Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember
1
Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember
Yudha Dian Parwana, Nur Dyah Gianawati Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Rahardjo Marsudi farmer group is a group of farmers in Semboro-Lor Hamlet, Semboro Village, District of Semboro, Jember Regency. The farmer group exists by the initiative of farmers in the hamlet due to socio-economic conditions faced by farmers, that is, most of them are smallholder farmers, traditional farmers, difficulty to gain access to capital, low education. Therefore, the impact faced by farmers are lack of knowledge of plant diseases, doubts on new fertilizer/plant drugs, limited sales access, prices are determined by middlemen. By those conditions and impacts, farmers find it difficult to optimize agricultural products. Data collection and determination of informants in this research used purposive sampling technique; in total, there were 9 informants, 7 key informants, and 2 additional informants. Data collection applied passive participant observation, interviews, and documentation. Data analysis used raw data collection, data transcript, categorization D, temporary inference, triangulation, and final conclusion, whereas the validity of data used triangulation of the sources. The efforts made by Marsudi Rahardjo farmer groups in improving the welfare of farmers covered some of the activities i.e. training, savings and loans, adjusting planting schedules, and counseling. To carry out these activities, Marsudi Rahardjo farmer group is also assisted by PPL (Agricltural Extension Officers), so the activities can be done well. Keywords: Efforts, Farmers Group Marsudi Rahardjo, Welfare
Pendahuluan Sektor pertanian masih merupakan
diungkapkan oleh Birowo Khiruddin (1992) bahwa sektor pertanian masih merupakan
sektor yang penting, karena sektor ini
penyumbang
menjadi tumpuan penghidupan sebagian besar
masyarakat dan pemberi lapangan kerja
masyarakat Indonesia, sebagaimana yang
terluas bagi penduduk Indonesia. Dari jumlah
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
terbesar
dari
pendapatan
2 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember penduduk Indonesia yang bekerja sebanyak petani yaitu bapak MR berinisiatif untuk 104,485,444 orang, 41,53% bekerja disektor dibentuk suatu kelompok tani, maka dibentuklah kelompok tani yang dinamakan pertanian (Badan Pusat Statistik, Februari “Marsudi Rahardjo” yang artinya semoga 2010). bahagia.
Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan kegiatan pertanian seluas 5.099,283 Ha atau 51,47 % dari total luas wilaya Jember. Kemudian tanah tegalan seluas 1.477,9 Ha atau 14,92% , perumahan seluas 2.679, 655 Ha atau 27,05% kolam ikan seluas 416,414 Ha atau 4,20%. (http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/j atim/jember.pdf). Di Dusun Semboro Lor yang mana sebagian besar masyarakat di dusun ini bekerja sebagai petani. Petani di dusun ini merupakan petani miskin yaitu tingkat pendidikannya rendah, petani tradisional, dan petani gurem. Para petani di Dusun Semboro Lor terutama petani gurem sangat bergantung pada lahan atau sawah mereka, meskipun lahan yang mereka miliki tidak terlalu luas dan rata-rata luas lahan yang dimiliki oleh petani gurem 250 meter persegi. Para petani di Dusun Semboro Lor mengalami kesulitan dalam meningkatkan hasil pertanian, hal ini dikarenakan ada beberapa kendala atau kondisi yang dihadapi yaitu kurangnya pengetahuan terhadap penyakit tanaman, kekhawatiran terhadap pupuk atau obat tanaman baru, akses penjualan terbatas, dan naik turunnya harga masih ditentukan tengkulak. Dengan kondisi yang demikian maka para petani di dusun ini mengalami kesulitan dalam meningkatkan hasil pertanian mereka. Sehingga berangkat atas kondisi yang terjadi guna meningkatkan hasil pertanian mereka, maka salah seorang
Kelompok tani “Marsudi Rahardjo” dibentuk karena melihat dari ketidak mampuan petani untuk meningkatkan hasil pertaniannya. Pada tahun 2008 kelompok tani ini didirikan dan di sahkan oleh pemerintah setempat. Keberadaan kelompok tani “Marsudi Rahardjo” merupakan wadah bagi para petani di Desa Semboro-Lor dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan petani dalam mendukung peningkatan hasil produksi pertanian dan penjualan hasil produksi. Kelompok
tani
Marsudi
Rahardjo
beranggotakan 142 petani yang bekerja sebagai petani dengan luas lahan 86.150 Ha yang terdiri dari sawah dan kebun, dan terdiri dari tanaman padi, palawija, dan jeruk. Fungsi dari kelompok tani itu sendiri ialah sebagai wadah bagi setiap anggotanya untuk bisa
berinteraksi
guna
meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang lebih
baik
dan
menguntungkan
serta
berprilaku yang lebih mandiri untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Keterlibatan petani dalam suatu kelompok tani sedikit banyak memberi pengaruh bagi petani yang lain, sebab upaya yang dilakukan kelompok tani
akan
mengarah
pada
peningkatan
kemampuan individu petani lewat semua
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
3 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember kegiatan atau segala aktivitas kelompok tani. ini merupakan suatu hak dan tanggung jawab
Sehingga dengan adanya aktivitas yang
yang harus mereka kerjakan agar pendapatan
terfokus
kemampuan
dan taraf hidup keluarganya tercukupi dengan
individu petani ini maka mereka (petani) akan
baik. Pengertian upaya menurut Soeharto
lebih baik lagi dalam meningkatkan hasil
(2002) ialah:
pada
peningkatan
pertaniannya.
“Aspek
Berdasarkan
latar
belakang
yang dinamis dalam kedudukan (status) terhadap sesuatu apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, namun ia menjalankan suatu upaya demi memenuhi kebutuhan hidupnya upaya untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup sangatlah penting mengingat kondisi ekonominya yang memprihatinkan.”
dan
fenomena di atas maka rumusan masalah dalam penilitian ini, yaitu melihat kondisi yang dialami petani di Semboro-Lor karena mereka tidak dapat meningkatkan hasil pertaniannya, sehingga peneliti ingin melihat bagaimana upaya kelompok tani Marsudi Rahardjo dalam meningkatkan kesejahteraan
2. Konsep Petani
petani di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember?
Petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok
tanam pada
tanah
pertanian.
Tinjauan Puskata
Definisi petani menurut Anwas (1992)
Dengan adanya tinjauan pustaka agar dapat
mengemukakan bahwa petani adalah orang
memberi
untuk
yang melakukakan cocok tanam dari lahan
menganalisa fenomena yang ada dilapangan,
pertaniannya atau memelihara ternak dengan
berikut
tujuan memperoleh kehidupan dari kegiatan
kemudahan merupakan
peneliti
konsep-konsep
yang
berkaitan dengan judul penelitian: 1.
itu. Sedangkan dalam pandangan Marzali (2003), petani asli adalah patani yang
Konsep Upaya Upaya
kewajiban
merupakan seseorang
suatu dalam
hak
dan
melakukan
tanggung jawabnya, guna untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidupnya. Dengan demikian upaya yang dilakukan dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga, hal
memiliki tanah sendiri, bukan penyakap maupun
penyewa.
konseptualisasi petani
Dalam
artian
asli menunjukkan
bahwa tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan petani. 3.
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
Konsep Organisasi Sosial
Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember 4. Konsep Kelompok Tani Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial
4
yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang
berbadan
tumbuh
hukum
maupun
yang
tidak
berdasarkan
keakraban
dan
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai
keserasian serta kesamaan kepentingan para
sarana
petani
partisipasi
masyarakat
dalam
anggotanya
dalam memanfaatkan
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai
sumber daya pertanian yang mereka kuasai
makhluk yang selalu hidup bersama-sama,
dan
manusia membentuk organisasi sosial untuk
meningkatkan produktivitas usaha tani dan
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
kesejahteraan anggotanya. Secara umum
dapat mereka capai sendiri.
kelompok tani terkait secara informal, akan
Ciri-ciri organisasi sosial
tetapi dalam perkembangannya menunjukkan
1.
keinginan
untuk
bekerjasama
Formalitas, menunjuk kepada adanya
bahwa kelompok tani tidak lagi merupakan
perumusan
kelompok informal, lebih tepatnya kelompok
tertulis
peraturan-peraturan,
daripada ketetapan-
tani
adalah
suatu
kelompok
formal
ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
(Mardikanto, 1993).
tujuan, strategi, dan yang lainnya
Seperti yang telah diuraikan dalam kelompok
Hierarkhi, menunjuk pada adanya
tani diatas, bahwasannya kelompok tani
suatu pola kekuasaan dan wewenang
terbentuk atas jalinan keakraban antara petani
yang berbentuk piramida.
yang satu dan yang lainnya. Dalam hal ini,
Besarnya dan Kompleksnya, memiliki
kelompok tani Marsudi Rahardjo terbentuk
banyak anggota sehingga hubungan
atas inisiatif salah seorang petani di Dusun
sosial antar anggota tidak langsung
Semboro-Lor dan petani ini mengutarakan
(impersonal)
idenya kepada rekan-rekannya sesama petani,
Rumusan batas-batas operasionalnya
sehingga dengan kesepakatan bersama maka
(organisasi) jelas
dibentuklah
5.
Memiliki identitas yang jelas.
Rahardjo.
6.
Keanggotaan formal, status dan
tani selain sebagai media antara petani dan
peran.
pemerintah, kelompok tani juga diharapkan
2.
3.
4.
kelompok
tani
Marsudi
Dengan terbentuknya kelompok
mampu untuk membantu mengatasi masalah kondisi sosial ekonomi yang dihadapi petani JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
5 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember di Dusun Semboro-Lor. Kondisi sosial ini dapat mengatasi masalah yang dihadapi
ekonomi ini menjadi masalah bagi petani
para petani di Dusun Semboro-Lor. Untuk
sehingga
mengatasi
mereka
tidak
mampu
mengoptimalkan hasil pertaniannya.
beberapa
permasalahan upaya
yang
tersebut harus
perlu
dilakukan
kelompok tani Marsudi Rahardjo salah 5.
satunya ialah mengadakan suatu pelatihan
Konsep Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi harus dipandang
bagi petani di Dusun Semboro-Lor.
sebagai suatu sistem (sistem sosial), yaitu
6.
Konsep Ilmu Kesejahteraan Sosial
suatu keseluruhan bagian-bagian atau unsur-
Midgley (dalam Huda, 2009: 72)
unsur yang saling berhubungan dalam suatu
mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai
kesatuan. Kondisi sosial adalah kehidupan
suatu kondisi yang harus memenuhi tiga
bersama manusia atau kesatuan manusia yang
syarat utama : (1) ketika masalah sosial dapat
hidup
pergaulan.
dimenej dengan baik, (2) ketika kebutuhan
http://www.scribd.com/doc/73250750/pemul
terpenuhi, dan(3) ketika peluang-peluang
ung (diakses pada tanggal 30 Desember
sosial terbuka secara maksimal.
dalam
suatu
2014)
Dari penjelasan diatas dapat dilihat
Penyebab dari kondisi sosial ekonomi
bahwa kesejahteraan lebih mudah difahami
yang dihadapi masyarakat petani di dusun
sebagai suatu kondisi. Melihat kondisi dari
Semboro-Lor salah satunya ialah minimnya
kelompok tani Marsudi Rahardjo yang
pendidikan yang mereka tempuh, sehingga
berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan
mengakibatkan kurangnya pengetahuan akan
petani di Dusun Semboro-Lor maka untuk
masalah-masalah
pertanian
karena
lebih
yang
terbaru
meningkatkan
terbiasa
dengan
diperlukan upaya dalam memenuhi ketiga
tradisional.
syarat utama yang dituturkan oleh Modgley
Dengan kondisi seperti ini mereka harus
dalam Huda tersebut. Saat kelompok tani
dapat
tersebut,
dapat menjalankan ketiga syarat utama
untuk itu muncullah inisiatif dari salah
tersebut maka kesejahteraan petani di Dusun
seorang petani untuk membentuk kelompok
Semboro-Lor dapat ditingkatkan.
mereka
pengolahan
pertanian
mengatasi
secara
permasalahan
tani yang diberi nama kelompok tani Marsudi Rahardjo, sehingga nantinya kelompok tani JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
kesejahteraan
Metode Penelitian
tersebut
6 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember Penelitian yang berjudul Upaya Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo
Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam
dalam
Meningkatkan
Petani
Kesejahteraan
Petani
ini
menggunakan metode pendekatan kualitatif.
Meningkatkan
Permasalahan
Kesejahterakan
yang
dihadapi
Diharapkan metode ini mampu menjawab
masyarakat petani di Dusun Semboro-Lor
rumusan masalah serta mampu menggali data
dikarenakan
yang
Menuru
masyarakat petani. Kondisi sosial ekonomi
penelitian
harus dipandang sebagai suatu sistem (sistem
kualitatif adalah peneliti yang menggunakan
sosial), yaitu suatu keseluruhan bagian-bagian
latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
atau unsur-unsur yang saling berhubungan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
dalam suatu kesatuan. Kondisi sosial adalah
jalan berbagai metode yang ada. Lokasi
kehidupan bersama manusia atau kesatuan
penelitian berada di Dusun Semboro-Lor
manusia yang hidup dalam suatu pergaulan.
Desa
Semboro
Dalam hal ini, terdapat beberapa kendala atau
Kabupaten Jember. Metode pengambilan
kondisi yang menyebabkan petani tidak dapat
informan menggunakan purposive sampling.
mengoptimalkan hasil pertaniannya yaitu;
Untuk memperoleh data informasi peneliti
kurangnya pengetahuan terhadap penyakit
diingikan
Moleong
oleh
(2010:5),
Semboro
peneliti. metode
Kecamatan
kondisi
sosial
ekonomi
menggunakan teknik observasi, wawancara,
tanaman,
dan dokumentasi. Hal ini dilakukan agar
pupuk atau obat tanaman baru, akses
mempermudah peneliti dalam mengumpulkan
penjualan terbatas, dan harga ditentukan oleh
data dan menganalisanya.
tengkulak.
Selanjutnya
data
petani
terhadap
yang
Untuk membantu para petani di Dusun
digunakan oleh peneliti ialah menggunakan
Semboro-Lor dalam mengatasi permasalahan
pengumpulan data mentah, transkip data,
dan kondisi tersebut maka salah seorang
kategorisasi data, penyimpulan sementara,
petani yakni bapak MR memiliki keinginan
triangulasi, dan penyimpulan akhir dalam
untuk membentuk suatu kelompok tani
kesimpulan
pertanyaan
nantinya akan menjadi media antara petani
rumusan masalah. Teknik keabsahan data
yang satu dengan yang lainnya. Kelompok
menggunakan triangulasi sumber.
tani
untuk
analisa
kekhawatiran
menjawab
Hasil Penelitian
dibentuk
atas
adanya
system
keorganisasian yang mana pengertian dari
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
7 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember organisasi sosial itu sendiri ialah perkumpulan Saya awalnya sangat miris sekali melihat kondisi petani di Dusun sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik Semboro-Lor yang selalu mendapatkan hasil minim mas, yang berbadan hukum maupun yang tidak akhirnya saya memiliki inisiatif untuk berbadan hukum, yang berfungsi sebagai membentuk kelompok tani. Saya membentuk kelompok tani ini tidak sarana partisipasi masyarakat dalam sendiri tapi dibantu dengan rekan pembangunan bangsa dan negara. Sebagai saya yang juga merupakan petani di dusun ini. makhluk yang selalu hidup bersama-sama, Seperti yang telah dijelaskan diatas manusia membentuk organisasi sosial untuk bahwasannyaberawal dari inisiatif bapak MR mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dan upaya yang dilakukannnya untuk dapat mereka capai sendiri. membentuk sebuah kelompok tani. Dengan demikian upaya yang Hingga pada akhirnya kelompok tani ini dilakukan dapat membantu memenuhi mampu membantu para petani di Dusun kebutuhan keluarga, hal ini merupakan suatu Semboro-Lor untuk meningkatkan hasil hak dan tanggung jawab yang harus mereka pertanian mereka, akan tetapi untuk kerjakan agar pendapatan dan taraf hidup membentuk sebuah kelompok tani dalam keluarganya tercukupi dengan baik. suatu tempat yang nantinya dapat Pengertian upaya menurut Soeharto (2002) menjalankan fungsinya untuk meningkatkan ialah: kesejahteraan petani. Untuk itu perlu adanya “Aspek yang dinamis dalam beberapa upaya yang harus dilakukan kedudukan (status) terhadap sesuatu apabila seseorang melakukan hak dan kelompok tani Marsudi Rahardjo agar dapat kewajibannya sesuai dengan membantu meningkatkan hasil pertanian kedudukannya, namun ia menjalankan suatu upaya demi memenuhi petani di Dusun Semboro-Lor. Berikut kebutuhan hidupnya upaya untuk merupakan upaya yang dilakukan kelompok meningkatkan pendapatan dan taraf hidup sangatlah penting mengingat tani Marsudi Rahardjo: kondisi ekonominya yang Pelatihan memprihatinkan.”
Dalam hal ini berikut pernyataan dari
Untuk membentuk suatu kelompok tani
informan MR selaku ketua kelompok tani
yang nantinya dapat menjalankan fungsinya
Marsudi Rahardjo:
dengan baik, maka anggota kelompok tani Marsudi
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
Rahardjo
mengadakan
suatu
8 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember pelatihan kepada para petani yang nantinya h) Faktor alam seperti: wabah serangan hama penyakit, banjir, kekeringan dan dari pelatihan ini dapat membantu lain-lain. meningkatkan kemampuan para petani di i) Monopoli kebutuhan pokok pertanian
dan hasil produk produk pertanian.
Dusun Semboro-Lor dalam meningkatkan hasil pertanian. Dalam hal ini, alasan petani mengadakan suatu pelatihan karena kelompok tani ini mengalami kendala-kendala yang dihadapi petani di dusun ini.. Adapun kendala yang dihadapi kelompok tani Marsudi Rahardjo, sebelum adanya bantuan dari pemerintah membuat para petani putus asa. Berikut ini kendala-kendala dan permasalahan yang dihadapi para petani di Dusun Semboro-Lor:
j) Kurangnya perhatian dari pemerintah, instansi, maupun swasta dalam meningkatkan pertanian dan kesejahteraan para petani. Dari kendala permasalahan yang dihadapi para petani ini, membuat petani di Dusun Semboro-Lor tidak mampu mengoptimalkan hasil
pertanian
mereka.
Kendala
dan
permasalahan di atas merupakan halangan dalam mencapai kesuksesan bagi petani, karena kendala tersebut membuat para petani kurang
bersemangat
dan
kehilangan
a) Tingginya harga kebutuhan pokok pertanian dan sarana pendukung pertanian seperti : bibit, pupuk, obat-obatan, alatalat mesin pertanian, dan lain lain khususnya yang dibutuhkan para petani.
keyakinan untuk mendapatkan hasil yang
b) Rendahnya harga jual produk dan hasil pertanian.
yang semakin meningkat menjadi kendala
c) Transportasi dan distribusi hasil panen pertanian.
lebih baik. Selain modal yang sulit, harga pupuk yang sangat meresahkan masyarakat petani di dusun ini. Untuk itu perlu adanya
d) Rendahnya kualitas SDM para petani, yang diakibatkan karena kurangnya pendidikan, pelatihan, dan pembinaan bagi para petani.
pengembangan masyarakat yang nantinya
e) Kurangnya sarana tekhnologi yang dapat mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan hasil produk-produk pertanian yang digunakan para petani.
Pengembangan
f) Kurangnya lahan garapan.
Rahardjo.
g) Kurangnya dan terbatasnya modal
kelompok tani Marsudi Rahardjo pada petani
akan membantu meningkatkan pola pikir masyarakat
petani
menjadi masyarakat
lebih baik. tersebut
dilakukan dengan adanya pelatihan yang dilakukan oleh kelompok tani Marsudi Pelatihan
yang
dilakukan
di Dusun Semboro-Lor yang bekerja sama JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember dengan pemerintah melalui PPL ialah Simpan Pinjam
9
meliputi; pengenalan akan alat-alat pertanian
Permasalahan yang dihadapi para petani
modern, pengenalan akan bibit unggul yang
di Dusun Semboro-Lor salah satunya ialah
dapat dimanfaatkan petani, pengenalan akan
sulitnya petani untuk mendapatkan akses
pupuk atau obat tanaman baru, serta
modal. Pinjaman modal ini dilakukan untuk
bagaimana cara mengolah tanaman atau
membantu para petani memenuhi kebutuhan
lahan pertanian dengan cara lebih modern.
pertanian, akan tetapi yang terjadi pada
Pernyataan dari informan pokok tersebut
masyarakat petani di Semboro-Lor ialah
diperkuat oleh informan tambahan yakni, ibu
mereka
KD:
mendapatkan pinjaman modal, sehingga para “Petani
di Semboro
ini dulunya
memang susah sekali soalnya kurang
petani
mengalami ini
kesulitan
mengalami
kesulitan
untuk untuk
mengolah lahan yang mereka miliki.
tau cara mengolah sawahnya, tapi
Kegiatan yang dilakukan kelompok
semenjak ada kelompok tani dan ada
tani Marsudi Rahardjo cukup beragam, selain
pelatihan ini petani disini sudah lebih
melakukan pemberdayaan masyarakat melalui
pintar ngolah sawahnya mas”
penyuluhan, dan kelompok tani ini juga
Pernyataan informan KD sebagai informan tambahan cukup jelas sekali karena adanya kegiatan yang dilakukan kelompok tani sangat membantu bagi para petani di Dusun Semboro-Lor. Petani di dusun ini yang awalnya merupakan petani tradisional dan sangat
awam,
akan
tetapi
dengan
terbentuknya kelompok tani dan kegiatankegiatan
yang
dilakukan
salah
satunya
pelatihan memberikan banyak manfaat bagi para petani di dusun ini menjadi petani-petani yang lebih baik lagi dalam mengolah lahan mereka.
memberikan simpan pinjam kepada anggota kelompok tani. Simpan pinjam ini bermula dari kerjasama antara kelompok tani Marsudi Rahardjo dengan pemerintah. Sejak disahkan oleh pemerintah pada tahun 2008, kelompok tani Marsudi Rahardjo mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dana PUAP. Akan tetapi syarat untuk mendapatkan kucuran dana tersebut petani harus ikut bergabung sebagai mengikuti
anggota
kelompok
aturan-aturan
tani yang
dan telah
ditetapkan oleh kelompok tani Marsudi Rahardjo.
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
10 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember Setelah kelompok tani Marsudi Rahardjo “Dengan adanya dana PUAP yang kami terima maka kami mampu memberikan inisiatif bagi para memanfaatkan dana itu untuk anggotanya untuk mengahasilkan panen kepentingan bersama. Yakni dengan memberikan pinjaman bagi anggota, pertanian yang cukup signifikan maka serta sebagai wadah untuk sebagian warga di dusun Semboro-Lor mulai masyarakat Semboro-Lor dalam berorganisasi melalaui kelompok tani tertarik untuk bergabung. Di samping itu, ini sehingga dengan partisipasinya hasil panen para anggota kelompok tani kelompok tani ini bisa berkembang, dan apabila kelompok tani tersebut langsung dijual kepada Bulog, berkembang maka seluruh warga sekitar semakin tergiur untuk segera anggotanya pun akan sejahtera, sebab tujuan dari kelompok tani ini adalah bergabung dengan kelompok tani Marsudi mewujudkan petani yang sukses dan Rahardjo. Apalagi setahun kemudian, sejahtera.”
tepatnya tahun 2009 kelompok tani tersebut
Senada dengan pernyataan bapak MR,
mendapatkan dana PUAP (pengembangan
bapak SG juga memberikan keterangan
usaha agribisnis pedesaan) dari pemerintah,
bahwa dengan adanya dana PUAP tersebut
dana tersebut dialokasikan untuk Simpan
maka
Pinjam, dan masyarakat pun berbondong-
kepentingan
bondong
didistribusikan kepada masyarakat petani
untuk
menjadi
anggota.
Sebagaimana yang diutarakan Bapak MR: “Awalnya
kelompok tani ini dibentuk oleh UPTD tahun 2008 mas. Terus kemudian saya dipercaya oleh masyarakat untuk mengemban amanah sebagai ketua. Baru tahun 2009 saya mencoba mengajukan proposal permohonan dana PUAP. Dan rezeki itu datang, kelompok tani kebagian dana PUAP tersebut. ya jumlahnya hanya sedikit. Alhamdulillah, kami bisa memegang amanah tersebut dan akhirnya anggota kami kami kian banyak hingga saat ini. Hal senada juga diungkapkan oleh SG:
mereka
memanfaatkannya bersama.
Dana
untuk tersebut
melalui simpan pinjam yang dilaksanakan kelompok tani Marsudi Rahardjo. Sehingga dengan adanya bantuan dana tersebut dapat membantu para petani di Dusun SemboroLor. Dengan mendapatkan
keberhasilan dana
PUAP,
dalam keuangan
kelompok tani Marsudi Rahardjo semakin lancar. Dana semakin banyak sehingga anggota bisa lebih leluasa untuk meminjam. Akan tetapi, anggota tidak bisa meminjam se-enaknya, sejak awal berdirinya kelompok tani Marsudi Rahardjo, sudah ada aturan-
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
11 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember aturan yang harus dipatuhi oleh anggota. kesejahteraan masyarakat. Sebagai agen
Aturan-aturan
tersebut
juga
mengatur
pemberdaya, Bapak MR melihat bahwasanya
bagaimana kepengurusan dan kegiatan yang
perlu
seharusanya berjalan dalam kelompok tani
menampung aspirasi masyarakat, dibangun
tersebut.
oleh
Aturan-aturan
tersebut
sudah
ada
suatu
lembaga
masyarakat
dan
yang
dapat
berdiri
untuk
teratur rapi dalam AD/ART. Dalam membuat
masyarakat. Dengan adanya bantuan dana
AD/ART
turut
PUAP dari pemerintah melalui kelompok tani
berpartisipasi. Hal ini senada dengan apa
maka para petani di Dusun Semboro-Lor
yang
sangat
tersebut,
dikatakan
anggota
Huda
bahwa
untuk
terbantu
dengan
dana
tersebut.
memeperoleh hasil yang maksimal dan
Meskipun terbilang kecil tapi hal itu sangat
memuaskan,
pemberdayaan
bermanfaat sekali bagi masyarakat petani.
masyarakat harus melibatkan partisipasi aktif
Sehingga permasalahan yang dihadapi oleh
dari seluruh anggota masyarakat. Namun
para petani terutama petani gurem terkait
demikian, sesuai dengan pandangan Huda
sulitnya mendapatkan akses modal dapat
(2009),
teratasi dengan adanya simpan pinjam.
proses
partisipasi
tersebut
disesuaikan
dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
oleh
masing-masing
anggota
masyarakat.
Penyesuaian Jadwal Bercocok Tanam Dari beberapa upaya yang dilakukan kelompok tani salah satunya yang dilakukan
Partisipasi
bisa
keterlibatan
anggota
memimpin,
memberi
alternatif-alternatif
dalam
bentuk
pula ialah penyesuaian jadwal bercocok
masyarakat
untuk
tanam, yang mana jadwal bercocok tanam ini
masukan
solusi,
terhadap
menjadi
juru
disesuaikan
dengan
kondisinya.
Jadwal
dilakukan
melalui
dilakukan
melalui
bercocok
tanam
runding, melerai suatu konfrontasi dan lain
sosialisasi,
hal
sebagainya, yang merumuskan AD/ART
pendekatan musyawarah, Sosialisasi sangat
tersebut juga dari pengurus, yang kemudian
penting
dimusyawarahkan kepada anggota.
mempromosikan jasa ataupun menanamkan
Dalam hal ini, Simpan pinjam yang dilakukan Kelompok tani tersebut bertujuan
untuk
ini ini suatu
lembaga
dalam
kepercayaan dan mentransformasikan nilainilai baru kepada masyarakat.
untuk membantu masyarakat dalam usaha produktif anggota untuk meningkatkan taraf JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
12 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember Sosialisasi ini sesungguhnya banyak yang di bicarakan pada pertemuan mulai dari pembibitan memberikan informasi terbaru kepada sampai hasil pertaniannya. Bukan masyarakat khususnya anggota kelompok hanya di situ saja, mas, masalahmasalah yang dialami oleh sebagian tani seputar perkembangan hasil pertanian anggota juga diperhatikan oleh serta memberikan informasi yang baru pengurus sehingga masalah-masalah yang bersangkutan dengan pertanian tentang peningkatan hasil produksi pertanian. tersebut bisa terpecahkan, seperti Sesuai dengan observasi yang dilakukan oleh wabah tikus maupun wereng dsb.”
peneliti, ada beberapa hal yang menarik dari
Dari pernyataan informan KS tersebut
pertemuan tersebut, dimana pihak pengurus
maka dapat dilihat bahwa kelompok tani
kelomok tani selalu memberikan motivasi
Marsudi Rahardjo mengadakan rapat atau
kepada anggota untuk meningkatkan hasil
pertemuan untuk membahas perkembangan
produksinya serta memberikan wacana dari
sawah atau lahan yang diolah oleh petani di
agrikultur, baik tentang produksi yang di
Semboro-Lor. Dalam pertemuan ini juga para
hasilkan, budi daya serta pada pendistribusian
petani dapat mengutarakan permasalahan-
(penjualan hasil panen).
permasalahan yang mereka hadapi sehingga
Sosialisasi ini merupakan salah satu wadah bagaimana pihak kelompok tani Marsudi Rahardjo mentransformasi nilai-nilai baru kepada masyarakat karena ada komunikasi aktif antara pihak pengurus dengan pihak masyarakat
sebagai
anggota,
sehingga
muncul adanya komunikasi yang jelas antar keduanya dan sosialisasi ini dilakukan setiap dua minggu sekali setiap hari minggu jam 09.00 WIB. Seperti yang dijelaskan oleh informan KS (Penanggung Jawab), bahwa; “Pertemuan/rapat
yang sering digelar oleh anggota kelompok tani biasanya sering membahas perkembangan garapan sawahnya. Tak pelak hampir semua anggota yang datang. Selalu
dalam pertemuan ini akan dibahas pula solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan adanya pertemuan ini maka dapat membantu anggota kelompok tani Marsudi Rahardjo untuk mengadakan kegiatan terkait dengan permasalahan yang dihadapi petani, seperti penyuluhan, hal ini dimaksudkan untuk membantu para petani mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi. Penyuluhan Penyuluhan merupakan suatu wadah bagi pemerintah untuk diberikan kepada masyarakatnya. Di Dusun Semboro-Lor penyuluhan dilakukan oleh kelompok tani bersama anggota PPL, hal ini dilakukan agar
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
13 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember para petani dapat terbantu dengan adanya interaksi yang baik antara sesama petani, hal
informasi-informasi yang mereka sampaikan.
ini dilakukan agar rasa saling percaya dan
Penyuluhan
komunikasi
dilakukan
dengan
adanya
menjadi
lebih
baik
dari
Program-program yang dilakukan kelompok
sebelumnya. Untuk itu anggota-anggota dari
tani Marsudi Rahardjo, dalam hal ini sebagai
kelompok tani ini harus memiliki ikatan yang
ketua kelompok tani yang mana bertanggung
kuat
jawab penuh untuk memberikan yang terbaik
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di
bagi para petani, bapak MR sangat sadar
Dusun Semboro-Lor dapat berjalan dengan
akan perannya dalam kelompok tani Marsudi
baik
Rahardjo. Hal ini tentunya berkaitan dengan
dilakukan kelompok tani Marsudi Rahardjo.
sehingga
seperti
menjembatani antara masyarakat dengan
dengan
kegiatan
ikatan
tersebut
penyuluhan yang
Kesimpulan
penyelesaian/ pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini
Berikut merupakan pernyataan dari informan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
MR:
Bermula “Dari
kondisi
sosial
ekonomi
yang
awal kegiatan yang kami lakukan tidak terlalu banyak. Semenjak kelompok tani ini berdiri, kami lebih memfokuskan pada kesolidan pengurus kelompok tani dahulu sebab apabila kelompok ini solid maka program yang kami canangkan akan terlaksana. Misalnya yang paling menonjol dan terlihat dalam masyarakat yaitu pengkoordiniran para petani di Semboro-Lor serta kami mendistribusikan hasil panen padi masyarakat Semboro ke Bulog. Alhamdulilah apa yang kita lakukan sampai sekarang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat daerah sini mas.
dihadapi petani di Dusun Semboro-Lor
Seperti yang dijelaskan oleh informan
kegiatan yang dapat menunjang pengetahuan
MR dan SG bahwasannya selaku anggota
dan pengalaman petani. Kegiatan yang
kelompok tani mereka berusaha menjaga
dilaksanakan
tersebut maka salah seorang petani memiliki inisiatif untuk membentuk kelompok tani yang dinamakan kelompok tani Marsudi Rahardjo. Kelompok tani ini beranggotakan petani-petani di Dusun Sembor-Lor yang memiliki keinginan untuk saling membantu petani yang lainnya melalui adanya kelompok tani. Dengan adanya kelompok tani Marsudi Rahardjo maka kelompok tani ini melakukan upayanya dengan dilaksanakan kegiatan-
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
kelompok
tani
Marsudi
14 Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember Rahardjo ialah pelatihan, simpan pinjam, pinjaman inilah maka para petani
penyesuaian jadwal bercocok tanam, dan
dapat meningkatkan hasil pertanian
penyuluhan. Sehingga dari upaya
yang
mereka sehingga hal tersebut dapat
dilakukan kelompok tani Marsudi Rahardjo di
menarik para petani yang awalnya
Dusun Semboro-Lor ini maka tujuan untuk
tidak
meningkatkan kesejahteraan petani dapat
kelompok tani berbondong-bondong
terlaksana dengan baik.
ikut serta menjadi anggota kelompok
1. Permasalahan
yang
keanggotaan
3.
Kelompok tani Marsudi Rahardjo
Lor terkait kondisi sosial ekonomi,
juga mengadakan penyesuaian jadwal
sehingga mengakibatkan para petani
bercocok tanam, yang nantinya jadwal
tidak dapat mengoptimalkan hasil
ini dilakukan melalui sosialisasi yang
pertanian mereka. Karena kondisi ini
dilakukan petani setiap dua minggu
maka
tani
sekali pada hari minggu jam 09.00
Marsudi Rahardjo atas inisiatif salah
WIB. Fungsi adanya penyesuaian
seorang petani yaitu bapak MR.
jadwal bercocok tanam ini untuk
Untuk mengatasi kondisi tersebut
dapat mengevaluasi pencapaian hasil
maka
produksi para petani.
dibentuklah
kelompok
kelompok
tani
Marsudi
Rahardjo melakukan beberapa upaya
2.
dalam
tani.
dihadapai
masyarakat petani di Dusun Semboro-
ikut
4.
Kelompok tani juga mengadakan
dan salah satu dari upaya tersebut
penyuluhan guna menginformasikan
adalah mengadakan suatu kegiatan
permasalahan-permasalahan
yakni pelatihan, yang mana pelatihan
terkait
dapat
meningkatkan
program serta kegiatan yang nantinya
pengetahuan dan pengalaman petani
dapat membantu para petani untuk
terkait pertanian.
meningkatkan hasil pertanian mereka.
Adanya simpan pinjam yang dilakukan
Sehingga dengan adanya penyuluhan
kelompok tani Marsudi Rahardjo
yang dilaksanakan kelompok tani
melalui dana PUAP (Pengembangan
Marsudi Rahardjo ini para petani
Usaha Agribisnis Pedesaan) yang
diharapkan mendapatkan solusi serta
membantu
didapatkan
dari
pemerintah.
dari
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
pertanian
dan
terbaru program-
Yudha Dian Parwana, Upaya Kelompok Tani Marsudi Rahardjo dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Di Dusun Semboro-Lor Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember menjadi lebih lagi dalam mengolah lahan pertanian mereka.
Daftar Pustaka Buku Adi, Isbaidi. 2003. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas. Jakarta: FE UI Press. Anwas, Adilawa. 1992. Pengantar Ilmu Pertanian. Jakarta: Rineka Cipta. Huda, Miftahul. 2009. Pekerjaan Sosial & Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: UI Press. Mardikanto.2003.Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Marzali. 2003. Strategi Pesan Cikalong dalam Menghadapi Kemisminan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sugiyono.
2009.
Memahami
Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2014, I (1): 1-15
15