PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MULTIMEDIA PADA KBIH NURUL UMMAH KLATEN SEBAGAI MEDIA PELAYANAAN BIMBINGAN HAJI
Naskah Publikasi
diajukan Oleh : Nika Malikha 09.22.1176
Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STIMIK "AMIKOM" YOGYAKARTA 2010
1
2
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MULTIMEDIA PADA KBIH NURUL UMMAH KLATEN SEBAGAI MEDIA PELAYANAAN BIMBINGAN HAJI Nika Malikha Jurusan Sistem Informasi Transfer STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Multimedia is one form of computer applications that can provide sound, pictures and animation into a form of work that not only provide information on need, but also interesting and can be enjoyed by users. One of the growing field of Information Technology at the moment is that multimedia based Information Technology. KBIH Nurul Ummah is an institution engaged in the handling of religious social guidance to the rituals of Hajj and Umrah pilgrims independently, so that it can assist government programs in terms of guidance of science rituals of hajj, for the pilgrimage, the pilgrims can be independent. How to succeed in such programs requires the application of multimedia as a means of service to pilgrims. Related to this, there are several other antaa question, How to design quality multimedia applications with interactive presentation?, How to implement a method as a provider of information services that are built and can benefit? For that here the author will facilitate the prospective pilgrims to more quickly understand and easy to understand the material presented, as well as to introduce the Media Introduction to the rituals of Hajj for pilgrims in the form of CD based multimedia interactive. In the hope that with the media to improve the quality of guidance services pilgrimage. Keywords : Multimedia, Information Technology, interactive.
3
1.
Pendahuluan Kebutuhan manusia akan informasi kian meningkat dari tahun ke tahun, peningkatan ini sejalan dengan
berkembangnya kemajuan teknologi informasi atau sering disebut dengan Information Tecnology (IT) dan salah satu bentuk teknologi informasi adalah multimedia. Aplikasi multimedia mampu menghasilkan suatu informasi menarik, interaktif, dan juga lebih ekonomis. Multimedia secara umum merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video. Perkembangan multimedia yang begitu cepat dan pesat, dapat menarik perhatian user ketika memanfaatkan teknologi tersebut. Informasi yang menarik, mudah diingat dan mencapai semua sasaran dapat menjadikan pelayanan yang atraktif. KBIH Nurul Ummah merupakan sebuah lembaga yang bergerak di bidang sosial keagamaan yang menangani bimbingan manasik haji dan umroh kepada calon jamaah haji secara mandiri, sehingga hal tersebut dapat membantu program pemerintah dalam hal bimbingan ilmu manasik haji, agar dalam melaksanakan ibadah haji, para calon jamaah haji tersebut bisa mandiri. Akan tetapi dalam pelaksanaan pelatihan manasik pemateri mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi manasik, karena tidak setiap calon jama'ah haji dapat memahami dengan cepat materi yang disampaikan, apalagi pelatihan manasik tidak setiap hari dilaksanakan. Cara untuk mensukseskan program tersebut diperlukan aplikasi multimedia sebagai sarana pelayanan untuk calon jamaah haji. Disini penulis akan memudahkan para calon jamaah haji untuk lebih cepat mengerti dan mudah untuk memahami materi yang disampaikan, serta untuk mengenalkan Media Pengenalan manasik haji untuk calon jamaah haji Berbasis Multimedia ini berupa CD interaktif. 2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Multimedia Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau Multimedia secara umum
merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks (McCormick, 1996) atau Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video (Robin dan Linda, 2001) 1 . Istilah "Multimedia" berawal dari teater, bukan komputer. Citra visual dapat dimasukkan ke dalam sistem dari paket perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video dan scanner optik. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset dan compact disk. Terkandung 4 komponen penting dalam multimedia, yaitu : 1)
Harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar yang berinteraksi dengan user.
1
Suyanto, M. Multimedia untuk meningkatkan keunggulan bersaing, Yogyakarta:Penerbit Andi. Hal 20-21.
4
2)
Harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi.
3)
Harus ada alat navigasi yang memandu user, menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung.
4)
Multimedia menyediakan tempat kepada user untuk mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ide user sendiri.
2.2
Struktur Desain Multimedia Mendesain struktu multimedia tidak lebih dari pada sebuah susunan teks, grafis, suara dan elemen
video (atau objek). Cara Anda menyusun elemen-elemen ini ke dalam pengalaman interaktif ditentukan oleh tujuan dan pesan Anda 2 . Terdapat beberapa struktur dasar proyek multimedia, yaitu dengan menggunakan struktur : 1.
Struktur Linier Pengguna melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau bite informasi satu ke yang
lainnya.
Gambar 2.1 Struktur Linear 2.
Struktur Hierarkis Disebut juga " linear dengan percabangan ", karena pengguna melakukan navigasi di sepanjang
cabang pohon struktur yang terbentuk oleh natural logic dari isi.
Gambar 2.2 Struktur Hierarkis 3.
Struktur Nonlinier Pengguna melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek, tidak terikat dengan rute yang telah ditetapkan sebelumnya.
2
Vaughan, Tay. Multimedia:Making it work, Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 367
5
Gambar 2.3 Struktur Nonlinier 4.
Struktur Komposit Pengguna melakukan navigasi dengan bebas (secara nonlinier), tetapi terkadang dibatasi oleh presentasi linear film atau informasi kritis dan atau pada data yang paling terorganisasi secara logis dalam suatu hierarki.
Gambar 2.4 Struktur Komposit
2.3
Siklus Hidup Pengembangan Aplikasi (Sistem) Multimedia Agar Multimedia dapat menjadi alat keunggulan bersaing perusahaan, maka pengembangan sistem
multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedia. Dibawah ini merupakan gambar siklus Pengembangan Sistem Multimedia 3 .
3
Suyanto, M. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 41.
6
ANALISIS SISTEM
PEMELIHAR AAN SISTEM
DESAIN SISTEM
IMPLEMENTASI SISTEM
Gambar 2.5 Siklus Pengembangan Sistem Multimedia
7
Gambar tersebut dapat diperinci lagi oleh Raymond Mc Leod
Professional komunikasi
Pemakai
Spesialis Informasi
MENDEFINISIKAN MASALAH
STUDI KELAYAKAN
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
MERANCANG KONSEP
MERANCANG ISI
MERANCANG NASKAH
MERANCANG GRAFIK
MEMPRODUKSI SISTEM
MENGETES SISTEM
MENGGUNAKAN SISTEM
MEMELIHARA SISTEM Gambar 2.6 Rincian siklus Pengembangan Sistem Multimedia
8
Penjelasan alur siklus pengembangan sistem multimedia : dalam siklus pengembangan sistem multimedia dimulai dari mendefinisikan masalah, studi kelayakan, analisis kebutuhan sistem, merancang konsep, merancang isi, merancang naskah, merancang grafik, memproduksi sistem, mengetes sistem, menggunakan sistem, sampai tahap pemeliharaan sistem. Setelah sampai tahap pemeliharaan sistem kemudian dilakukan pengkajian atau pengulangan sistem berkesinambungan di mulai dari tahap awal lagi, hal ini ditujukan untuk mengetahui apakah aplikasi multimedia ini masih perlu diperbaiki lagi. 1.
Mendifinisikan Masalah Analisis sistem mengidentifikasikan kebutuhan pemakai dan menentukan bahwa pemecahannya dengan menggunakan multimedia.
2.
Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem multimedia layak diteruskan atau dihentikan. Studi kelayakan merupakan kepadatan, versi ringkasan dari keseluruhan analisis sistem dan proses perancangan sistem multimedia untuk masing-masing penjelasan, Analisis menyiapkan skedul penerapan secara kasar
3.
Analisis Kebutuhan Sistem Mengidentifikasi dan menganalisis maksud, tujuan, sasaran, dan kebijakan-kebijakan sitem bisnis merupakan hal yang penting. Elemen-elemen ini membentuk dimensi bisnis model piramida. Bahkan yang lebih penting lagi, analisis harus menentukan seberapa baik sistem informasi yang sekarang mendukung bisnis tersebut.
4.
Merancang Konsep Merupkan kegiatan tentang analisis sistem dan pemakai, yang dalam hal ini memungkinkan untuk bekerjasama dengan profesional komunikasi seperti produser, sutradara, dan teknisi video, untuk terlibat dalam rancangan konsep yang menentukan keseluruhan pesan dan memeriksa semua urutan utama.
5.
Merancang Isi Pengembang terlibat dalam rancangan isi dengan menyiapkan spesifikasi aplikasi yang rinci. Disinilah media dipilih.
6.
Menulis Naskah Merupakan kegiatan yang didalamnya meliputi tentang dialog dan semua elemen terinci dari urutan yang telah ditentukan.
7.
Merancang Grafik Bentuk kegiatan yang didalamnya meliputi tentang pemilihan grafik yang mendukung dialog. Latar belakang atau perlengkapan yang perlu digunakan dalam video yang dirancang.
9
8.
Memproduksi Sistem Pengembangan sistem memproduksi berbagai bagian dan menyatukan dengan sistem. Selain mengembangkan perangkat lunak aplikasi, tugasnya mencakup kegiatan khusus seperti menyuting video dan authoring. Authoring adalah pengintegrasian elemen-elemen yang terpisah dengan menggunakan perangkat lunak siap pakai khusus.
9.
Melakukan Tes Sistem Bentuk kegiatan dimana analisis sistem mendidik pemakai dalam penggunaan sistem dan memberikan kesempatan bagi pemakai untuk akrab dengan semua feature. Jika sistem memuaskan, pemakai menggunakannya. Jika tidak, proses Prototyping diulang dengan kembali kelangkah yang lebih awal. Proses interatif ini diulangi samapai pemakai puas dengan sistem.
10. Menggunakan Sistem Dalam hal ini pemakai memanfaatkan sistem. 11. Seperti sistem berbasis komputer lain, sistem multimedia harus dipelihara. Perbedaan utamanya adalah pemakai tidak dapat diharapkan untuk melaksanakan pemeliharaan. Ini adalah tugas para spesialis dan profesional. 3.
Analisis
3.1
Mengidentifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem.
Dalam penyampaian pelayanan pada KBIH Nurul Ummah membantu program pemerintah dalam hal bimbingan ilmu manasik haji, agar dalam melaksanakan ibadah haji, para calon jamaah haji tersebut bisa mandiri. Akan tetapi dalam pelaksanaan pelatihan manasik pemateri mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi manasik, karena tidak setiap calon jama'ah haji dapat memahami dengan cepat materi yang disampaikan, apalagi pelatihan manasik tidak setiap hari dilaksanakan. Oleh karena itu lembaga tersebut mencoba dan memerlukan suatu sistem informasi yang berbentuk aplikasi multimedia yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Sasaran sistem multimedia, antara lain : peningkatan kinerja, peningkatan efektifitas informasi, penurunan biaya, peningkatan keamanan sistem, peningkatan efisiensi dan peningkatan pelayanan. Masalah dalam sistem multimedia kondisi dan situasi yang menyimpang dari sasaran sistem multimedia, bahkan menyimpang dari sasaran organisasi atau perusahaan. Berdasarkan sasaran sistem multimedia tersebut diatas dapat diketahui masalah-masalah yang selama ini terjadi dengan mengemukakan pertanyaan dibawah ini: •
Apakah sistem multimedia ini dapat meningkatkan proses pelayanan dan penyampaian materi?
•
Apakah sistem multimedia ini dapat menjadikan informasi lebih efektif?
Dalam tahap identifikasi masalah terdapat dua point yang menjadi pokok bahasan, yaitu :
10
1)
Definisi Masalah Masalah yang terjadi pada KBIH Nurul Ummah adalah dalam proses penyampaian materi manasik,
pemateri mengalami kesulitan. 2)
Penyebab Masalah karena tidak setiap calon jama'ah haji dapat memahami dengan cepat materi yang disampaikan,
apalagi pelatihan manasik tidak setiap hari dilaksanakan. Untuk itu dibuat penyampaian pelayanan dengan menggunakan media interaktif, supaya materi yang disampaikan bisa lebih menarik dan mudah difahami. 3)
Pemecahan masalah untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka kebutuhan suatu media sebagai penunjang proses
pemahaman materi manasik dan membantu penyampaian informasi tentang materi manasik haji kedalam media informasi interaktif yang dikemas dalam bentuk Cd sudah seharusnya diperlukan, walaupun tidak semua calon jamaah haji bisa menjalankan program komputer, karena faktor usia para calon jamaah haji yang sebagian besar berumur setengah baya ke atas. Untuk itu aplikasi disajikan dalam model aplikasi yang berupa Cd Interaktif yang bisa di putar di komputer, dan aplikasi dalam bentuk video manasik yang dapat di putar atau dimainkan dalam DVD player TV. Diharapkan aplikasi tersebut akan memberikan nuanasa baru bagi pemakai, yaitu informasi yang disajikan lebih bervariasi juga menarik saat berinteraksi dengan pemakai. 3.2.
Analisis PIECES Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi,
kontrol aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Paduan ini dikenal dengan Pieces Analysis (Performance, Information, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya di dapatkan beberapa masalah dan akhirnya, masalah utamanya dan beberapa solusi permasalahannya dapat ditemukan. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi biasanya hanya gejala-gejala masalah atau yang bukan masalah utama. 3.2.1
Analisis Kinerja (Performance) Kinerja dapat diukur dari Troughtput dan Respon Time. Troughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang
dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respon Time adalah rata-rata waktu tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menanggapi pekerjaan tersebut. Meskipun hasil atau jumlah produksi dan waktu tanggap (respon time) dianggap terpisah, namun juga keduanya tergabung. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sistem lama, bahwa troughtput dari hasil yang
11
dicapai dalam penyampaian materi masih kurang maksimal. Karena pada sistem lama metode penyampaian materi dengan menggunakan metode gambar dan penjelasan dari pemateri. Sehingga para calon jamaah haji hanya dapat melihat dan mendengar saja, apalagi pelatihan manasik tidak setiap hari dilaksanakan. Maka waktu tanggap (respon time) para calon jamaah haji dalam menerima materi hanya sebesar 50% dari materi yang disampaikan. 3.2.2
Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan komoditas yang paling krusial bagi pemakai akhir. Kemampuan sistem informasi
berbasis multimedia dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat dapat dievaluasi untuk menangani masalah dan peluang untuk mengatasi masalah tersebut. Kualitas informasi tergantung pada 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.4 Tepat waktu, berarti informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak mempunyai arti lagi. Dalam segi tepat waktu, materi manasik yang disampaikan selama ini kadang kurang sesuai jadwal materi yang berlaku, sehingga para calon jamaah haji sering terlambat dalam menerima penyampaiaan materi yang diberikan. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalaan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Dari segi akurasi materi yang disampaikan di manasik selama ini terkesan membigungkan para calon jamaah haji, sehingga para calon jamaah haji lamban dalam menerima materi yang disampaikan. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Dalam segi relevansi materi yang disampaikan kadang tidak sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. 3.2.3
Analisis Ekonomi (Economic) Penilaian sistem didalam penggunaan dana dan keuntungan yang didapatkan dari sistem yang
dikembangkan, nilai ekonomis merupakan motivasi paling umum bagi berjalannya suatu proyek. Persoalan ekonomi dan peluang berkaitan erat dengan biaya yang dikeluarkan oleh instansi atau perusahaan. Oleh karena itu untuk memperoleh keuntungan yang maksimal perlu adanya penghematan atas biaya yang dikeluarkan. Dalam hal ini penyampaian informasi manasik haji masih menggunakan media
presentasi atau cara
menyampaikan materi di power point , lalu peserta manasik menulis di buku, tentu selain membutuhkan banyak biaya juga membutuhkan banyak tenaga yang dikeluarkan, padahal belum tentu materi yang disampaikan dapat
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Informasi Sistem:Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Andi offset, Yogyakarta, Hal 10
4
12
diserap dengan baik oleh peserta manasik. Apabila semua informasi dikemas dalam media CD aplikasi yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan aplikasi tersebut selain menghemat biaya dan tenaga, tentu informasi dapat disampaikan dengan menarik. Dengan adanya aplikasi manasik ini diharapkan informasi tersebut dapat diserap dengan baik oleh peserta manasik. Namun aplikasi tersebut dibuat bukan sebagai media pengganti, namun dibuat sebagai media pendukung proses penyampaian materi dan pelayanan. 3.2.4
Analisis Keamanan Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau
kesalahan sistem dan menjamin keadaan data informasi dan persyaratan. Semakin sedikit kesalahan yang dilakukan dalam suatu kegiatan, maka tingkat pengendalian suatu sistem semakin baik. Dengan dibuatnya Cd aplikasi manasik haji berbasis multimedia ini , informasi yang akan disampaikan tidak bisa di ubah oleh sembarang orang dan hanya dapat diubah oleh pihak pengembang, jadi aplikasi ini lebih aman karena tidak banyak campur tangan orang banyak. 3.2.5
Analisis Efisiensi Efiiensi berbeda dengan ekonomis, bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya tersebut digunakan dengan pengeluaran yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya. Ada beberapa kinerja yang kurang memperhatikan biaya dan waktu. Dengan jam penyampaian materi manasik yang terbatas, sehingga para calon jamah haji dapat mengulangi materi manasik yang disampaikan dirumah. Dalam hal ini aplikasi yang dibuat lebih efisien karena dengan Cd aplikasi manasik haji dapat menampilkan informasi yang interaktif dan menarik. 3.2.6
Analisis Pelayanan Pelayanan disini didefinisikan sebagai peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
Aplikasi ini dikemas dengan beberapa kelebihan di antaranya sudah terdapat sarana yang menjelaskan isi dari paket informasi tersebut, sehingga user dapat berinteraksi dengan aplikasi . Selain itu sistem aplikasi tersebut dilengkapi dengan animasi, suara, gambar, dan tampilan yang menarik sehingga sistem aplikasi ini lebih komunikatif. 3.3
Analisis Kebutuhan Sistem Untuk menunjang berjalannya suatu sistem informasi berbasis multimedia pada KBIH Nurul Ummah,
sangat dibutuhkan serangkaian peralatan maupun aspek lain untuk mendukung pengoperasian suatu sistem
13
informasi. Adapun untuk membuat aplikasi multimedia ini membutuhkan faktor pendukung seperti perangkat keras (hardware),perangkat lunak (software) dan sumber daya manusia (brainware). Secara formal, analisis berarti pemisahan keseluruhan menjadi bagian-bagian.komponen-komponen dalam membangun aplikasi berbasis multimedia ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: 3.3.1
Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia sebagai sarana informasi
stadion tersebut adalah perangkat keras standart processor Intel® Core 2 Duo Processor T5500 1.66 Ghz, 512 MB DDR, Monitor 14.1 WXGA", DVD Super Multi double layer. Sedangkan perangkat keras yang digunakan pada waktu pengoperasiannya adalah standart multimedia. 3.3.2
Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak ( Software ) berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua instruksi
yang mengarah pada sistem komputer. Software akan membatasi interaksi user dengan komputer yang hanya memahami bahasa mesin. Perangkat lunak ( Software ) sistem informasi yang digunakan yaitu window XP Profesional dan software pendukung untuk membuat aplikasi multimedia tersebut yaitu: Macromedia Director MX 2004, Adobe Photoshop CS2, Cool Edit. 3.3.3
Sumberdaya Manusia (Brainware) Setelah sistem dibangun dan digunakan, maka perlu adanya kegiatan dari pemeliharaan sistem, maka
sumberdaya manusia disini brfungsi sebagai teknisi dari sistem informasi yang diterapkan. 4.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Memproduksi sistem Pada tahap ini adalah tahap produksi aplikasi, Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang
pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, membuat animasi yang sesuai dengan tema, membuat text sebagai penyampaian pesan, mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan digabungkan ke dalam macromedia Director MX. Sedangkan untuk pengeditan video mengggunakan Pinnacle Studio Version 9. 4.2
Membuat file exe Langkah-langkah Membuat Projektor adalah: 1.
Pilih menu file, pilih Create Projector.
14
2.
Pada kotak dialog yang muncul pilih file-file movie yang sudah jadi dengan tipe director movie, kemudian tekan tombol Add untuk memasukkan ke dalam list.
3.
Pilih tombol Option dan pada kotak dialog yang muncul tentuak pilihan sesuai keinginan, pada plikasi ini dipilih sesuai gambar.
4. 4.3
Pilih Create dan proses berjalan kemudian jadi file *.exe
Pengetesan sistem Pengetesan sistem dilakukan untuk memastikan bahwa hasil produksi aplikasi mltimedia tidak ada
kesalahan. Selain menyediakan banyak informasi hal ini merupakan fungsi yang sangat penting untuk melakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan atau kerusakan pada sistem. Adapun pengetesan penulis pada sistem multimedia ini dilakukn menggunakan CD Interaktif atau bisa juga langsung dari Hardisk dengan spesifikasi komputer sebagai berikut: •
Intel Core 2 Duo T5500
•
14'' LCD
•
512MB DDR2
•
80GB HDD
•
DVD-RW Super Multi double layer
•
Speaker standar
•
Mouse dan keyboard standart
Sedangkan untuk aplikasi video Manasik Haji penulis melakukan pengujian sistem tersebut pada DVD player TV. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kedua sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, baik di CD ROM, dari Hardisk dan DVD Player. Begitu juga dengan user lebih menyukainya dan lebih menarik sehingga tidak ada permasalahan untuk pemakaian sistem tersebut. 4.5
Menggunakan Sistem Penggunaan aplikasi Cd Interaktif yang penyusun buat, yaitu bisa secara langsung menggunakan CD
yang berisi aplikasi tersebut atau bisa juga dengan cara mengopykan CD tersebut ke dalam hardisk terlebih dahulu. Langkah-langkah menggunakan system : a.
Menggunakan CD (dari CD-ROM) •
Hidupkan Komputer.
•
Masukkan CD aplikasi ke dalam CD-ROM.
•
Aplikasi akan berjalan secara otomatis karena telah di setting secara autorun.
15
•
Pemakai dapat masuk sistem aplikasi tersebut dengan menekan tombol-tombol pilihan yang sudah disediakan.
b.
Menggunakan Harddisk (Copy ke Harddisk) •
Hidupkan komputer.
•
Masukkan CD aplikasi kedalam CD-ROM, setelah itu masuk ke drive dimana CD-ROM berada, copykan seluruh file-file aplikasi yang terdapat pada CD ke dalam Harddisk.
•
Jalankan dengan mencari file dengan nama Aplikasi Project yang berekstensi *.EXE.
•
Selanjutnya pemakai dapat masuk sistem apikasi tersebut dengan menekan tomboltombol pilihan yang telah disediakan.
4.6
Memelihara Sistem 1.
Pemeliharaan dan Perawatan CD ¾
Peganglah CD hanya pada pinggirannya atau lubang tengahnya saja, jangan menyentuh isi dalam CD.
¾
Jangan meletakkan bagian mengkilap pada permukaan kasar.
¾
Jangan merubah nama file yang sudah ada pada drive tempat menyimpan project.
¾
Jangan melipat atau membengkokkan CD aplikasi.
¾
Jangan meletakkan CD dibawah sinar matahari secara langsung atau tempat yang terlalu panas dan lembab.
2.
Pemeliharaan Aplikasi •
Duplikat dapat dilakukan dengan cara mengcopy file-file tersebut kedalam CD untuk mengantisipasi terdapat kesalahan atau error pada aplikasi multimedia yang telah dibuat.
•
Jika terdapat kesalahan pada software, maka dapat dilakukan penginstalan ulang terhaadap software tersebut.
5.
Kesimpulan Didalam melakukan penelitian dan pembuatan aplikasi multimedia pada KBIH Nurul Ummah Klaten,
maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yaitu: aplikasi tersebut dibuat bukan sebagai media pengganti, namun dibuat sebagai media pendukung proses penyampaian materi dan pelayanan. 1.
Aplikasi multimedia ini di buat bukan sebagai media pengganti, namun dibuat sebagai media pendukung proses penyampaiaan materi dan pelayanan.
2.
Multimedia akan mempermudah penyampaian informasi pada KBIH Nurul Ummah, karena data yang tersaji dirancang sedimikan rupa sehingga terlihat menarik.
16
3.
Aplikasi multimedia ini merupakan terobosan baru bagi KBIH Nurul Ummah Klaten dalam menyampaikan informasi.
4.
Efisiensi penyampaian informasi karena pengguna dapat langsung mengakses ata yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto HM , Analisis dan Desain Informasi Sistem Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Andi offset : Yogyakarta, (1990). Suyanto,M , Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Penerbit Andi : Yogyakarta, (2003). Suyanto, M , Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Penerbit Andi : Yogyakarta, (2003) . Vaughan, Tay, Multimedia Making it work, Penerbit Andi : Yogyakarta.
17