Peranan Sektor Migas sebagai Sumber Pendapatan APBN dan APBD
Disampaikan pada Diskusi Publik IESR Jakarta, 23 September 2015
Outline 1. Perkembangan Lifting Migas, dan Cost Recovery 2. Perkembangan Harga Minyak Dunia dan ICP 3. Penerimaan Migas 4. Transfer ke Daerah dan Dana Desa: DBH
2
Perkembangan Lifting Migas, dan Cost Recovery
3
Perkembangan Lifting Minyak Bumi Tahun 2008 s.d. 2014 (Periode Desember s.d. November) MBOPD
1,000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 -
2008 APBN 1,000 APBN-P 927 Realisasi 931
2009 950 960 944
2010 965 965 954
2011 970 945 898
2012 950 930 860
2013 900 840 825
2014 870 818 794
2015 900 825 755
Lifting Minyak Bumi cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun Realisasi 2015 s.d. 31 Juli 2015
4
Perkembangan Lifting Gas Bumi Tahun 2008 s.d. 2015 (Periode Desember s.d. November) MBOEPD
1,350 1,300 1,250 1,200
1,150 1,100 1,050
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Realisasi (MBOEPD) 1,146 1,198 1,328 1,272 1,263 1,214 1,224 1,178
Lifting Gas Bumi belum mengalami optimalisasi * Realisasi 2015 s.d. 31 Juli 2015
5
Perkembangan Cost Recovery Miliar USD
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 -
2008 Realisasi 9.3 Target/APBN-P 10.5
2009 9.0 11.1
2010 10.9 12.2
2011 15.4 12.3
2012 15.6 12.3
2013 15.9 15.1
2014 15.0
2015 14.0
Cost Recovery semakin meningkat dari tahun ke tahun untuk menjaga agar target lifting dapat tercapai Sumber: Laporan Keuangan Gabungan KKKS dari SKK Migas 6
Perkembangan Harga Minyak Dunia dan ICP
7
Perkembangan Harga Minyak Dunia Year
Month
2013
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des Rata-Rata Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des Rata-Rata Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep
2014
2015
I CP 111,1 114,9 107,4 100,2 99,0 100,0 103,1 106,6 109,7 106,4 104,7 107,2 105,8 105,8 106,1 106,9 106,4 106,2 109,0 104,6 99,5 95,0 83,7 75,4 59,6 96,5 45,3 54,3 53,7 57,6 61,9 59,4 51,8 42,8 -
WTI 94,7 95,3 93,0 92,1 94,7 95,8 104,7 106,5 106,2 100,6 93,9 97,9 98,0 94,9 100,7 100,5 102,0 101,8 106,2 102,4 96,1 93,1 84,3 75,8 59,3 93,1 47,3 50,7 47,9 54,6 59,4 59,8 50,9 42,9 -
Brent 112,2 116,1 109,5 103,4 103,2 103,3 107,4 110,5 111,3 109,4 107,9 110,7 108,7 107,1 108,8 107,4 107,8 109,7 111,9 107,0 101,9 97,3 88,1 79,6 63,3 99,2 49,8 58,8 56,9 61,1 65,6 63,8 56,8 48,2 -
(WTI - I CP) (Brent - I CP) (16,4) (19,5) (14,5) (8,1) (4,3) (4,2) 1,6 (0,0) (3,5) (5,8) (10,8) (9,3) (7,9) (10,9) (5,4) (6,4) (4,4) (4,4) (2,8) (2,2) (3,4) (1,9) 0,6 0,4 (0,3) (3,4) 2,0 (3,6) (5,8) (3,0) (2,5) 0,4 (0,9) 0,1 -
1,1 1,2 2,1 3,2 4,2 3,4 4,3 3,9 1,6 3,1 3,2 3,5 2,9 1,3 2,8 0,5 1,4 3,5 2,9 2,4 2,4 2,4 4,3 4,2 3,7 2,6 4,5 4,5 3,3 3,6 3,7 4,3 4,9 5,4 -
8
Perkembangan ICP Tahun 2008 s.d. 2014 (Periode Desember s.d. November) USD/BBL
120 100
95.0
80.0
95.0
60
80.0
80.0
108.0
105.0 105.0
61.0
80
105.0 90.0
100.0
105.0 60.0
65.0
40 20 0
2008
APBN APBN-P 95.0 Realisasi 101.3
2009 80.0 61.0 58.9
2010 65.0 80.0 78.1 APBN
2011 80.0 95.0 109.9 APBN-P
2012 90.0 105.0 113.1
2013 100.0 108.0 105.8
2014 105.0 105.0 100.5
2015 105.0 60.0 54.0
Realisasi
ICP cenderung mengalami penurunan sejak Tahun 2012, dan perkiraan ICP untuk Tahun 2015 adalah di bawah USD100/BBL *Realisasi 2015 s.d. 31 Agustus 2015
9
Pengaruh ICP terhadap APBN Pendapatan Negara dan Hibah
Belanja Negara
PPh Migas
Subsidi
Bea Keluar
Dana Bagi Hasil
Penerimaan SDA Migas
Dana Alokasi Umum
PNBP Lainnya (DMO)
Dana Otonomi Khusus
10
Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam
11
11
Perkembangan Penerimaan Migas Tahun 2008 s.d. 2014 350.0 300.0 250.0 200.0 150.0 100.0 50.0 -
Triliun Rupiah
2008 APBN 166.0 APBN-P 257.2 Realisasi 304.4 Realisasi ICP 101.3
2009 226.8 151.2 184.6 58.9
2010 174.4 215.0 221.0 78.1
2011 215.3 249.6 278.4 109.9
2012 231.3 278.0 301.6 113.1
2013 257.3 267.1 305.6 105.8
2014 2015 286.0 327.0 309.9 139.4 320.3 63.7 100.5 54.0
120.0 110.0 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 USD/Barrel
Realisasi Penerimaan Migas sejak Tahun 2009 terus mengalami peningkatan *Realisasi 2015 s.d. 31 Agustus 2015
12
Penerimaan Migas TA 2014 Asumsi: APBN 2014
APBN-P 2014
Realisasi 2014
870
818
794
1,240
1,224
1,224
ICP (US$/BBL)
105
105
100.5
Cost Recovery (Miliar US$)
15
15
16.1
Lifting Minyak Bumi (MBOPD) Lifting Gas Alam (MBOEPD)
Penerimaan Migas (Miliar Rp): APBN 2014 A.
APBN-P 2014
Realisasi 2014
Penerimaan PPh Migas
76,073.63
83,889.79
87,431.07
1. Minyak Bumi
30,311.28
31,834.07
30,314.27
2. Gas Alam
45,762.35
52,055.72
57,116.79
196,508.27
211,668.20
216,874.72
142.943.08
154,750.37
141,058.61
53,565.19
56,917.84
75,816.11
13,446.70
14,375.33
15,948.33
13,446.70
14,375.33
15,458.59
-
-
489.74
286,028.60
309,933.32
320,254.11
B. PNBP SDA Migas 1. Minyak Bumi 2. Gas Alam C. PNBP Migas Lainnya 1. Pendapatan Minyak Mentah DMO 2. Pendapatan Lainnya dari Keg. Hulu Migas
D. Total Penerimaan Migas
13
Perkiraan Penerimaan Migas 2015 2015
KETERANGAN LIFTING MINYAK (MBOPD) LIFTING GAS (MBOEPD) COST RECOVERY (MILIAR US$) HARGA RATA-RATA MINYAK MENTAH (US$/BBL) KURS (RP/US$1) Penerimaan Minyak Bumi & Gas Alam (Dalam Rp miliar) A Penerimaan PPH 1. Minyak Bumi 2. Gas Alam B Penerimaan SDA 1. Minyak Bumi 2. Gas Alam Penerimaan Lainnya dari Minyak Bumi A Pendapatan Minyak Mentah DMO B Pendapatan Lainnya dari Kegiatan Hulu Migas Total Penerimaan Migas dari Kegiatan Usaha Hulu Migas
APBNP
APBN
825 1.221 14,1 60 12.500
900 1.248 16,1 105 11.900
130.899,67 49.534,79 13.653,93 35.880,87 81.364,88 61.584,01 19.780,87
2014 Realisasi sd Agustus 755 1.178
APBNP
54 13.119
818 1.224 15,0 105 11.600
312.971,64 88.708,58 34.473,49 54.235,10 224.263,06 170.342,28 53.920,79
59.134,49 40.836,74 18.297,75
295.557,99 83.889,79 31.834,07 52.055,72 211.668,20 154.743,92 56.924,28
8.474,82 8.474,82 -
13.993,20 13.993,20 -
4.535,12 4.145,39 389,73
14.375,33 14.375,33 -
139.374,49
326.964,84
63.669,61
309.933,32
APBN 870 1.240 15,0 105 10.500
Realisasi 794 1.224 100,48 11.868,67
272.581,64 304.307,18 76.073,63 87.431,07 30.311,28 30.314,27 45.762,35 57.116,79 196.508,02 216.876,11 142.831,12 139.174,31 53.676,90 77.701,80 13.446,70 13.446,70 -
15.948,98 15.458,59 490,39
286.028,34 320.256,15
14
Proporsi Penerimaan Migas 2014
4.8 27.3
Proporsi penerimaan minyak dan gas bumi (migas) terhadap pendapatan negara terus mengalami penurunan, dari 20,6 persen pada tahun 2014 menjadi diperkirakan 7,7 persen pada tahun 2016.
20.6
Sementara komposisi penerimaan migas yang terdiri dari PPh migas, SDA migas, dan Domestic Market Obligation (DMO) relatif memiliki proposi yang sama dari tahun ke tahun.
67.8
79.4
6.1
APBNP 2015
35.5
RAPBN 2016
5.9 34.2 7.7
7.9 58.4
59.9
PPh Migas 92.3
SDA Migas
DMO
92.1
Migas
Non-Migas
15
Sensitivitas APBN terhadap Migas ICP ↑
Lifting ↑
+USD1
+10rb
URAIAN
A. Pendapatan Negara a. Penerimaan Perpajakan b. PNBP
3,4 0,8 2,7 -
3,9 0,8 3,1
1,6 0,2 1,4
-
3,0 0,4 2,6
B. Belanja Negara a. Belanja Pemerintah Pusat b. Transfer ke Daerah dan Dana Desa
2,5 1,8 0,7
3,6 2,5 1,1
0,5 0,1 0,4
-
1,0 0,3 0,7
C. Surplus/(Defisit) Anggaran
0,3
0,9
1,1
-
2,0
D. Pembiayaan Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan
-
0,3
-
0,9
1,1
-
2,0 16
Jenis Pendapatan Negara Realisasi Penerimaan (Audited) No.
Jenis Pendapatan
Pendapatan Negara dan Hibah I
Penerimaan Perpajakan
2011 Jumlah
(%)
2012 Jumlah
(%)
2013 Jumlah
APBN-P (%)
2014 Jumlah
(%)
2015 Jumlah
1.210.600
100,00%
1.338.110
100,00%
1.438.891
100,00%
1.550.491
100,00%
1.761.643
100,00%
873.874
72,19%
980.518
73,28%
1.077.307
74,87%
1.146.866
73,97%
1.489.255
84,54%
PPh
431.122
465.070
506.443
546.181
679.370
PPn dan PPnBM
277.800
337.585
384.714
409.182
576.469
29.893
28.969
25.305
23.476
26.690
PBB BPHTB
(1)
Cukai Pajak Lainnya Bea Masuk & Keluar II PNBP
(%)
-
-
-
-
77.010
95.028
108.452
118.086
145.740
3.928
4.211
4.937
6.293
11.729
54.121
49.656
47.457
43.648
49.257
331.472
27,38%
351.805
26,29%
354.752
24,65%
398.591
25,71%
269.076
15,27%
193.491
15,98%
205.824
15,38%
203.629
14,15%
216.876
13,99%
81.365
4,62%
SDA Non Migas
20.333
1,68%
20.020
1,50%
22.777
1,58%
23.972
1,55%
37.554
2,13%
Laba BUMN
28.184
30.798
34.026
40.314
36.957
PNBP Lainnya
69.361
73.459
69.672
87.747
90.110
Pendapatan BLU
20.104
21.704
24.648
29.681
23.090
SDA Migas
III Hibah
5.254
0,43%
5.787
0,43%
6.833
0,47%
5.035
0,32%
3.312
0,19%
Peranan PNBP SDA terhadapat Pendapatan Negara (APBN) 20,00% 15,00% 10,00%
5,00% 0,00% 2011
2012
2013
2014
2015
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Peranan (%) 17,66% 16,88% 15,73% 15,53% 6,75%
Peranan penerimaan PNBP SDA terhadap pendapatan negara (APBN) dari tahun ke tahun cenderung menurun dari 17,66% pada tahun 2011 menjadi 6,75% pada tahun 2015. 17
Sumber alternatif pendapatan negara dalam APBN Kebijakan Pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan negara: • Penerimaan Perpajakan Ekstensifikasi & Intensifikasi melalui penegakan hukum, perbaikan administrasi, penyempurnaan regulasi. Penggalian potensi perpajakan pada beberapa sektor unggulan seperti sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor konstruksi, serta sektor jasa keuangan. Penguatan dan perluasan basis data perpajakan. Intensifikasi pendapatan cukai melalui penyesuaian tarif cukai dengan memerhatikan kesejahteraan petani dan tembakau dan keberlangsungan industri rokok. • Penerimaan Negara Bukan Pajak Optimalisasi sumber Migas yang sudah ada, serta peningkatan investasi di sumur Migas baru. Perbaikan pengawasan pengelolaan SDA (minerba, perikanan, dan kehutanan). Ekstensifikasi dan intensifikasi PNBP melalui penyempurnaan PP tentang tarif dan jenis PNBP . 18
Transfer ke Daerah dan Dana Desa: Dana Bagi Hasil (DBH)
19
19
PERUBAHAN POSTUR ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA APBN-P TA 2015 (dalam miliar rupiah) 2014 POSTUR
2015
APBN-P
APBN
RAPBN-P
PERUBAHAN APBN-P
RAPBN-P – APBN
Nominal 1. Transfer ke Daerah
APBN-P – RAPBN-P
%
Nominal
%
596.504
637.975,1
643.355,7
643.834,5
5.380,60
0,8
478.80
0,07
491.882
516.401,0
521.281,7
521.760,5
4.880,70
0,9
478,80
0,09
117.663
127.692,5
112.573,2
110.052,0 (15.119,30)
(13,4)
(2.521,20)
(2,2)
1.1.1.1. DBH Pajak
46.116
50.568,7
54.156,6
54.216,6
3.587,90
6,6
60,00
0,1
1.1.1.2. DBH SDA
71.547
77.123,8
58.416,6
55.835,4 (18.707,20)
(32,0)
(2.581,20)
(4,4)
1.1.2. Dana Alokasi Umum
341.219
352.887,8
352.887,8
352.887,8
-
-
0,00
-
1.1.3. Dana Alokasi Khusus
33.000
35.820,7
55.820,7
58.820,7
20.000,00
35,8
3.000,00
5,4
16.148
16.615,5
17.115,5
17.115,5
500,00
2,9
0,00
-
523
547,5
547,5
547,5
-
-
0,00
-
87.948
104.411,1
104.411,1
104.411,1
-
-
0,00
-
-
9.066,2
20.766,2
20.766,2
11.700,00
56,3
0,00
-
596.504
647.041,3
664.121,9
664.600,7
17.080,60
2,6
478,80
0,07
1.1. Dana Perimbangan 1.1.1. Dana Bagi Hasil (DBH)
1.2. Dana Otonomi Khusus 1.3. Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta 1.4. Dana Transfer Lainnya 2. Dana Desa JUMLAH
20
Dasar Hukum DBH SDA UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah UU No. 21 Tahun 2001 jo. UU No. 35 Tahun 2008 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
PP No. 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi
PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
21
Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa, 2015 Dana Bagi Hasil (DBH) TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
Dana Perimbangan
Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Otsus PAPUA Dana Otsus
Dana Otsus PAPUA BARAT Dana Otsus ACEH
DBH Pajak DBH PBB
DBH PPh DBH CHT
Dana Infras Otsus PAPUA
TRANSFER KE DAERAH Dana Keistimewaan DIY
Dana Transfer Lainnya
DANA DESA
Dana Alokasi Umum (DAU)
Mulai dianggarkan dalam APBN TA 2015
Dana Infras Otsus PAPUA BARAT Tamb Penghasilan Guru
DBH SDA Kehutanan
Tunjangan Profesi Guru
Pertum
Bantuan Op Sek (BOS)
Perikanan
Dana Insentif Daerah (DID)
Migas
Dana P2D2 Dana Darurat
Panas Bumi
22
SUMBER PNBP SDA YANG DIBAGIHASILKAN Kehutanan • Penerimaan Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan (IIUPH) • Penerimaan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) • Penerimaan Dana Reboisasi (DR)
Perikanan • Penerimaan Pungutan Pengusahaan Perikanan • Penerimaan Pungutan Hasil Perikanan
Mineral dan Batubara • Penerimaan Iuran Tetap (Land-rent) • Penerimaan Royalti (Royalty)
Pertambangan Migas • Penerimaan SDA Minyak Bumi (- DMO, Fee UHM, Pajak-Pajak) • Penerimaan SDA Gas Bumi (- DMO, Fee UHM, Pajak-Pajak)
Pertambangan Panas Bumi • Setoran Bagian Pemerintah (- kewajiban pajak dan pungutan lain) • Iuran Tetap dan Iuran Produksi
23
Prinsip Pengalokasian DBH SDA BY ORIGIN
o Daerah penghasil mendapatkan porsi lebih besar.
o Daerah lain (dalam provinsi ybs.) mendapatkan bagian pemerataan dengan porsi tertentu.
BASED ON ACTUAL REVENUE
Penyaluran DBH SDA berdasarkan realisasi penerimaan T.A. berjalan (Ps. 23 UU 33/2004).
24
Porsi Pembagian DBH SDA No. 1.
2.
Jenis Penerimaan
UU Otsus
UU 33/2004 jo. PP 55/2005 Pusat
Prov.
K/K Penghasil
K/K Lain (Bagi Rata)
Prov. Penghasil
K/K
Aceh
Papua Barat
a. IIUPH
20
16
64
-
-
-
-
-
b. PSDH
20
16
32
32
-
-
-
-
c. Dana Reboisasi
60
-
40
-
-
-
-
-
Kehutanan
Mineral dan Batubara a. Iuran Tetap
20
16
64
-
26
54
-
-
b. Royalti
20
16
32
32
26
54
-
-
3.
Perikanan
20
-
80
-
-
-
-
-
4.
Minyak Bumi
84,5
3,1
6,2
6,2
5,17
10,33
70
70
5.
Gas Bumi
69,5
6,1
12,2
12,2
10,17
20,33
70
70
6.
Panas Bumi
20
16
32
32
-
-
-
-
25
DBH SDA Migas Provinsi Aceh (UU 11/2006)
Pasal 181 ayat (1) huruf b angka 5) dan 6) dan Pasal 181 ayat (3)
DBH SDA
MINYAK BUMI
15%
Untuk Provinsi Aceh dan Kab./Kota se-Aceh
55%
Pasal 182 ayat (3) dan ayat (4)
GAS BUMI
Paling sedikit 30% untuk pendidikan 30%
Otsus: Tambahan untuk Provinsi Aceh
40%
Paling banyak 70% untuk program pembangunan yang disepakati bersama antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Kab./Kota se-Prov. Aceh
Gubernur Membentuk Satuan Unit Kerja (Pasal 184) 26
26
Perkembangan DBH 120.0 111.5
110.1 103.9
100.0
96.9 88.5
Triliun Rp
80.0 62.6
60.0
62.0 55.8
54.0
40.0
20.0
54.2
42.5
48.9
46.0
42.9
41.9
26.2
24.1
20.6 15.5 16.7
21.2
13.9 13.8
18.8
10.6
0.0 2011
2012 DBH Minyak Bumi
2013 DBH Gas
DBH
2014 DBH Pajak
2015 DBH SDA
o Penerimaan SDA cenderung tidak stabil o Berpotensi menimbulkan ketimpangan fiskal antar daerah 27
DBH SDA Migas Provinsi Papua Barat (UU 21/2001 jo. UU 35/2008)*
Pasal 34 ayat (3) huruf b angka 4 dan 5 Pasal 36 ayat (2)
DBH SDA
MINYAK BUMI
15%
GAS BUMI
Untuk Provinsi Papua Barat dan Kab./Kota se-Papua Barat
Pasal 36 ayat (2)
30% Sekurang-kurangnya 30% dialokasikan untuk biaya pendidikan
55%
Otsus: Tambahan untuk Provinsi Papua Barat
40%
Sekurang-kurangnya 15% untuk kesehatan dan perbaikan gizi
Note: *) SDA Migas hanya terdapat di Provinsi Papua Barat. 28
Alokasi Kurang Bayar DBH SDA APBN-P 2015 No. 1.
2.
3.
Jenis DBH
Periode Penerimaan
Migas
Tambahan KB 2014
Sisa Kurang Bayar APBN 2015
Tambahan KB yang ditampung dalam APBN-P 2014
Nominal
%
12.965.883.104.000
3.994.222.030.000
8.971.661.074.000
69
- Minyak Bumi
2013
6.481.707.552.000
2.114.480.497.000
4.367.227.055.000
67
- Gas Bumi
2013
6.484.175.552.000
1.879.741.533.000
4.604.434.019.000
71
3.111.081.269.000
757.591.322.000
2.353.489.947.000
76
Mineral dan Batubara - Iuran tetap
2013
145.385.907.000
49.627.026.000
95.758.881.000
66
- Royalti
2013
2.965.695.382.000
707.964.296.000
2.257.731.066.000
76
337.206.717.000
-
337.206.717.000
100
Kehutanan - IIUPH
2010 - 2013
52.345.334.000
-
52.345.334.000
100
- PSDH
2010 - 2013
116.158.487.000
-
116.158.487.000
100
- DR
2010 - 2013
168.702.896.000
-
168.702.896.000
100
4.
Perikanan
2010 - 2013
31.161.370.000
-
31.161.370.000
100
5.
Panas Bumi
251.514.583.000
-
251.514.583.000
100
681.263.000
-
681.263.000
100
250.833.320.000
-
250.833.320.000
100
16.696.847.043.000
4.751.813.352.000
11.945.033.691.000
72
- Iuran Tetap Panas Bumi
2013
- Setoran Bag. Pemerintah
2010 - 2013
Jumlah
Catatan: 1. 2.
Merupakan penyelesaian kurang bayar DBH SDA sampai dengan tahun 2013. Sisa kurang bayar sudah disalurkan ke Kas Daerah pada minggu pertama bulan April 2015 (PMK 58/PMK.07/2015).
29
Rerata Proporsi DBH Migas thd Penerimaan APBD 45
6.5 40
6.1
35
6
5.5 5.3
Proporsi (%)
Proporsi (%)
30 5.3
5 4.7
25 20 15
4.4
4.5
10 5
4
Rerata Proporsi DBH Migas thd Penerimaan APBD Sumber: diolah dari SIKD
Terjadi kecenderungan menurunnya proporsi DBH Migas thd penerimaan APBD
Jateng
Sumut
Sulsel
Maluku
Sulteng
Kalsel
Babel
DKI
Jabar
Jatim
Pabar
Lampung
NAD
Jambi
0 Sumsel
2015
Kaltara
2014
Kepri
2013
Kaltim
2012
Riau
2011
Propinsi Rerata Proporsi DBH Migas/Penerimaan APBD
Namun, kontribusi DBH Migas thd penerimaan APBD di beberapa daerah masih cukup signifikan 30
Penerimaan APBD No.
Jenis Penerimaan
1
PAD
2
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun
2001
2009
2013
2014*
2015*
15,2
67,6
140,3
180
225**
81
308,1
529,5
596,3
664,6
DAU
60,3
186
311
341
352,9
DAK
0
24,7
31,7
33
58,8
DBH
20,7
76,1
103
117,7
110,0
Otsus+DIY+Dana Desa
0
9,5
13,4
16,7
38,45
Transfer Lainnya
0
11,8
70,4
87,9
104,4
PAD/TkD&DD
18,77
21,94
26,50
30,19
33,86
* Anggaran. ** Forcasting.
PAD yang semakin meningkat mengindikasikan peningkatan kemandirian daerah
31
Proporsi DBH Migas thd Penerimaan APBD vs Dana Simpanan Pemda di Perbankan 45
14000
40
12000
35 10000
25
8000
20
6000
Miliar Rp
Proporsi (%)
30
15 4000
10 2000
5 0
0
Propinsi Simpanan di Perbankan
Rerata Proporsi DBH Migas/Penerimaan APBD
Beberapa daerah penghasil migas mempunyai simpanan yang cukup tinggi di perbankan 32
Kesimpulan 1. Sektor migas masih menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan yang penting 2. Penerimaan negara dari sektor migas dipengaruhi oleh volatilitas ICP, lifting, dan nilai tukar 3. Dinamika global yang terjadi di sektor migas memerlukan antisipasi kebijakan dan upaya mitigasi yang memadai, baik di tingkat Pusat dan Daerah 4. Diperlukan upaya pengembangan alternatif sumber pendapatan oleh pemerintah daerah untuk meredam penurunan DBH Migas. 5. Pemanfaatan APBD perlu dilakukan secara lebih optimal untuk membiayai pembangunan daerah
33
34 34
Arah Kebijakan DBH SDA, 2016 o Mempercepat penetapan alokasi DBH SDA melalui percepatan penyampaian data dari kementerian teknis; o Menetapkan alokasi DBH SDA secara tepat jumlah sesuai dengan rencana penerimaan berdasarkan potensi daerah penghasil; o Menyempurnakan sistem penganggaran dan pelaksanaan atas PNBP yang dibagihasilkan ke daerah; o Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan DBH SDA; o Mempercepat penyelesaian penghitungan PNBP SDA yang belum dibagihasilkan dan penyelesaian/penyaluran kurang bayar DBH SDA; dan o Menegaskan sifat DBH SDA sebagai dana block grant bagi daerah (Penghapusan ketentuan DBH Migas 0,5%).
35
Asumsi Makro dan Perubahan DBH SDA Migas APBN-P 2015 No.
Uraian
APBN
RAPBN-P
APBN-P
1
2
3
4
5
Perubahan (%) 6=5:3
7=5:4
Asumsi Makro
1 Lifting Minyak (MBOPD) 2 Lifting Gas (MBOEPD) 3 Cost Recovery (Miliar US$) Harga Rata-Rata Minyak Mentah 4 (US$/Brl) 5 Kurs (Rp/US$1) PNBP Migas
900
849
825
-8,3%
-2,8%
1.248
1.177
1.221
-2,2%
3,7%
16,1
16,5
14,0
-13,0%
-15,2%
105
70
60
-42,9%
-14,3%
11.900
12.200
12.500
5,0%
2,5%
95.637,3
81.364,9
170.342,3
72.999,3
61.584,0
-63,8%
-15,6%
53.920,8
22.638,1
19.780,9
-63,3%
-12,6%
42.848,8
18.219,5
15.578,7
1 Minyak Bumi
26.403,0
11.314,9
9.545,5
-63,8%
-15,6%
2 Gas Bumi
16.445,8
6.904,6
6.033,2
-63,3%
-12,6%
1 Minyak Bumi 2 Gas Bumi DBH Migas
224.263,1
-63,7% -14,9%
-63,6% -14,5%
36
Trillion Rupiah
Posisi Simpanan Pemda di Perbankan 300
278.7
250
200
150 115.2 99.2 100 68.9
68.3
71.6
2006
2007
2008
94.4
80.4 59.8
62.1
2009
2010
41.9
50 18.6
22.2
21.5
24.6
2001
2002
2003
2004
0
Source: SEKI-BI
2005 Provice
Municipality/City
2011
2012
2013
2014
2015 (June)
Total Regional Govt.
37
