PENYELIDIKAN TINDAK PIDANA PENIPUAN DENGAN CARA HIPNOTIS DI POLRESTA PADANG (Studi : Di Polresta Padang) Syandi Firman Perdana1, Syamsur Tasir1, Uning Pratimaratri1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
ABSTRAK
Developments in science and technology influence on people's lives , which can provide positive and negative impacts . One of which is the negative impact of fraud by using hypnosis . Issues raised in this paper are : ( 1 ) How to investigators in investigating criminal fraud with hypnosis in Champaign Police ? and ( 2 ) What are the constraints investigators in investigating criminal fraud by means of hypnosis in Champaign Police ? This study used socio-juridical approach . Data used include primary data and secondary data , the data collected by the study of documents and interviews . The data were analyzed qualitatively . From research conducted concluded : Ways investigation of fraud cases with hypnotic intensified with the Padang Police ranks , reporting arrests , and investigations . Obstacles encountered include: where , many victims do not report , many victims do not know the perpetrators , witnesses in general are victims themselves , difficulty in obtaining evidence of tool - lat the case hypnotic , hypnotic villain,groups. Keywords : How , Investigations , Hypnosis , fraud
merupakan
Pendahuluan Perkembangan dan
teknologi
terhadap
ilmu
memberikan
kehidupan
memberikan
pengetahuan
dampak
pengaruh
masyarakat
yang
positif
dan
negatif.Semakin meratanya pembangunan, lancarnya
jalur
tranportasi,
hingga
kemudahan dalam melakukan komunikasi
suatu
perkembangan
dampak
ilmu
positif
dari
pengetahuan
dan
teknologi tersebut. Di sisi lain meningkatnya kejahatan
tidak
dipungkiri
merupakan
dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Dalam
kehidupan
sehari-hari
anggota masyarakat saling berhubungan 1
antara satu dengan yang lainya sebab
dikenakan hukuman yang sesuai dengan
masing-masing orang saling mempunyai
perbuatan yang di langgarnya.Di Indonesia
kepentingan
segala pelanggaran dan kejahatan diatur oleh
jiwa
raga,
harta
benda,
kemerdekaan diri dan kehormatan.
hukum pidana dan dimuat dalam Kitab
Adakalanya kepentingan masyarakat
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
itu bersama, karenanya diperlakukan kerja
Orang yang melakukan perbuatan
sama, namun kepentingan itu bisa saja
yang
bertentangan sehingga diperlukan peraturan-
(menyerahkan
peraturan yang membatasi hak-hak dan
terdapat unsur-unsur objektif yang meliputi
kewajiban
perbuatan (menggerakkan), yang berhutang,
masing-masing
agar
jangan
saling berbenturan. Setiap
dan
orang
akan
lebih
ditujukan
pada
orang
lain
benda dan barang. Itu
menghapus
piutang),
dan
cara
melakukan perbuatan menggerakkan dengan
mengutamakan dan membela kepentiganya
memakai
atau kebutuhanya sendiri lebih dulu daripada
muslihat, memakai martabat palsu, dan
kepentingan
akan
memakai rangkaian kebohongan. Unsur-
menyebabkan kekacauan dalam peraturan-
unsur subjektif yang meliputi maksud untuk
peraturan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
orang
yang
lain,
ada,
baik
yang
di
agama,
nama
palsu,
memakai
kesusilahan, adat istiadat atau hukum positif
dan maksud melawan hukum.
yang berlaku di negara hukum Republik
Pasal-pasal penipuan antara lain :
Indonesia.
a. Pasal 378
Ketertiban dan keamanan dalam masyarakat akan terpelihara bila mana tiap-
tipu
Perbuatan : 1.
Melakukan akal dan tipu muslihat atau
tiap anggota masyarakat mentaati peraturan-
perkataan-perkataan
peraturan atau norma-norma yang ada dalam
membujuk orang lain atau perbuatan
masyarakat itu. Peraturan-peraturan ini di
curang.
keluarkan dalam suatu badan yang disebut pemerintah.Walaupun
peraturan-peraturan
ini telah dikeluarkan masih ada saja orang yang
melanggar
2.
peraturan-
bohong
atau
Memakai nama palsu atau keadaan palsu.
3.
Menggerakkan memberikan
orang suatu
barang
untuk atau
peraturan.Terhadap orang ini sudah tentu 2
memberi
4.
hutang
atau
menghapus
piutang.
secara melawan hukum.
Melakukan akal dan tipu muslihat atau
Antara pelanggaran dan kejahatan terdapat
perkataan-perkataan
perbedaan sebagai berikut:
bohong
atau
membujuk orang lain atau perbuatan
terhadap undang-undang.
orang
lain
secara
melawan
b. Kejahatan
lebih
berat
hukumanya
daripada pelanggaran.
Pasal 379
c. Pembuktian kejahatan lebih rumit jika di bandingkan dengan pelanggaran.
Perbuatan :
d. Percobaan melakukan dapat di hukum
Melakukan akal dan tipu muslihat atau
dengan hukumanya di kurangi 1/3 dari
perkataan-perkataan
hukuman pokok, sedangkan percobaan
bohong
atau
membujuk orang lain atau perbuatan
melakukan pelanggaran tidak dihukum.
curang.
3.
pelanggaran
atau
Hukuman penjara selama-lamanya 4 tahun.
2.
merupakan
terhadap hukum sedangkan pelanggaran
Hukuman :
1.
a. Kejahatan
curang menguntungkan diri sendiri
hukum.
b.
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Kejahatan
atau
tindak
pidana
Memakai nama palsu atau keadaan
merupakan suatu gejala sosial yang sudah
palsu.
tua usianya dan berkembang sesuai dengan
Menggerakkan memberikan memberi
orang suatu
hutang
untuk
barang
atau
perkembangan zaman dan pertumbuhan
atau
penduduk.Hal
menghapus
perkembangan
ini
juga
sosial
terjadi
karena
masyarakat
itu
piutang.
sendiri,karena kejahatan erat hubunganya
c. Pasal 379 a
dengan budaya dalam masyarakat.Akan
1. Perbuatan membeli .
tetapi bukan menjadi sebagian dari hasil
2. Benda-benda yang dibeli
budaya masyarakat itu, ini berarti semakin
3. Dijadikan sebagai mata pencarian atau
modern suatu bangsa, maka semakin modern
kebiasaan.
pula kejahatan itu dalam bentuk, sifat dan
Melakukan akal dan tipu muslihat atau
perkataan-perkataan
bohong
cara pelaksanaanya.
atau
membujuk orang lain atau perbuatan curang
Salah satu dari kejahatan tersebut yang
sangat
banyak
terjadi
dalam 3
masyarakat pada saat sekarang ini adalah
memanfatkan hipnotis sebagai sarana untuk
hipnotis.Secara
pengertian
melakukan tindak pidana. Pada saat itu
hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang
seseorang memasuki alam bawah sadar
mempelajari
terhadap
mereka karena pengaruh hipnotis, pada saat
Hipnotis
pelaku tindak pidana hipnotis ini melakukan
disebut”hypnosis”atau”hypnos”, nama dewa
penipuan pada korbanya dengan meminta
tidur mitologi Yunani kuno.
apa yang tindak pidana yang diinginkanya
sederhana,
pengaruh
pikiran
sugesti
manusia.
Setiap orang mempunyai prespektif yang berbeda tentang hipnotis.Oleh karena
pada
orang
tersebut,
seperti
meminta
perhiasan dan uang.
itu, begitu banyak pengertian hipnotis yang muncul.Ada yang berpendapat bahwa teknik
Perumusan Masalah
hipnotis adalah sebuah teknik jahat melalui alam bawah sadar, teknik hipnotis adalah sebuah teknik menyembukan melalui alam bawah sadar, ada juga yang berpendapat
Dari urain di atas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
bawah teknik hipnotis adalah sebuah teknik yang tidak berbahaya dimana teknik ini bisa merubah hidup orang yang mengunakannya. Pengertian hipnosis sebenarnya adalah ilmu
1. Bagaimana cara penyelidik dalam menyelidiki tindak pidana penipuan dengan hipnotis di Polresta Padang?
yang mempelajari pikiran alam bawah sadar dengan kata lain hipnosis adalah ilmunya sedangkan hipnotis adalah sebutan orang untuk
melakukan
hipnosis.
Namun
2. Apa
kendala-kendala
penyelidik
dalam menyelidiki tindak pidana penipuan dengan cara hipnotis di
kebanyakan orang indonesia dengan kata Polresta Padang?
hipnotis. Manfaat hipnotis dan fungsi hipnotis tergantung
pada
setiap
individu
yang
Tujuan Penelitian Sebagaimana yang telah penulis
melakukan hipnotis, karena hipnotis sendiri erat
kaitanya
dengan
alam
bawah
uraikan dalam penulisan rumusan masalah
sadar.Sehingah ada sebagian orang yang 4
di atas, maka yang menjadi tujuan dalam
Barat Padang. Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
penulisan skiripsi ini adalah:
Teknik 1. Untuk mengungkap cara penyelidik dalam kasus hipnotis di Polresta
Pengumpulan
menggunakan
alat
Data,
pengumpulan
penulis data
sebagai berikut: Teknik pengumpulan data dengan cara
Padang.
melakukan wawancara secara terarah dan 2. Untuk mengetahui kendala-kendala penyelidik mengungkap
dan
upaya
kasus
dalam penipuan
sistematis, yang dilakukan dalam bentuk wawancara semi terstruktur yaitu melakukan wawancara
disamping
pedoman hipnotis di Polresta Padang .
jawaban
Dalam penulisan skiripsi ini penulis jenis
penilitian
tertulis,
juga
mengajukan pertanyaan lepas sesuai dengan
Metode Penelitian
mengunakan
wawancara
menggunakan
yuridis
yang
diberikan
oleh
responden.Penyelidik. Studi Dokumen, Penulis mengambil data
sosiologis yaitu suatu metode penelitian
dan
bahan
yang
berkaitan
dengan
dengan melakukan penelitian di Polresta
permasalahan
yang
di
Berupa
Padang
dukumen-dukumen.
.Sumatra
Barat
Padang.Dalam
penulisan yang penulis lakukan, penulis
Analisis
mengunakan data
menganalisis data primer dan data sekunder
atau materi penelitian
data
ini
teliti.
dilakukan
untuk
sebagai berikut:
dengan menggunakan metode kualitatif
Data primeradalah data yang berkaitan
dengan mengelompokkan data menurut
dengan objek penelitian yang diperoleh
aspek-aspek yang diteliti dan selanjutnya
langsung
cara
diambil suatu kesimpulan yang relevan atau
mewawancarai inforrment, yaitu Penyelidik
berhubungan dengan permasalahan dalam
Polresta Padang (AIPTU. I Made Syafari
skripsi ini.
Udayana . Kasubnit Opsnal)
Hasil penelitian dan pembahasan
di
lapangan
dengan
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor Kepolisian Polresta Sumatra
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dan disertai wawancara dengan 5
AIPTU I Made Syafari Udayana, mengenai bagaimana penyelidik dalam menyelidiki
1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
tindak pidana penipuan dengan cara hipnotis
2. Menegakan hukum
di wilayah hukum polresta padang
3. Memberikan
maka
penulis menjelaskan sebagai berikut :
pengayoman
Kepolisian
masyarakat.
sebagai
negara
alat
Rebuplik
negara
indonesia
penegak
perlindungan, dan
pelanan
kepada
hukum
Kepolisian Republik Indonesia memiliki
pelindung ,pengayom serta pembimbing
kewenangan untuk melakukan penyidikan
massarakat.
Pihak
adalah
tindak pidana ,guna membuat terang suatu
merupakan
salah
yang
perkara dan menemukan pelakunya. Sebagai
kepolisian satu
pihak
mempunyai peranan yang sangat penting
pengembangan
dalam upaya untuk menangulangi kejahatan
tuntut
yang terjadi di suatu daerah.Di samoing itu
secara profesional. Dalam proses penyidikan
aadalah polisi merupakan aparat penegak
sudah tentudi mulai dengan adanya laporan
hukum di sebuah negara.Oleh sebab
itu,
dan atau pengaduan yang di buat secara
polisi mempunyai peranan yang sangat
formal oleh pejabat yang berwewenag yang
penting
di ataur dalam undang-undang dan dibuat
dalam
upaya
penangulanganan
kejahatan. dalam
beberapa
dapat
tugas penyidikan polri di meningatkan
kemampuan
dalam bentuk tertulis yang disebut dengan Undang-Undang.
Di
Laporan polisi untuk terlaksananya dan
samping itu, di dalam Undang-Undang
tuntasnya proses penyidikan cepat sampai di
tersebut juga di rumuskan perihal peranan
temukanya siapa pelaku kejahatan tersebut,
yang ideal. Secara berurut peranan yang
yang mana Laporan polisi dibuat harus
ideal dan yang diharuskan adalah yang
memenuhi kriteria-kriteria, seperti harus
terdapat dalam Undang-Undang Nomor 2
adanya pelapor atau korban dan saksi saksi.
Tahun 2002 Pasal 13 dan 14 Tentang
Adanya laporan polisi yang di laporkan oleh
Ketentuan–ketentuan
korban
Pokok
Kepolisian
tentang perkara tindak pidana
Negara yaitu sebagai berikut:
tersebut yang di laporkan oleh korban.
Tugas Pokok Kepolisian Negara yaitu
Tindak pidana hipnotis ini di kaitkan dengan
sebagai berikut:
tindak pidana penipuan karena tindak pidana hipnotis ini tidak di atur di dalam KUHP, 6
namun mempunyai unsur-unsur yang sama
3. Penipuan Dalam jual beli menurut pasal
dengan tindak pidana penipuan yang di atur
379a
yang
berbunyi:Barang
siapa
dalam BAB XXV Pasal 378 sampai dengan
menjadikan sebagai mata pencariaan
Pasal 395 KUHP yang merupahklan salah
atau kebiasaan unruk membeli benda-
satu tindak pidana atau kejahatan terhadap
benda dengan maksud supaya tanpa
harta benda .
pemabayaran
1. Penipuan pokok, menurut pasal 378
kekuasanaya
seluruhnya,memastikan terhadap
KUHP penipuan adalah barang siapa
tanpa
dengan maksud menguntungkan diri
memastikan
sendiri atau orang lain secara melawan
benda-benda itu, untuk diri sendiri
hukum , dengan memakai nama palsu
maupun orang lain di ancam pidana
atau martabat palsu , maupun dengan
penjara paling lama 4 tahun.
tipu
muslihat,
atau
rangkain
pembayaran
benda-benda
Kendala-kendala
seluruhnya
kekuasaanya
penyelidik
,
terhadap
dalam
kebohongan, mengerakkan orang lain
menyelidiki Tindak Pidana Penipuan dengan
untuk
cara Hipnotis Di Polresta Padang.
menyerahkan
barang
sesuatu
kepadanya atau supaya memberi hutang
Kendala- kendala yang di hadapi penyelidik
maupun mengapuskan piutang diancam
dalam menyelidiki tindak pidana penipuan
karena penipuan dengan pidana penjara
dengan cara hipnotis di polresta padang.
paling lama empat tahun .
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan
2. Penipuan ringan telah di rumuskan
dan disertai wawancara dengan AIPTU I
dalam pasal 379 KUHP yang berbunyi:
Made
Perbuatan ringan telah di rumuskan
kendala-kendala
dalam pasal 378 jika benda yang
menyelidiki tindak pidana penipuan dengan
diserahkan itu bukan ternak dan harga
cara hipnotis di wilayah hukum polresta
dari benda, hutang atau piutang itu tdak
padang maka penulis menjelaskan sebagai
lebih dari Rp.250,00 dikenai sebagai
berikut :
penipuan ringan,dengan pidana penjara
Syafari Udayana, mengenai apa penyelidik
dalam
Kemampuan Polisi dalam melakuan
paling lama tiga bulan atau denda paling
penangulungan
banyak Rp. 900,00.
kejahatan baik bersifat konvensioal maupun bersifat
transnasional
terhadap
crime
berbagai
sangat
di 7
harapkan masyarakat ksususnya penipuan
meningkatkan
dengan cara hipnotis ini penegakan hukum
hipnotis ini Polisi melakukan beberapa
dilakukan
tindakan, yaitu:
dengan
pendayagunaan
penanganan
kejahatan
kemampuan berubah penegakan hukum
1. Upaya pre-emtif adalah suatu upaya
dilakukan oleh orang-orang yang betul ahli
permulaan yang dilakukan oleh Poresta
di bidangnya dan punya pengalaman praktek
Padang dalam menanggulangi tindak
berkaitan dengan bidang yang di tanganinya.
pidana penipuan dengan cara hipnotis
Polisi
seperti
yang di harapkan masyarakat
penyuluhan
hukum
tentunya mampu melakukan perlindungan
bertujuan
dan penegakan hukum secara tegas dan
kesadaraan hukum dalam masyarakat.
profersional. Kejahatan di jalanan kini
2. Upaya preentif atau pencegahan ini di
makin
beragam jika selama ini penjahat
mengunakan
kekerasan
atau
untuk
yang
meningkatkan
lakukan oleh Polresta padang melalui
dengan
peningkatkan
intensitas
memanfaatkan kelengahan orang, dalam
peningkatkan
beberapa tahun sekarang ini muncul modus
untuk memberikan informasi bahwa
yang cukup unik yaitu hipnotis. Cara ini
terjadinya
memang tergolong ampuh. Hanya dengan
dengan cara hipnotis tersebut.
partisipasi
tindak
dan
masyarakat
pidana
penipuan
menepuk bahu korban atau menatap tajam
3. Upaya refresif atau tindakan pihak
mata sikorbanya. Kejahatan dengan modus
kepolisian melalukan upaya paksa yakni
hipnotis, bukan isapan jempol, namun nyata
sebagai berikut:
terjadi di sekitar kita.Pelaku, dalam sekejap
a. Penangkapan
bisa membuat korbanya, menuruti semua
b. Penahanan
kemauanya.Korbanya sebagian besar adalah
c. Pengeledahan
wanita.Dalam sekejap korban tanpa sadar
d. Penyitaan
menuruti semua kemauan pelaku.Biasanya
Simpulan
pelaku meminta korban menyerahkan semua
1. Cara
penyelidik
dalam
menyelidiki
barang-barang berharga, seperti perhiasaan
tindak pidana penipuan dengan hipnotis
dan uang korban.
di wilayah hukum
Bentuk
–bentuk
upaya
Penangulangan
hipnotis di wilayah hukum Polresta padang
Polresta Padang
adalah adanya laporan yang di laporkan oleh
korban dan Setelah laporan di 8
terimah dan di
adakan BAP
dan
penyelidik mendatangi tempat kejadian perkara (TKP)
dan melakukan olah
tempat kejadian perkara (TKP), etelah itu dilakukan penyelidikan oleh polisi dengan adanya penyelidikan yang di atur dan strategi oleh polisi dan baru di lakukan
2.
penyidikan
dengan
Bambang Suggono. 1996. Metode Penelitian Hukum,PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta Dianata Eka Putra,2010, Rahasia Menangkal kejahatan Hipnotis, Titik Media Moeljatno, 1980, Asas-asas Hukum Pidana, PT. Bulan Bintang, Jakarta
mengumpulkan barang bukti dan saksi -
Moelyatno. 1993, Asas-asas Hukum Pidana. RIneka Cipta, Jakarta
saksi yang ada.
P.A.F.
Kendala penyelidik dalam menyelidiki
Lamintang, 1984, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, CV. Sinar Baru, Bandung
tindak pidana penipuan dengan cara hipnotis di wilayah hukum polresta padang adalah banyaknya korban tidak kenal dengan si pelaku, terus saksi pada umumnya dalam kasus hipnotis tersebut adalah korban itu sendiri dan sulitnya untuk mendapatkan alat bukti tersbebut di dalam kasus hipnotis ini.
Daftar pustaka
R. Soesilo,1984, Pokok-pokok Hukum Pidana Peraturan Umum dan Delikdelik Khusus, Politea, Bogor SoerjonoSoekanto, 1986,pengantar penelitian hukum,UI-Press, Jakarta Sudrajat Bassa, 1984, Tindak-tindak Pidana Tertentu, Remaja Jaya CV, Bandung Taufik Adi Susilo, 2010, Tiga hari mahir Hipnotis, Starbooks, Jogjakarta Topo Santoso, 2008, Krimonologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Wirjano Prodjodikoro, 1986, Asas-asas Hukum Pidana Indonesia,PT. Eresco, Bandung
9
10
10