UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : S U R A DI NIM. 11410139 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax : 323433 50721 Salatiga http/www.salatiga.ac.id.e-mail :
[email protected] SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: SURADI
NIM
: 11410139
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas
: Tarbiyah
Judul Skripsi
: “UPAYA
PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
BACA TULIS AL QUR’AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA
KELAS
V
SEKOLAH
DASAR
NEGERI
SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012"
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara dinukil dalam naskah ini dalam daftar pustaka.
Salatiga, 21 Juli 2012 Yang menyatakan
Suradi NIM. 11410139
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax : 323433 50721 Salatiga http/www.salatiga.ac.id.e-mail :
[email protected] PERSETUJAN PEMBIMBING No : Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama
: SURADI
NIM
: 11410139
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas
: Tarbiyah
Judul Skripsi
: “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012" Untuk diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian harap menjadikan periksa. Salatiga, September 2012 Pembimbing
Hj. Maslikhah, S.Ag. M.Si. NIP:19700529200003201
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax : 323433 50721 Salatiga http/www.salatiga.ac.id.e-mail :
[email protected]
HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi
Nama
: “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL QUR’AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012" : SURADI
NIM
: 11410139
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas
: Tarbiyah
Telah di uji dan di shah kan pada : Hari
:
Tanggal
: Dewan Penguji,
Ketua Sidang
Sekretaris
____________________ NIP.
____________________ NIP.
Penguji I
Penguji II
____________________ NIP.
____________________ NIP. Pembimbing
MOTTO
Artinya : Orang yang terbaik dari kalian adalalah orang yang mempelajari Al Qur’an
dan
(H.RBukhori )
mengajarkannya
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Istriku Eni Hernawati tercinta yang dengan setia menemani dikala suka dan duka dalam mendidik anak kita 2. Anak-anakku Miftakhuzaim, Badar khoirul Imam,
dan
Nazila
Latifa
tersayang,
berjuang terus untuk meraih yang terbaik, karena kalian harapanku dimasa datang
ABSTRAK Suradi, 2012, Skripsi, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam . “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Baca Al Qur’an Materi Bacaan Mad dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012 ” Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang menunjukkan rendahnya prestasi siswa. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar materi hukum bacaan mad pada siswa kelas V SD Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012. Penelitian ini merupakan Penelitan Tndakan Kelas. Subjek penelitan adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 42 siswa. Pengumpulan data menggunakan dukumentasi, observasi, dan test analisa data menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan langkah-langkah (a). menyusun rencana, (b) pelaksanaan tindakan, (c) Observasi dan (d) refleksi. Akhir refleksi pada siklus ketiga menunjukkan bahwa tujuan telah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi hukum mad pada siswa Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I dengan ketuntasan 74 % dengan rata-rata nilai 68,6, siklus II dengan ketuntasan 93 % dengan rata-rata nilai 80, dan siklus III dengan ketuntasan 100 % dengan rata-rata nilai 85. . Penelitian ini bermanfaat untuk guru sebagai masukan agar dapat memperbaiki metode pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012 meningkat. Kata Kunci :Bacaan, Mad, metode Drill,Prestasi belajar.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat,taufiq dan hidayahNya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA
TULIS AL QUR’AN MATERI BACAAN MAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SECANG 3 KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012" Untuk memenuhi salah satu persaratan memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah. Skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi. Untuk itu maka penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 2. Bpk Drs Djoko Sutopo elaku ketua parodi ekstensi STAIN Salatiga 3. Ibu Hj Maslikhah. M.Si yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan kepada penulis hingga terselesainya penyusunan skripsi. 4. Para Dosen dan staf di lingkungan STAIN Salatiga 5. Istri tercinta(Eni Hernawati) yang telah memberikan semangat, dorongan, dan segalanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Anak-anakku Tata,Irul,dan Lala tersayang yang telah memberi inspirasi dalam kuliahku.
7. Ibu Nurkhayati, S.Pd Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Secang 3 yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian. 8. Teman-teman Sekolah Dasar Negeri Secang 3 yang telah banyak memberi bantuan berupa apa saja dalam penelitian. 9. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu terima kasih atas bantuan baik langsung maupun tidak langsung telah membantu moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini. Semoga amal dan bantuannya tersebut dibalas oleh Allah sebagai amal soleh. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca pada umumnya.
Salatiga, 21 Juli 2012 Yang menyatakan
Suradi NIM.11410139
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iv
MOTTO .........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ..........................................................................................
vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB
I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
3
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ....................................
4
E. Manfaat Penelitian .................................................................
4
F. Definisi Operasional ..............................................................
5
G. Metode Penelitian ..................................................................
6
H. Sistematika Skripsi ................................................................ 11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ................................................................................... 13 1. Pengertian ......................................................................... 13 2. Teori Belajar ..................................................................... 14 B. Prestasi Belajar ...................................................................... 16 1. Pengertian ......................................................................... 16 2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...................... 17 C. Pengajaran Pendidikan Agama Islam ..................................... 20 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................. 20 2. Pendidikan Agama Islam ................................................... 21 3. Ruang Lingkup, Tema Sentral, dan Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agam Islam .................................................... 23 4. Ruang Lingkup dan Pencapaian Pengajaran Al Qur’an tentang Bacan Mad ........................................................................ 25 D. Metode Drill .......................................................................... 31 1. Pengertian ......................................................................... 31 2. Langkah-langkah penggunaan metode Drill ...................... 32 3. Kelebihan dan kelemahan Metode Drill ............................ 32
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Siklus I .................................................................................. 34 B. Siklus II ................................................................................. 37 C. Siklus III ............................................................................... 40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................... 44 1. Siklus I ............................................................................. 44 2. Hasil Penelitian Siklus II ................................................. 48 3. Hasil Penelitian Siklus III ............................................... 52 B. Pembahasan ............................................................................ 55
BAB V
PENUTUP C. Kesimpulan ............................................................................. 58 D. Saran-saran ............................................................................. 58
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa ........................................ 11
Tabel
3.1 Contoh Bacaan Mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil .............. 35
Tabel
3.2 Contoh Bacaan Mad Arid lisukun .............................................. 39
Tabel
3.3 Contoh Bacaan Mad Badal ........................................................ 39
Tabel
3.4 Contoh Bacaan Mad Iwad .......................................................... 39
Tabel
3.5 Contoh Bacaan Mad Silah Qosiroh dan Mad Silah Thowilah ..... 42
Tabel
4.1 Hasil Test Siklus I ..................................................................... 46
Tabel
4.2 Presentasi Hasil Belajar Siklus I ................................................ 48
Tabel
4.3 Hasil Test Siklus II .................................................................... 50
Tabel
4.4 Hasil Siklus I dan II ................................................................... 52
Tabel
4.5 Hasil Test Siklus III ................................................................... 53
Tabel
4.6 Hasil Siklus I, II, dan III ............................................................ 54
Tabel
4.7 Hasil Belajar Siklus I, II, dan III ................................................. 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1 Gambar Alur Penelitian ......................................................
8
Gambar
1.2 Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...........................
9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memperhatikan tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, dan mandiri serta tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, semua pihak harus kerja sama terutama adalah terpusat pada pendidikan baik itu keluarga, sekolah, masyarakat maupun pemerintah. Perhatian Pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan begitu besar perhatiannya. Anggaran pendidikan yang dialokasikan tiap tahunnya bertambah besar. Pembangunan unit gedung sekolah yang baru, pengangkatan guru baru, pelatihan guru, pemberian bantuan sarana prasarana selalu mengalir. Hal ini dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik. Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
pada
umumnya,
guru
dihadapkan pada dua hal yang harus dicapai yaitu pencapaian tujuan pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa. Namun, pada kenyataan hasil yang diharapkan pada pencapaian tersebut kurang memuaskan. Apalagi untuk
mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang jamnya sangat sedikit dan materi yang harus disampaikan sangat banyak. Sehingga hasilnya sangat jauh dari harapan. Untuk itu upaya-upaya perlu dilakukan agar kesalahan yang dialami siswa dapat dicari pemecahannya. Guru selaku pelaksana langsung di dalam pembelajaran harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa-siswa dapat mencapai hasil yang memuaskan. Di samping guru harus kreatif dan inovatif di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Usahausaha itu antara lain penggunaan alat peraga, metode yang sesuai, motivasi, dan cara-cara lain yang dapat membuat siswa tertarik dan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Kurikulum yang berlaku pada saat ini Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)
yang
merupakan
penyempurnaan
dari Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum saat ini, memberi wewenang yang lebih luas kepada sekolah dan guru untuk mengelola pengajaran yang berlangsung di sekolah tersebut. Kerja sama antara guru, kepala sekolah,sangat mutlak diperlukan.. Pengalaman peneliti selama mengajar di Sekolah Dasar Negeri Secang 3 dalam mata pelajaran baca tulis alqur'an yang kenyataan ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan yaitu nilai yang dicapai siswa sanagat rendah rendah yaitu nilai terendah 50 dan tertinggi 75 sedang untuk ketuntasan yang telah ditetapkan dalam rapat dewan guru dan komite 75. Kesenjangan ini antara lain disebabkan kurangnya jam yang tersedia yaitu dua jam pelajaran per minggu. Metode pembelajaran yang selama ini digunakan kurang efektif
dan kurang menarik ini terbukti seringnya siswa kurang memperhatikan dan malah berbicara diluar materi pelajaran. Sebagai solusi peneliti ingin mengadakan Penelitian Tindakan Kelas atau Action Class Room Resht (ACR) dengan judul ”Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Al qur'an Materi Hukum Mad dengan Menggunakan Metode Drill pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah
yang penulis paparkan di atas
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pejaran baca tulis al qur'an sub pokok bahasan bacaan mad di kelas V SD Negeri Secang 3 tahun 2012 ?“
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah “ Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran baca tulis alqur'an sub pokok bahasan bacaan mad di kelas V SD Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun 2012”
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis Tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan masalah penelitian yang ingin diatasi (Saminanto, 2010:10). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Jika metode drill digunakan dengan baik pada mata pelajaran Baca Tulis Alqur'an pokok bahasan bacaan mad maka prestasi siswa kelas V SD Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012 dapat meningkat“ 2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan prestasi siswa kelas V SD Negeri 3 Secang sebanyak 80 % siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM ) yaitu 75.
E. Manfaat Penelitian Kualitas bobot penyajian dan evaluasi yang kontinyu terhadap pelaksanaan pendidikan Agama Islam harus tetap diprioritaskan untuk mencapai hasil yang maksimal. Penelitian Tindakan Kelas ini akan mengungkapkan prestasi siswa dalam pemahaman hukum bacaan mad pada Sekolah Dasar Negeri Secang 3 dan selanjutnya akan ditingkatkan dengan menggunakan metode drill yang diharapkan memberikan bermanfaat : 1. Manfaat secara Teoretis Sebagai pelengkap khasanah media pustaka yang berkaitan dengan penelitian
2. Manfaat Praktis dalam Pembelajaran Manfaat praktis dalampembalajaran antara lain a. Bagi peneliti sebagai ajang praktek materi-materi maupun teori-teori yang selama ini peneliti peroleh di bangku kuliah. b. Bagi sekolah dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan prestasi siswa dalam memahami hukum bacaan Mad. c. Bagi guru dan siswa sebagai bahan evaluasi yang telah dilakukan guna memperbaiki kekurangan yang ada dalam proses belajar mengajar sehingga hasilnya dapat ditingkatkan. d. Pembuat kebijakan kurikulum dalam menyusun kurikulum yang lebih fungsional bagi kehidupan anak.
F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar “ Belajar adalah berubah “ dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar (Sardiman, 1992:23), Sedang Ngalim Purwanto (1990:85) mendefinisikan belajar adalah perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi . Sedang prestasi menurut Hamdani (2011:138). dalam bukunya strategi belajar,
adalah
hasil
yang
diperoleh
berupa
kesan-kesan
yang
mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya aktivitas belajar.. Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh individu dalam aktivitas belajar. 2. Metode Drill Metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi materi yang diajarkan. (Hamdani, 2011:237). Menurut Ismail ( 2008:21 ) metode drill adalah pemberi latihan kepada siswa agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode drill memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan berulang-ulang suatu keterampilan tertentu berdasarkan petunjuk dari guru.
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian tindakan kelas atau lebih populer disebut class room action research yaitu bentuk penelitian atau kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Tindakan bertujuan untuk meningkatkan atau menetapkan rasional dari tindakan dalam melaksanakan tugas dalam memperdalam pemahaman (Kemmis dalam Saminanto, 2010:2).
Dari yang dikemukakan Kemmis di atas dipahami bahwa kajian reflektif mengenai proses pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif. Disebut reflektif karena selalu ada tindakan yang dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Disebut kolaboratif karena dapat dilaksanakan dengan bantuan Adapun alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu rendahnya prestasi belajar siswa dapat dianalisa dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Pada akhir tindakan dilakukan refleksi tentang keberhasilan dan kegagalan tindakan terhadap pemecahan masalah.
Adapun alur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Kondisi awal
Perlakuan /tindakan
1. KBM berjalan monoton 2. Metode yang digunakan konvensional 3. Belum ditemukan strategi yang tepat
1. Penjelasan metode drill 2. Menggunakan metode drill 3. Meteripembelajaranhukum bacaan Mad
1. Evaluasi awal 2. Rendahnya kualitas PBM 3. Rendahnyahasil PBM
Simulasi penggunaan strategi dengan metode drill dengan audio vsual tajwid untuk pemhaman hukum bacaan Mad
Subjek Penelitian
Kondisi Akhir
1. Guru mampu menerapkan stategi pembelajaran dengan menggunakan metode drill
2. Peningkatanpemahaman hukum bacaan Mad
1. Kualitas KBM meningkat 2. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman hukum bacaan Mad
Gamnbar 1.1 Gambar Alur Penelitian
Siklus 1
Perencanaan refleksi
Pelaksanaan tindakan/ observasi
perencanaan
Siklus 2
refleksi
Pelaksanaan tindakan / observasi
perencanaan
Siklus 3
refleksi
Pelaksanaan tindakan.
Gambar 1.2 Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Kemmis dan Mc Taggart (1990:11)
2. Subjek Penelitian Subyek yang akan digunakan penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang yang berjumlah 42 siswa yang terdiri dari 24 putra 18 putri. 3. Waktu penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan peneliti lakukan selama dua bulan yaitu bulan Maret dan April tahun 2012 dengan jadwal sebagai berikut : a. Persiapan penelitian dan pembuatan proposal Minggu pertama bulan Mei tahun 2012. b. Pelaksanaan siklus pertama minggu kedua bulan Juni 2012. c. Pelaksanaan siklus kedua minggu ketiga bulan Juni 2012. d. Pelaksanaan siklus ketiga minggu pertama bulan Juli 2012. e. Pembuatan laporan minggu pertama Juli 2012. 4. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Secang Kabupaten Magelang yang terletak di jantung kota Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data peneliti tidak hanya menggunakan satu metode akan tetapi menggunakan beberapa metode, hal ini penulis maksudkan agar data yang terkumpul akan lebih valid. Adapun yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, metode dokumentasi, dan metode wawancara. Metode ini penulis gunakan
untuk memperoleh data mengenai keadaan sekolah, keadaan siswa, dan catatan kemajuan siswa. Sedang yang mengenai data tentang kemampuan siswa penulis gunakan adalah metode tes baik lisan maupun tertulis. 6. Teknik Analisis data Setelah data terkumpul perlu dianalisa, dalam menganalisa data penulis menggunakan dua teknik yaitu analisa data kuantitatif dan analisa data kualitatif,dengan rumus prosentase P= B_X 100 % N Keterangan P= Skor B.= Soal yang dikerjakan benar N= Jumlah soal (Purwanti,2008:221)
Tabel 1.1 Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa NO
Nilai
Ketuntasan
1
75 -
100
2
10 -
74
Tuntas Tidak Tuntas
H. Sistimatika Skripsi Skripsi ini disusun meliputi tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Muka Skripsi Bagian ini meliputi halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian tulisan, halaman nota pembimbing, halaman motto,
halaman persembahan, halaman abstraksi, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, dan daftar tabel. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian ini terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab antara lain ialah : BAB I. PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian BAB II.Kajian Pustaka , belajar, prestasi belajar, pengajaran pendidikan agama islam, metode drill BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN diskrpsi pelaksanaan siklus 1 , diskrpsi pelaksanaan siklus 2 , diskrpsi pelaksanaan siklus 3 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi tentang, Hasil Penelitian, dan Pembahasan BAB V. PENUTUP berisi simpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Al Qur’an adalah merupakan petunjuk dan sumberhukum yang utama dan pertama bagi umat islam, oleh karena itu mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an adalah suatu kewajiban bagi umat islam, sebagaimanan firman Allah SWT.dalam Al Qur’an surat attaubah ayat 122
×pxÿͬ!$sÛ öN åk÷]ÏiB 7ps%öÏù Èe@ ä. ` ÏB txÿtR Ÿw öqn=sù 4Zp©ù!$Ÿ2 šc
(#rãÏÿYuŠÏ9 tb qãZÏB÷sßJ ø9$# šc
%x. $tBur *
râ‘x‹ øts† óO ßg¯=yès9 öN ÍköŽs9Î)(#þqãèy_ u‘ #sŒÎ)óO ßgtBöqs% (#râ‘É‹ YãŠÏ9ur Ç` ƒÏe$!$#’Îû(#qßg¤)xÿtGuŠÏj9
Artinya “Tidak sepantasnya bagi orang orang yang mu’min itu pergi semua (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap tiap golongan diantara beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka dapat menjaga diri” (Q, S.9. 122) Juga sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori
ﻋﻦ ﻋﺜﻤﺎ ن ﺑﻦ ﻋﻔﺎ ن رﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﮫ ﻗﺎ ل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ (ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﺧﯿﺮﻛﻢ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻢ اﻟﻘﺮان و ﻋﻠﻤﮫ )رواه اﻟﺒﺨﺎرئ
Artinya : Dari Usman bin Affan ra berkata “ Rasullulloh SAW bersabda Orang terbaik diantara kamu adalah yang belajar Al Qur’an
dan mengajarkannya “ ( Makruf Ali, dalam
riyadussalikhin 1997:148)
A. Belajar 7. Pengertian “ Belajar adalah berubah” dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individu-individu yang belajar (Sardiman, 1992:23). Belajar juga merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap belajar, seperti perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi (Purwanta,1990:85). Untuk dapat disebut belajar maka perubahan harus relatif mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang, berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, ataupun bertahuntahun. Ini berarti kita harus mengesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi,
ketajaman perhatian, atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara. Tingkah laku yang mengalami perubahan belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik, maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. Jadi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. (Wijaya, 1994:13) Definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah kegiatan untuk mendapatkan perubahan yang diperoleh dari pengalaman yang berupa pengetahuan. Selanjutnya untuk mendapatkan pengetahuan sebagaimana yang disampaikan oleh para ahli adalah sebagai berikut : 8. Teori Belajar a. Teori belajar menurut ilmu jiwa Daya Menurut teori ini bahwa manusia memiliki daya-daya kejiwaan yang harus dilatih agar menjadi kuat. Belajar adalah melatih daya-daya agar berfungsi. Dari teori ini belajar hanya dengan menghafal (Arifin, 1991:37). b. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi Menurut teori ini bahwa keseluruhan itu terdiri atas penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dalam aliran ini terdapat dua macam teori belajar yang terkenal, yaitu:
1) Teori Conectionisme Teori I dikemukakan oleh Thorndike, mengatakan bahwa belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antar S (Stimulus) dengan R (respons) atau tanggapan dari stimulus (Nasution, 1995:37). Belajar adalah proses penerimaan rangsang berupa penyajian bahan-bahan pelajaran dalam berbagai bentuk dan isinya, kemudian anak didik memberikan gerak balas (respons) terhadap
rangsang
tersebut
dan
penghayatan
sampai
pada
pengembangan yang disebut oleh Bond gabungan antara S dan R. 1. Teori Conditioning Teori conditioning ini dikemukakan oleh Poulov dalam (Purwanta, 1997:91) yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya sarat. (Conditoning) yang kemudian menimbulkan reaksi (respons) untuk dijadikan seorang itu belajar haruslah memberikan syarat-syarat tertentu. Yang penting adalah kontinyu. Yang diutamakan dalam teori ini adalah belajar yang terjadi secara otomatis. c. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestal Belajar menurut Gestal dalam (Purwanta, 1997:101) bukan hanya sekedar merupakan proses asosiasi antar stimulus respons yang makin lama makin kuat, karena adanya latihan-latihan atau ulangan-ulangan. Belajar menurut Gestal terjadi karena adanya pengertian. Pengertian ini muncul apabila seseorang telah beberapa saat mencoba memahami
suatu masalah tiba-tiba muncul adanya kejelasan, terlihat oleh unsurunsur yang satu dengan lain, kemudian dipahami sangkut pautnya. Di atas telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh perubahan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dinamakan perubahan tersebut dapat dicapai atau dengan kata lain berhasil baik atau tidaknya belajar adalah tergantung kepada bermacammacam faktor antara lain adalah faktor individu, kematangan, kecerdasan, motivasi, dan latihan.
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi belajar ialah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011:137), sedang menurut Arikunta (2010: 4-5) prestasi belajar adalah merupakan hasil yang diperoleh akibat dari kegiatan belajar yang sangat kompleks. Keadaan yang sangat kompleks itu meliputi siswa, guru, dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar, sistim evaluasi, sarana penunjang, dan sistem administrasi. Dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi dalam bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga faktor tersebut diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen lainnya yang relevan. Hasil pengukuran tersebut diwujudkan dalam bentuk simbul,
angka, kalimat atau huruf. Umumnya prestasi belajar diwujudkan dalam bentuk nilai atau raport. Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh hasil dari kegiatan belajar saja, kualitas pembelajaran bukan satu-satunya penentu bagi hasil belajar atau prestasi belajar siswa, akan tetapi prestasi belajar yang mempengaruhi sangat kompleks. Keadaan itu dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu, input, output, transformasi, dan umpan balik. Input adalah siswa yang memasuki sekolah dinilai kemampuannya untuk mengetahui apakah mampu mengikuti pelajaran atau tidak. Output adalah sejauh mana siswa menyerap pelajaran yang telah diberikan setelah siswa mengikuti pelajaran. Tranformasi adalah mesin yang mengubah input menjadi output. Dalam dunia pendidikan transformasi ini adalah sekolah dan segala yang ada didalamnya. Umpan balik adalah segala informasi yang berkaitan dengan output maupun transformasi. Umpan balik berfungsi memperbaiki output dan transformasi (Suharsimi Arikunta, 2010:5). 2. Faktor yang Pengaruhi Prestasi Belajar Belajar sebagai proses atau aktifitas, ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu : 1. Faktor dari Dalam faktor dari dalam meliputi: 1) Kecerdasan atau intelegensi
Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan belajar yang disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi (Hamdani, 2011:139). Intelegensi berkaitan dengan potensi diri seseorang untuk berhasil. Dalam belajar semakin tinggi intelegensi seseorang, semakin besar potensi untuk berhasil. 2) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis meliputi 2 hal, yaitu: a) Kondisi Jasmani pada umumnya. Kondisi jasmani yang optimal akan lain hasilnya dibanding dengan kondisi yang kurang optimal, yang lelah dan lemah. (Suryabrata, 1987:14). b) Keadaan Fungsi Jasmani Tertentu Menurut Totok Santosa dalam bukunya Layanan Bimbingan Belajar di Sekolah Menengah bahwa Apabila penglihatan dan pendengaran terganggu maka hal ini dapat menghambat subjek belajar (Santosa,1988:8). c) Sikap Sikap adalah kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka atau tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Siswa harus memiliki sikap positif mampu menggerakkan siswa untuk belajar.
Sebaliknya, sikap negatif siswa membuatnya tidak mempunyai kemauan untuk belajar (Hamdani, 2011:140). d) Minat Minat
adalah
suatu
kecenderungan
untuk
selalu
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat berkaitan erat dengan perasaan terutama rasa senang siswa akan sesuatu. Pengaruh minat sangat besar terhadap pembelajaran. Jika siswa senang terhadap sesuatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati tanpa beban (Hamdani, 2011:140 ). Minat
memiliki pengaruh
besar
terhadap
belajar.
Pelajaran yang menarik minat siswa akan mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Apabila seseorang mempunyai minat yang besar terhadap sesuatu, maka akan terus berusaha untuk melakukan hingga yang diinginkan tercapai. e) Bakat Bakat adalah kemampuan potensi yang dimiliki seseorang untuk berhasil. Bakat berkaitan dengan kecakapan. Yaitu kesanggupan tertentu. Tumbuhnya keahlian tertentu pada siswa tergantung pada bakat yang dimiliki. Bakat mempengaruhi tinggi-rendahnya
prestasi
tertentu.(Syaodih,2003:102)
belajar
siswa
pada
bidang
2. Faktor dari Luar/ Faktor Ekstern Faktor ekstern yaitu faktor dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor itu antara lain adalah : 1) Faktor Sosial Faktor sosial yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau yang kehadiran orang lain di saat seseorang sedang belajar yang sering mengganggu aktivitas belajar.
2) Faktor Non Sosial Yang termasuk faktor ini adalah faktor lingkungan belajar baik dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna dan jenis mata pencaharian
penduduk,
perumahan
rakyat
dan
alat
tulis
(Brata,1987:18-19).
C.
Pengajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam a. Branata (1981:9) ” Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa datang (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993:6).
Sedangkan
menurut
Achmadi
“Segala
usaha
untuk
mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insan kamil sesuai dengan norma Islam” (Achmadi, 1987:10). Menurut Branata dalam (1981:9) “ Pendidikan adalah usaha
sengaja diadakan baik langsung maupun secara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan” b. Marimba (1989:19) “Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama”. Dari pendapat beberapa para ahli tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia dewasa atau memimpin dengan sadar terhadap potensi-potensi jasmani dan rohani untuk mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. 2. Pendidikan Agama Islam (PAI) 3. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran–ajaran Agama Islam, yaitu 1)
Departemen Agama RI berupa bimbingan dan asuhan terhadap
anak–anak agar nantinya setelah selesai dapat memahami, menghayati, mengamalkan ajaran Islam demi keselamatan hidup di dunia sampai akhirat (Departeman Agama RI, 1982:14). Pendidikan Agama Islam memfokuskan perbuatan tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika dan estetika. Di samping itu pendidikan tersebut menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia dalam peran profesinya dalam kehidupan di masyarakat dan alam semesta. 2 )Achmadi (Achmadi,1987:9)
Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan Islam itu merupakan proses bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak didik, sehingga akan tercapai atau terwujudnya suatu prilaku yang ideal, baik relevansinya pada anak didik kepada masyarakat sekitar dan alam semesta. 4. Tujuan Pendidikan Agama Islam 1) Jazuli (1997:3) Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertawa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. luhur” 2) Dirjen Pendidikan Dasar (1997:5) Tujuan Pendidikan Dasar merupakan penjabaran dari bunyi Undang-undang Nomor 2 Pasal 4 yaitu “ ... mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti 3) Zuhairini (1983:3) Tujuan Pendidikan Islam adalah membimbing agar manusia menjadi seorang muslim sejati, beriman, beramal shalih, dan berakhlak mulia berguna bagi masyarakat, agama, dan negara. Dari pendapatparaahli diatasdapat disimpulkan baha tujuan penddika Agama Islam adalah membimbing siswa agar menjadi
muslimyang sejati
beriman berakhlak mulia ,
bermasarakat,
berbangsa, dan bernegara yang baik. c.Landasan Dasar Pendidikan Agama Islam Yang dimaksud dengan landasan dasar pendidikan Agama Islam disini adalah pandangan yang mendasari seluruh aktifitas pendidikan baik dalam rangkapenyusunan teori.perencanaan,mau pun pelaksanaan pendidikan agama Islam.Landasan dasar pendidikan Agama Islam itu ada tiga yaitu: 1). Yuridis Hukum Dasar pendidikan Agama Islam yang berasal dari undang undang yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam Pendidikan Agama Islam,diantranya adalah : a). Dasar ideal dan Konstitusional Disebutkan dalam Undang undang No 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional Bab II pasal 2 : Pendidikn nasional berdasarkan pancasila dan undang undang dasar 1945 (Ditjen Dasar dan Menengah,1989:4) b) Disamping dasar Undang undang No 2 tahun 1989, juga disebutkan dalam peraturan pemerintah republik Indonesia Nomer 29 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan menengah pada Bab VII pasal 15 ayat 2 “ Isi kurikulum pendidikan wajib memuat bahan kajian mata pelajaran Pendidikan Agama,Pendidikan Panca
sila, diperjelas pada pasal 17 ayat 1 bahwa siswa mempunyai hak mendapat perlakuan yang sesuai dengan bakat,minat, dan kemampuan serta berhak memperoleh pendidikan agama yang dianutnya. 2), Dasar relegius Yang dimaksud dasar relegius adalah dasar yang bersumber dari Al Qur’an, antara lain yaitu Surat At Taubat ayat 122
öN åk÷]ÏiB 7ps%öÏù Èe@ ä. ` ÏB txÿtR Ÿw öqn=sù 4Zp©ù!$Ÿ2
(#rãÏÿYuŠÏ9 tb qãZÏB÷sßJ ø9$#šc
%x. $tBur *
óO ßg¯=yès9 öN ÍköŽs9Î) (#þqãèy_ u‘ #sŒÎ) óO ßgtBöqs% (#râ‘É‹ YãŠÏ9ur Ç` ƒÏe$!$# ’Îû (#qßg¤)xÿtGuŠÏj9 ×pxÿͬ!$sÛ ÇÊËËÈ šc
râ‘x‹ øts†
Artinya: “Tidak sepantasnya bagi orang orang yang mu’min itu pergi semua (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap tiap golongan diantara beberapa orang untuk memperdala pengetahuan mereka tentang agama dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembalin kepadanya supaya mereka dapat menjaga diri” (Q, S.9. 122)
Surat Ali Imron ayat 104
Ç` tã tb öqyg÷Ztƒur Å$ rã÷èpRùQ$Î/ tb rããBù'tƒur ÎŽösƒø:$# ’n<Î) tb qãã ô‰ tƒ ×p¨Bé& öN ä3 YÏiB ` ä3 tFø9ur ÇÊÉÍÈ šc Artinya
qßs Î=øÿßJ ø9$#ãN èd y7 Í´¯»s9'ré&ur 4Ìs3 YßJ ø9$#
: “Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang
mengajak pada kebaikan, menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat munkar, merekalah orang orang yang beruntung“ (Q,3. 104) 3. Ruang lingkup, Tema Sentral, dan Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam 3. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup dalam pelajaran Agama Islam secara garis besarnya adalah untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara lain : 1. Hubungan antara Allah SWT 2. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri 3. Hubungan manusia dengan sesama manusia 4. Hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungan (Dirjen Pendais,1997:12) Adapun materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi a) Keimanan b) Ibadah c) Al Qur’an
d) Akhlak e) Syari’ah f) Mu’amalah 4. Tema Sentral Agama Islam Sesuai dengan pedoman bahan ajar dan materi Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tahun (1991:25) bahwa untuk memberi arah yang jelas pada Pendidikan Agama Islam maka disebut Tema Sentral Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, meliputi, siswa mampu beribadah dengan baik dan benar, siswa mampu membaca Al Qur’an, siswa membiasakan akhlak mulia 5. Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam Sebagai tolok ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam seperti yang telah dirumuskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun (1991; 34) sebagai berikut : a) Siswa memiliki pengetahuan fungsional (dasar) tentang agamanya (1) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun Iman secara maksimal; (2) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang iman kepada Allah; (3) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang sepuluh malaikat; (4) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang iman kepada rasul; (5) Siswa memiliki dasar tentang iman kepada hari akhir; (6) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun Islam;
(7) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang cara membaca Al Qur’an; (8) Siswa memiliki pengetahuan dasar akhlak. b) Siswa meyakini kebenaran ajaran agamanya dan menghormati orang lain (1) Siswa beriman secara benar; (2) Siswa beribadah secara benar dan baik; (3) Siswa berakhlak mulia; (4) Siswa beramal shaleh; (5) Siswa menjadi warga negara yang baik. c) Siswa gairah beribadah (1) Siswa melakukan shalat wajib; (2) Siswa melaksanakan shalat secara berjamaah; (3) Siswa melaksanakan puasa romadhon. d) Siswa berbudi pekerti luhur (1) Siswa suka bertutur kata yang baik; (2) Siswa berbakti kepada ibu/bapak; (3) Siswa menghormati identitas kebangsaan dan negara Republik Indonesia yang meliputi Bendera, Lambang Negara, Lagu Kebangsaan Indonesia.
4. Ruang Lingkup dan Pencapaian Pendidikan Al Qur’an dan Pembelajaran Tajwid Bacaan Mad 1) Ruang lingkup materi pembelajaran Al Qur’an Pembelajaran
Al
Qur’an
tingkat
dasar
berbeda
dengan
pembelajaran di tingkat menengah. Pada tingkat dasar pembelajaran Al Qur’an terdiri dari dua tingkatan yaitu menghafal surat pendek dan membaca dan menyalin. Untuk selanjutnya baiklah di sini penulis sampaikan secara rinci: a) Mengenal huruf dan tanda baca; b) Membaca kalimat; c) Membaca Al Qur’an dengan tajwid; d) Menyalin huruf, ayat dan surat; e) Menghafal dengan teks dan tanpa teks. Dari materi tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi tiga pola umum yaitu : a) Pola umum kegiatan belajar menghafal Al Qur’an untuk surat pendek tanpa teks diberikan kelas 1, 2 dan 3 langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : (1) Guru membacakan surat yang harus dihafal secara keseluruhan dengan benar; (2) Guru membacakan murid menirukan; (3) Guru membacakan per ayat murid menirukan secara kelompok; (4) Murid secara kelompok berlatih;
(5) Murid secara klasikal ikut melafalkan; (6) Murid diberi pekerjaan rumah untuk memperlancar. b) Pola umum Kegiatan Belajar Mengajar Membaca Al Qur’an di kelas 4, 5, dan 6 dengan langkah-langkah sebagai berikut: f. Guru membacakan bahan pelajaran secara keseluruhan, murid secara klasikal menirukan; g.
Guru membacakan bahan pelajaran bagian–bagian murid menirukan;
h.
Guru membacakan bagian per bagian murid secara kelompok menirukan;
i. Murid yang dipandang mampu membacakan murid secara kelompok menirukan; j. Murid secara kelompok berlatih; k.
Masing-masing kelompok memperagakan;
l. Murid diberi tugas pekerjaan rumah untuk memperlancar bacaan. c) Pola umum belajar mengajar menyalin/menulis Al Qur’an Secara
umum
kegiatan
belajar
mengajar
menyalin/menulis
Al Qur’an sebagai berikut: (1) Latihan menyalin menulis huruf hijaiyah; (2) Latihan menyalin menulis kata dengan huruf lepas; (3) Latihan menulis menyalin dengan huruf sambung; (4) Latihan menyalin menulis kalimat. 2)Pencapaian pengajaran Al Qur’an tentang Bacaan Mad
Ruang lingkup ilmu tajwid adalah mencakup beberapa hukum bacaan, diantaranya adalah hukum bacaan nun sukun dan tanwin,hukum bacaan mim sukun, hukum bacaan qolqolah, hukum bacaan mim tasydid dan nun tasydid, hukum bacaan lam ta’rif, hukum bacaan ra’hukum bacaan idgom mutajanisain dan mutamasilain dan hukum bacaan mad.( Tim KKG PAI,199: 25),Adapun ruang lingkup bacaan mad adalah sebagai berikut : a) Pengertian Mad (Tim KKG PAI,1995:34) Mad menurut bahasa berarti panjang sedang menurut istilah ilmu tajwid Mad berarti memanjangkan bunyi huruf (bacaan) yang di dalamnya terdapat salah satu huruf mad.
Adapun huruf mad itu
ada tiga yaitu Alif, Lawu, Ya' b) Macam-macam Mad Bacaan mad pada garis besarnya terbagi menjadi dua macam yaitu : (1) Mad thobi’i Mad thobi’i disebut mad asli yaitu memanjangkan bacaan dengan panjang satu alif atau dua harakat. Dibaca Mad Thobi’i apabila ada : b. Huruf hijaiyah berharokat fatihah bertemu (diikuti) huruf alif; c. Huruf hijaiyah berharokat
kasroh bertemu (diikuti) huruf
wawu mati; d. Huruf hijaiyah berharokat kasroh bertemu (diikuti) huruf ya’ mati.
(2) Mad Far’i Far’i dalam bahasa Arab berarti cabang, yaitu cabang dari hukum mad yang asli yang disebabkan oleh : Hamzah, sukun, waqof tasydid dan sebagainya yang berfungsi membedakan panjang atau pendeknya bacaan. Adapun mad far’i itu ada tiga belas macam yaitu : (3) Mad Wajib Mutasil; Mad wajib mutasil adalah pemanjangan bacaan dengan panjang bacaan karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat atau satu kata, adapun panjang bacaan adalah: 1. Lima harokat wasol atau terus; 2. Enam harokat apabila waqof atau berhenti
.
4. Mad Jaiz Munfasil Mad Jaiz memanjangkan bacaan dengan panjang enam harokat. Dibaca mad jaiz munfasil karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah tidak dalam satu kalimat. 5. Mad ‘Arid Lissukun Mad ‘Arid pemanjangan bacaan karena adanya mad Thob’i bertemu dengan yang dimatikan karena waqof. Adapun panjang bacaan adalah enam harokat. 6. Mad Badal
Mad badal adalah pemanjangan bacaan dengan panjang bacaan dua harokat atau satu alif. Dibaca mad badal apabila ada mad thobi’i didahului oleh hamzah. 7. Mad Iwad Mad Iwad pemanjangan bacaan dua harokat karena harokat tanwin fathah di waqof, kecuali ta’ marbutoh karena bila diwaqofkan tetap menjadi ha’ mati. 8. Mad Lazim Mutsaqal Kalimi Mad Lazim Mutsaqal Kalimi adalah pemanjangan bacaan karena adanya huruf mad bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kalimat. Panjang bacaan adalah enam harokat atau tiga alif. 9. Mad lazim mukhalaf kalimi Mad lazim mukhalaf kalimi memanjangkan bacaan enam harokat atau tiga alif karena mad badal bertemu dengan huruf mati . 10. Mad Lazim harfi musyba’ Mad Lazim harfi musyba’ memanjangkan bacaan enam harokat atau tiga alif karena terdapat pada huruf permulaan surah-surah yang bertasydid. Adapun panjang bacaannya ialah enam harokat atau tiga alif. Cara membacanya sesuai dengan huruf asal masing-masing. 11. Mad Lazim Harfi Musyaba’ Mukhalaf
Mad Lazim Harfi Musyaba’ Mukhalaf pemanjangan bacaan yang terdapat pada permulaan surah yang tidak bertasydid, panjang bacaannya adalah dua harokat atau satu alif. 12. Mad Layin Mad Layin pemanjangan bacaan waqof pada huruf sebelumnya ada wawu mati atau ya’ mati, panjang bacaan adalah dua sampai enam harokat. Mad layin ada dua macam, yaitu : 1. Mad silah kosiroh Karena adanya ha’ berharokat domir bertemu selain hamzah. Panjang bacaan adalah dua kharokat. 2. Mad silah thowilah Yaitu enam harokat. Mad silah adanya ha’ berkharokat dhomir, panjangnya dua kharokat 13. Mad Farqu Mad Farqu memanjangkan bacaan enam kharokat atau tiga alif. Dibaca mad farqu apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf yang dimatikan.
14. Mad Tamkin
Mad Tamkin memanjangkan bacaan enam harokat atau tiga alif karena ada mad thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid.
D.
Metode Drill 1. Pengertian a. Djamarah (2007:242) Metode drill yaitu mengajar untuk menanamkan kebiasaankebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaankebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh
suatu
ketangkasan,
ketepatan,
kesempatan,
dan
keterampilan. a. Ismail (2008:21) Metode drill adalah latihan-latihan yang diberikan kepada siswa agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasi sepenuhnya oleh peserta didik. b. Hamdani (2011:273) Metode drill adalah metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki keteguhan atau keterampilan yang lebih tinggi dari pada hal-hal yang telah dipelajari. 2. Langkah-langkah penggunaan metode drill a. Persiapan 1) Menyediakan peralatan yang diperlukan
2) Menciptakan kondisi anak untuk belajar b. Pelaksanaan 1) Memberi pengertian atau penjelasan sebelum dimulai 2) Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan ( metode dril) c. Evaluasi atau tindak lanjut 1) Guru membuat kesimpulan dari latihan yang dilakukan 2) Guru bertanya kepada siswa dalam bentuk soal latihan (Djamarah, 2007:117). 3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill a. Kelebihan Metode Drill 1) Untuk
memperoleh
kecakapan
motorik,
seperti
menghafal
huruf, kata-kata atau kalimat; 2) Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan dan pembagian; 3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan; 4) Pembentukan
kebiasaan-kebiasaan
yang
dilakukan
dalam
menambah ketepatan serta pelaksanaan; 5) Pemanfaatan
kebiasaan-kebiasaan
yang
tidak
memerlukan
konsentrasi dalam pelaksanaannya; 6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang komplek, rumit menjadi lebih otomatis.
b. Kelemahan Metode Drill 1) Menghambat bakat inisiatif siswa; 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. 3) Kadang-kadang latihan yang diadakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan; 4) Membuat kebiasaan yang kaku karena bersifat otomatis; 5) Dapat menimbulkan verbalisme ( Djamarah, 2007:108-109).
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
B.
Siklus I Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (70 menit) dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.25 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum bacaan mad wajib mutasil dan jaiz munfasil dan dilaksanakan dengan menggunakan metode drill. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi permasalahan Permasalahan yang peneliti temukan setelah peneliti melaksanakan siklus prasiklus yaitu rendahnya prestasi belajar terutama dalam materi hukum bacaan mad. Sebagai solusi yang peneliti yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill dalam pembelajran materi hukum mad wajib mutasil dan jaiz mufasil 3. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus I adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran. 4. Mempersiapkan sarana pembelajaran Guna mendukung lancarnya pembelajaran, langkah selanjudnya yaitu mepersiapkansarana prasarana yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa
5. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Ibu Mafiah, S.Ag untuk menjadi asesmen (Penilai) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu : a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan, mad wajib muttasil, dan Mad Jaiz munfasil dengan menggunakan metode drill Dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Guru memberi soal latihan. Contoh bacaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil Tabel 3.1 Contoh Bacaan mad Wajib Muttasil dan Jaiz Munfasil NO
1
LAFAL/POTONGAN AYAT
HUKUM BACAAN
xß G÷ÿxø9#$ur !« #$ãÁó Rt äu$!_y #Œs)Î Mad Wajib
Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata
ÇÍÈ $«\ƒÿÍ£D $«\‹ÿZÏdy nçq=è3ä ùs Mad wajib
Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata
muttasil
2
SEBAB
Muttasil
NO
HUKUM BACAAN
LAFAL/POTONGAN AYAT
SEBAB
` ÏiB “ W‰ èd 4’n?tã y7 Í´¯»s9'ré& 3
öN ÎgÎn/§‘
Mad wajib Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata Muttasil
߉ ç6ôã r&!$tB tb r߉ Î7»tã óO çFRr&Iw ur Mad
jaiz Madthobii bertemu hamzah dlm satu kata munfasil
4
bertemu jaiz Madthobii hamzah tidak dlm satu munfasil kata
s's#‹Å™ uqø9$#Ïmø‹s9Î)(#þqäótGö/$#ur Mad
5
ÇÍÈ 5O ƒÈqø)s? Ç` |¡ ôm r&ôþ’Îû Mad
bertemu jaiz Madthobii hamzah tidak dlm satu munfasil kata
6
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi berupa menyimpukan pembelajaran dan mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. 3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk memgamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman yaitu Ibu Mafiyah, SAg. 4. Refleksi
Menilai pelaksanaan siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Baca Tulis AQur’an dengan materi hukum bacaan mad dengan menggunakan metode drill. Hasil dari refleksi untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus II. Agar indikator yang ditetapkan dapat tercapai.
B. Siklus II Siklus II penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (70 menit), dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.25 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum mad arit lisukun, mad badal dan mad iwad dilaksanakan dengan menggunakan metode drill yang di sempurnakan. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan 5. Identifikasi Permasalahan Permasalahan
yang
peneliti
temukan
setelah
peneliti
melaksanakan siklus II yaitu belum tercapainya kreteria ketuntasan minimal yaitu rata rata 70 terutama dalam materi hukum bacaan mad. Sebagai solusi yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill yang telah disempurnakan dalam pembelajaran materi hukum bacaan mad.Mad arid lisukun, mad badal, mad iwad. 6. Membuat RPP
Langkah selanjutnya dalam siklus II adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran.
7. Mempersiapkan sarana pembelajaran Guna mendukung lancarnya pembelajaran,langkah selaqnjutnya adalah mempersiapkan sarana prasarana yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa. d. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen Penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Ibu Mafiah, S.Ag untk menjadi asesmen ( Penilai ) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu 6. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan do'a bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan mad arid lissukud, Mad Badal, dan mad iwad dengan menggunakan metode drill.yang telah disempurnakan dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Guru memberi soal latihan.
Tabel 3.2 Contoh Bacaan Mad Arid lissukun N0
1
2
3
LAFAL/POTONGAN AYAT
BACAAN
SEBAB
¨Ä $Y¨9#$>bÉ t/Î Œèqã &r@ö %è Mad
arid Mad thobii yag diikuti huruf lisukun yang disukunkan
È@ ‹Ïÿø9$#É= »ptõ¾ r'Î/ Mad
arid Mad thobii yag diikuti huruf lisukun yang disukunkan Mad arid Mad thobii yag diikuti huruf lisukun yang disukunkan
Ï^ qèZ÷6yJ ø9$#ĸ #txÿø9$Ÿ2
Tabel 3.3 Contoh Bacaan mad Badal N0
LAFAL/POTONGAN AYAT
HUKUM BACAAN
SEBAB
1
|= »tGÅ3 ø9$#(#qè?ré& Mad Badal
Hamzah bertemu huruf Mad
2
t Ío4qx.¨“9$#Ïä!$tGƒÎ)ur Ío4qn=¢Á 9$ÏQ $s%Î)ur Mad Badal
Hamzah bertemu huruf Mad
3
«! $Î/ $¨YtB#uä ö@ è% Mad Badal
Hamzah bertemu huruf Mad
Tabel 3.4 Contoh Bacaan Mad Iwad N0 1
LAFAL/POTONGAN AYAT
HUKUM BACAAN
ÇÊÈ $\Û ÷6|Ê ÏM »tƒÏ‰ »yèø9$#ur Mad iwad
SEBAB Akhir kalimat berupa fatah tanwin dan alif
2
ÇÌÈ #Ós\RW{ $#ur tx.©%!$#t, n=y{ $tBur
Mad iwad
Akhir kalimat berupa fatah dan alif layinah
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan
refleksi
berupa
menyimpulkan
pembelajaran
dan
mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes lesan. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. 3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk mengamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi hukum bacaan mad arid lissukud, mad badal, dan mad iwad, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Mafiyah, S.Ag. 4. Refleksi Menilai pelaksanaan siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi hukum mad mad arid lissukud dan mad iwad dengan menggunakan metode drill. Hasil dari refleksi untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus III.
C. Siklus III Siklus III penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (70 menit), dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.25 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum mad lin,
mad silah qosiroh,
mad silah
thowilah dilaksanakan dengan menggunakan metode drill.yang telah disempurnakan Tahapan-tahapannya meliputi : 15. Perencanaan 1. Identifikasi permasalahan Permasalahan yang peneliti temukan setelah peneliti melaksanakan siklus II yaitu masih terdapat siswa
yang belum memcapai kreteria
ketuntas san minimal terutama dalam materi hukum bacaan mad arid lissukud,mad badal, dan mad iwad. Sebagai solusi yang peneliti ambil adalah
penggunaan
metode
drill
yang
disempurnakan
dalam
pembelajaran materi hukum bacaan , mad lin, mad silah qosiroh. dan Mad silah thowilah. 2. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus III adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran. 3. Mempersiapkan sarana pembelajaran Guna mendukung lancarnya pembelajaran, lankah selanjutnya yaitu mempersiapkan sarana prasaran yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa
4. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Ibu Mafiah, S.Ag untuk menjadi asesmen (Penilai) untuk mengukur hasil belajar. 16. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan mad lin, mad silah qosiroh, dan mad silah thowilahdengan menggunakan metode drill. Dan siswa diberi waktu untuk bertanya . Guru memberi soal latihanan Tabel 3.5 Contoh Bacaan Mad silah Qosiroh dan Mad silah thpwilah N0 1
2
LAFAL/POTONGAN AYAT
HUKUM BACAAN
tb qßJ n=÷ès? öqs9žx x. Mad lin ÇÊÈ C· ÷ƒtè% É# »n=ƒ\}
Mad lin
SEBAB Fathah sukun
bertemu
wawu
Fathah bertemu ya’ sukun
#·qàÿà2
¼ã&©! ` ä3 tƒ öN s9ur
3
ÇÍÈ 7‰ ym r&
Mad qosiroh
silah Ha’Dhomir fathah
didahului
¼çnt$s#÷{ r&ÿ¼ã&s!$tB ܨb r& Mad
silah Ha’ Dhomir didahului thowilah hamzah wasol
4 .
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi berupa menyimpukan pembelajaran dan mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. 17. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk memgamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi hukum bacaan mad arid lisukun,mad badal dan mad iwad, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Mafiyah, S.Ag. 18. Refleksi Hasil
refleksi
kegiatan
pembelajaran
menunjukkan
adanya
peningkatan prestasi belajar siswa. Situasi siswa menjadi kondusif. Semua siswa mengerjakan tugas dengan baik, penelitian dihentikan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Dalam proses perencanaan peneliti menentukan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan mad, selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran (RP) tentang hukum bacaan mad, wajib mutasil, mad jaiz munfasil, selanjutnya membuat alat peraga, yaitu schema/bagan hukum bacaan mad berikut contoh -contohnya pada kertas karton dengan warna yang berbeda beda, menentukan kriteria yang harus dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran sebagai tolok ukur keberhasilan yaitu siswa dapat membaca dengan benar (dengan bobot nilai 30), dapat membaca dengan fasih (dengan bobot nilai 50 dan dapat membaca dengan lancar (dengan bobot nilai 20). Membuat soal sebagai latihan, membuat lembar kerja siswa siklus I, kemudian meminta guru lain untuk menolong mengamati. Mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan membentuk kelompok kecil . Selanjutnya pada soal yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode drill dengan alat peraga skema hukum bacaan mad dan tulisan pada karton yang berwarna-warni dengan tulisan Al-Qur’an yang
mengandung bacaan mad dan sebagai metode
primer adalah metode drill. Kemudian guru memberikan materi yaitu hukum bacaan mad lengkap dengan tanda bacanya. Pada mulanya guru menyampaikan secara kelasikal, kemudian siswa dikelompokkan sesuai dengan jumlah anak. Guru membimbing siswa dalam kelompok dan menunjuk anak yang di atas kemampuan rata-rata untuk mendemonstrasikan bacaan dan sekaligus memimpin diskusi dalam kelompok. Perwakilan dari masing – masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi, dan siswa lain dalam kelompok menanggapi presentasi wakil dari masing-masing kelompok. Pada proses selanjutnya peneliti bekerja sama dengan pengamat lain membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas.. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dan memberikan penilaian melalui tes lesan. Materi Penilaian meliputi materi tentang mad wajib mutasil dan jaiz munfasil 1. Mad Wajib Mutasil
ßx ÷Gxÿø9$#ur «! $#ãóÁ tR uä!$y_ #sŒÎ)
a.
$\«ÿƒÍ£D $\«ÿ‹ÏZyd çnqè=ä3 sù $T¡ øÿtR çm÷ZÏiB &äóÓx« ` tã öN ä3 s9tû÷ùÏÛ b Î*sù (4
b.
c.
ÇÎÈ šc
qßs Î=øÿßJ ø9$#ãN èd y7 Í´¯»s9'ré&ur (öN ÎgÎn/§‘ ` ÏiB “ W‰ èd 4’n?tã y7 Í´¯»s9'ré&
2. Mad Jaiz Munfasil
ÇÎÈ ß‰ ç6ôã r&!$tB tb r߉ Î7»tã óO çFRr&Iw ur
a.
b.
s's#‹Å™ uqø9$#Ïmø‹s9Î)(#þqäótGö/$#ur ©! $#(#qà)®?$#(#qãZtB#uä šú
ïÏ%©!$#$yg•ƒr'¯»tƒ
ÇÍÈ 5O ƒÈqø)s? Ç` |¡ ôm r&þ’Îûz` »|¡ SM} $#$uZø)n=y{ ô‰ s)s9
c.
Tabel 4.1 Hasil Test Siklus I NO
NAMA ANAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TYO FERIYANTA YULI ISANTI RAMADHAN BAGUS ADI MUSTAFA ANTON PAMUNGKAS YUNI SETYANI NANANG KURNIAWAN PANJI ISLAWAN FAUZI YUSUF HAMAM SETIYAWAN PETI AWAN AL JEFRI YUSINTA FERNANTI TYAS ADITYA WIBAWA ACHEYAR SETYA AULIATRINOVINTA AULIACAHYANINGRUM AYU SALSABILA ALDI SULISTIYANTA ARIF BIGARTA BAYU HELDIANTA DEWI KURNIANINGRUM FAUZAR DWILESTARI FINA AYUN HANIF HIDAYAH
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
BACAAN BENR FSH LCR 30 50 20
NILAI
TUNTAS TIDAK YA
30 20 30 10 20 10 30 10 20 10 20 20
30 40 40 30 40 40 50 30 40 30 40 40
20 20 10 20 20 10 20 20 20 20 20 20
80 80 80 60 80 60 100 60 80 60 80 80
V V V
30 20 30 20 10 20 20 30 20
30 30 30 40 30 30 40 50 40
20 10 20 20 20 10 20 20 20
80 60 80 80 60 60 80 100 80
V
20 20 20
40 30 40
20 10 20
80 60 80
V
V V V V V V V V V
V V V V V V V V
V V
NO
NAMA ANAK
BENR 30
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
HIKMAH ROHIMATUL C ILHAMNUR SALSALA INDRI NURMALA M. NABILSALSALA MALIA MAULIA M ALDIAWAN NADHIL NUR ARIF NOVIAUSWATUN H USMAN RIDHO RIZKI RIDHA MAFADA RONA OKTA KIRANA STYA WAHYU FANAI FATIA KHAIRUL RASYIDA ZIDAN DWI KARYA SENDY DIVA PRATAMA ATTILA BAGUS BUDI ERI FARULINI JUMLAH
30 10 20 20 10 20 20 20 30 20 20 30 20 20 30 30 20 20
RATARATA PRESENTASE
BACAAN FSH LCR 50 20
50 30 40 40 30 40 40 40 50 40 40 30 40 40 40 40 40 40
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 10 10 20 20
NILAI
TUNTAS TIDAK YA
100 60 80 80 60 80 80 80 100 80 80 80 80 80 80 80 80 80 2880
V
68,6
32
V V V V V V V V V V V V V V V V V 32
76, %
10
10 24%
Keterangan: BNR : Benar FSH : Fasih
Setelah peneliti bersama teman sejawat ( Siti Mafiah.S.Ag) sebagai pengamat dan penilai mengadakan pengamatan dalam kelas, selanjutnya dilaksanakan refleksi terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam kelompok, ternyata ada kelompok yang dalam diskusi kurang kondusif, scara keseluruhan ada 12 siswa yang tidak mau bertanya, 12 siswa yang tidak mau menjawab dan ada 25 siswa yang kurang bisa kerjasama dalam
kelompok, dan 8 siswa yang tidak mau membaca. Hal ini dikarenakan kurang terbiasa antara laki laki dan perempuan dalam satu kelompok, juga masih ada yang kurang berani mengemukakan pendapat, dan ada pula yang ingin mendominasi jalannya diskusi sehingga kurang hidup dalam diskusinya. Dalam mengucapkan panjang pendeknya bacaan juga masih ada yang kurang pas. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I selanjutnya langkah yang di tempuh
pada
siklus
II
adalah
mengintensifkan
pembelajaran,
membimbing siswa tanpa putus asa dan memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, dengan baik dan saran dan petunjuk guru serta mengerjakan tugas yang diberikan. Tabel 4.2 Presentasi hasil belajar siklusI
Jumlah Presentase
Tuntas
TidakTuntas
32
10
76 %
24 %
2. Hasil Penelitian Siklus II Pada proses perencanaan peneliti menentukan materi yang akan di sampaikan pada siklus II hukum bacaan mad arid lisukun, mad badal, dan mad iwad. Guru membuat Rencana Pembelajaran yang ada hubungannya dengan materi pembelajaran dan merancang membuat alat peraga yaitu sechama hukum bacaan mad dan membuat alat peraga sekaligus sebagai media
pembelajaran, tulisan Al Qur’an yang memuat hukum bacaan mad arid lisukun, mad badal, dan mad iwad. Merancang dan membuat soal-soal latihan untuk dikerjakan dalam bentuk lembar kerja siswa ( L K S ) dan soal-soal latihan serta menentukan tolok ukur keberhasilan yaitu siswa dapat membaca dengan benar nilai 30 dapat
membaca dengan fasih bobot
nilainya adalah 50 dan membaca dengan lancar bobot nilainya adalah 20. Agar anak lebih kondusif, maka guru selalu memperingatkan kepada siswa untuk lebih serius dalam melaksanakan siklus II. Menentukan jadwal dilaksanakannya siklus II, yaitu Minggu ke dua bulan maret 2012. Pada saat yang telah ditentukan guru melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga schema bacaan mad badal, mad iwad, mad lazim musaqol kilmi, dan mad mukhafaf kilmi dan kertas karton yang bertulisan ayat Al Qur’an yang mengandung bacaan mad badal, mad iwad, mad lazim musaqol kalimi mad lazim mukhfaf kalimi dan dalam penyampaiannya menggunakan metode driil. Metode drill. guru memberikan beberapa contoh penyelesaian lembar
kerja.
Pembelajaran
disampaikan
secara
kelasikal
seperti
penyampaian pada siklus I. Setelah selesai siswa diberi penjelas kemudian diadakan penilaiandengan menggunakan tes lesandenganmateri seagai berikut ; 1. Mad arid lissukun a.
ÇÊÈ Ä¨ $¨Y9$#Éb> tÎ/ èŒqãã r&ö@ è%
b.
c.
ÇÊÈ È@ ‹Ïÿø9$#É= »ptõ¾ r'Î/ y7 •/u‘ Ÿ@ yèsù y# ø‹x. ts?óO s9r& ÇÍÈ Ï^ qèZ÷6yJ ø9$#ĸ #txÿø9$Ÿ2
⨠$¨Y9$#ãb qä3 tƒ tPöqtƒ
2. Mad Badal a.
ãP$u‹Å_Á 9$#ãN à6 ø‹n=tæ |= ÏGä. (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#$yg•ƒr'¯»tƒ
b.
ÇÍÌÈ tûüÏèÏ.º§9$#yì tB (#qãèx.ö‘$#ur no4qx.¨“9$#(#qè?#uäur no4qn=¢Á 9$#(#qßJ ŠÏ%r&ur
c.
zN ŠÏd ºtö/Î)#’n?tã tA Ì“Ré&!$tBur $uZøŠn=tã tA Ì“Ré&!$tBur «! $Î/ $¨YtB#uä ö@ è%
3. Mad iwad a. b.
$VJ ŠÅ3 ym $¸J ŠÎ=tã dibaca ®
$EJ ŠÅ3 ym $¸J ŠÎ=tã
$\èø)tR ¾ÏmÎ/sb örOr'sù dibaca ® $sèø)tR ¾ÏmÎ/ tb örOr'sù
Tabel 4.3 Hasil Test Siklus II BACAAN FSH LCR 50 20
NILAI
TUNTAS YA TIDAK
20 20 10 20 20 20 20 20 20 20 20 20
80 80 80 80 80 80 100 80 80 80 80 80
V V V V V V V V V V V V
30 30 30 40 30 40 40 50 40
10 10 20 20 20 20 20 20 20
80 80 80 80 60 80 80 100 80
V V V V
40 30 40 50 40 40 40 30 40
20 10 20 20 20 20 20 20 20
80 60 80 100 20 80 80 60 80
V
NO
NAMA ANAK
BENR 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TYO FERIYANTA YULI ISANTI RAMADHAN BAGUS ADI MUSTAFA ANTON PAMUNGKAS YUNI SETYANI NANANG KURNIAWAN PANJI ISLAWAN FAUZI YUSUF HAMAM SETIYAWAN PETI AWAN AL JEFRI YUSINTA FERNANTI TYAS ADITYA WIBAWA ACHEYAR SETYA AULIATRINOVINTA AULIACAHYANINGRUM AYU SALSABILA ALDI SULISTIYANTA ARIF BIGARTA BAYU HELDIANTA DEWI KURNIANINGRUM FAUZAR DWILESTARI FINA AYUN HANIF HIDAYAH HIKMAH ROHIMATUL C ILHAMNUR SALSALA INDRI NURMALA M. NABILSALSALA MALIA MAULIA M ALDIAWAN
30 20 30 20 20 20 30 20 20 20 20 20
30 40 40 40 40 40 50 40 40 40 40 40
20 20 30 20 10 20 20 30 20 20 20 20 30 20 20 20 10 20
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
V V V V V
V V V V V V V V
NO
NAMA ANAK
BENR 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
NADHIL NUR ARIF NOVIAUSWATUN H USMAN RIDHO RIZKI RIDHA MAFADA RONA OKTA KIRANA STYA WAHYU FANAI FATIA KHAIRUL RASYIDA ZIDAN DWI KARYA SENDY DIVA PRATAMA ATTILA BAGUS BUDI ERI FARULINI JUMLAH
20 20 30 20 20 30 20 20 30 30 20 20
RATARATA
PRESENTASE
BACAAN FSH LCR 50 20
40 40 50 40 40 30 40 40 40 40 40 40
20 20 20 20 20 20 20 20 10 10 20 20
NILAI
TUNTAS YA TIDAK
80 80 100 80 80 80 80 80 80 80 80 80 3360
V V V V V V V V V V V V 39
80
3 3
93 %
7%
Keterangan: BNR : Benar FSH : Fasih LCR : Lancar
Setelah peneliti mengadakan pengamatan selanjutnya refleksi seluruh pelaksanaan siklus II. Seluruh siswa dalam kelompok telah melaksanakan tugas masing-masing anak telah membawa Al Qur’an, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar berjalan tertib dan lancar sesuai dengan yang direncanakan namun demikian masih ada siswa yang pasif dalam diskusi maupun dalam mengerjakan soal, hal ini dapat diatasi dengan memberi motivasi dan arahan secara intensif karena materi termasuk sulit siswa membedakan mad badal
dan mad jaiz munfasil. hal ini dapat diatasi dengan mengulang-ulang dan bimbingan guru serta siswa diberi pekerjaan rumah. Kerja sama siswa dalam kelompok cukup baik sudah tidak ada yang ingin mendominasi siswa sudah timbul keberanian untuk mengeluarkan pendapat dan untuk menjawab, tutor sebaya pun mulai kelihatan aktif membimbing teman yang kurang menguasai. Pekerjaan siswa belum rapi rata-rata masih banyak coretan. Untuk memantapkan penguasaan materi anak diberi pekerjaan rumah yaitu mencari bacaan , mad wajib munfasil, mad jaiz mutasil, mad arif lisukun, mad badal, mad iwad. Tabel 4.4 Hasil Siklus I dan II SIKLUS I
SIKLUS II
Tuntas
TidakTuntas
Tuntas
JUMLAH
32
10
39
3
PRESEN
76%
24%
93%
7%
RATA RATA
68,6
Tidak Tuntas
80
3. Hasil Penelitian Siklus III Pada proses perencanaan peneliti menetapkan materi pada siklus III yaitu hukum bacaan mad lin, madsilah qosiroh, dan mad silah thowilah, selanjutnya guru membuat Rencana Pembelajaran ( RP ) yang berkaitan dengan materi yang telah ditetapkan dan merancang pembelajaran dengan menggunakan metode dril , serta membuat alat peraga dan sekaligus sebagai media pembelajaran disamping Al Qur’an, yaitu scehama hukum bacaan mad yang meliputi mad lin, madsilah qosiroh, dan mad silah thowilah. Dan
pembuat soal-soal latihan dalam bentuk lembar kerja siswa ( L K S ) dan juga soal-soal latihan dan soal test akhir penelitian serta menentukan tolok ukur keberhasilan siswa yaitu yaitu dengan tes lesan dengan materi sebagai berikut. 1.Mad lin
ÇÎÈ ÈûüÉ)u‹ø9$#zN ù=Ïæ tb qßJ n=÷ès? öqs9žx x.
a.
ÇÊÈ C· ÷ƒtè% É# »n=ƒ\}
b.
2. Mad silah qosiroh
ÇÍÈ 7‰ ym r·qàÿà2
a.
¼ã&©!` ä3 tƒ öN s9ur
4. Mad silah thowilah
ÇÌÈ ¼çnt$s#÷{ r&ÿ¼ã&s!$tB ¨b r&Ü= |¡ øts†
a.
Tabel 4.5 Hasil Test Siklus III BACAAN
NILAI
NO
NAMA ANAK
BENAR 30
FASIH 50
LAN CAR 20
1 2 3 4 5 6
TYO FERIYANTA
30 20 30 20 20 20
30 40 40 40 40 40
20 20 10 20 20 20
YULI ISANTI RAMADHAN BAGUS ADI MUSTAFA ANTON PAMUNGKAS YUNI SETYANI
TUNTAS YA
80 80 80 80 80 80
V V V V V V
TIDAK
BACAAN
NILAI
NO
NAMA ANAK
BENAR 30
FASIH 50
LAN CAR 20
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
NANANG KURNIAWAN
30 30 20 20 20 20 20 20 30 20 20 20 20 30 20 20 20 20 30 20 20 20 30 20 20 20 30 20 20 30 30 30 30 30 20 20
50 50 40 40 40 40 40 40 30 40 40 40 40 50 40 40 40 40 50 40 40 40 50 40 40 40 50 40 40 50 50 50 50 40 40 40
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 10 20 20
PANJI ISLAWAN FAUZI YUSUF HAMAM SETIYAWAN PETI AWAN AL JEFRI YUSINTA FERNANTI TYAS ADITYA WIBAWA ACHEYAR SETYA AULIATRINOVINTA AULIACAHYANINGRUM AYU SALSABILA ALDI SULISTIYANTA ARIF BIGARTA BAYU HELDIANTA DEWI KURNIANINGRUM FAUZAR DWILESTARI FINA AYU N HANIF HIDAYAH HIKMAH ROHIMATUL C ILHAMNUR SALSALA INDRI NURMALA M. NABILSALSALA MALIA MAULIA M ALDIAWAN NADHIL NUR ARIF NOVIA USWATUN HASANH USMAN RIDHO RIZKI RIDHA MAFADA RONA OKTA KIRANA STYA WAHYU FANAI FATIA KHAIRUL RASYIDA ZIDAN DWI KARYA SENDY DIVA PRATAMA ATTILA BAGUS BUDI ERI FARULINI
TUNTAS YA
100 100 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 100 80 80 80 80 100 80 80 80 100 80 80 80 100 80 80 100 100 100 100 80 80 80
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
TIDAK
BACAAN NO
NAMA ANAK
BENAR 30
NILAI
FASIH 50
LAN CAR 20
JUMLAH
TUNTAS YA
3560 42 85 10 0%
RATARATA PRESENTASE
TIDAK
0 0
Tabel 4.6 Hasil Siklus I , II, dan III SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
NO
TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK
JUMLAH
32
PRESEN
76%
RATA
10 24% 68,6
39
3
93%
7% 80
42
0
100% 85
RATA . Semua siswa telah melaksanakan tugas masing-masing, sehingga pada pelaksanaan demonstrasi kelompok dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Dalam kelompok maupun dalam mengerjakan tugas, di dalam mengerjakan soal-soal latihan (LKS). Kerja sama antar siswa dalam kelompok baik, saling membantu dalam melaksanakan tugas dari guru. Adapun hasil belajar siswa dalam siklus III baik, dengan ketuntasan 100 % individu.
B. Pembahasan Pembahasan ini lebih banyak berdasarkan pada pengamatan dan refleksi pada setiap siklus. Berdasarkan hasil refleksi didapatkan antara lain
terdapat siswa yang tidak membawa Al Qur’an, sehingga dalam kelompoknya terganggu dan terhambat. Juga terdapat siswa yang canggung hal ini disebabkan karena kurang terbiasa dalam satu kelompok terdiri laki-laki dan perempuan, Juga terdapat anak yang pasif dalam berdiskusi, tetapi ada pula yang over aktif sehingga mendominasi jalannya diskusi bahkan sampai menyeberang kelompok lain. Hal ini bisa diatasi dengan bimbingan guru secara intensif. Masih terdapat siswa yang sulit membedakan antara mad wajib mutasil dan mad wajib munfasil dan juga dalam mengucapkan pendek panjangnya bacaan, dalam mengerjakan siswa masih ada yang tidak mencantumkan sebab dibaca mad, lembar kerja siswa masih banyak coretcoretan sehingga kurang rapi. Permasalahan yang dijumpai pada siklus I akan diatasi pada pelaksanaan siklus II dan siklus III. Pada pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik hasilnya pun ada meningkat, kecanggungan siswa dalam kelompok sudah berkurang siswa mulai terbiasa dengan kerja kelompok , siswa yang over aktif juga sudah tidak ada, siswa yang tidak berani bertanya dan mengeluarkan pendapat sudah mulai tumbuh, untuk menjadi relawan dalam membaca pada tiap kelompok sudah banyak yang menunjukkan jari untuk mewakili kelompoknya, tutor sebaya sudah mulai berjalan walaupun disana-sini masih sedikit ada kekurangan. Kesalahan pada pekerjaan siswa yang sering terjadi pada siklus I sudah berkurang yaitu dalam melafalkan sebab dibaca mad, baik mad wajib
mutasil maupun mad jaiz munfasil. Semua siswa pada
siklus II sudah
melaksanakan tugas dari guru seperti untuk membawa Al Qur’an dan mengerjakan pekerjaan rumah sehingga pelajaran menjadi lebih kondusif bila dibanding degan siklus I. Pelaksanaan siklus III berjalan lebih baik, siswa telah terkondisi dengan baik, dalam pengucapan bacaan pendek dan panjang juga sudah dapat membedakannya. Dalam melaksa siswnakantugas sudah berani membaca, kecanggungan pun juga sudah tidak tampak, siswa juga sudah menyebutkan sebab dibaca mad wajib mutasil , maupun mad jaiz munfasil. Pekerjaan siswa juga sudah tampak rapi coretan-coretan pada kertas pekerjaannya juga sudah tidak tampak lagi. Tabel 4.7 Hasil belajar siklus I, II dan III
SIKLUS I
NO
SIKLUS II
SIKLUS III
TUNTAS
TT
T
TT
T
TT
JMLAH
32
10
39
3
42
0
PRESENTASI
76 %
24%
93 %
7%
100 %
0%
RATA RATA
68,60
80
85
Keterangan T
= Tuntas
TT = Tidak Tuntas Dari analisa data di atas bahwa ketuntasan belajar pada siklus I 76 % dengan perolehan nilai rat-rara68,60, pada siklus II terjadi peningkatan yaitu
93% dengan perolehan nilai rata-rata 80,dan siklus III 100% dengan nilai rata 85 Kenaikan ini dipertahankan pada pembelajaran siklus III yaitu dengan perolehan ketuntasan 100% dan rata-rata nilai 85. Ini berarti bahwa pembelajaran dengan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran membaca Al Qur’an dalam pemahaman hukum bacaan mad dan pengaplikasiannya, hal ini diperkuat dengan hasil tes akhir yaitu ‘ dengan ketuntasan 100% dan rata-rata nilai 85. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu “Jika metode drill digunakandenganbaik pada mata pelajara Baca Tulis Al qur’an maka prestasi siswa kelas V SD. Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2012 dapat meningkat “dapat di terima
BAB V P E N U TU P
A. Kesimpulan Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
“Metode
Drill
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an materi hukum bacaan mad”. Kesimpulan ini diambil berdasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar pada setiap siklus. Hasil penelitian diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I dengan nilai rata rata 68,60 (sebesar76 % ) kesiklus II dengan nilai rata rata 80 (sebesar 93 %), siklus III nilai rata 85 (sebesar100%) dengan demikian terjadi peningkatan dari Siklus I ke Siklus II sebesar adalah 17 % (93% -76 %). sedang peningkatan dari siklus II ke siklus III adalah 7 % ( 100 % - 93 % ).
B. Saran Peneliti memberikan saran sebagai berikut 1. Pihak sekolah hendaknya membuat pedoman kurikulum yang lebih lengkap dengan memasukkan silabus BTQ dan RPP 2. Metode drill sebaiknya dipergunakan pada pembelajaran Baca Tulis AlQur’an karena terbukti mampu meningkatkan prestasi siswa.. .
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi,1977,Ilmu Pendidikan Islam di Lingkungan Keluarga, Jakarta Bulan Bintang Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Catharina. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Pres.Jakarta: Erlangga. Hasibuan. J.J. Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung Ismail,2009,Strategi Pembelajaran Agama Islam Nashir, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press. Santosa Totok,1998,Layanan Bimbingan Sekolah Menengah,Semarang,Satya Wacana Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Persada. Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta: Asdi Mahasatya. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang. Syaiful Bahri Djamarah, . 2002. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Winarno, Surachmad. 1980. Metodologi Pengajaran. Bandung ,Transito