Fungsi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bagi Petani Desa Pojokkulon Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang Nety Nayu Indrawati
[email protected] Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.
Abstrak Gapoktan atau gabungan kelompok tani merupakan kelembaga pertanian yang dibuat oleh pemerintah. Gapoktan dibuat pemerintah dengan tujuan untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan pertanian dari sektor permodalan hingga pengolahan hasil pertanian. Gapoktan di Desa Pojokkulon mendapatkan prestasi dengan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Jawa Timur 2013 sebagai Gapoktan Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dalam Pemberdayaan Masyarakat (PLDMP) yang mendapatkan juara III, Penghargaan Penyuluhan Petani Berprestasi Tingkat Jawa Timur mendpatkan juara I, Penghargaan Gapoktan Berprestasi Tingkat Nasional 2014 dan Penghargaan lombaga Kelompok Tani Se-Kabupaten Jombang juara I. Prestasi yang dimiliki memberikan manfaat bagi petani di Desa Pojokkulon. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti “Bagaimana fungsi Gapoktan bagi petani Desa Pojokkulon?”.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data, wawancara, observasi dan dokumendokumen lain, dalam kajian fungsionalisme.Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 di Desa Pojokkulon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi Gapoktan Pojokkulon adalah a) menyediakan kredit bagi anggota Gapoktan, melalui kegiatan simpan pinjam musiman dan simpan pinjam bulanan; b) membantu memasarkan hasil pertanian melalui kegiatan sistem penjualan dan pembelian berupa gabah dan beras, sistem menunda penjualan beras dan menjual beras dengan harga murah; c) membantu petani dengan menyewakan peralatan pertanian; dan d) membasmi hama secara berkelompok. Kata kunci : fungsi, gapoktan, pedesaan, petani, prestasi. Abstract Gapoktan or farmers groups union is an agricultural agency created by the government with the aim to facilitate the agricultural activities from the investment to the processing of agricultural products. Gapoktan in Pojokkulon Village earn the award of Adhikarya Pangan Nusantara in East Java in 2013 as Gapoktan of Food Sustainability Developer in Empowering Community (PLDPM) who won the third place, and then first place for Farmer Education Award in East Java, National Outstanding Gapoktan Award in 2014, and first place in Jombang Farmer’s Community Award. These achievements give benefits to farmers in Pojokkulon Village. Therefore, this study is interested in finding “How does the Gapoktan function for the farmers in Pojokkulon Village?” This study is a qualitative research with data collection using interviews, observation, and other documents, in functionalism study. This study was conducted in 2015 in the Pojokkulon AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 335
Village. Results from this study is that the function of Gapoktan in Pojokkulon village is: a) to provide credit to Gapoktan members, through seasonal and monthly loans and savings; b) help market their agricultural products through a system of sale and purchases in the form of grain and rice, systems of postponing the sale of rice and sell rice at a low price; c) helping farmers in agricultural equipment leasing; and d) eradicate the pest in groups. Keywords: function, Gapoktan, village, small-farmer, achievement.
Pertanian tentunya memiliki
Pendahuluan Kebudayaan
merupakan
keseluruhan sistem gagasan yang berasal dari pemikiran manusia yang berupa tindakan serta hasil karya manusia
dalam
kehidupan
bermasyarakat dan diperoleh melalui proses belajar secara terus-menerus. Kebudayaan terdiri dari tujuh unsur kebudayaan, salah satu dari unsur tersebut
adalah
mata
pencaharian.Mata digunakan
manusia
pencaharian
persoalan.Persoalan-
persoalan pertanian di Indonesia (dalam data Kementerian Pertanian di Indonesia, 2014) yaitu adanya konversi membuat lahan pertanian semakin berkurang karena lahan sawah lebih mengguntungkan untuk dibuat
menjadi
pabrik
atau
infrastruktur aktivitas industri lain daripada untuk pengolahan tanaman pangan.
dapat
Persoalan kedua, penurunan
hidup
kualitas yang terjadi pada lahan
mereka.Cara pemenuhan kebutuhan
pertanian.Penurunan kualitas lahan
hidup tersebut yang sudah ada pada
pertanian
jaman dahulu yaitu dengan meramu
penggunaan bahan kimia anorganik
dan
(kimia) yang berasal dari pupuk
memenuhi
berburu,
menjadi
untuk
berbagai
kebutuhan
kemudian bercocok
(Koentjaraningrat,
2002:
berubah tanam 180-
203).Kegiatan bercocok tanam salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan pertanian.
dikarenakan
adanya
(Berita Teknologi Pertanian, 2014). Persoalan ketiga, kurangnya pembangunan waduk dan saluran irigasi baru serta rusaknya saluran irigasi, menjadikan daya dukung irigasi bagi petani sangat menurun. AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 336
Kerusakan tersebut disebabkan oleh
Penghargaan
banjir, erosi, kerusakan daerah aliran
Nusantara Tingakat Jawa Timur
sungai dan kurangnya pemeliharan
2013
irigasi (Pasandaran, 2015: 446-447).
Pembangunan Ketahaman Pangan
Pemerintah membuat program revitalisasi
kelembagaan
untuk
mengatasi persoalan-persoalan yang ada
dalam
pertanian.Revitalisasi
kelembagaan pertanian dapat dilihat dari Peraturan Menteri Nomor.237 tahun
2007
tentang
pembinaan
pedoman
kelembagaan
petani.Melalui
peraturan menteri
tersebut, maka dibutuhkan dukungan kelompok tani yang kuat dan mandiri untuk kesejahteraan petani. Dari
Adhikarya
sebagai
dalam
Pangan
Gapoktan
Pemberdayaan
Pelaku
Masyarakat
(PLDMP) yang mendapatkan juara III, Penghargaan Penyuluhan Petani Berprestasi Tingkat Jawa Timur mendpatkan juara I, Penghargaan Gapoktan
Berprestasi
Tingkat
Nasional 2014 dan Penghargaan lombaga
Kelompok
Kabupaten
Tani
Jombang
Se-
juara
I.
Keberhasilan Gapoktan ini tentunya memberikan manfaat untuk para anggotanya.
berbagai program pemerintah yang berfokus pada masalah pertanian, program
yang
berkaitan
dengan
revitalisasi lembaga petani adalah program
yang
ditujukan
untuk
gabungan kelompok tani (Gapoktan). Gapoktan Pojokkulon yang ada di Jombang merupakan salah satu
Gapoktan
yang
mengalami
keberhasilan.Keberhasilan terlihat
dari
tersebu
penghargaan
yang
diperoleh dari tingkat kabupaten maupun
tingkat
nasional.
Penghargaan itu diantaranya adalah
Metode Penelitian Penelitian metode
ini
menggunakan
kualitatif
dalam
mendeskripsikan fungsi Gapoktan Pojokkulon
bagi
petani
Desa
Pojokkulon.Lokasi penelitian adalah di Desa Pojokkulon, Kecamatan Kesamben,
Kabupaten
Jombang.
Lokasi penelitian ini dipilih karena banyak prestasi yang didapatkan oleh Gapoktan
Pojokkulon.
Dalam
penelitian ini informan ditentukan
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 337
berdasarkan pengetahuan dan posisi
dan collective farming.Kosep-konsep
informan dalam Gapoktan. Penelitian
dan teori yang digunakan saling
ini membagi informan dalam dua
berkaitan satu dengan lainnya dalam
klasifikasi yaitu: informan pangkal
menganalisis data dari penelitian.
dan key informan (informan kunci). Adapun
informan
pangkal
yaitu Subhan yang merupakan staff ahli yang mengetahui siapa saja yang terlibat
dalam
kegiatan
Gapoktan.Selain itu Subhan juga sebagai
key
merupakan
informan orang
karena
yang
terlibat
langsung dalam Gapoktan. Adapun informan kunci lainnya adalah Hudi Sebagai
ketua
Pojokkulon
dan
dari
Gapoktan
anggota
Pojokkulon.Informan
petani
pelengkap
adalah orang yang menjabat pada masing-masing struktur yang ada dalam Gapoktan Pojokkulon serta para petani yang ada di Desa Pojokkulon.
Fungsionalisme
Malinowski.Penggunaan
dari teori
ini
dianggap sesuai untuk menjelaskan fungsi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pojokkulon merupakan program kelembagaan pemerintah untuk
bidang
pertanian.Gapoktan
Pojokkulon didirikan pada tanggal 24
Agustus
2007
Pojokkulon.Pembentukan
di
Desa
pengurus
dan anggota Gapoktan Pojokkulon dilakukan
melalui
musyawarah.Anggota
Gapoktan
Pojokkulonterdiri dari 451 orang petani.
Anggota
Gapoktan
Pojokkulon tersebut terbagi menjadi empat Kelompok Tani (Poktan), yaitu: Poktan Sambigelar 170 orang, Poktan Kampungturi 142 orang, Poktan Pojokkulon 87 orang dan
Penelitian ini menggunakan Teori
Hasil dan Pembahasan
bagi
Pojokkulon.Kemudian
petani
Desa juga
digunakan konsep petani, Gapoktan
Poktan Menjangan Kuning 52 orang (Profil Gapoktan Pojokkulon, 2014). Gapoktan merupakan
Pojokkulon wadah
pertanian
berkelompok di Desa Pojokkulon. Pertanian mengalami
di
Desa berbagai
Pojokkulon persoalan
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 338
seperti,
permodalan,
teknologi
Gapoktan
pertanian, ketersediaan pupuk dan
memiliki
air/irigasi dan hama yang sering
dalam
menyerang sawah petani. Berbagai
Gapoktan.Kegiatan
persoalan tersebut dapat diselesaikan
digunakan
secara
persoalan
bersama-sama
kelembagaan Gapoktan
melalui
pertanian
Pojokkulon.
yaitu Gapoktan
Pojokkulon
program-program bentuk
kerja
kegiatan-kegiatan tersebut
untuk
mengatasi
pertanian
di
Desa
Pojokkulon.Kegiatannya
adalah
menyediakan
petani
kredit
bagi
akan memberikan solusi di setiap
anggota Gapoktan.Penyediaan kredit
persoalan
dalam
tersebut berupa kegiatan simpan
pertanian. Kondisi pertanian di Desa
pinjam.Simpan merupakan kegiatan
Pojokkulon
menyimpan
yang
muncul
merupakan
pertanian
uang
di
Gapoktan
yang dilakukan secara berkelompok.
dengan membayar simpanan pokok
Di
sedangkan
Desa
Pojokkulon
petani
pinjam
merupakan
melakukan proses menanam padi di
kegiatan meminjam modal untuk
sawah tidak dilakukan seorang diri,
keperluan pertanian masing-masing
mereka
secara
petani.Kegiatan simpan pinjam ini
melakukan
merupakan program dari LKMA
bekerja
berkelompok
sama
untuk
proses penanaman. Melalui kondisi
(Lembaga
yang terjadi
Desa
Agro).Dana yang digunakan untuk
Pojokkulon tersebut nampak bahwa
kegiatan kredit di Gapoktan berasal
collective farming ada dan sesuai
dari dana PUAP (Pengembangan
untuk kegiatan pertanian di Desa
Usaha Agribisnis Pedesaan). Dana
Pojokkulon,
tersebut
di
pertanian
karena
collective
farming merupakan pertanian yang dikelola secara kolektif berdasarkan dengan ikatan family, kelompok tani dan lainnya untuk mencapai skala ekonomis pertanian.
Keuangan
bersumber
dari
Mikro
APBN
dalam bentuk bantuan sosial. Simpan
pinjam
dibagi
menjadi dua yaitu (a) simpan pinjam musiman, (b)dan simpan pinjam bulanan.Pertama,
simpan
pinjam
musiman memiliki syarat bagi petani
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 339
yang meminjam, yaitu: (1) Petani
menghambat
merupakan anggota dari Gapoktan
merupakan petani yang tidak segera
Pojokkulon,
melunasi angsuran pinjaman yang
(2)Petani
harus
membayar simpanan pokok setiap
Tani, (4) Petani harus memiliki sawah, (5)Petani yang meminjam jumlah besar harus menyertakan sertifikat
sebagai
jaminan,
(6)Pengembalian kredit bisa berupa gabah/ uang dan, (7)Berlangsung selama empat bulan selama musim tanam sampai musim panen. Fungsi
dari
petani
nakal
sudah jatuh tempo.
musimnya, (3)Petani harus mendapat persetujuan dari ketua Kelompok
yaitu
Kegiatan
kedua,
simpan
pinjam bulanan pesertanya adanya unit usaha kecil di luar kegiatan pertanian. Unit usaha kecil antara lain,
yaitu:
pedangan
sayuran,
pedagang kelontong, toko-toko kecil. Modal yang didapatkan dari simpan pinjam
bulanan
tersebut
akan
digunakan untuk membeli barang kebutuhan dagangan yang dijualnya/
kegiatan
modal dagangan. Syaratnya yaitu:(1)
Gapoktan Pojokkulon berupa simpan
Anggota Gapoktan Pojokkulon, (2)
pinjam
Membayar simpanan pokok, (3)
musiman
mengatasi berupa
adalah
persoalan
untuk
pertanian
permodalan.
Dalam
pelaksanaan kegiatan simpan pinjam musiman
terdapat
faktor
yang
menjadi pendukung yaitu: Gapoktan yang
memiliki
modal
untuk
keberlangsungan kegiatan simpan pinjam. Simpan pinjam musiman di Gapoktan
juga
tidak
terdapat
anggunan. Selain itu jarak kantor Gapoktan petani
Pojokkulon
lebih
cepat
membuat
mendapatkan
bantuan modal. Adapun faktor yang
Peminjam sertifikat
harus yang
menyertakan
dimiliki
sebagai
jaminan untuk peminjaman. Fungsi
kegiatan
simpan
pinjam bulanan adalah untuk bantuan permodalan unit usaha kecil.Faktor pendorong kegiatan simpan pinjam bulanan adalah ketersediaan dana yang dimiliki untuk simpan pinjam bulanan, semua masyarakat di Desa Pojokkulon
dapat
meminjam,
peminjaman yang dilakukan dapat dipercaya karena selain terdapat AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 340
surat
perjanjian
juga
karena
berupa beras dan gabah tersebut,
kepengurusan Gapoktan Pojokkulon
tentunya
diketahui oleh peminjam. Selain itu
ditunjang dana yang berasal dari
juga terdapat faktor yang menjadi
peminjaman
penghambat
yaitu
pemerintah
pembayaran
angsuran
keterlambatan pinjaman
simpan pinjam.
Gapoktan
bank yang
Pojokkulon
dan
bantuan
berupa
LDPM
(Penguatan Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat).
Kegiatan
Gapoktan
Fungsi dari kegiatan ini yaitu
Pojokkulon kedua adalahmembantu
untuk menghindarkan petani dari
memasarkan hasil panen melalui
kerugian
(a)kegiatan sistem penjualan dan
tengkulak.Tengkulak
pembelian berupa gabah dan beras,
membeli beras/ gabah petani dengan
(b)sistem menunda penjualan beras,
harga murah. Faktor pendukung
(c)dan menjual beras dengan harga
kegiatan Gapoktan adalah adanya
murah.
dana Ketiga, Sistem penjualan atau
pembelian berupa gabah dan beras tujuan
adalah
untuk
membantu
petani dalam menyeimbangkan harga beras di pasaran terutama pada musim-musim tertentu.Program ini dilakukan di Gapoktan Pojokkulon mulai
tahun
2011,dengan
cara
Gapoktan membeli hasil panen dari masyarakat
petani
di
Desa
Pojokkulon. Bentuk panen yang dibeli oleh Gapoktan tidak menentu, tergantung pada kebutuhan Gapoktan waktu
itu.Dalam
pelaksanaan
yang
yang
diakibatkan
oleh
biasanya
dimiliki
Gapoktan
sehingga bisa menampung gabah yang
dijual
oleh
petani
Desa
Pojokkulon, kualitas beras yang baik yang dimiliki oleh petani Desa Pojokkulon
sehingga
penjualan
lancar, Gapoktan memiliki kerjasama dengan
berbagai
pihak
yang
berkaitan dengan proses penjualan. Adapun
faktor
yang
menjadi
penghambat dari kegiatan Gapoktan Pojokkulon.Faktor disebabkan
oleh
tersebut persoalan
yang
terjadi ketika waktu panen raya atau serentak,
yaitu
ketika
Gapoktan
program penjualan dan pembelian AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 341
Pojokkulon tidak dapat membeli
adalah
semua hasil panen para petani.
dimiliki
Kegiatan penjualan
keempat,menunda
beras
dan
gabah
di
Gapoktan Pojokkulon ada untuk menghilangkan
sitem
ijon
pada
petani di Desa Pojokkulon. Sistem ijon
merupakan
informal petani
yang dengan
bentuk
kredit
dilakukan
antara
tengkulak.Sistem
tersebut merugikan petani karena membebani petani dengan bunga yang tinggi. Sistem ijon dilakukan petani
dengan
tanaman
menggadaikan
pertanianya
kepada
tengkulak/ penebas sebelum hasil pertaniannya dipanen Fungsi
untuk
dana
sistem
yang
menunda
penjualan beras dan gabah, memiliki peralatan
yang
lengkap
untuk
mengolah gabah yang dibeli dari petani,
memiliki
gudang
untuk
menyimpan hasil panen. Faktor yang menghambat
yaitu
adanya
hasil
panen petani Desa Pojokkulon yang tidak
dapat
dibeli
semua
oleh
Gapoktan Pojokkulon.Hal tersebut karena keterbatasan sarana yang dimiliki
oleh
Gapoktan
Pojokkulon.Sarana
yang
terkait
yaitu,
lantai
jemur
sempitnya
gabah.Lantai jemur yang dimiliki Gapoktan Pojokkulon tidak begitu luas sehingga tidak dapat digunakan
jual
untuk menjemur seluruh gabah yang
beras dan gabah yaitu petani yang
dibeli dari petani desa.Selain itu
menjual panen mereka ke Gapoktan
kondisi gudang Gapoktan yang tidak
Pojokkulon dapat memperoleh uang
begitu besar, sehingga tidak dapat
penjualan
menyimpan
langsung, menjual
sistem
tersedianya
panen
tunda
mereka
dibandingan beras
mereka
bakul/tengkulak.Tengkulak/ bakul
biasanya
secara
Gapoktan
gabah
berlebihan dan penghambat lainnya
kepada
terlihat dari kurangnya tenaga untuk
atau
melakukan
atau dua
minggu kemudian. Faktor pendorong kegiatan
dan
dengan
pembayaran panen yang dibeli dari petani bisa seminggu
beras
Pojokkulon
mengelola. Kegiatan kelima Gapoktan Pojokkulon adalah menjual beras dengan harga murah.Menjual beras dengan harga murah bertujuan untuk
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 342
membantu
masyarakat
dalam
yang
bagus,
dukungan
dari
memenuhi kebutuhan pokok mereka,
pemerintah Desa Pojokkulon dan
terutama
lokasi
kebutuhan
Gapoktan
akan
Pojokkulon
beras.
memiliki
gudang
membuat
yang
pembelian
tidak
jauh
beras
lebih
fungsi terhadap rumah tangga petani
mudah. Selain itu, juga terdapat
salah satunya dengan adanya “beras
faktor yang menghambat kegiatan
murah”. Beras murah merupakan
yaitu ketika beras yang dimiliki
beras yang dijual oleh Gapoktan
Gapoktan Pojokkulon mulai menipis
Desa
Pojokkulon
murah.Gapoktan
dengan
harga
sedangkan harga beras yang semakin
menjual
beras
naik di pasaran.
dengan murah namun tetap dengan kualitas
yang
layak
untuk
dikonsumsi. Fungsi
Kegiatan keenam, membantu petani dengan menyewakan peralatan pertanian yang dibutuhkan ketika
Gapoktan
sebagai
musim taman hingga musim panen
penyedia beras murah bermanfaat
oleh petani di Desa Pojokkulon.Alat-
bagi petani dan masyarakat Desa
alat tersebut didapatkan Gapoktan
Pojokkulon lainnya, melalui program
Pojokkulon
beras murah tersebut petani bisa
diberikan oleh pemerintah khususnya
membeli beras dengan harga yang
dalam
lebih murah untuk konsumsi rumah
yang dimiliki tersebut terdiri dari
tangga mereka sendiri. Pada waktu
unit mesin dryer (alat pengering),
tertentu petani akan kehabisan stok
power thresher (mesin perontok
beras konsumsinya sedangkan harga
padi), combine (unit mesin panen),
beras mahal dipasaran oleh karena
paddy
itu beras murah dibutuhkan petani.
padi), alat pemisah beras dan gabah
Faktor pendorong kegiatan Gapoktan
dan timbangan digital.
Pojokkulon melalui menjual beras dengan
harga
murah
adalah
tersedianya beras yang dimiliki oleh Gapoktan Pojokkulon, kualitas beras
dari
bidang
huller
Fungsi Gapoktan
bantuan
yang
pertanian.Peralatan
(mesin
penggiling
dari
kegiatan
Pojokkulon
melalui
kegiatan penyewaan alat pertanian membantu
petani
yang
tidak
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 343
memiliki peralatan seperti mesin
Gapoktan di wilayah lain yang
pemanen dan penggiling padi.Faktor
kemudian dikumpulkan di Dinas
pendukung
Pertanian
kegiatan
Gapoktan
kemudian
mereka
Pojokkulon adalah adanya peralatan
membersihkan tikus secara bersama-
lengkap yang dimiliki Gapoktan
sama
mulai dari peralatan untuk proses
menyerang.
taman, panen hingga produksi hasil panen.
Selain
penghambat Pojokkulon kerusakan
itu,
ada
kegiatan
faktor
Gapoktan
yaitu apabila terjadi pada
peralatan
pertanian.Peralatan pertanian yang rusak tidak dapat dipinjam oleh petani.Peralatan pertanian yang rusak dikarenakan peralatan
oleh yang
penggunaan
tidak
hati-hati
sehingga peralatan penjadi rusak. Membasmi Gapoktan
Fungsi
hama
Gapoktan
tersebut
sebagai
penyelenggara pembasmian hama secara
bersama-sama
atau
berkelompok memberikan manfaat bagi petani yang sedang mengolah tanah pertanian. Pembasmian hama tersebut dapat mengurangi jumlah padi yang dimakan oleh tikus dan wereng, sehingga tidak berakibat kerugian besar pada petani di Desa Pojokkulon. Faktor pendukung dari
di
kegiatan pembasmian tikus tersebut
Pojokkulon
adalah
adanya
anggota-anggota
dilakukan oleh beberapa perwakilan
petani
yang
tolong-menolong
dari Poktan. Pembasmian dilakukan
membantu membasmi hama tikus
ketika pertengahan musim tanam
petani lainnya secara bersama-sama
sampai dengan musim panen, karena
dan memiliki senjata yang dimiliki
pada saat itu banyak sekali hama
untuk membunuh tikus. Sedangkan
yang menyerang terutama tikus yang
yang menjadi faktor penghambat
paling banyak menyerang tanaman di
adalah hama tikus yang terlalu
pertanian Desa Pojokkulon. Namun
banyak membuat petani kesusahan
terkadang
tikus
untuk memusnakan hama tersebut,
bersama-sama
sementara jarak sawah milik petani
dilakukan dengan
Desa
hama
dimana
pembasmian secara gabungan
dari
anggota
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 344
saling berdekatan sehingga tikus
menjalankan kegiatannya dilakukan
menyebar ke sawah yang lainnya.
secara bersama-sama/kolektif. Gapoktan
Simpulan
Pojokkulon
berhasil
Gapoktan yang merupakan kelembagaan
pertanian
yang
menjalankan
kelembagaannya.Keberhasilan yang diperoleh
Gapoktan
Pojokkulon
merupakan bagian dari program
diketahui dari penghargaan yang
pemerintah sudah dirancang sesuai
diperoleh
dengan
dimiliki.Gapoktan
keadaan
pertanian
di
melalui
prestasi
yang
Pojokkulon
Indonesia. Pembentukan Gapoktan
memiliki program serta kegiatan
juga harus sesuai dengan yang ada
yang
dalam peraturan menteri pertanian,
pertanian.Fungsi
apabila sudah sesui maka dapat
Pojokkulon yang pertama adalah
lembaga pertanian itu dapat disebut
menyediakan kredit untuk anggota
sebagai
petani
Pojokkulon
Gapoktan.Gapoktan merupakan
gabungan
menunjang
melalui
bidang
dari
Gapoktan
kegiatan
simpan
pinjam musiman dan simpan pinjam
dari beberapa kelompok tani yang
bulanan.Simpan
ada di Desa Pojokkulon yaitu dari
musiman
kelompok
Sambigelar,
musim tanam sedangkan simpan
kelompok tani Mengjangankuning,
pinjam musiman dilakukan kapanpun
kelompok
oleh
tani
tani
Pojokkulon
dan
pinjam
dilakukan
unit
usaha
musiman
pada
waktu
kecil.Melalui
kelompok tani Kampungturi. Segala
kegiatan kredit untuk anggota petani,
persoalan-persoalan yang muncul di
masyarakat
petani dapat dibicarakan di kantor
manfaat untuk biaya permodalan
Gapoktan.
kegiatan
tanam dan permodalan berdagang
tersebut terlihat bahwa Gapoktan
bagi unit usaha kecil. Faktor yang
Pojokkulon
mendukung
Memalui
merupakan
kegiatan
petani
mendapatkan
kegiatan
ini
adalah
yang dilakukan secara berkelompok
adanya
sehingga dapat dikatatakan sebagai
Gapoktan Pojokkulon, tidak ada
Collective Farming, karena dalam
agunan dan jarak kantor Gapoktan
modal
yang
dimiliki
yang dekat dengan rumah petani AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 345
yang akan meminjam. Faktor yang
membuat harga beras menjadi anjlok
menjadi penghambat adalah adanya
di pasaran.
peminjam
yang
mengembalikan Gapoktan kegiatan
tidak
segera
pinjaman
sehingga Gapoktan
Ketiga,
fungsi
Gapoktan
ke
Pojokkulon sebagai sistem menunda
membuat
penjualan beras juga memberikan
mengalami
kendala.
manfaat
kepada
petani
ketika
memasuki musim panen raya.Faktor
Program kegiatan Gapoktan
yang mendukung adalah adanya
Pojokkulon yang kedua, membantu
modal
memasarkan
Pojokkulon,
hasil
panen.
yang
dimiliki
Gapoktan
memiliki
peralatan
Memasarkan hasil panen dilakukan
pengolahan hasil pertanian yang
dengan kegiatan sistem penjualan
lengkap.Faktor yang menghambat
atau pembelian berupa gabah dan
adalah terbatasnya lantai jemur dan
beras,manfaat yang didapatkan oleh
gudang
petani
Pojokkulon
petani
tidak
mengalami
kerugian harga dan petani tidak terjebak sistem tengkulak. Sistem pembelian
dimiliki
serta
Gapoktan
jumlah
tenaga
pengelolah yang terbatas. Keempat, fungsi Gapoktan
tersebut
Pojokkulon sebagai kegiatan sistem
membuat petani mengalami kerugian
menjual beras dengan harga murah
sebab petani tidak mendapatkan uang
memberikan manfaat kepada petani
hasil panenya secara langsung.Faktor
dan masyarakat Desa Pojokkulon
yang mendukung adalah adanya
pada saat musim paceklik.Pada saat
modal
Gapoktan
musim paceklik stok beras petani
Pojokkulon untuk berlangsungnya
mulai menipis dan harga beras di
kegiatan, kualitas beras yang baik
pasaran
yang
Desa
yang menjadi pendukung adalah
Gapoktan
kualitas beras yang bagus sehingga
Pojokkulon dengan pihak-pihak lain
layak untuk dikonsumsi, dukungan
untuk mendistribusikan beras.Faktor
dari pemerintah desa.Faktor yang
yang menjadi penghambat adalah
menghambat yaitu apabila kondisi
ketika memasuki panen raya yang
beras menipis petani dan warga harus
yang
tengkulak
yang
dimiliki
dimiliki
Pojokkulon,
petani
kerjasama
melambung
naik.Faktor
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 346
membeli beras di luar Gapoktan
tikus di Desa Pojokkulon sangat
Pojokkulon.
banyak. Faktor yang mendukung
Kelima, kegiatan penyewaan peralatan
pertanian
adanya kegiatan ini adalah adanya
memberikan
tolong-menolong untuk membasmi
manfaat bagi petani ketika musim
hama dan faktor yang menghambat
tandur sampai dengan pemasaran,
yaitu jumlah hama yang terlalu
karena
banyak sehingga meskipun dibasmi
di
Gapoktan
Pojokkulon
tersedia alat untuk semua proses tersebut.
Petani
kebingungan
tidak
untuk
tidak bisa musna semua.
perlu mencari
Meskipun dalam kegiatankegiatan
Gapoktan
Pojokkulon
pinjaman ke tempat lain sebab
memberikan fungsi pada petani tapi
Gapoktan Pojokkulon menyediakan,
masih
dan peralatan yang dimiliki juga
mendorong
sangat lengkap dan terbaru. Faktor
sehingga
terdapat
faktor
yang
dan
menghambat
masih
menimbulkan
yang mendukung adalah adanya
persoalan-persoalan
bagi
peralatan lengkap sehingga petani
petani.Petani
bisa
persoalan-persoalan
meminjam
Pojokkulon.Adapun
di
Gapoktan
faktor
yang
bantuan
dari
dalam
mengatasi membutuhkan
lembaga
pertanian
menghambat yaitu apabila terjadi
sehingga persoalan
kerusakan pada peralatan ketika
dipahami oleh pemerintah. Gapoktan
musim-musim tanam.
sebagai
alat
mereka bisa
untuk
memenuhi
Keenam, kegiatan membasmi
kebutuhan petani agar memberikan
secara
oleh
solusi
setiap
Gapoktan Pojokkulon memberikan
adalah
melalui
manfaat bagi petani, dengan adanya
bentukan
pembasmian
berkelompok
masing-masing dari kegiatan tersebut
hama tikus yang menyerang dapat
yang menjadi jalan untuk memenuhi
berkurang.
kebutuhan petani.Kegiatan-kegiatan
hama
hama
berkelompok
hama
Apabila
tidak
pembasmian
dilakukan
persoalan-persoalan kegiatan-kegiatan Gapoktan.Sehingga
secara
Gapoktan juga menjadi budaya bagi
bersama-sama petani akan gagal
petani karna merupakan kebiasaan
panen. Hal itu dikarenakan jumlah
yang
dilakukan
secara
terus
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 347
menerus.Dengan
fungsi
Pembinaan Kelembagaan Petani
mengatasi
nomor273/Kpts/OT.160/4/2007.
persoalan-persoalan pertanian dapat
(http://perundangan.pertanian.go
dijalankan.
.id/admin/file/SK-273-07.pdf,
Gapoktan
begitu
untuk
diakses pada 15 Mei 2015)
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian
Gapoktan Pojokkulon (2014) Profil
Gabungan
Pertanian
(2014)eplaning. Diakses pada
Kelompok
tanggal 11 Mei 2015, dari
Tani Pojokkulon, Kecamatan
www.pertanian.go.id/eplanning/
Kesamben,
statis-8-
Kabupaten
Jombang. Jombang : Gapoktan Pojokkulon. Ikatan
Koentjaraningrat
Mahasiswa
Teknologi
Pertanian Indonesia(2014)Berita Teknologi
Pertanian.Diakses
pada tanggal 13 Maret 2015, dari http://www.imtpi.org/beritateknologi-pertanian/beritatekper Kementerian
Pertanian
(2007)Peraturan Pertanian
mekanismeperncnaan.html.
tentang
Menteri Pedoman
(2002)Pengantar
Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Renika Cipta. Pasandaran,
E.
N,
(2015)Reformasi Pengelolaan
Sutrisno. Kebijakan
Air
Dalam
Mendukung Ketahanan Pangan. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Pertanian. Bab IV nomer.7
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 348