Peranan Posdaya Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Di Masyarakat Siti Asripah (08110123) Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah diteliti adalah Peranan posdaya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Masyarakat Kecamatan Tembalang di mana keberadaan Posdaya di sana sebagai tempat untuk menjalin slaturohmi, berkarya, berwira usaha dibidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan di keluarga dan mendidik anak-anak usia dini. Hal ini akan berkaitan dengan persepsi maupun hasil dari Indept Interviw (wawancara mendalam). Wawancara ini dilakukan dengan berbagai pihak yang dipilih sebagai informan guna menggali dan memperoleh informasi yang sedalam-dalamnya dan benar-benar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Teknik ini tidak dilakukan dengan struktur ketat tetapi pertanyaan-pertanyaan terhadap informan dapat berkembang sesuai dengan jawaban informan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan posdaya yang berada di wilayah Kecamatan Tembalang. Hasil penelitian tentang peranan posdaya di Kecamatan Tembalang diharapkan menjadi bahan masukan dan menambah wawasan bagi penulis dan bagi pembacanya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitataif yang menggambarkan di mana peneliti berusaha mengungkapkan suatu fenomena/ obyek yang terjadi secara terus- menerus tanpa memberikan suatu perubahan pada obyek yang bersangkutan. Kata Kunci : Peranan, Posdaya, Meningkatkan, Kesejahteraan Keluarga, Masyarakat PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara dengan populasi penduduk yang tinggi dan perkembangan penduduknya sangat cepat pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,3 % bahkan lebih. Sehingga membuat tingkat kesejahteraan pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang dewasa ini sangat memprihatinkan. Banyaknya warga miskin di Indonesia yang mencapai 15.76 % pada tahun 2011 menurut Pusat Badan Statistik. Dengan demikian pemerintah berusaha membuat program untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga yang subyeknya dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan tujuan dapat meningkatkan ekonomi dalam keluarga. Posdaya atau Pos Pemberdayaan Keluarga merupakan program lanjutan dari sekian banyak program penguatan SDM . Posdaya merupakan forum pembangunan keluarga dipedukuhan yang juga terkait dengan membangun manusia seutuhnya. Posdaya Pembentukan dan pengembangannya dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti PKK, organisasi sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain atau perorangan. Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga pendidikan seperti SMA dengan melibatkan siswa yang dibimbing para guru. Posdaya dapat dikembangkan oleh Pemerintah daerah dan seluruh aparatnya ditingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
78
Dengan adanya program yang memberdayakan masyarakat langsung sebagai subyeknya untuk mencapai kesejahteraan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kesehatan dapat membantu masyarakat ekonomi rendah.terutama rakyat miskin. Dari uraian di atas diharapkan masyarakat dapat berperan sendiri secara langsung dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, wirausaha atau ekonomi, dan lingkungan sehingga bisa tercapai kesejahteraan keluarga dalam masyarakat. Pemerintah disini hanya sebagai pendorong dan pendamping saja misalnya dalam hal pemberian modal bergulir atau pinjaman untuk modal usaha contoh UP 2 K (Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga), perguliran dalam PNPM yang selama ini sudah dirasakan masyarakat ekonomi kebawah. Sedangkan dalam bidang pendidikan misalnya terbentuknya Pos PAUD yang melibatkan masyarakat langsung sebagai penyelenggara atau pengelola. Penyelenggara Pos PAUD ini biasanya ibu-ibu kader dalam PKK mengapa karena terbentuknya Pos PAUD hasil dari pengembangan Posyandu yang sudah mandiri. Berdasarkan yang diuraikan diatas, maka penulis menarik tema dalam skripsi ini adalah “peranan posdaya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di masyarakat”. Dimana subyek dalam contoh yang sudah terbentuk Posdaya ini adalah masyarakat di wilayah Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Di wilayah kecamatan Tembalang sudah banyak Pos PAUD, Pos PAUD yang berkembang karena peran masyarakat langsung sebagai pengelola khususnya kader – kader PKK yang sudah mencapai 39 Pos PAUD yang tersebar di beberapa kelurahan wilayah kecamatan Tembalang, ( pendataan paudni oleh kemendiknas secara online, Januari 2012 ). Hal ini membuktikan bahwa pilar posdaya dibidang pendidikan sudah mulai digerakkan oleh masyarakat. Usaha-usaha kecil di lingkungan kecamatan Tembalang juga sudah mulai menjamur, dengan difasilitasi oleh pemerintah. masyarakat mampu berwira usaha dibidangnya sesuai keadaan lingkungan disekitarnya. Haryono Suyono lebih jauh mengajak, kita harus melakukan proses pemberdayaan keluarga melalui Posdaya yang jumlahnya tidak saja seribu, tetapi ratusan ribu. Sekolah kemasyarakatan seperti Posdaya sangat diperlukan dibangun didesa-desa maupun pedukuhan. Oleh Karena itu kita menawarkan strategi pembangunan berbasis masyarakat tanpa menghilangkan strategi pembangunan lembaga sosial berbagai Panti maupun organisasi. Karena Panti dan Organisasi itu menjadi penguat basis masyarakat. Yang perlu kita kerjakan adalah manuver politik, yaitu kita duduk bersama DPR, DPD dan juga ke Depsos untuk mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan. Dalam hal ini diperlukan keseimbangan yang kokoh antara pembangunan sosial, pembangunan ekonomi dan pembangunan budaya. Pembangunan sosial tidak boleh dinomor duakan. Pembangunan sosial budaya itu perlu, khususnya saat terjadi kecelakaan maupun terjadi musibah.Hal ini sam pentingnya dengan pembangunan ekonomi.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
79
TINJAUAN PUSTAKA Landasan teoritis penulisan skripsi ini dimaksudkan agar pembahasan yang akan diuraikan tidak hanya bersifat naratif mengenai peristiwa yang berkaitan tetapi lebih dari itu, juga untuk mengkaji hukum sebab akibat, faktor kondisi lingkungan dan lingkungan sosial yang mendukung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari tinjauan kepustakaan yang didasarkan dari beberapa sumber dan ilmu bantu dari disiplin ilmu sosial lainnya. Dalam landasan teori ini penulis akan menguraikan konsep yang relevan dengan permasalahan yang dikaji, baik menurut pendapat beberapa ahli, dari sumber buku, sumber pustaka lain yang sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Adapum dalam landasan teori ini, penulis menjelaskan permasalahan melalui beberapa konsep yaitu : masyarakat dan kesejahteraan dalam lingkup pendidikan dan ekonomi.
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Kecamatan Tembalang Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2012 sampai bulan September 2012. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah 1. Peranan posdaya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di masyarakat. 2. Peranan masyarakat dalam melibatkan dirinya di dalam meningkatkan pendidikan di Wilayah Kecamatan Tembalang Sumber Data Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah aparak kecamatan, aparat kelurahan, tokoh masyarakat, pengusaha kecil, pendidik pos paud. Sehubungan dengan penelitian ini adalah kualitatif, maka teknik pemilihan sumber data atau sampel yang digunakan adalah snow ball. Snow ball artinya dari seluruh sumber data, kemudian dipilih sumber data tertentu yang dianggap mengerti permasalahan dan tujuan penelitian. Sumber data yang terpilih tersebut disebut key informan. Informasi diharapkan terus bergulir dan berkembang semakin besar, dari key informan/informan yang satu ke yang lainnya, sampai permasalahan terungkap. Dengan demikian informan penelitian ini adalah orang yang benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat dalam program posdaya di wilayah Kecamatana Tembalang Kota Semarang. Mereka yang terpilih sebagai key informan dapat dilihat pada table berikut.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
80
Tabel 1. Key Informan yang terpilih No
Nama
Kompetensi
1
A.S Arifin, S. Sos
Sekretaris Kecamatan Tembalang
2
Suparno
Lurah Tandang
3
Winarto
Sekretaris Lurah Tandang
4
Dra Siti Zakia
Kasi Kesos Kecamatan Tembalang
5
Yuliati
Koordinator KUBE
6 Suparmi Pengelola KUBE Mereka adalah merupakan informan/nara sumber kunci yang diharapkan dapat memberikan informasi yang sesuai dengan focus atau permasalahan. Selain informan kunci, juga digunakan informan biasa yang diharapkan bias memberi informasi tambahan bila diperlukan. Alur pemilihan sumber informasi dapat dilihat dalam skema berikut Skema 1. Alur sumber informasi
Informan Kunci
Informan Kunci
Informan Kunci
Informan Kunci
Peneliti Bnnnmm mmm Instrumen Penelitian Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Di sini peneliti bertindak sebagai sssssssss
ss perencana, pelaksana pengumpulan data, melakukan analisis, menafsirkan data, dan akhirnya pelapor Ssssssssss ssss
penelitian. Peneliti di sini menjadi “segalanya” dalam keseluruhan proses penelitian. Untuk meningkatkan kemampuan peneliti sebagai intrumen, maka peneliti berusaha selalu pergi kepada
Ssssssss situasi yang baru untuk memperoleh pengalaman kemudian mencatat apa yang menjadi pembicaraan. sssssss sss
Untuk membantu kelancaran peneliti dalam melakukan keseluruhan proses penelitian , utamanya pada saat pengumpulan data, peneliti menggunakan alat bantu berupa tape recorder dan kamera. Melalui alat bantu tersebut, peneliti berharap tindakan perilaku, dan proses yang terjadi dapat dijadikan bahan kajian untuk dikritik dan diperbaiki. Teknik Pengumpulan Data Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sesuai dengan permasalahan dan
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
81
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam (In-Depth-Interviw). Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan menggunakan petunjuk umum wawancara hanya berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isinya, agar terjaga pokok-pokok dan yang direncanakan dapat dicapai. Sebagai pelengkap digunakan teknik pengamatan dan dokumentasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Peranan posdaya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di masyarakat. Peranan posdaya yang sudah terbentuk dalam wilayah Kecamatan Tembalang ternyata sangat mempunyai peran yang sangat penting. Hal ini dibuktikan dengan data yang terdapat di kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang. Banyaknya lembaga – lambaga yang pengelola atau pengurusnya adalah masyarakat langsung. Misalnya BMM ( Badan Musyawarah Masyarakat) lembaga ini bentukan dari masyarakat langsung yang peduli sama lingkungannya. Lembaga inilah yang menangani kesejahteraan anak dari usia 0 - 18 tahun. Dalam lembaga ini berbagai macam kegiatan yang selama ini berjalan dengan baik misalnya band untuk anak muda, pos PAUD yang memang semua RW di kelurahan Tandang sudah ada. Kelurahan Tandang terdiri dari 14 RW semuanya sudah terbentuk Pos PAUD. Untuk melakukan koordinasi antara Pos PAUD yang satu dengan lainnya di Kelurahan Tandang terbentuk Paguyuban Pos PAUD tingkat Kelurahan. Sebagai ketuanya saat ini adalah Ibu Sri Indarwati beliau dari RW III Kelurahan Tandang. Di Tandang juga ada KUBE yaitu Kelompok Usaha Bersama KUBE ini juga bentukkan dari masyarakat di Kelurahan Tandang. Dan masih banyak lagi kelompok – kelompok organisasi yang melibatkan masyrakat Kelurahan Tandang secara langsung. Kelompok Usaha Bersama yang berjalan di Kelurahan Tandang dikelola oleh masyarakat dengan struktur organisasi sebagai berikut: a. Ketua
: Drs. Hasyim Hasan
b. Sekkretaris
: Winarto
c. Bendahara
: Slamet Riyadi
d. Anggota
: Dra. Siti Zakiah
e. Anggota
: Suprihatin
f. Anggota
: Munanto
g. Anggota
: Mat Soef
Daftar kegiatan KUBE yang sekarang berjalan adalah usaha ternak burung puyuh, usaha produksi kaos dalam dan celana dalam anak-anak., souvenir, ternak sapi, ternak kambing, ternak kelinci, dan usaha pembuatan roti serta masih banyak lainnya. Untuk pemasaran hasil produksi dengan cara mengikuti bazar yang sering dilakukan oleh instansi pemerintah misalnya bapermasper ( Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan ), PNFI dinas pendidikan dan masih
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
82
banyak lainnya. Menurut anggota kelompok KUBE semua kegiatan yang dilakukan sekarang ini sangat membantu mereka dalam meningkatkan kesejahteraannya, karena dari hasil itu dapat menambah inkam dan membantu kebutuhan dalam keluarga. Karena mereka yang biasanya menganggur akhirnya bisa bekerja dan menghasilakan uang, hal ini bisa membantu meringankan beban keluarga yang memang sangat banyak kebutuhannya. Menurut bapak Suparno selaku lurah Tandang keberadaan posdaya yang sudah berjalan di Kelurahan Tandang sangat mendukung dan membantu masyarakat. Namun demikian dalam pelaksanaannya belum bisa maximal hal ini karena anak usia SMP belum terjangkau secara keseluruhan. Ibu Yuliati selaku koordinator KUBE mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini membantu pelaksanaan KUBE yang berada di Kelurahan Tandang hal ini dibuktikan dengan bantuan dari dinas propensi Jawa Tengah pada tahun 2011 yaitu sebesar 20 juta rupiah. Bantuan ini diperuntukkan untuk 6 kelompok yang masing – masing kelompok terdiri 10 orang. Dalam keanggotaan KUBE semua terdiri dari warga miskin namun diijinkan 2 orang yang bukan warga miskin sebagai pengelolanya. Bantuan ini digunakan warga untuk ternak burung puyuh itu KUBE IV untuk usaha pembuatan kaos dalam anak itu KUBE VI, untuk usaha Sovenir itu KUBE IX,untuk usaha ternak Kelinci dan Sapi KUBE III, untuk usaha olahan pangan itu KUBE VIII. Semua bantuan dari pemerintah sifatnya bantuan perguliran yang tidak dikembalikan ke pemerintah tetapi akan digulirkan ke kelompok-kelompok lain. Sedangkan bapak Winarto selaku sekretaris kelurahan Tandang dan sekretaris TPD ( Tim Pangan Desa ) mengatakan bahwa kelurahan Tandang ditunjuk menjadi Kelurahan TPD yaitu program desa mandiri pangan. Mewakili kelurahan – kelurahan yang lain yaitu Kelurahan Sendangguwo, Jangli, Rowosari, Sendangmulyo, mengingat penduduk di Kelurahan Tandang berjumlah 22 ribu jiwa yang terdiri dari 6000 KK 14 RW dan 125 RT maka Kelurahan Tandang diajukan sebagai Desa Mandiri Pangan. Karena antusias warga dan partisipasi warga yang begitu besar hal ini dibuktikan dengan banyaknya usaha-usaha rumahan atau Home Industri 2. Peranan masyarakat dalam melibatkan dirinya di dalam meningkatkan pendidikan di Wilayah Kecamatan Tembalang. Pendidikan adalah hal yang sangat penting pengaruhnya dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. Karena dengan latar belakang pendidikan yang baik dan tinggi maka masyarakat akan berpikir maju dan akan mudah menghasilkan suatu pekerjaan. Untuk itu bapak Camat Tembalang dan Ibu Camat Tembalang selaku ketua Tim Penggerak PKK di Kecmatan Tembalang tidak hentihentinya bersosialisasi dan mengajak warga masyarakat Kecamatan Tembalang untuk membentuk Pos PAUD. Karena Pos PAUD adalah juga salah satu program yang dicanangkan pemerintah terutama organisasi PKK lah yang menjadi penyelenggaranya. Tak hayal kalau di Kecamatan Tembalang sudah terdapat 40 Pos PAUD yang tersebar diberbagai Kelurahan di wilayah Kecamatan Tembalang.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
83
Pembahasan Data Berdasarkan data hasil penelitian mengenai Peranan Posdaya Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Di masyarakat Kecamatan Tembalang, melalui wawancara mendalam dan observasi langsung yaitu: 1. Peranan Posdaya di Bidang Pendidikan Posdaya yang ada di Kecamatan Tembalang memang sudah banyak hal ini dibuktikan dengan munculnya Pos PAUD dan Kelompok – kelompok Usaha Bersama yang ada di masyarakat. Pos PAUD di wilayah Kecamatan Tembalang sudah banyak, bahkan disetiap kelurahan sudah ada. Di Kelurahan Tandang dan Kelurahan Sendangguwo bahkan disetiap RW sudah membentuk dan mendirikan Pos PAUD dana dari semua kegiatan adalah swadaya warga. Para peserta didik pos PAUD tidak dipungut biaya alias geratis, sedangkan pendidiknya atau kader-kadernya dalam istilah di PKK tidak mendapat gaji alias sosial. Kata salah satu pendidik pos PAUD di Kelurahan Tandang yang bernama Sri Indarwati mengatakana “ bahwa gurunya mendapat gaji berupa uang yen artinya yen ono, yen sisa dan yen ingat” berarti memang benar – benar sosial. Menurut kader-kader pos PAUD di Kecamatan Tembalang semua itu mereka lakukan dengan ikhlas, harapannya agar semua anak usia dini bisa merasakan pendidikan walaupun dalam pelaksanaan kegiatan hanya dilakukan 1-3 kali dalam seminngu namun kenyataannya mereka aktif dalam kegiatan. Untuk menjalin koordinasi antar kader-kader pos PAUD di tingkat Kecamatan bapak Camat Tembalang dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Tembalang membentuk Forum silaturohmi antar pendidik pos PAUD yang dinamakan FPP ( Forum Pos PAUD tingkat Kecamatan Tembalang ) semua itu didasarkan dari SK Bapak Walikota Semarang. Atas dasar itulah akhirnya di setiap Kecamatan yang ada di Kota Semarang juga dibentuk Forum tersebut. Forum pos PAUD beranggotakan semua pos PAUD yang ada di semua Kelurahan yang tersebar di wilayah Kecamatan Tembalang. Dengan diketuai seorang kader atau pendidik dari pos PAUD Melati Cantik berasal dari Kelurahan Bulusan maka FPP sudah berjalan hampir 3 tahun. Forum ini bertujuan untuk menjalin koordinasi dengan dinas pendidikan, PKK dan instansi pemerintah lainnya. Karena pos PAUD ada dibawah binaan Dinas Pendidikan. Sedangkan PKK adalah organisasi penyelenggara. Untuk ijin pendirian pos PAUD yang mengeluarkan adalah dinas pendidikan kota. Menurut kader pos PAUD forum ini sangat membantu sekali karena ada yang membina dan mengarahkan kegiatannya mengingat para kader adalah seorang ibu rumah tangga murni yang dituntut untuk menjadi seorang pendidik. Tapi saat ini pemerintah juga sudah mempunyai perhatian terhadap pos PAUD hal ini dibuktikan dengan diberikan bantuan berupa uang pengganti transport atau insentif bagi pendidik yang masa kerjanya sudah lebih dari 2 tahun dengan syarat peserta didiknya ada 30 anak. Sedangkan untuk biaya operasional atau alat-alat peraga dalan pembelajaran pemerintah juga memberikan bantuan berupa bantuan BOP dan bantuan pengadaan APE tetapi tidak semua lembaga pos PAUD mendapat tergantung dari keaktifan lembaga itu dalam organisasi. Tapi menurut ibu Nur Indah Suwarni selaku bendahara
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
84
Forum Pos PAUD mengatakan “ semua lembaga akan digilir bantuannya agar bisa merasakan selama lembaga itu masih aktif dalam kegiatan organisasi dan kegiatan pembelajaran”. Tabel 2. Data Pos Paud Di Kecamatan Tembalang NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Data ini
NAMA KELURAHAN
JUMLAH Keramas 1 pos paud Bulusan 5 pos paud Tembalang 5 pos paud Meteseh 2 pos paud Rowosari 2 pos paud Mangunharjo 2 pos paud Sambiroto 2 pos paud Sendangmulyo 2 pos paud Sendangguwo 9 pos paud Tandang 12 pos paud Jangli 1 pos paud didapat dari hasil online ditjen paudni tahun 2012. Makanya tidak salah kalau
Kecamatan Tembalang disebut kota layak anak dengan jumlah peserta didik pos paud hampir 4.500 anak itu yang di pos paud belum yang di Kelompok Bermain atau Taman Kanak-kanak. Untuk itu program posdaya yang diprogramkan oleh pemerintah sudah berjalan di Kecamatan Tembalang dan masyarakat Kecamatan Tembalang merasa jadi sejahtera. Masyarakat Kecamatan Tembalang yang tidak mengenal pendidikan anak usia dini akhirnya mereka mengerti dan paham bahwa pendidikan anak itu bisa dimulai dari usia dini. Harapan masyarakat Kecamatan Tembalang nantinya tidak ada lagi anak yang belum atau tidak sekolah. 2. Peranan posdaya di Bidang Ekonomi Posdaya dalam bidang ekonomi atau usaha bersama juga sudah berjalan di Kecamatan Tembalang hal ini dibuktikan dengan munculnya kelompok-kelompok usaha bersama misalnya KUBE, KUM, TPD, BMM, dan masih banyak yang tersebar di wilayah Kecamatan Tembalang. Tetapi kelompok-kelompok usaha yang paling banyak di wilayah Keluraha Tandang, menurut bapak Winarto selaku sekretaris Lurah Tandang beliau mengatakan banyak sekali usaha yang tersebar diwilayah Keluraha Tandang misalnya KUBE ( Kelompok Usaha Bersama ) didalam KUBE ada usaha ternak burung puyuh, ternak sapi ternak ikan lele, ternak kelinci, usaha catering, produksi kaos dalam anak, souvenir dan
kerajinan tangan lainnya. Ada kerajinan lidi yang
dibentuk berbagai souvenir atau lainnya bahkan sudah menembus pasar luar kota misalnya Solo, Yogyakarata dan masih banyak kota lainnya. Kelompok Usaha Sahabat “ Craft” yang anggotanya adalah warga RW 13 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, terus berkreasi menciptakan produk kerajinan tangan dengan bahan dasar dari lidi. Tidak main-main, produk itu sekadar dihasilakan, tetapi juga mempunyai nilai jual tinggi. Menurut bapak Solihin ( 40 ) tahun, yang selama ini menjadi motor dari kegiatan yang dilakukan kelompoknya berawal dari pelatihan yang diperolehnya dari Kota Solo. Setelah merasa mantap dengan hasil pelatihan yang diperoleh,
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
85
Solihin kemudian membentuk kelompok usaha yang beranggotakan warga sekitar. Tahun 2007 kelompok usaha ini mulai dikembangkan. Awalnya, kegiatan ini juga dilakukan oleh kelompok terbatas, yakni ibu-ibu rumahtangga. Tujuannya jelas, supaya ibu-ibu mempunyai kesibukan. Sebab jika tidak ada kesibukan , kalangan ibu-ibu biasanya lebih suka nongkrong. Maka Solihinpun memberi kegiatan. Ibu-ibu yang berminat mengikuti kegiatan pembuatan kerajinan itu bisa melakukannya di rumah masing-masing. Dengan mengerjakan kegiatan itu dirumah, berarti tidak mengganggu peran dan tugas ibu-ibu dalam rumah tangganya. “Saya berpikir sepele saja, daripada ibu rumah tangga hanya nongkrong saja, lebih baik diberdayakan untuk menambah penghasilan keluarga,” kata Solikin. Namun cara itu ternya kurang efektif. Akhirnya diambil jalan keluar, yakni pengerjaan kerajinan tangan tersebut dilakukan dikediaman Slamet yang tinggal di wilayah RT 04 RW 13. Tempat itupun dijadikan workshop. Dari rumah slamet itulah ibu-ibu menghasilkan beragam benda-benda yang diciptakan Solikin beserta warga lainnya. Mulai dari kotak penyimpanan CD, baki lamaran, atau keranjang parsel dan masih banyak kerajinan lainnya. Hasil kerajinan kelompok usaha “ Craft”, menurut Solikin, biasanya dijual antara Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu. Sedang pendapatan setiap bulannya bisa mencapai 500 ribu – 1 juta rupiah. Sebuah hasil yang terbilang lumayan. Media Semarang ( 2010:29) Dari semua itu terbuktilah bahwa posdaya yang sudah berjalan di Kelurahan Tandang memang bisa membantu mensejahterakan keluarga di masyarakat.
KESIMPULAN Untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam skripsi ini berdasar analisis dan pembahasan hasil penelitian di lapangan sesuai dengan pendekatan kualitatif dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut : 1. Peranan posdaya dalam bidang ekonomi. Dibidang peningkatan ekonomi ternyata posdaya sangat berpengaruh sekali hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian penulis yang ada di Kecamatan Tembalang khususnya di Kelurahan Tandang. Usaha-usaha yang ada di Kelurahan Tandang memang sebagian besar dilakukan oleh masyarakat sekitarnya dengan modal swadaya. Kalaupun ada pemerintah hanya meminjami modal untuk digulirkan lagi pada kelompok-kelompok lain. Posdaya yang memang sudah berjalan ternyata sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu atau miskin. Karena dengan adanya posdaya kesejahteraannya mereka bisa meningkat sedikit demi sedikit.
Namun demikian menurut bapak lurah Tandang yaitu bapak Suparno beliau
mengatakan posdaya yang ada disekitar Kelurahan Tandang belum begitu banyak menyentuh masyarakat miskin yang ada di Kelurahan Tandang mungkin hanya kurang lebih 40 % saja.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
86
Harapannya pemerintah mau mensosialisasikan lebih insentif lagi tentang pentingnya posdaya bagi masyarakat sehingga tingkat kemiskinan yang terdapat di Kecamatan Tembalang khususnya Kelurahan Tandang bisa semakin berkurang dan kesejahteraan di dalam keluarga akan tercapai sesuai harapan semua orang. 2. Peranan posdaya dalam bidang pendidikan Dewasa ini pendidikan memang modal utama untuk menjadikan bangsa dan Negara itu untuk bisa lebih maju lagi. Untuk itulah pendidikan pada anak usia dini perlu diterapkan dari sekarang, supaya generasi penerus bangsa bisa lebih maju lagi. Dan memang pos PAUD lah sangat tepat untuk memberikan pendidikan pada anak usia dini dalam pos PAUD yang memang semua kegiatan dalam pelaksanaanya adalah murni swadaya dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat sehingga benar-benar tepat sasaran. Karena pada pos PAUD lah anak usia 0-6 tahun dididik dan diberi pendidikan dengan cara bermain, di pos PAUD juga orang tua akan diberi ketrampilan dan pengarahan bagaimana cara mendidik anak karena didalam pos PAUD ada juga kegiatan BKB ( Bina Keluarga Balita ) dan posyandu ( pos pelayanan terpadu). Sehingga akan lebih cepat mengetahui tumbuh kembang anak, baik dalam gizi maupun pertumbuhan lainnya. Di pos PAUD juga masyarakat yang tidak mampu dapat merasakan pendidikan anak usia dini karena memang sifatnya sukarela dan geratis, akhirnya terwujudlah kesejahteraan keluarga khususnya dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Adler Haymans Manurung. 2005. Bisnis UKM ( Usaha kecil Menengah ).
Jakarta.
Penerbit
Buku Kompas. Anselm Strauss & Juliet Corbin.2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Anton Bekker dan Achmad Charis Zubair. 1994. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta. Kanisius Miles dan Huberman. 1994. Metode penelitian kwalitatif Monografi Kecamatan Tembalang 2011. Suharso dan Ana Retnoningsih. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang. Widya karya. Syarifudin Azwar, MA, 1998. Metode Penelitian, Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Sutrisno Hadi, Metode Research, t.th jilid I, Yogyakarta, Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikolog
UGM. Suharsimi Arikunto.2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta .Rineka Cipta. Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Cetakan ke I, Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Suyadi, M.Pd.I.2011. Manajemen Paud. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
87