PENINGKATAN MUTU SAYURAN MELALUI SERTIFIKASI PRIMA 3 PADA KAWASAN PRIMA TANI PAAL MERAH KOTA JAMBI Kiki Suheiti dan Syafri Edi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jl. Samarinda Paal Lima Kotabaru Jambi
Abstrak Prima Tani Kota Jambi di Kelurahan Paal Merah Propinsi Jambi memiliki potensi besar sebagai contoh pembangunan pedesaan berwawasan agrobisnis dan agroindustri yang akan mempercepat proses diseminasi dan adopsi teknologi inovatif yang dibutuhkan masyarakat, khususnya berhubungan dengan pengembangan sayuran organik. Saat ini bahan pangan baik yang diproduksi dalam negeri maupun impor yang beredar di pasaran dan siap dikonsumsi diindikasikan masih banyak mengandung permasalahan pangan. Kekhawatiran ini berkaitan dengan belum terpenuhinya persyaratan keamanan pangan yang diantaranya adalah adanya kandungan cemaran Bahan Beracun Berbahaya (B3) akibat pestisida yang digunakan petani produsen. Sertifikasi produk Prima3 (sayuran sehat aman konsumsi) bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap suatu hasil usahatani buah dan sayuran segar, baik yang dikelola secara perorangan dan atau kelompok sehingga aman dikonsumsi dengan level residu pestisida dibawah Batas Maksimal Residu (BMR). Tujuan dari pengkajian ini untuk mengetahui hasil sertifikasi produk Prima 3 terhadap sayuran penghasil daun dan penghasil buah di kawasan Primatani Kota Jambi. Pengkajian dilaksanakan dari bulan Januari 2007 sampai bulan Desember 2008 pada beberapa komoditi sayuran yang dibudidayakan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2007 terdapat 9 jenis sayuran yang lolos sertifikasi Prima 3 yaitu; kangkung, sawi manis, pakchoi, selada, sawi kaelan, tomat, timun, gambas, terong dan pada tahun 2008 bertambah 2 jenis sayuran yaitu kacang panjang dan seledri. Kata Kunci: Mutu sayuran, Sertifikasi, Prima 3, Prima Tani, Jambi
PENDAHULUAN Mendukung pembangunan kawasan sentra produksi pertanian unggulan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui program Prima Tani (Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian) yang secara langsung menerapkan konsep baru diseminasi di wilayah sentra produksi berdasarkan kesesuaian agroekosistem dan kebutuhan inovasi teknologi oleh petani. Rintisan atau percontohan tersebut diharapkan menjadi titik awal difusi massal teknologi inovatif yang dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian, 2004).
1
Luas lahan untuk pertanian di Kota Jambi cukup tersedia. Dari 3.432 ha lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, telah dimanfaatkan untuk pertanaman padi, palawija dan hortikultura seluas 2.404 ha (BPS Provinsi Jambi, 2004 : Bappeda Kota Jambi, 2006). Potensi lahan yang belum dimanfaatkan ini dapat diusahakan untuk pertanian sayuran. Komoditas hortikultura yang dapat dikembangkan terutama sayuran penghasil daun seperti : bayam, kangkung, selada, seledri, sawi, kaelan, pakchoi dan kemangi sedangkan untuk sayur penghasil buah seperti cabai, tomat, terong, kacang panjang, mentimun, buncis, oyong, dan gambas (Anwar K., et al 2007). Prima Tani Paal Merah Kota Jambi dimulai pada bulan Desember 2006 dengan kegiatan PRA. Pada tahun 2007-2008 berbagai bimbingan telah dilakukan seperti pelatihan pembuatan pupuk organik, pestisida nabati dan demplot dari berbagai jenis sayuran baik penghasil daun maupun penghasil buah. Disamping itu inovasi yang berhubungan dengan peningkatan produksi seperti penggunaan varietas unggul, pergiliran tanaman dan pengaturan pola tanam juga dilakukan. Untuk meningkatkan mutu sayuran bekerjasama dengan Badan Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi telah dilakukan sertifikasi terhadap produk sayuran, 11 jenis sayuran telah dinyatakan lolos sertifikasi Prima 3 (sayuran sehat aman konsumsi) (Pemda Provinsi Jambi, 2008: Edi S., et al 2008). Pada saat ini, bahan pangan baik yang diproduksi dalam negeri maupun impor yang beredar di pasar dan siap dikonsumsi diindikasikan masih banyak mengandung permasalahan pangan. Kekhawatiran ini berkaitan dengan belum terpenuhinya persyaratan keamanan pangan yang diantaranya adalah adanya kandungan cemaran Bahan Beracun Berbahaya (B3). Untuk mencegah terjadinya permasalahan pangan buah dan sayuran sebagai akibat adanya penggunaan bahan kimia ditingkat produksi tersebut, maka perlu adanya penjaminan yang didukung dengan hasil pengujian secara laboratoris
terhadap
kandungan residu pestisida pada hasil produksi pertanian, khususnya sayuran yang banyak dikembangkan di beberapa wilayah di provinsi Jambi. Penjaminan dilakukan melalui pemberian sertifikat produksi Prima 3 oleh Badan Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi selaku unit kerja yang ditunjuk sebagai otoritas kompetensi dalam
2
penanganan keamanan buah dan sayuran melalui keputusan Gubernur Jambi Nomor 508 Tahun 2004. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui residu pestisida produk sayuran penghasil daun dan buah pada laboratorium lapang Prima Tani Paal Merah Kota Jambi, baik yang dikelola secara perorangan maupun kelompok sehingga aman dikonsumsi dengan level residu pestisida dibawah ambang batas (BMR).
METODOLOGI Lokasi dan Waktu Pengkajian dilaksanakan pada kawasan Prima Tani Kelurahaan Paal Merah Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, yang dimulai bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2008. Wilayah ini termasuk agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah (LKDRIB) pada ketinggian 30 m dpl. Prosedur Pengkajian Pengambilan sampel dilakukan pada tanaman sayur penghasil daun dan buah di laboratorium lapang Prima Tani Paal Merah Kota Jambi thn 2007 dan 2008. Yang dilakukan pada kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan “Pandu Tani”, kelompok tani tersebut adalah Kelompok Tani Sido Makmur, Kelompok Tani Semoga Jaya, Kelompok Tani Mekar Sari, dan Kelompok Tani Rizki Kelurahan Paal Merah Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Untuk penilaian kebun dan produk sayuran, sesuai Pedoman Budidaya Sayuran yang baik atau GAP (Good Agriculture Practices). Pengujian dilakukan di laboratorium yang telah terakreditasi dengan jenis cemaran residu pestisida yang diuji, meliputi : dari golongan Organopospat, jenis cemaran yang diuji , yaitu; Klorpiripos, Diazinon, Propenopos, dan Fention, dari golongan Piretroid , jenis cemaran yang diuji, yaitu; Permetrin, Sipermetrin, Deltametrin, dan
Lamda sihalotrin. dari
golongan Organoclor, jenis cemaran yang diuji, yaitu; Lindan, Endosulfan, Aldrin, dan Heptaklor. HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi sayuran organik yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi sejak tahun 2007 yaitu Prima 3, untuk tahun berikutnya dari hasil sertifikasi tersebut dapat ditingkatkan ke tingkat Prima 2. Klasifikasi dimaksud adalah : Prima 1
3
peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usahatani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, bermutu baik serta cara produksinya ramah terhadap lingkungan. Prima 2 peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usahatani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan bermutu baik. Prima 3 peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usahatani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi. Untuk ketiga kriteria ini ada batas maksimal residu (BMR) yang telah ditetapkan secara nasional (BSN, 2002). Hasil sertifikasi Badan Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi terhadap beberapa jenis sayuran pada kawasan Prima Tani Kelurahan Paal Merah Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1. Sertifikasi Beberapa Komoditi Sayuran Prima 3. Jambi 2007 Pelaku usaha
1.
Jenis Komoditi
Kelompok Tani Kangkung Sido Makmur Sawi manis Kel. Paal Merah Kota Pakchoi Jambi Selada Sawi kaelan Tomat
2.
Hasil pengujian
Keterangan
Jenis residu pestisida -
Jumlah (Mg/Kg) -
Tidak terdeteksi
-
-
Tidak terdeteksi
0,093 1,967 0,102 0,119 0,573 0,019 0,293 0,154
Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR
Pention Lindan Perpertin Sipermertin Propenofos Alrin Propenofos Delta Metrin
Timun
-
-
Tidak terdeteksi
Gambas
-
-
Tidak terdeteksi
Terong
-
-
Tidak terdeteksi
Lindan Permertin Deltametrin
0,023 0,163 0,069
Fention Propenofos
0,062 0,269
Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR Dibawah BMR
Kelompok Tani Tomat Semoga Jaya Kel. Paal Merah Kota Terong Jambi
4
Pada Tabel 1. dapat dilihat bahwa sertifikasi yang dilakukan pada pelaku usaha Kelompok Tani Sido Makmur Kel. Paal Merah Kota Jambi, terdapat 5 jenis sayuran penghasil daun dan 4 jenis sayuran penghasil buah yang mendapat sertifikasi prima 3, dimana didapat hasil pengujian terhadap Kangkung, Sawi manis, Timun, Gambas, Terong tidak terdeteksi sama sekali residu pestisida. Sedangkan Pakchoi, Selada, Sawi kaelan dan Tomat terdeteksi residu pestisida namun masih dibawah batas maksimal residu (BMR) sehingga dikategorikan aman untuk dikonsumsi. Sertifikasi yang dilakukan pada Kelompok Tani Semoga Jaya Kel. Paal Merah Kota Jambi yang melaksanakan budidaya sayuran penghasil buah tomat dan terong, diketahui terdapat residu pestisida masih dibawah batas maksimal residu (BMR) sehingga aman untuk dikonsumsi konsumen. Tabel 2. Sertifikasi Beberapa Komoditi Sayuran Prima 3. Jambi 2008. Pelaku usaha
Jenis Komoditi
1.
2.
Kelompok Tani Sawi Rizki Lingkar Timun Selatan Kota Jambi Kelompok Tani Kacang Sido Makmur panjang Kel. Paal Seledri Merah Kota Jambi
3. Kelompok tani Mekar Sari kel Paal Merah Kota Jambi
Kacang panjang
Timun
Hasil pengujian
Keterangan
Jenis residu pestisida Aldrin
Jumlah (Mg/Kg) 0,137
-
-
Tidak terdeteksi
Heptaklor
0,011
Dibawah BMR
Propenofos
11,850
Tidak ada BMR namun residu pestisida sudah tinggi
Klorofirifos Heptaklor Aldrin
0,244 0,012 0,090
Di bawah BMR Di bawah BMR Di bawah BMR
-
Tidak terdeteksi
-
Di atas BMR
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 terdapat peningkatan jumlah sayuran yang mendapat sertifikasi Prima 3 yaitu pada Kelompok Tani Sido Makmur Kel. Paal Merah Kota Jambi. Pada tahun 2007 terdapat 9 jenis sayuran yang mendapat sertifikasi, bertambah 2 jenis sayuran lagi yaitu Kacang panjang dan Seledri, sehingga di tahun 2008 5
berjumlah 11 jenis sayuran yang mendapat sertifikasi Prima 3. Pada Kelompok Tani Rizki Lingkar Selatan Kota Jambi, terdapat 2 jenis sayuran; Sawi dan Timun yang telah mendapat sertifikasi Prima 3. Pada Kelompok Tani Mekar Sari Kel. Paal Merah Kota Jambi terdapat 2 jenis sayuran yaitu Kacang panjang dan Timun yang juga telah mendapat sertifikasi Prima 3. Pembinaan dan pengawalan teknologi yang dilakukan pada Prima Tani Paal Merah Kota Jambi di laboratorium lapang seperti demplot, pelatihan dan pemberdayaan klinik agribisnis merupakan faktor pendorong petani untuk melakukan usaha taninya sesuai dengan teknik budidaya ramah lingkungan dengan cara meminimalkan penggunaan pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia merupakan alternatif terakhir apabila semua cara tidak berhasil mengendalikan serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Penggunaan pestisida kimia dilakukan dengan cara penyemprotan pada sayuran sesuai ambang kendali. Bimbingan lapangan dilakukan langsung oleh petugas PHP.
6
KESIMPULAN
Sasaran sertifikasi produk prima 3 adalah tersedianya buah dan sayuran segar yang aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan bagi masyarakat.
Sertifikasi merupakan penilaian/apresiasi yang diberikan kepada petani/pemilik kebun atas penilaian terhadap usaha tani yang dilakukan; Hasil apresiasi atau penilaian terhadap objek tanaman dikelompokkan menjadi Prima satu (P-1), Prima dua (P-2) dan Prima tiga (P-3).
Pembinaan dan pengawalan teknologi yang dilakukan pada Prima Tani Paal Merah Kota Jambi di laboratorium lapang seperti demplot, pelatihan dan pemberdayaan klinik agribisnis merupakan faktor pendorong petani untuk melakukan usaha taninya sesuai dengan teknik budidaya ramah lingkungan dengan cara meminimalkan penggunaan pestisida kimia.
Pemerintah Kota Jambi sejak tahun 2007 telah melakukan sertifikasi Prima 3 terhadap beberapa jenis komoditi sayuran, baik sayur penghasil daun maupun sayur penghasil buah.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar K., Suratman dan A. Kasno. 2007. Identifikasi da Evaluasi Potensi Lahan Untuk Mendukung Prima Tani di Kelurahan Paal Merah, Kec. Jambi Selatan Kota Jambi. Satker Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Badan Litbang Pertanian, 2004. Rancangan Dasar Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. 2004. Analisa Hasil Listing Sensus Pertanian 2003. Provinsi Jambi. BPS Provinsi Jambi. Bappeda Kota Jambi. 2006. Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2005. Bappeda Kota Jambi Kerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kota Jambi. BSN. 2002. Sistem Pangan Organik. SIN 01-6729-2002. Badan Standarisasi Nasional 45 hlm. Edi S., Araz Meilin, Dewi Novalinda dan Kiki Suheiti. 2008. Laporan Akhir Prima Tani Lahan Kering Dataran Rendah Iklim Basah di Kelurahan Paal Merah Kota Jambi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Departemen Pertanian Pemerintah Daerah Propinsi Jambi, 2008. Laporan Hasil Pelaksanaan Sertifikasi Produk Prima 3 Tahun 2008. Badan Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi.
8