[Insert your file reference here]
PENINGKATAN NILAI MELALUI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SOLIDIFIKASI MATERIAL TAILING UNTUK MENDUKUNG INFRASTRUKTUR HIJAU
Yosep Purnama Yosep.Purnama@antam Engineering Manager Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor PT ANTAM (Persero), Tbk.
Disampaikan pada ; Seminar Nasional Penerapan Teknologi Jembatan Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) dan Sosialisasi SNI 1726-2002 Balai Penerapan Teknologi Konstruksi - Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan ERakyat , 25 Agustus 2016
“The concept of Circular Economy in itself is mind-blowing as it imitates natural cycles through feedback loops at several levels of our current extraction, production and consumption chains. Mind-blowing in the multidimensional benefits that could lies under, creating abundance instead of scarcity. The main objective of such a framework being the decoupling of our resource intakes versus our needs for economic growth.” – Alexandre Lemille, 2016
Limbah Pertambangan: Tailing Tailing yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan ini dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) menurut PP No. 18 Tahun 1999 jo. PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 dengan kode limbah D222. Pada peraturan yang lebih baru, PP No. 101 Tahun 2014, tailing dimasukkan ke dalam limbah khusus, yang pemanfaatannya didorong oleh pemerintah sepanjang persyaratannya dipenuhi. Keberadaan tailing dalam dunia pertambangan dalam jumlah yang besar tidak bisa dihindari, dikarenakan dari penggalian atau penambangan yang dilakukan, sangat kecil persentase bijih yang menjadi produk, sementara sisanya menjadi tailing.
Pengelolaan Tailing • Penempatan Tailing di Laut (Submarine Tailing Disposal) • Penempatan Tailing di Sungai (Riverine Tailing Disposal) • Penempatan Tailing di Darat (pengisian lubang bekas tambang dan Tailing Dam) Seluruh penempatan tailing tersebut memiliki dampak lingkungan (dan sosial) yang besar, sehingga perlu jenis pengelolaan tailing yang lain: Pemanfaatan Tailing menjadi material yang berguna.
TAILING DAM
ANTAM - PONGKOR
Prasyarat Pemanfaatan Tailing Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, seluruh limbah yang tergolong limbah B3 dapat dimanfaatkan, dengan syarat memenuhi 3 kriteria yaitu: 1. Ada kebutuhan pasar, artinya ada keuntungan dari segi ekonomi; 2. Produk yang dihasilkan memenuni spesifikasi standar produk yang sudah ada; dan 3. Pemanfaatannya tidak mencemari lingkungan.
Stabilisasi/Solidifikasi Stabilisasi/solidifikasi (s/s) adalah teknik yang menggunakan sifat kimia dan fisik semen sebagai pengikat (binder) untuk mengintegrasikan berbagai elemen selama reaksi hidrasi. Solidifikasi terjadi ketika padatan tailing dicampur dengan pengikat yang mempunyai sifat pozzolan. Campuran yang dihasilkan terikat dengan matriks geopolimer yang membentuk padatan keras dan monolitik. Dalam aplikasinya untuk mengurangi pencemaran lingkungan dari sebuah limbah akibat logam berat, teknik ini dapat dipergunakan untuk mengurangi mobilisasi/keterlindian logam berat tersebut.
Hasil Studi di UPBE Pongkor • Kandungan oksida dari limbah tailing khusunya untuk kandungan SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 > 80 %, di atas persentase yang disyaratkan untuk bahan pencampur beton, yaitu minimum 50% (ASTM C-618). Artinya, limbah tailing yang dihasilkan mempunyai sifat pozzolanic dan dapat digunakan sebagai bahan pencampur beton atau perkerasan lainnya menggunakan semen. • Setelah 28 hari didapat bahwa untuk tailing yang disolidifikasi dengan 60% semen mempunyai kuat tekan sebesar 35 MPa dan untuk tailing yang disolidifikasi dengan 50% semen mempunyai kuat tekan sebesar 40 Mpa, yang artinya sesuai dengan kebutuhan konstruksi pada umumnya. • Hasil uji pelindian dengan metode TCLP, pelindian progresif, dan pelindian dinamis dengan lisimeter memperlihatkan bahwa metode s/s tailing dengan semen dapat mengikat logam berat dan sianida yang terdapat di dalam tailing, sehingga pemanfaatannya untuk konstruksi aman bagi lingkungan, sehingga diberi nama green fine aggregate (GFA).
Beragam Material Konstruksi
MANFAAT TAILING
Keunggulan Semen Geopolimer • Bahan dasarnya banyak yang merupakan limbah hasil produksi • Prosesnya menggunakan suhu rendah, hemat energi • Pengurangan emisi karbondioksida hingga 90% • Proses pembuatan yang sederhana, dapat mengikutsertakan masyarakat • Tahan hingga 10 x lipat usia semen Portland, • Seluruh sifat bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan dengan mudah • Biaya pembuatan lebih hemat • Waktu pembuatan yang jauh lebih singkat • Peningkatan RoI
Semen Geopolimer dari Tailing – ANTAM
Di berbagai negara, semen geopolimer telah dijual secara komersial, dan sangat berhasil menggusur pasar semen Portland, terutama di pasar-pasar yang telah mensyaratkan sustainable construction, termasuk green building. Blue Crete adalah salah satu yang paling terkenal, dijual sebagai low carbon footprint cement dan terus dinyatakan sebagai salah satu 50 hot products oleh editor majalah Green Builder sejak 2010.
Hasil Pemanfaatan Tailing 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Perwujudan zero waste operation Pengurangan risiko lingkungan Peningkatan Kinerja Lingkungan Pemanfaatan untuk pengembangan masyarakat Penghindaran ghost town Dukungan bagi program pengembangan infrastruktur hijau pemerintah Perpanjangan umur TSF Perwujudan engineering value yang benilai ekonomis tinggi Penciptaan bisnis baru pengolahan tailing
Aplikasi Teknologi untuk Limbah Lain • • • • • • • • • •
Limbah PLTU (fly ash, bottom ash) Limbah industri kelapa sawit Limbah industri kertas Limbah industri sponge Limbah industri stone crusher Limbah industri semen Limbah industri baja Limbah industri tekstil Limbah Industri Pupuk Limbah Industri Blast Furnice Slag Nikel
Seluruhnya telah di uji coba di fasilitas Green Fine Aggregate (GFA) ANTAM, dengan hasil layak secara teknis maupun lingkungan.
Peresmian Pabrik GFA di UBPE Pongkor 09 April 2016
IZIN PEMANFAATAN LIMBAH B3
WILAYAH OPERASI Potensi Limbah Tonnes/Tahun RedMud 500.000 tonnes Tambang Batubara Sarolangun
Tambang Emas Cibaliung
Tailing 150.000 wmt
Unit Eksplorasi Geomin
Tambang Emas Pongkor
Tambang Bauksit Tayan
Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia
Tambang Nikel Pomalaa
Pabrik Chemical Grade Alumina Tayan
Pabrik Feronikel Pomalaa
Tailing 385.000 wmt
Slag Nikel 1.4 juta tonnes FaBA 120.000 tonnes
Note:
(1) Tambang Emas Gosowong dimiliki oleh PT Nusa Halmahera Minerals dimana ANTAM memiliki 25% saham
Tambang Emas Gosowong1)
Tambang Nikel Pulau Pakal
ROOF TILE CONCRETE
Kuat Tekan Mpa
Kelas /Mutu
Standard
Dimensi (cm)
42.5
A
SNI 0096-2007
39 x 33 x 1.5 43 X 33 x 2
Proses Curing Produk menggunakan sistem vapor generator teknologi tinggi dan ramah lingkungan
SNI - ISO ; 9001: 2015
Result : Memenuhi Syarat Mutu SNI
CLC (Circular Light Concrete) Ukuran : 60 x 20 x 7.5 cM : 60 x 20 x 10 cM Beban Tekan Mpa 10-15
Kelas /Mutu
Standard
Dimensi (cm)
I
SNI 03-0349-1989
60 X 20 X 10/7.5
Proses Curing Produk menggunakan sistem vapor generator teknologi tinggi dan ramah lingkungan
SNI - ISO ; 9001: 2015
Lantai Beton & Ornamen Dinding Stock Juli 2016: 2,227 Pcs Ukuran : 30 x 30 x 2.5 cM
Kuat Patah Mpa
Kelas /Mutu
Standard
Dimensi (cm)
1679.25
I
SNI 10545-4:2010
30 X 30 X 2.5
Proses Curing Produk menggunakan sistem vapor generator teknologi tinggi dan ramah lingkungan
SNI - ISO ; 9001: 2015
Result : Memenuhi Syarat Mutu SNI
Result : Memenuhi Syarat Mutu SNI
Bata Berlobang/Batako Press ISO SNI 9001: 2015
Stock Juli 2016: 6,304 Pcs Ukuran : 36 x 18 x 7.5 cM
Kuat Tekan Mpa 95.77
Kelas /Mutu
Standard
Dimensi (cm)
I
SNI 03-0349-1996
36 x 18 x 7.5
Proses Curing Produk menggunakan sistem vapor generator teknologi tinggi dan ramah lingkungan
Result : Memenuhi Syarat Mutu SNI
HPP
Terima Kasih
Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor PT ANTAM (Persero) Tbk Green Fine Aggregate - GFA
Page 38