108 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5 No. 6 Tahun 2016
PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO ROLE OF THE COMBINED GROUP OF FARMER (GAPOKTAN) INCREASE IN WELFARE FAMILIES IN THE KULWARU VILLAGE WATES SUB DISTRICTKULON PROGODISTRICT Oleh : Rudi Hermawan, 11102241028, Pendidikan Luar Sekolah
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Peran gabungan kelompok tani dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga; 2) Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi gabungan kelompok tani dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Gapoktan Desa Kulwaru dan anggota Gapoktan Desa Kulwaru. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Setting dalam penelitian ini di Desa Kulwaru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan pedoman wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) a) Peran Gapoktan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga adalah (1) menyediakan input usaha tani; (2) menyediakan modal; (3) menyediakan air irigasi; (4) menyediakan informasi; (5) memasarkan hasil pertanian secara kolektif; (6) mengatur kelompok tani dan aktifitas pertanian; (7) meningkatkan ketahanan pangan; dan (8) mengatur perekonomian pedesaan. b) Usaha yang dilakukan Gapoktan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga adalah melalui : (1) pelatihan keterampilan; (2) penyuluhan. c) (1) Keadaan masyarakat petani setelah adanya Gapoktan : dari pelaksanaan kegiatan pelatihan dan penyuluhan masyarakat memiliki kemampuan memberdayakan masyarakat serta sudah terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat petani. (2) Keadaan keluarga petani dalam pemenuhan kebutuhan sandang, papan, dan pangan sudah terpenuhi serta pendidikan anak juga sudah sampai ke jenjang sekolah menengah atas. 2) a) Faktor pendukungnya adalah (1) partisipasi anggota Gapoktan; (2) adanya teknologi yang memadai; (3) adanya motivasi dari pengurus dan anggota Gapoktan. b) Faktor penghambatnya adalah (1) kurangnya modal; (2) rendahnya sumberdaya manusia. Kata kunci: peran Gapoktan, meningkatkan, kesejahteraan keluarga Abstract
This study aimed to describe: 1) The role of farmer group in improving the welfare of the family; 2) The supporting factors and obstacles faced farmer group in improving the welfare of the family. This study used a qualitative approach with descriptive methods. The subjects of this study is Gapoktan village manager and member Gapoktan Kulwaru Kulwaru village. Determination of research subjects using purposive sampling techniques. Setting in this study in the village Kulwaru. Data collected by using observation, interviews, and documentation. The researcher is the main instrument in conducting research that assisted with guidelines for observation, documentation guidelines, and guidelines for the interview. Techniques used in the analysis of data is data reduction, data presentation, and conclusion. Triangulation is used to explain the validity of the data using a triangulation of sources. The results showed that: 1) a) The role Gapoktan in improving the welfare of the family is (1) to provide farm inputs; (2) providing the capital; (3) provide irrigation water; (4) provide the information; (5) market their crops collectively; (6) organize farmer groups and agricultural activities; (7) increasing food security; and (8) set the rural economy. b) The work done Gapoktan in improving family welfare is through: (1) skills
Peranan Gabungan Kelompok .... (Rudi Hermawan)
) 109
training; (2) extension. c) (1) The state of the farming community after the Gapoktan: from the implementation of training and extension activities of society has the ability to empower people and has been an increase in welfare of the farming community. (2) The state of farming families in meeting the needs of clothing, shelter and food are met as well as the education of children has also been up to the upper secondary school level. 2) a) Supporting factors are (1) the participation of members of Gapoktan; (2) the existence of adequate technology; (3) the motivation of the management and members Gapoktan. b) the inhibiting factors are (1) lack of capital; (2) lack of human resources. Keywords: role Gapoktan, improve, family welfare
mampu
PENDAHULUAN Salah satu tuntutan bagi negara berkembang
memberikan
kesejahteraan
kontribusi
masyarakat.
terhadap
Pertanian
masih
semakin
menjadi sumber mata pencaharian bagi mayoritas
berkembang pesat ini adalah pembangunan
angkatan kerja di Indonesia. Pembangunan
nasional. Pembangunan nasional dapat terlaksana
pertanian
dengan baik jika terdapat adanya koordinasi yang
pendapatan dan taraf hidup petani, pertumbuhan
baik dari seluruh elemen negara, baik masyarakat
kesempatan
maupun pemerintah. Pembangunan manusia atau
pangan
individu dan masyarakat merupakan suatu hal
kemiskinan di pedesaan.
seperti
Indonesia
di
era
yang
bertujuan
kerja,
rumah
untuk
meningkatkan
meningkatkan
tangga,
dan
ketahanan
mengentaskan
pembangunan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
nasional. Salah satu bidang yang menjadi bagian
(BPS) pada bulan September tahun 2013 jumlah
dari pembangunan nasional ialah pembangunan
penduduk miskin di Indonesia masih 28,6 juta
ekonomi.
orang. Sekitar 62,8% dari jumlah tersebut berada
yang
menjadi
hakikat
dari
Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
di desa dengan mata pencaharian utama di sektor
sangat penting karena berhubungan erat dengan
pertanian.
tingkat kesejahteraan masyarakat. Suatu negara
masalah pokok nasional yang penanggulangannya
dikatakan maju apabila kesejahteraan sudah dapat
menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
dirasakan oleh sebagian besar penduduknya.
pembangunan kesejahteraan sosial. Pembangunan
Peningkatan
akan
ekonomi yang berbasis pada pertanian dan
berdampak positif terhadap peningkatan taraf
pedesaan baik secara langsung maupun tidak
hidup masyarakat.
langsung akan berdampak berkurangnya jumlah
kesejahteraan
rakyat
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki
kekayaan
alam
yang
berlimpah
sehingga sebagian besar penduduknya bekerja
Kemiskinan
di
desa
merupakan
penduduk miskin dan pelaksanaan kesejahteraan sosial juga dapat berjalan seperti apa yang sudah menjadi harapan bersama.
sebagai petani. Dataran dan tanah subur yang
Pada saat ini kualitas sumberdaya manusia
tersebar di seluruh kepulauan di Nusantara
yang bekerja pada sektor pertanian masih rendah
merupakan potensi wilayah yang membuka
dibandingkan dengan sektor lainnya. Dilihat dari
kesempatan bagi penduduknya untuk bercocok
tingkat pendidikan mereka sangat rendah dan
tanam dan beternak sehingga bidang pertanian
jarang sekali yang memiliki pengetahuan dan ahli
110 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5 No. 6 Tahun 2016
tentang ilmu pertanian yang mencukupi, dan
keluarga petani tersebut. Pembangunan keluarga
mereka terjun disektor pertanian pun karena
sejahtera adalah pemberdayaan keluarga secara
tuntunan dan pengalaman yang didapatkan dari
holistik,
orangtua mereka yang sudah turun temurun.
Pembangunan
terpadu,
dan
itu
berkelanjutan.
dilakukan
dengan
Banyak persoalan yang dihadapi oleh
menempatkan keluarga sebagai titik sentral
petani, baik yang berhubungan langsung dengan
pembangunan. Keluarga, terutama keluarga yang
produksi, pemasaran hasil-hasil pertanian, dan
tertinggal
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
mengembangkan seluruh fungsi keluarga yang
hari. Permasalahan yang sering dihadapi petani
dianggap lemah. Keluarga yang sudah mampu
dari segi produksi biasanya berupa kegagalan
diberikan
panen dan dari tingkat harga biasanya berupa
mengembangkan
harga penjualan hasil tani yang sangat rendah.
(Haryono Suyono, 2005: 283-284).
Oleh karena itu petani tidak bisa memenuhi
karena
sesuatu
kesempatan
Dalam
alasan,
dibantu
seluas-luasnya
dirinya
upaya
secara
untuk mandiri
mengembangkan
dan
kekurangan biaya produksi pertanian dan biaya
meningkatkan produktivitas dan daya saing, maka
kebutuhan
garis kebijakan harus difokuskan pada upaya
hidup
karena
adanya
kerugian.
Masalah-masalah mendasar lain yang ditemukan
peningkatan
di lapangan ini juga sependapat dengan Wan
dengan memanfaatkan basis pertanian sebagai
Abbas Zakaria (2008: 3) ialah sulitnya akses
kunci
terhadap
industri
sumber
kapital,
informasi,
dan
kemampuanmasyarakat
utama
untuk
yang
pedesaan
mengembangkan
mampu
bersaing.
usaha Dengan
teknologi. Selain itu organisasi petani yang masih
pemberdayaan masyarakat pedesaan sebagai basis
diharapkan sebagai komponen pokok dalam
utama, diharapkan nantinya masyarakat pedesaan
pembangunan pertanian, namun kondisinya saat
menjadi masyarakat yang bersifat rasional yang
ini belum memuaskan (Rita N. Suhaeti dkk,
turut berperan serta dalam pembangunan nasional
2014: 158). Oleh karena itu organisasi petani
dan mengerti arti mekanisme pasar sehingga
dapat
menjadi suatu kekuatan besar.
dinilai
masih
lemah.
Kondisi
yang
sedemikian itu menyebabkan masyarakat petani menjadi miskin, tidak berdaya, dan tertinggal. Permasalahan yang dialami petani tidak
Pemberdayaan kaitan
erat
masyarakat
dengan
mempunyai
pendidikan
nonformal.
Pendekatan pendidikan nonformal didasarkan
hanya dalam pertanian saja, tetapi juga dalam
pada
kehidupan
menggali dan menggunakan apa yang ada di
memiliki
sehari-hari keluarga
di
petani.
Petani
rumah
akan
yang sangat
kebutuhan
masyarakat
masyarakat
untuk
cara
menumbuhkembangkan
bergantung pada mata pencaharian mereka yaitu
pengetahuan,
pertanian. Oleh karena itu pendapatan yang
kemandirian. Pemberdayaan masyarakat melalui
didapatkan dari pertanian akan berpengaruh pada
pendidikan
kesejahteraan keluarga petani. Pembangunan
kelompok
tidak hanya menyangkut masalah pertanian saja,
mengatasi masalah-masalah di atas ialah dengan
tetapi
program
juga
pembangunan
dilakukan
dalam
sikap,
dengan
nonformal atau
social
pemerintah
keterampilan
dengan group
dalam
kearah
pendekatan work
untuk
pembangunan
Peranan Gabungan Kelompok .... (Rudi Hermawan)
pertanian
dan
Pembentukan
pedesaan dan
baik
melalui
Gapoktan.
lapangan
pengembangan
Gapoktan
pendamping pertanian maupun antar kelompok
prinsip kemandirian lokal yang dicapai melalui
mengembangkan penguatan-penguatan baik dari
prinsip
segi permodalan, penyediaan pupuk, penyediaan
pemberdayaan.
Gapoktan menjadi lembaga penghubung antara petani satu desa dengan lembaga-lembaga lain di
kelompok
penyuluh
tani.
dan
itu,
agen
dibentuk di desa-desa dengan menggunakan
keotonomian
Selain
melalui
) 111
tani
juga
pakan, dan pengembangan kemitraan. Dalam suatu social group work sebagai
luarnya. Gapoktan memiliki fungsi-fungsi sebagai
wahana
pemberdayaan
dan
pemenuhan permodalan pertanian, pemenuhan
masyarakat
sarana produksi, pemasaran produk pertanian, dan
mengikuti Gapoktan tersebut juga akan berdaya,
termasuk untuk menyediakan berbagai informasi
mandiri,
yang dibutuhkan petani.
pengetahuan dan keterampilan yang didapat
khususnya
dan
pembelajaran
para
sejahtera.
petani
Berdaya
yang
dengan
Masyarakat yang bertempat tinggal di
untuk memanfaatkan sumber daya lingkungannya
wilayah Desa Kulwaru sebagian besar bermata
dan memanfaatkan informasi peluang-peluang
pencaharian sebagai petani. Hampir sebagian
usaha, karena memberdayakan suatu kelompok
daerah di wilayah Desa Kulwaru ini menjadi
berarti juga memberdayakan individu. Oleh
lahan pertanian bagi para masyarakat yang
karena
bertempat
(kontribusi)
dipungkiri
tinggal, jika
oleh
karenanya
tidak
sebagian
besar
warga
itu
untuk
membuktikan
Gapoktan
dalam
pengaruh
pemberdayaan
terhadap anggota kelompok tani maka peneliti
masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Petani
tertarik
untuk
mengangkat
penelitian
yang
di Desa Kulwaru ini dalam kehidupan sehari-
berjudul “Peran Gabungan Kelompok Tani
harinya sangat bergantung pada lahan sawah yang
(Gapoktan) dalam Meningkatkan Kesejahteraan
menjadi satu-satunya lahan pendapatan petani
Keluarga Di Desa Kulwaru Kecamatan Wates
melalui hasil dari panennya. Meski begitu masih
Kabupaten Kulon Progo”.
belum dapat mencukupi kebutuhan hidup sehariMETODE PENELITIAN
hari. Salah
satu
Gapoktan
yang
telah
berkembang adalah Gapoktan yang terletak di Desa Kulwaru Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo. Gapoktan ini dibina oleh Kelurahan Kulwaru yang terdiri dari 11 poktan yang berada di setiap dusunnya. Lingkungan daerah yang memiliki potensi yang berbeda dapat membentuk gabungan kelompok tani sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang pertanian, berbagi pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Kulwaru, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Subjek Penelitian Subjek penelitian terdiri dari pengurus (pengelola) Gapoktan dan anggota Gapoktan. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
112 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5 No. 6 Tahun 2016
Pada penelitian ini data berupa deskriptif
Gapoktan akan mencarikan kebutuhan tersebut
yang diambil dari hasil observasi, wawancara dan
kepada distributor, pengecer resmi yang
dokumentasi. Intrumen utama yang digunakan
ditunjuk oleh pemerintah, dan dinas pertanian
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
untuk dibagikan kepada kelompok tani.
dibantu
pedoman
wawancara,
pedoman
observasi, dan pedoman dokumentasi terstruktur yang
dibuat
pengumpulan
sendiri data
oleh yang
peneliti. digunakan
Teknik yaitu
2. Penyediaan Modal Gapoktan
berperan
memfasilitasi
pembiayaan atau permodalan usaha petani atau kelompok
tani
yang
tergabung
dalam
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Gapoktan, melalui Lembaga Keuangan Mikro
Teknik Analisis Data
Agribisnis (LKMA) yang dimiliki Gapoktan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
Permodalan tersebut berasal dari bantuan
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, artinya
seperti Farmer Managed Extension Activities
data yang diperoleh dalam penelitian dilaporkan
(FMA) dan Pengembangan Usaha Agribisnis
apa adanya kemudian diintrepetasikan secara
Pedesaan (PUAP). Petani atau kelompok tani
kualitatif untuk mengambil kesimpulan. Analisis
dibolehkan meminjam modal tersebut dengan
data merupakancara mengorganisasikan data ke
catatan hanya untuk pemenuhan kebutuhan
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
saprodinya seperti pupuk, obat-obatan, dan
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
bibit. Pengembalian peminjaman modal tadi
memilih mana yang penting dan yang akan
dapat dilakukan ketika sudah melalui masa
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
panen sehingga memiliki uang untuk melunasi
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
peminjaman.
lain (Sugiyono, 2009: 244). Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
3. Penyediaan Air Irigasi Gapoktan berperan memfasilitasi petani atau kelompok tani dalam penyediaan air irigasi. Gapoktan dapat bekerjasama dengan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dalam
Peran Gapoktan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga di Desa Kulwaru 1. Penyediaan Input Usaha Tani
kaitannya dengan air irigasi, dimulai dari
Gapoktan berperan memfasilitasi segala
irigasi ini penting untuk pengairan lahan
bentuk kebutuhan petani atau kelompok tani
persawahan ketika akan memasuki masa
seperti pupuk bersubsidi, obat-obatan, dan
tanam, pengolahan tanah, dan perawatan
bibit (input usaha tani). Input usaha tani
tanah. Saluran-saluran air irigasi ini sudah
tersebut berasal dari distributor, pengecer
mencakup dan tersebar di seluruh areal
resmi, dan dinas pertanian. Setiap kelompok
persawahan yang ada di wilayah Desa
tani
yang
Kulwaru sehingga air yang diperlukan petani
diketahui oleh Gapoktan sesuai dengan yang
untuk lahan persawahannya sudah dapat
dibutuhkan
terpenuhi.
akan
mengajukan
kelompok
permintaan
tani.
Kemudian
pengadaan, penanganan, dan perawatan. Air
Peranan Gabungan Kelompok .... (Rudi Hermawan)
4. Penyedia Informasi dengan Penyuluhan melalui Kelompok Tani Gapoktan berperan memfasilitasi petani atau
kelompok
tani
melalui
kegiatan
penyuluhan dengan memberikan informasiinformasi
yang
diperlukan
petani
atau
kelompok tani untuk mendukung kegiatannya di bidang pertanian. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan
untuk
memberikan
pengarahan
kepada petani atau kelompok tani agar mereka dapat semakin maju dan memiliki wawasan yang luas dalam pertaniannya. Dalam kegiatan penyuluhan ini Gapoktan dapat bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) untuk mengadakan
kegiatan
seperti
penyuluhan
) 113
kelompok tani. Segala bentuk kekurangan kebutuhan petani atau kelompok tani akan difasilitasi oleh Gapoktan. Gapoktan akan membantu memenuhi segala kebutuhan dari petani atau kelompok tani sesuai dengan permintaannya. Oleh karena itu Gapoktan juga memiliki peran sebagai lembaga sentral dalam sistem yang terbangun dan strategis, misalnya Gapoktan terlibat dalam penyaluran benih bersubsidi. Gapoktan juga merupakan lembaga strategis yang akan merangkum dan mengatur seluruh aktifitas pertanian di wilayah Desa Kulwaru. 7. Berperan dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan
tentang hama penyakit, penyuluhan tentang Peran Gapoktan yang ada di Desa
pola tanam, dan penyuluhan tentang informasi
Kulwaru
teknologi untuk pertanian. 5. Pemasaran Hasil Secara Kolektif Gapoktan berperan memfasilitasi petani
ini
dinilai
belum
mampu
meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Akan tetapi, Gapoktan juga dapat
atau kelompok tani dalam pemasaran hasil
dikatakan setidaknya sudah mampu menjaga
pertanian secara bersama-sama (kolektif).
ketahanan pangan di Desa Kulwaru. Hal ini
Hasil pertanian tersebut dapat disalurkan
ditunjukkan
Gapoktan ke pedagang kecil dan pedagang
memenuhi kebutuhan pangan mereka dalam
besar (pengepul). Selain itu, Gapoktan juga
kehidupan
dapat memasarkan atau menjualnya sendiri
pertaniannya.
hasil pertanian dari anggota kelompok taninya.
masih banyak petani yang belum tercukupi
Petani
dapat
kebutuhan hidupnya seperti sandang dan
memasarkan sendiri hasil pertaniannya dengan
papan yang masih seadanya di Desa Kulwaru
meminta informasi dari Gapoktan tentang
ini.
atau
kelompok
tani
juga
tempat pemasaran hasil pertanian lainnya dan petani
atau
kelompok
memasarkannya
sendiri
tani
juga
tanpa
dapat melalui
Gapoktan.
dengan
para
sehari-hari Namun
petani
melalui pada
dapat
hasil
kenyataannya
8. Gapoktan sebagai Lembaga Ekonomi Pedesaan (LUEP) Gapoktan
mampu
dikatakan
Usaha
sebagai
Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP).
6. Berperan sebagai Lembaga Sentral dalam Sistem yang Terbangun dan Strategis
Hal ini dapat dikatakan demikian karena
Gapoktan berperan memberikan fasilitas
kepada petani atau kelompok tani yang sumber
dalam bentuk kebutuhan petani maupun
Gapoktan dapat memberikan pinjaman modal
dananya
berasal
dari
pihak
pemerintah
114 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5 No. 6 Tahun 2016
maupun swasta. Kemudian Gapoktan dapat
tangguh, dan mandiri supaya kehidupan
menyalurkan dan memasarkan hasil pertanian
mereka sehari-hari menjadi lebih sejahtera.
dari petani atau kelompok tani untuk dijual
2. Penyuluhan
sendiri oleh Gapoktan atau menyalurkan ke
Kegiatan penyuluhan ini merupakan salah
pedagang besar (pengepul) dan pedagang
satu cara yang dilakukan Gapoktan dalam
kecil.
mensejahterakan
Selain
itu
Gapoktanjuga
dapat
anggota
Gapoktan
yaitu
memberikan fasilitas kepada kelompok tani
dengan menambah pengetahuan dan informasi
dalam pengadaan bibit.
anggota
Usaha yang Dilakukan Gapoktan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Di Desa Kulwaru 1. Pelatihan Keterampilan
Gapoktan.
Penyuluhan
ini
juga
merupakan suatu proses pemberdayaan karena sebagian anggota Gapoktan hanya berprofesi sebagai petani saja, maka dari itu dengan penyuluhan ini anggota Gapoktan dapat
Pelatihan keterampilan merupakan salah
menjadi berdaya dan mandiri yang mampu
satu bentuk usaha yang dilakukan Gapoktan
mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
untuk memberikan keterampilan tambahan
Misalnya melalui penyuluhan tentang hama
agar mereka memiliki banyak keterampilan.
dan
Berbagai macam pelatihan keterampilan sudah
mengetahui
dilaksanakan oleh Gapoktan misalnya seperti
hama dan penyakit yang diperolehnya ketika
pelatihan pembuatan pupuk organik. Bahan
mengikuti
baku
Gapoktan.
pembuatan
pupuk
organik
dapat
diperoleh dengan mudah di lingkungan sekitar
penyakit.
Anggota
cara
mengatasi
penyuluhan
Informasi
Gapoktan
tentang
dapat
permasalahan
yang
diadakan
teknologi
yang
mereka sehingga tidak perlu mengeluarkan
berkembang saat ini juga perlu diketahui oleh
banyak
petani agar mereka tidak ketinggalan. Maka
biaya
dalam
pembuatan
atau
pengadaan pupuk. Selain itu, diadakannya
dari
pelatihan keterampilan ini merupakan suatu
penyuluhan
bentuk proses pemberdayaan terhadap anggota
pemikirannya sehingga memiliki pengetahuan
Gapoktan.
dan informasi yang luas sehingga petani dapat
Diadakannya pelatihan keterampilan ini
itu
diharapkan ini
melalui
petani
dapat
kegiatan terbuka
semakin mandiri dan berdaya.
anggota Gapoktan akan menjadi lebih berdaya
ini
Keadaan Masyarakat Petani Setelah Adanya Gapoktan dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pemberdayaan Petani Di Desa Kulwaru Hasil dari pelaksanaan pemberdayaan
anggota Gapoktan tidak hanya memiliki
masyarakat petani melalui program kegiatan
keterampilan tambahan tetapi juga mampu
pelatihan dan penyuluhan akan terus dipantau dan
memberdayakan anggotanya sehingga dapat
diperbaiki agar sesuai dengan harapan yang
menjadi
diinginkan oleh masyarakat petani Desa Kulwaru.
yang mampu memproduksi pupuk sendiri secara gotong royong. Oleh karena itu dengan diadakannya
pelatihan
anggota
keterampilan
Gapoktan
yang
kuat,
Keadaan
masyarakat
setelah
adanya
Peranan Gabungan Kelompok .... (Rudi Hermawan)
pemberdayaan
melalui
pelatihan
penyuluhan
dan
Gapoktan
dalam
program yang
upaya
kegiatan dilakukan
meningkatkan
dan
SDM
yang
dimiliki,
) 115
meningkatkan
perekonomian masyarakat Desa Kulwaru.
pelatihan
Keadaan Kesejahteraan Keluarga Di Desa Kulwaru Keluarga petani yang ada di Desa Kulwaru
keterampilan dari Gapoktan masyarakat petani
ini dalam pemenuhan kebutuhan pokok seperti
kesejahteraan keluarga antara lain adalah : Pertama,
dengan
diadakannya
dapat memiliki keterampilan tambahan, mampu meningkatkan
kemampuannya,
dan
lebih
sandang, papan, dan pangan sudah terpenuhi.
mengerti akan SDM dan potensi yang dimiliki
Pemenuhan kebutuhan tersebut berasal dari
Desa Kulwaru. Kedua, masyarakat sebagai
penghasilan yang diperoleh dari hasil usaha
anggota Gapoktan bisa mendapatkan pengetahuan
taninya. Kebutuhan anggota keluarga untuk
dan wawasan dengan diadakannya program kegiatan penyuluhan dari Gapoktan. Ketiga,
makan tiga kali sehari sudah terpenuhi; keadaan
dengan mengikuti program kegiatan pelatihan dan
rumah sudah beratap, berdinding tembok, dan
penyuluhan dapat melatih masyarakat petani dalam wirausaha mandiri yang berguna untuk
sudah berlantai; anggota keluarga juga sudah
mendapatkan penghasilan tambahan. Pelaksanaan
memiliki sandang atau pakaian mencukupi untuk
program kegiatan pelatihan dan penyuluhan dari
kesehariannya. Dalam pendidikan, paling tidak
Gapoktan sebagai bentuk pemberdayaan juga dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat meningkatkan
petani
sudah
menempuh
jenjang pendidikan
dengan
ikut
sampai pada tingkat sekolah menengah atas.
masyarakat
serta
Maka dari itu, semua kebutuhan anggota keluarga
yaitu
penghasilan
anak
merubah pola pikir masyarakat petani. Dari pernyataan di atas tentang keadaan
petani Desa Kulwaru sudah terpenuhi.
pemberdayaan di Desa Kulwaru dapat ditarik
Faktor Pendukung dan Penghambat Gapoktan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga di Desa Kulwaru Dalam setiap upaya yang dilakukan untuk
kesimpulan bahwa program kegiatan pelatihan
meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui
dan penyuluhan dari Gapoktan memiliki peran
program pemberdayaan petani dari Gapoktan
dalam : membelajarkan masyarakat petani di
tentunya terdapat faktor pendukung dan faktor
Desa Kulwaru agar memiliki keterampilan dan
penghambat. Faktor pendukung akan berpengaruh
pengetahuan,
kehidupan
terhadap proses berlangsungnya program yang
keluarga khususnya dan masyarakat petani pada
dilaksanakan oleh Gapoktan. Berdasarkan hasil
umumnya melalui pemberdayaan petani, dapat
pengamatan
menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
pendukung dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa Kulwaru sesuai dengan potensi
keluarga melalui program pemberdayaan petani
setelah adanya program kegiatan pelatihan dan penyuluhan
dari
Gapoktan
sebagai
mensejahterakan
bentuk
dari
dan
Gapoktan
wawancara
adalah
bahwa
partisipasi
faktor
anggota
116 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5 No. 6 Tahun 2016
Gapoktan, adanya teknologi yang memadai,
juga sudah sampai ke jenjang sekolah menengah
adanya motivasi dari pengurus dan anggota
atas.
Gapoktan.
Faktor pendukungnya adalah partisipasi
Selain faktor pendukung adapula faktor
anggota
Gapoktan,
adanya
teknologi
yang
penghambat dalam meningkatkan kesejahteraan
memadai, adanya motivasi dari pengurus dan
keluarga melalui program pemberdayaan petani
anggota. Adapun faktor penghambatnya adalah
dari Gapoktan. Hal tersebut dapat menghambat
kurangnya modal danrendahnya sumber daya
cita-cita bersama dari petani di Desa Kulwaru.
manusia.
Berdasarkan
Saran
hasil
penelitian
bahwa
faktor
penghambat dalam meningkatkan kesejahteraan
1. Perlunya meminta bantuan kepada pihak
keluarga melalui program pemberdayaan petani
pemerintah atau swasta mengenai permodalan
dari Gapoktan adalah kurangnya modal dan
guna mencukupi kebutuhan anggota Gapoktan.
rendahnya sumber daya manusia.
2. Pemberian sosialisasi program terhadap petani agar lebih digiatkan, tepat pada sasaran, dan
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Peran
Gapoktan
kesejahteraan
keluarga
semua petani dapat memperoleh manfaat dari
dalam di
meningkatkan Desa
Kulwaru
Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo adalah menyediakan input usaha tani; menyediakan modal; menyediakan air irigasi; menyediakan informasi; memasarkan hasil pertanian secara kolektif; mengatur kelompok tani dan aktifitas pertanian; meningkatkan ketahananpangan; dan
Usaha yang dilakukan Gapoktan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga adalah melalui pelatihan keterampilan dan penyuluhan. Keadaan masyarakat petani setelah adanya Gapoktan adalah dari pelaksanaan kegiatan pelatihan dan penyuluhan masyarakat memiliki kemampuan memberdayakan masyarakat serta terjadi
peningkatan
yang
dilaksanakan
Gapoktan
sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3. Perlunya meningkatkan kekompakan antar petani maupun kelompok tani agar dapat meningkatkan kinerja secara bersama-sama guna
mencapai
tujuan
bersama
dalam
kesejahteraan keluarga petani. DAFTAR PUSTAKA
mengatur perekonomian pedesaan.
sudah
program
kesejahteraan
masyarakat petani. Keadaan keluarga petani dalam pemenuhan kebutuhan sandang, papan, dan pangan sudah terpenuhi serta pendidikan anak
Biro
Pusat Statistik. (2013). Statistik Kesejahteraan. Jakarta : BPS. Haryono Suyono. (2005). Sinergi Baru Pemberdayaan Keluarga Seri Menyegarkan Gerakan Keluarga Sejahtera. Jakarta : Yayasan Damandiri. Rita N. Suhaeti. (2014). Arah Kebijakan Pasca Revisi Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Bogor : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Wan Abbas Zakaria. (2008). Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani. Bandar Lampung : Fakultas Pertanian Universitas Lampung.