Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PEMISAHAN CAMPURAN DENGAN METODE SUBLIMASI MELALUI EKSPERIMEN SEDERHANA Juwairiah 1) 1) Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh email :
[email protected]
Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya pada konsep pemisahan campuran dengan metode sublimasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada konsep pemisahan campuran dengan metode sublimasi melalui eksperimen sederhana. Manfaat Penelitian yaitu untuk memberikan sumbang pemikiran dalam melakukan inovasi pembelajaran dari teacher centered ke student centered. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah pelaksanaan metode eksperimen dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada konsep pemisahan campuran dengan metode sublimasi? 2) Apakah dengan mengunakan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada konsep pemisahan campuran dengan metode sublimasi ?. Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui 2 siklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian di dapat bahwa pembelajaran sebelum menggunakan metode eksperimen nilai rata-rata kelas hanya 57,6 dengan ketuntasan belajar 35 % , setelah mengunakan metode eksperimen yaitu pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 65,4 sehingga pada siklus I meningkat prosentase ketuntasan belajar klasikalnya menjadi 57 %, Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari 65 menjadi 80 dan persentase belajar klasikal 50 % menjadi 90 %. Jadi penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep pemisahan campuran dengan metode sublimasi Kata kunci : pemahaman dan hasil belajar, pemisahan campuran, sublimasi
1
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
1.
pada tanggal 1 April 2015 Beliau
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menuturkan
bahwa
atau juga sering disebut dengan sains
pembelajaran
adalah
menunjukkan
ilmu
dengan
yang
gejala-gejala
berhubungan
siswa
belum
aktivitas
dan
dan
kreativitas serta motivasinya dalam
kebendaan yang sistematis, tersusun
belajar hal ini terlihat dari nilai mata
secara teratur, berlaku secara umum,
pelajaran IPA kususnya pada konsep
berupa kumpulan hasil observasi dan
pemisahan campuran dengan metode
eksperimen (Djumhana : 2009).
sublimasi, siswa yang memperoleh
Pembelajaran jenjang
pendidikan
alam
IPA
dalam
IPA
pada
nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Sekolah
Minimum (KKM) hanya mencapai
Menengah Pertama (SMP) pada
nilai rata-rata 57,6. Seorang
dasarnya
harus
merupakan
dasar
bagi
dapat
guru
memiliki
pengembangan untuk mata pelajaran
menemukan
tersebut pada jenjang pendidikan
tindakan
yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
mengikuti
konsep- konsep IPA harus benar-
kualitasnya
benar dipahami oleh siswa agar
menggunakan metode yang menarik
kualitas belajarnya menjadi optimal.
dalam
Proses pembelajaran IPA di sekolah
dasar
suatu
dan
metode
supaya
siswa
atau
tertarik
pembelajaran
sehingga
meningkat.
Dengan
pembelajaran
diharapkan
siswa yang kurang bahkan tidak
seyogyanya
dapat menerima pembelajaran akan
dilaksanakan dengan kondisi yang
mampu menerima materi tersebut.
memungkinkan siswa terlibat aktif
Hal inilah yang menjadi alasan
dalam
peneliti untuk tertarik melakukan
mencari,
menemukan,
menggali, menyelesaikan masalah-
penelitian
masalah yang sedang dihadapinya
“Peningkatan pemahaman dan hasil
serta mampu memahami fenomena
belajar
fenomena alam yang terjadi dalam
pemisahan campuran dengan metode
kehidupan manusia.
sublimasi
hasil
observasi
dan
Berdasarakan wawancara
dengan ibu Hafni yang menjadi
dengan
siswa
judul
pada
melalui
konsep
eksperimen
sederhana. a. Rumusan Masalah
guru mata pelajaran IPA kelas VII 2
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
Berdasarkan latar belakang di
konsep pemisahan campuran
atas, permasalahan dalam kegiatan
dengan metode sublimasi
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
c. Manfaat Penelitian
1. Bagaimanakah metode
eksperimen
meningkatkan
2.
pelaksaaan
Adapun manfaat penelitian ini
dalam
adalah sebagai berikut:
pemahaman
1. Bagi Sekolah
dan hasil belajar siswa pada
Sebagai
bahan
konsep pemisahan campuran
masukan
serta
dengan metode sublimasi?
informasi
mengenai
Apakah
pembelajaran
dengan metode
metode
mengunakan eksperimen
meningkatkan
bagi
dapat
meningkatkan
2. Bagi Siswa
konsep pemisahan campuran
Dapat
dengan metode sublimasi?
siswa
b. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai
membantu untuk
lebih
mudah
menerima
materi
pembelajaran
IPA khususnya pada
dalam penelitian ini adalah:
konsep
1. Bagaimana penerapan metode
meningkatkan
sekolah
hasil belajar
dan hasil belajar siswa pada
eksperimen
pihak
guna
pemahaman
pembelajaran
pemisahan
campuran
dalam
dengan
metode sublimasi
pemahaman
3. Bagi Guru
dan hasil belajar siswa pada
Dapat
memberikan
konsep pemisahan campuran
wacana
yang
dengan metode sublimasi
mengenai penggunaan
2. Apakah penerapan metode eksperimen meningkatkan
metode
dapat
baru
eksperimen
dalam pembelajaran
pemahaman
dan hasil belajar siswa pada
2.
METODE PENELITIAN a. Subyek Penelitian 3
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
Subyek
dalam
penelitian
orang yang dapat mengatur
tindakan kelas (PTK) ini
kondisi supaya mereka dapat
adalah
belajar
dari
pengalaman
mereka
dan
pengalaman
siswa
kelas
VII
sebanyak 21 orang
mereka akan berguna juga bagi orang lain. Berdasarkan
b. Tempat dan Waktu penelitian
pengertian
tersebut
Penelitian Tindakan Kelas
dipahami bahwa penelitian
(PTK) ini dilaksanakan di
tindakan kelas merupakan
SMPN 2 Muara Batu pada
sebuah
bulan April 2015
yang
metode
dapat
penelitian
pelaksanaanya
dilakukan untuk mengetahui c. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
yang
masalah-masalah
yang
timbul s e l a m a
proses
digunakan dalam penelitian
pembelajaran
ini
Penelitian
kelas. Penelitian tindakan
Tindakan Kelas (PTK) atau
kelas yang di rencanakan
sering
dengan
dalam penelitian ini terdiri
clasroom action research.
dari dua siklus, dengan tiap
Action research merupakan
siklus terdiri atas 4 tahap
istilah
yaitu: planning (rencana),
adalah
disebut
dari
penelitian
tindakan. Menurut Kemmis
action
(Prastowo
observation
:
2011)
menyatakan:
di
dalam
(tindakan), (pengamatan),
“action
reflection (refleksi). Dalam
research is the way group of
penelitian ini yang menjadi
the people can organize the
fukos kajian hanya pada
conditions under which they
kawasan
can learn from their own
didalamnya
experience
beberapa
others”. merupakan digunakan
accessible Action cara
to
reseach yang
sekelompok
kognitif,
yang
terdapat tingkatan dalam
kognitif, yaitu, pengetahuan, pemahaman, ,analisa,
aplikasi sintesa
dan 4
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
evaluasi.
Dalam
Pada peneltian ini, yang
selanjutnya
menjadi kolabolator adalah
kawasan taksonomi tersebut
Ibu Hafni selaku guru mata
mengalami
pelajaran IPA kelas VII.
perkembangan
perbaikan,
yaitu,
mengingat,
mengerti,
e. Rancangan Penelitian
memakai,
Menurut
Kemmis dan Mc
menganalisis, menilai dan
Taggart ada beberapa tahapan
mencipta (Siregar : 2010)
dalam penelitian, terdiri dari
d. Kolaborator
perencanaan,
tindakan,
pengamatan,
refleksi
Kolabolator
dalam
PTK
(Wiriaatmadja,R.
2005).
merupakan
orang
yang
Alur
adalah
bekerja sama dan membantu peneliti
penelitian
sebagai berikut :
dalam
mengumpulkan
data-data
penelitian yang diperlukan.
pelaksanaan perencanaan
pengamatan
Siklus I refleksi pelaksanaan
perencanaan
Siklus II
pengamatan
refleksi
Gambar : Alur pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas Model Kemmis dan Mc Taggart Adapun deskripsi dari setiap tahap
kelas
skema
berikut:
alur
penelitian
tindakan
tersebut
adalah
sebagai 5
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
1. Siklus I
siswa
dalam
a. Tahap Perencanaan
belajar
mengajar.
Pada
tahap
ini,
keduanya
kegiatan Jadi,
berlangsung
peneliti dan kolaborator,
dalam waktu yang sama.
menyusun
Pengamatan ini dilakukan
dan
mempersiapkan
segala
dengan
tujuan
sesuatu yang dibutuhkan
memperoleh
dalam
yang
pelaksanaan
tindakan.
untuk gambaran
jelas
tentang
Persiapan
pelaksanaan pembelajaran.
tersebut berupa penentuan
Melalui observasi ini akan
tujuan atau indikator yang
diperoleh
hendak dicapai, menyusun
maupun
rencana
pembelajaran
dapat digunakan sebagai
(RPP), menyiapkan alat dan
bahan pertimbangan dalam
bahan
menentukan terlaksana dan
serta
yang
diperlukan
membuat
kerja
data-data informasi
lembar
tidaknya
kelompok (LKK),
indikator
yang
indikatoryang
telah
lembar observasi, lembar
ditetapkan. Dan di akhir
wawancara, dan membuat
setiap
lembar tes.
memberikan
tindakan,
peneliti
tes
yang
b. Tahap Tindakan, Observasi,
bertujuan
dan Tes
mengetahui seberapa besar Pada
tahap
untuk
ini,
tingkat pemahaman siswa
peneliti bertindak sebagai
terhadap materi pelajaran
pengajar
yang telah dipelajari.
melaksanakan
proses
pembelajaran
c. Tahap Refleksi
sesuai dengan RPP yang
Tahap refleksi adalah
telah dibuat. Di samping
tahapan
peninjauan
itu pula, guru IPA selaku
kembali
terhadap
observer
pelaksanaan tindakan yang
melakukan
pengamatan aktivitas
terhadap
pengajar
dan
telah
dilakukan.
tahap
ini,
peneliti
Pada dan 6
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
observer menganalisis data
pelaksanaan
yang telah diperoleh dari
IPA dengan menggunakan
hasil
metode eksperimen
observasi,
pembelajaran
yang
wawancara, dan evaluasi.
diharapkan
Kemudian
melakukan
meningkatkan hasil belajar
diskusi untuk membahas
peserta didik maka dapat
kekurangan–
ditindak lanjuti pada siklus
dalam
kekurangan
proses
yang
telah
Selanjutnya
tindakan
berikutnya
dilakukan.
dibutuhkan
jika
masih
mengadakan
perbaikan–perbaikan dengan
belum
3. HASIL PENELITIAN DAN
tujuan
pelaksanaan
agar tindakan
berikutnya
PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian
memberikan
hasil yang lebih baik dan maksimal.
Pra Siklus Sebelum penelitian,
2. Siklus II
mengadakan terlebih
dahulu
melakukan observasi di SMPN 2
Pada
prinsipnya
Muara Batu yang dilaksanakan
semua kegiatan siklus II
pada tangal 1 April 2015dengan
sama dengan kegiatan pada
tujuan
siklus
II
masalah yang berhubungan dengan
merupakan perbaikan dari
pembelajaran IPA, terutama tentang
siklus I. Dalam siklus II
konsep
langkah-langkah sama pada
dengan metode sublimasi. Sebelum
siklus
melaksanakan penelitian, terlebih
I,
I,
Siklus
salah
satunya
meninjau kembali rencana
dahulu
pembelajaran
dengan
melakukan hasil
dengan revisi
evaluasi,
alternatifi dihadapi
mengidentifikasi
pemisahan
dilakukan guru
IPA
campuran
wawancara kelas
VII.
sesuai
Berdasarkan hasil observasi dan
mencari
wawancara dengan guru IPA kelas
masalah pada
untuk
yang
siklus
I,
VII diperoleh informasi sebagai berikut:
apabila dalam siklus II ini 7
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
a.
Nilai pelajaran IPA
dengan
yang diperoleh siswa
selanjutnya
rata-rata masih rendah,
dipersiapkan
yaitu 57,6
sebagai berikut:
b. Metode yang digunakan
langkah-langkah
desain
pembelajaran
metode ceramah dan tanya
2)Menyediakan alat dan bahan yang
jawab,
akan digunakan dalam eksperimen
sehingga
terjadi
satu
arah,
3)Membuat
lembar
siswa terlihat tidak aktif
kelompok (LKK)
hanya
digunakan
mendengar
apa
disampaikan
oleh
guru
adanya
proses
perbaikan
kegiatan belajar mengajar
dalam
pembelajaran IPA melalui PTK. Sehingga
proses
pembelajaran
yang semula hanya berpusat pada teacher
centered
dan dapat menemukan dan
yang
yang akan dalam
melakukan eksperimen
akan
soal-soal
tes
digunakan
mengukur dalam
yang untuk
kemampuan menguasai
siswa materi
pelajaran 5)Membuat
pedoman
observasi
beserta panduan penilaiannya
menjadi
student centered sehingga siswa aktif
pengetahuan
kerja
siswa
4)Menyusun
Dari permasalahan di atas,
belajar
dan
(RPP)
yang
guru
1)Membuat
disusun
guru masih mengunakan
komunikasi
perlu
guru IPA kelas VII,
sendiri
pengalaman
I diawali
dengan mengecek kesiapan belajar tujuan-
penelitian
tujuan
yang
dicapai
PTK ini akan dilakukan melalui 2
dalam
pembelajaran. Kemudian
siklus.
berdo’a dan dilanjutkan dengan
Adapun
bagi
Tindakan siklus
siswa, menyampaikan
kehidupanya.
bermakna
b. Tindakan
hendak
guru melakukan apersepsi yang Siklus I
meliputi absensi dan pemberian
a. Perencanaan
motivasi
Setelah
mengkaji
permasalahan
yang terjadi dan melakukan diskusi 8
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
dalam
siklus
selanjutnya
Kegiatan inti pada tindakan I
dilakukan
dengan
prosedur sebagai berikut: 1) Membagi
eksperimen, membuat
kesimpulan
siswa
menjadi
beberapa kelompok, dimana
Di akhir tindakan siklus I, siswa
setiap kelompok terdiri dari
dibimbing dan diarahkan untuk
4-5 siswa
menyimpulkan
2) Ketua kelompok mengambil
materi
pelajaran,
kemudian dilanjutkan dengan tes
alat dan bahan yang akan
pemahaman
digunakan
dalam
berhasil diperoleh untuk mengetahui
melakukan
eksperimen,
serta
lembar
peningkatan
siswa.
Data
yang
pemahaman
konsep
kerja
siswa diperoleh dari hasil pretes dan
yang
postes yang diberikan kepada siswa
dalamnya memuat langkah-
pada setiap siklusnya. Pretes dan
langkah yang akan ditempuh
postes
dalam
pemahaman konsep (5 untuk pilihan
kelompok
(LKK)
melakukan
eksperimen
berisi
10
butir
soal
ganda dan 5 untuk esay), dan sekor
3) Setiap kelompok melakukan
setiap soal pilihan ganda diberi nilai
eksperimen sesuai dengan
1 point sedangkan untuk esay setiap
petunjuk-petunjuk
soal diberi nilai 3 point. Jadi,
tertera
dalam
yang
LKK
dan
mencatat
hal-hal
yang
ditemukan
selama
proses
percobaan. 4) Guru
keseluruhan
dan
total
nilai
pilihan ganda dan esay adalah 20 point.
Untuk menghitung hasil
perolehan
mengarahkan
membimbing
jumlah
pemahaman
terhadap
konsep
siswa
pemisahan
kelompok
campuran
dengan
yang mengalami kesulitan
sublimasi
digunakan
dalam
ketuntasan belajar individu, lalu
melakukan
eksperimen 5) Setiap
metode rumus
dicari nilai rata-ratanya, kemudian kelompok
melakukan
diskusi dan
membahas
temuan-temuan
mengukur ketuntasan belajar siswa dengan
mengunakan
ketuntasan
belajar
rumus klasikal. 9
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
Adapun hasil dari tes pemahaman
dapat kita lihat pada tabel di bawah
siswa
ini:
yang
telah
dilaksanakan
Tabel Hasil pretes dan postes pemahaman konsep siswa siklus I No
Indikator
Pra siklus Siklus I
1
Nilai rata-rata kelas
57,6
2
Ketuntasan belajar klasikal 35%
65,4 57 %
Berdasarkan tabel di atas dapat
indikator dengan kualifikasi sangat
dilihat bahwa pada saat pretes, nilai
baik (SB), 3 indikator dengan
rata-rata kelas yang diperoleh siswa
kualifikasi
sebesar 57,6 sedang pada saat postes
indikator dengan kualifikasi kurang
rata-rata nilai yang diperoleh siswa
(K) dari 8 indikator yang telah
sebesar 65,4. Dengan demikian telah
ditetapkan
terjadi peningkatan siswa dalam hal
tersebut
pemahaman
berikut:
konsep pemisahan
campuran dengan metode sublimasi.
cukup
(C),
untuk
dinilai.
dideskripsikan
1) Guru menyampaikan
mendapatkan
tujuan
pembelajaran eksperimen terdapat
melalui
metode
walaupun
masih
beberapa
Sedangkan
kekurangan perbandingan
presentase
ketuntasan
belajar
1
Data sebagai
sudah
Hal ini terjadi karena siswa telah tindakan
dan
tujuan-
pembelajaran
dengan jelas 2) Guru
sudah
melakukan
apersepsi
dengan
maksimal. 3) Pembagian kelompok yang
klasikal, meningkat dari 35 %
dilakukan
guru
menjadi 57 % .
heterogen
dilihat
c. Observasi
aspek gender, tetapi jika
Berdasarkan hasil observasi aktivitas
guru
dalam
proses
ditinjau kognitif,
dari
sudah dari
tingkat pembagian
pembelajaran diperoleh data bahwa
kelompok tersebut belum
guru hanya mampu melaksanakan 4
heterogen 10
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
4) Guru sudah menyiapkan alat
dan
akan
bahan
yang
digunakan
dalam
eksperimen.
dari
tidak
pemerataan berbicara
kesempatan kepada setiap
kelompok
5) Lembar Kerja Kelompok
7) Guru hanya memberikan
(LKK) yang disiapkan guru
kesempatan
sudah maksimal
kelompok
6) Guru
adanya
belum
dalam
kepada saja
maksimal
menyimpulkan
memandu
pelajaran.
2
untuk materi
pelaksanaan diskusi antar kelompok.Hal ini terlihat Selanjutnya, observasi
dari
aktivitas
hasil
3) Ketua
kelompok
siswa,
secara
mandiri
diperoleh data bahwa siswa hanya
mengambil alat dan
mampu melaksanakan 3 indikator
bahan serta LKK yang
dengan kualifikasi sangat baik (SB),
akan digunakan dalam
5
eksperimen
indikator
dengan
kualifikasi
cukup (C), dan 2 indikator dengan
4) 2 dari 4 kelompok
kualifikasi kurang (K) dari 10
masih
indikator yang telah dirumuskan
kesulitan
untuk
melakukan
diamati.
Data
tersebut
dideskripsikan sebagai berikut: 1) Ada 6 siswa
terlihat dalam
eksperimen yang
5) Hanya
2
kelompok
terlihat sibuk bercerita
yang semua angotanya
dengan temanya dan
aktif dalam melakukan
tidak
eksperimen
apersepsi
menyimak yang
disampaikan oleh guru 2) Siswa
6) Hanya yang
2
kelompok melakukan
sudah
diskusi antar angota
membentuk kelompok
dalam kelompok serta
sesuai instruksi guru
membuat kesimpulan
11
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
atas
temuan
ketika
8) Hanya
melakukan eksperimen 7) Semua
2
kelompok
kelompok
saling dalam
mempresentasikan
kelompok
eksperimenya.
Namun,
yang
diskusi
9) Hanya
hanya1
4
menanggapi
sudah
hasil
dari
2
yang
antar
kelompok
terlibat
aktif
kelompok yang hasil
dalam menyimpulkan
eksperimenya
materi pelajaran
mencapai taraf sangat
10) Setiap
kelompok
baik dan 1 kelompok
sudah
membersihkan
mencapai taraf baik,
dan menyimpan alat
sedangkan
dan
hasil
eksperimen
dari
kelompok
2
bahan
digunakan
lainnya
yang dalam
eksperimen.
berada di taraf kurang eksperimen. ada
d. Refleksi Berdasarkan
hasil
beberapa
dalam
dilakukan,
eksperimen
peneliti
bersama observer melakukan
kelompok
yang mengalami kesulitan
observasi dan tes yang telah maka
Akibatnya,
melakukan
2) Masih banyak siswa yang
diskusi untuk membahas data
tidak
yang telah diperoleh tersebut.
melakukan
Setelah
serta diskusi antar siswa
dianalisis,
maka
ditemukan fakta-fakta sebagai berikut : 1) Peneliti
dalam eksperimen
dalam kelompok. 3) Pelaksanaan diskusi antar
yang
maksimal
belum
kelompok untuk membahas
dalam
temuan-temuan
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
dalam
aktif
dalam
eksperimen belum berjalan optimal
melakukan 12
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
4) Aktivitas
belajar
siswa
2) Lebih
belum mencapai indikator
dalam
keberhasilan, dimana hanya
dan
terdapat 3 indikator yang
mengontrol
terlaksana
siswa
dengan
kualifikasi
sangat
baik
memaksimalkan hal
mengarahkan
membimbing
serta
keaktifan melakukan
eksperimen,
sehingga
(SB), 5 indikator terlaksana
mereka
dengan kualifikasi cukup
tujuan yang dikehendaki
(C),
dalam eksperimen
dan
2
indikator
terlaksana
dengan
bisa
mencapai
3) Memberikan kesempatan
kualifikasi kurang (K) dari
pada
10 indikator. Sedangkan
untuk melakukan diskusi
dari segi hasil belajar siswa
dan
(ketuntasan
eksperimen masing-masing
klasikal)
belajar
hanya
terdapat
setiap
membahas
4) Memberikan
57%, artinya metode yang
yang
digunakan
kepada
belum
dapat
kelompok
kesempatan
sebesar
menyimpulkan
signifikan
pelajaran
pembelajaran.
mungkin
siswa
memberikan pengaruh yang dalam
hasil
untuk materi
di
akhir
pembelajaran.
Oleh karena itu peneliti berkesimpulan perlu adanya
Siklus II
perbaikan pada
a. Perencanaan
siklus II,
Adapun perbaikan-perbaikan tersebut
adalah
sebagai
berikut: 1) Membagi
siswa
dalam
Berdasarkan
refleksi pada siklus I maka dapat
diambil
untuk
membuat
beberapa kelompok yang
langkah
heterogen dengan meminta
siklus
sehingga meratanya siswa
berikut:
yang
memiliki
hasil
kesimpulan langkah-
perencanaan II
adalah
pada
sebagai
tingkat
kognitif yang tinggi 13
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
1)Mengelompokkan siswa berdasarkan
tingkat
kognitifnya. 2)Membuat
Berdasarkan
perencanaan, maka tindakan siklus
rencana
pelaksanaan
hasil
II
mengecek
diawali
dengan
kesiapan
belajar
siswa, menyampaikan tujuan-
pembelajaran
dengan
tujuan
penerapan
metode
hendak
eksperimen
dengan
dilanjutkan
dengan
guru
menyesuaikan perbaikan
melakukan
apersepsi
yang
siklus I
meliputi
absensi
serta
3) Menyediakan alat dan bahan
yang
digunakan
akan dalam
eksperimen
pembelajaran
yang
dicapai,
pemberian
dan
motivasi
Kegiatan inti pada siklus II dilakukan
dengan
prosedur
sebagai berikut:
4)Membuat lembar kerja
1) Membagi
siswa
dalam
kelompok yang memuat
beberapa kelompok secara
tentang alat dan bahan
hetrogen,
serta
kelompok terdiri dari 4-5
langkah-langkah
kerja
yang
dilakukan
akan
setiap
siswa yang berbeda tingkat
dalam
eksperimen
dimana
kognitifnya dan gender 2)
5) Membuat soal-soal yang
Ketua mengambil
kelompok alat
dan
akan digunakan dalam
bahan serta lembar kerja
mengevaluasi
hasil
siswa yang akan digunakan
belajar
Pada
dalam eksperimen
siswa.
siklus II
6) Membuat pedoman
3)
Setiap
kelompok
melakukan
eksperimen
sesuai
dengan
petunjuk
observasi aktivitas guru
yang tertera dalam LKK
dan siswa
(lembar kerja kelompok) dan
b. Tindakan
mencatat
temuan-
temuan dalam eksperimen. 14
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
4)Guru
mengarahkan
membimbing
5)
dan
kelompok-
dilanjutkan
dengan
pemahaman
siswa.
tes Data
kelompok yang mengalami
untuk
mengetahui
kesulitan serta mengontrol
peningkatan
pemahaman
keaktifan setiap siswa
siswa diperoleh dari hasil
Setiap
kelompok
pretes dan postes
yang
melakukan diskusi antar
diberikan
siswa
anggota dalam kelompok
pada
untuk
Pretes dan postes berisi 10
membahas
hasil
temuan dalam eksperimen 6)Melakukan
diskusi
kelompok,
setiap
siklusnya.
butir soal (10 untuk pilihan
antar
ganda dan 10 untuk esay),
dengan cara
memberikan
kepada
dan
sekor
setiap
soal
kesempatan
pilihan ganda dan esay
kepada perwakilan setiap
diberi nilai 1 point. Jadi,
kelompok
untuk
jumlah keseluruhan total
hasil
nilai pilihan ganda dan esay
kemudian
adalah 20 point. Berikut
mempresentasikan eksperimenya,
kelompok lain menanggapi.
hasil
Di akhir tindakan siklus II,
pemahaman siswa terhadap
siswa diberi kesempatan
konsep
untuk
campuran dengan metode
materi
menyimpulkan pelajaran,
dan
pretes dan postes
pemisahan
sublimasi
Tabel Hasil Pretes dan Postes Pemahaman Konsep Siswa Siklus II No
Indikator
Pra Siklus Siklus II
1
Nilai rata-rata kelas
65
2
Ketuntasan belajar klasikal 50%
80 90%
Dari tabel di atas dapat
siswa sebesar 65. sedangkan
dilihat bahwa pada saat pretes
pada saat postes rata-rata
rata-rata
nilai
yang
diperoleh
yang diperoleh siswa 15
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
sebesar 80. Dengan demikian
pembelajaran
peningkatan siswa dalam hal
jelas
pemahaman
konsep
pada
2) Guru
melakukan
siklus II cukup signifikan. Hal
apersepsi
ini terjadi karena siswa telah
sangat baik
menunjukkan
minat
dengan
dengan
dan
3) Pembagian kelompok
dalam
yang dilakukan oleh
pembelajaran
khususnya
guru sudah heterogen
dalam
mengikuti
dilihat
motivasinya
pembelajaran dengan metode
kognitif
eksperimen.
Sedangkan
gender
peresentase
didasarkan
ketuntasan
belajar klasikal
dari
tingkat maupun
4) Guru
sudah
menyiapkan alat dan
adalah meningkat dari 50 %
bahan
yang
akan
menjadi 90 %
digunakan
dalam
eksperimen
dengan
lengkap.
C. Observasi
5) Lembar Berdasarkan aktifitas
guru
hasil dalam
observasi proses
Kerja
Kelompok (LKK) yang disiapkan
oleh
guru
pembelajaran diperoleh data bahwa
sudah
guru
dengan langkah kerja
mampu
melaksanakan
5
dilengkapi
indikator dengan kualifikasi sanggat
dalam
baik
dengan
dengan
tulisan
dan
kualifikasi baik (B), dan 1 indikator
bahasa
jelas
serta
dengan kualifikasi cukup (C) dari 8
mudah dimengerti oleh
indikator yang telah ditetapkan untuk
siswa
(SB),
2
indikator
dinilai. Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut: 1) Guru
menyampaikan
tujuan-tujuan
eksperimen
6) Guru sudah maksimal dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
dalam
melakukan eksperimen 16
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
7) Guru
sudah
mengontrol siswa
keaktifan
dengan
baik.
digunakan eksperimen
3) Semua kelompok sudah
Namun, hal ini masih
mampu
perlu ditingkatkan
eksperimen
8) Guru belum maksimal dalam
memandu
pelaksanakan
diskusi
antar kelompok. Sedangkan
hasil
aktivitas
belajar
dalam
melakukan dengan
baik 4) Terdapat 3 kelompok yang
semua
angotanya
observasi
aktif
didalam
melakukan
siswa
eksperimen, sedangkan
diperoleh data bahwa siswa
1 kelompok lagi hanya
hanya mampu melaksanakan 5
2
indikator dengan kualifikasi
angotanya yang aktif
sangat baik (SB), 4 indikator
dari
5) Semua
dengan kualifikasi baik (B),
sudah
dan
diskusi
1
indikator
kualifikasi
cukup
indikator dirumuskan
dengan dari
10
yang
telah
untuk
diamati.
Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut: 1) Ada
4
orang
kelompok melakukan antar
angota
dalam kelompok untuk membahas
temuan
dalam eksperimen 6) Semua
kelompok
sudah
2
siswa
menyimak
tidak
apersepsi
mempresentasikan temuan
dalam
yang disampaikan oleh
eksperimennya
tetapi
guru
masih ada 1 kelompok
2) Perwakilan kelompok mandiri
setiap
yang
secara
eksperimenya
mengambil
alat dan bahan, serta LKK
yang
hasil
akan
hasil
sepenuhnya
belum mencapai
apa yang diharapkan 7) Hanya
3
dari
4
kelompok yang saling 17
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
menanggapi
dalam
diskusi antar kelompok 8) Hanya
3
kelompok aktif
yang kurang sempurna yaitu, sebagai berikut 1) Guru
belum maksimal
dalam
mengontrol
yang
terlibat
dalam
menyimpulkan
keaktifan, hal ini terlihat
materi
pelajaran,
masih ada satu kelompok
sedangkan
yang
yang anggota kelompoknya
1
kelompok masih kurang
belum
optimal
dalam
9) Setiap kelompok sudah
sepenuhnya
aktif
melakukan
eksperimen
membersihkan
dan
2) Tidak semua kelompok
menyimpan
dan
memberikan tanggapannya
alat
bahan yang digunakan
dalam diskusi kelompok
dalam eksperimen.
3) Masih ada satu kelompok yang kurang aktif terlibat dalam
d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti bersama observer melakukan diskusi
untuk
membahas
menyimpulkan
materi pelajaran 4) Aktivitas
belajar
siswa
sudah
mencapai
data yang telah diperoleh
ketuntasan
indikator
melalui
keberhasilan.
observasi,dan
Setelah
dianalis,
tes. maka
dimana
terdapat 5 indikator yang
ditemukan fakta bahwa antara
terlaksana
data yang diperoleh dengan
kualifikasi
desain
pembelajaran
yang
Sangat Baik (SB),
telah
direncanakan
serta
indikator yang terlaksana
indikator
keberhasilan
penelitian
yang
telah
ditetapkan
sudah
cukup
mencapai
keberhasilan,
namun masih terdapat hal-hal
dengan
dengan sangat
kualifikasi
baik 4
Baik
(B), dan 1
indikator
terlaksana
dengan kualifikasi cukup dari
10
indikator
yang
18
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
tertera
di
pedoman
observasi.
nilai siswa yang diperoleh masih belum mencapai KKM. Penerapan eksperimen
2. Pembahasan
metode
dalam
pembelajaran Data
yang
diperoleh
solusi
proses
merupakan
untuk
mengatasi
dari hasil observasi pada pra
permasalahan tersebut karena
penelitian
dengan metode eksperimen
menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa
siswa akan
dalam proses pembelajaran
secara
sangat rendah. Siswa hanya
memproses
mendengarkan
yang
penjelasan
guru, kemudian diberi tugas untuk
menjawab
terlibat
langsung
aktif dalam
pengetahuan
akan berdampak pada
peningkatan hasil belajar.
soal-soal
Pada tindakan siklus I
yang ada dalam buku paket.
dengan menerapkan metode
Hal ini berpengaruh besar
eksperimen, aktifitas belajar
terhadap hasil belajar siswa.
siswa mengalami peningkatan
Nilai ulangan harian siswa
dari
pada pembelajaran IPA pada
sebelumnya.
konsep pemisahan campuran
aktif dalam melibatkan dirinya
dengan
sublimasi
untuk mencari, menemukan,
bahwa
dan memperoleh pengetahuan.
pencapaian hasil belajar siswa
Namun, pada tindakan siklus I
masih tergolong rendah, yaitu
siswa belum semuanya aktif
35% siswa yang memperoleh
dalam
nilai
eksperimen,
metode
menunjukkan
>70, sedangkan
dikaitkan
dengan
jika
indikator
hasil
pembelajaran Siswa
sudah
melakukan sebagai
observasi
mana yang
keberhasilan penelitian yang
menunjukkan bahwa aktifitas
telah ditetapkan, maka hanya
belajar
35%
mencapai 3 indikator
siswa
menguasai
yang >
70%
berhasil materi
terlaksana
pelajaran. Itu artinya rata-rata
kualifikasi
siswa
hanya yang dengan
sangat
baik 19
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
(SB), 5 indikator terlaksana
kurang
dengan kualifikasi cukup (C),
yang telah ditetapkan. Masih
dan 2 indikator terlaksana
rendahnya aktifitas guru dan
dengan kualifikasi kurang (K)
siswa
dari 10 indikator yang telah
pembelajaran berdampak pada
ditetapkan. Ternyata, fakta ini
pencapaian hasil belajar yang
deperngaruhi oleh peran guru
belum
sebagai
dan
dibuktikan dengan hasil tes
fasilitator,
(K) dari 8 indikator
dalam
proses
maksimal.
Hal
ini
motivator
yang
kurang
siklus I yang telah dilakukan,
maksimal
dalam
proses
maka diperoleh data bahwa
kurang
hanya terdapat 57 % siswa
pembelajran.
Guru
cermat
dalam mengamati
yang
keaktifan
dan
pembelajaran yang berhasil
keterlibatan
mengikuti
setiap siswa dalam melakukan
menguasai
eksperimen,
pelajaran.
pelaksanaan
diskusi antar kelompok juga belum
melibatkan
>
proses
70%
materi
Jika hasil belajar siswa
semua
pada siklus I dibandingkan
saling
dengan nilai ulangan harian
menanggapi, serta pemberian
siswa, maka pada siklus I
kesempatan
setiap
terjadi
kelompok
untuk
pemahaman
menyimpulkan
materi
mengikuti
pelajaran
kurang
pembelajaran
kelompok
untuk
kepada
juga
peningkatan siswa
yang proses
Itu
artinya
maksimal. Hal ini terlihat dari
penggunaan
hasil
eksperimen pada
siklus
aktifitas guru hanya mencapai
memang
membuat
4 indikator yang terlaksana
peningkatan
dengan kualifikasi sangat baik
hasil
(SB), 3 indikator terlaksanan
belum
dengan
keberhasilan
observasi
kualifikasi
dimana
cukup
(C) dan 1 indikator yang
metode
dapat
aktifitas
I,
dan
belajar siswa, tetapi mencapai
indikator
yang
telah
ditetapkan. Oleh karena itu,
terlaksana dengan kualifikasi 20
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
penelitian ini dilanjutkan ke
antar
siklus II.
penyimpulan
Tindakan
siklus
dilaksanakan
II
dengan
melakukan
yang
telah
Besarnya
I
positif
observasi,
peran
guru
dalam proses pembelajaran memberikan
hasil
materi
peningkatan dari siklus I.
disepakati pada refleksi siklus bahwa
dan
pembelajaran juga mengalami
perbaikan-
perbaikan
kelompok
dampak
terhadap
yang
aktifitas
menunjukkan aktifitas guru
belajar siswa. Hasil obervasi
sudah mencapai 5 indikator
menunjukkan bahwa aktifitas
yang
belajar
terlaksana
dengan
siswa
sudah
kualifikasi sangat baik (SB), 2
mencapai
indikator terlaksana dengan
terlaksana dengan kualifikasi
kualifikasi baik (B), dan 1
sangat baik (SB), 4 indikator
indikator terlaksana dengan
terlaksana dengan kualifikasi
kualifikasi cukup (C) dari 8
baik (B), dan 1 indikator
indikator
yang
telah
terlaksana dengan kualifikasi
ditetapkan.
Pada
proses
cukup (C) dari 10 indikator
II
yang telah ditetapkan. Besar
pembelajaran
siklus
dengan menerapkan metode
keaktifan
eksperimen,
langsung
guru
membimbing mengarahkan
sudah dan
siswa
yang
5 indikator yang
dan
siswa
pembelajaran ternyata yang
positif
eksperimen,
belajar siswa.
dalam
siklus
memberi
berkesulitan dalam melakukan serta
keterlibatan
II
dampak
bagi
hasil
Berdasarkan
mengontrol keaktifan setiap
hasil tes siklus II, diperoleh
siswa
bahwa terdapat 50 % siswa
dalam
melakukan
eksperimen dan memberikan
yang
teguran kepada siswa yang
pembelajaran
kurang
menguasai
aktif.
Dalam
mengikuti
>
proses berhasil
70%
memberi kesempatan kepada
pelajaran.
Hal
setiap kelompok saat diskusi
menunjukkan
bahwa
materi ini pada 21
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
siklus II terjadi peningkatan
terbukti
Dan indikator KKM sudah
pemahaman konsep yang dilakukan
terpenuhi.
pada
Itu
artinya
pembelajaran
yang
dari
hasil
evaluasi
setiap
siklusnya.
Pembelajaran
sebelum
dilaksanakan pada siklus II
menggunakan metode eksperimen
sudah tercapai, dan aktifitas
nilai
siswa juga sudah mencapai
57,6dengan ketuntasan belajar 35 % ,
indikator keberhasilan.
setelah
Dari pembahasan yang ada,
teryata
dapat
rata-rata
kelas
hanya
mengunakan
metode
eksperimen yaitu pada siklus I nilai rata-rata
kelas
mencapai
65,4
disimpulkan bahwa terdapat
sehingga pada siklus I meningkat
hubungan antara metode yang
prosentase
digunakan dengan teori yang
klasikalnya
dijadikan
dalam
Sedangkan pada siklus II terjadi
penelitian. oleh sebab itu,
peningkatan nilai rata-rata kelas dari
metode
dapat
65 menjadi 80 dan persentase
alternatif
belajar klasikal 50 % menjadi 90 %.
landasan
tersebut
dijadikan sebagai dalam
kegiatan
mengajar
untuk
belajar membuat
ketuntasan menjadi
Berdasarkan
belajar 57
%,
temuan
tersebut
bahwa
dengan
membuktikan
siswa agar lebih memahami
pengunaan
metode
materi yang diajarkan dan
dapat meningkatkan hasil belajar
kegiatan belajarnya menjadi
peserta
lebih aktif.
pemisahan
didik
eksperimen
pada
konsep
campuran
dengan
metode sublimasi 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang penulis
lakukan
kesimpulan eksperimen
dapat
bahwa: dapat
dengan
pemisahan metode
REFERENSI
diambil Metode
Arikunto, S.dkk. 2006 Penelitian
meningkatkan
Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi
hasil belajar peserta didik pada konsep
5.
Aksara.
campuran
sublimasi
Ini 22
Jurnal Bio-natural (Jurnal Ilmiah pendidikan Biologi) Vol.2, No. 1, Maret-Agustus 2015, hlm. 01-23
Arikunto,S
dkk. 2009. Penelitian
Wiriaatmadja,
R.
2005.
Tindakan
Metode
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Penelitian
Kelas.
Aksara.
Bandung : Remaja Rosdakary
Bahri, S dan Aswan Zain. 2010. Strategi
Belajar
Mengajar,
Jakarta: Rineka Cipta Djumhana, N. 2011. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan
Jakarta:
Dirjen
Alam,
Pendidikan
Islam Haryati, M. 2007. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan,
Jakarta:
Gaung
Persada Press Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi
KTSP
Suskses
Dalam
Guru”,
Jakarta:
dan
Sertifikasi PT
Raja
Grafindo Persada, 2010 Prastowo,
A.
2011.
Metode-metode
Memahami Penelitian,
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Sagala, S. 2010 . Konsep dan Makna Belajar, Bandung: CV Alfabeta Siregar, E
dan
Teori
Nara, H. 2010. Belajar
dan
Pembelajaran, Bogor:
Galia
Indonesia Sudjana, N . 2002. Penilaian Hasil Proses
Belajar
(Bandung:
PT.
Mengajar, Remaja
Rosdakarya 23