PERAN KEPEMIMPINAN OPO LAO DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Riung Kabupaten Talaud) OLEH : Elen Tegi, M.T. Lapian.
Oleh : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimipinan Opo Lao dalam pelaksanaan pemerintahan dan peran kepemimipinan Opo Lao dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Riung Kabupaten Talaud. Kepemimpinan menentukan suatu keberhasilan organisasi dengan cara mempengaruhi orang lain atau pengikutnya dalam pencapaian tujuan bersama. Menurut Veithzal Rivai, mengatakan bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerjasama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama. (Veithzal Rivai, 2003:3) Partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah keperansertaan semua anggota atau wakil-wakil masyarakat untuk ikut membuat keputusan dalam proses perencanaan dan pengelolaan pembangunan termasuk di dalamnya memutuskan tentang rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh, serta bagaimana melaksanakan dan mengevaluasi hasil pelaksanaannya. (Purnamasari, 2008:24). Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif. Fokus penelitian yaitu : Kepemimpinan Opo Lao dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Riung. Informan dalam penelitian ini adalah Opo Lao, perangkat desa, dan tokoh masyarakat. Analisis yang digunakan dengan mendeskripsikan menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta - fakta yang ada. Hasil penelitian bahwa gaya kepemimpinan Opo Lao dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Riung lebih bergaya demokratis. Masyarakat menunjukan partisipasi yang cukup tinggi yaitu dengan menghadiri pertemuan-pertemuan dan memberikan usul/saran dalam perencanaan pembangunan desa, juga memberikan bantuan dalam bentuk tenaga dan materi secara gotong royong untuk menunjang pembangunan desa. Gaya kepemimpinan Opo Lao yang bersifat demokratis lebih memberikan kecnderungan masyarakat untuk memberikan partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Riung. Hal ini lebih disebabkan karena kehendak masyarakat yang diartikulasikan dapat disalurkan sehingga mendorong masyarakat untuk menunjang program-program pembangunan di desa.
PENDAHULUAN Dalam rangka menggerakan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan desa, peranan pemimpin di desa sangat menentukan. Dalam hal ini kemampuan seorang kepala atau pemimpin dalam usahanya menggerakkan partisipasi
masyarakat
guna
mencapai
tujuan
pembangunan
desa.
Pembangunan tidak akan berjalan lancar dengan hasil yang optimal tanpa
aparatur yang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang baik yang mampu menggerakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Partisipasi masyarakat desa di Desa Riung dalam pembangunan desa punya keterkaitan dengan peran Opo Lao sebagai Local leader dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepemimpinan Opo Lao sebagai Local leader dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di Desa Riung.
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kepemimpinan Kepemimpinan (dalam bahasa inggris "leadiership") berarti kemampuan dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama, sehingga dengan demikian ygng bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat proses kelompok. (Syafiie, 2009:1) Dari hal tersebut maka kepemimpinan menentukan suatu keberhasilan organisasi dengan cara mempengaruhi orang lain atau pengikutnya dalam pencapaian tujuan bersama. Menurut Veithzal Rivai, mengatakan bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerjasama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama. (Veithzal Rivai, 2003:3) Menurut kartono (2005: 65) mengatakan kepemimpinan adalah "kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha kooperatif mencapai tujuan yang sudah direncanakan. (Pasolong, 2010:111)
B. Konsep Pemerintahan Desa Berdasarkan Pasal 202 UU 32/2004 yang dimaksud dengan Pemerintahan Desa adalah : 1. Pemerintahan Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. 2. Perangkat Desa terdiri atas Sekretaris Desa dan perangkat lain (sekretariat desa; pelaksana teknis lapangan; unsur kewilayahan) 3. Jumlah Perangkat Desa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. 4. Susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa ditetapkan dengan peraturan desa. ( Tangkau,2011:16). Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor. 4 Tahun 2007 Tentang pedoman pengelolahan kekayaan Desa Dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal (1) yang dimaksud dengan Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemermtah Desa dan Badán Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan adat-istiadat setempat. Dalam pasal 1 : 2 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dikemukakan
bahwaPemerintahan
Desa
adalah
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa (pasal 1:2 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014)
C. Konsep Partisipasi Masyarakat Secara umum pengertian dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah keperansertaan semua anggota atau wakil-wakil masyarakat untuk ikut membuat keputusan dalam proses perencanaan dan pengelolaan pembangunan termasuk di dalamnya memutuskan tentang rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh, serta bagaimana melaksanakan dan mengevaluasi hasil pelaksanaannya. (Purnamasari, 2008:24). Kartasasmita mengemukakan bahwa partisipasi masyarakat adalah gerakan masyarakat untuk terlibat dalam proses pembuatan keputusan, dalam pelaksanaan kegiatan, ikut menikmati dari hasil kegiatan tersebut, dan ikut serta dalam mengevaluasinya. (Krisnanto, 2007) Partisipasi adalah pemberdayaan masyarakat, adalah peran serta dalam kegiatan penyusunan perencanaan dan implementasi proyek pembangunan, dan merupakan aktualisasi dan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berkontribusi terhadap implementasi program pembangunan. (Adisasmita, 2006 : 38) Menurut Cohen dan Uphoff (1977 : 8) menyatakan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat penerima program pembangunan terdiri dari : 1) Pengambilan keputusan. 2) Implementasi 3) Pemanfaatan (Benefits) 4) Evaluasi Program Pembangunan.(Prayitno, 2008: 2)
METODOLOGI PENELÍTIAN Metode yang digunakan dalam penulisan ini
adalah metode penelitian
kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiono, 2009:13). Dari metode yang digunakan maka dapat dikaji tentang kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan pertisipasi masyarakat untuk pengambilan keputusaii di desa Riung serta mengetahui respon masyarakat terhadap kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan pertisipasi masyarakat untuk pengambilan keputusan. Fokus penelitian dalam penelitian ini, yaitu : adalah kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan pertisipasi masyarakat untuk pengambilan keputusan di desa Riung. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa (Opo Lao), Sekretaris Desa dan perangkat desa serta
Tokoh-tokoh masyarakat dan sebagian Masyarakat desa
Riung. Untuk mengumpulkan data primer disiapkan pedoman wawancara atau daftar pertanyaan, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara bebas maupun wawancara mendalam kepada informan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Yaitu dengan mendeskripsikan menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta - fakta yang ada. Dalam bentuk uraian dan dengan memberikan interpretasi. Penafsiran berdasarkan hasil wawancara langsung yang dilakukan dengan sampel informan yang ada.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil
penelitian
bahwa
gaya
kepemimpinan
Opo
Lao
dalam
menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Riung lebih bergaya demokratis. Masyarakat menunjukan partisipasi yang cukup tinggi yaitu dengan menghadiri pertemuan-pertemuan dan memberikan usul/saran dalam
perencanaan pembangunan desa, juga memberikan
bantuan dalam bentuk
tenaga dan materi secara gotong royong untuk menunjang pembangunan desa. Gaya kepemimpinan Opo Lao yang bersifat demokratis lebih memberikan kecnderungan masyarakat untuk memberikan partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Riung. Hal ini lebih disebabkan karena kehendak masyarakat yang diartikulasikan dapat disalurkan sehingga mendorong masyarakat untuk menunjang program-program pembangunan di desa.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kepemimpinan Opo Lao dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Riung lebih bergaya demokratis. 2. Partisipasi masyarakat yang cukup tinggi yaitu dengan menghadiri pertemuan-pertemuan
dan memberikan usul/saran dalam perencanaan
pembangunan desa. 3. Partisipasi masyarakat dalam memberikan bantuan dalam bentuk tenaga dan materi secara gotong royong untuk menunjang pembangunan desa yang cukup tinggi. 4. Partisipasi
masyarakat
dalam
pelaksanaan
pengawasan/evaluasi
pembangunan desa berada pada kategori relative kurang sebab informan jarang untuk mengawasi laporan hasil pemabanguan desa. 5. Gaya kepemimpinan Opo Lao yang bersifat demokratis lebih memberikan kecnderungan masyarakat untuk memberikan partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Riung. Hal ini lebih disebabkan karena kehendak masyarakat yang diartikulasikan dapat disalurkan sehingga mendorong masyarakat untuk menunjang program-program pembangunan di desa. B. Saran-saran Disarankan kepada
Opo
Lao dalam
menjalankan
kepemimpinan
mengedepankan prinsisp-prinsip kepemimpinan yang baik serta menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi masyarakat di Desa Riung.
Hendaknya
Masyarakat dapat meningkatkan partisipasinya
dalam
pembangunan untuk membantu pemerintah desa dalam pembangunan dengan bantuan dan pelayanan teknis pemerintah dalam berbagai program pembangunan untuk kepentingan masyarakat desa.
DAFTAR PUSTAKA Afiffixddin, 20\0,Pengantar Adiministerasi Pembangunan Konsep, Teori Dan Implementasi di Era Reformasi, Alfabeta CV, Bandung Adisasmita,
Rhardjo,
2006,
Membangun
Desa
Partisipatif,
Graha
kepemimpinan Pemerintahan Indonesia,
Refika
Ilmu, Yogyakarta. Syafiie Kencan Inu,
2009,
Aditama, Bandung Judiono, Fadjar, 2009,"Jurnal Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Prasarana Jalan"Wacana Vol.12 No.3 Juli,2009, Studi Kasus Peningkatan Jalan di Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrsi Publik, PPSUB, Malang. Harun, H. Rochajat, dan Eluinaro Adriunto, 2011, Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial Persepktif Dominan Kajian Ulang Dan Teori Kritis, Rajawali Pres, Jakarta Kusdamayanti, 2008, "Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 5 No. 2 Juni2008, Hal. 111 -124" Universitas Brawijaya Malang. Krisnanto,
W.(2007),
Partisipasi
Masyarakat
Dalam
Pembangunan.
(Blogspot.http://wahyukris.blogspot.com, Di akses, 7 febuaril 2012). Moleong, L ,2002, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya Bandung . Ndraha,
Taliziduhu,
1987pembangunan
Masyarakat
Mempersiapkan
masyarakatTinggal Landas, PT. Bina Angkasa Jakarta. Rival Veithzal, 2003, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT Rajagrafíndo Persada, Jakarta. Umu, Chulsm, dan, Windi,
Novia, 2006, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kalshiko,
Suabaya Pasolong, Harbani, 2010, Teori Administerasi Publik, Alfabeta, CV Bandung
Pumamasari, Irma, 2008, "Tesis Studi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencan Pembangunan, "Di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Prayinto, Didi, 2008, "Tesis Pertisipasi Masyarakat Dalam Implementasi Kebijakan" (Studi Kasus Pelaksnaan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun Di Distrik Semangga, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Soemantri, B. Trisantono 20ll, Pedomam Penyelenggaraan pemerintahan Desa, Fokus Media Bandung. Sugiono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan, R&D, Bandung. ________, 2003, Metode Penelitian Administerasi, CV. Alfabeta Bandung. Tangkau, Charles, HS, 2011, "Posisi Desa Dalam Otonomi Daerah" (Hasil Kajian dari Implementasi UU Nomor 32 tahun 200^,Universitas Negeri Manado. Widjaja, HAW, 2003, Pemerintahan Desa/Warga, PT. Rajagrafindo Persada Jakarta. _________,2010, Otonomi Desa Merupakan Otonomi YangAsli, Bulat Dan Utuh, PT Rajagrafindo Persada Jakarta.
Perundangan/Peraturan Himpunan
Peraturan
Perundang-undangan,
2014, Pemerintahan
Desa Dan
Kelurahan,Twa. Redaksi Fokusmedia. Undang -undang Nomor 32. Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah (PP). Nomor 72 Tahun 2005, Tentang Desa. Website http://eeqbal.blogspot.corn/2007/12/metode-perencanaan-partisipatif-dalam.html. (http://www.purbalinggakab.so.id). http://sacafmnansvah.wordpress.com/2009/06/05/partisipasi-masyarakat/