PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI ASPEK KOGNITIF MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SMP ISLAM SUDIRMAN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : LAILATUL MUFIDAH NIM 11111128
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI ASPEK KOGNITIF MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SMP ISLAM SUDIRMAN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : LAILATUL MUFIDAH NIM 11111128
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Jika (Seorang Guru) adalah benar bijaksana, dia tidak akan mengajak Anda masuk ke rumah kebijaksanaan dia, namun dia akan membawa Anda ke pintu gerbang pikiran anda sendiri”
-Kahlil Gibran-
vii
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini ku persembahkan kepada: 1. Bapak terhebatku Khusaeni dan Mamak terkasihku Maryati, terima kasih yang tak terhingga atas segala yang pernah kuterima sejauh perjalan hidupku. 2. Kakakku Muhammad Arif Mahfudhi, Adikku Ahmad Zainal Mahfudz yang selalu menjadi inspirasi terbesarku untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 3. Keluarga besar yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku. 4. Lailalicious, terimakasih telah percaya padaku saat aku bahkan tak mempercayai diriku sendiri. You guys, my super energy.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb. Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat Iman, Islam, dan Ihsan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang benar. Semoga kita tergolong umat yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti. Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah Peningkatan Hasil Belajar PAI Aspek Kognitif Melalui Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C SMP Islam Sudirman Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala namun itu tidak terlalu berarti karena adanya dorongan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, S.Pd. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Bapak Fatchurrohman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. ix
4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam. 5. Ibu Eva Palupi, S.Psi. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi dukungan dan pengarahan selama masa perkuliahan di IAIN Salatiga. 6. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, bimbingan dan pengalaman berharga selama perkuliahan di jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga. 7. Bapak Sunanto, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Islam Sudirman Ampel dan Ibu Musrifah, S.Ag selaku guru mata pelajaran PAI SMP Islam Sudirman Ampel yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini. 8. Seluruh guru dan karyawan SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali yang telah memberikan bantuan dan menjadi tempat penelitian di laksanakan. 9. Siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. 10. Kedua orang tua terhebat (Bapak Khusaeni dan Ibu Maryati). 11. Kakak dan adik tersayang (Mas Arif Mahfudhi dan Ahmad Zainal Mahfudz). 12. Teman-temanku seperjuangan IAIN SALATIGA angkatan 2011 khususnya FTIK PAI yang selama ini telah berjuang bersama. 13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dari serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
x
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, serta penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembacanya. Wassalamu’alaikum wr. wb. Salatiga, 1 Februari 2016 Penulis
Lailatul Mufidah NIM: 11111128
xi
ABSTRAK
Mufidah, Lailatul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar PAI Aspek Kognitif Melalui Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C SMP Islam Sudirman Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Pengetahuan Agama Islam dan Jigsaw Learning.
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya hasil belajar siswa SMP Islam Sudirman Ampel saat pembelajaran PAI. Salah satu penyebabnya rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah. Rumusan masalah yang dikaji adalah Apakah Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam aspek kognitif pada siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016? Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas kelas VIII C SMP Islam Sudirman Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali dengan jumlah siswa 19 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian ini adalah (1) nilai rata-rata pada pra siklus adalah 69,47 dan ketuntasan belajarnya 36,84% atau 7 siswa. (2) Nilai rata-rata pada siklus I adalah 75,26 dan ketuntasan belajarnya 57,89% atau 11 siswa. (3) Nilai rata-rata pada siklus II adalah 87,63 dan ketuntasan belajarnya 89.47% atau 17 siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah Pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi puasa dan zakat pada siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
xii
DAFTAR ISI SAMPUL................................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii JUDUL ........................................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. vi HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix ABSTRAK .............................................................................................................. xii DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. B. C. D. E. F. G. H.
Latar Belakang Masalah ................................................................... Rumusan Masalah ............................................................................ Tujuan Penelitian.............................................................................. Manfaat Penelitian............................................................................ Hipotesis ........................................................................................... Definisi Operasional ......................................................................... Metode Penelitian............................................................................. Sistematika Penulisan................................................................... ..
1 5 6 6 7 7 9 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 19 A. Belajar dan Hasil Belajar.................................................................. 19 1. Pengertian Belajar .................................................................. .... 21 2. Komponen-komponen Belajar ............................................... .... 23 3. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... .... 23 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ................... .... 24 5. Indikator Hasil Belajar ........................................................... .... 31 6. Aspek Kognitif ....................................................................... .. 33
xiii
B. Model Pembelajaran Aktif ............................................................... 1. Pengertian Model Pembelajaran ................................................. 2. Pengertian Model Pembelajaran Aktif ........................................ 3. Macam-macam Model Pembelajaran Aktif ................................
39 39 41 42
C. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran Jigsaw .............................. 1. Pengertian Metode Pembelajaran Jigsaw ................................... 2. Langkah-langkah dalam Metode Pembelajaran Jigsaw ............. 3. Kelebihan Metode Pembelajaran Jigsaw.................................... 4. Kelemahan Metode Pembelajaran Jigsaw .................................. D. Tinjauan Tentang Pendidikan Agama Islam .................................... E. SK dan KD Kelas VIII Semester I ......................................... .........
44 44 46 48 49 50 52
BAB III HASIL PENELITIAN ...................................................................... A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 1. Tempat Penelitian ....................................................................... 2. Sejarah Berdirinya SMP Islam Sudirman Ampel ...................... 3. Visi dan Misi SMP Islam Sudirman Ampel ............................... 4. Tenaga Pendidik ................................................................... ..... 5. Data Peserta Didik .................................................................. .. 6. Fasilitas Pendidikan................................................................. .. 7. Struktur Organisasi SMP Islam Sudirman Ampel .................. .. B. Subjek Penelitian .............................................................................. C. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I....................................................... E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II .....................................................
55 55 55 55 55 56 58 60 61 63 64 65 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... A. Anaslisis Data PerSiklus ................................................................. 1. Analisis Data Pra Siklus ........................................................ .. 2. Analisis Data Siklus I ............................................................. .. 3. Analisis Data Siklus II............................................................ .. B. Pembahasan ......................................................................................
78 78 78 80 87 93
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 100 A. Kesimpulan....................................................................................... 100 B. Saran ................................................................................................. 100 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 SK dan KD PAI Kelas VIII Semester I ................................................. 52 Tabel 3.1 Daftar Tenaga Pendidik ........................................................................... 57 Tabel 3.2 Daftar Tata Usaha ..................................................................................... 58 Tabel 3.3 Jumlah Siswa ............................................................................................. 59 Tabel 3.3 Fasilitas Fisik............................................................................................. 60 Tabel 3.4 Data Siswa ................................................................................................. 63 Tabel 4.1 Nilai Hasil Ulangan Harian PAI Siswa (Pra Siklus) ............................ 79 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I ........................................... .. 81 Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................. ……… .. 84 Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II .............................................. 88 Tabel 4.5 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ...............................................
.. 91
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai pada Pra Siklus, Siklus I dan II ....... . 95 Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Pencapaian KKM pada Siklus I dan Siklus II ..... 97
xv
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Diagram Nilai Rata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .................... 98 Diagram 4.2 Diagram Persentasi Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan II .... . 99
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RPP Siklus I Lampiran 2 RPP Siklus II Lampiran 3 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Lampiran 4 Nilai Hasil Belajar Siklus I Lampiran 5 Nilai Hasil Belajar Siklus II Lampiran 6 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan II Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 11 Foto Kegiatan Pembelajaran Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 15 Surat Pembimbing Skripsi Lampiran 16 Daftar Nilai SKK Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup Penulis
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, di samping itu juga merupakan kewajiban bagi manusia. Manusia belajar sejak dari lahir sampai usia manusia itu berakhir, dari hal yang mudah sampai masalah-masalah yang sangat sulit tentunya memerlukan pembelajaran sebelum dikerjakan. Seperti contoh yaitu seorang anak belajar mengenal huruf terlebih dahulu untuk bisa membaca, seorang bayi perlu belajar untuk dapat makan, berjalan sampai usianya bertambah, maka proses pembelajaran terus berlanjut. Namun kenyataannya meskipun belajar merupakan kebutuhan manusia, manusia tidak mungkin dapat melakukan sendiri, diperlukan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu wadah atau lembaga yang dinamakan pendidikan. Rasulullah saw bersabda:
َ علَى ُك ِل ُم ْس ِلم ُ َطل َ ٌ ضة َ ب ْال ِع ْل ِم فَ ِري Artinya: Mencari ilmu itu kewajiban bagi setiap orang Islam (H.R. Ibnu Majah, 275: 17). Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia
yang memiliki
keahlian
dan
ketrampilan
sesuai
tuntutan
pembangunan bangsa, dimana kualitas bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor
1
pendidikan. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia agar dapat melakukan aktifitas sosial masyarakat tempat mereka berada. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat (Baharuddin, 2007: 11). Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar dan merespons dengan tindak belajar. Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat (Dimyati, 2006: 22). Peserta didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Dalam perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan untuk berkembang ke arah kedewasaan. Di samping itu, dalam diri peserta didik juga kebergantungan pada pihak lain. Karena itu setahap demi setahap orang tua atau pendidik perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan kepribadiannya sendiri (Desmita, 2010: 40). Keberhasilan proses belajar mengajar tidak terlepas dari peranan guru sebagai tenaga pengajar. Guru sebagai the first person di kelas mempunyai tanggung jawab besar terhadap keberhasilan belajar. Berdasarkan undangundang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen BAB I
2
pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua (Daradjat, 2000: 222-223). Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 3 dijelaskan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk mencapai tujuan tersebut seharusnya guru menggunakan banyak pendekatan dalam proses pembelajaran. Pendekatan tersebut setidaknya mampu mendorong anak untuk berkreativitas dan mampu mengembangkan potensi anak. Oleh sebab itu dituntut seorang guru yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan lingkungan belajar yang menyenangkan. Namun masih sangat sering dijumpai guru yang terus menerus menggunakan strategi pembelajaran konvensional untuk semua materi pembelajaran. Tentu saja hal ini tidak tepat. Harus ada perubahan ataupun
3
kolaborasi berbagai strategi dan metode pembelajaran untuk membangkitkan minat siswa, salah satunya adalah active learning. Proses belajar mengajar PAI di sekolah masih banyak mengalami kendala di antaranya mengajar yang monoton. Fasilititas kurang memadai dan daya serap siswa rendah. Proses pembelajaran yang kurang baik juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Bila guru menggunakan metode yang monoton siswa akan menjadi bosan. Hal ini yang mengakibatkan perhatian siswa menurun, aktivitas siswa menurun maka hasil belajar pun menurun. Maka
diperlukan
pembelajaran
yang
aktif,
inovatif,
kreatif
dan
menyenangkan. Pada kasus yang terjadi di sekolah SMP Islam Sudirman Ampel, metode pembelajaran PAI yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran masih belum efektif dan masih banyak kekurangan kata guru sekolah tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran PAI di SMP Islam Sudirman adalah metode ceramah, dimana guru lebih aktif berbicara untuk menjelasakan materi dan siswa lebih pasif dan cenderung diam untuk mendengarkan materi yang disampaikan. Sehingga para siswa merasa bosan bahkan ngantuk. Maka dibutuhkan metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan nilai ulangan mata pelajaran PAI pula yang berkaitan dengan materi Puasa menunjukkan bahwa prestasi siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel banyak yang jauh dari harapan guru dan masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Untuk mengatasi
4
masalah tersebut perlu ada tindakan yang tepat agar proses kegiatan belajar mengajar mampu mencapai tujuannya. Dalam hal ini peneliti ingin mencoba menggunakan Strategi Jigsaw Learning untuk mengatasi masalah tersebut. Strategi belajar aktif dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode, yang menitikberatkan kepada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa, baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik secara optimal (Zuhairini dkk, 1993: 114). Dari kasus yang terjadi di SMP Islam Sudirman tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode Jigsaw Learning. Metode ini adalah alternatif menarik ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat di saat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Penggunaan metode Jigsaw Learning ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari permasalahan dan hasil studi pendahuluan yang dipaparkan di atas. Maka penulis termotivasi untuk meneliti tentang “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI ASPEK KOGNITIF MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SMP ISLAM SUDIRMAN AMPEL BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016”. Hal ini dikarenakan Strategi Pembelajaran guru PAI dalam mengajar memiliki fenomena yang masih layak untuk dikaji lebih jauh lagi, terutama yang berkaitan dengan ranah kognitif siswa dalam belajar.
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam aspek kognitif pada siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan metode Jigsaw Learning. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1.
Manfaat Teoritis a. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengkaji sebuah teori tentang konsep pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Kemudian hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada srategi berupa pergeseran dari paradigma mengajar menuju ke paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.
2.
Manfaat Praktis a. Bagi Guru, sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
6
b. Bagi Siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga lebih semangat dalam melaksanakan pembelajaran. c.
Bagi Lembaga, sebagai masukan dan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke arah yang diharapkan.
E. HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dan bersifat teoritis. Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan (Sukardi, 2011:41). Jadi Suatu hipotesis akan diterima jika disertai dengan fakta-fakta yang membenarkan. Setelah menelaah berbagai sumber, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Learning dapat meningkatan prestasi belajar PAI materi Puasa dan Zakat pada siswa Kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2015/2016. 2. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Learning dapat memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran PAI materi Puasa dan Zakat pada siswa Kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2015/2016.
7
F. DEFINISI OPERASIONAL 1.
Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar (Sam’s, 2010:37).
2. Kognitif Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl
(2001:
66-88)
yakni:
mengingat
(remember),
memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create). 3.
Metode Jigsaw Learning Jigsaw Learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternative menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau “dipotong” dan di saat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap kali peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi
8
yang dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian atau keahlian (Silbermen, 2006: 168). G. Metode Penelitian 1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah tindakan kelas atau dikenal dengan sebutan PTK. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip dan dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas. Karena penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006: 58). Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna mencari pemecahan masalah yang ditemui dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a.
Perencanaan Dalam penelitian kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah: 1) Membicarakan rencana Penelitian Tindakan Kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel. 2) Melakukan penyusun jadwal kegiatan yang akan dilakukan.
9
3) Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4) Merpersiapkan fasilitas fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan di kelas. 5) Mempersiapkan lembar observasi. 6) Menyediakan alat evaluasi yang terdiri dari lembar tes dan Lembar Kerja Siswa (LKS). b.
Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah: 1) Awal kegiatan pembelajaran: a) Persiapan: (1) Melakukan Pembelajaran Pendahuluan (2) Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut. b) Materi Materi pembelajaran kooperatif model jigsaw dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa.
10
c) Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Asal Dan Ahli Kelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis maupun jenis kelamin. d) Menentukan Skor Awal Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester sebelumnya. 2) Rencana Kegiatan a) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli. b) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok. c) Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan topik yang didiskusikannya. d) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik. e) Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok. 3) Sistem Evaluasi Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan:
11
a) Mengerjakan kuis individual yang mencaukup semua topik. b) Membuat laporan mandiri atau kelompok. c) Presentasi Sedangkan materi evaluasi dalam system evaluasi mencakup beberapa hal sebagi berikut: a) Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh siswa. b) Proses belajar yang dilakukan oleh siswa. c.
Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, untuk mengamati kondisi dan reaksi serta keaktifan siswa terhadap tugas yang diberikan. Aspek-aspek keaktifan siswa yang diamati antara lain: 1) Aktifitas siswa dalam menerima materi. 2) Aktifitas siswa dalam belajar kelompok 3) Kemampuan mengungkapkan pendapat 4) Kerjasama dengan teman
d.
Refleksi Pada akhir evaluasi terhadap keberhasilan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus 1, jika indikator pembelajaran sudah tercapai maka tidak perlu diadakan siklus lagi tetapi jika belum tercapai, maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya.
12
2.
Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a.
Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini adalah SMP Islam Sudirman Ampel Tahun Ajaran 2015/2016, yang beralamatkan di desa Candi Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktifitas siswa. Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di SMP Islam Sudirman Ampel.
b. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016 di SMP Islam Sudirman Ampel. c.
Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali. Siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar mereka pun meningkat. Siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa dan 9 siswi. Penelitian ini dikhususkan pada mata
13
pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Puasa dan Zakat dengan menggunakan metode Jigsaw Learning. 3.
Instrument Penelitian Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Silabus b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik. d. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. e. Soal evaluasi yang berupa soal post test.
4.
Pengumpulan Data a. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1996:136). Peneliti mengadakan pengamatan secara langsung datang ke lokasi penelitian untuk mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi berkaiatan dengan tujuan penelitian di SMP Islam Sudirman Ampel Boyolali. b. Tes Dalam tehnik pengumpulan data melalui tes, peneliti membuat dan menggunakan lembar tes tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa mengetahui menguasai materi.
14
c. Dokumentasi Instrument
yang
dapat
peneliti
gunakan
dalam
tehnik
dokumentasi adalah silabus, rencana perencanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan strategi Jigsaw Learning. Pada mata pelajaran PAI. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu
yang
mencakup
standar
kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. 5.
Analisis Data Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisis data untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto
(2007:
131)
dalam
Penelitian
Tindakan
Kelas
dalam
menganalisis data menggunakan dua jenis data, sebagai berikut: a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif dengan statistik deskriptif. Dalam analisis ini biasanya untuk
15
mencarai nilai rerata dan mencari presentase keberhasilan belajar. Dengan rumus sebagai berikut : 1) Rumus mencari nilai rerata.
Keterangan : Mx = Mean ( rerata ) ⅀X= Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan frekuensinya. N = Jumlah siswa (Sudijono, 2010: 83) 2) Rumus mencari presentase keberhasilan belajar.
Keterangan : P = Angka Presentase f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Number of Case (jumlah frekuensi/banyaknya individu) (Sudijono, 2010: 43) b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan
16
diri, motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara deskriptif (Arikunto, 2007: 131) H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimaksudkan sebagai gambaran yang akan menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi sehingga dapat memudahkan dalam memahami atau mencerna masalahmasalah yang akan dibahas. Maka akan disusun sistematika sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, moto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar diagram, dan daftar lampiran. 2. Bagian Inti Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan ruang lingkup hasil belajar, ruang lingkup model pembelajaran aktif, strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning dan ruang lingkup PAI. Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II.
17
Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil observasi pada tahap pra penelitian, hasil penelitian deskripsi per siklus dan pembahasan. Bab V berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran. 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat penulis.
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu memahami. ”Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upayaupaya yang dilakukannya” (Hamalik, 1992:45). Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Oemar Hamalik (1992: 54-55) berpendapat ada beberapa elemen/asumsi dasar yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa: a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku. b. Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi tertentu. c. Belajar dilaksanakan dengan latihan daya-daya, membentuk hubungan asosiasi dan melalui penguatan. d. Belajar bersifat keseluruhan yang menitik beratkan pemahaman berfikir kritis dan reorganisasi pengalaman.
19
e. Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. f. Belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar individu. g. Belajar sering dihadapkan kepada masalah dan kesulitan yang perlu dipecahkan. h. Hasil belajar dapat ditransferkan ke dalam situasi lain. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto, (2010: 3). a. Perubahan terjadi secara sadar. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku pada diri seseorang dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Dari pengertian tersebut, belajar dimaksudkan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang yang menyangkut aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik yang merupakan hasil dari pengalaman
20
seseorang dalam belajar untuk memperoleh tujuan belajar yang sudah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam
dirinya
berupa
penambahan
pengetahuan
atau
kemahiran
berdasarkan alat indera atau pengalamannya. Oleh karena itu, apabila setelah belajar seseorang tidak ada perubahan tingkah laku yang positif, dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan bahwa belajarnya belum sempurna. 2. Komponen-Komponen belajar Berlangsungnya
proses
pembelajaran
tidak
terlepas
dari
komponen-komponen yang ada didalamnya, menurut Moedjiono dan Dimyati (1993:23) komponen-komponen proses belajar megajar tersebut adalah peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, materi/isi, metode, media dan evalusi. a. Peserta didik Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaaan dan fikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu sandang, pangan, papan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya sesuai dengan potensinya. Menurut undang undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat
21
yang
berusaha
mengembangkan
potensi
diri
melalui
proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik adalah subjek yang bersifat unik yang mencapai kedewasaan secara bertahap. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa peserta didik adalah seseorang dengan segala potensi yang ada pada dirinya untuk senantiasa dikembangkan baik melalui proses pembelajaran maupun ketika ia berinteraksi dengan segala sesuatu. b. Guru Guru merupakan pemegang peranan sentral proses belajar mengajar. Guru yang setiap hari berhadapan langsung dengan siswa termasuk karakterisrik dan problem mengajar yang mereka hadapi berkaitan dengan proses belajar mengajar. Guru adalah seseorang dengan fitrahnya sebagai manusia berkepribadian yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar dan berpartisipasi penuh dalam menyelenggarakan pendidikan. c. Tujuan Pembelajaran Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa. Upaya merumuskan
22
tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. d. Materi/isi Secara pembelajaran
garis
besar
(instructional
dapat
dikemukakan
materials)
adalah
bahwa
materi
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting darikeseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. 3.
Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar menurut Sam’s (2010: 37) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar. Selain itu, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan (Suprijono, 2011: 5).
23
Merujuk pemikiran Gagne, (Driscoll, 2005: 79) hasil belajar berupa: a.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasikan, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
c.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri, seperti penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud kemampuan menerima atau menolak.
e.
Sikap adalah kemampuan menerima atau
menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku. Maka dari itu, hasil dari proses belajar dapat merubah diri seseorang dalam berperilaku, bersikap maupun tingkat kemampuannya baik secara langsung maupun tidak langsung. 4.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru
24
mata pelajaran. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes ahir semester dan sebagainya. Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: a.
Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua faktor, yakni: 1) Faktor Fisiologis Aspek fisiologis merupakan faktor yang berasal dari kondisi fisik atau jasmani siswa. Yang termasuk faktor fisik menurut Chasiyah, dkk (2009: 99) di antaranya nutrisi atau gizi makanan, kesehatan, dan keberfungsian panca indera. Siswa yang kekurangan nutrisi akan lesu, mudah mengantuk, cepat lelah,
dan
kurang
konsentrasi.
Penyakit
juga
dapat
mempengaruhi keberhasilan hasil belajar, apalagi bila penyakit tersebut bersifat kronis. Panca inderapun sangat berpengaruh bagi keberhasilan belajar, karena merupakan pintu gerbang masuknya informasi dari luar. Oleh karena itu, pemeliharaan panca indera terutama mata dan telinga sangat penting bagi individu.
25
2) Faktor psikologis a) Tingkat Intelegensi Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik tubuh mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ – organ tubuh lainnya. Akan tetapi memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya lantaran otak merupakan menara pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang bersifat umum (general ability) untuk membuat atau mengadakan
analisis,
memecahkan
masalah,
menyesuaikan diri dan menarik generalisasi, serta merupakan kesanggupan berfikir seseorang. Adapun tingkat intlegensi siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (Arikunto, 1995: 12) Tingkat IQ
Kelompok
130 Ke atas
Pandai sekali (Genius)
120 - 130
sangat pandai
110 - 120
Pandai
90 – 110
Rata- rata (normal)
80 - 90
Kurang pandai 26
70 - 80
Lemah ingatan (dungu)
30 – 70
luar biasa
Kurang dari 30
Imbeciel – idiot
Intelegensi
ini
sangat
berpengaruh
terhadap
keberhasilan belajar. Apabila seseorang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, maka seseorang tersebut dapat dengan
mudah
mempelajari
sesuatu
dalam
proses
pembelajaran. Namun
meskipun
demikian,
intelegensi
tidak
mutlak menjadi pengaruh bagi keberhasilan belajar. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hal tersebut. b) Bakat Siswa Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat sesuai dengan kapasitas masing-masing. c) Motifasi Siswa Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme
baik
manusia
ataupun
hewan
yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian
27
ini motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. d) Kematangan. Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis, dengan otaknya sudah
siap
untuk
berpikir
abstrak,
dan
lain-lain.
Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah
siap
(matang)
belum
dapat
melaksanakan
kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. e) Kesiapan. Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan
28
ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. b.
Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa) Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor, yakni: 1) Faktor keluarga a) Cara orang tua mendidik. b) Relasi antar anggota keluarga c) Suasana rumah d) Keadaan ekonomi keluarga 2) Faktor sekolah a) Metode mengajar b) Kurikulum c) Relasi guru dengan siswa d) Relasi siswa dengan siswa e) Disiplin sekolah f) Alat pelajaran g) Waktu sekolah h) Standar pelajaran di atas ukuran i) Keadaan gedung j) Metode belajar k) Tugas rumah
29
3) Faktor masyarakat a) Kesiapan siswa dalam masyarakat b) Mass media c) Teman bergaul d) Bentuk kehidupan masyarakat Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56) melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciriciri sebagai berikut: a.
Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
b.
Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
c.
Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
d.
Hasil
belajar
yang
diperoleh
siswa
secara
menyeluruh
(komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau
30
wawasan,
ranah
afektif
(sikap)
dan
ranah
psikomotorik,
keterampilan atau perilaku. e.
Kemampuan
siswa
untuk
mengontrol
atau
menilai
dan
mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. 5.
Indikator Hasil Belajar Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai berikut: a.
Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.
b.
Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai 76%-99%.
c.
Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%.
d.
Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%. (Djamarah, 2006: 107). Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pengajaran
dikatakan betul-betul baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses belajar mengajar itu bagi siswa seolaholah telah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati
31
suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya (Sardiman, 2008: 49). Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan prilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas prilaku yang diinginkan dan mereka mendapatkan bahwa prilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan prilaku yang sekarang dengan yang diinginkan. Penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas. Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapot, sedangkan
32
dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4). 6.
Aspek Kognitif Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan
Krathwohl
(2001:66-88)
yakni:
mengingat
(remember),
memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create). a. Mengingat (Remember) Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan
maupun
yang
sudah
lama
didapatkan.
Mengingat
merupakan dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali (recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil kembali (recalling) adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat. b. Memahami/mengerti (Understand) Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi.
33
Memahami/mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh atau informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan prinsip umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih obyek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi. Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu persatu ciri-ciri dari obyek yang diperbandingkan. c. Menerapkan (Apply) Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing). Menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan di mana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus dilakukan. Jika siswa tidak mengetahui prosedur yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan
34
permasalahan maka siswa diperbolehkan melakukan modifikasi dari prosedur baku yang sudah ditetapkan. Mengimplementasikan muncul apabila siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui atau masih asing. Karena siswa masih merasa asing dengan hal ini maka siswa perlu mengenali dan memahami permasalahan terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Mengimplementasikan berkaitan erat dengan dimensi proses kognitif yang lain yaitu mengerti dan menciptakan. Menerapkan merupakan proses yang kontinu, dimulai dari siswa menyelesaikan
suatu
permasalahan
menggunakan
prosedur
baku/standar yang sudah diketahui. Kegiatan ini berjalan teratur sehingga siswa benar-benar mampu melaksanakan prosedur ini dengan mudah,
kemudian
berlanjut
pada
munculnya
permasalahan-
permasalahan baru yang asing bagi siswa, sehingga siswa dituntut untuk mengenal dengan baik permasalahan tersebut dan memilih prosedur yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan. d. Menganalisis (Analyze) Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari
35
kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Berbagai mata pelajaran menuntut siswa memiliki kemampuan menganalisis dengan baik. Tuntutan terhadap siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis sering kali cenderung lebih penting daripada dimensi proses kognitif yang
lain
seperti
mengevaluasi
dan
menciptakan.
Kegiatan
pembelajaran sebagian besar mengarahkan siswa untuk mampu membedakan fakta dan pendapat, menghasilkan kesimpulan dari suatu informasi pendukung. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut (attributeing) dan mengorganisasikan (organizing). Memberi atribut akan muncul apabila siswa menemukan permasalahan dan kemudian memerlukan
kegiatan
membangun
ulang
hal
yang
menjadi
permasalahan. Kegiatan mengarahkan siswa pada informasi-informasi asal
mula dan alasan suatu hal
Mengorganisasikan
menunjukkan
ditemukan dan
identifikasi
diciptakan.
unsur-unsur
hasil
komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsurunsur ini dapat menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasikan memungkinkan siswa membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-potongan informasi yang diberikan. Hal pertama yang harus dilakukan oleh siswa adalah mengidentifikasi unsur yang paling
penting
dan
relevan
dengan
permasalahan,
kemudian
melanjutkan dengan membangun hubungan yang sesuai dari informasi yang telah diberikan.
36
e. Mengevaluasi (Evaluate) Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. Perlu diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian merupakan dimensi mengevaluasi, namun hampir semua dimensi proses kognitif memerlukan penilaian. Perbedaan antara penilaian yang dilakukan siswa dengan penilaian yang merupakan evaluasi adalah pada standar dan kriteria yang dibuat oleh siswa. Jika standar atau kriteria yang dibuat mengarah pada keefektifan hasil yang didapatkan dibandingkan dengan perencanaan dan keefektifan prosedur yang digunakan maka apa yang dilakukan siswa merupakan kegiatan evaluasi. Evaluasi
meliputi
mengecek
(checking)
dan
mengkritisi
(critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika dikaitkan
dengan
proses
berpikir
merencanakan
dan
mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis.
37
Siswa melakukan penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari suatu hal, kemudian melakukan penilaian menggunakan standar ini. f. Menciptakan (Create) Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsurunsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan. Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. Perbedaan menciptakan ini dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan informasi yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan pada menciptakan siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru. Menciptakan meliputi menggeneralisasikan (generating) dan memproduksi (producing). Menggeneralisasikan merupakan kegiatan merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi
38
mengarah pada perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi. B. Model Pembelajaran Aktif 1. Pengertian Model Pembelajaran Setiap guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat yang dapat dikembangkan dalam kelasnya sehingga dapat mendorong siswa untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Untuk dapat memahami model pembelajaran yang tepat untuk dikembangkan sebelumnya harus dipahami pengertian model pembelajaran terlebih dahulu. Berikut adalah pengertian model pembelajaran dari beberapa ahli: a. Menurut Suprijono (2013: 45-46), Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologis pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dalam pengertian ini digunakan sebagai landasan dalam praktik pembelajaran, di mana landasan ini dirancang berdasarkan implementasi dari kurikulum dan implikasi di kelas. b.
Menurut Joyce dalam Suprijono (2013: 46), Model
pembelajaran
membantu
peserta
didik
dalam
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
39
mengekspresikan ide, hal ini berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Dalam pengertian ini, model pembelajaran diartikan sebagai pedoman guru dalam merancang kegiatan dan aktivitas belajar mengajar sehingga siswa akan mendapatkan informasi, ide, ketrampilan-ketrampilan, dan dapat mengekspresikan ide yang dipikirkannya. c.
Menurut Arends dalam Suprijono (2013: 46) Model pembelajaran adalah mengacu pada pendekatan yang akan digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahapan kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran serta pengelolaan kelas. Model pembelajaran dalam pengertian ini merupakan pemilihan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru yang menyangkut aspek belajar yaitu tujuan pembelajaran, tahapan kegiatan belajar, lingkungan belajar, dan tata cara pengelolaan kelas. Dari beberapa pengertian model pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu landasan atau pedoman guru dalam melakukan pembelajaran yang didasarkan pada kurikulum yang berlaku, yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran, tahapan kegiatan belajar, lingkungan belajar, dan
40
tata cara pengelolaan kelas. Model pembelajaran yang tepat ini pada akhirnya akan membuat siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan-ketrampilan, dan dapat mengekspresikan ide yang dipikirkannya. 2.
Pengertian Model Pembelajaran Aktif Dari pemaparan sebelumnya sudah diketahui bahwa model pembelajaran merupakan landasan atau pedoman bagi guru untuk melakukan pembelajaran di kelasnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah model pembelajaran aktif. Untuk lebih memahami tentang pengertian model pembelajaran aktif, berikut ini akan dijelaskan pengertian model pembelajaran aktif menurut beberapa ahli: a.
Warsono & Hariyanto (2010: 14) Mengemukakan bahwa pembelajaran aktif secara sederhana dapat didefinisikan sebagai metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini dipahami bahwa secara sederhana model pembalajaran aktif melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran. Pelibatan siswa secara aktif ini bisa dimulai dari proses berpikir tentang materi pembalajaran yang sedang maupun akan dipelajari sampai menarik kesimpulan. Dalam proses belajar ini siswa akan mengalami sendiri pengalaman belajarnya, sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.
41
b.
A.Y. Soegeng (2014: 1) Memberikan pengertian pembelajaran aktif “suatu kegiatan pembelajaran
dimana
terdapat
keterlibatan
pelajar
dalam
melakukan kegiatan dan memikirkan apa yang sedang dilakukan. Dari pengertian di atas, diketahui bahwa pembelajaran aktif siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, dan siswa juga berusaha untuk memikirkan materi pembelajaran yang sedang dipelajari atau dengan kata lain siswa aktif dalam menggali pengetahuan. c.
Hartono (2013: 1) Berpendapat bahwa “Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa dengan memberikan strategi active learning (belajar aktif) pada siswa dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Bertitik tolak dari uraian di atas, maka diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan model pembelajaran aktif atau active learning adalah salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran baik
42
dari tahapan proses berpikir menggali infomasi, sampai menarik kesimpulan. Model pembelajaran ini menuntut keaktifan siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar dengan seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan pada akhirnya siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. 3.
Macam-macam Model Pembelajaran Aktif Model pembelajaran aktif terdiri dari berbagai macam. Macammacam model pembelajaran aktif ini dapat dikembangkan oleh guru di kelas dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada di kelasnya. Zaini, Munthe, dan Ayu Aryani (2008) menyebutkan 43 model pembelajaran aktif yang dapat dikembangkan dikelas. Model-model pembelajaran aktif tersebut adalah: 1) Critical Incident (Pengalaman Penting); 2) Prediction Guide (Tebak Pelajaran); 3) Teks Acak; 4) Reading Guide (Panduan Membaca); 5) Group Resume (Resum Kelompok); 6) Prediksi Kawan; 7) Assesmen Search (Menilai Kelas); 8) Questions Students Have (Pertanyaan dari Siswa); 9) Instant Assesment (Penilaian Instan); 10) Active Knowledge Sharing (Saling Tukar Pengetahuan); 11) True or false (Benar apa salah); 12) Benar Salah Berantai; 13) Inquiring Minds Want to Know (Membangkitkan Minat); 14) Listening Teams (Tim Pendengar); 15) Guided Note Taking (Catatan Terbimbing); 16) Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergis); 17) Guided Teaching (Panduan Mengajar); 18) Active Debate (Debat Aktif); 19) Pointcounterpoint; 20) Reading Alaound (Membaca Keras); 21) Learning Starts with A Questions (Pelajaran Dimulai dengan Pertanyaan); 22) Plantet Questions (Pertanyaan Rekayasa); 23) Information Search (Mencari Informasi); 24) Card sort (Sortir Kartu); 25) The Power of Two (Kekuatan Dua Kepala); 26) Team Quiz (Quiz Kelompok); 27) Jigsaw Learning (Belajar Model Jigsaw); 28) Snow Balling (Bola Salju); 29) Everyone is a Teacher Here (Setiap Orang adalah Guru); 30) Peer Lessons
43
(Belajar dari Teman); 31) Learning Contract (Kontrak Belajar); 32) Index Card Match (Mencari Pasangan); 33) Giving Question and Getting Answers (Memberi Pertanyaan dan Menerima Jawaban); 34) Crossword Puzzle (Teka-teki Silang); 35) Physical Self Sssessment (Mempersiapkan Diri dalam Kelompok); 36) Keep on Learning (Belajar Terus); 37) Modelling the Way (Membuat Contoh Praktek); 38) Billboard Ranking (Papan Rangking); 39) Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu); 40) Practice – Rehearsal Pairs (Praktek Berpasangan); 41) Lightening the Learning Climate (Menghidupkan Suasana Belajar); 42) Bermain Jawaban; 43) The learning Cell (Sel belajar). C. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran Jigsaw 1. Pengertian Metode Pembelajaran Jigsaw Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh
Elliot
Aronson’s.
Model
pembelajaran
ini
didesain
untuk
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan
materi
tersebut
kepada
kelompoknya.
Pada
model
pembelajaran jigsaw ini keaktifan siswa (student centered) sangan dibutuhkan,
dengan
dibentuknya
kelompok-kelompok
kecil
yang
beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Jigsaw Learning merupakan sebuah teknik dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik pertukaran dari kelompok ke kelompok dengan suatu perbedaan penting yaitu setiap peserta didik mengajarkan sesuatu (Hamruni, 2012: 248). Dalam Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw, siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar yang heterogen yang beranggotakan 3-5 orang
44
dengan menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa agar terciptanya suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Disini, peran guru adalah mefasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang didapatkan saat melakuakn diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada kelompok asal. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang
45
positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan. 2. Langkah- Langkah Dalam Metode Jigsaw Sesuai dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini maju mundur seperti gergaji. Menurut Arends (1997: 112), langkahlangkah penerapan model pembelajaran Jigsaw, yaitu: a.
Awal kegiatan pembelajaran 1) Persiapan a) Melakukan Pembelajaran Pendahuluan b) Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut. 2) Materi Materi pembelajaran kooperatif model jigsaw dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa. 3)
Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Asal Dan Ahli Kelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw beranggotakan
3-5
orang
yang
heterogen
baik
dari
kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang sosialnya.
46
4)
Menentukan Skor Awal Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester sebelumnya.
b.
Rencana Kegiatan 1) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli. 2) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok. 3) Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan topik yang didiskusikannya. 4) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik. 5) Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok.
c.
Sistem Evaluasi Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan: 1) Mengerjakan kuis individual yang mencaukup semua topik. 2) Membuat laporan mandiri atau kelompok. 3) Presentasi
47
Materi evaluasi dalam system evaluasi harus mencakup hal-hal berikut, diantaranya: 1) Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh siswa. 2) Proses belajar yang dilakukan oleh siswa. 3. Kelebihan Metode Jigsaw Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan, seperti yang diadaptasikan
dari
internet
pada
laman
(http://pembelajaran-
kooperatifmodel-pembelajaran-kooperatif-tipe-Jigsaw-kelebihan-dankelemahan-tipe-Jigsaw/. diakses pada 5 Oktober 2015. pukul 11:30 WIB) yaitu: a.
Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah adakelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekanrekannya.
b.
Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
c.
Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
4.
Kelemahan Metode Jigsaw Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan, seperti yang di sebutkan dalam laman (http://model-pembelajaran-
48
kooperatif-tipe-Jigsaw-kelebihan-dan-kelemahan-tipe-Jigsaw.
diakses
pada 5 Oktober 2015. pukul 11:40 WIB), yaitu : a. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti. b. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat. c. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. d. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi. e. Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran. D. Tinjauan Tentang Pendidikan Agama Islam 1.
Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan, meskipun secara sekilas hampir sama dengan pengajaran, tetapi dalam pendidik memiliki makna lebih luas karena
49
mencakup kepribadian peserta didik. Sehingga pengajaran lebih terfokus pada bagaimana mentransfer pengetahuan kepada peserta didik sehingga unsur kepribadian relatif terabaikan. Dalam pandangan Agus Salim (2004:13), pendidikan merupakan gerakhumanis yang bertujuan memperbaiki peradaban manusia secara umum. Sementara itu, Wahyudin (2008:1) menyatakan bahwa pendidikan adalah humanisi, yaitu upaya memanusiakan manusia atau upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan dari sesuai dengan martabat kemanusiaannya. Dari dua pendapat tersebut di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan sebenarnya merupakan sebuah upaya untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya. Hal tersebut sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mendefinisikan pendidikan sebagai “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki muatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dengan memperhatikan definisi pendidikan tersebut, dapat dijelaskan bahwa pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia tidak sekedar mengajar pada kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan juga aspek spiritual keagamaan. Hal ini logis
50
karena dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya dalam hal fisik tetapi jiwa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjoko (2009:11) yang menyatakan bahwa pendidikan pada manusia yang membuat dirinya manusiawi bukanlah semata-mata pendidikan teknologi, melainkan pendidikan agama, filsafat, ilmu, seni, dan budaya. Berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan agama merupakan salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi tujuan pendidikan nasional yaitu dalam hal membentukan manusia yang bertaqwa dan berbudi pekerti luhur. Dengan demikian diperlukan suatu perpaduan antara pendidikan yang memuat materi pelajaran secara umum dengan materi yang tentang dalam mata pelajaran pendidikan agama islam. Depdiknas (2001:8) dalam (FIP-UPI, 2009:2) menyatakan bahwa pendidikan agama islam (PAI) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlaq mulia dalam menjalankan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan serta penggunaan pengalaman. E. SK dan KD PAI Kelas VIII Semester 1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas VIII Semester I dapat dilihat pada di bawah ini:
51
Tabel 2.1 SK dan KD PAI Kelas VIII Semester 1 STANDAR KOMPETENSI Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra 1. Menerapkan hukum bacaan qalqalah lam dan ra.
Iman kepada Kitab-Kitab Allah 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
Zuhud dan Tawakal 3. Membiasakan perilaku terpuji
Ananiyah, Gadab, Hasad, Gibah, dan Namimah 4. Menghindari perilaku tercela.
Sholat Sunat Rawatib 5. Mengenal tatacara sholat sunat
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menjelaskan hukum qalqalah lam dan ra. 1.2 Menerapkan hukum qalqalah dan ra dalam surat-surat Alquran benar.
bacaan bacaan bacaan dengan
2.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2 Menyebutkan nama-nama kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul.
3.1 Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakal 3.2 Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakal. 3.3 Membiasakan perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari 4.1 Menjelaskan pengertian ananiyah, gadab, hasad, gibah dan namimah. 4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku ananiyah, gadab, hasad, gibah dan namimah. 4.3 Menghindari perilaku ananiyah, gadab, hasad, gibah dan namimah dalam kehidupan sehari-hari.
5.1 Menjelaskan ketentuan shalat sunat rawatib.
52
5.2 Mempratikkan rawatib. Macam-macam Sujud 6. Memahami macam-macam sujud
Puasa 7. Memahami tatacara puasa
Zakat 8. Memahami Zakat
shalat
sunat
6.1 Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. 6.2 Menjelaskan tatacara sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. 6.3 Mempratikkan sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah. 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa wajib. 7.2 Mempratikkan puasa wajib. 7.3 Menjelaskan ketentuan puasa sunah senin kamis, syawal dan arafah. 7.4 Mempratikkan puasa sunah senin kamis, syawal dan arafah.
8.1 Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat mal. 8.2 Membedakan antara zakat fitrah dan zakat mal. 8.3 Menjelaskan orang yang berhak menerima zakat fitrah dan zakat mal. 8.4 Mempratikkan zakat fitrah dan zakat mal.
53
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Sudirman yang merupakan salah satu SMP Swasta di Kabupaten Boyolali. Lembaga ini telah teruji dengan akreditasi B. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Ampel. Letaknya strategis sehingga SMP Islam Sudirman menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menjadi tempat bagi anak mereka untuk mengenyam pendidikan. 2. Sejarah Berdirinya Sejarah berdirinya Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Ampel. Pada tahun 1999 di bawah naungan Yayasan Islam Sudirman. Dan pada tahun ajaran 2008 mendapat Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional. Berikut adalah nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMP Islam Sudirman Ampel : 1999 – 2003 Drs. Joko Susilo, 2003 – 2009 Drs. Ari Bambang Subiyakto, M.Pd, 2009 – Sekarang Sunanto S.Pd.
54
3. Visi dan Misi SMP Islam Sudirman Ampel a. Visi “Berprestasi Dalam Akademik, Luhur Dalam Budi dan Bertaqwa Kepada Allah” Indikator Visi 1) Terwujudnya peningkatan pengembangan kurikulum. 2) Terwujudnya
peningkatan
sumber
daya
pendidik
dan
pendidikan. 3) Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien, dinamis dan inovatif. 4) Terwujudnya keseimbangan prestasi iptek dan imtaq. 5) Terwujudnya pribadi yang santun, berbudi luhur dan cinta tanah air. b. Misi 1) Melaksanakan
pengembangan
kurikulum
tingkat
satuan
pendidikan. 2) Melaksanakan pengembangan kurikulum. 3) Melaksanakan pengembangan kompetensi TU dan tenaga kependidikan lainnya. 4) Melaksanakan pengembangan kompetensi dasar. 5) Menata lingkungan belajar sehingga terciptanya lingkungan belajar kondusif.
55
6) Melaksanakan
pengembangan
dan
peningkatan
standar
ketuntasan dan standar kelulusan. 4. Tenaga Pendidik Pada saat penelitian ini dilakukan, jumlah staff pegawai di SMP Islam Sudirman Ampel terdiri dari Kepala Sekolah, kepala tata usaha, Waka. Sek. Kurikulum dan Sarpras, Waka. Sek. Kesiswaan dan Humas, kemudian seksi-seksi sebagai berikut, seksi kurikulum, seksi sarpras, seksi kesiswaan, seksi humas, seksi tata usaha dan wali kelas, Kep. Lab, Kep. Perpus, Seluruh guru Mapel dan guru BK. Untuk mengetahui keadaan guru, karyawan, tenaga kebersihan dan tenaga keamanan secara keseluruhan, berikut ini akan penulis sajikan table keadaan guru di SMP Islam Sudirman Ampel tahun ajaran 2015/2016. Tabel 3.1 Daftar Tenaga Pendidik SMP Islam Sudirman Ampel Tahun Ajaran 2015/2016 No
Nama Guru
Jenis Kelamin
Jabatan
Kepala Sekolah Waka Sekolah Waka Kurikulum/Wli Kelas Bendahara I BOS Bendahara II BOS Guru/ Sarpras I Wali Kelas/ Sarpras II
1 2 3
Sunanto, S.Pd Suwarmi, S.Pd Umi Fathonah, S.Kom
L P P
4 5 6 7
Sutarmi, S.Pd D. Sulostyoningrum, S.Pd Ahmadi, S.Pd Rizal Ahmad Sri A, S.Pd
P P L L
56
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Sujoko Dwi Putranto, S.Pd Sunaryo Y, S.Pd Drs. Jono Widodo, S.Si Tuhri, S.Pd Jaka Karsono, S.Pd Dewi Anjarwati, S.Pd Musrifah, S.Ag Kristinawati, S.Pd Tri Utami, S.Pd Faridha R, S.Pd
L L L L L L L P P P P P
Guru Guru BP Guru Guru Guru Wali Kelas Guru Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas
Tabel 3.2 Daftar Tata Usaha SMP Islam Sudirman Ampel Tahun Ajaran 2015/2016 No 1
Nama Pegawai Wahyu Triyani
L/P P
Jabatan KA TU, Staf TU, Operator.
5. Data Peserta Didik Untuk menunjang data tentang keadaan peserta didik, maka berikut ini penulis paparkan mengenai hal-hal sebagai berikut : a. Jumlah siswa Berikut ini adalah tabel jumlah siswa di SMP Islam Sudirman Ampel, pada tahun ajaran 2015/2016: Tabel 3.3 Jumlah Siswa SMP Islam Sudirman Ampel Tahun Ajaran 2015/2016 No 1 2 3
Kelas VII A VII B VIII A
L 15 17 16
P 10 8 8
Jumlah 25 25 24
57
4 5 6 7 8
VIII B VIII C IX A IX B IX C Jumlah
15 13 15 14 13 118
8 10 8 8 10 70
23 23 23 22 23 188
b. Asal siswa Sebagian asal siswa SMP Islam Sudirman Ampel berasal dari Kecamatan Ampel dan sekitarnya, hanya sebagian kecil siswa yang berasal dari luar Kabupaten Boyolali. c. Pekerjaan orang tua siswa Mata pencaharian atau pekerjaan orang tua siswa bermacammacam anrata lain: Petani, Pedagang, Pegawai Negeri, Guru dan lain sebagainya, akan tetapi prosentase terbesar adalah bekerja sebagai buruh. 6. Fasilitas Pendidikan Fasilitas pendidikan merupakan unsur yang sangat penting untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut. Adapun fasilitas – fasilitas yang dimiliki oleh SMP Islam Sudirman Ampel adalah sebagai berikut : a. Fasilitas fisik Penulis ingin menjabarkan fasilitas fisik SMP Islam Sudirman Ampel dalam bentuk tabel agar dapat lebih mudah di pahami. Tabel 3.4 Fasilitas Fisik SMP Islam Sudirman Ampel Tahun Ajaran 2015/2016
58
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Gedung Ruang Kelas Ruang kantor Ruang kepala sekolah Ruang kurikulum Ruang BK Ruang UKS Ruang LAB Ruang koperasi Ruang kesiswaan Kantin Toilet guru/kep sek Toilet siswa Lapangan
Jumlah 8 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 3 unit 6 unit 1 unit
Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
b. Kegiatan Pengembangan Siswa 1) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 2) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 3) Kegiatan Pramuka 4) Bela Diri 5) Olahraga 6) Pembinaan PBB 7. Struktur Organisasi SMP Islam Sudirman Ampel Adapun tugas dari masing-masing komponen yang ada di SMP Islam Sudirman Ampel adalah sebagai berikut: a. Kepala Sekolah Secara operasional Kepala Sekolah bertugas: 1)
Memberikan arah kegiatan
2)
Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pendidikan
3)
Mengkoordinasikan dan membina kegiatan pendidikan
59
4)
Membuat laporan pertanggung jawaban kepada pengurus
b. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum 1) Menyusun jadwal pelajaran 2) Merencanakan kelancaran pelaksanaan pengembangan program sekolah 3) Membantu pelaksanaan pengelolaan sistem program sekolah 4) Membantu dan mengatur serta mengawasi kelancaran tugas guru. c. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan 1) Membantu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 2) Membantu dan melaksanakan tata tertib sekolah 3) Merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar 4) Melaksanakan program kegiatan ekstrakulikuler 5) Membuat laporan kegiatan kepada kepala sekolah d. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat 1)
Membuat pembinaan dan kerjasama dengan BP3 dan wali murid
2)
Membantu terlaksananya kegiatan Sekolah sesuai dengan program yang meliputi kegiatan serta hubungan dengan pihak luar
3)
Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri undangan
e. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana 1)
Pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan ketentuan, situasi dan kondisi yang ada.
60
2)
Mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada.
3)
Mengevaluasi atas daya guna sarana dan prasarana yang masih ada, mencatat tat tertib menurut format-format yang telah ditetapkan
4)
Membuat laporan pertanggung jawaban kepada kepala sekolah
f. Guru 1)
Membuat program pengajaran
2)
Melaksanakan proes belajar mengajar
3)
Membantu pelaksanaan kegiatan sekolah
4)
Membuat laporan kepada Kepala Sekolah tentang kondisi siswa yang diajarnya.
g. Tata usaha 1)
Bertanggungjawab atas terlaksananya administrasi sekolah
2)
Menginventarisasikan surat masuk dan surat keluar
3)
Mengangendakan surat baik masuk maupun keluar
4)
Menyimpan arsip sekolah.
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang di ambil dalam penelitian kelas ini adalah siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel tahun ajaran 2015/2016. Data responden ini berjumlah 19 siswa dengan perincian yaitu 10 siswa lakilaki dan 9 siswi perempuan.
61
Tabel 3.5 Data siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Agung Nugroho Ahmad Faisal Andika Hafidz Zakaria Andri Febriyanto Bayu Setiawan Candra Yustika Sari Dwi Handayani Eel Elsa Suryani Erni Fitriyaningsih Habis Setiawan Wijayanto Heri Prihatmoko Indah Wahyu Lestari Lisna Amalia Prasetyo Pamungkas Rokhana Sendy Yulianto Sri Lestari Supriyadi Yeni Widyawati
Keterangan Laki-laki Perempuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pertengahan semester Gasal tahun ajaran 2015/2016, yaitu pada bulan November 2015. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel yang berjumlah 19 siswa dengan perincian yaitu 10 siswa laki-laki dan 9 siswi perempuan pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan kalender pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
62
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna mencari pemecahan masalah yang ditemui dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1.
Perencanaan Dalam penelitian kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah: a. Membicarakan rencana Penelitian Tindakan Kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel. b. Melakukan penyusun jadwal kegiatan yang akan dilakukan. c. Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). d. Merpersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan di kelas. e. Mempersiapkan lembar observasi. f. Menyediakan alat evaluasi yang terdiri dari lembar tes dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
2.
Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015. Penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP yang telah dibuat. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang ingin dicapai adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari
63
persatuan guru kelas VIII C SMP Islam Sudirman, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Adapun topik yang dipilih dalam siklus I ini adalah “Puasa”. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah: a. Kegiatan awal Apersepsi a. Guru mengucap salam b. Guru mengucap salam c. Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat d. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. e. Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri. f. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata penyemangat. g. Menyampaikan tujuan pembelajaran. h. Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari. b. Kegiatan inti 1) Eksplorasi a) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Jigsaw yang akan dilaksanakan. b) Guru menjelaskan materi tentang puasa.
64
c) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru. d) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang di sampaikan. e) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Elaborasi a)
Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan, maupun jenis kelamin.
b)
Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c)
Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh masing-masing anggota kelompok.
d)
Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan sebagai kelompok ahli.
e)
Perwakilan
dari
masing-masing
kelompok
ahli
mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok acak. f) Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal. g) Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari hasil diskusi kelompok acak.
65
h) Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. i) Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi tiap kelompok. j) Guru membagikan lembar kerja individu kepada semua siswa. k) Siswa mengerjakan lembar kerja individu. l) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan anggota kelompoknya. m) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh setiap siswa,
kemudian
dijumlahkan
dengan
skor
anggota
kelomponya dan dirata-ratakan untuk mendapatakan skor kelompok. n) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi. 3) Konfirmasi a) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif. b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c. Kegiatan akhir 1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan. 2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran. 3) Guru memberitahu materi yang akan datang.
66
4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang. 5) Guru menutup dengan doa. 6) Salam penutup. 3.
Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran PAI dengan menerapkan strategi jigsaw learning. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator. Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai yaitu guru dapat menerapkan strategi Jigsaw Learning dengan benar sesuai dengan prosedurnya pada pembelajaran PAI materi tentang Puasa. Sedangkan hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi. Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa: a. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran mulai meningkat, dimana sebagian siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran karena sebagian siswa sudah dapat mengikuti model yang digunakan dalam pembelajaran dan mulai menarik perhatian siswa. b. Keterlibatan guru dalam proses pembeleajaran juga mulai meningkat, dimana guru telah mampu dalam menerapkan langkah-
67
langkah Jigsaw Learning dalam pembelajaran PAI baik, pelaksanan alokasi waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan, namun dalam pengelolaan kelas perlu ditingkatkan lagi. 4.
Refleksi Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian yang dibuat kemudian digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian, sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus-siklus berikutnya. Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dirancang
sebelumnya,
namun
guru
masih
kurang
mampu
mengkondisikan siswa dalam pembentukan kelompok. b. Guru dalam mengelola waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan, serta guru telah mampu menyampaikan materi dengan baik. Namun dalam pengelolaan kelas masih harus ditingkatkan pengelolaaannya.
68
c. Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena beberapa siswa masih ada yang belum memahami jalanya startegi pembelajaran tipe Jigsaw Learning yang diterapkan. Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian siswa. d. Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya. e. Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap tes pra siklus. Namun hanya 57,89% dari jumlah siswa atau 11 siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini sebagai berikut: a. Guru melakukan pengkodisian pembentukan kelompok sebelum pembelajaran di mulai, agar pembelajaran menjadi lebih efektif. b. Pengeloaan
kelas
dilakukan
dimulai
sebelum
kegiatan
pembelajaran. c. Memberikan penjelasan dan pengenalan yang lebih mendalam tentang strategi pembelajaran yang digunakan, agar semua siswa terbiasa
menerima
pelajaran
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran tersebut. d. Lebih sering memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya dengan lebih sering memberikan pertanyaan atau latihan.
69
e. Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan serta memberikan penambahan pertanyaan kepada siswa. E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pada siklus II ini sama dengan siklus pertama. Siklus II terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. Pada tahapan perencanaan diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran. Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi pembuatan RPP, lembar soal, lembar observasi dan menambah materi pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam siklus II ini adalah “Zakat”. 2. Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 November 2015. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah: a. Kegiatan awal Apersepsi 1) Guru mengucap salam 2) Guru mengucap salam.
70
3) Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat. 4) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 5) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri. 6) Guru
memotivasi
siswa
dengan
menyampaikan
kata-kata
penyemangat. 7) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 8) Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari. b. Kegiatan inti 1. Eksplorasi a) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Jigsaw yang akan dilaksanakan. b) Guru menjelaskan materi tentang zakat. c) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru. d) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang di sampaikan. e) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Elaborasi a)
Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan maupun jenis kelamin.
71
b) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. c)
Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh masing-masing anggota kelompok.
d) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masingmasing dan menetapkan sebagai kelompok ahli. e)
Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok acak.
f)
Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal.
g) Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari hasil diskusi kelompok acak. h) Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. i)
Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi tiap kelompok.
j)
Guru membagikan lembar kerja individu kepada semua siswa.
k) Siswa mengerjakan lembar kerja individu. l)
Guru tidak memperbolehkan siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan anggota kelompoknya.
72
m) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan skor anggota kelomponya dan dirata-ratakan untuk mendapatakan skor kelompok. n) Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok
yang
memperoleh skor tertinggi. 3. Konfirmasi a) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif. b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c. Kegiatan akhir 1. Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan. 2. Guru
memberikan
komentar
terhadap
aktivitas
siswa
saat
pembelajaran. 3. Guru memberitahu materi yang akan datang. 4. Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang.Guru menutup dengan doa. 5. Salam penutup. 3. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran PAI dengan menerapkan strategi jigsaw learning. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator.
73
Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai yaitu guru dapat menerapkan strategi Jigsaw Learning dengan benar sesuai dengan prosedurnya pada pembelajaran PAI materi tentang Zakat. Sedangkan hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi. Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa: a.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran meningkat, dimana hampir seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah dapat mengikuti model yang digunakan dalam pembelajaran sehingga menarik perhatian siswa.
b.
Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran sudah meningkat, ditunjukan pada penerapan langkah-langkah Jigsaw Learning dalam pembelajaran PAI sudah sangat bagus. Dan dalam pelaksanan alokasi waktu sudah sesuai waktu yang ditentukan dan pengelolaan kelas sudah berjalan dengan baik.
4. Refleksi Siklus II Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada proses pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya, hampir seluruh siswa mulai berani bertanya dan menjawab pertanyaan, ketepatan guru dalam mengajar dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi
74
belajar PAI materi Puasa dan Zakat dan telah terlampaui target pencapaian KKM. Hasil observasi pada siklus II ini sudah sesuai harapan peneliti, maka tidak perlu adanya refleksi.
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Persiklus 1. Analisis Data Pra Siklus Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI kelas VIII C SMP Islam Sudirman Ampel masih sering menggunakan metode pembelajaran yang berbasis satu arah. Dimana siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan soal yang terdapat pada paket. Maka pembelajaran tersebut hanya berpusat pada guru dan pemahaman siswa hanya bersifat sementara. Bahkan guru juga hanya menggunakan metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah, dan jarang menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat memotivasi siswa. Data yang di peroleh dari kondisi awal, hasil nilai tes ulangan harian semester gasal 2015/2016 siswa kelas VIII C pada mata pelajaran PAI masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang digunakan sebagai patokan dalam mata pelajaran PAI yaitu 75. Rangkuman hasil ulangan harian PAI siswa kelas VIII ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
76
Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Ulangan Harian PAI Siswa Kelas VIII C (Pra Siklus) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama Siswa Agung Nugroho Ahmad Faisal Andika Hafidz Zakaria Andri Febriyanto Bayu Setiawan Candra Yustika Sari Dwi Handayani Eel Elsa Suryani Erni Fitriyaningsih Habis Setiawan W Heri Prihatmoko Indah Wahyu Lestari Lisna Amalia Prasetyo Pamungkas Rokhana Sendy Yulianto Sri Lestari Supriyadi Yeni Widyawati Jumlah
KKM
Nilai
Keterangan
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
70 70 75 70 70 60 65 75 75 60 75 80 70 70 80 60 60 60 75 1320
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Pra Siklus ini yaitu: = 1320 =7 = 19
Presentase ketuntasan belajar (P)
77
Nilai rata-rata (
)
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa ulangan harian
sebelum
diadakanya
pembelajaran
dengan
strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning dari 19 orang siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 7 siswa atau sebesar 36,84% dan yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 12 siswa atau sebesar 69,47. Dari uraian diatas dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum dan sesudah diterapkanya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning. 2. Analisis Data Siklus I a. Data Hasil Pengamatan Dalam siklus I ini pembelajaran PAI untuk materi Puasa sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data nilai hasil belajar siswa. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung oleh guru kolaborator yang berperan sebagai pengamat sekaligus penilai. Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni:
78
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I No
Aspek Yang Diamati 1
I 1 2
PRA PEMBELAJARAN Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran Memeriksa kesiapan siawa
II 3
KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar. Menyampaikan kompetensi (tujuan yang akan dicapai.
4
II A 5 6 7 8
B 9 10 11 12
13 14 15 C 16 17
Skala Partisipasi 2 3 4 √ √ √ √
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi dengan jelas Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang heterogen Menyajikan materi pembelajaran Menjelaskan cara mengerjakan tugas kelompok Memberikan bantuan apabila siswa mengalami kesulitan dalam kerja kelompok Memberikan kuis /pertanyaan individu kepada siswa Menghitung skor yang diperoleh siswa dari kuis Memberikan reward kepada siswa
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan bukupaket sebagai sumber √ belajar Melibatkan siswa dalam pemanfaatan √
79
sumber belajar D 18 19 20
E 21 22
F 23 24
IV 25 26
27
Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam √ pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap √ respon siswa Menumbuhkan keceriaan siswa dan √ antusiasme dalam pembelajaran Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran Melakukan penilaian akhir sesuai dengan Kompetensi Pengguanaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa Melakukan refleksi/memberikan kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut Jumlah Total
√ √
√ √
√ √
16
√ 53 73
4
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini akan diketahui tingkat kenaikan hasil belajar dan ketuntasan siswa yang dapat dilihat dari siklus ke siklus. Hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
80
Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
65 70 85 75 65 70 75 75 85 75 85 90 85 70 90 65 65 65 75 1430
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Agung Nugroho Ahmad Faisal Andika Hafidz Zakaria Andri Febriyanto Bayu Setiawan Candra Yustika Sari Dwi Handayani Eel Elsa Suryani Erni Fitriyaningsih Habis Setiawan. W Heri Prihatmoko Indah Wahyu Lestari Lisna Amalia Prasetyo Pamungkas Rokhana Sendy Yulianto Sri Lestari Supriyadi Yeni Widyawati Jumlah
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini yaitu: = 1430 = 11 = 19
Presentase ketuntasan belajar (P)
81
Nilai rata-rata (
)
Pencapaian rata-rata belajar di siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Siklus I belum dapat dikatakan tuntas, karena tingkat ketuntasan baru mencapai 57,89% dan belum mencapai indikator ketercapaian penelitian yaitu 85%. Maka harus dilaksanakan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning untuk mendapatkan ketuntasan belajar yang mencapai pada indikator yang telah ditentukan. Pencapaian nilai rata-rata pada siklus I 75,26 dengan persentase ketuntasan belajar sebanyak 57,89% dari jumlah siswa atau 19 siswa. Hasil pada siklus I ini menunjukan bahwa siklus I belum berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan dengan indikator ketuntasan belajar yaitu 85%. b. Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
82
1) Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dirancang sebelumnya, namun guru masih kurang mampu mengkondisikan siswa dalam pembentukan kelompok. 2) Guru dalam mengelola waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan, serta guru telah mampu menyampaikan materi dengan baik. Namun dalam pengelolaan kelas masih harus ditingkatkan pengelolaannya. 3) Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena beberapa siswa masih ada yang belum memahami jalanya startegi pembelajaran tipe Jigsaw Learning yang diterapkan. Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian siswa. 4) Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya. 5) Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I diketahui jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap tes prasiklus. Namun hanya 57,89% dari jumlah siswa atau 11 siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini sebagai berikut: a. Guru melakukan pengkodisian pembentukan kelompok sebelum pembelajaran di mulai, agar pembelajaran menjadi lebih efektif. b. Pengelolaan kelas dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran.
83
c. Memberikan penjelasan dan pengenalan yang lebih mendalam tentang strategi pembelajaran yang digunakan, agar semua siswa terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran tersebut. d. Lebih sering memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya dengan lebih sering memberikan pertanyaan atau latihan. e. Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan serta memberikan penambahan pertanyaan kepada siswa. 3. Analisis Data Siklus II a.
Data Hasil Pengamatan Dalam siklus II ini pembelajaran PAI untuk materi Zakat dilaksanakan
dengan
menerapkan
strategi
pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw Learning. Namun dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah data nilai hasil belajar siswa. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung oleh guru kolaborator yang berperan sebagai pengamat sekaligus penilai. Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni:
84
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II No
Aspek Yang Diamati
I 1 2
PRA PEMBELAJARAN Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran Memeriksa kesiapan siawa
II 3
KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar. Menyampaikan kompetensi (tujuan yang akan dicapai.
4
II A 5 6 7 8
B 9 10 11 12
13 14 15 C 16 17
Skala Partisipasi 1 2 3 4
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi dengan jelas Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang heterogen Menyajikan materi pembelajaran Menjelaskan cara mengerjakan tugas kelompok Memberikan bantuan apabila siswa mengalami kesulitan dalam kerja kelompok Memberikan kuis /pertanyaan individu kepada siswa Menghitung skor yang diperoleh siswa dari kuis Memberikan reward kepada siswa Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan LKS atau buku paket sebagai sumber belajar Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 85
sumber belajar D 18 29 20
E 21 22
F 23 24
IV 25 26
27
Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam √ pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap √ respon siswa Menumbuhkan keceriaan siswa dan √ antusiasme dalam pembelajaran
Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran Melakukan penilaian akhir sesuai dengan Kompetensi
√ √
Pengguanaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa Melakukan refleksi/memberikan kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa Memlaksanakan tindak lanjut Jumlah Total
√ √
√ √
39 95
√ 56
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dapat diketahui tingkat kenaikan hasil belajar dan ketuntasan siswa yang dapat dilihat dari siklus ke siklus. Hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
86
Tabel 4.5 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
85 75 100 90 80 75 90 90 90 100 100 100 100 90 100 70 75 70 85 1665
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Agung Nugroho Ahmad Faisal Andika Hafidz Zakaria Andri Febriyanto Bayu Setiawan CandraYustika Sari Dwi Handayani Eel Elsa Suryani Erni Fitriyaningsih Habis Setiawan. W Heri Prihatmoko Indah Wahyu Lestari Lisna Amalia Prasetyo Pamungkas Rokhana Sendy Yulianto Sri Lestari Supriyadi Yeni Widyawati Jumlah
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini yaitu: = 1665 = 17 = 19
Presentase ketuntasan belajar (P)
87
Nilai rata-rata (
)
Siklus II sudah dikatakan tuntas, karena tingkat ketuntasan sudah mencapai 89,47% dan sudah di atas indikator ketercapaian penelitian yaitu sebesar 85%. Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 87,63 dengan persentase ketuntasan belajar sebanyak 89,47% dari jumlah siswa atau 19 siswa. Hasil pada siklus II ini menunjukan bahwa siklus II telah berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan dengan indikator ketuntasan belajar yaitu 85%. b. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terdapat keberhasilan pada proses pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan
baik
dibandingkan
dengan
siklus
sebelumnya, hampir seluruh siswa mulai berani bertanya dan menjawab pertanyaan, ketepatan guru dalam mengajar dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Zakat dan telah terlampaui target pencapaian KKM yaitu 89,47% > 85%. Hasil observasi pada siklus II ini sudah sesuai harapan peneliti, maka tidak perlu adanya refleksi. 88
B. Pembahasan Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang terkumpul, maka diketahui bahwa pengguanaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning pada pembelajaran PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning menjadi salah satu solusi untuk mencapai target yang diinginkan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning dalam pembelajaran PAI yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat menerima materi Puasa dan Zakat dengan baik. Hal ini di buktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil ulangan pada kondisi awal atau pra siklus, nilai rata-rata dari 19 siswa yaitu 69,47 dengan rincian 7 siswa atau 36,84% dari jumlah siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tuntas, sedangkan 12 siswa atau 63,16% dari jumlah siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak tuntas. Karena guru PAI kelas VIII dalam pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Sehingga pembelajaran yang disampaikan menjadi kurang menarik dan membuat siswa menjadi kurang aktif. Hal ini juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dari tes formatif yang dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan
89
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning. Dari penelitian tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM pada tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai tes formatif yang diperoleh siswa di setiap siklusnya pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai pada Pra Siklus, Siklus I dan II Siklus No
Nama Siswa
Pra Siklus
I
II
1. Agung Nugroho 2. Ahmad Faisal 3. Andika Hafidz Z 4. Andri Febriyanto 5. BayuSetiawan 6. Candra Yustika Sari 7. Dwi Handayani 8. Eel Elsa Suryani 9. Erni Fitriyaningsih 10. Habis Setiawan W 11. Heri Prihatmoko 12. Indah Wahyu Lestari 13. Lisna Amalia 14. Prasetyo Pamungkas 15. Rokhana 16. Sendy Yulianto 17. Sri Lestari 18. Supriyadi 19. Yeni Widyawati Jumlah
70 70 75 70 70 60 65 75 75 60 75 80 70 70 80 60 60 60 75
65 70 85 75 65 70 75 75 85 75 85 90 85 70 90 65 65 65 75
85 75 100 90 80 75 90 90 90 100 100 100 100 90 100 70 75 70 85
1320
1430
1665
Rata-rata
69,47
75,26
87,63
90
Pada siklus I, nilai rata-rata dari 19 siswa yaitu 75,26 dengan rincian 11 siswa atau 57,89% dari jumlah siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 75 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 8 siswa atau 42,11% dari jumlah siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data hasil pengamatan yang diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru telah mampu menerapkan Jigsaw Learning pada pelajaran PAI dengan baik dan guru sudah mampu menguasai kelas dengan baik, namun perlu ditingkatkan lagi dalam penguasaannya. Selain itu masih ada sebagian siswa yang belum memahami jalanya strategi pembelajaran yang diterapkan. Maka perbaikanya adalah guru lebih memaksimalkan lagi dalam pengelolaan kelas dan memberikan pengulangan dalam melakukan langkah-langkah strategi pembelajaran yang diterapkan. Mengingat jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal belum mencapai target serta masih banyak perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan, maka dari itu untuk perbaikandilakukan dilakukan pada tahap berikutnya yaitu pada siklus II. Pada siklus II, nilai rata-rata dari 19 siswa yaitu 87,63 dengan rincian 17 siswa atau 89,47% dari jumlah siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 75 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 2 siswa atau 10,53% dari jumlah siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal dan dinyatakan tidak tuntas. Dengan tersebut siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal mendapat tugas tambahan guna memenuhi nilai
91
ketuntasan minimal. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena guru telah maksimal dalam mengelola kelas dan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning dengan sangat baik. Selain itu hasil belajar siswa dari tes formatif yang dilakukan meningkat dan jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM sudah memenuhi indikator yang telah ditentukan. Hasil pencapaian KKM pada pra siklus, siklus I dan II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Pencapaian KKM pada Siklus I dan II
Ketuntasan Pelaksanaan
Nilai Rata-rata
Ketuntasan KKM Individu
Pra Siklus
69,47
7 siswa (36,84%)
Siklus I
75,26
11 siswa (57,89%)
Siklus II
87,63
17 siswa (89,47%)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar yaitu dari pra siklus sebesar 69,47 dan 75,26 pada siklus I menjadi 87,63 pada sisklus II. Nilai rata-rata yang dicapai pada siklus II sebesar 87,63 menunjukkan bahwa telah melampaui KKM individu yaitu 75. Peningkatan hasil belajar ini juga dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
92
Diagram 4.1 Diagram Nilai Rata-rata Pra Siklus, Siklus I dan II
87,63
75,26
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
69,47
NILAI
RATA-RATA NILAI
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II Selain terjadi peningkatan hasil belajar pada tiap siklusnya, ketuntasan TAHAPAN SIKLUS belajar dengan KKM individu yaitu 75 juga mengalami peningkatan pada pra siklus sebesar 36,84%, pada siklus I sebesar 57,89%, pada siklus II sebesar 89,47% dan dapat dilihat pada diagram 4.2. Diagram 4.2 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan II
PERSENTASE KELULUSAN
89,47
57,89
36,84
PROSENTASE
100 90 80 70 60 50 40 30 Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa banyaknya siswa 20 10 yang semula prestasi belajarnya relatif rendah, cenderung naik secara 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II TAHAPAN SIKLUS 93
perlahan, kegiatan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran juga meningkat sehingga kualitas hasil belajar siswa cukup memuaskan.
94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar PAI Aspek Kognitif Melalui Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C SMP Islam Sudirman Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat disimpulkan bahwa: Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Learning pada materi Puasa dan Zakat dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VIII C SMP Islam Sudirman Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil setiap siklusnya yang menunjukan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar, dimana pada prasiklus sebesar 69,47, siklus I sebesar 75,26 dan siklus II sebesar 87,63. Hasil tersebut telah melampaui KKM individu yaitu 75. B. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
penerapan
strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning pada kelas VIII C SMP Islam Sudirman
Kecamatan
Ampel
Kabupaten
Boyolali
Tahun
Pelajaran
2015/2016, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan
95
kompetensi peserta didik SMP Islam Sudirman pada khususnya sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Penelitian dengan classroom action research membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 2. Bagi Guru a. Untuk meningkatkan hasil belajar PAI diharapkan menggunakan pendekatan kontekstual. b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan pembelajaran diharapkan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning. c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitian disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning. d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Learning. 3. Bagi Siswa a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pendapat pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
96
b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari-hari.
97
DAFTAR PUSTAKA Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach: Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta: Pelajar Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Bahri, Syaiful Djamarah dan Azwan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Bloom, B.S., Engelhart, M.D., Furst, E.J., Hill, W.H., dan Krathwohl, D.R. 1956. The Taxonomy of Educational Objectives The Classification of Educational Goals, Handbook I: Cognitive Domain. New York: David McKay. Daradjat, Zakiah. 2000. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang. Daryanto, 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Rosdakarya. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Driscoll, M.P., 2005. Psichology of Learning For Instruction. New Jersey: Pearson Education. Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Ofset. Hamalik, Oemar. 1992. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Lia & Faisol. 2010. Pendidikan Agama Islam. Bogor: Rekatama Esiamedia. Majah, Ibn al-Quzwaini. 275 H. Sunan Ibn Majah Beirut: Dar al-Fikr. Salim, Agus. 2004. Indonesia Belajarlah. Semarang: Gerbang Madani Indonesia. Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Silberman, Mel. 2006. Active Learning (Terjemahan oleh Sarjuli, dkk). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta:PT. Bumi Aksara. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Warsono & Hariyanto. 2010. Pembelajaran Aktif & Assesment. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Kloang Klede Putra Timur bekerjasama dengan Koperasi Primer Praja Mukti I Departemen Dalam Negeri. http://pembelajaran-kooperatifmodel-pembelajaran-kooperatif-tipe-Jigsawkelebihan-dan-kelemahan-tipe-Jigsaw/. diakses pada 5-Oktober-2015. pukul 11:30 WIB
http://model-pembelajaran-kooperatif-tipe-Jigsaw-kelebihan-dankelemahan-tipe-Jigsaw. diakses pada 5-Oktober-2015. pukul 11:40 WIB
LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
Lampiran 1 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMP ISLAM SUDIRMAN AMPEL
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: VIII/1
Materi Pokok
: PUASA
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi Melaksanakan Tata Cara Puasa B. Kompetensi Dasar 1.1
Menjelaskan ketentuan puasa wajib.
1.2
Mempratikkan puasa wajib.
1.3
Menjelaskan ketentuan puasa sunah senin kamis, syawal dan arafah.
1.4
Mempratikkan puasa sunah senin kamis, syawal dan arafah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian puasa dan dalilnya 2. Peserta didik dapat menyebutkan syarat dan rukun puasa. 3. Peserta didik dapat menjelaskan sunah pada waktu berpuasa 4. Peserta didik dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa. 5. Peserta didik dapat menjelaskan hal-hal yang membolehkan tidak puasa. D. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian puasa dan dalilnya. 2. Menyebutkan syarat dan rukun puasa. 3. Menjelaskan sunah pada waktu berpuasa. 4. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa. E. Materi Pembelajaran Puasa (Terlampir)
9
F. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-langkah a. Apersepsi 1) Guru mengucap salam. 2) Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat. 3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 4) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri. 5) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata penyemangat. 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 7) Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari. b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi 4) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Jigsaw yang akan dilaksanakan. 5) Guru menjelaskan materi tentang puasa. 6) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru. 7) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang di sampaikan. 8) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Elaborasi o) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan tempat tinggalnya. p) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. q) Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh masing-masing anggota kelompok. r) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan sebagai kelompok ahli. s) Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok acak. t) Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal.
Waktu
15 menit
70 menit
10
u) Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari hasil diskusi kelompok acak. v) Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. w) Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi tiap kelompok. x) Guru membagikan lembar kerja individu kepada semua siswa. y) Siswa mengerjakan lembar kerja individu. z) Guru tidak memperbolehkan siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan anggota kelompoknya. aa) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan skor anggota kelomponya dan dirata-ratakan untuk mendapatakan skor kelompok. bb) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi. 3) Konfirmasi a) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif. b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c. Penutup 1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan. 2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran. 3) Guru memberitahu materi yang akan datang. 4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang. 5) Guru menutup dengan doa. 6) Salam penutup.
5 menit
G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Kooperatif tipe Jigsaw Learning
11
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media dan alat a. Buku PAI kelas VIII b. Lembar kerja kelompok. 2. Sumber Belajar Buku Pendidikan Agama Islam untuk SMP kelas VIII Halaman 90-104. I.
Penilaian 1. Teknik
: post test.
2.
Bentuk
: tertulis.
3.
Jenis
: Unjuk kerja .
4. Alat tes
: Soal tes
Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Soal Post Test 1. Puasa menurut bahasa adalah ... 2. Puasa menurut istilah adalah … 3. Sebutkan syarat wajib puasa! 4. Sebutkan rukun puasa! 5. Puasa sunah adalah … 6. Sebutkan beberapa hal yang di sunahkan ketika berpuasa! 7. Sebutkan contoh puasa sunah! 8. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa! 9. Siapakah yang diperbolehkan untuk tidak ber puasa saat bulan Ramadhan? 10. Tuliskan doa berbuka puasa!
12
Kunci Jawaban
1. Saum 2. Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, dalah suatu hari, di mulai dari terbitnya fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat. 3. Syarat wajib puasa: a. Berakal. Orang gila tidak wajib berpuasa, b. Balig. Anak-anak tidak wajib puasa. c. Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat, misalnya karena sudah tua atau sakit, tidak wajib puasa. 4. Rukun Puasa: Niat dan menahan diri. 5. Puasa sunah adalah puasa yang pelaksanaannya dianjurkan kepada setiap umat muslim. Jika puasa tersebut dilaksanakan akan mendapatkan pahala dari Allah, akan tetapi jika tidak dilaksanakan pun tidak akan mendapatkan dosa. 6. Hal yang di sunahkan ketika berpuasa: a. menyegerakan berbuka, b berbuka dengan kurma, c. berdoa sewaktu berbuka puasa, d. makan sahur, e. memperbanyak membaca alqur’an. 7. Puasa pada hari Senin dan Kamis, Puasa Syawal, puasa Arafah, puasa Muharam (Asyura), puasa tiga hari setiap pertengahan bulan, dan lain sebagainya 8. Hal-hal yang membatalkan puasa: a. Makan dan minum dengan sengaja, b. Muntah dengan sengaja, c. Bersetubuh, d. Keluar darah haid (kotoran) atau nifas (darah sehabis melahirkan), e. Gila (hilang ingatan), f. Keluar mani dengan sengaja. 9. Yang diperbolehkan untuk tidak ber puasa saat bulan Ramadhan: a. orang yang sakitapabila tidak kuasa berpuasa, b. orang yang dalam perjalanan jauh (80,640 km), c. orang tua yang sudah lemah, d. orang hamil dan orang yang menyusui anak.
Kriteria Penilaian : Jumlah jawaban betul x 10= skor /nilai.
13
14
PUASA Kata Kunci 1. Fidyah 2. Puasa Arafah 3. Puasa Ramadan 4. Puasa Senin dan Kamis 5. Puasa Syawal 6. Qada 7. Rukun 8. Sunah 9. Syarat 10. Wajib
Berdasarkan asal katanya, kata puasa diadopsi dari Bahasa Arab saum yang berarti menahan diri dari segala sesuatu. Menurut istilah puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, dalah suatu hari, di mulai dari terbitnya fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat. Ditinjau dari hukumnya, puasa terbagi menjadi empat macam, yaitu puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh, dan puasa haram. Akan tetapi pada pembahasan ini hanya akan di bahas mengenai puasa wajib dan sunah saja. A. Macam-macam Puasa Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ditinjau dari hukumnya puasa dibagi menjadi empat macam, yaitu puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh dan puasa haram. Akan tetapi pada pembahasan ini hanya akan di bahas mengenai puasa wajib dan sunah saja. 1. Puasa Wajib Puasa wajib merupakan puasa yang diwajibkan untuk dilaksanakan oleh seseorang mukmin yang telah memenuhi syarat wajib puasa. Puasa wajib yang dimaksud adalah puasa Ramadan, puasa kafarat dan puasa nazar. a. Puasa Ramadan Puasa Ramadan adalah puasa wajib yang merupakan salah satu dari rukun Islam, wajib untuk dilaksanakan oleh seluruh umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib puasa.
15
Sabda Rasulullah saw: “Dari Ibnu ‘Umar r.a., bahwa Rasulullah saw telah bersabda, Islam itu ditegakkan di atas lima dasar: (1) bersaksi bahwa tiada Tuhan yang hak (patut disembah) kecuali Allah, dan bahwasanya Nabi Muhammad itu utusan Allah, (2) mendirikan salat lima waktu, (3) membayar zakat, (4) mengerjakan haji ke Baitullah, (5) berpuasa pada bulan Ramadan’.” (H.R. al-Bukhori, Muslim, dan Ahmad) Puasa Ramadan dilaksanakan selama sebulan penuh pada bulan Ramadan dalam tahun Hijriah. Pelaksanaan Puasa Ramadan ini mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah, yakni tahun kedua setelah Nabi Muhammad saw. Hijrah ke Madinah. Hukum melaksanakan puasa Ramadan ini adalah fardu ‘ain, artinya wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap mukallaf (balig dan berakal). Firman Allah Swt:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah: 183) b. Puasa Nazar Puasa Nazar adalah puasa yang dilakukan oleh seseorang atas nazar yang diucapkannya. Hukum Puasa Nazar adalah wajib dilaksanakan ketika sesuatu yang menjadi nazarnya telah tercapai. Puasa Nazar dihukumi wajib karena nazar yang diucapkan ibaratnya sebuah janji seorang hamba terhadap Tuhannya, sedangkan janji itu merupakan sebuah utang. Oleh karenanya, penuhilah janji-janji yang telah diucapkan. Salah satu contoh nazar misalnya, seorang berkata, “jika saya menjadi juara lomba MTQ di sekolah, saya akan berpuasa selama tiga hari. “Ternyata dalam pengumuman kejuaraan, anak tersebut menjadi juara lomba MTQ, maka dia wajib untuk melaksanakan nazarnya yaitu berpuasa selama tiga hari.
16
Sabda Rasulullah saw: “Dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, telah bersabda Nabi saw.: Barang siapa bernazar akan menaati Allah, hendaklah ia menaati-Nya, dan barang siapa bernazar untuk bermaksiat terhadap Allah, janganlah ia kerjakan maksiat itu’. (H.R. al-Bukhori) c. Puasa Kafarat Puasa Kafarat merupakan puasa yang dilaksanakan sebagai pengganti karena telah melakukan pelanggaran atas suatu peraturan yang telah ditetapkan. Misalnya, ada seseorang muslim yang secara tidak sengaja membunuh seseorang, maka dia harus memerdekakan seorang hamba sahaya dan membayar tebusan yang diserahkan kepada keluarga si terbunuh, kecuali jika keluarga si terbunuh membebaskan pembayaran tersebut. Akan tetapi, jika tingkatan hukuman-hukuman tersebut tidak terpenuhi maka ia diwajibkan berpuasa dua bulan berturut-turut. Firman Allah swt:
Artinya : Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali Karena tersalah (Tidak sengaja) [334], dan barangsiapa membunuh seorang mukmin Karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat [335] yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah [336]. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. barangsiapa yang tidak memperolehnya [337], Maka hendaklah ia (si pembunuh) 17
berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan Taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. [334] seperti: menembak burung terkena seorang mukmin. [335] Diat ialah pembayaran sejumlah harta Karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan. [336] Bersedekah di sini Maksudnya: membebaskan si pembunuh dari pembayaran diat. [337] Maksudnya: tidak mempunyai hamba; tidak memperoleh hamba sahaya yang beriman atau tidak mampu membelinya untuk dimerdekakan. menurut sebagian ahli tafsir, puasa dua bulan berturut-turut itu adalah sebagai ganti dari pembayaran diat dan memerdekakan hamba sahaya.
2. Puasa Sunah Selain puasa wajib ada juga yang disebut dengan puasa sunah. Puasa sunah adalah puasa yang pelaksanaannya dianjurkan kepada setiap umat muslim yang mukallaf tetapi tidak diwajibkan. Puasa ini dinamakan puasa sunah, karena tidak ditekankan untuk dilaksanakan, hanya dianjurkan. Jika puasa tersebut dilaksanakan akan mendapatkan pahala dari Allah, akan tetapi jika tidak dilaksanakan pun tidak akan mendapatkan dosa. Banyak jenis puasa yang dianjurkan (disunahkan) dan telah dicontohkan oleh Rasulullah. Beberapa di antaranya adalah puasa pada hari Senin dan Kamis, Puasa Syawal, puasa Arafah, puasa Muharam (Asyura), puasa tiga hari setiap pertengahan bulan, dan lain sebagainya. Namun dalam pembahasan ini hanya akan dijelaskan mengenai puasa hari Senin dan Kamis, puasa Syawal, dan puasa Arafah. a. Puasa Senin dan Kamis Salah satu puasa sunah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Adalah pada hari Senin dan Kamis. Rasulullah sangat senang berpuasa pada hari Senin dan Kamis ini. Selama hidupnya beliau senantiasa ini dikategorikan sunah muakkad (sangat dianjurkan). Sabda Rasulullah saw: Artinya: “Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw. bersabda: Amal perbuatan dilaporkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku dilaporkan ketika aku sedang berpuasa.’ (H.R. Ahmad dan at-Tirmidzi) b. Puasa Syawal
18
Puasa Syawal merupakan salah satu bulan dalam tahun Hijriah yang diagungkan. Salah satunya adalah pelaksanaan Idul Fitri yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal. Selain itu keistimewaan lain yang terdapat dalam bulan Syawal ini adalah Allah menjanjikan pahala yang banyak bagi siapa saja yang berpuasa di bulan Syawal. Adapun jumlah hari untuk pelaksanaan puasa Syawal ini, Rasulullah menganjurkan selama 6 hari sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadistnya. Sabda Rasulullah saw: Artinya: “Dari Abu puasa Syawal ini, Imam Ahmad berpendapat bahwa puasa syawal dapat dilaksanakan secara berturut-turut ataupun berseling sehari. Tidak ada pendapat yang menjelaskan keutamaan masing-masing kedua cara tersebut. Adapun Imam Syafi’i dan Hanafi, berpendapat bahwa puasa Syawal
lebih utama
dilaksanakan secara berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri, tepatnya mulai tanggal 2 Syawal sampai tanggal 7 Syawal. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan yakni ada baiknya melaksanakan puasa Syawal ini secara berturut-turut mulai dari tanggal 2 Syawal sampai tanggal 7 Syawal. Namun jika halangan, maka diperbolehkan melaksanakan puasa syawal dengan cara berseling sehari atau kapan pun selama masih dikerjakan dalam bulan Syawal. c. Puasa Arafah Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan bertepatan dengan waktu para jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Tepatnya puasa Arafah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah. Pelaksanaan puasa Arafah ini disunahkan bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Adapun bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunahkan untuk melaksanakan puasa Arafah ini. Sabda Rasulullah sawnyang artinya: “Dari Abu Qatadah ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: Puasa hari Arafah itu dapat menghapus (dosa) selama dua tahun; tahun yang lalu; tahun yang lalu dan tahun yang akan dating.
19
B. Ketentuan Puasa Dalam tata cara pelaksanaan puasa ada beberapa syarat dan rukun puasa yang mesti dipenuhi, agar puasa yang dilaksanakan menjadi sebuah ibadah yang sempurna. Syarat dan rukun puasa dijadikan sebuah tolak ukur nilai ibadah puasa seseorang, sehingga puasa yang dilaksanakan tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar tetapi benar-benar menjadi sebuah ibadah yang berpahala. 1. Syarat Puasa Syarat adalah hal-hal yang mesti ada dan dipenuhi sebelum melaksanakan sesuatu sebagai alat untuk mencapai tujuan dari sebuah ibadah yang dilaksanakan. Namun syarat ini tidak termasuk bagian dari suatu ibadah. Adapun syarat puasa terdiiri dari syarat wajib dan syarat sahnya. a. Syarat wajib puasa Syarat wajib puasa adalah hal-hal yang menjadi penyebab seseorang dikenai kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa. Seseorang yang tidak memenuhi syarat-syarat wajib puasa ini tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa. Sulaiman Rasjid menjelaskan bahwa yang termasuk syarat-syarat puasa tersebut adalah sebagai berikut: 1. Berakal. Orang gila tidak wajib berpuasa. 2. Balig (umur 15 tahun ke atas) atau ada tanda tanda yang lain. Anak-anak tidak wajib puasa. 3. Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat, misalnya karena sudah tua atau sakit, tidak wajib puasa. Firman Allah swt:
20
Artinya: (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S. al-Baqarah: 185). b. Syarat sah puasa Syarat puasa adalah hal-hal yang menjadi penyebab sebauh puasa akan diterima sebagai ibadah dan mendapatkan pahala jika terpenuhi syarat-syarat tersebut. Sulaiman Rasjid mengemukakan hal-hal yang termasuk syarat puasa di antaranya sebagai berikut: 1. Islam 2. Mumayiz 3. Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah sehabis melahirkan). Orang yang haid ataupun nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi keduanya wajib mengqada (membayar) puasa yang tertinggal itu secukupnya. 4. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya. Dilarang puasa pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dan hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah)
21
2. Rukun Puasa Rukun adalah segala sesuatu yang mesti dipenuhi ketika melaksanakan ibadah puasa. Rukun puasa tersebut di antaranya sebagai berikut. a. Niat Segala sesuatu perrbuatan hendaknya senantiasa dilandasi dengan niat. Begitu pun dengan puasa sebagai salah satu ibadah ahrus dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah swt agar memperoleh pahala dari-Nya. Niat puasa hendaknya dilakukan setelah selesai makan sahur dan sebelum terbit fajar, ataupun dapat dilakukan di waktu malam pada bulan Ramadan. Biasanya di akhir pelaksanakan salat sunah tarawih dan witir setelah membaca doa diakhiri dengan membaca niat puasa. b. Menahan diri Maksud dari menahan diri dalam puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa atau menghilangkan pahala puasa tersebut sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Sehingga dalam pelaksanaan puasa benar-benar puasa lahir maupun batin, tidak hanya sekedar berpuasa menahan haus dan lapar saja. 3. Sunah-Sunah Puasa Selain syarat wajib, syarat sah, dan rukun, dalam puasa ini juga terdapat beberapa hal yang disunahkan ketika berpuasa. Berikut beberapa sunah puasa sebagaimana dikemukakan oleh Sulaiman Rasjid. a. Menyegerakan berbuka apabila telah nyata dan yakin bahwa matahari sudah terbenam. b. Berbuka dengan kurma, sesuatu yang manis atau dengan air. c. Berdoa sewaktu berbuka puasa. d. Makan sahur sesudah tengah malam dengan maksud supaya menambah kekuatan ketika puasa.
22
e. Mentakhirkan (mengakhirkan) makan sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum fajar. f. Memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang puasa. g. Hendaklah memperbanyak sedekah selama dalam bulan puasa. h. Memperbanyak membaca Al-qur’an dan mempelajarinya karena mengikuti perbuatan Rasulullah saw. 4. Hal-hal yang Membatalkan Puasa Beberapa hal yang dapat menyebabkan batalnya ibadah puasa di antaranya sebagai berikut. a. Makan dan minum dengan sengaja. b. Muntah dengan sengaja. c. Bersetubuh. d. Keluar darah haid (kotoran) atau nifas (darah sehabis melahirkan). e. Gila (hilang ingatan). f. Keluar mani dengan sengaja. 5. Orang yang boleh berbuka (tidak berpuasa) Dalam Fiqh Islam, Sulaiman Rasjid menjelaskan tentang beberapa kriteria orang-orang yang diperbolehkan untuk berbuka pada bulan Ramadan adalah sebagai berikut. a. Orang yang sakit apabila tidak kuasa berpuasa, atau apabila berpuasa maka sakitnya bertmabah parah atau akan melambatkan sembuhnya menurut keterangan yang ahli dalam hal itu. Maka orang tersebut boleh berbuka, dan ia wajib mengqada apabila sudah sembuh, sedangkan waktunya adalah sehabis bulan puasa nanti.
23
b. Orang yang dalam perjalanan jauh (80,640 km) boleh berbukaa, tetapi ia wajib mengqada puasa yang ditinggalkannya itu. c. Orang tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi berpuasa karena tuanya, atau karena emang fisiknya lemah, bukan karena tua. Maka ia boleh berbuka dan wajib membayar fidyah tiap hari ¾ liter beras atau yang sama yaitu dengan itu kepada fakir miskin. d. Orang hamil dan orang yang menyusui anak. Kedua perempuan tersebut, jika takut akan menjadi madarat kepada dirinya sendiri atau beserta anaknya, boleh berbuka, dan mereka waib mengqada sebagaimana yang sakit.
24
Lampiran 2 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMP ISLAM SUDIRMAN AMPEL
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: VIII/1
Materi Pokok
: ZAKAT
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi Melaksanakan Tata Cara Zakat E. Kompetensi Dasar 1.1
Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat mal.
1.2
Membedakan antara zakat fitrah dan zakat mal
1.3
Menyebutkan orang yang berhak menerima zakat
1.4
Menyebutkan golongan yang tidak berhak menerima zakat
1.5
Menjelaskan dalil naqli tentang orang yang berhak menerima zakat
F. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat mal 2. Peserta didik dapat membendakan zakat fitrah dan zakat mal. 3. Peserta didik dapat menyebutkan golongan berhak menerima zakat 4. Peserta didik dapat menyebutkan golongan yang tidak berhak menerima zakat 5. Peserta didik dapat menunjukkan dalil naqli tentang orang yang berhak menerima zakat G. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah 2. Menjelaskan pengertian zakat mal. 3. Menyebutkan golongan yang tidak berhak menerima zakat 4. Memahami perbedaan zakat fitrah dan zakat mal H. Materi Pembelajaran Zakat (Terlampir) 25
I.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-langkah a.
Waktu
Apersepsi 1) Guru mengucap salam. 2) Guru bersama siswa berdo’a dengan khidmat. 3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 4) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri. 5) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
15 menit
penyemangat. 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 7) Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
b.
Kegiatan Inti
70 menit
1) Eksplorasi a) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Jigsaw yang akan dilaksanakan. b) Guru menjelaskan materi tentang puasa. c) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru. d) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang di sampaikan. e) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Elaborasi a) Guru memberikan informasi kepada siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan tempat tinggalnya. b) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan.
26
c) Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh masing-masing anggota kelompok. d) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan sebagai kelompok ahli. e) Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok acak. f)
Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal.
g) Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari hasil diskusi kelompok acak. h) Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. i)
Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi tiap kelompok.
j)
Guru membagikan lembar kerja individu kepada semua siswa.
k) Siswa mengerjakan lembar kerja individu. l)
Guru tidak memperbolehkan siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain walaupun dengan anggota kelompoknya.
m) Siswa bersama guru menghitung skor yang diperoleh setiap siswa, kemudian dijumlahkan dengan skor anggota kelompoknya dan dirata-ratakan untuk mendapatakan skor kelompok. n) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi. 3) Konfirmasi a) Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif.
27
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c.
Penutup
5
1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan. 2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran. 3) Guru memberitahu materi yang akan datang. 4) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang. 5) Guru menutup dengan doa. 6) Salam penutup.
G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Kooperatif tipe Jigsaw Learning
H. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media dan alat a. Buku PAI kelas VIII b. Lembar kerja kelompok.
2. Sumber Belajar
Buku Pendidikan Agama Islam untuk SMP kelas VIII Halaman 105-118. I. Penilaian 1. tehnik
: post test.
2. Bentuk
: tertulis.
3. Jenis
: Unjuk kerja .
4. Alat tes
: Soal tes
Kunci Jawaban Kriteria Penilaian
28
menit
Soal Test 1. Apa yang di maksud dengan zakat fitrah? 2. Apa yang di maksud dengan zakat mal? 3. Sebutkan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal 4. Sebutkan golongan yang berhak menerima zakat fitrah! 5. Sebutkan golongan yang tidak berhak menerima zakat! 6. Hukum mengeluarkan zakat fitrah bagi seorang muslim adalah …. 7. Batas harta yang wajib dikeluarkan zakatnya disebut …. 8. Orang yang bertugas mengurus dan mengumpulkan zakat disebut …. 9. Jumlah ukuran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah …. 10. Tuliskan dalil yang mewajibkan setiap muslim untuk mengeluarkan zakat!
Kunci Jawaban 1. Zakat fitrah adalah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. 2. Zakat mal adalah zakat yang harus dikeluarkan setiap umat muslim terhadap harta yang di miliki, yang telah memenuhi syarat, haul, nisab dan kadarnya. 3. Perbedaan
Zakat mal
Zakat fitrah
Nisab
Ada batas nisab
Tidak ada
Haul
Ada
Tidak ada
Orang
yang Orang yang berkecukupan dan Semua
diwajibkan
telah balig
orang,
baik
yang
berkecukupan maupun miskin, baik dewasa maupun anak-anak.
Waktu
Kondisional,
sesuai
perhitungan haul
dengan Hanya dikeluarkan pada akhir bulan Ramadan.
4. Orang yang berhak menerima zakat: Fakir, miskin, ‘amil, mualaf, hamba sahaya, garim, sabilillah, musafir.
29
5. Orang yang tidak berhak menerima zakat: orang kaya, keturunan Rasulullah, orang yang menjadi tanggungan orang berzakat, hamba sahaya, orang yang tidak beragama Islam. 6. Wajib 7. Nisab 8. ‘Amil 9. 3,1 liter atau 2,5 kg dari makanan pokok. 10.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Kriteria Penilaian : Jumlah jawaban betul x 10= skor /nilai.
30
Zakat Secara bahasa zakat berarti bersih, tumbuh, dan terpuji. Adapun menurut istilah adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu. Zakat adalah salah satu rukun islam yang di dalam al-qur’an selalu disebut secara beriringan bersama salat. Zakat adalah salah satu bentuk ibadah gair mahdah yakni berhubungan dengan makhluk. Sebagian bagian dari rukun islam, pelaksanaan zakat ini hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. Firman Allah Swt:
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. al-Baqarah: 277) A. Zakat Fitrah 1. Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Yaitu memiliki kelebihan makanan sampai dengan berakhirnya puasa atau sampai dating hari raya idul fitri. Zakat fitrah dilaksanakan pada setiap bulan Ramadhan hingga menjelang hari raya idul fitri. 2. Syarat-syarat wajib zakat fitrah
Untuk syarat-syarat sesorang yang diwajibkan melaksanakan zakat fitrah, Sulaiman Rasjid memaparkannya sebagaimana beriku. a. Beragama Islam. Seseorang yang tidak beragama Islam tidak diwajibkan membayar zakat fitrah. b. Lahir sebelum terbenam matahari pada penghabisan bulan Ramadhan.
31
c. Mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya dan orangorang yang wajib dinafkahi.
Seseorang muslim yang memenuhi syarat-syarat tersebut, hukumnya wajib untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya dan orang-orang yang wajib dinafkahi. 3. Ketentuan zakat fitrah
Mengenai ketentuannya, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg dari makanan pokok lainnya menurut masing-masing tempat (negeri). Adapun sebagian ulama ada yang berpendapat memperbolehkan zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk uang yang sebanding dengan ukuran 3,1 liter atau 2,5 kg makanan pokok tersebut. 4. Manfaat zakat fitrah
Di balik pensyariatan zakat fitrah terdapat manfaat yang sangat besar, bagi muzakki sendiri maupun bagi para mustahik zakat. Manfaat bagi muzakki di antaranya melalui zakat fitrah adalah dapat menyucikan jiwa, lisan, dan perbuatannya. Adapun manfaat bagi mustahik zakat adalah melalui zakat fitrah akan menjadi kegembiraan tersendiri dalam merayakan idul fitri. B. Zakat Mal 1. Pengertian Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat yang harus dikeluarkan setiap muslim terhadap harta yang dimiliki, yang telah memenuhi syarat, haul, nisab, dan kadarnya. Menurut Undang-undang No 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam penjelasan pasal 11 ayat (1), zakat mal adalah bagian harta yang disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerima. Pelaksanaan zakat mal hukumnya wajib bagi umat muslim yang telah memenuhi syarat
Firman Allah Swt: 32
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan [658] dan mensucikan [659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. at-Taubah : 103) [658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda [659]
Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan
memperkembangkan harta benda mereka
2. Syarat-syarat wajib zakat mal
Islam mewajibkan umat untuk melaksanakan zakat mal kepada mereka yang tekah memenuhi syarat berikut ini: a. Beragama islam. b. Merdeka. Hamba sahaya ridak wajib zakat. c. Milik sempurna. Sesuatu yang belum sempurna dimiliki tidak wajib dikeluarkan zakat. d. Harta yang dimiliki sudah mencapai nisab (ketentuan jumlah harta yang wajib dikeluarkan zakat). e. Harta yang dimiliki sudah sampai satu tahun (haul). 3. Harta yang wajib di zakati a. Binatang Ternak b. Emas dan perak c. Harta perniagaan d. Biji makanan poko dan buah-buahan e. Zakat rikaz (harta terpendam) 4. Manfaat Zakat Mal
Zakat mal memiliki beberapa manfaat, antara lain: a. Membantu meringankan beban oarng yang berada dalam kesusahan
33
b. membersihkan diri dan jiwa dari sifat kikir dan akhlak tercela. c. ungkapan rasa syukur kepada Allah d. mempererat tali persaudaraan antarsesama muslim C. Mustahik Zakat
Mustahik zakat adalah orang-orang yang telah ditentukan Allah dalam Alqur’an sebagai golongan orang berhak menerima zakat. Mustahik zakat yang dijelaskan dalam Al-qur’an ada delapan asnaf. Firman Allah Swt:
Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orangorang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[647]. (Q.S. at-Taubah) [647] yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang Karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Dari penjelasan ayat di atas, dapat disimpulkan golongan yang berhak menerima zakat adalah sebagai berikut: 1. Fakir
34
2. Miskin 3. ‘Amil 4. Mualaf 5. Hamba Sahaya 6. Garim 7. Sabilillah 8. Musafir D. Golongan yang tidak berhak menerima zakat
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa zakat hanya diperuntukkan bagi yang berhak menerimanya yakni ada delapan asnaf. Selain itu ada juga golongan orang-orang yang tidak berhak menerima zakat, yakni terdiri atas lima golongan. Lima golongan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Orang kaya 2. Keturunan Rasulullah saw 3. Orang yang menjadi tanggungan orang yang berzakat, seperti anak dan istri 4. Hamba sahaya 5. Orang yang tidak beragama islam E. Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal Perbedaan
Zakat mal
Zakat fitrah
Nisab
Ada batas nisab
Tidak ada
Haul
Ada
Tidak ada
Orang
yang Orang
diwajibkan
yang
berkecukupan Semua
dan telah balig
orang,
baik
yang
berkecukupan maupun miskin, baik dewasa maupun anakanak.
Waktu
Kondisional, sesuai dengan Hanya dikeluarkan pada akhir perhitungan haul
bulan Ramadan.
Lampiran 3 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus 35
Nilai Hasil Belajar Ulangan Harian PAI Siswa Kelas VIII (Pra Siklus)
No
Nama Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
20.
Agung Nugroho
75
70
Tidak Tuntas
21.
Ahmad Faisal
75
70
Tidak Tuntas
22.
Andika Hafidz Zakaria
75
75
Tuntas
23.
Andri Febriyanto
75
70
Tidak Tuntas
24.
Bayu Setiawan
75
70
Tidak Tuntas
25.
Candra Yustika Sari
75
60
Tidak Tuntas
26.
Dwi Handayani
75
65
Tidak Tuntas
27.
Eel Elsa Suryani
75
75
Tuntas
28.
Erni Fitriyaningsih
75
75
Tuntas
29.
Habis Setiawan W
75
60
Tidak Tuntas
30.
Heri Prihatmoko
75
75
Tuntas
31.
Indah Wahyu Lestari
75
80
Tuntas
32.
Lisna Amalia
75
70
Tidak Tuntas
33.
Prasetyo Pamungkas
75
70
Tidak Tuntas
34.
Rokhana
75
80
Tuntas
35.
Sendy Yulianto
75
60
Tidak Tuntas
36.
Sri Lestari
75
60
Tidak Tuntas
37.
Supriyadi
75
60
Tidak Tuntas
38.
Yeni Widyawati
75
75
Tuntas
Jumlah
1320
36
Lampiran 4 Nilai Hasil Belajar Siklus I Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
20.
Agung Nugroho
75
60
Tidak Tuntas
21.
Ahmad Faisal
75
65
Tidak Tuntas
22.
Andika Hafidz Zakaria
75
80
Tuntas
23.
Andri Febriyanto
75
60
Tidak Tuntas
24.
Bayu Setiawan
75
60
Tidak Tuntas
25.
Candra Yustika Sari
75
65
Tidak Tuntas
26.
Dwi Handayani
75
70
Tuntas
27.
Eel Elsa Suryani
75
70
Tuntas
28.
Erni Fitriyaningsih
75
80
Tuntas
29.
Habis Setiawan W
75
70
Tuntas
30.
Heri Prihatmoko
75
80
Tuntas
31.
Indah Wahyu Lestari
75
90
Tuntas
32.
Lisna Amalia
75
80
Tuntas
33.
Prasetyo Pamungkas
75
65
Tidak Tuntas
34.
Rokhana
75
90
Tuntas
35.
Sendy Yulianto
75
60
Tidak Tuntas
36.
Sri Lestari
75
60
Tidak Tuntas
37.
Supriyadi
75
60
Tidak Tuntas
38.
Yeni Widyawati
75
70
Tuntas
37
Jumlah
1430
Lampiran 5 Nilai Hasil Belajar Siklus II
Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
20.
Agung Nugroho
75
80
Tuntas
21.
Ahmad Faisal
75
70
Tuntas
22.
Andika Hafidz Zakaria
75
100
Tuntas
23.
Andri Febriyanto
75
85
Tuntas
24.
Bayu Setiawan
75
75
Tuntas
25.
Candra Yustika Sari
75
70
Tuntas
26.
Dwi Handayani
75
90
Tuntas
27.
Eel Elsa Suryani
75
90
Tuntas
28.
Erni Fitriyaningsih
75
90
Tuntas
29.
Habis Setiawan Wijayanto
75
100
Tuntas
30.
Heri Prihatmoko
75
100
Tuntas
31.
Indah Wahyu Lestari
75
100
Tuntas
32.
Lisna Amalia
75
100
Tuntas
33.
Prasetyo Pamungkas
75
90
Tuntas
34.
Rokhana
75
100
Tuntas
35.
Sendy Yulianto
75
65
Tidak Tuntas
38
36.
Sri Lestari
75
70
Tuntas
37.
Supriyadi
75
65
Tidak Tuntas
38.
Yeni Widyawati
75
80
Tuntas
Jumlah
1665
Lampiran 6 Nilai Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan II
Hasil Rekapitulasi Nilai-nilai pada Pra Siklus, Siklus I dan II
Siklus No
Nama Siswa
Pra Siklus
I
II
20.
Agung Nugroho
70
65
85
21.
Ahmad Faisal
70
70
75
22.
Andika Hafidz Z
75
85
100
23.
Andri Febriyanto
70
75
90
24.
Bayu Setiawan
70
65
80
25.
Candra Yustika Sari
60
70
75
26.
Dwi Handayani
65
75
90
27.
Eel Elsa Suryani
75
75
90
28.
Erni Fitriyaningsih
75
85
90
29.
Habis Setiawan W
60
75
100
30.
Heri Prihatmoko
75
85
100
31.
Indah Wahyu Lestari
80
90
100
32.
Lisna Amalia
70
85
100
39
33.
Prasetyo Pamungkas
70
70
90
34.
Rokhana
80
90
100
35.
Sendy Yulianto
60
65
70
36.
Sri Lestari
60
65
75
37.
Supriyadi
60
65
70
38.
Yeni Widyawati
75
75
85
Jumlah
1320
1430
1665
Rata-rata
69,47
75,26
87,63
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
No
Aspek Yang Diamati
I 1 2
PRA PEMBELAJARAN Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran Memeriksa kesiapan siawa
II 3
KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar. Menyampaikan kompetensi (tujuan yang akan dicapai.
4
II A 5 6 7 8
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi dengan jelas Mengkaitkan materi dengan realita
Skala Partisipasi 1 2 3 4 √ √ √ √
√ √ √ √
40
kehidupan B 9 10 11 12
13 14 15 C 16 17
D 18 19 20
E 21 22
F 23 24
IV 25
Pendekatan / Strategi Pembelajaran Membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang heterogen Menyajikan materi pembelajaran Menjelaskan cara mengerjakan tugas kelompok Memberikan bantuan apabila siswa mengalami kesulitan dalam kerja kelompok Memberikan kuis /pertanyaan individu kepada siswa Menghitung skor yang diperoleh siswa dari kuis Memberikan reward kepada siswa
√ √ √ √ √ √ √
Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan buku paket sebagai √ sumber belajar Melibatkan siswa dalam pemanfaatan √ sumber belajar Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam √ pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap √ respon siswa Menumbuhkan keceriaan siswa dan √ antusiasme dalam pembelajaran Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran Melakukan penilaian akhir sesuai dengan Kompetensi Pengguanaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Menanyakan
hal-hal
yang
belum
√ √
√ √
√
41
26
27
diketahui siswa Melakukan refleksi/memberikan kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa Memlaksanakan tindak lanjut Jumlah Total
√
16
√ 53 73
4
Keterangan: Skor
4 = Sangat baik. 3 = Baik. 2 = Cukup. 1 = Perlu diperbaiki.
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus II
42
Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
No
Aspek Yang Diamati
I 1 2
PRA PEMBELAJARAN Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran Memeriksa kesiapan siawa
II 3
KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar. Menyampaikan kompetensi (tujuan yang akan dicapai.
4
II A 5 6 7 8
B 9 10 11 12
13 14 15 C 16 17
Skala Partisipasi 1 2 3 4
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi dengan jelas Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Membimbing siswa untuk membentuk kelompok yang heterogen Menyajikan materi pembelajaran Menjelaskan cara mengerjakan tugas kelompok Memberikan bantuan apabila siswa mengalami kesulitan dalam kerja kelompok Memberikan kuis /pertanyaan individu kepada siswa Menghitung skor yang diperoleh siswa dari kuis Memberikan reward kepada siswa Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan LKS atau buku paket sebagai sumber belajar Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber belajar
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
43
D 18 29 20
E 21 22
F 23 24
Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Menumbuhkan pastisipasi aktif dalam √ pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap √ respon siswa Menumbuhkan keceriaan siswa dan √ antusiasme dalam pembelajaran Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran Melakukan penilaian akhir sesuai dengan Kompetensi Pengguanaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV 25
PENUTUP Menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa 26 Melakukan refleksi/memberikan kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa 27 Memlaksanakan tindak lanjut Jumlah Total Keterangan: Skor
√ √
√ √
√ √
39 95
√ 56
4 = Sangat baik. 3 = Baik. 2 = Cukup. 1 = Perlu diperbaiki.
44
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Mahasiswa
: Lailatul Mufidah
Tempat Praktik
: SMP Islam Sudirman Ampel
Kelas/ Semester
: VIII C/1
Mata Pelajaran
: 2 x 40 menit
Tanggal
: 10 November 2015
NO
ASPEK YANG DIAMATI 1
I
PRA PEMBELAJARAN
1 2
Siswa menempati tempat duduknya masing-masing Kesiapan menerima pembelajaran
II
KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3
III
Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan potensi yang hendak dicapai KEGIAATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penjelasan Materi Pelajaran
5
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pembelajaran Aktif bertanya saat proses penjelasan materi
4
6
7
Adanya interaksi positif antar siswa
8
Adanya interaksi positif antara siswaguru, siswa-siswa, siswa – materi pembelajaran
B
Pendekatan / Strategi belajar
2
3
4 √
√
√ √
√ √
√ √
45
9 10 11 12 13
14 C 15
√
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak terasa tertekan Siswa merasa senang menerima pelajaran Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
√ √ √ √ √
√
D
Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru Siswa tertarik pada materi yang di sajikan dengan media pembelajaran Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru. Penilaian proses dan hasil belajar
18
Siswa merasa terbimbing
√
19
Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan- pertanyaan yang diajukan guru Penggunaan bahasa
√
16 17
E 20
IV
Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas PENUTUP
22
Siswa secara aktif membuat rangkuman
23
Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan aktif JUMLAH
21
TOTAL
√ √
√ √
√ √ 2
33
44
79
46
Keterangan: Skor
4 = Sangat baik. 3 = Baik. 2 = Cukup. 1 = Perlu bimbingan
47
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Mahasiswa
: Lailatul Mufidah
Tempat Praktik
: SMP Islam Sudirman Ampel
Kelas/ Semester
: VIII C/1
Mata Pelajaran
: 2 x 40 menit
Tanggal
: 17 November 2015
NO
ASPEK YANG DIAMATI 1
I
PRA PEMBELAJARAN
1 2
Siswa menempati tempat duduknya masing-masing Kesiapan menerima pembelajaran
II
KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3
III
Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan potensi yang hendak dicapai KEGIAATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penjelasan Materi Pelajaran
5
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pembelajaran Aktif bertanya saat proses penjelasan materi
4
6
2
3
4 √ √
√ √
√ √
7
Adanya interaksi positif antar siswa
√
8
Adanya interaksi positif antara siswaguru, siswa-siswa, siswa – materi pembelajaran
√
48
B
Pendekatan / Strategi belajar
9
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak terasa tertekan Siswa merasa senang menerima pelajaran Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
10 11 12 13
14 C
√ √ √ √ √ √
√
D
Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru Siswa tertarik pada materi yang di sajikan dengan media pembelajaran Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru. Penilaian proses dan hasil belajar
18
Siswa merasa terbimbing
√
19
Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan- pertanyaan yang diajukan guru Penggunaan bahasa
√
√
IV
Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas PENUTUP
22
Siswa secara aktif membuat rangkuman
23
Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan aktif JUMLAH
15
16 17
E 20 21
√ √
√
√ √ 9
80
49
TOTAL
89
Keterangan: Skor
4 = Sangat baik. 3 = Baik. 2 = Cukup. 1 = Perlu bimbingan.
50
Lampiran 12 Foto Kegiatan Pembelajaran
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
51
52
53
DAFTAR NILAI SKK
Nama
: Lailatul Mufidah
Nim
: 111 11 128
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Pembimbing : Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd
No 1.
Nama Kegiatan Opak
STAIN
Pelaksanaan Salatiga
2011
“Revitalisasi Gerakan Mahasiswa
20 - 22 Agustus
Status
Nilai
Peserta
3
23 Agustus 2011
Peserta
2
24 Agustus 2011
Peserta
2
25 Agustus 2011
Peserta
2
26 Oktober 2011
Peserta
4
2011
Di Era Modern Untuk Kejayaan Indonesia” oleh DEMA 2.
Achievement Motivation Trining “Membangun Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual & Intelektual” oleh CEC-ITTAQO
3.
Orientasi Dasar Keislaman (ODK) “Menemukan
Muara
sebagai
Mahasiswa Rahmatan lil Alamin” 4.
Seminar
Entrepreneurship dan
Koperasi oleh KOPMA & KSEI 5.
Seminar Regional “Meningkatkan
54
Nasionalisme
ditengah
Goncangan Pengikisan
Disintegrasi Ideologi
dan
Nasional”
oleh MENWA 6.
Legal Drafting Senat Mahasiswa
24-25 Oktober
Peserta
2
“Mewujudkan Sistem Perundang-
2011
17 Maret 2012
Peserta
2
13 April 2012
Peserta
2
2 Juni 2012
Peserta
8
undangan Mahasiswa yang Baik Demi Mewujudkan Kesejahteraan Kampus” oleh SEMA 7.
Pelatihan Penggunaan Maktabah Syamilah dan Mengetik Arab Cepat
“Bahasa
Arab
Penunjang
Sebagai
Perkuliahan
Mahasiswa” oleh ITTAQO 8.
COMPARISON OF ENGLISH & ARAB
“Aktualisasi
Nilai
Pendidikan Bahasa Arab & Ingris Sebagai
Upaya
Memahami
Khasanah Keilmuan Mutakhir di Era Globalisasi” oleh CEC & ITTAQO 9.
SEMINAR
NASIONAL
EKONOMI
SYARIAH
55
“Penerapan Nilai-Nilai Syariah dalam
Praktik
Perekonomian”
oleh KSEI 10. SEMINAR BAHASA “Problema
2 Juni 2012
Peserta
2
20 Juni 2012
Peserta
2
23 Juni 2012
Peserta
8
5 - 7 Oktober 2012
Panitia
3
5 Desember 2012
Peserta
2
15 Desember 2012
Panitia
8
dan Solusi Pengajaran Bahasa” oleh ITTAQO 11. Public
Kinerja
Hearing
II
Lembaga
“Evaluasi Menanggapi
Public Heraing I” oleh SEMA 12. SEMINAR
NASIONAL
“Mewaspadai
Gerakan
Islam
Garis Keras di Perguruan Tinggi” oleh DEMA 13. Mapaba
PMII
“Membentuk
Joko
Tingkir
Militansi
Kader
Menuju Mahasiswa yang Ideal” 14. BEDAH
BUKU
“24
Cara
Mendongkrak IPK” oleh UPT Perpustakaan STAIN SALATIGA 15. SEMINAR NASIONAL “Upaya
Membangun Perekonomian dan Stabilitas
Keuangan
Nasional;
Menimbang Peran dan Fungsi BI
56
Pasca Pembentukan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) oleh DEMAKSEI 16. SEMINAR
NASIONAL
“
13 Maret 2013
Peserta
8
26 Maret 2013
Peserta
8
2 April 2013
Peserta
2
27 Mei 2013
Peserta
8
30 Mei 2013
Peserta
2
HIV/AIDS Bukan Kutukan dari Tuhan” oleh DEMA 17. SSEMINAR E
NASIONAL
“Ahlusunnah Waljamaah dalam Perspektif Islam Indonersia” oleh DEMA 18. PUBLIC
HEARING
1
“Optimalisasi Kinerja Lembaga Melalui
Kritik
dan
Saran
Mahasiswa” oleh SEMA 19. SEMINAR NASIONAL “Norma
Hukum
Serta
Kebijakan
Pemerintah Mengendalikan
Dalam Harga
BBM
Bersubsidi” oleh DEMA 20. MUSABAQOH
AROBIYAH “Mewujudkan Mengembangkan
LUGHOH (MLA) dan Intelektualitas
57
Kebahasaan Melalui MLA” oleh ITTAQO 21. SEMINAR
NASIONAL
8 Juni 2013
Peserta
8
13 Juni 2013
Peserta
8
1 April 2014
Peserta
2
2 April 2014
Peserta
2
“Mengawal Pengendalian BBM Bersubsidi, yang
Kebijakan
BLSM
sasaran
Serta
tepat
Pengendalian inflasi dalam Negeri Sebagai Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi” oleh DEMA 22. SEMINAR
POLITIK
NASIONAL Mahasiswa
“Peran Dalam
Perpolitikan
Nyata
Menyikapi
Indonesia”
oleh
SEMA 23. DIALOG
IMTERAKTIF
EDUKATIF
dan
“DIASPORA
POLITIK INDONESIA di Tahun 2014,
MEMILIH
UNTUK
SALATIGA HATI BERIMAN” oleh SEMA 24. WORKSHOP
“Menumbuhkan
LEADERSHIP Jiwa
Kepemimpinan Sebagai Upaya
58
Mewujudkan
Bangsa
yang
Berdaulat” oleh DEMA TOTAL
100
Salatiga, 22 Januari 2016 Mengetahui Wakil Dekan dan Kemahasiswaan Dan Kerjasama Achmad Maimun, M.Ag NIP.19700510 199803 11003
59
Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS Data Pribadi : Nama
: Lailatul Mufidah
NIM
: 11111128
Tempat/tanggal lahir : Boyolali, 4 Mei 1992 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
: Dukuh Tukangan, RT/RW: 02/05, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan : 1. TK RA Al-Ihsan Tukangan Ampel Boyolali, lulus tahun 1999. 2. SDN 240/VI Sungai Sahut Merangin Jambi, lulus tahun 2004. 3. Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyah Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari Surakarta, lulus tahun 2010. 4. Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga tahun 2016.
60