar bahasa dan tata krama serta tak sungkan ‘menjemput bola’ dengan mengujungi rumah umat meskipun itu jauh ke pedalaman atau pegunungan bahkan harus berjalan kaki berhari-hari lamanya. Semua hanya untuk mewartakan injil, membaptis dan memberikan pelayanan sakramen lainnya sekaligus mengobati umat yang sedang sakit. Kontras dengan sikap terbuka dan memberi diri yang diteladankan Pastor Leo, dalam bacaan injil hari ini Yesus meyampaikan kekecewaanNya atas sebagian orang Yahudi yang serba mengeluh dan degil. Mata hati mereka sudah tumpul dan telinga mereka seakan tuli atas undangan dan pewartaan kabar keselamatan yang disampaikan oleh Yohannes Pembaptis dan kemudian oleh Yesus sendiri. Karena kecongkakan hati mereka maka Yesus mengumpamakan mereka itu seperti anak-anak yang duduk di pasar yang saling menyerukan: ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka tetapi kamu tidak menangis’ (Luk 7:33). Yohanes datang dan menyerukan pertobatan, berseru: ‘Luruskanlah Jalan bagi Tuhan’, dia menandai pertobatan itu dengan laku tapa dan puasa namun orang-orang Yahudi pada waktu itu melihat bahwa Ia kerasukan setan. Kemudian Yesus datang, Ia bersukacita atas setiap orang yang menyambut pewartaanNya serta bergembira atas pertobatan orang berdosa. Yesus dengan senang hati menerima jamuan undangan mereka namun kembali orang Farisi menggerutu dengan mengatakan bahwa Dia adalah pelahap. Saudara-saudari terkasih bacaan Injil hari ini menyadarkan kita bahwa mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati tanpa banyak complain itu mensyaratkan pengorbanan. Sebagaimana cerita Pastor Leo di atas dan juga teladan para martir Korea: St. Andreas Kim Taegon dan St. Paulus Chong Hasang yang teladan dan keberanian imannya kita rayakan hari ini. Memang tidak mudah apalagi melawan arus kenikmatan dunia yang tampaknya lebih menggiurkan. Namun, yakinlah dalam peyerahan diri atas kelemahan kita kekuatan Tuhan akan semakin nyata. Roh Kudus yang bekerja dalam diri mereka adalah roh yang sama yang bekerja dalam diri saya dan anda. Karena itu berhentilah complain dan datanglah dengan sepenuh hati. Bahkan bila perlu berlutut dan “mengemislah”.Mintalah pertolongan dan keteguhan iman dari Yesus, Tuhan dan Juru Selamat. Fr. Guido Sitanggang MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
32 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Mengikuti Yesus Secara Total Pesta St. Matius Rasul dan Penginjil Ef. 4:1-7,11-13; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 9:9-13
Mat. 9:9
Kamis 21 September 2017
Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikuti Dia.
Saudara-saudari terkasih, jika kita mau mengikuti Yesus dan menjadi bagian dari Keluarga Allah, banyak hal yang mesti kita rubah, banyak hal yang mesti kita tinggalkan supaya kita bisa layak dan berkenan di hadapanNya. Sadar atau tidak, kita semua dipanggil oleh Yesus untuk menolong Yesus mewartakan Kabar Sukacita.Namun banyak juga dari kita yang merasa tidak layak untuk itu. Sementara Yesus sendiri merasa bahwa semua kita layak.Banyak alasan; kurang mampu, tidak punya banyak waktu, masih ini masih itu. Hari ini Injil berbicara tentang pemungut cukai, yang menurut kalangan Farisi, mereka adalah orang berdosa, bahkan pengemis pun enggan menerima sedekah dari mereka. Tetapi mengapa Yesus melawan arus memanggil Matius si pemungut cukai ini mengikuti dia sampai makan di rumahnya?Yesus melihat ada pertobatan yang sungguh dalam diri Matius.Pertobatan dalam hati Matius ini jauh lebih bernilai. Tuhan tidak membenci orang kaya atau mereka yang tidak berpendidikan, karena rencana Allah yang berbelas kasih ingin menyelamatkan semua orang. Maka belajar dari Matius, kita pun harus meninggalkan segalanya termasuk kekuatiran-kekuatiran duniawi yang melekat erat pada diri kita. Jika ditunjuk menjadi ketua, seksi atau mendapat tugas kepercayaan apa saja dari Tuhan, janganlah menolak karena dengan demikian kita secara otomatis sudah dimurnikan jika melakukan dengan rendah hati, tulus dan total. Menjadi pelayan Tuhan bukan pilihan tetapi jawaban atas panggilan Tuhan. Jaminan keselamatan yang Tuhan janjikan tidak pernah meleset, tergantung kita mau atau tidak. Semoga kita tidak menjadi bagian dari orang yang memerlukan Tabib tetapi bagian dari karya keselamatan Tuhan. Tuhan memberkati. Herman
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Perempuan
Jumat 22 September 2017
Luk 8:2 dan juga beberapa orang
perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat
Yusuf Calasanz, Henrikus Saiz, Ignasius dari Santhi, Yohanes Maria dari Salib 1Tim. 6:2c-12; Mzm. 49:6-7,8-9,17-18-20; Luk. 8:1-3
Judul perikop pada hari ini adalah Perempuan-perempuan yang melayani Yesus. Diceritakan bahwa Yesus melakukan pelayananNya berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa. Selain kedua belas murid Tuhan Yesus, hadir disitu juga perempuan-perempuan yang ikut melayani bersama Tuhan Yesus.mereka adalah Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat. dan juga ada Yohana isteri Khuza bendarra Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Mereka ini melayani dengan menyediakan segala keperluan Yesus berserta rombongan dengan mempergunakan apa yang mereka miliki. Dengan jelas kita bisa mengetahui bahwa pada masa itu para perempuan tidak dipinggirkan dalam urusan pelayanan. Yesus dengan senang hati membawa mereka turut serta dan melakukan apa yang bisa mereka perbuat dengan apa yang mereka punya Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak memandang apakah kita laki-laki atau perempuan dalam pelayanan. Semuanya sama di mata Tuhan. Tuhan tidak membedabedakan anakNya, termasuk dalam urusan melayani.Sebagai laki-laki, janganlah kita memandang rendah kepada perempuan seperti mereka tidak mampu melakukannya, apakah mereka bisa, apakah layak dan sebagainya. Dan sebagai perempuan, janganlah juga berkecil hati untuk ikut pelayanan, karena pada bacaan Injil hari ini, perempuan-perempuan itu melayani Yesus dengan apa yang mereka punya. -Santo
Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
34 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Benih yang Hidup
Sabtu 23 September 2017
Peringatan Wajib St Pius dari Pietrelcina ( Padre Pio) 1 Tim 6: 2C-12 ; Mzm 144 : 1a, 2abc, 3-4 ; Luk 8:4-15
1 Tim 6:7
: “ Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa keluar “.
Dalam kehidupan ini, ilmu atau pengetahuan adalah sesuatu yang seharusnya dibagikan kepada seorang ke orang yang lain. Ibarat sebuah sekolah, ada seorang guru yang berbagi ilmu kepada murid-muridnya. Dalam situasi sebuah kelas, gurunya hanya satu, yaitu orang yang berdiri di depan kelas, sedangkan ilmu yang dibagikan oleh guru tersebut, sama-sama diterima oleh seluruh murid, pada waktu yang sama, dengan kalimat yang sama, dengan penyampaian yang sama. Tetapi, waktu membuktikan hasil. Cara murid-murid menangkap pelajaran dari seorang guru, tetapi hasilnya adalah ada murid yang pandai, murid yang pintar, murid yang malas, sehingga pelajaran yang disampaikan ada yang diingat dan dikembangkan tetapi ada juga yang sudah sampai rumah langsung saja pelajaran itu dilupakan dan tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi tidak semua guru mengajarkan pengetahuan yang benar. Ada beberapa type seorang guru. Bisa kita lihat banyak guru non formal, yang mengajarkan ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Ada juga type guru yang tidak bisa mengajar. Atau ada type guru yang sombong. Di dalam 1 Timotius 6:2c-12, bisa kita lihat bahwa ada orang yang sombong, yang sok pintar akan firman Tuhan, sehingga malahan menimbulkan percecokan dan perselisihan. Karena dalam kitab 1 Timotius tersebut di atas juga dikatakan bahwa bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Sama seperti dalam Lukas 8:4-15 bahwa kita harus menjadi media bagi firman Allah yang hidup, supaya firman Allah yang jatuh kepada kita tidak mati tetapi akan berbuah melimpah, karena firman Tuhan dalam hidup kita, kita bagikan kepada saudara kita yang lain dalam kebenaran. Karena benih firman yang tinggal dalam kita itu juga tidak akan kita bawa jika kita keluar dari dunia ini. Jadi dengan firman Allah yang hidup yang kita bagikan kepada orang lain, akan membuat hidup kita berarti dan menjadi berkat bagi orang lain. Alin
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Tujuan Akhir
Minggu 24 September 2017
Yes. 55:6-9; Flp. 1:20c-24,27a; Mat. 20:1-16a.
Mat. 20:15 Tidakkah aku bebas
mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Dalam Ilmu Filsafat, ada satu cabang ilmu yang disebut teleologi. Teleologi adalah gabungan dari kata Yunani telos yang berarti akhir dan logos yang berarti ilmu, jadi teleologi adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tujuan akhir (utama) atau the final cause (purpose) dari segala yang bisa dipelajari, baik itu yang nyata seperti benda-benda di sekitar kita termasuk alam ciptaan sampai pada hal-hal abstrak seperti ilmu pengetahuan dan hidup manusia itu sendiri. Teleologi yakin bahwa segala hal yang exist di bawah kolong langit ini secara intrinsik dan ekstrinsik mempunyai tujuan akhirnya. Menurut Kitab Kejadian, Manusia, secara intrinsik, adalah sungguh amat baik (Kej. 1:31), kalau, secara ekstrinsik, manusia yang diciptakan Tuhan itu memenuhi dan menaklukan bumi (Kej. 1:28) tentunya menurut kehendak Tuhan, bukan menurut kehendak manusia itu sendiri. Ketika Yesus berbicara tentang Hal Kerajaan Sorga yang disamakan dengan tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya (Mat. 20:1), Ia sedang berbicara tentang tujuan intrinsik dan eksintrik diri-Nya sebagai Mesias untuk mengumpulkan manusia dari segala waktu dan tempat yang berbeda agar bekerja di dalam kebun anggurNya. Semua orang akhirnya bekerja di dalam kebun anggur Tuhan dan menerima upah yang sama, ini yang paling terpenting. Tetapi kemudian ada beberapa orang yang protes. Mereka yang masuk bekerja terlebih dahulu mulai complain karena mereka berpikir akan mendapat upah yang lebih banyak daripada mereka yang masuk bekerja kemudian. Mereka menuntut hak dan keadilan. Mari kita refleksikan sejenak soal tujuan akhir kita sebagai pengikut Kristus dan anggota Gereja Katolik.Apakah tujuan akhir hidup kita ini demi menerima upah? Atau ada hal lain yang lebih mulia daripada sekedar menerima upah? St. Thomas Aquinas dalam Summa Theologicanya mempunyai analogi tentang panah dan pemanah.Sebuah panah tidak bisa mencapai targetnya tanpa diarahkan oleh si pemanah. Manusia itu seperti sebuah panah yang tidak akan pernah mencapai tujuannya tanpa Tuhan yang mengarahkannya. Yesaya bilang begini Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panahNya (Yes. 49:2b). Bayangkanlah setiap kita ini adalah anak panah yang diruncingkan secara hati-hati dan siap diluncurkan menuju sasaran oleh seorang pemburu yang handal atau kalau menurut pemazmur seperti anak-anak panah di tangan pahlawan (Mzm. 127:4). Tujuan akhir hidup kita adalah target atau sasaran yang diarahkan oleh si pemanah agung. Tujuan akhir kita bukan sekedar menjadi anak panah yang runcing dan tersimpan rapi di dalam sebuah tabung panah.Kita, pada waktunya nanti, harus diluncurkan menuju sasaran akhir oleh si pemanah agung itu, itu yang terpenting.Jadi hal Kerajaan Sorga itu bukan soal upah saja. Hal Kerajaan Sorga itu adalah soal berada dan bekerja di dalam Kebun Anggur Tuhan, entah nantinya kita akan menerima upah atau tidak. Tujuan akhir hidup saya adalah ingin berada dan bekerja selamanya di dalam Kebun Anggur Tuhan itu, tanpa harus diberhentikan dan dipecat. Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
36 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Jujur
Senin 25 September 2017
Lukas 8: 17 “ Sebab tidak ada
Ezr. 1:1-6; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 8:16-18
sesuatu yang tersembunyi yang tidak dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.”
Bacaan hari ini adalah bacaan yang sangat populer, dan dengan sangat mudah dipahami oleh setiap orang tentang pelita yang harus diletakkan di kaki dian supaya terangnya bisa berguna. Tentunya dengan mudah juga kita mendapat pesan bahwa kita harus menjadi terang Kristus dengan muncul dan mewartakan Kristus dalam keseharian kita. Setelah membaca beberapa kali saya tertarik dengan ayat 17. Hubungannya dengan pelita juga bahwa dalam terang tidak ada yang bisa disembunyikan. Tentunya kita sudah sering mendengar juga “Action speaks louder than words”. Dengan demikian NATO “No action Talk Only” dan OMDO “Omong Doang” tidak akan populer di depan semua orang. Saya punya satu pergumulan yang saya rasa sulit sekali untuk diungkapkan. Kalau saya memberi nasehat mungkin akan sangat mudahnya. Sampai suatu saat setelah dengan permenungan dan diskusi yang panjang, akhirnya kami menemukan sebuah solusi yaitu “jujur”. Mengatakan yang sebenarnya untuk mendapatkan solusi dari pergumulan kami. Nah hal ini saya rasa sangat cocok sekali dengan Lukas 8:17 bahwa tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Jadi kalau kita sudah memutuskan untuk menjadi terang, mari kita letakkan pelita iman yang ada dalam hati kita benar-benar di atas kaki dian. Jangan malah terang yang ada dalam diri kita ditutup lagi dengan tempayan, dengan kebohongan-kebohongan yang lain. Semoga hidup kita bisa menjadi kesaksian dari Kabar Baik Tuhan…… Litawati
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Who are you?
Selasa 26 September 2017
Luk 8:21 Tetapi Ia menjawab mereka:
“IbuKu dan saudara-saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan frman Allah dan melakukannya”
Kosmas dan Damianus Ezr. 6:7-8,12b,14-20; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 8:19-21
Bacaan injil hari ini sangat singkat.Saya mencoba menelusuri halaman kitab Lukas yang lebih awal untuk mendapatkan gambaran kapan kejadian yang diceritakan di dalam bacaan ini terjadi. Saya menemukan bahwa kisah ini terjadi setelah Yesus mengajar dan juga mengadakan mujizat-mujizat. Dikatakan bahwa Ibu dan saudara Yesus datang tapi tidak dapat mencapaiNya karena banyak orang.“Banyak orang”--- kemungkinan kerumunan orang, karena waktu itu Yesus sudah terkenal dengan pengajaran dan mujizatNya yang sensasional. Jelas sensasional!! Seorang anak tukang kayu dari desa yang tiba-tiba tampil dengan kepribadianNya yang unik dan pengajaranNya yang membuat kontroversi. Kita juga cukup sering mendengar berita, ketika seorang yang biasa biasa saja, tiba tiba mencuat dan menjadi terkenal atau berhasil, terkadang ada saja orang yang datang “mengaku-ngaku” bahwa dia adalah Ibuny, saudaranya, bapaknya. Orang ingin ikut “nimbrung” ketenaran dan keberhasilan, syukur syukur dapat juga bagian darinya. Andaikan Yesus seorang penyanyi tenar, dan hadir di lapangan Renon dalam suatu konser akbar..Kita mau datang dan mengaku sebagai siapa? “Saya kekasih Yesus”; “Saya sahabatNya”; “Saya saudaraNya” Mungkin ada yang berpikir, “Gitu aja kok repot. Tunggu sajalah di rumah, nanti Yesus kan berjumpa secara pribadi dengan kita. Kalau kita sungguh adalah kekasihNya, sahabatNya, Dia pasti ada bersama kita dalam keseharian, tidak perlu repot cari Yesus pas lagi konser” Lalu apakah yang mencari Yesus waktu itu sungguh Bunda Maria dan Saudaranya atau hanya orang yang mengaku-ngaku?Itu bukanlah yang utama. Lebih penting menyelami pesan Yesus bahwa “IbuKu dan saudara-saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan frman Allah dan melakukannya” Ibu, saudara adalah relasi kasih. Dan buat Yesus relasi kasih itu buktinya adalah bahwa kita melakukan firmanNya, karena ketika kita hidup melakukan firmanNya, Ia hidup di dalam kita. Tidak perlu lagi di cari. Yustina
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
38 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Berserah Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo Ezr. 9:5-9; MT Tob. 13:2,3-4a,4bcd,5,8; Luk. 9:1-6
Rabu 27 September 2017
Luk 9:3 Yesus berkata kepada mereka,”jangan membawa apa-apa dalam perjalanan.Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.
Dalam bacaan hari ini tentang Yesus mengutus para murid untuk melaksanakan tugas perutusan di segala desa. Yesus tidak hanya mengutus langung mereka begitu saja, tetapi Yesus memerintahkan mereka tidak membawa apa-apa dalam misi perutusan mereka.Mungkin dari kita merupakan sesuatu yang mustahil jika kita melakukan hal tersebut tanpa ada persiapan apa-apa. Di dalam bacaan hari ini kita diingatkan kembali lagi tentang kepercayaan kita terhadap Tuhan. Saya jadi teringat tentang perikop kita suci yang kurang lebih seperti ini, “Tuhan tidak memilih orang yang sempurna, tetapi dia menyempurnakan orang yang telah dipilih-Nya. Jika kita bersedia untuk mengikuti jalan Tuhan atau setiap ajaran Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan untuk menjadikan kita orang yang sempurna. Bahkan seperti bacaan hari ini, setiap tanggung jawab dan tugas yang kita pikul setiap hari, asal kita berjalan dalam nama Tuhan semua akan dimudahkan dan akan menjadikan kita sempurna karena tugas itu. Setiap pelayanan yang kita diberikan kepada Tuhan pasti ada pengorbanan, semakin besar tugas pelayanan yang sudah kita lalui semakin besar pula berkat Tuhan akan senantiasa selalu menyertai kita sampai dimana kesempurnaan akan diberikan Tuhan untuk kita. Amin Christ.A
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0815573 4415 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Kamis 28 September 2017 Hag 1:6 ”Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas..”
Jadi saluran berkat Wanselaus, Laurensius Ruiz, Inosensius dari Bertio Hag. 1:1-8; Mzm. 149:1-2,3-4,56a,9b; Luk. 9:7-9
Suatu sore, seorang teman bertanya apakah saya ada referensi panti asuhan atau tempat lain untuk kegiatan sosial, sebab salah satu tamu kami hendak berkunjung kesana. Tamu tersebut ternyata merayakan hari ulang tahunnya yang ke 78 dan ingin sekali bisa berbagi dengan orang-orang yang memerlukan pada hari yang special itu.“Ke Indonesia dalam rangka liburan, kok sempat mikirin yang begituan,” pikir saya. Sekembalinya dari salah satu panti asuhan Katolik yang saya rekomendasikan, luar biasa bahagianya si tamu ini, sambil memamerkan foto-foto mereka selama di panti, dia terus bercerita dan mengekspresikan rasa sukacitanya bisa bertemu dengan anak-anak kurang beruntung di sana. Tamu ini yakin bahwa semua yang kita miliki saat ini adalah merupakan berkat and juga titipan yang harus kita bagikan kepada sesama. Kejadian ini seperti menampar saya.Hampir semua waktu, saya habiskan untuk bekerja dan sering lupa untuk berbagi dan bersyukur. Dalam hati saya berterima kasih kepada tamu ini karena kembali mengingatkan saya, bahwa segala sesuatu yang saya miliki saat ini dan berkat-berkat selanjutnya, semuanya berasal dari Tuhan.Bahwa segala sesuatu yang saya terima dan pencapaian-pencapaian dalam hidup saya ini berasal dariNya. Semuanya tidak akan berarti apa-apa bila Tuhan tidak turut ambil andil dalam setiap proses hidup saya. Banyak orang diluar sana yang sangat membutuhkan uluran tangan kita semua. Mari kita jadikan hidup kita adalah saluran berkat bagi sesama, menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk membantu mereka.Dengan peduli kepada sesama, berati kita juga peduli dengan keadaan kita sendiri. Ini bisa menjadi tabungan masa depan kita, bila sudah tiba saatnya nanti kita berhadapan denganNya, jangan sampai tabungan ini kosong. Tuhan memberkati Desy
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
40 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Nama Baptis Pesta St. Mikael, Gabriel, dan Rafael Malaikat Agung Dan. 7:9-10,13-14 atau Why. 12:7-12a; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5; Yoh. 1:47-51
Jumat 29 September 2017
Yer 1:19 Mereka akan memerangi
engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”
Sahabat Fresh Juice terkasih, Hari ini memang secara kebetulan, saya mendapat jatah untuk menuliskan sharing Fresh Juice yang jatuh tepat pada hari Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael Malaikat Agung. Tetapi bukan suatu kebetulan ketika kurang lebih 3 tahun yang lalu, saya memilih nama baptis Rafael sebagai malaikat pelindung saya. Rafael sendiri berarti “Tuhan menyembuhkan” dan cerita mengenai malaikat Rafael banyak disampaikan di dalam Kitab Tobit. Selamat merayakan pesta nama bagi setiap orang yang memakai nama dari para Malaikat Agung ini. Tentu bukan tanpa alasan seseorang memilih nama itu sebagai nama baptis. Daya perlindungan, penyembuhan dan sukacita menjadi harapan bagi masing-masing yang memilihnya.Malaikat adalah bukti cinta kasih Allah kepada seluruh umat-Nya. Allah tak akan membiarkan satupun umat-nya hilang, sehingga ia menugaskan para malaikatNya mendampingi hidup umat-Nya. Dalam bacaan hari ini, tuntunan ini pulalah yang menuntun Nathanael untuk mengenal dan mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat Nathanael datang menghampiriNya, Yesus terlebih dahulu yang menyapa Nathanael sehingga Nathanael pun terkejut karena bagaimana Tuhan bisa mengenal-Nya terlebih dahulu sementara Ia belum pernah mengenalnya. Pada saat yang samapun, Yesus bahkan menjanjikan kepadanya suatu penglihatan yang besar dimana ia akan melihat malaikat turun naik atas Anak Manusia dan hal inipun digenapi dikemudian hari saat ia menjadi salah satu yang melihat Kristus seusai kebangkitan-Nya di danau Tiberias. Dalam banyak kejadian dihidup kita, ada banyak tuntunan yang menghantarkan kita kepada Tuhan.Terkadang kita bisa langsung mengenalinya namun terkadang kita kurang peka dalam menghadapi tuntunan Tuhan. Tetapi sama seperti Nathanael, saat kita mengijinkan berbagai tuntunan membawa kita lebih percaya kepada Tuhan, kita akan mendapatkan berbagai kasih dan karunia yang diberikan Allah untuk melihat bagaimana karya-Nya yang ajaib dan besar di dalam hidup kita. Maka marilah kita berdoa dan meminta selalu tuntunan para Malaikat dan Roh Kudus untuk hidup selalu menuju kepada-Nya. Amin Ratih
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Hidup itu Hanya Sekali
Sabtu 30 September 2017
Luk 9:45 Mereka tidak mengerti
perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya..
Peringatan Wajib St. Hieronimus Za. 2:1-5,10-11a; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Luk. 9:43b-45
Hidup itu hanya sekali, banyak orang berpikir bagaimana memanfaatkan setiap waktu dan kesempatan dalam hidup ini untuk sesuatu yang memberikan arti bagi kehidupan itu. Penulis Kitab Amsal mengingatkan kita, terutama kaum muda, untuk memanfaatkan waktu dan masa muda itu.Penuhilah kehidupan masa muda itu dengan kegembiraan. Akan tetapi, baiklah juga untuk memperhatikan dan memperhitungkan apa yang dapat menjamin hidup di masa depan nanti. Satu hal yang perlu diyakni ”Ingatlah akan Penciptamu”. Kitab Amsal mengingatkan banyak hal yang sia-sia belaka.Namun Tuhan bukanlah hal yang sia-sia. Yesus juga atas berbagai cara memperkenalkan Bapa kepada para murid-Nya, dan menyatakan jalan hidup yang Yesus akan alami sebagai bentuk ketaatan kepada Bapa. Ternyatalah, bahwa hal mengenal, mengerti dan mengimani bukanlah suatu hal yang gampang dan sekali jadi. Pemakluman Yesus tentang penderitaan-Nya merupakan suatu kabar yang sulit dimengerti oleh para murid. Misteri itu menjadi sesuatu yang tersembunyi dan tak dapat dipahami. Kita tidak tahu berapa lama waktu yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing. “Mumpung masih ada waktu”, Kidung Ebit G. Ade, mari kita pakai untuk mengenal Dia lebih dalam dan untuk mengimani Dia lebih teguh. Doa: Ya Tuhan, nyatakanlah diri-Mu bagiku agar aku semakin mengenal Engkau dan biarlah waktu demi waktu yang Kauanugerahkan kepadaku menjadi kesempatan untuk merasakan dan mengalami hadiratMu didalam hidupku. Celikanlah mata hatiku atas apa yang tidak kusadari, pimpinlah aku menuju rencanaMu. Amin. Lulu
Setelah membaca renungan hari ini Saya akan
42 Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com