Peningkatan Siswa Belajar dan Hasil Melalui Konsep Belajar Mandiri... Heri Kiswanto, Soenardi, dan Sutarmi Fadhilah
47
PENINGKATAN SISWA BELAJAR DAN HASIL MELALUI KONSEP BELAJAR MANDIRI DALAM POKOK MASALAH OTOMOTIF TEKNIK DASAR Heri Kiswanto, Soenardi, Sutarmi Fadhilah The Graduate Program in Educational Technology Sebelas Maret University Abstract The objective of this classroom action research is to improve the students’ learning activeness and result through autonomous learning concept with structured tasks. It was conducted at Grade X TKR 1 of Kosgoro Vocational High School 1 of Sragen for one semester from January to June 2015. The subjects of research were the students of Grade X TKR 1 as many as 35 students. The research consisted of three cycles, and each cycle consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. It was done by assigning the students with structured tasks with certain theme and time of completion. The result of research shows that such a kind of learning improves the quality of learning; it becomes more effective and efficient. Following the treatment, it becomes 5.98 in Cycle I, 7.32 in Cycle II, and 8.19 in Cycle III respectively. Following the treatment, it becomes 66.79 in Cycle I, 80.71 in Cycle II, and 82.06 in Cycle III. Furthermore, the students are more capable of utilizing the internet media for useful purposes, and the teacher has richer knowledge and insight due to the extensive learning materials he obtains. Conclusion: activity and student learning outcomes can be improved trhough the concept of self-learning with structured tasks. Keywords: Improvement of learning activeness, autonomous learning, structured tasks.
PENDAHULUAN adalah salah satu guru di SMK Kosgoro 1 tepat guna menjadi kewajiban kebutuhan
Sragen program TKR dan mengambil obyek
1
peserta didik dan tuntutan bagi guru dalam proses pembelajaran. Ketepatan guru dalam
Pembelajaran mata pelajaran TDO
memilih model dan metode pembelajaran
selama ini berjalan secara konvensional,
menjadi salah satu faktor penentu yang utama.
kurang efektif , kurang kreativitas serta tingkat
Mata Pelajaran (Mapel) Teknik Dasar Otomotif
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
(TDO) merupakan salah satu mapel yang
rendah, hal ini disebabkan karena guru mata
wajib disampaikan pada peserta didik Program
pelajaran TDO yang lama yang telah mengaar
Keahlian Teknik Otomotif dengan Paket
selama 1 semester sudah lanjut umur dan
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
kurang memahami perkembangan teknologi
TEKNODIKA, Volume 13, Nomor 2, September 2015
48
pendidikan masa kini. Hal ini berakibat
menjalankan tugas besar kemungkinan akan
pada hasil belajar dan keaktifan peserta
menemukan tujuan-tujuan antara misal peserta
didik menjadi rendah. Pembelajaran kurang
didik harus aktif mencari referensi-referensi
menyasar dan banyak kompetensi-kompetensi
lain untuk mendukung tugasnya.
dasar yang belum tersampaikan.
Konsep belajar mandiri dengan tugas
Te r bat a sn ya wakt u da n m a si h
terstruktur tersebut sangat penting dan tepat
banyaknya beban Standar Kompetensi yang
untuk mengatasi kepasifan peserta didik dalam
harus disampaikan serta didukung rendahnya
pembelajaran dan menyelesaikan kuota standar
motivasi belajar peserta didik maka peneliti
kompetensi yang harus di kuasai. Dengan
berencana untuk menggunakan konsep belajar
konsep belajar mandiri ini peserta didik dibuka
mandiri dengan tugas terstruktur yang di
wawasanya akan luas dan banyaknya sumber
anggap oleh Peneliti sebagai solusinya. Peserta
ilmu dan bahan ajar yang dapat dimanfaatakan
didik akan di rangsang dan di motivasi untuk
di tengah perkembangan teknologi moderen
lebih aktif dalam belajar dan mencari sumber
sekarang ini, serta di beri motivasi untuk
ilmu dari berbagai sumber, baik itu buku,
mencari ilmu seluas-luasnya dan bahkan
majalah, internet maupun sumber belajar lainya
melebihi ilmu gurunya.
yang relevan.
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk
Mudjiman (2011 : 80) menyatakan
memperoleh peningkatan keaktifan peserta
bahwa tujuan belajar mandiri ada dua macam
didik dalam pembelajaran mata pelajaran teknik
yaitu tujuan utama dan tujuan antara. Tujuan
dasar otomotif (TDO) melalui penggunaan
utama adalah tujuan yang sejak awal telah
konsep belajar mandiri dengan tugas terstruktur
ditetapkan, sedangkan tujuan antara adalah tujuan yang harus dikuasai dulu sebelum
Kosgoro 1 Sragen dan juga untuk memperoleh
tujuan utama di capai. Tujuan antara terbagi
peningkatan hasil belajar peserta didik dalam
menjadi dua yaitu tujuan antara terencana
pembelajaran mata pelajaran teknik dasar
dan tidak terencana, yang terencana karena
otomotif (TDO) melalui penggunaan konsep
sejak awal telah ditetapkan sedang yang tidak
belajar mandiri dengan tugas terstruktur
terencana muncul saat pembelajar melakukan kegiatan belajar yang dianggapnya perlu untuk mencapai tujuan utama. Penugasan dan tujuan belajar pada peserta didik yang bekerja untuk
Kosgoro 1 Sragen.
Peningkatan Siswa Belajar dan Hasil Melalui Konsep Belajar Mandiri... Heri Kiswanto, Soenardi, dan Sutarmi Fadhilah
METODE
49
tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan Jenis Penelitian ini merupakan
kualitas dan hasil pembelajaran.
penelitian tindakan kelas (classroom action
Tempat Penelitian ini dilaksanakan di
research), Menurut Suharsimi (2006:104)
SMK KOSGORO Sragen dalam pembelajaran
“penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang akar masalahnya muncul
1 Tahun Pelajaran 2014/2015. SMK Kosgoro
di kelas, dan dirasakan langsung oleh
Sragen beralamat di Jl. Raya Timur Km 7,
guru yang bersangkutan”. Gay (2006:603)
Kebonromo, Ngrampal, Sragen dengan rentang
menerangkan bahwa “penelitian tindakan
waktu pelaksanakan pada semester 2 Tahun
kelas (action research) merupakan penelitian
Pelajaran 2014/2015, dimulai pada bulan
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Desember 2014 sampai bulan Mei 2015.
proses pembelajaran”. Hal ini sesuai dengan
Subjek penelitian adalah seluruh peserta
yang sesuai dengan yang diungkapkan
KOSGORO Sragen
Kunandar (2010:43) “penelitian tindakan
Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah
kelas adalah kajian sistematik dari upaya
35 peserta didik semuanya laki-laki. Dasar
perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan
pertimbangan dipilihnya tempat penelitian
oleh sekelompok guru dengan melakukan
KOSGORO Sragen
tindakan-tindakan dalam pembelajaran,
adalah bahwa peneliti sebagai salah satu guru mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif (TDO)
dari tindakan-tindakan tersebut”. penelitian
di sekolah tersebut melihat waktu yang tersedia
dilakukan dengan merancang, melaksanakan,
sedikit dan prestasi belajar Teknik Dasar Otomotif (TDO) pada anak didiknya rendah.
partisipasi bertujuan untuk memperbaiki proses
Langkah ini terasa perlu untuk
pembelajarn dikelas melalui suatu tindakan
melaksanakan suatu Penelitian Tindakan
dalam suatu siklus.
Kelas (PTK) untuk mengatasi masalah tersebut
Berdasarkan defenisi penelitian
dan hasil penelitian yang diperoleh nantinya
tindakan yang didefenisikan oleh para ahli
dapat dijadikan acuan dalam pengembangan
diatas, PTK adalah suatu penelitian tindakan
pengelolaan kualitas pembelajaran, terutama
dalam bidang pendidikan yang prosesnya
pelajaran Teknik Dasar Otomotif (TDO) di
dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan
SMK KOSGORO Sragen.
TEKNODIKA, Volume 13, Nomor 2, September 2015
50
Adapun yang dijadikan sebagai objek
observasi berupa lembar observasi kegiatan
adalah keaktifan belajar dan hasil belajar
guru dan peserta didik, menyediakan notebook
peserta didik pada pelajaran Teknik Dasar
untuk catatan lapangan, alat-alat tulis, dan
Otomotif, paket keahlian Teknik Kendaraan
kamera foto dan juga membuat skenario
Ringan, program Keahlian Teknik Otomotif.
pembelajaran. Setelah perencanaan kemudian
Prosedur Penelitian Tindakan dilakukan
dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan /
putaran demi putaran sampai tercapainya
tindakan, yang terdiri dari kegiatan di kelas
tujuan PTK. Pada setiap akhir putaran atau
dilakukan oleh guru mata pelajaran, kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan, baik
tujuan adalah untuk melihat hal-hal yang telah
pada kegiatan guru maupun pada peserta
dicapai dan yang belum dicapai pada setiap
didik. Setiap pelaksanaan tahapan yang
tindakan.
dilakukan guru maupun peserta didik dilakukan
Tahapan-tahapan dari setiap siklus tadi
pemantauan dengan bentuk lembaran pedoman
yaitu tahap perencanaan, tahapan tindakan,
observasi yang telah disiapkan. Pemantauan ini dilakukan oleh dua orang rekan guru yang di
semua saling berkaitan dan berkesinambungan,
jadikan sebagai observer. Langkah berikutnya
dimana setiap tahap memiliki urgensi yang
adalah observasi yang dilaksanakan terhadap
berbeda-beda. Untuk memperjelas proses
peserta didik. Observasi dilakukan oleh dua
yang dilakukan dimasing-masing tahapan,
orang observer yang di tunjuk oleh peneliti.
yaitu ; tahapan perencanaan dengan menyusun
Observasi dilakukan berkaitan dengan tingkat
langkah-langkah yang akan ditempuh,
keaktifan peserta didik. Kemudian peneliti
diantaranya guru memahami makana dan
bersama observer membahas pelaksanaan
hakekat konsep belajar mandiri, membuat RPP,
tindakan yang telah dilakukan, mengevaluasi
memilih dan meyiapkan Materi / Kompetensi
setiap tidakan dan hasil yang telah dicapai dari
dasar yang akan di gunakan untuk tema
tindakan yang dilakukan di dalam kelas.
tugas terstruktur, Melatih peserta didik
Bila terdapat kekurangan dan kelemahan,
dalam memahami dan melaksanakan konsep
maka dicarikan solusinya agar l ebih
belajar mandiri, membuat catatan lapangan,
meningkatnya kualitas pembelajaran pada
mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
tindakan berikutnya. Namun bila terdapat
yang diperlukan, seperti daftar soal konsep
kekuatan dan kebaikan pelaksanaan, maka hal
belajar mandiri , media dll, mempersiapkan alat
tersebut makin ditingkatkan dan dipertahankan
Peningkatan Siswa Belajar dan Hasil Melalui Konsep Belajar Mandiri... Heri Kiswanto, Soenardi, dan Sutarmi Fadhilah
pada tindakan berikutnya. Setelah observasi
51
konsep belajar mandiri dan meningkatnya kemampuan guru dalam melakukan PTK yang
tindakan yaitu dengan menyempurnaan
pada gilirannya meningkatkan keprofesionalan
rancangan yang akan dilakukan dengan
guru yang bersangkutan.
mempertimbangkan dan melihat hasil diskusi dan evaluasi peneliti dan guru. Kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN
dibuat rancangan baru dengan perbaikan
Penelitian Tindakan Kelas yang
pada hal-hal yang memiliki kelemahan guna
dilaksanakan terjadi dalam tiga siklus dimana
pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.
didapat hasil tes pemahaman dari siklus I,
Penelitian ini dinyatakan berhasil jika
siklus II sampai siklus III telah mengalami
terpenuhi indikator-indikatornya antara lain; meningkatnya keaktifan dan nilai hasil
umum peningkatan pemahaman peserta didik
belajar Teknik Dasar Otomotif (TDO) peserta
dapat dilihat berdasarkan prestasi belajar
didik kelas
SMK KOSGORO
siswa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015 yaitu
prestasi belajar siswa, diantaranya peningkatan
mencapai tingkat keaktifan minimal 80.00
rata-rata kelas dari 5.98 pada siklus I menjadi 7.32 pada siklus II dan menjadi 8.19 pada
Meningkatnya keterlibatan peserta didik,
siklus III. Nilai terendah meningkat dari 2.6
dilihat dari keaktifan peserta didik pada saat
pada siklus I menjadi 4.1 pada siklus II dan
diskusi antar peserta didik, peserta didik
7.17 pada siklus III. Nilai tertinggi meningkat
dengan guru pada saat tanya jawab antara
dari 7.6 pada siklus I menjadi 9.1 pada siklus
guru dan peserta didik, Meningkatnya prestasi
II menjadi 9.39 pada siklus III. Selain itu
belajar peserta didik, dilihat dari pencapaian
prosentase daya serap klasikal atau jumlah
nilai rata-rata peserta didik harus mencapai nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal
dari jumlah peserta didik. Meningkatnya kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan pemberian
dapat dilihat pada tabel berikut:
TEKNODIKA, Volume 13, Nomor 2, September 2015
52
Tabel 1. Rekapitulasi hasil tindakan No
kriteria
1
Rerata nilai kelas
Kondisi Awal 5.60
2
Nilai terendah
3
Nilai tertinggi
Siklus I
Siklus II
Siklus III
5.98
7.32
8.19
2.6
3.0
4.1
7.17
7.6
80
9.1
9.39
4
Gambar 1. Histogram Rekapitulasi Hasil Tindakan
Untuk tingkat keaktifan peserta didik juga
kemudian pada siklus III tingkat nilai terendah
mengalami peningkatan, dimana pada siklus
72, tingkat nilai tertinggi 95 meningkat lagi
ke I didapat tingkat nilai terendah 45, tingkat
menjadi 82,06. Hasil ini telah memenuhi
nilai tertinggi 81, rata-rata keaktifan kelas
target minimal rata-rata tingkat keaktifan kelas
adalah 66,79 dan meningkat pada siklus ke II
peserta didik sebesar 80,00 dan sudah diatas
dimana tingkat nilai terendah 66, tingkat nilai tertinggi 91 serta rata-rata kelas menjadi 80,71.
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Rekapitulasi Tingkat Keaktifan Peserta Didik No 1 2 3 4
kriteria Rata-rata Tingkat Keaktifan Tingkat terendah Tingkat tertinggi
Siklus I 66,79 45 81
Siklus II 80,15 66 91
Siklus III 81,41 71 95
Peningkatan Siswa Belajar dan Hasil Melalui Konsep Belajar Mandiri... Heri Kiswanto, Soenardi, dan Sutarmi Fadhilah
Pencapaian keberhasilan penelitian ini tidak dilihat dari hasil prestasi belajar dan
53
peserta didik dapat berdaya guna dalam mencapai tujuan pembelajaran.
tingkat peserta didik saja, tetapi juga dapat
Hasil PTK ini juga linear dengan penelitian
dilihat dari keberhasilan pelaksanaan tindakan
yang dilakukan oleh Song (2017) dimana Studi
atau proses pembelajaran. Sesuai Winkel
tentang pembelajaran online telah menarik
(2005;59) belajar adalah suatu aktivitas mental
banyak perhatian dari para sarjana dan praktisi,
dan psikis yang berlangsung dalam interaksi
terutama di lembaga-lembaga pendidikan
aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
tinggi .
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
Meningkatnya tingkat keaktifan peserta
ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu
didik melalui konsep belajar mandiri ini juga
relatif konstan dan berbekas.
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
Konsep belajar mandiri dengan tugas
oleh Kop and Fournier (2010) dimana Tingkat
terstruktur diatas dalam rangka meningkatkan
aktivitas dengan peserta kursus ini sangat
keaktifan peserta didik juga tercapai dan
menarik. Meskipun penyelenggara kursus
sesuai dengan teori keaktifan belajar yang
dan promotor menempatkan pembelajaran
dikemukakan oleh Zaini (2008) menyatakan
connectivist yang aktif memproduksi artefak
untuk mencapai aktivitas maksimal belajar
digital merupakan tahap penting dalam proses
peserta didik, dalam pembelajaran harus ada
belajar jaringan, sebagian besar peserta
komunikasi yang jelas antara guru dengan
memiliki pandangan yang berbeda dan
peserta didik, sehingga kegiatan belajar oleh
berpartisipasi dalam cara yang berbeda.
TEKNODIKA, Volume 13, Nomor 2, September 2015
54
Hasil ini juga sesuai dengan jurnal yang
belajar meliputi keaktifan, ketrampilan proses,
di edit oleh Guglielmino (2011) dimana ada
motivasi, juga prestasi belajar. Prestasi adalah
kesimpulan bahwa pada dasarnya, fakultas yang
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan
ingin meningkatkan kemampuan peserta didik
suatu kegiatan, secara singkat dapat dikatakan
dewasa mereka untuk mengambil tanggung
prestasi adalah hasil usaha.
jawab yang semakin dan untuk pembelajaran
Pembelajaran yang telah dilaksanakan juga
mereka sendiri memiliki keterampilan untuk
sesuai dengan konsep belajar mandiri yang
menciptakan lingkungan yang efektif di mana
di kemukakan oleh Mudjiman (2011:9) yaitu
ini bisa terjadi. Dalam jangka panjang mereka
kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat
akan membantu untuk mendorong orang
atau motif untuk menguasai kompetensi guna
dewasa yang lebih mampu membuat pilihan,
mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan
mengembangkan peningkatan kemampuan
bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah
belajar, dan menjadi pembelajar seumur hidup
dimiliki.( Mudjiman 2011:9).
yang lebih efektif.
Dalam penelitian yang sudah dilaksanakan Guru sebagai peneliti juga telah melaksanakan
TKR 1 SMK Kosgoro 1 Sragen yang terjadi
tugas yang sesuai dengan kriteria Tugas Guru
karena konsep belajar mandiri dengan tugas
dalam belajar mandiri yang di kemukakan
terstruktur juga sesuai dengan teori keaktifan
oleh Mudjiman(2011:81) dimana seorang guru
belajar yang di kemukakan oleh Sriyono, dkk.
harus; Membantu peserta didik menganalisa
(1992 : 75) menyatakan bahwa Keaktifan
tugas yang diberikan guru, Membantu peserta
adalah pada saat guru mengajar ia harus
didik menggali peserta didik pengetahuan dan
mengusahakan agar murid-muridnya aktif,
kompetensi apa yang telah dan belum dimiliki
jasmani maupun rohani.
untuk menjalankan tugas Guru, Membantu
Hasil belajar yang didapat melalui konsep
peserta didik menetapkan langkah-langkah
belajar mandiri dengan tugas terstruktur
belajar untuk memncapai kompetensi baru
juga sesuai dengan penrnyataan Winkel
tersebut, Membantu peserta didik dalam
(1991:42) yang menyatakan bahwa hasil
pelaksanaan pembelajaran.
belajar merupakan bukti keberhasilan yang
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
telah dicapai peserta didik di mana setiap
telah dilakukan juga memberikan hasil yang
kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu
relevan dengan Penelitian yang dilakukan
perubahan yang khas. Dalam hal ini hasil
oleh Suardana (2011) dimana muncul
Peningkatan Siswa Belajar dan Hasil Melalui Konsep Belajar Mandiri... Heri Kiswanto, Soenardi, dan Sutarmi Fadhilah
55
kesimpulan adanya peningkatan Aktivitas,
masing siklus terdiri dari empat tahap
Hasil, Dan Kemandirian Belajar peserta didik
yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan
melalui impelemntasi model belajar mandiri.
(acting), pengamatan (observing
Persamaanya dengan penelitian ini adalah
(
).
penggunaan model belajar mandiri untuk
Pada setiap siklus diadakan pengambilan
meningkatkan Aktivitan dan hasil belajar
data yang meliputi data hasil belajar dan data
peserta didik.
keaktifan peserta didik pada pembelajaran
Hasil PTK yang dilakukan oleh peneliti juga
TDO. Penelitian ini dilaksanakan secara
relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan
kolaborasi dengan guru observer. Hasil tes
oleh Kumarawati (2012) yang menyimpulkan
pemahaman dari siklus I, siklus II sampai
adanya peningkatan keaktifan belajar peserta
siklus III telah mengalami peningkatan yang
didik melalui dengan penggunaan tugas kooperatif tipe NHT. Persamaan dengan
Walaupun sudah diwajibkan menggunakan
penelitian ini adalah adalah adanya kesamaan
Kur i kul um 2013, akan t et api da la m
rumpun untuk model pembelajaran kooperatif
pelaksanaannya belum diterapkan secara penuh.
dengan konsep belajar mandiri.
Metode ceramah masih terlihat mendominasi
Penelitian ini juga membuahkan hasil yang
proses pembelajaran di kelas, padahal fasilitas
relevan dengan Penelitian yang dilakukan oleh
sudah terpenuhi tetapi tidak digunakan secara
Prasetyo (2010) dimana adanya kesamaan
maksimal, juga pemanfaatan sumber belajar
peningkatan keaktifan belajar peserta didik
yang masih terbatas, Guru masih banyak yang
dengan pemanfaatan multimedia dan alat
hanya mengacu pada buku paket konvensional
peraga. karena tugas terstruktur yang diberikan
dan lembar kerja siswa (LKS). Teknik Dasar
juga memotifasi peserta didik untuk lebih
Otomotif (TDO) merupakan mata pelajaran
mampu memanfaatkan multimedia baik itu
wajib bagi peserta didik SMK rumpun
website internet maupun sumber lain yang
Otomotif dan merupakan salah satu mata
relevan.
pelajaran yang di uji nasionalkan..
Untuk meningkatkan hasil belajar dan
PTK ini juga relevan dengan Penelitian
keaktifan peserta didik dilakukan penelitian
yang dilakukan oleh Islam (2010) dengan
tindakan kelas dengan konsep pembelajaran
Kesimpulan adanya pengaruh kemampuan
mandiri melalui tugas terstruktur yang telah
belajar mandiri mahapeserta didik UT dan
dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-
peserta didik SMA terhadapa prestasi belajar.
TEKNODIKA, Volume 13, Nomor 2, September 2015
56 PENUTUP Simpulan
Secara umum peningkatan pemahaman peserta didik dapat dilihat berdasarkan prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa, diantaranya peningkatan rata-rata kelas dari 5.98 pada siklus I menjadi 7.32 pada siklus II dan menjadi 8.19 pada siklus III. Nilai terendah meningkat dari 2.6 pada siklus I menjadi 4.1 pada siklus II dan 7.17 pada siklus III. Nilai tertinggi meningkat dari 7.6 pada siklus I menjadi 9.1 pada siklus II menjadi 9.39 pada siklus III. Selain itu prosentase daya serap klasikal atau
Hasil Belajar dan Keaktifan peserta didik pada pembelajaran Teknik Dasar Otomotif (TDO) khususnya Bearing, Jacking dan Fastener meningkat dikarenakan adanya perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peneliti selama tiga siklus dan 4 kali tindakan. Selain itu pemanfaatan media internet dan sumber ilmu yang lainya dalam konsep belajar mandiri merupakan pembelajaran yang mempermudah peserta didik dalam belajar. Peserta didik didorong untuk menggali sumber informasi itu sendiri untuk menarik kesimpulan dan kerangka ilmu yang baru untuk diri mereka sendiri-sendiri.
DAFTAR PUSTAKA Tingkat keaktifan peserta didik juga mengalami peningkatan, dimana pada siklus ke I didapat tingkat nilai terendah 45, tingkat nilai tertinggi 81, rata-rata keaktifan kelas adalah 66,79 dan meningkat pada siklus ke II dimana tingkat nilai terendah 66, tingkat nilai tertinggi 91 serta rata-rata kelas menjadi 80,71. kemudian pada siklus III tingkat nilai terendah 72, tingkat nilai tertinggi 95 meningkat lagi menjadi 82,06. Hasil ini telah memenuhi target minimal rata-rata tingkat keaktifan kelas peserta didik sebesar 80,00 dan sudah diatas
Guglielmino, Lucy Madsen.edt. 2011. international journal self- directered learning Volume 8, Number 1, Spring 2011. Florida Atlantic University. Florida. Samsul Islam . 2010. Kesiapan Belajar Mandiri Mahasiswa UT Dan Siswa SMA Untuk Belajar Dengan Sistem Pendidikan Tinggi Terbuka Dan Jarak Jauh Di Indonesia. FMIPA-UT. Pamulang. Kop, Rita and Fournier, Hélène, 2010.” New Dimensions To Self-Directed Learning In An Open Networked Learning Environment. International Journal for Self-Directed Learning, Volume 7,
Peningkatan Siswa Belajar dan Hasil Melalui Konsep Belajar Mandiri... Heri Kiswanto, Soenardi, dan Sutarmi Fadhilah
Number 2, Fall 2010. National Research Council of Canada. Canada. Kumarawati, Astri.2012. Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kewirausahaan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht (Numbered Heads Together) Di SMK Negeri 8 Purworejo. Fak.Teknik UNY. Jogjakarta. Kusnandar, dkk.(2007). Perencanaan Pembelajaran Siswa. Rineka Cipta. Bandung Mudjiman, Haris. 2011. Belajar Mandiri, Penerapan dan Pembekalan, Surakarta: UNS Press. Eko Prasetyo,. 2010. Meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui pemanfaatan multimedia dan alat peraga dalam pembelajaran chassis dan pemindah tenaga kelas XI TMO B SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. FKIP UNS. Surakarta.
57
Song, Liyan .2007. A Conceptual Model for Understanding Self-Directed Learning in Online Environments. Journal of Interactive Online Learning Volume 6, Number 1, Spring 2007. Towson University. Towson. Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA.PT Rineka Cipta. Jakarta. Suardana,I Kade. 2011. Implementasi Model Belajar Mandiri Untuk Meningkatkan Aktivitas, Hasil, Dan Kemandirian Belajar M ahasiswa. Universit as Pendidikan Ganesha. Singaraja. Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Winkel, WS. 2005. Psikologi Pengajaran. Media Abadi. Yogyakarta. Zaini, Hisyam. Edisi Revisi. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Insan Madani CTSD. Yogyakarta.