6.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
7.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 12. Peraturan ...
-312. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 88);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 96); 15. Peraturan Bupati Bogor Nomor 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 70);
MEMUTUSKAN: Menetapkan
: PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK DAERAH PADA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1.
Daerah adalah Kabupaten Bogor.
2
Bupati adalah Bupati Bogor
3.
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor.
4.
Badan adalah Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
5.
Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. 6. Unit ... -4-
6.
Unit Pelaksana Teknis, selanjutnya disingkat UPT adalah UPT Pajak Daerah pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
7.
Kepala Unit Pelaksana Teknis, selanjutnya disebut Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Pajak Daerah pada Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor.
8.
Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas pemerintah daerah. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2
Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPT Pajak Daerah pada Badan, yang terdiri dari: a. UPT Pajak Daerah Cibinong yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan Cibinong;
b. c. d.
e.
f.
g.
h.
UPT Pajak Daerah Sukaraja yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan Sukaraja; UPT Pajak Daerah Babakan Madang yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan Babakan Madang; UPT Pajak Daerah Ciawi yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Ciawi; 2. Kecamatan Cisarua; dan 3. Kecamatan Megamendung; UPT Pajak Daerah Caringin yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Caringin; dan 2. Kecamatan Cigombong; UPT Pajak Daerah Tamansari yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Tamansari; dan 2. Kecamatan Cijeruk; UPT Pajak Daerah Ciomas yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Ciomas; dan 2. Kecamatan Dramaga; UPT Pajak Daerah Rancabungur yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Rancabungur; 2. Kecamatan Ciampea; dan 3. Kecamatan Kemang; i. UPT ...
-5i.
UPT Pajak Daerah Cibungbulang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Cibungbulang; 2. Kecamatan Tenjolaya; dan 3. Kecamatan Pamijahan; j. UPT Pajak Daerah Leuwiliang yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Leuwiliang; 2. Kecamatan Leuwisadeng; dan 3. Kecamatan Nanggung; k. UPT Pajak Daerah Cigudeg yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Cigudeg; 2. Kecamatan Jasinga; dan 3. Kecamatan Sukajaya; l. UPT Pajak Daerah Parung Panjang yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Parung Panjang; dan 2. Kecamatan Tenjo; m. UPT Pajak Daerah Gunung Sindur yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Gunung Sindur; dan 2. Kecamatan Rumpin; n. UPT Pajak Daerah Parung yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Parung; dan 2. Kecamatan Ciseeng; o. UPT Pajak Daerah Bojonggede yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Bojonggede; dan 2. Kecamatan Tajurhalang; p. UPT Pajak Daerah Citeureup yang mempunyai wilayah kerja
q. r. s.
t.
Kecamatan Citeureup; UPT Pajak Daerah Gunung Putri yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan Gunung Putri ; UPT Pajak Daerah Cileungsi yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan Cileungsi; UPT Pajak Daerah Jonggol yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Jonggol; dan 2. Kecamatan Klapanunggal; UPT Pajak Daerah Cariu yang mempunyai wilayah kerja : 1. Kecamatan Cariu; 2. Kecamatan Tanjungsari; dan 3. Kecamatan Sukamakmur. BAB ...
-6BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 UPT adalah Unsur Pelaksana Tugas Teknis Badan, yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 4 (1) UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas, tanggungjawab dan wewenang teknis Badan di bidang pajak daerah di wilayah kerjanya. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT mempunyai fungsi : a. penatausahaan UPT; b. penyusunan program dan kegiatan UPT; c. pelaksanaan identifikasi dan pemutakhiran data objek dan subjek pajak; d. penyusunan data penerimaan pajak; e. pelaksanaan dan pengadministrasian pendistribusian SPPT, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLB, SKPDN dan STPD serta Keputusan Penghapusan Piutang Pajak, Keputusan atas Permohonan Pembatalan Ketetapan, Keputusan atas Permohonan Keberatan, Keputusan atas Permohonan Pembetulan, Keputusan atas Permohonan Pengurangan atau Permohonan Keringanan dan Keputusan atas Permohonan Pembebasan Pajak dan dokumen lainnya secara manual dan/atau elektronik serta mengarsipkan tanda terima dokumen; f. penyusunan dan penyampaian data potensi dan objek pajak daerah sebagai bahan kegiatan pendataan, pemeriksaan dan penilaian
pajak dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi pajak; g. penyiapan bahan penyusunan target pajak daerah; h. pengkoordinasian dan fasilitasi penerima pembayaran pajak;
pelaksanaan
tugas
petugas
i. fasilitasi pelayanan melalui pemberian informasi/penjelasan, penelitian kelengkapan persyaratan administrasi dan pengadministrasian permohonan Wajib Pajak serta penyampaian berkas permohonan yang dinyatakan lengkap kepada Kepala Badan melalui Kepala Bidang sesuai jenis pajaknya j. pelaksanaan ... -7j. pelaksanaan verifikasi lapangan untuk memperoleh data pajak yang akurat; k. pelaksanaan koordinasi dengan Kecamatan, Kelurahan, Desa maupun pihak lainnya dalam rangka optimalisasi pemungutan pajak; l. fasilitasi pelaksanaan sosialisasi kepada Wajib Pajak, masyarakat maupun pihak lainnya dalam rangka optimalisasi penerimaan pendapatan daerah; m. pelaksanaan penagihan pajak daerah; n. penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan UPT kepada Kepala Badan melalui Sekretaris; dan o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya.
BAB IV ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi UPT, terdiri dari Kepala UPT, Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. (3) Kelompok Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlian. (4) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh seorang yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan UPT. (5) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati tersendiri. Bagian Kedua Tugas Unsur Organisasi Paragraf 1
Kepala UPT Pasal 6 Kepala UPT mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memimpin, mengoordinasikan, dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan pajak daerah pada UPT. Paragraf ... -8Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 7 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala UPT dalam melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPT. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. pengelolaan administrasi umum UPT; b. pengelolaan keuangan UPT; c. pengelolaan administrasi kepegawaian UPT; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala UPT sesuai bidang tugasnya. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. BAB V TATA KERJA Bagian Kesatu Umum Pasal 8 (1) Hal-hal yang menjadi tugas UPT merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan fungsi UPT. (2) Pelaksanaan fungsi UPT sebagai unsur pelaksana operasional Badan, kegiatannya diselenggarakan oleh Kepala UPT, Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional sesuai bidang tugas masingmasing. (3) Dalam penyelenggaraan UPT, Kepala UPT secara teknis administratif dan teknis operasional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan dan secara teknis fungsional dibawah koordinasi kepada Bidang pada Badan sesuai dengan jenis pajak daerah. (4) Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala UPT melakukan koordinasi dengan unsur organisasi lain pada Badan dan perangkat daerah lain yang secara fungsional memiliki hubungan kerja. (5) Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi, setiap pimpinan unsur organisasi di lingkungan UPT wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi. (6) Setiap pimpinan unsur organisasi wajib memberikan bimbingan, pengawasan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
Bagian ... -9Bagian Kedua Pelaporan Pasal 9 (1) Kepala UPT wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan tepat pada waktunya dengan tembusan kepada Kepala Bidang pada Badan. (2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyusun dan menyampaikan laporan sesuai bidang tugasnya kepada Kepala UPT tepat pada waktunya. (3) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan disampaikan kepada unsur organisasi pada Badan dengan perangkat daerah lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Bagian Ketiga Hal Mewakili Pasal 10 Dalam hal Kepala UPT berhalangan, maka Kepala UPT dapat menunjuk Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau staf pelaksana untuk mewakilinya, dengan memperhatikan kesesuaian bidang tugasnya.
BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 11 (1) Kepala UPT adalah pejabat eselon IV/a atau jabatan pengawas dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah pejabat eselon IV/b atau jabatan pengawas. (2) Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha dapat diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah berdasarkan pelimpahan kewenangan dari Bupati. (3) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan UPT diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 12 Pembiayaan UPT dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bogor. BAB ...
-10-
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)