UPAYA PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI KALANGAN REMAJA (Studi di Polresta Padang)
ARTIKEL
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum mperoleh Gelar Sarjana Hj
Oleh:
RUDI RISMANTO PUTERA 0910012111287
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
Reg. No.1/HI/02/VI-2015
1
2
NARCOTICS ABUSE PREVENTION EFFORTS AMONG ADOLESCENTS (Studies in Padang Police). Rudi Rismanto Putera1, Uning Pratrimaratri1, Rianda Seprasia2 Department of Legal Studies, Faculty of Law, University of Bung Hatta 2 Advocates & Legal Consultants Office Ardyan, Rianda Seprasia & Parctners Email:
[email protected] 1
Abstract Involving drug abuse among teenagers in the city of Padang is constantly increasing. The narcotics crime prevention efforts not only by means of repressive law enforcement, and also with non-penal preventive efforts. Formulation of the problem which the author adopted are: (1) How is the response to drug abuse among adolescents? (2) What are the obstacles in the fight against drug abuse among teenagers? (3) How can the efforts to overcome obstacles to the implementation of drug abuse prevention efforts among young people? The research used socio legal approach. Data sources used include the source of primary data and secondary data. Data collection techniques are interviews and examining documents. Data were analyzed qualitatively. From the research, it can be concluded (1) Police efforts in the prevention of drug abuse among teenagers in the city of Padang not only in the form of action, but it is also the most important effort done is prevention or preventive. (2) Constraints faced by police officers is the number of members less, the leaking of information when going on a raid, people's fears, as well as the limitations of transport (3) Efforts are being made to overcome these constraints, the police must work in a professional manner and cooperate with the others, such as BNN Padang. Keywords: Poverty, Abuse, Narcotic, Youth. kesadaran,
Latar Belakang Pada
Pasal
1
ayat
(1)
hilang
rasa,
menghilangkan rasa nyeri dan dapat
Undang-undang Nomor 35 Tahun
menimbulkan
2009 tentang Narkotika (selanjutnya
Narkotika diperlukan oleh manusia
disebut
Narkotika)
untuk pengobatan sehingga untuk
dinyatakan bahwa Narkotika adalah
memenuhi kebutuhan dalam bidang
zat atau obat yang berasal dari
pengobatan
tanaman atau bukan tanaman baik
diperlukan suatu produksi narkotika
jenis
yang terus menerus untuk para
dengan
sintetis
UU
maupun
semi
ketergantungan.
dan
ilmiah
sintetisnya yang dapat menyebabkan
penderita
penurunan
narkotika banyak disalah gunakan
atau
perubahan 1
tersebut.
studi
Kenyataanya
oleh
orang
tanpa
akibatnya.
memikirkan
Berbicara
dalam
terapi
dan
tujuan
tentang
pengembangan ilmu pengetahuan
narkotika dan penyalahgunaan tidak
serta mempunyai potensi ringan
akan
dan
pernah
berhenti
sepanjang
kehidupan, karena narkotika dapat
mengakibatkan
ketergantungan.
merusak generasi penerus bangsa
Tindak kejahatan narkotika
dalam suatu negara. Salah satunya
saat ini tidak lagi dilakukan secara
remaja
sembunyi-sembunyi,
sebagai
dipersiapkan
generasi sebagai
yang
tetapi
sudah
subjek
kerap kali dilakukan secara terang-
dan
terangan dilakukan oleh pemakai dan
pemegang kendali masa depan suatu
pengedar dalam menjalankan operasi
negara, tidak terkecuali di Indonesia.
pengedaran
1. Narkotika
adalah
Banyaknya fakta yang disajikan para
dapat
penyaji berita, baik melalui media
pelaksana
pembangunan
golongan
narkotika
yang
digunakan
I
hanya
untuk
tujuan
cetak
narkotika
maupun
tersebut.
melalui
media
pengembangan ilmu pengetahuan
elektronik
serta
dan tidak digunakan dalam terapi,
merebak
kemana-mana
serta mempunyai potensi sangat
memandang siapapun dan narkotika
tinggi
telah
mengakibatkan
ketergantungan.
banyak
digunakan
terakhir
tanpa
dipergunakan
oleh
masa depan bangsa.
narkotika yang berkhasiat untuk
pilihan
telah
remaja yang merupakan generasi
2. Narkotika golongan II adalah
pengobatan
narkotika
dan
Kejahatan
sebagai
narkotika
merupakan bentuk tingkah laku yang
dapat
bertentangan
dengan
moral
digunakan dalam terapi dan/atau
kemanusian (immoral), merugikan
untuk tujuan pengembangan ilmu
masyarakat, sifatnya asosial dan
pengetahuan
serta
melanggar hukum serta undang-
potensi
tinggi
mempunyai yang
undang
mengakibatkan ketergantungan.
narkotika
pidana.
Penyalahgunaan
merupakan
realita
3. Narkotika golongan III adalah
kejahatan yang ditemui di dalam
narkotika yang berkhasiat untuk
masyarakat. Secara nasional pada
pengobatan, banyak digunakan
saat
2
ini
peredaran
gelap
dan
penyalahgunaan obat-obat
narkotika,
berbahaya
serta
Indonesia
yang
terlanjur
makin
mengkonsumsi narkoba hingga saat
Penyalahgunaan
ini mencapai 4 juta jiwa. Sedangkan
narkotika telah menyentuh semua
Sumbar berada di posisi 21 di
lampisan umur dari orang tua hingga
Indonesia
remaja, hal ini terjadi dikarenakan
penyalahgunaan
banyaknya
penyebab
jumlah yang terdata sekitar 63.873
terjadinya penyalahgunaan narkotika.
orang. Jumlah tersebut jauh lebih
Narkotika juga dijadikan komoditi
tinggi karena para pecandu/korban
ekonomi tersendiri oleh kalangan
penyalahgunaan
pengedar yang ingin mendapatkan
populasinya
tersembunyi.
Setiap
keuntungan
harinya
Indonesia
orang
mengkhawatirkan.
faktor
dengan
menjalankan
bisnis peredaran narkotika.
dalam
di
jumlah
korban
narkoba,
dengan
narkoba
15
ini
meninggal dunia karena narkoba.
Kota-kota besar kerap kali
Begitulah data yang disampaikan
menjadi sasaran empuk bagi para
oleh
pengedar narkotika misalnya saja
Sedangkan
Kota Jakarta dan Kota Palembang
narkoba dapat dilihat dari berita
yang kini menjadi kota yang paling
online yang diterbitkan oleh harian
konsumtif
singgalang.co.id
untuk
narkotika
ini.
harian
online
pertumbuhan
Padang. pecandu
memberitakan
Medan, Bandung, dan Bali juga
bahwa selama tahun 2012 hingga
berhasil
5
minggu pertama Maret 2013, sudah
besar peredaran narkotika terbanyak
369 pecandu narkotika melaporkan
di Indonesia.
diri ke Instansi Penerima Wajib
menduduki
Peredaran semakin
luas,
peringkat
narkoba tak
yang
Lapor
menutupi
(IPWL)
sebanyak
873
Sumbar.
Bahkan
orang
pecandu
kemungkinan bahwa Kota Padang
narkoba di Sumatera Barat hingga
termasuk area peredaran narkoba
pertengahan Juni 2013 melaporkan
tersebut. Ini dijelaskan bahwa tidak
diri untuk menjalani rehabilitasi ke
ada wilayah yang bebas narkoba di
IPWL.
Indonesia, Kepala Badan Narkotika
pertumbuhan pengguna narkoba di
Nasional (BNN) Anang Iskandar
Sumatera Barat sangat pesat dan
menyebut
memperihatinkan.
jumlah
penduduk
3
Ini
menjelaskan
bahwa
Kota Padang yang merupakan
merambah di kalangan mahasiswa,
Ibukota Provinsi Sumbar menjadi
siswa SMA, SMP bahkan SD. Ini
sasaran empuk dan merupakan kota
mengisyaratkan bahwa tidak hanya
yang memiliki pengguna narkoba
orang dewasa yang sudah bekerja
tertinggi di Sumatera Barat. Di
saja yang terjerat kasus narkoba
dalam
tetapi juga pelajar. Jadi kesimpulan
harian
Padang.com
online
Posmetro
menyebutkan
bahwa
dari kasus tersebut adanya tindak
dalam tempo enam bulan, sebanyak
pidana
80 kasus narkoba disidangkan di
Narkotika yang terdapat dalam BAB
Pengadilan Negeri Padang. Jumlah
XV Ketentuan Pidana Pasal 111
ini menjadi yang terbanyak dari
sampai
seluruh
kasus
kepengadilan. menyiratkan
yang
melanggar
dengan
Pasal
UU
127
UU
yang
masuk
Narkotika mengenai penyalahgunaan
ini
seakan
narkotika
Hal kalau
serta
penjualannya
permasalahan
tengah masyarakat.
narkotika di Kota Padang kian
pengawasan
di
terhadap
menakutkan. Sedangkan dilihat dari
peredaran barang haram tersebut,
berita online
sehingga
yang dilansir oleh
generasi
muda
bangsa
padangekspres.com didapatkan data
sebagai sumber daya manusia atau
bahwa
asset bangsa dikemudian hari dapat
dari
Padang
19
masih
kabupaten/kota, menjadi
jawara
diselamatkan dari bahaya narkotika.
sasaran empuk peredaran narkoba.
Rumusan Masalah
Data Polda Sumbar, Polresta Padang
Berdasarkan
telah
memproses
kasus
narkoba
masalah yang akan dibahas adalah:
Sosialisasi ketingkat pelajar dan Badan
1. Bagaimanakah
Narkotika
narkotika dikalangan remaja yang
melakukan pemeriksaan kepada 250
terbukti narkoba, Berarti
dan
ditemukan positif
3
7
dilakukan oleh Polresta Padang?
orang
2. Apa saja kendala-kendala dalam
menggunakan
diantaranya
upaya
penanggulangan penyalahgunaan
Nasional (BNN) Kota Padang telah
orang,
latar
belakang di atas maka rumusan
sebanyak 66 kasus. Kemudian untuk
mahasiswa,
dari
upaya
pelajar,
penyalahgunaan
pengguna narkoba sudah
4
penanggulangan narkotika
di
kalangan remaja yang dihadapi
serta dapat dipertanggungjawabkan
oleh Polresta Padang?
kebenaranya,
maka
menggunakan
metode
3. Bagaimanakah upaya mengatasi kendala-kendala
dalam
berikut:
pelaksanaan
upaya
Jenis Penelitian
penanggulangan penyalahgunaan
Dalam
penulisan sebagai
melakukan
serta
narkotika di kalangan remaja yang
menyelesaikan penelitian ini penulis
dilakukan oleh Polresta Padang?
melakukan penelitian bersifat yuridis sosiologis.
Tujuan Penelitan Berdasarkan
ini
rumusan
menekankan pada aspek hukum yang
masalah diatas maka penelitian ini
berlaku dikaitkan dengan kenyataan
dilakukan dengan tujuan sebagai
hukum pada prakteknya di lapangan.
berikut :
Sumber Data
1. Untuk
dari
Penelitian
mengetahui
upaya
a. Data Primer
penanggulangan penyalahgunaan
Adalah
data
narkotika dikalangan remaja yang
diperoleh
dilakukan oleh Polresta Padang.
lapangan, dengan cara melakukan
2. Untuk
mengetahui
kendala-
secara
yang
langsung
di
wawancara dan observasi yang
kendala dalam pelaksanaan upaya
memungkinkan
penanggulangan penyalahgunaan
pertanyaan.
narkotika di kalangan remaja yang
lakukan terhadap penyidik bagian
dihadapi oleh Polresta Padang.
Satuan
3. Untuk
mengetahui
petugas
mengatasi kendala-kendala dalam
Padang
pelaksanaan
Narkotika
daftar
Wawancara
Narkotika,
bagaimana
upaya
adanya
dua
Kepolisian yaitu
di
orang Polresta
Kasat
Reserse
Kompol
Daeng
penanggulangan penyalahggunaan
Rahman M,SE, Aiptu Edi Saputra
narkotika di kalangan remaja yang
selaku anggota Sidik Sat Reserse
dilakukan oleh Polresta Padang?
Narkotika Polresta Padang. b. Data Sekunder
Metode Penelitian Untuk bahan
atau
melengkapi data
yang
bahan-
Adalah data yang diperoleh
kongrit,
dari
jawaban yang objektif dan ilmiah
studi
dokumen
pada
Kepolisian Polresta Padang untuk
5
memperoleh bukti, laporan yang
Polisi Satuan Narkotika Polresta
telah tersusun dalam arsip serta
Padang.
data statistik mengenai tindak
c. Observasi
pidana
narkotika
di
kalangan
Observasi
remaja pada tahun 2010-2014.
yaitu
teknik
pengumpulan data oleh peneliti
Teknik Pengumpulan Data
dengan mengadakan pengamatan
a. Wawancara
secara langsung terhadap gejala-
Wawancara
cara
gejala subyek yang diselidiki.
pengumpulan data dan penelitian
Observasi yang dilakukan penulis
dengan
berkomunikasi
dengan
yaitu
obyek
atau
sampel.
Teknik
Kepolisian
yaitu
teknik
wawancara wawancara
yaitu
semi
Polresta
terstruktur
akan
tetapi
kalanya
penulis
upaya
Satuan
Narkotika
Padang
terhadap
penanggulangan
adalah menggunakan pedoman wawancara
mengamati
penyalahguaan
narkotika di kalangan remaja.
ada
Analisis Data
tidak
Terhadap semua data atau
pedoman
bahan-bahan yang diperoleh dari
wawancara dalam pengumpulan
penelitian disusun dan dianalisis
datanya.
secara
menggunakan
b. Studi Dokumen
mengetahui
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan
mempelajari kepustakaan
analisis dan
kualitatif,
yaitu
mengungkapkan
gejala-gejala timbul
dan diteliti,
melalui
sehingga dapat diberikan jawaban
bahan-bahan
terhadap permasalahan yang akan
data
dituangkan dalam skripsi ini.
atau
yang
tertulis, peraturan perundanganundangan,
terutama
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti.
diperoleh
kasus
penyalahgunaan
narkotika
langsung dari lapangan berupa
kalangan
yang
data tertulis seperti data dokumen
Polresta Padang pada tahun 2010
mengenai data statistik kasus
sebanyak 29 kasus, pada tahun 2011
narkotika
kasus narkotika meningkat menjadi
yang
Data
Jumlah
diterima
dari
6
remaja
di
diterima
33 kasus, pada tahun 2012 kasus
dimana ia menyebutkan peran serta
narkotika menurun menjadi 23 kasus,
masyarakat telah banyak membantu
pada tahun 2013 kasus narkotika
pihak kepolisian dalam mengungkap
meningkat menjadi 29 kasus dan
penyalahgunaan narkotika terutama
sampai tahun 2014 kasus yang
bagi kalangan remaja, karena tidak
ditangani Polresta Padang sebanyak
semua kelakuan kejahatan dapat
23
terdekteksi oleh pihak kepolisian.
kasus
sehingga
masih
bisa
bertambah sampai akhir tahun 2014. Dari
data
memperlihatkan
kasus
di
jumlah
Dengan
adanya
informasi
atas
diberikan oleh masyarakat kepada
kasus
Polresta Padang, maka polisi dapat
narkotika yang telah diperiksa dan
menangkap
diproses oleh Polresta Padang dari
pidana
tahun
masyarakat tersebut.
ke
tahun
yang
mengalami
peningkatan.
para
pelaku
narkotika
tindak
dilingkungan
Berkaitan dengan peran serta
Pengungkapan penyalahgunaaan
kasus
masyarakat tadi, maka sesuai amanat
narkotika
undang-undang
narkotika,
maka
sebagaimana data diatas, merupakan
masyarakat yang melaporkan kasus
suatu langkah yang positif bagi
narkotika tersebut kemudian telah
masyarakat yang peduli dan berani
diketahui
melaporkan tentang adanya tindak
tersebarnya berita oleh media massa
pidana
maka
narkotika.
Laporan
oleh
publik
terhadapnya
seperti
kepolisian
merupakan suatu kewajiban hukum
memberikan
bagi masyarakat untuk melaporkan
tindakan keamanan yang dilakukan
tindak pidana yang akan, sedang dan
oleh pihak kepolisian selaku aparat
telah terjadi kepada penegak hukum.
keamanan. Perlindungan hukum ini
Peran
merupakan kewajiban negara untuk
serta
diharapkan memberantas
masyarakat guna
sangat
mencegah tindak
dan
memberikan
pidana
perlindungan
penghargaan
berupa
kepada
masyarakat yang telah membantu
narkotika. Pengungkapan yang sama
aparat
juga disampaikan oleh Bapak Aiptu
mengungkap
Edi Saputra. Anggota Sidik Sat
sebagaimana diatur didalam Pasal
Reserse Narkoba di Polresta Padang,
106 huruf e UU No. 35 Tahun 2009
7
penegak
hukum
kasus
dalam narkotika
tentang Narkotika. Dari
parahnya
banyaknya
lagi
didalam
penjara.
kasus
Artinya pelaku kejahatan narkotika
penyalahgunaan narkotika tersebut,
tetap beraktifitas walaupun mereka
faktor
menyebabkan
sudah dihukum dan ditempatkan
penyalahgunaan pemakai narkotika
didalam lembaga pemasyarakatan.
di kalangan remaja yaitu:
Kejadian ini tidak salah dalam
a) Faktor keluarga
bahagian menimbang huruf e UU
b) Terpancing oleh bujukan teman
Narkotika
yang
pergaulan
menyebutkan,
bahwa
tindak pidana narkotika telah bersifat
c) Rasa ingin tahu
transnasional yang dilakukan dengan
d) Faktor ekonomi
menggunakan modus operandi yang
e) Menghilangkan rasa takut.
tinggi, teknologi canggih, didukung
Kendala-kendala yang Dihadapi
oleh jaringan organisasiyang luas,
dalam
dan sudah banyak menimbulkan
Pelaksanaan
Upaya
Penanggulangan Penyalahgunaan
korban,
Narkotika di kalangan Remaja di
generasi muda.
Kota Padang.
terutama
di
kalangan
Bedasarkan hasil penelitian
Pemberantasan penanggulangan narkotika,
dan
penulis di Polresta Padang, ternyata
penyalahgunaan tidaklah
ditemukan
mudah
dapat
kendala-kendala menghambat
yang proses
sebagaimana yang telah dijelaskan
pelaksanaan upaya penanggulangan
diatas.
penyalahgunaan
Tingginya
kasus
yang
narkotika
di
berkaitan dengan narkotika tersebut
kalangan remaja, sebagaimana hasil
tidak hanya disebabkan Indonesia
wawancara dengan Bapak Aiptu Edi
sebagai
Saputra yang menyebutkan,
bangsa pasar
perdangan
bahwa
berbagai jenis narkotika, akan tetapi
kendala yang dihadapi dalam upaya
Indonesia
penanggulangan
sudah
merupakan
produsen atau penghasil dari obatobat
terlarang
tersebut.
narkotika di kalangan remaja:
Lebih
1. Jumlah
mengkuatirkan lagi peredaran atau
datang
dari
luar
anggota
yang
masih
kurang dari standar yang di
pengendalian sindikat narkotika tidak hanya
penyalahgunaan
butuhkan.
lebih
8
2. Ada
oknum
hukum
aparat
yang
penegak
maksimal
melakukan
dalam
pemberantasan
penyalahgunaan narkotika terutama
penyalahgunaan narkotika, baik
dikalangan remaja.
dari kepolisian maupun instansi
dengan faktor kurangnya personil
lainya.
dan fasilitas transportasi mungkin
3. Bocornya informasi ketika akan
juga menjadi hal
melakukan razia. 4. Banyaknya
Berkaitan
yang penting
diperhatikan oleh institusi kepolisan,
masyarakat
yang
jangan hanya faktor ini masalah
masih takut untuk melaporkan
narkotika tidak bisa diatasi. Disini
kasus penyalahgunaan narkotika
diperlukan kebijakan intitusi melalui
di lingkunganya.
pimpinan soal peningkatan sarana
5. Sarana yang kurang memadai. Berdasarkan
dan personil dengan memperhatikan kebutuhan disegala lini termasuk
wawancara
dalam mendukung pemberantasan
tersebut terdapat lima faktor kendala yang
terungkap
tidak pidana narkotika.
semuanya
lebih
internal
pihak
Upaya yang Dilakukan Polresta
kepolisian itu sendiri, kecuali yang
Padang untuk Mengatasi Kendala-
nomor 4 berkaitan masih takutnya
kendala dalam Penanggulangan
masyarakat
kasus
Penyalahgunaan
yang
Kalangan Remaja di Kota Padang
kepada
faktor
melaporkan
penyalahgunaan
narkotika
terjadi dilingkungannya. Walaupun Undang-undang
telah
Bedasarkan
menjamin
Narkotika
apa
di
yang
diuraikan pada bagian sebelumnya,
keselamatan dari masyarakat yang
aparat
berpartisipasi dalam pemberantasan
kepolisian
menghadapi
beberapa kendala dalam melakukan
narkotika, namun kesadaran hukum masyarakat masih menjadi kendala tersendiri.
upaya
penanggulangan
penyalahgunaan
narkotika
di
kalangan remaja. Untuk mengatasi
Kemudian berkaitan dengan
masalah tersebut dilakukan beberapa
faktor internal dari pihak kepolisian
upaya yaitu:
menjadi perhatian yang lebih serius
1. Kurangnya jumlah anggota dari
sehingga bisa mencari solusi yang
standar yang di butuhkan dalam
9
melaksanakan
upaya
kalangan
penanggulangan pennyalahgunaan
aparat
kinerja
kepolisian.
narkotika di kalangan remaja, maka
tentang
3. Dalam
kepolisian
mengatasi
informasi
razia
bocornya yang
melakukan kerja sama dengan
dilakukan,
sesama kepolisian lain dan badan
melakukan pemeriksaan kepada
di luar kepolisian juga dilibatkan
terhadap
dalam
penanggulangan
bocornya informasi razia tersebut
penyalahgunaan narkotika. Salah
kemungkinan berasal dari orang
satunya
dalam, namun bisa juga dari luar,
upaya
Badan
Nasional
(BNN)
Narkotika serta
Badan
kepolisian
akan mesti
personilnya,
karena
sehingga tidak ada lagi oknum
Narkotika Kota (BNK) dalam
anggota
kegiatan
belakang dalam hal informasi
penanggulangan
penyalahgunaan narkotika.
polisi
yang
main
razia tersebut. Dan hal seperti ini
2. Dalam menangani oknum aparat
memang harus dilakukan untuk
yang terlibat kejahatan narkotika,
mengantisipasi
biasanya apa bila akan melakukan
informasi ini, kepolisian dapat
penangkapan maka seharusnya
lebih
berkodinasi dengan instansi yang
merencanakan kegiatan razia demi
dinaungi
aparat
meminimalisir tingkat kebocoran
tersebut. Jika berasal dari militer
yang ada, baru kemudian razia
ke Pengadilan Militer dan jika
diimplementasikan dengan lebih
Pegawai sipil maka ke pengadilan
terarah dan unsur pengawasanya
sipil. Kepolisian harus bersikap
harus
tegas
yang
informasi razia akan dirahasiakan
penyalahgunaan
dan dilakukan mendadak oleh
oleh
terhadap
menjadi
oknum
oknum
bocornya
professional
lebih
dalam
baik.
narkotika yang oleh Undang-
kepolisian
undang berkewenangan sebagai
mengurangi bocornya informasi
penyidik maupun penyidik di
razia tersebut agar razia yang
harapkan menjadi citra yang baik
dilakukan kepolisian tidak sia-sia.
dimasyarakat
dan
berbagai
4. Dalam yang
10
yang
Bahkan
akan
mengatasi masih
dapat
masyarakat
takut
dalam
melaporkan kasus narkotika di
Dari uraian pada Bab III
lingkunganya, aparat kepolisian
diatas dan sejalan dengan masalah
akan memberikan perlindungan
yang
hukum bagi masyarakat yang
kemukakan
melaporkan
berikut:
tersebut
kasus dan
narkotika
merahasiakan
indentitasnya,
pihak-pihak
lain.
dengan
Kota
upaya
Padang
adalah
dengan
tindakan-tindakan
penanggulangan untuk mencegah terjadinya
gejala-gejala
penyalahgunaan
menggunakan
narkotika
dan
obat-obat berbahaya, agar bahaya
sarana online ini masyarakat lebih
penyalahgunaan tidak merajarela.
aman untuk melaporkan kasus
Upaya
narkotika tersebut. 5. Keterbatasan sarana transportasi melaksanakan
bentuk
merupakan
melaporkan kasus narkotika yang
dalam
sebagai
penanggulangan secara preventif
online,
lagi datang ke kantor polisi untuk
Dengan
di
narkotika di kalangan remaja di
Pihak
sehingga masyarakat tidak perlu
terjadi.
dapat
penanggulangan penyalahgunaan
kepolisian juga menerima laporan masyarakat
maka simpulan
1. Adapun
sehingga
masyarakat akan merasa aman dari
diteliti,
upaya
penanggulangan
represif
merupakan
tindakan
hukum
dilakukan
penanggulangan penyalahgunaan
di
secara
tindakan-
yang
harus
karenakan
penanggulangan secara preventif
narkotika di kalangan remaja,
belum
dilakukan dengan mengadakan
maksimal
mengurangi
kejahatan narkotika tersebut.
kerjasama atau kordinasi dengan
2. Kendala yang dihadapi aparat
pemerintah kota (PEMKO) dan
kepolisian
penegak hukum lainya. Sehingga
dalam
upaya
proses pelaksanaan tindak pidana
penyalahgunaan
narkotika tidak terhambat lagi
pelaksanaan
penanggulangan narkotika
di
kalangan remaja adalah jumlah
dalam penangkapan pelakunya.
anggota yang kurang, bocornya informasi ketika akan melakukan
Simpulan
razia, masih takutnya masyarakat dalam melaporkan kasus tindak
11
pidana narkotika di lingkunganya,
penanggulangan penyalahgunaan
serta
narkotika.
didukung
dengan
keterbatasan transportasi. 3. Upaya
yang
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
untuk
A. Buku-buku
mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan
Anton. M. Mulyono, 1998, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. B. Simajuntak, 1980, Pengantar Kriminologi dan Patologi Sosial, Tarsito, Bandung. Burhan Ashofa, 2010, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta. Kartini Kartono, 1996, Pengantar Metode dan Riset Sosial, Mandar Maju, Bandung. Muladi, 1952, Lembaga Pidana Bersyarat, Alumni, Bandung. Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1998, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Edisi Revisi, Bandung. Pudi Rahardi, 2014, Hukum Kepolisian, Laksbag Grafika, Surabaya. Sarlito. W. Sarwono, 1988, Psikologi Remaja, Rajawali Pers, Jakarta. , 1986, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung. Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta. TuahSakti, 1999, Narkotika dan Permasalahannya, PekanBaru, Riau.
upaya
penanggulangan penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja adalah
bekerja
sama
dengan
sesama kepolisian lain, 4. BNN, untuk mengatasi kurangnya jumlah
anggota,
oknum
aparat
menangani
yang
terlibat
kejahatan narkotika biasanya, jika akan
melakukan
maka
penangkapan
seharusnya
berkodinasi
dengan instansi yang dinaungi oleh
oknum
aprat
tersebut,
melakukan pemeriksaan terhadap anggota
dan
informasi
razia,
perlindungan
memberikan
hukum
masyarakat kasus
merahasiakan
bagi
yang
melaporkan
tindak
pidana
penyalahgunaan
narkotika
merahasiakan
dan
indentitasnya,
mengadakan
kerja
kordinasi
terpadu
sama
atau
dengan
pemerintah kota (PEMKO) dan aparat penegak hukum lainya dalam
hal
transportasi
pemberian
sarana B. PeraturanPerundangUndangan
selama
12
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (KUHP) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika C. Sumber Lain Kompas Online, Pelajar Di Urutan Kedua Pengguna Narkoba, http://haionline.com/Hai2015/Skulizm /SkulizmNews/Pelajar Di Urutan Kedua Pengguna Narkoba, Singgalang Online, Remaja Pecandu Narkoba (IPWL), http://haionline.com/Hai2014/Skulizm News/Remaja Pencandu Narkoba (IPWL). Posmetro Padang Online, Kota Padang Pengguna Narkoba Tertinggi di Sumatra Barat, http://haionline.com/2014/Posmetropa dang.com.
13
14