I
PERANAN GURU AGAMA DALAM PEMBINAAN REMAJA PUTRI KORBAN NARKOTIKA DI SASANA REHABILITASI SOSIAL MARGA MULYA LEMBANG
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1991M I 1411H
PERANAN GURU AGAJ'H DALAM PEr1BINAAN REMAJA PUTRI KORBAN NARKOTIKA Dr SASANA REHABILITASI SOSIAL MARGA MULYA LEMBANG
Disetujui OLeh
Pernbimbing I,
Pembd.mbLng I I J
( DRS. SUlfA SURYASASIUTA )
( DRA. ADLIAH ALI MD )
Mengetahui :
Dekan Fakultas Tarbiyah Iln Lversi tas Ea L'am Bandung
( DRS. H. ODANG
MUeHT l\R )
..
PENGES .4HAN
Rds a.l ah ini 't eLah d itnuneq oseh kan oleh Tim Pengu j ; pad a sidang ujian Serjana Fakultas Tarbiyah Unisba pada hari ~>':"t.i'\:C~>
tanggal :'~
bulan
'.>:.-:
't ah un 1991. dan telah di-
terima sebagai salah e a'tu ayar-a t unt uk mempe r-o.Leh gelar 'Serjana pad a Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan B2ndung,
I~lam"
1991 •
Ujien Sarjana Fakultas Tarbiyeh
Pa~itie
,,
Ketua,
Seker-t ar t s ,
\.,
\
)
(
\\
~)~~.
) ( • • • • • ,~~~ \0 • _• .---.- • • • • • • • • • • • • ,
_4..TJ.ggota Tim Penguj.i
t
~~ .
./ '
~~
j'L-£-C/::::--,=~
(
. . .. ../ . . . ./ . ...... . . .. . . )
MJGG OTA
TIl'j
PENGUJI
I
. . . .. . . . . . . . . ... . . . . )
( . . .Al'GGOT A
Tl;'1
lE~~GU,JI
II
\
. . .. . .~ . . . . . . . . ./4t' . . .. . . . )
(.
ANGG OTA TI ~1 PENGU31 IV
"Aja~lah
derlgan
!<e,jaleYl
il'utI8nal~
t)ijal(s1~na d~ll
nAserlat
Illeral<8 penu~
j,tl]
{pe ng a j ar-an ) y ang bEjj.h ••. '".
('.I.S. An NahL : 1?5)
Kupe.z-s e.nuahk an keh edapan :
l:bull('J;1 tElr'cints drln lCllkflJI-
kakak tersayang 1 al u mend ambak.an h ae i.Lan ku ,
y811g
se -
heber
RD,' AY A:r HIDUP
Nama
Deden~
berag2~e
I31em~
lehir disuatu perkampungan
Cikendal Girang TIesa Karya Mukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Daerah Tingkat II Garut pacta tanggal 4 - 9 -
1965 dari seorang ayah
berne~a
Eandi dan seorang Ibu
bernama Enok dan melahirkan anak ke cmpat dari tiga saudara~
Mengenal pendidikzn formal semenjak Sekolah Daser hingga 1 ulus 't ahun 1977, sekolah Menengah (Si'lP) Banyur-eamd ; luIus tahun 1981
J
sekolah Menengah Atas (STM) nar-u t , lulus
tahun 1924. Selanjutnya meneruskan ke Ferguruan Tinggi Universitas
Is~am
Bandung pada tahun 1985, fekultas
Tarbiyah jur-us an Pendd dd.kan fl..gama Islam sebagei pilihannya hingga selesai tahun 1991. Demikian sepintas riwayat hidup penulis 6elama ini, akhirnya kepada Allah iualah segala permohonan kebaikan nul is mohonkan.
pe-
A~in.
Bandung
1991 .
KATA PENGANTAR Bismilla~i~rahmanirrahim
Kar'y a
"tul:~8
yang diawali dengan uc apan Baem al.ah dan
di2!:hir'j_ dang an Hamda.Ll.ah ini j
~
memu.e a'tk an pe rh a t i annya par-
I
cia :'5?ANj}[ G'LiJ J.G3~A DilJ~AM PEMBINJLAN REMAJA PUTRI KORBAN liARKOT=:r.~
Dl S)S).N.:t
JL~H/LBILIT1li3I
Rema j a putz-j aocupekan g ene z-ae i
.SOSI ..UJ I'1.ARGA NULYA LEMBAN0,
pener-us s ebagat calan ibu
r-umah -cangge :r81:.g mempunya.i, fungsi memb.i na dan men j ag a ke-
har:ncnis2:1 hidup dalam keluarga" Sedang keluarga merupakan k ompcnerr pez-t araa dan u't ama tegaknya sua-au bangsa yang adil m2~OO~
d2'
sejaht~aQ
Oleh karena
itu~
p
studi ini termasuk
salah satu penelaahan dalam berbagai llsaha dalam rangka peningkataD pembinaan agama dikalangan generasi penerus eg er t er-htnder
-c i.mbu.Lny a
dekadensi moral r-ema j a ,
Terungkapnya peranan
guru~gama-da+am pembi~aan
re-
maja putri karban narkatikz merupakan salah satu tujuan studi
ini~
Imfarmasi yang diperaleh dari studi ini diharap-
kan bermamIaat generasi
un~uk
keperluan pembinaan agama dikalangan
penerus~
skr i pe ; Ln L terdiri at as empat bab , Bab I mengungkapkan pendahuluan yang memuat prasedur penelitian. Bab II Memuat daser-dasar tearitik untuk penelitian ini. Bab III Dilaparkan gambaran umum Sasana dan usaha guru agama J hasil dan f akt cr- penun jang dan penghamba t dalam keberhasilan pembinaan agama remaja putri karban narkatika. Bab IV mengemukakan kGsimpulan hasil penelitian dan saran-saran. i
Mudah~mudahan
studi den hasilnya yang disajikan da-
lam skripsi ini bermamfaat bagi
oe~bagai
dalam peni.ng ka t.an petnb.i.ne an ag am a n er-us dan d.t.Lf.rigkung an maay az-aka ng an :;:'cTma.".L maupun TIC
~
pihak: Guru egama
-;.I~."ll.3ngan \.'..fi:<;'[,I;.lj:J ~
generasi
p~.~
baj k d.LLf.ng'ku-.
fo~::"m3.:).,
.Penulis
ii
UN(}KAP.4N R.'.sA TERI!'!A KASIH
DAN PENGHARGAP.N
Deng an ucapan s yukur- ka
nac t r-at
,Allah
S',oJ-~"
82:1e885_->
lah skripsi ini karena limpahan knrnia ni'm5-G d.an inaya-c
dari
)~lah
Yang Maha Kasih
o '
.Penulisan skripsi ini melampaui dengaD
berb~gai
m~sa
yang panjang
liku-liku suka dan duke. Banyak ulQran
'cang an yang di terirna penuI i s se1ama peny:t apan h Lngg a se--
lesailah skripsi ini. Karena itu sepatutnyalah
penulis
menggunakan.kesempatan yang baik ini untuk mengungkapkan
rasa terima kasih yang tulus ikhlas serta penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada yang terhormat 1. Bapak Drs.
S~~a
Suryasasmita, selaku pembimbing
yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu, memberi dorangaD. bimbingan dan bantuan-yang sangat berharga selema penulisan skripsi ini. 2. Ibu Lra. Adliah
}~i
MD, selaku pembimbing juga
yang telah menyempatkan diri untuk membimbing pcnulisan skripsi ini hingga tuntas. 3 .., Ba pak Drs. H. Qdang :"'luh t.a r-- s elaku Devsr; F akul tas
Tarbiyah Universi tas IslemBamhmg yang 't eLah membe r i kan k emudahan-ekemudehan un t uk mempe r-Lanc ar- proses penujjaen
skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan sistem dosen jurusan Pcndidikan Agama Islam Eaku.L't ae Tarbiyah UNISB.-l., yang telah mem-.
bimbing penulis selama studi di UNISBA. iii
54 Bapak Drs. Agus Friona, selaku pimpinan Sasana Ner-g a Mulya Lembang 1 yang telah berkenan memberikan izin dalam rangka pengumpu Len data pene'l tt.t an di
s ee ane
t nt •
6. Seluruh k ar-yewan Sasana .y ang bc Lah membe r-Lkan -
-
barrtuan dengan oculus Lkh.Las s e.Lama pengurupuj an data de.Lam
7
Q
Se Lur-uh klien di Sasana yang 'LeLah memberikan
kesediaannya untuk mengisi angket penelitian. 8. Seluruh rekan-rekan di Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan perhatian, dor-ongan serta bantuan dalam rangka penulisan skripsi ini. 94 Deapan terima kasih dan penghargaan yang tulus i~~las
kepada ibunda dan kakak-kaka yang telah memberikan
dorangan dan
bantua~,
baik maril rnaupun materil yang. sa-
ngat berharga ar-t.Lnya bagi keLangsungen studi dan penulisan skripsi ini. Kepada
)~lah
jualah dikembalikan segala sesuatunya,
agar beliau-beliau yang telah berjasa mendapat irnbalan yang s epa-tutnya dari sisi-Nya. Semoga segala ya"!lg telah dicapai penulis mendapat ridla Allah Swt.
iv
A~i"!l
DMTAR lSI Haf.aman
KATA PEYGAtiTAR
,
o
0
~
0"
,
"
•
""
0
•••
,
•
"
•••
,'"
.,
.,
"
"
,
•
,
•••
o.
v
DA.FTAR lSI
DAFTAR. TA.BEL DAB
i
0'"''''''''
>
•
"
10 PENDAEULUAN
,
"0" • , " . " , • 0 " , "
c'
,
• • • • • • • • • • • • • .'00
"
•
••
000
B
Rumusan dan Perinci8TI M88 81 eh
C
Tu1uan dan
u
vii
......
I
'" . . . . ,
0 "
'7
8
Peneli t i sn
Ke!!UTIP8TI
D. Kerangka Bemikiran
•••••••••••••
4
"
•
...... ...............
9
E. Metoda dan Tehnik Penelitian
F. Fopulasi dan Sarnpel
16
G. Sistematika Pembahasan
BAB
15
II. GURUAG'Ai'fAJJA1fPEMBINAAN REMAJA KORBAN
NARKOTIKA
. .... . ... . .... .. . . . ... .. ....
18
............. ....
18
A. pengertian Agama
"
B. Guru Agama dan Pembinaan Agama Bagi Jiwa Retna j.a
c.
•••••••••••••••
"
W
0
•••••
Pengertian dan Jeni~-jenis Narkotika
20 33
D. Beberapa Seban Timbulnya Penyalah
gunaan Narkotika BAB
.
"
,
.
.
"
37
III. KEADAAN UMm~ DAN USAEA GURU J.GA'H DALA'1
PEHBINAAN Rm1AJA FLlTRI KORBA.!! Nf,RKOTIKA Dr SASANA REHABILITASI SOSH1,
HDLY A LEMBANG
MARGA
.
~
v
39
A" Gambaran Umum Saaana RehabU.i tasi Sasial Marga Mulya Lembang
39 39 ".' 0.'
~
."" , ,_",
~"~,,
o'
~
0"" o.
<~-o
,:.2
a. Tahap Pene.r-Lmcen b. Tahap Penyembn.hall
c. Tahap Penya.Luxan de
., ,
f~5
.. .. , , , , , • , , , , , , , .. . , , . , " "
49
, " .. " 0
.
,
"
0
0
0
"
, , ,
" "
"
50
Represif
B" G:lITU Agama Dalam P',}lilbinaan Remaja Put r-L Karban Narkotika
'."G ••
".,".ee.~.e~.~'"
51
1. Usaha Guru Agama Dalam Pembina an
Remaja Putri Korban Narkatika
51
2. Hasil Yang Dicapai ,Dalam Pembinaan Remaja Putri Karban Narkotika
......
64
3. Faktor-faktor ,Penunjang Keberhasilan dan fenghambat Dalam Pembinaan Remaja Putri Korban Narkotika
BAR
DAFT~~
IV. KESIMJOULMI DAN SARAN
O ••
OQ~QQ.~.'.~."G'
82
84
A. Kesimpulan Penelitian
84
B. Saran-saran
86
KEJOUSTAKAAN
vi
.o AI' 'rAl( 'r ~BEL 'EabeL
1. Nama-nama pegawai dan later belakang pendidikannya
0'
~ ~
0
....
0
0
a
~
•
0·'
~
e
~
., "
0
~
,
~ ~
a
0000
43
2. Jumlah klien menur-ut Dinas 308181 Fengirim .-., f·~7
3. Hasil pemb Lnaan dan penv aj ur-an 4. Keadaan usia klien
50
~,,<>. " ~ ,,~ .) " .••
65
,~co,.""oo.~
65
~.'.OG~ •• o.e."o~ .. ~e."'.D~~
66
• ~ ....
eo" ..... ""
5. Latar belekang pendidikaTI kllen 6. Dae r-ah as al. klien
~.
<' •••
<>
,
0"
,
•
0
7. Pengetahuan klien tentang TIarkotika sebelum pembina an
8. Hasrst
•••
~ien
4e
•••••••••••••
O
..
60.>
•••••
,
••
~~
6'7
~
67
meninggalkan narkotika sebelum
pemb.Lnaan
6
•••••••
o~
••••••••••
9. Pengetahuan klien tentang pendidikan ahlak s ebelum pembina an
•••• "
~
68
10. Cara per-g au.Lan klien s e be Lum pemb.i.rraan •••••• 68
11. Pengetahun
Y~ien
tentang tata cara shalat
yang wajib dan sunat dilakukan sebelum pembinaan
•..••••.•••....
~
69
~
12. Kerajinan klien melakukan ibadah shalat sebe.Lum pembinaan
"" 70
13. Pengetahuan klien tentang-narkotika setelah ~
d i bina
~
• • • • .. 70
14. Hasrat klien meninggalkan narkotika setelah dibina
" ...•... "
yii .~._----
-~
~
"
7·;
15. Pengetahuan klien tentang pendidikan ahlak s e t eLah dibina
.••••••...••..•.••....••.•.
72
16. Hasrat klien mengikuti cara pergaulan menuIslam
$
••••••
O>~OO
•••••
" O -• • •
170 Pengetahuan klien mer-genai
.
"~o
ca~a
shalat yang
wajib dan sunat dilakukan seterah Q1Dlna..
75'
18$ Kerajin2n klien melakukan ibedah shalat se-
telah dibina
••..•..••••
0
••••••••
4
•••••••
0
74
19. Latar belakang pendidikan orang tua klien.
74
20. Orang tua klien berdasarkan status ekonomi.
75
21. Kerajinan orang tua klien melakukan ibadah s h a.La t
•.••
4
••••
75
4
22. Keluarga klien berdasarkan status orang tua
76
23. Sikap orang tua terhadap anaknya ....•• 4...
76
24. Tempat tinggal klien sebelum ke Sasana
77 •••
77
26. Biaya klien untuk mendapatkan narkotika
••
78
274 Cara klien un t uk mendapatkan narkotika
•.. '
79
25. Faktor
peny~bab
klien korban narkotika
28. Lamanya klien Kecanduan narkotika
" . 4 • • 44
294 Care pembinaan yang disenangi oleh klien
•
30. Kesulitan lQien dalam mengikuti pembinaan 31. Tanggapan
kj Len
dalam mengikuti .pemb t naan
32. Harapan klien setelah masa pembinaan Sasana selesai
. . . . . . . . . . . . . .
viii
Q
79 80 80
81
di .
82
BAB I PENDA-BUT,UM!
MR.salah .i-ema j a m,2?LlIJak8:G masa18.h X,cc7.Jg aangat me-.
n ax-Lk
l':a~~v.k
d i.bLc ar-a kan
Q'Pala~:ri
mana -celah 't i.mbrtL ber-b aga i
di.jaUL?..Y\ ae ka-ang
i:c1:L~
di
mac era kenalraj.an z-ema j a y ang
men jur-us ke pada pe.Langgax-en hu kum Is18,11 maupun Neg ar-a , Alean t e t.ap.i 't Ld ak s e t.j ap remaja n aka.Iv-n aka.L dan
pula setiap remaja
tidak
baik-baik~
.Se bag a.Lmana ki t.a saksikan di kc-ha-cko't a maupun di
desa-desa telah banyak generasi muda berprilaku menyimpang, seperti meminum-minuman keras, mengisap ganja, menyalahgunakan abat-abat keras yang dilarang digunakan sembarangan, berjudi, berKelahi. menerit.ang orang tua dan lain-lain, aemua i tu mer-u paken tindakan anti sosia1 yang
depat rnerusak masa depan mereka disamping mengganggu ketentraman keluarga, masyarakat, dan berarti pula menghambat jalannya pembangunan. untuk menjaga keselarnatan generasi 'penerus, maka orang tua berkewajiban untuk rnendidik anak dar! semenjak lahir hingga tumbuh menjadi dewasa. Orang tua yang pertama menerima anak saat kelahirannya 'Yang bertopang pada kasih sayang dan penuh harapan, terpanggil
~ntuk
menyam-
but dan rnembantu kedatangan anak dengan penuh tanggung jawab. 1
2
Mendidik anak merupakan tanggung jawab orang tUB, kar ena an ak adalah amanah Allah kepada orang
menyia-nyiakan
a~anah
tUB.
Se dang
termasuk dosa besar. Oleh karena
i tu , orang tua berkewajiban untuk mendidik anak dan me -
melihara serta
m~n~aganya
dengan baik, sesuai denr,an
tUil--
tunan ajaran Islam. se baga inana dLte a askan dalarn 111-Qur'an
sur-at
.keluargamu da:r:_~__ ap~_ ne r aka •.
,II.
Dengan ayat di atas terkandung bahwa kewajiban orang tua selain menjaga uLr-Lny a , dia berkewajiban men j a-c.
ga keluarganya dari api neraka, yaita dengan usaha.melalui kegiatan pendidikan jasmani maupun rahani balk di dalam maupun di luaT yang berlangsung seumur hidup. Keluarga bagi an ak merupakan lingkungan pe nd.Lc.i kan
pertama dan utama dalam pembinaan pribadi anak. Crang tua terlibat langsung sebagai pengajar (penuntun) dan pendidik (pemberi contoh) kepada aDak dalam rangka membantu aDak secara terarah dan teratur untuk mencapai kedewasaan yang •
berguna dan bertanggung j awab • Pe nd LdLkan yang di tanamkan oleh orang tua merupakan dasar bagi pendidikan anak selanjutnya, baik dl masyarakat maupun dl
se~olah.
Oleh karena
ltu, pendidikan dari orang tua memegang peranan penting. Hochman Na t aw.i d j a j a (1979 : 75) meng a t akan b ahwa
keluarga mempunyai peranan penting, karena kelu3rga sebagai "KeLompok Primer II tempat indi vidu yang pertarra den
.
3
utama mengembangkan diri sebagai makhluk s08ia1
maupQ~
individu. Sebagai kelompok primer~ keluarga berpengaruh be~ : sar _terhadap angg o t a-eanggo tany a , kar-en a ke Lu ar-g a memberi
kesempatan yang unik kepada anggotanya untuk menyadari dan memperkuat
kepribadiannya~
valam keluarga individu
memperoleh kebebasan yang luas untuk menanamkan kepribadiannya. Kesempatan ini sangat penting bagi sosialisasi
anak, karena dengan cara demikian individu membangun harga dirinya. Mengingat kompleksnya peranan yang harus dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya, maka salah satu ben-
tuk tanggung jawab orang tua adalah perhatian terhadap
•
ke~etuhan
psiko-fisik_anak. Hal ini dijelaskan
oleh
Mustafa Fahmi (1977 : 54) bahwa kebutuhan itu mencakup
bermacam-macam kebutuhan, yang terpenting diantaranya : (1) kebutuhan akan kasih .eeyang dan penghargaan; (2) ke-
butuhan pengenalan atau penemuan sesuatu; (3) kebutuhan akan tanggung jawab dan kekeluargaan; (4) kebutuhan akan s uks e a , Terpen~~i
atau tidaknya kebutuhan tersebut, mem-
punyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan pribadi anak. nemikian pula anak di masa
remaja~
kebutuhan tersebut
mempunyai pengaruh besar terhadap prilaku s08ia1
remaja~
4
Apabila kite amati timbulnya prilaku sosia1 remaja
yang menyimpang, pacta umumTIya disebabkan kurang terpenllhi kebutuhan tersebut disamping kurangnya pembinaan
agama~
baik di dalam maupun di luar. Kebutuhan psiko-fisik di masa
remaja~
terutama ke-
butuhan akan kasih s ayeng dan penghargaan d apa t dikatakan
sebagai prinsip bagi kesehatan jiwa remaja. Kerene dengan itu merupakan jalan untuk merasakan penghargaan dan penerimaan s08ia1, sesuai dengan jiwanya yang sedang mencari identitas dan menggabungkan diri dengan orang dewasa pada um~lnya$
Jika hal itu tidak didapatkan, make jiwanya eken
merase kecewa dan goncang disamping jiwanya sedang rnenga-' lami berbagai kesukaran akibat pertumbuhan yang cepat itu. Mungkin bila tidak segera diselesaikan dia lari menuju - -------
pada prilaku yang menyimpane. Sebagai individu yang sedang ada di masa panca roba, dia mempunyai sifat-sifat khusus, seperti ingin tau, ingin mencoba bahkan kecendrungan
~ntuk,melanggar
hukum
Islam maupun Negar-a , Singgih D. Gli.narsa .(1989 : 69) mengatakan bahwa keinginan mencoba pada masa remaja ini sering pula diarahkan kepada orang lain dan tidak hanya diarahkan atau dalam bidang
obat-o~atan,
tfttapi meliputi
segala hal yang berhubungan dengan fungsi-fungsi kebutuh anny a ,
Untuk menghindari keinginan dau mencoba serta kecendrungan dalam hal yang tidak baik, maka orang tua seyogianya memaharni dan mengerti keadaan jiwa remaja,
5 demikian pula pendidik'lainnya& Karena dengan itu akan membawa kernudahan dalam mendidik dan mengarahkan ke arah yang lebih
baik~
sehingga kecendrungan dan keinginan yang
tidak baik dapat terhindar o Lebih jauh Islam telah menetapkan materi
pendid~-
kan yang men jur-us ke pad a pencagahan dekadensi moral .r ema-. __
ja, sebagaimana dijelaskan dalarn hadits Nabi ",.,""'" 4',<1'.'
,J.r
\../' J
...;:; \ '"
0-
7
./
J'C
,. .....
(":)'/..:,.,....,...
~"J
,," p,,?
,P
.~;~-<.._. ~'-':"-l~ L-
•
,.. -?(;)
\
~
»r > ... '", "''' - .. ;7 ,..cD /j Y....'d) G _'(', '...,c-;f,'" \ <) ~-,} J~' ;. "'- .. ""~./
'~/~.'~ , . , • ~
.,""
-
"9"'~'" I>~.
"'-:
...
~"
0-'" ""
{V'p~/ - ~\_-«;.)\<j(,~" ~J)J ~~/"'c.
"Sur-uhLah anak-van akmu menjalankan ibadah shalat,
bila sudah berllsia 7 tahun, dan apabila sudah berumur 10 tahun pukullah ia (bila tidak mau shalat) dan pi aahkartLah tempat t i.dur-nye ", (H. Zuhairini dan KK, 1981 : 52)
Dalam hadits di atas dapat diambil
kesim~ulan
bah-
·wa untuk menghindari dekadensi moral .remaja diadakan pembinaan agama dari semenjak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa. Karena dengan tertanamnya nilal-nilal agama dalam jiwanya t maka ia ak
Mereka dapat berdo'a dan mengeluh serta meminta
kepada Tuhan, s ehj ngg a hatinya menjadi -ten t.r am , Maka dari itu, untuk menanggulangl dekadensi moral remaja, perlu adanya kerja sarna antara pemerintah, masyarakat dan para ulama untuk mencegah segala hal yang dapat merusak generasi penerus 1 yaitu dengari cara menyaring kebudayaan-kebudayaan aEing dan baik di dalam maupun di luar.
meningkatk~~
pembinaAn agama.
6
,
De.ngan per-aoal an di at as , Departemen Soaia1 .te-.
lah berusaha untuk menanggulangi dekadensi moral remaja d eng an program-program berupa usah a-eus ah a rehabili t as L,
baik secara Panti maupun non Pan tL, Dimaksud sistem
Panti adalah sesuai dengan keputusan Mentri S08ia1 RI 't ahun 1979 ten tang kedudukan ~ tugasf unga.i ,
Sll5UDBll
organisasi, tata cara kerja Panti dan
Sasana di lingkungan Departemen Sosia1. Dimaksud
non
Panti yaitu dilaksanakan oleh instansi sosia1 Kabupaten/ Kotarnadya di bawah bimbingan dan pengawasan Kantor Wilayah Departemen S05ia1. Dl antara Panti atau Sasana rehabilitasi kenakalan,
khususnya remaja putri korban narkotika adalah- Sasana rehabilitasi Lembang. Berdasarkan hasil observasi bahwa .pembinaan remcja putri karban narkatika di Sasana ini Iebih diutamakan pembinaan agama dan keterampilan Iainnya. Maka dari itu, timbullah pertanyaan, yaitu bagaimana peranan guru agama dalam pembinaan remaja putri karban narkatika di Sasana
rehabl~itasi
sasial Lembang ?
Untuk mengetahui peranan guru agama atau pembina agama dalam pembinaan remaja putri karban narkatika, roaka perlu diadakan penelitian mengenai peranan guru agama dalam pembinaan rernaja putri karban narkotika di Sasana rehabilitasi Lembang.
7 B~
RumusaTI don ?erincian M2s81ah Sesuai dengan Touang lingkup perm8salahan
yang
't e Lah d Lkemuk.akan , maka pembahas an d al.am peneli 't.Lan Ln L
dipokuskan pacta 88salah pembinaan agama
karban
~emaja
putri
n2T.kotika~
dimaxsud
Y2~g
.lembaga p8merintah Depa~temen
S2Ea~2
ya~g
Tehabilitasi adalsh
suatu
berada di bawah Kantor Wilayah
Sosial} yang dilengkapi deng;n berbaga1 Sarana
dan f'a s Ll.L tas gur;a terselenggaranya kegiatan rehabili t.as t
terhadap remaja putri korban narkotika D dan lokasl itu terletak di KecamataD Lembang. Sedang yang dimaksud rehabilita5i adalah
suatu
proses kegiatan untuk memperbaiki dan mengembangkan kemampuan
fisik~
serta mental seseorang, sehingga orang ter -
sebut ciapat mengatasi rnasalah kesejahtraan sosial
bagi
d Lr-Lnya maupun ke Luar-g a . (Ybo_ Suparlan J 1985 : 124) Untuk memuaahkan dan mengarahkan pemikiran dalam. penelitian ini J maka masalah yang akan diteliti dirumuskan, yaitu bagaimana peranan guru agama dalam pembinaan remaja putri Lembang,
~orban
denga~
narkotika di Sasana rehabilitasi
perincian rnasalah :
1. Usaha apa saja yang dilakukan oleh guru agama dalam pembinaan remaja putri korban narkotika di Sasana rehabilitasi Lembang ? 2. Sejauh mana hasil yang telah dicapai
~alam
pem-
binaan remaja putri korban narkotika di Sasan& tersebut.?
-------_..__.------------------====== 8
3. Faktor apakah ywg men j ad.i pe-ighambet
dal.an
p emb i.naan z ema j a pu t r; kor-ban n ax-kocLka d i. Ses an a z-eh ab-.
ilitasi Lembang ?
'Pu juan pene Lit Le,n ad a.l ah uucuk
b.angkan dan raengu jd ke ben ar a» 8L1.;~<~;1
[tl'';;'lem\...\\;''i:;l,
:02:-:':::;"i;,;D.L'.2:.,1,
c eng em-. (.J.~_lo'3.d
SupanE, 1984 , 2)
a d aLah 1. Untuk nrengumpuj.kan data 'ben t ang us aha gur-u
g ama deLaa pembinaan z ema j a putxi 1r.orb;:E'1
n2:r:to'G:U~2
-a~,:,:
di
Sasana rehabili tasi Lembang , 2. Ingin mempe.r o.Leh data t ent.ang h ae Ll, yang 'beLah dicapa.i. dalam pemb.Lnaan rernaja pU'(;ri kcr-ban n ar-kot i.ka di S as an a .r ehab.Ll.L -taat Lerubang •
3 .. Untuk mengumpulkan data 'cencang bet yang d.i.hadep;
r aktci-
penghem-.
atau dialami o.Leh gur-u ag ama dalarn pem-.
b Ln a au r-ema j a pu tr-I kor-ban n ar-kouj.ka dl.. saeana Lembang , Se dang yang uLhar-apkan d ax-f. peueLicLan LnL ber-gun a
1 .. Untuk men i ngka tkan efesiensi dan ef ek-o.iv.; tail'
2 ..
Irn tuk men embah peng e
t ahuen ,
peng aLaman ae r-t a
xe.
't e r-amp.i Lan d a.Lem b.Ldang pene Li ti3.d. de;';:!' car a 1=8::foL"::a2.?1 di
k al ang an .r ema je ,
~
9
D. Xerangka
Pemik~ran
Kerangka pemikiran blasa disebut juga anggapan
dasar daTi pada riset yang qinyatakan dalam bentuk definisi··definisi sebagai ti 't.i.k tolak dan Land aaen untuk
melakukan riset. (Roehm an Natawidjaja t 1978 : 24) studi tentang pe.r anan guru agama dalarn pembinaan
remaje putri karban narkotika didasarkan pada'beberapa: kerangka pemikiran e e bag a.i, t.L't.Lk .tolak penelaahan Le b.i h
lanjut. Kerangka pemikiran a t eu anggapan das ar t cr-ee ou t adalah sebagai
~erikut
:
"Dan hendakleh:,eda d i: an t.ar a ksmu umat yang menga j ak kepada kebaikan, menyeru kepada yang rna "r-uf ·"dan-' men~egah
dari yang
mungkar!~..·:
.-
~
"Bar ang slapa mel Lha t k emungk ar an, maRa c eg ah.Lah d eng an tangan, bila tidak mampu c oba pula d.eng an
lisan, dan bila tidak mampu coba pula dengan hati (berdo'a) dan itu merupakan per18wanen yang kerena lemahnya irnan (HR. Muslim, H. Malsurn, tenpa t ahun : 116)
Un t.uk melaksanakan apa yang 't e r-e e bu t di a t ae merupakan tugas dan
p~ranan
guru agama atau oreng-orang
yang me ng e.r t.L dan memahami. ilmu ag am a dis am ping ilmu rnendidik lainnya. Karena pekerjaan ter3ebut bukanlah pe-
10
k e.r j aan yang mud ah yang d ape t d.i Lak s an akan oleh s et i ao
orang
I
e kan tetapi hal i tu bar-e dape t d i Lake an akar; de-. •
ngan tepat dan benar oleh yang memiliki kompetensi tertentu at au yang biasa dilingkungan formal disebut
pe~
-
didik profesional.
Agama Islam sangat mer.ghargai orang-orang yang b~rilmu
pengetahuan, sehingga hanya mereka sajalah y2ng
p an t as men c apa.i t er er ke t.j ngg i an d an keutuhan hidup, seb ag a.i man a Allah Sw t . berfirman .. _ , ..
~b
..
)~J
" • .1.... .,
~/~ ./""
/,,<'J~
{1,o
'd.,' ", -:» ~;,,:,\W'c".f-··. I . '-I cr Hlah akan inengangkat -o.r ang r ang yang ber:... c::-\.v',.J.)~'
C:f.;'::''.J
l! • • • .
(':.
~ vo
J
"'.
iman di ant2ra,kamu.daTI orang-ol'eng yeng diberi ilmu peng e t ahu an beberapa de r aj a t ...
11
(Q.s. AI Hud j ed a.Lah :11)
Rasululleh Saw. menegaskan : /.
/,.i
..
./"'/"I ..... ./ .. /.-'~'",,,,-'~/
.P' ''.J~ ~ \:.> 'u;'..-'",:-0-5 }--~' r' ,y. 'i.>::>' -{...,.?' ~ '\:;",.~ "Bar-ar.g Si2P2 yang rrie nyembuny.Lkan .i.Lmuny a , maka Allah
ak~n
mengekang mulutnya pada hari kiamat dengan
api neraka".
(HR.H2kim, H. Hat sum 't an pa 't ehun ; 39)
Tugas dan per2nan guru agama baik dilingkungan formal maupun non formal, bukan saja menyam pa.i.kan aj ar an Ls l.atn , meLa.i nkan juga menc a.c t x , O'Leh kar-ena i t.u , 't.i.c.ak mungkin yang dibina agar t aqwa kepada Allah, bila dia s endiri tidak t aqwa ke pad a Allah, sebab dia teladan bagi yang dididi~nya sebagaimana Rasulullah Saw. menjadi contah teladan bagi umatnya.
11
nengan dernikian dilihat dari-tujuan pendidikan Islam~
maka secara umum untuk menjadi guru yang baik dan
diperkirakan dapat bertanggung jawab atas tugasnya J hendaknya
berta~wa
kepada,Allah, beriman, sehat jasmaniah,
bertanggung jawab, berjiwa nasional dan
oer ehj.aq
mu'l I a;
yaitu mencintai jabatannya, bercikap adil, berlaku &aDdr dan tenang, berwibawa, be r-gembd r a , bersifat .iaanue i ewi ,
(j Lrcu pen-
bekerja sarna dengan gur-u-cgur-i dan masyarakat.
didikan Islam, tanpa-tahun, 39-42) Dengan terpenuhi syarat-syarat tersebut di atas, guru agarna diharap.dapat me18kukan sebagaimana tersirat
..
b i je k s e na dan ne s eh a t yang ba Lk , dan be r t uk ar- pikirlah .deng an mer-e ka dengan cara yang s e be.i k-eba i kny a ••• '",
~_
a
Dalam ayat d i atas dapa t diambil kesimpulan bahwa d alam menga j ak ke j al an All all dalam arti mendidik, hend ak-. nya dengan bijaksana, penuh pengertian, ke s aba'r an dan memberi contoh teladan. Islam tidak menyuruh mendidik orang •
lain sebelum diri sendiri
~erjaga
dari api neraka. Maka
itu cantuh teladan merupakan pendidikan yang lebih baik. Demi~ian
juga guru agama yang membina remaja putri
karban, narkatika, dia harus penuh pengertian, bijaksana, k e aa ba.r-an dan memberi c on t oh 'ce Lad an , karena mendidik mereka tidak s ema deng an s ej.e r-tf mendidik di a ekoLah , Ner-eke mengalami,gangguan mental seperti Wilhem Gressinger
,"
"
Ci 981
~ 1 2)
,",\
ueng a t akan bahwa r-ema j a kor-ean narko ct ka me-.
:;;,ga.lami g angguan mental dan fisik d al.eza po La ke ot es aan
,~~.O_'_'.'.l·~'· C~-""''''''r;rtUB -~ e.t-~b
'
"'7
d.i s amp.i.ng jJpeng Ll.cakunz en_ e':'_ek.l rz-nva I ar-un a~. '--'. ·· ..··'-'-5· -"0';: .."-,C. t""'-:..L.;
.ad apun un 'tuk meriyembuhk an
h~~
L-tu , d l s amp.i.ng t ahn Lk
s ecar-a -Luu ah , juga eg am a me npunyaf d ay a YS'1g anpun p~mbentuxan
kesehatan jiwa. Zakiah
1~razat
(1982 :
l'.:::'·';ll~.::
40)
ue ng a't akazi canwa tentang pemben tukan ke sehat an j i.wa , tn empunya.L per-an an p~~yai
,
yang sangat pen t.Lng , karen a eg ama
2 62ma
m~m-
daya preventii terhadap ganggucn kejiwaan dan ag2ma
juga depat membantu mengembalikan kejiw22n
atau bersiiat
ku:ratif dan s e Lan ju tny a ag ama be r-eLf a'c kons tz-uk t.i.f . BeLd eu meneg ae kan pula bahwa keyakinan ke pada eg ama
o.i ee
per.. g orrtz-oL de l.am segala sikap dan per-ka taen ..
(1980 ~ 65)
H. Azis A'lyadi(1981 ~,ga;,i:\."-
55)
Q2~faiakan
men j ad i,
bahwa selain
's e baged alat pemu aa an bagi ke bu t uh an-vkebu cuhen h Ldup
't er'hetl ap mo t t
vae.i dan ak t Lvf tas mar us La, P.gama meng ar-enkan
dan rnendarang dinamika tingkah laku rn2nusia ketujuan yang meng~asilkan
bagi diri sendiri, ffiasyarakat dan .lingkungan.
Agama juga membatasi dan'mengurangi mctivasi-motivasi yang mengsrah kepada tl1.juan yang menghasilkan akibat burl1.k bagi diri sendiri dan masyarakat pad a umumcya.
Kiranya disinilah Le t ak k a'i tan agama dengan ke-. sehatan mental seseorang, disamping agama dapat menimbulkan rasa anan , ny aman dan te-ntram,
juga d ape t be r -
fungsi sebagai peng end a.l L dan pengontrol yang da pa t memben tengi bagi penganu tny a,.. s ehingga tidak t.er- jerumus kedunia yang hi tam. Karena memang dengan hati s el u.Lu in:;at kepada Allah itu hati
m~~ja?i te~ang.
Allah Swt.
ber-
firman .. -P.J"II\
-:J',....."'''"''
~.
.../» ~
•
•/",/.!... ~_,.--:./."I"'\/'1~""
--:p ' ~ ,Vl'.? A,."" ;0'~~ ""'''''' ~3Y.' ~;0\ . .» "" -"""" I """ .... .» """"
"Or-ang-cor-eng yang be'r i.man dan hati mereka tentram k ar-ena mengingati Allah. Lng a t Lah bahw a de ng an mengingati Al.Lah i t~ .. hati__menjadi tentrarn,Tl";.,cq.• S. Ar~H:a f d : 28)
Untuk menc apaj hasil 'yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, maka guru agama seyogienya memahami dan mengerti keadaan jiwa remaja, sehlngga dapat memiIihkan penyajian agama yang tepat bagi mereka, yang akhirnya me r e ka bertambah semangat untuk rnengikuti pembinaan ag an a d an mereka mau mel aksanakan dan - men.i.ngg al k an apa yang dilarang oleh agama.
E. Metoda dan T.ehnik Penelitian 1. Metoda Penelitian
Metoda yang d t gun aken d a.Lem peneli tian ini v a Ltu metoda deskriptif dirnaksud metoda yang memb.Lc nr-akan beb e'r apa k emung k Lnan un'tu k meme c ahkan rnaa a'l.ah-onas e.Lah yang
aktual dengan jalan mengumpulkan data,
mengkl~8ipik~sik.an
14 atau menYUSUD, meng ana Ld s a , dan menginte:..... pr-e s t ae tkan ,
(rochman na t awLd j a j a , 1978 ~ 139)
2. Tehnik Penelitian Tehnik penel.i 't Lan yang df.gunakan ken data adalah s e bega.t be r-Lkut
disusun pokok dan per-Lnc t an
zatcm
TJ::"n s; 1.1ill-P1J. !.
~
m8s;:,1~1'-1 Y~"l})g
akan d.it e Lf.frt,
Pckok masalah yang d.i ungk ep ada.Lah pe t-anan guru agama
dalam pembinaan remaja putri kOr08.l.1. n axko t Lka , Be r-d ae a.r-. kan kisi-kisi penu'l Ls an angke-t , komudl.an d L'tu engkan da
u,
lam bent uk pernyataan-·pernyataan yang d apat dilihat pada
baglan lampiran. 2. Mengajukan Burat izin kepada kantor yang ada hubunganny a dengan masalah pene'l iLf an rnt ,
_5.__Tfhnik selanjutnya adalan observasi, y a'it u un-.
tuk memperluas pandangan peneliti terhadap masalah ter 't en-tu ,
(Sunaryo Kar t ad.i na t a , 1989 : 42)
4. Wawancara dimaksud di mana terjadinya
sat~
tehnik pengumpulan data
komun~kasi:~ecara
verbal antara
pe-
wawanc ar a dengan s ubyek wawanc ar a , (Sun az-yo Kar't ad.Lriat a ,
1989:45)
5. Studi dokumentasi, juga"-satu tebnik y angvd.Igu-. nakan untuk mengumpulkan data yang
je~as
dengan jalan mern-
pelajari dan rnenganalisis dokumen-dokumen yang ada hubungan deng an mas al.ah ini. Ke gunaanny a
a~alah
un tuk
mem-
peroleh g'ambaran data tentang ke adeen pegawa.i dan 'l at ez-
15 belakang pendidikannya
j
keadaan klien 9 yang.diperaleh dari
Karrt.or- Sasana rehabili tasi sosi a1 Lembang ,
6. Angket merupakan salah S2tU daptar pertanyaan yang d i sueun d al.em ben t.uk tuj isex unt uk di javab oleh lLlien sebagai peLeng kap pengumpu.Lan data mong en a,l mas a.l ah pene-. Lf tian Ln i ,-
'70 Menetapkan alat penerst r-en, dengan 'tehn.t.k p--c-. aenteac • Pemberian penefa Lz-en t er-ecbuc didas ar-kan
pada
kriteria sebagai berikut Penaf s Lr-an
100
1•
I
'"'"
Seluruhnya
2. 90
99 %
Hamp.i.r s e.Lur-uhny a
3. 60
B9 %
Sebagi.an be s ar-
4. 51
59 %
5.
50 %
Setengahnya
6. 40
49 %
Hampir setengahnya
7. 10
39 %
Sebagian kecil
1
9 %
Sed:-l:~ t
0
Tidak ada sarna sekali
LB. 9.
!. Lebih dari ee t eng ahny a
eekel I
F. -,POE..ulasi __ dan Samp_el ._.
Popu.Las L adalah suatu yang berhubungan dengan masalah riset be r-upa manusia, bend a at au k ee e t.uen lain ya.i.tu suatu r uang lingkup yang df kenaJ. ke a.lmpu.Lan dari x-i.eet
16 Sesuai dengan judul penelitian~ maka populasinya
adalah pe r-anan guru agama dalam pembinaan remaja
pu t r i
korban narkotika di Sasana rehabilitasi Lembang. Sedang yang dijadikan anggota populasi 8?alah seluruh penyelenggara~
gQru agama dan remaja putri korban narkotika.
Ada.pun sampel yang digu.nakan dalam peneli tian ini
adalah penyelenggara 5 orang p guru agama 1 orang dan 50 orang klien atau remaja putri korban narkotika, semuanya sebagai sampel totalo
G. Sistematika Pembahasan Untuk memperoleh gambaran pada bab-bab berikutnya, maka dalam pembahasan ini akan diuraikan
po~ok-pokok
mas-
alah terse but sebagai berikut ':
Bab I. Pendahuluan, terdiri dari; latar belakang masalah, rumusan dan perincian masaIah, tujuan dan kegunaa? penelitian, kerangka pemikiran, metoda dan tehnik penel i t Ian , ,populasi dan sampel, sistematika pembahaa an , Bab II. Guru
p~am8
dan Pembinaan Remaja Korban
Narkotika, terdiri darij pengertian agama. guru agama dan pembinaan agama bagi jiwa remaja, pengertian dan jenis jenis narkotika, faktor
_peny~bab
penyalahgunaan narkotika.
Bab III. Keadaan Umum dan Usaha Guru Agama Dalam Pembinaan Remaja Putri Korban Narkotika di Sasana Rehabilitasi Lembang, terdiri darij gambaran umum Sasana rehabilitasi, guru,agama dalam pembinaan remaja putri korban narkotika; us aha guru agama dalam pembinaan remaja putrl
17
korban narkotika di Sa8ana
reh2bilita~i LeQbang~
hasil
yang telah dj c apaj dal.arn pembinaan r-emeja pu tr-j kor-bcn
-iar-kot.t ka 6i s ac er a
re~aDili tasi
Lemban g J faktor
:peT.',,~;
>
h amba t yang di8L:elm.:i. olen guru ag ame c at cm pemOina2TI. .r ema j a pc\-i;:;;j. koz-bc . n nar kc t.i k di
s as ene
r-eh.ab.LLd t ae t
j.eccsng •
BaD IV" T8Sim-PL1J.2.Tt dan Sar-an ,
:p uk an 1
S er- 3:D.·~ 3
;:1::' an. ,
-:;~;':'Jiri
QdTi J
kce Ln-
EAB Ii:
mar-upakan
: '.:, i.
,. .. '-'.
(
'.
';;~.,
"
-...
.. "
_"'~' l' '_'._. __
~
,~-
.-1 ',(' .. i
,,",""-'-
az-tLnya tidal-< dan
i .-:" '.
,..I.::;
...• ,;, ~. ~
F,w1lroeddin, i 979
114)
Lain halnya Sidi
»r-eLj g e
It
, 81)
Gaz21b~
sua tu kat.a yang apabf La
(.i
." .... ,.,
.!:"--"'~
Di done sdakan bez-ae.a'L
C2Il kata La't en "r-e'l i g o 11 Y2.b1i kc:.'C2 d ar-L kat a kerja .. Ada dua ka ta ya...T1ii:, i:.:1Lcip den g an kat a i tU J
18
I9
, ,0'
,
! ::; '."
~.I
'<.celi~ioTI ;:1
c:
'b:a.h';ia
piki:r yarig be.r-be da ,
2g3ma,
ya~g diantara~ya
Jgus
(1985
i "'::J dan 18.h penun tun J. -"'-'
oimbingan itu
terhimp~~
dalam
kitao-~it2b
sU8i
2g2~a
ilia
20
sing-masing t yaitu kitab yang selalu dijadikan pedoman dan ~umber pengajaran bag! sernua penganut agama-agama
Dur-khe Lm (1 974 ~ 31) mend ef Ln.le.Lken ag ama , yai 'tu :'0,,).::.:.,.;;11. at s t em -ter-padu tentang ::}:':',::.~{';;CrC
ke pe.r-cayaen
khusus 'terhadap benda suci
~
<1811 pr-ektek-.
dengan lain kn ta ha'l-.
h21 y ang tersendiri dan t.er-Lar-ang , ke pe r c ay aan-eke pe r-c aya-.
an dan praktek-praktek yang menyatu 1I:e dalam sata kOffilinik3s:i. moral yang tunggal d.tnaraakan ger-e ja yang s emua orang
tunduk kepadanyaG Endang Saifuddin Ashari (1979 : 158) mengatakan bahwa agama pada umumnya yaitu satu sistem credo ataB adanya suatu yang Mutlak di Iuar manusi8; suatu sistem ritus manusia kepada yang dianggapnya Mutlak itu; satu norma atau tata qaidah yang mengatur hubungan manusia
dengan
manusia dan alam lainnya, 'sesuai dan sejalan dengan tata keimanan sert? tata peribadatan. Dengan demikian pengertian agama sangatlah luas kalau ditinjau dari berbagai ilmu pengetahuan, dan pula pengertian agama tidaklah
se~pit
bila dipandang
secara
-integral dan akurat. Maka dari itu, yang terpenting adaleh sejauh mana hakekat ke benar-an agama dan juga sejauh mana agama menjadi amalan bagi kehidupan manusia. B" ~l)ru._.,Ji-g:~...m.~ dan Pembinaan Agama Bagt~I.iwa Remaja
Tugas dan peranan guru agama bukan hanya di ling"kungan formal s a j a , akan tetapi bisa dikatakan dimana ia
21
berada, dan pula guru agama bult:anlah sekedar rnenyampai-
ken pelajaran agama dan melatih keterampilan aDak d1dik d aLam melaksanakan Lbadah, 'I'ug as dan per an an guru 8[-(am(r'-' j auh Le b.ih Lu ae dar-a pacta :i. 'ttx ~
Pembinaan
s
i
kap ,
illentCll"
dan
G;L~~U
ahLeq ,
.agama
j
auh
peI'-t~..iW.ct·,
Leb.l h
'l;8Gl,J,
IJ8T1-ti:,lg
dari pada pandai uierigh apal. dalil=dalil yang i;ida:c x ee apkan dan d i.haya t.i. dalam h.i.dup..
dd-
(Za.kiah lJeraza't v
1987 , 107) Akan tetapi tidak e ed.Lkf 1; orang yang mengat akan
bahwa tugas dan peranan guru agama hanya mengajar ngaji dan shalat s aja, Ilngkepan terse but sering d.Lkon-tar-kan
oleh orang-orang yang kurang memahami eksistensinya guru agama, t er-Leb.Lh-d e b.Lh hanya baru meninjau dari sudut -eer--.
kecilnya saja. Pem ah aman akan eksistensl guru agama ae car e tegral dapat kita lihat dari berbagai hal, baik
:LIl~'
secara
forrr.al maupun non formal. Demikian barulah dapat "d.Le.Lm-. pulkan tugas dan peran an guru agama serta fungsinya sec ar a u't uh ,
K.H.Z.
Mutta~ien
(1976 , 27) mengatakan
guru agama mempunya.i. bagian yang inti dalam -tug aa .. G1..rcu agama bertugas dan berupaya menimbQlkan motivaai setiap individu yang
dldidiknya~
Motivasi
berup~
dalam aqid2h)
keyakinan 1man yang mendmbu.Lkan m at urrtuk me Lakuk.an atau tidak melakukan sesuatu dalam hidup.
22
Sebagai guru agama harus banyak menumpahkan perhatiannya kepada
masal~h
pendidikan formal maupun
formal" Kerena dengan pendidikan
3gam~
dapat diharapkan
dan diciptakan suatu masyarakat yang bertaqwa Puhan Yang Maha Es a. dan ber bud.L Luhur-
Sistem Pendidikan Nasional
j
passl
0
kepada
(Und.91'1 ~~ undeng
4~j988 ~
8)
Maka dari itu, pendidikan agama hendaknya mewarnai kepribadian yang benar~benar
dididik~
non
dapat
sehingga agama
bagian menjadi pribadinya yang akan
itu menjadi
pendorong dan pengendali dalam hidup dikemudian hari. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tujuan pendidikan nesional berdasarkan Pancasila, juga merupakan pendidikan agama Islam,
tujuan
karena peningkatan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya dapat dibina melalui pendidikan agama yang in tens if dan er ektar ; Dengan melihat uraian di atas, maka
pembinaan
agama hendaknya diberikan oleh guru agama yang
benar-
benar agama itu tercermin dalam hidupnya, yaitu
sikap,
gerak gerik. tingkah laku, cara berpakaian, cara hadapi persoalan dan dalam keseluruhan
meng-
pribadinya~
kata yang lebih singkat bahwa pembinaan kehidupan
Dengan ber-
agama bagi yang dididik akan sukses apabila ajaran agama itu tercermin dalam pribadi guru. (Zakiah De r-az a't , 1987 : 107) Dijelaskan pula oleh Athiyah Al Abrossyi (1981 :
35) bahwa hubungan antara murid dengan gurunya
seperti
halnya bayangan dengan tongkatnya. Bagaimana bayangan
23
dapat Lur-ua kalau tongkatnya i tu sendirj. tidak lu.rus
~
deLam arti bagaimana muridnya d apa t menj ad.L bed k bila
gurunya sendiri tidak baik? Demikicln pUla dalam pepatah b ahaaa Indonesia "gur-u kencLng oer-d.tz-t J mur-Ld ken cLng
keadaan
gurunya~
Kar-ena i );u. berdasarlr.dfJ. e al.ati s e oz-ang Ghli
-cce-.
h adap beber-apa mur-Ld ten tang guz-u ,rang uer-e ka sukai pada umumny a
9
yai tu guru yang ber-e i kap oubar- ~
be'r s
Lfa't
ramah9 suka membantu eerta dapat menciptakan ketenangan delam jiW8
j
bersedia memahami terhadap setiap anak yang
dihadapi, tegas, adil dalam bertindak p mempunyai
sifat
yang supel dan menampakkan tingkab laku yang menarik, mempunyai ilmu pengetahuan yang
bulat~
percaya pada ke-
mampu anny a ,
Dalam membicarakan masalah pembinaan agama
bagi
jiwa r-ema j a , maka e ebaga.i. guru atau pendidik seyogianya meneerti dan memahami keadaan jiwa remaja apalagi dilingkungan formal, yang membawa
b~rbagai
bentuk sikap
dan
tingkah laku yang berbeda-beda. sesuai dengan pengalaman yang mereka per-o'Leh .. Hal ini di tegaskan oleh (Zakiah Derazat (1987 : 68) bahwa guru agama seyogianya membekali dlrinya dengan segala persyaratan sebagai guru, pendidik dan pembina ?ari depan anak.. Juga guru agama harus
me-
mab aa.i dan mengerti be tul-betul per-ketnb ang an ji w~_-'-""-YaJ'1g dididik, agar dapat mendidik dengan cara yang tepat se-
24
suai
denga~
umur yang
dididik~
De:uikian puLa de.Lam pemb.Lnaan z-erua j a kcr-ban nar-. ko
tj
ka ,
pembj.na
ag ama
h
ar-us
k e ad aan mez-e ka , ya.ng cungxjn
Lebt
c
mem
Dli]_-C8~Ca
ah em L
dan
tren j ed S.
meng ez'
~:GI'ban
tL
1!8.1>
ag ama j ang an'l ah ,terlalu c epa t ru.erilDEc:L n.i.La.I dong en
:P2:l~
hale. dan s.i xaa .(BUI'ga dan 11e:-~;-:2.)) ;)113 mar-aka JJ:],3:l1amp3.!<"kan ber-bagri e Lk ap yang be r t ent ang an de.ng en eg araa , t e tept
us anatan.Lah dengan
~emahami
La't ar- bej ak ang yang merryeb ab-.
kan mereka bersikap terse but bahkan bila perlu beThieara
Becara individual, sehingga jiwa mereka merasa
te~ang
dan
nyaman, karena ia merasa ada yang mau mengerti keadaan ----a-iri,nya • .~ . aplln penge r t l en r-ema j a SLngg i h Do> Gu..718!'sa (1989 ~
6)
m~ngatakan
bahwa remaja adalah masa peralihan dari
masa anak ke mas a dewasa, meliputi semua
perkembang~~
yang dial ami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Ditegaskan oleh Zakiah Derazat (1987 : 72) bahwa
masa
remaja adalah masa yang penuh kegoncangan jiwa, masa berada dalam peralihan atau di 2tas jembatan goyang, menghubungkan masa kanak-kanak yang penuh
yang
kebergantunga~
dengan masa dew2sa yang mataTIg dan berdiri sendiri. Dengan demikian guru agama atau pendidik seyogianya memahami keadaan jiwa remaja, karen a masa remaja mempunya i, berbagai ke Ls t Lmewaan dan ciri yang e ang a t mempe-.
25
ngaruhi s Lkap , j i wa dan tindakannya. J'Lka guru agama
kurang memahami dan mengerti keadaan
tersebut~
maka ti-
dak aken membaw2 hasil yang memuaskan, bahkan mungkin mereka be r-s Lpat acuh t er-hadao ag ama e ect a men encang d ar-L
pelaja=an yang
diberikan~ya}
memberi c on t oh _ M.qk,q rl;:,r:i.
j
apabila guru agama tid2k
tU'J Zak'i ah Der az a't ("1982 ~ 8:;....
93) me.ngemukakan be be.r apa pokok y ang ronng kd n dig'..m akan dalam pembinaan ag ama b agl : j5.W2 x-eme j a
~
s e bag e.L be r-Lkuc
Ser-Lr.g kali r-ema ja mer-as a lcnr-ang d.Lmerige r--c.L
ba.i.k
oLeh orang t.ua maupun orang d e'.. . as a pada umumnya ~ xer-aea tidak dimengerti i tu, sangat be r-at dan kur-ang menyen ang-,
kan bagi remaja, sehingga mereka menjauh dari
or~g
tua
dan orang dewasa untuk bergabung dengan ternan sebaya dan senasib d engan dLe , xer-ena berkumpul dan bergabung de ng an kelompok itulah yang akan
memba~a
rasa aman dan terlin-
dung. Juga keinginan remaja untuk bergabung dan membentuk kelompok merupakan sifat remaja yang sedang mencari identitas serta ingin mendapat
perhati2~.
Sebagaimana Singgih
D. Gunarsa (1989 : 80) mengatakan bahwa penggabungan dia stau remaja sering kali rnemiliki negatif, bila ikatan mer-eka menjadi kuat, .sehingga kelakuan mereka menjadi "over acting" dan enersi mer-eka disalurkan ke tujuan yang sifat merusak. Seb2likllya kelompok yang memiliki sif2t positif mer-upe kan ke e empa't an ke s empa t an yang lebih bagus untuk me·· latih caranya bersikapJ hubungan-hubungan sosil.
Dalam keadaan seperti
itu~
maka guru agama harus
menampekkan bahwa dia mengerti ke2daan yang sedang dilalui oleh remaja dan kemudian pengertian terse but di'tun j ukan dal am s i kap , 't.Lndekan disamping ket a-cka t a de,I
.;:.'.':;·i':l
penun t.anggung j aweb G.c.TI b Lj aks an a , Selain itu gu-
r-u ag ama j ang an -ce r.l al.u c e pat menLLa i ~ ks a S .'.n
("U~""" "'-'-6""
deng an pahala dan
den ne t-akr.oa ) be zt -'-u tiul__ -:, ce.l "an c_ L_.!.-' Q
-melakuK2ll Besuatu yang
••
me~uLut
..J.
qaiGah
--'-"'-_,
mo~al
bdLa remaja dan hukum
a g ama d i Lar-eng , t e t.ap.i us ehakanl.eh memaham L lebih dulu 1 e ter be I akang d is ampf ng peng e rt t an ki ta akan ciri-ciri knas yang sedang dilalui ramaja. Karena dengan itu remaja akan merasa senang ada orang yang mau mengerti dirinya bahkan mereka akan menciptakan segala sesuatu yang sedang dilaluinya. Dengan itu pula akan timbul kepercayaan dan rasa posi tif r-eme j a
t~rh-adap--ora~g
yang mau memaham.L
dirinya dan s e.I an ju tnya dia akan mau me Laka an akan
dan
meninggalkan apa yang diberikannya. Begitu pula perhatian mereka akan ditujukan. kepada Gpa yang diberikan. b. Timbulkan pada remaja rasa, bahwa dia
Tidak sedikit remaja yang
mengatak~~
disayang~
bahwa
nya tidak disayang lagi oleh orang tU8, dar. ara.Tlg
diri~
tuaku
tidak mau mengerti keedaen aku. Hal ini mungkin Karena pengaruh pertumbuhan remaja yang cepat itu, yang memtawa kelakuan dan sikap remaja menjadi berubah, yang tadinya halus menjadi kasar, yang tadinya penurut menjadi sering menentang. Orang tua tidak meng er-t t' dan memehamf ji'rla remaja, sehingga
!e~aja
sering diperlakukan seperti anak
27
kecil~
Sehubungan dengan ini, Mustafa Fahmi (1977 : 58)
menjelaskan bahwa kebutuhan akan kasih sayang pada mass remaja merupakan suatu prinsip bagi kesehatan Temaj2, karena ia merupakan jalan untuk mer-aaa:ccn penghar-g aan d an penerimaan 808ia1.
Di sini guru mempunyai peranan yang s2ngat menen't ukan un t.uk menge nd a.L'ikan rasa kasih s ayang Lt.u ke pade
.r em e j a , 'tun juken bahwa d Lay ang ke panany a , terlepas d a.rl
perbuatannya yang kUTang menyenangkan, Bengan sikap guru seprti itu, akan mengetuk hati mereka dan ia
ak3~
mulai
menunjukan sikap keterbukaan. Dalam k8sempatan ini pula guru agama mulai berangsur-angsur menjelaskan sifat-sifat Allah yang dapat mengisi kekosangan jiwanya, dan selanjutnya mereka diajak berdoa dan meminta kepada Allah, dia
benar~benar-dapat rnerasekan
dia minta bukti,
kesaya~gan
agar
Allah. Bila
maka berikanlah cnntoh dalam kehidupan-
nya dan kehidupan orang pada umumnya. Sikap kasih sayang
ya~g
wejar dan sehat itu, hen-
daklah diiring. dengan nasehat-nasehet Lang s ung uapa t
sede~hana
yang
d.LLaku kanny a , Dengan dem.i.k.Lan mer-e ka de--
pat percaye bahwa kita sayang kepadanya dengan
iL~las~
Jiwanya yang kasar i tu de pat berubah uen jadt halus secara berangsur-angsur disamping kegairahannya untuk hidup akan k emb al.L,
c. Berikan kebebasan d aLem batas-·batas -ter-t en tuRase bebas merupakan kebutuhan manusia apalagi bagi remaja, kebutuhan rasa be bas dapat dikatakan sebagai
--28-
yang utama, yang turut, mempengaruhi terhadap prilaku sosial r-eme j a , Tidak sedikit orang tU8 yang selalu mengekang kehidupan remaja. tidak boleh itu tidak boleh ini yang akhirnya L2maja merasa kesal dan tidak senang tinggal di rUffiah. Sikap orang tua seperti itu bukanlah sikap yang baf k , karena r-ene j a tidak diberi kea empa't an dan k e pe.r c ey a an' un tuk belajar 't ang g ung .j awab , Ke ade an seperti itu, ruaks remaja ai mana ada kesempatan ke Iuar i a ak an memuaskan apa yang diinginkannya. Hal ini dLkatakan oleh Rahayu Hadinoto (1984 : 314) bahwa ada beberapa sebab ruengapa remaja minuman
keras, yaitu misalnya
ingin tau, tekanan ternan-ternan sebaya, menentang orang tua, menentang terhadap otoriter dan masyarakat yang dirasa asing. Ditegaskan pula oleh Sofyan S. Willis (1981 44) b ahwa per-Lakuen yang otori ter mer-u pakan eumbe r ke-. nakalan remaja, untuk menghilangkan tekanan otoriter, maka remaja lari ke dunia narkotika. Pada masa remaja sangat membutuhkan pengertian dan per-h a't Lan orang tua termasuk orang dewas a pede umumnya. Kebutuhan kasih sayang dan penghargaan yang wajar dan tidak ingin berlebih-lebihan, tetapi epa
~ang
dimin-
ta dapat dan keman a mau pergi di bo.Lehk an , Jika r-ema j a kurang mendapat perlakuan seperti itu, atau sering dimar-eh t , dd ka t akan n aka L, meLewan , maka ak an meriye babkan
remaja tidak betah tinggal di rumah. Singgih D. Gunarsa (1982 : 45) rnengatakan bahwa refuaja yang
-mengalam~
te-
29
kanan-tekan
da~i
keluarga, mereka akan lari dari rumah"
lari dari masalah yang mungkin dengan cara menasuki dunia narkotika a:au obat-oba:an. Ditegaskan oleh Dadang Su laeman (1982 : 45) bah..... e o a'Lah a a tu pe r-kernbang an so,-
sial z ema ja adalah membangun ke bebaa an dari orang de'vea a tian bebas sebagi dirinya dalam rneLgambil keputusan dan bertingkah laku, mencari hutQugan dengan orang dewasa dengan kesamaan prinsif. Ad apun ke.Lu az-ga yang bai.k , xuster a Fahmi (1977 ;
'105) neng a t akan oahwa ke I uag a yang baik adalah keluarga y ang mengerti kebu t.uh an remaja akan ke be baa an den per-c-
juangannya untuk kebebasan, kemudian menolongnnya dan mendorongnya sedapat mungkin serta memberi kesempatan kepadanya dan jalan mengarah kepada lebih bebas
yang
n ormaj, , juga mendor ongnya un tuk me:nikul t anggung jawab s er ta neng amb.iI keputusan dan pe renc anaan masa de pan ,
Dengan melihat
~utipan
di atas bahwa remaja yang
kurang mendapat kebebasan, baik da:am keluarga maupun di masyarakat, maka akan menyebabkan remaja
ber;~ilaku
menyLmpang . Dalam ke'ada an s eper-t.; i tu , maka e ebeg af pBn-
riidik meraah am.i d an raenger-t ; ke adaan .r eme j a , kemud i an selalu terbuka hatinya untuk rncndengar dan memperhatlkan pendapat dan ungkapan mereka dalam segala hal. Karena bila telah 't e.rung kap ape yang 't er-s en t ak oL dada mer-eka , r~sa
tertekannya akan
berkurang~
mungkin hilang sarna
sekali, sesudah itu hatinya akan terbuka menerima kebenaran 'dan
~asehat-nasetat
yang diberikan
kepadanya~
30
Demikian pula dalam beribadah da~ menjalankan
agama dalam hidupnya, janganlah mereka merasa tertekan atau takut dimarahi Allah, akan tetapi timbulkanlah kepada mereka rasa ingin menjalankan ibadah itu melegakan hat i
dan menenangkan jiwa s er t a memenuhi kebu t uh ane-ke-.
bu tuhan. h.Ldu pny a , Dalam hal ini guru ag ama atau mub e.Ldgh
sebagai penunjuk jalan yang 1ebih baik, maka remaja diberilah kebebasan
~tuk
menentukan mana yang akan
dipi~
lihnya. d. Timbulkan pada remaja rasa butuh akan agama. Sesungguhnya remaja itu membutuhkan agama, akan tetapi karen a mungkin pendidikan yang dilaluinya diwaktu keell tidak membantunya untuk itu, maka kebutuhan teraebut tidak terasa. Lebih jauh Islam telah menjelaskaD
bahwa tiap-tiap manusia dilahirkan ke muka bumi ini, membawa suatu tabiat dalam jiwanya, yaitu tabiat ingin beragama, ingin mengabdi dan menyembah kepada sesuatu yeng dianggapnya Maha Kuasa. Karena memang ingin beragama ini 't eLah menjadi "r L't.r ah " mendorong manuo t a untuk beragama.
(1985: 11)
nSetia:;.J anak yang dilahirkan i tu telah membaw a fitrah beragama, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi". (HR. Ba.l.haq.l , H~ Zuhairini dan kk , 1981 : 22)
Dengan hadits di atas dapat diambil
kesim~ulan
bahwa setia~ anak dilahirkan telah membawa fitrah (kecendrungan untuk beragarna)? maka orang tuanyalah yang berkewajiban meng emb ang kan dan membina .f L trah 't er-ee bu't , Bila kecendrLmgan untuk mengabdi kepada Yang Maha Kuasa d Lkembang kan ner-ta d.ib'ln a dart a emen j ak kecil hingga 't.umbuh pada s ampa.i dewaaa , maka !cccendrungan ingin ms-. ngabdi kepada Yang Maha Kuasa itu akan semakin kuat 1 dan b ahkan e i kap , 't Lnd akan , uc apan , ke Laku an dan cara menghadapi hidup akan sesuai dengan tuntunan agama, karena ia telah terbiasa hidup sesuai dengan tuntunan agama. Sebag af guru agama yang bijalcsana dan penuh pengertian, akan dapat menampilkan Allah dengan segala sifat-Nya kepada remaja sedemikian rupa, sehingga remaja merasakan kebutuhan kepada pertolongan dan perlindungan Allah. Apalagi remaja yang kurang mendapat
~embinaan
agama dari sernenjak kecilnya, hal itu harus lebih diutamakan, agar mereka tumbuh kesemangatan untuk mengikuti pemb t nean agama , Jika mereka telah mer-as aken kebutuhan itu, maka akan mudahlah untuk diajak melaksanakan ibadah dan berdo'a kepada Allah. Apabila hal itu sering dilaksanakannya akan semakin terasa pertolongan Allabj pengam~un,
penyaya~g
kuasa, mengerti dan sebagainya, disamping men-
cari jalan agar remaja merasakan kebutuhan akan pertolongan Allah secara perseorangan, timbulkan pula rasa kebutuhan bersama kepadanya. Mereka diajak untuk merasakan
32
ni'mat Allah secara
bersama-sama~
yang mempunyai
ke-
yakinan bersarna kepada Allah dan dapat beribadah bersama-sarna~
baik ibadah langsung kepada
fl~lah
maupun
ibadah 508ia1. e. Ile aha kan agar nee-eke mer-as a be rhaa Ll.: Remaje b.i.ae ariy a mer-ce a
k'2.=3~g
}r2ki~
2;'2
~r2._:.lg di~~
u s ah akanny a , Sedangk an ke bez-h e s i.Lan 't en't ang apa yang dikerjakan akan meriambah s emang ac un tuk meLakuken ber-bage i
kegiatan Le.Lnny a, Untuk menc apa; rasa bez-has i L ~ maka sebagai atau pendidik harus bisa menimbulkan
dorong~,
gUI'U
dan sema-
ngat remaja dalam mengikuti pembinaan. SelaiD itu guru agama harus bisa memberikan berbagai kegiatan yang patut dan memang menimbulkan rasa puas bagi dirinya maupun mas yar-aka t pada umumnya. Bl dang-cb.i dang kegiatan i tu misalkan membantu dalam pen.i.ngka t an un asyar ak a't , mengerjakan berbagai ibadah sDsial dan memang dia diberi kepercayaan un tuk i 'tu ,
Demikianlah penjelasan Zakiah Derajat 't en t ang pembina~
remaja yang seharusnya diperlihatkan kepada
mereka. Disamping tersebut tentu masih banyak yang sekiranya diperlihatkan kepada mereka Gan sebagi kesim puj en , make sebagai guru ag am e hend akny a memus a t kan perhatian, dan binalah mereka itu dengan penuh bijaksana, 5 er t a -tun jukan.l ah keikhlasan dengan c ar a menunjukan kasih sayang r penuh pengertian J dan tunjukanlah bahwa
33
Allah t tu Maha Peny ay ang dan Peng ae.i h ," Allah ak an
nerima taubat dan
mengam~~~i
rne-
segala dosa yang telah di-
1 akukannya , agar mereka tidak merasa putus asa dan patah e ernang at
un tuk rneng Lkut t pemb.t naan ag ama , d.i s arnp Lng
agama i tu benar-iuenar bagian men j ad ; pr-i bad.i.nya
yang
a kan menjadi pengen da.LL dan peng ont.r'oL de.Lam keh i.dupan
e
.
nya , C. Penee Jenisjenis Na.r ko't.i... ka __q _r t Lan dan •• _ _"•.•• __ _" ._.__ ~_>~
__'_'~_'n"~
~.
~,~.
"_~
~_'. _~·>_.~r.
.~
g ecar-a asumtip memang ki ta seperidapat bahwa kasue penyalahgunaan n ar-ko't.i.ka mer-upakan suatu masalah peny Impang an pr-j Laku s oe.l a'lvyang cukup serius dan per-Lu dtangani secara bersama
Adapun faktor penyebab remaja karban narkotika c uku p kompleks, yang dapat disirnpulkan pada due bag.Lan
.~
yaitu faktor intern dan exstern. Ke dua perincian itu, dimaksud un t uk memuu ahkan pemaharaan , da.i i tu h any a uapet dilakukan dengan tegas dan jelas secara konseftual. Kalau kita lihat dari sUdut pandangan psiko-dina. mika S .Fred bahwa terjadinya peny a'l angrtn aan narkotika itu bersumber pada lemahnya ego. Ego merupakan yang mengatur segala persoalan hidup manusia. Jadi mereka yang korban narkotika itu karena Iemahnya ego.Dengan lemahnya egb, maka mereka tidak bisa mengatasi permasalahanya, sehingga Iari ke dunia narkotika. Akibat yang ditimbulkan oleh narkotika cukup berbahaya, baik bagi sipemakai maupun masyarakat umumnya. Kerusakan yang dialami oleh sipemakai
bukan saja
segi
34
psikis tetapi juga fisiknya. Karena orang yang kecanduan narkotika biasanya memiliki
ketergantv~gan
terhadap nar-
ko t Lk zuntuk menanggulang1 penya'Lahgunaan nar-ko ttka per-1 u dilakukan secara konrz-ehens i melalui pendeka't an m':'dls ~ilakukan
r
.'!!8.Upl.lTI
oLeh berbag a.i. p.Lhak ba.Lk
.pae dag og.La ke ag amaan yang
secara terpadu._Lebih jauh lagi,
Isla~
telah
mene t apk an materi pendidikan yang menceg ah 't tmbuLnya pe-.
nyalahgunaan narkotika dikalangan remaja, yaitu
dengan
meningkatkan pemblnaan agama dalam kehldupan keluarga dari aemenjak anak dilahirkan hingga tumbuh menjadi remaja. Karena dengan pembiasaan hidup sesuai dengan tuntlman ajaran Islam, maka anak akan terbiasa hidup sesuai dengan agama, dan mungkin dapat mengatasi kegoncangan jiwa
di
masa r-ema ja , Secara umum masa remaja dapat dipandang
sebagai
suatu fase dalam petnberrtukan kepribadian yang sangat dj.-. pengaruhi aleh lingkungan sekitarnya. Dalam fase in1 pengaruh lingkungan pergaulan dan
perkcw~angan
80sia1 budaya
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan pribad1 dan prilaku remaja. Mungkin adanya penyalahgunaan narkotika akibat pengaruh dari luar disamping faktor intern.
Se-
.' bagai individu yang sedang mencari identitas dan ingin dikatakan orang yang tap dan beran1, maka narkot1ka menjadi sasarannya. Adapun pengertian narkotik Eo Soed1gdo Mu1yoku9umo (1976 : 69) mengatakan bahwa narkotika semacam obat yang
35
mempunyai sifat meredupkan, menumpulkan otak, memati rasakan rasa nyeri t ubuh maupun bat rn , mendatangkan rasa ma.l ae , mati
semangat~
lamban? lemas r
pusing-pusing~
mengantuk l tak
e adax d.l r.i , menLnbu.Lkan bah aya be sar kar-cne 't Lmbu.l.ny a ke:
cng Lnan yang t ak d apat dr kuas aj yang dd s ehus ad Lka i .- d uan)
,Ja.il.§;
d i s e.r t ad -dengan 't oLe r-ans i
d engan obat-eoba-tan )
{t uouhuj-a audah kebal
Nax-koc.i k.a juga mer-upak an obat
0
dapat menimbulkan perasaan sangat benarnya, halusinasi
(ke can-
0
gembi~R
yang
yang bukan
se~
adakaj anya meriyenungkan J -cetapt ka·-
dang mengerikan, memberi rangsangan pada susunan sara! pusat, memberikan
~asa
serba ada yang sebenarnya menjadi pe-
r angkap , (B.A. Sitanggang, 1976: 72-74)
Dari semua pengertian narkotika yang beraneka ragam itu selalu berkisar pada bahan yang bekerja pada susunan saraf pusat, yang mempunyai pengaruh berbahaya terhadap badan, jiwa atau piklran dan sikap. Narkotika pada mulanya ditemukan untuk kepentingan pengobatan seperti untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit pada saat pembe dahan , yang digunakan ter,atur dengan dosis yang ditentukan oleh dokter .sehingga tidak berbahaya bagi yang menggunakannya. Maka dari itu, obat narkotika mau tidak mau perlu diproduksi terus. Tetapi dipihak lain bila penggunaan narkotika itu tidak beraturan dan tidak ditentukan oleh dokter, maka akan men1mbulkan bahaya bagi yang menggunekannya ,
Sekedar untuk mengetahui jenis-jenis narkotika, H. Ikin A. Gani (1978 : 43) menga t akan bahwa. jenis zat yang .
36
termasuk narkotika adalah : 1¢ Tanaman papaver yaitu tanaman somniferum Lo termasuk biji buah dan jeraminyao 2~
Opium mentah yaitu getah yang membeku sendiri dar buah tanaman semniferum L. yang hanya roengalami pengolahan sekedar untuk pembungkusan dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnyao
30 Opium masak acal.eh : (1) c andu yaknj hasil, yang diperoleh dari opium mentah melalui pengolahan tanpa tambahen-ctembahan lain, dengan maka ud mer-cb ahny a menjadi suatu ekstrak yang cocok untuk petnada't an ; (2)
jicing
yaitusisa dari candu setelah diisap tanpa memperhatikan apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain; (3) jicingko yai tu hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.
4. Opium a.Ial.ah obat tnen t ah yang telah mengalami pengolahan
sehingga sesuai untuk pengobatan baik dalam bentuk bubuk at au bubuk lain atau dicampur dengan zat-zat netral. 5. Morfin adalah alkoida utama dari opium. 6. Daun koka adalah daun yang sudah atau belum dikeringkan atau dalam bentuk bubuk dari semua tanaman genus. 7. Kokaina mentah adalah semua hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara langsung
u~tuk
men-
dapatkan kokaina. 8. Tanaman ganja adalah semua bagian dari sebuah tanaman genus cannabis termasuk biji dan baahnya.
37
D.
~eberapa
Sebab Timbulnya
~nyalahgunaan
Narkotika
Menurut Soedjono D. (1983 , 16-17) merig a't akan bahwa terjadinya penyak ahgunaen narkotika oleh generasi muda
d Leebabken karena urrt uk menun jukan pr-ocee dan meLawan
s uatu otori -bez- -c er-hadap orang 'cua _
gUI'Lt
dan nor'ne-no rna
yang dianggap_ tidak cocok dengan c ar-a n.i dup yang d.i demb a-. k annya ~ membuk't Lk.an ke bez-an.Lan dalam -c.tridalcan-cc Lnd akan yang bez-oahaya eeper-t I ngebuc
~
ber-ke Lch.l , mempermudah pe -.
nyaluran seks, menghilangkan rasa kesepian denganmaksud mendapatkan pengalaman-pengalaman emosional 1 untuk mengi8i kekosongan, dan perasaan bosan karena kurangnya akti-
fitas, menunjukan rasa setia kawan, menghilangkan rasa kekecewaan, kegelisahan dan berbagai kesulitan yang sukar diatasi. PenyalahgUnaan narkotika juga bisa terjadi karena kehilangan i'tikad baik terhadap nilai yang berlaku
di
dalam masyarakat, adanya kumpulan remaja yang memberikan pengaruh terhadap kumpulan remaja lainnya untuk menyesuaikan dengan mode, t1ngkah Laku pesta poza sampai menyalahgunakan narkotika, adanya pendengungan kegunaan obat dan kebaikan ooat dari orang-orang pengingkar nila1 yang menyuruh masuk jerat, pengaruh obat semakin kuat
me~ouat
orang tergugah, tersebarnya rasa percaya bahwa obat
me-
nyelesaikan masalah-masalah secara media, obat-ooat dar1 beberapa jenis
mu~ah
diperoleh, adanya kecendrungan untuk
menyeleaaikan masalah psikologis dengan memakai obat-obat yang memberi epek perubahan pikiran dengan rasa
aman
38
,
t j r-uan ,
ad any a angg apan bahwa roenc occ sekali "ddal--: apa-.