Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM PROGRAM GABUNGAN KELOMPOK TANI DI DESA BINTANG MAS KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Oleh: SUPRIYANTO SITINJAK NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015 e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan bentuk partisipasi yang di lakukan oleh masyarakat Petani yang tergabung di dalamanggota kelompok tani di Desa Bintang Mas. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif dan mengunakamn tekhnik triangulasi dalam pengumpulan data. Penelitian ini juga menggunakan tekhnik purposive sampling dalam menentukan subjek peneliatian. Penelitian ini merujuk pada pendapat P.Siagian yang membagi Partisipasi dalm pembangunan menjadi dua hal yaitu Partisipasi secara aktif dan partisipasi secara pasif. Sikap apatis sebagian masyarakat yang ada di Desa Bintang Mas terhadap program yang di adakan oleh pemerintah melalui gapoktan tergambar dari ketidakpedulian masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang di laksanakan meskipun dalam pelaksanaanya tidak menjadi penghalang dari program-program tersebut yang di lakukan pemerintah melalui gapoktan. Sementara di sebagian yang lain juga di gambarkan bahwa sikap antusiasme anggota kelompok tani dalam berbagai program sebagi bentuk dari partisipasi masyarakat secara aktif. Kata-kata kunci: Partisipasi, kelompok tani, Program.
ABSTRACT This research aims to describe the form of participation by the farmer community which involved in the Farmers Group Asosiation in Bintang Mas Village. This research uses descriptive approach. In addition , this research uses a purposive sampling technique in determining the subject of research. The results of the research in the field shows that the entirecommunity in Bintang Mas village involved Gapoktan Program that is organized by the government the form of participation that has done by the community is devidad into categories that is actively participate (participating in various planning agricultural program have run, participat in economic development program of farming community, as well as in conduting evaluation program that have been done) and passively participate (represented by the active members in planning session the planned program was not executed, and did not participate in evaluating the program result that have been conducted). Keywords: Participation, farmer groups, Program.
1 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
A. PENDAHULUAN
dan jumlah angkatan kerja yang bekerja sekitar 2.095.705 jiwa, sekitar 60% nya
Sebagaimana
ketahui
bergerak di bidang pertanian baik pertanian
merupakan
tanaman pangan, perkebunan, dan kehutanan
sebuah Negara agraris, tidak mengherankan
(http://heromep.wordpress.com/2013/02/14/)
apabila dalam pelaksanaannya sebagai salah
,merupakan objek dari program kesejah-
satu
dalam
teraan yang di canangkan tiap periodenya
adalah
oleh pemerintah.
bersama,
bahwa
upaya
telah
kita
Indonesia
pemerintah
mensejahterakan berusahamewujudkan
di
masyarakat kesejahteraan
para
Sehingga dalam hal ini Salah satu
petani melalui berbagai macam program
bentuk nyata
yang di selenggarakan. Hal ini. Berdasarkan
pemerintah dalam pelaksanaan program
data badan pusat statistik (2011) angka
kesejahteraan
kemiskinan tercatat sebanyak 30,02 juta jiwa
program Gabungan kelompok tani atau
atau sekitar (12,49%), dan pada tahun 2012
biasa di sebut Gapoktan.
yang di upayakan oleh
masyarakat
ialah
melalui
jumlah kemiskinan tercatat sebesar 29,89
Secara umum dapat kami jelaskan
juta jiwa atau sekitar (12,36). angka tersebut
bahwa gabungan kelompok tani (Gapoktan)
berkurang sebesar 130 ribu jiwa atau sekitar
adalah
(0,13%) dari angka sebelumnya. namun
tergabung
meskipun
angka
meningkatkan sekala ekonomi dan efisiensi
kemiskinan di Indonesia masih tergolong
usaha. Gapoktan di bentuk atas dasar, (1)
sangat tinggi, karena masih berada di atas
kepentingan bersama antara anggota, (2)
10%(http://.bps.go.id/Angka ). Kemiskinan
berada pada kawasan usaha tani yang
di Indonesia, di akses pada 13 januari 2013).
menjadi tanggung jawab bersama diantara
Dari jumlah tersebut sebagian besar berada
anggota, (3) memiliki kader pengelola yang
di daerah pedesaan yang bekerja sebagai
berdedikasi untuk pergerakan petani, (4)
petani.
memiliki kader yang di terima oleh petani
demikian
tetap
saja
gabungan dan
kelompok bekerja
tani
sama
yang untuk
Dalam lingkup kedaerahan, demikian
lainnya, (5) memiliki kegiatan yang di
pula halnya yang ada di Kalimantan barat,
rasakan manfaatnya oleh sebagian besar
tidak dapat di pungkiri bahwa pertanian
anggotanya, (6) adanya dorongan atau
masih menjadi penggerak ekonomi daerah
manfaat dari tokoh masyarakat setempat.
ini dengan penduduk sekitar4,44 juta jiwa,
Membangun Gapoktan yang ideal di 2
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
perlukan dukungan sumber daya manusia
canangkan
yang berkualitas melalui pembinaan yang
pangan baik di tingkat lokal maupun
berkelanjutan.
dan
nasional secara umum. lebih khusus saya
pengembangan gapoktan yang kuat dan
melakukan penelitian di Desa Bintang mas
mandiri
langsung
yang memiliki jumlah penduduk kurang
menyelesaikan permasalahan para petani,
lebih sebanyak 1678 orang, terdiri dari 886
pembiayaan dan pemasaran. Berdasarkan
orang berjenis kelamin pria dan sisanya
peraturan
sebanyak
di
Proses
penumbuhan
harapkan
secara
mentri
no.273/KPTS-
sebagai
lumbung
penghasil
796 orang berjenis kelamin
/OT.160/4/2007 tentang pedoman pem-
wanita.
binaan kelembangaan petani, pembinaan
seluruhnya bermata pencaharian sebagai
kelembagaan
petani
petani
di
arahkan
pada
Dari
jumlah
yang
lebih
berjumlah
dari
jumlah
penduduk
sebanyak
peran serta petani, dan angota masyarakat
tersebut (monografi desa: 2014).
Gapoktan
kelem-
Namun dalam proses pelaksanaanya
bagaan ekonomi di pedesaan yang di
dari hasil temuan penelitian serta informasi
dalamnya terdapat kelompok-kelompok tani
yang di dapat, bahwa
yang di bina dan di berdayakan. Gapoktan
permasalahan yang justru tidak sesuai
sebagai aset kelembagaan dari kementrian
dengan harapan awal atau cita-cita di
pertanian di harapkan dapat di bina dan di
adakannya program Gapoktan ini, masalah
kawal selamanya oleh seluruh komponen
yang di maksud adalah adannya beberapa
masyarakat
pusat,
kelompok tani (poktan) yang sudah tidak
provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan
aktif dalam berbagai kegiatan yang di
agar
adakan oleh Gabungan kelompok tani
petani,
merupakan
hampir
kurang
penerapan sistem agrobisnis, peningkatan
pedesaan.
85%
tersebut
mulai
dari
dapat melayani seluruh kebutuhan
petani di pedesaan. Selanjutnya adapun yang menjadi
Hal
ini
telah terjadi
(Gapoktan)
.
di
terjadinnya
ketidakmerataan
karenakan pembagian
alasan saya memilih Desa Bintang mas di
bantuan oleh pemerintah dalam pelaksa-
Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu
naannya, misalnya bantuan dengan berbagai
raya sebagai tempat penelitian yaitu di latar
bentuk macam pendukung pertanian yang
belakangi atas dasar informasi awal yang di
semula
peroleh bahwa
Kabupaten Kubu Raya
kesejahteraan masyarakat justru tidak sesuai
merupakan salah satu kabupaten yang di
harapan, karena menurut beberapa orang
di
tujukan
untuk
pemerataan
3 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
penduduk masyarakat di desa tersebut
di khawatirkan akan menimbulkan konflik
program
ini hanya di nikmati beberapa
sosial baru masyarakat di desa tersebut atau
kalangan tertentu saja. seperti yang di
setidaknya efektifitas dari program yang
sampaikan oleh salah satu warga masyarakat
masih berjalan ini justru hanya akan
di sana yang mulannya tergabung dalam
menjadi program kebanggaan di tataran
kepengurusan gapoktan dan kini telah
pelaku kebijakan/pemerintah, namun pada
mengundurkan
kenyataanya tidak di rasakan manfaatnya
diri
mengatakan
bahwa
“…selama ini program gapoktan hanya di
secara
nikmati oleh kalangan tertentu saja, seperti
khususnya di desa Bintang mas tersebut.
ketua dari perkumpulan kelompok itu saja
Menurut
misalnya., sehingga mengakibatkan banyak
permasalahan karena adanya kesenjangan
pengurus dan beberapa anggota mengun-
antara harapan dan kenyataan yang terjadi di
durkan diri karena kecewa. adapun yang kini
masyarakat. dan sangat menarik untuk di
masih bertahan kemungkinan besar sudah
teliti
tidak aktif menjadi bagian dari kegiatan-
katakan
kegiatan yang di adakan oleh gapoktan
pembangunan di Indonesia terus di lakukan
tersebut…”. Apabila di lihat dari tujuan di
melalui berbagai program, namun sejauh ini
adakannya program gapoktan, maka ini
keberhasilannya belum
adalah permasalahan, karena tidak sesuai
investasi
dengan
adakannya
masyarakat. dengan demikian di perlukan
gapoktan adalah untuk mensejahterakan
pendekatan-pendekatan yang pelaksanaan-
masyarakat.
nya mengikutsertakan masyarakat.
harapan
bahwa
Yang menjadi
di
menyeluruh
saya
lebih
ini
di
masyarakat,
adalah
sebuah
lanjut.Sebagaimanayang
(Colleta
karena
dan
di
Kayam,1987:163)
sepadan dengan
kurangnya
partisipasi
kekhawatiran lain
tentunya hal ini justru akan menimbulkan berbagai permasalahan baru lainnya
yang
B. KAJIAN TEORI
akan menghambat tercapainya tujuan di adakannya program Gapoktan, yaitu untuk
Dalam penelitian ini penulis merujuk
tercapainya perkembangan dan pemerataan
pada pendapat P.siagian yang membagi
perekonomian masyarakat petani, karena
Partisipasi menjadi dua hal yaitu yang
rendahnya tingkat partisipasi para
pertama Partisipasi Aktif dan yang ke dua
petani
terhadap kegiatan yang di adakan. Selain itu,
partisipasi pasif. 4
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Bentuk partisipasi masyarakat yang di
a) Partisipasi aktif yang dapat terwujud
kemukakan oleh siagian merupakan bentuk
dalam berbagai bentuk: 1. Turut
memikirkan
dengan
nasib
memanfaatkan
sendiri lembaga-
partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang
sifatnya
lebih
pembangunan
di
partisipasi masyarakat secara aktif lebih
sebagai
saluran
aspirasinya.
nasioanal.
yaitu
lembaga social dan politik yang ada masyarakat
secara
umum
Bentuk
memungkinkan untuk terciptanya sebuah
2. Menunjukan
adanya
kesadaran
pembangunan nasioanal yang lebih baik.
bermasyarakat dan bernegara yang tinggi dengan tidak menyerahkan penentuan nasibnya kepada orang
C. METODE PENELITIAN
lain seperti kepada pemimpin dan tokoh masyarakat yang ada baik formal mupun non formal.
Jenis
penelitian
yang
digunakan
adalah penelitian Deskriptif, yang bertujuan
3. Kerelaan melakukan pengorbanan
untuk mengambarkan tentang partisipasi
mematuhi sebagai warga Negara
masyarakat yang ada di Desa Bintang Mas
yang
dalam
bertanggung
jawab
seperti
mengikuti
program
pelaksaan
membayar pajak secara jujur serta
kegiatan Gapoktan yang ada di Desa
kewajiban lainnya.
tersebut.
4. Ketaatan
kepada
Dalam
penelitian
ini
saya
peraturan
mengambarkan kondisi masyarakat petani
perundang-undangan yang berlaku
yang ada di Desa Bintang Mas dalam keikut
yang di tuntut oleh pembangunan
sertaanya menjalankan program pertanian
demi kepentingan bersama yang
yang di adakan oleh pemerintah berdasakan
lebih luas dan tinggi.
kondisi yang terjadi di lapangan. Moleong (2010:11) mengungkapkan
b) Partisipasi yang berbentuk pasif, Partisipasi
yang
berbentuk
bahwa “penelitian Deskriptif adalah untuk pasif
memberikan
gambaran
secara
rinci
berarti bahwa sikap prilaku dan tindakannya
mengenai suatu keadaan,gejala atau objek
masyarakat tidak melakukan hal-hal yang
tertentu pada saat penelitian di lakukan
dapat menghalangi kelancaran jalan roda
berdasarkan
pemerintahan nasional.
sebagaimana mestinya”.
fakta
yang
tampak
atau
5 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Menurut
Whitney
(Nazir,1989)
2.
Lokasi peneliatian
bahwa penelitian deskriptif adalah pencarian
Tempat penelitian dilakukan di Desa
fakta dan intepretasi yang tepat. Penelitian
Bintang
deskriptif
masalah-masalah
Kabupaten Kubu raya Kalimantan Barat.
dalam masyarakat, serta tata cara yang
Tempat ini di pilih karena sesuai dengan
berlaku dalam masyarakat serta situasi-
latar belakang yang telah di jelaskan bahwa
situasi tertentu, termasuk tentang hubungan
Kubu raya merupakan salah satu kabupaten
kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-
yang
pandangan, serta proses-proses yang sedang
pengembangan
swasembada
berlangsung dalam pengaruh dari suatu
khususnya
Kecamatan
fenomena.
Kabupaten Kubu Raya. Selain itu, Desa
mempelajari
mas,
memiliki
di
Kecamatan
potensi
Rasau
jaya
wilayah
dalam
usaha Rasau
tani Jaya
Bintang Mas merupakan wilayah yang 1.
belum pernah peneliti kenali secara khusus
Langkah-langkah Penelitian Ada dua langkah
yang penulis
terkait
dengan
kondisi
social,
gunakan dalam penelitian ini,yaitu
ekonomi,politik,geografis,Budaya dll, hal ini
a. Studi
dapat
Pustaka
(Library
Research),
penelitian yang dilakukan dengan cara mencari
teori
dan
informasi
menjaga
objektifitas
dari
hasil
penelitian yang di hasilkan.
yang
berhubungan dengan penelitian dan untuk memperoleh pembahasan yang relevan
3.
Subjek dan Objek Penelitian Penulis
menggunakan
teknik
guna untuk menunjang dan memperluas
purposive sampling, tekhnik ini ialah cara
pembahasan dalam penelitian ini. Dan
menentukan
selanjutnya barulah penulis melakukan
pertimbangan-pertimbangan
penelitian lapangan.
Pertimbangan tertentu ini misalnya orang
sumber
data
dengan tertentu.
b. Penelitian Lapangan (Field Research),
tersebut yang di anggap paling tahu tentang
penelitian dengan cara turun langsung
apa yang kita harapkan atau mungkin dia
kelapangan guna mencari data-data dan
sebagai
informasi untuk mendukung pembahasan
memudahkan
yang berkaitan dengan masalah-masalah
objek/situasi social yang di teliti.
penelitian.
penguasa
sehingga
peneliti
akan
menjelajahi
Dalam hal ini penulis memilih untuk menjadikan beberapa orang penenliti 6
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yang diangap paham dalam kegiatan dari
yang tergabung dalam gapoktan
program yang di adakan. Beberapa objek
beberapa
yang di jadikan penelitian seperti para
kelembagaan pemerintahan baik di
pengurus dari Gapoktan yang dalam hal ini
tingkat
di wakili oleh Bapak Nurkhoirudin selaku
kabupaten
sekretaris umum Gapoktan di Desa Bintang
b) Observasi,
aparatur
Desa
pengurus
maupun
di
Dinas
adalah
teknik
data
dengan
Mas, pengurus Poktan dari setiap kelompok
pengumpulan
terkecuali kelompok tani Asri dan kelompok
mengamati suatu masalah secara
tani Sumber Makmur,
masyarakat yang
langsung mengenai objek penelitian
masih aktif sebagai anggota dari kelompok
yang diteliti. Adapun yang menjadi
tani yang di wakili oleh Bapak Sukadi, serta
objek dalam pengamatan peneliti
beberapa masyarakat yang sudah tidak aktif
dalam
namun masih perlu di jadikan objek untuk
aktivitas
mendapatkan beberapa keterangan yang di
pengelolaan
butuhkan seperti sauadara Nuryanto dan
pengaruh adanya program gapoktan
Tuti’ah.
terhadap
hal
ini
ialah
kondisi
berbagai
masyarakat,
organisasi
masyarakat
serta
di
Desa
tersebut. 4.
Tekhnik Pengumpulan Data a) Wawancara,
adalah
percakapan
antara dua orang atau lebih dan
D. PEMBAHASAN
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. wawancara
Tujuan
dari
adalah
1. Pembentukan Gapoktan
untuk
Secara umum kondisi masyarakat
mendapatkan informasi dimana si
yang berada di Desa Bintang Mas Berprofesi
pewawa
ertanyaan-pertanyaan
sebagai petani. Dalam upaya meningkatkan
untuk dijawab oleh orang yang
efektifitas hasil pertanian yang berada di
diwawancarai.
desa
Dalam
hal
ini
tersebut,
di
adakannya
program
peneliti mewawancarai beberapa
pembentukan Gabungan Kelompok Tani
orang
objek
(Gapoktan) menjadi suatu hal yang penting.
penelitian seperti para pengurus
Melihat kondisi masyarakat yang pada
Gapoktan,anggota masyarakat tani
umumnya berprofesi sebagai petani, bukan
yang
menjadi
7 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadi hal sulit untuk di mewujudkannya
Untuk
kepengurusan
di
tingkat
Berawal dari kesadaran tersebut,
Gapoktan Sendiri saat Ini di ketuai oleh
Program Gapoktan di wilayah Desa Bintang
Bapak. Suyanto yang juga sebagai seorang
Mas sudah berjalan cukup lama, kami tidak
Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Rasau
mendapati kapan pertama kali program ini
Jaya, sedangkan untuk sekretaris Gapoktan
ada di Desa Bintang Mas, hanya saja
sendiri di jabat oleh Bapak Nurkhoiruddin.
efektifitas berjalannya program ini mulai berjalan di awal tahun 2010. Pada saat itu
2. Peran Penyuluh Pertanian
kepengurusan Gapoktan di Desa Bintang
Sesuai dengan keputusan pemerintah
Mas mulai di pegang oleh Bapak.suyanto
di bawah kementrian pertanian tahun 2010,
selaku ketua umum Gapoktan wilayah Desa
bahwa program Gapoktan bukan lagi berada
Bintang
di
Mas.
Seiring
berjalannya
bawah
naungan
Dinas
Pertanian,
waktu,kesibukan sebagai seorang PNS di
melainkan di tangani oleh Badan Penyuluh
daerah
membuat
Lapangan (BLP). Untuk itu peran dari
kepengurusan di kendalikan oleh Bapak
Penyuluh Pertanian Lapangan di tiap-tiap
Nurkhoirudin yang juga sebagai sekretaris
desa sangat di perlukan.
kota
kecamatan
Gapoktan Di Desa tersebut.
Desa Bintang
Kegiatan
pembangunan
pertanian
Mas memiliki sumber alam pertanian yang
tidak bisa di lepas dari peranan pemerintah
beraneka ragam, serta letaknya yang tidak
dalam
begitu jauh dari kota kecamatan membuat
bimbingan kepada masyarakat, salah satu
desa ini lebih mudah di jangkau dengan
upaya
berbagai program pemerintah tiap kali di
pendampingan
adakan. Untuk di Desa Bintang Mas sendiri
pertanian ialah melalui
Terdapat 1 buah Gapoktan yang terdiri dari
pertanian yang terdapat di desa. . melakukan
13 kelompok tani. masing-masing dari
pelatihan merupakan salah satu bentuk
kelompok tani tersebut terdiri dari 25 hingga
bimbingan dan bantuan pemerintah dalam
35 orang anggota kelompok tani. Di dalam
mewujudkan
struktur kepengurusannya, baik Gapoktan
keterampilan dan mampu mengusahakan
(Gabungan kelompok tani) maupun Poktan
peningkatan hasil pertanian.
(kelompok
tani)
memiliki
kepengurusan yang terkordinasi.
struktur
melakukan
pemrintah
pendampingan
di
serta
petani
dalam
meningkatkan
melakukan
bimbingan
dalam
para penyuluh
yang
penyuluhan pertanian untuk
serta
mempunyai
bertujuan
pengetahuan
dan 8
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
keterampilan serta merubah sikap dan
di hadapi oleh para petani.
prilaku petani beserta keluarganya dari tradisional menjadi dinamis rasional. Agar
3. Respon Petani Desa Bintang Mas
tujuan tersebut tercapai maka di lakukanlah
Terhadap program Gapoktan
berbagai macam pelatihan serta penyuluhan
Berbagai
pertanian untuk masyarakat petani.
Macam
program
pengembangan pertanian telah banyak di
Menurut Kartasapuetra (1994), peran
laksanakan oleh pemerintah. Salah satu
penyuluh memiliki tugas sebagai sumber
program harapan bagi masyarakat ialah
informasi utama yang memegang peranan
melalui
penting bagi para petani. Dalam melakukan
Gapoktan
tugasnya, secara umum penyuluh pertanian
sebagai salah satu upaya dalam rangka
memiliki tiga peranan penting ,yaitu:
mewujudkan
1. Berperan sebagai pendidik, memberikan
Kemunculan program Gapoktan ini di
pengetahuan atau cara-cara baru dalam
sambut hangat oleh masyarakat di Desa
kegiatan usaha tani, agar petani terarah
Bintang Mas. Harapan yang tinggi pun di
dalam melakukan kegiatan usaha taninya.
berikan oleh masyarakat, sebagaimana yang
2. Berperan
sebagai
adanya
pengadaan
(gagbungan
program
kelompok
kesejahteraan
para
tani)
petani.
pemimpin,
di ungkapkan oleh keluarga Bapak.selamet
membimbing dan memotivasi para petani
bahwa “adanya program ini di harapakan
agar
cara
mampu memperbaiki kesejahteraan para
timbul
petani,semoga berbagai kemudahan dalam
mereka
berpikir,cara
dapat
mengubah
kerjanya
agar
keterbukaan dan kemudian di terapkan
pemberian
tata cara bertani baru yang lebih berdaya
laksanakan, jika sebelumnya keluarga Bapak
guna dan berhasil guna. Sehingga dapat
Slamet
meningkatkan kesejahteraan dalam hidup
mendapatkan
petani.
kebutuhan
3. Berperan sebagi penasehat, yang dapat melayani
,
memberikan
bantuan
harus
semakin
bersusah pupuk
pertanian,
bisa
payah
dalam kini
di
untuk
memenuhi berbagai
kebutuhan pupuk bisa lebih mudah di dapat
petunjuk-
dan dengan harga yang relativ cukup
petunjuk dan membantu petani baik dalm
murah”. ini semua tidak terlepas dari peran
bentuk peragaan ataupun contoh-contoh
serta para pengurus dan anggota tani yang
dalam
tempat
telah berusaha untuk terus bias bekerja sama.
memecahkan segala permasalahan yang
Keterlibatan masyarakat yang tinggi
berusahatani
dan
9 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dalam keorganisasian kelompok tani juga
dapat di lihat dari setiap program-program
menjadi bukti bahwasannya masyarakat
Gapoktan yang di adakan , mulai dari
mersepon
musyawarah
positif
terhadap
program
perencanaan,
pelaksanaan,
Gapoktan Yang di adakan oleh pemerintah.
hingga pemanfaatan hasil pembangunan.
hal ini di sesuai apa yang di sampaikan oleh
Dari berbagai peran anggota dalam upaya
sekretaris Gapoktan di Desa Bintang Mas
mensukseskan
bernama Nurkhoiruddin yang mengatakan
Gapoktan ini tidak secara menyeluruh dari
bahwa sekitar 80% masyarakat di Desa
para anggota memiliki kontribusi yang sama,
Bintang
dalam
oleh karena itu kami membaginya menjadi 2
keanggotaan Kelompok tani di bawah
tipe partisipasi yang di lakukan oleh para
Gapoktan.
anggota masyarakat tani yang berada di
Mas
Dengan
telah
tergabung
program
dari
masyarakat
Desa Bintang Mas, yaitu partisipasi secara
dalam organisasi kelompok tani maka
aktif dan partisipasi secara pasif. Seperti
masyarakat tidak hanya sebagai petani yang
yang sudah di sampaikan di awal bahwa
menjalankan program pembangunan, tetapi
Gapoktan di Desa Bintang Mas telah di ikuti
juga
perencanaan,
lebih dari 80% para petani yang tergabung
pelaksanaan, dan juga menikammati hasil
dalam Kelompok Tani (poktan) dan terbagi
pembangunan tersebut. Hal ini tentunya
menjadi 13 kelompok tani yang masing-
memberikan
masing kelompok terdiri dari 25 hingga 35
ikut
keikutsertaan
kegiatan
dalam
tahap
dampak
positif
bagi
perkembangan pengetahuan dan wawasan
orang
petani.
masyarakat.
keikutsertaan
para
Dari
keseluruhan
anggota
masyarakat
kelompok tani yang tergabung di dalamnya 4. Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam
rangka
mensukseskan
program yang di susun oleh Gapoktan
kami
menjmabaginya
menjadi
2
tipe
partisipasi yang di lakukan oleh masyarakat di Desa Bintang Mas tersebut.
melalui Program Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP)
Sangat
di
perlukan
adanya
5. Partisipasi pasif
partisipasi masyarakat, sebab dalam program
Bahwa partisipasi berbentuk pasif di
ini yang di titik beratkan ialah usaha
sini yang saya maksud berarti adalah sikap
pemberdayaan
Bentuk
prilaku dan tindakan masyarakat tidak
partisipasi masyarakat di Desa Bintang Mas
melakukan hal-hal yang dapat menghalangi
masyarakat.
10 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kelancaran jalan roda pemerintahan nasional.
yang berperan secara aktif adalah sebagai
Yang artinya Meskipun dalam pelaksanaan
berikut:
berbagai program yang di adakan oleh
1) Turut memikirkan nasib sendiri dengan
pengurus Gapoktan di Desa Bintang Mas,
memanfaatkan lembaga-lembaga sosial
kelompok yang tergolong pasif ini tetap
dan politik yang ada di masyarakat
menjadi bagian dari keanggotaan kelompok,
sebagai saluran aspirasinya, dalam hal ini
hanya saja dalam berjalannya program
para
kegiatan yang di adakan, kelompok ini
tergabung di gapoktan telah mampu
cenderung lebih banyak menjadi kelompok
menyadari akan pentingnya sebuah peran
masyarakat yang tidak banyak berperan
kelembagaan
dengan
ada,
mengembangkan kesejahteraan petani.
misalnya dalam kehadiran pertemuan yang
Sehingga mereka turut berpartisipasi
di adakan mereka jarang sekali atau bahkan
secara aktif dalam pelaksanaannya.
program-program
yang
tidak pernah hadir sama sekali. namun
anggota
untuk
perkembangan
program
yang
dalam
2) Berusaha secara sewadaya sebagai bentuk kesadaran
berbagai
tani
organisasi
meskipun demikian mereka tidak berusaha menghalangi
masyarakat
diri
terhadap
kebutuhan
pertanian
yang
di
pembangunan pertanian yang sedang di
garapnya dengan cara berusaha sepenuh
upayakan. Hanya saja dalam berjalannya
hati untuk terus berupaya memikirkan
program yang di adakan kelompok ini tidak
berbagai
banyak melakuka kontribusi selayaknya
realisasikan
anggota yang memiliki kewajiban untuk
program Gapoktan. Hal ini Menunjukan
sama-sama membangun kesuksesan program
adanya kesadaran bermasyarakat dan
pertanian yang di selengarakan.
bernegara yang tinggi dengan tidak
kebutuhan
yang
bersama
dapat
sama
di
melalui
menyerahkan penentuan nasibnya kepada orang lain seperti kepada pemimpin dan
6. Partisipasi aktif Dari hasil pengamatan serta penelitian yang di lakukan, penulis beberapa
hal
yang
menyimpulkan
berkaitan
dengan
tokoh masyarakat yang ada baik formal mupun non formal. 3) Berperan
aktif
dalam
melakukan
masyarakat petani di Desa Bintang Mas
pembangunan bersama sebagai wujud
yang dapat di kategorikan sebagai anggota
dari
kesadaran
akan
pentingnya
kontribusi pembangunan yang bias di 11 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
wujudkan secara bersama-sama, semisal adalah
adanya
kesadaran
melakukan
iuran
Kerelaan
melakukan
dalam
kelembagaan
atau
pengorbanan
Beberapa bentuk partisipasi tersebut bersifat
umum
yang
pembangunan
secara
Namun
konsep
dari
mengacu multi ini
nasioanal. kita
basa
peran
aktif
mematuhi sebagai warga Negara yang
membayangkan
bertanggung jawab seperti membayar
masyarakat khususnya di Desa Bintang Mas
pajak
dalam Bentuk partisipasi masyarakat secara
secara
jujur
serta
berbagai
kewajiban lainnya.
bagaimana
pada
aktif yang lebih memungkinkan untuk
4) Adanya kesadaran hukum akan sebuah kepentingan terhadap peran/amanah yang
terciptanya sebuah pembangunan nasioanal yang lebih baik.
di emban dalam menjalankan peran di dalam
organisasi,termasuk
organisasi
berbentuk Gapoktan. Misalnya Ketaatan
E. PENUTUP
kepada peraturan perundang-undangan yang
berlaku
yang
di
tuntut
oleh
a) Kesimpulan
pembangunan demi kepentingan bersama yang lebih luas dan tinggi. 5) Turut
serta
Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat dari lapangan, maka penulis mendapat
dalam
melakukukan
bebgerapa kesimpulan mengenai Partisipasi
pengawasan terhadap program yang di
Msayarakat
laksanakan.
semua
terhadap
program
melakukan
Bintang
Mas
masyarakat pengawasan pengurus
karena peduli
tidak dalam
terhadap
kinerja
yang
ada
para
anggota
kelompok
Gapoktan
Kecamatan
Tani
Di
Desa
Rasau
Jaya
Kabupaten Kubu raya.
di
Dengan
keikutsertaan
masyarakat
Gapoktan,.sebagaimana yang di lakukan
dalam organisasi kelompok tani maka
oleh Bapak.Selamet, walaupun beliau
masyarakat tidak hanya sebagai petani yang
hanya sebagai anggota dari salah satu
menjalankan program
kelompok tani, namun ternyata beliau
1.
Adanya program pengembangan hasil
merupakan orang yang aktif di dalam
pertanian semacam Gapoktan ini telah
mengingatkan, mengawasi atau bahkan
melahirkan sebuah harapan baru bagi
mengkritisi
para petani khususnya di Desa Bintang
kinerja
para
Gapoktan.
pengurus
Mas.
Program
Pembangunan
ini 12
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadi begitu penting mengingat akan
pertanian
kebutuhan petani yang ada di Desa
pemerintah, salah satunya melalui upaya
dalam
kebutuhan
optimalisasi peran penyuluh pertanian di
program
masyarakat. Hal ini cukup efektif dalam
pengembangan usaha tani ini, para
perjalannanya, namun produktifitas dari
petani bukan hanya sebagai objek dari
hasil pertanian yang di capai belum
kebijakan pembangunan yang di buat
mencapai tingkat kepuasan sebagaimana
oleh pemerintah secara sepihak, namun
yang di harapakan.
memenuhi
pertaniannya.
Dalam
hal
para petani di harapkan mampu turut andil
dalam
berpartisipasi
3.
dalam
di
lakukan
oleh
Membangi masyarakat petani kedalam dua tipe anggota kelompok tani dalam
berbagai tahapan, berbagai tahapan yang
perannya,yaitu
di
berpartisipasi secara aktif dan petani
maksud
seperti
pada
tahapan
perencanaan, pelaksanaan, dan juga menikammati hasil
2.
pun
dari pertanian
anggota
yang
yang berpartisipasi secara pasif. 4.
Berbagai macam peranan partisipasi
tersebut. Hal ini tentunya memberikan
petani yang dapat di lakukan dalam
dampak positif bagi
perkembangan
upaya mengembangkan usaha pertanian
pengetahuan dan wawasan masyarakat
melalui Gapoktan di antaranya adalah
yang tidak hanya menerima berbagai
melalui Partisipasi peran petani pada
program-program namun tidak efektif.
berbagai tahapan organisasi tani yang
Dengan adanya program ini tentunya
ada di dalam Gapoktan. Peranan petani
akan lebih menuntut petani lebih banyak
dalam partisipasi terhadap program
terlibat sesuai dengan kebutuhan dalam
pertanian yang di maksud antara lain
memajukan pertaniannya.
seperti peranan pada tahap merancang
Dalam upaya membangun kesuksesan
ide-ide
dalam program Gabungan Kelompok
kebutuhan bersama pada sebuah rapat
Tani (Gapoktan) di desa bintang mas
pertemuan,
tidak bisa terlepas dari partisipasi
dalam
keikutsertaan para petani yang ada di
kebersamaan
desa tersebut. Berbagai macam bentuk
tumbuh
kegiatan program pertanian yang di
membantu satu dengan yang lain,
tujukan
partispiasi
sebagai
sarana
pembinaan
yang
di
salurkan
partisipasi
membantu antara
kebersamaan
sebagai
masyarakat meningkatkan
petani
hingga
saling
bantu-
masyarakat
dalam 13
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menghidupkan
organisasi,
intensif serta mampu di hadiri oleh
hingga partisipasi masyarakat dalam
semua pihak yang berkepentingan di
mengikuti berbagai
dalamnya sehingga memudahkan baik
pelatihan
kegiatan
program-program
peningkatan
kapasitas
pengurus
pengelolaan pertanian.
anggota
dalam
menjalankan organisasi. 2.
Di perlukan adanya inovasi khusus yang di lakukan pemerintah melalui program
b) Saran Bagian sebagai
maupun
ahir dari tulisan ini, saya
penulis
ingin
penyuluhan pertanian
menyampaikan
membantu
dalam rangka
peningkatan
produktifitas
beberapa saran dengan harapan agar saran
hasil pertanian, sehingga setiap hasil
ini dapat bermanfaat menjadi masukan
yang di peroleh tidak hanya sekedar
kepada seluruh pihak yang berkepentingan
untuk
terhadap
keluarga sehari-hari.
program
atau
terlibat
dalam
memenuhi
kebutuhan
hidup
Inovasi yang di
program pembangunan khususnya pertanian
maksud adalah meningkatkan kreatifitas
di berbagai daerah. berikut beberapa saran
penyuluh yang ada di desa melalui
yang dapat saya kemukakan dalam tulisan
berbagai
ini:
implementasikan
1.
Adanya
keterbukaan
penyampaian
ilmu
yang
mampu
terhadap
di
sistem
pertanian yang di lakukan oleh para
dalam memberikan keterangan terhadap
petani.
pengelolaan sebuah organisasi seperti
kretaif dan terus berinovasi sehingga
Gapoktan menjadi suatu keharusan bagi
tujuan dari program yang di buat oleh
setiap pengurus yang ada di dalamnya.
pemerintah
Keterbukaan
sebagaimana yang di inginkan.
dalam
memberikan
kejelasan kepada anggota kelompok tani
3.
Penyuluh
harus
berjalan
senantiasa
secara
efektif
Meminimalisir kesenjangan sosial yang
dapat memberikan rasa keadilan serta
terjadi
menumbuhkan rasa percaya yang dapat
melalui kebijakan pemerintah dalam
berpengaruh terhadap tingkat partisipasi
mengelola bantuan yang di berikan
anggota masyarakat tani. Oleh karena
kepada.hendaknya
itu, komunikasi dalam sebuah organisasi
bantuan di utamakan kepada anggota
melalui
kelompok
forum-forum
musyawarah
sebisa mungkin dapat di lakukan secara
di
lingkungan
tani
untuk
yang
masyarakat
pemberian
benar-benar
memerlukan dan di sesuakan dengan 14
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kebijakan yang di sepakati. Adanya kesenjangan
dalam
tingkat
Almutahar Hasan. 2013. Pembangunan Masyarakat. Pontianak: STAIN PONTIANAK PRESS
kesejahteraan di masyarakat dan di barengi
dengan
bantuan
yang
sistem sama
pembagian rata
dapat
memperlihatkan tingkat strata sosial ysehingga
dapat
memicu
adanya
kecemburuan antar anggota kelompok tani. 4.
Beratha, I, Nyoman. 1982. Desa Masyarakat Dan Pembangunan
Menumbuhkkan semangat berwirausaha
Deddy,T. 2009. Partisipasi Masyarakat dalam Manajemen Perkotaan.Jakarta Daryanto,S. 1997.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Afollo. Ismail,M. 2011. One Day No Rice, DepokKoentjaranigrat. 2002. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Liberty
tani dalam setiap diri anggota menjadi harapan dapat
yang sangat penting. Selain meningkatkan
perekonomian
setiap anggota, usaha tani pun mampu untuk
Moleong, J Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
menumbuhkan
Mosher, 1987. Menggerakan dan Membangun Pertanian, Yasguna. Jakarta
semangat
partisipasi bagi setiap anggota dengan berbagai target pencapaian penghasilan. Sehingga dalam hal ini pencapaian yang di harapkan bukan sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.
F. DAFTAR PUSTAKA Buku-buku: Adisasmita&Raharjo.2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arkanuddin , 2011. Perubahan Sosial Masyarakat Berpindah. Pontianak: Universitas Tanjungpura
Nawawi,H. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nazir,M. 1998. Metode Penelitian. Bandung : Balai Aksara Sugiyono. 2011. Metode Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Penelitian
Usman, Sunyoto. 2008. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gaya Media Sugiyono. 2007.Metode Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Penelitian
Sunyoto,U. 1998.Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 15
SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sosiodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sjaifudin,H. 2002.Inovasi Partisipasi dan Governance.Jakarta: Ghalia Indonesia Soetrisno,L. 2001.Menuju Masyarakat Partisipatif.Yogyakarta: Kanisius Sugiyono. 2009. Memahami Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Penelitian
Syukri,M.2010.Pengantar Pendidikan.Pontianak:STAIN Press
Internet: Rino,K. 2013. Pendidikan di Kabupaten Kubu Raya Masih Lemah. Diakses tanggal 6 april,2014 dari: http://rri.co.id/index.php/berita/52209/jarikalbar-pendidikan-di-kabupaten-kubu-rayamasih-lemah-/ 8 april, 2014 dari http://irwansuryana.blogspot.com/2007/11/mengapaorang-tua harus-terlibat-dalam-pendidikananak/Nadra,y. yuningtyas. Pemberdayaan masyarakat petani dalam meningkatkan hasil panen melalui program Gapoktan(Gabungan Kelompok Tani) di kecamatan Mayoudan http://nadrayunia.blogspot.com akses:24 juni 2014 05.20
16 SUPRIYANTO SITINJAK, NIM. E11110004 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN