Penyusunan Pelayanan Angkutan Bandara Tedy Murtejo ST, MT Focus Group Disscussion 8 Juni 2016
outline DASAR HUKUM TATA GUNA LAHAN JABODETABEK POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN BANDARA RUTE ANGKUTAN BANDARA EKSISTING STANDAR PELAYANAN MINIMAL RENCANA PENGEMBANGAN KESIMPULAN
Landasan 1. UU NO. 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN Hukum 2. UU NO. 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN
3. UU NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGANUU NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN 4. UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN 5. PP 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN 6. PM 172 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk Transportasi JABODETABEK 7. KM 35 Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum
TATA GUNA LAHAN JABODETABEK
Sumber: Paparan Yayat Supriatna, 2016
Inventarisasi Pelayanan Angkutan Pemadu Moda 1. Jalan Raya : (DAMRI)
NO TRAYEK
TARIF
1
KEMAYORAN
Rp.40.000
2
BLOK M
Rp.40.000
3
RAWAMANGUN
Rp.40.000
4
GAMBIR
Rp.40.000
5
BEKASI BARAT
Rp.45.000
6
BEKASI TIMUR
Rp.45.000
7 8
BEKASI ROYAL CLASS HARAPAN INDAH
Rp.60.000 Rp.45.000
9
BOGOR
Rp.55.000
10
BOGOR (ROYAL CLASS)
Rp.75.000
11
KP. RAMBUTAN
Rp.40.000
12
PS MINGGU
Rp.40.000
13
Rp.40.000
15
TG PRIOK SERANG (CILEGON) MANGGA DUA
16
CIKARANG
Rp.50.000
17
LB BULUS
Rp.40.000
18
PURWAKARTA
Rp.65.000
14
Rp.60.000 Rp.40.000
ROUTE YANG DILALUI KEMAYORAN - PRJ-TOL ANCOL - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA TERMINAL BLOK M - JL. JEND. SUDIRMAN - SEMANGGI - TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENGBANDARA SOEKARNO-HATTA TERMINAL RAWAMANGUN - ARION - TOL TANJUNG PRIUK -TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA STASIUN GAMBIR - PRJ - TOL TANJUNG PRIUK - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA TERMINAL KAYU RINGIN - TOL BEKASI BARAT - TOL CIKAMPEK - TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA GRAND CENTRE BEKASI - TOL BEKASI TIMUR - TOL CIKAMPEK - TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA TERMINAL KAYU RINGIN - TOL BEKASI BARAT - TOL CIKAMPEK - TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA PSR MODERN HARAPAN INDAH - PULO GADUNG - TOL CEMPAKA PUTIH - TOL TANJUNG PRIUK - TOL SEDAYTMO TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA BOTANI SQUARE BOGOR - TOL JAGORAWI -TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA BOTANI SQUARE BOGOR - TOL JAGORAWI -TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA TERMINAL KP.RAMBUTAN-DUKUH-TOL JAGORAWI-TOL DALAM KOTA-TOL CENGKARENG- BANDARA SOEKARNO HATTA TERMINAL PASAR MINGGU - KALIBATA - PANCORAN - TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOLCENGKARENG BANDARA SOEKARNO-HATTA TERMINAL TJ.PRIOK-PRJ - TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOLCENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA KANTOR DISHUB KOTA CILEGON - TOL JAKARTA-MERAK - TOL KEMBANGAN - TOL KAPUK -TOL CENGKARENG BANDARA SOEKARNO-HATTA MANGGA2 SQUARE-TOL ANCOL-TOL SEDYATMO-TOL CENGKARENG- BANDARA SOEKARNO HATTA JABABEKA 2 CIKARANG - TOL CIKAMPEK - TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA TERMINAL LEBAK BULUS - JL. ARTERI PONDOK INDAH - SLIPI - TOL DALAM KOTA - Tol SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO HATTA POOL. PURWAKARTA - SADANG - KOPO - TOL CIKAMPEK -TOL DALAM KOTA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG BANDARA SOEKARNO-HATTA
JUMLAH BUS 20 15 15 20 5 5 5 5 16 5 16 12 5 6 2 6 10 2
NO TRAYEK
TARIF
18 PURWAKARTA
Rp.65.000
ROUTE YANG DILALUI JUMLAH BUS POOL. PURWAKARTA - SADANG - KOPO - TOL CIKAMPEK -TOL DALAM KOTA NA - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA
19 PRAMUKA CITY
Rp.40.000
GREEN PRAMUKA CITY - RAWASARI - TOL TANJUNG PRIUK -TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA
NA
20 CIBINONG
Rp.55.000
CIBINONG CITY MALL - CITEUREUP - TOL JAGORAWI -TOL DALAM KOTA TOL SEDYATMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA
NA
21 KARAWANG
Rp.65.000
TERMINAL KLARI-TOL KARAWANG TIMUR-TOL JAKARTA CIKAMPEK-TOL DALAM KOTA-TOL CENGKARENG-BANDARA SOEKARNO HATTA
NA
22 KARAWACI
Rp.50.000
KARAWACI - KARANG TENGAH - LINGKAR LUAR BARAT- TOL SEDYATMO TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO HATTA
NA
23 PULO GEBANG
Rp.40.000
TERMINAL PULO GEBANG - PULO GADUNG - TOL CEMPAKA PUTIH - TOL TANJUNG PRIUK - TOL SEDAYTMO - TOL CENGKARENG - BANDARA SOEKARNO-HATTA
NA
24 SERPONG
Rp.40.000
WTC SERPONG - ALAM SUTERA - TOL KEMBANGAN - TOL SEDYATMO - TOL CENGKARANG - BANDARA SOEKARNO - HATTA
NA
25 HALIM BOGOR
Rp.40.000
BOTANI SQUARE BOGOR - TOL JAGORAWI - TOL HALIM - BANDARA HALIM PERDANA KUSUMA JAKARTA
NA
Jalan Raya Operator PO. Agra Mas Berangkat dari PGC (Pusat Grosir Cililitan – Bandara SOETTA) Rp. 35.000 dengan bus besar yang beroperasi dari pukul 03:00 – 20:00 (dari PGC)
Operator PO. Sinar Jaya Langgeng Makmur Berangkat dari Cileungsi – Bandara SOETTA dengan Tarif Rp. 50.000 dengan bus besar yang beroperasi dari pukul 02:30 – 22:00 ( dari Cileungsi) Operator PO. Hiba Utama Berangkat dari Terminal Depok – Bandara Soekarno Hatta Rp. 60.000,Beroperasi mulai Pukul 02.00 WIB s/d 21.00 WIB (Berangkat Tiap 1 Jam dari Depok)
Potensi Penumpang Bandara Daerah Asal keberangkatan angkutan pemadu moda dapat dibedakan atas:
1. Terminal Angkutan umum seperti : • Terminal Rawamangun
Terminal Kampung Rambutan Terminal BLOK M Terminal Tanjung Priok Terminal Lebak Bulus Terminal Cikarang Terminal Klari (Karawang) Terminal Cileungsi Kab.Bogor
• Terminal Pasar Minggu • Terminal Cililitan (Pusat Grosir Cililitan) • Terminal Pulogebang • Terminal Kayu Ringin Bekasi • Terminal Depok • Terminal Bubulak
2. Pusat Kawasan Komersial seperti Mall yang terhubung dengan Hotel, Apartment dan condotel, seperti :
Grand Center Bekasi Pasar Modern Harapan Indah, kota Bekasi Botani Square kota Bogor Mangga2 Square JABABEKA 2 Cikarang Green Pramuka City Cibinong City Mall WTC Serpong Rancamaya ciawi
3. Stasiun Kereta Api, seperti, Stasiun Gambir.
Moda Pelayanan Angkutan Kereta Api Bandara
Sumber : Masterplan Transportasi JABODETABEK
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Merupakan pedoman dalam pelaksanaan Pelayanan Angkutan Bandara kepada pengguna jasa.
SPM Angkutan
SPM ANGKUTAN BANDARA
Pemadu Moda JENIS PELAYANAN
MUTU PELAYANAN
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Bandara INDIKATOR SPM ANGKUTAN PEMANDU MODA
MUTU PELAYANAN
NILAI, UKURAN, JUMLAH
Standar Pelayanan Minimal Angkutan Bandara KEAMANAN
KESELAMATAN
SPM ANGKUTAN BANDARA
KENYAMANAN JENIS PELAYANAN
Sesuai dengan UU 22/2009 Ps. 141
KETERJANGKAUAN KESETARAAN KETERATURAN
Standard Pelayanan Minimum (SPM) Software
Harapan
Gap Persepsi
SPM
Kepuasan Pengguna
Hardware
Source: Journal of Public Transportation, Vol. 10, 2007
Ratna Yunita
15
KONSEP INTEGRASI ANGKUTAN BANDARA 16
INTEGRASI ANGKUTAN BANDARA DENGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL PERKOTAAN
INTEGRASI FISIK
INTEGRASI JADWAL
INTEGRASI PEMBAYARAN
KEBIJAKAN INTEGRASI
INTEGRASI DENGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL PERKOTAAN •
•
•
Integrasi fisik, yang memungkinkan penumpang berpindah intra dan /atau antar moda transportasi lainnya secara mudah; Integrasi jadwal, berupa kesuaian jadwal kedatangan dan keberangkatan angkutan umum yang terinformasi dengan baik, serta memungkinkan berkurangnya waktu tunggu penumpang pada saat berpindah intra dan/ atau antar moda transportasi; Integrasi pembayaran, yaitu pembayaran dengan menggunakan smartcard, yang memungkinkan satu kartu untuk beberapa jenis layanan.
JARINGAN ANGKUTAN MASSAL 2020
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NO.
Sumber : Kemenhub , 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RENCANA JARINGAN 17 TRAYEK UTAMA NO. RUTE TRAYEK TRAYEK B.01 KOTA TENGERANG – ANCOL B.02 BSD – BANK INDONESIA B.03 CILEDUK – DUKUH ATAS B.04 CILEDUK RAYA – CELILITAN B.05 BSD – BANK INDONESIA B.06 BSD – LEBAK BULUS B.07 CIPUTAT – DUKUH ATAS B.08 DEPOK – MANGGARAI B.09 DEPOK – DUKUH ATAS B.10 DEPOK – CAWANG B.11 BOGOR – CELILITAN B.12 CIBUBUR – DUKUH ATAS B.13 BEKASI – SETU B.14 BEKASI – KAMPUNG MELAYU B.15 PULOGADUNG – BEKASI B.16 PULOGADUNG – TELUK PUCUNG B.17 PULOGADUNG – HARAPAN INDAH
RENCANA JARINGAN 10 TRAYEK PENGUMPAN NO. RUTE TRAYEK TRAYEK P.01 TELUK NAGA – PLUIT P.02 BSD – CIPUTAT P.03 PARUNG – CIPUTAT P.04 BLOK M – CINERE P.05 BLOK M – DEPOK BARU P.06 JATI ASIH – CIBUBUR P.07 JATI ASIH – CILEUNGSI P.08 PINANGRANTI – BEKASI P.09 BEKASI – MUSTIKASARI P.10 BEKASI – TELUKPUCUNG
KM 41 27.3 16.8 18.3 27.3 17.1 19.9 26.9 27.9 23.2 40.5 27.3 13.6 19.2 17.9 16.5 8.5
KM 15.9 12 9 12.3 22.4 15 16 18.2 16 5.5
19
FASILITAS INTEGRASI MODA 2020
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NO.
Sumber : Kemenhub , 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RENCANA JARINGAN 17 TRAYEK UTAMA NO. RUTE TRAYEK TRAYEK B.01 KOTA TENGERANG – ANCOL B.02 BSD – BANK INDONESIA B.03 CILEDUK – DUKUH ATAS B.04 CILEDUK RAYA – CELILITAN B.05 BSD – BANK INDONESIA B.06 BSD – LEBAK BULUS B.07 CIPUTAT – DUKUH ATAS B.08 DEPOK – MANGGARAI B.09 DEPOK – DUKUH ATAS B.10 DEPOK – CAWANG B.11 BOGOR – CELILITAN B.12 CIBUBUR – DUKUH ATAS B.13 BEKASI – SETU B.14 BEKASI – KAMPUNG MELAYU B.15 PULOGADUNG – BEKASI B.16 PULOGADUNG – TELUK PUCUNG B.17 PULOGADUNG – HARAPAN INDAH
RENCANA JARINGAN 10 TRAYEK PENGUMPAN NO. RUTE TRAYEK TRAYEK P.01 TELUK NAGA – PLUIT P.02 BSD – CIPUTAT P.03 PARUNG – CIPUTAT P.04 BLOK M – CINERE P.05 BLOK M – DEPOK BARU P.06 JATI ASIH – CIBUBUR P.07 JATI ASIH – CILEUNGSI P.08 PINANGRANTI – BEKASI P.09 BEKASI – MUSTIKASARI P.10 BEKASI – TELUKPUCUNG
KM 41 27.3 16.8 18.3 27.3 17.1 19.9 26.9 27.9 23.2 40.5 27.3 13.6 19.2 17.9 16.5 8.5
KM 15.9 12 9 12.3 22.4 15 16 18.2 16 5.5
20
METODOLOGI
Penyusunan Pelayanan Angkutan Bandara 28 Rute Pemadu Moda (4 Operator ) E X I S T I N G
Evaluasi Rute Existing yang ada Survey dan Analisa Pengembangan Rute Pemadu Moda Penetuan Potensi Lokasi Penumpang Baru & Kebutuhan Angkutan Pemadu Moda tiap Rute (Persyaratan SPM) Penetapan Rute Pelayanan Angkutan Bandara
Next Step
Persyaratan Bagi Operator
Pengembangan Rute Pemadu Moda Rute 1: SOETTA – Sentra Kuningan JW Marriott Hotel Manhattan Hotel Park Lane Jakarta Hotel Grand Melia Jakarta
Rute 2: SOETTA – Semanggi Hotel Mulia Jakarta Riz Carlton Hotel Crowne Plaza
Rute 3: SOETTA – Dukuh Atas Intercontinental Mid Plaza Sahid Jaya Jakarta Le Meridien Hotel Four Seasons Hotel Hotel Shangri-La Jakarta
Rute 4: SOETTA – HI Grand Hyatt Jakarta Hotel Kempinski Jakarta Hotel Sari Pan Pacific Hotel Milenium
Rute 5: SOETTA – HI Hotel Borobudur Hotel Arya Duta Tugu Tani Hotel Alila
22
Perhitungan Jumlah Kebutuhan Angkutan Pemadu Moda
Supply N= RTT/H Ket: N
: Jumlah Armada Angkutan
RTT : Round Trip Time (Min)
Demand N : T otal Perjalanan/Kapasitas
Dalam hal ini perlu dilakukan : • Survei T otal Perjalanan • Load Factor Kendaraan
Headway : (Min)
23
INTEGRASI JARINGAN ANGKUTAN MASSAL DAN FASILITAS PERPINDAHAN MODA TAHUN 2020 (Sumber : Kemenhub, 2013) N O. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
RENCANA JARINGAN 17 TRAYEK UTAMA NO. TRAYE RUTE TRAYEK KM K B.01 KOTA TENGERANG – 41 B.02 ANCOL 27.3 B.03 BSD – BANK INDONESIA 16.8 B.04 CILEDUK – DUKUH ATAS 18.3 B.05 CILEDUK RAYA – CELILITAN 27.3 B.06 BSD – BANK INDONESIA 17.1 B.07 BSD – LEBAK BULUS 19.9 B.08 CIPUTAT – DUKUH ATAS 26.9 B.09 DEPOK – MANGGARAI 27.9 B.10 DEPOK – DUKUH ATAS 23.2 B.11 DEPOK – CAWANG 40.5 B.12 BOGOR – CELILITAN 27.3 B.13 CIBUBUR – DUKUH ATAS 13.6 B.14 BEKASI – SETU 19.2 B.15 BEKASI – KAMPUNG 17.9 B.16 MELAYU 16.5 B.17 PULOGADUNG – BEKASI 8.5 PULOGADUNG – TELUK PUCUNG PULOGADUNG – HARAPAN INDAH
RENCANA JARINGAN 10 TRAYEK PENGUMPAN NO. N TRAYE RUTE TRAYEK KM O. K 1 P.01 TELUK NAGA – PLUIT 15.9 2 P.02 BSD – CIPUTAT 12 3 P.03 PARUNG – CIPUTAT 9 4 P.04 BLOK M – CINERE 12.3 5 P.05 BLOK M – DEPOK BARU 22.4 6 P.06 JATI ASIH – CIBUBUR 15 7 P.07 JATI ASIH – CILEUNGSI 16 8 P.08 PINANGRANTI – BEKASI 18.2 9 P.09 BEKASI – MUSTIKASARI 16 10 P.10 BEKASI – TELUKPUCUNG 5.5
26
Kesimpulan • Penyusunan Pelayanan Angkutan Bandara di JABODETABEK sangat perlu disusun segera dan mendesak, guna memberikan kemudahan dan pelayanan bagi penumpang bandara yang semakin menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun
UU NO. 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN Pasal 3 ayat (2) : Penyelenggaraan jalan umum diarahkan untuk pembangunan jaringan jalan dalam rangka memperkokoh kesatuan wilayah nasional sehingga menjangkau daerah terpencil. Pasal 4 ayat (4) : Dalam usaha mewujudkan pelayanan jasa distribusi yang seimbang, penyelenggara jalan umum wajib memperhatikan bahwa jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan. Pasal 6 ayat (2) : Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan.
32
UU NO. 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN
Pasal 2 : Perkeretaapian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem transportasi nasional diselenggarakan berdasarkan : a. Asas manfaat; b. Asas keadilan; c. Asas keseimbangan; d. Asas kepentingan umum; e. Asas keterpaduan; f. Asas kemandirian; g. Asas transparansi; h. Asas akuntabilitas; dan i. Asas berkelanjutan.
33
UU NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN
Pasal 10 ayat (6) huruf b : Pasal 2 : Penerbangan diselenggarakan berdasarkan asas: a. manfaat; b. usaha bersama dan kekeluargaan; c. adil dan merata; d. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan; e. kepentingan umum; f. keterpaduan; g. tegaknya hukum; h. kemandirian; i. keterbukaan dan anti monopoli; j. berwawasan lingkungan hidup; k. kedaulatan negara; l. kebangsaan; dan m. kenusantaraan.
Pembinaan Penerbangan dilakukan dengan memperhatikan seluruh aspek kehidupan masyarakat dan diarahkan untuk: meningkatkan penyelenggaraan kegiatan angkutan udara, kebandarudaraan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan sebagai bagian dari keseluruhan moda transportasi secara terpadu dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
34
UU NO 22/2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Pasal 2 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan memperhatikan: a. asas transparan; b. asas akuntabel; c. asas berkelanjutan; d. asas partisipatif; e. asas bermanfaat; f. asas efisien dan efektif; g. asas seimbang; h. asas terpadu; dan i. asas mandiri.
Pasal 3 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan tujuan: a. terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa; b. terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa; dan c. terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.
35
UU NO 22/2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Pasal 14 (1) Untuk mewujudkan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang terpadu dilakukan pengembangan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk menghubungkan semua wilayah di daratan. (2) Pengembangan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 144 Jaringan trayek dan kebutuhan Kendaraan Bermotor Umum disusun berdasarkan: a. tata ruang wilayah; b. tingkat permintaan jasa angkutan; c. kemampuan penyediaan jasa angkutan; d. ketersediaan jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; e. kesesuaian dengan kelas jalan; f. keterpaduan intramoda angkutan; dan g. keterpaduan antarmoda angkutan.
36
KETERPADUAN SISTEM TRANSPORTASI UNDANG-UNDANG TRANSPORTASI • • • •
UU NO.33/2004 TENTANG JALAN UU NO.22/2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN UU NO.23/2008 PERKERETAAPIAN UU NO.1/2009 TENTANG PENERBANGAN
TATARAN TRANSPORTASI MODA TRANSPORTASI
1. TATARAN TRANSPORTASI NASIONAL (TATRANAS) 2. TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH (TATRAWIL)
TERPADU
3. TATARAN TRANSPORTASI LOKAL (TATRALOK)
BLUE PRINT TRANSPORTASI: 1.
JALAN;
2.
PERKERETAAPIAN;
3.
PELAYARAN;
4.
PENERBANGAN.
37 KELEMBAGAAN