UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP CIRI-CIRI BENDA DAN PERUBAHANNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang
Disusun oleh: MARDIATUL ISLAMIYAH NIM: 809018300338
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1436 H
i
ABSTRAK
MARDIATUL ISLAMIYAH (809018300338), “Upaya Untuk Meningkatkan HasilBelajar IPA Pada Konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya Melalui Metode Eksperimen”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di MI AinulYaqiin Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang pada Tahun Pelajaran 2013/2014 di Kelas II Dengan Materi Ciri-ciri Benda dan Perubahannya. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes isian yang digunakan untuk mengukur hasil dan ketuntasan belajar, sedangkan instrumen non tes berupa lembar observasi, yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa dan peneliti dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan suatu peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Sehinggadisimpukan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar. Kata Kunci : MetodeEksperimen, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
v
ABSTRACT
MARDIATUL ISLAMIYAH (809018300338), "Efforts To Improve Learning Outcomes of IPA On Concept and Characteristics of Objects Amendement Through Experiment Method". Thesis of Department of Elementary School Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. The purpose of this research is to improve student learning outcomes through experiment method. This research was conducted in MI Ainul Yaqiin Tangerang District of Karang Tengah in academic year 2013/2014 at the second grade. The method used in this research is a classroom action research (CAR). The instrument have been using was a test and non-test. The instrument test used for measuring outcomes and mastery learning, while the non-test instruments such as observation sheets, which are used to see the activities of students and researcher in the learning process. The results of this research showed the increasing of student learning outcomes from the first cycle to the second cycle. Data on students learning outcomes about understanding the concept of characteristics of the object changes increased in the first cycle by 63% in the second cycle to 90%, then the conclusion of this research is that the application of the experiment method can improve the learning out comes concept and characteristics of the object changes. Keywords: Experiment Methods, Results Learning,Class Action Research (CAR).
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ahkir ini. Sholawat dan salam senantiasa tertuju kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya, yang dengan risalahnya kita semua dapat memeluk dan menjalankan ajarannya. Skripsi ini berjudul: ” Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada
Konsep
Ciri-Ciri
Benda
dan
Perubahannya
Melalui
Metode
Ekseperimen”, Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S-1). Penyusunan skripsi ini bukan hal yang mudah bagi penulis, banyak sekali halangan yang dihadapi. Oleh karena itu merupakan suatu keharusan dan kewajiban bagi penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya yang penulis sampaikan kepada: 1.
Ibu Nurlena, MA. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
2.
Bapak Dr. Fauzan, MA., selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Ibu Erina Hertanti, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ilmu dan meluangkan waktu serta tenaga untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.
4.
Ibu Dr. Zulfiani, M. Pd. dan Ibu Dr. Tita Khalis, M. M. Kom., sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik demi kebaikan dan perbaikan skripsi ini.
vii
5.
Bapak dan Ibu dosen yang telah mendukung, dan memberi ilmu kepada penulis, sehingga penulis mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga.
6.
Ibunda tercinta yang tiada henti memberikan do’a serta cinta yang selalu terasa menyejukkan, hingga selalu menjadi kebahagiaan yang tiada terhingga bagi penulis.
7.
Anak-anakku yang tercinta, La Syarqiyati Wala Gharbiyah, Chudzil ‘Afwa dan Imroatu Naqeebah yang selalu menjadi pengobat lelah buat penulis, senyum, tawa dan canda kalian adalah penyemangat yang tak terkira.
8.
Suamiku tercinta Samsu Romli, S.T.
selaku Kepala MI Ainul Yaqiin
Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang yang telah memberikan dukungan dalam proses penelitian yang dilakukan di Sekolah. 9.
Bapak dan Ibu serta staf tata usaha di MI Ainul Yaqiin Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang yang selalu memberikan dukungan dalam proses penelitian.
10. Ibu Tihamah, S.Pd.I, atas kerjasamanya selaku kolaborator dan observer yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian. 11. Rekan-rekan seperjuangan kelas Q, yang telah menemani dan menjadi teman dalam menimba ilmu yang luar biasa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menjadi kesan yang indah, buat Ibu Neneng Nurjamilah, Bapak Usep Saipudin, Bapak Nandan Supratman, Ibu Unuy Nurhasanah, Ibu Idah Nurasyidah, Ibu D. Nurhayati, Ibu Didah Faridah, Ibu Azizah, Ibu Erni Rusmawati, serta rekan-rekan yang lain yang mudah-mudahan selalu dalam kebahagiaan. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran, masukan serta kritik yang membangun untuk melengkapi kekurangan pada skripsi ini. Penulis berdo’a semoga Allah SWT, memberikan balasan yang sepadan untuk jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Mudah-mudahan skripsi ini membawa
viii
manfaat bagi siapa saja yang membacanya, dan memberikan kontribusi bagi kualitas pendidikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, 18 Nopember 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQOSAH.............................
iii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH .........................................
iv
ABSTRAK ....................................................................................................
v
ABSTRACT..................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR..................................................................................
vii
DAFTAR ISI .................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................
1
B.
Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ...........................
3
C. Pembatasan Fokus Penelitian ..........................................
3
D. Perumusan Masalah Peneltian ........................................
3
E.
4
Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ...........................
: KAJIAN
TEORETIS,
KONSEPTUAL
INTERVENSI
TINDAKAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoretis 1. Metode Demonstrasi .................................................
5
2. Hakikat Belajar .........................................................
10
3. Pembelajaran .............................................................
12
4. Hasil Belajar...............................................................
14
5. Ciri-Ciri Hasil Belajar ...............................................
14
6. Penilaian Hasil Belajar...............................................
17
x
BAB III
BAB IV
BAB V
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................
20
C. Kerangka Berpikir ...........................................................
23
D. Hipotesis Tindakan..........................................................
24
: METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................
25
B.
Metode Penelitian dan Rancangan Siklus .......................
25
C. Subjek Penelitian .............................................................
27
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .....................
27
E.
Tahapan Intervensi Tindakan ..........................................
27
F.
Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................
29
G. Teknik Perngumpulan Data.............................................
29
H. Data dan Sumber Data ....................................................
29
I.
Instrumen Pengumpulan Data .........................................
29
J.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ..............................
32
K. Analisis Data dan Intervensi Data ...................................
39
L.
40
Indikator Keberhasilan ....................................................
: DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................
41
B. Pembahasan Hasil Penelitian...........................................
56
: KESIMPULAN, DAN SARAN A. Kesimpulan .....................................................................
59
B. Saran-Saran .....................................................................
59
DAFTAR PUSTAKA
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
LEMBAR UJI REFERENSI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
:
Rancang Siklus Penelitian Tindakan Kelas...................
26
Gambar 3.2
:
Tahapan Intervensi Tindakan......................................
28
Gambar 4.1
:
Keadaan Siswa Saat Pembelajaran................................
43
Gambar 4.2
:
Suasana Proses Pembelajaran .......................................
44
Gambar 4.3
:
Alat Peraga Pembelajaran ............................................
49
Gambar 4.4
:
Guru Mengekperimenkan Materi Pembelajaran .........
51
Gambar 4.5
:
Siswa Bereksperimen…………....................................
55
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Siklus I & Siklus II ...........................................................................
30
Tabel 3.2
: Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I..............................
33
Tabel 3.3
: Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II ..........................
34
Tabel 3.4
: Kriteria Reliabilitas .........................................................
35
Tabel 3.5
: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I ........................
35
Tabel 3.6
: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II ......................
35
Tabel 3.7
: Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus I ...............
37
Tabel 3.8
: Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus II ..............
37
Tabel 3.9
: Hasil Uji Daya Pembeda Siklus I ..................................
38
Tabel 3.10
: Hasil Uji Daya Pembeda Siklus II ..................................
39
Tabel 3.11
: Kriteria Nilai Persentase Instrumen Nontes ....................
40
Tabel 4.13
: Data Hasil Belajar Tes Siklus I ........................................
45
Tabel 4.14
: Data Observasi Guru Pada Siklus I .................................
46
Tabel 4.15
: Data Hasil Observasi Siswa Siklus I ...............................
47
Tabel 4.16
: Tindakan Perbaikan Siklus I ............................................
48
Tabel 4.17
: Data Hasil Tes Siklus II ...................................................
52
Tabel 4.18
: Data Observasi Guru Pada Siklus II ................................
53
Tabel 4.19
: Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II ..........................
54
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 2
: Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I
Lampiran 3
: Instrumen Tes Siklus I
Lampiran 4
: Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 5
: Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II
Lampiran 6
: Instrumen Tes Siklus II
Lampiran 7
: Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 8
: Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 9
: Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 10
: Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 11
: Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 12
: Skor Data Bobot
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah guru. Dalam kontek sini, guru mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis, karena gurulah yang berada di barisan paling depan dalam pelaksanaan pendidikan. Guru langsung berhadapan dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga
guru
sangat
dituntut
kemampuannya
untuk
menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa dengan baik, untukitu guru perlu mendapatkan pengetahuan tentang metode dan media pengajaran yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Minimnya pengetahuan guru terkait kedua hal tersebut mengakibatkan guru mengajar dengan metode konvensional.
Ada beberapa masalah yang
dihadapi dengan pengajaran konvensional, misalnya ketika guru menjelaskan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, mereka bergurau, ngobrol dengan teman-temannya, bahkan ada siswa yang menaikan kakinya keatas meja. Mengapa demikian, karena
guru selama ini mengajar hanya
menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Guru harus dapat memilih metode yang sesuai dengan karakteristik siswa, serta materi yang akan diberikan, termasuk pada materi IPA. Artinya pada setiap pembelajaran termasuk IPA, guru harus pandai dalam melihat dan memahami situasi pembelajaran. Metode pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan memahami situasi pembelajaran.1 Masih sering terjadi dalam pembelajaran guru mengharapkan siswa diam dengan sikap duduk tegak dan menghadap kedepan, sementara guru dengan fasih menceramahkan materi.
Pembelajaran demikian jelas bertentangan dengan
hakikat anak dan pendidikan itusen diri. Kondisi seperti itu dipandang perlu
1
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam Depag, 2009), h. 38
1
2
diadakan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
salah satu cara untuk meningkatkan pelaksanaan proses
pembelajaran, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat. Guru perlu membuat perubahan dalam penyajian materi, apa lagi pada pembelajaran IPA, agar apa yang disampaikan dapat langsung di serap atau dipahami oleh siswa. Dari hasil wawancara peneliti terhadap guru dan siswa didapat informasi bahwa hasil belajar IPA pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya pada siswa kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin masih rendah atau masih di bawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut disebabkan antara lain, pertama guru hanya menjelaskan konsep, tetapi tidak membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut, sehingga konsep pelajaran IPA menjadi abstrak bagi siswa. Kedua pembelajaran yang dilakukan hanya menghafal konsep bukan untuk mengalami langsung. Ketiga penyajian materi yang kurang menarik, sehingga pembelajaran terasa membosankan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin memberikan alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan menerapkan pembelajaran melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pelajaran IPA pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya. Metode eksperimen sering digunakan, apalagi pada pelajaran IPA, karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar menggunakan media yang harus dieksperimenkan. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.2 Dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun orang luar yang diundang kekelas. Proses yang dieksperimenkan diambil dari obyek yang sebenarnya.3 Dalam hal ini dengan eksperimen peserta didik berkesempatan
2
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2008), h. 83
3
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009), h.101
3
mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses, serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan harapan. Dari uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya Melalui Metode Eksperimen”
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Identifikasi masalah sangat erat kaitannya dengan masalah apa yang ingin dikaji. Identifikasi masalah pada penelitian ini antara lain : 1.
Hasil belajar siswa pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya masih belum mencapai KKM.
2.
Guru hanya menjelaskan konsep, tetapi tidak membimbing siswa menemukan sendiri konsep tersebut, sehingga konsep pelajaran IPA menjadi abstrak bagi siswa.
3.
Penyajian materi yang kurang menarik, sehingga pembelajaran terasa membosankan.
C. Pembatasan Fokus Penelitian Sejalan dengan hasil identifikasi masalah di atas, agar penelitia n ini lebih terarah maka peneliti membatasi permasalahannya pada hasil belajar siswa yang difokuskan pada aspek kognitif dengan tingkatan memahami (C1) dan menjelaskan (C2) dan mempraktikan (C3) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui metode eksperimen.
4
D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan batasan masalah di atas, terkai t dengan penelitian ini akan disajikan dalam bentuk pertanyaan. Jadi rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui metode eksperimen?
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Hasil Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui metode eksperimen. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan referensi untuk memperbaiki pembelajaran IPA
melalui
metode eksperimen khususnya pada Ciri-ciri Benda dan Perubahannya. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan pembelajaran melalui metode eksperimen pada pokok bahasan lainnya.
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teoretik 1.
Metode Eksperimen
a.
Pengertian Metode Eksperimen Metode adalah cara–cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi
pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Metode adalah cara yang digunakan guru untuk mengajar dengan berbagai aktifitas supaya tercipta kegiatan belajar yang kondusif dan menyenangkan dan siswa mendapatkan pemahaan dengan jelas. Metode eksperimen diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus dieksperimenkan. Metode eksperimen adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.1 Dalam hal ini peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan harapan. Sehubungan dengan pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa metode eksperimen menunjukkan proses terjadinya sesuatu, agar pemahaman siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Dalam eksperimen, siswa dapat mengamati apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung. Eksperimen berarti percobaan atau peragaan. Dalam pembelajaran metode eksperimen dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan 1
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008) h. 83
5
6
materi pembelajaran. Proses yang dieksperimenkan diambil dari obyek yang sebenarnya.2 Pada metode eksperimen guru memperlihatkan suatu proses atau kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada siswa. Dalam pembelajaran IPA, metode eksperimen banyak dipergunakan untuk mengembangkan suatu pengertian, mengemukakan masalah, penggunaan prinsip, pengujian kebenaran secara teoritis dan memperkuat suatu pengertian.3 Semua metode pengajaran dapat mewakili pencapaian tujuan pendidikan. Pemakaiannya ditentukan oleh tujuan dan isi materi yang akan di ajarkan. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, metode eksperimen sering digunakan karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar menggunakan media yang harus dieksperimenkan. b. Penggunaan Metode Eksperimen Penggunaan metode eksperimen ini mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. penggunaan metode eksperimen menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas karena dapat memusatkan perhatian siswa pada pelajaran, meningkatkan partisipasi aktif siswa untuk mengembangkan kecakapan siswa dan memotvasi siswa untuk belajar lebih giat. Dengan kata lain penggunaan metode eksperimen bertujuan untuk mewujudkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, menghindari kesalahan dalam memahami konsep-konsep dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, serta dapat melatih kecakapan siswa dalam menganalisa sesuatu yang sedang dialami atau diekperimenkan. Adapun tujuan penggunaan metode eksperimen ini adalah : a.
Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik atau dikuasai peserta didik;
b.
Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik;
2 3
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran ( Bandung : CV. Wacana Prima, 2009), h. 101
Arifudin, Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 006 Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, Penelitian Tindakan Kelas, h.5
7
c.
Mengembangkan kemampuan pengamatan pandangan dan penglihatan para peserta didik secara bersama-sama.
Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan digunakannya metode eksperimen dalam suatu pembelajaran adalah: a)
mengajarkan proses atau prosedur,
b) mengkongkritkan informasi, dan c)
pengembangan kemampuan melihat melalui pengamatan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebelum dan pada waktu mengadakan eksperimen: a)
Eksperimen itu harus dicoba terlebih dahulu sebelum dilakukan di depan kelas.
b) Tujuan eksperimen ditentukan terlebih dahulu oleh guru. c)
Usahakan agar eksperimen dapat dilihat oleh peserta didik.
d) Alat-alat yang digunakan sebaiknya sederhana. e)
Eksperimen dilaksanakan berdasarkan tujuan yang telah ditentukan.
Langkah-langkah Metode Eksperimen a.
Perencanaan
Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah : 1) Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir. 2) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah eksperimen yang akan di laksanakan. 3) Memperhitungkan waktu yang di butuhkan. 4) Selama eksperimen berlangsung guru harus intropeksi diri apakah : a). Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh siswa b). Apakah semua media yang di gunaka telah di tempatkan pada posisi yang baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas c). Siswa membuat catatan-catatan yang dianggap perlu 5) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik
8
b.
Pelaksaannya
Hal-hal yang di lakukan adalah : 1) Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya 2) Melakukan eksperimen dengan menarik perhatian siswa 3) Mengingat pokok-pokok materi yang akan di eksperimenkan agar mencapai sasaran 4) Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti eksperimen dengan baik 5) Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif 6) Menghindari ketegangan 7) Evaluasi : dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah ataupun di rumah. Untuk melaksanakan metode eksperimen yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi. Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah eksperimen itu dilakukan. 2) Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. 3) Alat-alat yang diperlukan untuk eksperimen itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan eksperimen tidak gagal. 4) Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan eksperimen dengan jelas. 5) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum eksperimen dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
9
6) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah eksperimen. 7) Selama Eksperimen berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan: a.
Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
b.
Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.
c.
Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.
8) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah eksperimen berlangsung atau siswa mencoba melakukan eksperimen. Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun sebaiknya diadakan uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan. c.
Kelebihan Metode Eksperimen Metode eksperimen sering digunakan karena merupakan metode yang
sangat baik dan efektif dalam menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan yang sifatnya pemahaman. Metode eksperimen memiliki kelebihan-kelebihan yaitu : (1) Siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses sesuatu yang telah dieksperimenkan; (2) Perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal-hal yang penting yang sedang dibahas; (3)
Dapat
mengurangi kesalahan pengertian antara anak dan guru bila di bandingkan dengan ceramah dan tanya jawab, karena dengan eksperimen siswa akan dapat mengamati sendiri proses dari sesuatu; (4) Akan dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang telah dieksperimenkan.
Dengan uraian di atas
ditegaskan kembali bahwa metode eksperimen akan dapat mengaktifkan siswa, dapat menghindari kesalahan pengertian dari siswa dan guru, dan siswa akan merasa lebih terkesan karena siswa mengalami sendiri. Sehingga akan lebih
10
mendalam dan lebih lama disimpan dalam pikiran tentang sesuatu proses yang terjadi.
d. Kelemahan Metode Eksperimen Di samping memiliki beberapa kelebihan, metode eksperimen juga tidak terlepas dari kemungkinan-kemungkinan kurang efektif apabila digunakan. Kemungkinan-kemungkinan yang dapat membuat eksperimen kurang efektif antara lain : (1) Apabila eksperimen tidak digunakan secara matang maka bisa terjadi eksperimen banyak kesulitan; (2) Kadang-kadang sesuatu yang di bawa ke kelas untuk didemonstrsikan terjadi proses yang berlainan dengan proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya; (3) Eksperimen menjadi kurang efektif bila tidak diikuti secara aktif oleh para siswa untuk mengamati; (4) Eksperimen akan menjadi metode yang kurang efektif bila alat yang dieksperimenkan itu tidak dapat di amati secara seksama oleh siswa. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode eksperimen maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, guru harus mempersiapkan sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan eksperimen, menjelaskan tujuan Eksperimen kepada siswa, memperhatikan situasi dan kondisi yang dapat mempengaruhi jalannya eksperimen dan selama eksperimen hendaknya semua siswa dapat memperhatikan jalannya eksperimen 2.
Hakikat Belajar Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Proses belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejalagejala perubahan perilaku yang tampak. Lebih lanjut, peserta didik harus dianggap sebagai makhluk yang dinamis, sehingga harus diberi kesempatan untuk menentukan harapan dan tujuan mereka dan guru (pendidik) lebih berperan
11
sebagai penasehat, penunjuk jalan, dan rekan seperjalanan. Guru bukanlah satusatunya orang yang paling tahu. Oleh karena itu, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik (child centered), tidak tergantung pada text book atau metode pengajaran tekstual. Padahal belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.4 Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh Witting yaitu : a.
Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
b.
Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
c.
Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi. Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang menetap, baik
yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara
langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.5 Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu: 1.
Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).
2.
Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
3.
Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial
4
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet ke-4, h. 38 5
Muhammad Zainur Roziqin, Moral Pendidikan di Era Global; Pergeseran Pola Interkasi Guru-Murid di Era Global. ( Malang: Averroes Press, 2007 ), h. 62
12
4.
Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman
5.
Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut: 1.
Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.
2.
Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya
3.
Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
4.
Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5.
Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberikan tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
3.
Pembelajaran Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha mengetahui sesuatu atau berusaha memperoleh ilmu pengetahuan ( kepandaian, keterampilan ).6
Belajar adalah
proses pengelolaan lingkungan seseorang dengan sengaja dikalukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula.
Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan
perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang
6
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, h. 24
13
bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah pengetahuan, bekembang daya pikir, sikap dan lain-lain. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.7 Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu. Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut: a.
Pembelajaran sebagai sistem Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
terorganisir antara lain tujuan pembelajaran , materi pembelajaran , strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga , pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan). b.
Pembelajaran sebagai proses Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan
guru dalam rangka membuat siswa belaja, meliputi: 1.
Persiapan, merencanakan program pengajaran
tahunan, semester, dan
penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan
penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku atau media cetak lainnya. 2.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru , persepsi, dan sikapnya terhadap siswa; 3.
Menindaklanjuti pembelajaran
yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca
pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar. Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut: 1). Merupakan upaya sadar dan disengaja 7
Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional
14
2). Pembelajaran harus membuat siswa belajar 3). Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan 4). Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun
4.
Hasil Belajar Setiap akhir program pembelajaran selalu diadakan evaluasi dengan
maksud untuk mengetahui hasil belajar siswa karena hasil belajar yang diperoleh siswa dapat menunjukkan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan (kognitif), tingkah laku atau sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat yang diperoleh oleh setiap siswa setelah proses belajar. Di dalam proses belajar siswa mengerjakan hal-hal yang akan dipelajari sesuai dengan tujuan dan maksud belajar. Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar yang dilakukan dengan tes yang dijadwalkan. Kemajuan yang diperoleh siswa tidak hanya berupa ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa sikap dan kecakapan atau keterampilan khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
5.
Ciri-ciri Hasil Belajar
Belajar ditandai dengan ciri-ciri yaitu : 1) disengaja dan bertujuan. 2) tahan lama. 3) bukan karena kebetulan. 4) bukan karena kematangan dan pertumbuhan.
15
Dengan pengalaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran, maka akan terjadi perubahan, baik perubahan pada aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotor. Perubahan ketiga aspek tersebut di atas merupakan ciri-ciri hasil belajar yang diperoleh siswa. Ciri-ciri hasil belajar mengandung tiga hal, yaitu: kognitif, afektif, psikomotor. a.
Hasil belajar kognitif merupakan kemajuan intelektual yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar dengan ciri-ciri sebagai berikut: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b.
Hasil belajar afektif adalah perubahan sikap atau kecendrungan yang dialami siswa sebagai hasil belajar sebagai berikut: adanya penerimaan atau perhatian, adanya respon atau tanggapan dan penghargaan.
c.
Hasil belajar psikomotor merupakan perubahan tingkah laku atau keterampilan yang dialami siswa dengan ciri-ciri: keberanian menampilkan minat dan kebutuhannya, keberanian berpartisifasi di dalam kegiatan penampilan sebagai usaha/ kreatifitas dan kebebasan melakukan hal di atas tanpa tekanan guru atau orang lain. Berdasarkan cici-ciri hasil belajar di atas maka tugas guru selain mengajar
juga mendidik dan melatih siswa agar menjadi siswa yang cerdas, bersikap baik dan memiliki keterampilan-keterampilan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah dasar, merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai Tuhan Yang Masa Esa. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dapat di uaraikan sebagai berikut: 1). Siswa memiliki pemahaman tentang konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari; 2). Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar; 3). Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari; mengenal dan
16
dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar.8 Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dapat diuraikan sebagai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dapat melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar. Hasil belajar siswa selalu bervariasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-foktor tersebut adalah faktor dalam dan faktor luar individu. “Faktor dalam meliputi : keadaan, motifasi, minat, intelegensi dan bakat siswa. Foktor luar meliputi : fasilitas belajar, waktu, media belajar, dan cara mengajar”. Selain itu, hasil belajar dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologi seperti kecerdasan, motivasi, perhatian, pengindraan, cita-cita peserta didik, kebugaran fisik dan mental, serta lingkungan yang menunjang. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, dalam proses pembelajaran maka guru harus memahami keadaan siswa, baik keadaan fisik, keadaan psikhis, maupun lingkungan atau latar belakang kehidupan siswa. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. 8
Hadiat,dkk, Alam Sekitar Kita (Jakarta : Balai Pustaka, 2001), h. ix
17
Prestasi belajar juga adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
6.
Penilaian Hasil Belajar Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah
yaitu; ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Secara eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap mata pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda. Mata pelajaran praktek lebih menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan mata pelajaran pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut mengandung ranah afektif. Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya. Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, rnemahami,
mengaplikasi,
menganalisis,
mensintesis
dan
kemampuan
18
mengevaluasi. Sedangkan ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil (produk) dan cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif, yang kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif. Sementara, penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik kerapkali diabaikan. Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan
memecahkan
masalah
yang
menuntut
siswa
untuk
menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yangmengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi. Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun implementasinya masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif dan psikomotor. Satuan pendidikan harus merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat dicapai. a.
Perbedaan Penilaian Hasil Pembelajaran yang Didasarkan Pada Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Dalam suatu pembelajaran berhitung, maka dapat dibedakan proses
penilaian antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 1.
Ranah kognitif dalam berhitung dapat diartikan sebagai aktivitas kognitif dalam memahami hitungan secara tepat dan kritis. Aktivitas seperti ini sering disebut sebagai kemampuan membaca, atau lebih khusus disebut sebagai kemampuan kognisi.
19
2.
Ranah afektif berhubungan dengan sikap dan minat/motivasi siswa untuk membaca ; misalnya sikap positif terhadap kegiatan membaca atau sebaliknya, gemar membaca, malas membaca dan lain-lain.
3.
Ranah psikomotor berkaitan dengan aktivitas fisik siswa pada saat melakukan kegiatan berhitung. Aktivitas fisik pada saat berhitung.
b. Mengidentifikasi Komponen Penilaian Proses Pembelajaran 1.
Aspek penilaian kognitif terdiri dari: a). Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu kota, rumus). b). Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu paragraf). c). Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah). d). Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi). e). Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di laboratorium).
2.
Aspek penilaian afektif terdiri dari: a). Menerima (receiving) termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar b). Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan reaksi, perasaan kepuasan dll c). Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll d). Mengorganisasi (organization): pengembangan norma dan nilai dalam organisasi sistem nilai e). Membentuk watak (characterization): sistem nilai yang terbentuk mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
20
3.
Aspek penilaian psikomotor terdiri dari: a). Meniru (perception) b). Menyusun (manipulating) c). Melakukan dengan prosedur (precision) d). Melakukan dengan baik dan tepat (articulation) e). Melakukan tindakan secara alami (naturalization) Karena penelitian ini menggunakan metode eksperimen maka penilaian
yang digunakan adalah penilaian pada ranah psikomotor, dengan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan penilaian pada ranah yang lain.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang membuktikan dari hasil penelitian itu bahwa ada peningkatan hasil belajar pada siswa setelah diterapkannya metode eksperimen, penelitian tersebut diantaranya adalah: 1. Skripsi
Susilawati,
berjudul
Pengaruh
Metode
Eksperimen
Dalam
Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V. Berdasarkan perhitungan hasil dan analisis data yang telah diperoleh dari pelaksanaan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 23 Pontianak Timur ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi perubahan sifat benda tanpa menggunakan metode eksperimen di kelas V SDN 23 Pontianak Timur sebesar 66,08 dengan standar deviasi 15,38.
2) Rata-rata hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi perubahan sifat benda menggunakan metode eksperimen di kelas V SDN 23 Pontianak Timur sebesar 77,27 dengan standar deviasi sebesar 15,658, 3). Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan rumus t-test polled varian pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk n1 n2 2 diperoleh thitung (2,45) > ttabel (2,0105) yang berarti signifikan. Maka Ho ditolak dan Hα diterima, menolak Ho artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
21
tanpa menggunakan metode eksperimen dengan rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dikelas V Sekolah Dasar Negeri 23 Pontianak Timur, dan 4). Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 23 Pontianak Timur dengan harga Effect Size (ES) sebesar 0,68 dengan kriteria sedang sehingga disarankan supaya Sebagai tenaga pendidik khususnya di jenjang sekolah dasar hendaknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan diminati siswa dengan menerapkan atau memadukan metode, media dan strategi pembelajaran lainnya sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan 2.
Skripsi Nur Fitriani, Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri Banjaranyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode eksperimen berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA SD Negeri Banjaranyar. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan beda mean post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata nilai post test dari kelompok eksperimen 76,43 dan kelompok kontrol 65,82.
3.
Skripsi Astri Risdiana, berjudul Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Pada Materi Gerak Benda Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 1 Nireng Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penlitian ini adalah (1) pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen memperlihatkan adanya peningkatan keatifan siswa, (2) penggunaan metode eksperimen pada materi gerak benda berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 1 Mireng tahun ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan skor rerata post-test kelas kontrol sebesar 69,57 yang mengalami peningkatan 9,6% dari skor rerata test awal (pre-test) sebesar 63,48, sedangkan skor rerata post-test kelas eksperimen sebesar 80,65 yang mengalami peningkatan 26,6% dari skor rerata pre-test sebesar 63,7.
22
Rerata gain ternormalisasi kelompok kontrol adalah 0,17 dengan kriteria lowg, sedangkan rerata gain ternormalisasi kelompok eksperimen adalah 0,47 dengan kriteria medium-g.
4.
Artikel Penelitian Turyati, berjudul Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode Eksperimen Kelas VI SDN 02 Mempawah Timur. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan tentang peningkatan hasil pembelajaran puisi terhadap siswa kelas VI SDN 02 Antibar Mempawah Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Eksperimen dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran puisi kelas VI SDN 02 Antibar Mempawah Timur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang terdiri dari siklus I dan siklus II, maka penulis menyimpulkan penelitian bahwa metode eksperimen dalam membaca puisi pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terjadi peningkatan aktifitas siswa pada siklus I 67,68% dan siklus II 76,61%. 12
5.
Skripsi Eva Syarifah Nurhayati, berjudul Efektifitas Metode Eksperimen Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono Mantofani Jombang Ciputat-Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yaitu setelah data-data dikumpulkan, ditabulasi, dianalisa dan ditafsirkan serta didukung adanya study pustaka maka dapat disimpulkan bahwa : a). Metode demontrasi memberi kemudahan pada siswa kelas satu dalam memahami pelajaran. b). Dengan menggunakan metode demontrasi pada bidang studi fiqih di MTs Soebono Mantofani ternyata perhatian dan minat siswa dalam pelajaran fiqih sangat posistif . c). Dengan penerapan metode demontrasi dalam bidang studi fiqih di MTs Soebono Mantofani mayoritas siswa menyenangi dan responnya pun sangat baik, hal ini didukung dengan sebagian besar siswa menjalankan semua perintah guru untuk mendemontrasikan karena ingin lebih paham.
23
d). Daya ingat siswa pun sangat terbantu dengan penggunaan metode demontrasi dan siswa pun mempunyai pengalaman dan kesan yang banyak. 139
C. Kerangka Berpikir Dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, guru sering mengharapkan siswa diam dengan sikap duduk tegak dan menghadap ke depan, sementara guru dengan fasih menyampaikann materi. Pembelajaran semacam ini sangat tidak menarik yang pada akhirnya
mengakibatkan siswa sulit memahi pelajaran, dengan sulit
memahami materi pembelajaran siswa mendapatkan nilai masih dibawah KKM, dalam hal ini tentang ciri-ciri dan sifat benda. Guru juga hanya menjelaskan kosep tanpa membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut dan menyebabkan pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan dan mendekatkan konsep-konsep IPA pada kehidupan nyata siswa. Dengan kondisi seperti ini maka perlu diadakan perubahan dalam penyajian materi, apalagi pada pembelajaran IPA, agar apa yang disampaikan dapat langsung di serap atau dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin memberikan satu solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan menerapkan pembelajaran melalui metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pelajaran IPA pada konsep Ciriciri Benda dan Perubahannya. Metode eksperimen sering digunakan, apalagi pada pelajaran IPA, karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar menggunakan media yang harus dieksperimenkan. Metode eksperimen adalah cara mengajar seorang instruktur atau guru menunjukkan, 12
Turyati, Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode Demonstrasi Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02,Artikel Penelitian pada Program S-1 Pendidikian Guru Dalam Jabatan FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak. 13
Eva Syarifah Nurhayati, Efektifitas Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono MantofaniJombang Ciputat – Tangerang, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008, h. 42.
24
memperlihatkan sesuatu proses,sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar, meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan. Dengan menggunakan metode eksperimen penulis mengharapkan adanya perubahan dalam suasana pembelajaran, perhatian dan konsentrasi belajar siswa, serta perolehan nilai siswa yang terus meningkat yang akhirnya batas ketuntasan kriteria minimal dapat dicapai bahkan dilampau siswa.
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis/dugaan sementara sebagai berikut: Terdapat peningkatan hasil belajar IPA pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui Metode eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin, Keluarahan Parung Kored, Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang, pada siswa kelas II, dengan jumlah siswa 28 orang.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli sampai dengan Bulan September 2013 di MI Ainul Yaqiin kelas 2 semester ganjil tahun pelajaran 2013 – 2014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Metode penelitian
adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian juga merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Metode yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas. Rancangan siklus penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model spiral Hopkins. Tahapan model spiral ini terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaa, tindakan, pengamatan, dan refleksi.2 Dengan demikian untaian dari keempat komponen tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Pada pelaksanaannya jumlah siklus tergantung kepada tingkat penyelesaian. Berikut gambar rancang siklus pada penelitian tindakan kelas ini.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantittaif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010)
2
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 16
h. 2
25
26
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ?
Gambar 3.1. Rancang Siklus Penelitian Tindakan Kelas
1.
Tahap perencanaan (planning) adalah tahap menyusun
rancangan tindakan.
Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2.
Tahap pelaksanaan (actuating) adalah tahap dalam melaksanakan tindakan di kelas. Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan.
3.
Tahap pengamatan (observing) yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dipantau oleh pengamat.
4.
Tahap refleksi (reflecting) yaitu tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali terhadap apa yang telah dilakukan.3 Semua informasi yang sudah terkumpul selama pelaksanaan penelitian selanjutnya dievaluasi dengan seksama, dicari
3
Ibid, h 19
27
permasalahan yang belum terselesaikan, kemudian dilakukan perbaikan untuk siklus berikutnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke semula, yaitu dalam bentuk siklus.
C. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah 28 orang siswa kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian Peneliti dalam penelitian ini berkolaborasi dengan teman sejawat dan bertindak sebagai guru.
Selain sebagai guru, peneliti
juga sebagai pelaksana
penelitian. Sedangkan teman sejawat bertindak sebagai observer (pengamat) selama proses pembelajaran berlangsung.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahap intervensi tindakan yang akan dilakukan peneliti selama penelitian ini adalah sebagai berikut :
28
Penelitian Pendahuluan
a. b. c. d.
Observasi kegiatan pembelajaran Wawancara dengan siswa Wawancara dengan guru Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPA dari hail observasi awal
Perencanaan Tindakan a) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses pembelajaran, pedoman observasi dan instrumen tes b) Penyusunan pedoman observasi keterampilan proses sains dan soal tertulis
SIKLUS I
Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat dan mengobservasi jalannya pembelajaran
Monitoring & Evaluasi Melaksanakan pretest, mencatat data selama pembelajaran, melaksanakan posttest dan penilaian Lembar Kerja Siswa
Refleksi Mengolah data, refleksi untuk siklus II
Perencanaan Tindakan c) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses pembelajaran, pedoman observasi dan instrumen tes d) Penyusunan pedoman observasi keterampilan proses sains dan soal tertulis
SIKLUS II
Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat dan mengobservasi jalannya pembelajaran
Monitoring & Evaluasi Melaksanakan pretest, mencatat data selama pembelajaran, melaksanakan posttest dan penilaian Lembar Kerja Siswa
Refleksi Mengolah data, refleksi untuk siklus III
Penyusunan Laporan
Gambar 3.2. Tahapan Intervensi Tindakan
29
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah terciptanya suasana belajar yang aktif, kondusif melalui penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya.
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan teknik tes dan nontes. Tes merupakan suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.4 Tes berupa pretes dan postes dengan menggunakan soal pilihan ganda. Nontes berupa pedoman observasi aktivitas siswa dan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Data observasi aktivitas siswa digunakan untuk menganalisis keterlaksanaan pendekatan kontekstual yang diterapkan. Data observasi aktivitas guru digunakan untuk melihat cara guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
H. Data dan Sumber Data Data dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Data : Terdapat dua buah data pada penelitian ini. Data utama diperoleh dari tes hasil belajar dan data penunjang dalam penelitian ini berupa pedoman observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
2.
Sumber Data :
Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas 2 MI Ainul
Yaqiin, peneliti dan rekan sejawat atau observer.
I.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 4
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 226
30
1.
Tes Hasil Belajar Untuk mengevaluasi hasil belajar digunakan tes tertulis yang berbentuk
pilihan ganda. Tes ini dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran pada setiap siklus. Kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel. 3.1. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Siklus I & Siklus II KOMPETENSI DASAR
Indikator Pembelajaran Menunjukkan beragam jenis benda padat di sekitar.
Aspek Kognitif C1 C2 C3 9*, 11* 14* 1*, 2*, 4*, 6*,
Jumlah Soal
3*, 10*, 12*, 15*, 18*, 19*
9
Mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair Menunjukkan yang ada di beragam jenis benda lingkungan cair di sekitar. sekitar
Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu
Membedakan ciriciri benda padat dan cair Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang dapat berubah bentuk seperti plastisin/tanah liat ketika dibentuk. Mencari contoh benda padat yang dapat berubah wujud menjadi benda cair Mencari contoh benda cair yang dapat berubah wujud menjadi benda padat
7*, 13*
8*, 16*, 17*
Siklu s
7
2 I
5*, 20*, 21*
22*, 23*, 24*
25*
3
3
1
31
KOMPETENSI DASAR
Indikator Pembelajaran Mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar kelas.
Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan
Menceritakan bendabenda yang telah dikenal oleh siswa (berupa alat angkutan) berdasarkan pengamatan. Menceritakan kegunaan alat angkutan yang ada di sekitar Menjelaskan bahan yang digunakan untuk pembuatan bendabenda tersebut
Aspek Kognitif C1 C2 C3 16*, 17*, 1*, 2*, 21*, 3*, 4*, 22*, 5*, 20* 24*
8*, 18*
11*, 12* 6*, 7*, 14*
23*, 25*
9*, 15* 10*, 13, 19*
Jumlah Siklus Soal 11
4 II
4
6
Keterangan : * = soal yang sudah diukur
2. Pedoman Observasi Observasi merupakan salah satu alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena.5 Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif.6 Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi untuk melihat aktifitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan observasi kegiatan guru.
5
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), h. 146 6
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2003), h. 73
32
J.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan nontes. Tes berupa uji hasil
belajar, dan instrumen non-tes berupa pedoman observasi untuk mengamati aktifitas siswa dan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Data observasi aktifitas siswa digunakan untuk menganalisa keterlaksanaan metode eksperimen yang diterapkan. Sedangkan data observasi aktifitas guru digunakan untuk melihat cara mengajar guru ketika proses pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen. Sebelum instrumen tersebut digunakan tes digunakan, dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu untuk mengetahui apakan instrumen tersebut memenuhi persyaratan instrumen.
1.
Instrumen Tes Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa
pilihah ganda. Pengujian instrumen ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut: validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan kriteria di atas, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus melalui pengujian. Berikut adalah pengujian yang perlu dilakukan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi dalam instrumen penelitian ini. a.
Uji Validitas Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur). Artinya
instrumen yang digunakan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan di ukur.7 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Point Biserial (rpbi)
7
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Op. cit, h. 245
33
karena skor butir soal berbentuk dikotomi (skor butir 1 atau 0). Adapun rumus rpbi –
yaitu: 8
√
Keterangan : rpbi
= angka indeks korelasi point biserial
Mp
= mean (nilai rata-rata hitung) yang dijawab dengan benar
Mt
= mean dari skor total
SDt
= standar deviasi total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item
q
= proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rpbi dibandingkan dengan rtabel product moment dengan α = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,304. Jika rpbi ≥ rtabel maka soal tersebut tidak valid. Perhitungan validitas soal dala penelitian ini menggunakan bantuan software anates versi4 Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I Statistik Jumlah Soal
25
Jumlah Siswa
28
Nomor Soal Valid Jumlah Soal Valid
8
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 25
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Rajawali Grafindo Persada, 2003), h.185
34
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II Statistik Jumlah Soal
25
Jumlah Siswa
28 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
Nomor Soal Valid
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
Jumlah soal valid
25
b. Uji Reliabilitas Soal Tes Reabilitas merupakan koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran suatu tes.9 Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan atau konsistensi. Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.10 Pengujian reliabiltas menggunakan rumus K-R20 (Kuder-Richardson 20).11
Ʃ Pq
2
S
r11 = nn-1
S2
Keterangan : r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1-p)
∑pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q 9
Djemari Mardapi, Pengukur Penilian & Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2012) h.
10
Consuelo G. Sevilla, penerjemah Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta: UI Press, 1993), h. 175
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta : Bumi Aksara, 2006) Cet.6, h.101
51
35
n S
= banyaknya item 2
= varians Selanjutnya pengujian rekliabilitas diklasifikasikan sesuai kriteria pada table
3.5 berikut ini : Tabel 3.4. Kriteria Reliabilitas Kriteria
Keterangan
0,91 – 1,00
Sangat Tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 070
Sedang
0,21 – 0,40
Rendah
0,00 – 0,20
Kurang
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software anates versi 0.4. Hasil uji reliabilitas instrument tes dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Statistik r hitung
0,79
Kesimpulan
Sangat tinggi
Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Statistik r hitung
0.76
Kesimpulan
Sangat tinggi
c. Uji Taraf Kesukaran
36
Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu sesuai dengan karakteristik peserta tes. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut :12
Dimana : P = Tingkat Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa
Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut : a)
Soal dengan P 0,00 sampai 0,15 adalah soal sangat sukar
b) Soal dengan P 0,15 sampai 0,30 adalah soal sukar c)
Soal dengan P 0,30 sampai 0,60 adalah soal sedang
d) Soal dengan P 0,60 sampai 0,85 adalah soal mudah e)
Soal dengan P 0,85 sampai 1,00 adalah soal sangat mudah Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software anates versi 4.0. Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrument tes dapat dilihat pada table berikut :
12
Ibid, h. 208
37
Tabel 3.7. Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus I Kriteria Soal
Jumlah Soal
Persentase
Sangat Sukar
0
Sukar
0
Sedang
8
32%
Sangat Mudah
17
68%
Jumlah
25
100%
Tabel 3.8. Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus II Kriteria Soal
Jumlah Soal
Persentase
Sangat Sukar
1
4%
Sukar
1
4%
Sedang
9
36%
Sangat Mudah
14
56%
Jumlah
25
100%
d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan rumus :13
13
Ibid, hal.213
38
Ketarangan : D
= Daya Pembeda
Ba
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
Bb
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Ja
= Banyaknya peserta kelompok atas
Jb
= Banyaknya pesertta kelompok bawah
Kriteria daya pembeda ditentukan sebagai berikut :14 D = 0.00 - 0.20 : jelek
D = 0.40 - 0.70 : baik
D = 0.20 - 0.40 : cukup
D = 0.70 - 1.00 : baik sekali
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software anates versi 4.0. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel 3.9. Hasil Uji Daya Pembeda Siklus I Kriteria Soal
Jumlah Soal
Persentase
Baik
8
32%
Cukup
9
36%
Jelek
8
32%
Jumlah
25
100%
Baik Sekali
14
Ibid, hal.218
39
Tabel 3.10. Hasil Uji Daya Pembeda Siklus II Kriteria Soal
Jumlah Soal
Persentase
Baik
6
28%
Cukup
9
36%
Jelek
9
36%
Jumlah
25
100%
Baik Sekali
2.
Instrumen Non Tes Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
observasi. Penggunaan pedoman observasi bertujuan agar kesimpulan yang adapat diperoleh dari penelitian ini lebih valid dan objektif dibandingkan jika hanya menggunakan satu instrument tes saja. Sebagaimana instrument tes, instrument nontes juga harus memenuhi kriteria kelayakan. Pengujian kelayakan pedoman observasi dilakukan dengan pertimbangan ahli.
K. Analisa Data dan Interprestasi Data Pada peneltian ini terdapat dua teknik analisa data yang digunakan yaitu teknik analisa data tes dan teknik analisa data nontes. Data yang dihasilkan dari instrument tes akan dianalisa
peningkatan aspek tes hasil belajarnya dengan
menggunakan rumus gain ternormalisasi. Data yang dihasilkan dari pedoman observasi dianalisa secara deskriptif untuk mengukur kualitas pembelajaran selama diberi perlakuan berupa penerapan metode eksperimen. Perhitungan persentase dikategorikan sesuai tingkat penguasaannya, dan kategorinya dapat dilihat pada table berikut :
40
Tabel 3.11. Kriteria Nilai Persentase Instrumen Nontes15 Rentang 80 – 100%
Kategori Sangat Baik
70 - 79%
Baik
60 – 69%
Cukup/Sedang
50 – 59%
Kurang
0 – 40%
Sangat Kurang
L. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa dinyatakan mengalami peningkatan kemampuan keterampilan proses
sains apabila mencapai indikator
sebagai berikut : Siswa mencapai ketuntasan minimal
: 60
Kelas mencapai ketuntasan belajar
: 80%
Indikator keberhasilan ini merupakan ketentuan yang sudah ada di MI Ainul Yaqiin, Karang Tengah sebagai acuan keberhasilan proses pembelajaran.
15
h. 153
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2007), cet. 13,
BAB IV DESKRIPSI, ANAISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA 1.
Tindakan Pembelajaran Siklus I a.
Tahap Perencanaan Pembelajaran pada siklus I ini terdiri atas dua pertemuan yang berdurasi 4
x 35 menit dalam satu minggu. Materi yang akan diajarkan pada siklus satu ini adalah mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar dan menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu. Sebelum silkus I dilaksanakan peneliti melakukan beberapa kesiapan yaitu: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggambarkan penerapan metode eksperimen 2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Menyiapkan alat peraga 4) Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk setiap pertemuan 5) Menyiapkan instrumen penilian
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I 1.
Pertemuan Pertama Tahap pelaksanaan untuk pertemuan pertama dilaksanakan pada 16
September 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada pukul 08.15 – 09.25 dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat atau observer adalah rekan peneliti. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar. Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah ciri-ciri benda padat dan benda cair serta perubahan yang dapat dialaminya.
41
42
Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdo’a, kemudian guru mengabsen siswa. pada. Pada tahap apersepsi guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru membangun pengetahuan siswa dengan bertanya tentang benda-benda yang ada disekitar kelas, kemudian guru menuliskan beberapa pendapat siswa tentang benda-benda tersebut dan menggolongkannya sesuai dengan bentuknya. Pada kegiatan eksplorasi anak – anak mengeksperimenkan benda-benda yang berbentuk padat dan benda-benda yang berbentuk cair yang ada disekitar siswa, serta meminta siswa untuk memberikan kesimpulan. Kemudian guru menugaskan siswa menuliskan benda-benda yang berbentuk padat dan bendabenda yang berbentuk cair yang lain pada buku tulis siswa masing-masing. Selesai mencatat siswa yang ditunjuk oleh guru menyebutkan benda-benda yang dicatat berdasarkan wujudnya. Pada kegiatan selanjutnya guru bersama siswa menyebutkan benda-benda yang berbentuk padat dan benda yang berbentuk cair, sambil mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri kesimpulan tentang bentuk benda padat dan benda cair. Kegiatan diakhiri dengan pemberian penguatan tentang materi yang telah dipelajari dan memberikan evaluasi kepada siswa. Aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah melakukan apersepsi, peneliti kurang mengajak siswa menghubungkan materi pembelajaran dengan keadaan siswa dan membimbing siswa membuat kesimpulan, dalam hal ini kesimpulan masih di buat oleh guru atau peneliti dangan tidak melibatkan siswa. Kedua aspek yang mendapat penilaian kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada pertemuan I, dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada pertemuan II.
2. Pertemuan Kedua Secara umum pertemuan kedua ini memiliki kesamaan dengan pertemuan pertama yaitu seperti: menyiapkan renacana pelakasanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa, menyiapkan lembar kerja siswa dan menyiapkan media yang akan digunakan. Pembelajaran dilaksanakan
43
pada hari Rabu 19 September 2013 dengan alokasi 2 x 35 menit, yang dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 08.30. Materi pembelajaran pada pertemuan keduan ini adalah tentang menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu, pembelajaran dimulai dengan berdo’a bersama dan dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan keduan ini ada dua siswa yang tidak hadir, guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada materi kali ini dan guru/peneliti melakukan pengulangan materi sebelumnya sebagai pengingat siswa, karena materi pada pertemuan sebelumnya berkaitan dengan materi pada pertemuan kedua ini dengan bertanya kepada siswa yang ditunjuk.
Gambar 4.1 Keadaan Siswa Saat Pembelajaran Pada saat apersepsi guru bertanya tentang “Adakah benda padat dan benda cair yang berubah bentuk?” Sebagian besar siswa menjawab dengan antusias,
44
Pembelajaran dilanjutkan dengan guru mendemonstarikan perubahan bentuk benda padat seperti yang terjadi pada plastisin yang dapat dibentuk apa saja, untuk benda cair guru memindah-mindahkan air ke dalam wadah yang berbeda-beda yang menyebabkan bentuk air pun menyerupai bentuk dari yang ditempatinya. Setalah itu guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan benda padat dan benda cair yang lain yang dapat berubah bentuk. Setelah siswa menuliskan benda padat dan benda cair yang dapat berubah bentuk, guru bersamasama dengan siswa menyebutkan benda-benda tersebut yang dapat berubah bentuk. Guru memberikan penguatan dengan mengulang kembali bahwa benda padat dan benda cair dapat berubah bentuk dan memberikan contohnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan memberikan evaluasi kepada siswa, yang sebelumnya melakukan kesimpulan bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Gurupun menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.
Gambar 4.2 Suasana Proses Pembelajaran
45
c.
Pengamatan
1.
Hasil Belajar Hasil tes akhir kegiatan pembelajaran pada siklus pertama merupakan data
awal peneliti setelah menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yakiin Karang Tengah Kota Tangerang pada sub pokok bahasan mengidentifikasi pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya yang ada di lingkungan sekitar dan menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu setelah menggunakan metode demonstrsi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13. Data Hasil Belajar Tes Siklus I No
Hasil Tes
Pretes
Postes
1.
Nilai Terendah
20
30
2
Nilai Tertinggi
70
100
3.
Nilai Rata-rata
50.00
67.32
4.
Sudah Memenuhi KKM
5
19
5.
Belum Memenuhi KKM
19
9
6
Prosentase Keberhasilan
32.14
75.00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar pada waktu belum diterapkannya metode eksperimen pada saat pretes hanya mencapai ratarata 50.00 dan ketika sesudah diterapkannya metode pembelajaran eksperimen tedapat peningkatan hasil belajar dengan rata-rata 67.32. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin sesudah diterapkannya metode eksperimen, meski hal ini belum memenuhi target pencapaian keberhasilan siswa yakni 80% siswa sudah tuntas. Pada table data hasil belajar tes siklus I di atas juga tergambar bahwa nilai terendah pada saat pretes adalah 20 dan tertinggi 70, namun pada tes akhir siklus terdapat peningkatan dengan perolehan nilai terendah 30 dan tertinggi 100, siswa yang mencapai nilai KKM 19 oramg. Hal tersebut menunjukkan bahwa pencapaian target keberhasilan belum tercapai.
46
2.
Hasil Observasi Guru Siklus I Kegiatan guru pada saat pembelajaran diamati oleh rekan sejawat atau
yang bertugas sebagai observer, penilaian oleh observer menggunakan pedoman observasi yang meliputi beberapa aspek, hasil observasi selama pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14. Data Observasi Guru Pada Siklus I No.
Kegiatan Guru
Pertemuan 1
Pertemuan 2
1 2
Mengkondisikan siswa Melakukan Apersepsi Memberikan motivasi dengan mengajukkan pertanyaan Meneksperimenkan materi pembelajaran Memberikan tugas kepada siswa Menjelaskan kembali dan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari Membimbing siswa membuat kesimpulan Memberikan evaluasi
4 2
4 5
3
4
3
5
3
4
3
4
2
4
3
4
23
34
57.5%
85%
3 4 5 6 7 8 Jumlah
Prosentase Tiap Pertemuan Persentase tiap Siklus Kategori
3.
71.25% Baik
Hasil Observasi Siswa Siklus I Pada saat pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan
terhadap siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
47
Tabel 4.15. Data Hasil Observasi Siswa Siklus I Penilaian No
Kegiatan Siswa
1
Memperhatikan penjelasan guru
2
Menjawab pertanyaan guru
3
Mencatat/menyalin
materi
Pertemuan Pertemuan Pertama Kedua 4 4 3
4
4
4
pembelajaran 4
Mengerjakan tugas
2
3
5
Menjawab soal
2
4
6
Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru berdasarkan bentuknya Jumlah
3
4
18
23
60%
76,7%
Persentase tiap pertemuan Persentase Siklus
68,35%
Kategori
Cukup
Tabel di atas menunjukkan persentase pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua, yaitu dari 60% menjadi 76,7 persen. Nilai rata-rata hasil pengamatan pada siklus I adalah 68,35% dengan kategori cukup. Hal ini belum menunjukkan hasil yang maksimal, dengan demikian bahwa penerapan metode eksperimen pada setiap siswa belum optimal.
d. Refleksi Siklus I Pembelajaran dengan mengunakan penerapan metode pembelajaran eksperimen pada materi ciri-ciri benda padat dan benda cair serta perubahan yang dapat dialaminya, membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran, hal ini menuntun siswa untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya, yang menyebabkan siswa lebi aktif dalam belajar, dan pembelajaran pun lebih bermakna. Namun dalam pelsanaannya, penerapan metode eksperimen pada siklus I masih terdapat kekurangannya, yaitu sebagai berikut:
48
1.
Masih ada siswa yang nilainya (hasil belajarnya) dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Siswa kurang memahami materi pembelajaran, karena ketika guru menjelaskan dan meneksperimenkan ada siswa yang bergurau dan bercanda.
2.
Pada saat tanya jawab terlihat masih ada siswa yang pasif. Hal ini disebabkan siswa
takut
untuk
menjawab
pertanyaan
guru
atau
siswa
malu
mengungkapkan pendapatnya. 3.
Siswa masih merasa takut salah Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada
siklus I ini masih terdapat beberapa asas Tanya jawab dan pembelajaran berkelompok. Ketuntasan belajar pada siklus hanya sebesar 63%. Artinya pembelajaran belum mencapai indikator keberhasilan yakin 85%. Oleh sebab itu pembelajaran harus ditingkatkan melalui perbaikan tindakan untuk diterapkan pada siklus II. Adapun perbaikan tindakan yang harus dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.16. Tindakan Perbaikan Siklus I No. 1.
Tindakan
Perbaikan
Guru kurang tegas terhadap Guru harus lebih mengarahkan siswa siswa yang masih bergurau untuk memperhatikan penjelasan guru saat guru menjelaskan
2.
Kegiatan
diskusi
dalam proses pembelajaran lebih Guru harus lebih membimbing siswa
didominasi oleh siswa yang dalam kegiatan berkelompok agar benarpandai
benar bekerjasama dan yang presentasi adalah anak yang terlihat pasif dalam kelompoknya
3.
Siswa lebih senang menjawab Guru meminta setiap kelompok utuk pertanyaan disbanding harus membuat dua pertanyaan dan kelompok bertanya kepada guru
lain menjawab
49
e.
Keputusan Berdasarkan hasil refleksi siklus I disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan
metode
eksperimen
pada
konsep
Ciri-ciri
Benda
dan
Perubahannyabelum mencapai indikator ketuntasan belajar. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa hanya 63% atau sebanyak 19 siswa yang mencapai KKM. Indikator ketuntasan bejaar yang ingin dicapai yakni sebesar 85% dengan nilai KKM 65. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II.
Gambar 4.3 Alat Peraga Pembelajaran 2. Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Pembelajaran Pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari satu kali pertemuan yang berdurasi 2 x 35 menit. Materi yang akan diajarkan pada siklus II adalah mengidentifikasi
50
benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. Sebelum siklus II dilaksanakan peneliti melakukan tahap persiapan antara lain: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggambarkan penerapan metode eksperimen. 2) Membuat lembar kerja kelompok. 3) Menyiapkan alat peraga. 4) Menyiapkan lebar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk setiap pertemuan. 5) Menyiapkan instrument penilaian. b. Tahap Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Ketiga Tahap pelaksanaan untuk siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 22 September 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada pukul 07.30 – 08.40 WIB. Sedangkan observer mengamati dan mengisi lembar observasi guru dan siswa. Pada pertemuan kali ini semua siswa hadir yakni 28 orang. Guru membagi siswa menjadi enam kelompok dan masing-masing kelompok beranggotakan lima orang. Dalam memberikan materi guru berusaha menerapkan tujuh asas metode eksperimen seperti melakukan tanya jawab, konstruksi, pemodelan, masyarakan belajar, inkuiri, refleksi, dan penilaian otentik sesuai dengan RPP yang telah disusun.
Materi
mengidentifikasi
yang
diberikan
benda-benda
pada
yang
pertemuan
dikenal
dan
yang
ketiga
kegunaannya
adalah melalui
pengamatan. Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdo’a kemudian guru mengabsensi siswa. Pada tahap apersepsi. Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru membangun pengetahuan awal siswa dengan bertanya tentang kendaraan apakah yang beroda tiga, dan terbuat dari apakah roda kendaraan tersebut? Tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi tentang mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. Kemudian
51
meminta siswa duduk sesuai kelompok masing-masing dan membagikan lembar kerja kelompok.
Gambar 4.4 Guru Meneksperimenkan Materi Pembelajaran
Pada tahap inti ini. Guru meneksperimenkan dengan menunjukkan gambar atau miniatur benda yang merupakan alat ankut. Siswa mengamati penjelasan dan eksperimen guru dengan seksama. Guru membimbing siswa menemukan sendiri materi yang mereka pelajari sesuai dengan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyebutkan alat angkut dan kegunaan alat angkut tersebut yang ada disekitar mereka. Pada akhir kegiatan ini guru meminta siswa untuk menyebutkan bahan pembuat alat angkut yang mereka sebutkan. Guru memberi penilaian terhadap hasil belajar siswa Pembelajaran menyimpulkan
diakhiri
materi
dengna
mengidentifikasi
guru
membimbing
benda-benda
yang
siswa dikenal
dalam dan
kegunaannya melalui pengamatan. Guru menguatkan konsep yang telah dipelajari,
52
dan siswa paham bahwa setiap alat angkut ada juga berbeda kegunaannya serta berbeda pula bahan pemnbuatannya.. Guru melakukan penilaian dengan memberikan tugas / tes akhir.
c. Pengamatan 1. Hasil Tes Siklus II Hasil posttes siklus II siswa kelas II MI Ainul Yaqiin, Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang pada sub pokok mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan setelah menggunakan metode eksperimen sebagai berikut: Tabel 4.17 Data Hasil Tes Siklus II No
Data Hasil Tes
Pratest
Posttest
1
Nilai rata-rata
41,16
78,33
2
Nilai Tertinggi
55
95
3
Nilai Terendah
25
55
4
Sudah Memenuhi KKM
0
26
5
Belum Memenuhi KKM
28
2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan tes hasil belajar sebelum dan sesudah diberi tindakan pada siklus II. Sebelum tindakan diberikan hasil tes siswa hanya mencapai nilai rata-rata 41,16. Sedangkan setelah diberi tindakan meningkat mencapai 78,33. Peningkatan juga terlihat pada jumlah siswa yang telah memenuhi KKM yakni 26 orang atau 90% dari 28 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin, Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang sudah mencapai indikator keberhasilan yakni 85% dengan KKM setiap siswa 65.
2. Hasil Observasi Guru Siklus II Hasil observasi terhadap guru pada saat pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.18 Data Observasi Guru Pada Siklus II
53
No I
II
Aspek Penilaian Pendahuluan 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media
4
2. Memeriksa kesiapan siswa
5
3. Melakukan kegiatan apersepsi
4
4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
5
Inti 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
5
2. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
5
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang membangun pengetahuan baru 4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk menemukan sendiri melalui proses berpikir
5
4
5. Melaksanakan kegiatan Tanya Jawab
4
6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara berkelompok
4
7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memberikan contoh atau permodelan 8. Melakukan kegiatan pembelajaran yang menambah atau merevisi pengetahuan sebelumnya 9. Melakukan kegiatan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi. III
Skor
4
5
5
Penutup 1. Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 2. Melakukan tindak lanjut dengan memberi arahan atau tugas sebagai kegiatan remedial
5 4
Jumlah
68
Persentasi
90,6%
Kategori
Sangat Baik
54
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata persentase observer total dari hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II mencapai angka 68 atau 90,6% dengan kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II guru mampu menerapkan metode eksperimen dengan baik.
3. Hasil Observasi Siswa Siklus II Hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen sebagai berikut:
Tabel 4.19 Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II No 1
Aspek Yang Dinilai Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru
Skor 4
2
Bekerjasama dalam kelompok
4
3
Bersedia menjadi model bagi temannya
5
4
Merevisi pengetahuan sebelumnya
4
5
Dapat mengerjakan tugas
4
6
Memuat rangkuman
5
Jumlah
26
Persentase tiap pertemuan Kategori
90% Sangat Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata persentase penilaian total dari hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II adalah 90% dalam kategori sangat baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase pada setiap variabel sudah berhasil mencapai indikator. d. Refleksi Siklus II Pelaksanaan siklus II mampu memperbaiki kekurangan pada siklus I. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan hasil postes siklus I ke siklus II dari rata-rata 66 menjadi 78,33. Dapat dilihat pula adanya peningkatan pada hasil belajar siswa
55
sehingga lebih banyak siswa yang telah mencapai KKM pada siklus II, yakni 26 siswa atau 90% dan terdapat 2 siswa atau 0% yang belum tuntas. Artinya pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen sudah mencapai indikator keberhasilan.
Gambar 4.5 Siswa Bereksperimen
Proses pembelajaran yang terjadi lebih bermakna dengan melibatkan siswa untuk mengamati dan menemukan sendiri konsep yang dipelajari serta mengaitkannya dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari . Kegiatan pada siklus II juga menunjukkan bahwa metode eksperimen yang diterapkan mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran seperti melakukan tanya jawab dan aktif dalam diskusi kelompok. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil observasi guru dan siswa. Terdapat peningkatan kegiatan guru dalam mengelola kelas dan penerapan asas-asas metode eksperimen pada siklus I ke siklus II dari 63,75 % menjadi 90% atau dari kategori cukup menjadi kategori sangat baik.
56
e. Keputusan Berdasarkan hasil refleksi siklus II dapat diketahui bahwa penerapan metode eksperimen pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya telah mencapai kriteria ketuntasasn yang diharapkan yaitu 90% siswa telah mencapai KKM. Oleh sebab itu tindakan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui metode eksperimen merupakan pendekatan yang mendorong siswa menemukan materi yang dipelajari melalui pengalaman langsung. Pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungannya.1 Artinya pembelajaran mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa. Jadi siswa akan lebih mudah memahaminya dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehar-hari. Berdasarkan data hasil tes belajar siswa yang dilakukan pada siklus I dan siklus II pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya mengalami peningkatan. Pada siklus I diketahui sebanyak 11 siswa yang belum mencapai KKM atau 37%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil tes belum mencapai kriteria ketuntasan. Artinya penerapan metode eksperimen belum optimal. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi guru dan siswa, terdapat dua asas metode eksperimen yang dalam kategori cukup, yaitu asas tanya jawab dan masyarakat belajar. Rendahnya kedua aspek tersebut disebabkan oleh siswa yang malu dan takut bertanya serta terdapat beberapa siswa yang pasif dalam diskusi kelompok. Siswa takut mengungkapkan pendapatnya. Diskusi dalam kelompok didominasi oleh siswa yang memiliki pengetahuan lebih, sehingga pengambilan keputusan kelompok hanya kesepakatan dua atau tiga orang siswa.
1
Rusman, Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta,: Raja Grafindo Persada, 2011), h.187
57
Belajar dalam konteks metode pembelajaran eksperimen bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tapi belajar dengan mengalami secara langsung. Artinya guru dan siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran, seperti melakukan tanya jawab dan bekerja sama dalam kelompok. Melalui pertanyaan-pertanyaan, guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri materi yang dipelajari. Melalui kerja kelompok siswa dapat berbagi pengetahan berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari. Inquiry merupakan bagian dalam metode eksperimen. Inquiry dapat terbentuk melalui diskusi dan praktikum. Dalam konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya banyak hal yang dapat menjadi bahan diskusi dan praktikum, serta melakukan pemodelan. Siswa dibimbing untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil menemukan sendiri, sehingga belajar lebih efektif dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, ternyata hasil belajar siswa meningkat. Pada siklus II hanya 3 siswa yang belum mencapai KKM, sehingga hasil belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu 90%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Desi Eka Setiawati bahwa terdapat pengaruh positif metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi guru menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam pengelolaan kelas dan penerapan asas-asas metode eksperimen dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase rata-rata tiap siklus, yaitu 69,33% meningkat menjadi 90,6%. Artinya terdapat peningkatan dari kategori cukup ke kategori sangat baik. Peningkatan juga terjadi pada kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa terlihat peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari 63,75% menjadi 90% atau dari kategori cukup meningkat pada kategori sangat baik. Dengan demikian, siswa membangun pengetahuan
58
sendiri dari pengalaman dan mengkomunikasikan pemahaman konsep serta menerapkannya di lingkungan. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II menunjukkan hasil yang baik. Hal ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Peningkatan-peningkatan yang terjadi pada siklus II menunjukkan bahwa metode eksperimen yang diterapkan mampu membangun pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ana Shofia Andayani bahwa metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Metode eksperimen merupakan pendekatan yang didesain untuk mengembangkan seluruh potensi dalam diri siswa. Metode eksperimen memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran, mengaitkan materi yang dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Saiful Sagala, metode eksperimen adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan kondisi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pengalaman langsung membuat hasil belajar lebih bermakna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya. Hal ini terbukti dari ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 63% meningkat menjadi 90% pada siklus II. Hasil pedoman observasi siswa juga menunjukkan kemajuan ke arah yang lebih baik, dari kategori cukup menjadi kategori sangat baik.
B. Saran Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II MI Ainul Yaqiin Kecamatan Karang Tengah, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1.
Metode eksperimen perlu dilaksanakan oleh guru, karena metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan membiasakan siswa untuk menyimpulkan sendiri setiap permasalahan yang ditemui cara dengan mendekatkan pembelajaran kepada hal yang dapat dilakukan siswa.
2.
Metode ekperimen ini, juga dapat diterapkan pada materi lain selain konsep ciri-ciri benda dan perubahannya.
59
60
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paragdigma Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009) Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Astri Risdiana, Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Pada Materi Gerak Benda Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa kelas III SD Negeri Mireng Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas. Bahri Djamarah, Saiful, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta) G. Sevilla Consuelo, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI Press, 1993) Hadiat, dkk, Alam Sekitar Kita, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001) Mardapi Djemari, Pengukur Penilaian dan Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Nuhamedika, 2012) Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009 Nur Fitriyani, Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri
61
Banjaranyar ( Skripsi Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012) R. Hake Richard, Analyzing change/gain score, (Dept. Of Physics: Indian University) Roestiyah, NK, Dra., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008) Sudiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada, 2003) Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) Sumiyati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009) Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2007) Syarifah, Nurhayati Eva, Efektifitas Metode Eksperimeni Pada Pembelajaran Bidang Studi Fikih di MTs Soebono Mantofai Jombang Ciputat Tangerang, Skripsi Pada Jurusan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 Turyati, Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode Eksperimen Kelas VI SDN 02 Mempawah Timur. Artikel Penelitian Pada Program S1 Pendidikan Guru Dalam Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, Pontianak, 2014. Undang-undang No.20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional
62
Zinur Roziqin, Muhammad, Moral Pendidikan di Era Global: Pergeseran Pola Interaksi Guru Murid di Era Global, (Malang: Averroes Press, 2007)
.
63
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 (RPP)
Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya 1. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar 2.
INDIKATOR 1.1.1 Menunjukkan beragam jenis benda padat di sekitar. 1.1.2 Menunjukkan beragam jenis benda cair di sekitar 1.1.3 Membedakan ciri-ciri benda padat dan cair.
3.
4.
TUJUAN 1.
Siswa dapat menunjukkan beragam jenis benda padat di sekitar
2.
Siswa dapat menunjukkan beragam jenis benda cair di sekitar
3.
Siswa dapat membedakan ciri-ciri benda padat dan cair.
MATERI PEMBELAJARAN 1.
Materi Pokok
: Mengenal bentuk benda
2.
Sub Materi Pokok : Menyebutkan benda padat dan benda cair yang ada di lingkungan sekitar
5.
METODE PEMBELAJARAN Metode
: Eksperimen
64
6.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (10 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
A. Apersepsi Memberi
dan Menjawab salam dan berdo’a
salam
Religius
memimpin do’a sebelum bersama memulai pembelajaran
Mengabsen
dan Duduk rapi dan tertib
memeriksa
Disiplin,
kebersihan
patuh
kelas
Mengulas sekilas materi Memperhatikan
dan
Giat belajar
pembelajaran yang lalu menjawab pertanyaan guru dengan bertanya kepada siswa yang ditunjuk
Menyampaikan kompetensi
yang
Memperhatikan
penjelasan
ingin guru
Patuh, disiplin
dicapai
B.
Motivasi Memberikan “Benda berbentuk
pertanyaan, Menjawab pertanyaan guru
apakah padat
berbentuk cair?”
yang dan
Rajin
65
KEGIATAN INTI (50 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
A. Eksplorasi (15 Menit) Mengobservasi benda
yang
bendaberbentuk
padat dan cair yang ada
Memperhatikan
dengan Disiplin, rasa
seksama
ingin tahu
disekitar siswa
Menugaskan siswa untuk mencatat
benda-benda
yang berbentuk padat dan
Mencatat benda-benda yang Disiplin, berbentuk padat dan cair
tanggung jawab,
cair yang lain
sungguhsungguh
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
B. Elaborasi (20 Menit) Menugaskan siswa untuk Mengumpulkan hasil temuan Disiplin mengumpulkan temuan
siswa
hasil berdasarkan bentuknya dengan
memisahkan benda padat dan benda cair
Bersama-sama
siswa Menyebutkan
menyebutkan benda-benda hasil
benda-benda Tanggungjaw
temuan
sesuai ab, patuh,
temuan siswa berdasarkan bentuknya
rasa ingin
bentuknya
tahu
66
Kegiatan Guru
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
C. Konfirmasi (15 Menit) Menjelaskan kembali dan
Memperhatikan dan
Rasa ingin
bertanya jawab tentang
menjawab pertanyaan guru
tahu, patuh
Mencatat hasil kesimpulan
Disiplin
Mengerjakan soal evaluasi
Patuh, ta’at
materi pelajaran yang telah dipelajari
Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
Memberikan evaluasi
PENUTUP (10 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter penjelasan Tanggung jawab
Kegiatan Siswa
Menginformasikan tugas yang Memperhatikan harus dikerjakan (PR) guru Menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya Mendengarkan seksama
Rasa dengan tahu
ingin
7. ALAT/MEDIA DAN SUMBER BELAJAR a. Alat/Media
: Benda padat dan Benda cair (batu, kayu, air, dll)
b. Sumber
: Buku Paket IPA Kelas II SD/MI
8. PENILAIAN No
Indikator
1.
Menunjukkan beragam
Tes
jenis benda padat di
Tertulis singkat
sekitar.
Teknik Bentuk Isian
Instrumen 1. Bu
Guru
membersihkan papan tulis dengan … 2. Batu, kursi dan meja
67
2.
termasuk benda…..
Menunjukkan beragam jenis benda cair di
3. Adik
sekitar
minum
susu
susu,
termasuk
benda… 4. Benda 3.
cair
yang
Membedakan ciri-ciri
digunakan
untuk
benda padat dan cair.
bahan
motor
bakar
adalah … 5. Air jika di masukkan ke dalam gelas maka bentuknya
akan
seperti …
Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 No
Jawaban
Skor No
1
Penghapus
2
2
Benda padat
2
3
Benda cair
2
4
Bensin
2
5
Gelas
2
Jumlah skor maksimal
No
10
Tangerang,
Juli 2013
Mengetahui Kepala MI Ainul Yaqiin
Peneliti,
SAMSU ROMLI, ST.
MARDIATUL ISLAMIYAH
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya 1. KOMPETENSI DASAR 1.2
Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu
2.
INDIKATOR -
Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang dapat berupa bentuk seperti plastisin/tanah liat ketika dibentuk.
-
Mencari contoh benda padat yang dapat berubah wujud menjadi benda cair.
-
Mencari contoh benda cair yang dapat berubah wujud menjadi benda padat.
3.
TUJUAN 1.
Siswa dapat Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang dapat berupa bentuk seperti plastisin/tanah liat ketika dibentuk.
2.
Siswa dapat memberi contoh benda padat yang dapat berubah wujud menjadi benda cair
3.
Siswa dapat memberi contoh benda cair yang dapat berubah wujud menjadi benda padat
69
4.
5.
MATERI PEMBELAJARAN 1.
Materi Pokok
2.
Sub Materi Pokok : Mengenal perubahan bentuk benda
METODE PEMBELAJARAN Metode
6.
: Mengenal bentuk benda
: Eksperimen
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (10 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
A. Apersepsi Memberi
dan Menjawab salam dan berdo’a
salam
Religius
memimpin do’a sebelum bersama memulai pembelajaran
Mengabsen
dan Duduk rapi dan tertib
memeriksa
Disiplin,
kebersihan
patuh
kelas
Mengulas sekilas materi Memperhatikan
dan
Giat belajar
pembelajaran yang lalu menjawab pertanyaan guru dengan bertanya kepada siswa yang ditunjuk
Menyampaikan kompetensi
yang
Memperhatikan
penjelasan
ingin guru
Patuh, disiplin
dicapai
B. Motivasi Memberikan
pertanyaan, Menjawab pertanyaan guru
“sebutkan bentuk benda
Rajin
70
padat dan benda cair yang dapat berubah bentuk
KEGIATAN INTI (50 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
A. Eksplorasi (15 Menit) Melakukan terhadap yang
eksperimen benda padat
dapat
berubah
bentuk (misalkan plastisin,
Memperhatikan
dengan Disiplin, rasa
seksama tentang eksperimen ingin tahu guru
tanah liat atau adonan)
Melakukan
eksperimen
terhadap benda cair yang dapat berubah bentuk
Memperhatikan
dengan Disiplin,
seksama tentang eksperimen tanggung guru
jawab, sungguhsungguh
Kegiatan Guru
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
B. Elaborasi (20 Menit) Menugaskan siswa untuk Menuliskan benda padat dan Disiplin menuliskan benda padat benda
cair
yang
dapat
benda
padat Tanggungjaw
dan benda cair yang lain berubah bentuk yang
dapat
berubah
bentuk
Bersama-sama
siswa Menyebutkan
menyebutkan benda padat dan benda cair yang dapat ab, patuh, dan benda cair yang dapat berubah bentuk
rasa ingin
berubah bentuk
tahu
71
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
C. Konfirmasi (15 Menit) Menjelaskan kembali dan
Memperhatikan dan
Rasa ingin
bertanya jawab tentang
menjawab pertanyaan guru
tahu, patuh
Mencatat hasil kesimpulan
Disiplin
Mengerjakan soal evaluasi
Patuh, ta’at
materi pelajaran yang telah dipelajari
Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
Memberikan evaluasi
PENUTUP (10 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter penjelasan Tanggung jawab
Kegiatan Siswa
Menginformasikan tugas yang Memperhatikan harus dikerjakan (PR) guru Menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya Mendengarkan seksama
Rasa dengan tahu
ingin
7. ALAT/MEDIA DAN SUMBER BELAJAR a. Alat/Media
: Benda padat dan Benda cair (batu, kayu, air, dll)
b. Sumber
: Buku Paket IPA Kelas II SD/MI
8. PENILAIAN No 1.
Indikator
Teknik Bentuk
Mengidentifikasi benda- Tes
Isian
benda di sekitar yang Tertulis singkat
Instrumen 1. Guci terbuat dari … 2. Air bila dimasukkan
72
dapat
berupa
seperti
bentuk
ke
plastisin/tanah
dalam
kulkas
akan…..
liat ketika dibentuk.
3. Es batu jika dibiarkan akan…
Mencari contoh benda
2.
padat
yang
4. Benda
dapat
dapat
berubah wujud menjadi
padat
yang
berubah
cair
adalah…
benda cair
5. Plastisin jika ditekan akan …bentuk
Mencari contoh benda
3.
cair yang dapat berubah wujud
menjadi
benda
padat.
Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 No
Jawaban
Skor No
1
Tanah liat
2
2
Membeku
2
3
Mencair
2
4
Es batu
2
5
Berubah
2
Jumlah skor maksimal
No
10
Tangerang,
Juli 2013
Mengetahui Kepala MI Ainul Yaqiin
Peneliti,
SAMSU ROMLI, ST.
MARDIATUL ISLAMIYAH
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 (RPP)
Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 3
Alokasi Waktu
: 3 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya 1. KOMPETENSI DASAR 2.
Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan
2.
INDIKATOR 1.
Mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar kelas.
2.
Menceritakan benda-benda yang telah dikenal oleh siswa (berupa alat angkutan) berdasarkan pengamatan
3.
Menceritakan kegunaan alat angkutan yang ada di sekitar
4.
Menjelaskan bahan yang digunakan untuk pembuatan benda-benda tersebut
3.
TUJUAN 1.
Siswa dapat mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar kelas.
2.
Siswa dapat menceritakan benda-benda yang telah dikenal oleh siswa (berupa alat angkutan) berdasarkan pengamatan
3.
Siswa dapat menceritakan kegunaan alat angkutan yang ada di sekitar
4.
Siswa dapat menjelaskan bahan yang digunakan untuk pembuatan bendabenda tersebut
4.
MATERI PEMBELAJARAN
74
1.
Materi Pokok
: Mengidentifikasi benda-benda di sekitar
2.
Sub Materi Pokok : Menceritakan alat angkutan yang ada di sekitar dan kegunaannya, serta bahan pembuatannya.
5.
METODE PEMBELAJARAN Metode
6.
: Eksperimen
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PENDAHULUAN (10 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
A. Apersepsi Memberi
dan Menjawab salam dan berdo’a
salam
Religius
memimpin do’a sebelum bersama memulai pembelajaran
Mengabsen
dan Duduk rapi dan tertib
memeriksa
Disiplin,
kebersihan
patuh
kelas
Mengulas sekilas materi Memperhatikan
dan
Giat belajar
pembelajaran yang lalu menjawab pertanyaan guru dengan bertanya kepada siswa yang ditunjuk
Menyampaikan kompetensi
yang
Memperhatikan
penjelasan
ingin guru
Patuh, disiplin
dicapai
B. Motivasi Memberikan pertanyaan: Menjawab pertanyaan guru “Kendaraan apakah yang
Rajin
75
beroda tiga, terbuat dari apakah
roda
kendaraan
tersebut?”
KEGIATAN INTI (50 Menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
A. Eksplorasi (15 Menit) Mendemonstrasikan dengan
dengan Disiplin, rasa
menunjukkan sungguh-sungguh
gambar/atau benda
Memperhatikan
ingin tahu
miniatur
disekitar,
yang
merupakan alat angkutan
Menugaskan siswa untuk Menyebutkan alat angkut dan Disiplin, menyebutkan
alat kegunaannya yang ada di tanggung
angkutan dan kegunaan sekitar
jawab,
alat angkut yang ada di
sungguh-
sekitar siswa yang lainnya
sungguh
Menanyakan kepada siswa Menjawab pertanyaan guru
Sungguh-
tentang bahan pembuat
sungguh
alat angkut yang ada di sekitar
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
B. Elaborasi (20 Menit) Menugaskan siswa untuk Menyebutkan
benda-benda Disiplin
menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar kelas yang ada di sekitar kelas
76
Bersama-sama
siswa Menyebutkan alat angkutan Tanggungjaw
menyebutkan alat angkut yang ada di sekitar
ab, patuh,
yang ada di sekitar dan
rasa ingin
bahan pembuatnya
tahu
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
C. Konfirmasi (15 Menit) Menjelaskan kembali dan
Memperhatikan dan
Rasa ingin
bertanya jawab tentang
menjawab pertanyaan guru
tahu, patuh
Mencatat hasil kesimpulan
Disiplin
Mengerjakan soal evaluasi
Patuh, ta’at
materi pelajaran yang telah dipelajari
Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan Memberikan evaluasi
PENUTUP (10 Menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter penjelasan Tanggung jawab
Kegiatan Siswa
Menginformasikan tugas yang Memperhatikan harus dikerjakan (PR) guru Menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya Mendengarkan seksama
Rasa dengan tahu
ingin
7. ALAT/MEDIA DAN SUMBER BELAJAR a.
Alat/Media
: Benda-benda di sekitar kelas dan gambar berbagai alat angkutan di sekitar siswa
b. Sumber
: Buku Paket IPA Kelas II SD/MI
77
8. PENILAIAN No 1.
Indikator
Teknik Bentuk
Mengidentifikasi benda-
Tes
benda yang ada di sekitar
Tertulis singkat
Isian
kelas.
Instrumen 1. Rani menyapu lantai kelas
mengguna
kan… 2. Benda yang paling
Menceritakan
2.
benda-
benda
yang
telah
dikenal
oleh
siswa
banyak
3. Alat
untuk
(berupa alat angkutan)
mengangkut
berdasarkan pengamat
adalah…
sampah
4. Kendaraan roda tiga
Menceritakan keguna
yang
an alat angkutan yang
mesinya adalah …
ada di sekitar
Menjelaskan
bahan
yang digunakan untuk pembuatan
benda-
benda tersebut
Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 No
tidak
ada
5. Roda sepeda terbuat dari …
4.
di
kelas adalah...
an 3.
berada
Jawaban
Skor No
1
Sapu
2
2
Kursi/bangku
2
3
Gerobak
2
4
Becak
2
5
Karet
2
No
78
Jumlah skor maksimal
10
Tangerang,
Juli 2013
Mengetahui Kepala MI Ainul Yaqiin
Peneliti,
SAMSU ROMLI, ST.
MARDIATUL ISLAMIYAH
Lampiran 2 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI MENGENAL BERBAGAI BENTUK BENDA DAN KEGUNAANNYA SERTA PERUBAHAN WUJUD YANG DAPAT DIALAMINYA SIKLUS I Satuan Pendidikan : MI AINUL YAQIIN Alokasi Waktu : 2 x 30 menit Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah soal : 25 PG Kelas/Semester : II (Dua) / I (Satu) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya Kompetensi Dasar
Konsep
Indikator Soal
Jenjang Kognitif C1 C2 C3
Bentuk Instrumen Contoh benda padat adalah ... a. minyak goreng
b. tas
Mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar
Mengenal Bentuk Benda
Menunjukkan beragam jenis benda padat di sekitar.
b. berubah b. benda padat
B
1
A
2
A
4
A
6
A
9
B
11
c. tidak tetap
Benda yang bentuknya sesuai tempatnya adalah ... a. benda cair
No. Soal
c. susu
Benda padat bentuknya selalu... a. tetap
Kunci Jwb
c. kayu
Bentuk batu jika dimasukkan ke dalam gelas akan... a. tetap
b. seperti gelas
Penghapus adalah salah satu contoh benda...
a. padat
Contoh benda padat adalah ...
a. susu dan mangkok
b. cair
b. meja dan tas
c. berubahubah c. gas c. air kursi
dan
Rani menulis di buku tulis menggunakan… a. pensil
b. tas
Sirup dan jus mangga termasuk benda… a. cair
b. padat b. bensin
b. minyak goreng
c. tas
b. gas
c. cair
Susu termasuk benda ... a. padat
Menunjukkan beragam jenis benda cair di sekitar.
Benda cair yang digunakan untuk menyalakan kompor adalah ... a. minyak goreng b. minyak tanah c. bensin Sirop dalam botol adalah benda ... a. padat b. lunak c. cair Salah satu ciri benda cair adalah ... b. bentuknya seperti c. bentuknya a. bentuknya tetap keras wadahnya
Membedakan ciri-ciri benda padat dan cair
Air dalam cangkir bentuknya seperti ... a. gelas b. botol Bentuk benda cair adalah adalah ... a. tetap
b. selalu berubah
c. cangkir c. tidak berubah
Salah satu ciri benda padat adalah ...
a. mengikuti wadahnya
b. bentuknya tetap
A
3
B
10
B
12
C
15
B
18
C
19
B
8
C
16
B
17
B
7
c. santan
Contoh benda cair adalah ... a. sepatu
14
c. gas
Benda cair yang digunakan untuk kendaraan bermotor adalah… a. air
A c. penghapus
c. berubahubah
Perubahan es menjadi cair disebut ... a. membeku b. mencair c. menguap Benda padat yang digunakan untuk membawa buku adalah ... a. pensil b. tas c. penghapus
Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu
Mengidentifikas i benda-benda di sekitar yang dapat berupa bentuk seperti plastisin/tanah liat ketika dibentuk.
Mencari contoh benda padat yang dapat berubah wujud menjadi benda cair
Mencari contoh benda cair yang dapat berubah wujud menjadi benda padat
Benda yang mudah diubah bentuknya adalah ... a. tanah liat b. paku Plastisin akan berubah setelah ... a. didiamkan b. didinginkan Tanah liat dapat dibentuk menjadi ...
c. gelas c. ditekan
a. pot bunga b. rumah c. pintu Perubahan es menjasdi cair adalah ... a. membeku b. mencair c. menguap Mentega akan mencair jika ... a. didinginkan b. dipanaskan c. ditekan Lilin yang yang dipanaskan akan ... a. mencair b. meleleh c. membeku Bentuk benda cair selalu berubah-ubah sesuai dengan ... a. wadahnya b. besarnya c. kecilnya Air yang didinginkan akan ... a. meleleh b. membeku
c. menguap
B
13
B
14
A
5
C
20
A
21
B
13
B
22
B
23
A
24
B
25
Lampiran 3 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI MENGENAL BERBAGAI BENTUK BENDA DAN KEGUNAANNYA SERTA PERUBAHAN WUJUD YANG DAPAT DIALAMINYA SIKLUS II Satuan Pendidikan : MI AINUL YAQIIN Alokasi Waktu : 2 x 30 menit Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah soal : 25 PG Kelas/Semester : II (Dua) / I (Satu) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya Kompetensi Dasar
Konsep
Indikator Soal
Jenjang Kognitif C1 C2 C3
Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan
Mengidentifikasi Mengidentifikasi benda-benda yang benda di sekitar ada di sekitar kelas.
Bentuk Instrumen Benda di samping adalah ... a. kulkas b. papan tulis c. buku Tempat menyimpan buku adalah... a. toples b. meja c. tas Benda berikut yang digunakan untuk membersihkan papan tulis adalah.. a. penghapus b. buku c. kertas
Kunci Jwb
No. Soal
B
1
C
2
A
3
Gambar di bawah ini adalah .. a. tempat sampah b. kolam c. bak mandi Benda di samping berguna untuk... a. mengepel b. menyapu c. membersihkan debu Ayah akan pergi ke Bali, menggunakan.....dari bandara a. Perahu b. bus c. peswat terbang Kereta yang ditarik oleh kuda adalah... a. becak b. gerobak c. delman Ciri mobil ambulan adalah memiliki... a. sirine b. beroda tiga c. beroda dua Benda yang biasa ditulis bu guru di depan kelas adalah.... a. meja b. bangku
A
4
C
5
C
20
C
16
A
17
C
21
c. papan tulis Benda yang biasa digunakan untuk membawa air adalah…….. a. kelereng b. air c. tas Agar kelas terlihat bersih maka harus di... a. cat b. sapu c. lap Kendaraan disamping adalah... a. delman b. becak c. bajaj Menceritakan bendabenda yang telah dikenal oleh siswa (berupa alat angkutan) berdasarkan pengamatan.
B
22
B
24
B
8
B
18
A
23
Benda yang digunakan untuk tempat membuang sampah adalah... a. Ember b.Tong sampah c. Kursi Kendaraan bermotor dan beroda tiga adalah... a. bajaj b. taxi c. bus
Kuda besi adalah sebutan untuk kendaraan... a. pesawat terbang b. kereta api c. bus
B
25
C
11
A
12
C
9
A
15
Kendaraan yang digunakan untuk membawa orang sakit/pasien adalah... a. taxi b. mobil c. ambulance
Gerobak adalah alat yang digunakan untuk mengangkut... a. orang
Menceritakan kegunaan alat angkutan yang ada di sekitar
b. sampah c. sapi Kendaraan yang paling banyak mengangkut penumpang adalah ... a. mobil
b. perahu c. kereta api Alat angkutan yang biayanya paling mahal adalah... a. pesawat terbang b. bus c. kereta
Menjelaskan bahan yang digunakan untuk pembuatan benda-benda tersebut
Gambar di bawah ini adalah.. a. roda motor b. roda sepeda c. roda mobil Bahan pembuat ban mobil adalah... a. karet b. besi c. kayu Ciri-ciri mobil adalah sebagai berikut... a. beroda empat b. beroda tiga c. terbuat dari kayu Perahu nelayan terbuat dari... a. bambu b. kayu c. kertas Kendaraan di samping terbuat dari...
a. kayu b. besi c. batu Gerobak sapi tebuat dari ..... a. kayu b. besi c. Rotan
A
6
A
7
A
14
B
10
B
13
A
19
UJI COBA TES SOAL SIKLUS I
1. Contoh benda padat adalah ... a. minyak goreng b. tas c. susu 2. Benda padat bentuknya selalu... a. tetap b. berubah c. tidak tetap 3. Sirup dan jus mangga termasuk benda… a. cair b. padat c. gas 4. Benda yang bentuknya sesuai tempatnya adalah ... a. benda cair b. benda padat c. kayu 5. Benda yang mudah diubah bentuknya adalah ... a. tanah liat b. paku c. gelas 6. Bentuk batu jika dimasukkan ke dalam gelas akan... a. tetap b. seperti gelas c. berubah-ubah 7. Salah satu ciri benda padat adalah ... c. berubah-ubah a. mengikuti wadahnya b. bentuknya tetap 8. Salah satu ciri benda cair adalah ... b. bentuknya seperti a. bentuknya tetap c. bentuknya keras wadahnya 9. Penghapus adalah salah satu contoh benda... a. padat b. cair c. gas 10. Benda cair yang digunakan untuk kendaraan bermotor adalah… a. air b. bensin c. santan 11. Contoh benda padat adalah ... a. susu dan mangkok b. meja dan tas c. air dan kursi 12. Contoh benda cair adalah ... a. sepatu b. minyak goreng c. tas 13. Perubahan es menjadi cair disebut ... a. membeku b. mencair c. menguap 14. Rani menulis di buku tulis menggunakan… a. pensil b. tas c. penghapus 15. Susu termasuk benda ... a. padat b. gas c. cair 16. Air dalam cangkir bentuknya seperti ... a. gelas b. botol c. cangkir 17. Bentuk benda cair adalah adalah ... a. tetap b. selalu berubah c. tidak berubah 18. Benda cair yang digunakan untuk menyalakan kompor adalah ... a. minyak goreng b. minyak tanah c. bensin 19. Sirop dalam botol adalah benda… c. cair a. padat b. lunak
20. Plastisin akan berubah setelah ... a. didiamkan b. didinginkan 21. Tanah liat dapat dibentuk menjadi ... a. pot bunga b. rumah 22. Mentega akan mencair jika ... a. didinginkan b. dipanaskan 23. Lilin yang yang dipanaskan akan ... a. mencair b. meleleh 24. Bentuk benda cair selalu berubah-ubah sesuai dengan.. a. wadahnya b. besarnya 25. Air yang didinginkan akan ... a. meleleh b. membeku
c. ditekan c. pintu c. ditekan c. membeku c. kecilnya c. menguap
UJI COBA TES SOAL SIKLUS II 1. a. b. c.
Benda di samping adalah ... kulkas papan tulis buku
2. a. b. c.
Tempat menyimpan buku adalah... toples meja tas
3. a. b. c.
Benda berikut yang digunakan untuk membersihkan papan tulis adalah.. penghapus buku kertas 4.
Gambar di bawah ini adalah .. a. tempat sampah b. kolam c. bak mandi 5.
Benda di samping berguna untuk...
a. mengepel b. menyapu c. membersihkan debu 6.
Gambar di bawah ini adalah.. a. roda motor b. roda sepeda c. roda mobil 7. a. b. c.
Bahan pembuat ban mobil adalah... karet besi kayu 8. Kendaraan disamping adalah... a. delman b. becak c. bajaj
9. Kendaraan yang paling banyak mengangkut penumpang adalah ...
a. mobil b. perahu c. kereta api 10. Perahu nelayan terbuat dari... a. bambu b. kayu c. kertas 11. a. b. c.
Kendaraan yang digunakan untuk membawa orang sakit/pasien adalah... taxi mobil ambulance
12. Gerobak adalah alat yang digunakan untuk mengangkut... a. orang b. sampah c. sapi 13. Kendaraan di samping terbuat dari.. a. kayu b. besi c. batu 14. Ciri-ciri mobil adalah sebagai berikut... a. beroda empat b. beroda tiga c. terbuat dari kayu 15. Alat angkutan yang biayanya paling mahal adalah... a. pesawat terbang b. bus c. kereta 16. Kereta yang ditarik oleh kuda adalah... a. becak b. gerobak c. delman 17. Ciri mobil ambulan adalah memiliki... a. sirine b. beroda tiga c. beroda dua 18. Benda yang digunakan untuk tempat membuang sampah adalah... a. Ember b. Tong sampah c. Kursi
19. Gerobak sapi tebuat dari ..... a. kayu b. besi c. Rotan 20. Ayah akan pergi ke Bali, menggunakan.....dari bandara a. Perahu b. bus c. peswat terbang 21. Benda yang biasa ditulis bu guru di depan kelas adalah.... a. meja b. bangku c. buku tulis 22. Benda yang biasa digunakan untuk membawa air adalah.... a. Kursi b. Ember c. tas 23. Kendaraan bermotor dan beroda tiga adalah... a. bajaj b. taxi c. bus 24. Agar kelas terlihat bersih maka harus di... a. cat b. sapu c. lap 25. Kuda besi adalah sebutan untuk kendaraan... a. pesawat terbang b. kereta api c. bus
Lampiran LEMBER OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 1
Siklus
: 1
Observer
:
No
Tihamah, S. Pd.I
Kegiatan Siswa
1
Memperhatikan penjelasan guru
2
Menjawab pertanyaan guru
3
Mencatat/menyalin materi pembelajaran
4
Mengerjakan tugas
5
Menjawab soal
6
Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru berdasarkan bentuknya
Skor 1
2
3
4
5
Skor Rata-rata
Keterangan: 1 2 3 4 5
= = = = =
Sangat kurang Kurang Cukup/Sedang Baik Sangat baik
Tangerang, Februari 2014 Observer,
(TIHAMAH, S. Pd.I)
Lampiran LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS I Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 1
Siklus
: 1
Observer
:
Tihamah, S. Pd.I
No.
Kegiatan Guru
1 2
Mengkondisikan siswa Melakukan Apersepsi Memberikan motivasi dengan mengajukkan pertanyaan Melakukan eksperimen Memberikan tugas kepada siswa Menjelaskan kembali dan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari Membimbing siswa membuat kesimpulan Memberikan evaluasi
1 2 3 4 5 6
1
2
Skor 3
4
5
Keterangan: 1 2 3 4 5
= = = = =
Sangat kurang Kurang Cukup/Sedang Baik Sangat baik
Tangerang, Februari 2014 Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran LEMBER OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 2
Siklus
: 1
Observer
:
No
Tihamah, S. Pd.I
Kegiatan Siswa
1
Memperhatikan penjelasan guru
2
Menjawab pertanyaan guru
3
Mencatat/menyalin materi pembelajaran
4
Mengerjakan tugas
5
Menjawab soal
6
Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru berdasarkan bentuknya
Skor 1
2
3
4
5
Skor Rata-rata
Keterangan: 6 = 7 = 8 = 9 = 10 =
Sangat kurang Kurang Cukup/Sedang Baik Sangat baik
Tangerang, Februari 2014 Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS I Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 2
Siklus
: 1
Observer
:
Tihamah, S. Pd.I
No.
Kegiatan Guru
1 2
Mengkondisikan siswa Melakukan Apersepsi Memberikan motivasi dengan mengajukkan pertanyaan Melakukan eksperimen Memberikan tugas kepada siswa Menjelaskan kembali dan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari Membimbing siswa membuat kesimpulan Memberikan evaluasi
1 2 3 4 5 6
1
2
Skor 3
4
5
Keterangan: 1 2 3 4 5
= = = = =
Sangat kurang Kurang Cukup/Sedang Baik Sangat baik
Tangerang, Februari 2014 Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran LEMBER OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 3
Siklus
: 2
Observer
:
No
Tihamah, S. Pd.I
Kegiatan Siswa
1
Memperhatikan penjelasan guru
2
Menjawab pertanyaan guru
3
Mencatat/menyalin materi pembelajaran
4
Mengerjakan tugas
5
Menjawab soal
6
Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru berdasarkan bentuknya
Skor 1
2
3
4
5
Skor Rata-rata
Keterangan: 1 2 3 4 5
= = = = =
Sangat kurang Kurang Cukup/Sedang Baik Sangat baik
Tangerang, Februari 2014 Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS II Sekolah
: MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: II/ Ganjil
Pertemuan ke
: 3
Siklus
: 2
Observer
:
Tihamah, S. Pd.I
No.
Kegiatan Guru
1 2
Mengkondisikan siswa Melakukan Apersepsi Memberikan motivasi dengan mengajukkan pertanyaan Melakukan eksperimen Memberikan tugas kepada siswa Menjelaskan kembali dan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari Membimbing siswa membuat kesimpulan Memberikan evaluasi
1 2 3 4 5 6
1
2
Skor 3
4
5
Keterangan: 1 2 3 4 5
= = = = =
Sangat kurang Kurang Cukup/Sedang Baik Sangat baik
Tangerang, Februari 2014 Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
l,
R E ] . , I A B JI , I T A S T E S
Rata2-
21.29
Srmpang Baku-
3.4 6
Korel asrXY= 0. 65 F { e " L r , . r Ll j -t rai s
Tes:
Nama berkas:
H: \ALAM\BARU.ANA
No. I-.Jrut
No.
0.79
Subyek
Kode/Nama
I
A
2
Subyek
Skor
G a n ' ; r -I
Skor
Genap
Skor Totaf
6
6
ts
l3
I2
2:
3
C
9
lt.
2O
4
4
D
9
11
20
Lr
5
E
I2
T2
24
6
6
F'
I2
11
2.J
1
G
I2
9
i:.1
B
B
H
13
10
23
9
9
I
I2
I2
24
10
10
J
T2
9
2I
lr
11
K
I2
11
2.3
tr '.1:,
T2
L
10
10
20
ll
13
M
I2
10
22
t4
T4
N
I2
9
2i
t5
15
o
9
I
I'l
t l)
16
P
6
t3
Il
11
O
11
9
2A
t8
rB
R
10
9
19
\9
L9
S
13
11
24
2A
2A
T
13
11
24
2I
2I
U
13
I2
25
22
22
13
11
24
23
23
W
13
L2
25
24
24
X
10
10
2A
t: it
25
Y
I2
L2
24
26
26
Z
t1
5r
l()
2t
21
AA
L1
10
2I
28
28
ND
L3
I2
25
'/
'l
12
KELOI"IPfK ill'.lGGllL& ASOR
l-rngguL
Kelompok
Nama beri.,as:
No. [,lr,rt
H: \ALAM\BARU. ANA
No Subyek
K o d e , / N a m aS u b Y e k
Skor
2825
I
,)
2I
-l
23W25
4
28
l.r
11
I
561
I
2
34
561
1
I
1l
111
1
1
11
111
1
1
11
111
1
1
11
111
5
E
24
L
1
1l
1li
9
\
24
l
i
I1
lll
24
1
I
1l
rll
I
11
lll
8
8B
888
2AT24 B
No Subyek
Kode/NamaSubYek
Skor
2825
:,,
2IU25
':,
23W25
4
28
!r
ri
!
34
25
,lrn,L,Jirrb Benar
No.llrr-11.
2
AB
I(.) S ll
25
L
89
10
lL
12
13
\4
89
10
11
12
13
14
1l
11
lll
11
11
111
1l
111
I
AB
25
11
11
1Ll,
5
tr
24
11
11
111
9
I
24
11
11
t11
t9
s
24
-r
t1
lLl
11
il
tl_1
1A
BB
BB8
2AT24 .lml Jwb Benar
Kode/NamaSubyek
Nc . Llrut-
No Subyek
1
2
2
2I
rJ
3
23
w25
4
2E
AB
Skor
825 25
25
15
16
r1
L8
19
20
21
15
16
r1
l8
19
2A
2i
111
1111
111
1111
111
1111
111
111i
55E
24
1
1
I
1
1l
69r
24
1
1
1
1
11
l
19
s
24
I
1
1
I
1
11
I
20
T
24
1
1
1
1
I
-1
B
8
8
8
6
18
22
23
24
25
22
23
24
25
.1m,1. .Iwb Benar
N o. I , l r uI
No Subyek
Kode/NamaSubyek
Skor
2825
11il
22rU251111 323w251111 428AB251111 lr5E24
1111
:.
,
r
24
r
1
1
1
19
S
24
r
1
1
1
8
B
B
B
1
2
3
4
5
61
1
2
3
4
5
61
1
1l t.
82AT241111 ,lml JwbBenar
Kelompok Asor Nama bcrK..rI;: H: \ALAM\BARU.ANA
No . []rlr t
No Subyek
Kode/NamaSubyek
Skor
I
I2L2A
I
1
1
),
IlQ2A
1
1
I
1
1
.J
24
X
20
I
I
1
1
1
,1
18
R
19
1
1
1
!r
15
A
I1
1
1
I
6
262L6
f
16
:.1
P
I 13
1
1A12
No Subye k 12L
l(ode /Nama Subye k
1
I
I
-1
l
JrrLt Jwb Berrar
No. Llrut
1
1
l
Sk o r 2A
t-
6
6
2
1
8
9
10
11
12
13
14
8
9
10
11
12
13
14
-11
11-1
23
2
I1
O
2A
3
24
X
20
1
18
R
I9
!r
15
o
5
26
1 B
1
1
I
1
I
-1
I
I
1
1
-1
I1
I
1
I
-1
Z
I6
1
1
1
1
11
16
P
13
1
1
1
A
L2
1
1
1
1
-1
4
1
1
6
6
I1
15
16
L]
18
L9
2A
2I
I
ln
l-
1g
I,
-0
tI
1
1
.InL Jwb Benar
No. r
-1
1
No Suoyek
K o d e , N a m aS u b y e r
S
1r2L2a)11_l-i1 'r'
', I
el ,220
,
24
x
20
1
1
_
1
I
I
1
4
18
R
19
1
1
1
_
I
1
l
26
Z
16
1
_
1
_
I
_
ro
P
13
-
1
1
j
6
a
4
22
23
24
25
22
23
24
25
1tlll*l
.t: r 1 5 O ] 7 l t . t _ l rt
ir1A12
No Subyek
Kode/NamaSubyek
Skor
1I2L2A1111 /1,1
e)2A1111
3
24
x
2a
I
I
I
1
4
18
R
19
1
1
I
1
tr
:
t5
O
n
1
1
1
1
€, -/ /
26
z -p.
16
1
1
1
1
13
1
_
1
1
g
B
"l r- r
LrlA12 .lmlJwbBenar
DAYA PEP]B!]DA
1
J
o
1__t
nL Jwo Benar
No.Urur
_
1111 g
j
_
Jumlah
Subyek:
28
KJ.p atas,/bawah (n): Butir'
B
:lcal.= 2!r
Nama ber:kas:
No Bulir
F l: \ A L A M \ B A R U . A N A
Baru
No Butir
Kel.
Asfi
Bawah
Incleks DP (?)
D^^-
I
B
t1
1
12.50
2
2
B
6
2
2 ! t. a O
3
3
8
6
2
25.0C
4
4
I
2
6
75.00
5
5
I
1
1
12.50
6
6
B
2
€,
75.00
1
1
B
3
5
62. 5t)
8
I
1
4
3
37.50
9
9
B
1
1
12.54
10
10
8
1
1
1 , ?. 5 0
l 1
l1
I
1
) 1 "' t t : l
7 ,'.
I2
8
(r
2
2lt ' i)l)
1 .:'
l3
B
1
1
87.50
I4
I4
8
1
1
12.'.:a
I5r
15
8
I
1
12.50
16
I6
8
6
2't . O(.t
r-i
I1
8
5
2 '3
1B
18
8
4
4
50.00
19
I9
6
4
2
25.44
2A
2A
1
3
4
50.00
2I
2I
B
6
2
25.00
22
22
B
B
0
0.00
23
23
B
1
1
12.54
24
24
8
8
0
0.00
2 l',
25
8
8
(-,1
0.00
Jumlah Subyek- 28 Soal- 25
Nana berkas:
Kel.
1
TINGKAT KESUKARAN
Butir
Atas
H: \ALAM\BARU.ANA
31.50
v
No Butlr
Baru
I\O
tj1]tIT
Jml Betul
ASII
Tkt
K e s u k a r a n (? )
rdrJa!ot1
1
1
26
92.86
a:narl.
Mrrrl:h
2
2
25
89.29
Q:na:f
MrrrJ:h
3
3
25
89.29
Q:nn:f
Mrrrl:h
4
4
I6
51.14
5
5
26
92.86
Q:nn:f
Mrrr_l:h
€,
6
2A
1I.43
Mudah
1
1
23
82.I4
Mudah
B
B
22
18.51
Mudah
.l
9
26
92.86
\in-iT
vlrA:n
tfl
10
26
92.86
a:nnrl-
Mrrr-lrh
11
11
26
92.86
\.nAai
lvrrdtn
I2
I2
26
92.86
\and:l
lvltdah
13
13
I6
('7
14
1_4
21
96.43
Qrna:f
Mrrd:,h
1!r
15
26
92.86
Q:nn:f
Mrrd-rh
I6
L6
26
92.86
\f
lvlrAtn
I1
I1
24
85.71
q.n^r-
18
1B
22
18.51
Mudah
i9
I9
I9
61.86
rl.r r;-r
;:()
2A
18
64.29
2I
2I
26
92.86
Q:nn:1-
Mrrr_l:h
22
22
26
92.86
\:n^tl
vltld^n
23
23
26
92.86
(r
Mr rel: h
24
24
21
96.43
Qrnrr:f
Mrrel: h
2!:,
25
26
92.86
Q:na:f
Mrrr-l:h
1A
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
Jumlah Subyek:28 Butir
Soal- 25
N a m a b e r k a . s : H : \ A L A M \ B A R I. IA N A
No Butir
Baru
No Butir
Aslr
Korelasi
Srgnifikansi
1
I
0.390
Signiflkan
2
2
0.505
Sangat Slgnrfrkan
n^rl
lvrrdtn
, r
r rr: I
#
Cal-aL,n:
J
3
4.261
4
4
0. 603
5
5
0.309
6
6
0.121
C:r
1
1
4.125
C:-fli,
B
I
a.325
9
9
10
10
0.390 -0.058
11
11
a.221
I2
I2
0.390
Si g n i f i k a n
13
13
0.625
S:rnpr
i4
I4
4.469
ai ani
f i L:n
15
15
0.390
Qi ani
f i k:n
I6
L6
0.594
c: To:
I
1l
I1
0.39s
Qi oni
f i k:rr
1B
1B
0.530
c:-a
I9
L9
a.328
2a
2A
0.611
2I
2I
22
22
0.594 -0.099
23
23
0.350
24
24
0.016
25
25
0. 105
Paras
s.gnifi
koefisien
'
a:.O.,
l.-
':V-fI
tr
St ryti
r'
.en
Cr
t:
rtn
tr
Srgnr fr kan
(:vrn
S'nr'
',': S : o r
'J
-
l,--l
i.
-'1
Da n
Sarn.:-
Si ar'
ii k:n
S=r-a
Qi
f'keJ-1
korelasi
r^t
cal^':ar:
i
Aar
i t, ,'
(N-2)
P:0,05
10
0,51 6
0,148
60
0,254
4,325
15
0, 492
0,606
10
a, 2 3 3
0,342
2A
A,423
4,549
BO
4,2L1
0,283
25
0,391
0,496
90
0,245
30
0,349
0,449
100
a
4,261 'a,254
40
0,304
0,393
125
a , r 14
0,228
50
a,21 3
0,3s4
>150
0,159
4,248
df
B,la
koefisien
:
df
0,000
bera::ti
(N-2)
P:0, 01
10q
1-ldak dapat
Crhrtung.
KUALiTAS PENGECOH
Jumlah iluLrr
Subyek-
28
i.oa L- Z5
Nama berkas:
H: \ALAM\BARU.ANA
No Buhir Baru
:
++: +
Kunci Sangat
:
Ba_Lk
Asli
c
AA
1
1
2--
26**
2
2
25* *
2+
-l
3
L
4
4
16**
g+
5
5
26**
t)
€)
24" *
1
1
4-
B
8
4+
9
9
0
0-1+
0
0--
0
3-
0
1++
1++
0
6+
2-
0
2 3 ' '*
1-
0
22**
2+
0
)
) - -
26**
1++
1++
0
0--
0
0--
0
0--
0
l0
10
2--
26**
tl
1l
2--
l2
I2
2- -
26** '26*'u
1,3
13
5++
16*+
7 f +
0
t4
L4
r--
0--
0 0
15
15
2--
0*-
26*+
16
I6
1++
1++
26" *
0
1l
I1
/--
aA*\
0--
0
18
18
6--
22**
0-*
0
I9
19
5++
4+ +
19**
0
2A
2A
1--
9--
lB**
0
?I
2I
26* *
2--
0--
0
0--
0
0--
0
1--
0
1++
0
22
22
2--
26* *
23
23
2--
26**
24
24
a1+ + L I
2lt
25
Keterangan: **
No Butrr
Jawaban Bark
1++
n
tr--
26'*
-
: Kurang Baik : Buruk
---:
Sangar Buruk
REKAP ANALISIS
BUTIR
Rata2: 2I.29 S.npang Baku: 3.4 5 KorelasiXY:
0. 65
Refiabrlrtas Butir
Tes: 0.79
Soal:25
Jumfah Subyek: 28 Namaberkas:
Btr
Baru
H: \ALAM\BARU.ANA
Btr Asli
D.Pembeda(%)
T. Kesukaran
Korelasi
\t
dn
K^ro
t^<1
ani
f i lz:n
I
1
1 2. 5 4
(ana:f
Mrrr-l:h
0.390
Qi
2
2
25.00
Q:na:f
Mrrrl:h
0.505
S:nd:'|-
Sinnifil,:n
3
3
25.00
Q:na:I
Mrrd:h
a.261
4
4
75.00
Qar]:nn
S:rc:f
ai ori
-'k:n
5
5
1 2. 5 0
Q:nn:1-
6
6
75.00
Mudah
0.121
Sarnaf
Sirrni
tt
1
1
6 2. 5 0
Mudah
0.125
Sanc:f
u
^ rr ri :crrr L ve ri Y
Fn r!e
B
B
37.50
Mudah
a.325
9
9
L 2. 5 0
Q:na:l-
Mrral:h
ci
^hi
€i
lz:n
10
10
L 2. 5 0
S:nn:f
Mrrelah
11
11
25.00
Q:na:1-
Mrrelah
a.22'7
I2
I2
2 5. 4 4
Q:nc:f
Mrrel:h
0.390
Qi
ani
f i lzrn
13
13
87.50
Qor]:nn
4.625
S:no:t
I4
I4
1 2. 5 4
Q:no:t
Mrrri:h
4.469
ei
15
15
1 2. 5 0
Q:na:1-
Mrrel:h
0.390
a i ^n
I6
I6
2 5. 0 0
Q:na:]-
Mrrd:h
0.594
S:-n:f
I1
I1
37.50
Q:na:f
Mrrr"l:h
0.395
Qiani
f i lz:n
1B
1B
50.00
Mudah
0.530
Sarnt,
s
I9
L9
2 5. 0 0
Qar'l:na
0.328
20
2A
s0.00
Qorl:nn
0. 611
Srroar
S'oni
2L
2I
2 5. 0 0
S:nc:f
Sarn:-
Q:nn i f r l,:n
22
22
0.00
0.594 -0.099
23
23
1 2. 5 4
24
24
0.00
Q:nn:
0. 603 Mrrd:h
Mrrr]ah I
Mrrdrh
0.309
0.390 -0.058
Q:nn:i-
Mrrel:h
0.350
Q:no:i
Mrrcl:h
0.016
ani
S;.tr'f
k:n
i l,an
f i lu:n i f i lz:n -'L:n
q i f ri
qr v
!
Y
" -1 r
j r: !
!
r
L:n r \ u
fi kan
25
25
0.00
Sangat Mudah
0. 105
f
DATA MENTAH
Jumlah
Subyek=
Jumlah
Butir
2B
Soal.:25
,-ruml.ahpil lhan Nama berkas:
Nomor ULUL
Jawaban:
3
H: \ALAM\BARU.ANA
Nomor
No.
r\uoyek
No.
tsutir Butir
Baru
__
L)q5bjg9
AsIj
NamaSubyeklKunci->BAAAAABBA I
lt^ Aan-
,)^D-DbBAAA zZR
BAAAAABBA 3e
BABAAABBA ,,BA
UnHLAABpa
t
BAAAAARBA
66F
BAAAAABAA
/-l
,u
bAABABBBA
-^
t]
BA
o , yr l. ^ ^ I J A A B B A
BAAAAABBA l0
:n
rr
;;
"
't)
.^
:, .' B A
: :( ) p
?a
c
B
B
A
n
A
(-
L
A
B
d
A
d
A
u
A
A
B
A
A
A
A
B
A
A
B
B
A
!
1 -t
-
).
A
c
B
B
A
H
L
A
B
A
B
:
h
H
A
B
B
A
!
i-'
H
u
D
A
B
B
A
n
t
'1
u
5
^
D
-
BA
\
l
BAAAAABBA
.,BAAAAABRN
? 2 . , ; . - U A A. ,A: A : lA B B A
:
B
"BAAAAaD^
trr
))
B
-B A A a a T \
R
-w
)1
A
( /
18
)1
e
'BA
a i n D b A t r icY P A
f
A
nAAAABbA
"
18
A
1?
1a
I t
A
I
B
1€,
B
"BA
t l
13
e
"BA
,
A
A
..BAAAABA
)\
.f,
26
26
z
2l
)-t
n n. B A A B A A B B A
,a
-B
qB
BAAAAABpT
A
A
A
BCABABACA
BAAAAABBA
lt
Nomor Urut
Nomor
No. Butir
Subyek
No. Butir
Baru -----)
10
11
12
13
14
15
16
r1
18
--->
10
11
12
13
14
15
16
L]
18
Asfi
Nama Subyek I Kuncr ->
BBBBACCBB
1
1A
2
.D
3
3C
BBBBAACBB
4
4D
BBBCACCAB
5
5E
rrriEtlAucBB
6
6!'
BBBBACCBB
1
1G
B
t,
9
9T
BBBAACBAB BBBBACCBB
AfDaA-
tt
DLdL(r:B
BBBBACCBB BBBBACCBB
10
10
J
11
ti aa
n
I2
12L
13
13
M
BBBAACCBB
t4
14
N
BBBCACCBA
15
15
0
BABCACCBA
t6
Io
P',
i1
11 o
t8
15
R
19
)9
Si
2A
2AT
2I
2L
22
22v
23
2.1
w
BBBBACCBB
24
24
x
BBBCACCAB
25
25Y
26
ZA
L
21
21
AA
BBBCACCBB
28
28
AB
BBBBACCBB
Nomor
Nomor
Llrut
Subyek
BBBBACCBA BBBBACCBB BBBAACCAB
BBAABACBA AAAAACCBB BBBCACCBA BBBBACCtsB BBBBACCBts
L]
BBBBACCBB ABBBACCBB
BBBBACCBB BBBBACABA
No. No.
Butir Butir
Baru Asli
Nama Subyek
_____)
79
2A
21
22
23
24
25
___>
19
20
21
22
23
24
2a
Kunci
_>
CCABBAB
1
1A
ABBBBAB
2
2B
CCABBAB
3
3C
ABABBAA
4
4D
C
CAB
BAC
5
!rE
B
CAB
BAB
6
6F
B
CAB
BAB
1
7G
C
BAB
BAB
B
BH
C
CAA
BAB
9
9I
A
anD
BAB
10
10
.r
C
CAB
BAB
11
11
K
C
CAB
BAB
12
T2L
A
CAB
anD
13 'r4
13
M
C
CAA
BAB
1-4 N
C
BAB
BCB
1]:
r!,
C)
A
3AB
BAB
i6
16
P
B
AAB
AAB
1-1
I1
O
C
DAD
BAB
18
18
R
C
CAB
BAB
19 ,2Q
19
s
C
CAB
BAB
C
BAB
BA]]
C
CAB
BAB
2AT
2I
2I
22
22v
C
anD
BAB
23
23W
C
CAB
BAB
2'4
24
x
C
CAB
BAB
i:.a
'r). \,
Y
B
CAB
IJAB
),a
262
C
BBB
BAB AAB BAB
L]
21
21
AA
C
pnD
28
28
AB
C
CAB
/
t
UJI RET'RENSI
Nama
: MARDIATUL ISLAMIYAH
NIM
: 809018300338
Prodi
: PGMI Dual Mode System
Judul Skripsi
: Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Ciri-Ciri Benda dan PerubahannyaMelalui Metode l)emonstrasi
No
REFRENSI
HAL.
PARAF
BAB
SKRIPSI
PEMBIMBING
BAB I I
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam Depag, 2009).h. 38
1
2
Dra. Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008).h. 83
2
J
Metode Asra, dan Sumiati Pembelajaran, (Bandung : CV WacanaPrima,2009),h. 101
.(
)
.v
5
q
6
.h
ll
.a
11
a
BAB II
1
2
J
4
Dra. Roestiyah N.K Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta 2008)h. 83
Metode Asra, dan Sumiati Pembelajaran ( Bandung: CV. WacanaPrima.2009).h. 101 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan zain, StrategiBelajar Mengajar. ( Jakarta: RinekaCipta)cetke-4,h. 38
Moral Muhammad Zainut Roziqin, Era Global; Pergeseran Pendidikan di Pola Interaksi Guru-Murid di Era Global.
/
I
(Malang:AverroesPress,2007),h. 62
5 6 7
8
I
Tim PenyusunKamusPusatBahas4Kamus BesarBahasaIndonesia,2008, h. 24 Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal I tentaneSistemPendidikanNasional Hadiat,dkk, Alam Sekilar Kita (Jakarta: balai pustaka,2001: ix)
Nur Fitriyani, Pengaruh Penggtmaan Metode Eksperimen Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri Banjaranyar ( Skripsi JurusanPendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Negeri Pendidikan, Universitas Yogyakafia,2012)
Astri Risdiana" Pengaruh Penggunacxt Metode EksperimenPada Materi Gerak Benda TerhadapHasil Belajar IPA Siswa kelas III SD Negeri Mireng Trucuk Tahw Ajaran 2011/2012. Koten PenelitianTindakanKelas.
t2
.t
13
.t
t6
Q
2l
ry
2l
l0
Turyati, Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode ElrsperimenKelas VI Sekolah Dasar Negeri 02,Artikel Penelitian pada ProgramS-l PendidikianGuru Dalam FKIP Universitas Jabatan Tanjungpur4 Pontianak.
22
il
Eva Syarifah Nurhayati, Efehifitas Metode ElcsperimenPada Pembelajman Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono MantofaniJombangCiputat -Tangerang, Skripsi pada JurusanPendidikanAgama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakafi&2008,h.42.
22
(h
? q
BAB III I
Penelitian Metode Sugiyono, Kuantittaif, Kualitatif dan R & D,
25
@
*
I
(Bandune:Alfabeta,2010)'h. 2 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi h. 16 Aksata,2010)
25
o
26
ry
29
.t
31
G
3l
.a
32
@
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Rajawali GrafindoPersada,2003), Ed.l., cet.4,h. 185
32
@
9
DjemariMardapi,PengukurPenilaian & EvaluasiPendidilmn,( Yogyakarta: NuhaMedika 2012),h.51
34
l0
Consuelo G. Sevilla, penerjemah Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta: UI Press, 1993), h.175
34
2
a J
4
5
6
7
8
11
t2 13
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas 0akarta: Bumi Aksara,2010)h.l9 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma Baru, (Bandung:RemajaRosdakary a" 20ll), h .2 2 6 Zunal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Jenderal Direktorat PendidikanIslam DepartemenAgama RI. 2009).h.146 Kunandar,LangkahMudah Penelitian Sebagai Kelas Tindakan Guru, Pengembangan Profesi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada 2003).h. 73 ZainalArifin, Penelitian Pendidikan, Op.cit, h.245
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) Cet.6, h.l0l Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta:Bumi Aksara,2006)Cet.6, h.208 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi),
34
35
37
ry
.a
.a .t .u
F *
t,
F., t
?
i it
t4
15 i I I
?.-
;,
16
(Jakarta:BumiAksar4 2006)Cet.6, h.213 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi Aksara,2006)Cet.6, h .2 1 8 Hake, Analyzing Richard R. change/gainscore.(Dept.of Physics: IndianUniversitv)h.l Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. RemajaRosdakarya, 2007).cet.13.h. 153
38
@
40
w
4l
@
Mengetahui, Pembimbing
2 04191999032002