PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERMAINAN ASAH OTAK “DEMOKRAT” BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Didy Heryadi Tamimu 11.11.5220
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
NASKAH PUBLIKASI
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERMAINAN ASAH OTAK “DEMOKRAT” BERBASIS ANDROID
Disusun oleh Didy Heryadi Tamimu 11.11.5220
Dosen Pembimbing
Kusrini, Dr., M.kom NIK. 190302106
Tanggal, 28 Maret 2016
Ketua Jurusan S1 Teknik Informatika
Sudarmawan, MT NIK. 190302035
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERMAINAN ASAH OTAK “DEMOKRAT” BERBASIS ANDROID
Didy Heryadi Tamimu1), Kusrini 2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Magister Teknik STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
Abstract - The puzzle game created with the name is Democrats. This game was first made by a police officer during the colonial occupation of the Netherlands in 1927, which named Kamad. This game created by Mr. Kamad have plenty of time when doing sentry duty as a police officer. The purpose of this study was to develop a smartphone-based application that can be completed and facilitate and promote the development and employment puzzle game. This application is built using Prototyping methodology. From the results of test and implement Systems that are made, in blackbox testing. This type edugame is Puzzle, so players can sharpen the brain and learning how to solve problems. With Build Democratic education can be used as an alternative medium for leisure. This study found that implementation of the Democratic game is easily done in a way designed in advance through the stages of game development. From the angle of development, the game can be developed legally Democrats. Randomization algorithm used in arena puzzle game is not too difficult to implement.
[email protected])
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kesimpulan rumusan masalah untuk mencapai solusinya adalah bagaimana cara menyajikan game edukasi yang baik sehingga dapat merangsang logika pemain. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penulisan Skripsi ini : 1. Memperluas cara berfikir dan wawasan penulis tentang perancangan game yang berbasiskan android. 2. Untuk memenuhi Tugas Akhir Strata I ( S1 ) pada jurusan Teknik Informatika. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengembangkan sebuah aplikasi berbasis smartphone yang dapat menyelesaikan dan memudahkan serta meningkatkan pengembangan dan kerja game puzzle. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan logika berfikir dalam menyelesaikan game puzzle. 2. Memperoleh kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan game puzzle.
Keywords – Shaping the brain, Democratic Unity. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
2.1 Tinjauan Pustaka
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini, sedikit banyaknya telah mempengaruhi seluruh kalangan masyarakat. Khususnya dibidang permainan yang didukung oleh perkembangan software. Permainan saat ini sudah mulai beralih ke arah mobilesmartphone, yang memungkinkan pemain untuk memainkan permainan dimana saja dan kapan saja. Salah satu sistem operasi mobile smart phone yang sedang berkembang saat ini adalah sistem operasi Android. Sistem operasi Android bersifat terbuka sehingga memberi kesempatan bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri, terutama aplikasi permainan. Aplikasi permainan berkembang pesat di sistem operasi Android. Salah satu permainan yang dapat dikembangkan di sistem operasi Android adalah sliding Puzzle.
Pengembangan game puzzle yang sudah di buat oleh mahasiswa memiliki banyak perbedaan baik dari sisi objek yang diteliti maupun dari sisi implementasinya. Salah satu peneliti pengembangan game puzzle yaitu penelitian dengan judul: “Rancangan Bangun Aplikasi Game Edukasi Puzzle Untuk Meningkatkan kosakata bahasa Mandarin dengan model learning vector quantization (LVQ) dan metode Linear Congruental Generator (LCG)” yang diteliti oleh Lilis Syarifah dari STMIK MDP Palembang [2]. Penelitian yang dilakukan oleh Katrharina Candra Puspita dari Universitas PGRI Yogyakarta dengan judul : “Rancang Bangun Aplikasi Game “Puzzle Kata” Istilah Teknik Informatika Menggunakan Macromedia Flash 8”[3]. Penelitian yang dilakukan oleh Nyimas Artina Jeffry dari Jurusan Teknik Informatika STMIK GI MDP
1
dalam jurnalnya yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Game Edukasi Puzzle Pengenalan Tokoh Sejarah Berbasis Android dengan Metode Linear Congruential Generator (LCG)”. Metode Linear Congruential Generator (LCG) digunakan untuk mengacak gambar pada game puzzle 3x3 (level mudah). Metode ini sangat cocok digunakan untuk mengacak puzzle karena kecepatannya dan sangat mudah diimplementasikan [4].
4. Strategy (strategi) Contoh : Warcraft. 5. Simulation (Simulasi). 6. Puzzle (menyusun) 7. Sport game (Olahraga) Contoh game tipe ini antara lain sepakbola, bola basket, tenis, dan bilyard. 8. RPG (Role Playing Game) 9. Education (edukasi) 2.2.4 Komponen-komponen Game
2.2 Konsep Dasar Game Komponen game merupakan bagian yang ada pada game. Game memiliki lima komponen penting yaitu sebagai berikut [5]: 1. Fitur Fitur merupakan hal yang digunakan untuk membedakan setiap game yang ada. Fitur juga dapat menggambarkan jalan cerita game kedalam bentukbentuk yang dapat dilihat maupun dirasakan. 2. Game Play Game play membantu pengembang game untuk mengetahui cara kerja suatu game, dimana fitur-fitur yang ada akan membentuk suatu game play. 3. Interface Interface merupakan semua tampilan yang ada dalam suatu game. Sebuah interface yang baik adalah interface yang tidak membosankan dan memudahkan pemain game. 4. Aturan/rules Aturan merupakan kumpulan aturan-aturan dalam sebuah game. Aturan disini berfungsi untuk membatasi game play yang ada pada game dan juga bertujuan untuk membuat tantangan pada game. 5. Desain Level Desain level mencakup style, background, dan jalan cerita dari sebuah game. Desain yang menarik digunakan untuk menarik pemain terhadap game.
2.2.1 Game Game dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai permainan, sedangkan game dalam arti kata bahasa inggris berarti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian kelincahan intelektual (Intellectual Playability Game) yang juga dapat diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya, dalam game biasanya akan ada target-target yang ingin dicapai pemainnya [5]. 2.2.2 Jenis Game Berdasarkan Jenis Platform Berdasarkan jenis platform game dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, pembagiannya adalah sebagai berikut [5]: 1. PC Games PC Games yaitu video game yang dimainkan menggunakan Personal Computers. 2. Console games Console games yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii. 3. Handheld games Handheld games yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP. 4. Mobile games Mobile games yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA. 5. Game Arcade Game yang dijalankan pada mesin dengan input dan output audio visual yang telah terintegrasi dan tersedia ditempat-tempat umum, seperti mal, bandara dan sebagainya. 6. Game Online Game yang hanya dapat dimainkan secara online melalui LAN atau internet.
2.3.2 Sejarah Game Generasi game pertama muncul dari ATARI 2600 merupakan konsole game pertama yang sukses di masanya ATARI 2600 ini dirilis pada Oktober 1977, setelah itu dikenal dengan nama VCS (Video Computer System). Setelah sukses pada generasi pertama atari tidak menyerah sampai disitu saja untuk memajukan dunia game elektronik pada generasi kedua muncullah Atari 7800 konsol ini dirilis pada juni 1986 pada atari 7800 ini ada sedikit kemajuan dengan menambahkan joystik sehingga user dapat lebih mudah untuk memainkan konsole game ini namun pada masanya harga dari konsole game ini selangit yaitu $140 [5]. Setelah Atari 7800 ada NES Nintendo entertaintment System inilah konsole permainan pertama kali yang menggunakan 8 bit nah nintendo ini menghasilkan produk produk game yang lain daripada yang lain. Setelah NES mencapai ekistensinya, lalu muncul lagi konsole game Sega Mega Drive. Sega mega
2.2.3 Genre Game Game dibagi menjadi beberapa genre, berikut ini adalah macam-macam genre game [6]: 1. Action Shooting (tembak – menembak). Contoh : GTA dan Crysis. 2. Fighting (pertarungan) Contoh : Mortal Kombat dan Tekken. 3. Adventure (Petualangan) Contoh : Kings Quest, dan Space Quest. 2
drive ini merupakan generasi ke tiga dari dunia game sega menggunakan 16 bit dan dirilis pada tahun 1988. Pada generasi ke empat dari sejarah game produksi game semakin menjamur dan berkembang pesat salah satu contoh pada generasi ke empat ini lahirlah playstation merupakan salah satu game konsole terlaris Generasi sekarang, pada tahun ini sudah banyak sekali konsole game menjamur di dunia PS juga masih terus mengembangkan sistemnya dengan mengeluarkan PS3, Xbox juga mengeluarkan XBOX 360, lalu nintendo juga mengeluarkan WII.
3.2.2 Analisis Rincian Game Penyelesaian Demokrat dengan BFS menggunakan sebuah queue atau antrian untuk menyimpan kandidatkandidat solusi yag terbentuk. Antrian ini dapat menyimpan kandidat solusi dan juga menghapus kandidat solusi. Kandidat solusi yang disimpan lebih dulu, akan dikeluarkan lebih dulu pula daripada kandidat solusi yang disimpan lebih akhir. Dengan digunakannya antrian, penggunaan memori akan menjadi lebih efisien. Algoritma ini juga menggunakan sebuah array yang berisi matriks 5 x 4. Array ini berfungsi untuk memeriksa apakah matriks yang dihasilkan setelah pergeseran balok pernah muncul pada hasil pergeseran sebelumnya.
3.1 Latar Belakang Cerita (background Story) Game yang dibuat ini merupakan pengembangan dari prototype game unblock puzzle yang telah ada sejak tahun 1927. Dimana seorang polisi pada zaman penjajahan Hindia Belanda yang bernama Samad memiliki ide kreatif untuk membuat permainan dalam mengisi waktu senggangnya pada saat bertugas sebagai polisi. Game ini oleh penemunya dinamakan “Demokrat”, hal ini dikarenakan pada masa perjuangan sangat kental dengan nuansa nasionalisme dan politik. Prototype game ini dibuat dengan menggunakan balokbalok kayu ataupun triplex yang disusun dalam empat lajur, seperti terlihat pada gambar berikut:
a. Pemodelan Balok Demokrat Model yang digunakan untuk balok-balok pada Demokrat adalah matriks integer berukuran 5 x 4. Matriks ini hanya berisi angka hasil enumerasi balokbalok pada soal Demokrat. Masing-masing bentuk balok diberi nomor sebagai berikut:
Gambar 2 Enumerasi Balok Demokrat
Pemodelan balok Demokrat dilakukan agar susunan balok yang sudah pernah muncul dapat diperiksa, sehingga susunan balok yang sama tidak akan diperiksa lagi. Pada Gambar 3.3, dapat dilihat hasil pemberian nomor balok pada contoh soal Demokrat pada Gambar 3.3.
Pintu Keluar
Gambar 1 Prototype Game Demokrat Tujuan utama dalam permainan Demokrat ini adalah mengeluarkan sebuah balok kubus besar dari sebuah kotak. Kotak ini mempunyai ruang kosong terbatas yang akan dipakai untuk menggeser balok-balok agar balok kubus besar dapat keluar. Balok yang dipindahkan harus cukup pada ruang kosong terdekat yang tesedia. Balok kubus paling besar adalah balok yang harus dikeluarkan dari kotak. Pintu keluar adalah bagian atas tengah kotak. Balok-balok dapat digeser ke ruang kosong. Dalam hal ini, terdapat dua ruang kosong, yaitu di bagian kanan atas dan kiri atas yang masingmasing sebesar balok kubus kecil yang dapat digunakan untuk ruang geser balok-balok lain.
3
1
1
1
1
3
2 3
4
3
Gambar 3 Hasil pemberian nomor balok Ruang kosong pada Demokrat diberi angka 0. Berikut ini adalah matriks 5 x 4 yang dihasilkan setelah memberikan nomor-nomor yang bersesuaian pada contoh soal Demokrat di atas:
3.2 Analisis Sistem 3.2.1 Analisis Masalah 3
0
Pintu Keluar 1 1
0
3
1
1
3
3
2
2
3
3
4
4
3
3
4
4
3
penggunakaan aplikasi game ini. Adapun spesifikasi user yang dibutuhkan : 1. Mengerti dalam mengoperasikan aplikasi. 2. Usia minimal 6 tahun 3. Telah mampu membaca 4. Dapat menggunakan mouse, keyboard, laptop, dan device android. 3.2.4 Analisis Dan Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan. Adapun analisis kebutuhan fungsional dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Game ini terdapat menu berupa play, setting, hightscore, help, about, dan quit. 2. Pemain dapat memainkan permainan sesuai level yang dikehendaki. 3. Game ini terdapat menu seting yang berfungsi untuk mengatur level dalam game. 4. Pemain dapat melihat kemampuan dalam permainan dengan dapat melihat menu highscores. 5. Pemain dapat melihat cara dan aturan (rules) dalam Permainan Demokrat ini dalam menu help. 6. Game ini dapat memberikan informasi tentang cara bermain untuk pemain yang tersedia pada menu about. 7. Game ini terdapat menu quit yang berfungsi untuk memudahkan pemain untuk keluar dari permainan.
Gambar 4 Matriks model Demokrat Bila salah satu balok digeser ke ruang kosong, maka isi matriks juga akan berubah mengikuti susunan balok tersebut. b. Algoritma BFS 3.2.3 Analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional a. Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak diguunakan dalam sebuah sistem merupakan perintah-perintah yang diberikan kepada perangkat keras agar bisa dapat berinteraksi diantara keduanya. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi game asah otak Demokrat ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi Windows 7 2. Unity 3D versi 5.3.1 3. Adobe Photoshop CS5 4. Java Develompment Kit versi 8 5. Android SDK Tool
3.2.5 Analisis SWOT a. Strength (Kekuatan) 1. Game ini merupakan game yang dapat membantu mengasah kemampuan otak dalam hal logika. 2. Game ini juga menggunakan beberapa block yang berbentuk kayu yang diharapkan dapat menarik para pemain game memainkan game ini. 3. Pemain dapat memilih 3 pilihan, yaitu level easy untuk yang paling mudah, level sedang ataupun level sulit. Bagi pemain yang lebih menyukai tantangan, dapat memilih level sulit. b. Weakness (Kelemahan) 1. Game ini dibuat khusus untuk sistem operasi Android, sehingga game ini hanya dapat dimainkan bagi pengguna sistem operasi Android, khususnya Android versi 2.3 ke atas. 2. Game ini memiliki keterbatasan pada besarnya resolusi layar. 3. Permainan Demokrat ini hanya bisa dimainkan untuk satu orang/single player. 4. Permainan ini berbentuk 2 dimensi. c. Oppurtunity (Peluang) Game sliding puzzle dalam penelitian ini memiliki peluang yang cukup besar, karena belum ada permainan sliding puzzle yang sama seperti Game puzzle demokrat ini. d. Threat (Hambatan)
b. Analisis dan Kebutuhan Perangkat Keras Komputer terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang saling berinteraksi. Perangkat lunak memberikan instruksi-instruksi kepada perangkat keras untuk melakukan suatu tugas tertentu, sehingga dapat menjalankan suatu sistem di dalamnya . Pada aplikasi game asah otak Demokrat ini, perangkat yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Laptop Merek Acer processor Intel core 3 2. RAM 4 GB 3. Harddisk 500 GB 4. Speaker atau Headset 5. Mouse dan Keyboard Sedangkan perangkat keras smartphone berbasis Android yang digunakan untuk menjalankan game ini sebagai berikut: 1. Prosessor 832 Mhz 2. Internal memory 160 MB 3. RAM 290 MB 4. Layar 240 x 320 piksel. c. Analisis Pengguna Selain dibutuhkannya perangkat lunak dan perangkat keras, user juga sangat dibutuhkan dalam
4
Aplikasi Android Indonesia belum tersedia untuk jenis berbayar di Play Store, sehingga belum dapat dikomersialkan.
4.2.4 Aset Audio 4.3 Implementasi Tampilan Muka Aplikasi
3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Usecase Diagram Usecase Diagram merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan hubungan-hubungan yang terjadi antar aktor dengan aktivitas yang terdapat pada sistem.
Gambar 7 Tampilan muka Game Demokrat
Gambar 5 Usecase Diagram 3.3.2 Class Diagram 3.3.3 Activity Diagram 3.3.4 Sequence Diagram
Gambar 8 Tampilan level Setting
3.4 Story Board
Gambar 9 Tampilan About Game
Gambar 6 Storyboard Tampilan Game Puzzle Level Hard 3.5 Creative Strategy 4.1 Implementasi 4.2 Pembuatan Aset 4.2.1 Aset Simbol 4.2.2 Aset Gambar
Gambar 10 Tampilan Help Game
4.2.3 Aset Font
5
terlebih dahulu melalui tahap-tahap pembuatan game yang tertera pada bab III. 2. Dari sudut pengembangan, game Demokrat dapat dikembangkan secara legal. 3. Algoritma pengacakan yang digunakan pada arena permainan puzzle tidak terlalu sulit untuk diimplementasikan. 4. Terdapat sedikit perbedaan dengan rancangan, seperti tidak tersedianya score pada layar highscores. Dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Secara keseluruhan, Game Demokrat ini dapat berjalan dengan baik berdasarkan hasil pengujian pada gambar 4.1 hingga 4.9
Gambar 11 Tampilan Exit Game 4.4 Implementasi Level Setting Aplikasi 4.5 Implementasi Menu Utama Game Demokrat Berdasarkan Level
5.2 Saran Beberapa saran yang diperlukan sebagai pengembangan game lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya pada level dibuat lebih banyak dengan membuat balok yang lebih banyak lagi. 2. Penambahan score pada halaman highscores. 3. Pengembangan game dalam berbagai versi sistem operasi Android serta mendukung berbagai ukuran layar perangkat Android. 4. Diharapkan dapat menggunakan algoritma lain seperti Iterative Deepning A*, genetik, breadth first search, dan sebagainya.
4.5.1 Menu Utama Game Demokrat Level Easy 4.5.2 Menu Utama Game Demokrat Level Medium 4.5.3 Menu Utama Game Demokrat Level Hard
DAFTAR PUSTAKA [2] Lilis Syarifah. 2015. Rancangan Bangun Aplikasi Game Edukasi Puzzle Untuk Meningkatkan kosakata bahasa Mandarin dengan model learning vector quantization (LVQ) dan metode Linear Congruental Generator (LCG). Skripsi STMIK MDP Palembang. Tidak Dipublikasikan [3] Katrharina Candra Puspita. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Game “Puzzle Kata” Istilah Teknik Informatika Menggunakan Macromedia Flash 8. Skripsi. Universitas PGRI Yogyakarta. Tidak dipublikasikan. [4] Nyimas Artina Jeffry. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Game Edukasi Puzzle Pengenalan Tokoh Sejarah Berbasis Android dengan Metode Linear Congruential Generator (LCG). Skripsi. STMIK GI MDP. Tidak Dipublikasikan. [5] Arsyad, Azhar M.A 2011, Media Pembelajaran,. Rajawali Pers, Jakarta. [6] Chris Crawford.2003.The Art of Computer Game Design.Vancouver: Washington State University Vancouver.
Gambar 12 Tampilan Game Hard 4.6 Implementasi Menu Finish Game Demokrat
Gambar 13 Tampilan Menu Finish Game
Biodata Penulis 1) Didy Heryadi Tamimu, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta angkatan 2011. 2) Kusrini, Dr., M.Kom, S1 Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2002), S2 Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2006), S3 Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2010).
4.7 Uji Coba 5.1 Kesimpulan Berikut kesimpulan yang didapat mengenai hasil dari pembuatan game Demokrat : 1. Mengimplementasikan permainan Demokrat ini mudah dilakukan dengan cara dirancang 6