PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN MELALUI METODE READING ALOUD PADA SISWA KELAS II MI NURIL HUDA LOSARI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010
Disusun Oleh MULIYAH NIM.11408211 JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN MELALUI METODE READING ALOUD PADA SISWA KELAS II MI NURIL HUDA LOSARI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010
Disusun Oleh MULIYAH NIM.11408211 JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Muliyah
NIM
: 11408211
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakn hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat tau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.
Sala ga, April 2010 Yang menyatakan
Muliyah NIM 11408211
Kunci Sukses Adalah Ketika Kita Mampu Menghadapi Kegagalan Asal Kita Tahu di Dunia Ini Tidak Ada Kegagalan Yang Abadi Jadi Tidak Ada Gunanya Untuk Patah Hati Apalagi Putus Asa Dan di Dunia !!!… Tidak Ada Kesuksesan Yang Lestari Jadi!!….Buat Apa Menyombongkan Diri Sesungguhnya Hakikat Sukses Yang Abadi "Hati Yang Bersyukur Dan Berserah Diri Kepada Illahi Robbi" Hanya Hati Yang Bersih Dan Tenang Yang Bisa Merasakan Cahaya Illahi Maka…..Jadikanlah Hati Kita Sebagai Sumber Kebahagiaan Dunia Dan Akhirat Ya Allah…….. Ya Robbi……. Bimbinglah Kami Untuk Meraih RidhoMu Amien……….
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan pada : 1. Ke dua orang tuaku dan kedua mertuaku yang senantiasa memberikanku do’a restu untuk mencapai kesuksesan. 2. Suamiku tercinta, yang selalu memberikan motivasi, kesetiaan dalam suasana dan kondisi apapun, dan selalu sabar menemani dan tempat tumpuhan segala keluh kesah. 3. Buah hatiku “Sahdan Fahmi Al Fadli, di tangan buah hatiku tumpuhan harapan masa depan keluarga dan semoga menjadi salah satu dari generasi yang islami dan berprestasi. 4. Teman-temanku, terima kasih telah menemani dan menerima dalam suka dan duka, hanya Allah Swt. yang dapat membalas semua kebaikan kalian, semoga persahabatan ini dapat memberikan berkah kehidupan bagi kita semua.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
penulis
dapat
menyelesaiakan skri[si ini yang berjudul "Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Al-Qur'an Melalui Metode Reading Aloud Pada Siswa Kelas II MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010". Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dalam menulis skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesenpatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. H Imam Sutopo M. Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Ibu Dra. Siti Rukhayati M.Ag, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi. 3. Bapak Syamsul Muhajir, S.Pd.I, Selaku kepala sekolah MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. 4. bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
5. Bu.Yati, Bu. Bad, Bu. Ning, Pak Tadho, Pak. Sisnato dalam mengumpulkan data untuk skripsi ini. 6. sahabat-sahabat perjuangan terutama Mbak Suryati, Bu. Isrokhah, Mbak Maslakhah, yangtelah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 7. semua pihak yang terkait, yang telah dengan ikhlas telah memberikan bantuan baik materi maupun spiritual dalam penulisan skripsi. Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan, penulis hanya bisa panjatkan do'a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapat diterima Allah Swat. Sebagai amal sholeh. Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan
para
pembaca pad
umumnya.
Dengan
ketrbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna maka, penulis menerima kritik dan saran yang berifat membangun demi tercapainya kesempurnaan skripsi.
Sumowono, April 2010 Penulis
Muliyah
ABSTRAK Muliyah (NIM. 11408211). Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Al-Qr’an Melalui Metode Reading Aloud Pada Siswa Kelas Ii Mi Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Untuk mengetahui apakah Metode Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas II MI. Nuril Huda Losari. 2). Untuk mengetahui apakah Metode Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari ? Penelitian ini menggunakan Metode Reading Aloud, adapun subyek penelitian sebanyak 22 responden (siswa). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, antara lain : 1). Data tentang kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi. 2). Data tentang hasil pelaksanaan tindakan didapat dari lembar kerja siswa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Jika Metode Reading Aloud dilaksanakan dengan baik, maka akan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa : Penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin meningkatnya aktifitas siswa dari setiap siklusnya. Pada siklus I prosentase keaktifan siswa sebesar 58,75 %, pada siklus II 72, 50 % sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai 81,25 %. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan khususnya bagi penulis, dan pada umumnya bagi guru diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan diri secara professional guna meningkatkan mutu pendidikan melalui penelitian tindakan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .……………………………………………………… i PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………… ii PENGESAHAN KELULUSAN …………………………………………… iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………………………. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v KATA PENGANTAR ……………………………………………………… viii DARTAR ISI ……………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xi DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….……………. xii BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………….………………………
1
B. Rumusan Masalah …………………….…………….…….
5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 6 D. Hipotesis Tindakan …………….……………….……..…… 6 E. Kegunaan/Manfaat Penelitian …………………….……...
6
F. Definisi Oprasional …………………………..…………...
8
G. Metodologi Penelitian ……………………….….………...
9
1. Rancangan Penelitian …………………….…………..
9
2. Subyek Penelitian ………………………...…………… 10 3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian ……….…..…….
10
4. Instrumen Penelitian ……………………………..…...
12
BAB II
5. Pengumpulan Data ……………………………..…….
12
6. Analisis Data ……………………………………….....
13
H. Sistematika Penulisan ……………………………….……
13
: KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar …………………………………………...
15
1. Pengertian Belajar …………………………………….
15
2. Pengertian Prestasi Belajar …………………………..
17
3. Ciri-Ciri Pembelajaran ………………………………..
19
4. Unsur-Unsur Pembelajaran …………………………...
20
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ………….. 25 B. Membaca 1.
Pen gertian Membaca ……………………………………
2.
26 Pro
ses Membaca ………………………………………. 3.
28 Per
iode Membaca ……………………………………… 4.
30 Jen
is-Jenis Membaca ……………………………………
31
C. Al-Qur'an 1. Pengertian A-Qur'an ……………………………………. 39 2. Fungsi Al-Qur'an ……………………………………….. 41 D. Metode Reading Aloud …………………………………...... 42
1. Pengertian Metode ……………………………………… 42 2. Pengertian Reading Aloud ……………………………… 43 3.
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Reading Aloud …...44
4. Manfaat Reading Aloud ………………………………… 46 BAB III
: PELAKSANAAN PENELITIAN A. Setting Penelitian 1.
Let ak Geografis MI Nuril Huda Losari …………………
2.
48 Ke
adaan Guru Dan Karywan ………………………….. 3.
48 Sar
ana Dan Prasarana …………………………………. 4.
49 Vis
i dan Misi MI Nuril Huda Losari …………………….
50
B. Pelaksana Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ………………………… 51 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ………………………...54 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ………………………. 56 BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus …………………………………….… 59 1.
Keak tifan Siswa Selama Penelitian Tindakan …………..
59
2.
Pener apa Metode Reading Aloud ……………………...
61
B. Pembahasan Per Siklus ……………………………………... 63 1.
Sik lus I …………………………………………………..
2.
Sik lus II ………………………………………………....
3.
65 Sik
lus III ……………………………………………….... BAB V
63
65
: KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kes impulan …………………………………………………
B.
67 Sar
an ……………………………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Nuril Huda Losari Tabel 3.2 Gedung Sarana dan Prasarana MI Nuril Huda Losari Tabel 3.4 Indikator Peningkatan Tabel 4.1 Keaktifan Selama Proses Penelitian Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Selama Proses Penelitian
68
Tabel 4.3 Pemahaman Siswa Setelah Diterangkan Metode Reading Aloud. Tabel 4.4 Prosentasi Siklus
DAFTAR LAMPIRAN Daftar Siswa Kelas II MI Nuri Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Anilisa Hasil Evaluasi Tes Formatif Pra Siklus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Soal Test Formatif Siklus I Soal Test Formatif Siklus II Soal Test Formatif Siklus III Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus I Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus II Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus III Lembar Pengamatan Siklus I Lembar Pengamatan Siklus II Lembar Pengamatan Siklus III Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif Permohonan Izin Penelitian Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian Lembar Konsultasi Daftar Riwayat Hidup
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bimbingan
belajar
merupakan salah
satu usaha
yang perlu
dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal. Pelaksanaan bimbingan dilatar belakangi oleh beberapa aspek, diantaranya aspek
psikologis, sosiologis, cultural dan pedagogis, latar belakang psikologis dalam proses pendidikan siswa sebagai subjek didik merupakan pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Hal ini yang menyebabkan perbedaan kemampuan anak dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada anak yang mudah memahami pelajaran, ada pula yang sulit untuk memahami pelajaran. Oleh karena itu guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil dalam belajar yaitu dengan memberikan bimbingan belajar. Latar belakang sosial budaya, kegiata belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah, dengan tujuan agar siswa berhasil dalam bidang pendidikan dan pada akhirnya siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Walaupun begitu masih ada siswa yang belum berhasil. Karena alasan ini, peran guru sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang belum berhasil. Latar belakang pedagogis, bimbingan belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal dan berhasil dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai pendidik, tugas dan tenggung jawab guru yang paling utama ialah mendidik yaitu membantuk subjek didik untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Sebelum memberi bimbingan kepada siswa, guru diharuskan mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak didik. Sistem motivasi kebutuhan, pribadi, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh siswa yang belum berhasil dalam belajar.
Perlu pemberian bimbingan belajar membaca bagi siswa kelas II MI. bila dilihat dari kemampuan anak secara umum, siswa kelas II seharusnya sudah dapat membaca secara lancar dan benar. Namun banyak pula anak kelas II MI. yang belum bisa membaca, maka dari itulah peran guru sangat diharapkan untuk memberikan bimbingan belajar bagi siswa yang belum bisa membaca, untuk mendukung peran guru tersebut agar berhasil sesuai yang diharapkan maka sebaiknya guru haruslah memahami terlebih dahulu tentang kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam belajar membaca. Peran pemberian bimbingan belajar membaca bagi siswa kelas II MI. sangat penting kedudukannya dalam membantu mensukseskan kegiatan gemar membaca. Kegiatan tersebut akan lebih lancar apabila yang memberikan bimbingan adalah guru, karena guru dalam kedudukannya sebagai personil pelaksana proses pembelajaran memiliki posisi yang strategis. Selain itu, guru juga lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung sehingga guru dapat mengamati secara rutin tentang perkembangan dan kemajuan belajar siswa, khususnya dalam hal membaca. Dalam proses pemberian bimbingan belajar ini, guru diharapkan mempu membantu siswa untuk lebih maju dan terampil dalam hal membaca. Untuk mencapai hasil bimbingan belajar membaca secara maksimal akan lebih mudah tercapai apabila yang melaksanakannya adalah guru yang ahli dalam bidang membaca yaitu guru bidang studi Bahasa Indonesia, namun di tingkat MI. belum bisa dilaksanakan karena satu kelas diampu oleh satu guru. Hal ini berarti yang melaksanakan bimbingan belajar membaca di kelas II adalah guru kelas II MI. itu
Pada hakikatnya strategi pendidikan adalah pengetahuan atau seni mendayagunakan semua faktor untuk mengamankan sasaran pendidikan yang hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan dalam oprasionalisasi sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Tanpa metode dan strategi akan mendapatkan banyak kendala dalam pelaksanaan pendidikan . Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat An-Nahl ayat 125 : أدع اﻟﻲ ﺳﺒﯿﻞ رﺑّﻚ ﺑﺎاﻟﺤﻜﻤﺔ واﻟﻤﻮ ﻋﻈﺔ اﻟﺤﺴﻨﺔ وﺟﺎدﻟﮭﻢ ﺑﺎﻟّﺘﻰ ھﻲ اﺣﺴﻦ انّ رﺑّﻚ ( اﻟﺤﻞ: ٢١ ٥) ھﻮاﻋﻠﻢ ﺑﻤﻦ ﺿﻞّ ﻋﻦ ﺳﺒﯿﻠﮫ وھﻮ اﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﻤﮭﺘﺪﯾﻦ Artinya : Serulah (Manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-Mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl 125) Disini dijelaskan supaya dalam memberikan pelajaran dilaksanakan dengan bijaksana atau dengan strategi dan metode yang baik agar mencapai hasil yang baik pula. Pendidikan agama Islam sangatlah penting dan berguna untuk perkembangan akhlak siswa baik untuk masa kini maupun masa depan mereka. Didalam Al-Qur’an surat Al-Mujaadilah:11 ( اﻟﻤﺠﺎدﻟﺔ:١١) ﯾﺮﻓﻊ اﷲ اﻟّﺬ ﯾﻦ اﻣﻨﻮاﻣﻨﻜﻢ واﻟّﺬ ﯾﻦ أوﺗﻮااﻟﻌﻠﻢ درﺟﺎت Artinya : “Allah SWT. Akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan”. Berdasarkan firman Allah SWT. di atas, jelaslah bahwa pendidikan itu sangat berguna bagi kehidupan terutama pendidikan agama Islam karena menyangkut kehidupan di dunia dan di akhirat.
Proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa di MI Nuril Huda Losari dalam pelaksanaannya belum maksimal, khususnya pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an masih ditemukan gejala rendahnya penguasaan materi pembelajaran. Salah satu penyebabnya adalah strategi penyampaian materi pembelajaran hanya bertumpu pada metode-metode tertentu secara monoton, dampaknya kegiatan pembelajaran tidak interaktif dan hanya mengejar target penyelesaian pokok bahasan saja.
Berdasarkan uraian diatas, perlu diuji coba penerapan berbagai strategi pembelajaran untuk mencapai kualitas/mutu pembelajaran yang ideal, oleh karena itu perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar BTA Melalui Metode Reading Aloud Pada Siswa Kelas II MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada kelas II MI. Nuril Huda Losari ?
2. .Apakah penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian tindakan ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui apakah Metode Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas II MI. Nuril Huda Losari. 2. Untuk mengetahui apakah Metode Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari ?
D. Hipotesis Tindakan Jika Metode Reading Aloud dilaksanakan dengan baik, maka akan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
E. Kegunaan/Manfaat Penelitian Keberhasilan bagi seorang guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari sejauh mana penguasaan siswa
terhadap materi yang disampaikan melalui perolehan nilai masing-masing siswa. Apabila perolehan nilai rata-rata rendah maka peneliti perlu mencari faktor penyebabnya, setelah itu melakukan penelitian melalui penggunaan media serta Metode Reading Aloud ternyata hasilnya akan signifikan. Minat dan motivasi siswa cukup tinggi, sehingga perolehan nilai akan memuaskan. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru, siswa dan bagi peneliti. 1. Bagi Guru a. Memperoleh umpan balik dalam rangka memperbaiki kinerjanya, sehingga kualitas pembelajaran lebih meningkat. b. Guru dapat berkembang secara professional dan lebih percaya diri.. c. Guru dapat berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri sekaligus sebagai perancang dan pelaku perbaikan yang menghasilkan berbagai teori dalam memperbaiki pembelajaran. 2. Bagi Siswa 1)
D engan Reading secara
menggunakan Aloud
dan
Metode diberikan
berulang,
tingkat
pemahaman cukup tinggi. 2)
D engan
menggunakan
Metode
Reading Aloud pendekatan proses siswa
lebih aktif,
minat
dan
motivasi cukup baik, sehingga mempercepat dan meningkatkan pemahamankonsep siswa terhadap materi berdampak
pembelajaran
yang
meningkatnya
perolehan hasil belajar siswa. 3. Bagi Peneliti 1.
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang peningkatan prestasi belajar bta melalui Metode Reading Aloud pada siswa kelas ii mi nuril huda losari kecamatan sumowono kabupaten semarang tahun 2010.
2.
Guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program Studi Tarbiyah atau memperoleh gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
F.
Definisi Istilah/Operasional Dalam definisi operasional ini penulis memberi batasan-batasan pengertian, yaitu : 1. Peningkatan Peningkatan yaitu proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha, kegiatan). Maka yang di maksud peningkatan adalah usaha yang
dilaksanakan untuk memperbaiki suatu obyek. (Purwadarminta, 1995 : 787) 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan. (Hamalik, 1992 : 29) 3. Baca Tulis Al-Qur’an Baca tulis Al-Qur’an yaitu salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di madrasah dan merupakan bagian dari pendidikan agama Islam. 4. Reading Aloud Metode Reading Aloud yaitu membaca suatu teks dengan keras dapat membantu peserta didik memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi. Strategi tersebut mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian
ini
merupakan
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK),yaitu penelitian yang didasarkan pada siswa kelas II (dua) dalam pembelajaran Baca Tulis Al- Qur’an di MI. Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun 2010. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan
suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, Metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan diawali dengan perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan melakukan refleksi pada setiap siklus (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan yang diharapkan tercapai. 2. Subyek Penelitian Subyek yang akan di kenai tindakan adalah siswa kelas II MI Nuril Huda Losari. Dasar pertimbangan pilihan subyek adalah perlunya tindakan penelitian terhadap pembelajaran Baca Tulis AlQur’an di MI Nuril Huda Losari khususnya kelas II. 3. Langkah-langkah/ Siklus Penelitian. Secara rinci prosedur tindakan untuk siklus pertama dapat dijabarkan sebagai berikut : A. Perencanaan Adapun kegiatan dalam tahap perencanaan ini adalah : a. Membuat skenario pembelajaran dengan membuat kisi-kisi panduan. b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar
aplikasikan.
dikelas
ketika
straetegi
tersebut
di
c. Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah siswa telah mampu menguasai materi pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an yang telah di pelajari. B. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan
yang
dilaksanakan
pada
tahap
ini
adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. C. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan bagian penting dalam kesatuan siklus dalam penelitian tindakan. Melalui observasi, peneliti
dapat
mengamati,
merekam
dan
mendokumentasi
pelaksanaan tindakan, ketercapaian indicator keberhasilan dan wujud perubahan sebagai akibat perlakuan tindakan. Maka pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan mengunakan lembar observasi yang telah dibuat.
D. Refleksi Dalam tahap ini, hasil yang didapat dari observasi dikumpulkan serta dianalisa. Dari hasil observasi peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah dengan kegiatan yang dilakukan siswa telah dapat meningkatkan penguasaan materi. Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam
tahap ini digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. E. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah alat-alat bantu seperti RPP, lembar pengamatan, dan lembar evaluasi siswa. F. Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, diantaranya : a. Data tentang kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi. b. Data tentang hasil pelaksanaan tindakan didapat dari lembar kerja siswa.
G. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian tidak diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk peningkatan pembelajaran selanjutnya. Sehingga dengan melakukan refleksi tersebut
peneliti
menafsirkan data. H. Sistematika Penulisan
akan
memiliki
wawasan
otentik
dalam
Secara garis besar laporan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari : BAB I
: Pendahuluan, memuat tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Istilah/ Operasional, Metode Penelitian, Dan Sistematika Penulisan.
BAB II
: Kajian Pustaka, memuat tentang Prestasi Belajar, Pengertian Membaca, Pengertian Al-Quran, dan Metode Reading Aloud.
BAB III
: Pelaksanaan Penelitian, memuat tentang Setting Penelitian, Letak Geografis MI Nuril Huda Losari, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, Dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.
BAB IV
: Hasil Penelitian Dan Pembahasan,
memuat
Deskripsi Persiklus, Dan Pembahasan Tiap Siklus. BAB V
: Penutup, meliputi simpulan dan saran-saran.
tentang
BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Belajar
secara
umum
merupakan
suatu
kegiatan
yang
mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. (Darsono, 2000 : 24) Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi individu dengan individu, dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Ernest R. Hilgard dalam bukunya Introduction to Psychology mengemukakan : Belajar adalah suatu proses di mana ditimbulkan atau diubahnya suatu kegiatan karena mereaksi suatu keadaan.perubahan itu tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan (kematangan) atau keadaan organisme yang sementara (seperti kelelahan atau karena pengaruh obatobatan). H.C. Witheringhton dalam bukunya Introduction Psychology mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatau perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebisaaan kepribadian atau suatau pengertian” (Usman, Setiawati 1993 : 5). Menurut teori Gestalt pembelajaran adalah usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi gestalt (pola bermakna). Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi mengorganisir yang terdapat dalam diri siswa (Darsono, 2000 : 24) Menurut Oemar Hamalik pembelajaran adalah suatu proses membantu
siswa
menghadapi
kehidupan
masyarakat
sehari-hari.
(Hamalik, 1995 : 64) Menurut teori psikolog Behavioristik, belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan pembentukan hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respon (Hamalik, 1995 : 41) Belajar adalah merupakan perubahan dalam tingkah laku. Perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang baik, tetapi juga bisa mengarah ketingkah laku yang jelek. Perubahan itu melalui pengalaman dan latihan, bersifat relatife, yang menyangkut berbagai aspek kepribadian, fisik dan spikis. Perubahan berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebisaaan, dan sikap (Sunhaji, 2009 : 13) Dari beberapa pengertian tentang pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran merupakan suatu proses di mana di dalamnya ada interaksi antara guru dan siswa, di situ guru membentuk serta mengarahkan siswa menuju proses yang lebih baik
berkaitan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara penyampaian materi pelajaran. Sedangkan makna dari belajar sendiri dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku di mana siswa yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, belajar itu membawa perubahan, perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecakapan baru, perubahan itu terjadi karena usaha yang sengaja. b. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Djamarah, Prestasi adalah “hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok”. Purwadarminta mengartikan bahwa “prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”. Sedangkan menurut Mas’ud, seperti yang telah dikutip oleh Djamarah yaitu: “prestasi adalah apa yang telah dicapai, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan bekerja”. Lebih khusus lagi, Nasrun Harahap dan kawan-kawan dalam Djamarah memandang dari segi pendidikan memberikan batasan bahwa “prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum”. Dari beberapa definisi diatas, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang menyenangkan hati baik secara individual maupun secara kelompok yang diperoleh melalui kerja keras dan keuletan. Dalam proses belajar mengajar, prestasi diartikan sebagai hasil yang
didapatkan oleh siswa setelah diadakan evaluasi yang dilambangkan dalam bentuk angka dalam bentuk raport. (Mukhtar, www. Darul Hikmah. Com) Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa prestasi belajar
adalah
penguasaan
pengetahuan
atau
ketrampilan
yang
dikembengkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes, atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Poerwadarminta, 1995 : 787) Menurut Oemar Hamalik (1992 : 29) bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan. Dari ke dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah belajar keras, ulet, tekun sehingga dapat memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat. Sedangkan prestasi Baca Tulis Al-Qur’an adalah hasil siswa setelah melakukan sesuatu proses belajar Baca Tulis Al-Qur’an, agar prestasi itu benar-benar mencerminkan hasil belajar siswa maka penilaiannya harus secara obyektif dan berkesinambungan. Prrestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai Faktor, baik internal maupun eksternal. Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa sangat penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang optimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
c. Ciri-Ciri Pembelajaran Semua bidang kegiatan tentunya mempunyai cirri-ciri, tidak terkecuali dari pembelajaran juga mempunyai ciri-ciri. Karena dengan ciriciri itulah kita dapat mengidentifikasi dan membedakan suatu kegiatan. Menurut Max Darsono ciri-ciri pembelajaran adalah : 1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. 2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. 3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa. 4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik. 5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa. 6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis. (Darsono, 2000 : 25) Menurut Oemar Hamalik ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, ialah : a. Rencana, ialah penataan, ketenangan, material, dan prosedur. b. Kesaling tergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.
c. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. (Hamalik, 1995 : 66) Dari dua pendapat ahli tentang ciri-ciri pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada intinya pembelajaran harus terencana dengan matang sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai dengan mudah. d. Unsur-Unsur Pembelajaran Agar harapan setiap pendidik dapat tercapai atau berhasil, maka setiap pendidik harus kreatif dan fleksibel dalam mengorganisir komponenkomponen atau unsur-unsur yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Unsur-unsur dalam proses belajar dapat berubah sesuai dengan kondisi yang ada dalam diri siswa. Unsur-unsur yang terkait dalam proses pembelajaran terdiri dari (1) motivasi siswa, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4) suasana belajar, (5) kondisi subyek yang belajar. (Hamalik, 1995 : 50) Dari kelima unsur pembelajaran mempunyai keterkaiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi atau semangat siswa sangat berperan karena dengan motivasi siswa akan lebih mudah menerima pelajaran. Kekempat persoalan (tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian) menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar mengajar. Keempat komponen itu tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya (interrelasi). (Sunhaji, 2009 : 22) Unsur-unsur yang diperlukan dalam belajar dapat berubah-ubah, hal ini dapat terjadi dalam diri guru (motivasi dan kesiapan dalam pembelajaran
siswa),
dan
pada
upaya
guru
menyiapkan
bahan
pembelajaran, juga kondisi atau kesiapan siswa mengikuti pembelajaran baik fisik maupun psikologis. 1.Tujuan Berlajar Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kualitas maupun kuantitas. Tingkah laku yang maksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa. (Darsono, 2000 : 26) Menurut Sunhaji tujuan belajar secara umum ada tiga jenis, yaitu : 1. Untuk mendapatkan pengetahuan Ditandai dengan kemampuan berfikir peserta didik. 2. Penanaman konsep dan ketrampilan Penanaman konsep atau perumusan konsep juga memerlukan suatu ketrampilan.
3. Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku peserta didik tidak akan terlepas dari soal-soal penanaman nilai-nilai transfer of values (Sunhaji, 2009 : 15) Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup dalam
masyarakatnya.
Sekolah
berfungsi
menyiapkan
siswa
menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan (Hamalik, 1995 : 64) 2.Sumber Belajar Menurut Rivai, sumber belajar ialah segala daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. (Sunhaji, 2009 : 78) Jadi dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa sumber belajar tidak sama dengan alat belajar yang menjadi pemanjang dalam pengajaran, seperti televisi, poster, radio, dan lainnya. Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting, para siswa dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Karena itu penentu bahan belajar mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini adalah hasilhasil yang diharapkan. (Hamalik, 2001 : 51) Menurut Rivai dalam memanfaatkan sumber belajar harus memenuhi
persyaratan.
Syarat
memanfaatkan sumber belajar :
yang
harus
dipenuhi
dalam
a
Tujuan pembelajaran hendaknya dijadikan pedoman dalam memilih sumber belajar.
b
Pokok-pokok
bahasan
harus
dijadikan dasar pemilihan serta pemanfaatan sumber belajar agar materi yang disajikan melalui sumber belajar dapat menjelaskan dapat memperjelas dan memperkaya isi bahan. c
Dalam pemilihan strategi harus sesuai dengan sumber belajar.
d
Lebih utama belajar dengan dua sumber baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan.
e
Mempergunakan sumber belajar harus mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia. (Sunhaji, 2009 : 88)
3.Alat Bantu Belajar Merupakan semua alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar lebih efisien dan efektif. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar. (Hamalik, 2001 : 51) Media atau alat bantu sangat dibutuhkan pendidik untuk memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan pendidik. Media yang mudah dijumpai di sekitar anak didik tentunya akan lebih efektif dan berdaya guna sepenuhnya. 4.Metode Mengajar
Dalam seluruh kegiatan proses belajar mengajar, metode mengajar memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu penunjang uutama, berhasil atau tidaknya seorang guru dalam mengajarnya. (Lukman, 2001 : 5) Dalam menggunakan metode pendidik harus inovatif dan kreatif serta fleksibel, sehingga dengan metode apapun anak didik akan mudah menyerap materi yang disampaikan. 5.Evaluasi atau Penilaian Dalam Proses Mengajar Semua kegiatan mengajar perlu di evaluasi. Evaluasi dapat memberikan motivasi bagi guru maupum siswa, mereka akan lebih giat belajar meningkatkan proses berfikirnya. Dengan evaluasi guru juga dapat mengetahui prestasi dan kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat, bila siswa mengalami kesulitan belajar (Slameto, 1987 : 40) Menurut Schwart, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentu arti atau faedah suatu pengalaman. Yang dimaksud pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh berkat proses pendidikan. (Hamalik, 2001 : 57) Syarat-syarat umum atau kriteria evaluasi adalah memiliki validitas, reabilitas, objectivitas, efisiensi, dan kegunaan/kepribadian. (Hamalik, 2001 : 157) Dengan evalusi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran
(Hamalik, 2009 : 29)
dan
keberhasilan
belajar
siswa.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam KBM harus dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam melaksaanakan pembelajaran, dan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, serta untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa dalam menerima materi yang diajarkan. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi antara lain : a)
Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) a.
Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperbolehkan. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan lainnya yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.
b.
Faktor
psikologis,
baik
yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri dari : c.
Faktor
intelektif
yang
meliputi Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. d.
Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebisaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.
b)
Faktor yang berasal dari luar diri sendiri (eksternal)
1). Faktor sosial yang terdiri atas i.
Lingkungan keluarga
ii.
Lingkungan sosial
iii.
Lingkungan masyarakat
iv.
Lingkungan kelompok
2). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. 3). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. 4). Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman, Setiawanti, 1993 : 10)
b. Membaca a
Pengertian Membaca
Menurut Kolker (1993 : 3) membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakikat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni efektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku efektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak. Doglass (dalam cox, 1988 : 6), memberikan definisi membaca sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan
tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Sejalan dengan itu Rosenblatt (dalam Tompkins, 1991 : 267), berpendapat bahwa membaca merupakan proses transaksional. Proses membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-langkah selama pembaca mengkonstruk makna melalui interaksinya dengan teks bacaan. Makna tersebut dihasilkan melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca saja. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996 : 8) mengatakan bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, diantaranya mencangkup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub ketrampilan, yang meliputi : sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berfikir, belajar, asosiasi, afektif dan kontruktif. Menurut, aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub ketrampilan tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Syafi’i (1999 : 7), menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, beberapa psikologis yang berupa kegiatan berfikir dalam mengolah informasi. Adapun Farrris (1993 : 304), mendefinisikan membaca sebagai pemroses kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila
pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan. Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki. b
Proses Membaca
Menurut beberapa ahli ada beberpa model pemahaman proses membaca, di antaranya model bottom-up, top-down, dan model interktif. Model
bottom-up
menganggap
bahwa
pemahaman
proses
membaca sebagai proses decoding yaitu menerjemahkan simbol-simbol bunyi. Pendapat itu menurut Harjasujana (1986 : 34) sama dengan pendapat Flesch (1955), yang mengatakan bahwa membaca berarti mencari makna yang ada dalam kombinasi huruf-huruf tertentu. Begitu juga menurut pendapat Fries (dalam Harjasujana, 1986 : 34), bahwa membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebisaan-kebisaan merespon pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang-lambang grafis. Pendapat-pendapat di atas ternyata ditentang oleh Goodman (dalam Cox, 1998 : 270), yang menyatakan bahwa membaca sebagai proses interaksi yang menyangkut sebuah transaksi antara teks dan pembaca. Pembaca yang sudah lancar pada umumnya meramalkan apa yang dibacanya dan
kemudian menguatkan atau menolak ramalannya itu berdasarkan apa yang terdapat dalam bacaan, membaca seperti itu disebut model bottom-up dan model top-down akhirnya dipersatukan oleh Rumelhart dengan nama model interaktif. Rumelhart (dalam Harris dan Sipay, 1980 : 8), menyatukan dua pendapat itu dengan alasan bahwa proses membaca permulaan tergantung pada informasi grafis dan pengetahuan yang berada dalam skemata. Membaca merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi dinamis diantara pengetahuan pembaca yang telah ada dan informasi itu telah dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca. Burns, dkk. (1996 : 6), menyatakan bahwa aktifitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk membaca. Dalam proses membaca ada Sembilan aspek yang jika berpadu dan berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu berasal dari pengkontruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Lebih lanjut Burns, dkk. (1996 : 8), mengemukakan Sembilan proses membaca tersebut yaitu (1) mengamati simbol-simbol tulisan, (2) menginterprestasikan apa yang diamati, (3) mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang tertulis,
(4)
menghubungkan
kata-kata
(dan
maknanya)
dengan
pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai. (5) membuat referensi dan evaluasi materi yang dibaca, (6) mengingat apa yang dipelajari sebelumnya dan memasukkan gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru, (7)
membangun asosiasi, (8) menyikapi secara personal kegiatan/tugas membaca sesuai interesnya, (9) mengumpulkan serts menata semua tanggapan indera untuk memahami materi yang dibaca.
c
Periode Membaca
a. Prabaca Menurut Burns, dkk. (1996 : 224) siswa akan terdorong memahami keseluruhan materi, jika guru membisaakan kegiatan membaca dengan aktivitas prabaca, saat-baca, dan pascabaca. Tahaptahap membaca itu tidak sama prosedurnya. Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca, sebab tahap-tahap itu memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pula. Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns, dkk. (1996 : 224) bisa berupa membuat
prediksi
tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan. Adapun Moore (1991 : 22), menyarankan kepada siswa agar dapat prabaca, siswa menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang dilanjutkan mempertegas
dengan
menyusun
pendapat
Moore
pertanyaan. bahwa
Leo
(1994
sebelummnya
:
5),
kegiatan
membaca, siswa menyurvai judul bab supaya bisa mengembangkan membaca secara efektif dan bisa mengatur wktunya secara fleksibel. b. Saat-baca Aktivitas pada tahap saat membaca merupakan kegiatan setelah prabaca. Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan baru dari kegiatan membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut, siswa akan berusaha secara maksimal memahami teks bacaan dengan berbagai strategi. Burns, dkk. (1996 : 229-236) mengemukakan beberapa strategi dan aktivitas yang dapat digunakan pada saat-baca untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Strategi dan aktivitas yang dimaksud meliputi strategi metekognitif, prosedur cloes
dan
pertanyaan penuntun. Sedangkan Leo (1994 : 8), lebih menekankan pada kegiatan membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap penting dan atau membuat ikhtisar bacaan tersebut. c. Pascabaca Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. (1996:237), digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Strategi yang bisa digunakan dalam pascabaca dapat pengayaan,
pertanyaan,
representasi
berupa pembelajaran
visual,
teater
penceritaan kembali dan aplikasi. d
Jenis-jenis membaca
pembaca,
Dari Aspek kegiatannya: a. Membaca keras Membaca
keras
merupakan
kegiatan
membaca
yang
menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti ini disebut juga sebagai kegiatan "membaca teknis".
b. Membaca dalam hati Membaca dalam hati merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. menghindari
Secara
vokalisasi,
fisik
membaca
pengulangan
dalam
membaca,
hati
harus
menggunakan
telunjuk/petunjuk atau gerakan kepala. c. Membaca cepat Yaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-pokoknya saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan menggerakkan mata dengan pola-pola tertentu. d. Membaca rekreatif Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan kecintaan membaca, bisaanya bahan bacaan diambil dari cerpen dan novel. e. Membaca analitik
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan.
Menurut bentuknya : i. Membaca intensif (Qira’ah Mukatsafah) Yaitu
membaca
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai qawaid yang dibutuhkan dalam membaca. ii. Membaca ekstensif (Qira’ah Muwassa’ah) Yaitu
membaca
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
pemahaman isi bacaan. Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi: 1.
Membaca nyaring Membaca
nyaring
adalah
kegiatan
membaca
dengan
menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang
disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis. Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah: a. Menggunakan ucapan yang tepat, b. Menggunakan frase yang tepat, c. Menggunakan intonasi suara yang wajar, d. Dalam posisi sikap yang baik, e. Menguasai tanda-tanda baca, f. Membaca dengan terang dan jelas, g. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif, h. Membaca dengan tidak terbata-bata, i.
Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
j.
Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
k. Membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan, l. 2.
Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri. Membaca dalam hati Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan
dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya. Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut: a. Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun, b. Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
c. Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring, d. Tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk, e. Mengerti dan memahami bahan bacaan, f. Dituntut kecepatan mata dalam membaca, g. Membaca dengan pemahaman yang baik, h. Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan. Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (a) membaca ekstensif dan (b) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut: 1. Membaca Ekstensif Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Membaca ekstensif meliputi: 1) Membaca Survei (Survey Reading) Membaca
survei
adalah
kegiatan
membaca
untuk
mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif. Yang dilakukan seseorang ketika membaca survei adalah sebagai berikut: i. Memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan melihat abstrak (jika ada),
ii. Memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada, iii. Memeriksa indeks dan apendiks (jika ada). 2) Membaca Sekilas Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat. Metode yang digunakan dalam melatih membaca cepat adalah: a). Metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata. b). Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca (pemula) yang mengalami hambatan. c). Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata. Hambatan-hambatan
yang
dapat
mengurangi
kecepatan
membaca: 1. Vokalisasi atau berguman ketika membaca, 2. Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara, 3. Kepala bergerak searah tulisan yang dibaca, 4. Subvokalisasi; suara yang bisa ikut membaca di dalam pikiran kita, 5. Jari tangan selalu menunjuk tulisan yang sedang kita baca, 6. Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
3) Membaca Dangkal (Superficial Reading) Membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca
bacaan
ringan
yang
mendatangkan
kesenangan,
kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang. 2. Membaca Intensif Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah : 1) Membaca Telaah Isi a. Membaca Teliti Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai. b. Membaca Pemahaman Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction). c. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris. d. Membaca Ide Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. e. Membaca Kreatif Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar meangkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi
juga
mampu
secara
kreatif
menerapkan
hasil
membacanya untuk kehidupan sehari-hari. 2) Membaca Telaah Bahasa a. Membaca Bahasa (Foreign Language Reading) Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary). b. Membaca Sastra (Literary Reading) Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk
bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.
c. Al-Qur’an 1. Pengertian Al-Qur’an Al-qur’an merupakan kitab suci sempurna dan juga paripurna. AlQur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat (menurut Ibnu Abbas : 6616 ayat), 77.934 kosa kata, dan 333.671 huruf. (Syarifuddin, 2005 : 15) Al-Qur’an didefinisikan sebagai kalam Allah
Swt. Yang
diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad Saw. Melalui perantaraan malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, diriwayatkan secara mutawatir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. (Syarifuddin, 2005 : 16) Secara etimologi (bahasa) kata Al-Qur’an dari kata ﻗﺮءاﻧﺎ- ﯾﻘﺮأ- ﻗََﺮأyang artinya bacaan atau yang dibaca (bermakna isim maf’ul) menurut ahli bahasa, Al-Lihyani kata Al-Qur’an adalah Isim Masdar dengan arti Isim Maful ( ) ﻣﻘﺮوءyaitu yang dibaca. (Kusnanto, 2006 : 3) Mengenai kata Al-Qur’an dan maknanya, ada ulama yang berpendapat lain diantaranya : 1)
Imam Syafi’i (105 H-204 H) salah satu dari empat madzhab yang mashur bahwa Al-Qur’an tidak merupakan musytaq (kata
bentukan) dari apapun ia merupakan nama yang secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana halnya kata Injil dan Taurat yang juga khusus nama yang digunakan sebagai nama Kitabullah yang masingmasing diturunkan kepada Nabi Isa As. Dan Musa As. 2)
Imam Al-Farra (wafat 207H) kata Al-Qur’an adalah musytaq (kata bentukan dari kata ﻗﺮاﺋﻦyang merupakan Isim Jama’ dari kata ﻗﺮﯾﻨﮫyang berarti petunjuk atau indikator.alasan pendapat ini adalah karena pada kenyataannya sebagian ayat-ayat Al-Qur’an itu satu dengan yang lainnya berfungsi sebagai qorinah atau petunjuk indikator terhadap yang dimaksud oleh ayat lain yang serupa atau dengan kata lain ayat-ayat Al-Qur’an satu dengan yang lain saling memberikan petunjuk.
3)
Al-Asy’ari (wafat 324H) tokoh aliran Sunni berpendapat bahwa kata Al-Qur’an adalah musytaq dari ﻗﺮنyang artinya menggabungkan. Alasan pendapat ini karena dalam kenyataannya surat-surat yang jumlahnya lebih dari 6600 dihimpun dan digabung dalam satu mushaf.
4)
Al-Jujaj (Wafat 311 H) penulis kitb ma’ani Qur’an berpendapat bahwa kata Al-Qur’an mengikuti wazan ﻓﻌﻼ نdan ia mustaq (kata bentukan) اﻟﻘﺮءyang nmengandung arti menghimpun. (Kusnanto, 2006 : 4)
Pengertin Al-Qur’an menurut istilah (terminologi) terdapat banyak definisi (ta’rif) a. Syeh Muhammad Khudari Beik dalam bukunya Tariq At-Tasyri AlIslami Al-Qur’an adalah firman Allah yang berbahasa arab yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan ingat selalu disampaikan dengan jalan mutawatir, ditulis dalam mushaf yang dimulai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat AnNas b.
Syeh Muhammad abduh dalam kitabnya Risalatut Tauhid Al-Quran ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf-mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat islam.
c. Dr.Sabhi Ashalih Al-Qur’an adalah kitab Allah SWT sebagai mukjiyat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang termaktuf dalam mushaf-mushaf yang disampaikan dengan jalan mutawatir yang bernilai ibadah dalam membacanya. (Kusnanto, 2006 : 5) 2. Fungsi Al-Qur’an Al-Qur’an adalah qalamAllah Swt. yang diwahyukan kepda Nabi Muhammad Swa. sebagai mukjiyat baginya dan bukti kebenaran kerasulanya.Allah Swt. menurunkan kepada rasul dan Nabinya yang terakhir Muhammad Saw. dengan membawa beberapa fungsi dan tujuan a. Petunjuk bagi manusia Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an dimaksudkan sebagai petunjuk manusia seperti yang tersirat dalan Surat Al-Baqarah ayat 2 yang
artinya : Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. b. Sumber pokok ajaran Islam Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan ajaran Islam seperti dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 16 yang artinya : Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. c. Peringatan dan pelajaran bagi manusia Kita harus pandai-pandai mengambil pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Qur’an. Kesemuanya sangat berguna bagi kita umat manusia seperti yang tersirat dalam Surat Asy-Syura ayat 42 yang artinya : Demikianlah kami wahyukan kepadamu AlQur’an dalam bahasa arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura’ (penduduk Makkah) dan penduduk sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan kepadanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka. (Kusnanto, 2006 : 35) d. Metode-Metode Baca Tulis Al-qur’an di Indonesia a) Metode Qiro’ati Metode baca Al-qr’an di temukan oleh KH. Dachian Salim Zarkasyi dari Semarang Jawa Tengah. Metode yang disebarkan sejak awal
1970-an memungkinkan anak-anak mempelajari Al-qur’an secara cepat dan mudah. KH. Dachian yang mulai megajar Al-qur’an pada tahun 1963 merasa metode baca Al-qur’an yang ada belum memadahi, misalnya metode Qo’idah Bagdadiyah dari Bagdad irak, yang dianggap metode tertua lebih cenderung mengandalkan hafalan dan tidak menaikkan cara baca tartil (jelas dan tepat). Dalam perkembangannya metode Qiro’ati semakin diperluas, kini ada Qiro’ati untuk anak usia 4-6 tahun, untuk usia 6-12 tahun dan untuk mahasiswa. Secara umum metode pengajaran Qiro’ati adalah : 1)
Klasikal dan privat
2)
Guru menjelaskan dan memberi contoh materi pokok bahasa, selanjutnya siswa membaca sesuai dengan perkembangannya sendirisendiri.
3)
Siswa membaca tanpa mengeja
4)
Sejak awal siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat dan cepat. b) Metode Al-Barqy Metode Al-Barqy dapat dinilai sebagai metode cepat membaca
Al-qur’an yang paling tepat, metode ini ditemukan dosen fakultas adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, Muhajir Sulton pada tahun 1965. Pada awal Al-Barqy diperuntukkan bagi siswa SD Islam At-tarbiyah Surabaya, siswa
yang belajar metode ini lebih cepat mampu membaca Al-qur’an, kemudian Muhajir membukukan metodenya pada tahun 1978 dengan judul “Cara Cepat Mempelajari Bacaan Al-qur’an Al-Baqry”. Muhajir Sulton manajemen merupakan lembaga yang didirikan pemerintah dalam hal pemberantasan buta Baca Tulis Al-qur’an dan membaca huruf latin. Metode ini diperuntukkan bagi siapa saja, mulai anak-anak hingga orang dewasa, metode ini mempunyai keunggulan pada anak tidak akan lupa sehingga secara langsung dapat mempermudah dan mempercepat anak/siswa dalam belajar membaca. Waktu belajar membaca Al-qur’an menjadi semakin singkat. Keuntungan metode Al-Baqry a.
Bagi Guru mempunyai keahlian tambahan sehingga dapat mengajar dengan lebih baik, dan juga bisa menambah peghasilan waktu luang dengan keahlian yang dipelaari.
b.
Bagi Murid, merasa cepat belajar sehingga tidak merasa bosan, menabah kepercayaan dirinya.
c.
Bagi Sekolah, menjadikan lebih unggul kepada murid-muridnya mempunyai kemampuan untuk menguasai pelajaran lebih cepat dibadingkan dengan sekolah lan. c) Metode Tilawati Metode Tilawati disusun pada tehun 2002 oleh tim yang terdiri dari
Drs.H Hasan Sajadzli, Drs.H. Ali Muaffa dkk. Kemudian dikembangkan
oleh pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya, metode tilawah berkembang di TK-TP antara lain : a.
Mutu pendidikan : kuaitas santri miusan TK/TP Al-qur’an belum sesuai dengan arge.
b.
Metode pembelajaran : metode pembelajaran masih belum menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga proses belajar tidak efektif.
c.
Pendanaan : tidak adanya keseimbangan keuangan antara pemasukan dan pengelaran.
d.
Waktu pendidikan : waktu pendidikan masih terlalu lama, sehigga hanya khatam Al-qur’an kelas TQA pasca TPA belum bisa terlaksana.
Metode tilawah memberikan jamina kualitas bagi santri santrinya antara lain : a)
Santri mampu membaca Al-qur’an dengan tartil
b)
Santri mampu membaca membenarkan bacaan Al-qur’an yang salah
c)
Ketuntasan belajar santri secara mandiri 70% dan secara kelompok 80%.
Prinsip-prinsip pembeaaran tilawah a). bisa dengan praktis b). menggunakan lagu Rost c). menggunakan pendekatan klasik dan individu secara seimbang. e. Metode Reading Aloud
a.
Pengertian Metode Metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. (Ismail, 2002 : 7) Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah cara kerja yang bersistem untu memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan. (Ismail, 2002 : 8) Menurut Edward Anthony yang dikutip oleh Effendi bahwa metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. (Mukhtar, www. Darul Hikmah.com) Pengertian Reading Aloud
b.
Membaca suatu teks dengan keras dapat membantu peserta didik memfokuskan perhatian secara
mental,
menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan, dan merangsang diskusi. Metode tersebut mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif. Prosedur dari strategi ini adalah : 1. Guru memilih sebuah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras, misalnya tentang manasik haji. Guru hendaknya membatasi dengan suatu tujuan pilihan teks yang kurang dari 500 kata. 2. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat diangkat.
3. Guru membagi teks itu dengan alinia-alinia atau beberapa cara lain. Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan untuk membaca keras bagian-bagian yang berbeda. 4. Ketika
bacaan-bacaan
tersebut
berjalan,
guru
menghentikan
dibeberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contohcontoh. Guru dapat membuat diskusi-diskusi singkat jika para peserta didik menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian guru melanjutkan dengan menguji apa yang ada dalam teks tersebut. 5. guru melakukan kesimpulan, klasifikasi, dan tindak lanjut.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Reading Aloud
c.
Pengalaman diusia dini yang berdampak kepada perkembangan anak dikemudian hari. Kata-kata merupakan fondasi yang penting dalam belajar berbicara dan membaca, 2 cara efisien untuk memasukkan kata kedalam otak : melalui mata atau melalui telinga. (Trelease, www. Reading Bugs. Com) Dari gambaran di atas, akan menunjukkan adanya beberapa sisi positif mengapa kita menggunakan pendekatan Metode Reading Aloud. 1)
Kelebihan Kelebihan tersebut didasari oleh beberapa alasan. 1). Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
2). Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. 3). Dengan Metode Reading Aloud guru dapat dengan mudah menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran. 2)
Kekurangan 1). Aspek Guru Guru harus berwawasan luas,
memiliki kreativitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka Metode Reading Aloud akan mengalami sulit. 2). Aspek Peserta Didik Metode Reading Aloud menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model pembelajaran Metode Reading Aloud pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi ini tidak
dimiliki, maka penerapan model Metode Reading Aloud ini sangat sulit dilaksanakan. 3)
Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran Metode Reading Aloud memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka penerapan Metode Reading Aloud juga akan terhambat.
4)
Aspek Kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan
materi,
metode,
penilaian
keberhasilan
pembelajaran peserta didik. 5)
Aspek Penilaian Metode Reading Aloud membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait. Dalam kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur
pelaksanaan
penilaian
dan
pengukuran
yang
komprehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda. 6)
Suasana pembelajaran Metode Reading Aloud berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain. Dengan kata lain, pada saat mengajarkan sebuah tema, maka guru berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang
pendidikan
guru
itu
sendiri.
(Fatoni,
www.WordPress.com)
d.
Manfaat Read Aloud Read Aloud kegiatan sederhana terpenting untuk meningkatkan pengetahuan anak yang diperlukan untuk belajar membaca, bahkan sangat baik dimulai ketika anak baru lahir. (Trelease, www. Reading Bugs. Com) Reading Aloud kepada anak, membantu anak belajar : a.
Pola berbicara
b.
Pengucapan kata
c.
Perbendahaaraan kata
d.
Kemampuan mendengar.
e.
Pengertian
Adapun manfaat Reading Aloud bagi anak yaitu : a. Perkembangan sehat otak anak,
b. Kedekatan orang tua dan anak, c. Perkembangan literasi anak lebih awal Bugs. Com)
(Trelease, www. Reading
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Letak Geografis MI. Nuril Huda Losari MI. Nuril Huda Losari berlokasi di Dusun Kalidukuh Desa Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. MI. Nuril Huda bertempat di tengah-tengah
Dusun Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang, di mana MI. Nuril Huda berjarak kurang lebih 5 kilometer dari Kecamatan Sumowono. Adapun batas-batasnya : 1.
Sebelah utara yaitu berbatasan dengan Dusun Mendongan Desa Losari Kecamatan Sumowono.
2.
Sebelah timur yaitu berbatasan dengan asrama ABRI yang terletak di Dusun Bantir Desa Losari Kecamatan Sumowono.
3.
Sebelah selatan yaitu persawahan dan ladang milik warga sekitar Desa Losari Kecamatan Sumowono.
2. Keadaan Guru dan Karyawan MI. Nuril Huda Losari mamiliki tenaga pengajar sebanyak 7 orang guru dan 1 orang tata usaha, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1. Data Guru dan Karyawan MI. Nuril Huda Losari IJAZAH N
NAMA
o
1
Syamsul
NIP/NUPT
M,
S.Ag.
196807262000 031001
L/
AGA
P
MA
DS
TAH
R
UN
JABAT
JURUS
MENGA
AN
AN
JAR
L
Islam
S1
2001
KS
PAI
-
PAI
I
2
Wulandari, S.Ag
P
Islam
S1
2001
GURU
3
Muliyah, A. Ma
P
Islam
D2
2006
GURU
4
Dariyati, S.Pd
P
Islam
S1
2010
GURU
5
Nurtadho, S.Pd
L
Islam
S1
2009
GURU
P
Islam
D2
2006
GURU
Dwi 6
Sehaningsih,
PGSD1/ MI PGMI PGSD1/ MI PGSD1/
A.Ma
MI
II III IV
V
7
Isnanto, S.Pd
L
Islam
S1
2004
GURU
PAI
VI
8
Badriyah
P
Islam
MA
2003
TU
-
-
3. Sarana dan Prasarana Adapun sarana prasarana di MI. Nuril Huda Losari terdiri dari gedung dan mebel, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini a.
Gedung Tabel 3.2. Gedung Sarana dan Prasarana MI. Nuril Huda Losari No Jenis Ruangan 1 Ruang Kelas 2 Ruang Guru 3 Ruang UKS
Jumlah Ruangan 6 1 1
Keterangan -
4 5 6 7 8 9 10
b.
Ruang Kepala WC Siswa WC Guru Gudang Ruang Perpustakaan Ruang Koprasi Halaman Sekolah
1 2 1 1 1
Rusak Rusak Berat
1 1
-
Mebel Tabel 3.3. Mebel Sarana dan Prasarana MI. Nuril Huda Losari No 1 2 3 4 5 6 7
Uraian Meja Siswa Kursi Siswa Meja Guru Kursi Guru Almari Kursi Tamu Papan Tulis
Jumlah 105 105 6 6 6 2 6
4. Visi dan Misi MI. Nuril Huda Losari Madrasah Ibtidaiyah Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi dan misi sebagai berikut : VISI : "Dengan semangat kekeluargaan kita tingkatkan prestasi berdasarkan Ilmu dan Takwa"
MISI : 1. Menumbuhkan semangat kekeluargaan kepada seluruh warga sekolah. 2. Melaksanakan pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) sehinggga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3. Menumbuhkan penghayatan daan pengamalan terhadap ajaran agama Islam, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing adalah : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun gambaran ketiga siklus tersebut adalah : a. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I i.
Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti akan melaksanakan kegiatankegiatan yang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, yaitu: 1. Melakukan refleksi awal yang berupa perenunga terhadap hasil belajar siswa. 2. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi terhadap masalah. 3. Mendiskusikan dengan teman sejawat untuk menentukan Metode Reading Aloud dalam pembelajaran. 4. Merancang rencana pembelajaran 5. Merancang pembelajaran observasi 6. Menyiapkan alat-alat sebagai media pembelajaran. 7. Menyusun test formatif. ii.
Pelaksanaan Aktifitas yang dilakukan peneliti dalam tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatan yang disusun secara runtut sesuai dengan langkah kegiatan pada rencana perbaikan pembelajaran, yaitu sebagai berikut : 1. Guru melakukan pre test. 2. Guru menjelaskan isi kadungan Surat An-Nasr. 3. Guru memberikan contoh dan menjelaskan isi kandungan Surat An-Nasr
4. Guru membagikan potongan bacaan teks itu dengan alinia-alinia kepada beberapa siswa untuk membaca keras dengan keras bagianbagian yang berbeda. 5. Guru mengamati aktifitas siswa secara keselurahan. 6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja. 7. Guru melakukan evaluasi. iii.
Pengamatan Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu difokuskan pada pemahaman materi isi kadunga Surat An-Nasr, maka dalam observasi ini peneliti meminta bantuan kepada teman untuk mengamati aktifitas siswa yang dilakukan dalam proses pembelajaran.. Adapun hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
1. Aktifitas guru, meliputi : a. Penyampaian appersepsi. b.Penyampaian materi ajar. c. Penggunaan metode. d.Pemberian evaluasi. e. Pendekatan terhadap siswa. f. Interaksi guru dengan siswa. 2. Aktifitas siswa, meliputi : a. Keaktifan dalam diskusi b.Keaktifan mengemukakan pertanyaan c. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru.
d.Keaktifan dalam menjawab pertanyaan. iv.
Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran, peneliti dapat menemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut : 1. Siswa yang pemahamannya kurang, cenderung pasif dan tidak berani mengemukakan pertanyaan. 2. Siswa yang kurang aktif dalam diskusi kelompok cenderung bermain sendiri. 3. Siswa kurang teliti dalam menjawab pertanyaan, sehinggga hasil belajar yang diperoleh masih rendah. Berdasarkan masalah tersebut, ada beberapa hal yang perlu direfleksi yaitu : 1. Aktifitas guru dalam menyampaikan materi harus lebih komunikatif. 2. Mengaktifkan diskusi kelompok dengan cara mengangkat tutor sebaya. 3. Pemberian waktu lebih lam pada saat evaluasi. Namun meskipun demikian dari pembelajaran pada siklus I ini telah menunjukkan adanya peningkatanh dalam hal : a. Siswa yang sudah jenuh masih merasa semangat. b. Siswa termotivasi untuk bersaing dengan kelompok lain. c. Siswa tampak lebih aktif
Setelah melalui tahap refleksi dan menemukan adanya kelemahankelemahan pada siklus I, maka peneliti merasa masih perlu adanya perbaikan pembelajaran,. Sehingga diputuskan untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. b. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaa Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah : 1.
Merancang rencana perbaikan pembelajaran.
2.
Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam diskusi kelompok.
3.
Memotivasi
siswa
agar
lebih
berani
mengemukakan
pertanyaan. 4.
Membuat lembar observasi untuk mencatat hasil pengamata.
5.
Menyiapkan media pembelajaran, yaitu bacaan-bacaan untuk lembar kerja.
6.
Menyusun test formatif
b. Pelaksanaan Karena hasil yang diperoleh pada siklus I belum maksimal, maka untuk pembelajaran pada siklus II ini, peneliti menyiapkan skenario pembelajaran yang lebih efisien, namun tidak meninggalkan prosedur yang ada pada pembelajaran siklus I, yaitu : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Guru melakukan pre test. 3. Guru menjelaskan tentang membaca dan menulis huruf hijaiyah.
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara klasifikasi. 5. Guru membagi bacaan-bacaan pada setiap kelompok. 6. Masing-masing kelompok berdiskusi. 7. Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja. 8. Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan. 9. Siswa mengerjakan tugas secara mandiri. c. Pengamatan Pada siklus II ini, peneliti memfokuskan observasi pada tingkat pemahaman siswa, yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar, tetapi tidak berarti meninggalkan aspek-aspek yang diamati pada siklus sebelumnya. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dilakukan dengan cara mengadakan test formatif.
d. Refleksi Setelah
melaksanaka
pembelajaran
siklus
II,
peneliti
melakukan refleksi dan menemukan adanya kelemahan yang terjadi pada siklus II ini, yaitu terdapat tiga orang siswa yang hasil belajarnya menurun dibanding dengan pembelajaran siklus I. setelah peneliti mencari sumber penyebab masalah tersebut dapat diketahui bahwa masalah tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Adanya masalah keluarga sebelum anak berangkat sekolah. 2. Kondisi anak kurang baik.
3. Kesiapan anak mengikuti pembelajaran kurang maksimal. Namun meskipun demikian, secara keseluruhan hasil belajar pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Akan tetapi penaliti merasa bahwa hasil belajar pada siklus II belum optimal, sehingga peneliti bermaksud melaksanakan pembelajaran siklusn III. c. Diskripsi Pelaksanaa Siklus III 1. Perencanaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan materi pembelajaran. b. Merancang melaksanakan pembelajaran. c. Menyiapkan lembar observasi. d. Menyiapkan media belajar, berupa bacaan-bacaan dan lembar kerja siswa. e. Menyusun test formatif. 2. Pelaksanaan Pemahaman siswa terhadap materi yang dibuktikan dengan hasil belajar pada siklus II belum begitu maksimal, untuk itu peneliti menyusun rencana pembelajaran pada siklus III, yaitu sebagai berikut : a. Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. b. Melakukan pre test. c. Menjelaskan materi ini kandungan Surat An-Nasr. d. Menjelaskan asbabunnuzul Surat An-Nasr.
e. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok secar klasifikasi. f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. g. Guru mengamati kegiatan presentasi tiap kelompok. h. Membuat kesimpulan. 3. Pengamatan Pada siklus III ini, peneliti memfokuskan observasi pada tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan, yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar, tetapi tidak berarti meninggalkan aspek-aspek yang diamati pada siklus sebelumnya. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dilakukan dengan cara mengadakan test lesan/tanya jawab yang dilakukan pada akhir pembelajaran.
4. Refleksi Pada tahap refleksi siklus III ini, peneliti dapat menilai tingkat keberhasilan pembelajaran dari segi proses dan hasil. Dari segi proses yaitu meningkatkan keaktifan siswa dalam diskusi, menjawab pertanyaan, dan dalam mempresentasikan hasil kerja. Sedangkan dari segi hasil, ditandai dengan meningkatnya pemahaman dan kecerdasan siswa dalam mengerjakan soal-soal, sehingga hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan.
Meskipun mata pelajaran Baca Tulis Al-qur’an dianggap sulit tetapi pada keadaan tersebut belajar Baca Tulis Al-qur’an dengan materi Surat An-Nasr terasa lebih menyenangkan. Siswa tidak lagi menganggap bahwa Baca Tulis Al-qur’an merupakan pelajaran yang harus selalu diikuti. Berikut adalah tabel indikator peningkatan yang diamati oleh peneliti selama proses pembelajaran :
Tabel 3.4. Indikator Peningkatan No.
Aspek Yang Diamati
Siklus I
Sikus
Siklus III
(%)
II (%)
(%)
1
Keaktifan diskusi
55
90
100
2
Respon menjawab pertanyaan
40
55
70
3
Respon
40
45
55
45
75
95
100
100
100
mengemukakan
pertanyaan 4
Membaca
bacaan
dengan
keras 5
Keaktifan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Per Siklus Setelah melaksanakan penelitian perbaikan pembelajaran melalui tiga siklus perbaikan, berikutnya adalah data yang peneliti peroleh sebagai hasil penelitian, yaitu : 1. Keaktifan Siswa Selama Penelitian Tindakan Diantara salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun strategi yang dipakai oleh peneliti untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu dengan menggunakan Metode Reading Aloud (membaca dengan keras). Untuk
mengumpulkan
data
mengenai
keakttifan
siswa,
peneliti
menggunakan lembar observasi. Adapun hasil pengamatan pada tiap-tiap siklus disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1. Keaktifan Selama Proses Penelitian
Menjawab Pertanyaan
Mengemukakan
Berdiskusi
Membaca Keras
Menjawab Pertanyaan
Mengemukakan
Berdiskusi
Membaca Keras
Menjawab Pertanyaan
Mengemukakan
NAMA
Berdiskusi
No
Membaca Fokus
KEMUNCULAN KEAKTIFAN (%) Siklus I Siklus II Siklus III
1
Sucipto
√
2
Nurkholiq
√
√
3
Mahfud Al-khanafi
√ √
√
4
Nur Aziz
√
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √
√
√
6
Arif Kurniawan
√ √
√ √
√
√
7
Aditya Wisnu Ragil
√ √
√ √
√
8
Handiki
√
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √ √
√
Nova
Randi 9
Intan Nova Surya Isnaeni
10
Linda
Putri
Syarifah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √
√
√
11
M. Abdillah
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √
√
√
√
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
√
√
√
√
16
Rian Mauludin
√ √ √
√
√
√
√
17
Risma
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√ √
Ayuning
Tias
√
√
18
Siti Mubasiroh
√
29
Zainiyatul Firdhos
√ √
√
√
√
√
20
Etika
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Afifatul
Arofah 21
Putri Ramila
22
Rinda Kinanti
I’is
Nur
√ √
√
√
Dari tabel di atas, apabila dinyatakan dalam bentuk prosentasi maka keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I sampai siklua III. Hal ini disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.2. Keaktifan Siswa Selama Proses Penelitian No
Siklus
Kemunculan Keaktifan Frekuensi
Prosentase
1
Pertama
49
58,75 %
2
Kedua
60
72,50 %
3
Ketiga
67
81,25 %
Berdasarkan tabel di atas, maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah “ pembelajaran dengan Metode Reading Aloud meningkatkan keaktifan siswa dalam materi Surat An-Nasr “ dapat diterima kebenarannya. Adanya peningkatan terhadap keaktifan siswa selama pembelajaran dari siklus I sampai siklus III, hal itu tidak terlepas dari upaya guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan / strategi yang tepat. Sebagai dikemukakan oleh Ismail : “ Metode pembelajaran merupakan suatu cara / jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan “ Ismail ( 2008 : 8 ). 2. Penerapan Metode Reding Aloud Untuk Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.
Dalam penelitian ini, tujuan kedua yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi siswa terhadap materi Surat An-Nasr dengan diterapkan Metode Rading Aloud. Adapun untuk mengetahui tingkat prestasi siswa terhadap materi tersebut peneliti mengadakan evaluasi berupa test tertulis yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Berikut adalah tabel hasil test formatif pada proses perbaikan pembelajaran dari siklus I sampai siklus III.
Tabel 4.3. Pemahaman Siswa Setelah Diterapkan Metode Reading Aloud No
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Sucipto Nurkholiq Mahfud Al-khanafi Nur Aziz A. Nuril Anam Arif Kurniawan Aditya Wisnu Ragil Handiki Nova Randi Intan Nova Surya Isnaeni Linda Putri Syarifah M. Abdillah M. Farkhan Aziz M. Samsul Ma’arif M. Saifa Gilang Resti Kurniati Rian Mauludin Risma Ayuning Tias Siti Mubasiroh Zainiyatul Firdhos Etika Afifatul Arofah Putri Ramila Rinda I’is Nur Kinanti
NILAI POST TEST Siklus I Siklus II Siklus III 20 30 50 40 60 60 40 40 40 40 40 60 90 80 90 40 60 70 80 70 80 60 70 70 60 60 80 60 60 90 50 70 80 60 80 80 50 60 70 80 90 90 40 50 70 80 80 80 30 30 40 40 40 70 40 40 60 40 40 40 80 80 70 80 70 60
JUMLAH NILAI NILAI RATA-RATA
1200 54,54
1300 59,09
1500 68,18
Dari tabel di atas, apabila dinyatakan dalam bentuk prosentase maka pemahaman
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
yang
ditunjukkan dengan hasil nilai post test menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Hal ini disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.4 Prosentase Siklus
No Rentang Nilai
Siklus I Ketuntasan F Tun- Betas lum
Suiklus II Ketuntasan F Tun- Betas lum
Siklus III Ketuntasan F Tun- Betas lum
1
90 – 100
1
1
-
1
1
-
3
3
-
2
70 – 80
3
3
-
6
6
-
10
10
-
3
50 – 60
6
6
-
6
6
-
4
4
-
4
30 – 40
9
-
9
7
-
7
3
-
3
5
10 – 20
1
-
1
-
-
-
-
-
-
20
10
10
20
13
7
20
17
3
Jumlah Prosentase
50 %
65 %
85 %
Berdasarkan pada tabel pemahaman di atas, maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah “ Pembelajaran dengan Metode Reding Aloud dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar Baca Tulis Al-qur’an “ dapat diterima kebenarannya.adapun pemahaman siswa terhadap materi ditandai dengan perolehan nilai sebagai hasil belajar.
2. Pembahasan Per Siklus 1. Siklus I Berdasarkan pada tabel 4.1 tentang keaktifan siswa, maka dapat peneliti simpulkan bahwa keaktifan siswa pada siklus I ini belum begitu menonjol. Kebanyakan mereka masih memahami dan mempelajari Surat An-Nasr, sedangkan keaktifan diskusi, mengenukakan pertanyaan dan jawaban pertanyaan masih rendah. Sesuai tabel dapat kita amati bahwa siswa yang aktif membaca fokus 100 %, sedangkan keaktifan diskusi 55 % dalam mengemukakan pertanyaan 40 %, dan menjawab pertanyaan 40 %. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan observasi, sebagaian besar siswa yang sudah paham terhadap materi pembelajaran, mereka lebih cepat dalam mencerna dan memahami materi yang disampaikan, sedang bagi siswa yang belum begitu paham terhadap materi pembelajaran, mereka mengalami kebingungan dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengerjaannya. Dengan kondisi yang demikian maka memungkinkan terjadinya keramaian di dalam kelas yang disebabkan oleh kelompok yang sudah selesai, sehingga dengan demikian akan mengganggu konsentrasi kelompok lain. Tetapi dari segi positifnya adalah bahwa masing-masing kelompok akan bersaing dengan kelompok lain untuk lebih cepat menyelesaikan tugasnya. Berkaitan dengan keaktifan siswa pada siklus I ini, bila dinyatakan dengan bentuk prosentase yaitu 58,75 %,dan terdapat adanya peningkatan
keaktifan siswa dalam PBM dibanding sebelum diterapkannya Metode Rading Aloud. Sedangkan dari segi pemahaman dikatakan masih tergolong rendah. Pada siklus I ini terdapat 10 siswa yang nilainya berada di bawah batas tuntas, atau bila dinyatakan dalam bentuk prosentase hanya sebesar 50 %. Tetapi hasil tersebut ternyata masih lebih baik bila dibandingkan sebelum perbaikan.
2. Siklus II Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan observasi, berbagai aspek yang diamati pada lembar observasi, keaktifan siswa yang tampak menonjol hanya pada aspek membaca dengan fokus dan diskusi, sedangkan pada keaktifan mengemukakan pertanyaan dan menjawab pertanyaan masih tergolong rendah. Dalam membaca dengan fokus terdapat 100 % siswa aktif, 90 % aktif dalam diskusi, 45 % aktif mengemukakan pertanyaan, dan 55 % aktif menjawab pertanyaan. Tetapi secara keseluruhan terdapat adanya peningkatan keaktifan dibanding dengan siklus sebelumnya, yaitu dari 58,57 % pada siklus I, menjadi 72,50 % pada siklus II. Sedangkan dari segi pemahaman juga terdapat adanya peningkatan dari siklus sebelumnya, yaitu pada siklus I terdapat 10 siswa yang berada di bawah batas tuntas, sedangkan pada siklua II ini hanya ada 7 siswa yang belum tuntas, atau bila dinyatakan dengan prosentase dari 50 % pada siklus I, meningkat menjadi 65 % pada siklus II.
3. Siklus III Sesuai dengan tabel pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh teman sejawat selaku observasi, maka pada siklus III ini dapat disimpulkan bahwa terjadi sebuah peningkatan yang sangat signifkan maupun pemahaman siswa, di mana pada siklus III ini terdapat 100 % siswa aktif dalam membaca dengan fokus, 100 % siswa aktif berdiskusi, 55 % siswa aktif mengemukakan pertanyaan, dan 70 % siswa aktif menjawab pertanyaan, sehingga prosentase total keaktifan siswa pada siklus III ini mencapai 81,25%. Sedang dari segi pemahaman juga mengalami adanya peningkatan bila dibanding dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II terdapat 7 siswa belum tuntas, sedangkan pada siklus III ini hanya terdapat 3 siswa yang berada di bawah batas ketuntasan, dan bila dinyatakan dalam prosentase sebesar 65 % pada siklus II meningkat menjadi 85 % pada sikus III.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Setelah dilaksanakannya tindakan penelitian pada siswa kelas II MI Nuril Huda Losari, yang dilakukan dengan 3 tahapan siklus yaitu siklus I, siklus II, siklus III, maka peneliti dapat sajikan kesimpulannya. Kesimpulan
ini
merupakan
gambaran
singkat
mengenai
“ peningkatan prestasi belajar BTA melalui Metode Reading Aloud pada siswa kelas II MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun 2010“. Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin meningkatnya aktifitas siswa dari setiap siklusnya. Pada siklus I prosentase keaktifan siswa sebesar 58,75 %, pada siklus II 72, 50 % sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai 81,25 % 2. Penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan pemahaman siswa, hal itu dapat dibuktikan dengan semakin meningkatnya siswa yang nilai hasil belajarnya memenuhi dan mencapai standar KKM
( Kriteria Ketuntasan
Minimal ) yang ditentukan oleh guru, yaitu 50 dan prosentase ketuntasan siswa juga semakin meningkat. Pada siklus I terdapat 10 siswa yang mencapai standar ketuntasan atau sebesar 50 %. Pada siklus II terdapat siswa yang mencapai ketuntasan atau sebasar
65 % sedangkan pada siklus II
terdapat 17 siswa yang nilainya mencapai standar ketuntasan, atau sebesar 85 %. Adanya peningkatan keaktifan dan pemahaman siswa pada tiap siklusnya menunjukkan bahwa hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini dapat diterima dan dapat tercapai, yaitu Metode Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi belajar Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas II MI. Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
2. Saran Dari hasil pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan hasil yang telah diperoleh tersebut, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut : a.
Hendaknya guru selalu mengembangkan inovasiinovasi
dalam
menerapkan
metode/strategi
di
dalam
proses
pembelajaran, agar pembelajaran berjalan dengan suasana yang menyenangkan.
b.
Guru hendaknya mempunyai keinginan untuk selalu mengembangkan diri secara professional guna meningkatkan mutu pendidikan melalui penelitian tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, 2000, Belajar Dan Pembelajaran, Ikip, Semarang. Fatoni, 2010, Manfaat Serta Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran, www. WordPress.com. Hamalik, Oemar, 2008, Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Ismail, 2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang. Kusnanto, 2009, Modul Pembelajaran Al-Qur'an Hadist, Akik Pustaka. Muhajir, Noeng, 1993, Ilmu Pendidikan Dan Perubahan Sosial Suatu Teori Pendidikan, Rake Sarasin, Yogyakarta. Muhajir, Syamsul, 2008, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, MI Nuril Huda Losari, Semarang. Mukhtar, Djuaini, 2010, Tinjauan Tentang Prestasi Belajar, www.Darul Hikmah.Com Setiawan, Julista, 2008, Reading Aloud The Solution to Improve Literacy Skill, www.Reading Bugs Syarifuddin, Ahmad, 2005, Mendidik Anak Membaca Menulis Dan Mencintai Al-Qur'an, STAIN Salatiga Press, Salatiga. Slameto, 2004, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Universitas Remaja Rosdakarya, Salatiga. Sunhaji, 2009, Strategi Pembelajaran, Grapindo Litera Media STAIN Porwokerto Press, Porwokerto.
Usman, Setiawan, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Mengajar, PT Rineka Cipta, Bandung. Work, Davles, 1986, Pengelolaan Belajar, Rajawali Press, Jakarta.
Daftar Siswa Kelas II MI Nuri Huda Losari Tahun Pelajaran 2009/2010
1
No. Induk 1325
Tempat Lahir
Tgl Lahir
Sucipto
L/ P L
Kab. Semarang
20 September 2000
2
1332
Nurkholiq
L
Kab. Semarang
20 Februari 2000
3
1339
Mahfud Al-khanafi
L
Kab. Semarang
13 Oktober 2000
4
1340
Nur Aziz
L
Kab. Semarang
06 Januri 2001
5
1341
A. Nuril Anam
L
Kab. Semarang
29 Desember 2000
6
1342
Arif Kurniawan
L
Kab. Semarang
18 Januri 2001
7
1360
Aditya Wisnu Ragil
L
Kab. Semarang
29 Juli 2002
8
1364
Handiki Nova Randi
L
Kab. Semarang
06 Desember 2002
9
1365
Intan
P
Kab. Semarang
28 Januri 2001
No
Nama Siswa
Nova
Surya
Isnaeni 10
1367
Linda Putri Syarifah
P
Kab. Semarang
02 Mei 2002
11
1369
M. Abdillah
L
Kab. Semarang
23 Mei 2002
12
1370
M. Farkhan Aziz
L
Kab. Semarang
01 Januri 2001
13
1371
M. Samsul Ma’arif
L
Kab. Semarang
15 Januri 2001
14
1372
M. Saifa Gilang
L
Kab. Semarang
08 Agustus 2002
15
1374
Resti Kurniati
P
Kab. Semarang
02 September 2002
16
1375
Rian Mauludin
P
Kab. Semarang
13Juli 2002
17
1376
Risma Ayuning Tias
P
Kab. Semarang
22 September 2002
18
1377
Siti Mubasiroh
P
Kab. Semarang
02 September 2002
19
1378
Zainiyatul Firdhos
P
Kab. Semarang
06 Desember 2002
20
1380
Etika Afifatul Arofah
P
Kab. Semarang
22 Februari 2002
21
1381
Putri Ramila
P
Kab. Semarang
08 Juni 2002
22
1382
Rinda I’is Nur Kinanti
P
Kab. Semarang
05 Juli 2002
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Pra Siklus Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
NOMOR SOAL/SKOR
N o
NAMA
NIJ LAI M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L
1
Sucipto
√
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√ √ √
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √ √ √
6
Arif Kurniawan
√
7
Aditya Wisnu Ragil
√ √ √
8
Handiki Nova Randi
√
√
9
Intan Nova Surya
√ √ √
√
Isnaeni
KETUNTAS AN TUN BETAS LUM √
√ √
3
30
√
3
30
√
4
40
√
3
30
√
√
8
30
√
√
4
80
6
40
2
60
6
20
√
√
√
√
√
√ √ √
√
√
√
√ √ √ √
10
Linda Putri Syarifah
√ √
√
√
√
5
60
√
11
M. Abdillah
√
√
√
√
4
50
√
12
M. Farkhan Aziz
√ √ √ √
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √ √
15
Resti Kurniati
√
√
√
6
40
√ √ √
√
5
60
√
8
50
√
4
80
√
√ √ √
√ √
√
√
16
Rian Mauludin
√ √ √
√
17
Risma Ayuning Tias
18
Siti Mubasiroh
√
√ √
19
Zainiyatul Firdhos
√
√
20
Etika Afifatul Arofah
√
21
Putri Ramila
√ √
22
Rinda I’is Nur Kinanti √ √
√
6
40
1
60
4
10
√
2
40
√
√ √
2
20
√
√
3
30
√
2
20
√
√ √
JUMLAH NILAI NILAI RATARATA PROSENTASE KETUNTASAN
√
860 43 40 %
Rencan Perbaikan Pembelajaran Siklus I Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal
√
: Baca Tulis Al-Qur'an : Surat An-Nasr : II / II : 1 x 35 Menit : Senin, 9 April 2010
Standar Kompetensi : Melafalkan Surat An-Nasr Kompetensi Dasar : Melafalkan Surat An-Nasr secara fasih Indicator : 1. Melafalkan dengan fasih dan tertil 2. Melafalkan dan menterjemah Surat An-Nasr 3. Melafalkan dan menulis Surat An-Nasr a. Tujuan Pembelajaran v Siswa mampu melafalkan Surat An-Nasr dengan fasih v Siswa mampu melafalkan bacaan Surat An-Nasr dengan keras dan fasih
b. Materi Pembelajaran Cara membaca dengan huruf dan makhroj yang benar c. Metode Pembelajaran Membaca keras menterjemah, membaca satu persatu, penugasan d. Langkah-Langkah Pembelajaran i. Kegiatan awal (± 10 menit) a. Do'a bersama b. Membaca asmaul khusna c. Presentasi siswa d. Appersepsi j. Kegiatan inti (± 35 menit) c. Guru melekukan pre test d. Guru menjelaskan tentang aturan-aturan, membaca, melafalkan Surat An-Nasr e. Guru membagi bacaan tek itu dengan alenia-alenia. f. Guru menyuruh beberapa anak untuk membaca keras bagian yang berbeda. g. Ketika bacaan-bacaan itu berjalan, guru menghentikan dibeberap tempat untuk menentukan poin-poin tertentu. h. Guru memilih sebuah teks yang sudah disiapkan i. Guru membatasi dngan suatu pilihan yang kurang dari 100 kata. j. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat, guru memperjelas poin-poin kunci. k. Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan. l. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. m. Guru melakukan koreksi bersama. n. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. k. Kegiatan akhir (± 35 menit) 4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 5. Siswa mengajarkan test formatif (pos test) 6. Guruu mengamati dan menilai hasil test 7. Guru menganalisa hasil test e. Alat dan Sumber Pembelajaran a. Sebagai media pembelajaran b. Buku Baca Tulis Al-Qur'an 2, halaman 2 s/d 34 c. Lembar kerja siswa d. Silabus kelas II e. Buku reverensi lain yang relevan f. Evaluasi Testt tertulis (pos test)
Mengetahui Kepala Madrasah
Sumowono. 9 April 200 Guru Kelas II
Syamsul Muhajir, S.Ag NIP : 196807262000031001
MULIYAH
Rencan Perbaikan Pembelajaran Siklus II Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal
: Baca Tulis Al-Qur'an : Surat An-Nasr : II / II : 1 x 35 Menit : Senin, 9 April 2010
Standar Kompetensi : Melafalkan Surat An-Nasr Kompetensi Dasar : Melafalkan Surat An-Nasr secara fasih Indicator : Melafalkan dengan fasih dan tertil
Melafalkan dan menterjemah Surat An-Nasr Melafalkan dan menulis Surat An-Nasr g. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu melafalkan Surat An-Nasr dengan fasih Siswa mampu melafalkan bacaan Surat An-Nasr dengan keras dan fasih h. Materi Pembelajaran Cara membaca dengan huruf dan makhroj yang benar i.
j.
Metode Pembelajaran Membaca keras menterjemah, membaca satu persatu, penugasan Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan awal (± 10 menit) a. Do'a bersama b. Membaca asmaul khusna c. Presentasi siswa d. Appersepsi Kegiatan inti (± 35 menit) Guru melekukan pre test Guru menjelaskan tentang aturan-aturan, membaca, melafalkan Surat An-Nasr Guru membagi bacaan tek itu dengan alenia-alenia. Guru menyuruh beberapa anak untuk membaca keras bagian yang berbeda. Ketika bacaan-bacaan itu berjalan, guru menghentikan dibeberap tempat untuk menentukan poin-poin tertentu. Guru memilih sebuah teks yang sudah disiapkan Guru membatasi dngan suatu pilihan yang kurang dari 100 kata. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat, guru memperjelas poin-poin kunci. Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru melakukan koreksi bersama. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Kegiatan akhir (± 35 menit) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Siswa mengajarkan test formatif (pos test) Guruu mengamati dan menilai hasil test Guru menganalisa hasil test
k. Alat dan Sumber Pembelajaran Sebagai media pembelajaran Buku Baca Tulis Al-Qur'an 2, halaman 2 s/d 34 Lembar kerja siswa
Silabus kelas II Buku reverensi lain yang relevan l.
Evaluasi Testt tertulis (pos test)
Mengetahui Kepala Madrasah
Sumowono. 9 April 200 Guru Kelas II
Syamsul Muhajir, S.Ag NIP : 196807262000031001
MULIYAH
Rencan Perbaikan Pembelajaran Siklus III Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Alokasi Waktu Hari / Tanggal
: Baca Tulis Al-Qur'an : Surat An-Nasr : II / II : 1 x 35 Menit : Senin, 9 April 2010
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indicator :
: Melafalkan Surat An-Nasr : Melafalkan Surat An-Nasr secara fasih Melafalkan dengan fasih dan tertil Melafalkan dan menterjemah Surat An-Nasr Melafalkan dan menulis Surat AnNasr
m. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu melafalkan Surat An-Nasr dengan fasih Siswa mampu melafalkan bacaan Surat An-Nasr dengan keras dan fasih n. Materi Pembelajaran Cara membaca dengan huruf dan makhroj yang benar o. Metode Pembelajaran Membaca keras menterjemah, membaca satu persatu, penugasan p. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan awal (± 10 menit) e. Do'a bersama f. Membaca asmaul khusna g. Presentasi siswa h. Appersepsi Kegiatan inti (± 35 menit) Guru melekukan pre test Guru menjelaskan tentang aturan-aturan, membaca, melafalkan Surat An-Nasr Guru membagi bacaan tek itu dengan alenia-alenia. Guru menyuruh beberapa anak untuk membaca keras bagian yang berbeda. Ketika bacaan-bacaan itu berjalan, guru menghentikan dibeberap tempat untuk menentukan poin-poin tertentu. Guru memilih sebuah teks yang sudah disiapkan Guru membatasi dngan suatu pilihan yang kurang dari 100 kata. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat, guru memperjelas poin-poin kunci. Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru melakukan koreksi bersama. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Kegiatan akhir (± 35 menit) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Siswa mengajarkan test formatif (pos test)
Guruu mengamati dan menilai hasil test Guru menganalisa hasil test q. Alat dan Sumber Pembelajaran i. Sebagai media pembelajaran j. Buku Baca Tulis Al-Qur'an 2, halaman 2 s/d 34 k. Lembar kerja siswa l. Silabus kelas II m. Buku reverensi lain yang relevan r. Evaluasi Testt tertulis (pos test)
Mengetahui Kepala Madrasah
Sumowono. 9 April 200 Guru Kelas II
Syamsul Muhajir, S.Ag NIP : 196807262000031001
SOAL TEST FORMATIF SIKLUS I
MULIYAH
Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Menghafal Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
Bacalah bacan di bawah ini dengan keras dan benar !
اذاﺟﺎءﻧﺼﺮاﷲ.١ واﻟﻔﺘﺢ.٢ وراﯾﺖ اﻟﻨّﺎ س.٣ ﯾﺪ ﺧﻠﻮن.٤ ﻓﻰ د ﯾﻦ اﷲ.٥ اﻓﻮاﺟﺎ.٦ ﻓﺴﺒّﺢ ﺑﺤﻤﺪ.٧ رﺑّﻚ واﺳﺘﻐﻔﺮ.٨ اﻧۜﮫ.٩ ﻛﺎن ﺗﻮّ اﺑﺎ.١٠
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus I Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
N o
NAMA
NOMOR SOAL/SKOR
J NIM LAI
KETUNTAS AN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
Sucipto
√
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √ √ √ √
6
Arif Kurniawan
√
7
Aditya Wisnu Ragil
√ √ √
√
√
8
Handiki Nova Randi
√ √
√
√
9
Intan Nova Surya Isnaeni
√
√ √
TUN TAS
BELUM
٢
٢0
√
√ √
4
40
√
√
4
40
√
√ √
4
40
√
9
90
4
40
8
80
√
√
6
60
√
√
6
60
√
6
60
√
√
5
50
√
√ √
6
60
√
√
5
50
√
8
80
√
4
40
√
√ √ √
√
√ √ √
10
Linda Putri Syarifah
√ √
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√ √
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √ √
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√ √ √
17
Risma Ayuning Tias
18
Siti Mubasiroh
19
√
√ √
√
√
√ √
L
√
√
√
√ √
√
√ √
√ √
8
80
√
√
√
3
30
√
√
√
√
4
40
√
Zainiyatul Firdhos
√
√
√
4
40
√
20
Etika Afifatul Arofah
√ √
√ √ √
4
40
√
21
Putri Ramila
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
80
√
22
Rinda I’is Nur Kinanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
80
√
JUMLAH NILAI NILAI RATARATA PROSENTASE KETUNTASAN
√
√
1.040 52,00 50 %
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus II Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
NOMOR SOAL/SKOR
N o
NAMA
NIJ LAI M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L
1
Sucipto
√
√ √
2
Nurkholiq
√
√
3
Mahfud Al-khanafi
√ √
√ √
4
Nur Aziz
√
√ √
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √
√
6
Arif Kurniawan
√
√ √
7
Aditya Wisnu Ragil
√
√ √ √
8
Handiki Nova Randi
9
Intan Nova Surya Isnaeni
√ √
30
6
60
√
4
40
√
4
40
√
8
80
√
6
60
√
√
7
70
√
√ √ √
7
70
√
√
6
√ √ √ √
√
√
√ √ √ √
√
√ √ √
3
KETUNTAS AN TUN BETAS LUM √
√
10
Linda Putri Syarifah
√ √ √ √
11
M. Abdillah
√
12
M. Farkhan Aziz
√ √
√ √ √ √
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
√
14
M. Saifa Gilang
15
Resti Kurniati
16 17
√
6
60
√
√ √ √
7
70
√
√ √
8
80
√
√ √
6
60
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
9
90
√
√
√
√
√
√
√ 60
√
√ √
√
√
√
√ √
5
50
√
Rian Mauludin
√ √ √ √ √ √
√ √
8
80
√
Risma Ayuning Tias
√
3
30
√ √
√
18
Siti Mubasiroh
√
√ √
19
Zainiyatul Firdhos
√ √
20
Etika Afifatul Arofah
√
21
Putri Ramila
22
√
4
40
√
4
40
√
4
40
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
80
√
Rinda I’is Nur Kinanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7
70
√
√ √
√ √
√
JUMLAH NILAI NILAI RATARATA PROSENTASE KETUNTASAN
1.150 57,00 62 %
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus III Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
NOMOR SOAL/SKOR
N o
NAMA
NIJ LAI M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L
KETUNTAS AN TUN BETAS LUM
1
Sucipto
√
√
√
√ √
5
50
√
2
Nurkholiq
√ √ √
√
√ √
6
60
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
√
4
40
4
Nur Aziz
√ √
6
60
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √
9
90
√
6
Arif Kurniawan
√ √
7
Aditya Wisnu Ragil
√
√ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √
√
7
70
√
√ √ √ √ √ √
√
8
80
√
8
Handiki Nova Randi
9
Intan Nova Surya
√ √
√ √
√ √ √
√
Isnaeni
√
√ √
7
70
√ √ √ √
8
80
√ √
10
Linda Putri Syarifah
√ √ √ √ √ √ √ √ √
9
90
√
11
M. Abdillah
√ √ √ √
12
M. Farkhan Aziz
√
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √ √ √ √
15
Resti Kurniati
√ √ √
16
Rian Mauludin
√
17
Risma Ayuning Tias
18
Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√ √
20
Etika Afifatul Arofah
21
Putri Ramila
√ √ √
√ √ √
22
Rinda I’is Nur Kinanti √ √ √
√ √ √
√
√ √ √
8
80
√
√ √ √ √
√ √ √
8
80
√
√ √
7
70
√
√
9
90
√
√
√ √
7
70
√
√ √ √ √ √
√ √
8
80
√
4
40
√
7
70
6
60
√
4
40
√
7
70
√
6
60
√
√ √
√
√
√
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √
√
√ √
√
√ √ √
JUMLAH NILAI NILAI RATARATA PROSENTASE KETUNTASAN
√
√
1.370 ٦٨,50 85 %
Lembar Pengamatan Siklus I Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
Tujuan Pembelajaran : 4. Siswa mampu melafalkan dan mengerjakan soal berkaitan dengan Surat AnNasr. 5. Siswa mampu membaca dengan fasih Surat An-Nasr dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tabel pengamatan Siklus I
No
NAMA
KEMUNCULAN KEAKTIFAN Membaca Mengemukakan Menjawab berdiskusi keras pertanyaan pertanyaan √ √
1
Sucipto
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√
√
6
Arif Kurniawan
√
√
√
7
Aditya Wisnu
√
√
√
Ragil 8
Handiki Nova Randi
9
Intan Nova Surya Isnaeni
10
Linda Putri Syarifah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√
√
√
17
Risma Ayuning
√
√
√
Tias 18
Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√
20
Etika Afifatul
Putri Ramila
22
Rinda I’is Nur
√
√
Arofah 21
√
√
√
√
√
Kinanti
√
Lembar Pengamatan Siklus I
Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
Tujuan Pembelajaran : 6. Siswa mampu melafalkan dan mengerjakan soal berkaitan dengan Surat AnNasr. 7. Siswa mampu membaca dengan fasih Surat An-Nasr dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tabel pengamatan Siklus I
No
NAMA
KEMUNCULAN KEAKTIFAN Membaca Mengemukakan Menjawab berdiskusi keras pertanyaan pertanyaan √ √
1
Sucipto
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√
√
6
Arif Kurniawan
√
√
√
√
√ √
7
Aditya Wisnu Ragil
8
Handiki Nova Randi
9
Intan Nova Surya Isnaeni
10
Linda Putri
√
√
√
√
√
√
√
Syarifah
√
√
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√
√
√
17
Risma Ayuning Tias Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√
20
Etika Afifatul
21
Putri Ramila
22
Rinda I’is Nur
√ √
√ √
Kinanti
√
√
Lembar Pengamatan Siklus III Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur'an Materi Pokok : Surat An-Nasr Kelas / Semester : II / II
Tujuan Pembelajaran :
√
√
18
Arofah
√
√ √
8. Siswa mampu melafalkan dan mengerjakan soal berkaitan dengan Surat AnNasr. 9. Siswa mampu membaca dengan fasih Surat An-Nasr dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tabel pengamatan Siklus I
No
NAMA
KEMUNCULAN KEAKTIFAN Membaca Mengemukakan Menjawab berdiskusi keras pertanyaan pertanyaan √ √
1
Sucipto
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√
√
6
Arif Kurniawan
√
√
√
7
Aditya Wisnu
√
√
√
Ragil 8
Handiki Nova Randi
9
Intan Nova Surya Isnaeni
10
Linda Putri Syarifah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√
√
√
17
Risma Ayuning Tias
√
√
√
√
18
Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√
20
Etika Afifatul
√ √
√
Arofah 21
Putri Ramila
√
22
Rinda I’is Nur Kinanti
√
√
√
√
ANALISA HASIL EVALUASI TEST FORMATIF
1 2
Sucipto Nurkholiq Mahfud Al-
3 4 5 6
khanafi Nur Aziz A. Nuril Anam Arif Kurniawan Aditya Wisnu
7 8
Ragil Handiki Nova
3 0 3 0 4 0
√
√
4 0
3 0 3 0 8 0 4 0
√
4 0 9 0 4 0
√
8 0
7 0
√
√
6 0
√
7 0
√
6 0
√
√ √ √ √
٢ 0 4 0
√ √ √ √
√
3 0 6 0
√ √
4 0
√
4 0 8 0 6 0
√ √ √
5 0 6 0 4 0 6 0 9 0 7 0 8 0 7 0
TUNTAS BELUM TUMTAS
SIKLUS III
TUNTAS BELUM TUMTAS NILAI
SIKLUS II
TUNTAS BELUM TUMTAS NILAI
NAMA
SIKLUS I
TUNTAS BELUM TUMTAS NILAI
N o
NILAI
PRA SIKLUS
√ √ √ √ √ √ √ √
Randi Intan Nova Surya 9
Isnaeni Linda Putri
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
6 0
Syarifah M. Abdillah
5 0 M. Farkhan Aziz 4 0 M. Samsul Ma’arif 6 0 M. Saifa Gilang 5 0 Resti Kurniati 8 0 Rian Mauludin 4 0 Risma Ayuning 6 0 Tias Siti Mubasiroh Zainiyatul Firdhos Etika Afifatul
20 21
Arofah Putri Ramila Rinda I’is Nur
22
2 0
Kinanti
6 0
√
6 0
√
5 0 6 0 5 0 8 0 4 0 8 0
√
√ √ √ √ √
√
√
6 0 6 0
√
√
7 0 8 0 6 0 9 0 5 0 8 0
√
√ √ √ √ √ √
3 0
√
√
√ √ √ √
3 0
√
4 0 4 0
√
4 0
√
1 0 4 0 2 0
√
√
4 0
3 0 2 0
√
8 0
√
8 0
√
√
8 0
7 0
√
√
√
4 0 4 0
√
√ √ √
√
8 0
√
9 0
√
8 0 8 0 7 0 9 0 7 0 8 0 4 0 7 0 6 0 4 0 7 0 6 0
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
RATA-RATA
43
52
57,5
68,5
PROSENTASE
40 %
50 %
65 %
88 %
SURAT KETERANGAN
NO.MI.NH/110.01/II/2010 Menindak lanjuti surat
dari STAIN Salatiga, nomor Sti.24/k-1/tl-
01/058/2010, periha Permohonan Izin Penelitian, tertanggal 3 Mei 2010, dengan ini Kepala MI Nuril Huda Losari Kec. Somowono, Kab. Semarang menerangkan bahwa : Nama
: Muliyah
NIM
: 11408211
Jurusan / Prodi
: S1 Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Unit Pendidikan
: STAIN Salatiga
Telah melakukan penelitian / riset guna pengumpulan data sebagai bahan penyusunan skripsi berjudul : ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
BTA
Melalui Metode Reading Aloud Pada Siswa Kelas II MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010”. Demikian keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan seperlunya.
Dibuat di Sumowono Tangal 30 Juli 2010 Kepala Madrasah
SYAMSUL MUHAJIR, S.Ag
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
3. Nama
: Muliyah
4. Tempat / tgl lahir
: Kab. Semarang, 17 Desember 1984
5. Jenis kelamin
: Perempuan
6. Kewarganegaraan
: WNI
7. Agama
: Islam
8. Alamat
: Losari Rt.02 Rw. 04 Losari, Sumowono Kabupaten Semarang, 50662
Riwayat Pendidikan 3. MI Nuril Huda Losari, tahun 2000 4. MTs Nuril Huda Losari, tahun 1995 5. MA AL-BIDAYAH CANDI BANDUNGAN 2003 6. D2 UNDARIS Ungaran, tahun 2006 7. S1 STAIN Salatiga, tahun 2010 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 3 Juli 2010 Penulis
Muliyah