PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HUKUM BACAAN AL SYAMSIYAH DAN AL QOMARIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN DRILL PADA SISWA KELAS VII A SMP ISLAM KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S.1) Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh : ABDUL GHOFUR NIM. 212397
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA 2015
NOTA PEMBIMBING Jepara, Lamp. : exp. Hal : Naskah Skripsi Sdr. Abdul Ghofur
Agustus 2015
Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara di Jepara
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan naskah skripsi Saudara : Nama NIM Fakultas Judul Skripsi
: : : :
ABDUL GHOFUR 212397 Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HUKUM BACAAN AL SYAMSIYAH DAN AL QOMARIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN DRILL PADA SISWA KELAS VII A SMP ISLAM KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Dengan ini mohon agar skripsi Saudara tersebut di atas dapat dimunaqasahkan. Demikian harap menjadikan maklum adanya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Pembimbing
H. Nur Khoiri, M.Ag.
ii
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Jepara,
Agustus 2015 Penulis
Abdul Ghofur
iv
MOTTO
﴾١ : ﴿ ﻫﻮد “(Inilah) suatu kitab yang ayat-ayat-Nya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu” (QS. Huud : 1).
R. Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, (Semarang: Toha Putra, 1996), hal. 176.
v
PERSEMBAHAN Karya skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Ayah
dan
ibunda
tersayang
yang
telah
memberikan spirit bagiku dalam menyelesaikan studiku 2. Istri
dan
memberikan
anak-anak spirit
tercinta dan
yang
support
telah sampai
terselesainya penyusunan skripsi ini. 3. Adik-adikku
tercinta
yang
telah
memberi dorongan hidupku 4. Teman-temanku senasib seperjuangan 5. Almameter UNISNU Jepara.
vi
banyak
ABSTRAK ABDUL GHOFUR, PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HUKUM BACAAN AL SYAMSIYAH DAN AL QOMARIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN DRILL PADA SISWA KELAS VII A SMP ISLAM KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 melalui metode pembelajaran drill (latihan) pada materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah. Manfaat penelitian ini adalah : (1) Secara teoritis, untuk meningkatkan motivasi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi; (2) secara praktis: (a) bagi peneliti, sebagai media untuk menerapkan kemampuan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang intensif sehingga pembelajaran betul-betul menghasilkan prestasi belajar yang optimal, (b) bagi madrasah, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan model pembelajaran inovatif ini diharapkan kualitas pembelajaran menjadi lebih bermakna, (c) bagi guru, akan memanfaatkan model pembelajaran sebaik-baiknya, sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan SK: Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, KD : menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, yaitu pra siklus dari 25 siswa yang mencapai ketuntasan minimal menjadi 36 siswa pada siklus I dan meningkat menjadi 44 siswa pada siklus II. Hasil siklus II ini melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dimana berdasarkan KKM tersebut minimal 85% dari jumlah siswa kelas VII A atau sebanyak 44 siswa harus memperoleh nilai minimal 73. Melihat pada peningkatan prestasi belajar PAI tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode drill dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 Berangkat dari pembahasan di atas, peneliti menyarankan : (1) bagi guru, selalu menerapkan metode pengajaran yang telah ditetapkan dengan tanpa meninggalkan perhatiannya terhadap latar belakang dan kemampuan siswa, (2) bagi siswa, harus selalu aktif untuk mengembangkan kemampuan dalam segi apapun, selalu berlatih di rumah dan jangan pernah merasa jenuh dengan mata pelajaran PAI
Kata kunci : Hasil belajar PAI, hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, metode pembelajaran drill vii
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ا ﷲ اﻟﺮ ﺣﻤﻦ اﻟﺮ ﺣﻴﻢ Alhamdulillah, melimpahkan
rahmat,
puji
syukur
hidayah
kehadirat
serta
Allah
inayah-Nya
SWT.
yang
telah
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam, semoga tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. beserta segenap keluarga, para sahabat dan pengikut Beliau hingga akhir masa. Amin. Penulisan ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan sumbangan dari semua pihak yang menambah wawasan dan pengetahuan dalam penulisan. Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhtarom HM., selaku Rektor UNISNU Jepara yang telah berjasa dalam mengelola dan membina perguruan tinggi ini. 2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara. 3. Bapak H. Nur Khoiri, M.Ag., selaku pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan. 4. Bapak Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan pengertian yang sangat berarti dalam proses penyusunan skripsi ini. 5. Kepala SMP Islam Sowan Lor Kedung Jepara yang telah memberi izin dan pelayanan terhadap penulis dalam mengadakan penelitian. 6. Segenap dewan guru SMP Islam Sowan Lor Kedung Jepara yang telah membantu pelaksanaan penelitian skripsi ini. viii
7. Siswa serta siswi kelas VII A SMP Islam Sowan Lor Kedung Jepara yang telah membantu dalam kegiatan penelitian ini. 8. Bapak dan ibu
tercinta dan terkasih yang telah memberikan restu dan
dorongan kepada penulis selama ini. 9. Anak-anakku tersayang yang telah memberikan semangat hidup dalam perjalanan hidupku. 10. Adik-adikku dan seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi. 11. Rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi yang telah membantu penulis baik moril maupun spirituil hingga terwujud skripsi ini. Atas jasa dan budi baik mereka, semoga Allah SWT. membalas dengan imbalan yang setimpal. Disadari atau tidak bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis berharap saran dan kritik yang membangun guna untuk penyempurnaan penulisan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri pribadi, para pembaca dan dunia menambah khazanah pengetahuan Islam di Indonesia. Amin.
Jepara, Agustus 2015 Penulis
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
i
LEMBAR NOTA PEMBIMBING ………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN …………….……………………………………
iii
HALAMAN DEKLARASI ……………………………….…………………
iv
HALAMAN MOTTO …………………………………….…………………
v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………….………………………………
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………
vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………
xiv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………
xv
DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………………
xvi
BAB I
BAB II
:
:
PENDAHULUAN …………………………………………
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………
1
B. Penegasan Istilah ……………………………….……
4
C. Rumusan Masalah ……………………………….……
5
D. Tujuan Penelitian .………………………………………
5
E. Manfaat Penelitian ……………………………………
5
F. Sistematika Penulisan …………………………………
6
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS......
8
x
A. Deskripsi Teori ………....................................................... 1. Hasil Belajar ………………………….......................
8
a. Pengertian Hasil Belajar ……..….. …………….
8
b. Macam-macam Hasil Belajar ….............................
9
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...
12
2. Pendidikan Agama Islam ………….………………
:
17
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam …………......
17
b. Materi Pendidikan Agama Islam ….…………......
18
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam ….…………......
20
d. Tujuan Pendidikan Agama Islam ….…………......
21
3. Metode Drill ……..…………...................................
BAB III
8
23
a.
Pengertian Metode Drill ….……………...............
23
b.
Bentuk-bentuk Metode Drill …............................
24
c.
Tujuan Penggunaan Metode Drill ………….….
24
d.
Penerapan Metode Drill …………….…………
25
e.
Langkah-langkah Metode Drill …………………
26
B. Kerangka Pikir …………………………………….......
27
C. Kajian Penelitian yang Relevan.................................
28
D. Hipotesis Tindakan .......…………………………........
29
METODE PENELITIAN …………………………………
30
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ………………………
30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………..
30
C. Obyek Penelitian ……………………………………….
31
xi
BAB IV
BAB V
:
:
D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ………………….
31
E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………
36
F. Teknik Analisis Data …..……………………………...
39
G. Indikator Keberhasilan .…………………………………
39
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………
40
A. Hasil Penelitian ……...…………………………………
40
1. Pra Siklus ..……...…………………………………
40
2. Siklus I …..……...…………………………………
41
3. Siklus II …..……...…………………………………
50
B. Pembahasan ……………………………………………
58
PENUTUP ……………………………………………………
61
A. Kesimpulan ……………………………………………
61
B. Saran-saran……………………………………………
61
C. Kata Penutup ……………………………………………
62
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
xii
DAFTAR TABEL TABEL :
HALAMAN
4.1 RANGKUMAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA PEMBELAJARAN PRA SIKLUS …………………………
40
4.2 RANGKUMAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA PEMBELAJARAN SIKLUS I …..…………………………
44
4.3 HASIL OBSERVASI KINERJA GURU SIKLUS I .........………
46
4.4 HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA SIKLUS I .........………
48
4.5 RANGKUMAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA PEMBELAJARAN SIKLUS II …..…………………………
53
4.6 HASIL OBSERVASI KINERJA GURU SIKLUS II .........………
55
4.7 HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA SIKLUS II .........………
56
4.8 PERBANDINGAN RANGKUMAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII A SMP ISLAM KEDUNG JEPARA ...………
xiii
59
DAFTAR GAMBAR
TABEL :
HALAMAN
3.1
MODEL TAHAPAN-TAHAPAN PTK …………………………….
4.2
DIAGRAM BATANG PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI .………………………………………………………………….
xiv
31
59
xv
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS Nama
: KHAMDANAH
Tempat/Tanggal Lahir
: Jepara, 12 Mei 1963
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Surodadi RT 12 RW 04 Kedung Jepara
Jenjang Pendidikan
: 1. MI Sultan Agung Surodadi Kedung Jepara lulus tahun 1976 2. MTs. Negeri Kudus lulus tahun 1979 3. PGAN Kudus lulus tahun 1983 4. DII IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 1995 1. Fakultas
Tarbiyah
INISNU
Jepara
semester VIII. Demikian Riwayat Pendidikan Penulis ini dibuat dengan sesungguhnya, agar menjadikan maklum adanya.
Jepara,
Agustus 2009 Peneliti
KHAMDANAH
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, semua mata pelajaran mudah dan menyenangkan, tetapi bergantung bagaimana cara pendidik menyampaikan materi tersebut kepada sisiwa dan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tersebut. Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Beragam model pembelajaran konvensional seperti ceramah, diskusi, tanya jawab serta penugasan yang sering digunakan para pendidik pada umumnya. Metode-metode pembelajaran itu dipandang belum berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Tentu saja bukannya metode-metode pembelajaran itu tidak perlu diterapkan lagi dalam kegiatan pembelajaran. Namun perlu adanya inovasi pembelajaran agar supaya pembelajaran mendapatkan suasana enak dan menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan observasi peneliti, pada mata pelajaran PAI, pembelajaran berlangsung hanya satu arah, tidak ada timbal balik dari sisiwa. Padahal dalam pembelajaran PAI diharapkan sisiwa dapat memahami materi pembelajaran, tetapi pada kenyataannya sisiwa masih belum memahami materi yang disampaikan pendidik. Terbukti dari hasil belajar PAI dengan materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dan hasil pra tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti, masih banyak sisiwa yang mendapat nilai di bawah KKM (73).
2
Dalam kegiatan pembelajaran pra siklus, hasil belajar PAI
yang
dicapai oleh siswa yang tuntas baru mencapai 52%, siswa yang memperoleh nilai diatas 73 sebanyak 23. Dimana nilai tertinggi = 80, nilai terendah = 55, sedangkan nilai rata-rata = 69. Dengan hasil yang demikian, maka perlu kiranya dilakukan siklus lanjutan sebagai upaya perbaikan Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk meningkatkan proses dan hasil belajar PAI sisiwa tentang materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah. Dengan menempatkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai. Ini semua dapat dicapai jika pendidik dapat berperan sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator dan evaluator dengan baik. 1 Maka dari itu seorang guru harus mampu memformulasikan kegiatan pembelajaran di kelas menjadi kelas pembelajaran yang meaningful (bermakna) khususnya bagi peserta didik. Ini dilakukan agar supaya kegiatan pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapharapkan. Peran guru yang sangat strategis ini harus berani merubah metode pembelajaran klasik menjadi metode pembelajaran yang variatif agar peserta didik tidak jenuh dan tetap konsisten dalam menghasilkan prestasi yang memuaskan. Sangat sulit terwujud hasil belajar secara maksimal, apabila guru hanya berpangku tangan, tidak kreatif dan tidak terampil dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini : 1
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998), hal. 9.
3
(١١ : ) اﻟﺮ ﻋﺪ
“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar. Ra’ad : 11)2
Beberapa metode pembelajaran sesuai yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran PAI tentang materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan
Al
Qomariyah
diantaranya
adalah
dengan
menerapkan
model
pembelajaran drill (latihan). Metode drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. 3 Metode drill adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. 4 Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan. Diharapkan
penerapan
metode
pembelajaran
drill
(latihan)
menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Siswa betah dalam kegiatan pembelajaran, mereka akan menikmati suasana pembelajaran yang tidak membosankan dan tidak membuatnya tertekan. Dengan demikian, harapan untuk menuai hasil belajar sesuai yang diharapkan akan terwujud. 2
R. Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, (Semarang: Karya Toha Putra, 1996), hal. 370 3 Metode pembelajaran metode drill dan penggunaannya.htm. diakses pada tanggal 1 September 2014. 4 “Tuan Guru, Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran,” http://www.tuanguru.com/ 2012/08/penerapan-metode-drill.html diakses pd tanggal 3 September 2014.
4
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud mengangkat judul dalam bentuk Penelitian Tindak Kelas (PTK) : “Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hukum Bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah Melalui Metode Pembelajaran Drill Pada Siswa Kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Penegasan Istilah Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang judul diatas, maka perlu dijelaskan mengenai istilah-istilah yang terkandung dalam judul tersebut. 1. Hasil belajar Hamdani menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hasil belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan pelaksanaan evaluasi. 5 2. Metode Drill Metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan
yang
lebih
tinggi
daripada
hal-hal
yang
dipelajari. 6 3. Pendidikan Agama Islam Abudin Nata menjelaskan, pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 7 Adapun M. Sholeh Noor mendefinisikan pendidikan
5
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal. 138. Ibid., hal. 273. 7 Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bandung: Angkasa, 2003), hal. 13. 6
5
Islam ialah aktivitas/usaha
pendidik terhadap siswa menuju kearah
terbentuknya kepribadian muslim yang muttaqin. 8 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah dengan metode pembelajaran drill (latihan) dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah pada siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015?” D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015melalui metode pembelajaran drill (latihan) pada materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan motivasi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai media untuk menerapkan kemampuan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang intensif sehingga pembelajaran betul-betul menghasilkan prestasi belajar yang optimal.
8
M. Sholeh Noor, Pendidikan Islam: Suatu Pengantar, (Semarang: IAIN Walisongo, 1987), hal. 53.
6
b. Bagi madrasah/sekolah, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan
model
pembelajaran
inovatif
ini
diharapkan
kualitas
pembelajaran menjadi lebih bermakna c. Bagi guru, akan memanfaatkan model pembelajaran sebaik-baiknya, sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah tersebut. F. Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah : 1. Bagian Awal Dalam bagian ini memuat beberapa halaman, diantaranya halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman halaman motto dan persembahan,, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel serta daftar gambar. 2. Bagian Isi BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini merupakan gambaran secara keseluruhan skripsi yang meliputi : latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penyusunan
BAB II
: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini sub bab pertama membahas mengenai deskripsi teori yang meliputi: hasil belajar terdiri dari pengertian hasil belajar, macam-macam hasil belajar, faktor-faktor Pendidikan
yang Agama
mempengaruhi Islam
terdiri
hasil dari
belajar; pengertian
7
Pendidikan Agama Islam; materi Pendidikan Agama Islam, fungsi Pendidikan Agama Islam serta tujuan Pendidikan Agama Islam, metode drill terdiri dari pengertian metode drill, bentuk-bentuk metode drill; tujuan penggunaan metode drill, penerapan metode drill, langkah-langkah metode drill, sub bab kedua kerangka teori, sub bab ketiga hipotesis tindakan serta sub bab keempat kajian penelitian yang relevan. BAB III
: METODE PENELITIAN Pada bab ini membahasa tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, obyek penelitian, prosedur penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta indikator penelitian.
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini merupakan bab inti yang mana peneliti akan membahas tentang deskripsi hasil penelitian tiap siklus serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V
: PENUTUP Dalam bab ini adalah berisi tentang kesimpulan, saran dan kata penutup.
3. Bagian Akhir Dalam bagian ini memuat tentang daftar pustaka, lampiranlampiran serta daftar riwayat hidup penulis
8
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. 1 Pengertian prestasi belajar menurut Anton M. Moeliono, dkk adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan dengan nilai tes/angka nilai yang diberikan oleh guru. 2 Hamdani menerangkan prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah
1
2014.
2
Techonly13's Blog.htm. Pengertian Hasil Belajar. diakses pada tanggal 1 September
Anton M. Moeliono, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1993), hal.710.
9
hasil yang diperoleh kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. 3 Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa. 4 b. Macam-macam Hasil Belajar Semua hasil belajar dicapai oleh siswa melalui pengalamannya sendiri. Setelah siswa melakukan perbuatan belajar mengandung suatu perubahan
dalam
diri
siswa.
Perubahan
tersebut
biasanya
termanifestasikan dalam beberapa hal. Akibat perubahan hasil belajar tersebut biasanya menimbulkan sikap dan sifat yang baru yang bisa dinamakan hasil belajar. 5 Diantara macam-macam hasil belajar seperti dikemukakan oleh H.M. Suparta dan Herry Noer Aly adalah sebagai berikut 6: 1) Kebiasaan Kebiasaan adalah suatu cara bertindak yang telah dikuasai, bersifat
tahan
uji,
seragam,
dan
hampir-hampir
tidak
menyadarinya. Karenanya orang yang melakukan suatu kebiasaan masih dapat memusatkan pikirannya terhadap persoalan lain. 2) Keterampilan Kecakapan (skill) adalah setiap perbuatan yang menuntut keahlian. Kecakapan merupakan kegiatan motorik yang tampak 3
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal. 138. Ibid., hal. 111. 5 H.M. Suparta dan Herry Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Amissco, 2008), hal. 44. 6 Ibid., hal. 45-52. 4
10
pada kegiatan fisik dengan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran berolahraga.
yang tinggi. Misalnya, mengetik, menulis dan Disamping
itu,
kecakapan
juga
merupakan
kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun secara rapi sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Dengan demikian, kecakapan mengaktualisasikan fungsi mental yang bersifat kognitif. 3) Pengamatan Bentuk pengamatan yang paling sederhana terlihat pada pekerjaan siswa sehari-hari di sekolah. Ketika mulai belajar membaca, ia harus menyusun pengamatan terhadap kata-kata, sehingga dapat mengenalnya dan dapat membedakannya dari katakata yang sama bentuknya seperti bawah dan sawah. Pengamatan juga terjadi pada bentuk atau simbol. Pengamatan lebih lambat jalan perkembanganna ialah mengenai waktu, ruang, suara dan gerak. 4) Berpikir asosiatif dan daya ingat Berpikir
asosiatif
adalah
berpikir
dengan
cara
mengasoasikan sesuatu dengan lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respons. Kemampuan pelajar untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar. 5) Berpikir rasional dan kritis Dalam berpikir kritis siswa dituntut untuk menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan
11
gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan. 6) Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu. Perbuatan belajar yang telah dilakukan oleh siswa akan memperlihatkan kecenderungan- kecenderungan baru yang telah berubah terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. 7) Inhibisi Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respons tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung. Siswa yang telah melakukan perbuatan
belajar
mestinya
memiliki
kesanggupan
untuk
mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lain yang lebih bermanfaat. Misalnya, siswa yang sukses belajar tentang NARKOBA akan menghindar dari upaya bujukan untuk membeli segala benda yang termasuk dalam kategori NARKOBA. 8) Apresiasi Dalam penerapannya, apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda (baik abstrak atau kongkrit) yang memiliki nilai luhur. Jika seorang siswa telah mengalami proses belajar agama secara mendalam maka tinggi apresiasinya terhadap nilai seni baca Al-Qur’an dan kaligrafi akan mendalam pula.
12
9) Tingkah laku afektif. Belajar dimanifestasikan dalam tingkah laku afektif, yaitu tingkah laku yang menyangkut bermacam-macam perasaan seperti takut, marah, kecewa, benci, suka, senang dan sebagainya. Seorang siswa dianggap sukses secara afektif dalam belajar agama apabila ia telah menyenangi dan menyadari dengan ikhlas kebenaran ajaran agama yang ia pelajari, lalu menjadikannya sebagai sistem nilai diri. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal ). a) Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain : kecerdasan (intelegensi), faktor jasmaniah atai fisiologis, sikap, minat, bakat, motivasi. b) Faktor eksternal Faktor eksternal terdiri dari atas dua macam, yaitu lingkungan social dan lingkungan non sosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dll. Adapun yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tinggal dan waktu belajar.7
7
Hamdani, Op. Cit. hal. 139-143.
13
Adapun A. Thonthowi merinci tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil/prestasi belajar 8 : 1) Faktor eksternal adalah faktor yang
berada di luar si
pelajar/individu, diantaranya terdiri dari : a) Bahan pelajaran Bahan pelajaran mempengaruhi hasil belajar yang dicapai, karena bahan itu ada yang luas disamping yang sempit, ada yang kompleks, juga ada yang sederhana, ada yang konkrit, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam penyajian dilakukan dengan berangsur-angsur dan berurut dari yang sederhana menuju kompleks, dari yang mudah menuju yang sulit, dan seterusnya. b) Metode mengajar Yaitu cara yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada khususnya. Mungkin metode yang digunakan dirasakan sangat sulit oleh siswa, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. 9 c) Media pendidikan Media pendidikan adalah yang lazim disebut sebagai alat-alat belajar atau alat-alat mengajar, jika ditinjau dari pihak guru. Metode yang tepat untuk bahan pelajaran tertentu dapat lebih efektif jika disertai dengan media pendidikan yang tepat pula. 8 9
A. Thonthowi, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 103-112. Ibid., hal. 103.
14
d) Situasi lingkungan Situasi lingkungan amat mempengaruhi terhadap sukses belajar, baik lingkungan dalam kelas sendiri, maupun lingkungan di luar kelas. Faktor-faktor lingkungan ini dapat berupa kondisi kesehatan atau kebisingan. Ruang kelas
kotor,
berdebu
dan
kurang
ventilasi
dapat
mengganggu kesehatan, terutama pernafasan sehingga proses belajar mengajar dapat mengalami gangguan. Pemandangan
yang
menyenangkan
dapat
membantu
terciptanya proses belajar yang baik. Oleh karena itu, dinding kelas yang dihiasi dengan gambar-gambar yang baik tetapi menunjang, dapat meningkatkan sikap positif dalam menghadapi pelajaran. 10 2) Faktor internal, yang dimaksud dengan faktor internal adalah semua faktor yang ada dalam diri anak atau siswa. Karena itu pada garis besarnya meliputi faktor fisik (jasmaniah) dan faktor psikis (mental). a) Faktor fisik (jasmaniah) Faktor-faktor ini berkaitan dengan kesehatan badan dan kesempurnaannya, yaitu tidak mengalami cacat atau kekurangan, yang dapat menjadi hambatan dalam meraih kesuksesan. Yang tergolong dalam faktor-faktor ini diantaranya adalah : -
Kesehatan badan. Dalam kegiatan belajar, apabila tidak sehat akan meninggalkan sekolah. Dalam upaya belajar
10
Ibid., hal. 105.
15
di rumah, frekuensi belajar dapat menjadi menurun. Maka badan yang sehat dan segar akan mempengaruhi terciptanya sukses belajar. -
Kesempurnaan badan. Badan serta anggota-anggota badan yang sempurna walau relatif, mempengaruhi upaya mencapai sukses. Cacat-cacat walaupun kecil, sering menjadi hambatan. Bayangkan hanya kehilangan ibu jari tangan, kesulitan akan menjadi banyak yang dihadapi. Memang banyak anak yang cacat serius tetapi dapat
mencapai
bagaimanapun
sukses
juga
yang
gemilang.
kesempurnaan
badan
Jadi akan
mempengaruhi dalam mencapai sukses belajar. 11 b) Faktor psikis (mental) Banyak faktor mental yang sangat mempengaruhi dalam mencapai sukses belajar. Diantaranya adalah sebagai berikut : -
Motivasi. Belajar adalah jenis tingkah laku dapat bermotif, tetapi dapat pula kurang bermotif, tetapi dapat pula kurang bermotif atau bahkan tanpa motif. Seorang anak yang benar-benar tidak bersedia memasuki jurusan kejuruan, tidak akan punya motif untuk belajar. Dia berpendapat, karena motivasinya adalah untuk belajar di sekolah umum. Jika dipaksakan, proses belajar yang bakal dialami di sekolah itu akan merupakan rangkaian tingkah laku belajar yang tidak bermotif.
11
Ibid., hal. 106.
16
-
Berpikir.
Berpikir
mengetahui
terkandung
hubungan-hubungan
aspek
kemampuan
secara
bermakna
antara aspek-aspek dalam objek berpikir itu. Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku implisit seperti mengetahui, mengenal , memahami dan sebagainya.
Dengan
demikian,
kesanggupan
melaksanakan tindakan berpikir sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar. 12 -
Intelegensi. Faktor ini sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi sukses belajar erat kaitannya dengan berpikir. Walaupun banyak aspek mental yang berkaitan dengan intelegensi, akan tetapi agaknya berpikirlah yang paling erat kaitannya, sehingga banyak pakar yang memandang intelegensi sebagai potensi berpikir.
-
Sikap (attitude). Sikap merupakan kecenderungan atau tendensi mental ke arah obyek tertentu disertai penilaian (value) tertentu. Penilaian itu dapat bersifat positif ataupun
negatif.
kecenderungan
Karena
sikap
merupakan
seseorang terhadap obyek tertentu.
Dalam hubungan dengan pendidikan, misalnya sikap yang positif terhadap guru (orang) yang berupa simpati, menyukai, menghargai dan sebagainya, sedangkan sikap negatif misalnya antipati, membenci, meremehkan dan sebagainya. Sikap-sikap ini dapat tertuju kepada bahan atau mata pelajaran, sehingga ada anak yang suka mata 12
Ibid., hal. 109.
17
pelajaran matematika, bahasa Inggris, dan sebagainya, sebaliknya
ada
yang
membenci
mata
pelajaran
tertentu.13 -
Perasaan dan emosi. Pada dasarnya emosi merupakan aspek perasaan yang telah mencapai tingkatan tertentu. Anak baru dibelikan baju oleh orang tuanya pasti merasa senang. Sukses belajar juga dipengaruhi oleh emosi. Karena emosi dapat bersifat negatif disamping positif. Optimisme merupakan sifat emosi yang positif. Sebaliknya pesimisme, dapat menjadikan anak tidak mampu menekuni suatu tugas, tidak teliti dan tidak telaten. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai sukses belajar yang optimal, perlu adanya upaya pembinaan emosi yang positif, yang mendukung timbulnya pelbagai tindakan belajar yang tepat dalam mencapai tujuannya. 14
2. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pengertian pendidikan agama Islam menurut para ahli adalah sebagai berikut : 1) Menurut Abuddin Nata, “Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 15 13
Ibid., hal. 112. Ibid., hal. 103. 15 Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bandung: Angkasa, 2003), hal. 13. 14
18
2) Menurut M. Sholeh Noor mendefinisikan pendidikan Islam ialah aktivitas/usaha
pendidik
terhadap
sisiwa
menuju
ke
arah
terbentuknya kepribadian muslim yang muttaqin. 16 3) Abdul Majid menjelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami,
menghayati,
hingga
mengimani,
bertakwa,
dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Hadits. 17 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu bimbingan terhadap rohani dan jasmani seseorang yang dilakukan oleh seseorang lainnya untuk terciptanya pribadi muslim yang muttaqin menurut ajaran Islam (AlQur’an dan Hadits). b. Materi Pendidikan Agama Islam Secara garis besar, materi pendidikan agama Islam yang diberikan di Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMTA) pada umumnya, adalah merupakan inti ajaran pokok Islam yang meliputi : 1) Masalah keimanan (aqidah) 2) Masalah keislaman/syari’at 3) Masalah ihsan/akhlak. 18 Dari ketiga kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits
16
M. Sholeh Noor, Pendidikan Islam: Suatu Pengantar, (Semarang: IAIN Walisongo, 1987), hal. 53. 17 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran,(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012), hal. 11. 18 Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal. 116
19
serta ditambah dengan Sejarah Islam (Tarikh), sehingga secara berurutan : 1) Ilmu tauhid/keimanan 2) Ilmu fiqh 3) Al-Hadits 4) Al-Qur'an 5) Akhlak 6) Tarikh Islam. 19 Berdasarkan uraian di atas sebenarnya telah dicontohkan oleh Luqman ketika mendidik putranya sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an Surat Luqman ayat 13, 14, 17 dan 18 sebagai berikut :
﴾١٣ : ﴿ﻟﻘﻤﺎن
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman : 13) 20
﴾١٤ : ﴿ﻟﻘﻤﺎن
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
19
Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hal. 60. 20 R. Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, (Semarang: Toha Putra, 1996), hal. 329.
20
Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)21
﴾١٧ : ﴿ﻟﻘﻤﺎن
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman : 17)22
﴾١٨ : ﴿ﻟﻘﻤﺎن
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman : 18)23 c. Fungsi Pendidikan Agama Islam Fungsi Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut : 1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. 2) Penanaman
nilai,
sebagai
pedoman
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
21
Ibid. Ibid. 23 Ibid. 22
hidup
untuk
mencari
21
3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Baik berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. 4) Perbaikan,
yaitu
untuk
memperbaiki
kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan siswa dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 5) Pencegahan,
yaitu
untuk
menangkal
hal-hal
negatif
dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. 6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsionalnya 7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara maksimal. 24 d. Tujuan Pendidikan Agama Islam Menurut Islam, tujuan pendidikan ialah membentuk manusia supaya sehat, cerdas, patuh dan tunduk kepada perintah Tuhan serta menjauhi larangan-larangan-Nya. Sehingga ia dapat berbahagia hidupnya lahir batin baik dunia dan akhirat. 25 Abuddin Nata menjelaskan tujuan pendidikan Islam secara umum adalah
untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni
menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT. agar
24
Abdul Majid, Op. Cit., hal. 15-16. Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Op. Cit., hal. 99
25
22
mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya. 26 Tujuan
Pendidikan
Agama
Islam
di
sekolah/madrasah
bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta pengamalan tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 27 Oleh karena itu, berbicara tujuan pendidikan Agama Islam, harus mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam. Penanaman nilai-nilai Islam ini juga dalam rangka mencapai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi siswa yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Firman Allah SWT :
﴾٧٧ : ﴿اﻟﻘﺼﺺ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. AlQashash : 77)28
26
Abuddin Nata, Op. Cit., hal. 211. Abdul Majid, Op. Cit., hal. 16. 28 Ibid. 27
23
3. Metode Drill a. Pengertian Metode Drill Sebelum mendefinisikan metode drill, terlebih dahulu harus diketahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mangajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. 29 Adapun metode drill (latihan) digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Latihan ini kurang mengembangkan bakat dan inisiatif pelajar untuk berpikir. 30 Nana Sudjana menjelaskan metode drill adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. 31 Dengan
demikian
terbentuklah
pengetahuan-siap
atau
ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.
29
HM. Suparta dan Herry Noer Aly, Op. Cit., hal. 159. R. Soenarjo, dkk., Op. Cit., hal. 189. 31 Nana, Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1991), 30
hal.
24
b. Bentuk-bentuk Metode Drill Bentuk-bentuk metode drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, antara lain teknik inquiry (kerja kelompok), discovery (penemuan), micro teaching, modul belajar, dan belajar mandiri. 1) Teknik Inquiry (kerja kelompok) Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok siswa untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan. 2) Teknik Discovery (penemuan) Dilakukan dengan melibatkan sisiwa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi. 3) Teknik Micro Teaching Digunakan untuk mempersiapkan diri sisiwa sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru. 4) Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar sisiwa melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi). 5) Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara menyuruh sisiwa agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 32 c. Tujuan Penggunaan Metode Drill Adapun tujuan penggunaan metode drill dalam kegiatan pembelajaran adalah agar siswa: 32
http://www.sarjanaku.com/2012/04/metode-drill-pengertian-prinsip-tujuan.html
25
1) Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan katakata, menulis, mempergunakan alat. 2) Mengembangkan
kecakapan
intelek,
seperti
mengalikan,
membagi, menjumlahkan. 3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain. 33 d. Penerapan Metode Drill Penerapan
metode drill
dalam
pembelajaran hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1) Sebelum diadakan latihan tertentu, terlebih dahulu siswa harus diberi pengertian yang mendalam 2) Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik : a) Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna b) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul c) Respon yang benar harus diperkuat d) Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol 3) Masa latihan secara relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan 4) Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial 5) Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan 6) Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas
33
“Tuan Guru, Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran,” http://www.tuanguru.com/ 2012/08/penerapan-metode-drill.html diakses pd tanggal 3 September 2014.
26
a) Sebelum melaksanakan, siswa perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu b) Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya c) Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar. 34 e. Langkah-langkah Metode Drill Langkah-langkah penerapan metode drill di kelas, latihan dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan belajar, baik secara lisan maupun secara tulisan, dalam bentuk mental maupun fisik. Meskipun metode ini dapat digunakan dalam berbagai kegiatan belajar, tidaklah berarti bahwa setiap metode ini harus dipakai dalam semua aktifitas pembelajaran. Pengggunaan metode ini tergantung pada keperluankeperluan khusus, seperti pembiasaan mengerjakan sholat, membaca alQur’an, dan sejenisnya. Sebelum
melaksanakan
metode
drill,
guru
harus
mempertimbangkan tentang sejauhmana kesiapan guru, siswa dan pendukung lainnya yang terlibat dalam penerapan metode ini. a) Tahap Persiapan Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain : -
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
-
Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
-
Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan
34
HM. Suparta dan Herry Noer Aly, Op. Cit., hal. 189.
27
-
Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh
b) Tahap Pelaksanaan 1) Langkah pembukaan Dalam langkah pembukaan, beberapa hal
yang perlu
dilaksanakan oleh guru diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan 2) Langkah pelaksanaan a) Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu b) Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan c) Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut d) Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih 3) Langkah mengakhiri Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan sehingga latihan yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa. 4) Penutup a) Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilaksanakan oleh siswa b) Memberikan latihan penenangan.35 B. Kerangka Pikir Abuddin Nata menjelaskan “Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan 35
“Metode Drill”, http://sarjanaspdi.blogspot.com/2013/05/metode-driil.html
28
ajaran Islam. 36 Adapun tujuan pendidikan Islam ialah membentuk manusia supaya sehat, cerdas, patuh dan tunduk kepada perintah Tuhan serta menjauhi larangan-larangan-Nya. Sehingga ia dapat berbahagia hidupnya lahir batin baik dunia dan akhirat. 37 Metode drill sebagai upaya untuk melatih siswa agar terampil dan menguasai bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan dan pembuatan; kecakapan mental seperti perhitungan dan penggunaan rumus-rumus; serta hubungan dan tanggapan seperti penggunaan bahasa, grafik, simbol dan peta. 38 C. Kajian Penelitian yang Relevan Menurut Wahab Khallaf Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kedalam kalbu Rasulullah SAW. dengan menggunakan bahasa Arab dan disertai dengan kebenaran agar dijadikan hujjah atau argumentasi dalam hal pengakuannya sebagai rasul, dan dijadikan sebagai perundangundangan bagi seluruh umat manusia, bagi yang membacanya mendapatkan ibadah. 39 Dalam hal ini ada beberapa penelitian atau reasearch yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan peneliti diantaranya adalah As’ad (2008) dan Masluhin (2010). Penelitian yang dilakukan oleh As’ad dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Qur'an Hadits di MTs. Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran
36
Abuddin Nata, Loc. Cit.. Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, Loc. Cit. 38 HM. Suparta dan Herry Noer Aly, Loc. Cit. 39 Wahaf Khallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam, (Bandung: Risalah, 1985), hal. 21. 37
29
2007/2008”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan variabel lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar siswa. Koefisien
determinasi memperlihatkan positif, maka variabel pelaksanaan prestasi belajar siswa dapat diterangkan oleh variabel lingkungan keluarga. Dalam artian, variabel lingkungan keluarga memberi sumbangan yang cukup signifikan terhadap variabel prestasi belajar siswa sebesar 41,861%. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Masluhin dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Komputer terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa MI Al-Huda Pancur Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan penggunaan media komputer dengan prestasi belajar PAI siswa MI Al-Huda Pancur Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian
perhitungan
kuantitatif
statistik
dengan
menunjukkan, menggunakan
berdasarkan rumus
bukti
melalui
product
moment
menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan media komputer dengan prestasi belajar PAI siswa. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah ”dengan metode pembelajaran Drill (latihan) dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah pada siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”.
30
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan yaitu penelitian yang bersifat deskreptif kualitatif, sebab merupakan obyek yang diteliti (orang , lembaga atau lainnya) berdasarkan fakta aktual pada masa sekarang. Adapun penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu guna menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala lain dari masyarakat. 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu peneliti dalam mengumpulkan data serta menyajikan data akan berujud angka-angka. Maksudnya adalah peneliti menggunakan bentuk angka-angka dalam pengumpulan, penyusunan serta penyajian data secara statistik. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian di kelas VII A
SMP Islam Sowan Lor Kedung
Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara 2. Waktu penelitian dimulai bulan Juli 2014 pada semester I (Gasal).
30
31
C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Mata pelajaran yang dijadikan obyek PTK adalah PAI dengan materi menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah. Jumlah siswa kelas VII A adalah 48 anak.
D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini menggunakan dua kali siklus. Setiap siklus PTK terdiri atas 4 tahap, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun model tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut : Gambar 3.1. Model Tahapan-tahapan PTK1 Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Dilanjutkan ke siklus berikutnya 1
Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Diva Perss, 2010), hal. 50.
30
32
Keempat tahap tersebut merupakan suatu siklus atau daur, sehingga setiap tahap akan selalu berulang kembali. Hasil refleksi dari siklus sebelumnya yang telah dilakukan akan digunakan untuk merevisi rencana atau menyusun perencanaan berikutnya, jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki proses pembelajaran atau belum berhasil memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru. Namun, tahapan tersebut selalu didahului oleh suatu tahapan pra PTK yaitu identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah, dan perumusan hipotesis tindakan. 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan KTSP, dengan materi yaitu materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, RPP Siklus I terdapat dalam lampiran 2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan seperti alat tulis, buku pelajaran (buku pelajaran PAI untuk SMP Kelas VII), Lembar Kerja Siswa (LKS). 3) Mempersiapkan konsep materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran yaitu dengan materi membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah. 4) Penelitian ini terdiri dari tim terdiri dari dua orang (1 peneliti dan 1 orang observer ) 5) Peneliti membahas materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah
30
33
6) Peneliti menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, lembar refleksi, tabel pengamatan dan evaluasi b. Tahap Pelaksanaan 1) Guru memasuki kelas dan
mengawali
pelajaran dengan
mengucapkan salam dilanjutkan doa bersama. 2) Guru menanyakan kabar siswa, menanyakan siapa yang tidak masuk
serta mengabsennya,
setelah
itu
guru
melakukan
apersepsi/pemberian motivasi siswa agar selalu percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya dan jangan takut untuk bertanya maupun berpendapat 3) Kegiatan eksplorasi, peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran drill (latihan) dan menjelaskan bahwa
materi
pembelajaran
yang
diajarkan. Guru membimbing siswa untuk membedakan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dari potongan-potongan ayat al-Quran. 4) Elaborasi, dalam kegiatan ini guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersamasama. Guru observer bertindak sebagai pengamat/guru mitra.
30
34
5) Pada kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (latihan soal-soal) 6) Setelah selesai, diberi tugas yaitu untuk membedakan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan Al Qomariyah dari potongan-potongan ayat al-Quran.dari surat-surat pendek dalam al-Quran. 7) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti 8) Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan materi yang baru dipelajari serta memberikan tugas/PR secara individual kepada para siswa tentang materi pokok yang sedang dipelajari c. Tahap Pengamatan 1) Guru mitra (sebagai pengamat) mengamati kegiatan siswa dan keberhasilan siswa dalam melaksanakan tugas 2) Secara aktif mengamati jalannya proses pembelajaran 3) Mengamati aktivitas siswa dan guru pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran 4) Guru menyimpulkan materi dan hasil pelaksanaan pembelajaran dengan metode drill 5) Pengamatan partisipatif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah siswa diberi tugas rumah secara individual
30
35
6) Mengamati/mencatat siswa yang aktif bertanya kepada guru dan siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan drill sekaligus memberikan penilaian d. Tahap Refleksi 1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran Drill (latihan) pada siklus 2) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II 2. Siklus II Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II mirip dengan kegiatan pada siklus I, hanya saja pada siklus II ini peneliti tambahkan metode pembelajaran
”praktik”, agar hasil belajar siswa semakin meningkat.
Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Akan tetapi untuk membedakan pembelajarannya, materi pada Siklus II adalah tentang membedakan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan Al Qomariyah. a. Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi b. Materi pembelajaran berkelanjutan c. Diharapkan kinerja tiap siswa, keaktifan dalam kegiatan pembelajaran (diskusi) d. Diharapkan, pada akhir siklus II ini, tujuan penelitian akan tercapai.
30
36
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik yang digunakna oleh peneliti adalah teknik observasi, dokumentasi, wawancara dan pengukuran tes hasil belajar. 1. Observasi Metode observasi di dalam pengertian psikologik, observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Apa yang dikatakan sebenarnya adalah pengamatan langsung. Di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara. 2 Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati jalannya pembelajaran PAI. Adapun teknik observasi yang digunakan adalah : 1. Observasi partisipatif Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati jalannya pembelajaran PAI. Cara ini digunakan agar supaya peneliti mendapatkan data-data yang dibutuhkan sesuai dengan aslinya. Pengamatan partisipatif maksudnya peneliti secara aktif ikut terlibat dalam kegiatan penelitian. Dengan keterlibatan peneliti secara langsung, didapatkan informasi dan hal-hal yang dibutuhkan. Bahkan hal yang rahasia sekalipun dapat digali, jikalau peneliti aktif mengikuti jalannya kegiatan pembelajaran.
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal. 232.
30
37
2. Observasi aktivitas kelas Merupakan suatu pengamatan langsung terhadap subyek penelitian (siswa) dengan memperhatikan tingkah laku dan gerakgerik mereka dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga didapatkan langsung gambaran suasana kelas dan peneliti dapat melihat langsung aktivitas siswa, seperti keaktifan dalam mengikuti pembelajaran, adanya kerjasama antar siswa, interaksi diantara siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Metode Wawancara Penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Oleh karena itu, penulis harus mampu mengarahkan subyek penelitian terhadap pembicaraan tentang data yang diharapkan. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
perkembangan
hasil
penelitian
yang
dilakukan.
Seperti
pencapaian atau kemajuan serta kendala dari penelitian yang dilakukan 3. Metode Dokumentasi Metode
dokumentasi
menurut
Arikunto,
“yaitu metode
pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya”. 3 Metode ini lebih mudah dibanding dengan metode lain karena apabila ada kekeliruan dalam penelitian
sumber
datanya
tidak
berubah
dan
dalam
metode
dokumentasi yang diamati adalah benda mati. Metode ini untuk 3
Ibid., hal. 234.
30
38
mengumpulkan
data
tentang
teori-teori
yang
menjelaskan
variabelvariabel yang diteliti yakni prestasi belajar matematika dan metode drill. Melalui metode dokumentasi peneliti mengumpulkan rekaman tindakan kelas berupa
foto
pelaksanaan
tindakan
yang
terdapat dalam lampiran penelitian. 4. Metode Tes Pengukuran test hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan melihat nilai yang diperoleh siswa. Tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan metode drill dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tes yang dimaksud meliputi tes awal (pra tindakan), tes tersebut akan dijadikan sebagai acuan tambahan untuk dijadikan penentuan awal poin perkembangan individu siswa. Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan setiap siklusnya, hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar dan keaktifan siswa terhadap materi pelajaran PAI melalui metode drill. F. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menjawab hipotesis yaitu ”dengan metode pembelajaran Drill (latihan) dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa dengan materi hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah pada siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015”. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.
30
39
Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif-komparatif. Dimana dalam mengumpulkan serta menyajikan data disamping berujud angka-angka, juga bersifat memaparkan obyek yang diteliti berdasarkan fakta aktual. Dalam hal ini, disamping menggunakan penggambaran (deskriptif), penulis menggunakan bentuk angka-angka dalam mengumpulkan, menyusun dan menyajikan data secara statistik. Selanjutnya penulis juga melakukan suatu perbandingan antar siklus, sehingga ditemukan hasil yang signifikan dalam penelitian ini. G. Indikator Keberhasilan Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari: 1. Nilai PAI minimal 73 (sesuai dengan KKM) 2. Prosentase siswa yang memperoleh skor ≥ 7 3, minimal 85% dari 48 siswa.
30
40
`BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Dalam kegiatan Pra Siklus materi yang dibahas adalah menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dengan pokok bahasan : menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyah dilaksanakan tanggal 1 Oktober 2014. Dalam hal ini peneliti menerapkan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang kondusif sangat sulit menggunakan metode ini. Keberadaan metode ternyata sangat membosankan bagi siswa, siswa cenderung menjadi obyek dalam kegiatan pembelajaran. Keberadaan guru disini sebagai subyek yang bisa dan mampu mengatur kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan begitu siswa belum bisa menunjukkan eksistensinya sesungguhnya sebagai siswa yang diharapkan menjadi subyek dalam pembelajaran. Adapun rangkuman prestasi belajar pra siklus pada mata pelajaran PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara ditunjukkan tabel 4.1. berikut ini :
No 1
Tabel 4.1. Rangkuman Prestasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pembelajaran Pra Siklus Keterangan Jumlah Nilai Rata-rata
69
41
2
Nilai Tertinggi
80
3
Nilai Terendah
55
4
Siswa tuntas
25
5 6
Siswa tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
23 52%
Dari tabel 4.1 tersebut di atas dapat dijelaskan hasil dari rangkuman prestasi belajar siswa kelas VII A pada pembelajaran Pra Siklus diperoleh hasil nilai rata-rata sebesar 69, nilai tertinggi sebesar 80, nilai terendah sebesar 55, siswa yang tuntas sebanyak 25, siswa yang tidak tuntas sebanyak 23. Kegiatan pembelajaran PAI dengan materi menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyah pada Pra Siklus sangat memprihatinkan karena tingkat ketuntasan yang dicapai hanya 52% (<85%). Padahal seharusnya tingkat ketuntasan minimal harus mencapai 85%. Nilai rata-rata yang dihasilkan maish dibawah KKM, yaitu sebesar 69 (<73). Karena rendahnya tingkat ketuntasan pada kegiatan pembelajaran pada pra siklus ini, maka peneliti merasa perlu untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I. 2. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan antara lain: 1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (terlampir).
2)
Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan seperti alat tulis, buku pelajaran (buku pelajaran PAI untuk SMP Kelas VII), Lembar Kerja Siswa (LKS)
42
3)
Lembar observasi, pendokumentasian, lembar refleksi, tabel pengamatan dan evaluasi (terlampir)
4)
Soal tes dan lembar penilaian (terlampir)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I merupakan proses pembelajaran dengan materi membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah menggunakan model pembelajaran drill (latihan). Pembelajaran siklus ini dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 6, 8 dan 13, 15 dan 18 Oktober 2014 dengan
alokasi
waktu
satu
kali
pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 40 menit). Kegiatan awal, guru memasuki kelas dan mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan membaca basmalah dan doa bersama. Guru menanyakan kabar siswa, menanyakan siapa yang tidak masuk serta mengabsennya, setelah itu guru melakukan apersepsi/pemberian
motivasi siswa agar selalu percaya diri atas
kemampuan yang dimilikinya dan jangan takut untuk bertanya maupun berpendapat. Kegiatan inti, eksplorasi: peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran drill (latihan) dan siswa disuruh membedakan hukum bacaan “Al” Syamsiyah” dan ”Al Syamsiyah”. Siswa membaca buku-buku tajwid untuk mengkaji/menelaah pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan Al Qomariyah. Guru membimbing siswa untuk membedakan
43
hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dari potonganpotongan ayat al-Quran. Dalam kegiatan elaborasi, guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersama-sama, tak lupa guru memberikan apresiasi/penghargaan kepada semua siswa atas tugas tersebut. Guru observer bertindak sebagai pengamat/guru mitra. Pada kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah, termasuk hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soalsoal). Dalam kegiatan penutup, siswa diberi tugas yaitu untuk membedakan hukum bacaan “Al” Syamsiyah” dan ”Al Syamsiyah” dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menuliskannya dalam buku tugas.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi
pembahasan yang belum dimengerti. Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan materi yang baru dipelajari serta memberikan tugas/PR secara individual kepada para siswa tentang materi pokok yang sedang dipelajari. c. Tahap Pengamatan Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung untuk menemukan titik kelemahan dalam
proses pembelajaran
44
dengan memperhatikan indikator-indikator kinerja siswa dan guru yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu: 1) Hasil Post Tes Dari hasil tes yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan didapatkan nilai tes seperti yang tercantum dalam tabel 4.2. berikut : Tabel 4.2. Rangkuman Prestasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pembelajaran Siklus I No
Keterangan
Jumlah
1
Nilai Rata-rata
74
2
Nilai Tertinggi
86
3
Nilai Terendah
67
4
Siswa tuntas
36
5 6
Siswa tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
12 75%
Dari tabel 4.2 tersebut di atas dapat dijelaskan hasil dari rangkuman prestasi belajar siswa kelas VII A pada pembelajaran Siklus I diperoleh hasil nilai rata-rata sebesar 74, nilai tertinggi sebesar 86, nilai terendah sebesar 67, siswa yang tuntas sebanyak 36, siswa yang tidak tuntas sebanyak 12. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran PAI dengan pokok bahasan membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah pada Siklus I semakin meningkat. Meskipun nilai ratarata yang dihasilkan sebesar 74 (>73) sudah melebihi KKM, akan tetapi tingkat ketuntasan hanya 75% (<85%). Ini berarti kegiatan
45
pembelajaran
pada
siklus
I
perlu
dilaksanan
perbaikan
pembelajaran pada siklus II. Agar supaya hasil belajar semakin baik lagi, dan kegiatan pembelajaran PAI dapat berlangsung dengan optimal. 2) Kinerja Guru Kinerja guru dapat dilihat dari sikap guru selama pembelajaran berlangsung seperti : (a) guru memberikan pengertian tujuan dilakukannya metode drill pada para siswa, (b) guru tidak lupa selalu memberikan apersepsi/motivasi pembelajaran, (c) guru memberikan contoh cara mengerjakan soal
pokok
bahasan membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, bersama-sama
(d) guru membimbing/mengajak mengerjakan
siswa
untuk
soal-soal tentang pokok bahasan
membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, (e) guru memberikan bimbingan terhadap siswa yang kesulitan. Guru menunjuk siswa yang telah bisa untuk maju ke depan kelas untuk memberi contoh dan memotivasi siswa yang lain. Guru menguji pemahaman siswa dengan memberikan tugas atau soal. Guru melakukan evaluasi akhir dan mencatat hasil pengamatan. Adapun hasil pengamatan terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut :
46
Tabel 4.3. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I No
Kinerja Guru
Baik
Kategori Cukup Kurang
1
Memberikan pengertian tujuan metode drill
2
Memberikan apersepsi
3
Memberikan contoh cara mengerjakan soal
4
Membimbing siswa untuk bersamasama mengerjakan soal-soal
5
Memberikan bimbingan terhadap siswa yang kesulitan
6
Menunjuk siswa yang telah bisa untuk memberi contoh dan memotivasi siswa yang lain
7 8 9
Memberikan tugas atau soal Melakukan evaluasi akhir Mencatat perkembangan siswa
Kinerja guru pada tahap pelaksanaan siklus I seperti terlihat pada tabel 4.3. di atas, adalah sebagai berikut : Guru tidak lupa untuk memberikan pengertian kepada siswa
tentang tujuan
dilakukannya metode drill, guru memberikan apersepsi/motivasi pembelajaran, guru memberikan contoh cara mengerjakan soal tentang membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, guru membimbing/mengajak siswa untuk bersamasama mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dibahas, guru memberikan bimbingan terhadap siswa yang kesulitan satu persatu. Guru menguji pemahaman siswa dengan memberikan
latihan
soal,
kemudian
setelah
selesai
guru
47
kembali menugasi siswa untuk mengerjakan soal yang disiapkan peneliti. 3) Kinerja Siswa Kinerja siswa dalam hal ini adalah sikap siswa dalam menerima
pembelajaran
dengan
metode
drill,
sikap-sikap
tersebut ditunjukkan dengan: (a) memperhatikan penjelasan dari guru, (b) memahami penjelasan dari
guru, (c) siswa dapat
mengerjakan soal dengan bantuan teman/guru, (d) siswa dapat mengerjakan
soal
tanpa
bantuan
teman/guru, (e) Siswa
memahami urutan mengerjakan soal tentang pokok bahasan : membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, (f) antusiasme/motivasi siswa mengikuti pembelajaran
serta dapat
menyelesaikan tugas dengan baik. Kriteria
untuk
menentukan
bahwa
metode
yang
dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah yang sedang diupayakan pemecahannya, dilakukan secara kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran, seperti tingkat hasil, keceriaan, tingkat antusiasme dan kreativitas dalam mengikuti program pembelajaran (sesuai dengan indikator yang telah dijelaskan di atas). Hal ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti selama pembelajaran PAI berlangsung, kemudian peneliti mencatatnya pada lembar pengamatan/observasi menggunakan sistem check list
48
(√). Adapun kategori kinerja siswa siklus I dapat dilihat, pada tabel berikut : Tabel 4.4 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I Frekuensi Kategori KadangSelalu Tidak kadang 48 39 9
No
Kinerja Siswa
1 2
Memperhatikan penjelasan dari guru Memahami penjelasan dari guru
3
Siswa dapat mengerjakan soal dengan bantuan guru/siswa
40
8
4
Siswa dapat mengerjakan soal tanpa bantuan teman/guru
35
13
5
Siswa memahami urutan mengerjakan soal
36
12
6
Antusiasme/motivasi siswa mengikuti pelajaran
48
7
Menyelesaikan tugas dengan baik
40
8
Dari tabel 4.4. di atas dapat dijelaskan bahwa semua siswa selalu memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru, namun terdapat 7 siswa yang kadang-kadang masih meminta pengulangan penjelasan. Semua siswa dapat mengerjakan soal meskipun masih dengan bantuan guru dan temannya, sudah ada 35 siswa yang dapat mengerjakan soal latihan tanpa bantuan teman atau guru, 36 siswa memahami urutan mengerjakan soal dengan benar
ketika
peneliti amati.
Semua
siswa
menunjukkan
motivasi/antusiasme tinggi mengikuti pembelajaran. Semua siswa juga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan meskipun masih ada terdapat jawaban yang salah.
49
d. Tahap Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara melihat hasil pelaksanaan pembelajaran yang tercatat pada lembar observasi, dan hasil tes. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi diketahui bahwa hasil pembelajaran PAI menggunakan metode drill dapat diterima dengan baik oleh siswa, hal tersebut dapat terlihat dari kinerja siswa yang terdapat pada tabel. 4,4 dimana semua siswa menunjukkan antusiasme terhadap kegiatan belajar mengajar. Hasil tes menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 36 siswa,
sedangkan siswa
yang
belum
mencapai
ketuntasan
sebanyak 12 siswa. Ini berarti KKM belum tercapai karena jumlah siswa yang memperoleh nilai 73 masih dibawah 41 siswa (ketuntasan minimal harus mencapai 85% dari jumlah 48 siswa yang ada). Oleh karena itu tindakan dilanjutkan pada pembelajaran siklus II. Selanjutnya kegiatan refleksi ini, dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah dilaksanakan, yaitu : 1) Kelebihan a) Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tinggi b) Guru selalu membimbing siswa dalam mengerjakan soalsoal latihan
50
c) Metode drill belum pernah digunakan sebelumnya, sehingga siswa tidak merasa jenuh d) Metode drill memotivasi siswa dapat membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dengan cepat. 2) Kekurangan a) Daya tangkap siswa yang berbeda-beda b) Metode drill tidak dapat digunakan terus menerus, karena hanya bersifat hafalan. c) Siswa yang memperoleh nilai ketuntasan minimal dibawah 8 orang. Untuk mengatasi kekurangan dilakukan perbaikan dengan memberikan
daftar
kuadrat
dan
daftar
akar
kuadrat
untuk
mempercepat hafalan siswa, karena hasil siklus I belum sesuai dengan
indikator keberhasilan yang ditentukan, maka tindakan
dilanjutkan ke siklus II. 3. Siklus II Secara garis besar tahapan pelaksanaan siklus II sama dengan tahapan pada siklus I letak perbedaan utama adalah pada materi pembelajaran yaitu tentang pokok bahasan menunjukkan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah pelaksanaan.
dan
pada
tahap
51
Tahapan PTK siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan antara lain: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (terlampir). 2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan seperti alat tulis, buku pelajaran (buku pelajaran PAI untuk SMP Kelas VII), Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Lembar observasi, pendokumentasian, lembar refleksi, tabel pengamatan dan evaluasi (terlampir) 4) Soal tes dan lembar penilaian (terlampir) b. Tahap Pelaksanaan Siklus II merupakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran drill (latihan), dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan yaitu tanggal 20, 22, 27, 29 dan 31 Oktober 2014 dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 40 menit). Kegiatan awal, guru memasuki kelas dan mengawali pelajaran dengan
mengucapkan
salam
dilanjutkan
doa
bersama. Guru
menanyakan kabar siswa, menanyakan siapa yang tidak masuk serta mengabsennya,
setelah
itu
guru
melakukan
apersepsi/
52
pemberian motivasi agar selalu mempelajari materi-materi yang telah disampaikan pada pertemuan siklus I. Menjelaskan pentingnya latihan soal-soal (metode drill) dan tujuan penggunaan metdoe dril. Kegiatan inti, eksplorasi: peneliti memberikan informasi awal tentang penerapan menggunakan metode drill (latihan) terhadap 28 huruf hija’iyah (14 huruf Al Syamsiyah dan 14 huruf Al Qomariyah) yang termasuk dalam golongan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah. Guru membimbing siswa dalam penerapan metode drill (latihan) terhadap 28 huruf hija’iyah ke dalam sebuah potongan kalimat dalam Al-Qur’an. Dalam kegiatan elaborasi, dalam kegiatan ini guru memberikan tugas menyelesaikan soal-soal
baik
secara
kelompok
maupun
individu, memeriksa hasil pekerjaan siswa, tak lupa guru memberikan apresiasi/penghargaan kepada siswa yang berhasil dan memberikan tugas
kembali
kepada
yang
belum
berhasil. Pada kegiatan
konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (latihan soal-soal) Dalam kegiatan penutup, guru pembelajaran
di akhir
pembelajaran
memberikan untuk
evaluasi
mengetahui
hasil
pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti. Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dilanjutkan dengan berdo’a.
53
c. Tahap Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas pada saat pelajaran berlangsung adalah terhadap kinerja siswa dan guru prosesnya sama dengan tahap pelaksanaan pada siklus I, serta mengamati hasil evaluasi pembelajaran PAI dengan pokok bahasan menunjukkan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah menggunakan metode drill untuk mengetahui nilai siswa. Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung untuk menemukan titik kelemahan dalam
proses pembelajaran
dengan memperhatikan indikator-indikator kinerja siswa dan guru yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu: 1) Hasil Post Tes Dari hasil tes yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan didapatkan nilai
tes seperti
yang tercantum dalam tabel 4.5.
berikut : Tabel 4.5. Rangkuman Prestasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pembelajaran Siklus II No
Keterangan
Jumlah
1
Nilai Rata-rata
78
2
Nilai Tertinggi
90
3
Nilai Terendah
71
4
Siswa tuntas
44
5 6
Siswa tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
4 92%
54
Dari tabel 4.5 tersebut di atas dapat dijelaskan hasil dari rangkuman prestasi belajar siswa kelas VII A pada pembelajaran Siklus I diperoleh hasil nilai rata-rata sebesar 78, nilai tertinggi sebesar 86, nilai terendah sebesar 71, siswa yang tuntas sebanyak 44, siswa yang tidak tuntas sebanyak 4. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran PAI dengan materi menunjukkan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah pada Siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 78 (>73) sudah melebihi KKM, tingkat ketuntasan yang diperoleh sebesar 92% (>85%). Ini berarti kegiatan pembelajaran pada siklus II tidak perlu lagi dilaksanan perbaikan pembelajaran pada siklus III. Adapun terdapat 4 anak yang nilainya belum memenuhi KKM,
guru sudah membimbing semaksimal mungkin kepada
mereka. Namun diantara 4 siswa tersebut, memang sulit untuk berkonsentrasi, jika mengikuti kegiatan pembelajaran asyik dengan dunianya sendiri. Jarang sekali mereka mengikuti pembelajaran PAI dengan tenang dan tertib. Akibatnya nilai yang diperoleh <73. 2) Kinerja Guru Berikut disajikan hasil pengamatan kinerja siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran PAI dengan menggunakan metode drill, melalui materi menunjukkan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah.
55
Kategori kinerja guru siklus II dapat dilihat, pada tabel berikut : Tabel 4.6. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II No
Kinerja Guru
Baik
1
Memberikan pengertian tujuan metode drill
2
Memberikan apersepsi
3
Memberikan contoh cara mengerjakan soal
4
Membimbing siswa untuk bersamasama mengerjakan soal-soal
5
Memberikan bimbingan terhadap siswa yang kesulitan
6
Menunjuk siswa yang telah bisa untuk memberi contoh dan memotivasi siswa yang lain
7 8 9
Memberikan tugas atau soal Melakukan evaluasi akhir Mencatat perkembangan siswa
Kategori Cukup Kurang
Kinerja guru pada tahap pelaksanaan siklus II
seperti
terlihat pada tabel 4.6. di atas, adalah sebagai berikut : Guru kembali memberikan pengertian kepada siswa tentang tujuan dilakukannya metode drill, guru memberikan apersepsi/motivasi pembelajaran dengan
baik,
guru memberikan
contoh cara
mengerjakan soal-soal seperti menerapkan 28 huruf hija’iyah (14 huruf Al Syamsiyah dan 14 huruf Al Qomariyah),
guru
membimbing siswa untuk bersama-sama mengerjakan soal-soal yang telah ditentukan tersebut, guru menanyakan kesulitan yang dialami siswa kemudian membantunya mengatasi kesulitan itu.
56
Guru kemudian melakukan evaluasi dengan memberikan latihan soal, setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan guru kembali menugasi siswa untuk mengerjakan soal yang disiapkan peneliti, semua aspek tersebut dikerjakan dengan baik. 3) Kinerja Siswa Kategori kinerja siswa siklus II dapat dilihat, pada tabel berikut : Tabel 4.7 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II Frekuensi Kategori KadangSelalu Tidak kadang 48 45 3
No
Kinerja Siswa
1 2
Memperhatikan penjelasan dari guru Memahami penjelasan dari guru
3
Siswa dapat mengerjakan soal dengan bantuan guru/siswa
47
1
4
Siswa dapat mengerjakan soal tanpa bantuan teman/guru
46
2
5
Siswa memahami urutan mengerjakan soal
41
6
Antusiasme/motivasi siswa mengikuti pelajaran
46
7
Menyelesaikan tugas dengan baik
48
2
Dari tabel 4.7. di atas dapat dijelaskan bahwa bahwa semua siswa memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru, 45 siswa memahami dengan baik penjelasan dari guru. Ada 47 siswa dapat mengerjakan soal meskipun masih dengan bantuan guru dan temannya, terdapat 46 siswa yang dapat mengerjakan soal
latihan tanpa
bantuan
teman
atau
guru,
41 siswa
memahami urutan mengerjakan soal dengan benar. Sebanyak 46
57
siswa menunjukkan motivasi/antusiasme
tinggi
mengikuti
pembelajaran, terdapat 2 siswa yang terkadang terlihat tidak fokus, pada waktu diamati siswa tersebut terlihat lelah. Semua siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan meskipun masih ada terdapat jawaban yang salah. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas VII A pada materi
menunjukkan contoh-contoh bacaan Al
Syamsiyah dan Al Qomariyah dalam
siklus
II
lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil tes Pra siklus dan I, selain itu hasil tes siklus II juga memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal 73, karena terdapat 44 siswa yang telah mendapatkan nilai minimal 73. Dengan kata lain terdapat 92% dari 48 siswa yang nilainya memenuhi KKM (>85%). Respon siswa terhadap pembelajaran juga baik hal ini ditunjukkan dengan kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan. Selanjutnya adalah menentukan
apa
kelebihan
dan
kekurangan siklus II dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya, yaitu : a. Kelebihan 1) Siswa sudah mendapatkan dasar metode drill dari pra siklus dan siklus I.
58
2) Siswa sudah mulai mengenal hukum bacaan Al-Syamsiyah dan Al Qomariyah dari pra siklus I dan siklus I. 3) Siswa sudah terbiasa dengan latihan soal-soal. 4) Siswa yang memperoleh nilai ketuntasan minimal lebih dari 44 orang. b. Kekurangan 1) Tampak adanya kejenuhan dari beberapa siswa 2) Masih
adanya
beberapa
siswa
yang
belum
mencapai
ketuntasan minimal Karena siswa yang mencapai ketuntasan minimal lebih dari 44 orang, maka tindakan dalam siklus II dapat dikatakan berhasil, sehingga pembelajaran diakhiri sampai siklus II. B. Pembahasan Setelah pelaksanaan pra siklus menggunakan metode drill dengan materi menjelasakn hukum bacaan Al Syamsiyah bahwa 25 siswa tersebut telah mencapai KKM dan 23 diantaranya belum memenuhi KKM. Pada pembelajaran lanjutan siklus I dengan materi membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, bahwa 36 siswa tersebut telah mencapai KKM, sedangkan 12 siswa belum mencapai KKM. Kegiatan dilanjutkan ke siklus II, dari pelaksanaan siklus II dengan materi menunjukkan contohcontoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah diperoleh nilai 78, sebanyak 44 siswa telah memenuhi KKM dan 4 siswa yang belum memenuhi
59
KKM. Pada siklus II telah melebihi 44 siswa maka dapat dikatakan bahwa siklus II telah memenuhi KKM. Gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas
45 40 35 30 25 20 Jumlah Siswa; Pra Siklus; 25
15 10
Jumlah Siswa; Siklus I; 36
Jumlah Siswa; Siklus II; 44
Pra Siklus Siklus I Siklus II
5 0 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Berikut adalah tabel perbandingan peningkatan prestasi belajar PAI siswa SMP Islam Kedung Jepara, dengan subyek penelitian siswa kelas VII A Tahun Pelajaran 2014/2015 setelah dilakukan pembelajaran dengan metode drill dalam pra siklus dan 2 siklus : Tabel. 4.8. Perbandingan Rangkuman Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara No 1 2 3 4 5 6
Keterangan Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Siswa tuntas Siswa tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
Pra Siklus 69 80 55 25 23 52%
Siklus Siklus I 74 86 67 36 12 75%
Siklus II 78 90 71 44 4 92%
60
Berdasarkan hasil yang telah dicapai setelah melakukan pembelajaran pra siklus dan 2 (dua) siklus, penerapan metode drill dalam pembelajaran PAI, terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran
2014/2015
pada
materi
membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah. Hal
ini
terlihat pada siklus II, yaitu bahwa 44 siswa memenuhi KKM, dan 4 siswa yang tidak memenuhi KKM. Keberhasilan metode drill dipengaruhi oleh kesiapan ingatan siswa untuk menunjukkan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dalam surah Al-Qur’an, namun metode drill hendaknya diadakan bila perlu saja. Dengan demikian, antara keterampilan, pengertian, dan penerapan akan menjadi seimbang dan pengajaran menjadi efesien.
61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan melihat pada nilai rata-rata hasil tes siswa setelah melalui pra siklus dan dua siklus, diketahui bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan SK: Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, KD : menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah,
yaitu pra siklus dari 25 siswa yang
mencapai ketuntasan minimal menjadi 36 siswa pada siklus I dan meningkat menjadi 44 siswa pada siklus II. Hasil siklus II ini melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dimana berdasarkan KKM tersebut minimal 85% dari jumlah siswa kelas VII A atau sebanyak 44 siswa harus memperoleh nilai minimal 73. Melihat pada peningkatan prestasi belajar PAI tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode drill dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar PAI siswa kelas VII A SMP Islam Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. B. Rekomendasi Beberapa saran yang dapat diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
61
62
1. Bagi Guru Harus
selalu
berusaha
semaksimal
mungkin
menerapkan
metode pengajaran yang telah ditetapkan dengan tanpa meninggalkan perhatiannya terhadap latar belakang dan kemampuan siswa. Dalam setiap pembelajaran, khususnya pembelajaran PAI perlu adanya pendekatan, metode maupun strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan minat siswa yang hendaknya telah dipersiapkan oleh seorang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. 2. Bagi Siswa Tidak cukup hanya dengan mengandalkan kegiatan belajar di sekolah, sebagai siswa harus selalu aktif untuk mengembangkan kemampuan dalam segi apapun, selalu berlatih di rumah dan jangan pernah merasa jenuh dengan mata pelajaran PAI.
C. Kata Penutup Alhamdulillah, dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis
telah
berupaya
semaksimal
mungkin
dengan
segala
kemampuan, namun penulis yakin hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan khususnya kepada para pembaca. Akhirnya penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat membawa manfaat dan semoga Allah SWT selalu menunjukkan kepada kita jalan yang lurus yaitu jalan orang yang diberi nikmat, bukan jalan orang-orang yang tersesat. Amin ya robbal alamin. 61
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta, 1996. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011. Majid, Abdul, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012. Moeliono, Anton M., dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1993. Nana, Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1991. Nata, Abuddin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung: Angkasa, 2003. Sholeh Noor, M., Pendidikan Islam: Suatu Pengantar, Semarang: IAIN Walisongo, 1987. Soenarjo, R., dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Semarang: Toha Putra, 1996. Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996. Suparta, H.M. dan Herry Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Amissco, 2008. Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Diva Perss, 2010. Thonthowi, M., Psikologi Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993. Uhbiyati, Nur dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001. Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998. Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983. “Metode Drill”, http://sarjanaspdi.blogspot.com/2013/05/metode-driil.html “Tuan
Guru, Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran,” http://www.tuanguru.com/ 2012/08/penerapan-metode-drill.html diakses pd tanggal 16 Juni 2014.
http://www.sarjanaku.com/2012/04/metode-drill-pengertian-prinsip-tujuan.html metode pembelajaran metode drill dan penggunaannya.htm. diakses pada tanggal 16 Juni 2014. Techonly13's Blog.htm. Pengertian Hasil Belajar. diakses pada tanggal 1 April 2011.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Alokasi Waktu
: SMP Islam Kedung Jepara : PAI : VII/ 1 : 3- 4 : 2 jam (1 x pertemuan) : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1 Menjelaskan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah 1.1.2 Menunjukkan contoh-contoh hukum bacaan “Al” Qamariyah : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian hukum bacaan Al Qamariyah. 2. Siswa dapat menunjukan contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah. Materi Pembelajaran: Hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 1. Pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah. “Al” Qamariyah adalah “Al” yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyah. Jumlah huruf qamariyah ada 14 huruf, seperti terangkum dalam rangkaian huruf atau kalimat: ﻚ َو َﺧﻒْ َﻋﻘِ ْﯿ َﻤ ْﺔ َ اَ ْﺑ ِﻎ َﺣ ﱠﺠyaitu hurufhuruf ( )ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه. Cara membaca “Al” Qamariyah harus jelas (izhhar), yakni tetap kelihatan bacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan “Al” Qamariyah sering disebut dengan Izhhar Qamariyah (ظﮭَﺎرْ ﻗَ َﻤ ِﺮﯾﱠﺔ ْ ِ)إ. 2. Contoh-contoh bacaan “Al” Qomariyah No. Tertulis Dibaca 1. اَﻻَ َﺣ ُﺪ اَلْ اَ َﺣ ُﺪ 2. ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَﻟﺒ ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَلْ ﺑ 3. اَﻟ َﻐﻔُﻮْ ُر اَلْ َﻏﻔُﻮْ ُر 4. اَﻟ َﺤﻠِ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺣﻠِ ْﯿ ُﻢ 5. اَﻟ َﺠ ِﺤ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺟ ِﺤ ْﯿ ُﻢ 6. اَﻟ َﻜ ِﺮ ْﯾ ُﻢ اَلْ َﻛ ِﺮ ْﯾ ُﻢ 7. اَﻟ َﻮدُوْ ُد اَلْ َودُوْ ُد 8. اَﻟ َﺨﺒِ ْﯿ ُﺮ اَلْ َﺧﺒِ ْﯿ ُﺮ 9. اَﻟﻔَﺘﱠﺎ ُح اَلْ ﻓَﺘﱠﺎ ُح 10. اَﻟ َﻌﻠِ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﻋﻠِ ْﯿ ُﻢ
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
Keterangan bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
أ ب غ ح ج ك و خ ف ع
11. 12. 13. 14.
اَﻟﻘَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ اَﻟﯿَﻮْ ُم ُاَﻟﻤُﺆْ ﻣِﻦ ْاَﻟﮭَﺎدِى
ﻗَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ ﯾَﻮْ ُم ُﻣُﺆْ ﻣِﻦ ْھَﺎدِى
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
ق ي م ه
Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab. Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang hukum bacaan “Al” Qamariyah. 2. Drill (latihan). Siswa berlatih untuk membuat contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid. 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran drill dan menjelaskan bahwa materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersamasama (Elaborasi) Siswa membaca buku-buku tajwid untuk mengkaji/menelaah pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah (Eksplorasi) Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah dari potonganpotongan ayat al-Quran (Eksplorasi) Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah dari potonganpotongan ayat al-Quran (Eksplorasi) Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan “Al” Qamariyah, termasuk hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soal-soal) (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menuliskannya dalam buku tugas. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran. 2. Buku-buku tentang ilmu tajwid. 3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII. 4. Buku-buku lain yang relevan.
5. CD Player atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan. Penilaian : 1. Jelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah! 2. Bacalah dengan benar bacaan-bacaan “Al” Qamariyah di bawah ini: a. اﻟﺤﻤﺪ b. اﻟﻌﻠﻰ c. ﺿ ْﺒ ًﺤﺎ َ ت ِ َوا ْﻟﻌَﺎ ِدﯾَﺎ d. ﺻ ْﺒ ًﺤﺎ ُ ت ِ ﻓَﺎ ْﻟ ُﻤﻐِﯿ َﺮا 3. Tulislah bacaan-bacaan “Al” Syamsiyah dari huruf latin menjadi huruf Arab! a. al islaam b. al jannatu c. al ‘ilmu d. al mursaliin 4. Carilah contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah pada surat-surat pendek al-Quran masing-masing 5 buah! 5. Buatlah rublik tentang contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah dan laporkan hasilnya dalam I minggu ke depan.
Kolaboran
Dra. Mahmudah
Sowan Lor, ……………………….. Peneliti
Abdul Ghofur NIM. 212397
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) PRA SIKLUS Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: SMP Islam Kedung Jepara : PAI : VII/ 1 : 1- 2 : 2 jam (1 x pertemuan) : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1 Menjelaskan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 1.1.2 Menyebutkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian hukum bacaan Al-Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. 2. Siswa dapat menunjukan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. Materi Pembelajaran: Hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 1. Pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah. “Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf syamsiyah. Jumlah huruf syamsiyah ada 14 huruf, yaitu huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf qamariyah (seperti di bawah), yakni ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل. Cara membaca “Al” Syamsiyah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) “Al” (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan “Al” Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah ( )إِ ْدﻏَﺎ ْم َﺷ ْﻤ ِﺴﯿﱠﺔ. 2. Contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah. No. 1. 2.
Tertulis ُاَﻟﻄﱠﺂ ﱠﻣﺔ ُاَﻟﺜﱠﺎﻗِﺐ
Dibaca ُط طَﺎآ ﱠﻣﺔ ْ َا ُاَثْ ﺛَﺎﻗِﺐ
ْاَل ْاَل
Keterangan bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
ط ث
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
ﺼﺒُﻮْ ُر اَﻟ ﱠ اَﻟ ﱠﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ ُاَﻟﺘﱠﻮﱠاب ٰاَﻟﻀﱡ ﺤﻰ اَﻟ ﱢﺬ ْﻛ ُﺮ اَﻟﻨﱠ ِﻌ ْﯿ ُﻢ ْاَﻟﺪﱠاﻋِﻰ اَﻟ ﱠﺴ ِﻤ ْﯿ ُﻊ اَﻟﻈﱢ ﱡﻞ اَﻟﺰﱡ وْ ُر اَﻟ ﱠﺸﻜُﻮْ ُر اَﻟﻠﱠ ْﯿ ُﻞ
ﺻﺒُﻮْ ُر َ ْاَص اَرْ َر ِﺣ ْﯿ ُﻢ ُاَتْ ﺗَﻮﱠاب ٰاَضْ ﺿُﺤﻰ اَ ْذ ِذ ْﻛ ُﺮ اَنْ ﻧَ ِﻌ ْﯿ ُﻢ ْاَ ْد دَاﻋِﻰ اَسْ َﺳ ِﻤ ْﯿ ُﻊ ظ ِظﻞﱡ ْ َا اَزْ زُوْ ُر اَشْ َﺷﻜُﻮْ ُر اَلْ ﻟَ ْﯿ ُﻞ
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
3. Pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah. “Al” Qamariyah adalah “Al” yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyah. Jumlah huruf qamariyah ada 14 huruf, seperti terangkum dalam rangkaian huruf atau kalimat: ﻚ َوﺧَﻒْ َﻋﻘِ ْﯿ َﻤ ْﺔ َ اَ ْﺑ ِﻎ َﺣ ﱠﺠ yaitu huruf-huruf ( )ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه. Cara membaca “Al” Qamariyah harus jelas (izhhar), yakni tetap kelihatan bacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan “Al” Qamariyah sering disebut dengan Izhhar Qamariyah ( ْظﮭَﺎر ْ ِإ )ﻗَ َﻤ ِﺮﯾﱠﺔ. 4. Contoh-contoh bacaan “Al” Qomariyah No. Tertulis Dibaca 1. اَﻻَ َﺣ ُﺪ اَلْ اَ َﺣ ُﺪ 2. ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَﻟﺒ ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَلْ ﺑ 3. اَﻟ َﻐﻔُﻮْ ُر اَلْ َﻏﻔُﻮْ ُر 4. اَﻟ َﺤﻠِ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺣﻠِ ْﯿ ُﻢ 5. اَﻟ َﺠ ِﺤ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺟ ِﺤ ْﯿ ُﻢ 6. اَﻟ َﻜ ِﺮ ْﯾ ُﻢ اَلْ َﻛ ِﺮ ْﯾ ُﻢ 7. اَﻟ َﻮدُوْ ُد اَلْ َودُوْ ُد 8. اَﻟ َﺨﺒِ ْﯿ ُﺮ اَلْ َﺧﺒِ ْﯿ ُﺮ 9. اَﻟﻔَﺘﱠﺎ ُح اَلْ ﻓَﺘﱠﺎ ُح 10. اَﻟ َﻌﻠِ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﻋﻠِ ْﯿ ُﻢ 11. اَﻟﻘَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ اَلْ ﻗَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ 12. اَﻟﯿَﻮْ ُم اَلْ ﯾَﻮْ ُم 13. ُاَﻟﻤُﺆْ ﻣِﻦ ُاَلْ ﻣُﺆْ ﻣِﻦ 14. ْاَﻟﮭَﺎدِى ْاَلْ ھَﺎدِى
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
Keterangan bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
أ ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه
Metode Pembelajaran : 1. Ceramah Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.
2. Tanya jawab. Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid. 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan menjelaskan materi pembelajaran yang diajarkan ini (Eksplorasi) Guru membaca al-Quran, siswa menirukan ayat al-Qur’an yang dibacakan (Elaborasi) Guru menerangkan pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah (Elaborasi) Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dari potongan-potongan ayat al-Quran (Eksplorasi) Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah, termasuk hal-hal yang belum diketahui siswa (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menuliskannya dalam buku tugas. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran. 2. Buku-buku tentang ilmu tajwid. 3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII. 4. Buku-buku lain yang relevan. Penilaian : 1. Jelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Qomariyah 2. Bacalah dengan benar bacaan-bacaan “Al” Syamsiyah di bawah ini: a. َواﻟﻀﱡ ٰﺤﻰ b. َواﻟﻠﱠ ْﯿ ِﻞ إِذَا ﺳَﺠٰ ﻰ c. واﻟﻨﮭﺎر d. واﻟﻄﺎرق 3. Tulislah bacaan-bacaan “Al” Qomariyah dari huruf latin menjadi huruf Arab! a. al ‘ilmu b. al jannatu c. al maaliku
d. al kalaamu 4. Carilah contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah pada surat-surat pendek al-Quran masing-masing 5 buah! 5. Buatlah rubrik tentang contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dan laporkan hasilnya dalam 1 minggu ke depan. Prosedur Penilaian : Nilai = Jumlah Skor Maksimal × 5 (jumlah soal) Nilai = 5 × 20 = 100 Kolaboran
Dra. Mahmudah
Sowan Lor, ……………………….. Peneliti
Abdul Ghofur NIM. 212397
DATA HASIL PRESTASI BELAJAR PRA SIKLUS No
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
1
A. Sifaus Syarif
80
Tuntas
2
Ahmad Fahrudin
60
Tidak Tuntas
3
Ahmad Sobirin
73
Tuntas
4
Ahmad Tamziz
62
Tidak Tuntas
5
Ahmad Zada Hilmi Syifa'
63
Tidak Tuntas
6
Ata Ziyadatur Rahmah
72
Tidak Tuntas
7
Ayu Amaliyatus Sholihah
73
Tuntas
8
Ayun Maziddatun Na'mah
68
Tidak Tuntas
9
Cipto Utomo
64
Tidak Tuntas
10
Dea Rohmawati
76
Tuntas
11
Deni Styawan
65
Tidak Tuntas
12
Dewi Sartika
75
Tuntas
13
Elsa Yuliyana
64
Tidak Tuntas
14
Fais Rosyidi
70
Tidak Tuntas
15
Firotul Faniyah
64
Tidak Tuntas
16
Fista Nisa'ul Khoiriyah
77
Tuntas
17
Hamidatus Saniyah
65
Tidak Tuntas
18
Himmatul Ulyah
75
Tuntas
19
Ilham Mansiswanto
60
Tidak Tuntas
20
Jannatul Ma'wa
75
Tuntas
21
Khoirul Adi Pratama
78
Tuntas
22
Linda Larasati
60
Tidak Tuntas
23
M. Arif Maulana
74
Tuntas
24
M. Bagus Alamul Huda
73
Tuntas
25
M. Ilham Maulana
74
Tuntas
26
M. Khoirur Rohim
65
Tidak Tuntas
27
M. Syamsul Ma'arif
73
Tuntas
28
M. Tamyis Hadiyanto
65
Tidak Tuntas
29
M. Ulin Nuha
74
Tuntas
30
M. Zainal Abidin
68
Tidak Tuntas
31
M. Zainal Arifin
73
Tuntas
32
Malik Ilham Maulana
60
Tidak Tuntas
33
Mawadatur Rohmaniyah
65
Tidak Tuntas
34
Mohammad Abdullah
63
Tidak Tuntas
35
Muhammad Afifi Khoirudin
74
Tuntas
36
Muhammad Thohir
75
Tuntas
37
Muhammad Yakub
73
Tuntas
38
Muhammad Zakaria
74
Tuntas
39
Nisa'ul Maghfiroh
75
Tuntas
40
Nurul Aini Romadloniyah
64
Tidak Tuntas
41
Puji Lestari
74
Tuntas
42
Rizki Eko Saputro
75
Tuntas
43
Siti Alfiyatur Rohmaniyah
73
Tuntas
44
Siti Fatimatus Sa'adah
58
Tidak Tuntas
45
Suci Fatiyah Sari
73
Tuntas
46
Syahirotul Ulya Teguh Imam Tauhid Wahyu Santoso Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Siswa tuntas Siswa tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
55
Tidak Tuntas
70 73 69 80 55 25 23 52%
Tidak Tuntas Tuntas
47 48
Sowan Lor, ……………………….. Peneliti
Kolaboran
Dra. Mahmudah
Mengetahui
Abdul Ghofur NIM. 212397 Kepala SMP
Dra. Mahmudah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu
: SMP Islam Kedung Jepara : PAI : VII/ 1 : 3–7 : 2 jam (1 x pertemuan)
Standar Kompetensi
: 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1 Menjelaskan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 1.1.2 Menunjukkan contoh-contoh hukum bacaan Syamsiyah dan “Al” Qamariyah
Kompetensi Dasar Indikator
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah. 2. Siswa dapat menunjukan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah. Materi Pembelajaran: Hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 1. Pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah. “Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf syamsiyah. Jumlah huruf syamsiyah ada 14 huruf, yaitu huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf qamariyah (seperti di bawah), yakni ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل. Cara membaca “Al” Syamsiyah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) “Al” (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan “Al” Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah ( )إِ ْدﻏَﺎ ْم َﺷ ْﻤ ِﺴﯿﱠﺔ. 2. Contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah. No. 1. 2.
Tertulis
Dibaca
ُاَﻟﻄﱠﺂ ﱠﻣﺔ
ُط طَﺎآ ﱠﻣﺔ ْ َا
ُاَﻟﺜﱠﺎﻗِﺐ
ُاَثْ ﺛَﺎﻗِﺐ
ْاَل ْاَل
Keterangan bertemu dengan huruf bertemu dengan
ط ث
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
ﺼﺒُﻮْ ُر اَﻟ ﱠ
ﺻﺒُﻮْ ُر َ ْاَص
اَﻟ ﱠﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ
اَرْ َر ِﺣ ْﯿ ُﻢ
ُاَﻟﺘﱠﻮﱠاب
ُاَتْ ﺗَﻮﱠاب
ٰاَﻟﻀﱡ ﺤﻰ
ٰاَضْ ﺿُﺤﻰ
اَﻟ ﱢﺬ ْﻛ ُﺮ
اَ ْذ ِذ ْﻛ ُﺮ
اَﻟﻨﱠ ِﻌ ْﯿ ُﻢ
اَنْ ﻧَ ِﻌ ْﯿ ُﻢ
ْاَﻟﺪﱠاﻋِﻰ
ْاَ ْد دَاﻋِﻰ
اَﻟ ﱠﺴ ِﻤ ْﯿ ُﻊ
اَسْ َﺳ ِﻤ ْﯿ ُﻊ
اَﻟﻈﱢ ﱡﻞ
ظ ِظﻞﱡ ْ َا
اَﻟﺰﱡ وْ ُر
اَزْ زُوْ ُر
اَﻟ ﱠﺸﻜُﻮْ ُر
اَشْ َﺷﻜُﻮْ ُر
اَﻟﻠﱠ ْﯿ ُﻞ
اَلْ ﻟَ ْﯿ ُﻞ
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf bertemu huruf
dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل
3. Pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah. “Al” Qamariyah adalah “Al” yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyah. Jumlah huruf qamariyah ada 14 huruf, seperti terangkum dalam rangkaian huruf atau kalimat: ﻚ َو َﺧﻒْ َﻋﻘِﯿْ َﻤ ْﺔ َ اَ ْﺑ ِﻎ َﺣ ﱠﺠyaitu huruf-huruf ( )ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه. Cara membaca “Al” Qamariyah harus jelas (izhhar), yakni tetap kelihatan bacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan “Al” Qamariyah sering disebut dengan Izhhar Qamariyah (ظﮭَﺎرْ ﻗَ َﻤ ِﺮﯾﱠﺔ ْ ِ)إ. 4. Contoh-contoh bacaan “Al” Qomariyah No. Tertulis Dibaca 1. اَﻻَ َﺣ ُﺪ اَلْ اَ َﺣ ُﺪ 2. ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَﻟﺒ ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَلْ ﺑ 3. اَﻟ َﻐﻔُﻮْ ُر اَلْ َﻏﻔُﻮْ ُر 4. اَﻟ َﺤﻠِ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺣﻠِ ْﯿ ُﻢ 5. اَﻟ َﺠ ِﺤ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺟ ِﺤ ْﯿ ُﻢ 6. اَﻟ َﻜ ِﺮ ْﯾ ُﻢ اَلْ َﻛ ِﺮ ْﯾ ُﻢ 7. اَﻟ َﻮدُوْ ُد اَلْ َودُوْ ُد
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
Keterangan bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
أ ب غ ح ج ك و
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
اَﻟ َﺨﺒِ ْﯿ ُﺮ اَﻟﻔَﺘﱠﺎ ُح اَﻟ َﻌﻠِ ْﯿ ُﻢ اَﻟﻘَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ اَﻟﯿَﻮْ ُم ُاَﻟﻤُﺆْ ﻣِﻦ ْاَﻟﮭَﺎدِى
َﺧﺒِ ْﯿ ُﺮ ﻓَﺘﱠﺎ ُح َﻋﻠِ ْﯿ ُﻢ ﻗَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ ﯾَﻮْ ُم ُﻣُﺆْ ﻣِﻦ ْھَﺎدِى
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
خ ف ع ق ي م ه
Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab. Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah. 2. Drill (latihan). Siswa berlatih untuk membuat contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah. 3. Praktik Siswa mempraktikkan cara membaca contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: #Pertemuan 3 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid. Apersepsi : Guru bertanya kepada beberapa siswa tentang bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru memberikan penjelasan tentang metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari alQuran secara bersama-sama (Elaborasi) Siswa membaca buku-buku tajwid untuk mengkaji/menelaah pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah (Eksplorasi) Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dari potongan-potongan ayat al-Quran (Eksplorasi) Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari potongan-potongan ayat al-Quran (Eksplorasi)
Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah, dan Al” Qamariyah termasuk hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soal-soal) (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menuliskannya dalam buku tugas. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran
#Pertemuan 4 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru bertanya kepada beberapa siswa tentang ada berapakah contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru mengulas kembali tentang metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari alQuran secara bersama-sama (Elaborasi) Guru mereview materi pelajaran yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya (Eksplorasi) Siswa dapat menulis contoh-contoh “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah di papan tulis dari potongan-potongan ayat al-Quran dengan maju (Eksplorasi) Mengadakan tanya jawab tentang definisi bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah (Konfirmasi) Mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soal-soal) (Konfirmasi)
3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran #Pertemuan 5 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa tentang definisi bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru memberi penguatan materi tentang metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari alQuran secara bersama-sama (Elaborasi) Siswa mengikuti membaca al-Quran seperti yang dipimpin oleh salah satu temannya (Elaborasi) Siswa dapat menulis contoh-contoh “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah di papan tulis dari potongan-potongan ayat al-Quran dengan maju (Eksplorasi) Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah, dan Al” Qamariyah termasuk hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soal-soal) (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti
Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran
#Pertemuan 6 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru menulis beberapa potongan ayat Al-Qur’an di papan tulis, lalu menunjuk beberapa siswa untuk mengidentifikasi manakah tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru memberi penguatan materi tentang mnafaat metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari alQuran secara bersama-sama (Elaborasi) Siswa mengikuti membaca al-Quran seperti yang dipimpin oleh salah satu temannya (Elaborasi) Siswa dapat menulis contoh-contoh “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah di papan tulis dari potongan-potongan ayat al-Quran dengan maju (Eksplorasi) Guru menulis beberapa potongan ayat Al-Qur’an di papan tulis (Elaborasi) Lalu guru menunjuk beberapa siswa untuk mengidentifikasi manakah tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran
#Pertemuan 7 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru melafalkan beberapa bacaan ayat Al-Qur’an, lalu menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah atau Al” Qamariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang manfaat dan kegunaan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru melafalkan beberapa bacaan ayat Al-Qur’an (Eksplorasi) Siswa mendengarkan dengan cermat beberapa potongan bacaan AlQur’an yang dilafalkan oleh guru (Elaboerasi) Lalu guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebut tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah atau Al” Qamariyah (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran. 2. Buku-buku tentang ilmu tajwid. 3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII 4. Buku-buku lain yang relevan. 5. CD Player atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan. Penilaian : 1. Jelaskan perbedaan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dengan Al” Qamariyah! 2. Bacalah dengan benar bacaan-bacaan “Al” Syamsiyah di bawah ini: a. َواﻟﻀﱡ ٰﺤﻰ b. َواﻟﻠﱠ ْﯿ ِﻞ إِذَا ﺳَﺠٰ ﻰ c. ﺿ ْﺒ ًﺤﺎ َ ت ِ َوا ْﻟﻌَﺎ ِدﯾَﺎ d. ﺻ ْﺒ ًﺤﺎ ُ ت ِ ﻓَﺎ ْﻟ ُﻤﻐِﯿ َﺮا 3. Tulislah bacaan-bacaan “Al” Qamariyah dari huruf latin menjadi huruf Arab!
a. al islaam b. al jannatu c. al ‘ilmu d. al mursaliin 4. Carilah contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al Qomariyah pada suratsurat pendek al-Quran masing-masing 5 buah! 5. Buatlah rubrik tentang contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah dan laporkan hasilnya dalam 1 minggu ke depan. Prosedur Penilaian : Nilai = Jumlah Skor Maksimal × 5 (jumlah soal) Nilai = 5 × 20 = 100 Kolaboran
Dra. Mahmudah
Sowan Lor, ……………………….. Peneliti
Abdul Ghofur NIM. 212397
DATA HASIL/ PRESTASI BELAJAR SIKLUS I No
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
1
A. Sifaus Syarif
80
Tuntas
2
Ahmad Fahrudin
70
Tidak Tuntas
3
Ahmad Sobirin
76
Tuntas
4
Ahmad Tamziz
74
Tuntas
5
Ahmad Zada Hilmi Syifa'
76
Tuntas
6
Ata Ziyadatur Rahmah
74
Tuntas
7
Ayu Amaliyatus Sholihah
75
Tuntas
8
Ayun Maziddatun Na'mah
75
Tuntas
9
Cipto Utomo
70
Tidak Tuntas
10
Dea Rohmawati
82
Tuntas
11
Deni Styawan
71
Tidak Tuntas
12
Dewi Sartika
80
Tuntas
13
Elsa Yuliyana
67
Tidak Tuntas
14
Fais Rosyidi
74
Tuntas
15
Firotul Faniyah
70
Tidak Tuntas
16
Fista Nisa'ul Khoiriyah
86
Tuntas
17
Hamidatus Saniyah
68
Tidak Tuntas
18
Himmatul Ulyah
77
Tuntas
19
Ilham Mansiswanto
70
Tidak Tuntas
20
Jannatul Ma'wa
77
Tuntas
21
Khoirul Adi Pratama
80
Tuntas
22
Linda Larasati
73
Tuntas
23
M. Arif Maulana
76
Tuntas
24
M. Bagus Alamul Huda
75
Tuntas
25
M. Ilham Maulana
76
Tuntas
26
M. Khoirur Rohim
74
Tuntas
27
M. Syamsul Ma'arif
75
Tuntas
28
M. Tamyis Hadiyanto
70
Tidak Tuntas
29
M. Ulin Nuha
75
Tuntas
30 31
M. Zainal Abidin M. Zainal Arifin
73 74
Tuntas Tuntas
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Malik Ilham Maulana Mawadatur Rohmaniyah Mohammad Abdullah Muhammad Afifi Khoirudin Muhammad Thohir Muhammad Yakub Muhammad Zakaria Nisa'ul Maghfiroh Nurul Aini Romadloniyah Puji Lestari Rizki Eko Saputro Siti Alfiyatur Rohmaniyah Siti Fatimatus Sa'adah Suci Fatiyah Sari Syahirotul Ulya Teguh Imam Tauhid Wahyu Santoso Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Siswa tuntas Siswa tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
75 73 69 75 78 74 75 77 74 77 68 75 68 75 68 75 73 74 86 67 36 12 75%
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
Sowan Lor, ……………………….. Peneliti
Kolaboran
Dra. Mahmudah
Mengetahui
Abdul Ghofur NIM. 212397 Kepala SMP
Dra. Mahmudah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Alokasi Waktu
: SMP Islam Kedung Jepara : PAI : VII/ 1 : 8 – 12 : 2 jam (1 x pertemuan) : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1 Menjelaskan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. : 1.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah 1.1.2 Menyebutkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah 1.1.3 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah 1.1.4 Menunjukkan contoh-contoh hukum bacaan “Al” Qamariyah : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah. 2. Siswa dapat menunjukan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah. Materi Pembelajaran: Hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 1. Pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah. “Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf syamsiyah. Jumlah huruf syamsiyah ada 14 huruf, yaitu huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf qamariyah (seperti di bawah), yakni ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل. Cara membaca “Al” Syamsiyah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) “Al” (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan “Al” Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah ( )إِ ْدﻏَﺎ ْم َﺷ ْﻤ ِﺴﯿﱠﺔ. 2. Contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah. No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tertulis ُاَﻟﻄﱠﺂ ﱠﻣﺔ ُاَﻟﺜﱠﺎﻗِﺐ ﺼﺒُﻮْ ُر اَﻟ ﱠ اَﻟ ﱠﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ ُاَﻟﺘﱠﻮﱠاب
Dibaca ُط طَﺎآ ﱠﻣﺔ ْ َا ُاَثْ ﺛَﺎﻗِﺐ ﺻﺒُﻮْ ُر َ ْاَص اَرْ َر ِﺣ ْﯿ ُﻢ ُاَتْ ﺗَﻮﱠاب
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
Keterangan bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
ط ث ص ر ت
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
ٰاَﻟﻀﱡ ﺤﻰ اَﻟ ﱢﺬ ْﻛ ُﺮ اَﻟﻨﱠ ِﻌ ْﯿ ُﻢ ْاَﻟﺪﱠاﻋِﻰ اَﻟ ﱠﺴ ِﻤ ْﯿ ُﻊ اَﻟﻈﱢ ﱡﻞ اَﻟﺰﱡ وْ ُر اَﻟ ﱠﺸﻜُﻮْ ُر اَﻟﻠﱠ ْﯿ ُﻞ
ٰاَضْ ﺿُﺤﻰ اَ ْذ ِذ ْﻛ ُﺮ اَنْ ﻧَ ِﻌ ْﯿ ُﻢ ْاَ ْد دَاﻋِﻰ اَسْ َﺳ ِﻤ ْﯿ ُﻊ ظ ِظﻞﱡ ْ َا اَزْ زُوْ ُر اَشْ َﺷﻜُﻮْ ُر اَلْ ﻟَ ْﯿ ُﻞ
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
ض ذ ن د س ظ ز ش ل
3. Pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah. “Al” Qamariyah adalah “Al” yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyah. Jumlah huruf qamariyah ada 14 huruf, seperti terangkum dalam rangkaian huruf atau kalimat: ﻚ َو َﺧﻒْ َﻋﻘِ ْﯿ َﻤ ْﺔ َ اَ ْﺑ ِﻎ َﺣ ﱠﺠyaitu hurufhuruf ( )ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه. Cara membaca “Al” Qamariyah harus jelas (izhhar), yakni tetap kelihatan bacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan “Al” Qamariyah sering disebut dengan Izhhar Qamariyah (ظﮭَﺎرْ ﻗَ َﻤ ِﺮﯾﱠﺔ ْ ِ)إ. 4. Contoh-contoh bacaan “Al” Qomariyah No. Tertulis Dibaca 1. اَﻻَ َﺣ ُﺪ اَلْ اَ َﺣ ُﺪ 2. ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَﻟﺒ ﺼ ْﯿ ُﺮ ِ َاَلْ ﺑ 3. اَﻟ َﻐﻔُﻮْ ُر اَلْ َﻏﻔُﻮْ ُر 4. اَﻟ َﺤﻠِ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺣﻠِ ْﯿ ُﻢ 5. اَﻟ َﺠ ِﺤ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﺟ ِﺤ ْﯿ ُﻢ 6. اَﻟ َﻜ ِﺮ ْﯾ ُﻢ اَلْ َﻛ ِﺮ ْﯾ ُﻢ 7. اَﻟ َﻮدُوْ ُد اَلْ َودُوْ ُد 8. اَﻟ َﺨﺒِ ْﯿ ُﺮ اَلْ َﺧﺒِ ْﯿ ُﺮ 9. اَﻟﻔَﺘﱠﺎ ُح اَلْ ﻓَﺘﱠﺎ ُح 10. اَﻟ َﻌﻠِ ْﯿ ُﻢ اَلْ َﻋﻠِ ْﯿ ُﻢ 11. اَﻟﻘَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ اَلْ ﻗَ ِﺪ ْﯾ ُﺮ 12. اَﻟﯿَﻮْ ُم اَلْ ﯾَﻮْ ُم 13. ُاَﻟﻤُﺆْ ﻣِﻦ ُاَلْ ﻣُﺆْ ﻣِﻦ 14. ْاَﻟﮭَﺎدِى ْاَلْ ھَﺎدِى
ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل ْاَل
Keterangan bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf bertemu dengan huruf
أ ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه
Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang hukum bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Al Qamariyah”. 2. Drill (latihan). Siswa berlatih untuk membuat contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Qamariyah” 3. Praktik Siswa mempraktikkan cara membaca contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Qamariyah”.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: # Pertemuan 8 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru bertanya kepada beberapa siswa tentang hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan materi pembelajaran tentang hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah (Eksplorasi) Guru memberikan penguatan kepada siswa tentang metode drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersamasama (Elaborasi) Siswa mengikuti bacaan al-Quran yang dilafalkan oleh salah satu siswa yang ditunjuk (Elaborasi) Siswa membaca buku-buku tajwid untuk mengkaji/menelaah pengertian hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah (Eksplorasi) Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dari potongan-potongan ayat al-Quran (Eksplorasi). Siswa mempraktikkan menulis di papan tulis contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dari potongan-potongan ayat al-Quran (Eksplorasi) Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Qamariyah, termasuk hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soal-soal) (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan dan “Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menuliskannya dalam buku tugas. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran # Pertemuan 9 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru bertanya kepada beberapa siswa tentang ada berapakah contohcontoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah
2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru mengulas kembali tentang metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersamasama (Elaborasi) Guru mereview materi pelajaran yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya (Eksplorasi) Siswa dapat menulis contoh-contoh Al Syamsiyah dan Al Qomariyah di papan tulis dari potongan-potongan ayat al-Quran dengan maju (Eksplorasi) Mengadakan tanya jawab tentang definisi bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah (Konfirmasi) Mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soal-soal) (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran # Pertemuan 10 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa tentang definisi bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru memberi penguatan materi tentang metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersamasama (Elaborasi) Siswa mengikuti membaca al-Quran seperti yang dipimpinan oleh salah satu temannya (Elaborasi)
Siswa dapat menulis contoh-contoh Al Syamsiyah dan Al Qomariyah di papan tulis dari potongan-potongan ayat al-Quran dengan maju (Eksplorasi) Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah, termasuk hal-hal yang belum diketahui siswa, memberikan masukan manfaat dan tujuan dari metode drill (memberi latihan soal-soal) (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran #Pertemuan 11 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru menulis beberapa potongan ayat Al-Qur’an di papan tulis, lalu menunjuk beberapa siswa untuk mengidentifikasi manakah tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru memberi penguatan materi tentang mnafaat metode pembelajaran drill (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersamasama (Elaborasi) Siswa mengikuti membaca al-Quran seperti yang dipimpin oleh salah satu temannya (Elaborasi) Siswa dapat menulis contoh-contoh “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah di papan tulis dari potongan-potongan ayat al-Quran dengan maju (Eksplorasi) Guru menulis beberapa potongan ayat Al-Qur’an di papan tulis (Elaborasi) Lalu guru menunjuk beberapa siswa untuk mengidentifikasi manakah tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah dan Al” Qamariyah (Konfirmasi) 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran #Pertemuan 12 1. Kegiatan Awal Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid Apersepsi : Guru melafalkan beberapa bacaan ayat Al-Qur’an, lalu menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah atau Al” Qamariyah 2. Kegiatan Inti Guru memberikan informasi awal tentang manfaat dan kegunaan metode pembelajaran drill dan menjelaskan materi pembelajaran ini (Eksplorasi) Guru melafalkan beberapa bacaan ayat Al-Qur’an (Eksplorasi) Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersama-sama (Elaborasi) Siswa mengikuti membaca al-Quran seperti yang dipimpin oleh salah satu temannya (Elaborasi) Siswa mendengarkan dengan cermat beberapa potongan bacaan Al-Qur’an yang dilafalkan oleh guru (Elaboerasi) Lalu guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebut tulisan yang termasuk bacaan Al Syamsiyah atau Al” Qamariyah (Konfirmasi) Guru menjelaskan pentingnya menggunakan metode drill dalam pembelajaran ini daripada menggunakan metode konvensional lainnya seperti ceramah atau Tanya jawab 3. Kegiatan Penutup Siswa diberi tugas yaitu untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menghafalkannya di depan guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pembahasan yang belum dimengerti Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang diajarkan sebagai penguatan materi Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran. 2. Buku-buku tentang ilmu tajwid. 3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII. 4. Buku-buku lain yang relevan. 5. CD Player atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan.
Penilaian : 1. Jelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah dan Al Syamsiyah! 2. Bacalah dengan benar bacaan-bacaan “Al” Qamariyah di bawah ini: a. اﻟﺤﻤﺪ b. اﻟﻌﻠﻰ c. ﺿ ْﺒ ًﺤﺎ َ ت ِ َوا ْﻟﻌَﺎ ِدﯾَﺎ d. ﺻ ْﺒ ًﺤﺎ ُ ت ِ ﻓَﺎ ْﻟ ُﻤﻐِﯿ َﺮا 3. Carilah lalu tulislah bacaan “Al” Syamsiyah dan Al” Qamariyah dalam bacaan AlQur’an dibawah ini:
4. Carilah contoh-contoh bacaan Al Syamsiyah dan “Al” Qamariyah pada surat-surat pendek al-Quran masing-masing 5 buah! 5. Buatlah rublik tentang contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan laporkan hasilnya dalam I minggu ke depan. Prosedur Penilaian : Nilai = Jumlah Skor Maksimal × 5 (jumlah soal) Nilai = 5 × 20 = 100 Kolaboran
Dra. Mahmudah
Sowan Lor, ……………………….. Peneliti
Abdul Ghofur NIM. 212397
DATA HASIL/PRESTASI BELAJAR SIKLUS II No
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
1
A. Sifaus Syarif
85
Tuntas
2
Ahmad Fahrudin
75
Tuntas
3
Ahmad Sobirin
78
Tuntas
4
Ahmad Tamziz
76
Tuntas
5
Ahmad Zada Hilmi Syifa'
78
Tuntas
6
Ata Ziyadatur Rahmah
78
Tuntas
7
Ayu Amaliyatus Sholihah
80
Tuntas
8
Ayun Maziddatun Na'mah
77
Tuntas
9
Cipto Utomo
74
Tuntas
10
Dea Rohmawati
85
Tuntas
11
Deni Styawan
74
Tuntas
12
Dewi Sartika
82
Tuntas
13
Elsa Yuliyana
72
Tidak Tuntas
14
Fais Rosyidi
76
Tuntas
15
Firotul Faniyah
71
Tidak Tuntas
16
Fista Nisa'ul Khoiriyah
88
Tuntas
17
Hamidatus Saniyah
73
Tuntas
18
Himmatul Ulyah
80
Tuntas
19
Ilham Mansiswanto
76
Tuntas
20
Jannatul Ma'wa
78
Tuntas
21
Khoirul Adi Pratama
85
Tuntas
22
Linda Larasati
71
Tidak Tuntas
23
M. Arif Maulana
80
Tuntas
24
M. Bagus Alamul Huda
79
Tuntas
25
M. Ilham Maulana
78
Tuntas
26
M. Khoirur Rohim
76
Tuntas
27
M. Syamsul Ma'arif
77
Tuntas
28
M. Tamyis Hadiyanto
74
Tuntas
29
M. Ulin Nuha
76
Tuntas
30 31 32 33 34
M. Zainal Abidin M. Zainal Arifin Malik Ilham Maulana Mawadatur Rohmaniyah Mohammad Abdullah
75 76 77 74 70
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Muhammad Afifi Khoirudin Muhammad Thohir Muhammad Yakub Muhammad Zakaria Nisa'ul Maghfiroh Nurul Aini Romadloniyah Puji Lestari Rizki Eko Saputro Siti Alfiyatur Rohmaniyah Siti Fatimatus Sa'adah Suci Fatiyah Sari Syahirotul Ulya Teguh Imam Tauhid Wahyu Santoso Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Siswa tuntas Siswa tidak tuntas Prosentase Ketuntasan
76 80 76 78 82 76 90 74 80 75 80 78 80 80 78 90 71 44 4 92%
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Sowan Lor, ……………………….. Peneliti
Kolaboran
Dra. Mahmudah
Mengetahui
Abdul Ghofur NIM. 212397 Kepala SMP
Dra. Mahmudah